Identifikasi Gulma Resisten Herbisida Paraquat Pada Lahanjagung Di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo

IDENTIFIKASI GULMA RESISTEN HERBISIDA PARAQUAT PADA
LAHAN JAGUNG DI KECAMATANTIGABINANGA
KABUPATEN KARO

KRISTIAN ADINATA GINTING
080301027

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

Universitas Sumatera Utara

2

IDENTIFIKASI GULMA RESISTEN HERBISIDA PARAQUAT PADA
LAHAN JAGUNG DI KECAMATANTIGABINANGA
KABUPATEN KARO

SKRIPSI


Oleh
KRISTIAN ADINATA GINTING
080301027

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

Universitas Sumatera Utara

3

IDENTIFIKASI GULMA RESISTEN HERBISIDA PARAQUAT PADA
LAHAN JAGUNG DI KECAMATANTIGABINANGA
KABUPATEN KARO

SKRIPSI


Oleh
KRISTIAN ADINATA GINTING
080301027/AGRONOMI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

Universitas Sumatera Utara

4

Judul Skripsi

: Identifikasi gulma resisten herbisida paraquat pada
lahanjagung di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten

Karo
: Kristian Adinata Ginting
: 080301027
: Agroteknologi
: Agronomi

Nama
NIM
Program Studi
Minat

Disetujui Oleh
Komisi Pembimbing

Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D.

Ir. Jonis Ginting, M.S.

Ketua


Anggota

Mengetahui,

Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, M.Sc.
Ketua Program Studi Agroteknologi

Tanggal lulus :

Universitas Sumatera Utara

5

ABSTRAK
KRISTIAN ADINATA GINTING: Identifikasi Gulma Resisten Herbisida
Paraquat Pada Lahan Jagung di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo,
dibimbing oleh EDISON PURBA dan JONIS GINTING.
Herbisida paraquat merupakan salah satu herbisida yang sering digunakan
oleh petani di Kecamatan Tigabinanga (KT) untuk mengendalikan gulma di lahan
jagungnya.Penggunaan herbisida yang sama secara terus menerus dalam jangka

waktu yang lama pada lahan yang sama akan memicu terbentuknya populasi
gulma yang resisten herbisida. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian yang
bertujuan untuk mengidentifikasi gulma yang sudah resisten terhadap herbisida
paraquat pada lahan jagung di kecamatan tersebut.Penelitian ini terdiri dari tiga
tahap yaitu pengambilan biji gulma, penapisan gulma resisten herbisida paraquat,
dan uji dose response.Biji gulma yang diduga resisten diambil dari 28 lahan
jagung yang berbeda di KT. Pada uji penapisan, paraquat dengan dosis 150 g/ha
diaplikasikan terhadap populasi gulma untuk menentukan biotip resisten dan
sensitif.Tahap ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan.Uji
dose response disusun dalam rancangan acak kelompok dan 4 ulangan dengan
perlakuan herbisida paraquat (0, 25, 50, 100, 200, 400, 800, 1600 g/ha).Parameter
yang diamati adalah persentase kerusakan gulma, jumlah gulma bertahan hidup,
dosis letal 50 (LD50), dan bobot kering gulma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Echinochloa colonum dari semua
lokasi yang diuji masih sensitif terhadap herbisida paraquat sedangkan Eleusine
indica dari lahan jagung di Desa Benjire (ETB-14) dan Desa Perlamben (ETB19), KT sudah resisten terhadap herbisida paraquat.Indeks resistensi ETB-14
sudah >5 dan ETB-19 sudah >9.
Kata kunci: resisten paraquat, E. colonum, E. indica

Universitas Sumatera Utara


6

ABSTRACT
KRISTIAN ADINATA GINTING: Identification of Weed Resistant to Paraquat
Herbicide In Corn Fields of Tigabinanga Subdistrict Karo District, supervised by
EDISON PURBA and JONIS GINTING.
Paraquat is one of most intensive used herbicides by farmers in
Tigabinanga Subdistrict (TS) for weed control in their corn fields. Repeated use of
same herbicide for long time will lead to development of weed resistant to
herbicide. Therefore, a research had been conducted to identify paraquat
resistant weed species at corn fields of TS. This research consist of 3 steps: seed
collection, screening of resistant and susceptible biotypes, and dose response test.
Seed of putative paraquat resistant biotypes were collected from 28 random corn
fields in TS. At screening test, paraquat at rate 150 g/ha was evaluated against
weed populations to find resistant and susceptible biotypes. The experiment was
performed in a randomized block design with three replications. Dose response
test was arranged in a randomized block design and four replications with
treatment 8 leves paraquat dose (0,25,50,100, 200, 400, 800, 1600 g/ha). The
parameter observed were visual assessment, number of survival weeds, lethal

dose (LD50), and weed dry weight.
The result show that all Echinochloa colonum population was identified as
susceptible biotype to paraquat whereas Eleusine indica from Benjire Village
(ETB-14) and Perlamben Village (ETB-19), TS were identified as paraquatresistant biotype. Resistant index of ETB-14 and ETB-19 biotype were >5 and >9.
Key words: paraquat-resistant, E. colonum, E. indica

Universitas Sumatera Utara

7

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Bertungen Julu Kecamatan Tigalingga
Kabupaten Dairi pada tanggal 11 Desember 1989 dari Ayah Kiran Ginting S. (+)
dan Ibu Maria br Sinulingga. Penulis merupakan anak keempat dari enam
bersaudara.
Penulis menempuh sekolah menengah atas di SMA Swasta Katolik
St. Don Bosco KAM, Kaban Jahe dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2008
penulis diterima di Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian USU melalui
jalur Ujian Masuk Bersama-Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (UMB-SPMB).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota LITBANG

Himpunan Mahasiswa Budidaya Pertanian.Penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Kebun Membang Muda PT. Perkebunan Nusantara III
Labuhan Batu Utara.

Universitas Sumatera Utara

8

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Identifikasi Gulma Resisten Herbisida Paraquat Pada Lahan
Jagung di Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo”dengan baik.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada kedua orangtua saya K. Ginting (+) dan M. br Sinulingga yang
telah merawat dan memembesarkan saya dengan penuh cinta kasih. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D. dan
Bapak Ir. Jonis Ginting, M.S. sebagai ketua dan anggota komisi pembimbing yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Secara khusus penulis ucapkan terimakasih kepada keluarga Wira Ginting
yang sudah bersedia mendampingi penulis selama melaksanakan survei di

Kecamatan Tigabinanga.Terimakasih juga kepada sahabat saya Dewi, Nelson,
Onzie, Saddam, Ananda, Leo R., Daniel, Josua, Muchtar.Terimakasih juga kepada
adik-adik Program Studi Agroekoteknologi stambuk 2009, 2010, 2011, 2012, dan
2013. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada keluarga
besar mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian stambuk 2005 dan 2008 yang
tetap setia memberikan dukungan moral dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan pada
masa yang akan datang.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, September 2014

Penulis

Universitas Sumatera Utara

9

DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK ....................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3
Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 3
Kegunaan Penelitian......................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Gulma Resisten Herbisida .................................................................. 4
Evolusi Resistensi ............................................................................................ 5
Karakteristik Gulma Eleusine indica ............................................................... 7
Karakteristik Gulma Echinochloa colonum ..................................................... 9
Herbisida Paraquat ........................................................................................... 10
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 12
Bahan dan Alat ................................................................................................ 12

Metode Penelitian............................................................................................. 13
Pengambilan Biji Gulma......................................................................... 13
Penapisan Gulma Resisten Herbisida Paraquat ...................................... 13
Persiapan Lahan dan Media Tanam .............................................. 13
Pengecambahan dan Penanaman ................................................... 14
Pemeliharaan ................................................................................. 14
Aplikasi Herbisida ......................................................................... 15
Uji Dose Response .................................................................................. 15
Pengamatan Parameter .................................................................. 16
Persentase Kerusakan Gulma ........................................................ 16
Jumlah Gulma Bertahan Hidup ..................................................... 16
Dosis Letal 50 (LD50) .................................................................... 16
Bobot Kering Gulma .................................................................... 17
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................................ 18
Sejarah Pengendalian Gulma di Lokasi Pengambilan Sampel ............... 18
Penapisan Gulma Resisten Herbisida Paraquat ...................................... 18
Uji Dose Response .................................................................................. 20
Persentase Kerusakan Gulma ........................................................ 20
Jumlah Gulma Bertahan Hidup ..................................................... 21
Bobot Kering Gulma ..................................................................... 23
Dosis Letal 50 (LD50) .................................................................... 24
Pembahasan ...................................................................................................... 25

Universitas Sumatera Utara

10

Hal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ...................................................................................................... 27
Saran ................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28
LAMPIRAN ..................................................................................................... 32

Universitas Sumatera Utara

11

DAFTAR TABEL
No.

Hal.

1.

Rataan mortalitas gulma dengan herbisida paraquat (150 g b.a./ha) dari
tiga ulangan pada 3 MSA............................................................................ 19

2.

Rataanpersentasekerusakangulma antara biotip resisten (ETB-14 dan
ETB-19)dan sensitif (EFH) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA. ......... 20

3.

Rataan jumlah gulma bertahan hidup antara biotip resisten (ETB-14 dan
ETB-19) dan sensitif (EFH) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA. ........ 22

4.

Rataan bobot kering gulma antara biotip resisten (ETB-14 dan ETB-19)
dan sensitif (EFH) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA. ...................... 23

5.

Dosis paraquat yang dibutuhkan untuk mengendalikan 50% (LD50)
gulma E. indica ........................................................................................... 24

Universitas Sumatera Utara

12

DAFTAR GAMBAR
No.

Hal.

1.

Grafik perbandingan persentase kerusakan E. indica antara biotip
resisten dan sensitif akibat herbisida paraquat pada 3 MSA. ..................... 21

2.

Grafik jumlah E. indica bertahan hidup antara biotip resisten dan sensitif
pada beberapa taraf dosis paraquat pada 3 MSA.. ...................................... 22

3.

Grafik bobot kering E. indica antara biotip resisten dan sensitif pada
beberapa taraf dosis paraquat pada 3 MSA. ............................................... 24

Universitas Sumatera Utara

13

DAFTAR LAMPIRAN
No.

Hal.

1.

Tabel kuesioner ........................................................................................... 32

2.

Bagan lahan penelitian. ............................................................................... 33

3.

Bagan plot penelitian. ................................................................................. 34

4.

Sejarah pengendalian gulma di lahan pengambilan sampel.. ..................... 35

5.

Jadwal kegiatan penelitian. ......................................................................... 37

6.

Peta lokasi lahan jagung tempat pengambilan sampel biji gulma di
Kecamatan Tigabinanga Kabupaten Karo . ................................................ 38

7.

Mortalitas gulma Echinochloa colonum dengan herbisida paraquat (150
g b.a./ha) pada 3 MSA ................................................................................ 39

8.

Sidik ragam mortalitas gulma Echinochloa colonum dengan herbisida
paraquat (150 g b.a./ha) pada 3 MSA ......................................................... 39

9.

Mortalitas gulma Eleusine indica dengan herbisida paraquat (150 g
b.a./ha) pada 3 MSA ................................................................................... 40

10. Sidik ragam mortalitas gulma Eleusine indica dengan herbisida paraquat
(150 g b.a./ha) pada 3 MSA ........................................................................ 40
11. Persentase kerusakan gulma biotip ETB-14 resisten akibat herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 41
12. Sidik ragam persentase kerusakan gulma biotip ETB-14 resisten akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 41
13. Persentase kerusakan gulma biotip EFH sensitif (kontrol ETB-14) akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 42
14. Sidik ragam persentase kerusakan gulma biotip EFH sensitif (kontrol
ETB-14) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ........................................ 42
15. Persentase kerusakan gulma biotip ETB-19 resisten akibat herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 43
16. Sidik ragam persentase kerusakan gulma biotip ETB-19 resisten akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 43

Universitas Sumatera Utara

14

17. Persentase kerusakan gulma biotip EFH sensitif (kontrol ETB-19) akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 44
18. Sidik ragam persentase kerusakan gulma biotip EFH sensitif (kontrol
ETB-19) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ........................................ 44
19. Jumlah gulma bertahan hidup biotip ETB-14 resisten akibat herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 45
20. Sidik ragam jumlah gulma bertahan hidup biotip ETB-14 resisten akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 45
21. Jumlah gulma bertahan hidup biotip EFH sensitif (kontrol ETB-14)
akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ....................................................... 46
22. Sidik ragam jumlah gulma bertahan hidup biotip EFH sensitif (kontrol
ETB-14) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ........................................ 46
23. Jumlah gulma bertahan hidup biotip ETB-19 resisten akibat herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 47
24. Sidik ragam jumlah gulma bertahan hidup biotip ETB-19 resisten akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 47
25. Jumlah gulma bertahan hidup biotip EFH sensitif (kontrol ETB-19)
akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ....................................................... 48
26. Sidik ragam jumlah gulma bertahan hidup biotip EFH sensitif (kontrol
ETB-19) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ........................................ 48
27. Bobot kering gulma biotip ETB-14 resisten akibat herbisida paraquat
pada 3 MSA ............................................................................................... 49
28. Sidik ragam bobot kering gulma biotip ETB-14 resisten akibat herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 49
29. Bobot kering gulma biotip EFH sensitif (kontrol ETB-14) herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 50
30. Hasil transformasi √Y+0.5)
(
bobot kering gulma biotip EFH sensitif
(kontrol ETB-14) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA .......................... 50
31. Sidik ragam bobot kering gulma biotip EFH sensitif (kontrol ETB-14)
akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ...................................................... 50
32. Bobot kering gulma biotip ETB-19 resisten akibat herbisida paraquat
pada 3 MSA ............................................................................................... 51

Universitas Sumatera Utara

15

33. Sidik ragam bobot kering gulma biotip ETB-19 resisten akibat herbisida
paraquat pada 3 MSA ................................................................................. 51
34. Bobot kering gulma biotip EFH sensitif (kontrol ETB-19) akibat
herbisida paraquat pada 3 MSA .................................................................. 52
35. Hasil transformasi √Y+0.5)
(
bobot kering gulma biotip EFH sensitif
(kontrol ETB-19) akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ......................... 52
36. Sidik ragam bobot kering gulma biotip EFH sensitif (kontrol ETB-19)
akibat herbisida paraquat pada 3 MSA ....................................................... 52
37. Anggaran biaya penelitian .......................................................................... 53

Universitas Sumatera Utara