Penyakit pada reproduksi manusia di

Tugas BIOLOGY
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Manusia

Nama :Muhammad Disa. S.
Kelas : IX. 1
Pembimbing: Ibu Rica Yuniar Tanjung, S.Pd

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2014/2015

Macam-Macam Penyakit/Gangguan Pada Sistem
Reproduksi Manusia
1.

Hipogonadisme

 Definisi
:
Menurut pengertian medis, hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis,

Nama hipogonadisme itu sendiri berasal dari dua nama kelenjar yang memengaruhi
fungsi testis sebagai penghasil testosteron dan spermatozoa, yaitu kelenjar
gonadotropik dan kelenjar hipofisis.
 Penyebab
:
Penyebabnya adalah interaksi hormon seperti androgen dan testosteron.
Hipogonadisme dijumpai jika didapatkan konsentrasi hormon testosteron yang
rendah atau kerja hormon testosteron yang tidak kuat.
Hipogonadisme dapat mengakibatkan perubahan mental dan psikis anak
yang disebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, hot flashes (rasa panas di
wajah), hingga penurunan gairah seks. Pada usia yang lebih dewasa, penderita juga
akan mengalami disfungsi ereksi, infertilitas, dan bahkan osteoporosis.

2.

Uretritis

 Definisi
:
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan

sering buang air kecil.
 Penyebab
:
Umumnya uretritis disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum atau virus herpes namun dpat diakibatkan oleh penyakit menular
seksual, seperti klamidia dan herpes genitalis tetapi bukan oleh gonore. Pada
beberapa kasus, uretritis tidak disebabkan oleh infeksi, tetapi oleh iritasi atau
kerusakan pada uretra karena pemakaian sabun, masturbasi atau penggunaan
kateter kandung kemih. Uretritis seringkali ditemukan pada pria usia antara 25 dan
35 tahun, hal ini juga bisa terjadi pada wanita, tetapi lebih sulit untuk didiagnosis
karena pada wanita. Namun, ketika tidak diobati dengan benar, uretritis dapat
menyebabkan komplikasi, seperti infeksi testis (orkitis) dan kelenjar prostat
(prostatitis) pada pria, dan infeksi pada serviks (servisitis) dan organ reproduksi
(penyakit radang panggul) pada wanita.
 Gejala
:
 Cairan berwarna keruh yang keluar dari ujung penis
 Cairan vagina yang tidak normal
 Demam
 Kulit yang dingin pada kaki dan tangan

 Menderita Dispareunia
 Menunjukkan gejala-gejala Strabismus
 Nyeri saat buang air kecil (disuria)





3.

Panas dingin atau menggigil
Rasa sakit pada panggul
Sakit perut
Sering buang air kecil

Prostatitis

 Definisi
:
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan

peradangan pada uretra.
 Penyebab
:
Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan
bakteri.
 Tipe/Jenis Prostatitis
Karena istilahnya begitu umum, ia tidak dengan cukup menggambarkan
batasan dari kelainan-kelainan yang dapat dihubungkan dengan peradangan
prostate. Oleh karenanya, empat tipe-tipe dari prostatitis dikenali.
 Acute bacterial prostatitis (prostatitis bakteri akut)
 Chronic bacterial prostatitis (prostatitis bakteri kronis)
 Chronic prostatitis without infection (prostatitis kronis tanpa infeksi)
 Asymptomatic Inflammatory Prostatitis (peradangan prostatitis asymptomatic)
 Pengobatan
Bila bukan disebabkan infeksi, maka gejalanya bisa diringankan dengan:
 Memijat prostat secara periodik
 Berendam di air hangat dengan posisi duduk
 Ejakulasi sesering mungkin
Untuk mengurangi nyeri biasanya pasien diberi obat pereda nyeri, misalnya
acetaminofen atau aspirin. Selain itu, dianjurkan pula untuk mengkonsumsi pelunak

tinja dan banyak minum untuk membantu mengurangi gejala.
Bila penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut)
selama 30-90 hari (misalnya trimethoprim-sulfamethoxazole). Bila antibiotik
diberikan kurang dari waktu tersebut maka penyembuhan hanya bersifat sementara
dan bisa menyebabkan infeksi menahun.
4.

Kista

 Definisi
:
Kista adalah suatu pengumpulan cairan dalam bentuk gel atau cair (air,
darah, nanah atau cairan coklat kental) yang terjadi pada indung telur atau ovarium.
Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari
lapisan terluar dari ovarium.
 Penyebab
:
Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi
selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Kista merupakan
suatu benjolan/tumor berisi cairan yang umumnya berbentuk seperti buah

bertangkai, kista dapat tumbuh di mana saja.







 Gejala Umum Kista
:
Kebanyakan wanita yang mempunyai kista ovarium tidak menimbulkan
gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita telah mempunyai kista dalam
waktu yang lama.
Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik,
yaitu berupa gangguan haid / menstruasi. Jika sudah membesar dan
menekan rektum atau kandung kemih, dapat terjadi konstipasi atau sering
berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul
yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama, bahkan
dapat terjadi pendarahan.
Pada stadium lanjut, gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites

(penimbunan cairan dalam rongga perut) di dalam rongga perut, sehingga
perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang
air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada
rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang
mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.

 Jenis-jenis kista ovarium :
1. Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid.
Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
2. Kista folikular
Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering
hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.
3. Kista Korpus Luteum
Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel
telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di
dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista, meski kista ini
biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat
tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan
sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut.

Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal
dan nyeri tajam yang tiba-tiba.
4. Kista Dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan
lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa
dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala,
tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
5. Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput
dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang
menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena

berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan
endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

penyakit

 Faktor Resiko & Penyebab Kista :
Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon (hormon
pada hipotalamus, hipofise dan indung telur itu sendiri) yang terjadi selama siklus

haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya :
1. Normalnya wanita memiliki keseimbangan antara hormon estrogen dan
progesteron, namun dewasa ini banyak kasus dimana jumlah estrogen yang
melebihi dari keseimbangan yang ada (disebut dominasi estrogen), dan ini bisa
memudahkan tumbuhnya kista, mioma, dan kasus reproduksi lainnya.
2. Polusi Udara,
3. Keturunan
4. Pola Makan
5. Kegemukan
5.

Myom

 Definisi
:
Myom adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa
disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat
reproduksi wanita.
 Penyebab

:
Penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan
pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen, pada jaringan
mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan
(miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat
pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang
ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause).
Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh
keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu,
teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor.
Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5
kilogram atau lebih.
 Gejala Umum:
1. Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa
haid. Bila perdarahan berlebihan akan menyebabkan anemia.
2. Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta
adanya infeksi di dalam rahim.
3. Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum
atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar


dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul,
gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.
4. Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur
sehingga menghalangi pertemuan sperma dan telur
5. Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
6. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas)
disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium,
penyumbatan, dan sebagainya.

7. Endometrionis
 Definisi
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus.
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter
kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada.
 Gejala
:
o Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
o Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
o Kemandulan
o Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
o Pinggung terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi
o Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih
bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar,
perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian
bawah ketika berkemih.
o Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.
 Pengobatan :
Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi
atau bedah laser.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
• Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
• Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
• Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
• Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
• Orgasme ketika menstruasi.
7.

Gangguan Menstruasi

Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya
menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual.
Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih
pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi. Dan juga Masalah yang
paling umum adalah berkisar dari dysmenorrhea( masalah menstruasi menyakitkan)

menorrhagia ( menstruasi yang banyak ), hingga oligomenorrhea ( tidak menstruasi
dan/atau menstruasi tidak teratur). Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian
pil hormon.
8.

Kanker Serviks

 Definisi
:
Penyakit Kanker Serviks adalah jenis kanker yang menyerang organ reproduksi
perempuan yakni leher rahim yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus
(HPV).
 Gejala
:
1. Pendarahan tak normal Wanita yang memiliki kanker serviks biasanya
mengalami pendarahan yang tak normal pada bagian vagina. Dalam sebulan,
pendarahan bisa jadi parah atau hanya sedikit.
2. Keputihan parah Gejala kanker serviks lainnya adalah terjadinya keputihan
yang cukup parah
3. Nyeri panggul Seseorang bisa saja mengalami nyeri panggul saat mengalami
menstruasi. Hal ini normal. Namun Anda harus waspada jika nyeri panggul
terjadi di saat-saat lainnya.
4. Nyeri saat buang air kecil Merasa sakit dan nyeri saat buang air kecil bisa
dirasakan penderita kanker serviks stadium lanjut.

9.

Kanker Ovarium

 Definisi
:
Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki
wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium
merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium.
 Gejala
:
Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah sebagai berikut:
1. Sering marasakan nyeri di perut
2. Ukuran perut semakin besar
3. Susah makan atau tidak nafsu makan
4. Sering merasa kekenyangan
5. Sering muntah dan buang air besar
6. Kembung terus-menerus
7. Terjadi pendarahan pada vagina
8. Berat badan turun secara signifikan
9. Sering merasa lelah dan sakit kepala
10. Infeksi Vagina
 Penyebab
:
1. Akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau
bakteri.

2. Ketidakseimbangan dalam produksi bakteri juga meningkatkan risiko infeksi
jamur pada vagina. Ketidakseimbangan ini sendiri dipicu oleh perubahan
hormon, obat-obatan tertentu, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah dan
meningkat drastis estrogen.
3. Kurangnya menjaga kebersihan kelamin juga meningkatkan risiko infeksi
jamur vagina.
4. Mencuci alat kelamin menggunakan sabun dengan aroma kuat dan
kandungan kimia berbahaya adalah penyebab terakhir dari munculnya infeksi
jamur vagina. Sebab aroma yang berlebihan dapat menyebabkan
pertumbuhan berlebihan pada bakteri.
 Gejala
:
1. Sering merasa gatal di vagina, maka itu adalah tanda yang jelas dari infeksi
jamur, apalagi setelah mencuci vagina gatal semakin memburuk.
2. Rasa terbakar setelah buang air kecil dapat menjadi tanda dari infeksi jamur
vagina, tapi terkadang rasa panas juga disebabkan dehidrasi.
3. Nyeri, jika rasa sakit ini ditandai dengan kemerahan, itu bisa jadi infeksi jamur
vagina.
4. Keputihan. Tanda terbaru diikuti oleh gatal dan rasa terbakar di vagina adalah
cairan putih kental seperti keju tebal.
 Pengobatan :
Beberapa pengobatan untuk infeksi jamur vagina termasuk menghindari
memakai celana ketat, basah atau lembab. Pilihlah pakaian yang berbahan katun,
menjaga vagina agar tetap kering, tidak menggunakan deodoran pada area
kewanitaan, dan mengoleskan salep resep dokter untuk meredakan gejala infeksi.
11. Candidiasis (Keputihan)
 Definisi
:
Penyakit ditandai dengan munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna
putih. Keputihan yang normal terlihat bening ,tidak berbau dan biasanya muncul
beberapa saat sebelum atau sesudah menstruasi adalah wajar. Sementara
keputihan yang tidak normal adalah berupa keluarnya cairan secara berlebihan dari
yang ringan sampai berat misalnya keluar cairan kental ,berbau busuk yang tidak
biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan. Pada kasus yang berat seringkali
juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.
 Penyebab
:
Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans.
 Pengobatan :
Keputihan dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau imidazol, bila
penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke
rongga rahim kemudian kesaluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke
dalam rongga Panggul, tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik
(bertahun-tahun) menjadi mandul.

15. Infertilitas (Kemandulan)
 Definisi
:
Kemandulan pada wanita merupakan ketidak mampuan seorang wanita untuk
mendapatkan anak.
 Penyebab
:
1) Pada wanita infertilitas disebabkan oleh:
2) Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga
pembentukan ovum terganggu
3) Penyumbatan pada tuba fallopi
4) Gangguan sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb.

16. Gonorhea (Kencing Nanah)
 Definisi
:
Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra,
serviks, rectum, kadang-kadang mata.
 Penyebab
:
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan
terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada
organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat
menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak.
 Gejala
:
1. Terdapat nanah di ujung saluran kencing.
2. Rasa terbakar pada saat buang air kecil
3. Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada
beberapa kasus, testis menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan
menjadi mandul.
4. Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke
rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi
mandul.
17. Sifilis ( Raja Singa)
 Definisi

:

Penyakit yang menyerang berbagai organ dalam tubuh, dapat ditularkan melalui
hubungan seksual atau badaniah yang intim (misalnya ciuman), melalui transfusi
darah, serta melalui plasenta dari ibu ke bayinya.
 Penyebab

:

Sifilis atau penyakit raja singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum,
penularannya melalui hubungan seksual .
 Gejala

:

Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, timbul bercak
kemerahan, flu, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian

paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada
tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

18. Epididimitis
 Definisi
:
Epididimtis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
 Penyebab
:
Epididimitis biasanya diakibatkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:
 Infeksi saluran kemih
 Prostatitis (infeksi prostat)
 Penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia
Epididimitis juga merupakan komplikasi dari pemasangan kateter dan prostatektomi
atau pengangkatan prostat. Pria yang sering berganti-ganti pasangan seks dan tidak
mengguanakn kondom berisiko lebih besar mengalami penyakit ini.
 Gejala
:
Penyakit ini biasanya ditandai dengan nyeri dan pembengkakan skrotum yang
bisa bersifat ringan atau berat. Jika peradangan sudah parah maka bisa
mengakibatkan penderita tidak bisa berjalan akibat sangat nyeri. Infeksi juga bisa
menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan.
Infeksi hebat dapat mengakibatkan demam dan kadang pembentukan abses
(pernanahan).
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan antara lain:
 Testis terasa nyeri saat buang air besar
 Testis membengkak
 Selangkangan membengkak pada sisi yang terkena
 Benjolan di testis
 Keluar nanah dari lubang ujung penis
 Demam
 Ada darah di cairan semen
 Nyeri saat berkemih
 Nyeri di selangkangan
 Nyeri saat berhubungan seks atau ejakulasi
 Pengobatan :
Untuk mengatasi infeksi, diberikan antibiotik. Selain itu juga diberikan obat
pereda nyeri dan anti peradangan. Penderita sebaiknya menjalani tirah baring
dengan skrotum diangkat dan dikormpres dingin.
 Pencegahan :
Ketika menjalani pembedahan, seringkali dilakukan tindakan pencegahan
dengan memberikan antibiotik profilaktik kepada orang-orang yang berisiko
menderita epididimitis. Epididimitis yang disebabkan penyakit menular seksual bisa
dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual yang aman dan terlindungi
(misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom).

19. Condyloma
Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga
kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma
merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma
virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau
operasi.

20. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat
pada pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama
pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil,
rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.

21. Herpes Simplex Genitalis
Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembunggelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes
(HSV2). Gejalanya dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila
tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa
menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit
ini dengan obat antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ
intim agar tidak terlalu lembap dan tetap bersih.

22. Impotensi
 Definisi
:
Impotensi adalah suatu gangguan yang terjadi pada pria dalam memulai dan
mempertahankan ereksi yang dapat disebabkan oleh faktor psikis atau fisik.
 Penyebab
:
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab impotensi pada pria, antara lain :
1. Penyakit diabetes melitus (kencing manis)
2. Penyakit hipertensi (darah tinggi)
3. Penyakit jantung dan kolesterol tinggi
4. Penyakit yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada penis
5. Rusaknya syaraf yang menuju ke penis
6. Terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan rokok
7. Terjadi gangguan pada hormon
8. Konsumsi obat-obatan tertentu
9. Usia yang telah lanjut
10. Stres yang dialami oleh pria
11. Kecemasan pria dalam berereksi

22. AIDS (cquired Immuno Deficiency Syndrome
 Definisi

:

Penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah
putih.
 Penyebab

:

AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini
menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun
melalui hubungan seksual.
Penyakit AIDS menuntut perhatian kita semua karena:
1. Semua orang bisa terkena AIDS.
2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.
3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui.Perkembangan AIDS di
dunia berlangsung cukup cepat, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada
tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada tahun 1992
terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika,
10% di Amerika Utara, dan 6% di Eropa. Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus
dengan rincian 41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di Amerilka.
 Fase dan gejala HIV
:
 Orang yang terinfeksi HIV fase I, nampaknya seperti orang sehat, belum
memperlihatkan gejala. Fase ini berlangsung 5-7 tahun, tergantung kekebalan
tubuh penderita.
 Fase II muncul gejala awal penyakit yang terkait HIV, seperti: hilang selera
makan, tubuh lemah, berkeringat berlebihan di malam hari, timbul bercakbercak di kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus-menerus, flu
tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2 tahun.
 Fase III, AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat
berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf
terganggu, dan lain lain). Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang
mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS. Fase ini
berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS
atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T di laboratorium.
Sampai sekarang orang tidak dapat menyebut secara pasti gejala AIDS,
karena gejala AIDS tidak khas.
 Pencegahan AIDS
:
a) Menggunakan jarum yang steril begitu juga saat donor darah kita harus
melakukan pemeriksaan donor darah sehingga darah yang bebas HIV saja
yang dapat ditransfusikan.
b) Tidak melakukan hubungan seks sebelum nikah, selain itu perlu diberikan
pendidikan/ penyuluhan yang intensif pada perubahan cara hidup dan
perilaku seksual.