Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Buah Rimbang (Solanum torvum Sw.) Sebagai Anti-Aging

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, D.A., Bajpei, S.P., Patil, A.A., Bavaskar, R.S., (2010). Solanum torvum
Sw.-A Phytopharmacological Review. Der Pharmacia Lettre 2(4): 403-407.
Andarwulan, N., Batari, R., Sandrasari, D.A., Bolling, B., Wijaya, H. (2010).
Flavonoid Content and Antioxidant Activity of Vegetables from
Indonesia. Bogor: Journal of Food Chemistry 121: 1231-1235.
Andarwulan, N. dan Faradilla, R.H.F. (2012). Senyawa Fenolik pada Beberapa
Sayuran Indigenous dari Indonesia. Bogor: South East Asian Food and
Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Institut
Pertanian Bogor.
Anief, M. (1997). Formulasi Obat Topikal Dengan Dasar Penyakit Kulit. Cetakan
Pertama, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman: 1-7.
Anief, M. (2000). Ilmu Meracik Obat teori dan Praktik. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman: 107-109.
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. F. Ibrahim, Edisi ke-4,
Jakarta: UI Press. Halaman: 156-158, 513.
Apriady, R.A. (2010). Identifikasi Senyawa Asam Fenolat pada Sayuran
Indigenous Indonesia. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Ardhie, M.A. (2011). Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah

Penuaan. MEDICINUS. 24(1): 5-9.
Aramo. (2012). Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam: Aram Huvis Korea
Ltd. Halaman 1-10.
Balsam, M.S. (1972). Cosmetics: Science and Technology. Volume II. Edisi
Kedua. New York: John Willey and Sons Inc. Halaman: 179.
Barel, A.O., Paye, M., Howard, I.M. (2009). Handbook of Cosmetic Science and
Technology. Edisi Ketiga. New York: Informa Healthcare. Halaman: 473,
514, 774-775.
Depkes, RI. (1966). Formularium Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Halaman: 245.
Depkes, RI. (1978). Materia Medika Indonesia. Jilid II. Jakarta: Depkes RI.
Halaman: 11 3-121, 150-156.
Depkes, RI. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Depkes RI. Halaman: 6-7.

56
Universitas Sumatera Utara

Depkes, RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Depkes
RI. Halaman: 323-325.
Depkes, RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Depkes RI.
Halaman: 6.

Depkes, RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Depkes RI. Halaman: 1,9-12,17.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Depkes RI.
Halaman: 9, 33.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Halaman: 29.
Harbone, J.B (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata. Edisi II. Bandung: ITB
Press. Halaman 35.
Inggrid, M. dan Santoso, H. (2014). Ekstraksi Antioksidan Dan Senyawa Aktif
Dari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa). Parahyangan: Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.
Halaman: 9.
Kusuma, R.A. dan Andarwulan, N. (2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah
Takokak (Solanum torvum Swartz.). Bogor: Department of Food Science
and Technology Institusi Pertanian Bogor. Halaman: 1-6.
Martin, A., James, S., Arthur, C. (2009). Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik
Dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia.
Halaman 1095 - 1096.
Muliyawan, D. dan Suriana. (2013). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo. Halaman 138 - 289.
Rahmat H. (2009). Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Sayuran Indigenous
Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Bogor.
Rawlins, E.A. (2003). Bentleys of Pharmaceutics. Edisi Kedelapan belas. London:
Baillierre Tindall. Halaman: 22, 35.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Sixth edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman: 441,
754, 283, 697.
Saad, A.H., Ahmed, S.N., Mohamed, E.B. (2013). Formulation and Evaluation Of
Herbal Cream From Ziziphus spina Leaves Extract. Dubai: International
Research Journal Of Pharmacy. ISSN 2230-8407 4(6): 45.

57
Universitas Sumatera Utara

Sirait, N. (2009). Terong Cepoka (Solanum torvum) Herba yang Berkhasiat
Sebagai Obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri
15(1): 10-12.
Sumaryati, E. (2012). Senam Kecantikan dan Anti Penuaan. Yogyakarta: Citra
Media. Halaman 34-36.

Suryadi dan Kusmana. (2004). Mengenal Sayuran Indijenes. Bandung: Balai
Penelitian Tanaman Sayuran. Halaman 7.
Susana, D. (2013). Formulasi Dan Uji Efek Anti-Aging Krim Ekstrak Kelopak
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.). skripsi. Medan: Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
Syaifuddin. (2001). Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta: Widya Medika.
Halaman: 258-260.
Syamsuni, H. (2006). Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran ECG. Halaman 133.
Tamat, S.R., Wikanta, T., Maulina, L.S. (2007). Aktivitas Antioksidan dan
Toksisitas Senyawa Bioaktif dariEkstrak Rumput Laut Hijau Ulva
reticulata Forsskal. Jurnal Ilmu Kefarmasiaan Indonesia. ISSN 16931831 5(1): 31-36.
Tranggono, R.I. dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama. Halaman: 76-77.
Voigt, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Halaman: 624-632.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit
UI-Press. Halaman: 58-62.
WHO. (1992). Quality Control Methods For Medical Plant Materials. Geneva:
World Health Organization. Halaman: 31-33.

Yuanyuan, L.U., Jianguang, L., Xuefeng, H., Lingyi, K. (2009). Four Steroidal
Glycosides from Solanum torvum and Their Cytotoxic Activities. Chinese:
Journal of Steroids FromSolanum torvum 7(4): 95-101.
Zubaida, Y., Ying W., Elias B. (2013). Phytochemistry and Pharmacological
Studies on Solanum torvum Swartz. Journal of Applied Pharmaceutical
Science 3 (4): 152.

58
Universitas Sumatera Utara