LAPORAN HASIL WAWANCARA MATA KULIAH AKHL
LAPORAN HASIL WAWANCARA MATA KULIAH AKHLAK
TASAWUF (MINI RISET)
M Amru Hidayat
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
e-mail: amrubagot9604@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artikel ini berisi tentang hasil wawancara atau mini riset yang telah
penulis lakukan dengan Dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf dari Fakultas
Ushuluddin di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yaitu Ust. Prof. Dr.
Muzakkir, Ma. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akhlak Tasawuf. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
yang sebanyak-banyaknya dari narasumber tentang mata kuliah Akhlak
Tasawuf. Selain itu juga bisa menambah wawasan dan pengalaman kami
sebagai bakal masa depan kami kelak.
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf.
2. Mengetahui pengalaman narasumber dan menambah wawasan serta
menjadikan kami bakal kehidupan di masa depan agar menjadi lebih
baik.
3. Mengikuti jejak pengalaman baik dari narasumber.
4. Mempererat kerja sama sesama kelompok.
5. Memperoleh informasi yang belum kami ketahui dari narasumber
sebanyak-banyaknya.
6. Menjalin silaturrahim dengan narasumber.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara dilaksanakan pada:
-
Narasumber
: Ust. Prof. Dr. Muzakkir, Ma
-
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Desember 2017
-
Pukul
: 10.00 WIB - selesai
-
Tempat
: Pusat Administrasi Fakultas Ushuluddin
-
Pewawancara
: Agung Dwi Harisandi
Ibnu Yusuf
Dimas Cholis Al-Haris
Meidy Alfarizi Lubis
Ramadhan
M Amru Hidayat
Satria Harumi
2. Laporan Hasil Wawancara
Sebelum melaksanakn wawancara terlebih dahulu kami meminta
izin terlebih dahulu kepada narasumber dan mencoba menentukan hari,
tanggal, dan tempat wawancara akan berlangsung. Setelah semua keputusan
sudah diputuskan kami pun melaksanakan wawancara dan dari wawancara
tersebut kami mendapatkan informasi yang bersifat pribadi dan informasi
tentang mata kuliah akhlak tasawuf. Berikut hasil wawancara kami dengan
narasumber:
1. Bagaimana riwayat pendidikan narasumber?
Jawaban :
S1: Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin Dan Studi Islam, IAIN
Sumatera Utara (1989-1994).
S2: Pascasarjana IAIN Sumatera Utara (1997-2002).
S3: Universitas Malaya, Kuala Lumpur (2004-2009).
2. Materi yang diulas oleh narasumber dalam pembelajaran akhlak tasawuf?
Jawaban :
Pendahuluan (apa itu tasawuf?)
Pengertian tasawuf
Sejarah tasawuf
Pendekatan tasawuf dengan Al-Qur’an dan Hadits
Manfaat tasawuf
Keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain
Maqom
Relevansi tasawuf dalam kehidupan modern
Pengaruh tasawuf dalam kehidupan
Tidak hanya itu beliau juga sedang dalam proses penerbitan sebuah
buku hasil karya beliau yang berjudul “Wawasan Tasawuf Dari Zaman
Klasik Ke Zaman Modern” beliau juga membawakan materi sesuai
dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh UINSU.
3. Referensi buku yang narasumber gunakan dalam pembelajaran Akhlak
Tasawuf?
Jawaban :
Mengenal diri menggapai Ilahi
Tasawuf jalan mudah mendekati Allah swt.
Pendekatan maqomat
Ilmu tasawuf
Wawasan tasawuf dari zaman klasik ke zaman modern (karya
Narasumber)
4. Metode yang narasumber gunakan dalam pembelajaran Akhlak
Tasawuf?
Jawaban :
Ceramah
Diskusi
Membuka cakrawala mahasiswa dengan kisah-kisah yang
berhubungan dengan materi
presentasi
5. Apakah narasumber mengkaitkan materi pembelajaran dengan bidang
keilmuan yang ditekuni mahasiswa?
Jawaban :
Beliau berkata “ya, tentu. Jadi artinya saya sebut dengan membumikan
tasawuf dari paradigma ritual formal menuju aksi sosial kita terjemahkan
tasawuf itu dengan kajian-kajian yang berkembang, sehingga bagaimana
tasawuf ini bisa diterima oleh orang yang ahli ekonomi?, bagaimana
tasawuf ini dipelajari oleh sains dan teknologi? Dan mana relevan pada
ilmu sains dan teknologi? Dan ilmu tasawuf pada fakultas kesehatan.
Ternyata, memang ilmu tasawuf itu bisa dibawa kemana saja
antegritasnya luas bisa dikaitkan dengan ilmu konferensif dalam
kedokteran, kita mengenal sebagai kode etik kedokteran. Karena soal
moralitas terdapat pada ilmu tasawuf. Pada sains dan teknologi banyak
mempelajari dengan keagungan ciptaan Allah swt., temuan-temuan yang
sangat luar biasa tapi pada akhirnya orang menyadari bahwa ini semua
terinsperensi dalam al-Qur’an dan orang berfikiran ini kuasa Allah swt.
salah satu contoh, Allah swt. menciptakan seekor nyamuk yang kecil
tetapi setelah dianalisis ternyata nyamuk terinspirasi juga, dari nyamuk
orang bisa membuat pabrik obat nyamuk, dari nyamuk juga bisa
mengeluarkan seperti infarel dan itu inspirasi dalam kehidupan modern.
Ajaran tasawuf sangat relevan, dalam tasawuf itu ada konsep ‘uzlah atau
menyendiri, kalau zaman klasik orang pergi bersuluk pergi jauh dari
keramaian, bagaimana konsep ‘uzlah dalam konsep kemodernan?
Caranya ‘uzlah hari ini dia tidak perlu jauh meninggalkan keramaian, dia
berada dalam keramaian tapi tidak terlena dalam keramaian.”
6. Kendala-kendala apa saja yang bapak hadapi di dalam kelas?
Jawaban :
beliau berkata “karena tasawuf kajiannya lebih serius, kekuatannya
selain akal adalah nuansa bathin. Kendala kita supaya tidak berat adalah
cuman yang kita hadapi adalah mahasiswa dari sekolah umum, bahkan
mungkin mereka yang jarang dan bahkan mungkin pernah mendengan
pelajaran tasawuf apalagi kita membuka kitab-kitab khoraz dalam bahasa
arab, bagi mereka beranggapan ini suatu ilmu yang baru, tapi saya
berfikir tergantung dengan dosen yang bersangkutan dengan pendekatanpendekatan, apa yang digunakan walaupun dengan kitab-kitab klasik dan
kita terjemahkan dengan bahasa yang tidak sulit yang musah dimengerti,
istilah-istilah itu sehingga bersahabat dan setelah itu tidak ada kendalakendala kecuali pada kitab-kitab tersebut.”
3. Dokumentasi Bukti Wawancara Kepada Narasumber
TASAWUF (MINI RISET)
M Amru Hidayat
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
e-mail: amrubagot9604@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artikel ini berisi tentang hasil wawancara atau mini riset yang telah
penulis lakukan dengan Dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf dari Fakultas
Ushuluddin di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yaitu Ust. Prof. Dr.
Muzakkir, Ma. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akhlak Tasawuf. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
yang sebanyak-banyaknya dari narasumber tentang mata kuliah Akhlak
Tasawuf. Selain itu juga bisa menambah wawasan dan pengalaman kami
sebagai bakal masa depan kami kelak.
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf.
2. Mengetahui pengalaman narasumber dan menambah wawasan serta
menjadikan kami bakal kehidupan di masa depan agar menjadi lebih
baik.
3. Mengikuti jejak pengalaman baik dari narasumber.
4. Mempererat kerja sama sesama kelompok.
5. Memperoleh informasi yang belum kami ketahui dari narasumber
sebanyak-banyaknya.
6. Menjalin silaturrahim dengan narasumber.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara dilaksanakan pada:
-
Narasumber
: Ust. Prof. Dr. Muzakkir, Ma
-
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Desember 2017
-
Pukul
: 10.00 WIB - selesai
-
Tempat
: Pusat Administrasi Fakultas Ushuluddin
-
Pewawancara
: Agung Dwi Harisandi
Ibnu Yusuf
Dimas Cholis Al-Haris
Meidy Alfarizi Lubis
Ramadhan
M Amru Hidayat
Satria Harumi
2. Laporan Hasil Wawancara
Sebelum melaksanakn wawancara terlebih dahulu kami meminta
izin terlebih dahulu kepada narasumber dan mencoba menentukan hari,
tanggal, dan tempat wawancara akan berlangsung. Setelah semua keputusan
sudah diputuskan kami pun melaksanakan wawancara dan dari wawancara
tersebut kami mendapatkan informasi yang bersifat pribadi dan informasi
tentang mata kuliah akhlak tasawuf. Berikut hasil wawancara kami dengan
narasumber:
1. Bagaimana riwayat pendidikan narasumber?
Jawaban :
S1: Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin Dan Studi Islam, IAIN
Sumatera Utara (1989-1994).
S2: Pascasarjana IAIN Sumatera Utara (1997-2002).
S3: Universitas Malaya, Kuala Lumpur (2004-2009).
2. Materi yang diulas oleh narasumber dalam pembelajaran akhlak tasawuf?
Jawaban :
Pendahuluan (apa itu tasawuf?)
Pengertian tasawuf
Sejarah tasawuf
Pendekatan tasawuf dengan Al-Qur’an dan Hadits
Manfaat tasawuf
Keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain
Maqom
Relevansi tasawuf dalam kehidupan modern
Pengaruh tasawuf dalam kehidupan
Tidak hanya itu beliau juga sedang dalam proses penerbitan sebuah
buku hasil karya beliau yang berjudul “Wawasan Tasawuf Dari Zaman
Klasik Ke Zaman Modern” beliau juga membawakan materi sesuai
dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh UINSU.
3. Referensi buku yang narasumber gunakan dalam pembelajaran Akhlak
Tasawuf?
Jawaban :
Mengenal diri menggapai Ilahi
Tasawuf jalan mudah mendekati Allah swt.
Pendekatan maqomat
Ilmu tasawuf
Wawasan tasawuf dari zaman klasik ke zaman modern (karya
Narasumber)
4. Metode yang narasumber gunakan dalam pembelajaran Akhlak
Tasawuf?
Jawaban :
Ceramah
Diskusi
Membuka cakrawala mahasiswa dengan kisah-kisah yang
berhubungan dengan materi
presentasi
5. Apakah narasumber mengkaitkan materi pembelajaran dengan bidang
keilmuan yang ditekuni mahasiswa?
Jawaban :
Beliau berkata “ya, tentu. Jadi artinya saya sebut dengan membumikan
tasawuf dari paradigma ritual formal menuju aksi sosial kita terjemahkan
tasawuf itu dengan kajian-kajian yang berkembang, sehingga bagaimana
tasawuf ini bisa diterima oleh orang yang ahli ekonomi?, bagaimana
tasawuf ini dipelajari oleh sains dan teknologi? Dan mana relevan pada
ilmu sains dan teknologi? Dan ilmu tasawuf pada fakultas kesehatan.
Ternyata, memang ilmu tasawuf itu bisa dibawa kemana saja
antegritasnya luas bisa dikaitkan dengan ilmu konferensif dalam
kedokteran, kita mengenal sebagai kode etik kedokteran. Karena soal
moralitas terdapat pada ilmu tasawuf. Pada sains dan teknologi banyak
mempelajari dengan keagungan ciptaan Allah swt., temuan-temuan yang
sangat luar biasa tapi pada akhirnya orang menyadari bahwa ini semua
terinsperensi dalam al-Qur’an dan orang berfikiran ini kuasa Allah swt.
salah satu contoh, Allah swt. menciptakan seekor nyamuk yang kecil
tetapi setelah dianalisis ternyata nyamuk terinspirasi juga, dari nyamuk
orang bisa membuat pabrik obat nyamuk, dari nyamuk juga bisa
mengeluarkan seperti infarel dan itu inspirasi dalam kehidupan modern.
Ajaran tasawuf sangat relevan, dalam tasawuf itu ada konsep ‘uzlah atau
menyendiri, kalau zaman klasik orang pergi bersuluk pergi jauh dari
keramaian, bagaimana konsep ‘uzlah dalam konsep kemodernan?
Caranya ‘uzlah hari ini dia tidak perlu jauh meninggalkan keramaian, dia
berada dalam keramaian tapi tidak terlena dalam keramaian.”
6. Kendala-kendala apa saja yang bapak hadapi di dalam kelas?
Jawaban :
beliau berkata “karena tasawuf kajiannya lebih serius, kekuatannya
selain akal adalah nuansa bathin. Kendala kita supaya tidak berat adalah
cuman yang kita hadapi adalah mahasiswa dari sekolah umum, bahkan
mungkin mereka yang jarang dan bahkan mungkin pernah mendengan
pelajaran tasawuf apalagi kita membuka kitab-kitab khoraz dalam bahasa
arab, bagi mereka beranggapan ini suatu ilmu yang baru, tapi saya
berfikir tergantung dengan dosen yang bersangkutan dengan pendekatanpendekatan, apa yang digunakan walaupun dengan kitab-kitab klasik dan
kita terjemahkan dengan bahasa yang tidak sulit yang musah dimengerti,
istilah-istilah itu sehingga bersahabat dan setelah itu tidak ada kendalakendala kecuali pada kitab-kitab tersebut.”
3. Dokumentasi Bukti Wawancara Kepada Narasumber