Hubungan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari tahun 2011/2012 - USD Repository

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

NEGERI BABARSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Yulius Dwi Siswanto

  

NIM: 081134031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

NEGERI BABARSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Yulius Dwi Siswanto

  

NIM: 081134031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengingatkan ku pada jalan yang benar, Ayahku Sebastianus Basyanto dan ibuku Anastasia Sukamtinah, Kakakku Andreas Eka Fajar Darmawan, Sahabat baikku Agustinus Dhimas Sugra Cahyono yang selalu membantuku dalam memperbaiki skripsi ku ini, Zita Wigandari Bedewoda atas perhatiannya, Lagu-lagu rohani yang menenangkan hati dan pikiranku.

HALAMAN MOTTO

  Kesempatan tidak hanya datang satu kali tapi akan datang berkali-kali, jadi jangan mudah putus asa jika mengalami kegagalan, harus tetap semangat dan buktikan pada semua orang bahwa kita pasti bisa.

ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI BABARSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

  Yulius Dwi Siswanto Universitas Sanata Dharma

  2012 Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua demokratis di Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012, (2)

  Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012, (3) Mengetahui adakah hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012, (4) Mengetahui besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas

  VI di Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tingkat korelasi. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun

  Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 38 siswa. Alat pengumpulan data berupa angket dan nilai rapor siswa. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.

  Hasil penelitian : (1) Pola asuh orang tua demokratis rendah sebesar 5,26%, sedang sebesar 39,47%, dan tinggi sebesar 55,26%. (2) Prestasi belajar siswa rendah sebesar 50%, sedang sebesar 36,84%, dan tinggi sebesar 13,16%. (3) Pola asuh orang tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai r = 0,413 dan signifikan pada taraf 1%. (4) pola asuh orang tua demokratis memberi sumbangan 38,44% terhadap prestasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012. Orang tua diharapkan menerapkan pola asuh demokratis agar siswa memiliki prestasi belajar yang baik.

  Kata kunci : pola asuh orang tua demokratis, prestasi belajar siswa.

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF THE PATTERN OF DEMOCRATIC

PARENTING ON THE PRIMARY VI LEARNING ACHIEVEMENT AT

SEKOLAH DASAR NEGERI BABARSARI SCHOOL YEAR 2011/2012.

  Yulius Dwi Siswanto Sanata Dharma University

  2012 This study aimed to: (1) Knowing how the pattern of democratic parenting at Sekolah Dasar Negeri Babarsari school year 2011/2012, (2) Knowing how primary IV achievement at Sekolah Dasar Negeri Babarsari school year 2011/2012, (3) knowing there any relation between the pattern of democratic parenting and primary IV achievement at Sekolah Dasar Negeri Babarsari school year 2011/2012, (4) knowing the contribution the pattern of democratic parenting on primary IV achievement at Sekolah Dasar Negeri Babarsari school year 2011/2012.

  This type of research is a descriptive study of correlation level. Research subjects are primary IV at Sekolah Dasar Negeri Babarsari school year 2011/2012, which amounted to 38 students. Data collection tools is questionnaires and the student value report. Data analysis techniques used serial correlation technique with 1% significance level.

  Results of the study : (1) the pattern of democratic parenting low by 5.26 %, medium by 39.47 %, and higher by 55.26 %. (2) low student achievement by 50 %, %, %. medium by 36.84 and higher by 13.16 (3) the pattern of democratic parenting had a positive and significant on the student achievement with value r = 0.413 and significant at 1 % level . (4) the pattern of democratic parenting contribute 38.44 % of student achievement . So it can be concluded the pattern of democratic parenting had a positive and significant impact on primary IV achievement at Sekolah Dasar

.

  

Negeri Babarsari school year 2011/2012 Parents are expected to apply the pattern

.

  of democratic parenting in order to the students had good learning achievement

  : , Keywords the pattern of democratic parenting student achievement .

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmatnya, sehingga penulis skripsi dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012” ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan memebimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas selesainya penulisan skripsi ini, kepada : 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta S J.,S. S.,BST., M. A. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan ijin penelitian, dan telah member jalan, inspirasi, saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

  4. Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing kedua yang bersedia memberikan bimbingan dan meluangkan waktu guna mengkritisi skripsi penulis sampai selesai.

  5. Drs. Y. B. Adimassana, M. A. selaku dosen penguji skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menguji.

  6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  7. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri Babarsari Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba dan penelitian.

  8. Guru serta siswa kelas VI B SD Negeri Babarsari yang sudah memperkenankan penulis untuk melakukan uji coba

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

  1 A. Latar Belakang ...............................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................................

  3 C. Batasan Istilah ................................................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian .........................................................................................

  5 BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................

  6

  2. Macam Pola Asuh ......................................................................................

  7 3. Keunggulan Pola Asuh Demokratis ..........................................................

  16 4. Indikator Pola Asuh Demokratis ...............................................................

  17 B. Prestasi Belajar ...............................................................................................

  21 1. Pengertian Prestasi .....................................................................................

  21 2. Pengertian Belajar......................................................................................

  21 3. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................................

  23 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..................................

  24 C. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Demokratis Terhadap Prestasi Belajar Siswa ..................................................................................................

  34 D. Hipotesis .........................................................................................................

  36 BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................

  37 A. Jenis Penelitian ...............................................................................................

  37 B. Variabel Penelitian .........................................................................................

  37 C. Devinisi Operasional Variabel .......................................................................

  38 D. Tempat Penelitian...........................................................................................

  39 E. Jadwal Penelitian ............................................................................................

  39 F. Subjek Penelitian ............................................................................................

  40 G. Alat Pengumpulan Data .................................................................................

  40 1. Angket Pola Asuh Orang Tua Demokratis ................................................

  40 2. Uji Coba Alat Ukur ...................................................................................

  50 3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................

  55 4. Teknik Analisis Data .................................................................................

  55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................................

  61 A. Hasil Penelitian ..............................................................................................

  61

  1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari ....................................................................................................

  61 2. Prestasi Belajar Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari ..........................

  65

  3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari ....................................................

  71

  4. Besar Sumbangan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi

  1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis .............................................................

  83 2. Prestasi Belajar Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari ..........................

  86

  3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari ....................................................

  89 BAB V PENUTUP .....................................................................................................

  97 A. Kesimpulan ....................................................................................................

  97 B. Saran ...............................................................................................................

  99 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 100 LAMPIRAN ............................................................................................................... 103

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal penelitian .......................................................................................

  62 Tabel 4.3 Data Interval Nilai Prestasi Belajar Siswa ...............................................

  76 Tabel 4.10 Tabel Kerja ...............................................................................................

  76 Tabel 4.9 Besar Ordinat ............................................................................................

  75 Tabel 4.8 Nilai Rata-rata dari Setiap Kelompok ......................................................

  75 Tabel 4.7 Proporsi Individu dalam Setiap Kelompok ..............................................

  73 Tabel 4.6 Subjek Tiap Kelompok ............................................................................

  66 Tabel 4.5 Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Prestasi Belajar siswa ........

  66 Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa ..............................................................................

  61 Tabel 4.2 Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012 .......................................................

  39 Tabel 3.2 Rincian Jumlah Subjek Penelitian ............................................................

  58 Tabel 4.1 Pengelompokan Skor Pola Asuh ...............................................................

  56 Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .................

  55 Tabel 3.8 Pengelompokan Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis .........................

  52 Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas ..................................................

  52 Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Suatu Tes .............................................

  47 Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Validitas ................................................................

  42 Tabel 3.4 Indikator dan Sebaran Item Pola Asuh Orang Tua Demokratis................

  40 Tabel 3.3 Indikator Pola Asuh Orang Tua Demokrati ..............................................

  77

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa ...........................................................................

  34 Gambar 4.1 Diagram Presentase Pola Asuh Orang Tua Demokratis........................

  65 Gambar 4.2 Diagram Presentase Presentase Prestasi Belajar Siswa.........................

  71

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Angket Pola Asuh Demokratis (uji coba) ........................................... 104 Lampiran 2 Hasil Uji Coba Angket (skor 0 dan 1) ................................................ 112 Lampiran 3 Validitas Indikator dan Sebaran Item Pola Asuh Orang Tua

  Demokratis ......................................................................................... 117 Lampiran 4 Hasil Analisis Uji Validitas Angket Uji Coba Pola Asuh Orang Tua

  Demokkratis dengan Program SPSS .................................................. 120 Lampiran 5 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Pola Asuh Orang

  Tua Demokratis .................................................................................. 122 Lampiran 6 Indikator dan Sebaran Item Pola Asuh Orang Tua Demokratis

  Setelah Uji Coba ................................................................................. 124 Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Setelah Uji Coba .......................................................... 126 Lampiran 8 Angket Kuisioner Pola Asuh Orang Tua Demokratis ........................ 128 Lampiran 9 Daftar Nilai Rapor Siswa Kelas VI A SD Negeri Babarsari

  Tahun Pelajaran 2011/2012 ................................................................ 132 Lampiran 10 Hasil Angket Penelitian ...................................................................... 134 Lampiran 11 Hasil Skor Penelitian .......................................................................... 137 Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Penelitian Pola Asuh Orang

  Tua Demokratis ................................................................................ 141 Lampiran 13 Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Prestasi Belajar Siswa

  Kelas VI A SD Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012 ......... 143 Lampiran 14 Tabel Nilai-nilai r Product Moment dari Pearson ............................. 145 Lampiran 15 Tabel Ordinat Pada Kurva Normal .................................................... 147 Lampiran 16 Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t .................................................... 149 Lampiran 17 Surat Ijin Uji Coba ............................................................................. 151 Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 152 Lampiran 19 Foto-foto Kegiatan ............................................................................. 153

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat

  dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup, dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

  Oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kegiatan belajar di rumah tidak lepas dari peran serta orang tua, hal ini dikarenakan anak usia SD masih membutuhkan bimbingan dari anggota keluarga, terlebih pada lima mata

  pelajaran inti yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewaeganegaraan (Pkn), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada saat melaksanakan kegiatan bimbingan individu untuk tugas PPL, penulis menemukan beberapa anak SD yang masih mengalami kesulitan belajar pada lima mata pelajaran inti tersebut. Dan pola pengasuhan orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peran setiap anggota keluarga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar anak khususnya pada lima mata pelajaran terebut.

  Peran anggota keluarga sangat dibutuhkan oleh anak, karena didalam belajar dipengaruhi oleh factor internal dan factor eksternal.

  Anggota keluarga yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar anak adalah orang tua. Orang tua selalu memantau dan memberikan pengasuhan

  2

  menjadi oaring baik dan berahasil dikemudian hari. Pola asuh yang tepat, akan menjadikan seorang anak menjadi baik secara rohani maupun jasmani.Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis akan menumbuhkan anak yang peduli terhadap sesama, ceria, dan memiliki prestasi yang baik.

  Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Oktarina Wijayanti yang melakukan penelitian untuk mengetahui besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru tahun pelajaran 2010/2011. Ternyata sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru sebesar 79,9%. Maka dapat dinyatakan bahwa pola asuh orang tua demokratis memiliki peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Dan berdasarkan wawancara yang saya lakukan pada guru kelas VI A di SD Negeri babarsari, guru kelas tersebut mengatakan bahwa peran orang tua sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Ini dapat dilihat dari nilai-nilai latihan ujian siswa yang pertama kali dilakukan, yang menghasilkan lebih dari 50% siswa tidak lulus. Setelah itu pihak sekolah mengadakan pertemuan bersama orang tua/wali dari siswa-siswa kelas VI A. Dan setelah diadakan pertemuan dan diberikan pengarahan-pengarahan ternyata hasil dari latihan ujian yang kedua meningkat menjadi 65% dari 38 siswa.

  Berdasarkan penelitian dan wawancara tersebut maka peneliti juga akan melakukan penelitian di SDN Babarsari untuk mengetahui besar Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang : Hubungan Pola asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diselidiki oleh penulis yaitu :

  1. Bagaimanakah kondisi Pola Asuh orang tua demokratis siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

  2. Bagaimanakah kondisi prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

  3. Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

  4. Seberapa besar sumbangan pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

  C. Batasan Istilah

  Batasan istilah pada penelitian ini yaitu pola asuh orang tua demokkratis dan prestasi belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa :

  a. Pola asuh orang tua demokratis merupakan pola asuh yang dimana orang tua mengajarkan anak untuk belajar menjadi orang yang mampu

  Walaupun orang tua masih membatasi tingkah laku mereka secara wajar pada setiap tingkah laku anak. Dengan menerapkan pola asuh yang demokratis anak akan merasa dirinya menjadi pribadi yang dianggap keberadaanya. Dan anak akan brorientasi tinggi pada prestasi belajarnya.

  b. Prestasi belajar merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa meliputi penguasaan akademik maupun keterampilan yang diukur melalui tes dan dinyatakan dalam bentuk angka maupun symbol dalam rapor yang telah dicapai anak dalam periode tertentu.

D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan guna mencapai tujuan sebagai berikut :

  1. Mengetahui bagaimana kondisi pola asuh orang tua demokratis siswa kelas VI SD Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

  2. Mengetahui kondisi prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

  3. Mengetahui adakah hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

  4. Mengetahui seberapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman tentang pola pengasuhan orang tua yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu bahan referensi unutk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pola asuh orang tua demokratis.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pola Asuh Orang Tua

1. Pengertian Pola Asuh Orang tua

  Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:1088), pola berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap.Sedangkan kata .asuh dapat berati menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu; melatih dan sebagainya), dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:96) kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan, perawatan, dukungan, dan bantuan sehingga orang tetap berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat. Menurut Ahmadi (1991:14) menyatakan bahwa pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindumgi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma- norma yang ada dalam masyarakat. Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.

2. Macam-Macam Pola Asuh

  Dalam mengelompokkan pola asuh orang tua dalam mendidik anak, para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda, yang antara satu sama lain hampir mempunyai persamaan. Di antaranya adalah sebagai berikut : Zahara dan Lisma (1991:87-90) menggolongkan pengelolaan anak ke dalam tiga macam pola, yaitu :

  a. Pola asuh Demokratis Menurut Gunarsa (2004:280-281) pola asuh demokratis merupakan pola asuh dimana anak selalu dilibatkan dalam urusan keluarga maupun dalam urusan anak itu sendiri. Orang tua demokratis menekankan, norma-norma serta nilai-nilai namun mereka bersedia untuk mendengarkan, memberi penjelasan serta bernegosiasi dengan anak. Orang tua demokratis menyatakan kekecewaan pada anak tidak dengan tindakan fisik melainkan dengan tindakan verbal, hal ini dilakukan karena dianggap lebih efektif dan dapat memotivasi anak untuk bertindak lebih hati-hati di dalam melakukan sesuatu. Di dalam keluarga anak merasa bahwa suasana rumah begitu nyaman, penuh dengan kehangatan, serta anak akan memiliki sikap untuk menghormati orang lain.

  b. Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter merupakan suatu pola asuh di mana orang tua sering menanamkan sikap disiplin kepada anak, hal ini dimaksudkan supaya anak dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh orang tua. Anak yang mendapatkan pola pengasuhan otoriter dari orang tuanya akan menjadi anak yang canggung dalam bergaul, selalu tegang, bimbang dan bahkan menjadi labil (Kartono, 1985:22).

  c. Pola Asuh Laissez-faire Pola asuh laissez-faire merupakan pola pengasuhan yang membiarkan anak, di mana orang tua memberikan kebebasan secara mutlak terhadap anak tanpa memberikan bimbingan. Anak yang mendapatkan pola pengasuhan seperti ini akan menjadi anak yang kurang bisa mengontrol dirinya sendiri, hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian dari orang tuanya. Anak juga akan merasa bahwa hidup mereka tidak ada artinya lagi bagi keluarga mereka atau orang tua mereka.

  Drs. H. Abu Ahmadi (1991:24-26) mengemukakan bahwa, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fels Research Institute, corak hubungan orang tua anak dapat dibedakan menjadi tiga pola, yaitu :

  1. Pola menerima menolak, pola ini didasarkan atas taraf kemesraan orang tua terhadap anak.

  2. Pola memiliki melepaskan, pola ini didasarkan atas sikap protektif orang tua terhadap anak. Pola ini bergerak dari sikap orang tua yang overprotektif dan memiliki anak sampai kepada sikap mengabaikan anak sama sekali.

  3. Pola demokrasi otokrasi, pola ini didasarkan atas taraf partisifasi anak dalam menentukan kegiatan-kegiatan dalam keluarga. Pola otokrasi berarti orang tua bertindak sebagai diktator terhadap anak, sedangkan dalam pola demokrasi, sampai batas-batas tertentu, anak dapat berpartisifasi dalam keputusan-keputusan keluarga.

  Dari berbagai macam pola asuh yang dikemukakan di atas, penulis hanya akan mengemukakan tiga macam saja, yaitu pola asuh

  otoriter, demokratis dan permisif. Hal tersebut dilakukan dengan

  tujuan agar pembahasan menjadi lebih terfokus dan jelas. Selain itu, ketiga pola asuh tersebut secara teoritis lebih dikenal bila dibandingkan dengan yang lainnya.

  1. Otoriter Menurut Singgih D. Gunarsa dan Ny.Y. Singgih D.

  Gunarsa (2004:276-280) pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri.

  Menurut Stewart dan Koch (1983:203), orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri sebagai berikut: a. Kaku

  b. Tegas

  c. Suka menghukum d. Kurang ada kasih sayang serta simpatik.

  e. Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai mereka, serta mencoba membentuk lingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung mengekang keinginan anak.

  f. Orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian.

  g. Hak anak dibatasi tetapi dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa.

  Dalam penelitian Walters (dalam Lindgren 1976: 306) ditemukan bahwa orang yang otoriter cenderung memberi hukuman terutama hukuman fisik. Sementara itu, menurut Sutari Imam Barnadib (1986: 24) dikatakan bahwa orang tua yang otoriter tidak memberikan hak anaknya untuk mengemukakan pendapat serta mengutarakan perasaan- perasaannya.

  Sedangkan menurut Sri Mulyani Martaniah (1964: 16-18) pola asuh orang tua otoriter adalah : a. Orang tua amat berkuasa terhadap anak.

  b. Memegang kekuasaaan tertinggi serta mengharuskan anak

  11

  c. Dengan berbagai cara, segala tingkah laku anak dikontrol dengan ketat.

  Dampak yang terjadi pada anak jika orang tuanya menerapkan pola asuh otoriter antara lain adalah : a. Di rumah anak memperlihatkan perasaan dengan penuh rasa takut, merasa tertekan, kurang pendirian, mudah dipengaruhi, dan sering berbohong, khususnya pada orang tua sendiri.

  b. Anak tidak berani mengeluarkan pendapatnya.

  c. Anak sangat tergantung pada orang lain dan kurang berterus terang.

  d. Anak pasif dan kurang sekali berinisiatif dan spontanitas, baik di rumah maupun di sekolah sebab anak biasa menerima saja dari orang tuanya seperti motivasi untuk belajar kurang sekali sebelum pelajaran itu diterangkan sejelas-jelasnya oleh guru.

  e. Tidak percaya pada diri sendiri karena anak terbiasa bertindak harus mendapat persetujuan orang tuanya.

  f. Karena perlakuan orang tua yang selalu kasar menjadikan anak sulit berhubungan dengan orang lain. Hal itu disebabkan pula ada rasa bersalah dalam diri anak dan takut mendapat hukuman dari oarang tuanya. Hal ini juga menimbulkan kesulitan bagi anak dalam belajar. Anak akan

  12

  karena dia berkomunikasi secara kaku. Selain itu anak mendapat kesulitan dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sebab di dalam dirinya muncul kebekuan dari segala bentuk kreatifitas.

  g. Di luar rumah anak cenderung menjadi agresif, yaitu suka berkelahi dan mengganggu teman karena di rumah dikekang dan ditekan

  h. Anak ragu-ragu dalam mengambil keputusan dalam hal apa saja sebab dia tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri. i. Anak merasa rendah diri dan tidak berani memikul suatu tanggung jawab. j. Anak bersifat pesimis, cemas, dan putus assa. k. Anak tidak mempunyai pendirian yang tetap karena mudah terpengaruh oleh teman-temannya.

  2. Pola Asuh Demokratis Baumrind & Black (dalam Hanna Wijaya, 1986: 80) dari hasil penelitiannya menemukan bahwa teknik-teknik asuhan orang tua yang demokratis akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri maupun mendorong tindakan-tindakan mandiri membuat keputusan sendiri akan berakibat munculnya tingkah laku mandiri yang bertanggung jawab.

  Stewart dan Koch (1983: 219) menyatakan bahwa pola asuh demokratis memiliki ciri-cirinya sebagai berikut : a. Bahwa orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak antara orang tua dan anak.

  b. Secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab bagi anakanaknya terhadap segala sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka menjadi dewasa.

  c. Mereka selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi dan menerima, selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak anaknya.

  d. Dalam bertindak, mereka selalu memberikan alasannya kepada anak, mendorong anak saling membantu dan bertindak secara obyektif, tegas tetapi hangat dan penuh pengertian.

  Menurut Hurlock (1976: 98) pola asuhan demokratis ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Bahwa anak-anak diberi kesempatan untuk mandiri dan mengembangkan kontrol internalnya.

  b. Anak diakui keberadaannya oleh orang tua.

  c. Anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

  Sutari Imam Barnadib (1986: 31) mengatakan bahwa :

  a. Orang tua yang demokratis selalu memperhatikan perkembangan anak.

  b. Dan tidak hanya sekedar mampu memberi nasehat dan saran tetapi juga bersedia mendengarkan keluhan-keluhan anak berkaitan dengan persoalan-persoalannya.

  Pola asuhan demokratis seperti dikemukakan oleh Bowerman Elder dan Elder (dalam Conger, 1975:97) memungkinkan semua keputusan merupakan keputusan anak dan orang tua.

  3. Pola asuh Permisif Stewart dan Koch (1983: 225) menyatakan bahwa :

  a. Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali.

  b. Anak dituntut atau sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab, tetapi mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa.

  c. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya.

  Menurut Spock (1982: 37) orang tua permisif memberikan kepada anak untuk berbuat sekehendaknya dan lemah sekali dalam melaksanakan disiplin pada anak. Hurlock (1976: 107) mengatakan bahwa pola asuhan permisif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Adanya kontrol yang kurang.

  b. Orang tua bersikap longgar atau bebas.

  c. Bimbingan terhadap anak kurang.

  Sementara itu, Bowerman, Elder dan Elder (dalam Conger, 1975: 113) mengatakan, ciri pola asuh ini adalah semua keputusan lebih banyak dibuat oleh anak daripada orang tuanya. Sutari Imam Bamadib (1986: 42) menyatakan bahwa orang tua yang permisif yaitu : a. Kurang tegas dalam menerapkan peraturan-peraturan yang ada.

  b. Anak diberikan kesempatan sebebas-bebasnya untuk berbuat dan memenuhi keinginannya.

  Dampak yang ditimbulkan pada anak jika orang tua menerapkan pola asuh orang tua permisisf antara lain : a. Anak kurang sekali menikmati kasih sayang orang tuanya. Hal ini disebabkan karena kurang sekali kehangatan yang akrab dalam keluarga, orang tua selalu sibuk dengan pekerjaannya.

  b. Anak merasa kurang mendapat perhatian orang tuanya. Oleh karena itu pertumbuhan jasmani, perkembangan rohani, dan sosial sangat jauh berbeda atau dibawah rata-rata jika dibandingkan dengan anak-anak yang diperhatikan oleh orang tuanya.

  c. Anak sering mogok bicara dan tidak mau belajar.

  d. Anak bertingkah laku sering menantang, berontak, dan keras kepala.

  e. Anak kurang sekali memperhatikan disiplin.

  f. Anak tidak mengindahkan tata cara dan norma-norma yang ada dalam lingkungannya. Oleh karena itu anak sering terjerumus pada kesesatan dan amoral, seperti pecandu, penjudi, perampok, g. Anak merasa tidak bertanggung jawab, apabila dia ditugaskan suatu pekerjaan tanpa bantuan orang lain.

  h. Anak tidak disenangi teman-temannya sebab dia kaku dalam bergaul, mempunyai sifat acuh tak acuh dalam bergaul, dan tidak mempunya disiplin.

3. Keunggulan Pola Asuh Demokratis

  Dari berbagai macam pola asuh yang banyak dikenal, pola asuh demokratis mempunyai dampak positif yang lebih besar dibandingkan dengan pola asuh otoriter maupun Permissif. Dengan pola asuh demokratis anak akan menjadi orang yang mau menerima kritik dari orang lain, mampu menghargai orang lain, mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan mampu bertanggung jawab terhadap kehidupan sosialnya.

  Dibawah ini merupakan perilaku orang tua demokratis antara lain : a. Melakukan sesuatu dalam keluarga dengan cara musyawarah.

  b. Menentukan peraturan-peraturan dan disiplin dengan memperhatikan dan mempertimbangkan keadaan, perasaan, dan pendapat anak, serta memberikan alasan-alasan yang dapat diterima, dipahami, dan dimengerti oleh anak.

  c. Jika terjadi sesuatu pada anggota keluarga selalu dicari jalan keluarnya secara musyawarah, juga dihadapi dengan tenang, wajar, dan terbuka. d. Hubungan antar keluarga saling menghormati, orang tua menghormati anak sebagai manusia yang sedang bertumbuh dan berkembang.

  e. Terdapat hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.

  f. Adanya komunikasi dua arah, yaitu anak juga dapat mengusulkan, menyarankan sesuatu pada orang tuanya, dan orang tua mempertimbangkannya.

  g. Semua larangan dan perintah yang disampaikan kepada anak selalu menggunakan kata-kata mendidik, bukan menggunakan kata-kata kasar.

  h. Memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dipertahankan dan yang tidak baik untuk ditinggalkan. i. Keinginan anak dan pendapat anak diperhatikan, apabila sesuai dengan norma-norma dan kemampuan orang tua. j. Memberikan bimbingan dengan penuh perhatian. k. Bukan mendiktekan bahan yang harus dikerjakan anak, namun selalu disertai dengan penjelasan-penjelasan yang bijaksana.

4. Indikator Pola Asuh Orang Tua Demokratis

  Peneliti memakai indikator yang digunakan oleh Nobertus (2001) dalam melakukan penelitiannya. Berikut ini peneliti akan menjelaskan kedua belas indikator tersebut yang mengacu pada buku H. Zahara Idris dan H. Lisma Jamal (1991:87-90) tentang perilaku demokratis.

  Orang tua menumbuhkan suasana komunikatif kepada anaknya, sehingga anak selalu mengungkapkan pendapat-pendapat yang ingin disampaikan dan orang tua mendidik anak agar dapat menghargai pendapat dari orang lain. yang intinya melakukan sesuatu dalam keluarga dengan cara musyawarah.

  b. Mengenakan seperangkat standar untuk megatur anak-anaknya yang sesuai dengan perkembangan anak.

  Menentukan peraturan-peraturan dan kedisiplinan dengan mempertahatikan dan mempertimbangkan perkembangan anak yang mudah dipahami dan dimengerti anak.

  c. Menempatkan nilai yang tinggi pada perkembangan kemandirian dan pengaturan diri sendiri.

  Selalu membiasakan anak untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab pada sesuatu yang telah dilakukan. Dan memberikan pengertian-pengertian pada anak untuk bida mengatur dirinya sendiri dan belajar untuk tidak merepotkan orang lain.

  d. Menanamkan kebiasaan-kebiasaan rasional, berorientasi pada masalah serta sering melibatkan diri dalam perbincangan dan penjelasan pada anak-anak seputar persoalan disiplin.

  Anak selalu mendapatkan perhatian-perhatian dari orang tua dalam melakukan segala kegiatan diluar rumah. Sealin itu orang tua juga melibatkan anak dalam perbincangan dalam keluarga yang membicarakan tentang kedisiplinan yang harus dipatuhi di dalam rumah. Dan memberikan pengertian-pengertian yang mudah dipahami oleh danak dengan cara melibatkan anak secara langsung.

  e. Mendorong tumbuhnya interaksi saling memberi dan menerima.

  Adanya komunikasi dua arah, yaitu anak juga dapat mengusulkan, menyarankan sesuatu pada orang tuanya, dan orang tua mempertimbangkannya.

  f. Mendukung, menerima dan bertanggung jawab dalam mempertimbangkan berbagai alternatif, akan tetapi tidak mendominasi dari sudut pandang mereka sendiri.

  Hubungan yang saling menghormati antara anak dan orang tua, orang tua yang menghormati keinginan dan kebutuhan anaknya yang merupakan seorang individu yang sedang berkembang, sehingga selalu mendampingi anaknya dalam segala hal. Yang intinya salaing menghormati setiap anggota keluarga sebagai individu masing-masing.

  g. Menggunakan wewenang akan tetapi dalam penerapannya bersifat membimbing anak.

  Semua larangan danperintah yang disampaikan kepada anak selalu menggunakan kata-kata mendidik, bukan menggunakan kata-kata kasar, seperti kata “tidak boleh”, “wajib”, “harus”, dan “kurang ajar”.

  h. Melibatkan atau mengijinkan anak dalam membuat keputusan dan mengekspresikan pandangannya sendiri serta menghargau penjelasan yang masuk akal (bekerja sama dalam membuat keputusan).

  Saling menghargai pendapat setiap anggota keluarga, seperti orang tua yang mendengarkan pendapat anaknya yang memilih tempat liburan dan memilih kegiatan diluar sekolah. Dan anak juga menghargai pendapat-pendapat dari orang tua dan meneriama keputusan-kepustusan yang telah disepakati bersama. i. Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk mengungkapkannya.

  ` Orang tua memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak untuk mengungkapkan keinginan dan pendapatnya. j. Memberikan waktu pada anak untuk berfikir dan merenungkan setiap kejadian yang mereka hadapi.

  Memberikan kesempatan pada anak untuk memikirkan setiap tindakan yang dia lakukan dengan bimbingan dari orang tua tentang perbuatan yang baik yang perlu dipertahankan dan perbuatan kurang baik yang harus ditinggalkan. Namun anak diberi kesempatan untuk merenungkan terlebih dahulu agar anak mengerti betul tentang perbuatan yang telah dilakukan. k. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba lakukan dan apa yang dihasilkan.

  Memberikan kesempatan pada anak untuk berpatisipasi di dalam keluarga dan memaknai apa yang telah dia lakukan. Dan

  21

  orang tua selalu memberikan penguatan-penguatan yang bersifat sederhana sehingga anak termotivasi untuk mengembangkannya. l. Mendorong anak untuk secara berangsur-angsur melepaskan diri dari ketergantungan terhadap peran orang tua.