BAB II PROFIL KABUPATEN ACEH BESAR 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI 2.1.1. Letak Geografis - DOCRPIJM 98a2f997df BAB IIBAB 2

PROFIL KABUPATEN ACEH BESAR

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI

2.1.1. Letak Geografis

  Secara geografis Kabupaten Aceh Besar terletak pada 5

  3

  45 ’1,2”- 5 ’9,007” Lintang

  Utara dan 95

  55

  59 ’43,6” - 94 ’50,13” Bujur Timur. Sedangkan secara administrasi

  Kabupaten Aceh Besar memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka, dan Kota Banda Aceh; Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya; Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Pidie; dan Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera Hindia.

  Kabupaten Aceh Besar memiliki luas wilayah seluas 290.350,73 Ha. Sebagian besar wilayahnya berada di daratan dan sebagian kecil berada di kepulauan. Secara administratif Kabupaten Aceh Besar memiliki 23 kecamatan.

  Keberadaan Kabupaten Aceh Besar sebagai pintu gerbang utama telah ditunjang sarana transportasi yang cukup memadai seperti: Jalan Nasional Arteri Primer Banda Aceh - Medan serta Jalan Kolektor Primer Banda Aceh

  • – Meulaboh. Disamping itu, ditunjang pula prasarana transportasi Bandar Udara Internasional Iskandar Muda di Blang Bintang, Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya. Disisi lain Kabupaten Aceh Besar berbatasan langsung dengan Kota Banda Aceh, yang menyebabkan Kabupaten Aceh Besar sebagai penyangga dari Kota Banda Aceh, diantaranya dalam kebutuhan perumahan.

  Sejalan dengan potensi letak dan posisi Kabupaten Aceh Besar yang demikian strategis, menjadikan Kabupaten Aceh Besar berpeluang tumbuh dan berkembang cepat. Lebih jelasnya mengenai wilayah administrasi Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel 2.1 dan Gambar 2.1.

TABEL 2.1 Nama Kecamatan dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Besar

  15 Blang Bintang 4.175,51

Gambar 2.1 berikut ini:

  Adapun wilayah administrasi Kabupaten Aceh Besar meliputi 23 kecamatan, 68 Kemukiman, 608 desa, dan 5 kelurahan dengan pembagian tiap kecamatan seperti pada

   Sumber: RTRW Aceh Besar 2013

  Total 290.350,73

  23 Lhoong 14.902,67

  22 Peukan Bada 3.625,04

  21 Pulo Aceh 9.055,72

  20 Mesjid Raya 12.993,32

  19 Baitussalam 2.084,09

  18 Darussalam 3.843,04

  17 Seulimeum 40.435,45

  16 Kuta Baro 6.107,06

  14 Krueng Barona Jaya 696,13

  No. Nama Kecamatan Luas Area (Ha)

  13 Montasik 5.973,33

  12 Ingin Jaya 2.433,51

  11 Indrapuri 19.703,87

  10 Lhoknga 8.794,62

  9 Darul Imarah 2.434,69

  8 Darul Kamal 2.304,93

  7 Simpang Tiga 2.759,80

  6 Sukamakmur 4.345,30

  5 Lembah Seulawah 31.960,01

  4 Kuta Cot Glie 33.225,43

  3 Kuta Malaka 2.281,66

  2 Leupung 16.915,37

  1 Kota Jantho 59.300,16

2.1.2. Administrasi wilayah

Gambar 2.1 Batas Administrasi Kabupaten Aceh Besar

  Panjang pantai wilayah Kabupaten Aceh Besar pasca tsunami berdasarkan pada Peta Dasar Bakosurtanal Kabupaten Aceh Besar adalah 292,16 km. Pada wilayah perairan Kabupaten Aceh Besar terdapat kawasan lindung laut berupa Taman Wisata Laut Lhoknga seluas ± 14,06 ha. Kawasan pesisir, perairan dan pulau yang harus dilindungi selain taman laut adalah kawasan mangrove (bakau) di Kecamatan Lembah Seulawah, Baitussalam, Mesjid Raya, Peukan Bada, Pulo Aceh, Lhoknga, Leupung dan Lhoong seluruhnya seluas 253 Ha.

  Pulau-pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Aceh Besar yang berpotensi untuk kegiatan perikanan laut, diantaranya pulau-pulau yang berpenghuni (ada penduduk). Pulau-pulau tersebut adalah:

  • Pulau Breuh (Kec. Pulo Aceh);

  • Pulau Nasi (Kec. Pulo Aceh);
  • Pulau Teunom (Kec. Pulo Aceh); • Pulau Bunta (Kec. Peukan Bada).

  Dominasi pekerjaan penduduk pada pulau-pulau kecil tersebut di atas adalah nelayan. Berdasarkan data dari Badan Informasi Geospasial, jumlah keseluruhan pulau yang ada di Kabupaten Aceh Besar adalah 37 pulau.

  1. Kondisi Fisik

  A. Ketinggian

  Kondisi ketinggian Kabupaten Aceh Besar dapat diklasifikasikan pada beberapa kelas antara 0

  • – 800 meter dpl hingga > 800 meter dpl. Berdasarkan kelas ketinggian tersebut terlihat didominasi oleh ketinggian 200
  • – 400 meter dpl atau sebesar 20,67% dari total luas wilayah kabupaten. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kondisi Ketinggian Kabupaten Aceh Besar

  No Klasifikasi Ketinggian (m dpl) Luas (Ha) Persentase (%)

  1 58.065,75 20,00

  • – 50

  2 50 31.949,42 11,00

  • – 100 3 100 43.223,79 14,89
  • – 200 4 200 60.021,12 20,67
  • – 400 5 400 54.965,55 18,93
  • – 800 6 > 800 42.125,10 14,51

  Jumlah 290.350,73 100,00 Sumber: Hasil pengolahan citra SRTM

  2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN ACEH BESAR

  2.2.1 Potensi Ekonomi Wilayah

  A. Struktur Perekonomian Kabupaten

  Struktur perekonomian menunjukkan susunan komposisi atau susunan sektor- sektor ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2014, selama periode 2010-2013 dapat dikatakan bahwa sepertiga dari PDRB Aceh Besar berasal dari kegiatan sektor primer, yakni sekitar 29,28 sampai dengan 30,62 persen. Sektor ini cenderung terus menurun dari tahun 2010 sebesar 30,62 persen hingga menjadi 29,28 persen pada tahun 2013.

  yakni terdiri dari sektor industri pengolahan, konstruksi, dan energi berkisar antara 17,97 sampai dengan 19,20 persen.Tahun 2010 mencapai 19,20 persen dan mengalami penurunan hingga mencapai 17,97 persen pada tahun 2013. Kegiatan sektor tersier memfasilitasi pergerakan sektor primer dan sektor sekunder. Selama periode 2010-2013 dapat dikatakan bahwa lebih separuh dari PDRB Aceh Besar berasal dari sektor tersier. Gejala peningkatan terlihat dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 sektor tersier mencapai 50,18 persen hingga pada tahun 2013 mencapai lebih 52,75 persen. Dari gambar 2.1 terlihat bahwa selama tahun 2010-2013, kontribusi sektor primer dan skunder yang semakin menurun peran tehadap pembentukan PDRB Aceh Besar, dan diiringi meningkatnya kontribusi sektor tersier, hal ini jelas menggambarkan sedikit transformasi atau pergeseran struktur ekonomi.

  Tabel 2.3

Perkembangan PDRB Menurut Sektoral Kabupaten Aceh Besar

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013

  1.

  28,32 27,87 27,39 27,21 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 2.

  2,29 2,24 2,15 2,08 Pertambangan dan Penggalian 3.

  2,82 2,84 2,85 2,83 Industri Pengolahan 4.

  0,33 0,34 0,35 0,35 Listrik dan Air Bersih

  5. Kontruksi 16,05 15,60 15,36 14,79

  6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 19,39 20,59 21,52 22,10

  7. Pengangkutan dan Komunikasi 12,62 12,54 12,52 13,24 8.

  4,03 3,97 3,89 3,92 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 9.

  14,14 14,00 13,96 13,50 Jasa-jasa

  PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,0 100,0 100,0 100,0 Sumber : BPS, Tahun 2014 Grafik 2.1.

  

Grafik PDRB Kab. Aceh Besar Menurut Sektor Tahun 2013 Data Badan Pusat Statistik Tahun 2014 menunjukkan pada Tahun 2010 perekonomian Aceh Besar pertumbuhannya mencapai 4,81 persen. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih merupakan pertumbuhan terbesar di tahun 2010 yaitu sebesar 9,48 persen dan sektor perdagangan mencapai pertumbuhan sebesar 8,05 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh Besar pada tahun 2010 merupakan laju pertumbuhan tertinggi pada periode 2010- 2013. Selanjutnya pada tahun 2011 dan 2012 perekonomian Aceh Besar sedikit melambat, dengan ekspansi sebesar 4,66 persen dan 4,61 persen hingga mencapai 4,44 persen pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Sektor Perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan tertinggi hingga mencapai 8,53 persen dan sektor kontruksi sebesar 5,99 persen, serta sektor listrik, gas dan air mengalami pertumbuhan sedikit melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,22 persen.

  Tabel 2.4

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektoral

Kabupaten Aceh Besar

  Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 1.

  1,04 2,89 3,95 4,16 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan

  2. Pertambangan dan Penggalian 1,27 1,77 1,10 1,71

  3. Industri Pengolahan 2,28 3,97 5,01 4,57 4.

  9,48 4,22 5,41 5,22 Listrik dan Air Bersih 5.

  6,67 5,99 6,05 3,82 Kontruksi 6.

  8,05 8,53 6,99 6,93 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7.

  3,68 2,79 3,57 4,96 Pengangkutan dan Komunikasi 8.

  6,61 3,70 4,13 5,24 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan

  9. Jasa-jasa 5,95 3,13 2,56 2,62

  PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,81 4,66 4,61 4,44 Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar secara keseluruhan dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Propinsi Aceh. Keadaan perekonomian di Aceh menunjukkan terus terjadinya peningkatan selama empat tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi baik dengan migas maupun tanpa migas masih menunjukkan angka positif sejak tahun 2010-2013. Pada tahun 2013 PDRB ADHK dengan migas tumbuh sebesar 4,18 persen, agak melambat dari dua tahun sebelumnya yang secara berturut-turut tumbuh sebesar 4,84 persen dan 5,14 persen. Demikian juga dengan persen, setelah pada tahun 2011 dan 2012 naik sebesar 5,69 persen dan 6,07 persen. Setelah selama dua tahun perekonomian tumbuh dengan cukup cepat, terjadi perlambatan pada tahun 2013 baik dengan maupun tanpa migas. Hal ini erat kaitannya dengan adanya kenaikan harga BBM pada Bulan Juni dan Tarif Dasar Listrik (Secara lebih rinci, pertumbuhan ekonomi tahun 2013 ini didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi di sektor konstruksi, perdagangan, dan jasa-jasa yang tumbuh di atas 6 persen. Sebagai sektor-sektor yang memiliki kontribusi lebih dari 10 persen, pertumbuhan di ketiga sektor ini mampu mendorong perekonomian tumbuh cukup baik.

  Grafik 2.2.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Aceh Besar

Menurut Sektor Migas dan Non Migas

  Sektor lainnya yang tumbuh cukup tinggi adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 6,78 persen. Sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar hanya mampu tumbuh sebesar 3,26 persen, sedangkan sektor listrik dan sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing tumbuh sebesar 4,69 persen dan 4,68 persen. Sektor yang masih tumbuh negatif seperti tahun-tahun sebelumnya adalah sektor pertambangan dan penggalian yang turun sebesar 1,26 persen. Sekor industri pengolahan juga turun sebesar 3,52 persen, setelah 2 tahun sebelumnya tumbuh positif. Kedua sektor ini tumbuh negatif karena terkait dengan menurunnya produksi migas.

2.3.1 Jumlah Penduduk dan Perkembangan Penduduk

  Jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2013 mencapai 383.477 jiwa yang terdiri dari jiwa penduduk laki-laki 196.907 jiwa dan 186.570 jiwa penduduk perempuan. Jika dilihat dari jumlah penduduk di tingkat kecamatan, maka kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kecamatan Darul Imarah yang berjumlah 47.460 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kecamatan Pulo Aceh yaitu sebanyak 3.883 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Besar.

TABEL 2.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

  Penduduk No Kecamatan Jumlah Laki-laki Perempuan

  01. L h o o n g 5.359 4.545 9.904

  02. Lhoknga 8.375 7.793 16.168

  03. Leupung 1.473 1.318 2.791

  04. Indrapuri 10.923 10.780 21.703

  05. Kuta Cot Glie 6.812 6.651 13.464

  06. Seulimeum 12.059 11.487 23.547

  07. Kota Jantho 4.868 4.344 9.213

  08. Lembah Seulawah 6.198 5.516 11.715

  09. Mesjid Raya 11.589 11.160 22.749

  10. Darussalam 12.416 12.313 24.728

  11. Baitussalam 9.820 8.238 18.059

  12. Kuta Baro 12.810 12.820 25.629

  13. Montasik 9.837 9.466 19.302

  14. Blang Bintang 15.515 15.076 11.787

  15. Ingin Jaya 6.053 5.734 30.590

  16. Kr. Barona Jaya 7.906 7.510 15.416

  17. Sukamakmur 7.617 7.492 15.109

  18. Kuta Malaka 3.266 3.158 6.424

  19. Simpang Tiga 2.955 2.836 5.791

  20. Darul Imarah 25.896 24.969 50.864

  21. Darul Kamal 3.785 3.592 7.377

  22. Peukan Bada 9.031 7.987 17.018

  23. Pulo Aceh 2.228 1.901 4.129 2013 196.791 186.686 383.477

  Jumlah 2012 190.713 180.699 371.412

  2011 180.709 174.755 359.464 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Besar, tahun 2013

  

PERSENTASE KEPADATAN PENDUDUK BERDASARKAN LUAS WILAYAH

KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

  9 Mesjid Raya 110,38 23,602 213,825 6,178 3,820

  23 Blang Bintang 70,51 11,230 159,268 3,060 3,669 Sumber:Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Aceh Besar

  22 Pulo Aceh 240,75 4,759 19,767 1,568 3,035

  21 Peukan Bada 31,90 18,476 579,185 5,685 3,249

  20 Darul Kamal 16,20 7,557 466,481 2,143 3,526

  19 Darul Imarah 32,95 52,864 158,775 14,044 3,764

  18 Simpang Tiga 55,00 5,982 108,764 1,776 3,368

  17 Kuta Malaka 36,00 6,145 170,694 1,641 3,745

  16 Sukamakmur 106,00 15,159 143,009 4,261 3,558

  15 Kr. Barona Jaya 9,06 15,568 1.718 4,256 3,658

  14 Ingin Jaya 73,68 29,967 406,718 7,919 3,784

  13 Montasik 94,10 19,655 208,874 5,418 3,628

  12 Kuta Baro 83,81 24,495 292,268 6,593 3,715

  11 Baitussalam 37,76 20.848 552,119 7,219 2,888

  10 Darusalam 76,42 22,874 299,319 6,309 3,626

  322,85 12,807 39,669 3,616 3,542

  No Kecamatan Luas Wilayah (Km

  8 Lembah Seulawah

  7 Kota Jantho 274,04 10,574 38,586 2,977 3,552

  6 Seulimeum 487,26 24,437 50,152 6,431 3,799

  5 Kuta Cot Glie 230,25 13,545 58,827 3,552 3,813

  4 Indrapuri 285,25 21,021 73,693 5,925 3,548

  3 Leupung 76,00 3,503 46,092 1,223 2,864

  2 Lhoknga 98,95 16,091 162,617 4,987 3,227

  1 Lhoong 125,00 10,273 82,184 3,184 3,226

  Prosentas e Jiwa/KK

  ) Jumlah Kepala Keluarga (KK)

  2

  Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km

  ) Jumlah Penduduk (Jiwa)

  2

  Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Krueng Barona Jaya yang mencapai 1.718 jiwa/Km2. hal ini, sedangkan kepadatan penduduk terendah sebesar 19,767 jiwa/Km2 terdapat di Kecamatan Pulo Aceh yang merupakan wilayah kepulauan. Untuk jumlah Kepala Keluarga yang Miskin dapat dilihat di tabel 2.7 berikut:

Tabel 2.7 Jumlah Keluarga Miskin

  Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk dan Proyeksi Penduduk 5 (lima) Tahun Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Besar, tahun 2014 Proyeksi penduduk untuk 5 (lima) tahun kedepan dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 3,25% pada tahun 2014 adalah 456.549 jiwa. Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk, jumlah penduduk lima tahun kedepan di Kecamatan Darul Imarah yaitu sebesar 59.684 jiwa.

  Proyeksi kepala keluarga di Kabupaten Aceh Besar untuk 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 2.9 Pada tahun 2014 jumlah kepala keluarga adalah 109.296 KK, setelah diproyeksikan, pada tahun 2020 jumlah Kepala Keluarga diperkirakan menjadi 128.133 KK.

  n n + 1 n + 5 n n + 1 n + 5 n n + 1 n + 5 Baitussalam 8.224 8.490 9.343 13.756 14.202 15.627 21.980 22.692 25.779 Blang Bintang - - - 10.734 11.083 12.199 10.734 11.083 12.594 Darul Imarah 42.067 43.430 47.790 12.433 12.836 14.124 54.500 56.266 63.920 Darul Kamal - - - 7.493 7.736 8.512 7.493 7.736 8.788 Darussalam 11.284 11.650 12.819 11.286 11.652 12.821 22.570 23.301 26.471 Indrapuri - - - 21.391 22.084 24.301 21.391 22.084 25.088 Ingin Jaya 10.101 10.428 11.475 19.295 19.920 21.920 29.396 30.348 34.477 Kota Jantho 4.361 4.502 4.954 5.408 5.583 6.144 9.769 10.086 11.458 Krueng Barona Jaya 13.484 13.921 15.318 2.275 2.349 2.584 15.759 16.270 18.483 Kuta Baro 1.527 1.576 1.735 23.114 23.863 26.258 24.641 25.439 28.900 Kuta Cot Glie - - - 13.365 13.798 15.183 13.365 13.798 15.675 Kuta Malaka - - - 6.311 6.515 7.170 6.311 6.515 7.402 Lembah Seulawah - - - 12.162 12.556 13.816 12.162 12.556 14.264 Leupung - - - 3.194 3.297 3.628 3.194 3.297 3.746 Lhoknga 1.167 1.205 1.326 14.705 15.181 16.705 15.872 15.872 16.386 Lhoong 655 676 744 9.099 9.395 10.341 10.128 10.457 11.883 Mesjid Raya 2.178 2.249 2.475 21.197 21.886 24.090 23.375 24.135 27.426 Montasik - - - 19.606 20.243 22.282 19.606 20.243 23.004 Peukan Bada 10.279 10.613 11.682 9.125 9.422 10.370 19.404 20.035 22.767 Seulimeum 3.003 3.101 3.413 20.703 21.376

  23.528 23.706 24.476 27.814 Simpang Tiga - - - 6.128 6.327 6.964

  6.128 6.327 7.190 Suka Makmur 624 644 709 14.433 14.902 16.403 15.057 15.546 17.666

  Pulo Aceh - - - 4.575 4.724 5.199 4.575 4.724 5.368

  Total 108.954 112.486 123.783 281.788 290.929 320.172 391.116 403.287 456.549 Nama Kecamatan Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total Jumlah Penduduk (orang) Tahun Tahun Tahun

  Tabel 2.9

Jumlah dan Proyeksi Kepala Keluarga (KK) 5 (lima) Tahun

Kabupaten Aceh Besar

  

Tahun 2014

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Besar, tahun 2014 dan hasil analisis (2015) Gambaran perhitungan proyeksi kepadatan penduduk dan pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.10 berikut:

  n n + 1 n + 5 n n + 1 n + 5 n n + 1 n + 5

Baitussalam 4.479 4.624 5.253 2.393 2.471 2.807 6.872 7.095 8.060

Blang Bintang - - 2.909 3.004 3.413 2.909 3.004 3.413

Darul Imarah 12.787 13.201 14.997 3.292 3.399 3.861 16.079 16.600 18.858

Darul Kamal - - 2.091 2.159 2.452 2.091 2.159 2.452

Darussalam 3.072 3.172 3.603 3.057 3.156 3.585 6.129 6.328 7.188

Indrapuri - - 5.931 6.123 6.956 5.931 6.123 6.956

Ingin Jaya 2.566 2.649 3.010 5.128 5.294 6.014 7.694 7.943 9.024

Kota Jantho 1.106 1.142 1.297 1.482 1.530 1.738 2.588 2.672 3.035

Krueng Barona Jaya 3.667 3.786 4.301 608 628 713 4.275 4.414 5.014

Kuta Baro 379 391 445 6.312 6.517 7.403 6.691 6.908 7.847

Kuta Cot Glie - - 3.472 3.584 4.072 3.472 3.584 4.072

Kuta Malaka - - 1.671 1.725 1.960 1.671 1.725 1.960

Lembah Seulawah - - 3.301 3.408 3.872 3.301 3.408 3.872

Leupung - - 999 1.031 1.172 999 1.031 1.172

Lhoknga 348 359 408 4.352 4.352 4.493 4.700 4.852 5.512

Lhoong 309 319 363 2.763 2.853 3.242 3.072 3.172 3.604

Mesjid Raya 595 614 698 5.481 5.659 6.431 6.076 6.273 7.129

Montasik - - 5.259 5.430 6.170 5.259 5.430 6.170

Peukan Bada 2.881 2.975 3.380 2.700 2.788 3.168 5.581 5.762 6.548

Seulimeum 809 835 949 5.539 5.719 6.499 6.348 6.554 7.448

Simpang Tiga - - 1.848 1.908 2.168 1.848 1.908 2.168

Suka Makmur 159 164 187 4.012 4.142 4.707 4.171 4.307 4.894

Pulo Aceh - - 1.479 1.527 1.735 1.479 1.527 1.735

  Total 33.157 34.232 38.890 76.079 78.406 88.631 109.236 112.778 128.133 Nama Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total Tahun Tahun Tahun

Tabel 2.10 Proyeksi Kepadatan Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Selama 5 (lima) Tahun Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014

  41 43 204 Kuta Baro 3,25% 24 26 123 Kuta Cot Glie 3,24% 45 48 224 Kuta Malaka 3,25%

  44 46 219 Peukan Bada 3,25% 34 36 170 Seulimeum 3,24% 26 28 131 Simpang Tiga 3,24% 25 27 126 Suka Makmur 3,25% 27 28 134 Pulo Aceh 3,25% 28 30 141

  98 Montasik 3,25%

  21

  19

  97 Mesjid Raya 3,25%

  21

  19

  25 27 128 Lhoknga 3,25% 22 23 110 Lhoong 3,25%

  40 Leupung 3,26%

  8

  8

  97 Lembah Seulawah 3,24%

  21

  19

  21 Krueng Barona Jaya 3,25%

  Sumber : Hasil Analisis (2015) n n + 1 n + 5

  4

  4

  24 25 119 Ingin Jaya 3,25% 30 32 151 Kota Jantho 3,24%

  82 Indrapuri 3,25%

  17

  16

  41 44 206 Darul Kamal 3,25% 26 27 129 Darussalam 3,25%

  84 Darul Imarah 3,25%

  18

  17

  94 Blang Bintang 3,25%

  20

  19

  Baitussalam 3,24%

  Nama Kecamatan Kepadatan Penduduk (orang/Ha) Tahun Tingkat Pertumbuhan (%) Tahun 2014

  

Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Besar Sampai Tahun 2032

Dengan Menggunakan Metoda Proyeksi Polinomial (Jiwa)

No Kecamatan Proyeksi Penduduk (Jiwa) 2011 2017 2022 2027 2032

  14. Blang Bintang 11.257 13.434 16.033 19.134 22.835

  

Jumlah : 367.644 438.759 523.630 624.918 745.800

Sumber: Hasil Analisis, 2011

  23. Pulo Aceh 4.071 4.858 5.798 6.920 8.258

  22. Peukan Bada 15.996 19.091 22.783 27.191 32.450

  21. Darul Kamal 7.069 8.436 10.068 12.015 14.340

  20. Darul Imarah 49.076 58.570 69.899 83.420 99.556

  19. Simpang Tiga 5.625 6.713 8.012 9.562 11.411

  18. Kuta Malaka 6.254 7.464 8.908 10.631 12.687

  17. Suka Makmur 14.564 17.381 20.743 24.755 29.544

  14.590 17.413 20.781 24.801 29.598

  16. Krueng Barona Jaya

  15. Ingin Jaya 29.008 34.619 41.316 49.308 58.845

  13. Montasik 18.656 22.265 26.572 31.711 37.846

  1. Lhoong 9.549 11.396 13.601 16.232 19.371

  12. Kuta Baro 24.705 29.484 35.187 41.994 50.117

  11. Baitussalam 17.362 20.720 24.728 29.511 35.220

  10. Darussalam 23.898 28.521 34.038 40.622 48.479

  9. Mesjid Raya 21.795 26.011 31.043 37.048 44.214

  10.915 13.027 15.547 18.554 22.143

  8. Lembah Seulawah

  7. Kota Jantho 8.657 10.332 12.330 14.715 17.562

  6. Seulimeum 22.714 27.108 32.351 38.609 46.078

  5. Kuta Cot Glie 12.930 15.431 18.416 21.978 26.230

  4. Indrapuri 20.641 24.633 29.398 35.085 41.871

  3. Leupung 2.680 3.198 3.817 4.555 5.437

  2. Lhoknga 15.628 18.651 22.259 26.565 31.703

  Kabupaten Aceh Besar dengan luas wilayah sebesar 2.903,49 Km2 / 290.349 Ha (berdasarkan data spasial) dan dengan jumlah penduduk sebesar 342.537 jiwa memiliki kepadatan sebesar 118 jiwa/Km2 (kepadatan kotor). Jika dilihat dari kepadatan kotor (Jumlah penduduk/wilayah kecamatan) wilayah yang mempunyai kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Krueng Barona Jaya dan Kecamatan Darul Imarah. Sementara wilayah dengan kepadatan rendah adalah Kecamatan Pulo Aceh dan Kota Jantho.

  Kondisi Kependudukan

  Kuta Cot Glie - - - 13.365 13.798 15.183 13.365 13.798 15.675 Kuta Malaka - - - 6.311 6.515 7.170 6.311 6.515 7.402

  4.575 4.724 5.368 Total 108.954 112.486 123.783 281.788 290.929 320.172 391.116 403.287 456.549 Nama Kecamatan

  6.128 6.327 7.190 Suka Makmur 624 644 709 14.433 14.902 16.403 15.057 15.546 17.666 Pulo Aceh - - - 4.575 4.724 5.199

  23.528 23.706 24.476 27.814 Simpang Tiga - - - 6.128 6.327 6.964

  22.282 19.606 20.243 23.004 Peukan Bada 10.279 10.613 11.682 9.125 9.422 10.370 19.404 20.035 22.767 Seulimeum 3.003 3.101 3.413 20.703 21.376

  Mesjid Raya 2.178 2.249 2.475 21.197 21.886 24.090 23.375 24.135 27.426 Montasik - - - 19.606 20.243

  Lhoknga 1.167 1.205 1.326 14.705 15.181 16.705 15.872 15.872 16.386 Lhoong 655 676 744 9.099 9.395 10.341 10.128 10.457 11.883

  Lembah Seulawah - - - 12.162 12.556 13.816 12.162 12.556 14.264 Leupung - - - 3.194 3.297 3.628 3.194 3.297 3.746

  15.759 16.270 18.483 Kuta Baro 1.527 1.576 1.735 23.114 23.863 26.258 24.641 25.439 28.900

  Jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2014 mencapai 391.116 jiwa yang terdiri dari penduduk diwilayah pedesaan lebih dominan dibanding penduduk diwilayah perkotaan. Jika dilihat dari jumlah penduduk di tingkat kecamatan, maka kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kecamatan Darul Imarah yang berjumlah 54.500 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kecamatan Pulo Aceh yaitu sebanyak 4.572 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut :

  6.144 9.769 10.086 11.458 Krueng Barona Jaya 13.484 13.921 15.318 2.275 2.349 2.584

  Ingin Jaya 10.101 10.428 11.475 19.295 19.920 21.920 29.396 30.348 34.477 Kota Jantho 4.361 4.502 4.954 5.408 5.583

  Darussalam 11.284 11.650 12.819 11.286 11.652 12.821 22.570 23.301 26.471 Indrapuri - - - 21.391 22.084 24.301 21.391 22.084 25.088

  Darul Imarah 42.067 43.430 47.790 12.433 12.836 14.124 54.500 56.266 63.920 Darul Kamal - - - 7.493 7.736 8.512 7.493 7.736 8.788

  21.980 22.692 25.779 Blang Bintang - - - 10.734 11.083 12.199 10.734 11.083 12.594

  n n + 1 n + 5 n n + 1 n + 5 n n + 1 n + 5 Baitussalam 8.224 8.490 9.343 13.756 14.202 15.627

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Besar, tahun 2014

Tabel 2.12 Jumlah Penduduk dan Proyeksi Penduduk 5 (lima) Tahun Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014

  Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total Jumlah Penduduk (orang) Tahun Tahun Tahun Proyeksi penduduk untuk 5 (lima) tahun kedepan dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 3,25% pada tahun 2014 adalah 456.549 jiwa. Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk, jumlah penduduk lima tahun kedepan di Kecamatan Darul Imarah yaitu sebesar 59.684 jiwa.

  Proyeksi kepala keluarga di Kabupaten Aceh Besar untuk 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel 2.6. Pada tahun 2014 jumlah kepala keluarga adalah 109.296 KK, setelah diproyeksikan, pada tahun 2020 jumlah Kepala Keluarga diperkirakan menjadi 128.133 KK.

2.4. Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kabupaten

  Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Besar disusun berdasarkan permasalahan dan perkembangan daerah yang berujung pada munculnya isu-isu strategis. Isu-isu strategis tersebut menjadi salah satu sasaran yang akan diantisipasi dalam penataan ruang wilayah, melalui RTRW.

  Berdasarkan kondisi wilayah dan arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Aceh Besar, isu-isu strategis Kabupaten Aceh Besar yang harus menjadi dasar bagi pengembangan daerah antara lain:

  1)

  Wilayah Kabupaten Aceh Besar merupakan kawasan yang memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, khususnya bencana tsunami, gempa bumi dan longsor.

  2)

  Wilayah Kabupaten Aceh Besar merupakan wilayah yang memiliki potensi pengembangan perekonomian cukup besar, dimana kondisi wilayah ini diantaranya dipengaruhi oleh keberadaan kawasan strategis nasional yaitu Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Banda Aceh Darussalam dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Sinergitas dari pengembangan dua kawasan strategis nasional ini akan memberikan peluang munculnya “pusat pertumbuhan” (growth center) di ujung utara Pulau Sumatera, yang akan menjadi

  “pintu gerbang” ekonomi Indonesia bagian barat berhadapan dengan ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Global.

  3)

  pengembangan wilayah menjadi salah satu pusat kegiatan perekonomian yang memicu tumbuhnya berbagai aktivitas industri baik skala kecil hingga skala besar.

  4)

  Perubahan pemanfaatan ruang dari kawasan budidaya pertanian menjadi kawasan budidaya non pertanian (industri, perumahan, perdagangan) mengakibatkan terancamnya keberadaan lahan pertanian.

5) Wilayah Kabupaten Aceh Besar merupakan bagian dari wilayah perbatasan yang memiliki pulau terluar.

  6)

  Cakupan prosentase dan sebaran kawasan lindung yang cukup luas di Wilayah Kabupaten Aceh Besar terutama kawasan hutan lindung dimana hampir mencapai kurang lebih 26% dari luas Wilayah Kabupaten Aceh Besar. Hal ini memerlukan kebijakan penanganan dan kearifan dalam pemanfaatan ruangnya.

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

2.4.1.1 Potensi Ekonomi Wilayah A. Struktur Perekonomian Kabupaten

  Aktifitas produksi dapat dibedakan dalam tiga kelompok kegiatan yaitu primer, sekunder, dan tersier. Kegiatan primer berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam, terdiri dari sektor pertanian (tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dan sektor pertambangan/penggalian.

  Selama periode 2008-2011 dapat dikatakan bahwa sepertiga dari PDRB Aceh Besar berasal dari kegiatan sektor primer, yakni sekitar 30,28 sampai dengan 34,01 persen. Sektor ini cenderung terus menurun dari tahun 2008 sebesar 34,01 persen hingga menjadi 30,28 persen pada tahun 2011. Sektor sekunder memanfaatkan hasil sumber daya alam untuk diolah lebih lanjut, yakni terdiri dari sektor industri pengolahan, konstruksi, dan energi (listrik dan air). Sumbangan sektor ini terhadap PDRB Aceh Besar berkisar antara 13,83 sampai dengan 16,38 persen. Terdapat kecenderungan peningkatan peran terhadap PDRB Aceh Besar dari tahun ke tahun hingga mencapai 16,38 persen pada tahun 2010 akan tetapi peranan sedikit mengalami penurunan hingga mencapai 15,94 tahun 2011.

  Kegiatan sektor tersier memfasilitasi pergerakan sektor primer dan sektor sekunder, terdiri dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor pengangkutan dan Selama periode 2008-2011 dapat dikatakan bahwa hampir separuh dari PDRB Aceh Besar berasal dari sektor tersier. Gejala peningkatan terlihat dari tahun ke tahun, pada tahun 2008 sektor tersier mencapai 49,14 persen hingga pada tahun 2011 mencapai lebih dari separuhnya yaitu 50,94 persen.

Tabel 2.13 Peranan Kegiatan Ekonomi Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008-2011

  No. Sektor Lapangan Usaha Kontribusi PDRB (%) 2008 2009 2010 2011

  1 Primer Pertanian 31,66 29,74 28,32 28,04 Pertambangan dan penggalian 2,35 2,36 2,29 2,24

  Jumlah I 34,01 32,10 30,61 30,28

  2 Sekunder Industri Pengolahan 3,03 2,94 2,82 2,84 Konstruksi 13,54 14,70 16,05 15,60 Energi (Listrik dan Air Bersih) 0,29 0,31 0,33 0,34

  Jumlah II 16,86 17,95 19,20 18,78

  3 Tersier Perdagangan, hotel dan restoran 19,15 18,91 19,39 20,59 Pengangkutan dan telekomunikasi 11,95 12,49 12,62 12,39 Keuangan, real estate dan jasa perusahaan

  4,03 4,09 4,03 3,97 Jasa-jasa 14,02 14,24 14,14 14,00

  Jumlah III 49,15 49,73 50,18 50,95

  Total (I + II + III) 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006

  • – 2009

   Grafik 2.3

Peranan Kegiatan Ekonomi Kabupaten Aceh Besar

Tahun 2008-2011

  Sumber : PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 - 2011 Dari Gambar 2.3 terlihat bahwa selama tahun 2008-2011, terlihat fakta bahwa sektor primer dan skunder terus mengalami penuruan peran tehadap pembentukan PDRB Aceh Besar, sedangkan sektor tersier terus mengalami peningkatan perannya, hal ini jelas menggambarkan sedikit pergeseran struktur ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir Sektor tersier merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian Aceh Besar.

  Secara sektoral, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Aceh Besar masih merupakan yang terbesar. Tahun 2008 peranannya tehadap pembentukan PDRB Aceh Besar sekitar 31,66 persen dan menurun menjadi 28,04 persen pada tahun 2011. Kontribusi terbesar di sektor pertanian adalah subsektor tanaman bahan makanan, utamanya padi yang menjadi bahan makanan pokok.

  Sektor pertambangan dan penggalian hanya terdiri atas subsektor penggalian dan penggaraman. Peranan sektor penggalian terhadap PDRB Aceh Besar polanya tampak berfluktuasi. Tahun 2008 peranannya 2,35 persen lalu turun hingga 2,24 persen pada tahun 2011.

  PDRB sektor industri pengolahan hanya terdiri dari industri tanpa migas. Penurunan nilai tambah sektor industri pengolahan mengakibatkan terjadinya pergeseran struktur perekonomian. Tahun 2000-2003 sektor industri pengolahan adalah penyumbang PDRB Aceh Besar terbesar kedua. Kontribusinya terus menurun hingga hanya mencapai posisi tiga terbesar pada tahun 2004. Pada periode tersebut kontribusi pengolahan masih berada pada nilai diatas 10 persen yaitu 14,30 persen dan 13,86 persen. Nilai ini semakin menurun hingga pada tahun 2010 mencapai nilai terendah yaitu hanya sebesar 2,82 persen dan tahun 2011 hanya sedikit mengalami kenaikan yaitu 2,84 persen.

  

Struktur Perekonomian Kabupaten Aceh Besar (Persen)

Tahun 2008-2011

No. Lapangan Usaha Kontribusi PDRB (%) 2008 2009 2010 2011

  1 Pertanian 31,66 29,74 28,32 28,04

  2 Pertambangan dan penggalian 2,35 2,36 2,29 2,24

  3 Industri Pengolahan 3,03 2,94 2,82 2,84

  4 Konstruksi 13,54 14,70 16,05 15,60

  5 Energi (Listrik dan Air Bersih) 0,29 0,31 0,33 0,34

  6 Perdagangan, hotel dan restoran 19,15 18,91 19,39 20,59

  7 Pengangkutan dan telekomunikasi 11,95 12,49 12,62 12,39

  8 Keuangan, real estate dan jasa perusahaan 4,03 4,09 4,03 3,97

  9 Jasa-jasa 14,02 14,24 14,14 14,00

  Total 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 - 2011

  Selain sektor yang telah disebutkan, sektor-sektor lainnya yang relatif cukup besar peranannya dalam pembentukan PDRB Aceh Besar tahun 2011 secara berturut-turut adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20,59 persen; sektor jasa-jasa sebesar 14,00 persen; sektor konstruksi sebesar 15,60 persen; dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,38 persen.

  Selanjutnya sektor yang relatif kecil sumbangannya pada tahun 2011 adalah sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan yang memberikan kontribusi sebesar 3,97 persen; serta sektor listrik dan air bersih yang hanya memberikan sumbangan sebesar 0,34 persen. Secara keseluruhan, struktur perekonomian Aceh Besar selama periode tahun 2008-2011 dapat dilihat pada Gambar 2.4

  Gambar 2.4

Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2011

  Sumber : PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 - 2011

  Pada Tahun 2008 perekonomian Aceh Besar mengalami ekspansi sebesar 5,86 persen. Sektor perdagangan mengalami peningkatan sangat besar hingga 14,62 persen dan sektor kontruksi mencapai pertumbuhan sebesar 18,12 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh Besar pada tahun 2007 merupakan laju pertumbuhan tertinggi pada periode 2000- 2011. Selanjutnya pada tahun 2009 perekonomian Aceh Besar sedikit menurun, dengan ekspansi sebesar 5,77 persen. Pada tahun 2010, perekonomian Aceh Besar mengalami penurunan dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,65 persen. Adapun sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang mengalami peningkatan dengan pertumbuhan mencapai dua digit yaitu 12,11 persen. Berturut-turut laju pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah sebesar 14,62 persen pada tahun 2008; 7,25 persen pada tahun 2009; 12,11 persen pada tahun 2010; dan pada tahun 2011 mencapai 12,38 persen. Secara keseluruhan, laju pertumbuhan riil PDRB menurut lapangan usaha tahun 2008-2011 dapat dilihat pada Tabel 1.12 dan Gambar 1.17 berikut ini.

Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan Kabupaten Aceh Besar (Persen)

  

Tahun 2008-2011

LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011

  2.3.3 0,66 3,20 1,04 2,93

  Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan

  2. Pertambangan & Penggalian 4,56 0,95 1,27 1,77

  3. Industri Pengolahan 7,45 4,43 2,28 3,97

  4. Listrik & Air Bersih 4,84 6,79 9,48 4,22

  5. Konstruksi 10,12 9,29 6,67 5,99

  6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 14,62 7,25 12,11 12,38

  7. Pengangkutan & Komunikasi 1,72 2,57 3,68 1,98

  8. Keuangan, Real Estate, & Jasa Perusahaan 5,90 5,82 6,61 3,70

  9. Jasa-jasa 3,72 7,03 5,95 2,43

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,86 5,77 5,66 5,34

  Sumber : PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008- 2011

  

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan ADHK Tahun 2000

Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008-2011

Sumber : PDRB Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008- 2011 C.

   Sektor Perekonomian

  Kegiatan perekonomian di Kabupaten Aceh Besar berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam perkembangannya telah mengalami peningkatan. Sektor yang paling dominan adalah bidang pertanian, dibandingkan dengan sektor lainnya seperti perdagangan, jasa, industri dan pertambangan. Untuk lebih mengetahui potensi tentang perekonomian wilayah di Kabupaten Aceh Besar diuraikan sebagai berikut: a. Sektor Kehutanan

  • Adanya hasil hutan kayu dan non kayu (nipah, getah, minyak atsiri, biji/buah, kulit kayu, madu tawon/lebah) serta adanya pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI); • Hutan dapat dimanfaatkan sebagai eko wisata alam dan hutan wisata.

  b.

  Sektor Pertanian

  • Jenis tanaman pangan yang telah mengalami pertumbuhan cepat di Kabupaten Aceh Besar adalah ubi jalar, ubi kayu, jagung dan kacang kedelai, sedangkan komoditi padi mengalami pertumbuhan lebih cepat di tingkat kecamatan dibandingkan ditingkat kabupaten;
  • Komoditi hasil tanaman yang tumbuh dengan baik/cepat adalah kemiri, lada, aren, nilam dan tembakau;

  • Hasil perkebunan karet, kopi, cengkeh dan pala tumbuh berkembang dengan cepat/ baik;
  • Tanaman sayuran yang tumbuh berkembang dengan baik adalah tomat, kacang panjang dan sawi;
  • Buah-buahan alpukat, rambutan, langsat, jeruk besar, jambu biji, nenas, nangka, salak, manggis, sirsak yang tumbuh dengan baik dan cepat;
  • Peternakan kambing dan domba yang mengalami pertumbuhan cepat ditingkat kabupaten, selain itu sapi, kerbau ayam dan itik yang mempunyai pertumbuhan lambat di kecamatan dibandingkan pertumbuhannya ditingkat kabupaten; • Perikanan tambak, perikanan laut dan budidaya laut mempunyai prospek yang baik.

  c. Sektor Pertambangan Potensi sektor pertambangan mempunyai prospek yang besar, walaupun produksinya belum cukup banyak. Pertambangan berupa galian mineral di Lhoong dan Leupung yang diinvestasikan oleh pihak asing membuktikan adanya potensi ekonomi wilayah yang besar di sektor pertambangan.

  d. Sektor Perindustrian

  • Berpotensi untuk pengembangan unit usaha industri formal dan non formal;
  • Terdapat industri menengah dan kecil, di antaranya:
    • industri menengah di Blang Ulam, Kecamatan Mesjid Raya;
    • industri kecil garam rakyat di Kecamatan Baitussalam dan Kecamatan Mesjid Raya; - industri kecil batu bata di Kecamatan Baitussalam dan Darussalam.

  e.

  Sektor Perdagangan dan jasa

  • Terdapat jumlah perusahaan 3.218 unit, terdiri dari perusahaan besar 80 unit, perusahaan menengah 699 unit dan perusahaan kecil 2.439 unit;
  • Mempunyai beberapa pasar yang berpotensi, yaitu pasar Lambaro di Kecamatan Ingin Jaya merupakan kawasan pasar induk, pasar Keutapang di Kecamatan Darul Imarah dan pasar Sibreh di Kecamatan Suka Makmur merupakan kawasan penunjang, Pasar Saree di Kecamatan Lembah Seulawah merupakan pasar wisata,
tradisional.

2.4.2 Pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin

2.4.2.1. PDRB Perkapita

  Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.Pada tahun 2014, PDRB per kapita Aceh Besar mencapai 25.916,8 juta Rupiah dengan pertumbuhan sebesar 4,11 persen dan pada tahun 2010 berturut-turut sebesar 3,70; 2,56 ; 3,91 ; dan 4,16 persen pada tahun 2010-2013.

Gambar 2.6 PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp), 2014Tabel 2.16 PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp ), 2010─2014 Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, 4.048,0 4.353,1 4.701,8 5.077,5 5.588,0

  Forestry and Fishing B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 2.307,1 2.236,5 2.000,5 2.163,9 2.276,6 C Industri Pengolahan/Manufacturing 414,3 455,9 499,9 541,5 576,4 D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 16,3 16,5 16,5 16,6 17,0 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 7,2 7,7 8,2 8,7 9,4

  Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities

  F Konstruksi/Construction 2.842,4 2.969,1 3.053,0 3.183,8 3.378,9 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 3.406,8 3.592,7 3.812,8 4.073,4 4.357,3 Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of

  Motor Vehicles and Motorcycles H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and 2.494,2 2.580,5 2.932,9 3.350,8 3.446,9

  Storage

  I Penyediaan Akomodasi dan Makan 263,3 276,5 293,9 316,4 336,1 Minum/Accommodation and Food Service Activities J Informasi dan Komunikasi/Information and 977,0 1.032,5 1.103,7 1.151,8 1.184,4 Communication

  K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance 224,6 246,7 266,4 299,5 340,9 Activities

  L Real Estat/Real Estate Activities 1.017,3 1.066,2 1.121,7 1.184,0 1.252,6

M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 69,3 71,7 74,7 77,7 81,3

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 1.064,5 1.105,6 1.165,6 1.230,5 1.309,4

  Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

  P Jasa Pendidikan/Education 303,0 306,2 311,9 326,6 346,2 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and 351,2 364,1 380,0 397,7 416,7

  Social Work Activities

R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 233,4 241,8 250,7 261,4 276,2

  Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic 20.704,8 21.621,7 22.475,8 24.331,7 25.916,8 Product

  • * Angka sementara/PreliminaryFigures
    • ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

2.4.2.2. Kondisi Kemiskinan Multidimensi

  Pengentasan kemiskinan di Kabupaten Aceh Besar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan sumberdaya manusia, disamping pembangunan infrastruktur dan pertanian dalam arti luas. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir, pembangunan sarana dan prasarana, dan pendampingan. Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Aceh Besar.