Pengaruh Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Alfamart Kota Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif secara deskriptif.
Menurut Arikunto (2014:3) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan,
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilaksanakan di Alfamart Darusalam Medan.
Waktu penelitian dimulai dari bulan September 2016 sampai Oktober 2016.

3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap
dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata
dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
a.

Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Peranan Franchisor meliputi Training,
Support Service, Control System, Communication, Promotion, dan Supply.

Universitas Sumatera Utara

b.

Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suksesnya
Bisnis Franchise.

3.4 Objek Penelitian
Suharismi Arikunto (2014:38) menyatakan objek penelitian merupakan
ruang lingkup atau hal-hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian.
Objek penelitian ini adalah peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis
franchise pada Alfamart Kota Medan.


3.5 Subjek Penelitian
Menurut Moleong dalam (Arikunto, 2014:23) mendeskripsikan subjek
penelitian sebagai key informan yang artinya orang pada latar penelitian yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Informan yang bertugas itulah yang disebut sebagai subjek yang
paling tahu (subjek kunci) mengenai informasi yang akan diambil oleh peneliti.
Informan tersebut harus subjek dan betul-betul mengetahui tentang masalah yang
dikehendaki dan dapat dipercaya oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini
adalah:
1. Franchisor Alfamart (Kepala bagian Franchise Alfamart)
2. Franchisee Alfamart Darusalam (Penerima Franchise Alfamart)

Universitas Sumatera Utara

3.6 Jenis Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian:
1. Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh
subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian

(informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2014:22).
Data primer ini diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau
kuesioner dan wawancara mendalam (depth interview).

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
grafis (tabel, foto-foto, film, rekaman video, benda-benda lain yang dapat
memperkaya data primer (Arikunto, 2014:22). Data sekunder ini diperoleh
melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui
buku, jurnal, dan internet untuk mendukung penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data
Sehubungan dengan pengumpulan data ini Moleong (1998) mengatakan
oleh karena penelitian kualitatif adalah studi kasus, maka peneliti berkedudukan
sebagai instrument penelitian yang utama. Begitu penting dan keharusan
keterlibatan peneliti dan penghayatan terhadap permasalahan dan subjek
penelitian, dapat dikatakan bahwa peneliti melekat erat dngan subjek penelitian.
Itulah sebabnya dalam penelitian kualitatif dituntut adanya pendekatan mendalam
dan wawancara mendalam (in depth interview).


Universitas Sumatera Utara

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Daftar pertanyaan atau kuesioner yang diberikan kepada pihak Franchisor dan
Franchisee Alfamart Darusalam Medan.
2. Wawancara (interview) yang dilakukan kepada pihak Franchisor dan
Franchisee Alfamart Darusalam Medan, peneliti juga menggunakan
tape recorder untuk merekam segala informasi yang didapatkan yang
bertujuan untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data
berupa dokumen-dokumen pada pihak Alfamart berupa sejarah singkat
berdirinya organisasi, struktur organisasi, visi, misi dan lain-lain yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis Data
Menurut Arikunto (2014:54) mendeskripsikan analisis data merupakan
kelanjutan dari pengolahan data, berpikir tentang kaitan antar data dan mungkin
dengan latar belakang yang menyebabkan adanya persamaan atau perbedaan sehingga

mendekatkan data yang diperoleh dengan kesimpulan penelitian.
Menurut Arikunto (2014:3) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Teknik

analisis

data

penelitian

ini

adalah

analisis


deskriptif.

Analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang
ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan.
Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan cara menjelaskan jawaban
dari pihak franchisee dan franchisor Alfamart secara mendalam sehingga
memperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil informasi tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti menilai 3 orang subjek penelitian yaitu
Franchisor Alfamart (Kepala bagian Franchise Alfamart), Franchisee Alfamart
Darusalam (Penerima Franchise Alfamart), Karyawan yang bekerja di Alfamart
Darusalam Medan sebagai informan tambahan yang menjalankan sistem franchise
yang diberikan oleh pihak franchisor. Peneliti memberikan angket/kuesioner
kepada ketiga subjek penelitian.
Jika data sudah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi 2 kelompok
data yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang
dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata
tersebut disisihkan sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan
melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif.
Data yang diperoleh dari angket atau ceklis, dijumlahkan atau

dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrument yang digunakan. Jika pilihan
jawaban dari angket berbentuk “Ya” atau “Tidak” peneliti tinggal menjumlahkan
saja banyak pertanyaan “Ya” atau “Tidak”. Setelah itu peneliti masih perlu
menjelaskan atau mengelompokkan hal-hal apa saja yang dijawab “Ya” dan
“Tidak”. Dalam hal ini identitas responden juga dapat digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara

menelusuri lebih jauh siapa saja yang memberikan jawaban “Ya”, misalnya latar
belakang responden atau hal-hal lain yang dapat menerangkan posisi responden,
dan siapa pula yang memberikan jawaban “Tidak”.
Data dalam tabel yang akan dilampirkan berikut mengandung data
kualitatif yang dituliskan oleh responden dalam kolom “Keterangan”/“Alasan”.
Manfaat dari penambahan setiap butir pertanyaan dengan kolom, alasan atau
keterangan sangat penting karena memberi keluasaan bagi responden untuk
mengisi apa saja yang mereka pandang perlu dikemukakan. Bagi peneliti,
keterangan semacam itu akan sangat berguna, terutama untuk menggali
kelemahan, hambatan atau hal yang bersifat positif dan merupakan faktor
pendukung bagi peneliti.
Setelah itu baru dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi data.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah
bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
4.1.1

Sejarah Perusahaan Alfamart

Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan), mengawali usahanya di bidang
perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor
minimarket. Ekspansi secara ekponensial dimulai Perseroan pada tahun 2002
dengan mengakusisi 141 gerai Alfaminimart dan membawa nama baru Alfamart.
Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel,

dengan melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan setiap harinya di hampir 6.000
gerai yang tersebar di Indonesia. Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan
pokok dengan harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi
yang mudah dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan menjadikan
Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia.
VISI
“Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat
luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan
kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara
global”.

Universitas Sumatera Utara

MISI

Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus
pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul, selalu menjadi yang
terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah
laku/etika bisnis yang tinggi, ikut berpartisipasi dalam membangun negara
dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha,

membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh
dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan
masyarakat pada umumnya.

4.2 Hasil dan Pembahasan
4.2.1

Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Responden 1
Responden 1 dalam penelitian ini adalah Alfamart Franchise Relation
Regional Sumatera berusia 30 tahun, bernama Ade Syahputra.
Dari segi pendidikan latar belakang pendidikan D3. Beliau sudah
bekerja di Alfamart Medan selama 4 tahun.

4.2.2

Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian
A. Variabel Training



Bagaimana Franchisor memberikan Training dalam meningkatkan
penjualan kepada Franchisee sebelum dibukanya bisnis tersebut?
o Menurut keterangan Responden bukan bersifat training
melainkan Alfamart akan memberikan pengetahuan bisnis
dasar

tentang Alfamart

pada

saat

investor

datang

Universitas Sumatera Utara

mengusulkan lokasi, disitulah pihak Alfamart akan
menyampaikan secara umum bisnis franchise seperti apa,
bagaimana perkembangan bisnis retail di kota Medan,
tidak terlalu spesifik tetapi franchisor dan franchisee akan
bertukar pikiran membahas suatu lokasi. Alfamart akan
melihat pengusulan lokasi yang diusulkan dari Franchisee
bagaimana potensi lokasi bisnis, resiko bisnis sebelum
dibukanya franchise Alfamart hanya sharing antara
franchisee dan franchisor tentang lokasi.


Apakah Franchisor memberikan training berupa pengetahuan
bisnis Franchise yang diperlukan untuk pengembangan bisnis
yang dijalankan?
o Menurut Responden Franchisor akan memberikan training
kepada pihak Franchisee di kantor Alfamart tentang
bagaimana menjalankan bisnis, Franchisor juga memberikan
pelatihan karyawan selama 1 minggu in class belajar teori
di Kantor Pusat Alfamart, 2 hari on the job training di Toko
kemudian kembali in class dan 1 minggu kemudian on the
job training di toko-toko yang sudah eksis, ketika sudah
direkomendasi oleh pihak toko karyawan tersebut sudah
bisa baru di alokasi ke tokonya.

Universitas Sumatera Utara



Apakah franchisor memberikan training dalam strategi menjual
produk terhadap staf yang dipekerjakan?
o Menurut responden jawabannya adalah tidak, secara sistem
manajemen Alfamart mengelola 100%, sehingga franchisee
hanya sebagai pasif owner, tidak terjun langsung mengelola
bisnisnya, karena secara sistem operasional dikelola oleh
Alfamart. Franchisor hanya sharing pengetahuan dasar
tentang bisnis retail tetapi untuk sistem operational tetap
dikelola oleh Alfamart.



Apakah mengikuti training sangat berguna dalam menjalankan
bisnis franchise?
o Menurut Responden jawabannya adalah ya, untuk training
karyawan sangat berguna dalam menjalankan sistem di
Toko. Instruktur sendiri telah disediakan oleh pihak
Franchisor. Pelatihan dilakukan dengan memberikan
trainer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh standart
Alfamart. Trainer yang diberikan juga sudah qualified dan
berpengalaman memiliki kompetensi tentang Alfamart.
Hal ini bertujuan agar ketrampilan karyawan sesuai
dengan standart pelayanan yang dimiliki oleh Alfamart
Medan.

Universitas Sumatera Utara

B. Variabel Support Service


Apakah franchisor memberikan support dengan memberikan
seminar

bisnis

franchise

dalam

mendukung

suksesnya

bisnis?
o Menurut Responden tidak, seminar tidak dijadwalkan oleh
Alfamart, secara gathering tidak ada yang khusus,
tetapi jika ada event biasanya pihak alfamart mengundang
pihak franchisee untuk ikut berpartisipasi.


Franchisor memberikan support dalam mengelola produk
baru

yang

dipasarkan

dengan

menayangkan

produk

tersebut?
o Menurut responden pihak franchisor akan memberikan
support mengenai produk-produk baru untuk diiklankan.


Bagaimakah Support bagi pihak Franchisor memberikan
semangat dalam menjalankan bisnis?
o Menurut Responden 100% operational system dikelola oleh
Alfamart, jadi pihak franchisee hanya menginvestasikan
dana, kemudian melihat sales report melalui akses online
yang

akan

diberikan

oleh

pihak

franchisor

untuk

memudahkan franchisee mengetahui perkembangan bisnis
yang dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

C. Variabel Promotion


Apakah Franchisor menyediakan bantuan konsultan dalam
meningkatkan strategi pemasaran?
o Menurut

responden

benar

bahwa

franchisor

akan

menyediakan bantuan konsultan, di Alfamart sendiri
mempunyai departemen yang bernama field concelor
yang berfungsi memberikan instruksi dan solusi pada
permasalahan yang ada di Toko, tim analisis field concelor
juga yang akan menganalisis program apa yang akan
dijalankan untuk tim operational Alfamart.


Apakah Alfamart melakukan iklan secara berkala?
o Menurut responden benar, Alfamart akan terus melalukan
iklan secara berkala, promosi yang dilakukan berupa iklan
TV, Baliho, Brosur. Ada juga promosi yang dilakukan
berupa kupon potongan harga, pemberian hadiah dan
lainnya.



Apakah biaya pemasaran ditanggung oleh pihak Franchisor?
o Menurut responden benar, biaya pemasaran semuanya
ditanggung oleh pihak franchisor seperti iklan TV,
Baliho, dan lainnya. Franchisee tidak dikenakan biaya
promosi.

Universitas Sumatera Utara

D. Variabel Communication


Bagaimanakah komunikasi internal yang dilakukan franchisor
telah terjalin dengan baik?
o Menurut responden benar, Alfamart membuka akses
untuk menyampaikan masukan, keluhan, kritik dan saran
jika franchisor ingin menyampaikan ke management
Alfamart.

E. Variabel Supply


Apakah Franchisor memberikan supply barang dengan tepat
waktu sesuai transaksi yang ditentukan?
o Menurut responden benar, barang yang akan di supply ke
toko selalu dilakukan tepat waktu sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.



Apakah supply barang sangat berguna dalam menentukan usaha
franchise?
o Menurut responden benar, supply barang yang dilakukan
sangat berguna dalam menentukan usaha franchise karena
Alfamart bergerak di bidang retail dan barang yang
berkualitas dan bermutu baik yang akan diberikan kepada
pelanggan, maka dari itu supply barang sangat menentukan
keberhasilan franchisor dalam menjalankan usaha.

Universitas Sumatera Utara

F. Variabel Control System


Bagaimana

franchisor

melakukan

quality

control

agar

mempunyai SDM yang mendeliver produk agar mempunyai
taste yang konsisten?
o Menurut keterangan dari responden franchisor melakukan
quality control dengan menugaskan seorang staff quality
control untuk meneliti produk dan proses produksi
perusahan untuk memperoleh standar kualitas yang
diperlukan. Tugas quality control mencakup monitoring,
uji-tes dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat
dalam produksi suatu produk. Dia harus memastikan
standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk
atau layanan yang disediakan oleh para mitra franchise.
Karena untuk bisnis sejenis Alfamart sendiri itu sangat
memperhatikan konsistensi rasa dari setiap produk,
karena itu juga mempengaruhi image perusahaan di mata
konsumen sehingga penting adanya bagi franchisor untuk
menyediakan staff khusus quality control guna memonitory
proses produksi.

Responden 2
Responden 2 dalam penelitian ini adalah Franchisee Alfamart Darusalam
bernama Cut Fitri Saladin. Dari segi pendidikan latar belakang pendidikan S1.
Beliau sudah berkecimpung di dunia bisnis Alfamart selama 3 tahun.

Universitas Sumatera Utara

4.2.3

Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian
A. Variabel Training


Bagaimana Franchisor memberikan Training dalam meningkatkan
penjualan kepada Franchisee sebelum dibukanya bisnis
tersebut?
o Menurut keterangan Responden pihak franchisor hanya
memberikan pengetahuan bisnis mengenai Alfamart,
sharing tentang lokasi yang strategis dan tepat sebelum
dibukanya bisnis tersebut. Training dalam meningkatkan
penjualan tidak diberikan kepada franchisee karena
pihak Alfamart sendiri yang akan mengelola 100%
untuk manajemen.



Apakah Franchisor memberikan training berupa pengetahuan
bisnis Franchise yang diperlukan untuk pengembangan bisnis
yang dijalankan?
o Menurut Responden Franchisee sendiri tidak mengetahui
Training yang diberikan oleh pihak Franchisor karena
semua proses Training karyawan dilakukan di Kantor
Pusat Alfamart. Franchisee akan menerima karyawan
yang telah lulus Training dari pihak Alfamart.

Universitas Sumatera Utara



Apakah franchisor memberikan training dalam strategi
menjual produk terhadap Franchisee?
o Menurut responden jawabannya adalah tidak, secara sistem
manajemen Alfamart mengelola 100%, sehingga franchisee
hanya sebagai pasif owner, tidak terjun langsung mengelola
bisnisnya karena secara sistem operasional dikelola oleh
Alfamart. Franchisor hanya sharing pengetahuan dasar
tentang bisnis retail tetapi untuk sistem operational tetap
dikelola oleh Alfamart.



Apakah mengikuti training sangat berguna dalam menjalankan
bisnis franchise?
o Menurut Responden jawabannya adalah ya, untuk training
karyawan yang dilakukan oleh pihak Franchisor sendiri
sudah sangat membantu Franchisee untuk tidak harus
memberikan
mereka

pelatihan

bisnis

kepada

yang sudah lulus dari

Training

karyawan,
Alfamart

biasanya sudah memiliki kemampuan untuk bekerja
dengan baik. Maka sangat membantu pihak franchisee
untuk tidak harus memberikan pelajaran soal bisnis yang
dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

B. Variabel Support Service


Apakah franchisor memberikan support dengan memberikan
seminar bisnis franchise dalam mendukung suksesnya
bisnis?
o Menurut

Responden

tidak,

seminar

khusus

jarang

diberikan oleh pihak Franchisor karena mereka biasanya
langsung berkomunikasi via telepon, bahkan bertemu
langsung, karena pihak Alfamart sendiri memberikan
keleluasaan pihak franchisee untuk menghubungi mereka
dengan mudah.


Franchisor memberikan support dalam mengelola produk
baru yang dipasarkan dengan menayangkan produk tersebut
o Menurut responden adalah ya, pihak franchisor akan
memberikan support mengenai produk-produk baru untuk
diiklankan.



Bagaimanakah Support bagi pihak Franchisor memberikan
semangat dalam menjalankan bisnis?
o Menurut Responden 100% operational system dikelola
oleh Alfamart, jadi pihak Franchisee hanya menginvestasikan
dana, kemudian melihat sales report melalui akses online
yang akan diberikan oleh pihak franchisor untuk
memudahkan franchisee mengetahui perkembangan bisnis
yang dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

C. Variabel Promotion


Apakah Franchisor menyediakan bantuan konsultan dalam
meningkatkan strategi pemasaran?
o Menurut responden adalah ya, Franchisor menyediakan
konsultan kepada franchisee bernama Field Concelor yang
dapat mengatasi permasalahan yang ada di dalam toko dan
dapat bertukar pikiran langsung dengan pihak Franchisee.



Apakah Alfamart melakukan iklan secara berkala?
o Menurut responden benar, Alfamart terus melalukan iklan
secara berkala, promosi yang dilakukan berupa iklan TV,
Baliho, Brosur. Ada juga promosi yang dilakukan berupa
kupon potongan harga, pemberian hadiah dan lainnya.



Apakah biaya pemasaran ditanggung oleh pihak Franchisor?
o Menurut responden benar, biaya pemasaran semuanya
ditanggung oleh pihak franchisor seperti iklan TV, Baliho,
dan lainnya. Franchisee tidak pernah dikenakan biaya promosi.

D. Variabel Communication


Bagaimanakah komunikasi internal yang dilakukan franchisor
telah terjalin dengan baik?
o Menurut responden benar, Alfamart membuka akses untuk
memberikan kritik dan saran kepada pihak management,
dan selama ini yang berjalan jika pihak ada masalah yang
terjadi pihak Alfamart sendiri cepat menganggapi dan
responsive.

Universitas Sumatera Utara

E. Variabel Supply


Apakah Franchisor memberikan supply barang dengan tepat
waktu sesuai transaksi yang ditentukan?
o Menurut responden benar, barang yang akan di supply ke
toko selalu dilakukan tepat waktu sesuai dengan waktu
yang telah disepakati.



Apakah supply barang sangat berguna dalam menentukan
usaha Franchise?
o Menurut responden benar, supply barang yang berkualitas
sangat berguna dalam menjalankan usaha, karena customer
sekarang sangat jeli dalam pembelian suatu produk,
mereka sangat penting bagi pihak Franchisor untuk
mensupply barang berkualitas baik agar menjaga nama
baik.

F. Variabel Control System


Bagaimana franchisor melakukan quality control agar
mempunyai SDM yang mendeliver produk agar mempunyai
taste yang konsisten?
o Menurut keterangan dari responden franchisee tidak
mengetahui soal quality control, karena itu semua tugas
dari pihak franchisor.

Universitas Sumatera Utara

Peranan franchisor terhadap keberhasilan usaha bisnis franchise memiliki
peranan yang sangat penting sekali, tanpa adanya peranan dari pemberi waralaba
maka usaha tersebut tidak dapat menjadi sukses, karena segala sesuatunya sangat
membutuhkan dukungan langsung dari pihak franchisor. Dimulai dari pemberian
awal waralaba hingga prosedur, standard perusahaan, pelatihan karyawan,
pemasaran dan lain-lain. Bahkan setelah franchise telah berjalan sesuai dengan
prosedur dan telah berhasil, franchise masih memerlukan peranan franchisor
dalam segi pengawasan dan penyelesaian masalah.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Peranan franchisor pada:
a. Peranan franchisor dalam training yakni dengan ketrampilan seorang
instruktur dalam memberikan training, fasilitas yang disediakan
franchisor serta media dan materi pelatihan yang baik yang dapat
membuat training dapat berjalan secara efektif, edukatif dan efisien
dalam memberikan pendidikan dan pengembangan pada karyawan
sehingga menciptakan suatu keberhasilan usaha.
b. Peranan yang dilakukan franchisor dalam support service yaitu
dengan membantu dan mendukung mitranya dalam memecahkan
permasalahan yang ada yang dilakukan dengan komunikasi yang
rutin.
c. Peranan yang dilakukan franchisor dalam control system adalah
dengan melakukan quality control agar proses produksi berjalan
dengan baik, dan juga dilakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap jalannya operasional melalui internal audit.
d. Communication berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada
Alfamart karena komunikasi yang dilakukan efektif dalam menunjang
kelancaran berjalannya usaha, dikarenakan dilakukan secara rutin.
e. Peranan franchisor dalam promotion, promosi yang dilakukan yakni
dengan melakukan event-event, periklanan, dan promosi penjualan.

Universitas Sumatera Utara

f. Peranan franchisor dalam supply yaitu franchisor memberikan
pasokan tepat waktu memberikan barang yang berkualitas dan
memenuhi kebutuhan pasokan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
2. Uraian variabel diatas menunjukkan bahwa training, support service,
control system, communication, promotion dan supply secara simultan
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha bisnis franchise.
3. Training, support service, control system, communication, promotion dan
supply secara parsial berpengaruh terhadap keberhasilan usaha bisnis
franchise yang paling dominan adalah promotion dalam mempengaruhi
keberhasilan usaha.
4.

Communication, pada awal kerjasama memang komunikasi rutin dilakukan
franchisor, tetapi karena adanya kesibukan masing-masing komunikasi jadi
terhambat.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberikan saran dan
masukan sebagai berikut :
1. Peran franchisor dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha bisnis franchise. Hal ini bisa menjadi masukan
bagi perusahaan dalam memperhatikan kualitas produk serta kerjasama yang
ditawarkan sehingga memberikan manfaat dalam menjalankan usaha bisnis
franchise.

Universitas Sumatera Utara

2. Untuk Franchisor dan franchise harus memperhatikan secara detil kerjasama
yang dibuat agar nantinya tidak menimbulkan masalah dalam menjalankan
usaha bisnis franchise.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
referensi bagi penelitian. Peneliti menyadari belum dapat meneliti secara
mendalam mengenai variabel independen lainnya yang mempengaruhi
keberhasilan usaha bisnis franchise

Universitas Sumatera Utara