Hapusnya PertanggungJawaban Pelaku Usaha Jasa Terhadap Kerugian Yang Dialami Oleh Konsumen (Studi Kasus Putusan MA No: 769 K Pdt.Sus 2011)
(STUDI KASUS PUTUSAN MA No: 769/K/Pdt.Sus/2011)
ABSTRAK
*) Daniel Cendrico
**) Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.Hum
***) Ibu Windha, S.H., M. Hum
Perlindungan konsumen adalah, hak atas kenyamanan, keamanan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan/jasa, hak atas informasi benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/jasa. Adapun rumusan masalah yang
dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimanakah perlindungan terhadap konsumen atas
pemakaian jasa dari pelaku usaha, bagaimanakah bentuk tanggungjawab pelaku usaha
jasa kepada konsumen atas kerugian yang dialami akibat pemakaian jasa,
bagaimanakah hapusnya pertanggung jawaban pelaku usaha jasa terhadap kerugian
yang dialami oleh konsumen.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang mengacu pada penelitian yuridis
normatif. Sumber dalam penelitian adalah data sekunder berupa bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tertier. Data diperoleh dengan
menggunakan alat pengumpulan data yaitu studi kepustakaan (library research).
Analisa data yang digunakan dalam penenlitian ini adalah analisa data kualitatif.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen telah
mengatur mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban konsumen dan juga pelaku
usaha. Pengaturanya juga tidak hanya meliputi hak dan kewajiban konsumen dan
pelaku usaha saja namun juga mengatur perbuatan yang dilarang oleh pelaku usaha
kepada konsumen dan juga mengatur mengenai klausula baku atas pelaksanaannya
kepada konsumen. Tanggung jawab pelaku usaha atas timbulnya kerugian terhadap
nasabah adalah ganti rugi. Strict liability adalah suatu teori yang menekankan kepada
salah satu pihak untuk bertanggung jawab kepada seseorang yang mana telah
mengalami kerugian akibat tindakannya. Oleh karena itu, pelaku usaha yang telah
membuat konsumen mengalami kerugian dan dapat dibuktikan, maka tanggunjawab
pelaku
usaha
untuk
bertanggungjawab
adalah
suatu
keharusan.Hapusnya
pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang dianggap telah menimbulkan kerugian
kepada pihak lain, pada prinsipnya harus dibuktikan terlebih dahulu. Prinsip ini
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa tergugat selalu dianggap bertanggung jawab (presumption of
liability principle), sampai ia dapat membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Kata kunci: Perlindungan Konsumen, Hapusnya Pertanggungjawaban
*) Mahasiswa Fakultas Hukum
sen Pebimbing I
osen Pebimbing II
BAB I
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
*) Daniel Cendrico
**) Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.Hum
***) Ibu Windha, S.H., M. Hum
Perlindungan konsumen adalah, hak atas kenyamanan, keamanan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan/jasa, hak atas informasi benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/jasa. Adapun rumusan masalah yang
dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimanakah perlindungan terhadap konsumen atas
pemakaian jasa dari pelaku usaha, bagaimanakah bentuk tanggungjawab pelaku usaha
jasa kepada konsumen atas kerugian yang dialami akibat pemakaian jasa,
bagaimanakah hapusnya pertanggung jawaban pelaku usaha jasa terhadap kerugian
yang dialami oleh konsumen.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang mengacu pada penelitian yuridis
normatif. Sumber dalam penelitian adalah data sekunder berupa bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tertier. Data diperoleh dengan
menggunakan alat pengumpulan data yaitu studi kepustakaan (library research).
Analisa data yang digunakan dalam penenlitian ini adalah analisa data kualitatif.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen telah
mengatur mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban konsumen dan juga pelaku
usaha. Pengaturanya juga tidak hanya meliputi hak dan kewajiban konsumen dan
pelaku usaha saja namun juga mengatur perbuatan yang dilarang oleh pelaku usaha
kepada konsumen dan juga mengatur mengenai klausula baku atas pelaksanaannya
kepada konsumen. Tanggung jawab pelaku usaha atas timbulnya kerugian terhadap
nasabah adalah ganti rugi. Strict liability adalah suatu teori yang menekankan kepada
salah satu pihak untuk bertanggung jawab kepada seseorang yang mana telah
mengalami kerugian akibat tindakannya. Oleh karena itu, pelaku usaha yang telah
membuat konsumen mengalami kerugian dan dapat dibuktikan, maka tanggunjawab
pelaku
usaha
untuk
bertanggungjawab
adalah
suatu
keharusan.Hapusnya
pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang dianggap telah menimbulkan kerugian
kepada pihak lain, pada prinsipnya harus dibuktikan terlebih dahulu. Prinsip ini
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa tergugat selalu dianggap bertanggung jawab (presumption of
liability principle), sampai ia dapat membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Kata kunci: Perlindungan Konsumen, Hapusnya Pertanggungjawaban
*) Mahasiswa Fakultas Hukum
sen Pebimbing I
osen Pebimbing II
BAB I
Universitas Sumatera Utara