Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT.Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi, tentunya telah memunculkan tantangan
dan persaingan yang semakin ketat dalam berbagai sektor kehidupan. Di
negara-negara anggota ASEAN khususnya, diberlakukannya perjanjian
kerjasama perdagangan bebas atau yang lebih dikenal AFTA (Asean Free
Trade Area) telah menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai tempat
produksi yang kompetitif dan memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Adanya perjanjian tersebut berdampak pula dalam sektor industri, sehingga
setiap perusahaan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dalam
menghadapi persaingan yang terjadi (Porter, 1999).
PT. Indah Kiat Pulp & Paper .Tbk merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang aktif dalam
memproduksi kertas dan pulp (bubur kertas). Saat ini, PT. Indah Kiat Pulp &
Paper.Tbk mampu memproduksi lebih dari 2 juta-2.3 juta ton kertas serta
lebih dari 1,4 juta ton bubur kertas pertahun dan terus meningkat sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini menjadikan PT. Indah Kiat Pulp &
Paper.Tbk sebagai produsen kertas terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian, pengaruh era globalisasi juga cukup dirasakan oleh
perusahaan. Kini perusahaan harus menghadapi bukan hanya persaingan
industri di dalam negri saja tetapi juga persaingan industri yang berasal dari
luar negri.
Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan salah satu pimpinan
perusahaan yang menyatakan :
“…kita gak bisa kalo hanya cepat puas, harus terus
berinovasi supaya mampu bertahan dengan industri lain. Apalagi
saat ini, tidak ada lagi bea cukai dari manapun barang produksi luar
negri bisa saja masuk dengan mudah bahkan dengan kualitas baik
dan harga yang terjangkau, sehingga kita terus berupaya menjaga
kualitas.”
(Komunikasi Personal, 2015)
Pernyataan wawancara diatas menunjukkan bahwa dalam menghadapi
persaingan industri, perusahaan harus memiliki upaya untuk mempertahankan
eksistensinya. Banyak upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan,
diantaranya adalah dengan mengelola serta mendayagunakan sumber daya
manusianya (Cascio, 1998). Meskipun ketersediaan faktor-faktor produksi
bermutu baik, tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan sumber daya
manusia yang baik pula (Mathis, 2004).
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur,
PT.Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk diakui memiliki tugas dan aktivitas kerja
yang tinggi yaitu, menyediakan bahan baku, memproduksi, hingga
memasarkan hasil produksinya. Untuk melakukan kegiatan produksi tersebut
saat ini PT. Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk dibantu oleh lebih dari 11.000
Universitas Sumatera Utara
karyawan, dimana setiap karyawan diharapkan mampu untuk terus menerus
bekerja dengan produktif.
Menyadari pentingnya kehadiran sumber daya manusia dalam
membantu kegiatan produksi di perusahaan, PT. Indah Kiat Pulp & Paper .Tbk
merasa wajib untuk memperhatikan ribuan karyawannya. Hal ini didukung
dalam hasil wawancara, yaitu :
“kunci utama perusahaan adalah fokus pada karyawan, karyawan
menjadi salah satu misi perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Bagi saya pribadi, yang terpenting adalah bagaimana menjaga agar
kinerja karyawan saya tidak menurun.”
(Komunikasi Personal, 2015)
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berusaha
untuk menjaga kinerja dari karyawannya Adapun faktor yang secara langsung
mempengaruhi kinerja dari karyawan ketika bekerja adalah motivasi kerja
(Karjantoro, 2004). Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi akan
memberikan dampak yang saling menguntungkan bagi karyawan maupun
perusahaan. Bagi karyawan, motivasi kerja akan memenuhi kebutuhan
psikologis yang akan mengarahkan pada kepuasan kerja karyawan (Rollinson,
2005). Dan bagi perusahaan, motivasi kerja akan meningkatkan kinerja
karyawan sehingga aktivitas diperusahaan lebih produktif (Gibson et al,
1997).
Motivasi kerja didefinisikan sebagai dorongan atau daya penggerak
individu yang menghasilkan, mengarahkan, serta memelihara usaha yang
dilakukan individu dalam berperilaku (Jewell, 1998). Kemudian, Robbins
(2005) mendefinisikan motivasi kerja sebagai bentuk kesediaan karyawan
Universitas Sumatera Utara
untuk memberikan upaya yang sebesar-besarnya kearah tujuan-tujuan
organisasi. Dengan motivasi kerja yang tinggi, akan menghasilkan karyawan
yang mau bekerja keras, memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk
pekerjaan serta melakukan pekerjaan dengan baik (Hasibuan, 2006).
Sebaliknya, ketika karyawan memiliki motivasi kerja yang rendah maka
karyawan tidak akan melakukan pekerjaanya dengan baik, prestasi kerja
rendah, cenderung tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya, tingkat
aspirasi rendah, serta sering membuang-buang waktu (Schein, 1991).
Menurut Herzberg (dalam Rollinson, 2005) terdapat dua faktor yang
membuat karyawan termotivasi yaitu faktor intrinsik ( motivators) yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor ini terdiri dari aspek
keinginan untuk mencapai prestasi kerja (senses of achievement), bertanggung
jawab (responsibility), keinginan memperoleh pengakuan (recognition),
menyukai pekerjaan yang menantang (the work it self), dan keinginan untuk
maju (advancement). Kemudian faktor ekstrinsik (hygiene) yaitu kondisi yang
berasal dalam konteks pekerjaan dalam perusahaan tersebut seperti gaji,
lingkungan kerja, kualitas supervisi, dan kebijakan perusahaan.
Pada hakikatnya kedua faktor tersebut menjadi dua hal pokok yang
harus terpenuhi. Namun faktanya, kebanyakan perusahaan masih menganggap
bahwa memberikan gaji yang besar telah cukup untuk memotivasi karyawan
sehingga seringkali mengabaikan faktor intrinsik yang secara langsung
mengarahkan karyawan pada kepuasan kerja (Hasibuan, 2006). Hal ini
didukung pula oleh Osland, Kolb & Rubin (2001) yang menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
karyawan termotivasi tidak begitu banyak dipengaruhi oleh reward atau
materi tetapi lebih kepada adanya keinginan untuk meningkatkan autonomy,
tersedianya pekerjaan yang menarik serta memberikan umpan balik terhadap
kinerja yang dilakukan. Untuk itu, cara yang membantu dalam meningkatkan
motivasi kerja intrinsik karyawan adalah dengan merancang pekerjaannya
dengan baik (Hackman & Oldham, 1980).
Berdasarkan wawancara singkat yang peneliti lakukan dengan salah
satu pimpinan didapatkan pernyataan, sebagai berikut :
“Selain perusahaan memberi support secara financial yang sesuai,
perusahaan juga berusaha menerapkan sistem kerja yang baik.
Misalnya, tiap-tiap tugas karyawan diberi SOP serta diberikan
tanggung jawab yang jelas”
(Komunikasi Personal, 2015)
Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa menyediakan desain
pekerjaan juga telah dilakukan juga di PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk
dengan memberikan karyawan sistem kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Secara teoritis, desain pekerjaan merupakan strategi pengorganisasian tugastugas, wewenang, dan tanggung jawab ke dalam suatu unit pekerjaan yang
produktif (Mathis et al, 2004). Adanya desain kerja yang baik akan
memberikan perbaikan dan pengembangan kepada karyawan, menunjukkan
perilaku yang dapat diandalkan serta melakukan pekerjaan dengan baik dan
inovatif. Sebaliknya, pekerjaan yang dirancang buruk cenderung akan
mematahkan semangat serta menimbulkan kebosanan dan rasa frustasi pada
karyawan (Ugboro, 2006).
Universitas Sumatera Utara
Hackman dan Oldham (dalam Jewell, 1998), mengidentifikasikan
lima dimensi inti pekerjaan yang berkaitan dengan desain pekerjaan , yang
bertujuan agar karyawan lebih meminati pekerjaanya sehingga meningkatkan
motivasi kerjanya. Kelima dimensi-dimensi tersebut antara lain skill variety,
task identity, task significance, autonomy, dan job feedback. Masing-masing
dimensi ini berusaha menjelaskan bahwa pekerjaan yang sifatnya bervariasi,
berdampak bagi orang lain, terdapat pembagian tugas yang jelas, adanya
otonomi yang lebih besar serta dapat memberi umpan balik kepada individu
secara positif akan meningkatkan motivasi kerja intrinsik karyawan (Jewell,
1998).
Berdasarkan uraian serta penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana gambaran job design dan motivasi kerja yang terdapat
di PT. Indah Kiat Pulp & Paper . Tbk serta sejauhmana desain pekerjaan yang
dilaksanakan diperusahaan tersebut dapat mempengaruhi motivasi kerja
karyawannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti berfokus untuk mengidentifikasi :
1. “Apakah ada pengaruh desain pekerjaan yang terdiri dari skill variety, task
identity, task significance, autonomy , dan jobfeedback secara keseluruhan
terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper . Tbk?”
2. “Dimensi-dimensi manakah yang secara signifikan berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper . Tbk?”
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka
penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apakah desain pekerjaan berpengaruh positif terhadap
motivasi kerja karyawan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk.
2. Untuk
mengidentifikasi
dimensi-dimensi
desain
pekerjaan
yang
memberikan pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper .Tbk.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu
pengetahuan bagi masyarakat secara umum, khususnya perkembangan
ilmu psikologi di bidang psikologi industri dan organisasi serta dapat
memperkaya sumber referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat
dijadikan sebagai penunjang untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitiam dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengetahui
tingkat desain pekerjaan dan motivasi kerja yang dirasakan oleh karyawan
Universitas Sumatera Utara
serta untuk mengetahui pengaruh desain pekerjaan terhadap motivasi
kerja.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah yang ingin
dibahas oleh peneliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Menguraikan tinjauan kritis yang menjadi acuan dalam pembahasan
permasalahan
dan
hipotesis
penelitian.
Teori-teori
yang
digunakan
menjelaskan masing-masing variabel yang tersedia.
Bab III : Metode Penelitian
Menguraikan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu
identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, metode
pengumpulan data, prosedur pelaksanaan penelitian, uji asumsi, dan metode
analisis data.
Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi, tentunya telah memunculkan tantangan
dan persaingan yang semakin ketat dalam berbagai sektor kehidupan. Di
negara-negara anggota ASEAN khususnya, diberlakukannya perjanjian
kerjasama perdagangan bebas atau yang lebih dikenal AFTA (Asean Free
Trade Area) telah menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai tempat
produksi yang kompetitif dan memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Adanya perjanjian tersebut berdampak pula dalam sektor industri, sehingga
setiap perusahaan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dalam
menghadapi persaingan yang terjadi (Porter, 1999).
PT. Indah Kiat Pulp & Paper .Tbk merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang aktif dalam
memproduksi kertas dan pulp (bubur kertas). Saat ini, PT. Indah Kiat Pulp &
Paper.Tbk mampu memproduksi lebih dari 2 juta-2.3 juta ton kertas serta
lebih dari 1,4 juta ton bubur kertas pertahun dan terus meningkat sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini menjadikan PT. Indah Kiat Pulp &
Paper.Tbk sebagai produsen kertas terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian, pengaruh era globalisasi juga cukup dirasakan oleh
perusahaan. Kini perusahaan harus menghadapi bukan hanya persaingan
industri di dalam negri saja tetapi juga persaingan industri yang berasal dari
luar negri.
Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan salah satu pimpinan
perusahaan yang menyatakan :
“…kita gak bisa kalo hanya cepat puas, harus terus
berinovasi supaya mampu bertahan dengan industri lain. Apalagi
saat ini, tidak ada lagi bea cukai dari manapun barang produksi luar
negri bisa saja masuk dengan mudah bahkan dengan kualitas baik
dan harga yang terjangkau, sehingga kita terus berupaya menjaga
kualitas.”
(Komunikasi Personal, 2015)
Pernyataan wawancara diatas menunjukkan bahwa dalam menghadapi
persaingan industri, perusahaan harus memiliki upaya untuk mempertahankan
eksistensinya. Banyak upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan,
diantaranya adalah dengan mengelola serta mendayagunakan sumber daya
manusianya (Cascio, 1998). Meskipun ketersediaan faktor-faktor produksi
bermutu baik, tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan sumber daya
manusia yang baik pula (Mathis, 2004).
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur,
PT.Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk diakui memiliki tugas dan aktivitas kerja
yang tinggi yaitu, menyediakan bahan baku, memproduksi, hingga
memasarkan hasil produksinya. Untuk melakukan kegiatan produksi tersebut
saat ini PT. Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk dibantu oleh lebih dari 11.000
Universitas Sumatera Utara
karyawan, dimana setiap karyawan diharapkan mampu untuk terus menerus
bekerja dengan produktif.
Menyadari pentingnya kehadiran sumber daya manusia dalam
membantu kegiatan produksi di perusahaan, PT. Indah Kiat Pulp & Paper .Tbk
merasa wajib untuk memperhatikan ribuan karyawannya. Hal ini didukung
dalam hasil wawancara, yaitu :
“kunci utama perusahaan adalah fokus pada karyawan, karyawan
menjadi salah satu misi perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Bagi saya pribadi, yang terpenting adalah bagaimana menjaga agar
kinerja karyawan saya tidak menurun.”
(Komunikasi Personal, 2015)
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berusaha
untuk menjaga kinerja dari karyawannya Adapun faktor yang secara langsung
mempengaruhi kinerja dari karyawan ketika bekerja adalah motivasi kerja
(Karjantoro, 2004). Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi akan
memberikan dampak yang saling menguntungkan bagi karyawan maupun
perusahaan. Bagi karyawan, motivasi kerja akan memenuhi kebutuhan
psikologis yang akan mengarahkan pada kepuasan kerja karyawan (Rollinson,
2005). Dan bagi perusahaan, motivasi kerja akan meningkatkan kinerja
karyawan sehingga aktivitas diperusahaan lebih produktif (Gibson et al,
1997).
Motivasi kerja didefinisikan sebagai dorongan atau daya penggerak
individu yang menghasilkan, mengarahkan, serta memelihara usaha yang
dilakukan individu dalam berperilaku (Jewell, 1998). Kemudian, Robbins
(2005) mendefinisikan motivasi kerja sebagai bentuk kesediaan karyawan
Universitas Sumatera Utara
untuk memberikan upaya yang sebesar-besarnya kearah tujuan-tujuan
organisasi. Dengan motivasi kerja yang tinggi, akan menghasilkan karyawan
yang mau bekerja keras, memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk
pekerjaan serta melakukan pekerjaan dengan baik (Hasibuan, 2006).
Sebaliknya, ketika karyawan memiliki motivasi kerja yang rendah maka
karyawan tidak akan melakukan pekerjaanya dengan baik, prestasi kerja
rendah, cenderung tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya, tingkat
aspirasi rendah, serta sering membuang-buang waktu (Schein, 1991).
Menurut Herzberg (dalam Rollinson, 2005) terdapat dua faktor yang
membuat karyawan termotivasi yaitu faktor intrinsik ( motivators) yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor ini terdiri dari aspek
keinginan untuk mencapai prestasi kerja (senses of achievement), bertanggung
jawab (responsibility), keinginan memperoleh pengakuan (recognition),
menyukai pekerjaan yang menantang (the work it self), dan keinginan untuk
maju (advancement). Kemudian faktor ekstrinsik (hygiene) yaitu kondisi yang
berasal dalam konteks pekerjaan dalam perusahaan tersebut seperti gaji,
lingkungan kerja, kualitas supervisi, dan kebijakan perusahaan.
Pada hakikatnya kedua faktor tersebut menjadi dua hal pokok yang
harus terpenuhi. Namun faktanya, kebanyakan perusahaan masih menganggap
bahwa memberikan gaji yang besar telah cukup untuk memotivasi karyawan
sehingga seringkali mengabaikan faktor intrinsik yang secara langsung
mengarahkan karyawan pada kepuasan kerja (Hasibuan, 2006). Hal ini
didukung pula oleh Osland, Kolb & Rubin (2001) yang menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
karyawan termotivasi tidak begitu banyak dipengaruhi oleh reward atau
materi tetapi lebih kepada adanya keinginan untuk meningkatkan autonomy,
tersedianya pekerjaan yang menarik serta memberikan umpan balik terhadap
kinerja yang dilakukan. Untuk itu, cara yang membantu dalam meningkatkan
motivasi kerja intrinsik karyawan adalah dengan merancang pekerjaannya
dengan baik (Hackman & Oldham, 1980).
Berdasarkan wawancara singkat yang peneliti lakukan dengan salah
satu pimpinan didapatkan pernyataan, sebagai berikut :
“Selain perusahaan memberi support secara financial yang sesuai,
perusahaan juga berusaha menerapkan sistem kerja yang baik.
Misalnya, tiap-tiap tugas karyawan diberi SOP serta diberikan
tanggung jawab yang jelas”
(Komunikasi Personal, 2015)
Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa menyediakan desain
pekerjaan juga telah dilakukan juga di PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk
dengan memberikan karyawan sistem kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Secara teoritis, desain pekerjaan merupakan strategi pengorganisasian tugastugas, wewenang, dan tanggung jawab ke dalam suatu unit pekerjaan yang
produktif (Mathis et al, 2004). Adanya desain kerja yang baik akan
memberikan perbaikan dan pengembangan kepada karyawan, menunjukkan
perilaku yang dapat diandalkan serta melakukan pekerjaan dengan baik dan
inovatif. Sebaliknya, pekerjaan yang dirancang buruk cenderung akan
mematahkan semangat serta menimbulkan kebosanan dan rasa frustasi pada
karyawan (Ugboro, 2006).
Universitas Sumatera Utara
Hackman dan Oldham (dalam Jewell, 1998), mengidentifikasikan
lima dimensi inti pekerjaan yang berkaitan dengan desain pekerjaan , yang
bertujuan agar karyawan lebih meminati pekerjaanya sehingga meningkatkan
motivasi kerjanya. Kelima dimensi-dimensi tersebut antara lain skill variety,
task identity, task significance, autonomy, dan job feedback. Masing-masing
dimensi ini berusaha menjelaskan bahwa pekerjaan yang sifatnya bervariasi,
berdampak bagi orang lain, terdapat pembagian tugas yang jelas, adanya
otonomi yang lebih besar serta dapat memberi umpan balik kepada individu
secara positif akan meningkatkan motivasi kerja intrinsik karyawan (Jewell,
1998).
Berdasarkan uraian serta penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana gambaran job design dan motivasi kerja yang terdapat
di PT. Indah Kiat Pulp & Paper . Tbk serta sejauhmana desain pekerjaan yang
dilaksanakan diperusahaan tersebut dapat mempengaruhi motivasi kerja
karyawannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti berfokus untuk mengidentifikasi :
1. “Apakah ada pengaruh desain pekerjaan yang terdiri dari skill variety, task
identity, task significance, autonomy , dan jobfeedback secara keseluruhan
terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper . Tbk?”
2. “Dimensi-dimensi manakah yang secara signifikan berpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper . Tbk?”
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka
penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apakah desain pekerjaan berpengaruh positif terhadap
motivasi kerja karyawan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk.
2. Untuk
mengidentifikasi
dimensi-dimensi
desain
pekerjaan
yang
memberikan pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper .Tbk.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu
pengetahuan bagi masyarakat secara umum, khususnya perkembangan
ilmu psikologi di bidang psikologi industri dan organisasi serta dapat
memperkaya sumber referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat
dijadikan sebagai penunjang untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitiam dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengetahui
tingkat desain pekerjaan dan motivasi kerja yang dirasakan oleh karyawan
Universitas Sumatera Utara
serta untuk mengetahui pengaruh desain pekerjaan terhadap motivasi
kerja.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah yang ingin
dibahas oleh peneliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Menguraikan tinjauan kritis yang menjadi acuan dalam pembahasan
permasalahan
dan
hipotesis
penelitian.
Teori-teori
yang
digunakan
menjelaskan masing-masing variabel yang tersedia.
Bab III : Metode Penelitian
Menguraikan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu
identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, metode
pengumpulan data, prosedur pelaksanaan penelitian, uji asumsi, dan metode
analisis data.
Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan
Universitas Sumatera Utara