Metode penelitian adalah rangkaian dari
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara / kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari
oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi.
Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur /
langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data
serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah
menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan
jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Berikut macam-macam
metode penelitian :
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian ini didasari oleh suatu filsafat positivisme yang mengacu pada fenomena-fenomena
objektif serta dikaji secara kuantitatif. Memaksimalkan objektivitas desain dalam penelitian
dengan memakai angka-angka, struktur, pengolahan statistik, dan percobaan terkontrol. Di dalam
penelitian kuantitatif ada beberapa metode yakni : deskriptif, survei,
komparatif, penelitian tindakan, korelasional, dan ekspos facto.
Penelitian deskriptif = penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, dan yang sedang
berlangsung saat ini maupun yang lampau. Seperti : berapa lama orang dewasa
menghabiskan waktunya untuk bekerja. Penelitian deskriptif, dapat menjelaskan sesuatu
kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan da dalam langkah-langkah
perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian perkembangan
( developmental studies ). Ada 2 sifat di dalam penelitian perkembangan yakni
longitudinal / sepanjang waktu dan cross sectional / dalam potongan waktu.
Penelitian survei = metode survei digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk
opini dari sejumlah orang terhadap isu dan topik tertentu. Dalam survei ada 3 karakter
utama yaitu 1) informasi dikumpulkan dari kelompok besar orang yang digunakan untuk
menjelaskan beberapa aspek tertentu. 2) informasi dikumpulkan lewat pengajuan
pertanyaan (biasanya tertulis). 3) informasi yang didapat dari sampel, tidak dari populasi.
Tujuan dari survei adalah untuk mengetahui gambaran umum dari populasi.
Penelitian ekspos facto = metode yang meneliti hubungan antara sebab dan akibat.
Penelitian ini dilakukan terhadap program, kejadian / kegiatan yang sudah berlangsung /
telah terjadi. Seperti penelitian tentang pemberian gizi pada waktu hamil bisa
menyebabkan bayi sehat.
1. PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
2. A. B. C. D. E. Studi Eksploratif, dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai
situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana
masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Studi Deskriptif,
dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik
variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Pengujian Hipotesis, menjelaskan sifat
hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antarkelompok atau kebebasan
(independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi Analisis Studi Kasus, studi kasus
yang bersifat kulitatif berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini
berdasarkan pengalaman pemecahan masalah di masa lalu. Tinjauan Tujuan Studi, tidak
sulit untuk melihat bahwa dalam studi eksploratif, peneliti pada dasarnya berminat untuk
menyelidiki faktorfaktor situasional untuk memperoleh pengertian mengenai karakteristik
fenomena yang diteliti.
3. Studi kausal adalah studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau
lebih masalah. Studi korelasional adalah peneliti berminat untuk menemukan variabel
penting yang berkaitan dengan masalah.
4. Tingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja normal di tempat kerja mempunyai
keterkaitan langsung dengan apakah studi yang dilakukan adalah kausal atau
korelasional. Studi korelasional dilakukan dalam lingkungan alami dengan intervensi
minimum oleh peneliti dan arus kerja yang normal. Dalam studi yang dilakukan untuk
menentukan hubungan sebab-akibat, peneliti mencoba untuk memanipulasi variabel
tertentu untuk mempelajari akibat manipulasi tersebut pada variabel terikat yang diteliti.
5. Situasi korelasional yang dilakukan dalam organisasi disebut studi lapangan. Studi
yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat menggunakan lingkungan
alami yang sama, di mana karyawan berfungsi secara normal disebut eksperimen
lapangan. Eksperimen yang dilakukan untuk menentukan hbungan sebab-akibat
melampaui kemungkinan dari setidaknya keraguan memerlukan pembuatan sebuah
lingkungan yang artifisial dan teratur, di mana semua faktor asing di kontrol dengan
ketat.
6. Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data selanjutnya. Kita akan melihat data yang akan dikumpulkan dari setiap
individu dan memperlakukan respons tiap karyawan sebagai sumber data individual. Jika
pernyataan masalah berkaitan dengan efektivitas kelompok, maka unti analisis adalah
pada tingkat kelompok. Jika kita ingin mempelajari perbedaan budaya antarbangsa, kita
harus mengumpulkan data dari berbagai negara dan mempelajari pola budaya yang
berlaku dalam setiap negara.
7. A. Studi Cross-Sectional, merupakan sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data
hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan,
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. B. Studi Longitudinal, merupakan data
variabel terikat dikumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
8. Peneliti akan menentukan keputusan yang tepat untuk dibuat dalam desain studi
berdasarkan definisi masalah, tujuan penelitian, tingkat ketaatan yang diinginkan, dan
pertimbangan biaya. Kadang-kadang, karena waktu dan biaya, seorang peneliti mungkin
terbatas untuk menyelesaikan kurang dari desain penelitian “ideal”. Desain penelitian
yang ketat yang mungkin menuntut biaya lebih tinggi adalah perlu jika hasil studi sangat
penting untuk membuat keputusan penting yang memengaruhi kelangsungan organisasi
dan/atau keberadaan sebagian besar anggota sistem.
9. Penguasaan mengenai persoalan desain penelitian membantu manajer untuk
memahami apa yang peneliti berusaha lakukan. Manajer harus membuat satu keputusan
penting sebelum memulai studi yang berkaitan dengan bagaimana keketatan studi
seharusnya. Mengetahui bahwa desain penelitian yang lebih ketat memakan sumber daya
yang lebih banyak, manajer berada dalam posisi untuk menimbang kepentingan masalah
yang dialami dan memutuskan jenis desain seperti apa yang dapat memberikan hasil yang
bisa diterima dalam cara yang efisien.
10. TERIMA KASIH
1. 13 Bhineka Edukasi Indonesia
Penelitian survei pada umumnya dilakukan 2. untuk membuat suatu generalisasi
kesimpulan dari penelitian. Penelitian hanya dilakukan terhadap sampel tetapi hasil
penelitian berlaku untuk seluruh populasi. Ukuran sampel dalam penelitian survei cukup
besar. Penelitian survei dapat dipakai untuk tujuan deskriptif, eksplanatori, dan
eksploratori. Penelitian survei menggunakan metode analisis deskriptif, korelasional dan
komparasi.
Penelitian expost facto dilakukan untuk meneliti 3. peristiwa yang telah terjadi pada
masa lampau tetapi datanya baru diambil saat sekarang. Penelitian ex post facto
dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang diperkirakan menjadi penyebab peristiwa
yang diteliti pada saat ini. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan
penelitian eksperimen yaitu jika ada perubahan pada X maka Y juga akan berubah,
namun karena kejadian pada X sudah berlalu maka X tidak dapat dimanipulasi. Ada dua
model dalam penelitian ini yaitu model kausal-korelasional dan model kausalkomparatif.
Penelitian eksperimen dibedakan menjadi 4. eksperimen murni yang dilakukan pada
benda melalui pengamatan di laboratorium dan kuasi- eksperimen atau eksperimen-semu
yang dilakukan pada kelompok manusia. Penelitian eksperimen dilakukan untuk
menemukan hubungan sebab akibat antar variabel dengan melakukan perlakuan
(treatment) terhadap variabel bebas. Untuk mengetahui efektivitas eksperimen maka
digunakan variabel kontrol (variabel yang tidak diberi perlakuan). Apabila variabel yang
diberi perlakuan hasilnya lebih baik dari variabel kontol, maka eksperimen tersebut
efektif dilakukan.
Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami 5. fenomena sosial dari pandangan
pelakunya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatoris, wawancara
secara mendalam, analisis dokumen, analisis situs dan metode lain yang menghasilkan
data yang bersifat deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa
yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian ini berusaha memahami secara personal
dorongan dan keyakinan yang mendasari tindakan manusia
Penelitian analisis konten dilakukan dengan 6. tujuan untuk menggali isi atau makna
pesan simbolik yang terdapat pada dokumen karya berupa buku ajar, web, software,
desain busana dan sebagainya. Penelitian analisis konten yang bertujuan mengungkap isi
pesan apa adanya disebut analisis konten deskriptif. Penelitian analisis konten yang
bertujuan mengungkapkan makna, pemberi pesan atau dampak pesan pada pembaca,
pendengar, pengamat, atau penikmat disebut analisis konten inferensial.
Penelitian tindakan merupakan sebuah 7. penelitian yang dilakukan terhadap komunitas
tertentu (siswa, mahasiswa, dosen, dan sistem manajemen) dengan menggunakan
tindakan-tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja
(output). Efektivitas tindakan diketahui dari output yang diukur dari peningkatan perilaku
sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Apabila setelah dilaksanakan tindakan output
menjadi lebih baik maka tindakan tersebut sangat efektif.
Penelitian kebijakan adalah penelitian 8. yang bertujuan menghasilkan alternatif
rekomendasi kebijakan dengan cakupan luas, yakni kebutuhan informasi untuk formulasi
kebijakan, untuk implementasi kebijakan, atau untuk evaluasi kinerja dan hasil kebijakan
serta tindak lanjut kebijakan.
Penelitian evaluasi dilakukan untuk 9. mengevaluasi program atau kebijakan yang telah
diimplementasikan. Evaluasi pada umumnya dilakukan untuk menganalisis hambatan dan
dukungan terhadap input, proses dan output. Penelitian evaluasi menghasilkan keputusan
atau rekomendasi dalam tiga pilihan yaitu program dilanjutkan, diperbaiki komponennya
atau dihapus.
Penelitian historis dilakukan untuk dapat 10. merekonstruksi dan mengaktualisasikan
kembali peristiwa dan perkembangan masyarakat yang terjadi pada masa lampau.
penelitian historis dapat dilakukan untuk mengungkap berbagai sumber sejarah
(heuristik) yang terjadi pada masa lampau, disertai adanya kritik internal maupun
eksternal dan insterpretasi yang terkait dengan aspek ruang dan waktu.
Penelitian deskriptif adalah penelitian 11. yang bertujuan menggambarkan secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang suatu situasi, keadaan atau bidang kajian yang
menjadi obyek penelitian. Hasil deskriptif dapat bersifat kuantitatif (Menggunakan
angka-angka maupun kualitatif (kalimat verbal) atau keduanya.
Penelitian yang dilakukan untuk 12. mengungkap kasus-kasus yang bersifat spesifik pad
individu, kelompok, lembaga atau masyarakat tertentu, yang dilakukan secara intensif.
Penelitian ini mendalami suatu obyek yang mencakup latar belakang, status, interaksi
dengan lingkungannya, dan aspek lain sesuai dengan kontek
Penelitian data sekunder merupakan penelitian dengan 13. memanfaatkan data yang
sudah ada yang telah disiapkan/dikumpulkan oleh lembaga yang kompeten, misalnya
data yang telah tersedia di Biro/Kantor Pusat Statistik: tentang data kependudukan, data
kependidikan, data tentang nikah, talak dan rujuk di Kantor Urusan Agama, data
monografi desa dan pemda. Data di biro kepegawaian mengenai kepegawaian. Dalam hal
ini peneliti tidak perlu mengambil data secara langsung kepada responden dengan
melakukan wawancara atau menyebar angket, peneliti berkeyakinan bahwa data-data
yang telah tersedia di lembaga-lembaga telah diyakini validitasnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui, memaknai dan memprediksi kecenderungan-kecenderungan
yang mungkin terjadi dibalik data sekunder tersebut.
Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian 14. yang dilakukan untuk
mengembangkan prototype produk yang sudah ada atau rekayasa produk baru. Selama
proses pengembangan selalu dilakukan uji kelayakan dan perbaikan berdasarkan hasil
pengujian tersebut. Penelitian pengembangan minimal memiliki tahap kegiatan yaitu:
analisis kebutuhan pengembangan, perancangan produk yang akan dikembangkan, uji
coba lapangan, implementasi rancangan (pembuatan dan penggunaan produk) dan
evaluasi. Apabila pada saat evaluasi, produk yang dikembangkan masih kurang baik,
peneliti dapat mengulangi prosedur dari awal atau merevisi produk supaya hasil
pengembangan layak untuk diupayakan hak cipta atau paten.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi 15. Negara (LAN) Nomor 9 Tahun 2008
tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara. Hadari Nawani dan
Mimi Martini (1996). “Penelitian Terapan” Yogyakarta: Gadjag Mada University Press.
Wuradji. dkk (2010) “Pedoman Penelitian”. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Yogyakarta. Berbagai sumber internet
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian adalah suatu proses
untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan, penyelesaian suatu permasalahan atau
pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena secara sistematis dan didukung oleh
data. Penelitian pendidikan adalah penelitian untuk mendapatkan jawaban, penyelesaian
masalah atau pemahaman mendalam tentang pendidikan melalui metode ilmiah, yaitu
sistematis, rasional dan empiris. Menurut Arief (2011), penelitian pendidikan merupakan
hal yang sulit untuk dipelajari. Pertama karena konsep penelitian itu sukar. Kedua karena
banyaknya teori dalam pendidikan yang kadang-kadang bertentangan. Ketiga karena
penelitian pendidikan melibatkan faktor manusia yang merupakan variabel yang sangat
sukar untuk dikontrol. Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan,
karena untuk memperbaiki pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan
intuisi dan pengalaman saja. Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode
penelitian. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh peneliti agar penelitiannya lebih terarah. Para peneliti dapat memilih
berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah jelas metode yang
dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.
Menurut Nazir (2013), prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan
yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan alat-alat
pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Sedangkan metode
penelitian memandu si peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan. Ada
beberapa jenis metode penelitian, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif, metode
eksperimental, grounded research, metode penelitian tindakan. Untuk metode deskriptif
memiliki beberapa jenis, yaitu penelitian survei, penelitian deskriptif 1
2. berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
penelitian tindakan, penelitian perpustakaan dan dokumenter dan penelitian evaluasi.
Makalah ini akan membahas lebih dalam tentang penelitian deskriptif dengan jenis
penelitian survei dan penelitian evaluasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang masalah di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.
Sebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi? 2.
Jelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian evaluasi? 3.
Bagaimana contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian survei
dan penelitian evaluasi? 1.3 Tujuan Makalah Makalah ini bertujuan untuk : 1.
Menyebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi. 2.
Menjelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian evaluasi.
3. Menjelaskan contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian
survei dan penelitian evaluasi. 1.4 Manfaat Makalah Adapun manfaat yang diharapkan
dari makalah ini adalah : 1. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang
penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi. 2. Masukkan/informasi
bagi mahasiswa pascasarjana tentang permasalahan yang dapat diselesaikan melalui
penelitian survei dan penelitian evaluasi. 2
3. 3. Masukkan/informasi bagi penulis tentang penelitian deskriptif, penelitian survei dan
penelitian evaluasi. 1.5 Ruang Lingkup Makalah Adapun ruang lingkup penelitian hanya
terbatas pada penjelasan tentang prinsip, desain, pelaksaan dan pelaporan penelitian
deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi serta contoh permasalahan bagi
masing-masing penelitian. 3
4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penelitian Deskriptif A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau
kejadian. Menurut John dalam Arief (2011), penelitian deskriptif adalah melukkiskan dan
menafsirkan keadaan yang ada sekarang. Penelitian ini berkenaan dengan kondisi atau
hubungan yag ada: praktek-praktek yang sedang berlaku; keyakinan, sudut pandang, atau
sikap yang dimiliki; proses-proses yang sedang berlangsung; pengaruh yang sedang
dirasakan; atau kecendrungan yang sedang brekembang. Sedangkan menurut Zainal
(2012), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab
persoalan-persolan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini. B. Tujuan
Penelitian Deskriptif Menurut Zainal (2012), tujuan penelitian deskriptif, yaitu untuk
menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu, membuat komparasi atau evaluasi, mengetahui apa yang
dikerjakan orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, dan agar dapat
belajar untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa
depan. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah
menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme
sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal
atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat
tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai
subjek penelitian. 4
5. C. Prinsip Penelitian Deskriptif Adapun prinsip penelitian deskriptif adalah : a.
Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau yang sedang
terjadi. b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan. c. Variabel
yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga
mendeskripsikanhubungan beberapa variabel D. Desain Penelitian Deskriptif Desain
Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah
penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu. - Variabel
Orang : Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya,
sehingga untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak
mungkin. Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator untuk
mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Suku
Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status Ekonomi, Status Marital, dsb. Variabel Tempat : Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang
sangat penting dalam penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula
pola permasalahan yang dihadapai (pola penyakitnya). - Variabel Waktu : Variabel Waktu
sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan, misalnya suatu “survey”
yang dilakukan pada Waktu atau Musim yang berbeda, dapat menghasilkan Pola Penyakit
yang berbeda pula. Perubahan Waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :
Kecenderungan Sekuler ; Variasi Siklik ; Variasi Musim ; Variasi Random. Deskripsi
tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu daerah tertentu atau lingkup
Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu. 5
6. E. Contoh Masalah Penelitian Deskriptif Contoh permasalahan yang sering dihadapi
dibidang pendidikan adalah : a. Studi mengenai peranan suatu metode terhadap
pemahaman konsep yang bertujuan hanya untuk memperoleh gambaran tentang
efektivitas dari metode tersebut. b. Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah
Menengah. c. Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah F. Langkah-langkah
Pelaksanaan Penelitian Deskriptif a. Merumuskan masalah yang terkait dengan variabel
yang akan diteliti yang terjadi pada saat ini kemudian dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya kemudian dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk masalah
yang bersifat menghubungkan gunakan hipotesis penelitian. b. Menentukan jenis data
yang diperlukan yang terkait dengan data kuantitatif atau data kualitatif. c. Menentukan
prosedur pengumpulan data yang terkait dengan alat pengumpul data/instrumen
penelitian (tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan sumber data/
sampel/subyek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh). d. Menentukan
prosedur pengolahan data: data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan,
kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis). e. Pengolahan data terkait dengan
jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data
yang digunakan adalah statistik deskriptif. f. Prosedur yang dilakukan antara lain:
pemeriksaan data; klasifikasi data ; tabulasi data; menghitung frekuensi data; perhitungan
selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau
korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan
pertanyaan penelitian. g. Menarik kesimpulan penelitian. 6
7. 2.2 Penelitian Survei A. Pengertian Penelitian Survei Penelitian survei adalah suatu
jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota
populasi untuk menentukan status populasi pada waktu dilakukan penelitian. Penelitian
survei bersifat menyeluruh dan meluas dalam mengungkapkan masalahnya, tanpa
mengkhususkan perhatiannya pada gejala atau aspek tertentu didalamnya. Informasi yang
diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula
dari sebagian populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan
penelitian sensus sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari
populasi disebut sebagai survei sampel. B. Tujuan Penelitian Survey - Untuk memperoleh
fakta dari gejala yang ada - Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok,
daerah dsb. - Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan
orang lain dalam menangani hal yang serupa - Dilakukan terhadap sejumlah individu /
unit baik secara sensus maupun secara sampel - Hasilnya untuk pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan C. Prinsip Penelitian Survei Yang menjadi prinsip dari penelitian
survei adalah untuk pengumpulan data hanya menggunakan instrumen kuesioner.
Sehingga karakter penelitian survei adalah selfreport artinya responden melaporkan
dirinya ke peneliti (spesifik). 7
8. D. Desain penelitian survei Penelitian survey berdasarkan lingkup dan fokus dibedakan
menjadi dua jenis yaitu : - Survey Sensus, yaitu Penelitian survey yang melibatkan
seluruh populasi dalam penelitian. - Survey Sample, yaitu Penelitian survey yang tidak
melibatkan seluruh populasi melainkan menarik sampel dari populasi tersebut. Adapun
desain penelitian survei adalah : - Cross Sectional Design : Cross-sectional Survei
digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang suatu populasi pada satu waktu
tertentu . Contoh survei cross sectional adalah penelitian mengenai bagaimana pendapat
orang tua apabila terdapat penyaringan internet. - Successive independent samples
Design : Dalam successive independent samples design sampel yang berbeda dari
responden dari populasi mengisi survei selama periode waktu. Successive independent
samples design memungkinkan peneliti untuk mempelajari perubahan pada populasi dari
waktu ke waktu. - Longitudinal Design : survei longitudinal mengumpulkan data selama
periode waktu. peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan dalam populasi dan
berusaha untuk menggambarkan dan / atau menjelaskannya. E. Pelaksanaan/Langkahlangkah Dalam Penelitian Survey 1. Menentukan Permasalahan Mencari masalah apa yg
akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan. 8
9. Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa pascasarjana lebih senang ke perpustakaan
induk dari pada ke perpustakaan pascasarjana. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa
pascasarjana kurang berminat untuk ke perpustakaan pascasarjana? 2. Hipotesis Adalah
menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah penelitian atau
dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah. 3. Menentukan Tujuan
Penelitian Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus
perhatian dan upaya yang akan dilakukan. 4. Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu
memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal
ini diperlukan sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang
menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya. 5. Sample
Design Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang
akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran
yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,
penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi,
kuesioner, dan sebagainya. 6. Menentukan Besarnya Sample Jumlah sample yang sesuai
dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai
dengan permasalahan yang akan di teliti). 7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes
Apa Yang Akan Digunakan Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Kuesioner, Skala
(Likert-type scale), dan Tes. 8. Menentukan Bentuk „Data Collection‟ Sesuai Definisi
Konseptual Alat Penelitian Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik : 9
10. a. Kuesioner - Terstruktur - Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban
secara bebas. b. Observasi : Sudah tersedia jawabannya : Peneliti ikut langsung ke lokasi
penelitian dan terlibat dalam group penelitian. c. Wawancara : Peneliti mewawancarai
langsung responden (bertemu langsung). 9. Memproses Data Dari perumusan masalah,
hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data. 10.
Melakukan Analysis Data Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya. 11.
Pembahasan Hasil Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah
dapat menjawab hipotesis yang telah di buat tadi. F. Teknik Pengumpulan Data Pada
Penelitian Survey 1. Melalui Surat (mail-questionare) Merupakan cara untuk menguji
tanggapan responden melalui mengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mailquestionare adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat
baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar,
keseragaman kata (tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak
responden yang dapat dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak
tempat). Sedangkan kekurangannya adalah tidak kecenderungan rendahnya tanggapan
(response fleksibel, rate), hanya terdapat perilakuverbal yang tercatat, idak ada kendali
atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan pertanyaan, bisa
menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa merekam jawaban
secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab 10
11. (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian,
tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang
bias. 2. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) Merupakan cara untuk
menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung.
Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat respon
(response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas
lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan
pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab
sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali
atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks.
Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk
bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi
responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan,
kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak
responden. 3. Wawancara telepon (telephone interview) Merupakan dari telephone cara
menguji interview adalah tanggapan tingkat respondenvia respon (Respon telepon. rate)
Kelebihan lebih tinggi dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk
menjangkaugeografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan
pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan memungkinkan
untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya
tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon,
mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan
terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari
latar belakang suara atau intonasi suara. 11
12. 4. Alat Survey 1. Kuesioner Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak
mendapatkan data secara faktual. - Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan
jawaban hanya terdiri dari 2 pilihan Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
- Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun
pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling
mendekati dengan keadaan kita) Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai
atau mall - Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban
sesuai dengan pilihan yang tersedia Contoh : saya berstatus sebagai a. single b.
bertunangan c.menikah - Open ended question adalah pertanyaan dimana responden
dapat menjawab pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ? 2. Skala (Likert-type
scale) Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual
sesuai dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam
menjawab pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal
berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan. Contoh: Bagaimana
menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan? SS S KS TS STS S S S 3.
Tes Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi
dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes. 12
13. - Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum,
biasa di sebut tes prestasi. - Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang
potensi seseorang, biasa di sebut tes kemampuan atau ability test. - Personality test 4.
Interview Guide Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah : Tujuan wawancara - Topik yang akan digali - Kemungkinan urutan topik yang akan
disampaikan - Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus - Catatan kapan konteks dan
transisi akan dilakukan - Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing – masing topik
5. Observation Checklist Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi
langkah – langkah melakukan observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori
untuk menjabarkan hal yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan
kriteria analisis dan interpretasi. G. Contoh Kasus Yang Menggunakan Penelitian Survey
Seorang tamu asing yang mengamati para tukang becak di malioboro yang menawarkan
jasa kepada para turis dengan bahasa Inggris, dna ucapannya cukup baik. Timbul minat
dalam diri tamu untuk meningkatkan kemampuan para tukang becak tersebut agar
terbuka kesempatan bagi mereka untuk mencari lapangan kerja lain. Memang turis yang
satu ini tergolong ilmuwan yang mempunyai kegemaran meneliti, sekaligus seorang
sosiawan. Tamu yang tinggal beberapa hari ditempat itu sempat melakukan penelitian.
Disusunlah rencana penelitian sederhana, dan dirumuskankanlah beberapa problematika
penelitian antara lain : 13
14. 1) Ada beberapa tukang becak yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris? 2) Seberapa tinggi tingkat penguasaan berbahasa Inggris para tukang becak ini?
3) Berapa orangkah ( atau berapa persen) di antara mereka yang berminat mengikuti
kursus tambahan bahasa Inggris andaikata kepada mereka diberi kesempatan kursus
secara cuma-cuma? 4) Adakah kemungkinan mereka menghidupi diri (mungkin dnegn
keluarga mereka) dengan mata pencaharian lain, misalnya pramuwisata atau penerjemah?
5) Ada berapa orangkah yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris agar
dapat melayani turis secara lebih baik? Dengan mengetahui pendapat umum para tukang
becak, peneliti dapat memberikan saran kepada pihak pemerintah atau badan swasta yang
berminat untuk menyelenggarkan kursus bahasa Inggris atau pembinaan lain. Sekurangkurangnya Dinas Pariwisata dengan hasil semacam ini dapt terbantu dat yang sangat
berharga guna menentukan tindakan lebih lanjut. 2.3 Penelitian Evaluasi A. Pengertian
Penelitian Evaluasi Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu
aktivitas, program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah
ditetapkan, dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut
Rika Dwi K. (2009) Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai
dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini
kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada
kegagalan dan keberhasilan. Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan
menilai suatu program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk
membantu merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah
untuk 14
15. memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen
yang dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut
Suharsimi Arikunto (2007: 222) penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang
dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan nilainilai positif dan keuntungan suatu program, serta
mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu
penelitian. Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan
untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan
tujuan yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan
mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan
dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program. B. Tujuan Penelitian Evaluasi Pada prinsipnya tujuan
evaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak tujuan program yang akan
dievaluasi. Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus diarahkan
pada tiap-tiap komponen dari program. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan
penelitian evaluasi untuk mengevaluasi komponenkomponen program dan program
secara menyeluruh. Penelitian evaluasi juga memiliki dua fungsi, yaitu evaluasi sumatif
yang difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung.
Sedangkan evaluasi sumatif yaitu difungsikan jika program kegiatan sudah selesai
dilaksanakan. Ini dapat dianggap bahwa luasnya sasaran penilaian sumatif merupakan
gabungan dari sasaran penilaian formatif. 15
16. C. Perbedaan penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan Ditinjau dari tujuan,
penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan memilik tiga perbedaan, yaitu: a.
Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk mengambil keputusan sedangkan evaluasi
pendidikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Tentu saja maksud yang kedua, yaitu
setelah hipotesis terbukti, tetap tidak menutup kemungkinan bahwa hasilnya juga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. b. Penelitian
evaluasi dilaksanakan dengan tujuan terbatas. Terkadang pengambilan keputusan hanya
tertarik pada aspek yang sempit saja, sehingga hasil yang diperoleh tidak dapat
digeneralisasikan. Sedangkan evaluasi pendidikan biasanya peneliti lebih banyak tertarik
pada prinsip-prinsi yang dapat diberlakukan untuk lingkup yang lebi luas. c. perbedaan
yang ketiga berhubungan dengan pertimbangan makna atau nilai. Para peneliti biasany
berpikir dari segi manfaat dan nilai yang menyangkit gejala-gejala pendidikan. D. Desain
Penelitian Evaluasi Desain penelitian evaluasi adalah rencana yang menunjukkan bila
evaluasi akan dilakukan dan dari siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama
evaluasi berlangsung. Desain ini terbagai atas dua yaitu Desain dalam evaluasi sumatif
dan Desain dalam evaluasi formatif. Elemen dalam desain Evaluasi a. Kelompok
Eksperimen Yaitu kelompok yang menerima perlakuan, dan untuk mengetahui pengaruh
program, maka perlu adanya kelas kontrol. b. Kelompok Kontrol Yaitu kelompok yang
telah diukur dan sama dengan kelompok eksperimen tetapi tidak mendapatkan perlakuan
seperti yang dilakukan pada kelompok eksperimen. 16
17. c. Kelompok Kontrol ekuivalen Kelompok ini dibentuk dengan di random. Desain
evaluasi menghasilkan hasil yang terbaik jika menggunakan kelompok ekuivalen karena
hasil yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain , kecuali karena perlakuan.
d. Kelompok control non ekuivalen Kelompok ini dipilih karena sama dengan kelompok
eksperimen, tidak melalui pengacakan. yang disebut juga kelompok pembanding. e.
Postest Yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir eksperimen. Hasilnya merupakan
variabel terikat. f. Pre-test Yaitu setiap nilai tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum
program dilaksanakan. Uraian diatas dapat dijadikan seperti tabel dibawah : Tabel diatas
memperlihatkan bagaimana elemen –elemen itu dapat dikombinasikan untuk membentuk
enam desain sebagai berikut : - The True Control group : Desain postest-pretest - The
True Control group : Desain Posttest saja - Non-equivalent Control group : Desain
Postest dan Postest - The Single Group Time series Desaign 17
18. - The time series whit Non-Equivalent Control group : Desain Postest saja - Before
and After Design E. Pelaksanaan Penelitian Evaluasi Seperti halnya pelaksanaan
penelitian yang lain, penelitian evaluasi melalui prosedur sebagai berikut : 1. Peneliti
mengadakan pengkajian terhadap buku-buku, lapanag dan menggali informasi dari pakar
untuk memperoleh gambaran tentang permasalahn yang akan diteliti. 2. Peneliti
merumuskan problematika penelitian dalam bentuk pertanyan penelitian setelah terlebih
dahulu mengkaji sumber yang relevan untuk memperoleh ketajama problematika. 3.
Peneliti menyusun proposal penelitian. 4. Peneliti mengatur perencanaan penelitian,
menyusun instrumen, menyiapkan kancah penelitian dan melaksanakan ujicoba
instrumen. 5. Pelaksanaan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model
penelitian yang telah dipilih. 6. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah
disusun berdasarkan rincian komponen yang akan dievaluasi. 7. Menganalisis data yang
terkumpul dengan menerapkan tolak ukur yang telah dirumuskan oleh peneliti sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengelola program. 8. Menyimpulkan hasil
penelitianberdasarkan gambaran tentang sejauh mana data sesuai dengan tolok ukur. 9.
Informasi mengenai hasil penelitian disampaikan kepada pengelola program atau pihak
yang diminta bantuan kepada peneliti evaluasi. 18
19. F. Contoh Permasalahan Penelitian Evaluasi Variabel yang sering dicermati oleh
peneliti dengan menggunakan penelitian evaluasi adalah mengenai gejala pendidikan.
Didalam kegiatan formal objek penilaian yang dicermati oleh peneliti dapat dipandang
sebagai komponen suatu program, yaitu : 1. Pendekatan atau strategi pengajaran : metode
penemuan untuk IPA kelas I, metode „braiwashing” untuk bahasa Inggris di SMP kelas I,
pendekatan „micro leading‟ untuk perkuliahan manajeme dan sebagainya. 2. Bahan
kurikulum : Paket belajar, film slide, perangkat tutorial, buku pengajaran berprograma
dan sebagainya. 3. Program pengajaran : program pengadaan guru Sekolah Dasar,
pemberia keterampilan para lulusan SMA, paket program pendidikan keterampilan,
pendidikan komputer dan sebagainya. 4. Organisasi pendidikan : Taman Kanak-kanak
Tempat Pembinaan Keterampilan (TPK), kursus bahasa Inggris, dan sebagainya. 5.
Pelaksana pendidikan : guru kelas, guru bidang studi, petugas bimbingan, tutor dan
sebagainya. 6. Subjek didik : siswa Sekolah Dasar, siswa Sekolah Pendidikan Luar Biasa,
anak berkemampuan unggul, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta dan sebagainya.
Dengan contoh-contoh objek evaluasi tersebut dapat dikemukakan disini bahwa kegiatan
penilaian dapat memfokuskan salah satu dari komponen yang telah disebutkan. 19
20. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Metode penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses,
dan manusia secara apa adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih
memungkinkan dalam ingatan responden. Yang termasuk dalam metode penelitian
deskriptif adalah penelitian survei dan penelitian evaluasi. Penelitian survei adalah suatu
jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota
populasi untuk menentukan status populasi pada waktu dilakukan penelitian sedangkan
penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan
untuk mengukur hasil program atau proyek. Terdapat perbedaan antara penelitian
evaluasi dengan evaluasi pendidikan ditinjau dari segi tujuan yaitu; dalam pengambilan
hasil keputusan atau hipotesis, dalam hal penggeneralisasian hasil yang diperoleh dan
dalam pertimbangan makna atau nilai. 3.2 Saran Mengingat kelebihan dan kelemahan
baik penelitian survei atau penelitian evaluasi tidak terdapat dalam makalah ini, maka
diharapkan untuk penulis selanjutnya agar menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan
masing-masing penelitian ini. 20
21. DAFTAR PUSTAKA Nazir, Moh. 2013. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia
Indonesia. Furchan, H. Arief. 2011. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono.
staff.uns .ac.id /2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 12 September 2013)
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan, (Online), (http://
images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AAD uyo81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 12 September 2013) Edison. 2009.
Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP, (Online),
(http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 11 April 2011) Suharsimi
Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta 21
1. METODE PENELITIAN Beberapa pandangan metode penelitian secara umum
menurut para ahli : 1. Nasir (1988:51) =>Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan. 2. Sugiyono (2004: 1) =>Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3. Winarno (1994) =>Metode
penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan
sistematik. 4. Muhiddin Sirat (2006) =>Metode penelitian adalah suatu cara memilih
masalah dan penentuan judul penelitian. Beberapa pandangan metode penelitian secara
khusus menurut para ahli: 1. Metode Penelitian Historis Menurut Jack. R. Fraenkel &
Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22), dalam Nurul Zuriah
(2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif
memfokuskan kepada masa lalu”, sedangkan menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam
Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah
adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang
telah lalu”. 2. Metode Penelitian Survey Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian
survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari
sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan- pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori
umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut
Bailey (1982) “metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”. 3. Metode
Penelitian KKuantitatif Menurut Jonathan Sarwonno (2006) “metode penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya”. 4. Metode Penelitian Eksperimen Menurut Arikunto
(2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu”. 5. Metode Penelitian Naturalistic
2. Bogdan dan Tylor dalam Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. 6. Metode Penelitian Kebijaksanaan
(Deskriptif) Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah
metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi
hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”. 7. Metode Penelitian
Tindakan Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988)
dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan
penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka
mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut. 2.
Macam-macam Penelitian Secara umum dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Menurut
bidangnya: penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian bahasa, penelitian ilmu
teknik, penelitian biologi, ekonomi, dsb 2. Menurut tempatnya: penelitian laboratorium,
penelitian perpustakaan, penelitian kancah. 3. Menurut pemakaiannnya: penelitian murni
(pure research) dan penelitian terpakai (applied research) 4. Menurut tujuan umumnya:
penelitian eksploratif, penelitian devolpmental, dan penelitian veririkatif 5. Menurut
tarafnya: penelitian deskriptif dan penelitian inferensial 6. Menurut Pendekatannya
(approach): penelitian longitudinal dan penelitian cross-sectional (Sutrisno Hadi,1987:34) 3. Jenis Pendekatan Dalam Penelitian Emzir (2007:28) mengemukakan ada tiga jenis
pendekatan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Pendekatan Kuantitatif Suatu pendekatan
penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist (seperti pemikiran
tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik,
menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori) dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, menggunakan strategi seperti eksperimen dan survei yang
memerlukan data statistika. Dalam pendekatan ini ada beberapa bentuk penelitian yakni
pertama, penelitian Korelasional / survei adalah suatu pendekatan umum untuk penelitian
yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara
alami. Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi hubungan prediktif
denganmenggunakan teknik korelasi atau teknik statistika yang lebih canggih
(Zechmester dalam Emzir,2007:37). Kedua penelitian Eksperimental (eksperimen) adalah
situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel
3. bebas yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti
Wiersma dalam Emzir (2007:63) Ketiga, Kausal komparatif (ex post facto) merupakan
penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel
bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi (Kerlinger
dalam Emzir,2007:119) 2. Pendekatan Kualitatif Pendeka
oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi.
Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur /
langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data
serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah
menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan
jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Berikut macam-macam
metode penelitian :
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian ini didasari oleh suatu filsafat positivisme yang mengacu pada fenomena-fenomena
objektif serta dikaji secara kuantitatif. Memaksimalkan objektivitas desain dalam penelitian
dengan memakai angka-angka, struktur, pengolahan statistik, dan percobaan terkontrol. Di dalam
penelitian kuantitatif ada beberapa metode yakni : deskriptif, survei,
komparatif, penelitian tindakan, korelasional, dan ekspos facto.
Penelitian deskriptif = penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, dan yang sedang
berlangsung saat ini maupun yang lampau. Seperti : berapa lama orang dewasa
menghabiskan waktunya untuk bekerja. Penelitian deskriptif, dapat menjelaskan sesuatu
kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan da dalam langkah-langkah
perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian perkembangan
( developmental studies ). Ada 2 sifat di dalam penelitian perkembangan yakni
longitudinal / sepanjang waktu dan cross sectional / dalam potongan waktu.
Penelitian survei = metode survei digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk
opini dari sejumlah orang terhadap isu dan topik tertentu. Dalam survei ada 3 karakter
utama yaitu 1) informasi dikumpulkan dari kelompok besar orang yang digunakan untuk
menjelaskan beberapa aspek tertentu. 2) informasi dikumpulkan lewat pengajuan
pertanyaan (biasanya tertulis). 3) informasi yang didapat dari sampel, tidak dari populasi.
Tujuan dari survei adalah untuk mengetahui gambaran umum dari populasi.
Penelitian ekspos facto = metode yang meneliti hubungan antara sebab dan akibat.
Penelitian ini dilakukan terhadap program, kejadian / kegiatan yang sudah berlangsung /
telah terjadi. Seperti penelitian tentang pemberian gizi pada waktu hamil bisa
menyebabkan bayi sehat.
1. PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
2. A. B. C. D. E. Studi Eksploratif, dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai
situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana
masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Studi Deskriptif,
dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik
variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Pengujian Hipotesis, menjelaskan sifat
hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antarkelompok atau kebebasan
(independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi Analisis Studi Kasus, studi kasus
yang bersifat kulitatif berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini
berdasarkan pengalaman pemecahan masalah di masa lalu. Tinjauan Tujuan Studi, tidak
sulit untuk melihat bahwa dalam studi eksploratif, peneliti pada dasarnya berminat untuk
menyelidiki faktorfaktor situasional untuk memperoleh pengertian mengenai karakteristik
fenomena yang diteliti.
3. Studi kausal adalah studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau
lebih masalah. Studi korelasional adalah peneliti berminat untuk menemukan variabel
penting yang berkaitan dengan masalah.
4. Tingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja normal di tempat kerja mempunyai
keterkaitan langsung dengan apakah studi yang dilakukan adalah kausal atau
korelasional. Studi korelasional dilakukan dalam lingkungan alami dengan intervensi
minimum oleh peneliti dan arus kerja yang normal. Dalam studi yang dilakukan untuk
menentukan hubungan sebab-akibat, peneliti mencoba untuk memanipulasi variabel
tertentu untuk mempelajari akibat manipulasi tersebut pada variabel terikat yang diteliti.
5. Situasi korelasional yang dilakukan dalam organisasi disebut studi lapangan. Studi
yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab-akibat menggunakan lingkungan
alami yang sama, di mana karyawan berfungsi secara normal disebut eksperimen
lapangan. Eksperimen yang dilakukan untuk menentukan hbungan sebab-akibat
melampaui kemungkinan dari setidaknya keraguan memerlukan pembuatan sebuah
lingkungan yang artifisial dan teratur, di mana semua faktor asing di kontrol dengan
ketat.
6. Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data selanjutnya. Kita akan melihat data yang akan dikumpulkan dari setiap
individu dan memperlakukan respons tiap karyawan sebagai sumber data individual. Jika
pernyataan masalah berkaitan dengan efektivitas kelompok, maka unti analisis adalah
pada tingkat kelompok. Jika kita ingin mempelajari perbedaan budaya antarbangsa, kita
harus mengumpulkan data dari berbagai negara dan mempelajari pola budaya yang
berlaku dalam setiap negara.
7. A. Studi Cross-Sectional, merupakan sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data
hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan,
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. B. Studi Longitudinal, merupakan data
variabel terikat dikumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
8. Peneliti akan menentukan keputusan yang tepat untuk dibuat dalam desain studi
berdasarkan definisi masalah, tujuan penelitian, tingkat ketaatan yang diinginkan, dan
pertimbangan biaya. Kadang-kadang, karena waktu dan biaya, seorang peneliti mungkin
terbatas untuk menyelesaikan kurang dari desain penelitian “ideal”. Desain penelitian
yang ketat yang mungkin menuntut biaya lebih tinggi adalah perlu jika hasil studi sangat
penting untuk membuat keputusan penting yang memengaruhi kelangsungan organisasi
dan/atau keberadaan sebagian besar anggota sistem.
9. Penguasaan mengenai persoalan desain penelitian membantu manajer untuk
memahami apa yang peneliti berusaha lakukan. Manajer harus membuat satu keputusan
penting sebelum memulai studi yang berkaitan dengan bagaimana keketatan studi
seharusnya. Mengetahui bahwa desain penelitian yang lebih ketat memakan sumber daya
yang lebih banyak, manajer berada dalam posisi untuk menimbang kepentingan masalah
yang dialami dan memutuskan jenis desain seperti apa yang dapat memberikan hasil yang
bisa diterima dalam cara yang efisien.
10. TERIMA KASIH
1. 13 Bhineka Edukasi Indonesia
Penelitian survei pada umumnya dilakukan 2. untuk membuat suatu generalisasi
kesimpulan dari penelitian. Penelitian hanya dilakukan terhadap sampel tetapi hasil
penelitian berlaku untuk seluruh populasi. Ukuran sampel dalam penelitian survei cukup
besar. Penelitian survei dapat dipakai untuk tujuan deskriptif, eksplanatori, dan
eksploratori. Penelitian survei menggunakan metode analisis deskriptif, korelasional dan
komparasi.
Penelitian expost facto dilakukan untuk meneliti 3. peristiwa yang telah terjadi pada
masa lampau tetapi datanya baru diambil saat sekarang. Penelitian ex post facto
dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang diperkirakan menjadi penyebab peristiwa
yang diteliti pada saat ini. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan
penelitian eksperimen yaitu jika ada perubahan pada X maka Y juga akan berubah,
namun karena kejadian pada X sudah berlalu maka X tidak dapat dimanipulasi. Ada dua
model dalam penelitian ini yaitu model kausal-korelasional dan model kausalkomparatif.
Penelitian eksperimen dibedakan menjadi 4. eksperimen murni yang dilakukan pada
benda melalui pengamatan di laboratorium dan kuasi- eksperimen atau eksperimen-semu
yang dilakukan pada kelompok manusia. Penelitian eksperimen dilakukan untuk
menemukan hubungan sebab akibat antar variabel dengan melakukan perlakuan
(treatment) terhadap variabel bebas. Untuk mengetahui efektivitas eksperimen maka
digunakan variabel kontrol (variabel yang tidak diberi perlakuan). Apabila variabel yang
diberi perlakuan hasilnya lebih baik dari variabel kontol, maka eksperimen tersebut
efektif dilakukan.
Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami 5. fenomena sosial dari pandangan
pelakunya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatoris, wawancara
secara mendalam, analisis dokumen, analisis situs dan metode lain yang menghasilkan
data yang bersifat deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa
yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian ini berusaha memahami secara personal
dorongan dan keyakinan yang mendasari tindakan manusia
Penelitian analisis konten dilakukan dengan 6. tujuan untuk menggali isi atau makna
pesan simbolik yang terdapat pada dokumen karya berupa buku ajar, web, software,
desain busana dan sebagainya. Penelitian analisis konten yang bertujuan mengungkap isi
pesan apa adanya disebut analisis konten deskriptif. Penelitian analisis konten yang
bertujuan mengungkapkan makna, pemberi pesan atau dampak pesan pada pembaca,
pendengar, pengamat, atau penikmat disebut analisis konten inferensial.
Penelitian tindakan merupakan sebuah 7. penelitian yang dilakukan terhadap komunitas
tertentu (siswa, mahasiswa, dosen, dan sistem manajemen) dengan menggunakan
tindakan-tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja
(output). Efektivitas tindakan diketahui dari output yang diukur dari peningkatan perilaku
sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Apabila setelah dilaksanakan tindakan output
menjadi lebih baik maka tindakan tersebut sangat efektif.
Penelitian kebijakan adalah penelitian 8. yang bertujuan menghasilkan alternatif
rekomendasi kebijakan dengan cakupan luas, yakni kebutuhan informasi untuk formulasi
kebijakan, untuk implementasi kebijakan, atau untuk evaluasi kinerja dan hasil kebijakan
serta tindak lanjut kebijakan.
Penelitian evaluasi dilakukan untuk 9. mengevaluasi program atau kebijakan yang telah
diimplementasikan. Evaluasi pada umumnya dilakukan untuk menganalisis hambatan dan
dukungan terhadap input, proses dan output. Penelitian evaluasi menghasilkan keputusan
atau rekomendasi dalam tiga pilihan yaitu program dilanjutkan, diperbaiki komponennya
atau dihapus.
Penelitian historis dilakukan untuk dapat 10. merekonstruksi dan mengaktualisasikan
kembali peristiwa dan perkembangan masyarakat yang terjadi pada masa lampau.
penelitian historis dapat dilakukan untuk mengungkap berbagai sumber sejarah
(heuristik) yang terjadi pada masa lampau, disertai adanya kritik internal maupun
eksternal dan insterpretasi yang terkait dengan aspek ruang dan waktu.
Penelitian deskriptif adalah penelitian 11. yang bertujuan menggambarkan secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang suatu situasi, keadaan atau bidang kajian yang
menjadi obyek penelitian. Hasil deskriptif dapat bersifat kuantitatif (Menggunakan
angka-angka maupun kualitatif (kalimat verbal) atau keduanya.
Penelitian yang dilakukan untuk 12. mengungkap kasus-kasus yang bersifat spesifik pad
individu, kelompok, lembaga atau masyarakat tertentu, yang dilakukan secara intensif.
Penelitian ini mendalami suatu obyek yang mencakup latar belakang, status, interaksi
dengan lingkungannya, dan aspek lain sesuai dengan kontek
Penelitian data sekunder merupakan penelitian dengan 13. memanfaatkan data yang
sudah ada yang telah disiapkan/dikumpulkan oleh lembaga yang kompeten, misalnya
data yang telah tersedia di Biro/Kantor Pusat Statistik: tentang data kependudukan, data
kependidikan, data tentang nikah, talak dan rujuk di Kantor Urusan Agama, data
monografi desa dan pemda. Data di biro kepegawaian mengenai kepegawaian. Dalam hal
ini peneliti tidak perlu mengambil data secara langsung kepada responden dengan
melakukan wawancara atau menyebar angket, peneliti berkeyakinan bahwa data-data
yang telah tersedia di lembaga-lembaga telah diyakini validitasnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui, memaknai dan memprediksi kecenderungan-kecenderungan
yang mungkin terjadi dibalik data sekunder tersebut.
Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian 14. yang dilakukan untuk
mengembangkan prototype produk yang sudah ada atau rekayasa produk baru. Selama
proses pengembangan selalu dilakukan uji kelayakan dan perbaikan berdasarkan hasil
pengujian tersebut. Penelitian pengembangan minimal memiliki tahap kegiatan yaitu:
analisis kebutuhan pengembangan, perancangan produk yang akan dikembangkan, uji
coba lapangan, implementasi rancangan (pembuatan dan penggunaan produk) dan
evaluasi. Apabila pada saat evaluasi, produk yang dikembangkan masih kurang baik,
peneliti dapat mengulangi prosedur dari awal atau merevisi produk supaya hasil
pengembangan layak untuk diupayakan hak cipta atau paten.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi 15. Negara (LAN) Nomor 9 Tahun 2008
tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara. Hadari Nawani dan
Mimi Martini (1996). “Penelitian Terapan” Yogyakarta: Gadjag Mada University Press.
Wuradji. dkk (2010) “Pedoman Penelitian”. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Yogyakarta. Berbagai sumber internet
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian adalah suatu proses
untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan, penyelesaian suatu permasalahan atau
pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena secara sistematis dan didukung oleh
data. Penelitian pendidikan adalah penelitian untuk mendapatkan jawaban, penyelesaian
masalah atau pemahaman mendalam tentang pendidikan melalui metode ilmiah, yaitu
sistematis, rasional dan empiris. Menurut Arief (2011), penelitian pendidikan merupakan
hal yang sulit untuk dipelajari. Pertama karena konsep penelitian itu sukar. Kedua karena
banyaknya teori dalam pendidikan yang kadang-kadang bertentangan. Ketiga karena
penelitian pendidikan melibatkan faktor manusia yang merupakan variabel yang sangat
sukar untuk dikontrol. Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan,
karena untuk memperbaiki pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan
intuisi dan pengalaman saja. Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode
penelitian. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh peneliti agar penelitiannya lebih terarah. Para peneliti dapat memilih
berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah jelas metode yang
dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.
Menurut Nazir (2013), prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan
yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan alat-alat
pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Sedangkan metode
penelitian memandu si peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan. Ada
beberapa jenis metode penelitian, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif, metode
eksperimental, grounded research, metode penelitian tindakan. Untuk metode deskriptif
memiliki beberapa jenis, yaitu penelitian survei, penelitian deskriptif 1
2. berkesinambungan, penelitian studi kasus, penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
penelitian tindakan, penelitian perpustakaan dan dokumenter dan penelitian evaluasi.
Makalah ini akan membahas lebih dalam tentang penelitian deskriptif dengan jenis
penelitian survei dan penelitian evaluasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang masalah di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.
Sebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi? 2.
Jelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian evaluasi? 3.
Bagaimana contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian survei
dan penelitian evaluasi? 1.3 Tujuan Makalah Makalah ini bertujuan untuk : 1.
Menyebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi. 2.
Menjelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian evaluasi.
3. Menjelaskan contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian
survei dan penelitian evaluasi. 1.4 Manfaat Makalah Adapun manfaat yang diharapkan
dari makalah ini adalah : 1. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang
penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi. 2. Masukkan/informasi
bagi mahasiswa pascasarjana tentang permasalahan yang dapat diselesaikan melalui
penelitian survei dan penelitian evaluasi. 2
3. 3. Masukkan/informasi bagi penulis tentang penelitian deskriptif, penelitian survei dan
penelitian evaluasi. 1.5 Ruang Lingkup Makalah Adapun ruang lingkup penelitian hanya
terbatas pada penjelasan tentang prinsip, desain, pelaksaan dan pelaporan penelitian
deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi serta contoh permasalahan bagi
masing-masing penelitian. 3
4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penelitian Deskriptif A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau
kejadian. Menurut John dalam Arief (2011), penelitian deskriptif adalah melukkiskan dan
menafsirkan keadaan yang ada sekarang. Penelitian ini berkenaan dengan kondisi atau
hubungan yag ada: praktek-praktek yang sedang berlaku; keyakinan, sudut pandang, atau
sikap yang dimiliki; proses-proses yang sedang berlangsung; pengaruh yang sedang
dirasakan; atau kecendrungan yang sedang brekembang. Sedangkan menurut Zainal
(2012), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab
persoalan-persolan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini. B. Tujuan
Penelitian Deskriptif Menurut Zainal (2012), tujuan penelitian deskriptif, yaitu untuk
menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu, membuat komparasi atau evaluasi, mengetahui apa yang
dikerjakan orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, dan agar dapat
belajar untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa
depan. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah
menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme
sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal
atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat
tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai
subjek penelitian. 4
5. C. Prinsip Penelitian Deskriptif Adapun prinsip penelitian deskriptif adalah : a.
Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau yang sedang
terjadi. b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan. c. Variabel
yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga
mendeskripsikanhubungan beberapa variabel D. Desain Penelitian Deskriptif Desain
Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah
penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu. - Variabel
Orang : Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya,
sehingga untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak
mungkin. Beberapa Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator untuk
mengidentifikasi seseorang, diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Suku
Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status Perkawinan, Status Ekonomi, Status Marital, dsb. Variabel Tempat : Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang
sangat penting dalam penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula
pola permasalahan yang dihadapai (pola penyakitnya). - Variabel Waktu : Variabel Waktu
sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan, misalnya suatu “survey”
yang dilakukan pada Waktu atau Musim yang berbeda, dapat menghasilkan Pola Penyakit
yang berbeda pula. Perubahan Waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :
Kecenderungan Sekuler ; Variasi Siklik ; Variasi Musim ; Variasi Random. Deskripsi
tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu daerah tertentu atau lingkup
Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu. 5
6. E. Contoh Masalah Penelitian Deskriptif Contoh permasalahan yang sering dihadapi
dibidang pendidikan adalah : a. Studi mengenai peranan suatu metode terhadap
pemahaman konsep yang bertujuan hanya untuk memperoleh gambaran tentang
efektivitas dari metode tersebut. b. Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah
Menengah. c. Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah F. Langkah-langkah
Pelaksanaan Penelitian Deskriptif a. Merumuskan masalah yang terkait dengan variabel
yang akan diteliti yang terjadi pada saat ini kemudian dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya kemudian dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk masalah
yang bersifat menghubungkan gunakan hipotesis penelitian. b. Menentukan jenis data
yang diperlukan yang terkait dengan data kuantitatif atau data kualitatif. c. Menentukan
prosedur pengumpulan data yang terkait dengan alat pengumpul data/instrumen
penelitian (tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan sumber data/
sampel/subyek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh). d. Menentukan
prosedur pengolahan data: data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan,
kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis). e. Pengolahan data terkait dengan
jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data
yang digunakan adalah statistik deskriptif. f. Prosedur yang dilakukan antara lain:
pemeriksaan data; klasifikasi data ; tabulasi data; menghitung frekuensi data; perhitungan
selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau
korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik); dan menafsirkan data sesuai dengan
pertanyaan penelitian. g. Menarik kesimpulan penelitian. 6
7. 2.2 Penelitian Survei A. Pengertian Penelitian Survei Penelitian survei adalah suatu
jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota
populasi untuk menentukan status populasi pada waktu dilakukan penelitian. Penelitian
survei bersifat menyeluruh dan meluas dalam mengungkapkan masalahnya, tanpa
mengkhususkan perhatiannya pada gejala atau aspek tertentu didalamnya. Informasi yang
diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula
dari sebagian populasi. Survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan
penelitian sensus sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari
populasi disebut sebagai survei sampel. B. Tujuan Penelitian Survey - Untuk memperoleh
fakta dari gejala yang ada - Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok,
daerah dsb. - Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan
orang lain dalam menangani hal yang serupa - Dilakukan terhadap sejumlah individu /
unit baik secara sensus maupun secara sampel - Hasilnya untuk pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan C. Prinsip Penelitian Survei Yang menjadi prinsip dari penelitian
survei adalah untuk pengumpulan data hanya menggunakan instrumen kuesioner.
Sehingga karakter penelitian survei adalah selfreport artinya responden melaporkan
dirinya ke peneliti (spesifik). 7
8. D. Desain penelitian survei Penelitian survey berdasarkan lingkup dan fokus dibedakan
menjadi dua jenis yaitu : - Survey Sensus, yaitu Penelitian survey yang melibatkan
seluruh populasi dalam penelitian. - Survey Sample, yaitu Penelitian survey yang tidak
melibatkan seluruh populasi melainkan menarik sampel dari populasi tersebut. Adapun
desain penelitian survei adalah : - Cross Sectional Design : Cross-sectional Survei
digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang suatu populasi pada satu waktu
tertentu . Contoh survei cross sectional adalah penelitian mengenai bagaimana pendapat
orang tua apabila terdapat penyaringan internet. - Successive independent samples
Design : Dalam successive independent samples design sampel yang berbeda dari
responden dari populasi mengisi survei selama periode waktu. Successive independent
samples design memungkinkan peneliti untuk mempelajari perubahan pada populasi dari
waktu ke waktu. - Longitudinal Design : survei longitudinal mengumpulkan data selama
periode waktu. peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan dalam populasi dan
berusaha untuk menggambarkan dan / atau menjelaskannya. E. Pelaksanaan/Langkahlangkah Dalam Penelitian Survey 1. Menentukan Permasalahan Mencari masalah apa yg
akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan. 8
9. Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa pascasarjana lebih senang ke perpustakaan
induk dari pada ke perpustakaan pascasarjana. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa
pascasarjana kurang berminat untuk ke perpustakaan pascasarjana? 2. Hipotesis Adalah
menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah penelitian atau
dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah. 3. Menentukan Tujuan
Penelitian Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus
perhatian dan upaya yang akan dilakukan. 4. Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu
memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal
ini diperlukan sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang
menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya. 5. Sample
Design Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang
akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran
yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,
penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi,
kuesioner, dan sebagainya. 6. Menentukan Besarnya Sample Jumlah sample yang sesuai
dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai
dengan permasalahan yang akan di teliti). 7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes
Apa Yang Akan Digunakan Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Kuesioner, Skala
(Likert-type scale), dan Tes. 8. Menentukan Bentuk „Data Collection‟ Sesuai Definisi
Konseptual Alat Penelitian Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik : 9
10. a. Kuesioner - Terstruktur - Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban
secara bebas. b. Observasi : Sudah tersedia jawabannya : Peneliti ikut langsung ke lokasi
penelitian dan terlibat dalam group penelitian. c. Wawancara : Peneliti mewawancarai
langsung responden (bertemu langsung). 9. Memproses Data Dari perumusan masalah,
hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data. 10.
Melakukan Analysis Data Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya. 11.
Pembahasan Hasil Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah
dapat menjawab hipotesis yang telah di buat tadi. F. Teknik Pengumpulan Data Pada
Penelitian Survey 1. Melalui Surat (mail-questionare) Merupakan cara untuk menguji
tanggapan responden melalui mengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mailquestionare adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat
baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar,
keseragaman kata (tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak
responden yang dapat dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak
tempat). Sedangkan kekurangannya adalah tidak kecenderungan rendahnya tanggapan
(response fleksibel, rate), hanya terdapat perilakuverbal yang tercatat, idak ada kendali
atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan pertanyaan, bisa
menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa merekam jawaban
secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab 10
11. (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian,
tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang
bias. 2. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) Merupakan cara untuk
menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung.
Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat respon
(response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas
lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan
pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab
sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali
atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks.
Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk
bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi
responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan,
kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak
responden. 3. Wawancara telepon (telephone interview) Merupakan dari telephone cara
menguji interview adalah tanggapan tingkat respondenvia respon (Respon telepon. rate)
Kelebihan lebih tinggi dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk
menjangkaugeografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan
pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan memungkinkan
untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya
tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon,
mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan
terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari
latar belakang suara atau intonasi suara. 11
12. 4. Alat Survey 1. Kuesioner Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak
mendapatkan data secara faktual. - Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan
jawaban hanya terdiri dari 2 pilihan Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
- Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun
pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling
mendekati dengan keadaan kita) Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai
atau mall - Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban
sesuai dengan pilihan yang tersedia Contoh : saya berstatus sebagai a. single b.
bertunangan c.menikah - Open ended question adalah pertanyaan dimana responden
dapat menjawab pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ? 2. Skala (Likert-type
scale) Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual
sesuai dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam
menjawab pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal
berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan. Contoh: Bagaimana
menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan? SS S KS TS STS S S S 3.
Tes Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi
dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes. 12
13. - Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum,
biasa di sebut tes prestasi. - Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang
potensi seseorang, biasa di sebut tes kemampuan atau ability test. - Personality test 4.
Interview Guide Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah : Tujuan wawancara - Topik yang akan digali - Kemungkinan urutan topik yang akan
disampaikan - Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus - Catatan kapan konteks dan
transisi akan dilakukan - Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing – masing topik
5. Observation Checklist Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi
langkah – langkah melakukan observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori
untuk menjabarkan hal yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan
kriteria analisis dan interpretasi. G. Contoh Kasus Yang Menggunakan Penelitian Survey
Seorang tamu asing yang mengamati para tukang becak di malioboro yang menawarkan
jasa kepada para turis dengan bahasa Inggris, dna ucapannya cukup baik. Timbul minat
dalam diri tamu untuk meningkatkan kemampuan para tukang becak tersebut agar
terbuka kesempatan bagi mereka untuk mencari lapangan kerja lain. Memang turis yang
satu ini tergolong ilmuwan yang mempunyai kegemaran meneliti, sekaligus seorang
sosiawan. Tamu yang tinggal beberapa hari ditempat itu sempat melakukan penelitian.
Disusunlah rencana penelitian sederhana, dan dirumuskankanlah beberapa problematika
penelitian antara lain : 13
14. 1) Ada beberapa tukang becak yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris? 2) Seberapa tinggi tingkat penguasaan berbahasa Inggris para tukang becak ini?
3) Berapa orangkah ( atau berapa persen) di antara mereka yang berminat mengikuti
kursus tambahan bahasa Inggris andaikata kepada mereka diberi kesempatan kursus
secara cuma-cuma? 4) Adakah kemungkinan mereka menghidupi diri (mungkin dnegn
keluarga mereka) dengan mata pencaharian lain, misalnya pramuwisata atau penerjemah?
5) Ada berapa orangkah yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris agar
dapat melayani turis secara lebih baik? Dengan mengetahui pendapat umum para tukang
becak, peneliti dapat memberikan saran kepada pihak pemerintah atau badan swasta yang
berminat untuk menyelenggarkan kursus bahasa Inggris atau pembinaan lain. Sekurangkurangnya Dinas Pariwisata dengan hasil semacam ini dapt terbantu dat yang sangat
berharga guna menentukan tindakan lebih lanjut. 2.3 Penelitian Evaluasi A. Pengertian
Penelitian Evaluasi Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu
aktivitas, program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah
ditetapkan, dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut
Rika Dwi K. (2009) Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai
dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini
kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada
kegagalan dan keberhasilan. Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan
menilai suatu program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk
membantu merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah
untuk 14
15. memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen
yang dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut
Suharsimi Arikunto (2007: 222) penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang
dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan nilainilai positif dan keuntungan suatu program, serta
mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu
penelitian. Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan
untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan
tujuan yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan
mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan
dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program. B. Tujuan Penelitian Evaluasi Pada prinsipnya tujuan
evaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak tujuan program yang akan
dievaluasi. Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus diarahkan
pada tiap-tiap komponen dari program. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan
penelitian evaluasi untuk mengevaluasi komponenkomponen program dan program
secara menyeluruh. Penelitian evaluasi juga memiliki dua fungsi, yaitu evaluasi sumatif
yang difungsikan sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung.
Sedangkan evaluasi sumatif yaitu difungsikan jika program kegiatan sudah selesai
dilaksanakan. Ini dapat dianggap bahwa luasnya sasaran penilaian sumatif merupakan
gabungan dari sasaran penilaian formatif. 15
16. C. Perbedaan penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan Ditinjau dari tujuan,
penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan memilik tiga perbedaan, yaitu: a.
Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk mengambil keputusan sedangkan evaluasi
pendidikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Tentu saja maksud yang kedua, yaitu
setelah hipotesis terbukti, tetap tidak menutup kemungkinan bahwa hasilnya juga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. b. Penelitian
evaluasi dilaksanakan dengan tujuan terbatas. Terkadang pengambilan keputusan hanya
tertarik pada aspek yang sempit saja, sehingga hasil yang diperoleh tidak dapat
digeneralisasikan. Sedangkan evaluasi pendidikan biasanya peneliti lebih banyak tertarik
pada prinsip-prinsi yang dapat diberlakukan untuk lingkup yang lebi luas. c. perbedaan
yang ketiga berhubungan dengan pertimbangan makna atau nilai. Para peneliti biasany
berpikir dari segi manfaat dan nilai yang menyangkit gejala-gejala pendidikan. D. Desain
Penelitian Evaluasi Desain penelitian evaluasi adalah rencana yang menunjukkan bila
evaluasi akan dilakukan dan dari siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama
evaluasi berlangsung. Desain ini terbagai atas dua yaitu Desain dalam evaluasi sumatif
dan Desain dalam evaluasi formatif. Elemen dalam desain Evaluasi a. Kelompok
Eksperimen Yaitu kelompok yang menerima perlakuan, dan untuk mengetahui pengaruh
program, maka perlu adanya kelas kontrol. b. Kelompok Kontrol Yaitu kelompok yang
telah diukur dan sama dengan kelompok eksperimen tetapi tidak mendapatkan perlakuan
seperti yang dilakukan pada kelompok eksperimen. 16
17. c. Kelompok Kontrol ekuivalen Kelompok ini dibentuk dengan di random. Desain
evaluasi menghasilkan hasil yang terbaik jika menggunakan kelompok ekuivalen karena
hasil yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain , kecuali karena perlakuan.
d. Kelompok control non ekuivalen Kelompok ini dipilih karena sama dengan kelompok
eksperimen, tidak melalui pengacakan. yang disebut juga kelompok pembanding. e.
Postest Yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir eksperimen. Hasilnya merupakan
variabel terikat. f. Pre-test Yaitu setiap nilai tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum
program dilaksanakan. Uraian diatas dapat dijadikan seperti tabel dibawah : Tabel diatas
memperlihatkan bagaimana elemen –elemen itu dapat dikombinasikan untuk membentuk
enam desain sebagai berikut : - The True Control group : Desain postest-pretest - The
True Control group : Desain Posttest saja - Non-equivalent Control group : Desain
Postest dan Postest - The Single Group Time series Desaign 17
18. - The time series whit Non-Equivalent Control group : Desain Postest saja - Before
and After Design E. Pelaksanaan Penelitian Evaluasi Seperti halnya pelaksanaan
penelitian yang lain, penelitian evaluasi melalui prosedur sebagai berikut : 1. Peneliti
mengadakan pengkajian terhadap buku-buku, lapanag dan menggali informasi dari pakar
untuk memperoleh gambaran tentang permasalahn yang akan diteliti. 2. Peneliti
merumuskan problematika penelitian dalam bentuk pertanyan penelitian setelah terlebih
dahulu mengkaji sumber yang relevan untuk memperoleh ketajama problematika. 3.
Peneliti menyusun proposal penelitian. 4. Peneliti mengatur perencanaan penelitian,
menyusun instrumen, menyiapkan kancah penelitian dan melaksanakan ujicoba
instrumen. 5. Pelaksanaan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model
penelitian yang telah dipilih. 6. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah
disusun berdasarkan rincian komponen yang akan dievaluasi. 7. Menganalisis data yang
terkumpul dengan menerapkan tolak ukur yang telah dirumuskan oleh peneliti sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengelola program. 8. Menyimpulkan hasil
penelitianberdasarkan gambaran tentang sejauh mana data sesuai dengan tolok ukur. 9.
Informasi mengenai hasil penelitian disampaikan kepada pengelola program atau pihak
yang diminta bantuan kepada peneliti evaluasi. 18
19. F. Contoh Permasalahan Penelitian Evaluasi Variabel yang sering dicermati oleh
peneliti dengan menggunakan penelitian evaluasi adalah mengenai gejala pendidikan.
Didalam kegiatan formal objek penilaian yang dicermati oleh peneliti dapat dipandang
sebagai komponen suatu program, yaitu : 1. Pendekatan atau strategi pengajaran : metode
penemuan untuk IPA kelas I, metode „braiwashing” untuk bahasa Inggris di SMP kelas I,
pendekatan „micro leading‟ untuk perkuliahan manajeme dan sebagainya. 2. Bahan
kurikulum : Paket belajar, film slide, perangkat tutorial, buku pengajaran berprograma
dan sebagainya. 3. Program pengajaran : program pengadaan guru Sekolah Dasar,
pemberia keterampilan para lulusan SMA, paket program pendidikan keterampilan,
pendidikan komputer dan sebagainya. 4. Organisasi pendidikan : Taman Kanak-kanak
Tempat Pembinaan Keterampilan (TPK), kursus bahasa Inggris, dan sebagainya. 5.
Pelaksana pendidikan : guru kelas, guru bidang studi, petugas bimbingan, tutor dan
sebagainya. 6. Subjek didik : siswa Sekolah Dasar, siswa Sekolah Pendidikan Luar Biasa,
anak berkemampuan unggul, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta dan sebagainya.
Dengan contoh-contoh objek evaluasi tersebut dapat dikemukakan disini bahwa kegiatan
penilaian dapat memfokuskan salah satu dari komponen yang telah disebutkan. 19
20. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Metode penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses,
dan manusia secara apa adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih
memungkinkan dalam ingatan responden. Yang termasuk dalam metode penelitian
deskriptif adalah penelitian survei dan penelitian evaluasi. Penelitian survei adalah suatu
jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota
populasi untuk menentukan status populasi pada waktu dilakukan penelitian sedangkan
penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan
untuk mengukur hasil program atau proyek. Terdapat perbedaan antara penelitian
evaluasi dengan evaluasi pendidikan ditinjau dari segi tujuan yaitu; dalam pengambilan
hasil keputusan atau hipotesis, dalam hal penggeneralisasian hasil yang diperoleh dan
dalam pertimbangan makna atau nilai. 3.2 Saran Mengingat kelebihan dan kelemahan
baik penelitian survei atau penelitian evaluasi tidak terdapat dalam makalah ini, maka
diharapkan untuk penulis selanjutnya agar menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan
masing-masing penelitian ini. 20
21. DAFTAR PUSTAKA Nazir, Moh. 2013. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia
Indonesia. Furchan, H. Arief. 2011. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Mulyono. 2009. Penelitian Eveluasi Kebijakan, (Online), (http:// mulyono.
staff.uns .ac.id /2009/ 05/13/penelitian-evaluasi-kebijakan/, diakses 12 September 2013)
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Teknik Evaluasi Perencanaan, (Online), (http://
images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AAD uyo81/Rika%20Eva.doc?nmid=148657139, diakses 12 September 2013) Edison. 2009.
Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan:Evaluasi CIPP, (Online),
(http://ed150n5.blogspot.com/2009/04/evaluasi-cipp.html, 11 April 2011) Suharsimi
Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta 21
1. METODE PENELITIAN Beberapa pandangan metode penelitian secara umum
menurut para ahli : 1. Nasir (1988:51) =>Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan. 2. Sugiyono (2004: 1) =>Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3. Winarno (1994) =>Metode
penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan
sistematik. 4. Muhiddin Sirat (2006) =>Metode penelitian adalah suatu cara memilih
masalah dan penentuan judul penelitian. Beberapa pandangan metode penelitian secara
khusus menurut para ahli: 1. Metode Penelitian Historis Menurut Jack. R. Fraenkel &
Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22), dalam Nurul Zuriah
(2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif
memfokuskan kepada masa lalu”, sedangkan menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam
Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah
adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang
telah lalu”. 2. Metode Penelitian Survey Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian
survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari
sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan- pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori
umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut
Bailey (1982) “metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”. 3. Metode
Penelitian KKuantitatif Menurut Jonathan Sarwonno (2006) “metode penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya”. 4. Metode Penelitian Eksperimen Menurut Arikunto
(2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu”. 5. Metode Penelitian Naturalistic
2. Bogdan dan Tylor dalam Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. 6. Metode Penelitian Kebijaksanaan
(Deskriptif) Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah
metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi
hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”. 7. Metode Penelitian
Tindakan Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988)
dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan
penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka
mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut. 2.
Macam-macam Penelitian Secara umum dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Menurut
bidangnya: penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian bahasa, penelitian ilmu
teknik, penelitian biologi, ekonomi, dsb 2. Menurut tempatnya: penelitian laboratorium,
penelitian perpustakaan, penelitian kancah. 3. Menurut pemakaiannnya: penelitian murni
(pure research) dan penelitian terpakai (applied research) 4. Menurut tujuan umumnya:
penelitian eksploratif, penelitian devolpmental, dan penelitian veririkatif 5. Menurut
tarafnya: penelitian deskriptif dan penelitian inferensial 6. Menurut Pendekatannya
(approach): penelitian longitudinal dan penelitian cross-sectional (Sutrisno Hadi,1987:34) 3. Jenis Pendekatan Dalam Penelitian Emzir (2007:28) mengemukakan ada tiga jenis
pendekatan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Pendekatan Kuantitatif Suatu pendekatan
penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist (seperti pemikiran
tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik,
menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori) dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, menggunakan strategi seperti eksperimen dan survei yang
memerlukan data statistika. Dalam pendekatan ini ada beberapa bentuk penelitian yakni
pertama, penelitian Korelasional / survei adalah suatu pendekatan umum untuk penelitian
yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara
alami. Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi hubungan prediktif
denganmenggunakan teknik korelasi atau teknik statistika yang lebih canggih
(Zechmester dalam Emzir,2007:37). Kedua penelitian Eksperimental (eksperimen) adalah
situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel
3. bebas yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti
Wiersma dalam Emzir (2007:63) Ketiga, Kausal komparatif (ex post facto) merupakan
penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel
bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi (Kerlinger
dalam Emzir,2007:119) 2. Pendekatan Kualitatif Pendeka