Hubungan pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS VI SEKOLAH DASAR KARITAS NGAGLIK

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh :

Ari Astuti

Nim : 081134110

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS VI SEKOLAH DASAR KARITAS NGAGLIK

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh :

Ari Astuti

Nim : 081134110

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Karya ini kepersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang setia menemaniku dan menguatkan ku.

  • Bunda Maria yang setia mendengar keluhan ku.
  • Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan.
  • Mas Agustinus Suhariyanto yang selalu memberikan motivasi.
  • Sahabat dan teman yang memberikan dukungan.
  • Almamater ku tercinta.

  MOTTO

  “Apa yang kita lakukan semata-mata hanya untuk menghormati Tuhan” “Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan”

  

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI

SEKOLAH DASAR KARITAS NGAGLIK

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  Ari Astuti Universitas Sanata Dharma

  2012 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana kondisi pola asuh orang tua demokratis siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun

  Pelajaran 2011/2012, (2) Mengetahuai bagaimana kondisi prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (3) Mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antar pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (4) Mengetahui Seberapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun

  Pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tingkat korelasi.Subyek penelitian yaitu siswa kelas VI di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik pada Tahun Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 40 siswa.Variabel penelitian ada dua yaitu variabel bebas pola asuh orang tua demokratis dan variabel terikat prestasi belajar siswa.Alat pengumpulan data berupa angket dan nilai rapot siswa. Teknik analisis data menggunakan teknik uji signifikansi dengan taraf signifikansi 1% dengan dk = n-2.

  Hasil penelitian: (1) Pola asuh orang tua demokratis rendah sebesar 22,5%, pola asuh orang tua demokratis sedang sebesar 17,5% dan Pola asuh orang tua demokratis tinggi sebesar 60%. (2) Prestasi belajar siswa rendah sebesar 30%, Prestasi belajar siswa sedang sebesar 37,5% dan Prestasi belajar siswa tinggi sebesar 32,5%. (3) Pola asuh orang tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai t = 11,833 dan signifikan pada taraf 1%. (4) Pola asuh orang tua demokratis memberi sumbangan 78,68% terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua demokrtis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik, pada Tahun Pelajaran 2011/2012.Orang tua diharapkan menggunakan pola asuh orang tua demokratis, karena pola asuh orang tua demokratis sangat baik digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: pola asuh orang tua demokratis, prestasi belajar siswa.

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE DEMOCRATIC NUTURING

PATTERN AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF THE SIX

GRADE ELEMENTERY SCHOOL STUDENTS OF KARITAS NGAGLIK

IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012

  Ari Astuti Sanata Dharma University

  2012 The aims of the research were to identity: (1) how process democratic nurturing pattern of the six grade students of Karitas Ngaglik in the academic year

  2011/2012, was (2) how process academic achievement of the six grade students of Karitas Ngaglik in the academic year 2011/2012, was (3) and whether there was any correlation positive and significant between democratic nuturing pattern and the academic achievement of the six grade students of Karitas Ngaglik elementary school in the academic year 2011/2012,(4) the role of the democratic nuturing pattern and the academic achievement of the six grade students of Karitas Ngaglik elementary school in the academic year 2011/2012.

  This research was a descriptive research of correlation levels. The research population was 40 six graders of Karitas Ngaglikelementary school in the academic year 2011/2012. The two variables used in this research were the democratic nurturing pattern serving on the independent variable and the student‟s academic achievement as the independent variable. The data was colleted using questionnaires and from the students gardes, while the data gathering technique test significant technique with the significant of 1% with dk = n-2.

  The results of this research were: (1) pa rent‟s democratic nurturing pattern could be classified into low (22,5%), medium(17,5%), and high(60%), (2) student academic achievement could be categorized into low (30%), medium (37,5%), and high(32,5%), (3) democratic nurturing had a positive and significant correlation towards the academic achievement with the value t = 11,833 and the significant 1% level, (4) the democratic nurturing contributed 78,68% of the academic achievement. Based on these results it could be concluded that the parent‟s democratic nurturing pattern had a positive and significant correlation towards the academic achievement of the sex graders of Karitas Ngaglik elementary school in the academic year 2011/2012. Therefore, parents were suggested to apply democratic nurturing pattern because if could increase learning motivation.

  Key word: democratic nurturing pattern, academic achievement

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini diberi jud ul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012”.

  Penyusun skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan nasehat dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A, Ketua Program Studi PGSD S1 Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan ijin penelitian, membagi ilmunya kepada penulis serta pesan- pesan yang sangat berarti bagi penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Drs. J. Sumedi selaku dosen pembimbing kedua yang bersedia memberikan bimbingan, meluangkan waktu guna mengkritisi skripsi penulis sampai selesai.

  5. Eny Winarti,S.Pd., M.Hum., Ph.D, yang telah bersedia menguji skripsi.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmunya kepada penulis.

  7. Karyawan-karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bekerja dengan giat dan membagi senyumnya kepada penulis.

  8. Ibu Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba.

  9. Guru serta siswa kelas VI SD Kanisius Sengkan yang sudah

  10. Bapak Aluysius Riwi Widakdo, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Karitas Ngaglik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  11. Ibu Dra. Agnes Murlina, selaku Kepala Sekolah yang baru SD Karitas Ngaglik yang membantu saya dalam melengkapi data untuk menyelesaikan skripsi.

  12. Bapak dan Ibu guru Kelas VI SD Karitas Ngaglik yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menggunakan kelas dan meminta data yang mendukung skripsi.

  13. Siswa Kelas VI SD Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 yang bersedia meluangkan waktu, untuk mengisi angket penelitian.

  14. Orang tua ku Bapak Sumardi dan Ibu Sugiyanti yang selalu memberikan doa, nasehat, dukungan, serta bantuan berupa materiil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  15. Agustinus Suhariyanto yang selalu memberikan dukungan, senyuman, doa serta perhatiannya.

  16. Sahabat-sahabat ku, yang memberikan semangat dan dukungan, trimakasi atas semua yang bagi dengan ku.

  17. Teman-teman PGSD S1 angkatan 2008, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini semoga kita selalu sukses. Serta semua orang yang membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis menerima kritikan maupun saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna kemajuan penulis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang membacanya.

  Yogyakarta, 30 Agustus 2012 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................

  4 C. Batasan Istilah ................................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................

  6 BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................

  7 A. Pola Asuh Orang Tua Demokratis ..................................................

  7 1. Pengertian Pola Asuh .................................................................

  7 2. Macam Pola Asuh ......................................................................

  7 3. Keunggulan Pola Asuh Orang Tua Demokratis ........................

  19 4. Indikator Pola Asuh Orang Tua Demokratis .............................

  22 B. Prestasi Belajar ...............................................................................

  24 1. Pengertian Prestasi .....................................................................

  24

  3. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................

  26 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..................

  27 C. Penelitian yang relefan ...................................................................

  42 D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa ..................................................................................

  45 E. Hipotesis .........................................................................................

  47 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................

  48 A. Jenis Penelitian ...............................................................................

  48 B. Variabel Penelitian .........................................................................

  48 C. Definisi Operasional Variabel ........................................................

  49 D. Tempat Penelitian ...........................................................................

  49 E. Jadwal Penelitian ............................................................................

  50 F. Subjek Penelitian ............................................................................

  50 G. Alat Pengumpulan Data ..................................................................

  51 1. Angket Pola Asuh Orang Tua Demokratis ................................

  51 2. Uji Coba Alat Ukur ....................................................................

  57 3. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

  64 4. Teknik Analisis Data .................................................................

  64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................

  68 A. Hasil Penelitian ...............................................................................

  68

  1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik .............................................................

  68

  2. Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik ........................................................................

  73

  3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik ........................................................................

  78

  4. Berapa Sumbangan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik ........................................................................

  89

  1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis ..........................................

  90 2. Prestasi Belajar Siswa ............................................................

  93

  3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa ..........................................................................

  96 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 104

  A. KESIMPULAN .................................................................................. 104

  B. SARAN .............................................................................................. 105 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107 LAMPIRAN .................................................................................................... 110

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  69 Tabel 4.3 Data Interval Nilai Prestasi Belajar Siswa ......................................

  84 Tabel 4.10 Tabel Kerja ....................................................................................

  84 Tabel 4.9 Besar Ordinal ..................................................................................

  83 Tabel 4.8 Nilai Rata-rata (mean) dari setiap kelompok ..................................

  83 Tabel 4.7 Proposisi Individu dalam Setiap Kelompok ....................................

  80 Tabel 4.6 Subyek Tiap Kelompok ..................................................................

  74 Tabel 4.5 Tabel Skor Asuh Orang Tua Demokratis dan Prestasi Belajar .......

  73 Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa .....................................................................

  68 Tabel 4.2 Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas VI SD Karitas Tahun pelajaran 2011/2012 ................................................

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .............................................................................

  67 Tabel 4.1 Data Interval Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis ....................

  65 Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi ......

  63 Tabel 3.7 Pengelompokkan Pola Asuh Orang Tua Demokratis .....................

  61 Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Koefisien Reabilitas ..........................................

  60 Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reabilitas Suatu Item ...................................

  55 Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Validatas ......................................................

  52 Tabel 3.3 Indikator dan Sebaran Item Pola Asuh Orang Tua Demokratis sebelum uji coba ............................................................................

  50 Tabel 3.2 Indikator Pola Asuh Orang Tua Demokratis ...................................

  84

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema hubungan pola asuh orang demokratis dengan prestasi belajar siswa .....................................................

  45 Gambar 4.1 Diagram presentase pola asuh orang demokratis siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 .......................................................

  72 Gambar 4.2 Diargram prestasi belajar siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 .......................................................

  78

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 Angket pola asuh orang tua demokratis (uji coba) ..................... 111 Lampiran 2 Hasil uji coba angket (skor 4,3,2,1) ............................................. 115 Lampiran 3 Hasil uji coba angket (skor 1 dan 0) ............................................ 119 Lampiran 4 Validitas tiap indikator dan sebaran item pola asuh orang tua demokratis .................................................................................. 126 Lampiran 5 Revisi item soal angket pola asuh orang tua demokratis ............. 128 Lampiran 6 Hasil analisis uji validitas angket pola asuh orang tua demokratis dengan program SPSS ............................................. 131 Lampiran 7 Hasil analisis uji reabilitas angket uji coba pola asuh orang tua demokratis .................................................................................. 133 Lampiran 8Indikator dan sebaran item pola asuh orang tua demokratis setelah uji coba ........................................................................... 135 Lampiran 9 Kisi-kisi soal setelah uji coba ...................................................... 137 Lampiran 10 Angket pola asuh orang tua demokratis (penelitian) ................. 138 Lampiran 11 Daftar nilai rapor kelas VI SD Karitas Ngaglik

  Tahun Pelajaran 2011/2012 ....................................................... 140 Lampiran 12 Hasil angket penelitian (4,3,2,1) ................................................ 142 Lampiran 13 Hasil angket penelitian (1 dan 0) ............................................... 148 Lampiran 14 Hasil analisis uji realibilitas angket penelitian pola asuh orang tua demokratis ................................................ 156 Lampiran 15 Skor pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik

  Tahun Pelajaran 2011/2012 ....................................................... 158 Lampiran 16 Tabel nilai-nilai Product-Moment dari Pearson ........................ 160 Lampiran 17 Tabel ordinal pada kurva normal ............................................... 161 Lampiran 18 Tabel nilai-nilai dalam distribusi t .............................................. 163 Lampiran 19 Hubungan anatara kelompok pola asuh orang tua demokratis denganprestasi belajar siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik

  Lampiran 20 Surat izin uji coba ...................................................................... 166 Lampiran 21 Surat izin penelitian ................................................................... 167 Lampiran 22 Surat keterangan penelitian ....................................................... 168 Lampiran 23 Gambaran peneliti melakukan penelitian .................................. 169

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang yang paling dasar guna

  menempuh pendidikan formal. Siswa SD pada umumnya berusia 6

  • –12 tahun, pada usia ini anak lebih bisa bersosialisasi dibandingkan pada masa kanak- kanak yang masih bergantung pada orang lain (Piaget dan Inhelder, 2010:131). Anak SD pada umumnya sudah bisa bersosialisasi untuk mempunyai teman bermain, hal ini dapat terlihat pada saat anak bermain secara berkelompok.

  Pada usia SD anak sudah mempunyai keinginan untuk bersaing dengan temannya, hal ini dikerenakan pada usia tersebut anak mempunyai keinginan untuk menjadi yang terbaik dibandingkan dengan teman yang lainnya. Persaingan dilakukan anak usia SD misalnya dalam hal ini nilai yang diperoleh di sekolah, dan menang kalah dalam permainan. Persaingan yang dilakukan masih tergolong sehat, ini dikarenakan dalam diri anak tidak ada niatan untuk berlaku tidak adil pada temannya.

  Penulis pada saat Program pengalaman lapangan (PPL) melakukan pengamatan dan menemukan beberapa siswa yang memiliki pola asuh yang berbeda, dengan pengamatan adanya anak yang kurang kasih sayang dan perhatian, dilihat saat pembelajaran ingin selalu diperhatikan oleh guru, yaitu anak dengan membuat keributan di kelasdan ada juga disaat di luar dan di dalam kelas anak menjadi sangat aktif tetapi keaktifan anak tidak terarah. Di sini juga terdapat beberapa anak yang kurang prestasinya, yaitu hampir dalam setiap mata pelajaran di bawah KKM. Dan ada anak yang tidak naik kelas sampai dua kali karena di bawah KKM dan kesadaran akan pentinya belajar kurang.

  Kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak di rumah tidak luput dari pantauan anggota keluarga, hal ini dikarenakan pada anak usia SD masih membutuhkan bimbingan dari anggota keluarga terlebih pada saat anak mempelajari lima mata pelajaran inti yaitu: Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaran (PKn), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penulis menemukan beberapa anak SD yang mengalami kesulitan belajar pada lima mata pelajaran inti, hal ini penulis temukan pada saat melaksanakan kegiatan bimbingan individu untuk tugas PPL. Maka dari itu, dibutuhkan peran anggota keluarga guna untuk meningkatkan prestasi belajar anak khususnya pada lima bidang studi tersebut.

  Anggota keluarga yang dimaksud yaitu, orang tua, kakak, adik, nenek, kakek, tante, om dan saudara yang lainnya. Peran anggota keluarga sangat dibutuhkan oleh anak, hal ini dikarenakan dalam belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani, psikologis, dan non intelektual sedangkan faktor eksternal meliputi faktor

  • – sosial dimana keluarga merupakan salah satu faktornya (Ahmadi, 1991:130 131). Anggota keluarga yang paling dominan dalam memantau anaknya belajar yaitu orang tua. Orang tua memantau serta memberikan pengasuhan
yang tepat kepada anaknya, karena orang tua mengharapkan anaknya dapat berhasil di kemudian hari. Pengasuhan yang tepat, dapat membuat pertumbuhan anak menjadi baik secara rohani maupun jasmani. Pola pengasuhan yang diterapkan orang tua kepada anak ada beberapa macam, diantaranya pola asuh otoriter (otoritarian), pola asuh demokratis (otoritatif), pola asuh mengabaikan, dan pola asuh yang menuruti (Santrock, 2007:167).

  Pola asuh otoriter misalnya, pola asuh ini menerapkan batas dan kendali yang tegas kepada anak. Anak dengan pengasuhan otoriter akan pula menjadi tegas namun tidak akan peduli dengan penjelasan apapun. Pola asuh demokratis mendorong anak untuk mandiri dan menerapkan batas yang wajar pada tindakan mereka, anak dengan pengasuhan ini bisa mandiri, dan berorientasi pada prestasinya. Pola asuh mengabaikan orang tua tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh anak, akibatnya pengendalian dirinya buruk. Pola asuh yang menuruti, orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak namun tidak menuntut ataupun mengontrol akibatnya anak menjadi manja (Santrock, 2007:167).

  Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis biasanya memiliki anak yang peduli terhadap sesama, ceria serta memiliki prestasi yang baik. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengetahui lebih lanjut apakah pola asuh orang tua demokratis dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang: Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, yaitu pola asuh yang berbeda, dengan pengamatan kurangnya kasih sayang dan perhatian dilihat saat pelajaran dan ada juga beberapa siswa yang prestasinya dibawah KKM, sehingga masalah yang akan diselidiki oleh penulis yaitu:

  1. Bagaimana proses pola asuh orang tua demokratis siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012?

  2. Bagaimana proses prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012?

  3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara pola asuh orang tua demokratisdengan prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012?

  4. Seberapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012?

  C. Batasan Istilah

  Batasan istilah pada penelitian ini yaitu pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa:

  a. Pola asuh orang tua demokratis merupakan pola asuh yang dimana orang tua mendorong anak untuk dapat memilih sikap mandiri namun orang tua tetap menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang akan dilakukan oleh anak. Anak dengan pengasuhan demokratis merupakan anak yang berorientasi tinggi pada prestasi.

  b. Prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang meliputi penguasaan pengetahuan serta keterampilan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal kemudian dinyatakan dalam bentuk angka maupun simbol dalam rapot yang telah dicapai anak dalam periode tertentu.

  D. Tujuan penelitian

  Penelitian ini dilakukan guna mencapai tujuan sebagai berikut:

  1. Mengetahui bagaimana proses pola asuh orang tua demokratis siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012.

  2. Mengetahui bagaimana proses prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012.

  3. Mengetahui adakah hubungan positif dan signifikan antara pola asuh orang tua demokratisdengan prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012.

  4. Mengetahui seberapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi siswa kelas VI Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman peneliti tentang pola pengasuhan orang tua demokratis yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapakan mampu menjadi salah satu bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pola asuh orang tua demokratis.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pola Asuh Orang Tua

  1. Pengertian Pola Asuh

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:884) pola merupakan gambaran yang dipakai untuk contoh. Sedangkan asuh, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:72) merupakan membimbing (membantu, melatih). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua merupakan gambaran yang dipakai orang tua untuk membimbing anaknya.

  2. Macam Pola Asuh

  Pola asuh orang tua merupakan suatu gaya pengasuhan yang digunakan orang tua guna mendidik anaknya. Pola asuh orang tua terdiri dari pola asuh otoriter (authoritarian),pola asuh demokratis (authoritative), pola asuh yang mengabaikan, dan pola asuh yang menuruti (Santrock, 2007: 167). Berikut ini akan menjabarkan penjelasan tentang pola asuh orang tua:

  a. Pola Asuh Orang Tua Otoriter (authoritarian) Pola asuh orang tua otoriter merupakan suatu pola asuh yang mana orang tua memegang kekuasaan tertinggi atas apa yang seharusnya dilakukan oleh anak. Orang tua yang menggunakan polaasuh otoriter ini, biasanya memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan anak tanpa memperdulikan pendapat anak. Orang tua menghukum anak karena tindakan yang dilakukan anak, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua. Anak tidak diperkenalkan untukmenyampaikan pendapatnya, sehingga keterampilan berkomunikasi anak menjadi kurang. Orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini, akan menciptakan anak yang pemberontak dan keras kepala (Gunarsa, 2004:279 - 280).

  Menurut Budiyanto (1992:136 - 138) pola asuh otoriter sama halnya dengan pola asuh autocrat. Pola asuh otoriter disini, orang tua bersikap bahwa anak harus menuruti semua hal yang orang tua inginkan dengan cara memaksa supaya anak mau melakukannya.

  Anak dengan pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang berkecil hati, merasa bahwa mereka tidak mampu mengatasi permasalahan secara sendiri, memberontak dan menolak saran dari orang tua.

  Menurut Yusuf (2010:51) pola asuh otoriter yaitu pola asuh dimana orang tua bersikap rendah hati namun dengan kontrol atau pengawasan yang tinggi. Orang tua yang menggunakan pengasuhan otoriter suka menghukum anak secara fisik, misalnya dengan memukuli anak, orang tua bersikap mengomando atau bak ketua yang sedang mengatur anak buahnya untuk melakukan sesuatu namun anak tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat. Anak dengan pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang mudah tersinggung, penakut, mudah stres, pemurung dan tidak mempunyai arah masa depan yang jelas.

  Pola asuh otoriter menurut Widyarini (2009:11) yaitu pola asuh yang mana orang tua berusaha untuk mengendalikan sertamengevaluasi semua prilaku anak berdasarkan standar mutlak dan nilai-nilai keputuhan yang sudah ditetapkan oleh orang tua.

  Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoriter jarang mengabulkan keinginan si anak, sehingga anak merasa tertekan dan tidak bebas mengutarakan apa yang anak inginkan. Orang tua sering menerapkan hukuman kepada anak, karena anak tidak menjalankan tugas sesuai apa yang diharapkan orang tua.

  Menurut Hartono (2009:28-29) pola asuh otoriter sama dengan pola asuh orang tua yang “ tidak menyetujui”, dalam pola asuh ini orang tua memiliki kecenderungan untuk meremehkan kemampuan anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sering menghukum anak, hal ini dilakukan walaupun anak tersebut tidak melakukan kesalahan.Pola pengasuhan otoriter membuat orang tua menekankan kepatuhan kepada anak, baik tingkah lakunya maupun menekankan kepatuhan pada pedoman-pedoman yang sudah ditentukan oleh orang tua. Anak dengan pola pengasuhan seperti ini membuat anak mengalami kesulitan untuk mengatur emosinya.

  Pola asuh otoriter merupakan suatu pola asuh di mana orang tua sering menanamkan sikap displin kepada anak, hal ini dimaksud supaya anak dapat memenuhi apa yang dinginkan oleh orang tua. Anak yang mendapat pengasuhan otoriter dari orang tuanya, akan menjadi anak yang canggung dalam bergaul, selalu tegang, bimbang dan bahkan menjadi labil (Kartono, 1985:22).

  Menurut Bidulph (1987:49-50) pola asuh otoriter merupakan suatu pola asuh di mana orang tua memiliki sifat agresif. Orang tua yang memiliki sifat agresif ini biasanya selalu marah pada anak walaupun anak tersebut kedapatan tidak bersalah. Orang tua yang menerapkan pengasuhan seperti ini akan mendapati anak yang takut dan terancam atau anak tersebut akan suka melawan perintah orang tua.

  Menurut Baumrid dalam buku Perkembangan Anak (Santrock, 2007:167) pola asuh otoriter (authoritarian) yaitu pola asuh di mana orang tua bersikap membatasi, menghukum, serta menuntut anak supaya anak menuruti apa yang keinginan oleh orang tua. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoriter menerapkan batas dan kendali pada anak serta meminimalisir adanya perdebatan secara verbal. Orang tua yang menggunakan pola pengasuhan otoriter sering memukul anak, serta menuntut anak menuruti apa yang telah ditentukan oleh orang tuanya. Anak dengan pengasuhan otoriter akan menjadi anak yang ketakutan,minder, tidak bahagia, serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang kurang baik.

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter yaitu pola asuh yang dimana orang tua bersikap tegas, disiplin, serta menuntut anak untuk menuruti apa saja yang diinginkan oleh orang tuanya. Orang tua yang menerapkan pengasuhan otoriter sering menerapkan hukuman kepada anak dalam bentuk fisik. Hal ini dilakukan supaya apa yang diharapkan oleh orang tua dapat dipenuhi oleh anak dan untuk meminimalisir adanya perdebatan secara verbal.

  Anak dengan pengasuhan otoriter akan menjadi anak yang mudah stres, hal ini terjadi karena luapan emosi yang tidak dapat anak utarakan atau ungkapkan. Selain itu, anak akan merasa tidak nyaman bersama dengan orang tuanya. Maka tak jarang anak dengan pola asuh otoriter merasa tidak nyaman berada di rumah sendiri.

  b. Pola Asuh Orang Tua Demokratis(authoritative) Menurut Baumrind dalam buku Perkembangan Anak

  (Santrock, 2007:167) pola asuh orang tua demokratis (authoritative) yaitu pola asuh yang mana orang tua mendorong anak untuk mandiri namun dengan menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang dilakukan oleh anak. Orang tua yang menerapakan pola pengasuhan demokratis bersikap hangat dan penyayang. Orang tua yang demokratis menunjukkan dukungan dan rasa senangnya atas perbuatan positif yang telah dilakukan oleh anak. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis ini, mengharapkan supaya anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya. Anak dengan pengasuhan demokratis akan menjadi anak yang ceria, ramah, mandiri, maupun mengatasi stres dengan baik dan berorientasi pada prestasi.

  Pola asuh demokratis menurut Hartono (2009:30-31) merupakan pola asuh dimana orang tua demokratis merupakan orang tua pelatih emosi. Orang tua demokratis dalam hal ini merupakan orang tua yang sabar, berempati dengan semua yang dikatakan maupun yang dirasakan anak, membantu anak untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh anak serta menawarkan petunjuk tentang bagaimana cara mengatur emosi. Anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang bisa mengatur emosinya sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri, mempunyai harga diri yang tinggi, mampu mempunyai kesadaran akan pentingnya belajar, serta mampu bergaul dengan siapa saja dengan baik.

  Menurut Budianto (1992:6-9) pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang mana orang tua memberi kesabaran kepada anak bahwa dia harus bertanggungjawab atas apa yang dia lakukan kepada dirinya sendiri dan bukan kepada orang lain. Orang tua demokratis memiliki tanggung jawab serta kewajiban untuk membimbing serta mengasuh anaknya, namun tidak mempunyai hak untuk memaksakan kehendaknya sendiri kepada anak.

  Anak dengan pengasuhan demokratis sadar betul bahwa dia diberi kebebasan serta ketertiban, kebebasan dan ketertiban disini dimaksudkan supaya anak mengerti bahwa apa yang dia lakukan memiliki konsekuensinya sendiri. Seperti contoh, anak diberi kebebasan untuk bangun siang namun akibatnya yang berkaitan dengan ketertiban anak tersebut akan terlambat untuk sampai di sekolah. Anak dengan pengasuhan demokratis dilatih betul akan pentingnya bertanggungjawab, hal inilah yang menyebabkan anak dapat menjadi mandiri.

  Menurut Widyarini (2009:11) pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang mana orang tua berusaha mengarahkan anaknya secara rasional, menghargai komunikasi yang terjadi antara anak dengan orang tua maupun anak dengan orang lain serta memberi kesempatan kepada anak untuk mengutarakan apa yang dia inginkan. Menurut Widyarini (2009:11) “Orang tua tidak mengambil posisi mutlak, tetapi juga tidak mendasarkan pada kebutuhan anak semata”, hal ini dapat terlihat bahwa orang tua demokratis tidak sepenuhnya mengiyakan atas apa yang diinginkan oleh anak, namun hanya bersifat mendukung atas apa yang akan dilakukan oleh anak, dan selanjutnya anaklah yang mempunyai peran besar dalam mewujudkan keinginannya tersebut.

  Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang dimana orang tua mendorong anak untuk dapat memiliki sikap mandiri namun orang tua tetap menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang akan dilakukan oleh anak. Anak bebas melakukan apa saja namun dengan memperhatikan nilai, norma serta peraturan yang berlaku dalam agama, masyarakat maupun keluarga. Hal-hal yang dilakukan oleh anak merupakan hal-hal yang setidaknya anak sudah tahu betul dampak yang akan terjadi pada setiap tindakan yang akan dilakukannya.

  Anak dengan pengasuhan demokratis merupakan anak yang berorientasi tinggi pada prestasi, jadi dapat dilihat bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis merupakan orang tua yang peduli betul akan pendidikan anak. Anak diberi kebebasan untuk memilih apa yang dia sukai dan orang tua hanya bersifat mendukung dan selebihnya anaklah yang memiliki peranan penting dalam mewujudkan keinginannya tersebut. Anak dengan pola pengasuhan demokratis akan merasa nyaman di rumah, hal ini dikarenakan suasana rumah yang begitu hangat, penuh akan rasa saling menghormati serta rasa kebersamaan yang ada di dalamnya. c. Pola Asuh Orang Tua yang Mengabaikan Menurut Gunarsa (2004:281) pola asuh orang tua yang mengabaikan merupakan pola asuh yang mana orang tua tidak memiliki kepedulian terhadap anak, memberikan izin kepada anak untuk melakukan apa saja tanpa mengontrol ataupun memberi batasan-batasan. Anak yang diasuh dengan pola pengasuhan seperti ini akan menjadi anak yang kurang bisa mengontrol dirinya sendiri, hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian dari orang tua.

  Menurut Budianto (1992:135-136) pola asuh orang tua yang mengabaikan sama halnya dengan pola asuh „permisif‟, dalam pola asuh ini orang tua selalu menghindari konflik dengan anak hal ini dikarenakan, orang tua merasa tidak ada hak untuk ikut campur dengan apapun yang dilakukan oleh anak. Anak dengan pengasuhan seperti ini akan bebas menggunakan alkohol, obat bius, serta bebas melakukan apa saja yang dia mau. Anak dengan pengasuhan seperti ini akan kehilangan harapan serta merasa bahwa hidup mereka tidak ada artinya bagi keluarga mereka atau orang tua mereka.

  Pola asuh orang tua yang mengabaikan menurut Hartono (2009:27-28) merupakan pola asuh yang mana orang tua tidak mementingkan perasaan yang sedang dirasakan oleh anak, juga tidak mau merespon apapun yang dilakukan oleh anak. Hal ini dikarenakan orang tua merasa tidak nyaman dengan tindakan anak, orang tua merasa takut dengan tindakan anak, orang tua kewalahan mengatur emosi anak sehingga orang tua tidak mempunyai keinginan untuk menanggapi apapun yang dilakukan oleh anak.

  Anak dengan pengasuhan seperti ini akan mengalami kesulitan untuk mengatur emosi mereka.

  Pola asuh orang tua yang mengabaikan merupakan pola asuh yang dimana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak. Anak dengan pola asuh yang seperti ini, akan beranggapan bahw kehidupan orang tua jauh lebih penting daripada kehidupan dirinya sendiri. Anak dengan pengasuhan seperti ini akan menjadi anak yang kurang memiliki keterampilan sosial, kurang bisa mengendalikan emosinya, tidak bisa mandiri atau bergantung pada bantuan orang lain, tidak bisa bersikap dewasa, serta memiliki harga diri yang rendah (Santrock, 2007:167).

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua yang mengabaikan merupakan pola asuh orang tua dimana orang tua tidak memiliki kepedulian atas apa yang dilakukan oleh anak. Pola asuh ini menekankan bahwa orang tua merasa tidak ada hak untuk ikut campur dengan apapun yang dilakukan oleh anak, sehingga anak merasa bahwa kehidupannya tidak jauh lebih penting daripada kehidupan orang tuanya. Anak dengan pengasuhan seperti ini akan menjadi anak yang kurang bisa mengontrol emosinya, bergantung pada orang lain, tidak bisa bersikap dewasa serta memiliki harga diri yang rendah. d. Pola Asuh Orang Tua yang Menuruti Menurut Santrock (2007:167-168) pola asuh orang tua yang menuruti merupakan pola asuh yang mana orang tua terlibat aktif dalam kehidupan anak namun tidak terlalu menuntut atau mengontrol setiap tindakan anak. Anak dengan pengasuhan seperti ini, akan menjadi anak yang kurang bisa mengendalikan diri, mengharap setiap keinginannya dapat terpenuhi (manja), kurang memiliki rasa hormat terhadap orang tua, serta mengalami kesulitan untuk bergaul dengan teman sebaya.

  Pola asuh orang tua yang menuruti merupakan pola asuh yang mana orang tua bersikap berlebih dalam memberikan perhatian kepada anak. Orang tua memberi perhatian berlebih dikarenakan orang tua terlampau cemas dengan apa yang hendak dilakukan oleh anaknya. Perhatian yang berlebih ini membuat anak sangat bergantung pada orang tuanya serta kehilangan kesempatan untuk dapat berkembang atau belajar dengan kemampuannya sendiri (Kartono, 1985:21).