TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (2)

TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

JUDUL MAKALAH :
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Disusun oleh :
Achmad Dzulqornaini
125423257
A2 D3 TM 2012

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan
kerido’an-NYA Makalah Ilmu sosial budaya dasar yang membahas tentang “Manusia sebagai
makhluk budaya” ini dapat terselesaikan.

Penyusun menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Surabaya, 16 Desember 2013

Tim penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan & manfaat
BAB II Pembahasan
1. Pengertian dan Fungsi Kebudayaan
2. Jenis dan Ragam Kebudayaan di Masyarakat

3. Fungsi Akal Dan Budi Manusia Dalam Pengembangan Budaya
4. Memperlakukan manusia melalui pemahaman terhadap konsep budaya dasar
5. Proses dan Perubahan Kebudayaan
BAB III Penutup
Kesimpulan & saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT berupa akal dan
nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat
mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia
telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu
kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah
mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan seni diharapkan dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan teknologi, dan seni secara baik

haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.
Manusia tidak dapat lepas dari kebudayaan, disebabkan kebudayaan merupakan
cara beradaptasi manusia dengan lingkungannya yang merupakan warisan sosial. Dan
kebudayaan itu sendiri bagi manusia berguna untuk mengatur hubungan antar manusia dan
sebagai wadah masyarakat menuju taraf hidup tertentu yang lebih baik, manusiawi, dan
berperi kemanusiaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan fungsi kebudayaan ?
2. Bagaimana jenis dan ragam kebudayaan di lingkungan masyarakat ?
1. Bagaimana fungsi akal dan budi manusia dalam menanggapi pengembangan
kebudayaan ?
2. Bagaimana memperlakukan manusia melalui pemahaman terhadap konsep
dasar budaya ?
3. Jelaskan proses dan perubahan budaya !
4. Jelaskan problematika sosial kebudayaan !

C. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk
memahami segala aspek tentang kebudayaan seperti halnya : pengertian kebudayaan, fungsi

kebudayaan, jenis dan ragam kebudayaan, fungsi akal dan budi dalam pengembangan
kebudayaan, proses dan perubahan kebudayaan, serta problematika sosial budaya.
Kita sebagai subyek yang berperan utama mempunyai peranan yang sangat penting dalam
aspek sebagai pelaku budaya. Dengan kita menjaga kelestarian budaya maka kita dapat
melestarikan kebiasaan-kebiasaan yang membentuk pribadi kita masing-masing. Budaya
merupakan ciri khas dari suatu daerah yang menggambarkan hubungan kebersamaan atau
panutan di antara masyarakat setempat.
Dari banyak ragam budaya yang ada masing-masing memiliki arti atau pengertian masingmasing dari budaya tersebut. Dan cara melakukannya juga berbeda-beda, ini menunjukkan
bahwa budaya merupakan cerminan dari diri seseorang.
Banyak manfaat yang kita peroleh dari kita mengikuti budaya, namun bukan budaya yang
menyimpang. Melainkan, budaya yang sudah kita tekuni mulai dari kita lahir yang sudah
menjadi kebiasaan dalam masyarakat setempat. Kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan
dan hubungan timbal balik lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Fungsi Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial. Secara umum,
kebudayaan diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari satu

generasi ke generasi berikutnya. Makna ini kontras dengan pengertian kebudayaan sehari-hari
yang hanya merujuk pada bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan
kesenian. Istilah kebudayaan ini berasal dari bahasa latin Cultura dari kata dasar colere yang
berarti berkembang atau tumbuh.
Dalam ilmu-ilmu sosial istilah kebudayaan sesungguhnya memiliki makna
bervariasi yang sebagian diantaranya bersumber dari keragaman model yang mencoba
menjelaskan hubungan antara individu, masyarakat, dan kebudayaan.
Setiap individu menjalankan kegiatan dan menganut keyakinannya sesuai dengan
warisan sosial atau kebudayaannya. Hal ini bukan semata-mata karena adanya sanksi
tersebut, atau karena mereka merasa menemukan unsur-unsur motivasional dan emosional
yang memuaskan dengan menekuni kegiatan-kegiatan dan keyakinan cultural tersebut.
Dalam rumusan ini , istilah warisan sosial disamakan dengan istilah kebudayaan.
Lebih jauh, model tersebut menyatakan bahwa kebudayaan atau warisan sosial lebih adaptif
baik secara sosial maupun individual, mudah dipelajari, mampu bertahan dalam waktu lama,
normative dan mampu menimbulkan motivasi. Namun tinjauan empiris terhadapnya
memunculkan definisi terbaru tentang kebudayaan seperti yang diberikan EB Taylor[1],
“Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adab, serta kemampuan dan kebisaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat”


Fungsi kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti
kekuatan alam, maupun yang bersumber dari persaingan manusia itu sendiri untuk

mempertahankan kehidupannya. Manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan baik
dibidang materiil maupun spiritual. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas, untuk sebagian
besar dipenuhi oelh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri. Hasil karya
masyarakat menghasikan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan
utama melindungi masyarakat terhadap lingkungan. Pada masyarakat yang taraf
kebudayaannya lebih tinggi, teknologi memungkinkan untuk pemanfaatan hasil alam bahkan
munghkin untuk menguasai alam. Di sisi lain karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilainilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan masyarakatnya.
Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diriterhadap alam, mengatur
hubungan antar manusia, dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia. Kebudayaan
akan mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai-nilai hidup untuk dapat
bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup tertentu yaitu hidup
yang lebih baik, manusiawi, dan berperi-kemanusiaan.

2. Bagaimana jenis dan ragam kebudayaan di lingkungan
masyarakat ?

Mohammad Yusuf Melatoa dalam Ensiklopedia Suku Bangsa Di Indonesia
menyatakan Indonesia terdiri dari 500 etnis suku bangsa yang tinggal di lebih dari 17.000
pulau besar dan kecil. Mereka masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda dengan
yang lainnya. Perbedaan itu dalam kita lihat dengan menelaah unsur-unsur kebudayaan
seperti dibawah ini.
Unsur-unsur kebudayaan menurut C Kluckhohn dalam bukunya Universal Categories of Culture
meliputi Cultural universals yaitu [11]:
q Peralatan dan perlengkapan hidup ( pakaian, perumahan, alat-alat produksi, transportasi)
q Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, distribusi )
q Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, perkawinan)
q Bahasa (lisan maupun tertulis)
q Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dll)
q Sistem pengetahuan
q Religi (system kepercayaan).

Akhirnya sebagai unsur kebudayaan yang terkecil membentuk trait adalah items. Bila
diambil contoh alat bajak terdiri dari gabungan alat-alat yang lebih kecil yang dapat
dilepaskan, tetapi pada hakekatnya merupakan satu kesatuan. Apabila salah satu bagian bajak
tersebut dihilangkan, maka tak dapat menjalankan fungsinya sebagai bajak.


Ciri Kebudayaan :


Bersifat menyeluruh



Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu



Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu

Wujud kebudayaan


Ide : tingkah laku dalam tata hidup




Produk : sebagai ekspresi pribadi



Sarana hidup



Nilai dalam bentuk lahir

Sifat kebudayaan


Beraneka ragam



Diteruskan dan diajarkan




Dapat dijabarkan :

– Biologi
– Psikologi
– Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan


Berstruktur terbagi atas item-item



Mempunyai nilai



Statis dan dinamis




Terbagi pada bidang dan aspek

3. Fungsi Akal Dan Budi Manusia Dalam Pengembangan Budaya

Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki manusia.
Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan
dan peningkatan hidup manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah
untuk berfikir. Kemampuan berfikir manusia mempunyai fungsi mengingat kembali apa yang
telah diketahui sebagai tugas dasarnya untuk memecahkan masalah dan akhirnya membentuk
tingkah laku.
Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan. Budi diartikan sebagai
batin manusia, panduan akal dan perasaan yang dapat menimbang baik buruk segala sesuatu.
Jadi jelas bahwa fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukkan martabat
manusia dan kemanusiaan sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.
Kegiatan-kegiatan yang dipelajari itu merupakan salah satu bagian dari kebudayaan
masyarakat secara keseluruhan. Didalamnya juga termasuk artefak dan berbagai kontruksi
proporsi kompleks yang terekspresikan dalam system symbol yang kemudian terhimpun
dalam bahasa. Melalui symbol-simbol itulah tercipta keragaman entitas yang sangat kaya
yang kemudian disebut sebagai obyek konstruksi cultural sepoerti uang, system kenegaran,
pernikahan, permainan, hukum, dan sebagainya, yang keberadaannya sangat ditentukan oleh
kepatuhan terhadap system aturan yang membentuknya. System gagasan dan simbolik
warisan sosial itu sangatlah penting karena kegiatan-kegiatan adaptif manusia sedemikian
kompleks dan beragam sehingga mereka tidak bisa mempelajari semuanya sendiri sejak awal.
Serta manusia juga memiliki kemampuan daya sebagai berikut :


Akal, intelegensia dan intuisi

Dengan kadar intelegensia yang dimiliki manusia mampu belajar sehingga menjadi cerdas,
memiliki pengetahuan dan mampu menciptakan teknologi. Intuisi menurut Supartono sering
setengah disadari, tanpa diikuti proses berfikir cermat, namun bisa menuntun pada suatu
keyakinan.


Perasaan dan emosi

Perasaan adalah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang, baik yang berasal dari
rangsangan di dalam atau diluar dirinya. Emosi adalah rasa hati, sering berbentuk perasaan
yang kuat, yang dapat menguasai seseorang, tetapi tidak berlangsung lama


Kemauan

Kemauan adalah keinginan, kehendak untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kemauan
dalam arti positif adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan hidup yang
dikendalikan oleh akal budi.


Fantasi

Fantasi adalah paduan unsur pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia untuk
menciptakan kreasi baru yang dapat dinikmati.



Perilaku

Perilaku adalah tabiat atau kelakuan, merupakan jati diri seseorang yang berasal dari lahir
sebagai factor keturunan yang kemudian diwarnai oleh factor lingkungannya.
Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk
manusia, namun manusia sendiri adalah produk kebudayaan. Peter L Berger menyebutnya
sebagai dialektika fundamental yang terdiri dari tiga tahap yaitu :


Tahap eksternalisasi, yaitu proses pencurahan diri manusia secara terus menerus
kedalam dunia melalui aktifitas fisik dan mental



Tahap obyektifitas, yaitu tahap aktifitas manusia menghasilkan realita obyektif, yang
berada diluar diri manusia



Tahap internalisasi, yaitu tahap dimana realitas obyektif hasil ciptaan manusia dicerap
oleh manusia kembali.

Manusia sebagai makhluk budaya adalah pencipta kebudayaan. Kebudayaan adalah ekspresi
eksistensi manusia didunia.

4. Memperlakukan manusia melalui pemahaman terhadap
konsep budaya dasar.
Berbagai cara untuk memanusiakan manusia :
1

Keadilan

Keadilan adalah salah satu moral dasar bagi kehidupan manusia. Keadilan mengacui pada
suatu tindakan baik yang mesti dilakukan oleh setiap manusia.
2

Penderitaan

Penderitaan adalah teman paling setia kemanusiaan. Ini melengkapi cirri paradoksal yang
menandai eksistensi manusia didunia
3

Cintakasih

Cintakasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai belas kasihan. Cinta
merupakan sikap dasar ideal yang memungkinkan dimensi sosial manusi menemukan
bentuknya yang khas manusiawi
4

Tanggungjawab

Tanggungjawab adalah kwajiban melakukan tugas tertentu yang dasarnya adalah hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.
5

Pengabdian

Pengabdian diartikan sebagai perihal memperhamba diri kepada tugas-tugas yang dianggap
mulia
6

Pandangan hidup

Pandangan hidup berkenaan dengan eksistensi manusia didunia dalam hubungannya dengan
Tuhan, dengan sesame dan dengan alam tempat kita berdiam.
7

Keindahan

Eksistensi manusia didunia diliputi dan digairahkan oleh keindahan. Manusia tidak hanya
penerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi kehidupan.
8

Kegelisahan

Kegelisahan merupakan gambaran keadaan seseorang yang tidak tenteram hati maupun
perbuatannya, merasa khawatir tidak tenang dalam tingkah laku, dan merupakan salah satu
ekspresi kecemasan.

5. Proses dan Perubahan Kebudayaan.
Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih
bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut diantaranya :
1. a.

Internalisasi
Merupakan proses pencerapan realitas obyektif dalam kehidupan manusia.

1. b.

Sosialisasi

Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh
identitas diri serta ketrampilan-ketrampiulan sosial. Dalam keseharian sosialisasi bisa
dikatakan sebagai proses menjelaskan sesuatu kepada anggota masyarakat agar mengetahui
adanya suatu konsep, kebijakan, suatu peraturan yang menyangkut hak dan kwajiban mereka.
1. c.

Enkulturasi

Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan
kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai sesuatu yang alamiah
belaka.
1. d.

Difusi

Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain sehingga menjadi satu
kebudayaan.
1. e.

Akulturasi

Akulturasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam
percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan.
1. f.

Asimilasi

Asimilasi adalah proses peleburan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain.

Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suataau masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompokkelompok dalam masyarakat.
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan, perubahan bagi masyarakat
yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahanperubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat
sekali, akan tetapi ada juga yang cepat.
Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,
organisasi, susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan seterusnya. Dengan diakuinya dinamika
sebagai inti jiwa masyarakat, maka banyak sarjana sosiologi modern yang mencurahkan
perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat.
Masalah tersebut menjadi lebih penting dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi
yang diusahakan oleh banyak masyarakat dari Negara yang kemerdekaan politiknya setelah
perang dunia kedua.
Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan
a. faktor intern
¯ Bertambah atau berkurangnya penduduk
¯ Penemuan-penemuan baru (inovation – discoveri [gagasan] – invention [diterapkan dalam
masyarakat]
¯ Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat (konflik)
¯ Pemberontakan / revolusi
b. faktor ekstern
¯ Perubahan lingkungan fisik manusia ( bencana alam )
¯ Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
¯ Peperangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan sosial :
v Faktor-faktor yang mendorong :


Kontak dengan kebudayaan lain



Sistem pendidikan yang maju



Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan untuk maju



Toleransi terhadap perbuatan menyimpang



Sistem lapisan masyarakat yang terbuka



Penduduk yang heterogen



Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu



Orientasi ke depan



Nilai meningkatkan taraf hidup

v Faktor-faktor yang menghambat :


Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain



Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat



Sikap masyarakat yang tradisional
o Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested
Interest)
o Rasa takut terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan
o Prasangka terhadap hal baru
o Hambatan ideologis
o Kebiasaan
o Sikap pasrah

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebudayaan adalah salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial. Secara umum,
kebudayaan diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Dari pembahasan diatas kami dapat simpulkan bahwa manusia berhubungan erat dengan
kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan
cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia sebagai wadah masyarakat menuju
taraf hidup tertentu.
Kebudayaan berpengaruh dalam membentuk pribadi seseorang sehingga mengharuskan
manusia untuk mengikuti norma-norma yang ada pada budaya tersebut.
Dengan demikian, budaya patokan cara hidup manusia di tempat dia berada. Selain itu dalam
kebudayaan mengajarkan tentang keimanan

Saran
Kita sebagai mahluk berbudaya semestinya melestarikan budaya yang kita punya,
jangan sampai budaya yang kita punya tidak kita lestarikan dan sampai punah. Karena siapa
lagi jika bukan kita penerus bangsa yang melestarikan?
Kita lestarikan baik-baik budaya yang telah kita punya agar tidak diakui oleh bangsa
lain.

DAFTAR PUSTAKA
Taylor, E.B (1958/1871) Primitive Culture : Researches in the Development of Mythologi,
Religion, art and Custom, Gloucester, MA.
Peter L Berger