faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan bekerja di bank syariah
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DI KOTA
MEDAN BEKERJA DI BANK SYARIAH
OLEH : Hikmah Suryani
100501145
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di Bank Syariah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 mahasiswa fakultas ekonomi tingkat senior minimal semester V dari empat universitas di Kota Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah dengan tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan pada variabel penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
Kata kunci : minat bekerja di bank syariah, nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, keluarga dan teman.
(3)
ABSTRACT
This research aims to determine the factors that affect the interest of students to work in the Islamic Banks.
This research is a descriptive quantitative. Factors that affect the interest of students to work in Islamic banks are religious values, consideration of the labour market, financial rewards, and family and friends. Samples that are used in this study are 100 senior students of faculty of economics who are at least on their fifth semester involving four universities in the city of Medan, those are University of Sumatera Utara, State University of Medan, Islamic University of Sumatera Utara and Muhammadiyah University of Sumatera Utara using proportionate stratified random sampling. This research is using SPSS 17 to analyze the data.
The results showed that the value of religious, consideration of the labour market, and family and friends a positive and significant effect on the interest of students to work in Islamic banks with a confidence level of 90%. While the financial award variable showed positive effect but not significantly on the interest of students to work in Islamic banks. The variable of the job market consideration is the variable that is the most effective for the faculty of economic students interest in the city of Medan to work in Islamic Banks.
Keywords: working interest in Islamic banks, religious values, consideration of the labour market, financial reward, family and friends.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dimana atas segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan bekerja di bank syariah”. Berkat karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan materil, sumbangan pemikiran dan doa dalam menyusun skripsi ini, yaitu kepada :
1. Orang tua penulis, Ayahanda H. Abdul Hapri Simanullang dan Ibunda Hj. Nasyiah Panggabean yang senantiasa memberikan saya kasih saying, doa, dukungan, semangat dan materil selama ini serta kepada kakak penulis, Ridha Yani Simanullang dan abang penulis, Abdul Liansyah Simanullang yang telah memberikan dukungan dan doa selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
(5)
Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding I, yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sekaligus dosen pembanding II penulis yang juga banyak memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Ilyda Sudardjat, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan pengarahan, saran, masukan yang sangat berarti dari awal sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh sahabat-sahabat penulis yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera
(6)
Utara yang telah berpartisipasi dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Dan pihak-pihak terkait yang telah memberikan sumbangsih informasi-informasi yang berguna bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keteratasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
Medan, 1 Oktober 2015
Penulis
Hikmah Suryani
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank ... 7
2.1.1 Jenis Bank ... 8
2.1.2 Pengertian Bank Syariah ... 9
2.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank syariah 10 2.2 Minat ... 12
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah ... 15
2.3.1 Nilai Religius (X1) ... 15
2.3.2 Pertimbangan Pasar Kerja (X2) ... 16
2.3.3 Penghargaan finansial (X3) ... 18
(8)
2.4 Tenaga Kerja ... 20
2.5 Klasifikasi Tenaga Kerja ... 23
2.5.1 Berdasarkan Penduduknya ... 23
2.5.2 Berdasarkan Batas Kerja ... 24
2.5.3 Berdasarkan Kualitasnya ... 25
2.6 Pengangguran ... 27
2.7 Penelitian Terdahulu ... 30
2.8 Kerangka Konseptual ... 32
2.9 Hipotesis ... 33
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 35
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
3.3 Defenisi Operasional ... 36
3.4 Skala Pengukuran Variabel ... 37
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
3.6 Jenis Data ... 38
3.7 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39
3.9 Metode Analisa Data ... 41
3.9.1 Analisis Deskriptif ... 41
3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 41
3.9.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 42
3.9.4 Uji Goodness of Fit ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 49
(9)
4.1.2 Fakultas Ekonomi di Kota Medan ... 51
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 53
4.3 Profil dan Deskripsi Responden ... 54
4.3.1 Jenis Kelamin ... 54
4.3.2 Usia ... 56
4.3.3 Agama ... 57
4.3.4 Jurusan ... 58
4.3.5 Semester ... 60
4.4 Hasil Penelitian ... 61
4.4.1 Analisis Deskriptif Variabel ... 61
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 66
4.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 68
4.4.4 Uji Goodness of Fit ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
(10)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia ... 2
2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil ... 11
2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 12
2.3 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011-2014 (agustus) ... 30
3.1 Daftar Alamat Beberapa Kampus yang Memiliki Jurusan Ekonomi di Kota Medan ... 36
4.1 Jaringan Kantor dan Jumlah Pekerja Perbankan Syariah Di Indonesia ... 49
4.2 Hasil Uji Validitas ... 53
4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 54
4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 56
4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Agama ... 57
4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ... 59
4.8 Jumlah Responden Berdasarkan Semester ... 60
4.9 Pendapat Responden Terhadap Variabel Nilai Religius . 62 4.10 Pendapat Responden Terhadap Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 62
(11)
Finansial ... 64
4.12 Pendapat Responden Terhadap Variabel Keluarga dan Teman ... 65
4.13 Pendapat Responden Terhadap Variabel Minat ... 65
4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 69
4.15 Hasil Uji Linieritas ... 70
4.16 Hasil Uji Determinasi (R2) ... 71
4.17 Hasil Uji F ... 72
(12)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja ... 22
2.2 Kerangka Konseptual Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bekerja Di Bank Syariah ... 33
4.1 Data Responden Menurut Jenis Kelamin ... 55
4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 57
4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Agama ... 58
4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ... 60
4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Semester ... 61
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
I Kuesioner Penelitian ... 82 II Distribusi Jawaban Responden ... 86 III Output SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ... 89 VI Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda .... 91
(14)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di Bank Syariah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah adalah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman. Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 100 mahasiswa fakultas ekonomi tingkat senior minimal semester V dari empat universitas di Kota Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 17.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religius, pertimbangan pasar kerja dan keluarga dan teman berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah dengan tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan pada variabel penghargaan finansial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah. Variabel pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
Kata kunci : minat bekerja di bank syariah, nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, keluarga dan teman.
(15)
ABSTRACT
This research aims to determine the factors that affect the interest of students to work in the Islamic Banks.
This research is a descriptive quantitative. Factors that affect the interest of students to work in Islamic banks are religious values, consideration of the labour market, financial rewards, and family and friends. Samples that are used in this study are 100 senior students of faculty of economics who are at least on their fifth semester involving four universities in the city of Medan, those are University of Sumatera Utara, State University of Medan, Islamic University of Sumatera Utara and Muhammadiyah University of Sumatera Utara using proportionate stratified random sampling. This research is using SPSS 17 to analyze the data.
The results showed that the value of religious, consideration of the labour market, and family and friends a positive and significant effect on the interest of students to work in Islamic banks with a confidence level of 90%. While the financial award variable showed positive effect but not significantly on the interest of students to work in Islamic banks. The variable of the job market consideration is the variable that is the most effective for the faculty of economic students interest in the city of Medan to work in Islamic Banks.
Keywords: working interest in Islamic banks, religious values, consideration of the labour market, financial reward, family and friends.
(16)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dan dalam undang-undang diatas juga dijelaskan bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat. Kedua bank tersebut melaksanakan kegiatan secara konvensional atau syariah. Di sini terlihat, bahwa di Indonesia berlaku dua sistem perbankan yaitu sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga dan bank syariah yang berlandaskan pada ketentuan Islam (Dewi, 2007:155). Kedua bank tersebut beroperasi secara berdampingan. Sejak dikeluarkannya undang-undang tersebut, bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam bentuk bank umum syariah (full fledged Islamic bank), unit usaha syariah (bank konvensional yang membuka cabang syariah) dan office channeling (gerai syariah di kantor bank konvensional) (Ascarya, 2013:v).
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan
(17)
bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan.
Pada awal tahun 2015, jumlah bank syariah sangat meningkat pesat. Perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia
Kantor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
BUS 5 6 11 11 11 11 12 12
UUS 27 25 23 24 24 23 22 22
BPRS 131 138 150 155 158 163 163 164
Jumlah kantor
1.024 1.223 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910 2.944 Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan perbankan syariah meningkat sangat pesat. Pada tahun 2008 jumlah kantor bank syariah hanya 1.024, namun pada januari 2014 sudah mencapai 2.944 kantor. Hanya dalam kurun waktu 6 tahun sudah berkembang lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2008. Melihat dari perkembangan yang pesat ini menunjukkan minat masyarakat terhadap bank syariah semakin bertambah.
Dengan adanya potensi jumlah penduduk muslim Indonesia pada tahun 2006 yang mencapai kurang lebih 85% dari 220 juta penduduk Indonesia (Azmal, 2011:i), memberikan kesempatan bagi berkembangnya secara pesat sektor
(18)
perbankan syariah di Indonesia. Walau banyaknya penduduk muslim di Indonesia bukan berarti agama lain tidak boleh menabung di Bank Syariah.
Pelopor perbankan syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1992 dan merupakan bank umum syariah pertama di Indonesia dan menjadikan Bank Muamalat Indonesia sebagai pioneer bagi bank syariah lainnya. Dan hingga Januari 2015, di Indonesia sudah terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22Unit Usaha Syariah (UUS) dan 164 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dengan total jaringan kantor mencapai 2.944 kantor yang tersebar hampir di seluruh Indonesia (www.bi.go.id/statistik/perbankan/syariah).
Melihat perkembangan perbankan syariah di Indonesiayang semakin pesat, memberikan pengaruh positif di dunia kerja. Layaknya pada perbankan konvensioal, perbankan syariah juga membutuhkan tenaga kerja yang harus mengisi jabatan-jabatan dalam struktur jabatan di perusahaan tersebut. Dengan adanya kondisi ini secara tidak langsung persaingan dalam dunia kerja akan semakin ketat terutama bagi sarjana khususnya bagi sarjana ekonomi.
Model pendidikan yang diterima mahasiswa ekonomi selama diperguruan tinggi memiliki peran serta dalam membentuk mereka menjadi angkatan kerja yang memiliki daya saing, berkualitas, dan professional. Karena keterampilan dan pengetahuan yang mereka peroleh merupakan gambaran dari pengalaman pendidikan mereka. Sebagai seorang sarjana ekonomi nantinya akan dihadapkan pada pilihan apakah akan langsung bekerja sebagai karyawan suatu perusahaan negara ataupun swasta, menjadi wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan
(19)
Ruang lingkup karir bagi sarjana ekonomi sangatlah luas. Sarjana ekonomi dapat dengan bebas memilih untuk menentukan karir masa depan mereka dan tidak tertutup kemungkinan sarjana ekonomi memilih berkarir di Bank Syariah. Dalam memilih karir yang akan dijalani, mahasiswa ekonomi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam menentukan karir masa depan, seseorang tentunya telah mempertimbangkan berbagai hal yang membuatnya dapat tertarik maupun tidak pada suatu karir yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tertarik atau tidaknya mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman. Sebagai seorang fresh graduate pastinya mahasiswa ekonomi akan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut sebelum memilih untuk bekerja di bank syariah.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DI KOTA
MEDAN BEKERJA DI BANK SYARIAH” (studi empiris pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi di beberapa universitas di Kota Medan). Penelitian ini berfokus pada persepsi mahasiswa ekonomi dalam memilih karir. Hal ini ditekankan untuk mengetahui faktor-faktor yang menarik minat mahasiswa ekonomi untuk berkarir di bank syariah. Terlebih lagi melihat perkembangan perbankan syariah di Kota Medan yang semakin menjamur.
(20)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah nilai religius mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
2. Apakah pertimbangan pasar kerja mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
3. Apakah penghargaan finansial mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
4. Apakah keluarga dan teman mempengaruhi minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai religius terhadap minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pertimbangan pasar kerja terhadap
minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penghargaan finansial terhadap minat mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan untuk bekerja di bank syariah. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keluarga dan teman terhadap minat
(21)
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini:
1. Bagi akademisi dan lembaga pendidikan ekonomi, diharapkan dapat menyumbang kajian ilmu dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya.
2. Bagi perusahaan Bank Syariah di Indonesia, diharapkan menjadi bahan masukan dalam memahami bagaimana memberikan motivasi kepada para pencari kerja khususnya mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah. 3. Untuk pihak lain, sebagai bahan rujukan dan sumber informasi atau sumber
pengetahuan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan.
4. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, disebutkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertiantersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2007:23).
Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002:68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Menurut Lubis dalam bukunya yang berjudul Bank & Lembaga Keuangan Lain (2010:5), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Defenisi ini menunjukkan, bahwa objek aktivitas utama bank adalah masyarakat luas karena dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan disalurkan kepada masyarakat juga termasuk individu.
(23)
2.1.1 Jenis Bank
Bank memiliki beragam jenis atau bentuk tergantung pada cara penggolongannya. Menurut Kasmir (2007:32) dewasa ini perbankan dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain:
Dilihat dari segi fungsinya, bank dapat digolongkan menjadi: 1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dilihat dari segi kepemilikannya, bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank milik pemerintah, yaitu bank yang baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungannya dimiliki oleh pemerintah.
2. Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta.
3. Bank milik koperasi, merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
(24)
4. Bank milik asing, merupakan cabang bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara.
5. Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimilki pihak asing dan pihak swasta nasional, dimana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.
Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari:
1. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
2. Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanaka transaksi seperti halnya bank devisa.
Dilihat dari segi menentukan harga, bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional yaitu bank yang dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya didasarkan pada dua metode, yaitu spreadbased dan fee based.
2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah merupakan bank yang menetapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
2.1.2 Pengertian Bank Syariah
(25)
Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Alquran dan Hadist.Berdasarkan pengertian tersebut, bank syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam berdasarkan tata cara bermuamalat secara Islam yang terdapat pada Alquran dan Hadist.
Berdasarkan Undang-undang 7 Tahun 1992 dan mengalami perubahan menjadi Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank yang berprinsip syariah berlaku aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah, antara lain mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah,wadiah
dan lain-lain.Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode bunga, melainkan dengan metode bagi hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah Islam (Wibowo dan Widodo 2005:21).
Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan satu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari kegiatan spekulatif non produktif (gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya membiayai usaha-usaha yang halal (Lubis, 2010:34).
2.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank konvensional dan bank syariah tentunya mempunyai perbedaan. Perbedaan yang paling mendasar pada kedua bank tersebut
(26)
adalah dalam operasinya. Perbankan konvensional menerapkan sistem bunga sedangkan bank syariah menerapka sistem bagi hasil. Perbedaan kedua sistem tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1
Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
Besarnya bunga ditetapkan pada saat perjanjian dan mengikat kedua pihak yang melaksanakan perjanjian dengan asumsi bahwa pihak penerima pinjaman akan selalu mendapatkan keuntungan.
Bagi hasil ditetapkan dengan rasio nisbah yang disepakati antara pihak yang melaksanakan akad pada saat akad dengan berpedoman adanya kemungkinan keuntungan atau kerugian.
Besarnya bunga yang diterima
berdasarkan perhitungan persentase bunga dikalikan dengan
jumkah dana yang dipinjamkan.
Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah yang diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan dan/atau keuntungan yang diperoleh.
Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha peminjam meningkat atau menurun.
Jumlah bagi hasil yang akan dipengaruhi oleh besarnya pendapatan dan/atau keuntungan. Bagi hasil akan berfluktuasi. Sistem bunga tidak adil, karena
tidak terkait dengan hasil usaha peminjam.
Sistem bagi hasil adil, karena perhitungannya berdasarkan hasil usaha.
Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama.
Tidak ada satu pun agama yang meragukan bagi hasil.
Sumber : Ismail (2013)
Selain perbedaan mendasar tentang sistem operasional bank konvensional dan bank syariah yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula beberapa perbedaan lain dari kedua bank tersebut. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
(27)
Tabel 2.2
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Bank Syariah Bank Konvensional
1. Investasi hanya untuk proyek dan produk yang halal serta menguntungkan.
Investasi tidak mempertimbangkan halal
atau haram asalkan proyek
yang dibiayai menguntungkan.
2. Return yang dibayar dan/atau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Return yang dibayarkan baik kepada nasabah penyimpan dana maupun return yang diterima dari nasabah pengguna dana dalam berupa bunga.
3. Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariah Islam.
Perjanjian menggunakan hukum positif.
4. Orientasi pembiayaan tidak
hanya untuk keuntungan tetapi juga falah oriented, yaitu
orientasi kesejahteraan masyarakat.
Orientasi pembiayaan untuk memperoleh keuntungan atas dana yang dipinjamkan.
5. Hubungan antara bank dan
nasabah adalah mitra.
Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditur dan debitur.
6. Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, dan Komisaris.
7. Penyelesaian sengketa
diupayakan diseselasikan secara musyawarah antara bank dan nasabah melalui peradilan agama.
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri setempat.
Sumber : Ismail (2013)
(28)
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, minat berarti perhatian, kesukaan, kecenderungan hati.Minat dapat juga diartikan sebagai gairah ataupun keinginan yang tinggi terhadap sesuatu (Sunarto, 2013:267). Menurut Suryabrata (1988:109),minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi suatu objek. Kecenderungan tersebut merupakan keinginan yang terarah pada suatu tujuan atau objek yang jelas. Dengan kata lain, minat berkaitan dengan dorongan yang datang dari dalam diri. Dimana dorongan tersebut mengakibatkan seseorang memenuhi tujuan yang diarahkan pada satu objek dengan penuh kesadaran dan didukung oleh tekanan emosional sehingga pengarahan tersebut bersifat selektif. Sedangkan menurut Slameto (2001:57), minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada sesuatu hal/aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengetahuna dan kebiasaan.
Menurut Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (1995:117), minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu : a. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
b. Aspek Afektif
Konsep yang membangun kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru, teman sebaya tehadap kegiatan
(29)
yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
c. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutan tepat, namun kemajuan tetap memungkikan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat diasumsikan bahwa timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu rasa senang atau rasa tertarik, faktor perhatian dan faktor kebutuhan. Secara garis besar minat adalah kemauan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal yang dianggap menarik. Seseorang akan memberikan perhatian dan usaha yang lebih untuk mendapatkan apa yang dia sukai sehingga memenuhi kepuasan/kebutuhan pribadi. Kaitannya dengan penelitian Minat Mahasiswa Ekonomi untuk Bekerja di Bank Syariah adalah ketika seorang mahasiswa ekonomi menganggap suatu karir di bank syariah menarik baginya, dia akan cenderung mempersiapkan diri dengan usaha-usaha yang lebih giat untuk mengejar karir tersebut.
Pekerjaan yang sesuai minat adalah idaman bagi setiap orang. Minat dalam bekerja akan menentukan seberapa jauh keikutsertaan seseorang dalam suatu pekerjaan. Makin kuat minat seseorang maka akan semakin peduli yang bersangkutan dalam pekerjaan tersebut. Minat merupakan kecenderungan atau reaksi suatu perasaan yang berlangsung terus menerus yang membuat dirinya
(30)
menjadi selektif terhadap objek minatnya. Tidak mudah untuk seseorang menemukan pekerjaan idaman yang sesuai dengan minat dan keinginan kita. Apabila kita bekerja di bidang yang sesuai dengan keinginan, pada umumnya lebih sukses dalam menjalani karir. Kesesuaian itu lah yang membuat seseorang akan lebih mencintai pekerjaannya dan dampaknya akan membuat orang yang bersangkutan bekerja lebih giat dan rasa tanggung jawab pun akan semakin meningkat.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk Bekerja di Bank Syariah
2.3.1 Nilai Religius (X1)
Perbankan konvensional menggunakan sistem bunga (riba), sedangkan di perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil, tidak ada kegiatan atau usaha yang bersifat spekulatif non produktik (gharar), tidak ada perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya membiayai usaha-usaha yang halal saja. Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata.Bagi beberapa orang yang ingin bekerja di perbankan tetapi takut akan praktik riba di perbankan konvensional maka bekerja di bank Syariah mungkin adalah jalan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Sesuai dengan namanya, sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang religius yang sejalan dengan syariah. Religius disini
(31)
bank umum, contohnya dalam berpakaianyang mengharuskan menutup aurat. Suasana kerja yang nyaman merupakan harapan semua orang tak terkecuali di lingkungan perusahaan. Kondisi kerja yang nyaman salah satunya dilihat dari hubungan sosial antar mitra kerja yang baik seperti terjalinnya kerjasama dan kecilnya konflik yang terjadi. Dan hal kenyamanan susasana dalam kerja bisa terwujud dengan kentalnya susasan kerja yang religius. Religius disini bukan hanya tentang agama dan ibadah tetapi juga bersandar pada semangat nilai-nilai etos kerja yang dipraktekkan menjadi sebuah keyakinan menuju kesuksesan dalam bisnis perusahaan.
2.3.2 Pertimbangan Pasar Kerja (X2)
Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang dilihat dari berbagai aspek atas seberapa baik nilai dan peluang yang ada dari suatu pekerjaan. Pertimbangan pasar kerja merupakan informasi akan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Sebagai mahasiswa yang akan mencari pekerjaan, biasanya memilih pekerjaan berdasarkan informasi lowongan kerja yang mereka dapatkan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan bank syariah di Kota Medan, maka semakin banyak pula permintaan akan tenaga kerja yang akan bekerja di bank syariah tersebut yang merupakan angin segar bagi sarjana ekonomi yang sedang mencari pekerjaan terutama yang tertarik untuk bekerja di bank syariah.
(32)
Menurut Wheller (1983) yang terdapat dalam Aprilyan (2011:45), pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya lapangan pekerjaan, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi. Pengertian pertimbangan pasar kerja lebih jelasnya sebagai berikut :
1. Tersedianya lapangan pekerjaan
Tersedianya lapangan pekerjaan merupakan lowongan kerja untuk diisi oleh pencari kerja.
2. Keamanan kerja
Keamanan kerja disini dalam artian merupakan pekerjaan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Pekerjaan tersebut diharapkan bukan merupakan pilihan profesi sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai tiba waktu pensiun.
3. Fleksibilitas karir
Adanya pilihan karir yang lebih fleksibel akan membantu karyawan untuk tidak berada pada situasi yang stagnasi. Maksudnya disini adalah adanya jenjang karir yang didapatkan karyawan selama mengabdi diperusahaan. Karir yang fleksibel membutuhkan pengetahuan dan pelatihan yang terus menerus diperbaharui.
(33)
Promosi merupakan proses pemindahan jenjang karir secara vertikal kearah yang lebih tinggi dan disertai dengan adanya kenaikantanggungjawab dan imbalan. Seorang bekerja tentu mengharapkan peningkatan posisi sesuai dengan prestasinya. Kesempatan promosi yang diberikan dapat mendorong peningkatan kualitas keja, mewakili aspek penting dari sistem seleksi dan megurangi turnoner.
Dalam memilih pekerjaan, mahasiswa ekonomi harus menilik terlebih dahulu kondisi kerja sebelum mengambil keputusan untuk menerima pekerjaan. Kondisi kerja disini contohnya berupa letak keadaan lingkungan tempat bekerja, jaminan tugas pekerjaan, kesempatan untuk memperoleh kemajuan dalam pekerjaan dan lain-lain sebagainya (Bellante dan Mark Jackson, 1983:15).
2.3.3 Penghargaan finansial (X3)
Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa, tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan (Yudhantoko, 2013:18).
Penghargaan finansial yang biasa disebut dengan gaji atau upah. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi (Sukirno, 2006:351). Gaji atau upah yang diperoleh sebagai imbalan dari pekerjaan telah diyakini
(34)
bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji bukanlah satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja. Saat ini penghargaan finansial/gaji masih dipandang sebagai alat ukur seseorang untuk memilih suatu pekerjaan. Seseorang yang bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi alasan kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa seseorang bekerja hanya untuk alasan faktor ekonomi.
Landasan sistem pengupahan di Indonesia adalah UUD, Pasal 27, ayat (2) dan penjabarannya dalam Hubungan Industrial Pancasila. Sistem pengupahan pada prinsipnya haruslah : (1) mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, jadi mempunyai fungsi sosial; (2) mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja seseorang; dan (3) memuat pemberian insentip yang mendorong peningkatan produktivitas kerja dan pendapatan nasional (Simanjuntak, 1985:106).
Wijayanti (2001) dalam Aprilyan mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/gaji atau penghargaan finansial merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Penghargaan finansial/gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh penghargaan finansial/gaji.
(35)
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Bichu, 2013:296) keluarga adalah orang-orang yang menjadi penghuni rumah, seisi rumah; bapak beserta ibu dan anak-anaknya; satuan kekerabatan yang mendasar dalam masyarakat. Sanak saudara juga dapat disebutdengan keluarga. Sedangkan teman adalah kawan/sahabat yaitu orang yang bersama-sama bekerja, berbuat berjalan, lawan bercakap-cakap sesuatu yang jadi pelengkap pasangan atau dipakai dimakan dsb; bersama-sama (Rahimsyah, 2013:439). Keluarga dan teman merupakan orang terdekat dari mahasiswa ekonomi dalam menjadi kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Pengaruh keluarga dan teman yang dimaksud adalah dalam bentuk rujukan yang diberikan kepada mahasiswa ekonomi. Rujukan yang bersifat ke arah positif ataupun negatif dari keluarga dan teman kemungkinan dapat membentuk perilaku dari mahasiswa itu sendiri.
2.4 Tenaga Kerja
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun ekonominya adalah masalah ketenagakerjaan. Tenaga kerja merupakan modal yang sangat dominan dalam menyukseskan program pembangunan.Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut (Mulyadi, 2003:59).
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
(36)
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Menurut Simanjuntak (1985:2), tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Tiga golongan terakhir, pencari kerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga, walaupun sedang tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja.
Melihat dari pengertian tenaga kerja diatas, setiap orang yang mampu bekerja bisa disebut sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas umur. Tenaga kerja merupakan penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia tenaga kerja, ada yang menyebutkan diatas 20 tahun bahkan ada yang menyebutkan diatas 7 tahun karena anak-anak jalanan termasuk tenaga kerja.
(37)
PENDUDUK
Sumber: Simanjuntak (1985:15)
Gambar 2.1
Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja
ANGKATAN KERJA BUKAN TENAGA KERJA TENAGA KERJA MENGANGGUR SEKO-LAH MENGU-RUS RUMAH TANGGA BEKERJA BUKAN ANGKATAN KERJA PENERIMA PENDAPA-TAN PRODUKTIVITAS RENDAH BEKERJA PENUH SETENGAH PENGANGGURAN KENTARA (JAM KERJA SEDIKIT) TIDAK KENTARA PENGHASILAN RENDAH
(38)
Di pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan serta upah yang akan mereka terima. Upah akan mengalami kenaikan dalam perjalanan waktu apabila kenaikan dalam permintaan tenaga kerja yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan pertambahan stok modal melampaui pertumbuhan angkatan kerja (Bellante dan Mark Jackson, 1983:157). Dalam fungsi Cobb-Douglas (Mankiw, 2006:55-56), jika modal dan tenaga kerja meningkat dalam proporsi yang sama, maka output meningkat menurut proporsi yang sama pula. Dengan kata lain, ketika perekonomian mengalami pertumbuhan yang mengesankan, pendapatan total pekerja dan pendapatan total pemilik modal tumbuh pada tingkat yang nyaris sama. Jadi dapat dipastikan bahwa apabila modal dan tenaga kerja di suatu bank syariah meningkat, maka akan menambah profit bagi perusahaan tersebut. Sehingga membuka lapangan pekejaan di suatu bank syariah bagi mahasiswa tamatan fakultas ekonomi bukanlah hal yang akan merugikan suatu bank syariah tetapi meningkatkan profit perusahaan.
2.5 Klasifikasi Tenaga Kerja
2.5.1 Berdasarkan Penduduknya
Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan penduduknya terdiri dari 2 (dua) jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
(39)
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
2. Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk diluar usia kerja, yaitu mereka yang berusia dibawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contohnya adalah anak-anak, para pensiunan dan para lansia (lanjut usia).
2.5.2 Berdasarkan Batas Kerja
Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan batas kerja terdiri dari 2 (dua) jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang terlibat atau berusaha terlibat dalam suatu kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa. Menurut Mulyadi (2003:60) angkatan kerja terdiri dari golongan bekerja serta golongan menganggur dan mencari pekerjaan.
2. Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak
(40)
mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan ini sewaktu-waktu dapat menawarkan jasa untuk bekerja.
2.5.3 Berdasarkan Kualitasnya
Klasifikasi tenaga kerja berdasarkan kualitasnya terdiri dari 2 (dua) jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya dokter, guru dan lain-lain.
2. Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Contohnya apoteker, ahli bedah, mekanik dan lain-lain.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandal tenaga saja. Contonya kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga dan lain-lain.
(41)
Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang telah mendapat gelar sarjana merupakan tenaga kerja terdidik. Melihat hal tersebut, mahasiswa ekonomi harus cermat dalam pemilihan pekerjaan apa dan bagaimana yang sesuai dengan ilmu yang didapatnya selama dibangku perkuliahan. Apalagi masalah ketenagakerjaan di Indonesia saat ini adalah rendahnya kualitas tenaga kerja, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja dan persebaran tenaga kerja yang tidak merata. Melihat kekurangan tersebut dapat menjadikan motivasi mahasiswa untuk mengasah kemampuannya agar dapat bersaing di dunia kerja.
Setiap perusahaan, khususnya bank syariah akan mencari tenaga kerja yang berkompeten dan professional dalam bidang ekonomi dan perbankan, terkhususnya dalam bidang syariah. Jadi apabila seseorang berminat untuk berkarir di bank syariah, tentunya harus memilih daya saing untuk masuk dan bekerja di bank syariah. Daya saing yang dimaksud disini yaitu mempunyai keterpaduan antara knowledge, skill dan ability
dengan komitmen moral dan integritas pribadi. Syarat-syarat tersebut harus dimiliki agar menjadi SDM yang berkompeten dan profesional untuk bekerja di bank syariah. Sebagai mahasiswa yang akan menyelesaikan kuliahnya dan ingin bekerja di bank syariah haruslah mempunyai pemahaman tentang bank syariah itu sendiri. Sebab tanpa adanya pemahaman SDM tentang perbankan syariah, tidak mungkin suatu bank syariah dapat mencapai kesuksesan tanpa SDM syariah yang berkualitas. Oleh karena itu, SDM syariah sangatlah berpengaruh dalam suatu bank
(42)
syariah untuk pencapaian tujuannya karena betapa pun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun apabila tanpa SDM syariah makan akan sulit bank syariah tersebut untuk mencapai tujuannya.
SDM merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan operasioal suatu bank. Untuk itu penyediaan SDM (banker) sebagai motor penggerak operasional bank haruslah disiapkan sebaik mungkin sehingga mereka memiliki kemampuan dalam menjalankan setiap transaksi perbankan dengan baik. SDM syariah yang baik selalu melakukan sesuatu perencanaan berdasarkan syariat Islam. Serta menjadikan SDMnya itu sebagai SDM yang memiliki wawasan yang luas dan yang selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang berlaku baik hukum pemerintah maupun hukum agama sehingga segala sesuatunya dilakukan dengan baik, benar, terencana dan terorganisir dengan rapi, maka akan terhindar dari keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu.
2.6 Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya sehingga mendapatkan gelar sarjana dan sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori pengangguran.
(43)
friksional, struktual, dan pengangguran karena kurangnya permintaan (demand deficiency unemployment). Pengangguran karena kurangnya permintaan timbul apabila, pada tingkat upah dan harga yang sedang berlaku, tingkat permintaan akan tenagakerja secara keseluruhannya terlampau rendah, dan akibat bahwa jumlah tenagakerja yang diminta perekonomian secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan dengan jumlah pekerja yang menawarkan tenagakerjanya. Walau demikian, terbuka kemungkinan bagi tingkat permintaan keseluruhannya mencapai taraf cukup tinggi untuk memberikan kesempatan kerja bagi seluruh angkatan kerja, namun bagi sejumlah besar pekerja berada dalam keadaan menganggur. Para pekerja ini dapat digolongkan sebagai pengangguran yang bersifat friksional maupun struktural.
1. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lapangan pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah keadaan dimana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan pekerjaan.
Pengangguran atau bisa juga disebut dengan tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 (dua) hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Menurut Edgar O. Edwards (1997) dalam
(44)
buku Ekonomi Pembangunan oleh Subandi (2011:107-108) pengangguran dibedakan dalam 5 (lima) bentuk, yaitu :
1. Pengangguran terbuka; baik sukarela (tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun karena terpaksa (mau bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan). Pengangguran tersebut adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan padahal telah berusaha mencari kerja secara maksimal.
2. Setengah menganggur (underemployment); yaitu mereka yang bekerja lamanya kurang dari yang mereka kerjakan (hari, minggu, atau musiman). Biasanya tenaga kerja ini bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja penuh, yaitu mereka yang tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah menganggur, antara lain :
a. Pengangguran tidak kentara (disguised unemployment), misalnya seseorang bekerja sehari penuh, padahal pekerjaan tersebut sebenarnya tidak memerlukan waktu seharian penuh.
b. Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment), yaitu orang yang bekerja tidak sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikannya.
c. Pensiun lebih awal, yaitu mereka yang pensiun sebelum mencapai batas usia pensiun.
4. Tenaga kerja yang lemah (impaired), yaitu mereka yang bekerja full time,tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan.
(45)
5. Tenaga kerja tidak produktif, yaitu mereka yang mampu bekerja secara produktif, tetapi karena kurang sumber daya penolong yang memadai maka mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.
Mahasiswa baik Diploma maupun Strata 1 yang sudah menyelesaikan studinya dan terjun untuk mencari pekerjaan termasuk dalam kategori pengangguran terbuka. Dibawah ini adalah tabel pengangguran terbuka di Indonesia menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Tabel 2.3
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011 – 2014 (agustus)
No Pendidikan Tertinggi
Yang Ditamatkan 2011 2012 2013 2014
1 Diploma I,II,III/Akademi 276 816 200 028 185 103 193 517
2 Universitas 543 216 445 836 434 185 495 143
Total 820 032 645 864 619 288 688 660
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya mengalami perubahan naik dan turun. Dan pada tahun 2014, jumlah pengangguran lulusan dari perguruan tinggi/universitas sebanyak 688.660 jiwa. Dari jumlah tersebut tentunya ada lulusan fakultas ekonomi yang sedang mencari kerja. Mahasiswa ekonomi yang sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori pengangguran.
2.7 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini :
1. Lara Absara Aprilyan (2011) yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi
(46)
Akuntan Publik”. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai intrinsik pekerjaan, gaji, lingkungan kerja, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik oleh mahasiswa Akuntansi, namun secara parsial variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa Akuntansi, sedangkan variabel nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai social, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas masing-masing berpengaruh signifikan.
2. Adi Surono Putro (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir Menjadi Akuntan Publik”.Sampel yang digunakan adalah 99 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan teknik analisis data menggunakan Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis yang terdiri dari uji regresi linear sederhana dan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik terhadap minat
(47)
positif dan signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik secara simultan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir Menjadi Akuntan Publik.
3. Muhammad Bimo Yudhantoko (2013) dengan penelitian yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Minat Dalam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Perusahaan”.Sampel yang digunakan adalah 241 responden. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua faktor-faktor yang diteliti seperti penghargaan finansial, pendidik professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, keluarga dan teman, instruktur akuntansi, rekan, dan personalitas adalah merupakan faktor yang menarik minat mahasiswa akuntansi pada profesi akuntan manajemen dan menemukan bahwa mahasiswa akuntansi lebih memilih profesi akuntan perusahaan sebagai pilihan pertama karir mereka dibandingkan dengan jenis profesi akuntan yang lainnya.
2.8 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini dikemukakan suatu pemikiran teoritis yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat (variabel Independen), seperti nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial dan keluarga dan teman dengan variabel dependen adalah minat mahasiswa fakultas ekonomi untuk memilih bekerja di bank syariah. Maka untuk menggambarkan alur langkah penelitian dibuat kerangka pemikiran teoritis seperti kerangka dibawah ini :
(48)
Nilai Religius
Pertimbangan Pasar Kerja
Minat Mahasiswa Bekeja di Bank Syariah
Penghargaan Finansial
Keluarga dan Teman
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Kota Medan Bekerja si Bank Syariah
2. 8 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan atau yang mungkin salah. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu
(49)
kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Nazir, 2003:151). Apabila hipotesis itu diterima maka benar dan apabila salah maka akan hipotesis tersebut akan ditolak.
Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang dikemukakan adalah :
1 : Nilai religius berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
2: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
3: Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
4: Keluarga dan teman berpengaruh positif terhadap minat untuk bekerja di bank syriah oleh mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan.
(50)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptifadalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa memuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Daulay, 2010:9). Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk pemecahan masalah-masalah yang aktual dan dianalisis.Penelitian ini menganalisis apakah faktor-faktor seperti Nilai Religius (X1), Pertimbangan Pasar Kerja (X2), Penghargaan
Finansial (X3), Keluarga dan Teman (X4) mempengaruhi minat mahasiswa
bekerja di bank syariah.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di empat (4) Universitas yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara meliputi dua (2) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan dua (2)
(51)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan pertimbangan pertumbuhan Bank Syariah yang semakin meningkat dan menciptakan peningkatan lowongan kerja khususnya bagi mahasiswa ekonomi. Berikut adalah tabel yang menunjukkan alamat fakultas ekonomi di empat (4) universitas di kota Medan.
Tabel 3.1
Dafar Alamat Beberapa Kampus yang Memiliki Jurusan Ekonomi di Kota Medan
No. Nama Universitas Alamat
1. Jl. Dr. Mansyur No. 9
Medan
North Sumatera 20155
Indonesia
2. Jl. Willem Iskandar
Pasar V Medan Estate, Medan, Provinsi Sumatera Utara
3. Jl. Sisingamangaraja
4. Universitas Muhammaddyah Sumatera Utara (UMSU)
Jl. Kpt.Muchtar Basri No. 3
Sumber : Website Resmi Pemko Medan
Alasan peneliti memilih 2 PTN dan 2 PTS tersebut dikarenakan 4 Universitas tersebut memiliki mahasiswa ekonomi terbanyak di Kota Medan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015.
3.3 Defenisi Operasional
Variabel-variabel bebas yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah antara lain :
(52)
Nilai religius berhubungan dengan suasana lingkungan kerja yang islami yang sejalan dengan syariat Islam.
2. Pertimbangan Pasar Kerja (X2)
Pertimbangan pasar kerja merupakan pandangan seseorang dilihat dari berbagai aspek atas seberapa baik nilai dan peluang yang ada dari suatu pekerjaan.
3. Penghargaan finansial (X3)
Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa, tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan.
4. Keluarga dan teman (X4)
Keluarga/orang tua dan teman merupakan orang terdekat dari mahasiswa ekonomi dalam menjadi kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
3.4 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur (Sugiyono, 2001:84). Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiono, 2005:107). Masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) yaitu faktor penyebab mahasiswa memilih
(53)
bekerja di bank syariah dan variabel terikat (Y) adalah minat mahasiswa bekerja di bank syariah.
Alternatif jawaban pada setiap pernyataan minat adalah sebagai berikut: Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kepada mahasiswa ekonomi di beberapa universitas di kota Medan yaitu USU, UNIMED, UISU dan UMSU.
Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan proportionate stratified random sampling (pengambilan sampel apabila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional) (Sugiyono, 2013:64) dengan kriteria mahasiswa ekonomi senior minimal pada tingkat V (lima). Alasan dipilihnya mahasiswa senior karena mahasiswa pada tingkat tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif apa yang akan mereka tempuh setelah kelulusannya.Serta dalam penelitian ini responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (self administrated survey), yang disertai wawancara.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada Central Limit Theorema (Supranto, 2009:97)yang mengatakan bahwa jumlah sampel untuk mencapai kurva normal minimal 30 responden. Alasan penentuan jumlah
(54)
sampel dengan Central Limit Theorema adalah karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui. Sebanyak 100 kuisioner dikirimkan ke 4 universitas (USU, UNIMED, UISU dan UMSU) sehingga diharapkan responden yang mengembalikan kuisioner minimal 30 orang mahasiswa.
3.6 Jenis Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu maupun kelompok yang menjadi objek dalam penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini didapat melalui jawaban dari kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa fakultas ekonomi pada 4 (empat) universitas di kota Medan.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Kuisioner merupakan salah satu cara mengumpulkan data dengan
menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawaban yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu kepada mahasiswa ekonomi di beberapa universitas di kota Medan. Penyerahan kuisioner kepada subjek atau responden penelitian secara langsung dengan cara menemui para responden dan waktu pengumpulan pada seketika itu juga setelah kuisioner diisi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan responden yang telah sesuai dengan yang ditentukan yaitu mahasiswa fakultas ekonomi universitas di kota Medan yang ikut serta dalam pengisian kuisioner. Dengan diserahkan secara langsung diharapkan juga
(55)
jumlah kuisioner yang dikumpulkan sesuai dengan jumlah kuisioner yang disebar.
2. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan dan mempelajari informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Sekaran (2006) dalam buku Sarjono dan Winda yang berjudul SPSS vs LISREL (2011:35), validitas adalah bukti bahwa instrument, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item-item pernyataan di dalam sebuah kuesioner.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17, dengan membandingkan nilai r hasil Corrected Item Total Correlation(r-hitung) dengan
r-table (Situmorang, 2008:43) dengan kriteria sebagai berikut : - Apabila r-hitung >r-tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
- Apabila r-hitung <r-tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
(56)
Sekaran (2006) dalam buku Sarjono dan Winda yang berjudul SPSS vs LISREL (2011:35), menyatakan bahwa keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan-error free).
Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. Menurut Sarjono dan Winda (2011:45) suatu kuesioner dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,60.
3.9 Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 17 dan dengan bantuan Microsoft Excel. Pengujian model ekonometrika ini menggunakan program aplikasi SPSS versi 17. Skala pengukuran kuesioner menggunakan skala Likert.
3.9.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode analisis dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang kemudian data tersebut dianalisis sehingga diperoleh gambaran hasil tentang masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif disajikan dalam bentuk table, grafik dan gambar.
(57)
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat maka harus dilakukan analisa data dengan menggunakan regresi linear berganda:
Dalam penelitian ini digunakan hubungan fungsional sebagai berikut : Y = f(X1,X2,X3 dan X4)
Bentuk hubungan fungsional yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + e
Dimana :
Y = Minat mahasiswa ekonomi untuk bekerja di bank syariah X1 = Nilai religius
X2 = Pertimbangan pasar kerja X3 = Penghargaan finansial X4 = Keluarga dan teman
α = Konstanta
β1,β2,β3 dan β4 = Koefisien regresi
e = error
Dan untuk mengetahui variabel bebas manakah yang memberikan pengaruh paling besar terhadap variabel terikat digunakan koefisien regresi masing-masing variabel. Semakin besar nilai koefisien regresi maka semakin besar pula pengaruh yang ditimbulkan variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
3.9.3 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat heterokedastisitas, multikolinearitas dan Linearitas serta untuk memastikan data yang
(58)
dihasilkan memiliki distribusi normal sehingga layak untuk diuji. Berikut penjelasan pengujian kelayakan model regresi yang digunakan dalam uji asumsi klasik :
1. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Jika korelasi antara variable independen dengan residual diperoleh tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bawah tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) atau tidak.Uji multikolinearitas perlu dilakukan apabila jumlah variabel independen (variabel bebas) lebih dari satu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
(59)
melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Menurut Wijaya (2009) dalam buku Sarjono dan Winda yang berjudul SPSS vs LISREL (2011:70), ada beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, sebagai berikut :
1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel terikat.
2. Menganalisis korelasi di antara veriabel bebas. Jika di antara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar daripada 0,90), hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance-inflating factor). Jika VIF<10, tingkat kolinearitas dapat ditoleransi.
4. Nilai Eigenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas.
Dari penjelasan diatas, diambil hipotesis sebagai berikut :
1. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala
multikolinearitas diantara variabel bebas.
2. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas.
(60)
3. Uji Linearitas
Dalam buku Sarjono dan Winda yang berjudul SPSS vs LISREL (2011:70), uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak (apakah hubungan antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak). Apabila nilai signifikan > dari 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah Linear. Sedangkan apabila nilai signifikan < 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah tidak linear.
3.9.4 Uji Goodness of Fit
Uji Goodness of Fit adalah menentukan seberapa tepat frekuensiyang teramati (observed frekuencies) cocok dengan frekuensi diharapkan (expected frequencies) (Mason, 1996:150). Jadi, uji Goodness of Fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai yang diharapkan (frekuensi teoretis). Beberapa kriteria pengujian Goodness of Fit yang umum digunakan yaitu koefisien determinasi (R2), uji t dan uji F.
1. Uji Koefisien Determinasi ( R2 )
Koefisien determinasi ( R2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar variasi total
(61)
dalam model regresi tersebut. Nilai dari koefisien determinasi ialah antara 0 hingga 1. Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel dalam model tersebut dapat mewakili permasalahan yang diteliti, karena dapat menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependennya. Nilai R2 sama dengan atau mendekati 0 (nol) menunjukkan variabel dalam variabel terikat.
2. Uji Signifikan Bersama-Sama ( Uji F)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah keseluruhan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen dalam persamaan regresi berganda. Uji F dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.Dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Jika Fhitung> Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independen (nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah..
b. Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya
variabel independen (nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman) secara
(62)
bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.
Kesimpulan signifikansi secara bersama juga dapat dilihat dari nilai probabilitas uji F. Apabila nilai probabilitas uji F yang diperoleh lebih besar dari 0,05 maka variabel nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman secara bersama berpengaruh tidak signifikan (tidak nyata) terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.
Namun, apabila nilai probabilitas uji F yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka variabel nilai religius, pertimbangan pasar kerja, penghargaan finansial, dan keluarga dan teman secara bersama berpengaruh signifikan (nyata) terhadap minat mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.
3. Uji Secara Parsial ( Uji t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dengan hipotesis sebagai berikut : a. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Xi
(variabel-variabel bebas pada persamaan) berpengaruh nyata terhadap Y (variabel dependen / variabel terikat)
b. Jika thitung< ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya Xi
(63)
Pengaruh signifikan atau tidak suatu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial juga dapat dilihat dari nilai probabalitas pada uji t. Apabila nilai probabilitas dari uji t masing-masing variabel independen dalam persamaan lebih besar dari 0,1 maka variabel independen tersebut berpengaruh tidak signifikan (tidak nyata) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas dari uji t masing-masing variabel independen dalam persamaan lebih kecil dari 0,1 maka variabel independen tersebut berpengaruh signifikan (nyata) terhadap variabel dependen.
(64)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum
Berikut adalah penjabaran gambaran umum penelitian :
4.1.1 Bank Syariah di Indonesia
Pada tahun 1992 sampai tahun 1998, hanya terdapat satu Bank Umum Syariah (BUS) dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi. Dengan disahkannya UU No. 1 1998, perkembangan perbankan syariah di Indonesia dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2015 sangat pesat. Perkembangan perbankan syariah yang semakin pesat tersebut tentunya diiringi dengan jumlah kantor dan juga jumlah pekerja yang bekerja di unit syariah tersebut. Perkembangan bank syariah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
(65)
Kantor 2011 2012 2013 2014 2015
BUS 11 11 11 12 12
UUS 24 24 23 22 22
BPRS 155 158 163 163 164
Jumlah kantor 2.101 2.663 2.990 2.910 2.944
Jumlah Pekerja 27.660 31.578 42.062 (tidak diketahui)
(belum diketahui) Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2011 sampai dengan 2013 jumlah kantor bank syariah di Indonesia berkembang sangat pesat. Melihat perkembangan bank syariah di Indonesia yang semakin pesat ini tidak terlepas dari kinerja perbankan syariah yang baik. Kinerja yang baik tidak terlepas pula dari kinerja pekerja yang memuaskan. Perkembangan perbankan syariah yang semakin pesat ini tentu saja diikuti dengan jumlah tenaga kerja yang seimbang. Dapat dilihat pada tabel diatas, pada tahun 2012 terdapat 2.663 kantor perbankan syariah yang tersebar di seluruh Indonesia dan diikuti dengan jumlah pekerja sebanyak 31.578 orang pekerja. Pada tahun 2013, dengan bertambahnya jumlah kantor perbankan syariah sebayak 327 kantor, dapat menambah tenaga kerja sebanyak 10.484 orang pekerja. Namun pada tahun 2014 terlihat bahwa terdapat penurunan jumlah kantor perbankan syariah, lebih jelasnya terjadi penurunan pada Unit Usaha Syariah (UUS). Tetapi pada Januari 2015, hanya dalam 1 bulan, jumlah kantor bank syariah bertambah sebanyak 34 kantor.
Melihat pertumbuhan kantor bank syariah tersebut, bank syariah akan mencari tenaga kerja yang berkompeten dan professional dalam bidang ekonomi dan perbankan, terkhususnya dalam bidang syariah. Jadi
(66)
apabila seseorang berminat untuk berkarir di bank syariah, tentunya harus memilih daya saing untuk masuk dan bekerja di bank syariah. Daya saing yang dimaksud disini yaitu mempunyai keterpaduan antara knowledge,
skill dan ability dengan komitmen moral dan integritas pribadi. Syarat-syarat tersebut harus dimiliki agar menjadi SDM yang berkompeten dan profesional untuk bekerja, khususnya bekerja di bank syariah. Sebagai mahasiswa yang akan menyelesaikan kuliahnya dan ingin bekerja di bank syariah haruslah mempunyai pemahaman tentang bank syariah itu sendiri. Sebab tanpa adanya pemahaman SDM tentang perbankan syariah, tidak mungkin suatu bank syariah dapat mencapai kesuksesan tanpa SDM syariah yang berkualitas. Oleh karena itu, SDM syariah sangatlah berpengaruh dalam suatu bank syariah untuk pencapaian tujuannya karena betapa pun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun apabila tanpa SDM syariah maka akan sulit bank syariah tersebut untuk mencapai tujuannya.
SDM merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan operasioal suatu bank. Untuk itu penyediaan SDM (banker) sebagai motor penggerak operasional bank haruslah disiapkan sebaik mungkin sehingga mereka memiliki kemampuan dalam menjalankan setiap transaksi perbankan dengan baik. SDM syariah yang baik selalu melakukan sesuatu perencanaan berdasarkan syariat Islam serta menjadikan SDM nya itu sebagai SDM yang memiliki wawasan yang luas
(67)
pemerintah maupun hukum agama sehingga segala sesuatunya dilakukan dengan baik, benar, terencana dan terorganisir dengan rapi, maka akan terhindar dari keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu.
4.1.2 Fakultas Ekonomi di Kota Medan
Terdapat 18 (delapan belas) universitas di Kota Medan yang mempunyai fakultas ekonomi tetapi dalam penelitian ini hanya diteliti sebanyak 4 (empat) universitas saja yaitu :
1. Universitas Sumatera Utara (USU)
Universitas Sumatera Utara beralamat di jalan Dr. T. Mansur No. 9, Padang Bulan, Medan. USU didirikan pada tangal 20 Agustus 1952 dan diresmikan sebagai universitas negeri ke tujuh di Indonesia pada tanggal 20 November 1957.
2. Universitas Negeri Medan (UNIMED)
Universitas Negeri Medan berlokasi di Jalan Wiliem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan. Unimed berdiri pada tanggal 23 Juni 1963 dengan nama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan. Kemudian pada Februari 2000 dengan SK Presiden IKIP berubah kelembagaan menjadi Universitas Negeri Medan dengan menambahkan sarjana non-pendidikan. Fakultas Ekonomi Unimed mempunyai 4 (empat) jurusan yakni akuntansi, manajemen, pendidikan ekonomi dan pendidikan akuntansi.
(68)
Universitas Islam Sumatera Utara merupakan perguruan tinggi swasta terletak di Jalan Sisingamangaraja, Teladan, Kecamatan Medan Kota. UISU didirikan pada tanggal 7 Janiari 1951.
4. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang beralamat di jalan Kpt.Muchtar Basri No. 3didirikan pada tanggal 29 Februari 1957.
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Suatu instrument yang baik harus memiliki tingkat validitas dan tingkat reabilitas yang tinggi. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila intrumen penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus diukur. Sedangkan suatu instrument dikatakan reliabel apabila instrumen penelitian tersebut apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Berikut ini merupakan tabel output hasil uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 17 :
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan Corrected
Item-Total Correlation R tabel Keterangan
Variabel Nilai Religius
Pernyataan 1 0,834 0,17 Valid
Pernyataan 2 0,937 0,17 Valid
Pernyataan 3 0,837 0,17 Valid
(69)
Pernyataan 8 0,836 0,17 Valid Variabel
Penghargaan Finansial
Pernyataan 9 0,838 0,17 Valid
Pernyataan 10 0,838 0,17 Valid
Pernyataan 11 0,837 0,17 Valid
Pernyataan 12 0,840 0,17 Valid
Variabel Keluarga dan Teman
Pernyataan 13 0,847 0,17 Valid
Pernyataan 14 0,845 0,17 Valid
Pernyataan 15 0,853 0,17 Valid
Variabel Minat
Pernyataan 16 0,836 0,17 Valid
Pernyataan 17 0,829 0,17 Valid
Pernyataan 18 0,830 0,17 Valid
Sumber : olah data
Suatu item pernyataan dikatakan valid apabila Corrected Item-Total Correlation (r-hitung) lebih besar daripada r tabel. Untuk N=100; df=98; tingkat signifikansi = 5%, nilai t-tabel adalah 1,66 dan r-tabel 0,17.
Untuk menguji reliabilitas, dapat terlihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.846 18
Sumber : olah data SPSS 17
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha > 0,60. Pada tabel diatas terlihat bahwa Cronbach's Alpha adalah 0,846. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,846 > 0,60.
4.3 Profil dan Deskripsi Responden
Profil responden adalah keterangan-keterangan pribadi mengenai responden yaitu mahasiswa ekonomi di 4 (empat) universitas di Kota Medan.
(1)
LAMPIRAN IV
OUTPUT SPSS ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Minat_Mahasiswa 3.2665 1.04342 100
Nilai_Religius 3.5032 .68300 100
Pertimbangan_Pasar_Kerja 3.4560 .49489 100
Penghargaan_Finansial 3.3575 .47971 100
(2)
Correlations Minat_ Mahasi swa Nilai_Religi us Pertimbangan _Pasar_Kerja Penghargaan_ Finansial Keluarga _dan_Te man Pearson Correlation
Minat_Mahasiswa 1.000 .431 .423 .372 .305
Nilai_Religius .431 1.000 .554 .540 .340
Pertimbangan_Pa sar_Kerja
.423 .554 1.000 .670 .218
Penghargaan_Fin ansial
.372 .540 .670 1.000 .323
Keluarga_dan_Te man
.305 .340 .218 .323 1.000
Sig. (1-tailed)
Minat_Mahasiswa . .000 .000 .000 .001
Nilai_Religius .000 . .000 .000 .000
Pertimbangan_Pa sar_Kerja
.000 .000 . .000 .015
Penghargaan_Fin ansial
.000 .000 .000 . .001
Keluarga_dan_Te man
.001 .000 .015 .001 .
N Minat_Mahasiswa 100 100 100 100 100
Nilai_Religius 100 100 100 100 100
Pertimbangan_Pa sar_Kerja
100 100 100 100 100
Penghargaan_Fin ansial
100 100 100 100 100
Keluarga_dan_Te man
(3)
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Keluarga_dan_Te man,
Pertimbangan_Pa sar_Kerja, Nilai_Religius, Penghargaan_Fin ansiala
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .511a .261 .230 .91553
a. Predictors: (Constant), Keluarga_dan_Teman,
Pertimbangan_Pasar_Kerja, Nilai_Religius, Penghargaan_Finansial b. Dependent Variable: Minat_Mahasiswa
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.155 4 7.039 8.398 .000a
Residual 79.628 95 .838
(4)
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 1.2782 4.6952 3.2665 .53329 100
Std. Predicted Value -3.728 2.679 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted Value
.097 .410 .195 .064 100
Adjusted Predicted Value 1.1799 4.6569 3.2627 .53532 100
Residual -2.15479 2.42835 .00000 .89684 100
Std. Residual -2.354 2.652 .000 .980 100
Stud. Residual -2.407 2.749 .002 1.005 100
Deleted Residual -2.25373 2.60931 .00376 .94432 100
Stud. Deleted Residual -2.471 2.851 .001 1.016 100
Mahal. Distance .119 18.871 3.960 3.348 100
Cook's Distance .000 .122 .011 .020 100
Centered Leverage Value .001 .191 .040 .034 100
a. Dependent Variable: Minat_Mahasiswa
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) -.734 .745 -.985 .327
Nilai_Religius .338 .172 .221 1.959 .053
Pertimbangan_Pasar_Kerja .501 .264 .238 1.899 .061
Penghargaan_Finansial .088 .273 .041 .323 .747
Keluarga_dan_Teman .248 .143 .165 1.730 .087
(5)
(6)