Bab II - Evaluasi RENJA BAPPEDA 2015

(1)

5 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2013

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013 dan capaian Renstra Bappeda Evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Kerja SKPD dimaksudkan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan rencana pembangunan sudah sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan, untuk mengetahui kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan di lapangan dan juga untuk bahan pertimbangan apakah program dan kegiatan tersebut sudah mencapai target sasaran sehingga tidak perlu lagi untuk direncanakan pada tahun berikutnya. Fokus utama evaluasi diarahkan pada pelaksanaan rencana pembangunan dan pencapaian target kinerja berdasarkan tolok ukur yang ditetapkan pada saat penyusunan perencanaan. Oleh karena itu dalam perencanaan yang transparan dan akuntabel, target capaian indikator kinerja harus ditetapkan secara jelas dan terukur pada setiap komponen indikator.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda pada tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat.

 Input : Dana tersedia sebesar Rp. 1.437.000,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyediaan benda pos dan jasa pengiriman dalam rangka pengelolaan surat menyurat, baik surat masuk ataupun surat keluar. Untuk surat keluar dengan alamat dalam wilayah kota Payakumbuh didistribusikan dengan cara mengantar langsung kepada alamat surat. Sedangkan untuk surat dengan alamat di luar wilayah kota Payakumbuh dikirimkan melalui pos ataupun faximile.

 Output : Tersedianya benda pos dan jasa pengiriman paket selama 1 tahun  Outcome : Lancarnya administrasi surat menyurat

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 1.173.500,-

 Kendala : tidak ada

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik  Input : Dana tersedia sebesar Rp.46.580.000,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembayaran rekening telepon, rekening air dan rekening listrik selama 1 tahun. Pembayaran dilakukan setiap bulan sesuai dengan jumlah tagihan atas pemakaian masing-masing jasa tersebut. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 36.300.000,-

 Output : Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 1 tahun


(2)

6 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan komunikasi, sumber daya air dan listrik  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 32.573.275,-  Kendala : Tidak ada

c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor  Input : Dana tersedia sebesar Rp.50.000,-

 Proses : Pengisian ulang tabung racun api yang ada di sebanyak 1 (satu) tabung oleh petugas dari Pemadam Kebakaran. Pada tahun 2013 pengisian ulang ini dilaksanakan pada triwulan IV.

 Output : Terlaksananya pengisian tabung racun api sebanyak 1 (satu) tabung

 Outcome : Tersedianya alat pengamanan kebakaran kantor  Realisasi : Fisik : -

Keuangan : -

 Kendala : tidak terealisasi karena yang dibutuhkan penggantian tabung racun api, sedangkan anggaran yang tersedia untuk pengisian ulang. d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional.

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.4.550.000,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembayaran pajak kendaraan dinas bermotor roda 4 dan roda 2. Pembayaran disesuaikan dengan jenis kendaraan

 Output : Terlaksananya pembayaran pajak kendaraan dinas

 Outcome : Terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam berkendaraan  Realisasi : Fisik : 100 %

Keuangan : Rp. 1.992.850,-

 Kendala : tidak ada

e. Penyediaan jasa administrasi keuangan

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.82.068.000,-

 Proses : Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pembayaran honorarium untuk Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pengelola Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran dan staf pengelola di jajaran keuangan. Honorarium dibayarkan dalam bentuk honor bulanan sesuai dengan jumlah anggaran yang dikelola.

 Output : Tersedianya jasa pengelola administrasi keuangan sebanyak 14 orang

 Outcome : Lancarnya pengelolaan administrasi keuangan Bappeda

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 72.348.000,-


(3)

7 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 f. Penyediaan jasa kebersihan kantor

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.3.362.000,-

 Proses : Pembeliaan bahan-bahan dan peralatan untuk kebutuhan pembersihan kantor, baik dalam ruangan maupun pekarangan. Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

 Output : Tersedianya bahan-bahan kebersihan kantor untuk 17 item  Outcome : Terwujudnya kebersihan kantor

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 2.385.000,-  Kendala : tidak ada

g. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.15.166.400,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk perbaikan atau servis peralatan kerja seperti komputer, mesin tik, printer, laptop dan AC. Perbaikan dilakukan secara berkala sesuai dengan tingkat kerusakannya terhadap 25 unit peralatan.

 Output : Tersedianya jasa perbaikan peralatan kantor  Outcome : Berfungsinya peralatan kantor

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 6.100.000,-  Kendala : tidak ada

h. Penyediaan alat tulis kantor.

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.36.531.900,-

 Proses : Pengadaan alat tulis dilaksanakan dengan pembelian langsung menurut rencana kebutuhan yang dihitung pada awal tahun. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 36.098.900,-

 Output : Tersedianya alat tulis kantor

 Outcome : Lancarnya administrasi perkantoran  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 36.258.000,-  Kendala : Tidak ada

i. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

 Input : Dana tersedia sebesar Rp. 31.925.000,-

 Proses : Pengadaan barang cetak dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung kebutuhan untuk satu tahun sesuai dengan kebutuhannya serta berpedoman kepada barang persediaan tahun sebelumnya. Hasil diperoleh dari kegiatan ini adalah Kop Surat Dinas yang terdiri dari Kop Surat Walikota, Kop Surat Sekretaris Daerah, Kop Surat Bappeda serta amplop untuk pengirimannya.


(4)

8 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 Sedang penggandaan digunakan untuk foto copy dan jilid surat atau bahan/materi yang dibutuhkan untuk penyusunan perencanaan. Proses penggandaan dilaksanakan sepanjang tahun sesuai dengan jumlah yang akan digandakan. Mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 17.040.000,-

 Output : Tersedianya barang cetakan dan penggandaan  Outcome : Lancarnya administrasi perkantoran

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 27.202.250,-  Kendala : tidak ada

j. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor  Input : Dana tersedia sebesar Rp.1.172.000,-

 Proses : Pengadaan alat-alat listrik seperti bola lampu, stop kontak dan kabel-kabel untuk komputer

 Output : Tersedianya komponen instalasi listrik  Outcome : Berfungsinya komponen instalasi listrik  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 1.170.000,-  Kendala : tidak ada

k. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

 Input : Dana tersedia sebesar Rp. 149.405.500,-

 Proses : Pengadaan melibatkan pihak ke-3 selama 40 (empat puluh) hari kalender terhitung surat perintah mulai dikeluarkan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 67.840.000,-

 Output : Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

 Outcome : Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 144.799.900,-  Kendala : tidak ada

l. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.5.640.000,-

 Proses : Pengadaan media cetak/koran dan majalah. Pada tahun 2012, Bappeda menetapkan berlangganan 3 surat kabar yaitu Harian Kompas, Harian Padang Ekspres dan Harian Haluan serta 1 majalah mingguan yaitu Majalah Tempo

 Output : Tersedianya bahan bacaan

 Outcome : Terpenuhinya kebutuhan informasi dari 4 media  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 5.620.000,-  Kendala : Tidak ada


(5)

9 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 m. Penyediaan makan dan minum.

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.12.570.000,-

 Proses : Kegiatan ini tediri dari 3 sub kegiatan yaitu makan dan minum harian, makan dan minum rapat dengan unit kerja serta makan dan minum rapat staf bulanan.

 Output : Tersedianya makanan dan minuman untuk menunjang pelaksanaan tugas

 Outcome : Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman kantor  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 7.854.000,-  Kendala : Tidak ada

n. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 244.950.000,-

 Proses : Dilaksanakan dengan mengutus personil untuk memenuhi undangan rapat koordinasi dan konsultasi yang diadakan oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi, maupun dengan Pemerintah Daerah lainnya. Jadwal dan jumlah hari perjalanan disesuaikan dengan undangan yang diterima. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 199.200.000,-

 Output : Terlaksananya koordinasi dan konsultasi keluar daerah

 Outcome : Terwujudnya koordinasi dan konsultasi mengenai penyusunan perencanaan pembangunan

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 237.083.549,-  Kendala : Tidak ada

o. Penyediaan tenaga administrasi/teknis perkantoran  Input : Dana tersedia sebesar Rp.16.800.000,-

 Proses : Dilaksanakan melalui pembayaran honor 1 (satu) orang tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) pendidikan SMP setiap bulan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 13.650.000,-

 Output : Terlaksananya pembayaran honor PTT sebanyak 1 (satu) orang  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan personil dalam pelaksanaan tugas  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 16.800.000,-  Kendala : Tidak ada


(6)

10 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Input : Dana tersedia sebesar Rp. 25.000.000,-

- Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan gedung kantor berupa perbaikan gedung kantor Bappeda pada toilet & gudang - Output : Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor Bappeda

- Outcome : Meningkatnya kenyamanan dalam melaksanakan tugas - Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 21.825.000,- - Kendala : Tidak ada

b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional  Input : Dana tersedia sebesar Rp.145.153.000,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk servise dan pemeliharaan kendaraan dinas, penggantian suku cadang dan pemberian bahan bakar minyak dan pelumas kendaraan.

 Biaya servis diberikan 4 kali dalam setahun untuk setiap kendaraan sedangkan penggantian suku cadang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

 Untuk bahan bakar minyak diberikan dengan dua cara yaitu: 1. Bantuan BBM per bulan untuk setiap kendaraan dinas dan

kendaraan pribadi yang digunakan untuk dinas sesuai SK Walikota dan Standar Biaya.

2. Bantuan bahan bakar ini dibayarkan berdasarkan jumlah hari kehadiran setelah personil yang bersangkutan menyerahkan faktur pembelian bahan bakar

3. Bantuan bahan bakar untuk kegiatan operasional dalam daerah maupun luar daerah sesuai dengan kebutuhan.  Pemberian bahan pelumas kendaraan dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi kendaraan.

 Output : Terlaksananya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional sebanyak 16 unit

 Outcome : Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 108.974.676,-  Kendala : tidak ada

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya  Input : Dana tersedia sebesar Rp.17.500.000,-

 Proses : Kegiatan ini dilakukan dengan pengadaan pakaian dinas untuk pegawai Bappeda dengan jumlah dana sebesar Rp. 17.500.000,-


(7)

11 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015  Output : Tersedianya pakaian dinas beserta kelengkapannya untuk 37 orang  Outcome : Terwujudnya keseragaman dalam berpakaian dinas

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 16.944.550,-  Kendala : tidak ada

4. Program Pengembangan Data/Informasi a. Penyusunan Profil Daerah

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.93.379.250,-

 Proses : Kegiatan penyusunan profil daerah terdiri dari dua kegiatan yaitu penyusunan profil dan pembuatan audio visual pembangunan kota Payakumbuh.

Penyusunan profil daerah dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk dengan Keputusan Walikota Payakumbuh. Tim terdiri unsur seluruh SKPD dan instansi vertikal yang ada di kota Payakumbuh. Penyusunan buku diawali dengan pengumpulan data setiap triwulan. Data yang diperoleh dibahas dalam rapat tim untuk verifikasi dan klarifikasi antar SKPD dan instansi yang mempunyai keterkaitan fungsi. Pada akhir tahun dilakukan penyusuna buku profil daerah berdasarkan data dan analisa data yang diperoleh. Pembuatan audio visual dilakukan melalui pihak ketiga yang dikuatkan dengan Surat Perjanjian kerja dalam waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender. Audio visula ini memuat foto dan informasi perkembangan pembangunan kota Payakumbuh sejalan dengan data yang ada dalam profil daerah.

 Output : Tersedianya 50 buku dan 50 CD profil kota Payakumbuh tahun 2013

 Outcome : Tersedianya data dan informasi profil daerah kota Payakumbuh  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 81.538.625,-  Kendala : Tidak ada

b. Penyusunan indikator kesra

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.52.576.950,-

 Proses : Penyusunan Indikator Kesra ini dilaksanakan secara swakelola oleh Bappeda, bekerjasama dengan Pusat Statistik Kota Payakumbuh, dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut :

a. Pembuatan SK Walikota

b. Melaksanakan rapat teknis dengan tim

c. Telaah staf izin prinsip yang diajukan ke Kepala Bappeda d. Membuat SPK dengan BPS Kota Payakumbuh

e. Rapat tim teknis dengan BPS


(8)

12 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 g. Rapat presentasi draft awal

h. Penyempurnaan draft

i. Penyusunan laporan akhir kegiatan j. Pendistribusian buku

 Output : Tersusunnya buku indikator kesra kota Payakumbuh sebanyak 30 buku

 Outcome : Tersedianya data/dokumen indikator kesra daerah sebanyak 30 buku

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 49.251.150,-  Kendala : Tidak ada

5. Program Kerjasama Pembangunan

a. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.39.920.000,-

 Proses : Pelaksanaan kegiatan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah berbentuk rapat-rapat koordinasi antara Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah dengan SKPD yang telah dan akan melaksanakan kegiatan kerjasama. Rapat koordinasi dapat ditempuh dengan dua metode :

 Bappeda Kota Payakumbuh melaksanakan rapat dengan pokok-pokok pembahasan sesuai dengan kewenangannya.  SKPD mengajukan permintaan untuk dilaksanakan rapat

koordinasi, dalam hal integrasi dengan kegiatan lintas SKPD  Rapat koordinasi kerjasama dilaksanakan sebanyak 4 (empat)

kali dan melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

 Output : Terlaksananya rapat koordinasi perencanaan kerjasama pembangunan

 Outcome : Tersusunnya konsep kerjasama pembangunan daerah 2 dokumen  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : 38.741.100,-  Kendala : Tidak ada

6. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh a. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.34.535.850,-

 Proses : Pelaksanaan kegiatan berbentuk rapat-rapat koordinasi yang dilaksanakan secara berkala untuk membahas dan merumuskan kebijakan Pemerintah daerah Kota Payakumbuh terhadap proposal yang diajukan oleh investor. Hal ini dilakukan sebelum pihak investor tersebut mengajukan permohonan perizinan lainnya seperti Izin Mendirikan Bangunan, Izin Usaha dan lain-lainnya. Dalam kegiatan ini dibentuk 3 tim yang terdiri dari : tim koordinasi


(9)

13 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 perencana, tim teknis perencanaan penataan ruang daerah dan tim teknis pengendalian pemanfaatan ruang daerah.

 Output : Terlaksananya koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh dengan 12 SKPD terkait.

 Outcome : Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang kota sesuai dengan peruntukkannya 40 %

 Realisasi : Fisik : 100%

 Keuangan : Rp. 33.085.550,-

 Kendala : Tidak ada

7. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar a. Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.86.619.625,-

 Proses : Pelaksanaan kegiatan koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan, dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Pembentukan Tim-tim pendukung kegiatan yaitu Pokja ISSDP/AMPL, Tim WASAP-D, Tim WASAP E, Tim Penyusunan Memorandum program dan Tim koordinasi kecamatan.

 Rapat rutin pokja sanitasi diadakan setiap bulan.  Rapat kordinasi pembahasan masalah pamsimas.  Rapat koordinasi WASAP-D dan WASAP-E  Penyusunan buku SSK.

 Rapat Evaluasi pelaksanaan kegiatan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan Tahun 2013.  Output : Terlaksananya koordinasi pengentasan masalah sanitasi di kota

Payakumbuh dengan 12 SKPD terkait

 Outcome : Terciptanya perencanaan dan pengendalian yang mantap dalam penanggulangan sanitasi

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 83.545.385,-

 Kendala : Tidak ada b. Koordinasi PNPM / P2KP

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.34.162.000,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dengan stakeholder terkait dengan pelaksanaan program PNPM. Monitoring dan perumusan perencanaan PNPM Mandiri tahun 2013

 Output : Terciptanya koordinasi program PNPM Mandiri  Outcome : Peningkatan taraf hidup

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 33.940.600,-


(10)

14 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

a. Penetapan RPJMD

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.155.017.500,-

 Proses : Pelaksanaan pada kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap pelaksanaan antara lain mengadakan rapat persiapan tim, penyusunan rencana akhir RPJMD pasca Musrenbang RPJMD, penyempurnaan rancangan akhir, penyampaian RPJMD ke DPRD dengan persetujuan Walikota untuk ditetapkan jadi Peraturan Daerah, penggandaan dan pendistribusian Perda RPJMD

.

 Output : Tersusunnya Perda RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017  Outcome : Tersedianya pedoman pembangunan daerah untuk 5 tahun ke

depan

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 150.432.400,-

 Kendala : Tidak ada b. Penyusunan Rancangan RKPD

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.128.348.000,-

 Proses : penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh Tahun 2014 diawali dengan persiapan-persiapan seperti Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Payakumbuh.

Sambil menunggu diterbitkannya Keputusan Walikota tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh Tahun 2014, dilaksanakan rapat persiapan untuk penyusunan Draft Awal RKPD Tahun 2014, karena draft awal ini harus selesai disusun sebelum pelaksanaan Forum SKPD dan Musrenbang RKPD Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2013 untuk dibagikan kepada SKPD se Kota Payakumbuh.

Dalam menyusun Rancangan RKPD ini, telah dilalui beberapa tahap penyusunan draft sebelum sampai pada draft akhir atau final. Penyempurnaan-penyempurnaan dimaksud dilaksanakan bersama-sama baik oleh Tim maupun dengan SKPD dalam beberapa kali pertemuan dan rapat teknis. Terakhir untuk memfinalisasikan Rancangan RKPD maka dilaksanakanlah pembahasan dengan seluruh SKPD se Kota Payakumbuh (RKPD Final). Kemudian dilakukan penggandaan untuk dibagikan kepada Tim dan SKPD. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 128.225.000,-

 Output : Tersusunnya rancangan awal RKPD


(11)

15 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015  Realisasi : Fisik : 100%

 Keuangan : Rp. 177.711.580,-

 Kendala : Tidak ada

c. Penyelenggaran Musrenbang RKPD

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.109.866.000,-

 Proses : Melalui kegiatan Penyelenggaran Musrenbang RKPD ini dilaksanakan 2 sub kegiatan yaitu Forum SKPD dan Musrenbang RKPD.

Maksud dan Tujuan Forum SKPD :

 Mensinkronkan prioritas kegiatan Pembangunan dari kecamatan dengan Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

 Menetapkan kegiatan prioritas yang akan dimuat dalam Renja SKPD.

 Menyesuaikan prioritas Renja SKPD dengan plafon/pagu dana SKPD yang termuat dalam prioritas pembangunan daerah (Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah).

 Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD, terutama untuk mendukung terlaksananya Renja SKPD

Dan maksud penyelenggaraan Musrenbang adalah mendapatkan masukan untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD yang memuat prioritas pembangunan pembangunan daerah, pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD.

 Output : Terlaksananya Forum SKPD dan Musrenbang RKPD Kota Payakumbuh 1 paket

 Outcome : Terhimpunnya aspirasi masyarakat  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 84.732.200,-

 Kendala : Tidak ada d. Penetapan RKPD

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.30.915.000,-

 Proses : Kegiatan Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh tahun 2014 merupakan tahap akhir dari penyusunan dokumen perencanaan tahunan daerah. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah, RKPD tidak hanya memuat rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan APBD Kota Payakumbuh tetapi juga rencana program dan kegiatan yang akan dibiayai dengan dana APBD Propinsi Sumatera Barat serta program dan kegiatan yang akan diusulkan untuk dibiayai dengan dana APBN. Disamping itu, peran masyarakat dan dunia usaha juga sangat diperlukan karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang belum mampu


(12)

16 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam waktu satu tahun. Setelah Rencana Kerja Pemerintah Daerah disempurnakan maka dilakukan penetapan dengan Peraturan Walikota Payakumbuh dan selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja Kota Payakumbuh dalam menyusun perencanaan kegiatan pembangunan tahun 2014 sehingga tercapai sinergitas dalam pelaksanaan program pembangunan.

 Output : Terbitnya Peraturan Walikota Payakumbuh tentang RKPD tahun 2014.

 Outcome : Tersedianya pedoman penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD Tahun 2014

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 25.114.900.-

 Kendala : Tidak ada

e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.101.650.100,-

 Proses : Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan evaluasi sesuai dengan surat keputusan kepala Bappenas No. Kep. 178/K/07/2000 tentang evaluasi kinerja proyek pembangunan. Adapun dalam pelaksanaannya dibagi atas 4 triwulan. Sedangkan pelaporan menggunakan instrumen yang telah ditentukan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 108.885.200,-

 Output : Tersedianya bahan evaluasi untuk penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2013

 Outcome : Tersedianya data kinerja pembangunan tahun 2013  Realisasi : Fisik : 100%

 Keuangan : Rp. 97.046.990,-

 Kendala : tidak ada

f. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana  Input : Dana tersedia sebesar Rp.35.699.000,-

 Proses : kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Januari s/d Desember 2012 yang meliputi rapat koordinasi pembangunan bidang fisik, monitoring dan evaluasi, perumusan perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana. Pada pasca pelaksanaan dilakukan kegiatan seperti rapat evaluasi, pembuatan laporan akhir kegiatan.  Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang fisik

dan prasarana dengan 7 SKPD

 Outcome : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 34.134.780,-


(13)

17 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 g. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

 Input : Dana tersedia sebesar Rp. 94.534.000,-

 Proses : Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan membentuk 3 tim pelaksana yaitu:

 TKPK

 Tim Penyusunan Profil Program Penanggulangan Kemiskinan  Tim penyusunan LP2KD Kota Payakumbuh.

 Output : Terlaksananya koordinasi penanggulangan kemiskinan, tersusunnya buku propil Program penanggulangan kemiskinan, tersusunnya LP2KD

 Outcome : Terwujudnya koordinasi dan perencanaan penanggulangan kemiskinan dan tersedianya data dan informasi tentang penanggulangan kemiskinan

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 85.910.800,-

- Kendala : Tidak ada h. Penyusunan Renstra SKPD

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.40.012.000,-

 Proses : Pada pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu: a. Persiapan penyusunan Renstra SKPD

 Pembentukan Tim Penyusunan Renstra SKPD  Penyusunan agenda kerja Tim

 Pengumpulan data dan informasi

b. Tahap perumusan rancangan renstra SKPD

c. Penyusunan rancangan akhir renstra SKPD, Merupakan penyempurnaan atas rancangan Renstra SKPD yang berpedoman pada RPJMD.

d. Penetapan renstra SKPD

Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana dana awal sebesar Rp. 53.392.000,-

 Output : Tersedianya renstra Bappeda dan terlaksananya kegiatan renstra SKPD 2013-2017

 Outcome : Tersedianya perencanaan SKPD untuk 5 tahun kedepan  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp.36.516.580,-

- Kendala : Tidak ada

i. Penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.33.226.000,-

 Proses : Waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan SPKD dan PJM Pronangkis dilaksanakan selama 12 bulan. Ruang lingkup kegiatan ini adalah : a. Kondisi dan penyebab kemiskinan di daerah kota Payakumbuh


(14)

18 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 b. Kaji ulang kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan

c. Strategi penanggulangan kemiskinan

d. Kebijakan dan program penanggulanan kemiskinan e. Sistem monitoring dan evaluasi

 Output : Tersedianya strategi penanggulangan kemiskinan di SKPD

 Outcome : Terlaksananya Penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp.29.906.500,-  Kendala : Tidak ada

j. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.483.505.175,-

 Proses : Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memakai jasa pihak ketiga. Waktu pelaksanaan selama 12 bulan.

 Output : tersusunnya dokumen perencanaan daerah  Outcome : tersedianya dokumen perencanaan daerah

 Realisasi : Fisik : 16,1%

Keuangan : Rp.40.343.715,-

 Kendala : karena terjadinya gagal tender k. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

 Input : Dana tersedia sebesar Rp.258.443.600,-

 Proses : Persiapan kegiatan ini diawali dengan penetapan jadwal sesuai time schedule dan pembentukan Tim pengadaan dan pemeriksaan dengan SK kepala Bappeda, persiapan aplikasi modul perencanaan, melakukan sosialisasi modul perencanaan, mengevaluasi permasalahan agar aplikasi berjalan lancar, konsultasi ke tingkat propinsi, pengadaan peangkat keras Sistem. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana dana awal sebesar Rp. 259.233.600

 Output : Terlaksananya pengadaan sistem informasi perencanaan pembangunan daerah

 Outcome : meningkatnya kelancaran koordinasi peencanaan pembangunan dengan SKPD

 Realisasi : Fisik : 40%

Keuangan : Rp. 52.448.715,-

-

Kendala : tidak ada

9. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi


(15)

19 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015  Proses : Untuk memproses kegiatan ini dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

o Inventarisasi program/kegiatan koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi

o Tim melakukan rapat konsultasi, observasi dan pengkajian data untuk menyamakan persepsi

o Hasil konsultasi dan observasi di analisis serta di evaluasi dalam mewujudkan keserasian dan keterpaduan pelaksanaan perencanaan pembangunan ekonomi

o Koordinasi dengan pemprov dan bappeda Propinsi Sumbar o Keikutsertaan dalam Musrenbangnas

 Output : Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi lintas SKPD lingkup bidang ekonomi sebanyak 4 kali

 Outcome : Meningkatnya kualitas perencanaan program/kegiatan pembangunan daerah di bidang ekonomi

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 36.679.200,-

 Kendala : Tidak ada

10. Program Perencanaan Sosial Budaya

a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya  Input : Dana tersedia sebesar Rp.128.080.500,-

 Proses : Untuk pelaksanaan kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya dibentuk Tim Koordinasi yang terdiri dari unsur masing-masing SKPD di lungkup bidang sosial budaya dan dari Bappeda sendiri.

Tugas dan tanggung jawab Tim adalah sebagai berikut :

 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mulai dari tw I sampai tw IV TA. 2013

 Melihat apasaja program yang tak terlaksana dan apa alasannya.

 Mengkoordinasikan usulan pelaksnaan program/kegiatan APBD yang memerlukan perubahan anggaran dalam TA. 2013.  Mengkoordinasikan dan membimbing masing-masing SKPD

dalam mengusulkan Program dan kegiatan anggaran tahun 2014. Waktu pelaksanaan kegiatan 12 bulan. Ruang lingkup kegitan adalah SKPD dibawah koordinasi bidang sosial budaya. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp.55.631.500,-

 Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya

 Outcome : Terwujudnya koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya


(16)

20 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015  Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 124.716.650,-

 Kendala : Tidak ada

b. Pengembangan jaringan kerjasama penelitian kebijakan pendidikan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.64.386.900,-

 Proses : Pelaksanaan Pengembangan Jaringan Kerjasama Penelitian Kebijakan Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2013 terlebih dahulu dibentuk Tim Pokja Jarlit yang memberdayakan kegiatan jarlit di daerah, dimana Pokja Jarlit terdiri dari berbagai unsur dan stakeholder di bidang pendidikan. Setelah itu dilaksanakan pertemuan untuk mencari permasalahan-permasalahan pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam penanganan oleh Jarlit, kemudian dilakukan dengan kerjasama dengan lembaga yang independen baik berupa dari Perguruan Tinggi maupun lembaga lainnya yang berkompeten dibidang pendidikan dengan membuat suatu perjanjian kerjasama. Waktu pelaksanaan selama 5 (lima) bulan mulai Mei-September 2013.

 Output : Tersedianya analisis kebijakan pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2013

 Outcome : diperolehnya data tentang kondisi aktual yang ada di Kota Payakumbuh.

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 63.610.200,-

 Kendala : tidak ada

11. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah a. Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah

 Input : Dana tersedia sebesar Rp. 76.039.750,-

 Proses : Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulai Januari s/d Desember 2013 dan dilaksanakan secara swakelola. Penyusunan buku PDA mengacu kepada petunjuk penyusunan yang telah baku secara nasional.

 Output : Tersedianya buku, buku saku dan CD Payakumbuh Dalam Angka  Outcome : Tersedianya data tentang gambaran umum kota Payakumbuh tahun

2011

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp. 63.658.850,-

 Kendala : Tidak ada

b. Penyusunan dan Pengumpulan data PDRB

 Input : Dana tersedia sebesar Rp. 98.129.000,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan :


(17)

21 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015  Pembuatan SK tim teknis

 Telaah staf izin prinsip  Pembuatan SPK

 Rapat teknis dengan BPS

 Penyusunan PDRB menurut penggunaan  Penyusunan PDRB menurut lapangan usaha

 Mengikuti Konreg PDRB-ISE se Sumatera di Kota Jambi Propinsi Jambi tahun 2013

 Output : Tersusunnya buku dan leaflet PDRB tahun 2012 menurut lapangan usaha dan menurut penggunaan 200 buku dan 200 leaflet

 Outcome : Tersedianya data statistik ekonomi regional sebagai bahan evaluasi kinerja dan perencanaan pembangunan ekonomi daerah

 Realisasi : Fisik : 100%

Keuangan : Rp 97.869.200,-

 Kendala : Tidak ada

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD A. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh, tugas pokok Bappeda adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah”

Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Bappeda didukung dengan struktur organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Penyusunan Program

b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Sosial Budaya yang terdiri dari :

a. Sub Bidang Pemerintahan, Pendidikan dan Tenaga Kerja


(18)

22 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 4. Bidang Fisik dan Prasarana yang terdiri dari :

a. Sub Bidang Sarana dan Prasarana

b. Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Sumber Daya Alam 5. Bidang Ekonomi yang terdiri dari :

a. Sub Bidang Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan b. Sub Bidang Koperasi, UKM dan Kerjasama

6. Bidang Pendataan dan Litbang yang terdiri dari : a. Sub Bidang Pendataan dan Analisa Data b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

Untuk gambaran lebih jelas mengenai tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Bappeda.

Tugas pokok Kepada Bappeda adalah membantu Walikota dalam bidang perencanaan pembangunan daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kepala Bappeda mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan penyusunan kebijakan perencanaan

pembangunan daerah

b. Pengendalian pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

c. Pengkoordinasian evaluasi terhadap pelaksanaan program SKPD/Unit Kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi daerah

d. Pengkoordinasian perencanaan kerja sama pembangunan daerah

e. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas sekretariat dan bidang dengan prinsip pelayanan prima yang terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah, menyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan seluruh bidang

b. Penyelenggaraan tugas ketatausahaan Badan meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan serta administrasi umum dan perlengkapan,

c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja Badan

d. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas Badan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, Sekretaris dibantu oleh : a. Sub Bagian Penyusunan Program

b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


(19)

23 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 3. Bidang Sosial Budaya

Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan

penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang sosial budaya

c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang sosial budaya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, bidang sosial budaya dibantu oleh : a. Sub Bidang Pemerintahan, Pendidikan dan Tenaga Kerja

b. Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan dan Kesejahteraan Rakyat 4. Bidang Fisik dan Prasarana

Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang fisik dan prasarana b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan

penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang fisik dan prasarana c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan

di bidang fisik dan prasarana

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang fisik dan prasarana

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, bidang fisik dan prasarana dibantu oleh :

a. Sub Bidang Sarana dan Prasarana

b. Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Sumber Daya Alam 5. Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi

b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang ekonomi


(20)

24 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan

di bidang ekonomi

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang ekonomi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas bidang ekonomi dibantu oleh: a. Sub Bidang Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan

b. Sub Bidang Koperasi, UKM dan Kerjasama 6. Bidang Pendataan dan Litbang

Bidang Pendataan dan Litbang mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pendataan dan Litbang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, bidang Pendataan dan Litbang dibantu oleh :

a. Sub Bidang Pendataan dan Analisa Data b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan kewenangan Bappeda sebagai lembaga teknis perencana dengan fungsi sebagaimana disebutkan diatas, Bappeda memberikan pelayanan dalam bentuk :

1. Perumusan kebijakan

Kebijakan yang dirumuskan mencakup pembangunan di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan dalam bentuk :

a. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah

b. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah kota dengan swasta, dalam dan luar negeri.

c. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah.

d. Penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan


(21)

25 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015

f.

Pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan

g.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah.

2. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan. 3. Bimbingan, konsultasi dan koordinasi

Bimbingan, konsultasi dan koordinasi yang dilaksanakan mencakup bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan, berkaitan dengan :

a. Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah b. Konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

c. Kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri.

d. Bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri

e. Konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan

f. Bimbingan, supervisi dan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan di daerah kecamatan/desa.

g. Konsultasi pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan 4. Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada semua bidang meliputi :

a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

kecamatan/desa.

c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan.

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keserasian pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03, Peraturan Walikota Payakumbuh nomor 55 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh, maka jenis pelayanan yang akan dilakukan oleh Bappeda kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut:


(22)

26 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 1. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (periode 20 tahun), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (periode 5 tahun) dan Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (periode 1 tahun);

2. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Musrembang Penyusunan RKPD;

3. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah kota Payakumbuh;

4. Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing SKPD Kota Payakumbuh (periode tahunan dan lima tahunan);

5. Membantu Walikota Payakumbuh dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar Kabupaten/ Kota; 6. Menyusun data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

sebagai dasar sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah;

7. Memfasilitasi Musrembang RKPD Kota Payakumbuh dan Forum SKPD (periode 1 tahun);

8. Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrembang Tingkat Provinsi Sumatera Barat (periode 1 tahun);

9. Menyusun Kebijakan Umum APBD (KA-PPAS), (periode 1 tahun);

10. Mengikutsertakan pendidikan dan latihan bagi aparat Bappeda dengan memberi bekal keterampilan professional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan daerah;

11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan Daerah.

B. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Bappeda

Tantangan yang dihadapi Bappeda kota Payakumbuh dari identifikasi permasalahan untuk Proses Perencanaan lima tahun ke depan, yaitu:

- Belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM Bappeda kota Payakumbuh

- Masih adannya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian

- Masih terbatasnya personil yang mengikuti diklat perencanaan

- Belum optimalnya mekanisme insentif dan disinsentif pada internal Bappeda

- Pemeliharaan sarana dan prasrana belum optimal, karena kuantitasnya kurang dan kualitasnya sudah menurun

- Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum optimal untuk ditindaklanjuti


(23)

27 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 - Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan

system informasi yang belum optimal.

- Sistem pengendalian dan evaluasi, menyangkut metodologi maupun pelaksanaan serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan perencanaan.

- Belum adanya Tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti.

- Belum optimalnya mekanisme monitoring terhadap SKPD terkait sehingga pelaksanaan program/kegiatan tidak sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan.

- Belum tersedianya data base daerah yang akuntabel sehingga berdampak terhadap akurasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

- Belum sinerginya antar dokumen perencanaan daerah yang menyebabkan pencapaian terhadap tolok ukur program menjadi rendah

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok Bappeda dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah:

- Perubahan yang terjadi dalam tataran kehidupan regional, nasional, maupun global serta factor politik merupakan dimensi yang perlu diperhitungkan dlam perencanaan pembangunan daerah.

- Semakin kritis dan proaktif masyarakat terhadap tuntutan pembangunan - Semakin terbukanya informasi dan komunikasi

- Belum optimalnya peran serta SKPD dalam mendukung kebijakan pembangunan daerah dan kebijakan pembangunan nasional

Faktor-Faktor Peluang antara lain:

- Peran Bappeda sebagai Perencana Pembangunan semakin strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah. Produk yang dihasilkan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang.

- Ketersediaan sarana system informasi yang berbasis teknologi informasi sehingga memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan pihak-pihak lain, baik itu melalui jaringan internet, telepon, komputer, dan faximile.

- Adanya tuntutan dan kecendrungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif.

- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan antara lain hirarki perencanaan, dimana kewenangan Bappeda dalam mengkoordinasikan proses perencanaan.


(24)

28 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 - Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara

Pusat dan Daerah.

- Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah. - Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia.

- Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan.

- Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan pembangunan daerah.

Sedangkan Ancaman (Threats) yang ada, antara lain:

- Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan.

- Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi daerah.

- Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan social, ekonomi, dan budaya.

- Belum konsistennya penerapan azas desentralisasi. - Adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor.

- Belum tersedianya petunjuk operasional yang mendukung dari suatu peraturan sehingga menimbulkan multitafsir dan akhirnya menimbulkan konflik pusat dan daerah.


(1)

23 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 3. Bidang Sosial Budaya

Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan

penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang sosial budaya

c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang sosial budaya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, bidang sosial budaya dibantu oleh : a. Sub Bidang Pemerintahan, Pendidikan dan Tenaga Kerja

b. Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan dan Kesejahteraan Rakyat 4. Bidang Fisik dan Prasarana

Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang fisik dan prasarana b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan

penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang fisik dan prasarana c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan

di bidang fisik dan prasarana

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang fisik dan prasarana

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, bidang fisik dan prasarana dibantu oleh :

a. Sub Bidang Sarana dan Prasarana

b. Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Sumber Daya Alam 5. Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi

b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang ekonomi


(2)

24 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan

di bidang ekonomi

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang ekonomi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas bidang ekonomi dibantu oleh: a. Sub Bidang Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan

b. Sub Bidang Koperasi, UKM dan Kerjasama 6. Bidang Pendataan dan Litbang

Bidang Pendataan dan Litbang mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pendataan dan Litbang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, bidang Pendataan dan Litbang dibantu oleh :

a. Sub Bidang Pendataan dan Analisa Data b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan kewenangan Bappeda sebagai lembaga teknis perencana dengan fungsi sebagaimana disebutkan diatas, Bappeda memberikan pelayanan dalam bentuk :

1. Perumusan kebijakan

Kebijakan yang dirumuskan mencakup pembangunan di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan dalam bentuk :

a. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah

b. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah kota dengan swasta, dalam dan luar negeri.

c. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah.

d. Penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan


(3)

25 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015

f.

Pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan

g.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah.

2. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan. 3. Bimbingan, konsultasi dan koordinasi

Bimbingan, konsultasi dan koordinasi yang dilaksanakan mencakup bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan, berkaitan dengan :

a. Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah b. Konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

c. Kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri.

d. Bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri

e. Konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan

f. Bimbingan, supervisi dan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan di daerah kecamatan/desa.

g. Konsultasi pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan 4. Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada semua bidang meliputi :

a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

kecamatan/desa.

c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan.

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan keserasian pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03, Peraturan Walikota Payakumbuh nomor 55 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh, maka jenis pelayanan yang akan dilakukan oleh Bappeda kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut:


(4)

26 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 1. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (periode 20 tahun), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (periode 5 tahun) dan Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (periode 1 tahun);

2. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Musrembang Penyusunan RKPD;

3. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah kota Payakumbuh;

4. Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing SKPD Kota Payakumbuh (periode tahunan dan lima tahunan);

5. Membantu Walikota Payakumbuh dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar Kabupaten/ Kota; 6. Menyusun data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

sebagai dasar sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah;

7. Memfasilitasi Musrembang RKPD Kota Payakumbuh dan Forum SKPD (periode 1 tahun);

8. Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrembang Tingkat Provinsi Sumatera Barat (periode 1 tahun);

9. Menyusun Kebijakan Umum APBD (KA-PPAS), (periode 1 tahun);

10. Mengikutsertakan pendidikan dan latihan bagi aparat Bappeda dengan memberi bekal keterampilan professional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan daerah;

11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan Daerah.

B. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Bappeda

Tantangan yang dihadapi Bappeda kota Payakumbuh dari identifikasi permasalahan untuk Proses Perencanaan lima tahun ke depan, yaitu:

- Belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM Bappeda kota Payakumbuh

- Masih adannya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian

- Masih terbatasnya personil yang mengikuti diklat perencanaan

- Belum optimalnya mekanisme insentif dan disinsentif pada internal Bappeda

- Pemeliharaan sarana dan prasrana belum optimal, karena kuantitasnya kurang dan kualitasnya sudah menurun

- Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum optimal untuk ditindaklanjuti


(5)

27 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 - Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan

system informasi yang belum optimal.

- Sistem pengendalian dan evaluasi, menyangkut metodologi maupun pelaksanaan serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan perencanaan.

- Belum adanya Tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti.

- Belum optimalnya mekanisme monitoring terhadap SKPD terkait sehingga pelaksanaan program/kegiatan tidak sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan.

- Belum tersedianya data base daerah yang akuntabel sehingga berdampak terhadap akurasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

- Belum sinerginya antar dokumen perencanaan daerah yang menyebabkan pencapaian terhadap tolok ukur program menjadi rendah

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok Bappeda dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah:

- Perubahan yang terjadi dalam tataran kehidupan regional, nasional, maupun global serta factor politik merupakan dimensi yang perlu diperhitungkan dlam perencanaan pembangunan daerah.

- Semakin kritis dan proaktif masyarakat terhadap tuntutan pembangunan - Semakin terbukanya informasi dan komunikasi

- Belum optimalnya peran serta SKPD dalam mendukung kebijakan pembangunan daerah dan kebijakan pembangunan nasional

Faktor-Faktor Peluang antara lain:

- Peran Bappeda sebagai Perencana Pembangunan semakin strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah. Produk yang dihasilkan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang.

- Ketersediaan sarana system informasi yang berbasis teknologi informasi sehingga memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan pihak-pihak lain, baik itu melalui jaringan internet, telepon, komputer, dan faximile.

- Adanya tuntutan dan kecendrungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif.

- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan antara lain hirarki perencanaan, dimana kewenangan Bappeda dalam mengkoordinasikan proses perencanaan.


(6)

28 Renja Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2015 - Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara

Pusat dan Daerah.

- Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah. - Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia.

- Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan.

- Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan pembangunan daerah.

Sedangkan Ancaman (Threats) yang ada, antara lain:

- Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan.

- Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi daerah.

- Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan social, ekonomi, dan budaya.

- Belum konsistennya penerapan azas desentralisasi. - Adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor.

- Belum tersedianya petunjuk operasional yang mendukung dari suatu peraturan sehingga menimbulkan multitafsir dan akhirnya menimbulkan konflik pusat dan daerah.