Hubungan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Karitas Ngaglik tahun pelajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
KARITAS NGAGLIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Candra Wahyu Irianto
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua
demokratis di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (2)
Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Karitas
Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (3) Mengetahui adakah hubungan antara pola
asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (4) Mengetahui besar sumbangan pola
asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tingkat korelasi. Subyek
penelitian yaitu siswa kelas V di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik pada Tahun
Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 48 siswa. Variabel penelitian ada dua yaitu

variabel bebas pola asuh orang tua demokratis dan variabel terikat prestasi belajar
siswa. Alat pengumpulan data berupa angket dan nilai rapor siswa. Teknik analisis
data menggunakan teknik korelasi serial dengan taraf signifikansi 1 %.
Hasil penelitian: (1) Pola asuh orang tua demokratis rendah sebesar 6,25%, pola
asuh orang tua demokratis sedang sebesar 37,5%, dan pola asuh orang tua
demokratis tinggi sebesar 56,25%. (2) Prestasi belajar siswa rendah 0 %, prestasi
belajar siswa sedang 0 %, dan prestasi belajar siswa tinggi 100 %. Pola asuh orang
tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa dengan nilai r = 0,442 dan signifikan pada taraf 1%. Pola asuh orang
tua demokratis memberi sumbangan 19,53% terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua
demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
siswa kelas V di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik, pada Tahun Pelajaran 2011/2012.
Orang tua diharapkan menggunakan pola asuh orang tua demokratis, karena pola
asuh orang tua demokratis sangat baik digunakan untuk meningkatkan prestasi
belajar anak.
Kata kunci: pola asuh orang tua demokratis, prestasi belajar siswa
vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE DEMOCRATIC NURTURING
PATTERN AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF THE FIFTH
GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS OF KARITAS NGAGLIK
IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012
Candra Wahyu Irianto
Sanata Dharma University
2012
The aims of the research were to identity: (1) how democratic nurturing pattern
of the fifth grade students of Karitas Ngaglik Elementary School in the Academic
Year 2011/2012, was (2) how the academic achievement of the fifth grade of Karitas
Ngaglik Elementary School in the Academic Year 2011/2012, was (3) and whether
there was any correlation between democratic nurturing pattern and the academic
achievement of the fifth grade of Elementary School in the Academic Year
2011/2012, (4) the role of the democratic nurturing pattern in the academic
achievement of the fifth grade of Elementary School in the Academic Year
2011/2012.
This research was a descriptive research of correlation levels. The research

population was 48 fifth graders of Karitas Ngaglik Elementary School in the
Academic Year 2011/2012. The two variables used in this research were the
democratic nurturing pattern serving on the independent variable and the student’s
academic achievement as the dependent variable. The data was collected using
quiestionnaries and from the student grades, while the data gathering technique used
serial correlation technique with the significant of 1 %.
The results of this research were: (1) parent’s democratic nurturing pattern could
be classified into low (6,25%), medium (37,5%), and high (56,25%), (2) student
academis achievement could be categorized into low (0%), medium (0%), and high
(100%), (3) the democratic nurturing had a positive and signifincant correlation
towards the academic achievement with the value r = 0,442 and the significant 1%
levels, (4) the democratic nurturing contributed 19,53% of academic achievement.
Based on these results it could be concluded that parent’s democratic nurturing
pattern had a positive and significant correlation towards the academic achievement
of the fifth grade of Karitas Ngaglik Elementary School in the Academic Year
2011/2012. Therefore, parents were suggested to apply democratic nurturing pattern
because it could increase learning motivation.
Key words: democratic nurturing pattern, academic achievement.
viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR KARITAS NGAGLIK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Candra Wahyu Irianto
NIM 081134111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR KARITAS NGAGLIK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Candra Wahyu Irianto
NIM 081134111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto dan Persembahan
“ Lakukanlah apa yang bisa kamu lakukan, selama itu BAIK … ”


yesus kristus

(Penuntun langkah penulis)

bunda maria

(Tempat penulis berkeluh kesah)

ag. sugito

(Bapaknya penulis)

ch. tukirah

(Ibunya penulis)

lucia purwantini

(Kakaknya penulis)


albertus harjanto

(Kakaknya penulis)

Ucapan terima kasih :
Untuk semua orang yang telah berjasa mengantarkan penulis ke salah satu tahap di
tangga kehormatan.

Keluarga Besar :
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
SD Karitas Ngaglik Yogyakarta

Dan seluruh pihak yang telah mendukung atas terselenggaranya skripsi ini, nama
anda sudah penulis bahwa dalam doa, agar Keselamatan dan Berkat Allah selalu
melimpah atas kita semua. Amin

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Desember 2012
Penulis,

Candra Wahyu Irianto

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama

: Candra Wahyu Irianto

Nomor Mahasiswa

: 081134111

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KARITAS
NGAGLIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 3 Desember 2012
Yang menyatakan,

Candra Wahyu Irianto

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
KARITAS NGAGLIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Candra Wahyu Irianto
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua
demokratis di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (2)
Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Karitas
Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (3) Mengetahui adakah hubungan antara pola
asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012, (4) Mengetahui besar sumbangan pola
asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tingkat korelasi. Subyek
penelitian yaitu siswa kelas V di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik pada Tahun
Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 48 siswa. Variabel penelitian ada dua yaitu
variabel bebas pola asuh orang tua demokratis dan variabel terikat prestasi belajar
siswa. Alat pengumpulan data berupa angket dan nilai rapor siswa. Teknik analisis
data menggunakan teknik korelasi serial dengan taraf signifikansi 1 %.
Hasil penelitian: (1) Pola asuh orang tua demokratis rendah sebesar 6,25%, pola
asuh orang tua demokratis sedang sebesar 37,5%, dan pola asuh orang tua
demokratis tinggi sebesar 56,25%. (2) Prestasi belajar siswa rendah 0 %, prestasi
belajar siswa sedang 0 %, dan prestasi belajar siswa tinggi 100 %. Pola asuh orang
tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa dengan nilai r = 0,442 dan signifikan pada taraf 1%. Pola asuh orang
tua demokratis memberi sumbangan 19,53% terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua
demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
siswa kelas V di Sekolah Dasar Karitas Ngaglik, pada Tahun Pelajaran 2011/2012.
Orang tua diharapkan menggunakan pola asuh orang tua demokratis, karena pola
asuh orang tua demokratis sangat baik digunakan untuk meningkatkan prestasi
belajar anak.
Kata kunci: pola asuh orang tua demokratis, prestasi belajar siswa
vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE DEMOCRATIC NURTURING
PATTERN AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF THE FIFTH
GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS OF KARITAS NGAGLIK
IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012
Candra Wahyu Irianto
Sanata Dharma University
2012
The aims of the research were to identity: (1) how democratic nurturing pattern
of the fifth grade students of Karitas Ngaglik Elementary School in the Academic
Year 2011/2012, was (2) how the academic achievement of the fifth grade of Karitas
Ngaglik Elementary School in the Academic Year 2011/2012, was (3) and whether
there was any correlation between democratic nurturing pattern and the academic
achievement of the fifth grade of Elementary School in the Academic Year
2011/2012, (4) the role of the democratic nurturing pattern in the academic
achievement of the fifth grade of Elementary School in the Academic Year
2011/2012.
This research was a descriptive research of correlation levels. The research
population was 48 fifth graders of Karitas Ngaglik Elementary School in the
Academic Year 2011/2012. The two variables used in this research were the
democratic nurturing pattern serving on the independent variable and the student’s
academic achievement as the dependent variable. The data was collected using
quiestionnaries and from the student grades, while the data gathering technique used
serial correlation technique with the significant of 1 %.
The results of this research were: (1) parent’s democratic nurturing pattern could
be classified into low (6,25%), medium (37,5%), and high (56,25%), (2) student
academis achievement could be categorized into low (0%), medium (0%), and high
(100%), (3) the democratic nurturing had a positive and signifincant correlation
towards the academic achievement with the value r = 0,442 and the significant 1%
levels, (4) the democratic nurturing contributed 19,53% of academic achievement.
Based on these results it could be concluded that parent’s democratic nurturing
pattern had a positive and significant correlation towards the academic achievement
of the fifth grade of Karitas Ngaglik Elementary School in the Academic Year
2011/2012. Therefore, parents were suggested to apply democratic nurturing pattern
because it could increase learning motivation.
Key words: democratic nurturing pattern, academic achievement.
viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini diberi judul “Hubungan
Pola Asuh Orang Tua Demokratis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah
Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

dukungan dan nasehat dari pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., MA., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan ijin penelitian, membagi ilmunya kepada penulis serta pesan-pesan
yang sangat berarti bagi penulis sehingga penyusunan skripsi dapat
terselesaikan.
4. Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing kedua yang bersedia memberikan
bimbingan, meluangkan waktu guna mengkritisi skripsi penulis sampai selesai.
5. Eny Winarti, S.Pd, M.Hum, Ph.D. yang telah bersedia menguji skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membagikan ilmu kepada penulis.
7. Karyawan-karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bekerja
dengan giat dan membagi senyumnya kepada penulis.
8. Ibu Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan uji coba.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Guru serta siswa Kelas VA dan VB SD Kanisius Sengkan yang sudah
memperkenankan penulis untuk melakukan uji coba.
10. Aloysius Riwi Widakdo, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Karitas Ngaglik yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
11. Bapak dan Ibu Guru kelas VA dan VB SD Karitas Ngaglik yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan kelas dan meminta
data yang mendukung skripsi.
12. Siswa kelas VA dan VB SD Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 yang
bersedia meluangkan waktu, untuk mengisi angket penelitian.
13. Orang tua ku Bapak Ag. Sugito dan Ibu CH. Tukirah yang selalu memberikan
doa, nasehat, dukungan, serta bantuan berupa materiil sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
14. Mbak Luci, Mas Janto terima kasih atas dukungan, doa dan ceramahnya.
15. Sahabat-sahabat ku: Andi (08 1134 081), Hary (08 1134 014), Ari (08 1134
110). Makasih teman-teman atas semua yang kalian bagi dengan ku.
16. Teman-teman PGSD S1 angkatan 2008, terima kasih atas kebersamaan kalian
selama ini semoga kita selalu sukses. Serta semua orang yang membantu
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis tulis satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu penulis menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna kemajuan penulis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang membacanya.
Yogyakarta, 3 Desember 2012
Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................

iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...........................................

vi

ABSTRAK .........................................................................................................

vii

ABSTRACT .......................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................

ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

4

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Batasan Istilah ....................................................................................

5

D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

5

E. Manfaat Penelitian .............................................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................

7

A. Pola Asuh Orang Tua ........................................................................

7

1. Pengertian Pola Asuh .........................................................................

7

2. Macam-macam Pola Asuh .................................................................

7

3. Keunggulan Pola Asuh Demokratis ...................................................

15

4. Ada 12 Indikator pola asuh orang tua demokratis................................ 18
B. Prestasi Belajar ..................................................................................

19

1. Pengertian Prestasi .............................................................................

19

2. Pengertian Belajar ..............................................................................

19

3. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................

20

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..........................

21

C. Penelitian yang Relevan ....................................................................

33

D. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap
Prestasi Belajar Siswa .......................................................................

34

E. Hipotesis ............................................................................................

36

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................

37

A. Jenis Penelitian ..................................................................................

37

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Variabel Penelitian ............................................................................

37

C. Definisi Operasional Variabel ...........................................................

38

D. Tempat Penelitian ..............................................................................

38

E. Jadwal Penelitian ...............................................................................

38

F. Populasi Penelitian .............................................................................

39

G. Alat Pengumpulan Data .....................................................................

40

1. Angket Pola Asuh Orang Tua Demokratis ....................................

40

2. Uji Coba Alat Ukur .......................................................................

49

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

54

4. Teknik Analisis Data .....................................................................

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................

59

A. Hasil Penelitian ..................................................................................

59

1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas V SD
Karitas Ngaglik ..............................................................................

59

2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Karitas Ngaglik .....................

63

3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas V SD Karitas Ngaglik ..................................

69

4. Besar Sumbangan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Karitas Ngaglik .....................

xiii

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembahasan .......................................................................................

80

1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis .....................................................

80

2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Karitas Ngaglik ...........................

83

3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis dengan Prestasi
Belajar Siswa ......................................................................................
BAB V PENUTUP

85

.......................................................................................

89

A. Kesimpulan ........................................................................................

89

B. Saran ..................................................................................................

90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

91

LAMPIRAN

94

............................................................................................

x iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal penelitian ...............................................................................

39

Tabel 3.2 Rincian subyek penelitian .................................................................

39

Tabel 3.3 Indikator pola asuh orang tua demokratis .........................................

42

Tabel 3.4 Indikator dan sebaran item pola asuh orang tua
demokratis sebelum uji coba ..............................................................

46

Tabel 3.5 Rangkuman hasil uji validitas ...........................................................

51

Tabel 3.6 Klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes ...........................

52

Tabel 3.7 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas ...........................................

54

Tabel 3.8 Pengelompokkan skor angket pola asuh orang tua
demokratis .......................................................................................

56

Tabel 3.9 Pedoman untuk memberikan interprestasi
koefisien korelasi ...............................................................................

57

Tabel 4.1 Data interval skor pola asuh orang tua demokratis ............................

59

Tabel 4.2 Data skor pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V SD
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 .....................................

60

Tabel 4.3 Data interval nilai prestasi belajar siswa ............................................

64

Tabel 4.4 Data prestasi belajar siswa kelas V SD Karitas Ngaglik
Tahun Pelajaran 2011/2012 ...............................................................
xv

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.5 Skor pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa .......

71

Tabel 4.6 Subjek tiap kelompok ........................................................................

73

Tabel 4.7 Proporsi individu dalam setiap kelompok ..........................................

73

Tabel 4.8 Nilai rata-rata (mean) dari setiap kelompok ......................................

74

Tabel 4.9 Besar ordinat ......................................................................................

74

Tabel 4.10 Tabel kerja ........................................................................................

75

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Skema hubungan pola asuh orang tua demokratis
terhadap prestasi belajar siswa ......................................................

34

Gambar 2.2 Diagram persentase pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V SD
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 ................................

63

Gambar 4.2 Diagram persentase prestasi belajar siswa kelas V SD
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 .................................

xvii

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Angket pola asuh demokratis (uji coba) .......................................

95

Lampiran 2 Hasil uji coba angket (4,3,2,1) ......................................................

103

Lampiran 3 Hasil uji coba angket (skor 0 dan 1) .............................................

109

Lampiran 4 Validitas tiap indikator dan sebaran item pola asuh
orang tua demokratis ....................................................................

117

Lampiran 5

Revisi item soal angket pola asuh orang tua demokratis … .........

119

Lampiran 6

Hasil analisis uji validitas angket pola asuh
orang tua demokratis dengan program SPSS ...............................

Lampiran 7

120

Hasil analisis uji reliabilitas angket uji coba
pola asuh orang tua demokratis ....................................................

121

Lampiran 8 Indikator dan sebaran item pola asuh orang tua
demokratis setelah uji coba ..........................................................

123

Kisi-kisi soal setelah uji coba ......................................................

126

Lampiran 10 Angket pola asuh demokratis (penelitian) ..................................

128

Lampiran 9

Lampiran 11 Daftar nilai rapor kelas V SD Karitas Ngaglik
Tahun Pelajaran 2011/2012 ........................................................

134

Lampiran 12 Hasil angket penelitian (skor 4,3,2,1) .........................................

136

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 13 Hasil angket penelitian (skor 0 dan 1) ........................................

140

Lampiran 14 Hasil analisis uji reliabilitas angket penelitian
pola asuh orang tua demokratis ...................................................

146

Lampiran 15 Skor pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar
siswa kelas V SD Karitas Ngaglik
Tahun Pelajaran 2011/2012 .........................................................

148

Lampiran 16 Tabel nilai-nilai r Product-Moment dari Pearson ......................

150

Lampiran 17 Tabel ordinat pada kurva normal ................................................

151

Lampiran 18 Hubungan antar kelompok pola asuh orang tua demokratis
dengan kelompok prestasi belajar siswa kelas V
SD Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011/2012 .......................

153

Lampiran 19 Surat izin uji coba .......................................................................

155

Lampiran 20 Surat izin penelitian ....................................................................

156

Lampiran 21 Surat keterangan penelitian ........................................................

157

Lampiran 22 Gambar penelitian melakukan penelitian ...................................

158

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:232) Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan, proses, perbuatan dan cara
mendidik.
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang yang paling dasar guna untuk menempuh
pendidikan formal. Pada umumnya siswa SD sudah berusia dari 6-12 tahun, pada usia
ini anak lebih bisa bersosialisasi dibandingkan pada masa kanak-kanak yang
bergantung pada orang lain (Pieget dan Inhelder, 2010:131). Pada umumnya anak SD
sudah bersosialisasi untuk mempunyai teman bermain, hal ini dapat terlihat pada saat
anak bermain secara berkelompok.
Pada usia SD anak sudah mempunyai keinginan untuk bersaing dengan teman
dalam hal bermain, hal ini dikarenakan pada usia tersebut anak mempunyai keinginan
untuk menjadi yang terbaik dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya.
Persaingan yang dilakukan oleh anak usia SD misalnya dalam hal nilai yang diperoleh
dari sekolah, dan menang kalah dalam permainan. Persaingan yang dilakukan masih
tergolong sehat, ini dikarenakan dalam diri anak tidak ada niat untuk berlaku tidak adil
pada temannya. Penulis pada saat melakukan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) menemukan beberapa siswa yang memiliki keinginan untuk bersaing dengan
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

temannya, persaingan yang dilakukan dalam hal perebutan prestasi belajar. Seperti
yang terlihat pada saat nilai Ulangan Harian Matematika kelas VB yang dibagikan ada
beberapa siswa yang nampak murung, hal ini dikarenakan nilai yang diperoleh di
bawah temannya. Siswa yang mendapat nilai di bawah temannya berharap nilainya
tidak di bawah temannya lagi dengan cara belajar yang giat di rumah.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak di rumah tidak luput dari pantauan
anggota keluarga, hal ini dikarenakan pada anak usia SD masih membutuhkan
bimbingan dari anggota keluarga terlebih pada saat anak mempelajari lima mata
pelajaran inti yaitu : Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaran
(PKn), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penulis
menemukan beberapa anak SD yang mengalami kesulitan belajar pada lima mata
pelajaran inti, hal ini penulis temukan pada saat melaksanakan kegiatan bimbingan
individu untuk tugas PPL. Maka dari itu, dibutuhkan peran anggota keluarga guna
untuk meningkatkan prestasi belajar anak khususnya pada lima bidang studi tersebut.
Anggota keluarga yang dimaksud yaitu, orang tua, kakak, adik, nenek, kakek,
tante, om dan saudara yang lainnya. Peran anggota keluarga sangat dibutuhkan oleh
anak, hal ini dikarenakan dalam belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani, psikologis, dan non intelektual
sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial dimana keluarga merupakan salah
satu faktornya.(Ahmadi, 1991:130-131)
Anggota keluarga yang paling dominan dalam memantau anakmya belajar yaitu
orang tua. Orang tua memantau serta memberikan pengasuhan yang tepat kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

anaknya, karena orang tua mengharapkan anaknya dapat berhasil di kemudian hari.
Pengasuhan yang tepat, dapat membuat pertumbuhan anak menjadi baik secara rohani
maupun jasmani. Pola pengasuhan yang diterapkan orang tua kepada anak ada
beberapa macam, diantaranya pola asuh otoriter (otoritarian), pola asuh demokratis
(otoritatif), pola asuh mengabaikan, dan pola asuh yang menuruti (Santrock,
2007:167).
Pola asuh otoriter misalnya, pola asuh ini menerapkan batas dan kendali yang
tegas kepada anak. Anak dengan pengasuhan otoriter akan pula menjadi tegas namun
tidak akan peduli dengan penjelasan apapun. Pola asuh demokratis mendorong anak
untuk mandiri dan menerapkan batas yang wajar pada tindakan mereka, anak dengan
pengasuhan ini bisa mandiri, dan berorientasi pada prestasinya. Pola asuh
mengabaikan orang tua tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh anak,
akibatnya pengendalian dirinya buruk. Pola asuh yang menuruti, orang tua sangat
terlibat dalam kehidupan anak namun tidak menuntut ataupun mengontrol akibatnya
anak menjadi manja (Santrock, 2007:167).
Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis biasanya memiliki anak
yang peduli terhadap sesama, ceria serta memiliki prestasi yang baik. Berdasarkan
uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengetahui lebih lanjut apakah pola asuh
orang tua demokratis dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu
penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang: Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Demokratis terhadap prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Karitas
Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan menyusun
rumusan masalah yang akan diteliti antara lain :
1. Bagaimanakah pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V Sekolah Dasar
Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 / 2012?
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Karitas Ngaglik
Tahun Pelajaran 2011 / 2012?
3. Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi
belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 /
2012?
4. Seberapa besar sumbangan pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar siswa
kelas V Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 / 2012?

C. Batasan Istilah
Batasan istilah pada penelitian ini yaitu pola asuh orang tua demokratis dan
prestasi belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari pola asuh orang tua
demokratis dan prestasi belajar siswa antara lain:
1. Pola asuh orang tua demokratis merupakan pola asuh yang dimana orang tua
mendorong anak untuk dapat memiliki sikap mandiri namun orang tua tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang akan
dilakukan oleh anak. Anak dengan pengasuhan demokratis merupakan anak
yang berorientasi tinggi pada prestasi belajar anak.
2. Prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang meliputi
penguasaan pengetahuan serta keterampilan yang dipengaruhi oleh faktor
internal maupun eksternal kemudian dinyatakan dalam bentuk angka maupun
simbol dalam rapor yang telah dicapai anak dalam periode tertentu.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan guna mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V
Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Karitas
Ngaglik Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
3. Mengetahui apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua demokratis
terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun
Pelajaran 2011 / 2012.
4. Mengetahui seberapa besar sumbangan pola asuh demokratis terhadap
prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran
2011 / 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dari si penulis diharapkan dapat menambah wawasan
luas serta pengalaman tentang pola pengasuhan orang tua yang dapat
meningkatkan prestasi belajar.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian dari si penulis diharapkan mampu menjadi salah satu
bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan pola asuh orang tua demokratis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pola Asuh Orang Tua
1. Pengertian Pola Asuh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1088) pola merupakan
gambaran yang digunakan sebagai contoh. Sedangkan asuh, menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008:96) merupakan menjaga, membimbing serta memimpin.
Berdasarkan 1 data atas dapat kami simpulkan bahwa pola asuh orang tua
merupakan gambaran yang digunakan oleh orang tua guna membimbing, menjaga,
serta memimpin anaknya. Pengasuhan yang diberikan ini dimaksudkan supaya anak
dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal sesuai dengan

usianya,

perkembangan yang diharapkan oleh orang tua yaitu dapat berkembang baik secara
jasmani maupun rohani.

2. Macam – macam Pola Asuh
Pola asuh orang tua merupakan suatu gaya pengasuhan yang digunakan orang
tua guna mendidik anaknya. Pola asuh orang tua terdiri dari pola asuh otoriter
(authoritarian), pola asuh demokratis (authoritative), pola asuh yang mengabaikan,
dan pola asuh yang menuruti (Santrock, 2007:167). Berikut ini akan dijabarkan
penjelasan tentang pola asuh orang tua antara lain :

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

a.

Pola Asuh Orang Tua Otoriter (authoritarian)
Pola asuh orang tua otoriter merupakan suatu pola asuh yang mana
orang tua memegang kekuasaan tertinggi atas apa yang seharusnya dilakukan
oleh anak. Orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter ini, biasanya
memutuskan

segala

sesuatu

yang

berkaitan

dengan

anak

tanpa

memperdulikan pendapat anak. Orang tua menghukum anak karena tindakan
yang dilakukan oleh anak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua.
Anak tidak diperkenankan untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga
keterampilan berkomunikasi anak akan menjadi berkurang.
Orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini, akan menciptkan anak
yang pemberontak dan keras kepala (Gunarsa, 2004:279-280).
Menurut Budiyanto (1992:136-138) pola asuh otoriter sama halnya
dengan pola asuh autocrat. Pola asuh otoriter ini, orang tua bersikap bahwa
anak harus menuruti semua hal yang orang tua inginkan dengan cara memaksa
supaya anak mau melaksanakannya. Anak dengan pengasuhan yang seperti ini
akan menjadi anak yang terkecil hati, merasa bahwa mereka tidak mampu
mengatasi permasalahan secara mandiri, memberontak dan menolak saran dari
orang tua.
Menurut Yusuf (2010:51) pola asuh otoriter yaitu pola asuh di mana orang
tua bersikap rendah hati namun dengan kontrol atau pengawasan yang tinggi.
Orang tua yang menggunakan pengasuhan otoriter suka menghukum anak
secara fisik, misalnya dengan memukul anak, orang tua bersikap
mengomando atau bak ketua yang sedang mengatur anak buahnya untuk
melakukan sesuatu namun anak tidak diberi kesempatan untuk berpendapat.
Anak dengan pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

tersinggung, penakut, mudah stress, pemurung dan tidak mempunyai arah
masa depan yang jelas.
Pola asuh otoriter menurut Widyarini (2009:11) yaitu pola asuh yang
mana orang tua berusaha untuk mengendalikan serta mengevaluasi semua
perilaku anak berdasarkan standar mutlak dan nilai-nilai kepatuhan yang
sudah ditetapkan oleh orang tua. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan
otoriter jarang mengabulkan keinginan dari si anak, sehingga anak merasa
tertekan dan tidak bebas mengutarakan apa yang anak inginkan. Orang tua
sering menerapkan hukuman kepada si anak, karena anak tidak menjalankan
tugas sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang tua.
Menurut Hartono (2009:28-29) pola asuh otoriter sama dengan pola asuh
orang tua yang “tidak menyetujui”, dalam pola asuh ini orang tua memiliki
kecenderungan untuk meremehkan kemampuan yang anak. Orang tua yang
menerapkan pola asuh otoriter sering menghukum anak, hal ini dilakukan
walaupun anak tersebut tidak melakukan kesalahan. Pola pengasuhan otoriter
ini membuat orang tua menekankan kepatuhan kepada anak, baik tingkah
lakunya maupun menekankan kepatuhan pada pedoman-pedoman yang sudah
ditentukan oleh orang tua. Anak dengan pola pengasuhan seperti ini membuat
anak mengalami kesulitan untuk mengatur emosinya,
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh di mana orang tua sering
menanamkan sikap disiplin kepada anak, hal ini dimaksudkan supaya anak
dapat memenuhi apa yang diinginkan anak oleh orang tua. Anak yang
mendapat pengasuhan otoriter dari orang tuanya akan menjadi anak yang
canggung dalam bergaul, salalu tegang, bimbang, dan bahkan menjadi labil
(Kartono, 1985:22).
Menurut Bidulph (1987:49-50) pola asuh otoriter merupakan suatu pola
asuh di mana orang tua memiliki sifat agresif. Orang tua yang memiliki sifat
agresif ini biasanya selalu marah pada anak walaupun anak tersebut kedapatan
tidak bersalah. Orang tua yang menerapkan pengasuh seperti ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

mendapati anak yang takut dan terencana atau anak tersebut akan suka
melawan perintah orang tua.
Menurut Baumrind dalam buku Perkembangan Anak (Santrock, 2007:167)
pola asuh otoriter (authoritarian) yaitu pola asuh di mana orang tua bersikap
membatasi, menghukum, serta menuntut anak supaya anak menuruti apa yang
diinginkan oleh orang tua. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter
dengan menerapkan batas dan kendali pada anak serta meminimalisir adanya
perdebatan secara verbal. Orang tua yang menggunakan pola pengasuhan
otoriter sering memukul anak, serta menuntut anak menuruti apa yang telah
ditentukan oleh orang tuanya. Anak dengan pengasuhan otoriter akan menjadi
anak yang ketakutan, minder, tidak bahagia, serta memiliki kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa pola
asuh otoriter yaitu pola asuh di mana orang tua bersikap tegas, disiplin, serta
menuntut anak untuk menuruti apa saja yang diinginkan oleh orang tuanya.
Orang tua yang menerapkan pengasuhan otoriter sering menerapkan hukuman
kepada anak dalam bentuk fisik. Hal ini dilakukan supaya apa yang
diharapkan oleh orang tua dapat dipenuhi oleh anak dan untuk meminimalisir
adanya perdebatan secara verbal.
b.

Pola Asuh Orang Tua Demokratis (authoritative)
Pola asuh demokratis menurut Hartono (2009:30-31) merupakan pola asuh
di mana orang tua demokratis merupakan orang tua pelatih emosi. Orang tua
demokratis dalam hal ini merupakan orang tua yang sabar, berempati dengan
semua yang dikatakan maupun yang dirasakan anak, membantu anak untuk
menyelesaikan permasalahan

yang sedang dialami oleh anak serta

menawarkan petunjuk tentang bagaimana cara mengatur emosi. Anak yang
dibesarkan dengan gaya pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang
bisa mengatur emosinya sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri,
mempunyai harga diri yang tinggi, mampu mempunyai kesadaran akan
pentingnya belajar, serta mampu bergaul dengan siapa saja dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Menurut Widyarini (2009:11) pola asuh demokratis merupakan pola asuh
yang mana orang tua berusaha mengarahkan anaknya secara rasional,
menghargai komunikasi yang terjadi antara anak dengan orang tua maupun
anak dengan orang lain serta memberi kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan apa yang dia inginkan. “orang tua tidak mengambil posisi
mutlak, tetapi juga tidak mendasarkan pada kebutuhan anak semata’’, menurut
Widyarini (2009:11). Hal ini dapat terlihat bahwa orang tua demokratis tidak
sepenuhnya mengiyakan atas apa yang diinginkan oleh anak, namun hanya
bersifat mendukung atas apa yang akan dilakukan oleh anak, dan selanjutnya
anaklah yang mempunyai peran besar dalam mewujudkan keinginannya
tersebut.
Menurut Baumrind dalam buku Perkembangan Anak (Santrock, 2007:167)
pola asuh orang tua demokratis (authoritative) yaitu pola asuh yang mana
orang tua mendorong anak untuk mandiri namun dengan menerapkan batas
dan kendali secara wajar pada apa saja yang dilakukan oleh anak. Orang tua
yang menerapkan pola asuh demokratis bersikap hangat dan penyayang.
Orang tua yang demokratis menunjukkan dukungan dan rasa senangnya atas
perbuatan positif yang telah dilakukan oleh anak. Orang tua yang menerapkan
pola pengasuhan demokratis akan menjadi anak yang ceria, ramah, mandiri,
mampu mengatasi stress dengan baik, dan berorientasi pada prestasi.
Menurut Yusuf (2010:52) pola asuh demokratis merupakan pola asuh di
mana orang tua memiliki sikap renponsif atas apa yang dibutuhkan oleh anak,
membantu anak supaya anak mampun mengungkapkan pendapat maupun halhal yang ingin anak ketahui, serta memberi penjelasan tentang akibat dari
perbuatan yang baik maupun buruk. Anak dengan pengasuhan demokratis
akan menjadi anak yang memiliki sikap setia kawan, percaya diri, mampu
mengendalikan emosi, sopan, mampu bekerja sama dengan orang lain,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mampu menentukan tujuan hidup yang
ingin dicapainya, serta berpusat pada prestasi maupun keberhasilannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Menurut Gunarsa (2004:281-281) pola asuh demokratis yaitu pola asuh di
mana anak selalu dilibatkan dalam urusan keluarga maupun dalam urusan
anak itu sendiri. Orang tua demokratis menekankan peraturan, norma-norma
serta nilai–nilai namun mereka bersedia untuk mendengarkan, memberi
penjelasan serta bernegosiasi dengan anak. Orang tua demokratis menyatakan
kekecewaan pada anak tidak dengan tindakan fisik melainkan dengan
tindakan verbal, hal ini dilakukan karena hal ini lebih efektif dan dapat
memotivasi anak untuk bertindak lebih hati-hati di dalam melakukan sesuatu.
Anak dengan pengasuhan demokratis akan merasa bahwa suasana rumah
begitu nyaman, penuh dengan kehangatan, serta anak akan memiliki sikap
untuk menghormati orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis
yaitu pola asuh yang di mana orang tua mendorong anak untuk dapat memiliki
sikap mandiri namun orang tua tetapi menerapkan batas dan kendali secara
wajar pada apa saja yang akan dilakukan oleh anak. Anak bebas melakukan
apa saja namun dengan memperhatikan nilai, norma serta peraturan yang
berlaku dalam agama, masyarakat, maupun keluarga. Hal-hal yang akan
dilakukan oleh anak merupakan hal-hal setidaknya anak sudah tahu betul
dampak yang akan terjadi pada setiap tindakan yang akan dilakukannya.
Anak dengan pengasuhan demokratis merupakan anak yang berorientasi
tinggi pada prestasi, jadi dapat dilihat bahwa orang tua yang menerapkan pola
asuh demokratis merupakan orang tua yang peduli betul akan pendidikan
anak. Anak diberi kebebasan untuk memilih apa yang dia senangi dan orang
tua hanya bersifat mendukung dan selebihnya anaklah memiliki peranan
dalam mewujudkan keinginannya tersebut. Anak dengan pola pengasuhan
demokratis akan merasa nyaman di rumah, hal ini dikarenakan suasana rumah
yang begitu hangat, penuh akan rasa saling menghormati serta kebersamaan
yang ada didalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

c. Pola Asuh Orang Tua yang mengabaikan
Menurut Gunarsa (2004:281) pola asuh orang tua yang mengabikan
merupakan pola asuh yang mana orang tua tidak memiliki kepedulian
terhadap anak anak, memberikan izin kepada anak untuk melakukan apa saja
tanpa mengontrol ataupun memberikan batasan- batasan. Anak yang diasuh
dengan pola pengasuhan seperti ini akan menjadi anak yang kurang bisa
mengontrol dirinya sendiri, hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian dari
orang tua.
Pola asuh orang tua yang mengabaikan menurut Hartono (2009:27-28)
merupakan pola asuh yang mana orang tua tidak mementingkan perasaan yang
sedang dirasakan oleh anak, juga tidak mau merespon apapun yang dilakukan
oleh anak. Hal ini dikarenakan orang tua merasa tidak nyaman dengan
tindakan anak, orang tua merasa takut dengan tindakan anak, orang tua
kewalahan mengatur emosi anak sehingga orang tua tidak mempunyai
keinginan untuk menanggapi apapun yang dilakukan oleh si anak. Anak
dengan pengasuhan seperti ini akan mengalami kesulitan untuk mengatur
emosi si anak.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat kami simpulkan bahwa pola
asuh orang tua yang mengabaikan merupakan pola asuh orang tua di mana
orang tua tidak memiliki kepedulian atas apa yang dilakukan oleh si anak.
Pola asuh ini menekankan bahwa orang tua merasa tidak ada hak untuk ikut
campur dengan apapun yang dilakukan oleh si anak, sehingga anak akan
merasa bahwa kehidupannya tidak jauh lebih penting daripada kehidupan
orang tuanya. Anak dengan pengasuhan seperti ini anak akan menjadi yang
kurang bisa mengontrol emosinya, bergantung pada orang lain, tidak bersikap
dewasa serta memiliki harga diri yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

d. Pola Asuh Orang Tua yang Menuruti
Menurut Santrock (2007:167-168) pola asuh orang tua yang menuruti
merupakan pola asuh yang mana orang tua terlibat aktif dalam kehidupan
anak namun tidak terlalu menuntut atau mengontrol setiap tindakan anak.
Anak dengan pengasuhan seperti ini, akan menjadi anak yang kurang bisa
mengendalikan diri, mengharap setiap keinginannya dapat terpenuhi (manja),
kurang memiliki rasa hormat terhadap orang tua, serta mengalami kesulitan
untuk bergaul dengan teman sebaya.
Menurut Gunarsa (2004:281) pola asuh orang tua yang menuruti yaitu
pola asuh orang tua dimana orang tua menunjukkan dukungan emosionalnya
kepada anak namun mereka kurang memberi kontrol kepada anak. Orang tua
di dalam pola asuh ini memberikan izin kepada anaknya untuk melakukan apa
saja yang mereka inginkan, akibatnya orang tua cenderung mengalah dengan
keputusan anak. Anak dengan pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak
yang kurang bisa mengontrol dirinya sendiri, egois, selalu memaksakan
keinginannya tanpa memperdulikan perasaan orang lain maupun orang tuanya
serta manja.
Pola asuh orang tua yang menuruti merupakan pola asuh yang mana orang
tua bersikap berlebih dalam memberikan perhatian kepada anak. Orang tua
memberi perhatian berlebih dikarenakan orang tua terlampau cemas dengan
apa yang hendak dilakukan oleh anaknya. Perhatian yang berlebih ini
membuat anak sangat bergantung pada orang tuanya serta kehilangan
kesempatan untuk dapat berkembang atau belajar dengan kemampuannya
sendiri (Kartono,1985:21).
Menurut Yusuf (2010:52) pola asuh orang tua yang menuruti merupakan
pola asuh yang mana orang tua memiliki sikap menerima tindakan anak