Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi USD Angkatan 2002-2004 - USD Rep

  PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN MINAT MAHASISWA UNTUK BEKERJA MENJADI GURU Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Angkata n 2002-2004 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi Disusun oleh :

  Yunita Rosalia 021334025

  Percayakan perkaramu kepada Allah sedemikian, seakan-

akan segalanya hanya tergantung kepadaN Y a, dan pada saat

yang sama barupayalah sedemikian rupa, seakan-akan

segalanya hanya tergantung pada usahamu. St. Ignatius de Loyala

  Skripsi ini kupersembahkan untuk mamaku yang tercinta M akasih ‘ma…atas segala usaha mama, ketabahan mama, doa

  ABSTRAK

PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN STATUS

SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN MINAT MAHASISWA

UNTUK BEKERJA MENJADI GURU

  

Studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2004

Universitas Sanata Dharma

Yunita Rosalia

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) jenis kelamin

terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat

mahasiswa untuk bekerja menjadi guru, 2) jenis kelamin terhadap hubungan

antara status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja

menjadi guru, 3) jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa

tentang profesi guru dan status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa

untuk bekerja menjadi guru.

  Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma pada bulan

Oktober 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan

Akuntansi angkatan 2002 sampai 2004 yang berjumlah 263 orang. Sampel yang

diambil sebanyak 72 orang untuk mahasiswa berjenis kelamin wanita dan 28

orang untuk mahasiswa berjenis kelamin pria. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah propotional random sampling. Data dikumpulkan dengan

kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik regresi

dengan variabel dummy.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh jenis

kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru

dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru karena nilai coefficients

regresi interaksi antara dummy (jenis kelamin) dengan persepsi mahasiswa tentang

profesi guru sebesar 0,052 dengan sebesar 0,139 atau probabilitas di atas 0,05;

  ρ

2) tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara status sosial

ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru karena

  

ABSTRACT

The Effect of Sex Toward the Relationship Between University Student’s

Perception About the Profession of Teacher and Family Economical-Status

With The University Student’s Interest to Work as Teacher

  

A Case Study in Students of Accounting Education at the Academic Year

2002-2004

Of Sanata Dharma University

Yunita Rosalia

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  This research purposes are to know the effects of 1) sex toward the

relationship between student’s perception about an occupation as a teacher with

student’s interest to be a teacher; 2) sex toward the relationship between social-

economic status of the family with the student’s interest to be a teacher, 3) sex

toward the relationship between student’s perception about occupation as a

teacher and social-economic status of the family with the student’s interest to be

teacher.

  This research was conducted at Sanata Dharma University on October 2006.

The population in this reseach was Acounting Education Student’s from class of

2002-2004 consisted of 203 students. The sampel were 72 femele student and 28

male students. Which were taken by the propotional Random Sampling method.

The data was collected using questionnaire, interviews, and documentation. The

data was analysed by using regression technique with dummy variable.

  The results of the research show: 1) there is no inffluence of sex toward the

relationship between student ’s perception about profession as a teacher with

student’s interest to be a teacher because the value of interaction regression

coefficient between dummy (sex) and student’s perception about profession as a

teacher is 0,052 with ρ = 0,139 or probability is above 0,05; 2) There is no sex

influence toward the relationship between social-economy status of the family

with the student’s interest to be a teacher because the value of interaction

regression coefficient between dummy (sex) and social- economy status of the

family is 0,002 with ρ = 0,993 or brobability is above 0,05.

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Yesus Kristus atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulisan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Didalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulisan telah berusaha

semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahawa hasil yang disajikan

belum merupakan hasil yang sempurna karena masih banyak kekurangan yang

disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

  Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan skripsi ini penulis

tidak lepas berkat bimbingan dan bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak,

untuk itu tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:

  

1. Drs. FX. Muhadi, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang memberikan

bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  

2. Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si, selaku dosen pembimbing II yang

memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  

3. S. Widanarto, S.Pd., M,Si, selaku Kaprodi beserta Staf Sekertariat Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan ijin serta telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis selama melakukan penelitian.

  

5. Mamaku tercinta dan kakakku yang dengan sabar dan penuh kasih sayang

memberikan dukungan secara material maupun spiritual. Makasih buat semuanya ‘ma...”I Love U”.

  

6. Polin dan Nandhut yang selalu menemani serta memberikan dukungan selama

penyusunan skripsi.

  

7. Teman-temanku anak Arimbi 5 yang selalu memberikan dorongan dan

semangat.

  

8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

  Yogyakarta, Januari 2007 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PERSYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 5 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8 A. Tinjauan Teoritik ................................................................................... 8

  

1. Minat .................................................................................................. 8

  2. Persepsi ............................................................................................... 10

  3. Status Sosial Ekonomi Keluarga ....................................................... 15

  4. Jenis Kelamin .................................................................................... 21

  

D. Hipotesis ................................................................... .............................. 32

  

BAB III METODA PENELITIAN .............................................................. 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 34

B. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 34

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian.................................................. 34

D. Populasi dan Sampel penelitian.............................................................. 35

E. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian .......................................... 36

F. Data yang Dibutuhkan ........................................................................... 42

G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 42

H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 56

A. Deskriptif Data ....................................................................................... 56

B. Teknik Analisis Data .............................................................................. 66

C. Pengujian Hipotesis .............. ................................................................. 70

D. Pembahasan ............................................................................................ 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 79

A. Kesimpulan ............................................................................................ 79

B. Keterbatasan penelitian.......................................................................... 80

C. Saran ..................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I

  

A. Ijin Penelitian …..………………………………………………….....85

  B. Surat Keterangan Penelitian…….…………………………………....86

  

C. Kuesioner …………………………………………………………….87

  

D. Data Penelitian ……………………………………………………… 93

LAMPIRAN II

  

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas………………………………….94

LAMPIRAN III

  

A. Perhitungan Distribusi Frekuensi……….……………………………104

LAMPIRAN IV

  

A. Pengujian Deskiptif Data ……………………………………………110

LAMPIRAN V

  

A. Perhitungan Pan Tipe II ……………………………………………..113

LAMPIRAN VI

  

A. Normalitas …………………………………………………………...117

  

B. Linieritas …………………………………………………………….118

LAMPIRAN VII

  

A. Regresi Sederhana Hipotesis I ………………………………………. 119

  

B. Regresi Sederhana Hipotesis II ……………………………………… 122

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah FKIP merupakan fakultas tertua yang memiliki paling banyak

  prodi/jurusan diantara fakultas lain, di Universitas Sanata Dharma yang memiliki tujuan pertama mendidik calon guru manjadi tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional. IKIP Sanata Dharma telah berkembang menjadi Universitas yang tidak hanya memiliki fakultas keguruan, namun memiliki berbagai macam fakultas sehingga Sanata Dharma diharapkan mampu memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Telah banyak upaya dilakukan FKIP Universitas Sanata Dharma untuk menghasilkan calon guru yang berkualitas dan profesional, namun ternyata ada satu hal penting yang terlupakan, yaitu belum diketahuinya minat mahasiswa FKIP Sanata Dharma yang ingin berkerja menjadi guru.

  Tuntutan-tuntutan yang melekat pada program-program studi FKIP, mempersiapkan seseorang untuk diterima berkerja di bidang pendidikan khususnya menjadi guru dan berhasil didalamnya. Sehubungan dengan pendidikan, khususnya menjadi guru maka tujuan FKIP Universitas Sanata Dharma dalam menciptakan seorang guru yang berkualitas dan profesional tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan Citra guru di masyarakat atau di negara kita berubah- ubah dari waktu ke waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi (penilaian serta penghargaan) warga masyarakat terhadap jabatan guru, unjuk kerja para guru yang telah berkarya (performance), dan adanya perubahan persyaratan jabatan guru sebagai dampak kemajuan ilmu serta teknologi era profesionalisasi dan spesialisasi (Samana, 1994:13).

  Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen diharapkan mampu meningkatkan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi pendidik/guru.

  Pertimbangan profesionalitas guru mengindikasikan perlunya ditetapkan Undang-Undang Guru yang memberikan perlindungan hukum, profesi, dan keselamatan kerja. Undang-Undang Guru merupakan jaminan atas pekerjaan dan jabatan guru sebagai suatu profesi yang hanya boleh diemban oleh seorang yang memenuhi persyaratan kompetensi dan kualifikasi serta syarat- syarat lain yang bersifat administratif. Undang-Undang Guru memberikan perlindungan hukum kepada para guru agar memperoleh jaminan kesempatan dan penempatan yang adil, serta kesempatan untuk

  

Bab V (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, 2006:5), yang

secara eksplisit menjelaskan aspek kesejahteraan guru secara finansial yaitu:

Pertama, gaji pokok guru paling sedikit dua kali lipat daripada PNS non-

guru untuk golongan, pangkat dan masa kerja yang sama. Kedua, tunjangan

profesi guru sebesar 50% dari gaji pokok. Ketiga, tunjangan khusus bagi

guru pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di daerah terpencil atau

daerah khusus sebesar 100% dari gaji pokok yang ia terima.

  Minat mahasiswa untuk berkerja menjadi guru memang dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri mahasiswa itu

sendiri. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui minat mahasiswa

Pendidikan Akuntansi untuk berkerja menjadi guru, dilihat dari faktor- faktor

yang mempengaruhinya, diantaranya persepsi mahasiswa tentang profesi

guru dan status sosial keluarga yang ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa.

  

Perbedaan sifat antara laki- laki dan perempuan dalam hal perhatian,

pandangan, cara berfikir dan perasaan akan berpengaruh pada persepsi

seseorang tentang profesi guru yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru (Gilarso, 1995:5). Latar

belakang status sosial ekonomi keluarga akan berpengaruh terhadap pilihan

jabatan anak, selain itu keluarga dapat juga memberikan pandangan- maka akan di teliti tentang Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru dan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Minat Mahasiswa Untuk Bekerja Menjadi Guru.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka masalah- masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:

  1. Minat ma hasiswa Pendidikan Akuntansi yang ingin berkerja menjadi guru.

  2. Persepsi mahasiswa pria dan wanita tentang profesi guru.

  3. Tingkat pendidikan orang tua mahasiswa yang ingin bekerja menjadi guru.

  4. Tingkat pendapatan dan pekerjaan orang tua mahasiswa yang ingin bekerja menjadi guru.

  5. Tingkat kekayaan orang tua mahasiswa yang ingin bekerja menjadi guru.

C. Pembatasan Masalah

  Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak terlalu luas, serta sesuai dengan

yang dianalisis, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

  1. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma dari angkatan 2002 sampai 2004. Sampel diambil dari mahasiswa angkatan 2002 sampai 2004 karena menurut pendapat Strong dalam Winkel (1991:55) minat baru terbentuk secara cukup jelas

pada akhir masa remaja yaitu sekitar umur 15 sampai 20 tahun.

  2. Minat yang dimaksud hanya dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu persepsi mahasiswa tentang guru dan status sosial ekonomi keluarga, jenis kelamin

  3. Persepsi yang dimaksud adalah pandangan seseorang tentang guru yang positif dan negatif yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bekerja menjadi guru.

4. Status sosial ekonomi keluarga yang dimaksud ditinjau dari pendidikan, pekerjaan dan kekayaan yang dimiliki orang tua.

  D. Rumusan Masalah Berdasarkan inti dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah- masalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat mahasiswa Pendidikan Akuntansi untuk berkerja menjadi guru?

  2. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa Pendidikan Akuntansi untuk berkerja menjadi guru?

  3. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa Pendidikan Akuntansi untuk berkerja menjadi guru?

  E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitia n yang ingin dicapai:

  1. Menge tahui seberapa besar pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat

  3. Mengetahui seberapa besar pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk berkerja menjadi guru.

F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

  1. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang minat mahasiswa Pendidikan Akuntansi yang ingin bekerja menjadi guru sehingga dapat dijadikan masukan yang positif bagi pengambilan kebijakan berikutnya.

  2. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi penelitian sejenis dan sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak yang

ingin meneliti dan memperdalam masalah yang akan dibahas.

  3. Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama kuliah dan

BAB II LANDASAN TEORITIK DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoritis

  1. Minat Menurut Ketut (1987:46), minat berarti suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

  Minat sangat besar pengaruh dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Sekali terbentuk minat mengandung makna bagi perencanaan masa depan sehubungan dengan jabatan yang akan dipangku (vocational planning), lebih- lebih bidang jabatan apa yang akan dimasukinya dan apakah orang akan merasa puas dalam jabatan yang akan dimasuki (vocational satisfication). Winkel (1991:533) mengemukakan bahwa minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang

  

dengan kemampuan dan minatnya. Oleh karena itu kita harus mengetahui

apakah kemampuan dan minat kita cocok dengan pekerjaan yang kita

masuki.

Faktor – faktor yang mempengaruhi minat seseorang terhadap suatu

pekerjaan adalah: a. Faktor pada individu sendiri Faktor pada individu sendiri (internal) dapat dibedakan yang satu dengan yang lainnya, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain karena bersama-sama membentuk keunikan kepribadian seseorang. Faktor pada individu sendiri seperti kebutuha n, sifat kepribadian, intelektual, bakat khusus dan keadaan jasmani.

  b. Faktor-faktor eksternal Faktor-faktor eksternal dapat dibedakan yang satu dengan yang lain, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena bersama-sama menciptakan keseluruhan ruang gerak hidup. Faktor-faktor eksternal seperti masyarakat/lingkungan sosial budaya, keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh dari seluruh anggota keluarga, pendidikan sekolah, pergaulan dengan teman-teman sebaya

  Menurut pandangan Super dalam Ketut (1987:49), minat yang dimiliki seseorang dapat diteliti dengan empat cara, yaitu: a. Menyaksikan kegiatan-kegiatan yang suka dilakukan (manifested interest ).

  b. Menanyakan secara langsung kegiatan-kegiatan apa dan pekerjaan apa yang disukai (expressed interest).

  c. Memberikan suatu tes minat dimana orang harus menjawab sejumlah pertanyaan tentang kegiatan apa yang disukai dan kegiatan yang tidak disukai (inventoried interest).

  d. Memberikan tes untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang- bidang jabatan (tested interest). Dari keempat cara di atas, untuk mengetahui minat mahasiswa untuk bekerja menjadi peneliti menggunakan cara yang kedua.

2. Persepsi

  a. Pengertian Persepsi Persepsi sering dinyatakan sebagai interpretation of experience (penafsiran pengalaman). Interprestasi menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri. Winkel (1991:55)

  Proses presepsi dimulai dengan penginderaan, yaitu diterimanya berbagai gejala dari luar diri kita melalui lima indera yang kita miliki yang sering kita sebut sebagai rangsangan. Rangsangan tersebut kemudian diinterprestasikan sehingga menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan.

  Walgito (1994:53) mengungkapkan persepsi sebagai proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus individu melalui alat reseptornya (alat penerima rangsangan). Stimulus tersebut kemudian diteruskan sampai ke pusat susunan saraf (otak) sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar dan sebagainya.

  Persepsi yaitu pengamatan secara global yang belum disertai dengan kesadaran, sehingga subjek dan objeknya belum dibedakan satu dari yang lainnya (Kartono, 1984:77).

  Konsep lain mengenai persepsi, yaitu proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas, hubunga n antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti (Irwanto, 1983:55).

  Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan orang diharapkan pada sejumlah besar objek atau peristiwa. Objek dan peristiwa yang ada tidak akan mempunyai arti jika orang tidak dapat menginterprestasikan atau menafsirkan. Persepsi terhadap suatu objek dan peristiwa belum tentu sama antara satu ind ividu dengan individu lainnya, walaupun objek dan peristiwa sama dan disampaikan oleh orang yang sama pula.

b. Persepsi tentang profesi guru Menurut Joni (1980:6), guru adalah jabatan yang profesional.

  Pengertian jabatan profesional perlu dibedakan dari jenis pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan melakukan keterampilan tertentu (magang, keterlibatan langsung dalam situasi kerja dilingkungannya, keterampilan kerja sebagai warisan orang tua pendahulunya). Seseorang bekerja secara profesional dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan rasional, dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta memperkembangkan mutu karyawan.

  Jenis pekerjaan yang kualifikasi profesional memiliki ciri-ciri jabatan profesional tersebut mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan atau negara (dengan segala civil effect-nya). Dari uraian diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa jabatan guru merupakan jabatan profesional karena memenuhi ketiga macam persyaratan.

  Pandangan tentang citra guru sebagai seorang yang wajib digugu (dipatuhi) dan ditiru (diteladani) tanpa reserve perlu diragukan ketepatannya lagi. Konsep keguruan yang klasik tersebut mengandaikan pribadi guru serta perbuatan keguruannya adalah tanpa cela, sehingga pantas hadir sebagai manusia yang ideal. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan, jadi citra guru yang wajib digugu dan ditiru perlu disikapi secara kritis dan realistis. Benarlah bahwa guru wajib menjadi teladan bagi siswa dan orang-orang sekelilingnya, tetapi guru adalah orang yang tidak pernah bebas dari cela dan kelemahan, justru salah satu keutamaan guru hendaknya diukur dari kegigihan usaha

guru yang bersangkutan untuk menyempurnakan diri serta karyanya.

  Citra guru di masa depan sangat diharapkan hadirnya pribadi guru sebagai penutan yang tindak keguruannya mampu membendung dampak negatif dari kondisi serta situasi masyarakat modern yang cenderung mudah tergelincir ke sifat meterialistis, konsumeristis, dan berorientasi pada mutu (baik dalam proses maupun hasil kerja), yang semakin menuntut warganya untuk menguasai ilmu serta teknologi dala m segala bidang kehidupan, semakin gamblang bahwa masyakat modern tersebut memerlukan jasa sekolah atau guru. Dengan kata lain, dalam kondisi masyarakat modern tersebut, jelaslah bahwa orang tua (sepandai apapun) tidak mampu membimbing anak- anaknya dalam semua segi persiapan hidupnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi sosial sekolah dan atau guru dalam masyarakat modern semakin penting.

  Citra guru di masyarkat atau di negara berubah dari waktu ke waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi (penilaian serta penghargaan) warga masyarakat terhadap jabatan guru, unjuk kerja para guru yang telah berkarya (performance), dan adanya perubahan persyaratan jabatan guru sebagai dampak kemajuan ilmu serta teknologi (era profesionalisme dan spesialisasi).

  Dalam situa si sosial apapun, jabatan guru tetap dinilai warga masyarakat sebagai pemberi inspirasi, penggerak dan pelatihan dalam penguasaan kecakapan tertentu bagi sesama, khususnya bagi para khusus melalui lembaga pendidikan guru, agar dengan keahliannya mampu mengajar sekaligus mendidik siswanya untuk menjadi warga negara yang baik (susila), berilmu, produktif, sosial, sehat dan mampu berperan aktif dalam peningkatan sumber daya manusia atau investasi kehidupan.

  3. Status Sosial Ekonomi Keluarga Menurut Susanto (1997:99) status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, dan merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam kelompok masyarakat.status sosial ekonomi mempunyai dua aspek:

  a. Aspek yang agak statis (struktural), dimaksudkan sifat hirarkis ialah mengandung perbandingan atau tinggi rendahnya secara relatif terhadap status lain.

  b. Aspek yang relatif dinamis (aspek fungsional) dimaksudkan peranan sosial yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status tersebut. Sehubungan dengan konsep status dalam aspeknya yang struktural,

  Adanya perbedaan kedudukan-kedudukan tersebut menyebabkan

sistem pelapisan sosial atau social stratification, yaitu perbedaan

penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau

secara hirarkis.

  Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat ditimbulkan karena adanya

sesuatu yang dihargai oleh masyarakat. Barang merupakan sesuatu yang

dihargai oleh masyarakat biasanya berupa uang atau benda-benda yang

bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan

beragama, dan juga keturunan dari keluarga yang terhormat. (Soemarjan

dan Sumardi, 1946:271).

  Menurut Soekamto (1997:265-266) masyarakat pada umumnya mempertimbangkan dua macam kedudukan yaitu:

a. Ascribed Status yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.

  Kedudukan tersebut diperoleh melalui kelahiran.

  

b. Archieved status yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan

usaha- usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak dipengaruhi melalui kelahiran akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja dan ini tergantung dari kemampuan masing- masing dalam mengejar

  

khusus dan barang-barang berharga yang ada dirumah (Mahmud,

1990:83-84).

  

Winkel (1991:536) mengemukakan bahwa status sosial ekonomi

keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua, tinggi rendahnya pendapatan

orang tua, jabatan ayah atau ibu, daerah tempat tinggal, suku bangsa.

  Melly G- Tan dalam Koentjaraningrat (1997:53) mengatakan

bahwa konsep kedudukan sosial ekono mi dalam ilmu pengetahuan

masyarakat sudah sudah sewajarnya mencakup tiga faktor yaitu :

  a. Tingkat Pendidikan Menurut tap MPR No. IV tahun 1973 dikatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup oleh sebab itu melalui pendidikan, seseorang akan memperoleh pengalaman kemampuan mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai- nilai dan hal yang baru, yang semuanya itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada orang itu sendiri.

  Sedangkan menurut Philip H Coombs dalam Rostiawati (1992:43-44), pendidikan dapat diklasifikasikan kedalam tiga disadari sejak lahir sampai akhir hayat, didalam keluarga, dalam pekerjaan dan pengalaman sehari-hari.

2) Pendidikan formal Pendidikan formal merupakan pendidikan sekolah.

  Pendidikan sekolah yang mengkhus uskan diri pada penyelenggaraan pendidikan generasi muda (dari usia 5-6 tahun sampai usia sekitar 24 tahun) secara sistematis, terencana dan berurutan dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk tiap angkatan dan dilaksanakan dalam situasi belajar khusus.

  3) Pendidikan non- formal Pendidikan non- formal yaitu pendidikan yang teraratur yang sudah dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan yang sudah diterapkan.

  Berdasarkan jenjang atau tingkatan-tingkatan yang ada pada pendidikan formal maka setiap kepribadian yang terbentuk pada lulusan setiap jenjang pendidikan berbeda pula, yaitu:

a) Lulusan SD, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah statis, monolis dan cenderung dogmatis.

  d) Lulusan PT, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah terbuka terhadap kritikan, kosmopolis, tidak fanatik, dan cenderung bersifat terbuka. Dari paparan di atas sela njutnya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai ini akan membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang yaitu dalam masyarakat. Tingkat pendidikan orang tua akan mempengaruhi keberhasilan anaknya dalam belajar (Sardiman, 1986: 15).

  b. Tingkat Pendapatan Pendapatan adalah pengahasilan yang diperoleh responden (dalam hal ini orang tua) besarta anggota keluarga yang bersumber dari segi formal, sektor informal, sektor sub sistem dalam waktu satu bulan diukur dengan rupiah. Menurut Gilarso (1984:47) sumber-sumber pendapatan dapat diperoleh dari:

1) Usaha sendiri (wiraswasta), misalnya berdagang, berternak,

3) Hasil dari apa yang dimiliki, misalnya menyewakan rumah, menyewakan mobil, menyewakan tanah.

  Menurut Sardiman dan Evers Die rtes Hans (1998:92) pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu: 1) Pendapatan berupa uang Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain- lain, balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara di halaman rumah sendiri, hasil investasi serta keuntungan sosial. 2) Pendapatan berupa barang Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang bersifat reguler dan biasa akan tetapi selalu berbentuk belas jasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekaligus tidak diimbangin atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati

  3) Pendapatan lain- lain Pendapatan lain- lain adalah pendapatan yang berasal dari penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman bahwa segala penerimaan bersifat trasfe r atau redistribusi biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang dan menang judi.

  Tingkat pendapatan orang tua akan mempengaruhi seorang anak mencapai pendidikan yang tinggi, yang pada akhirnya akan mene ntukan persepsi seseorang terhadap profesi guru sehingga akan mempengaruhi minat seseorang utuk bekerja menjadi guru.

  c. Fasilitas Keluarga Fasilitas keluarga adalah fasilitas yang dimiliki oleh keluarga, fasilitas keluarga diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus benda atau berang berharga yang dimiliki oleh keluarga responden.

  4. Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah sifat pria dan wanita baik yang menyangkut segi fisik maupun psikisnya. Alasan penulis meneliti perbedaan antara cenderung mempunyai sifat tegas, inisiatif dan mempunyai fisik lebih kuat dibandingkan dengan wanita pada umumnya. Jenis kelamin tersebut berbeda pula dalam hal perhatian, kesanggupan, pandangan, dan lain- lain. Ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat tradisi terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik dan psikologis inilah yang dapat mempengaruhi perbedaan persepsi antara wanita dan pria. Menurut Kartono (1981:20), perbedaan pria dan wanita meliputi:

  a. pada umumnya kemampuan intelektual wanita lebih rendah dari pada kemampuan intelektual pria; b. wanita lebih menyenangi pekerjaan yang bersifat sosial seperti juru rawat dan guru, sedangkan pria lebih menyenangi pekerjaan yang membutuhkan pemikiran; 5. Rangkuman Hasil Tinjauan Teoritis Tentang Pengaruh Antar Variabel.

  Selama proses perkembangan jabatannya, orang muda memperoleh sejumlah keyakinan, nilai, kebutuhan, kemampuan, keterampilan, sifat kepribadian, pemahaman dan pengetahuan yang dapat menumbuhkan minat seseorang terhadap suatu jabatan. Perkembangan karir dipengaruhi dari corak pendidikan dalam keluarga, pengaruh dari adanya kecocokan antara pribadi sesorang dan lingkungan jabatan.

  

a. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Antara Persepsi

Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dengan Minat Mahasiswa Untuk Bekerja Menjadi Guru.

  Jenis Kelamin yang dimaksud adalah mahasiswa laki- laki dan perempuan. Secara psikologi dan fisiologi ternyata laki- laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Pengaitan dan pembatasan kesempatan berjabatan tertentu pada jenis kelamin pria atau wanita dan lingkup kebudayaan atau golongan sosial akan membawa akibat terhadap cara masyarakat luas berpikir tentang dunia kerja. Sifat kepribadian yang dimiliki antara pria dan wanita berbeda-beda. Perbedaan kepribadian ini akan membawa akibat terhadap cara masyarakat berfikir luas tentang dunia kerja. Seorang perempuan lebih mempunyai sifat keibuan yang lemah lembut, berperasaan dan lebih feminim.

  Sedangkan laki- laki mempunyai sifat maskulin, kasar dan lebih perkasa. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku mutlak karena ada laki- laki yang bersifat keibuan, lemah lembut, berperasaan dan lebih feminim. Sedangkan ada perempuan yang bersifat maskulin, kasar dan lebih perkasa. Perbedaan sifat antara laki- laki dan

  Ada anggapan bahwa profesi guru lebih cocok untuk perempuan, karena perempuan mempunyai sifat keibuan, lemah lembut, berperasaan dan lebih feminim sehingga perempuan lebih peka terhadap kebutuhan belajar siswa maupun masalah-masalah yang menyangkut kepribadian atau psikologi siswa. Faktor lain berkaitan dengan anggapan bahwa profesi guru merupakan profesi yang aman bagi perempuan, karena perempuan dapat menjadi guru sambil menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga. Tugas seorang ibu adalah mendidik anak maka secara tidak langsung perumpuan juga mendidik siswa-siswanya seperti anak-anak sendiri oleh karena itu secara alamiah anak lebih dekat dan mudah berkomunikasi dengan ibunya. Realitas ini terbawa masuk sampai ke sekolah, sehingga di sekolah seorang murid menemukan “ibunya” yang kali ini menjadi guru baginya.

  Profesi guru kurang cocok untuk laki- laki karena sifat laki- laki maskulin, kasar, dan lebih perkasa, sehingga kurang peka terhadap siswa dalam hal pendampingan belajar maupun dalam setiap pembimbingan masalah- masalah yang terjadi pada pribadi siswa.

  

b. Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Hubungan Status Sosial

Ekonomi Keluarga Dengan Minat Mahasiswa Untuk berkerja Menjadi Guru.

  Status sosial ekonomi keluarga menentukan tingkat pendidikan sekolah yang dimungkinkan, jumlah kenalan sebagai pemegang kunci bagi jabatan tertentu yang dianggap masih sesuai dengan jabatan sosial tertentu. Keadaan orang tua mempengaruhi pandangan dan sikap terhadap suatu pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi minat seseorang terhadap suatu pekerjaan.

  Orang muda harus menentukan sikapnya sendiri terhadap harapan dan pandangan itu. Bilama na dia menerimanya, dia akan mendapat dukungan dalam rencana masa depannya (vocational planning), bilamana dia tidak menerimanya, dia mengahadapi situasi sulit karena tidak mendapat dukungan dalam perencanan masa depan. Keluarga dapat juga memberikan pandangan-pandangan mengenai nilai- nilai yang terkandung dalam berkerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan, dan kecocokan jabatan-jabatan tertentu untuk anak laki- laki atau anak perempuan. Misalnya, bilamana orang tua meninggik an jabatan seorang guru, menjunjung tinggi

  Latar belakang status sosial ekonomi keluarga memiliki pengaruh tertentu terhadap pilihan jabatan anak. Peranan pekerjaan, jabatan, atau karir telah dipelajari oleh anak melalui orang tua, keluarga, atau anggota keluarga lainnya dirumah.

  Misalnya, seorang anak dibesarkan dalam lingkungan keluarga besar yang mencari nafkah sebagai guru, maka seorang anak itu pun akan memiliki minat untuk berkerja sebagai guru. Anggota keluarga yang mendorong dan mendukung kerja anaknya untuk menjadi guru, turut membantu secara mental dan spiritual untuk berhasilnya seorang anak itu dalam karier. Keluarga dapat juga memberikan pandangan-pandangan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam berkerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan, dan kecocokan jabatan-jabatan tertentu untuk anak laki- laki atau anak perempuan. Misalnya, bilamana orang tua meninggikan jabatan seorang guru, menjunjung tinggi pengorbanan dan pengabdian guru untuk bangsa dan negara, maka dapat diharapkan anak tersebut akan memiliki persepsi positif tentang profesi guru yang pada akhirnya dapat menumbuhkan minat anak tersebut untuk menjadi guru. orang tua mahasiswa yang satu dengan pekerjaan orang tua yang lain berbeda-beda. Secara tidak langsung jenis pekerjaan orang tua akan berpengaruh terhadap cara pandang

seseorang terhadap suatu pekerjaan atau profesi.

  Jika dilihat dari pengaruh orang tua dalam lingkungan keluarga, maka orang tua yang membuat keputusan- keputusan dan merupakan panutan bagi anak-anaknya. Bagi anak, orang tua merupakan orang yang lebih banyak tahu.

Dokumen yang terkait

faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan bekerja di bank syariah

30 163 111

hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

7 23 89

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Perilaku proposial mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : perbedaan intensitas antara mahasiswa aktivis dengan mahasiswa non aktivis

0 4 152

Pengaruh persepsi tentang personal selling, jenis kelamin penjual, familiaritas penjual dan demografi terhadap keputusan membeli pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8 31 169

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3 13 94

Hubungan antara persepsi tentang musibah dengan perilaku prososial pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menjadi relawan

1 6 89

Pengaruh pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV terhadap persepsi mahasiswa tentang citra KPK : Survei terhadap mahasiswa aktivis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 22 0

Pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa calon guru sekolah dasar(Studi pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Universitas Majalengka tahun ajaran 2015/2016)

0 0 12