UJI AKTIFITAS BIOLOGIS EKSTRAK KULIT DAN DAGING BUAH MAJA (AEGLE MARMELOS (L.) CORR)DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST - UNIB Scholar Repository

  ISBN : 978-602-19755 19755-0-3

  JUDUL : PRO PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA 2 MIA 2011 PUBLIKASI OLEH : Progr Program Studi Pendidikan Kimia FKIP – Unp Unpatti Ambon

  Alamat : Alama Laboratorium Pendidikan Kimia – Kampus PGSD Labor pus PGSD FKIP Universitas Pattim Pattimura Ambon. Telp/Fax : 0911-312343 Telp/

  JANUARI 2012

DAFTAR ISI

  LEMBARAN ISBN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI SAMBUTAN KETUA PAN SAMBUTAN REKTOR UN SUSUNAN PANITIA PELA DAFTAR JUDUL ORAL P SESI PLENO

  1. M. A. Martoprawiro

  2. Dr. Yusthinus T. Ma

  3. Prof. Dr. Sukardjo (U

  4. Prof. Dr. Jumina (Un

  5. Prof. Dr. Suyono (U

  6. Prof. Dr. H. J. Sohila

  7. Prof. Dr. F. Leiwaka SESI PRESENTASI

  1. BIDANG PENDIDI

  2. BIDANG KIMIA (K Kimia Fisika, Biokim Kimia Terapan)

  ANITIA PELAKSANA UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON LAKSANA PRESENTASI iro, Ph.D (Ketua Himpunan Kimia Indonesia -

  Male, M.Si (Ketua HKI Cabang Maluku – Unpa o (Universitas Negeri Yogyakarta) (Universitas Gajah Mada - Yogyakarta)

  (Universitas Negeri Surabaya – Jatim) hilait, MS (Universitas Pattimura Ambon) akabessy, M.Pd (Universitas Pattimura Ambon)

  DIKAN KIMIA (Kimia Anorganik, Kimia Analitik, Kimia Org kimia, Kimia Laut, Kimia Komputasi dan

  ITB) npatti) n) rganik,

  SUSUNAN PA PANITIA PENGARAH :

PANITIA SEMINAR NASIONAL KIM

  2. Dekan FKIP – Unpatti

PANITIA PELAKSANA

  2. Yeslia Utubira, S.Pd.,M.Si

  1. Nazudin, S.Pd.,M.Si

  2. Romelos Untailawan

  3. Joseph Batkunde

  4. Isye S.M. Mussa

  1. Sunarti, S.Pd.,M.Sc

  4. Erly Sapulette, S.Pd

  3. Hasna Mewar, S.Pd

  4. Jefri Wijaya

  1. Dominggus Tahya, S.Pd.,M.Pd

  2. Yanis F. Latumawone

  3. Vebi Waas

  4. Ryan Reawaruw

  IMIA 2011

  5. Nourman Ubra

  3. Jenny M. Petta

  3. Pembantu Dekan I FKI

  1. Semuel Unwakoly, S.Pd.,M.Si

  4. Ketua Jurusan Pendidik

  5. Ketua Program Studi P

  KETUA : SEKRETARIS : BENDAHARA : SEKSI ACARA : & SEKRETARIAT SEKSI PENDANAAN : SEKSI AKOMODASI : & TRANSPORTASI SEKSI KONSUMSI : SEKSI PUBLIKASI :

  attimura Ambon tti KIP – Unpatti dikan MIPA FKIP – Unpatti i Pendidikan Kimia FKIP - Unpatti

  A :

  Yeanchon H. Dulanlebit, S.Pd.,M.Si Lenny S. Latuny/M, S.Pd.,M.Pd Napsin Palisoa, S.Pd.,M.Pd

  2. Yuli T. Filindity, S.Pd.,M.PdSi

  1. Rektor Universitas Patt

  3. Rachel Turalely, S.Pd.,M.Biotech

  4. Reinner Pupela

  5. Maresthy Rumalean

  6. Merlin Limaheluw

  7. Levinus Reimassa

  1. Abraham Mariwy, S.Pd.,M.Si

  2. Matius S. Batu, S.Pd

  BIDANG 2 : KIMIA A ANORGANIK, KIMIA ANALITIK, KIMIA

  IA ORGANIK, KIMIA

FISIKA, B , BIOKIMIA, KIMIA LAUT DAN KIMIA TERA RAPAN

  1. Penggunaan Metod tode Perhitungan Pm3 Dalam Analisis Hubunga ngan Kuantitatif Struktur- Aktivitas Senyawa wa Antimalaria Turunan 1,10-Fenan Trolin Deng ngan Pendekatan Regresi Multilinear Ruslin Hadanu

  2. Analysis of The Ex xtent of Damage Traditionally Used Cooking Oil J. C.Werinussa, R , R. Hadanu, Y. Dulanlebit

  3. Analisis Kompone nen Asam Lemak dan Uji Lama Pembakaran ran Minyak Calophyllum inophyllum, l dari D Desa Dullah Kabupaten Maluku Tenggara Fahrul R. Fakaub ubun, Ruslin Hadanu, Healthy Kainama

  

4. Kondisi Optimum E m Elektroplating Baja Karbon Rendah Menggunaka kan Logam Seng (Zn)

Pada Suasana Basa sa Maryone Saija, M M.F.J.D.P. Tanasale, Y. Utubira

  5. Pemantauan Kondi disi Edafik Kimiawi Habitat Tumbuhan Gandaria ( a (Bouea Macrophylla) Di Pulau Ambon Pamella M. Papila ilaya

  6. Sintesis Metil Meri eristat dengan Menggunakan Katalis Cao Imanuel Berly Del Delvis Kapelle

  7. Uji Aktifitas Biol iologis Ekstrak Kulit dan Daging Buah maja (Aeg egle marmelos (L.) Corr) dengan Metode Bri Brine Shrimp Lethality Test Devi Ratnawati

  8. Solid Phase Extrac action pada Penentuan Hg (II) Menggunakan C-18

  18 Berbasis Flow Injection Analysis (FIA) Edi Nasra

  9. Uji Efektifitas Lam ama Pembakaran Minyak Biji Bintanggor Asal al Desa Dullah Seabagai Bahan Bakar Altern ernatif Pengganti Minyak Tanah Fahrul Rozy Faka kaubun

  10. Kajian Awal aktifit ifitas antioksidan fraksi polar keladi tikus (Typhoni onium flagelliforme. Lodd) dengan metode DPP PPH Dian Pratiwi

  11. Uji Penetapan Ka Kadar Paracetamol dan Dextromethorphan dal dalam Campuran Secara Spektrofotometri Lasmaryna Sirum umapea

  12. Karakterisasi Berd erdasarkan Uji Aspek Morfologi dan Biokim kimia serta Terhadap Pertumbuhan Zymo ymomonas mobilis Galur Liar (ZM JPG) Teta Mumtaz Kur urniasar

  

UJI AKTIFITAS BIO BIOLOGIS EKSTRAK KULIT DAN D DAGING BUAH

MAJA (Aegl METODE

egle marmelos (L.) Corr) DENGAN ME BRINE SHRIMP LETHALITY TEST BR

  Devi Ratnawati

  

Universitas B as Bengkulu, Fakultas MIPA dan Ilmu Pengetahuan an Alam

Jl. Raya K Kandang Limun Telp (0736)20919 pes. 208 Bengk ngkulu

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian te tentang uji fitokimia ekstrak kulit buah dan da daging buah maja (Aegle

Marmelos) serta uji aktivitas as biologis dengan metode brine shrimp lethality te test. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah mengeta etahui ada atau tidaknya senyawa metabolit sekun under yang terkandung di

dalam kulit dan daging buah m h maja. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu: pe : pertama, uji pendahuluan

adanya senyawa metabolit sek ekunder (flavonoid, alkaloid, steroid dan triterpen penoid), yang kedua yaitu

uji aktivitas biologis dengan gan menggunakan larva udang Artemia salina leach. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hanya e ekstrak kulit buah maja yang mengandung senya nyawa metabolit sekunder

yaitu alkaloid dan triterpenoid oid dengan kadar (+), sedangkan daging buah maja aja tidak menunjukkan uji

positif terhadap uji metaboli olit sekunder. Hasil uji aktivitas biologis dari ek ekstrak kulit buah maja

mempunyai nilai LC 68,07 p 7 ppm, sedangkan untuk ekstrak daging buah maja aja mempunyai nilai LC

50 50 47,97 mg/L.

  Kata kunci: Buah maja, Aktiv ktivitas biologis, Uji fitokimia.

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

  Secara filosofi potens ensi sumberdaya bahan alam dalam kehidupan pan manusia tergantung pada jumlah dan jenis kan andungan senyawa kimianya. Sumber daya ha hayati yang digunakan sebagai obat-obatan, agro grokimia, dan material sains umumnya m mengandung alkaloid, terpenoid, flavanoid, dan s n senyawa fenol lainnya. Variasi dan kompos posisi senyawa-senyawa tersebut menjadikan sumbe berdaya hayati bernilai ekonomi, tetapi nilai e i ekonomi itu pula yang memicu kerusakannya kare arena dimanfaatkan atau dieksploitasi secara ra berlebihan (Anonim, 2010).

  Senyawa aktif yang ng terdapat dalam tumbuhan umumnya dala alam bentuk metabolit sekunder yang di antaranya ya berupa alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoi oid, dll. Pada tumbuhan senyawa metabolit sekunde der tersebut dapat ditemukan pada akar, batan tang, daun, buah, bunga, biji, dan pada getah. Umum umnya metabolit sekunder mempunyai aktifitas tas biologis dan beperan sebagai pelindung dari tu tumbuhan itu sendiri dari gangguan ham ama penyakit maupun lingkungan (Herbert, 1995). ).

  Salah satu tanaman ya yang banyak mengandung metabolit sekunder er adalah tanaman maja (Aegle marmelos (L.) Corr orr). Tanaman maja atau disebut juga dengan an mojo, adalah sejenis tumbuhan subtropis yang g mudah tumbuh dan berkembang di hampi pir seluruh wilayah di Indonesia. Buah maja te ternyata dapat digunakan sebagai bahan b baku pestisida nabati. Tanaman maja juga sering d g digunakan sebagai obat tradisional. Buah yan ang matang dapat diiris- iris, dikeringkan dan digu igunakan sebagai obat disentri kronis, diare, re, dan sembelit. Kulit batangnya digunakan untu tuk meracuni ikan. Akar maja digunakan se sebagai obat penenang debaran jantung, gangguan uan pencernaan, dan bengkak lambung. Dau aun maja mengandung saponin dan tanin, disampi ping itu akar dan kulit batangnya mengandun dung flavonoid, saponin dan polifenol (Nurcahyati, ti, 2008). Selain itu getah maja juga dapat dig digunakan sebagai obat

  pharmaceutical yang berfun fungsi sebagai perekat untuk obat-obatan tablet let (Patil et al, 2010).

  Berdasarkan hasil pen penelitian Ardian dalam Nurcahyati (2006) dik diketahui bahwa ekstrak buah mojo mampu mengh nghambat pertumbuhan bakteri Escherichia c a coli pada konsentrasi 0,7813 %, sedangkan konse nsentrasi minimum yang mampu membunuh ba bakteri Escherichia coli adalah 3,125 %. Berdasark rkan hasil uji pendahuluan yang dilakukan ol oleh Nurcahyati (2008) dengan menggunakan ekstr strak daun maja dengan konsentrasi 0 (kelomp mpok kontrol), 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, 1, 2, 4, 6, 8 dan 1 10%, pada kelompok perlakuan diketahui bah ahwa konsentrasi yang dapat mematikan larva Aed edes aegypti instar III yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 10%. Rajasekaran et al. (2009), menyimpulkan dal dalam penelitiannya yang berjudul “Studies es on Hepatoprotective

  

Activity of Ethanolic Extrac racts of Fruit pulp of Aegle marmelos (L.) corr rr ” bahwa ektrak etanol

  buah maja masak berpoten tensi efektif untuk menekan agen hepatoprote otective yang alami dan karakteristik fitokimia seny nyawa-senyawa yang terkandung di dalam bu buah maja tersebut juga dapat digunakan sebagai ob obat.

  Dari latar belakang d g di atas diketahui bahwa buah maja mempun punyai banyak manfaat, oleh karena itu peneliti mer erasa perlu dilakukannya uji aktifitas biologis ekstrak kulit buah dan daging buah maja terhadap dap larva udang laut (Artemia salina leach) ) dengan menggunakan metode Brine Shrimp Letha thality Test (BSLT).

  Tujuan penelitian

  Tujuan dalam penelit elitian ini adalah mengetahui keaktifan biolog logis senyawa metabolit sekunder yang terkandung ng dalam ekstrak kulit buah dan daging buah ah maja terhadap larva udang laut.

  Manfaat penelitian

  Manfaat dari penelitia itian ini adalah :

  1. Memberikan inform rmasi dan data awal bagi peneliti berikutn utnya untuk penentuan struktur senyawa yan yang lebih spesifik.

  2. Dapat mengetahui k i keaktifan biologis senyawa metabolit sekun under yang terkandung dalam buah maja.

  METODE PENELITIAN N Determinasi tanaman

  Determinasi tanaman an adalah pemberian nama latin dan suku ku atau familia suatu organisme dengan mengg ggunakan literatur. Dalam penelitian ini, i, determinasi tanaman dilakukan oleh Laboratoriu orium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu lmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu. Sam ampel dalam penelitian ini di ambil dari wila ilayah Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkah ahulu Kota Bengkulu.

  Uji fitokimia kandungan a n alkaloid pada kulit buah dan daging buah h maja Uji kandungan seny nyawa alkaloid dilakukan menurut metode Culvenor Fitzgerald.

  Sebanyak 4 gram kulit bu buah di tumbuk dalam mortal kemudian dib dibasahi dengan 5 mL kloroform. Sambil diaduk- -aduk ditambahkan lagi kloroform beramonia niak 10 mL, selanjutnya disaring dan filtratnya ditam tampung dalam erlemeyer 100 mL. Ekstrak klor loroform yang diperoleh kemudian di masukkan ke d e dalam corong pisah 100 ml, dan di tambahka kan 5 mL asam sulfat 2 M selanjutnya dikocok be berulang. Kemudian campuran dibiarkan b beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan. Lap apisan atas berupa lapisan asam di tampung g dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan pe pereaksi dragendroff, jika sampel mengandung ung alkaloid maka akan timbul endapan berwarna o a orange atau merah jingga (Suryani, 2001). . Prosedur yang sama dilakukan untuk daging bua uah.

  Uji fitokimia kandungan t terpenoid pada kulit buah dan daging buah uah maja

  Untuk menguji kandu ndungan senyawa terpenoid digunakan pereak eaksi warna yang telah lazim digunakan yaitu Lie ieberman-Burchard dengan cara mengambil il 4 gram sampel yang telah dihaluskan dan di ma asukkan ke dalam erlemeyer 100 mL, kemudi udian dimaserasi dengan 25 mL metanol teknis lalu alu di panaskan selama 15 menit. Campuran n tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam erle rlenmeyer 50 mL dan biarkan seluruh meta etanol menguap hingga kering. Lalu di tambahkan kan 5 mL klorofom dan 5 mL akuades dia diaduk secara perlahan, kemudian dipindahkan ke d e dalam tabung reaksi dan dibiarkan terbentuk d k dua lapisan. Diambil 2 tetes lapisan bagian atas yan ang merupakan kloroform lalu diteteskan pada da plat tetes dan biarkan hingga kering. Kemudian d n ditambahkan dengan pereaksi Lieberman-bu burchard (3 tetes asam asetat anhidrat + 1 tetes a s asam sulfat pekat). Adanya senyawa terpen penoid ditandai dengan timbulnya warna merah, me merah jambu atau ungu (Suryani, 2001).

  Uji fitokimia kandungan f n flavonoid pada kulit buah dan daging buah ah maja

  Uji kandungan senya yawa flavonoid dilakukan dengan menggunak nakan pereaksi Shinoda Test (serbuk Mg + HCL L pekat), dengan cara mengambil 4 gram ku kulit buah yang telah dihaluskan dan di masukka kan ke dalam erlemeyer 100 mL, kemudian d n dimaserasi dengan 25 mL metanol teknis lalu di p i panaskan dalam penangas air selama 15 men enit. Campuran tersebut disaring dan dimasukkan ke ke dalam erlenmeyer 50 mL dan biarkan selu luruh metanol menguap hingga kering. Lalu di tamb mbahkan 5 mL klorofom dan 5 mL akuades di diaduk secara perlahan, kemudian dipindahkan ke d e dalam tabung reaksi dan dibiarkan terbentuk d k dua lapisan. Diambil 2 mL lapisan bagian bawah ah yang merupakan lapisan air lalu dimasukk ukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahk hkan dengan 1 tetes HCl pekat dan 0,2 gram se serbuk Mg. Jika sampel mengandung flavonoid mak aka akan terbentuk warna merah (Adfa, 2005) 5). Prosedur yang sama dilakukan untuk daging bua uah.

  Uji fitokimia kandungan s n steroid pada kulit buah dan daging buah m maja

  Untuk menguji kandu dungan senyawa steroid di gunakan pereaksi w i warna yang telah lazim digunakan yaitu Lieberman an-Burchard dengan cara mengambil 4 gram m kulit buah yang telah dihaluskan dan di masukka kan ke dalam erlemeyer 100 mL, kemudian d n dimaserasi dengan 25 mL metanol teknis lalu di di panaskan selama 15 menit. Campuran ters tersebut disaring dan di masukkan ke dalam erlenm nmeyer 50 mL dan biarkan seluruh metanol me menguap hingga kering. Lalu di tambahkan 5 mL k L klorofom dan 5 mL akuades diaduk secara ara perlahan, kemudian dipindahkan ke dalam tabu bung reaksi dan di biarkan terbentuk dua lap lapisan. Diambil 2 tetes lapisan bagian atas yang m merupakan kloroform lalu diteteskan pada p a plat tetes dan biarkan hingga kering. Kemudian d n ditambahkan dengan pereaksi Lieberman-bu burchard (3 tetes asam asetat anhidrat + 1 tetes es asam sulfat pekat). Adanya senyawa ster steroid ditandai dengan timbulnya warna hijau, atau tau hijau kebiru-biruan sampai biru seperti biru iru laut (Suryani, 2001).

  Prosedur yang sama dilakuk ukan untuk daging buah.

  Penentuan banyaknya kan kandungan flavonoid, alkaloid, steroid dan te terpenoid

  Dari hasil uji fitokim imia kandungan flavonoid, alkaloid, steroid id dan terpenoid seperti prosedur (3.3.3, 3.3.4, 3.3.5 3.5, dan 3.3.6) diatas, didapatlah uji positif untu ntuk metabolit sekunder tersebut. Penentuan ban anyaknya kandungan metabolit sekunder er dilakukan dengan menggunakan pembanding. ng. Pembanding yang digunakan adalah buah ah mahkota dewa untuk flavonoid, larutan brusin u n untuk alkaloid, kolesterol untuk steroid da dan biji mahoni untuk terpenoid. Jika sampel yang ng diuji tidak memperlihatkan perubahan warn rna maka diberi tanda (- ), sedikit warna (+), cukup b p banyak (++), banyak (+++), dan sangat banya yak (++++).

  Dari prosedur 3.3.7 dia diatas, maka dipilih salah satu metabolit sekun under yang mempunyai kadar banyak atau sangat b t banyak untuk dijadikan sebagai sampel pada ada uji aktifitas biologis dengan metode BSLT.

3.3 Ekstraksi

  Daging buah maja d a dihaluskan dengan cara diblender dan ku kulit luarnya di parut, kemudian ditimbang sebany anyak 1000 gram. Sampel tersebut dimaserasi si dengan menggunakan pelarut metanol teknis sam sampai tiga hari berturut-turut dengan men engganti pelarut setiap harinya. Maserat disaring g dan dipekatkan dengan Rotary Evaporato ator untuk menguapkan semua pelarut metanol, s , sehingga diperoleh ekstrak kental yang g akan diuji aktivitas biologisnya.

  Uji Aktivitas Biologis Persiapan hewan uji

  Hewan yang digunak akan untuk pengujian adalah larva udang laut. ut. Telur udang didapat dari puslit biologi Lembag baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jak Jakarta. Telur udang di tetaskan dalam wadah yang ang terdiri dari dua bagian berhubungan (bagi agian terang dan bagian gelap) yang berisi air laut aut. Wadah dilengkapi dengan aerasi, dimana ana bagian yang terang disinari dengan lampu dan an bagian gelap di tutup. Telur udang di tabur burkan ke dalam bagian yang gelap dan biarkan sam ampai menetas, setelah menetas larva akan pind indah dengan sendirinya ke bagian yang terang. Sete etelah 48 jam baru bisa digunakan sebagai hewa wan uji (Adfa, 2005).

  Uji aktivitas sitotoksik

  Disiapkan 6 vial untuk uk tiga konsentrasi masing-masing larutan uji uji 1000, 100, 10 mg/L serta satu vial untuk kontro trol. Larutan induk dibuat dengan 0,1 g ekstr strak daging buah maja ditambahkan dengan satu te tetes DMSO ((CH

  3 )

  2 SO), kemudian dilarutkan kan kedalam 100 mL air

  laut untuk larutan induk 10 1000 mg/L. Larutan induk kemudian diencerk rkan menjadi 100 mg/L dan 10 mg/L. Untuk kontro ntrol digunakan pelarut (air laut) yang ditamba bahkan 1 tetes DMSO. Larva udang sebanyak 10 0 ekor dimasukkan ke dalam larutan uji dan n kontrol, diletakkan di bawah sinar lampu selama a 24 jam. Setelah 24 jam diamati dan dihitun tung jumlah larva udang yang mati dan kemudian dia dianalisis dengan menggunakan analisis probit bit dan persamaanregresi linier untuk menentukan LC LC

  50 (Arbain dalam Atenza, 2009). Perlakuan n yang sama di lakukan untuk ekstrak kulit buah ma maja.

  HASIL DAN PEMBAHAS ASAN Uji Aktivitas Biologis Terh erhadap Ekstrak Daging Buah dan Kulit Bua Buah Maja

  Dari hasil uji Bioass assay dengan menggunakan larva udang laut aut (Tabel 1) diketahui bahwa nilai LC

  50 ekstrak d daging buah dan kulit buah maja berturut-tu turut sebesar 47,97 dan

  68,07 mg/L. Dari nilai LC LC

  50 tersebut diatas, menunjukkan bahwa har harga LC 50 dari ekstrak sampel < 1000 mg/L dengan gan kata lain ekstrak tersebut bersifat sitotoksik sik. Tabel 1. Hasil pengamatan atan terhadap kematian larva udang laut, kontrol trol dan nilai probit dan LC ekstrak kulit dan daging buah maja aja

50 Ko Persentase

  Nilai kematian (%) No nsentrasi Jumlah Jumla Log LC

  50 probi sampel larutan kematian h larva kons kontro

  (mg/L)

  larva t (mg/L) l

  10

  6

  30

  20 1 4,16 A 100

  11

  30

  36.7

  2 4.64 47,97 1000

  28

  30

  93.3 3 6,48

  10

  4

30 13,3

1 3,87 B 100 19

30 63,3

2 5,53

  68,07

  1000

  27

  30

  90 3 6,28 Uji Fitokimia Metabolit Se t Sekunder

  Berdasarkan uji akt aktifitas biologis (Tabel 1) maka dapat dikata atakan bahwa di dalam ekstrak kulit dan daging b g buah maja mengandung senyawa yang ber ersifat sitotoksik. Oleh karena itu, maka dilakuka ukan uji kualitatif metabolit sekunder dianta ntaranya uji flavonoid, alkaloid, steroid, dan terpe penoid. Adapun hasil uji pendahuluan senyaw awa metabolit sekunder terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil uji fitokimi mia senyawa metabolit sekunder pada daging ng buah dan kulit buah maja

  No Metabolit Sekunder Daging Buah K Kulit Buah

  1. Flavonoid - -

  2. Alkaloid

  • Pereaksi Mayer -
  • Pereaksi Dragendroff - -
    • 3.

  • Steroid

  4. Terpenoid + - Uji metabolit sekun under jenis alkaloid dengan pereaksi Mayer t r terhadap ekstrak kulit dan daging buah maja ada dalah negatif (-), artinya bahwa senyawa met etabolit sekunder jenis alkaloid ini tidak terdeteks ksi oleh pereaksi Mayer. Hasil yang negatif tif pada pereaksi Mayer terlihat dengan tidak terbent entuknya endapan putih seperti terlihat pada Ga Gambar 1.

  B A

G Gambar 1. Uji alkaloid untuk pereaksi Mayer

  A A = larutan uji pada kulit buah setelah ditamba bah pereaksi B = larutan uji pada daging buah setelah ditamb B = mbah

  Diperkirakan endap apan putih yang terbentuk pada pereaksi Ma Mayer adalah kompleks kalium-alkaloid. Pada pem mbuatan pereaksi Mayer, larutan merkurium m (II) klorida ditambah kalium iodida akan bereaks aksi membentuk endapan merah merkurium (II (II) iodida. Jika kalium iodida yang ditambahkan b berlebih maka akan terbentuk kalium tetraiod iodomerkurat (II). Pada uji alkaloid dengan pereaksi ksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid id akan bereaksi dengan

  • ion logam K dari kalium t tetraiodomerkurat (II) membentuk kompleks ks kalium-alkaloid yang mengendap.

  Senyawa metabolit lit sekunder jenis alkaloid pada pereaksi M Mayer hasilnya adalah negatif (-), maka selanjutn utnya digunakan pereaksi Dragendroff. Hasil sil uji dengan pereaksi Dragendroff kulit buah maj aja positif satu (+) (Gambar 2), sedangkan un untuk daging buah maja tidak menunjukkan adanya p a positif alkaloid (Gambar 3).

  Gambar 2. Uji pembanding ing alkaloid pada kulit Gambar 3. Uji pembandi nding alkaloid pada buah maja daging ing buah maja

  Ket: : A = larutan pemba

  banding (Brusin)

  Ket: : A = larutan p n pembanding

  B = larutan uji ji kulit buah maja (Brusin) in) setelah di i tambah pereaksi

  B = larutan uj uji daging buah Dragendroff maja setela telah di tambah pereaksi D si Dragendroff

  Uji Terpenoid

  Dari Tabel 2 jug juga terlihat bawa kulit buah maja memiliki ki kandungan senyawa terpenoid. Menurut Robins inson (1995), uji yang biasa digunakan untu tuk mendeteksi adanya terpenoid dalam suatu tum umbuhan yaitu dengan pereaksi Lieberman-Bu Burchard (Asam asetat anhidrat-asam sulfat pekat). at). Hasil positif pada uji terpenoid ditunjukkan kan dengan memberikan warna merah, merah jambu bu atau ungu.

  Gambar 5. Larutan pe pembanding terpenoid

  Gambar 4. Uji ter terpenoid pada kulit buah (Ekstrak b k biji mahoni) maja

  Gambar 6. Uji terpenoid pada daging buah maja

  Uji Flavonoid

  Uji kualitatif senyaw yawa flavonoid dengan pereaksi Shinoda Test pada kulit dan daging buah maja adalah negatif ( f (Gambar 15), sehingga perlu dilakukan uji s ji secara kuantitatif. Uji kuantitatif flavonoid dilakuk kukan dengan menggunakan metode kolorimet etri (Cheng et al. dalam Primadini, 2010). Untuk k menentukan analisa flavonoid total, terleb lebih dahulu dilakukan pengukuran absorbansi laru arutan standar quercetin yang akan digunakan an sebagai pembanding.

  • Pengukuran absorbansi dila ilakukan menggunakan spektronik 20D denga gan serapan maksimum 415 nm.

1 A

  4

  2.15

  2.05

  2.22 andungan senyawa steroid juga digunakan tat anhidrat-asam sulfat pekat). Identifikasi seny unjukkan terjadinya perubahan warna hijau, h t. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi p sampel kulit dan daging buah maja dan berar roid pada kulit dan daging buah maja seper

  Uji flavonoid untuk pereaksi Shinoda Test pada kulit buah maja pada daging buah maja

  y = 0,078x + 0,025 R² = 0,955

  2

  6

  4.86

  8

  10 Konsentrasi (µg/L) nm

  ging buah maja

  C (µg/L)

  3.38

  2.14 n pereaksi Lieberman- enyawa steroid terhadap

  , hijau kebiruan, sampai i perubahan warna yang rarti tidak teridentifikasi perti yang terlihat pada

  3.37

  Grafik 8. Kurv

  Tabel 4. Hasil ko

  0,5

  Sampel

  Daging buah Kulit buah

  Uji Steroid

  Untuk uji kand Burchard (asam asetat ekstrak sampel menun biru seperti biru laut. H terjadi pada ekstrak sa adanya senyawa stero Gambar 9 dan 10.

  Gambar 7. U

  A = p B = pa

  b so rb a n si urva kalibrasi quercetin pada panjang gelombang 415 nm

  3 0,197 0,198 0,213 0.193 0.185 0.193

  l konsentrasi flavonoid total dari kulit dan dagin

  

Ulangan A C(µg/L)

  1

  2

  3

  1

  2

  3.35

KESIMPULAN DAN SAR KESIMPULAN

  Dari hasil penelitian dap

  lina .

  of Aegle marmelos as id pada sampel h maja

  Kematian Kesehatan Universitas

  engah Sebagai Sumber 3.pdf[15 Des 2010] marang : IKIP Semarang l.) Terhadap

  d, flavonoid dan ekstrak duga bersifat sitotoksik k kulit dan daging buah

  turut adalah 47,97 mg/L

  Gambar 10. Uji stertoid p kulit buah m steroid pada sampel kulit h maja

  III. Skripsi. Fakultas Ilmu K akarta. Surakarta. A.R., and Patil, B.S. 2010. Fruit Gum of International Journal of Pharmacology. India.

  si Tumbuhan Dari Hutan Kalimantan Teng tp://www.unsjournals.com/D/D0903/D090303.p sintesis metabolit Sekunder, Edisi Kedua . Sema ktivitas Ekstrak Daun Mojo (aegle marmelos l. es Aegypti Instar

  itas biologis (Bioassay) yang lain dari ekstrak k terhadap bakteri, jamur dan serangga.

  dapat disimpulkan bahwa: strak kulit dan daging buah maja berturut-turu aja mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, mengandung senyawa flavonoid dan di dug

  1. Nilai LC

  ARAN

  Pharmaceutical Aid . In Gambar 9. Uji ster buah m

  Muhammadiyah Suraka Patil, D.N., Kulkarni, A.R

  Larva Nyamuk Aedes

  Nurcahyati, S. 2008. Efektiv

  Senyawa Bioaktif . http: Herbert, R. B. 1995. Biosin Press.

  Anonim. 2010. Ekplorasi

  Perlu dilakukan uji aktivita maja seperti uji aktivitas ter

  SARAN

  2. Ekstak kulit buah maja daging buah maja me terhadap Artemia salin

  50 untuk ekstra dan 68,07 mg/L.

DAFTAR PUSTAKA

  Rajasekaran, C., Kalaivan vani, T., Ramya, S., and Jayakumararaj, R R. 2009. Studies on

  Hepatoprotective Activ ctivity of Ethanolic Extracts of Fruit pulp of of Aegle marmelos (L.) Corr. Journal. Sivagang angai.

  Suryani, S. 2001. Studi Seny enyawa Alkaloid Pada Beberapa Spesies Tanam naman Obat Tradisional

Di Taman Hutan Rajo L jo Lelo Bengkulu . Skripsi. FKIP Universitas Ben Bengkulu. Bengkulu.

Atenza, M. 2009. Uji Fito itokimiaAdanya Kandungan Senyawa Flavono onoid Dan Triterpenoid

  Pada Tanaman Sayura uran Serta Bioassay Brine Shrimp Menggun unakan Artemia Salina Leach. Skripsi. FMIPA

  A. Universitas Bengkulu. Bengkulu. Adfa, M. 2005. Survey Etno tnobotani, Studi Senyawa Flavonoid dan Uji Br i Brine Shrimp Beberapa Tumbuhan Obat Tradis disional Suku Serawai di Propinsi Bengkulu . Ju Jurnal Gradient Vol.1.

Dokumen yang terkait

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

3 16 26

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

26 77 24

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING (Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

2 47 22

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KEMBANG BOKOR (Hydrangea macrophylla) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

8 25 27

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA CIPLUKAN (Physalis minima Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)

0 8 20

BIO ASSAY EKSTRAK Selaginella willdenowii DENGAN BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

3 19 53

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS SERTA ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS PEMBUNGKUS MADU LEBAH Trigona Incisa DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1- picrylhidrazyl (DPPH) THE PHYTOVHEMICAL TEST, BRINE SHRIMP LETHALITY TEST, AND ACTIVITY

0 1 7

IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DAN PENGUJIAN TOKSISITAS EKSTRAK METANOL KULIT KAYU LABAN (Vitex pinnata L.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Florensius Rinaldi F, Arsyik Ibrahim, Jaka Fadraersada, Laode Rijai

0 0 7

TOKSISITAS EKSTRAK DAUN DAN KULIT BATANG TAHONGAI (Kleinhovia hospita L.) MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) - Repositori Universitas Kristen Indonesia

0 0 8

UJI TOKSISITAS MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii BI.) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) - UNS Institutional Repository

0 0 14