Hubungan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

BABARSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun oleh :

  

A. Dimas Sugra Cahyono

081134120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

  1. Tuhan Allah Bapa dan Yesus Kristus, terima kasih atas semua anugerah yang diberikan.

  2. Bapak saya Sugiyo, S.Pd di surga, idola yang selalu hidup di dalam hati dan kenangan saya.

  3. Ibu saya R. Widyaningsih yang selalu membantu, memberikan doa, kasih sayang, dukungan, dan dana yang cukup.

  4. Kedua kakak saya C. Desi Widyawati dan L. Hesti Wulandari.

  5. Joise, dan sahabat-sahabat saya yang selalu mendukung dan membantu.

  

MOTTO

 Lakukanlah apa yang kamu anggap benar selama itu berguna bagimu dan tidak merugikan orang lain. (Penulis)  Semua itu indah pada waktunya.

  (Penulis)  Hidup itu adalah pertanyaan dan tugas kita adalah mencari jawabannya. (Penulis)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

  Yogyakarta, 13 Agustus 2012 Penulis

A. Dimas Sugra Cahyono

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Agustinus Dimas Sugra Cahyono

  Nomor Mahasiswa : 081134120

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

BABARSARI 2011/2012

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu maminta ijin dari saya maupun

memberiakan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 13 Agustus 2012 Yang menyatakan

  

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

BABARSARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  

Agustinus Dimas Sugra Cahyono

Universitas Sanata Dharma

2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif tingkat korelasi. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui : (1) bagaimana pola asuh orang tua demokratis,

(2) bagaimana prestasi belajar siswa, (3) apakah ada hubungan antara pola asuh

orang tua demokratis dengan prestasi belajar siswa, dan (4) mengetahui besar

sumbangan pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi belajar siswa. Ada

dua variabel dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua demokratis sebagai

variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Penelitian ini

dilaksanakan di SD Negeri Babarsari. Subyek penelitian adalah siswa kelas V.

  Hasil penelitian sebagai berikut : (1) siswa dengan pola asuh rendah

sebesar 3,2%, siswa dengan pola asuh sedang sebesar 48,4%, dan siswa dengan

pola asuh tinggi sebesar 48,4% ; (2) siswa dengan prestasi belajar rendah 39,4%,

siswa dengan prestasi belajar sedang sebesar 39,4%, dan siswa dengan prestasi

belajar tinggi sebesar 21,2% ; (3) pola asuh orang tua memiliki hubungan yang

positif dengan nilai r = 0,711 dan signifikan dengan nilai t = 5,4465 terhadap

prestasi belajar ; (4) pola asuh orang tua demokratis memberikan sumbangan

sebesar 50,55% dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua demokratis mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar kelas V Sekolah

Dasar Negeri Babarsari.

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE DEMOCRATIC PARENTING

PATTERN TO THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE FIFTH

GRADE STUDENTS OF BABARSARI STATE ELEMENTARY SCHOOL

ACADEMIC YEAR 2011/2012

  

Agustinus Dimas Sugra Cahyono

Sanata Dharma University

2012

It was a descriptive correlation research. This research was aimed to find out: (1) how the democratic parenting pattern was, (2) how the students‟ learning achievement was, (3) whether there was a relationship between the democratic

parenting pattern and the students‟ learning achievement, and (4) the contribution

of the democratic parenting pattern to the students‟ learning achievement. There

were two variables in this research. They were democratic parenting pattern as the

independent variable and learning achievement as the dependent variable. This

research was conducted in Babarsari State ES. The subjects of this research were

the students of Class V.

  The results were as followed: (1) 3.2% of the students were in the low parenting pattern, 48.4% of the students were in the adjacent parenting pattern, and 48.4% of the students were in the high parenting pattern; (2) 39.4% of the students had low learning achievement, 39.4% of the students had adjacent

learning achievement, and 21.2% of the students had high learning achievement;

(3) the parenting pattern had a positive relationship with the r value = 0.711 and the significance with the t value = 5.4465 to the learning achievement; (4) the democratic parenting pattern contributed 50.55% to the students‟ learning achievement. Based on the research results, it could be concluded that the democratic parenting pattern had a positive and significant relationship with the learning achievement of the fifth grade students of Babarsari State Elementary School.

  Key words: parenting pattern, learning achievement

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat

waktu. Skripsi dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun

Pelajaran 2011/2012” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar Progam Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan FKIP Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

2. G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. Selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan bimbingan, dan masukkan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Drs. J. Sumedi. Selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan bimbingan, kritik, saran, bantuan dan masukkan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A. Selaku dosen penguji yang telah bersedia memberikan waktu untuk menguji skripsi.

  6. Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi penulis.

  7. Bapak Prihamanto, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri Babarsari yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian.

  8. Bu Zulfatun Mutmainah. Sebagai guru kelas V yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian.

  9. Guru-guru dan Karyawan SD Negeri Babarsari yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  10. Seluruh siswa kelas VA dan VB Sekolah Dasar Negeri Babarsari yang telah bersedia mengisi angket penelitian.

  11. Almarhum Bapak saya, Sugiyo, S.Pd. yang selalu menjadi teladan dan panutan

  12. Ibu saya, R. Widyaningsih yang selalu memberikan dukungan baik doa maupun dana untuk saya.

  13. C. Desi Widyawati, S.Pd. dan L. Hesti Wulandari, S.Pd. kedua kakak saya yang saya sayangi.

  14. Joise, yang selalu memberikan semangat dan senyuman yang manis.

  15. Kurowo: Budi, Dwi, Victor, Afif, Dhimas L.

  16. Teman-teman kelas 8A, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  17. Teman-teman PPL: Budi, Dwi, Victor, Dhimas L., Alex, Helga, Meta, dan

  18. Teman-teman kos Sugiarto yang selalu memberikan banyak ide untuk membuat orang tertawa.

  19. Teman-teman kampung Kertosari yang selalu memberikan motivasi pada saya.

  Penulis mengucapkan terima kasih atas segala doa, dukungan serta bantuan yang telah diberikan.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan sangat diperlukan oleh penulis.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Yogyakarta, 13 Agustus 2012 Penulis

A. Dimas Sugra Cahyono

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK ................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4 C. Batasan Istilah ............................................................................ 4 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Pola Asuh ................................................................................... 7 1. Pengertian Pola Asuh ........................................................... 7

  4. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pembentukan Kepribadian Anak ......................................... 14

  5. Indikator Pola Asuh Orang Tua Demokratis ........................ 19 B. Prestasi Belajar ........................................................................... 23 1.

  Pengertian Belajar ................................................................ 23 2. Pengertian Prestasi ............................................................... 25 3. Pengertian Prestasi Belajar ................................................... 26 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 26 C. Penelitian yang Relevan ............................................................. 29 D.

  Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa .............................................................................. 31 E.

  Hipotesis ..................................................................................... 32

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 33 B. Variabel Penelitian ..................................................................... 33 C. Definisi Operasional Variabel .................................................... 34 D. Tempat Penelitian ....................................................................... 36 E. Subyek Penelitian ....................................................................... 36 F. Jadwal Penelitian ........................................................................ 37 G. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 38 H. Uji Coba ..................................................................................... 48 I. Teknik Analisis Data .................................................................. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 61

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 61 1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Babarsari ...................................................... 62 2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Babarsari .......... 69

  4. Besar Sumbangan Pola Asuh Orang Tua Demokratis

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Babarsari .............................................................................. 92 B. Pembahasan ................................................................................ 93 1.

  Pola Asuh Orang Tua Demokratis ........................................ 93 2. Prestasi Belajar Siswa ........................................................... 96 3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V ............................................ 98

  

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 100

A. Kesimpulan ................................................................................ 100 B. Saran ........................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 103

LAMPIRAN ................................................................................................. 106

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 37Tabel 3.2 Indikator Angket Pola Asuh Orang Tua Demokratis .................. 40Tabel 3.3 Persebaran Item Angket Pola Asuh Orang Tua Demokratis ....... 46Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisiean Reliabilitas Suatu Tes ............................. 52Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas .................................... 53Tabel 3.6 Tabel Kerja .................................................................................. 57Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisian Korelasi .. 58Tabel 4.1 Data Interval Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis ................ 63Tabel 4.2 Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari ................................................................. 64Tabel 4.3 Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 69Tabel 4.4 Data Interval Prestasi Belajar Siswa ........................................... 72Tabel 4.5 Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Prestasi Belajar ..... 77Tabel 4.6 Subyek Tiap Kelompok .............................................................. 79Tabel 4.7 Proporsi Individu dalam Setiap Kelompok ................................. 81Tabel 4.8 Nilai Rata-rata dari setiap Kelompok .......................................... 84Tabel 4.9 Besar Ordinat .............................................................................. 84Tabel 4.10 Tabel Kerja ................................................................................. 85Tabel 4.11 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien

  

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 4.1 Persentase Pola Asuh Orang Tua Demokratis Kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari ................................ 68 Diagram 4.2 Persentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Babarsari .................................................................................. 75

  

TABEL LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Angket Pola Asuh Uji Coba .................................................... 107 Lampiran 2 Tabel Validitas Uji Coba (0,1) ................................................ 114 Lampiran 3 Tabel Validitas Indikator dan Sebaran Item Pola Asuh Orang Tua Demokratis ............................................................... 120 Lampiran 4 Tabel Item Valid Uji Coba (0,1) .............................................. 123 Lampiran 5 Tabel Item Valid Positif (0,1) .................................................. 128 Lampiran 6 Tabel Item Valid Negatif (0,1) ................................................ 130 Lampiran 7 Tabel Uji Reliabilitas ............................................................... 133 Lampiran 8 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Pola Asuh Orang Tua Demokratis ............................................................... 134 Lampiran 9 Tabel Kisi-kisi Angket Setelah Uji Coba ................................ 136 Lampiran 10 Angket Penelitian Pola Asuh Orang Tua Demokratis ............ 139 Lampiran 11 Daftar Nilai Rapor Siswa Kelas V .......................................... 144 Lampiran 12 Tabel Hasil Angket Penelitian (1,2,3,4) ................................. 146 Lampiran 13 Tabel Skor Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Babarsari ............................ 150 Lampiran 14 Tabel Ordinat Pada Kurva Normal ......................................... 152 Lampiran 15 Tabel Nilai-nilai r Product Moment dari Pearson .................. 155 Lampiran 16 Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t ........................................ 157 Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 159 Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 160

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) adalah pondasi pendidikan seseorang untuk

  menempuh tingkat pendidikan selanjutnya (SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi), karena itu pendidikan di SD hendaknya perlu mendapatkan perhatian yang sangat serius. SD adalah satu-satunya tingkat pendidikan yang mengharuskan seseorang menempuh pembelajaran minimal selama 6 tahun.

  Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan mulai dari tingkat anak-anak sampai remaja awal atau usia 6 sampai 12 tahun. Anak SD masih suka berkelompok dengan teman sebayanya. Siswa SD cenderung ingin selalu bersama-sama dengan teman-temannya. Anak SD cenderung mencari teman yang mempunyai kebiasaan, hobi, dan beberapa hal yang dianggap sama. Sehingga bisa dikatakan anak usia SD sudah mampu bersosialisasi untuk mendapatkan teman secara mandiri.

  Pendidikan Sekolah Dasar sangat penting bagi perkembangan pribadi dan akademik anak. Karena selain pendidikan SD adalah dasar dari pendidikan anak, pendidikan di SD juga merupakan awal dari seorang anak mencari dan mengenal untuk bersosialisai dengan anak seusianya. Sehingga pendidikan di SD harus mendapat perhatian yang lebih. Selain di bidang pendidikan akademik, pendidikan kepribadian anak juga sangat perlu kepribadian anak terbentuk dengan benar pada tingkat SD, maka pendidikan selanjutnya akan dapat dipastikan lebih mudah dan lebih terarah. Seorang individu saat dewasa menjadi pribadi yang mandiri dan matang sebagian besar mendapatkan pendidikan yang benar dan sesuai dengan tingkat

perkembangannya saat di SD baik dari sekolah maupun dari pihak keluarga.

  Peran orang tua juga menjadi penentu tingkat keberhasilan seorang anak dalam pendidikan akademik dan pembentukan kepribadian. Dalam pendidikan akademik peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing maupun mendampingi siswa dalam belajar. Ketika orang tua tidak melakukan pembimbingan terhadap belajar anak ada kecendurangan anak akan malas dalam belajar karena merasa dirinya tidak diperhatikan oleh orang tua. Dalam hal pembentukan kepribadian siswa juga sama saja, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memberikan kebebasan dengan batasan yang jelas.

  Anak yang tidak mendapatkan pembimbingan dari orang tua cenderung mengalami penyimpangan ke arah yang kurang baik. Tetapi peran orang tua yang terlalu dominan terhadap kehidupan anak juga tidak baik karena anak akan cenderung menjadi seperti apa yang diinginkan orang tua, bukan menjadi dirinya sendiri. Peran orang tua yang seharusnya adalah membimbing anak untuk menemukan jati dirinya sendiri, sehingga kelak ketika anak sudah menginjak usia dewasa anak bisa hidup dengan mandiri. Dengan pribadi yang mandiri seorang anak akan lebih mudah dalam menghadapi masa depannya kelak.

  Anak pada usia Sekolah Dasar mempunyai kecenderungan untuk

meniru kebiasaan, tingkah laku, cara bicara, dan cara bersikap orang tuanya.

  

Karena itu sebagai orang tua hendaknya mampu memberikan contoh dan

menjadi teladan yang baik kepada anaknya. Orang tua perlu belajar

bagaimana cara memahami, mendidik, memberi contoh, menasehati, dan

bersikap terhadap anaknya. Hal itu dapat orang tua pelajari dari mencoba

mengerti bagaimana sebenarnya anak mereka, bisa dengan memberikan waktu

lebih kepada anak atau bisa dengan memberikan kepercayaan kepada anak

saat anak ingin melakukan sesuatu, tetapi tetap dengan pengawasan orang tua.

  Untuk mengetahui pendapat anak tentang sejauh mana cara mengasuh

orang tua mereka hendaknya sesekali perlu diberikan pertanyaan tentang hal

tersebut atau dapat juga dengan memberikan angket atau kuosioner tentang

pola asuh orang tua. Berlandaskan hal tersebut peneliti mencoba melakukan

pengujian sejauh mana hubungan antara pola asuh orang tua demokratis

dengan prestasi belajar siswa. Kelas yang akan digunakan untuk menguji

hubungan pola asuh orang tua demokratis dengan prestasi belajar siswa adalah

kelas V SD Negeri Babarsari. Dengan mengacu pada nilai rapor siswa kelas V

semester 1, akan diketahui sejauh mana pengaruh prestasi belajar siswa

dengan pola asuh orang tua.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang diangkat untuk diselidiki adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012?

  2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012?

  3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012? 4. Berapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran

  2011/2012? C.

   Batasan Istilah Peneliti merumuskan dua batasan istilah pada penelitian ini: a.

  Pola asuh orang tua demokratis adalah pola asuh atau cara mendidik anak yang dimana orang tua mengkondisikan atau mengajarkan kepada anaknya untuk memiliki sifat yang mandiri, bertanggung jawab atas semua perbuatannya, dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi namun orang tua masih mengawasi dan memberikan batasan kepada anak tentang mana yang benar dan mana yang salah sehingga anak masih dalam b.

  Prestasi belajar adalah hasil yang didapatkan oleh seseorang setelah melakukan sesuatu kegiatan belajar. Prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian adalah 5 mata pelajaran inti yaitu Matematika, PKn, IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia.

D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan berikut: 1.

  Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Ajaran 2011/2012.

  2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Ajaran 2011/2012.

  3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari Tahun Pelajaran 2011/2012.

  4. Mengetahui seberapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Babarsari.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya: 1.

  Bagi Peneliti Dapat memberikan pengetahuan baru tentang pola pengasuhan orang tua yang dapat meningkatkan pretasi belajar siswa.

  2. Bagi Siswa Dapat memberikan pengalaman baru dalam mengisi angket tentang pola asuh orang tua sesuai dengan perasaannya sendiri.

  3. Bagi Guru Dapat dijadikan data referensi dalam menghadapi siswa dengan melihat hasil penelitian.

  4. Bagi Sekolah Menambah dokumen yang dapat menjadi bahan referensi dan bacaan di perpustakaan sekolah.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola Asuh Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Pola menurut KBBI (1991) adalah corak, model, sistem, cara kerja, bentuk, (struktur)

  yang tetap. Sedangkan, asuh menurut KBBI (1991) adalah menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu; melatih dan sebagainya), dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga. Menurut Edwards (2006), menyatakan bahwa “Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat”. Jadi dapat disimpulkan bahwa pola asuh adalah cara orang tua dalam mendidik, membimbing, dan mengarahkan anak secara sadar yang bertujuan untuk mendewasakan dan membentuk kepribadian anak. Pola asuh orang tua juga tergantung dari tingkat pendidikan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh yang didapatkan oleh orang tua pada saat masih kanak-kanak.

2. Macam-macam Pola Asuh

  Pola asuh orang tua mempunyai beberapa macam. Menurut Zahara dan Lisma (1991:87-90) ada tiga macam pola asuh yaitu pola asuh demokratis, otoriter, dan laissez-faire. Berikut ini adalah penjelasan tiga macam pola asuh tersebut: a.

  Pola Asuh Demokratis Menurut Utami Munandar (1982:98) pola asuh orang tua demokratis adalah cara mendidik anak, di mana orang tua menentukan peraturan-peraturan tetapi dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan anak.

  b.

  Pola Asuh Otoriter Menurut Singgih (1995:87) pola asuh orang tua otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri.

  c.

  Pola Asuh Laissez-faire Laissez-faire adalah istilah dalam bahasa Prancis, yang berarti membiarkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua atau membiarkan adalah cara mendidik anak, dimana laissez-faire orang tua memberikan kebebasan mutlak terhadap anak tanpa memberikan pembimbingan.

  Selain tiga macam pola asuh orang tua di atas masih ada beberapa macam pola asuh yang lain. Berikut ini sembilan macam pola pengasuhan orang tua yang dikemukakan oleh Hurlock (1989:204): a.

  Melindungi secara berlebihan Perlindungan orang tua yang berlebihan mencakup pengasuhan dan pengendalian anak yang berlebihan.

  b.

   Permisivitas Permisivitas terlihat pada orang tua yang membiarkan anak berbuat sesuka hati dengan sedikit kekangan.

  c.

  Memanjakan Permisivitas yang berlebihan akan menjadi memanjakan yang membuat anak menjadi egois dan penuntut.

  d.

  Penolakan Penolakan dapat dinyatakan dengan mengabaikan kesejahteraan anak atau dengan menuntut terlalu banyak dari anak dan sikap permusuhan yang terbuka.

  e.

  Penerimaan Penerimaan orang tua ditandai dengan perhatian besar dan kasih sayang terhadap anak, orang tua yang menerima, memperhatikan perkembangan kemampuan anak, dan memperhitungkan minat anak. f.

  Dominasi Anak yang didominasi oleh satu atau kedua orang tuanya akan bersifat jujur, sopan, dan berhati-hati tetapi cenderung malu dan mudah dipengaruhi orang lain, mengalah dan sensitif.

  g.

  Tunduk Pada Anak Orang tua yang tunduk pada anaknya akan membiarkan anaknya mendominasi orang tua.

  h.

  Favoritisme Meskipun orang tua berkata bahwa orang tua mencintai semua anak dengan sama rata. Sebagian besar orang tua mempunyai anak yang disukai. Hal ini menyebabkan orang tua lebih memperhatikan dan mencintai anak yang menjadi kesukaannya dari pada anak yang lain dalam keluarganya. i.

  Ambisi Orang Tua Hampir semua orang tua mempunyai ambisi bagi anaknya, tetapi kadang ambisi yang dimiliki oleh orang tua terlalu tinggi sehingga menjadi tidak realistis.

3. Ciri-ciri Pola Asuh

  Menurut Zahara dan Lisma (1991:87-90) pola asuh orang tua demokratis, otoriter, dan laissez-faire mempunyai ciri-ciri yang berbeda.

  Berikut ini adalah ciri-ciri dari tiga macam pola asuh tersebut: a.

  Pola Asuh Demokratis 1) Melakukan sesuatu dalam keluarga dengan cara musyawarah.

  2) peraturan-peraturan dan disiplin dengan Menentukan memperhatikan dan mempertimbangkan keadaan, perasaan, dan pendapat anak, serta memberikan alasan-alasan yang dapat diterima, dipahami, dan dimengerti oleh anak. 3) Kalau terjadi sesuatu pada anggota keluarga selalu dicari jalan keluarnya (secara musyawarah), juga dihadapi dengan tenang, wajar dan terbuka.

  4) Hubungan antara keluarga saling menghormati, orang tua menghormati anak sebagai manusia yang sedang bertumbuh dan berkembang. Pergaulan antara ayah dan ibu juga saling menghormati. 5) Terdapat hubungan yang harmonis antara anggota keluarga, seperti antara ayah dan ibu, antara orang tua dan anak, antara anak yang tua dan adik-adiknya, dan sebaliknya.

  6) Adanya komunikasi dua arah, yaitu anak juga dapat mengusulkan, menyarankan sesuatu pada orang tuanya, dan orang tua

  7) Semua larangan dan perintah yang disampaikan kepada anak-anak selalu menggunakan kata-kata mendidik, bukan menggunakan kata-kata kasar.

  8) Memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dipertahankan, dan yang tidak baik supaya ditinggalkan. 9) Keinginan dan pendapat anak diperhatikan, apabila sesuai dengan norma-norma dan kemampuan orang tua. 10) Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian. 11) Bukan mendiktekan bahan yang harus dikerjakan anak. Namun, selalu disertakan dengan penjelasan-penjelasan yang bijaksana.

  b.

  Pola Asuh Otoriter 1) Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orang tua dan tidak boleh membantah.

  2) Orang tua cenderung mencari kesalahan-kesalahan pada pihak anak, dan kemudian menghukumnya. 3) Kalau terdapat perbedaan pendapat antara orang tua dan anak maka anak dianggap sebagai orang yang suka melawan dan membangkang.

  4) Orang tua cenderung memberikan perintah dan larangan terhadap anak. 5) Orang tua cenderung memaksakan disiplin. 6) Orang tua cenderung menentukan segala sesuatu untuk anak, dan c.

  Pola Asuh Laissez-faire 1) Membiarkan anak bertindak sendiri tanpa memonitor dan membimbingnya.

  2) Mendidik anak acuh tak acuh, bersifat pasif, atau bersifat masa bodoh. 3) Terutama memberikan kebutuhan material saja. 4) Membiarkan saja apa yang dilakukan anak (terlalu memberikan kebebasan untuk mengatur diri sendiri tanpa ada peraturan dan norma-norma yang digariskan oleh orang tua).

  5) Kurang sekali keakraban dan hubungan yang hangat dalam keluarga. Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandi dalam bukunya yang berjudul

  Perkembangan Peserta Didik juga menyebutkan ciri-ciri pola pengasuhan orang tua pada tiga macam pola asuh orang tua yaitu authoritarian, permissive, dan authoritative. Berikut ini ciri-ciri dari ke tiga pola asuh orang tua tersebut Syamsu dan Nani (2011:29): a.

  Pola Asuh Authoritarian 1) Sikap acceptance rendah, namun kontrolnya tinggi.

  2) Suka menghukum fisik. 3) Bersikap mengomando (memerintah/mengharuskan anak untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi). 4) Bersikap kaku. b.

  Pola Asuh Permissive 1) Sikap acceptance tinggi, namun kontrolnya rendah.

  2) Memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan keinginannya.

  c.

  Pola Asuh Authoritative 1) Sikap acceptance dan kontrolnya tinggi.

  2) Bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. 3) Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan. 4) Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang baik dan yang buruk.

4. Pengaruh Pola Asuh terhadap Pembentukan Kepribadian Anak

  Penerapan pola pengasuhan orang berdampak pada kepribadian anak. Kepribadian anak terbentuk tergantung pola asuh apa yang diterapkan oleh orang tua. Berikut ini adalah pengaruh dari penerapan pola asuh demokratis, otoriter, dan laissez-faire terhadap pembentukan kepribadian anak menurut Zahara dan Lisma (1991:87-90): a.

  Pola Asuh Demokratis Dampak penerapan pola asuh demokratis, antara lain: 1) Anak akan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. 2) Daya kreatif anak menjadi besar dan daya ciptanya kuat. 3) Anak akan patuh, hormat, dan penurut dengan sewajarnya. 4) Sifat kerja sama, hubungan yang akrab, dan terbuka sangat cocok dengan perkembangan jiwa anak, apalagi dalam belajar, besar

  5) Anak akan menerima orang tuanya sebagai orang tua yang berwibawa. 6) Anak mudah menyesuaikan diri. Oleh karena itu, dia disenangi teman-temannya, baik di rumah maupun di luar rumah. 7) Anak mudah mengeluarkan pendapat dalam diskusi dan pertemuannya. 8) Anak merasa aman karena diliputi oleh rasa cinta kasih dan merasa diterima oleh orang tuanya. 9) Anak percaya kepada diri sendiri yang wajar dan disiplin serta sportif.

10) Anak bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya.

  11) Anak hidup dengan penuh gairah dan optimis karena hidup dengan penuh rasa kasih sayang, merasa dihargai sebagai anak yang tumbuh dan berkembang, serta orang tuanya memperhatikan kebutuhan, minat, cita-cita, dan kemampuannya.

  b.

  Pola Asuh Otoriter Dampak penerapan pola asuh otoriter, antara lain: 1) Di rumah tangga anaknya memperlihatkan perasaan dengan penuh rasa ketakutan, merasa tertekan, kurang pendirian, mudah dipengaruhi, dan sering berbohong, khususnya pada orang tua sendiri. 2) Anak terlalu sopan dan tunduk pada penguasa, patuh yang tidak

  3) Anak kurang berterus terang, di samping sangat tergantung pada orang lain. 4) Anak pasif dan kurang sekali berinisiatif dan spontanitas, baik di rumah maupun di sekolah sebab anak biasa menerima saja dari orang tuanya seperti motivasi untuk belajar kurang sekali sebelum

pelajaran itu diterangkan sejelas-jelasnya oleh guru.

  5) Tidak percaya pada diri sendiri karena anak terbiasa bertindak harus mendapat persetujuan dari orang tua. 6) Karena perilaku orang tua yang terlalu kasar menjadikan anak sulit berhubungan dengan orang lain. 7) Di luar rumah anak cenderung menjadi agresif, yaitu suka berkelahi dan menggangu teman karena di rumah dikekang dan ditekan.

  8) Anak ragu-ragu dalam mengambil keputusan (tidak berani mengambil keputusan) dalam hal apa saja sebab dia tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri.

  9) Anak merasa rendah diri dan tidak berani memikul suatu tanggung jawab.

10) Anak bersifat pesimis, cemas, dan putus asa.

  11) Anak tidak mempunyai pendirian yang tetap karena mudah terpengaruh oleh teman yang lainnya. c.

  Pola Asuh Laissez-faire Dampak penerapan pola asuh Laissez-fire, antara lain: 1) Anak kurang sekali menikmati kasih sayang orang tuanya. Hal ini disebabkan karena kurang sekali kehangatan yang akrab dalam keluarga ; orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan, karier, dan urusan sosial. 2) Anak merasa kurang mendapat perhatian orang tunya. Oleh kerena itu, pertumbuhan jasmani, perkembangan rohani, dan sosial sangat jauh berbeda atau di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan anak-anak yang diperhatikan oleh orang tuanya. 3) Anak sering mogok bicara dan tak mau belajar. 4) Anak bertingkah laku sering menentang, berontak, dan keras kepala. 5) Anak kurang sekali memperhatikan disiplin. 6) Anak tidak mengindahkan tata cara dan norma-norma yang ada dalam lingkungannya. Oleh karena itu, anak sering terjerumus pada kesesatan dan amoral, seperti pecandu, penjudi, perampok, pemabuk, dan pelacur. 7) Anak merasa tidak bertanggung jawab, apabila dia ditugaskan suatu pekerjaan tanpa bantuan orang lain. 8) Anak tidak disenangi teman-temannya sebab dia kaku dalam bergaul, mempunyai sifat-sifat acuh tak acuh dalam bergaul, dan

  Selain membahas ciri-ciri pola asuh authoritarian, permissive, dan authoritative Yusuf dan Nani juga membahas tentang pengaruh penerapan pola asuh tersebut terhadap pembentukan kepribadian anak. Berikut ini pengaruh penerapan pola asuh authoritarian, permissive, dan authoritative menurut Yusuf dan Nani (2011:29): a.

  Pola Asuh Authoritarian 1) Mudah tersinggung 2) Penakut 3) Pemurung 4) Mudah terpengaruh 5) Mudah stress 6) Tidak mempunyai arah masa depan yang jelas 7) Tidak bersahabat b. Pola Asuh Permissive 1)

  Bersikap impulsif dan agresif. 2) Suka memberontak

3) Kurang memiliki rasa percaya diri dan mengendalikan diri.

  4) Suka mendominasi 5) Tidak jelas arah hidupnya 6) Prestasi rendah c.

  Pola Asuh Authoritative 1) Bersikap bersahabat 2) Memiliki rasa percaya diri 3)

Mampu mengendalikan diri (self control)

4) Bersikap sopan 5) Mau bekerja sama 6) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi 7) Mempunyai arah atau tujuan hidup yang jelas 8) Berorientasi terhadap prestasi 5.

   Indikator Pola Asuh Orang Tua Demokratis Setelah melihat penjabaran tentang macam-macam pola asuh orang tua dan pengaruh penerapan pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak peneliti mencoba menjabarkan indikator pola asuh orang tua yang digunakan dalam penelitian. Peneliti mengadopsi dua belas indikator yang digunakan oleh Norbertus (2001) untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Pola Asuh Demokratis dengan Kemampuan Kreativitas Anak . Norbertus (2001) mengacu pada kerangka angket yang dibuat oleh Gendhon Barus (1999) yang digunakan untuk penelitian dengan judul Konstribusi Pola-pola Pengasuhan Orangtua dan Kemandirian terhadap Pembentukan Identitas Vokasional Remaja Akhir.

  Dua belas indikator tersebut merupakan indikator dari pola asuh orang tua demokratis. Berikut ini penjelasan dari kedua belas indikator yang dan pengaruh penerapan pola asuh orang tua demokratis terhadap kepribadian anak menurut Zahara dan Lisma (1991:87-90): a.

  Hangat namun Tegas Hangat namun tegas dapat diartikan dengan memberikan perhatian yang cukup kepada anak, tetapi tetap dengan memberikan batasan-batasan kepada anak.

  b.

  Mengenakan Seperangkat Standar untuk Mengatur Anak-anaknya yang Sesuai dengan Perkembangan Anak Orang tua mengatur anaknya dengan mempertimbangkan apakah peraturan-peraturan yang diterapkan bisa dipahami dan dimengerti oleh anak, dan peraturan yang diterapkan oleh orang tua hendaknya disesuaikan dengan usia anak.

  c.

  Menempatkan Nilai yang Tinggi pada Perkembangan Kemandirian dan Pengaturan Diri Sendiri.

  Anak yang sudah beranjak pada usia remaja awal hendaknya diberikan kesempatan untuk mulai mengatur dirinya sendiri, disini peran orang tua hendaknya sedikit demi sedikit mulai berkurang.

  d.

  Menanamkan Kebiasaan-kebiasaan Rasional, Berorientasi pada Masalah serta Sering Melibatkan Diri dalam Perbincangan dan Penjelasan pada Anak-anak Seputar Persoalan Disiplin.

  Anak mulai dikenalkan dengan kebiasaan atau pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang tua dirumah. Hal ini dapat mendidik anak agar mengerti pekerjaan rumah dan mendidik anak supaya mengerti apa hak dan kewajibannya sebagai seorang anak.

  e.

  Mendorong Tumbuhnya Interaksi Saling Memberi dan Menerima Setiap anak sebagai seorang individu mempunyai kelebihan di bidangnya masing-masing, karena itu orang tua hendaknya memahami apa yang menjadi kelebihan anaknya. Hal itu diperlukan agar nantinya orang tua mengetahui apa yang nantinya menjadi keinginan sang anak.

  f.

  Mendukung, Menerima, dan Bertanggung Jawab dalam Mempertimbangkan Berbagai Alternatif, akan tetapi Tidak Mendominasi dari Sudut Pandang Mereka Sendiri.

  Orang tua tidak memaksakan anak untuk melakukan sesuatu hal yang dikehendaki oleh orang tua namun tidak diinginkan oleh anak.

  g.

  Menggunakan Wewenang akan tetapi dalam Penerapannya Bersifat Membimbing Anak.

  Orang tua belajar untuk memahami persoalan yang dihadapi oleh seorang anak dengan memberikan waktu untuk sang anak menceritakan persoalan yang dihadapi dan berusaha untuk mencari jalan keluarnya bersama. h.