Pengaruh Diferensiasi Terhadap Keputusan Penyewaan Usaha Keluarga Karls Kost Homestay di Batam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pelaku bisnis pada era global saat ini semakin dituntut untuk kritis dalam

pemilihan dan penerapan strategi agar dapat mengembangkan usaha dan meraih
kesuksesan usaha tertinggi. Untuk melepaskan ketergantungan bangsa Indonesia
terhadap bangsa lain, maka perlumenciptakan dan membangun jiwa berwirausaha.
Inilah yang menjadi motivasi bagi para wirausahawan untuk membangun
bisnisnya.

Hal

ini

mengharuskan

bisnis


besar

maupun

kecil

untuk

meningkatkankualitas usahanya agar dapat bertahan ditengah-tengah kerasnya
dunia usaha. Serta memajukan pertumbuhan ekonomi negara dan mensejahterakan
rakyat.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam menghadapi perkembangan
ekonomi saat ini peranan wirausaha tidak diragukan lagi. Karena tumbuh tidaknya
perekonomian di suatu negara bergantung pada kehadiran dan keaktifan para
wirausaha. Wirausaha yang dimaksud adalah para pengusaha yang mandiri yang
memiliki kebebasan dalam memilih karir sesuai dengan bidang usaha yang
diminatinya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Wirausahawan harus cerdik memahami dengan jelas kebutuhan dan
keinginan konsumennya dengan begitu dapat menentukan produk atau jasa yang

sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pertimbangan konsumen dalam
keputusan pembelian dilatarbelakangi oleh bermacam sebab, antara lain terkait

1

dengan pemahaman dan pengalaman terhadap produk atau jasa yang akan dibeli.
Pertimbangan lainnya terkait dengan kondisi sosial ekonomi seperti tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan dan gaya hidup.
Zeithaml, et al, dalam Lupiyoadi (2001:160) menyatakansikap seorang
pelanggan kerap terbentuk sebagai alat dari kontak langsung dengan objek sikap.
Pelanggan yang menikmati jasa mungkin akan mengembangkan sikap yang
mendukung perusahaan jasa tersebut (favourable), misalnya dengan berkata
positif tentang produk. Sebaliknya produk yang gagal memenuhi fungsi
sebagaimana diharapkan dapat mudah menimbulkan sikap negatif (unfavourable),
misalnya dengan berkata negatif tentang produk.
Diferensiasi

yang

dilakukan


oleh

para

wirausahawan

sangat

mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Suatu usaha
harus memiliki diferensiasi atau pembeda sebagai keunggulan serta memenangkan
keputusan konsumen untuk memilih yang sesuai dengan pertimbangannya. Usaha
yang memiliki keunikan atau pembeda dalam hal fitur, keandalan, dan bukti fisik
dari usaha yang akan memudahkan konsumen untuk memilih karena sulitnya
memilih bukan karena banyak alternatif pilihan namun karena tidak ada pilihan
terbaik.
Menurut Kartajaya dalam Syafrizal(2007:183) diferensiasi adalah semua
upaya yang dilakukan untuk membedakan diri dari pesaing lain baik konten (what
to offer), konteks (how to offer), dan infrastruktur (enabler). Sehingga tidak
mudah ditiru oleh pesaing. Konten adalah diferensiasi yang menunjuk pada

“value” yang ditawarkan kepada konsumen. Konteks merupakan menunjuk pada

2

“cara” menawarkan value kepada konsumen. Infrastruktur adalah faktor-faktor
pemungkin (enabler) terealisasikannya diferensiasi konten maupun konteks.
Kost atau Indekost adalah sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar
atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap
periode tertentu (umumnya pembayaran per bulan). Kata "kost" sebenarnya
adalah turunan dari frasa bahasa Belanda "In de kost". Definisi "In de kost"
sebenarnya adalah "makan di dalam" namun bila frasa tersebut dijabarkan lebih
lanjut dapat pula berarti "tinggal dan ikut makan" di dalam rumah tempat
menumpang tinggal. (http://id.wikipedia.org/wiki/Indekost)
Homestay merupakan suatu bentuk pariwisata dan studi di luar negeri yang
memungkinkan pengunjung untuk menyewa kamar dari keluarga setempat. Hal
ini kadang-kadang digunakan oleh orang-orang yang ingin meningkatkan
kemampuan bahasa mereka dan menjadi akrab dengan gaya hidup lokal
(Homestayis a form of tourism and study abroad that allows visitors to rent rooms
from local families. It is sometimes used by people who wish to improve their
language


skills

and

become

familiar

with

the

local

lifestyle).

(http://en.wikipedia.org/wiki/Homestay)
Homestay dalam artian pada masa saat ini sangat mirip dengan konsep dari
indekost. Homestay (rumah singgah) yakni menawarkan sewa kamar dimana

pelanggan dapat menyewa per hari, per bulan dan per tahun yang di dalamnya
terdapat berbagai fasilitas yang tersedia. Dimana hal ini berbeda dengan
pengertian homestay yang dijabarkan dalam wikipedia. Batam khususnya, para

3

pekerja dan penduduk sekitaran lebih terbiasa dan familiar menyebutnya dengan
homestay sebagai tempat untuk menyewa kamar selain daipada kost dan hotel
Karls Kost merupakan usaha keluarga bergerak pada sektor jasa yakni
berbentuk penginapan rumah kost eksklusif berlokasi strategis di pusatnya kota
Batam yakni Batam Center, dalam pelaksanaan diferensiasi yang dilakukan Karls
Kost dalam hal fitur, keandalan, dan bukti fisik yakni denganmenciptakan kos
dengan kesan exclusive dan mensasarkan pada konsumen kelas menengah keatas
dimana terdiri dari 3 lantai. Oleh karena itu, Karls Kost menyebutkan tempatnya
homestay. Hal ini disebabkan pelanggan dapat melakukan pembayaran per hari.
Pada lantai I terdapat tempat makan yakni Soto Kwali sekaligus
penerimaan tamu atau check-in &check-out tamu kos, lantai II & III merupakan
kamar kos yang seluruh dinding kamar dilapisi dengan wallpaper bermotif classic
yang semakin menambah kesan exclusive, koridor di lantai II & III terdapat ruang
komunal untuk bersantai atau istirahat, terdapat 6 (unit) CCTV di lantai I dan

masing-masing 1 (unit) di lantai II & III, memiliki jumlah keseluruhan 39 kamar
dan memiliki 2 tipe tawaran kamar yakni standar (4x3 meter)& eksekutif (4x5
meter),

dilengkapi

fasilitas

Single/Queen

Size

Bed,

Cupboard,

AC,

TV,Windows,Private Bathroom, Toilet Seat, Heater Shower, Shower, Serta
fasilitas tambahan yakni Free Laundry & Wifi.

Pada pencapaian tujuan usaha diperlukan partisipasi setiap anggota
keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga. Tercapainya tujuan akhir dari suatu
usaha adalah kesuksesanyang terus diwariskan pada generasi berikutnya.

4

Kristanto (2009:59) menyatakan bisnis keluarga adalah sebuah lembaga
bisnis yang anggota keluarganya secara langsung terlibat dalam kepemilikan dan
atau jabatan dalam perusahaan. Meskipun pendiri merupakan kekuatan utama
dalam memulai perusahaan wirausaha, kebutuhan akan dukungan bisnis dan
bantuan keuangan akan membuat pengelola mempercayai anggota keluarga
daripada orang lain yang belum begitu dikenal.
Pengelolaan bisnis keluarga, menjunjung tinggi nilai filosofi yang telah
ditanamkan kepada anggota keluarga merupakan kunci dan pegangan yang kuat
dalam menjalankan usaha. Seluruh anggota keluarga berkomitmen tinggi atas
masa depan usahanya. Terdapat rasa percaya dan rasa aman yang sangat tinggi
terhadap setiap anggota keluarga yang terlibat dalam pengelolaan bisnis keluarga
dimana hal ini bisnis keluarga sulit untuk melibatkan orang dari luar keluarga
dalam pengelolaannya.
Diferensiasi merupakan (1) Fitur sebagai nilai pembeda dari jasa inti. (2)

Keandalan adalah suatu akurasi pelayanan yang dijanjikan sesuai dengan keadaan
yang dirasakan. (3) Bukti fisik sebagai eksistensi yang berhubungan dengan
tampilan fisik seperti bangunan, perlatan, furniture dan fasilitas penunjang
lainnya. Disini keandalan merupakan hal yang paling kritis yang menyangkut
kemampuan Karls Kost dalam memberikan pelayanan yang akurat dan terbaik
bagi pelanggannya.
Fitur yang terdapat pada Karls Kost seperti tempat makan (Soto Kwali)
namun pelanggan tidak mendapatkan setidaknya free breakfast, area servis untuk
cuci pakaian dan mengeringkan pakaian yang tidak tersedia di Karls Kost.

5

Bukti fisik pada Karls Kost khususnya pekarangan yang digunakan
sebagai tempat parkir belum cukup untuk menampung parkir sepeda motor dan
mobil pribadi. Akibatnya parkir sepeda motor dialihkan ke sisa ruangan pada
lantai I.
Pada Karls Kost dalam pengelolaan kesehariannya, keandalan yang
dijanjikan seperti penerimaan tamu (Check-in &Check-out), penjagaan kost,
kebersihan seluruh Karls Kost, maintenance kerusakan infrastruktur kos dan
keamanan masih dilakukan oleh anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak dan

saudara kurang berjalan dengan efektif. Hal ini telah penulis lihat secara langsung
ditempat, berdasarkan pra surveyyang dilakukan penulis pada 26 Desember 2014 22 Januari 2015 di Karls Kost kepada 39 konsumen Karls Kost didapat hasil dari
jumlah tersebut terdapat 32 orang menyatakan bahwa sebaiknya tidak seluruhnya
aktivitas pengelolaan dilakukan oleh anggota keluarga, sementara 7 orang tidak
mempermasalahkan jika kesuluruhan aktivitas dikelola oleh anggota keluarga.
Seluruh aktivitas pengelolaan apabila dilakukan oleh anggota keluarga
maka terlihat tidak profesional dan dapat menghambat pelaksanaan.Diferensiasi
yang telah diterapkan khususnya dalam dimensi keandalan yang merupakan
bagian terpenting dalam pelaksanaan diferensiasi yang dilakukan Karls Kost serta
mempengaruhi keputusan pembelian atau penyewaan di Karls Kost, misalnya
dalam perbaikan kerusakan yang terjadi jika ditangani oleh salah satu anggota
keluarga yang kurang berkompeten maka hasilnya tidak akan baik justru dapat
berakibat rusak kembali, begitu juga dengan kebersihan yang harus selalu dijaga
dan kemanan kos serta disamping itu juga harus mengurusi kehidupan keluarga.

6

Keputusan penyewaan yang dilakukan merupakan pengalaman konsumen
dalam merasakan pelayanan yang diberikan. Konsumen memiliki suatu keyakinan
yang lebih kuat dengan langsung merasakan jasa yang diberikan ketimbang pada

janji atau iklan.
Keputusan konsumen beragam yang terdiri dari kesetiaan, keinginan untuk
beralih. Kemampuan membayar lebih atas manfaat yang dirasakan, respon
lingkungan eksternal dan internal dalam penyelesaian masalah hal tersebut
tergantung pelaksanaan diferensiasi yang dilakukan. Konsumen puas atau tidak
dengan pelayanan yang diberikan atau justru sebaliknya.Agar dapat mengetahui
dengan baik keinginan konsumen serta mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen maka, keseluruhan diferensiasi yang telah diterapkan harus berjalan
dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka menurut penulis beberapa cara untuk
mempengaruhi keputusan penyewaan adalah dengan memastikan kesuluruhan
diferensiasi yang dilakukan dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
penyewaan di Karls Kost,maka penulis tertarik untuk meneliti dengan
judul“Pengaruh Diferensiasi Terhadap Keputusan PenyewaanPada Usaha
Keluarga Karls Kost Homestay Di Batam”.
1.2.

RumusanMasalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas langkah yang perlu

diperhatikan dalam suatu rencana penelitian adalah apa yang menjadi pokok
dalam penelitian tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :

7

“Apakah Diferensiasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Keputusan Penyewaan Pada Usaha Keluarga Karls Kost Homestay di
Batam?”
1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh diferensiasi terhadap keputusan
penyewaan pada usahakeluarga Karls Kost Homestay di Batam.
1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Karls Kost
Untuk

memberi

saran

dan

masukan

yang

bermanfaat

bagi

usahakeluarga Karls Kost Homestay di Batam.Agar diferensiasi yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik.
2. Bagi penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani
perkuliahan dan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berfikir secara ilmiah serta menambah pengetahuan dan wawasan
penulis.
3. Bagi peneliti lanjutan
Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
sertaperbandingan dan pengembangan dalam melakukan penelitian
pada bidang yang sama dimasa yang akan datang.
8