2.1. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH - DOCRPIJM 1505808022BAB II PROFIL KAB SEMARANG AKHIR REV

  Laporan Akhir

BAB II PROFIL KABUPATEN SEMARANG PROFIL KABUPATEN SEMARANG PROFIL KABUPATEN SEMARANG

2.1. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH

  Kabupaten Semarang merupakan wilayah bagian utara Kabupaten Semarang merupakan wilayah bagian utara Provinsi Jawa Tengah, berada di Jawa Tengah, berada di sebelah selatan Ibukota Propinsi Jawa Tengah (Kota Semarang). Secara geografis, Kabupaten sebelah selatan Ibukota Propinsi Jawa Tengah (Kota Semarang). Secara geografis, Kabupaten sebelah selatan Ibukota Propinsi Jawa Tengah (Kota Semarang). Secara geografis, Kabupaten Semarang terletak pada posisi 110 14’54,7” - 110 39’33,3” Bujur Timur dan 7 Semarang terletak pada posisi 110 39’33,3” Bujur Timur dan 73’57” - 7 30’00’’ Lintang Selatan. Adapun batas Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Semarang adalah sebagai dministrasi Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :

  Sebelah Utara : Kota Semarang dan Kabupaten : Kota Semarang dan Kabupaten Demak

   Sebelah Timur : Kabupaten upaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan  Sebelah Selatan : Kabupaten upaten Boyolali dan Kabupaten Magelang

   Sebelah Barat : Kabupaten upaten Temanggung dan Kabupaten Kendal  Di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat wilayah Kota Salatiga. tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat wilayah Kota Salatiga. tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat wilayah Kota Salatiga. Luas wilayahnya Kabupaten Semarang seluruhnya kurang lebih wilayahnya Kabupaten Semarang seluruhnya kurang lebih 95.020,67 ha yang terbagi yang terbagi menjadi 19 kecamatan, 208 desa, 27 kelurahan, 1.5 kecamatan, 208 desa, 27 kelurahan, 1.565 RW, dan 6.628 RT. Wilayah terluas adalah Kecamatan Wilayah terluas adalah Kecamatan Pringapus 7.834,70 ha (8,25%) dan terkecil adalah Kecamatan Ambarawa %) dan terkecil adalah Kecamatan Ambarawa 2.822,10 2.822,10 ha (2,97%). Secara spasial kondisi administrasi Kabupaten Semarang dapat dilihat pada kondisi administrasi Kabupaten Semarang dapat dilihat pada kondisi administrasi Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Peta Administrasi

  

Kabupaten Semarang. Sele Selengkapnya mengenai jumlah luas wilayah Kabupaten luas wilayah Kabupaten Semarang dan

  jumlah desa, kelurahan, RW dan RT jumlah desa, kelurahan, RW dan RT dapat dilihat pada tabel berikut :

  

TABEL II. 1 LUAS WILAYAH LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, KELURAHAN, RW DAN RT AN, RW DAN RT

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

Luas ( Luas (Ha) No Kecamatan Desa Kelurahan RW RW RT

  1 Getasan 6.579,55 13 374 - 114

  15 125 438

  • 2 Tengaran 4.729,55

  3 Sususkan 4.866,60 13 101 379 -

  4 Kaliwungu 2.995,00

  11 72 - 263

  5 17 101 490 - 6.401,52 Suruh 6 4.797,60

  17 86 - 316 Pabelan

  16 110 455 Tuntang

  • 7 5.624,20

  8 10 105 309 - 5.441,45 Banyubiru

  9 Jambu 5.163,00

  9

  1 59 263

  10 Sumowono 5.563,20 16 - 79 219

  11 Ambarawa 2.822,10

  2

  8 63 339

  12 Bandungan 4.823,30

  9

  1 73 329

  No Kecamatan Luas (

  Laporan Akhir

RW RT

  15 Bancak

  Kegiatan pembangunan di Kabupaten Semarang, tidak terlepas dari kondisi penggunaan lahan untuk aktivitas kota, baik untuk fungsi kegiatan terbangun kota maupun non terbangun kota. penggunaan lahan tahun 2015, penggunaan lahan di Kabupaten didominasi oleh lahan pertanian seluas 60.277,43 ha, sedangkan untuk bukan pertanian seluas

  2 6.189,10 16 - 4.384,55 9 - 7.834,70

  8

  1 4.733,10

  9

  4 3.596,05

  6

  5 3.799,10

  5

  5

  95.020,67 208

  27 Semarang Dalam Angka, 2016

JENIS PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

  Pertanian Bukan Pertanian

  34.743,23 ha. Selengkapnya untuk jenis penggunaan lahan di Kabupaten Semarang dapat dilihat berikut :

  4.657,00

  4.023,53 2.556,02 2.767,37 1.962,23 3.648,92 1.237,56 1.907,52 1.087,49 4.330,71 2.070,77 3.445,35 1.352,18 3.462,23 2.162,00 3.433,10 2.008,35 4.365,84 796,87 4.320,87 1.242,12 1.614,91 1.207,24 2.983,96 1.839,37 2.947,31 1.709,69 4.021,68 2.167,40 2.777,44 1.607,11 2.991,89 4.843,28 2.754,88 1.978,28 2.348,84 1.247,19 2.131,08 1.668,08

  60.277,43 34.743,23

  Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016 (Diolah, 2016)

  Grafik Prosentase Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang

  14 Bringin

  66 332 74 321 60 169 58 305 60 412 78 466 81 449

  1.565 6.628

  , tidak terlepas dari kondisi penggunaan lahan untuk aktivitas kota, baik untuk fungsi kegiatan terbangun kota maupun non terbangun kota. penggunaan lahan tahun 2015, penggunaan lahan di Kabupaten Semarang seluas 60.277,43 ha, sedangkan untuk bukan pertanian seluas lahan di Kabupaten Semarang dapat dilihat

  TAHUN 2015 (DALAM HA) Jumlah

  6.579,55 4.729,60 4.886,48 2.995,01 6.401,48 4.797,53 5.624,23 5.441,45 5.162,71 5.562,99 2.822,15 4.823,33 4.657,00 6.189,08 4.384,55 7.835,17 4.733,16 3.596,03 3.799,16

  95.020,66 Grafik Prosentase Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang

  7

  

Gambar 2. 1 Grafik Prosentase Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang

Luas (Ha) Desa Kelurahan RW

  16 Pringapus

  6 Pabelan

  17 Bergas

  18 Ungaran Barat

  19 Ungaran Timur

  Jumlah 95.020,67

  Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 201 Kegiatan pembangunan di Kabupaten lahan untuk aktivitas kota, baik untuk fungsi kegiatan terbangun kota maupun non terbangun kota.

  Berdasarkan data penggunaan lahan tahun 2015, penggunaan lahan di Kabupaten didominasi oleh lahan pertanian 34.743,23 ha. Selengkapnya untuk jenis penggunaan pada tabel dan grafik berikut :

  TABEL II. 2 JENIS PENGGUNAAN LAH No Kecamatan

  1 Getasan

  2 Tengaran

  3 Sususkan

  4 Kaliwungu

  5 Suruh

  7 Tuntang

  Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 201 Sumber : Kabu

  8 Banyubiru

  9 Jambu

  10 Sumowono

  11 Ambarawa

  12 Bandungan

  13 Bawen

  14 Bringin

  15 Bancak

  16 Pringapus

  17 Bergas

  18 Ungaran Barat

  19 Ungaran Timur

  13 Bawen

  Jumlah

  Laporan Akhir

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Semarang

  II-3

Peta 2. 1 Peta Administrasi Kabupaten Semarang Laporan Akhir Jenis penggunaan lahan untuk tanah sawah dapat diuraikan berdasarkan jenis pengelolaannya menurut jaringan irigasinya, yaitu irigasi dan tadah hujan . Luasan tanah sawah terbesar adalah irigasi seluas 16.602,12 ha, sedangkan untuk luas sawah tadah hujan seluas 7.316,52 ha. Sawah irigasi terluas berada di Kecamatan Suruh seluas 1.852,32 ha dan terkecil di Kecamatan Getasan seluas 24 ha. Sawah tadah hujan terluas berada di Kecamatan Suruh seluas 1.099,31 ha dan terkecil di Kecamatan Getasan seluas 24,00 ha . Selengkapnya untuk luasan lahan sawah di Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :

  

TABEL II. 3 LAHAN PERTANIAN (SAWAH) DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 (DALAM HA)

No Kecamatan Irigasi Tadah Hujan Jumlah

  1 Getasan 24,00 2,00 26,00

  2 Tengaran 652,85 230,59 883,44

  3 Sususkan 1.742,16 238,08 1.980,24

  4 Kaliwungu 1.049,28 59,35 1.108,63

  5 Suruh 1.852,32 1.099,31 2.951,63

  6 Pabelan 1.242,47 1.089,63 2.332,10

  7 Tuntang 1.007,71 452,73 1.460,44

  8 Banyubiru 1.213,42 10,97 1.224,39

  9 Jambu 409,90 40,89 450,79

  10 Sumowono 616,96 112,70 729,66

  11 Ambarawa 755,09 194,44 949,53

  12 Bandungan 1.384,74 171,16 1.555,90

  13 Bawen 646,17 461,29 1.107,46

  14 Bringin 1.479,60 561,87 2.041,47

  15 Bancak 344,68 842,03 1.186,71

  16 Pringapus 827,67 427,13 1.254,80

  17 Bergas 372,18 654,52 1.026,70

  18 Ungaran Barat 674,17 238,27 912,44

  19 Ungaran Timur 306,75 429,56 736,31

  Jumlah 16.602,12 7.316,52 23.918,64

  Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016, (Diolah, 2016)

  

Gambar 2. 2 Grafik Prosentase Penggunaan Lahan Pertanian Sawah Kabupaten Semarang

  Penggunaan lahan pertanian bukan sawah terdiri dari penggunaan tegal/kebun seluas 24.188,46 ha, perkebunan seluas 6.987,81 ha, hutan rakyat seluas 4.997,48 ha, kolam/empang seluas 25,25 ha dan pengunaan lainnya seluas 150,30 ha. Selengkapnya untuk luasan lahan pertanian bukan sawah di Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :

  Laporan Akhir

  1 Getasan 908,55 1.284,49 - 362,97 2.556,01

  19 Ungaran Timur 1.050,74 248,51 95,52 - - 1.394,77

  Jumlah 24.188,46 6.987,81 4.997,48 25,25 150,30 36.349,30

  Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016, (Diolah, 2016)

  

Gambar 2. 3 Grafik Prosentase Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Kabupaten Semarang

Tahun 2015

  Lahan bukan pertanian di Kabupaten Semarang terdiri dari penggunaan rumah bangunan seluas 20.677,52 ha, hutan negara seluas 8.693,06 ha, rawa seluas 2.467,09 ha, penggunaan lainnya seluas 2.905,92 ha. Penggunaan lahan kering terbesar di Kecamatan Pringapus seluas 4.843,28 ha. Selengkapnya untuk luasan lahan kering di Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :

  

TABEL II. 5 LAHAN BUKAN PERTANIAN DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 (DALAM HA)

No Kecamatan Rumah, Bangunan Hutan Negara Rawa Lainnya (Jalan, Sungai, Kuburan, dll) Jumlah

  2 Tengaran 1.814,59 - - 147,64 1.962,23

  17 Bergas 685,57 772,25 269,27 0,77 - 1.727,86

  3 Sususkan 1.074,79 - - 162,77 1.237,56

  4 Kaliwungu 998,12 - - 89,37 1.087,49

  5 Suruh 1.909,72 - - 161,05 2.070,77

  6 Pabelan 1.210,70 - - 141,48 1.352,18

  7 Tuntang 1.311,30 - 683,39 167,31 2.162,00

  8 Banyubiru 711,09 314,51 886,13 96,62 2.008,35

  18 Ungaran Barat 716,19 654,23 63,59 2,38 - 1.436,39

  16 Pringapus 972,82 673,53 90,74 - - 1.737,09

  

TABEL II. 4 LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

(DALAM HA)

No Kecamatan Tegal / Kebun Perkebunan Hutan Rakyat Kolam/Empang Lainnya Jumlah

  7 Tuntang 801,26 926,24 254,84 10,32 - 1.992,66

  1 Getasan 3.328,53 500,57 168,43 - - 3.997,53

  2 Tengaran 1.113,38 115,33 653,23 1,99 - 1.883,93

  3 Sususkan 733,03 77,10 772,90 1,52 84,13 1.668,68

  4 Kaliwungu 549,68 55,66 193,54 - - 798,88

  5 Suruh 987,59 97,29 294,20 - - 1.379,08

  6 Pabelan 652,55 299,15 161,54 - - 1.113,24

  8 Banyubiru 1.917,27 52,44 239,00 - - 2.208,71

  15 Bancak 1.273,49 189,98 127,26 - - 1.590,73

  9 Jambu 2.985,01 600,48 329,56 - - 3.915,05

  10 Sumowono 2.589,62 470,03 531,56 - - 3.591,21

  11 Ambarawa 533,14 74,58 52,43 5,23 - 665,38

  12 Bandungan 1.018,00 140,72 266,29 3,04 - 1.428,05

  13 Bawen 934,36 533,29 309,16 - 63,04 1.839,85

  14 Bringin 1.346,23 506,43 124,42 - 3,13 1.980,21

  9 Jambu 594,79 - - 202,08 796,87

  Laporan Akhir

  No Kecamatan Rumah, Bangunan Hutan Negara Rawa Lainnya (Jalan, Sungai, Kuburan, dll) Jumlah

  10 Sumowono 567,59 579,09 - 95,45 1.242,12

  11 Ambarawa 572,28 - 497,51 137,45 1.207,24

  12 Bandungan 922,34 816,12 - 100,91 1.839,37

  13 Bawen 1.208,10 - 400,06 101,54 1.709,69

  14 Bringin 1.182,50 819,22 - 165,68 2.167,40

  15 Bancak 865,30 652,40 - 89,42 1.607,11

  16 Pringapus 824,68 3.908,98 - 109,62 4.843,28

  17 Bergas 1.827,96 - - 150,64 1.978,59

  18 Ungaran Barat 1.112,87 - - 134,33 1.247,19

  19 Ungaran Timur 1.060,25 318,25 - 289,59 1.668,08

  Jumlah 20.677,52 8.693,06 2.467,09 2.905,92 34.743,53

  Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2016, (Diolah, 2016)

  

Gambar 2. 4 Grafik Prosentase Penggunaan Lahan Kering Kabupaten Semarang

  Secara spasial kondisi penggunaan lahan eksisting Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Semarang.

  Laporan Akhir

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Semarang

  II-7

Peta 2. 2 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang Laporan Akhir

2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG Comment [R1]: Pedoman : potensi

  wilayah yang dimiliki oleh kabupaten/kota, Potensi wilayah Kabupaten Semarang perlu dikembangkan untuk mendukung antara lain potensi ekonomi kreatif, pariwisata, minyak dan gas, dan pembangunan ekonomi wilayah kabupaten. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses sebagainya, yang perlu didukung pembangunannya dengan infrastruktur perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya terencana untuk meningkatkan kesejahteraan permukiman. masyarakat secara ekonomi yang turut ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi. Perkuatan infrastruktur perkonomian harus terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah agar pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan pemerataan ekonomi pada semua wilayah dan sektor usaha serta multiplier effect). Beberapa potensi wilayah Kabupaten Semarang memberikan dampak ganda (

  yang perlu didukung pembangunannya dengan infrastruktur permukiman sebagai berikut :

1. Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Semarang, meliputi: Comment [R2]: DATA SKPD/ WEBSITE

  PARIWISATA. DITAMBAHKAN : SENJOYO??

  a. Air Terjun Semirang

  b. Candi Gedong Songo

  c. Curug Kembar Bolodewo Banyubiru

  d. Fountain Water Park Ungaran

  e. Gua Maria Kerep Ambarawa

  f. Kampoeng Kopi Banaran

  g. Kartika Wisata Kopeng

  h. Kolam Renang Bu Sri

i. Kolam Renang Taman Indah Sari

  j. Kolam Renang Tirto Argo (Siwarak) k. Langen Tirto l. Makam Nyatnyono m. Museum Palagan Ambarawa n. Museum Kereta Api Ambarawa o. New Bandungan Indah Divaland p. Pemandian Muncul q. Taman Bukit Cinta Rawa Pening r. Taman Wisata Rawa Permai s. Umbul Sido Mukti t. Wana Wisata Penggaron u. Wana Wisata Umbul Songo v. Wisata Argo Tlogo

2. Potensi cagar budaya

a. Lingkungan Bangunan Non Gedung 1) Makam kuno Desa Nyatnyono di Kecamatan Ungaran Barat.

  2) Monumen Perjuangan Lemahabang di Kecamatan Bergas. 3) Situs Candi Ngempon di Kecamatan Bergas. 4) Munumen Wonorejo di Kecamatan Pringapus. 5) Situs Candi Bubrah Desa Candirejo di Kecamatan Pringapus. 6) Makam Dr. Cipto Mangunkusumo di Kecamatan Ambarawa. 7) Makam Jenderal Gatot Subroto di Kecamatan Ungaran Timur. 8) Monumen Palagan Ambarawa di Kecamatan Ambarawa.

  Laporan Akhir 9) Candi Gedongsongo di Kecamatan Bandungan.

  10) Situs Watu Lumpuk Kyai Renggani Sura Desa Jubelan Kecamatan Sumowono. 11) Tugu Desa Kelurahan di Kecamatan Jambu. 12) Situs Brawijaya Candi Dukuh Desa Rowoboni di Kecamatan Banyubiru. 13) Makam Cukilan di Kecamatan Suruh. 14) Situs Senjaya di Kecamatan Tengaran. 15) Situs Klero di Kecamatan Tengaran. 16) Jalur rel kereta api Tuntang - Ambarawa - Bedono. 17) Situs Candirejo di Kecamatan Ungaran Barat. 18) Ganesha besar (Mbah Dul Jalal) Sikunir di Kecamatan Bergas. 19) Situs Kalitaman di Kecamatan Bawen. 20) Situs Kalibeji di Kecamatan Tuntang. 21) Lingkungan makam Kusumabantala di Kecamatan Jambu. 22) Lingkungan makam Kebon Ijo di Kecamatan Banyubiru. 23) Rumah air Jelok di Kecamatan Tuntang. 24) Situs Slumprit di Kecamatan Ungaran Timur. 25) Situs Ngrawan di Kecamatan Getasan. 26) Situs Prasasti Tajuk di Kecamatan Getasan. 27) Situs Balai Panjang di Kecamatan Suruh. 28) Situs Muncul di Kecamatan Banyubiru.

b. Lingkungan Bangunan Gedung dan Halamannya 1) Benteng Williem I di Kecamatan Ambarawa.

  2) Benteng Williem II di Kecamatan Ungaran Barat. 3) Gedung kuno Asrama Korsik di Kecamatan Ungaran Timur. 4) Gedung Kuning di Kecamatan Ungaran Barat. 5) Gedung SMP 1 di Kecamatan Ungaran Timur. 6) Gereja Jago Kelurahan Panjang di Kecamatan Ambarawa. 7) Pendopo Kantor Kecamatan di Kecamatan Ambarawa. 8) Rumah kuno Kelurahan Panjang di Kecamatan Ambarawa. 9) Museum dan Stasiun Kereta Api di Kecamatan Ambarawa. 10) Stasiun Kereta Api Tuntang di Kecamatan Tuntang. 11) Stasiun Kereta Api Jambu di Kecamatan Jambu. 12) Stasiun Kereta Apu Bringin di Kecamatan Bringin. 13) Wisma Bandungan Indah di Kecamatan Bandungan. 14) Klenteng Kelurahan Kranggan di Kecamatan Ambarawa. 15) Rumah Batu Putih Kyai Pandanmurti Desa Candigaron Kecamatan Sumowono. 16) Stasiun Kereta Api Bedono di Kecamatan Jambu. 17) Masjid Kauman Ungaran di Kecamatan Ungaran Barat. 18) Masjid Kauman Desa Suruh di Kecamatan Suruh. 19) Masjid Desa Jatirejo di Kecamatan Suruh. 20) Gereja Desa Nyemoh di Kecamatan Bringin. 21) Rumah tinggal Gatot Subroto di Kecamatan Ungaran Barat. 22) Bangunan bekas Kantor Kawedanan di Kecamatan Ungaran Barat.

  Laporan Akhir 23) Masjid Kuno Gogodalem di Kecamatan Bringin.

  24) Lingkungan rumah tinggal dan makam pada kawasan PTP Getas di Kecamatan Pabelan. 25) Rumah pemotongan hewan di Kecamatan Ambarawa. 26) Rumah Dinas Bupati Semarang di Desa Pager Kecamatan Kaliwungu.

  3. Potensi Ekonomi Strategis

  a. Kawasan Industri di Kecamatan Pringapus, Kecamatan Bawen, Kecamatan Tengaran; Kecamatan Susukan, dan Kecamatan Kaliwungu; b. Kawasan perkotaan strategis pada kawasan perkotaan Ungaran, Ambarawa, Suruh dan Tengaran; c. Kawasan cepat berkembang di sekitar Jalan Tol Semarang - Solo dan di sekitar Jalan Ungaran - Bawen; dan

  DATA INDUSTRI KREATIF.

  Comment [R3]: KALO ADA DATA DIGANTI POTENSI EKONOMI KREATIF.

d. Kawasan pusat pengembangan pariwisata pada kawasan pariwisata Bandungan dan kawasan pariwisata Kopeng.

  Percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur dalam kerangka penguatan konektivitas wilayah perlu didukung infrastruktur permukiman antara lain infrastruktur persampahan, infrastruktur air limbah permukiman, infrastruktu air minum, jalan lingkungan dan pedestrian, ruang terbuka hijau, penataan kawasan cagar budaya.

2.3. DEMOGRAFI DAN URBANISASI

2.3.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

  4 Suruh 34.183 33.516 67.699 6,79

  16 Kaliwungu 15.407 15.577 30.984 3,11

  Berdasarkan data Tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Semarang berjumlah 996.346 jiwa terdiri dari laki-laki 499.066 jiwa dan perempuan 497.280 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi di Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 76.247 jiwa (7,65%) dan terkecil di Kecamatan Bancak sebanyak 24.037 jiwa (2,41%). Selengkapnya mengenai kondisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :

  TABEL II. 6 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 (DALAM JIWA) No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah %

  1 Getasan 25.632 25.746 51.378 5,16

  2 Tengaran 33.825 32.866 66.691 6,69

  Sumber : Data Dispendukcapil Kabupaten Semarang 2015

  Jumlah 499.066 497.280 996.346 100

  19 Bandungan 28.206 27.658 55.864 5,61

  18 Ungaran Timur 35.000 35.018 70.018 7,03

  17 Ungaran Barat 37.925 38.322 76.247 7,65

  15 Bancak 11.993 12.044 24.037 2,41

  5 Pabelan 21.050 21.170 42.220 4,24

  14 Pringapus 25.640 25.548 51.188 5,14

  13 Bergas 32.885 33.000 65.885 6,61

  12 Bringin 22.983 22.792 45.775 4,59

  11 Bawen 27.254 27.207 54.461 5,47

  3 Susukan 24.795 24.354 49.149 4,93

  9 Sumowono 16.571 16.230 32.801 3,29

  8 Jambu 20.029 19.949 39.978 4,01

  7 Banyubiru 22.101 21.876 43.977 4,41

  6 Tuntang 32.971 33.303 66.274 6,65

  10 Ambarawa 30.616 31.104 61.720 6,19

  Laporan Akhir Sumber : Data Dispendukcapil Kabupaten Semarang 2015, Diolah 2016

  

Gambar 2. 5 Grafik Jumlah Penduduk Di Kabupaten Semarang

2.3.2. Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

A. Penduduk Miskin

  Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Kondisi kemiskinan suatu wilayah selain dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin juga dapat dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan (P1) yang menggambarkan rata-rata selisih pendapatan rumah tangga miskin dari garis kemiskinan di wilayah tersebut. Disamping itu juga dilihat dari indeks keparahan kemiskinan (P2) yang menggambarkan rata-rata ketimpangan pendapatan antar rumah tangga miskin. Semakin kecil nilai P1 dan P2 memberikan gambaran keadaan yang lebih baik.

  Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Semarang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin sebanyak 97.908 orang dan pada tahun 2014 menurun menjadi 78.880 orang. Selengkapnya gambaran mengenai jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :

  

TABEL II. 7 GARIS KEMISKINAN, JUMLAH DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN

DI KABUPATEN SEMARANG DALAM KURUN WAKTU 2010 – 2014

  Penduduk Miskin Tahun Garis Kemiskinan Indeks Kedalaman Indeks Keparahan Jumlah Persentase

1

2 (Rp/Kapita/Bulan) Kemiskinan (P ) Kemiskinan (P ) (Ribu Jiwa) (%)

  2010 206.308 1,45 0,31 97,90 10,50 2011 227.471 1,60 0,44 95,99 10,30 2012 244.762 1,57 0,38 90,60 9,40 2013 263.352 0,92 0,17 83,20 8,51 2014 275.612 0,81*) 0,15*) 79,76 8,05

  Sumber : Rancangan RPJMD Kabupaten Semarang 2016 - 2021

  Keterangan : *) =Angka Sementara Indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Semarang cenderung makin mendekati garis kemiskinan, artinya kemampuan konsumsi masyarakat miskin meningkat, karena meningkatnya pengeluaran menunjukkan adanya peningkatan pendapatan. Indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten

  Laporan Akhir Semarang menunjukkan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin menyempit, pengeluaran di antara penduduk miskin tidak jauh berbeda.

  11 Ambarawa 2.600 1.651 1.107 979 6.337 59.172

  Jumlah 102.685 50.674 34.817 25.729 213.905 955.481 Sumber : Rancangan RPJMD Kabupaten Semarang 2016-2021 Keterangan: Desil 1 : (Individu dengan kondisi kesejahteraan sampai dengan 10% terendah di Indonesia) Desil 2 : (Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 11% - 20% terendah di Indonesia) Desil 3 : (Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 21% - 40% terendah di Indonesia) Desil 4 : (Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 31% - 40% terendah di Indonesia)

  19 Ungaran Timur 3.386 2.160 1.512 1.037 8.095 69.744

  18 Ungaran Barat 2.267 1.634 1.229 1.000 6.130 76.945

  17 Bergas 2.960 2.135 1.599 1.390 8.084 70.862

  16 Pringapus 6.445 3.187 2.266 1.660 13.558 51.460

  15 Bancak 6.060 1.759 1.036 533 9.388 20.088

  14 Bringin 8.368 3.235 2.096 1.287 14.986 41.571

  13 Bawen 3.649 2.271 1.686 1.369 8.975 56.971

  12 Bandungan 5.439 2.145 1.405 920 9.909 54.618

  10 Sumowono 5.384 1.851 934 601 8.770 30.903

  Jumlah penduduk yang secara nasional masuk status 40 % terendah untuk penduduk Kabupaten Semarang berjumlah 213.905 jiwa, untuk jumlah terbanyak tingkat kecamatan diatas 30 % secara berurutan berada di Kecamatan Bancak, Pabelan, Bringin, Getasan, Suruh dan Susukan. Terdapat 3 desa yang jumlah penduduknya lebih dari 60% kesejahteraannya kurang, yaitu: 1) Desa Penawangan - Kecamatan Pringapus, 2) Desa Kalikurmo – Kecamatan Bringin dan 3). Desa Terban – Kecamatan Pabelan. Selengkapnya mengenai jumlah penduduk meurut status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel berikut :

  9 Jambu 3.022 2.172 1.555 1.226 7.975 37.669

  8 Banyubiru 5.620 2.275 1.575 1.158 10.628 41.066

  7 Tuntang 4.764 3.380 2.630 2.222 12.996 62.060

  6 Pabelan 6.833 3.433 2.368 1.671 14.305 38.050

  5 Suruh 10.217 4.527 3.086 2.301 20.131 60.317

  4 Kaliwungu 3.015 1.877 1.378 1.161 7.431 26.420

  3 Susukan 6.845 3.107 2.266 1.559 13.777 43.419

  2 Tengaran 6.964 3.915 2.883 2.131 15.893 64.908

  1 Getasan 8.847 3.960 2.206 1.524 16.537 49.238

  

TABEL II. 8 JUMLAH PENDUDUK MENURUT STATUS KESEJAHTERAAN DENGAN STATUS

KESEJAHTERAAN 40% TERENDAH TIAP KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG

No Kecamatan Jumlah Individu Jumlah Penduduk 2014 Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 Total

  Sedangkan jika melihat rumah tangga atau kepala rumah tangga dengan status 40 % terendah nasional sebagai berikut:

  Laporan Akhir

  10 Sumowono 1.316 602 339 235 2.492 42 135 207 384 15,41 10.152 24,55

  Jumlah 25.867 16.115 12.630 9.319 63.931 1.514 3.663 8.129 13.306 20,81 299.405 21,35 Sumber : Rancangan RPJMD Kabupaten Semarang 2016-2021

  19 Ungaran Timur 904 765 568 387 2.624 78 152 378 608 23,17 20.230 12,97

  18 Ungaran Barat 501 455 355 335 1.646 53 100 205 358 21,75 18.916 8,70

  17 Bergas 714 613 519 429 2.275 48 137 238 423 18,59 20.807 10,93

  1 Pringapus 1.623 970 747 533 3.873 101 186 377 664 17,14 16.820 23,03

  15 Bancak 1.616 640 475 216 2.947 57 184 452 693 23,52 7.365 40,01

  14 Bringin 2.244 1.144 881 496 4.765 108 278 670 1.056 22,16 15.511 30,72

  13 Bawen 897 663 593 466 2.619 54 150 319 523 19,97 14.806 17,69

  12 Bandungan 1.267 663 478 341 2.749 123 184 213 520 18,92 17.750 15,49

  11 Ambarawa 596 492 378 374 1.840 51 140 237 428 23,26 17.570 10,47

  9 Jambu 755 660 549 428 2.392 51 127 271 449 18,77 12.273 19,49

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Semarang

  8 Banyubiru 1.418 752 564 421 3.155 64 171 313 548 17,37 13.903 22,69

  7 Tuntang 1.136 1.006 871 743 3.756 85 217 522 824 21,94 18.809 19,97

  6 Pabelan 1.809 1.131 922 629 4.491 121 248 698 1.067 23,76 13.837 32,46

  5 Suruh 2.619 1.507 1.208 851 6.185 159 355 905 1.419 22,94 21.639 28,58

  4 Kaliwungu 828 642 494 510 2.474 43 166 408 617 24,94 9.369 26,41

  3 Susukan 1.771 1.052 920 621 4.364 95 232 724 1.051 24,08 14.856 29,38

  2 Tengaran 1.688 1.157 1.004 755 4.604 91 259 616 966 20,98 19.813 23,24

  1 Getasan 2.165 1.201 765 549 4.680 90 242 376 708 15,13 14.979 31,24

  No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga / KK Jumlah KK Perempuan Prosentase KK Prmpn (%) Jumlah RT / KK 2014 Prosentase (%) Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4 TOTAL < 45 th 45 - 59 th > 60 th TOTAL

  II-13

TABEL II. 9 JUMLAH RUMAH TANGGA (KEPALA KELUARGA) MENURUT STATUS KESEJAHTERAAN DENGAN STATUS KESEJAHTERAAN 40 %

TERENDAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

  Jumlah Kepala Rumah Tangga (KK) dengan status kesejahteraan 40% terendah berjumlah 63.931 KK (21,35 %), dengan jumlah KK Perempuan (janda) 13.306 KK atau 20,81 % yang diatas untuk kecamatann dengan prosentase 30% secara berurutan berada di Kecamatan Bancak, Pabelan, Getasan, dan Bringin.

  Laporan Akhir

B. Persebaran Penduduk

  Jumlah 996.346 950,57 1.048

  13 Bergas 65.885 47,33 1.392

  14 Pringapus 51.188 78,35 653

  15 Bancak 24.037 43,85 548

  16 Kaliwungu 30.984 29,95 1.035

  17 Ungaran Barat 76.247 35,96 2.120

  18 Ungaran Timur 70.018 37,99 1.843

  19 Bandungan 55.864 48,23 1.158

  Sumber : Data Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2015

  11 Bawen 54.461 46,57 1.169

  Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Semarang mengalami perkembangan yang fluktuatif. Berdasarkan capaian kinerja Rancangan RPJMD Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tahun 2013, laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,63% menurun di tahun 2014 menjadi 0,60% dan kembali meningkat di tahun 2015 menjadi 0,70%. Dari laju pertumbuhan penduduk tersebut, maka dapat diproyeksikan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Semarang untuk 5 (lima) tahun mendatang.

  Analisis proyeksi penduduk ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan perencanaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang. Alat analisis yang digunakan untuk memproyeksikan penduduk adalah dengan metode proyeksi least square , dengan rumus:

  Pn = a + b(x)

  Dimana :

  Pn = jumlah penduduk pada tahun n a = Y/N b = xY/x

  2 x = jumlah tahun

  Pertumbuhan penduduk pada setiap di Kabupaten Semarang memiliki nilai yang berbeda- beda dan menunjukkan jeda yang cukup tinggi. Untuk mengantisipasi penduduk urbanisasi yang cukup tinggi di Kabupaten Semarang, maka digunakan metode least square. Berikut ini merupakan

  12 Bringin 45.775 61,89 740

  10 Ambarawa 61.720 28,98 2.130

  Sebaran penduduk Kabupaten Semarang terkonsentrasi di Kecamatan Ambarawa dengan kepadatan sebesar 2.130 jiwa/km

  . Lebih jelasnya, untuk kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :

  2

  dan Kecamatan Ungaran Barat dengan kepadatan 2.120 jiwa/km

  2

  . Kepadatan terendah berada di Kecamatan Bancak sebesar 548 jiwa/km

  2

  , sedangkan rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Semarang sebesar 1.048 jiwa/km

  2

  

TABEL II. 10 KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN SEMARANG 2015

No Kecamatan Penduduk Luas Wilayah (Km²) Kepadatan Penduduk (jiwa/km

2 )

  9 Sumowono 32.801 55,63 590

  1 Getasan 51.378 65,8 781

  2 Tengaran 66.691 47,3 1.410

  3 Susukan 49.149 48,87 1.006

  4 Suruh 67.699 64,02 1.057

  5 Pabelan 42.220 47,97 880

  6 Tuntang 66.274 56,24 1.178

  7 Banyubiru 43.977 54,41 808

  8 Jambu 39.978 51,63 774

2.3.3. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

  Laporan Akhir hasil proyeksi penduduk tahun 2017-2021. Selanjutnya dengan rumus perhitungan tersebut di atas, maka proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Semarang ditunjukan pada tabel dibawah.

  11 Bawen 56.646 57.038 57.429 57.821 58.212

  Jumlah 1.009.213 1.023.339 1.037.465 1.051.591 1.065.717

  19 Bandungan 57.308 58.129 58.950 59.771 60.592

  18 Ungaran Timur 70.842 71.214 71.586 71.958 72.331

  17 Ungaran Barat 78.072 78.672 79.271 79.871 80.471

  16 Kaliwungu 31.079 32.029 32.980 33.930 34.881

  15 Bancak 24.228 25.094 25.960 26.826 27.692

  14 Pringapus 52.237 52.601 52.965 53.329 53.693

  13 Bergas 67.848 67.639 67.429 67.220 67.011

  12 Bringin 46.089 47.065 48.042 49.018 49.994

  10 Ambarawa 62.314 63.060 63.806 64.552 65.298

  

TABEL II. 11 PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN SEMARANG

No Kecamatan 2017 2018 2019 2020 2021

  9 Sumowono 33.617 34.330 35.042 35.755 36.467

  8 Jambu 40.711 41.463 42.214 42.966 43.717

  7 Banyubiru 44.588 45.416 46.244 47.072 47.900

  6 Tuntang 67.331 68.593 69.854 71.116 72.378

  5 Pabelan 42.844 43.931 45.018 46.106 47.193

  4 Suruh 68.186 69.848 71.509 73.171 74.832

  3 Susukan 45.958 46.613 47.268 47.923 48.578

  2 Tengaran 67.203 67.771 68.338 68.905 69.472

  1 Getasan 52.111 52.834 53.557 54.280 55.004

  Sumber: Analisis, 2016 Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penduduk di atas, dapat diketahui proyeksi penduduk Kabupaten Semarang selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu pada tahun 2017 sebanyak 1.009.213 jiwa, tahun 2018 sebanyak 1.023.339 jiwa, tahun 2019 sebesar 1.037.465 jiwa, tahun 2020 sebesar 1.051.591 jiwa dan tahun 2021 sebesar 1.065.717 jiwa.

2.3.4. Jumlah Penduduk Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi

  

TABEL II. 12 JUMLAH PENDUDUK PERKOTAAN

No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Penduduk Perkotaan

  13. Jimbaran 4.570

  23. Harjosari 9.469

  22. Bawen 14.362

  21. Lemahireng 7.689

  5 Bawen

  20. Ngrapah 3.775

  19. Kebondowo 6.752

  18. Banyubiru 6.632

  4 Banyubiru

  17. Jetis 4.452

  16. Duren 5.438

  15. Bandungan 7.186

  14. Kenteng 4.779

  12. Candi 6.506

  1 Ambarawa

  3 Bandungan

  11. Boto 2.451

  10. Bancak 2.946

  2 Bancak

  9. Kranggan 2.849

  8. Tambakboyo 5.613

  7. Bejalen 1.457

  6. Lodoyong 6.623

  5. Kupang 13.982

  4. Pojoksari 2.643

  3. Baran 6.042

  Penduduk perkotaan Kabupaten Semarang terdiri dari 19 kecamatan, 208 desa, dan 27 kelurahan. Jumlah penduduk perkotaan sebanyak 530.835 jiwa. Selengkapnya mengenai jumlah penduduk perkotaan dapat dilihat pada tabel berikut :

  1. Ngampin 5.148

  2. Panjang 8.699

  Laporan Akhir

  63. Ketapang 4.517

  69. Tengaran 4.921

  68. Regunung 3.387

  67. Sruwen 6.034

  66. Tegalrejo 2.875

  16 Tengaran

  65. Sidoharjo 2.561

  64. Susukan 2.742

  62. Gentan 5.463

  71. Butuh 4.464

  15 Susukan

  61. Plumbon 6.015

  60. Reksosari 5.171

  59. Jatirejo 2.404

  58. Suruh 7.080

  14 Suruh

  57. Lanjan 3.652

  70. Klero 5.060

  72. Cukil 3.698

  55. Jubelan 3.147

  81. Lerep 10.209

  87. Kalirejo 3.893

  19 Ungaran Timur

  86. Nyatnyono 7.721

  85. Candirejo 5.671

  84. Genuk 8.413

  83. Ungaran 11.557

  82. Langensari 9.539

  80. Bandarjo 9.064

  73. Bener 6.015

  18 Ungaran Barat

  79. Tuntang 6.117

  78. Lopait 4.552

  77. Kesongo 6.749

  17 Tuntang

  76. Tegalwaton 4.166

  75. Karangduren 7.256

  74. Barukan 3.785

  56. Sumowono 2.853

  13 Sumowono

  No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Penduduk Perkotaan

  31. Wujil 5.013

  37. Bringin 5.085

  7 Bringin

  36. Diwak 1.031

  35. Munding 3.068

  34. Ngempon 5.912

  33. Pagersari 4.245

  32. Karangjati 11.094

  30. Bergas Kidul 6.569

  8 Getasan

  29. Randugunting 4.311

  28. Jatijajar 5.057

  27. Bergaslor 6.957

  26. Wringinputih 5.878

  6 Bergas

  25. Samban 3.885

  24. Doplang 4.570

  38. Pakis 3.434

  39. Manggihan 1.634

  54. Klepu 8.890

  48. Jetis 2.356

  53. Pringapus 8.780

  52. Pringsari 3.586

  12 Pringapus

  51. Kauman Lor 2.391

  50. Glawan 1.600

  49. Pabelan 2.977

  11 Pabelan

  47. Kaliwungu 4.660

  40. Sumogawe 8.496

  10 Kaliwungu

  46. Jambu 4.053

  45. Kelurahan 2.851

  44. Gondoriyo 3.316

  9 Jambu

  43. Kopeng 6.678

  42. Wates 2.925

  41. Getasan 2.868

  88. Susukan 8.766

  Laporan Akhir

  17 Ambarawa 16.768 16.682

  11 Tuntang 17.377 18.626

  12 Pringapus 14.317 14.256

  61

  13 Jambu 11.607 12.027

  14 Suruh 21.131 20.644 487

  15 Banyubiru 11.749 10.864 885

  16 Bawen 14.518 14.255 263

  86

  9 Sumowono 10.091 9.426 665

  18 Bancak 7.097 7.031

  66

  19 Bringin 14.033 14.426 Sumber: stmb.org, Diolah, 2016

  Proyeksi urbanisasi yang ada di Kabupaten Semarang menggunakan trend prosentase urbanisasi yang terjadi untuk di proyeksikan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Selengkapnya mengenai proyeksi urbanisasi di Kabupaten Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :

  

TABEL II. 14 PROYEKSI URBANISASI PENDUDUK

No Kecamatan KK Urbanisasi Penduduk Urbanisasi 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

  1 Tengaran 1.173 1.182 1.192 1.202 1.212 3.518 3.547 3.577 3.607 3.636

  2 Getasan - - - - - - - - - -

  3 Kaliwungu 167 172 177 182 188 501 517 532 547 563

  10 Ungaran Timur 27.211 19.135 8.076

  8 Susukan 14.353 14.052 301

  No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Penduduk Perkotaan

  96. Mluweh 3.915

  89. Beji 8.525

  90. Gedanganak 14.042

  91. Sidomulyo 4.024

  92. Kalongan 9.473

  93. Leyangan 7.469

  94. Kawengen 6.112

  95. Kalikayen 3.525

  Sumber: Perda Nomor 6 Tahun 2011 dan Rancangan RPJMD Kabupaten Semarang 2016-2021

  7 Bergas 19.325 19.330

  Urbanisasi menyangkut perpindahan penduduk atau migrasi di Kabupaten Semarang baik yang datang maupun keluar dari wilayah Kabupaten Semarang. Penyebab terjadinya urbanisasi secara umum disebabkan karena menempuh pendidikan maupun mencari pekerjaan. Dilihat dari kondisi yang ada, banyak penduduk yang berada di daerah perdesaan, yang datang ke wilayah perkotaan untuk faktor pendidikan dan pekerjaan, bahkan terdapat penduduk yang bermigrasi keluar wilayah Kabupaten Semarang. Faktor penarik penduduk bermigrasi masuk ke Kabupaten Semarang adalah adanya perkembangan kawasan industri sebagai faktor penarik penduduk untuk bermigrasi datang ke Kabupaten Semarang. Jumlah peduduk urbanisasi di Kabupaten Semarang dapat dilihat dari selisih data jumlah KK terentry dengan data BPS. Diasumsikan, selisih data yang terentry merupakan penduduk yang masuk ataupun keluar dari wilayah Kabupaten Semarang. Wilayah kecamatan yang menjadi tujuan penduduk urban antara lain Tengaran, Ungaran Barat, Bandungan, Ungaran Timur. Jika dilihat dari kondisi wilayah kecamatan, maka wilayah tersebut mempunyai faktor penarik dengan adanya kawasan industri yang membutuhkan penyerapan tenaga kerja yang banyak. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

  

TABEL II. 13 URBANISASI PENDUDUK TAHUN 2015

No Kecamatan Jumlah KK Terentry Jumlah KK BPS KK Urbanisasi

  1 Tengaran 19.659 18.630 1.029

  2 Getasan 14.178 14.454

  3 Kaliwungu 9.237 9.088 149

  4 Pabelan 13.686 12.801 885

  5 Ungaran Barat 18.287 12.801 5.486

  6 Bandungan 16.079 14.885 1.194

  4 Pabelan 923 947 970 994 1.017 2.770 2.841 2.911 2.981 3.052

  Laporan Akhir

  KK Urbanisasi Penduduk Urbanisasi No Kecamatan 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021

  5 Ungaran Barat 7.807 7.867 7.927 7.987 8.047 23.421 23.601 23.781 23.961 24.141

  6 Bandungan 1.419 1.439 1.459 1.479 1.500 4.256 4.317 4.378 4.438 4.499

  7 Bergas

  8 Susukan 321 326 330 335 340 964 978 991 1.005 1.019

  9 Sumowono 738 754 770 785 801 2.215 2.262 2.309 2.356 2.403

  10 Ungaran Timur 7.008 7.045 7.082 7.119 7.156 21.025 21.136 21.246 21.357 21.467

  11 Tuntang - - - - - - - - - -

  12 Pringapus

  74

  75

  75

  76 76 223 224 226 227 229

  • 13 Jambu

  14 Suruh 524 537 549 562 575 1.571 1.610 1.648 1.686 1.725

  15 Banyubiru 1.120 1.140 1.161 1.182 1.203 3.359 3.421 3.483 3.546 3.608

  16 Bawen 342 344 347 349 352 1.026 1.033 1.040 1.047 1.055

  17 Ambarawa 107 108 109 110 112 320 323 327 331 335

  18 Bancak

  75

  78

  80

  83 86 225 233 241 249 258

  19 Bringin

  • 22.719 23.038 23.356 23.674 23.992 68.158 69.113 70.067 71.021 71.975

  Sumber: Penyusun, 2016

2.4. ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN BERDASARKAN RPJMD Comment [R4]: TAMBAHKAN ISU

  LAINNYA

  DAN RTRW KABUPATEN/KOTA KISI-KISI PEDOMAN :

Bagian ini berisikan, antara lain: i. Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi ii. Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin iii. Data kondisi lingkungan strategis (misal: topografi, geologi, klimatologi dll) iv. Data risiko bencana alam v. isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya (antara lain capaian pelayanan dan kualitas) contoh :

  • Yogyakarta berdekatan dengan gunung api aktif yaitu Merapi, dan dilalui 3 sungai yang membawa sedimentasi sehingga rentan terhadap bencana banjir.
  • Permukaan tanah relatif datar dengan kemiringan 0-2%
  • Sebagian besar peruntukan lahan untuk permukiman, sedangkan untuk pertanian hanya 5% Sektor Jasa dan perdagangan merupakan sektor utama ekonomi Kota Jogja.
  • Pariwisata berbasis budaya menjadi andalan Kota Yogyakarta, didukung keberadaan bangunan

  historis, museum, kerajinan perak dan kulit, batik dll

  2.4.1. Isu Strategis Sosial

  2.4.2. Isu Strategis Ekonomi

2.4.2.1. Kondisi Ekonomi

A. Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk Menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDB maupun PDRB digunakan 2 pendekatan yaitu sektoral dan penggunaan. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (sektoral) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi sektoral merupakan

  Laporan Akhir penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut.