PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP RIRIEK PRIHATI, M.Pd

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA
KELAS X

Pokok Bahasan
Cara Berfikir Sejarah (Kronologis, Sinkronis, Diakronis, Ruang dan Waktu)

Materi
Kronologis, Sinkronis, Diakronis, Ruang dan Waktu

RIRIEK PRIHATI, M.Pd
NIP 197702042005012006

2017

RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Nama Sekolah
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan

Pertemuan
Waktu

: SMA Negeri 1 Tanjng Agung
: X/1
: Sejarah
: Cara berpikir Diakronik.Sinkronik dalam karya sejarah
:1
: 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI 2 : Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif,dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )
Kompetensi Dasar :
K
D
3.1

KD Pengetahuan
Memahami konsep berpikir
kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam sejarah

Ketrampilan
4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep
berpikir kronologis, diakronik,

sinkronik, ruang, dan waktu dalam
peristiwa sejarah dalam bentuk
tulisan atau bentuk lain

Indikator Pencapaian Kompetensi :
IPK Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan pengertian kronologis
dalam sejarah
3.1.2 Menjelaskan pengertian pengertian
diakronik
3.1.3 Membedakan konsep
kronologis,diakronik dan sinkronik .
3.1.4 Menjelaskan pengertian ruang, dan
waktu
3.1.5 Menunjukkan pereodisasi dan
kronologi Sejarah Indonesia

IPK Ketrampilan
4.1.1 Merancang penelitian sederhana
tentang sejarah berdirinya sekolah

4.1.2 Membuat tulisan tentang sejarah
berdirinya sekolah

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Discovery Learning tentang konsep berpikir kronologis,
diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah, siswa mampu menjelaskan
pengertian kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu, menyajikan hasil
penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam
peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain dengan cara merancang
penelitian sederhana tentang sejarah berdirinya sekolah dan membuat tulisan tentang
sejarah berdirinya sekolah, dengan menunjukkan sikap religius, kerjasama dan saling
menghargai.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
2. Konseptual
- sinkronis
- diakronis
ruang dan waktu dalam sejarah
3. Prosedural
- Periodisasi dan kronologi sejarah Indonesia

4. Metakoqnitif
- Merancang penelitian sederhana tentang berdirinya sekolah
- Menulis sejarah berdirinya sekolah

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1.
2.

Metode Kooperatif Learning ( diskusi, tanya jawab dan penugasan)
Model Discovey Learning

F. Sumber, Alat dan media
1. Sumber
a. Atlas manusia pra-sejarah (2012) Kharisma Ilmu, Jakarta
b. Sejarah Nasional indonesia Jilid 1, Marwati Djoened Poesponegoro, dkk (1994)
Balai Pustaka, Jakarta.

c. Sejarah untuk SMA kela X, (2008) Balai Pustaka, Jakarta.
d. Sejarah Kelas X (Pegangan Guru) dan Pegangan Siswa 2013
2. Alat

a. LCD, proyektor
3. Media
a. PPT
b. Gambar gambar
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Kegiatan
Pendahuluan

Kegiatan
Inti

:
Deskripsi

1. Siswa menjawab salam dari guru.
2. Salah seorang siswa memimpin do’a untuk menciptakan
suasana religius dalam belajar (Dengan menjawab salam dan
berdoa, memunculkan karakter religius)
3. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya (khusus untuk

jam
pertama) (interaksi)
4. Memperhatikan kehadiran Siswa dalam rangka membangun
rasa peduli lingkungan antara siswa dengan guru dan siswa
dengan siswa lainnya
5. Memotivasi siswa dengan menanyakan kesiapan belajar siswa
6. Apersepsi; tanya jawab tentang kompetensi yang sudah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipela -jari dan dikembangkan
7. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa dan
manfaat pembelajaran materi ini dalam kehidupan sehari-hari
8. Menyampaikan topik dari kegiatan yang akan dilakukan. Guru
menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Discovery Learning

Alokasi
waktu

10
menit


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Stimulus
(pemberian
rangsangan)

1. Guru menayangkan gambar tentang kehidupan masa pra aksara

75
menit

Problem
statement
(pertanyaan/i
dentifikasi
masalah)

a. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan yang terkait dengan gambar-gambar yang
ditayangkan didepan kelas dan siswa lain memberi tanggapan
Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan dibuat dalam

bentuk rumusan masalah (Menanya)

Data
collection

Berlatih berkolaboratif , adanya kemampuan dalam
bekarjasama dengan kelompok, mampu berkompromidengan

Melatih
berfikir
kritis dan pemecahan
menganalisa
baik untuk
mendapatkan
informasimasalah,
dari masalah
yang , serta
menyelesaikan suatu masalah
dihadapi


Melatih kemampaun literasi dengan mencari informasi dari berbagai
 macam
Mengkominukasikan
dengan
untuk
sumber baik sumber
bukukemampuan
maupun sumber
yang lainnya
 Pendidikan
karakter
mengembangkan
sosial mampu
menghargai
mengutarakan
ide-ide
serta mampusikap
menggunakan
bahasa


(pengumpula
n data)



perbedaan kelompok saat berdiskusi



lisan yang sesuai dengan konteks dan
Membangun kreatifitas
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
2. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi
melalui diskusi kelompok.
Kelompok 1 menjelaskan konsep diakronis
Kelompok 2 menjelaskan konsep sinkronis
Kelompok 3 menjelaskan konsep ruang dan waktu
3. Siswa membaca sumber lain selain buku teks guna
melengkapi informasi yang diperlukan
(Mengumpulkan Informasi)

Data
processing
(pengolahan
data)

Verification/

1. Siswa menganalisis data yang dikumpulkan mengenai konsep
kronologi, sinkronis, diakronis, waktu, ruang dalam sejarah
2. Membedakan konsep sinkronis dan diakronis dalam sejarah
(Mengasosiasi)


Pembuktian

kreativitas , belajar mengemukakan ide-ide kreattif secara
konseptual dan praktikal

1. Siswa menghubungkan informasi yang terkait dalam rangka
menemukan jawaban dari permasalahan yang dibahas.
2. Siswa menyimpulkan hasil analisa sesuai masalah yang
dibahas dimasing-masing kelompok (Mengasosiasi)
Generalizati
on/

s


Menarik
Kesimpulan
akhir

melakukan kolaborasi dan komunikasi dengan Menggunakan
kemampuan
yang
dimilikinya
untuk
berusaha
menyampaikannya dengan bahasa lisan sesuai dengan konten
dan konteks hasil dari diskusi

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
a. Siswa dalam kelompok memepresentasikan hasil diskusi
1. Hasil diskusi masing-masing kelompok dibacakan di depan
kelas
2. Mempresentasikan hasil diskusi
3. Siswa
dari
kelompok
lain
menanggapi
(Mengomunikasikan)
Kegiatan penutup



Peserta didik
dengan dibantu guru
menyimpulkan materi yang dipelajari dari
10 menit
hasil diskusinya



Peserta didik diberikan pertanyaan lisan
secara acak untuk mendapakan umpan
balik atas pembelajaran minggu ini untuk
minggu selanjutnya dengan mengacu pada
pertanyaan uji kompetensi pokok bahasan

selanjutnya.


Siswa diminta membuat tugas sejarah
tentang berdiri dan berkembangnya
sekolah
untuk
dikumpulkan
pada
pertemuan berikutnya.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian pengetahuan
c. Penilaian Ketrampilan

: Observasi/pengamatan
: Tes tertulis dan penugasan
: Unjuk Kerja (presentasi dan laporan)

2. Bentuk Penilaian
a. Observasi
b. Tes Tertulis /Penugasan
c. Unjuk Kerja

: lembar pengamatan aktivitas siswa
: lembar Kerja
: Lembar penilaian presentasi

3. Remidial
a. Tugas membuat Rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
b. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari materi dengan Indikator yang
belum dicapai
c. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai
4. Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM pada
indikatornya
b. Diberikan pada siswa materi pada pertemuan selanjutnya sebagai pengetahuan
tambahan

Mengetahui

Tanjung Agung, Juli 2017

Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran,

Drs. Darmansah.M.Si.

Ririek Prihati, M.Pd.

NIP 196507221990031003

NIP 197702042005012006

LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
1. Instrumen Penilaian Sikap
a. Penilaian Kompetensi Sikap
1) Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap jujur, disiplin, tanggungjawab,
kerjasama, dan proaktif
2) Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif
terhadap kelima sikap di atas, dan hasilnya akan dicatat dalam jurnal sebagai
berikut;
3) Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan
diserahkan ke wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam
rapor (menunjang penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).
Jurnal Penilaian sikap
No

Waktu

Nama

Kejadian/Perilak
u

Aspek
sikap

Pos/Neg

Tindak
lanjut

2. Penilaian Pengetahuan :
Tes Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep berfikir sejarah kronologis dan
sinkronis ! (skor 4)
2. Apa tujuan mempelajari sejarah ? (skor 2)
3. Perhatikan data berikut :
a.

21 Mei 1998 : Soeharto mundur, dan Habibie mengambil alih jabatan
Presiden

b.

1415 : Armada Laksamana Cheng Ho berlabuh di Muara Jati, Cirebon

a.

26 Desember 2004 : Tsunami menghantam Sumatera dan menewaskan lebih
dari 160.000 jiwa

c.

18 April-24 April 1955 : Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika
dilaksanakan di Bandung.

d.

13 Februari 1755 : Perjanjian Giyanti di mana Kerajaan Mataram dibagi
menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta

e.

30 September 1965 : Gerakan 30 September yang dilakukan oleh Partai
Komunis Indonesia (PKI)

f.

17 Agustus 1945 : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Buatlah kronologi dari sejarah Indonesia berdasarkan data di atas ! (skor 7)

Skor Penilaian :
Pedoman Penilaian :
Total Skor Maksimal = 13
Nilai Siswa = (Skor yang diperoleh/Skor Maksimal) X 100

3. Penilaian Ketrampilan
Kriteria Penilaian Tugas
No
.

Nama siswa

Kesesuaiaan
judul dan
pembahasan

Aspek yang dinilai
Bahasa
Kedalaman
yang
digunakan

Nilai
kreati
fitas

Rubrik pemberian skor
- 4 = JIka aspek kesesuaian judul, bahasa, kedalaman, kreatifitas sangat baik
- 3 = JIka aspek kesesuaian judul, bahasa, kedalaman, kreatifitas baik
- 2 = JIka aspek kesesuaian judul, bahasa, kedalaman, kreatifitas cukup
- 1 = JIka aspek kesesuaian judul, bahasa, kedalaman, kreatifitas kurang

Ket

Lampiran : Materi
Keterkaitan unsur – unsur sejarah

Mengamati lingkungan
Akhir – akhir ini jika kita mengadakan perjalanan dari wilayah kecamatan Tanjung Agung
menuju Tanjung Enim, maka kita akan melihat hiruk pikuknya kegiatan penambangan
batubara baik yang dilakukan oleh rakyat maupun perusahaan. Akan terasa sekali cuaca panas
yang menyengat, debu yang berterbangan, kemacetan akibat berderetnya mobil mobil truk
yang antri untuk mengangkut batubara, bahkan kondisi jalan yang berlubang akibat dilewati
kendaraan berlebih muatan.
Manusia adalah aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah.
Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah
manusia.

Plato menyatakan bahwa manusia adalah hewan berpikir (animal rational).
Sehingga sejarah merupakan gambaran tentang cara manusia mempertahankan
kehidupannya dengan menggunakan akal pikiran. Manusia sebagai aktor sejarah
yang memiliki kemampuan berpikir merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif.
Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau
tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap
komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem
budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia
merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi
pada ruang atau tempat tertentu.
3. WaktuSetiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan
tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan
masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya
mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak
sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun
waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.
Unsur waktu memberikan setting tertentu bagi berlangsungnya peristiwa
sejarah. Peristiwa sejarah menempati unsur ruang dan waktu yang terus
bergerak/ berkembang ke depan secara dinamis. Unsur waktu juga yang
menandai sejarah sebagai peristiwa yang unik dari waktu ke waktu. Setiap
peristiwa sejarah hanya sekali terjadi (einmaligh). Ada memang peristiwa sejarah
yang hampir sama, namun konteks ruang dan waktu selalu berbeda. Oleh karena
itu, dalam mempelajari sejarah, perlu ditentukan secara tegas, siapa pelakunya
(who), kapan berlangsung (when), dimana peristiwa itu berlangsung (where),
serta bagaimana peristiwa sejarah itu terjadi (how).
Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kegiatan dengan masyarakat atau

bangsanya merupakan kajian utama. Sejarah membahas aktivitas manusia pada
masa lalu. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bukan berarti
sejarah membahas aktivitas manusia secara keseluruhan. Kisah manusia
tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam
menghadapi kehidupannya.
Kisah manusia tersebut dibatasi oleh waktu dan ruang, serta tempat manusia itu
berada. Dari sudut pandang waktu kreativitas manusia pada masa lampau
berbeda dengan kreativitas manusia pada masa kini. Demikian halnya dengan
ruang. Pemahaman tentang ruang dan waktu diperlukan untuk dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.
Dalam hal kreativitas manusia pada masa lampau misalnya bagaimana manusia
pada zaman batu makan, minum, berpakaian serta melakukan perjalanan
menjadi pengalaman yang diwariskan bagi masa-masa sesudahnya. Sebagai
contoh adalah bagaimana kreativitas manusia untuk melakukan perjalanan dari
suatu tempat ke tempat lain.
Pada awalnya manusia menggunakan tenaganya sendiri dengan berjalan kaki.
Lalu mereka memanfaatkan tenaga hewan, misalnya kuda untuk melakukan
perjalanan. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan teknologi sebagai hasil
kreativitas manusia, mereka menggunakan sarana perahu di air dengan bantuan
angin untuk melakukan perjalanan.
Kreativitas lainnya adalah penemuan roda yang pada awalnya digunakan untuk
memindahkan barang. Mereka lalu menggunakan tenaga hewan sebagai
penariknya. Selanjutnya, mereka menemukan suatu alat yang mengubah air
menjadi uap untuk dijadikan tenaga penggerak (motor). Demikian seterusnya
hingga mereka menemukan tenaga penggerak lain berupa bahan bakar minyak

Lampiran : Materi
Sebelum Mengenal Tulisan
Mengamati Lingkungan
Keberadaan tanah air kita tidak dapat dilepaskan dari rangkaian peristiwa alam yang sudah
terjadi sejak zaman dahulu kala. Dinamika sejarah yang telah bermula sejak manusia ada, jika
dirunut hingga sekarang, kita akan menemukan betapa kesinambungan sejarah tidak mudah
terputus, betapapun segala macam perubahan telah terjadi. Coba kamu renungkan, apakah
yang terjadi ketika tawuran anak-anak sekolah berlangsung? Bukankah sering kali mereka
saling melempar batu? Batu pula senjata yang paling awal digunakan umat manusia dalam
mempertahankan hidupnya. Jadi anak sekolah di zaman modern ini, zaman yang bahkan
dikatakan “era globalisasi”, ketika tiada lagi batas-batas yang menghambat hubungan
kebudayaan ternyata masih mempraktikkan tradisi manusia purba pada masa praaksara.
Untuk mengetahui apa, siapa, dan bagaimana kehidupan manusia zaman praaksara kamu
dapat mempelajari bacaan di bawah ini.
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal
dengan zaman praaksara. Masa praaksara berlangsung sangat lama jauh melebihi periode
kehidupan manusia yang sudah mengenal tulisan. Oleh karena itu, untuk dapat memahami
perkembangan kehidupan manusia pada zaman praaksara kita perlu mengenali tahapantahapannya.
Memahami Teks

Sebelum mengenali tahapan-tahapan atau pembabakan perkembangan kehidupan dan
kebudayaan zaman praaksara, perlu kamu ketahui lebih dalam apa yang dimaksud zaman
praaksara. Praaksara adalah istilah baru untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan
istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat
belum mengenal tulisan adalah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah
sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada
aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan,
makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan
kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan
istilah prasejarah.
Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti
tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istilah nirleka. Nir
berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui
sejarah dan hasil-hasil kebudayaan manusia adalah dengan melihat beberapa sisa peninggalan
yang dapat kita temukan. Kapan waktu dimulainya zaman praaksara? Kapan zaman praaksara
itu berakhir? Zaman praaksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya
masa praaksara. Zaman praaksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal tulisan.
Pertanyaan yang sulit untuk dijawab adalah kapan tepatnya manusia itu mulai ada di bumi ini
sebagai pertanda dimulainya zaman praaksara. Sampai sekarang para ahli belum dapat secara
pasti menunjuk waktu kapan mulai ada manusia di muka bumi ini. Tetapi yang jelas untuk
menjawab pertanyaan itu kamu perlu memahami kronologi perjalanan kehidupan di
permukaan bumi yang rentang waktunya sangat panjang. Bumi yang kita huni sekarang
diperkirakan mulai terjadi sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.
Bagaimana kalau kita ingin melakukan kajian tentang kehidupan zaman praaksara? Untuk
menyelidiki zaman praaksara, para sejarawan harus menggunakan metode penelitian ilmu
arkeologi dan sedikit banyak juga pada ilmu alam seperti geologi dan biologi. Ilmu arkeologi
adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng
artefak, monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya menggunakan ilmu geologi dan
percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi dan biologi
berkenaan dengan kajian tentang ragam hayati (biodiversitas) makhluk hidup.
Mengingat jauhnya jarak waktu masa praaksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang
orang mempersoalkan apa perlunya kita belajar tentang zaman praaksara yang sudah lama
ditinggalkan oleh manusia modern. Tetapi pandangan seperti ini sungguh menyesatkan, sebab
tentu ada hubungannya dengan kekinian kita. Beberapa di antaranya akan dikemukakan
berikut ini.
Data etnografi yang menggambarkan kehidupan masyarakat praaksara ternyata masih
berlangsung sampai sekarang. Entah itu pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi
tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam,
bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia
modern perkotaan. Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motede ‘tebang
lalu bakar’ (slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini.
Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak
menimbulkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik. Selain itu, juga
mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan Malaysia seperti yang sering terjadi
akhir-akhir ini. Teknologi manusia modernlah yang mampu melakukan perambahan hutan
secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real
estate sehingga menimbulkan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.
Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman praaksara pertama-tama
adalah kesadaran akan asal-usul manusia. Tumbuhan memiliki akar. Semakin tinggi
tumbuhan itu, semakin dalam pula akarnya menghunjam ke bumi hingga tidak mudah
tumbang dari terpaan angin badai atau bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan

manusia. Semakin berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula
kesadaran kolektifnya tentang asal usul dan penghargaan terhadap tradisi. Jika tidak
demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanya akan mudah terombang ambing oleh
terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan sendirinya kehilangan identitas diri.
Jadi bangsa yang gampang meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte oleh
budaya dominan dari luar yang bukan miliknya.
Kita bisa belajar banyak dari keberhasilan dan capaian prestasi terbaik dari pendahulu kita.
Sebaliknya kita juga belajar dari kegagalan mereka yang telah menimbulkan malapetaka bagi
dirinya atau bagi banyak orang. Untuk memetik pelajaran dari uraian ini, dapat kita katakan
bahwa nilai terpenting dalam pembelajaran sejarah tentang zaman praaksara, dan sesudahnya
ada dua yaitu sebagai inspirasi untuk pengembangan nalar kehidupan dan sebagai peringatan.
Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritislah yang akan menerangi kehidupan masa
kini dan masa depan.
Sekarang muncul pertanyaan, sejak kapan zaman praaksara berakhir? Sudah barang tentu
zaman praaksara itu berakhir setelah kehidupan manusia mulai mengenal tulisan. Terkait
dengan masa berakhirnya zaman praaksara masing-masing tempat akan berbeda. Penduduk di
Kepulauan Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar abad ke-4 dan ke-5 M. Hal ini jauh
lebih terlambat bila dibandingkan di tempat lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang
sudah mengenal tulisan sejak sekitar tahun 3000 S.M. Fakta-fakta masa aksara di Kepulauan
Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan
Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN STRUKTUR PADA TRIBUN BARAT STADION GAJAYANA MALANG

22 175 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

DESKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT KEPADA USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Way Halim)

10 98 46

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA KUBULIKU JAYA KECAMATAN BATU TULIS KABUPATEN LAMPUNG BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA

13 91 69

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62