Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.) - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN

  FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT SARI BUAH APEL BLUDRU (Diospyros blancoi A. DC.)

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Johanes Baptista Yunio Rahmawan NIM : 098114086

  FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN

  FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT SARI BUAH APEL BLUDRU (Diospyros blancoi A. DC.)

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Johanes Baptista Yunio Rahmawan NIM : 098114086

  FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN PERSEMBAHAN “Sumeh, ngrepepeh, loma, seneng-seneng dinggo nggoleki sing disenengi”

  Kerto Wiharjo (alm.)

  “Memperbaiki masa lalu bukanlah kemajuan, mengambil langkah pasti kedepan, itulah kemajuan”

  (Kahlil Gibran) Kupersembahkan Skripsi ini untuk :

  Tuhan Yesus Kristus, Sang Terang yang telah membimbing hidupku hingga saat ini.

  Ibu dan Ayah yang telah mengajarkan nilai-nilai kehidupan.

  Keluarga besar Eyang Mpu Kromo Sentono, kerabat Singo Yudho Terimakasih atas dukungannya baik moril maupun materil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PRAKATA Puji Syukur kepada Tuhan atas semua berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI

  AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL- 2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT SARI BUAH APEL BLUDRU (Diospyros blancoi A. DC.)” ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan utnuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm).

  Penulis banyak mengalami kesulitan dan masalah dalam menyelesaikan laporan ini. Tetapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada:

  1. Ipang Djunarko,M.Sc.,Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Yohanes Dwiatmaka,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama rancangan, pengusulan skripsi, saat dilakukan penelitian dan selama penulisan skripsi dengan kesabaran dan penuh perhatian.

  3. Prof.Dr.C.J. Soegihardjo,Apt., selaku Dosen Penguji yang menguji sekaligus memberi arahan, kritik, dan saran yang membangun bagi penulis .

  4. Jeffry Julianus, M.Si., selaku Dosen Penguji yang menguji sekaligus memberi arahan, kritik, dan saran yang membangun bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Keluarga (Ibu, Ayah, kakak tercinta) dan keluarga besar Eyang Mpu Kromo Sentono atas kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis, baik itu secara moral maupun materil.

  6. Segenap laboran Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia (Mas Wagiran) dan Farmasi Fisika (Om Agung) atas segala bantuan selama penulis melakukan penelitian di laboratorium Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia dan Farmasi Fisika.

  7. Yulio Nur Aji Surya dan Theresia Nindyati, tim DPPH yang kompak, saling mengisi kekurangan dan memperjuangkan tujuan. Tanpa kalian skripsi ini tidak akan selesai.

  8. Teman-teman FST 2009, atas kerjasama, doa, semangat, kritik, saran, kegilaan, canda tawa, segala kritik dan masukannya.

  9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak dapat disebut satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kesalahan dan kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

  Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, Juli 2013 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………. iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA... v HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................……. vi PRAKATA………………………………………………………………. vii DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ix DAFTAR TABEL……………………………………………………….. xiii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xiv DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... xvi

  INTISARI……………………………………………………………….... xvii ABSTRACT…………………………………………………………….... xiii

  BAB I PENGANTAR……………………………………………………. 1 A. Latar Belakang………………………………………………………… 1 B. Permasalahan………………………………………………………...... 3 C. Keaslian penelitian…………………………………………………..... 3 D. Manfaat penelitian……………………………………………….........

  4 E. Tujuan umum dan khusus ....................................................................

  4 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………….. 5

  A. Tanaman Apel Beludru…………………………………………………

  5

  1. Klasifikasi tanaman ..………………………………………………

  5

  2. Nama ain…..…………………………………………….................

  17 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….

  18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 1. Bahan penelitian ...............................................................................

  17 D. Bahan dan Alat Penelitian ....................................................................

  17 C. Definisi Operasional............................................................................

  17 4. Variabel pengacau tak terkendali………………………………….. .

  17 3. Variabel pengacau terkendali……………………………………… .

  2. Variabel tergantung…………………………………………………

  17

  17 1. Variabel bebas……………………………………………………...

  17 B. Variabel………………………………………………………………..

  16 BAB III METODE PENELITIAN………………………………............

  5 3. Gambaran umum apel beludru……………………………………..

  15 J. Hipotesis ……………………………………………………………...

  14 I. Landasan Teori ……………………………………………………….

  13 H. Spektrofotometri …………………………………… .……………….

  12 G. Ekstraksi ……………………………………………............................

  11 F. Metode DPPH ………………………………………………………..

  9 D. Radikal Bebas ….……..……………………………………………… 10 E. Antioksidan . .........................................................................................

  7 C. Metode Folin-Ciocalteu……………………………………………....

  6 B. Senyawa Fenolik……………………………………………………...

  6 5. Kandungan kimia apel beludru …………………………………….

  5 4. Penyebaran tanaman………………………………………………...

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Alat penelitian ..................................................................................

  26 B. Hasil Pengumpulan Bahan ..................................................................

  33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  33 1. Penentuan Operating time (OT) …….............................................

  32 E. Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total..…..……..……..…….......

  2. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan ……………………………

  31

  1. Uji pendahuluan senyawa fenolik. .………..……..….….…………

  31

  29 D. Hasil Uji Pendahuluan .........................................................................

  28 2. Hasil fraksinasi sari buah .................................................................

  28 1. Hasil pembuatan sari buah ..............................................................

  26 C. Hasil Preparasi Sampel ........................................................................

  26 A. Hasil Determinasi Tanaman .................................................................

  18 E. Tatacara Penelitian ...............................................................................

  25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................

  24 10. Analisis hasil .................................................................................

  23 9. Uji aktivitas antioksidan ..................................................................

  23 8. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan ......................................

  22 7. Penetapan kandungan fenolik total .................................................

  21 6. Optimasi metode penetapan kandungan fenolik total .....................

  20 5. Uji pendahuluan ...............................................................................

  19 4. Pembuatan larutan pembanding dan uji ...........................................

  19 3. Preparasi buah apel beludru ............................................................. .

  19 2. Pengumpulan bahan .........................................................................

  19 1. Determinasi tanaman ........................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Penentuan panjang gelombang maksimum…………………..........

  34 F. Hasil Estimasi Kandungan Fenolik Total…....…....…........................

  35 G. Hasil Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan….....…...….........

  38 1. Penentuan panjang gelombang maksimum………………...……...

  38 2. Penentuan Operat Time…………………..….................................

  40 H. Estimasi Aktivitas Antioksidan dengan Radikal DPPH………………

  41 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….

  51 A. Kesimpulan……………………………………………………………

  51 B. Saran…………………………………………………………………..

  51 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………

  52 LAMPIRAN……………………………………………………………… 57 BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………… 92

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tebel I. Hasil Scanning panjang gelombang maksimum asam galat yang direaksikan dengan folin ciocalteu.................................. 35 Tabel II. Hasil pengukuran absorbansi seri baku asam galat yang direaksikan dengan folin-ciocalteu ....................................... 36 Tabel III. Hasil penentuan jumlah fenolik total fraksi etil asetat sari buah apel beludru ........................................................................... 37 Tabel IV. Hasil scanning panjang gelombang maksimum pada berbagai konsentrasi ............................................................................. 39 Tabel V. Hasil aktivitas antioksidan kuersetin dengan metode DPPH. 45 Tabel VI. Hasil aktivitas antioksidan fraksi etil asetat sari buah apel beludru dengan metode DPPH ............................................. 46 Tabel VII. Hasil perhitungan IC kuersetin dan fraksi etil asetat

  50

  sari buah apel beludru ........................................................... 47 Tabel XIV. Penggolongan tingkat kekuatan antioksidan kuersetin dan fraksi etil asetat sari buah apel beludru.................................... 50

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar 1. Struktur kuersetin (Apak dkk., 2007) ……........................ 7 Gambar 2. Struktur kimia dari beberapa tipe flavonoid (Shandar et al., 2011) …………………………………….

  8 Gambar 3. Struktur asam galat (Kalita, Kar dan Handique)………………………………

  9 Gambar 4. Senyawa fenolik dalam suasana basa (Sambada, 2011)….….....…...…...….…...…..….….….…. 10

  Gambar 5. Reaksi senyawa fenolik dengan pereaksi Folin-Ciocalteu (Sambada, 2011)….….....…...…...….…...…..….….….…. 10 Gambar 6.

  1,1-Diphenyl-2-picryl hydrazyl

  (

  Molyneux, 2004

  )….….....…...…...….…...…..….….….…. 13 Gambar 7. Uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik………………………………………………........... 32 Gambar 8. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan........…..................... 33 Gambar 9. Grafik penentuan OT asam galat.........................................

  34 Gambar 10. Kurva kalibrasi asam galat dalam penetapan fenolik total...

  37 Gambar 11. Grafik penentuan OT kuersetin...………............................. 40 Gambar 12. Grafik penentuan OT fraksi etil asetat................................. 41 Gambar 13. Reaksi antara radikal DPPH dengan senyawa antioksidan(Nisizawa, 2005)................................................ 43 Gambar 14.

  Konsentrasi kuersetin Vs % IC …............................................

  46 Gambar 15. Konsentrasi fraksi etil asetat Vs % IC.................................. 47

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Histogram rerata IC dari kuersetin dan fraksi etil asetat dengan Gambar 16. 50 interval kepercayaan 95%

  ..................................................... 49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi tanaman apel beludru (Diospyros blancoi A. DC.)..................................................

  57 Lampiran 2. Gambar tanaman apel beludru yang diambil di kompleks Universitas Sanata Dharma ................................................ 58

  Lampiran 3 Perhitungan rendemen ........................................................ 59 Lampiran 4. Data penimbangan untuk pengujian aktivitas

  Antioksidan ........................................................................ 60 Lampiran 5. Data perhitungan konsentrasi DPPH, larutan pembanding, dan larutan uji ...................................................................

  62 Lampiran 6. Scanning pengkoreksi ........................................................ 66 Lampiran 7. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan .........................

  69 Lampiran 8. Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH .................................................................................. 75

  Lampiran 9. Perhitungan nilai IC kuersetin dan fraksi etil asetat

  50 sari buah apel beludru .........................................................

  78 Lampiran 10. Penimbangan uji kandungan fenolik total ......................... 79 Lampiran 11. Scanning kontrol asam galat ............................................... 80 Lampiran 12. Optimasi penentuan kandungan fenolik total ..................... 80 Lampiran 13. Penentuan kandungan fenolik total ..................................... 85 Lampiran 14. Uji statistik............................................................................ 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  INTISARI Antioksidan berperan dalam menghambat oksidasi dengan mengikat radikal bebas. Akibatnya kerusakan sel yang berujung pada penyakit degeneratif dapat dihambat. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antioksidan serta kandungan fenolik total fraksi etil asetat sari buah apel beludru (Diospyros blancoi A. DC.). Sebelumnya telah diketahui tanaman lain yang bergenus Diospyros memiliki kandungan senyawa fenolik berupa kuersetin.

  Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif menggunakan radikal 1,1 difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan dinyatakan dengan nilai Inhibition Concentration 50 (IC ). Keberadaan senyawa beraktivitas

  50 antioksidan akan mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning.

  Penentuan fenolik total dengan metode Folin-Ciocalteu dinyatakan dengan nilai massa ekuivalen asam galat. Senyawa fenolik akan dioksidasi oleh Folin- Ciocalteu dalam suasana basa sehingga terbentuk larutan dengan warna biru.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat sari buah apel beludru mempunyai aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC sebesar

  50

  (30.0 ± 0,09) µg/mL. Kandungan fenolik total sebesar (393.5 ± 0.35) mg ekivalen asam galat per g fraksi etil asetat.

  Kata kunci: Antioksidan, buah apel beludru (Diospyros blancoi A. DC), fraksi etil asetat, DPPH, kandungan fenolik total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT Antioxidant plays a role in inhibiting oxidation by binding to free radicals.

  As a result, the cell damage that leads to degenerative diseases can be inhibited. This research was conducted to determine the antioxidant activity and total phenolic content of ethyl acetate fraction of velvet aple (Diospyros blancoi A.

  DC.) juice. Previously known that other plants from genus Diospyros contain phenolic compounds such as quercetin.

  Antioxidant activity test performed quantitatively and qualitatively using radical 1,1-diphenyl-2 pikrilhidrazil (DPPH) and expressed as the value Inhibition Concentration 50 (IC50). The existence of active antioxidant compounds will change DPPH color from purple to yellow. Determination of total phenolic using Folin-Ciocalteu method expressed as equivalent mass of gallic acid. Phenolic compounds will be oxidized by the Folin-Ciocalteu under alkaline conditions, forming a blue solution.

  The results showed that the ethyl acetate fraction of velvet apple juice has very strong antioxidant activity with IC50 of (30.0 ± 0.09) mg / mL. Total phenolic content of (393.5 ± 0.35) mg gallic acid equivalents per gram of ethyl acetate fraction.

  Keywords: antioxidant, velvet apple (Diospyros blancoi A. DC), ethyl acetate fraction, DPPH, total phenolic content

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya sehingga bersifat reaktif (Clarkson and Thompson, 2000). Untuk mencapai kestabilan radikal bebas mencari pasangan elektron dari molekul disekitarnya (Frei, 1994; Trevor, 1995; Prakash, 2001).

  Berbagai kemungkinan dapat terjadi akibat radikal bebas seperti gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, molekul termodifikasi yang tidak dikenali sistem imun, dan bahkan mutasi. Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta unsur DNA (Winarsi, 2007).

  Menurut Suhartono (2002) antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan elektron, sehingga suatu radikal bebas dapat diredam. Secara alami tubuh memiliki antioksidan endogen seperti enzim SOD (superoxyde dismutase), glutation, dan katalase yang dapat menetralkan radikal bebas, namun jumlahnya terbatas sehingga membutuhkan suplai antioksidan dari luar tubuh (Frei, 1994; Trevor, 1995; Prakash, 2001).

  Antioksidan dapat berasal dari bahan alam maupun sintetis. Efek samping antioksidan sintetik yang belum diketahui menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif yang dibutuhkan (Sunarni, 2005). Oleh sebab itu eksplorasi sumber antioksidan alam yang berasal dari tumbuhan semakin berkembang.

  Senyawa-senyawa polifenol mampu menghambat autooksidasi melalui mekanisme radikal scavenging dengan menyumbangkan satu elektron yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berpasangan pada radikal bebas (Pokorny, Yanishlieva, and Gordon, 2001). Penelitian yang dilakukan oleh Lee, Jiang, Juan, Lin, and Hou (2006) menunjukkan bahwa Diospyros blancoi A. DC. mengandung konstituen fenolik lebih dari 30 mg ekivalen asam galat per gram ekstrak tanaman. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari apel bludru khususnya pada bagian buah (fructus).

  Apel bludru umumnya digunakan penduduk Asia Tenggara untuk masalah jantung, hipertensi, diabetes, gigitan ular dan serangga, serta digunakan untuk diare (Das, Hamid, Bulubul, Sultana, and Islam, 2010). Kuersetin yang merupakan salah satu anggota flavonoid ditemukan pada tanaman yang masih satu genus dengan apel bludru (Diospyros blancoi) yaitu American Persimmon (Diospyros virginiana L ) (Duke, 2001), sehingga diperkirakan apel bludru juga memiliki kandungan flavonoid.

  Digunakan pelarut air karena senyawa fenolik merupakan metabolit sekunder yang mempunyai cincin aromatik yang terikat dengan satu atau lebih substituen gugus hidroksil (-OH) sehingga pada umumnya larut dalam pelarut polar (Markham, 1988). Fraksi etil asetat digunakan dalam penelitian karena merupakan pelarutyang paling baik untuk aglikon flavonoid dan dianjurkan untuk proses pemurnian (Robinson, 1995).

  Penentuan aktivitas antioksidan dalam penelitian ini menggunakan metode DPPH. Radikal DPPH memiliki kemampuan untuk direduksi atau distabilisasi oleh antioksidan diukur dengan menentukan penurunan absorbansi pada panjang gelombang 517 nm. Oleh karena itu DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) biasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  digunakan untuk mengkaji kapasitas penangkapan radikal (Duh et al., 1999). Nilai aktivitas antioksidan diketahui melalui nilai IC merupakan konsentrasi yang menyebabkan penurunan 50% dari konsentrasi DPPH awal (Sunarni, 2005). Pada penelitian ini juga dilakukan penentuan kandungan fenolik total dengan metode Folin-Ciocalteau sebagai standar penentuan kandungan fenolik total setara massa ekivalen asam galat pada uji aktivitas antioksidan (Aqil et al., 2006).

  B. Permasalahan

  1. Berapakah kandungan fenolik total fraksi etil asetat sari buah apel bludru yang dinyatakan dengan massa ekivalen asam galat ?

  2. Berapakah nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat sari buah apel bludru dengan menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan IC

  50 ?

C. Keaslian Penelitian

  Uji aktivitas antioksidan tanaman apel bludru pernah dilakukan oleh Das, et al. (2010) menggunakan daun, buah, dan kulit batang apel bludru yang diperoleh dari Departemen Botani Universitas Dhaka. Kemudian dalam keadaan kering diekstrak dengan metanol 97% selama 7 hari. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH serta ditetapkan kandungan fenolik totalnya menggunakan spektrofotometri UV-VIS.

  Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa dalam penelitian ini menggunakan fraksi etil asetat buah apel bludru dari tanaman apel bludru yang berada disekitar Kampus III Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Paingan, Sleman, Yogakarta dan dalam keadaan segar diolah untuk mendapatkan fraksi etil asetat dari sari buah apel bludru. Kemudian diuji aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH dan ditetapkan kandungan fenolik totalnya dengan meggunakan metode Folin-Ciocalteu.

  D. Manfaat penelitian

  1. Manfaat teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang aktivitas antioksidan fraksi etil asetat sari buah apel bludru dengan menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan IC 50 .

  2. Manfaat praktis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang aktivitas antioksidan buah apel bludru sehingga bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan manusia untuk menangkal radikal bebas.

  E. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum: menetapkan kandungan fenolik total meggunakan metode Folin- Ciocalteu dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH fraksi etil asetat sari buah apel beludru.

  2. Tujuan khusus:

  a. Mengetahui nilai kandungan fenolik total fraksi etil asetat sari buah apel beludru yang dinyatakan dalam mg ekivalen asam galat.

  b. Mengetahui nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat sari buah apel bludru dengan menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan IC

  50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tanaman Apel Beludru

  1. Klasifikasi tumbuhan Tanaman apel beludru menurut USDA (United States of Department

  Agriculture) diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Subkingdom Superdivision : Division : Class : Subclass Order : Family

  Species

  2. Nama lain Sinonim : Diopyros discolor Indonesia : Buah mentega, bisbul Inggris : Velvet apple, mabolo Melayu : Buah mentega Filipina : Mabolo, kamagong (Morton, 1987).

  3. Gambaran umum apel beludru Menurut IPNI (International Plant Names Index) merupakan singkatan dari Alphonse Louis Pierre Pyramus de Candolle.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tanaman buah mentega ini berbentuk pohon atau perdu. Tinggi tanaman rata-rata 8-33 m, diameter batang 80 cm dan berakar tunggang. Daunnya tunggal, berseling, bentuk lonjong, ujung daun runcing, tangkai pendek dan warna daun hijau gelap. Panjang daun 15-22,8 cm dan lebar daun 5-9 cm dengan pinggir daun rata. Daunnya berukuran besar, oleh karena itu tanaman ini dapat digunakan sebagai pohon pelindung dan penahan angin. Bunga terletak di ketiak daun, berkelamin tunggal atau hermafrodit, bunga jantan umumnya majemuk sedangkan bunga betina soliter. Buah berbentuk oval antara 5-19 cm (Morton, 1987).

  4. Penyebaran Tanaman Apel beludru berasal dari Kepulauan Filipina yang umumnya terletak dikawasan hutan ketinggian rendah dan menengah. Tanaman ini bisa ditemui dari pulau Luzon hingga pulau paling selatan Filipina, yaitu pulau Sulu. Apel beludru umumnya dibudidayakan untuk diambil buahnya, selebihnya hanya sebagai pohon naungan dipinggir jalan. Selanjutnya, pada tahun 1881 tanaman ini juga ditemukan didaerah Jawa dan Melaya, Kebun Raya Singapura, bahkan tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman hias di India. Pada perkembangan selanjutnya tanaman ini menyebar di berbagai daerah Amerika seperti Miami, Karibia, Jamaika, dan Kuba (Morton, 1987).

  5. Kandungan kimia apel bludru Hasil penelitian yang dilakukan Howlader, Rahman, Khalipa, Ahmed,

  memiliki konstituen

  and Rahman (2012) menunjukkan bahwa Diospyros blancoi

  kimia seperti flavonoid, alkaloid, tanin, gula, dan gum. seperti

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lee, et al. menunjukkan bahwa ekstrak tanaman apel bludru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memiliki kandungan fenolik memiliki kandungan fenolik lebih dari 30 mg ekivalen asam galat per gram lebih dari 30 mg ekivalen asam galat per gram ekstrak tanaman. Dalam penelitian yang dilakukan Duke (2011) ditemukan Dalam penelitian yang dilakukan Duke (2011) ditemukan Dalam penelitian yang dilakukan Duke (2011) ditemukan adanya kandungan kuersetin pada tanaman yang masih bergenus sama adanya kandungan kuersetin pada tanaman yang masih bergenus sama adanya kandungan kuersetin pada tanaman yang masih bergenus sama, yaitu Diospyros virginiana Diospyros virginiana L.

  

Gambar Gambar 1. Struktur kuersetin (Apak dkk., 2007)

  Berdasarkan teori Berdasarkan teori kemotaksonomi, Venkataraman (1976) , Venkataraman (1976) mengemukakan bahwa spesies tumbuhan yang termasuk dalam genus yang sama dari suatu famili bahwa spesies tumbuhan yang termasuk dalam genus yang sama dari suatu famili bahwa spesies tumbuhan yang termasuk dalam genus yang sama dari suatu famili tumbuhan tertentu akan mengandung senyawa tumbuhan tertentu akan mengandung senyawa-senyawa kimia yang sama atau senyawa kimia yang sama atau senyawa kimia dengan kerangk senyawa kimia dengan kerangka struktur yang sama, hanya saja intensitasnya bisa hanya saja intensitasnya bisa berbeda tergantung dari ekosistem dan tantangan alam yang dihadapi oleh spesies. berbeda tergantung dari ekosistem dan tantangan alam yang dihadapi oleh spesies. berbeda tergantung dari ekosistem dan tantangan alam yang dihadapi oleh spesies.

  B. Senyawa Fenolik Senyawa fenolik merupakan sumber antioksidan alami yang aman Senyawa fenolik merupakan sumber antioksidan alami yang aman Senyawa fenolik merupakan sumber antioksidan alami yang aman digunakan dan merupakan golongan digunakan dan merupakan golongan mayoritas senyawa yang bertindak sebagai mayoritas senyawa yang bertindak sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan dari fenolik didapatkan dengan cara mereduksi antioksidan. Aktivitas antioksidan dari fenolik didapatkan dengan cara mereduksi antioksidan. Aktivitas antioksidan dari fenolik didapatkan dengan cara mereduksi radikal bebas sehingga radikal menjadi stabil ( Marxen, Vanselow, Lippemeier, radikal bebas sehingga radikal menjadi stabil ( Marxen, Vanselow, Lippemeier, radikal bebas sehingga radikal menjadi stabil ( Marxen, Vanselow, Lippemeier, Hitze, Ruser, and Hansen, 2007) Hansen, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Flavonoid berbeda dalam penyusunan gugus hidroksil, metoksi dan bagian gugus glikosida dan dalam konjugasi antara cincin A dan B. Variasi dalam cincin C merupakan pembagian dalam subkelas. Dilihat dari struktur molekular mereka, maka dapat dibagi dari delapan kelas (Sandhar, Kumar, Prasher, Tiwari, Shalhan, and Sharma, 2011).

  Flavone Flavonones Flavonol Isoflavone Anthocyanidin Catechin Dihydroflavonol Chalcone

Gambar 2. Struktur kimia dari beberapa tipe flavonoid (Sandhar et al., 2011).

  Reaksi yang terjadi pada fenol dapat melalui gugus hidroksilnya atau dengan menggantikan atom hidrogen pada cincin aromatiknya. Sifat lainnya yang menarik ia1ah fenol mampu mengkompleks protein sehingga beberapa enzim dapat dihambat. Sifat ini menguntungkan proses ekstraksi, karena dapat diharapkan selarna ekstraksi tidak terjadi reaksi enzimatik. Tetapi, fenol peka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terhadap oksidasi dan ini bisa menyebabkan perubahan fenol se1arna ekstraksi terhadap oksidasi dan ini bisa menyebabkan perubahan fenol se1arna ekstraksi terhadap oksidasi dan ini bisa menyebabkan perubahan fenol se1arna ekstraksi (Simpson, 1985).

  Kandungan fenolik total dalam suatu sampel dapat Kandungan fenolik total dalam suatu sampel dapat diukur secara Kandungan fenolik total dalam suatu sampel dapat kolorometri dengan metode Folin kolorometri dengan metode Folin-Ciocalteu. Prinsip metode ini adalah adanya Ciocalteu. Prinsip metode ini adalah adanya reduksi kimia reagen fenol yaitu campuran asam fosfomolibdat reduksi kimia reagen fenol yaitu campuran asam fosfomolibdat-fosfotungstat oleh fosfotungstat oleh adanya senyawa fenolik, sehingga dihasilkan produk berwarna biru yang memiliki adanya senyawa fenolik, sehingga dihasilkan produk berwarna biru yang memiliki adanya senyawa fenolik, sehingga dihasilkan produk berwarna biru yang memiliki serapan kuat pada panjang gelombang 765 nm. Intensitas serapan pada panjang kuat pada panjang gelombang 765 nm. Intensitas serapan pada panjang kuat pada panjang gelombang 765 nm. Intensitas serapan pada panjang gelombang tersebut proporsional dengan jumlah senyawa fenolik dalam sampel gelombang tersebut proporsional dengan jumlah senyawa fenolik dalam sampel gelombang tersebut proporsional dengan jumlah senyawa fenolik dalam sampel (Waterhouse, 2002).

  C. Metode Folin-Ciocalteu Metode Folin in-Ciocalteu merupakan metode pengukuran kadar iocalteu merupakan metode pengukuran kadar polifenol dengan standar asam gala dengan standar asam galat (Nely, 2007).

  

Gambar 3. S . Struktur asam galat (Kalita, Kar dan Handique, 2011) Handique, 2011).

  Metode kolorimetri yang biasa digunakan adalah Folin Metode kolorimetri yang biasa digunakan adalah olin Ciocalteu, salah satu metode yang memiliki reaksi oksidasi yang cepat dengan fenol dengan satu metode yang memiliki reaksi oksidasi yang cepat dengan fenol dengan satu metode yang memiliki reaksi oksidasi yang cepat dengan fenol dengan menggunakan alkali (biasanya sodium karbonat), dimana nilai yang didapat menggunakan alkali (biasanya sodium karbonat), dimana nilai yang didapat menggunakan alkali (biasanya sodium karbonat), dimana nilai yang didapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  signifikan dengan konsentrasi ion fenolat (Cicco dan Latanzio, 2011). signifikan dengan konsentrasi ion fenolat (Cicco dan Latanzio, 2011). signifikan dengan konsentrasi ion fenolat (Cicco dan Latanzio, 2011). Estimasi kandungan fenolik total dilakukan dengan cara memberikan ik total dilakukan dengan cara memberikan ik total dilakukan dengan cara memberikan reagen Folin Ciocalteu dan reaksi yang terjadi adalah oksidasi yang terjadi adalah oksidasi dari ion fenolat senyawa uji dari ion fenolat senyawa uji oleh pereaksi fenol Folin- -Ciocalteu, dimana oksidasi dari senyawa fenol oleh reagen imana oksidasi dari senyawa fenol oleh reagen molibdotungstat menghasilkan menghasilkan produk dengan warna biru sekitar panjang warna biru sekitar panjang gelombang 745-750 nm (Ronald 750 nm (Ronald et al., 2005).

  

Gambar 4. Senyawa fenolik dalam suasana basa (Sambada, 2011) . Senyawa fenolik dalam suasana basa (Sambada, 2011). . Senyawa fenolik dalam suasana basa (Sambada, 2011)

Gambar 5. Reaksi senyawa fenolik dengan pereaksi Folin . Reaksi senyawa fenolik dengan pereaksi Folin-Ciocalteu Ciocalteu

(Sambada, 2011).

  D. Radikal Bebas Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai elektron tidak Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai elektron tidak Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya berpasangan pada orbital terluarnya (Clarkson and Thompson, 2000). (Clarkson and Thompson, 2000). Untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan. memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan. memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Radikal bebas yang terbentuk cenderung untuk mengadakan reaksi berantai yang bila terjadi dalam tubuh dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan yang serius (Percival, 1998). Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan molekul di sekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.

  Reaksi seperti ini berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan maka akan menimbulkan penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya (Andayani, Lisawati, dan Maemunah, 2008).

  E. Antioksidan Antioksidan dapat didefinisikan sebagai senyawa yang apabila dalam konsentrasi rendah berada bersama substrat yang teroksidasi, dapat menunda atau menghambat oksidasi senyawa tersebut (Halliwell, 1994). Antioksidan merupakan suatu senyawa yang berperan dalam menghambat oksidasi yang diperantarai oksigen. Senyawa antioksidan memegang peranan penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit. Hal tersebut disebabkan senyawa antioksidan dapat mencegah pengaruh buruk yang disebabkan oleh senyawa radikal bebas (Percival, 1998).

  Sistem antioksidan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok enzimatik dan non-enzimatik. Antioksidan enzimatik terdiri dari superoxide dismutase (SOD), katalase dan glutathione peroxidase. Antioksidan nonenzimatik terdiri dari vitamin E, vitamin A, provitamin A (β-karoten), dan vitamin C.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Antioksidan enzimatik secara alamiah dihasilkan oleh tubuh sedangkan antioksidan non-enzimatik diperoleh dari luar tubuh (Fouad, 2005).

  Pada saat ini penggunaan bahan pengawet dan antioksidan sintetis tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena diduga dapat menimbulkan penyakit kanker (carcinogen agent). Seperti penggunaan tBHQ pada dosis tinggi menyebabkan kanker otak, hal ini dikarekan terbentuknya radikal semikuinon anion dan ROS yang menyerang sel otak. Begitu pula dengan BHT dan BHA, dalam konsentrasi tinggi dapat menginduksi tumor pada perut dan liver hewan uji. Karena itu, perlu dicari alternatif lain, yaitu bahan pengawet dan antioksidan alami yang bersumber dari bahan alam. Bahan pengawet dan antioksidan alami ini hampir terdapat pada semua tumbuh- tumbuhan dan buah-buahan tersebar di seluruh tanah air Indonesia (Hernani, 2005).

  F. Metode DPPH Radikal bebas yang umumnya digunakan sebagai model dalam penelitian antioksidan atau peredam radikal bebas adalah 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)

  (Windono et al., 2001).

  DPPH merupakan radikal bebas yang stabil (dengan atom N di tengah) serta dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu ekstrak (Dinis et al., 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas, maka basorbansinya menurun secara stoikiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning (Dehpour et al., 2009).

  Salah satu parameter yang telah diketahui sebagai interpretasi hasil dari metode DPPH yang dilakukan adalah “inhibit concentration 50” atau nilai IC .

  50 Nilai ini didefinisikan sebagai konsentrasi substrat yang menyebabkan 50%

  hilangnya aktivitas DPPH. Nilai aktivitas antioksidan diketahui melalui nilai IC

  50

  yang dihasilkan, bahwa semakin tinggi aktivitas antioksidan suatu senyawa, maka semakin tinggi nilai IC

  

50 yang dihasilkan (Molyneux, 2004).

  

Gambar 6. 1,1-Diphenyl-2-picryl hydrazyl (Molyneux, 2004)

  G. Ekstraksi Penyarian atau ekstraksi merupakan suatu peristiwa perpindahan massa zat aktif yang semula berada di dalam sel kemudian ditarik oleh cairan penyari.

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 12 109

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.).

0 1 96

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.).

0 4 119

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 9 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Defenil-2PikrilHidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun selasih (Ocimum sanctum L.) - USD Repository

0 2 130

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanolik buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) - USD Repository

0 0 130

Uji aktivitas penangkapan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut ( Citrus hystrix DC.) - USD Repository

0 1 98

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.) - USD Repository

0 0 105