BAB II PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS - DOCRPIJM 1402738fe8 BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS FIX

BAB II PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS

2.1 Wilayah Administrasi

  Secara geografis, k abupaten Musi Rawas terletak pada posisi 1020 07’ 00” – 1030 40’ 10” Bujur Timur dan 020 20’ 00” – 030 38’ 00” Lintang Selatan.

  • – Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas adalah 635.717,15 Ha, dengan batas batas wilayah sebagai berikut :

   Utara : Kab. Musi Rawas Utara  Timur : Kab. Musi Banyuasin dan Kab. Muara Enim  Selatan : Kab. Empat Lawang  Barat : Provinsi Bengkulu dan Kota Lubuklinggau

  PROVINSI JAMBI KAB. MUSI BANYUASIN KAB. MUSI PROVINSI UTARA RAWAS BENGKULU LUBUK KOTA KAB. MUSI RAWAS LINGGAU

Gambar 2.1 Peta Posisi Kabupaten Musi Rawas Wilayah administratif Kabupaten Musi Rawas terdiri dari 14 Kecamatan yang terbagi lagi menjadi wilayah administrasi lebih kecil dengan total 199 wilayah, terdiri dari 186 wilayah desa dan 13 wilayah kelurahan.

Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas

  08. Jayaloka 16 045,82 2,52

  14. Megang Sakti 39 977,66 6,29

  13. Muara Lakitan 196 353,62 30,89

  12. Tuah Negeri 26 345,09 4,14

  11. BTS Ulu 75 153,61 11,82

  10. Muara Kelingi 64 581,90 10,16

  09. Suka Karya 12 153,13 1,91

  07. TP. Kepungut 32 642,43 5,13

  Kecamatan

Luas Wilayah

(Ha)

  06. Muara Beliti 17 562,87 2,76

  05. Purwodadi 6 325,77 1,00

  04. Tugumulyo 6 770,91 1,07

  03. Sumber Harta 10 378,03 1,63

  02. Selangit 71 733,91 11,28

  STL Ulu 59 692,40 9,39

  Persentase Terhadap Musi Rawas (%)

(1) (2) (3)

01.

  Jumlah/ Total 635 717,15 100

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016,

Departemen Pemerintahan Sekretariat Daerah Musi Rawas Tabel dibawah ini menjabarkan 186 wilayah desa dan 13 wilayah kelurahan yang berada di kabupaten Musi Rawas.

Tabel 2.2 Banyaknya Desa dan Kelurahan menurut Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, 2015

  1 09. Suka Karya

  186

  13 Jumlah Tahun 2011/Total of 2011

  186

  13 Jumlah Tahun 2012/Total of 2012

  2 Jumlah/Total 186

  19

  1 14. Megang Sakti

  19

  11 13. Muara Lakitan

  1 12. Tuah Negeri

  18

  1 11. BTS Ulu

  20

  8 10. Muara Kelingi

  12

  Kecamatan Desa Kelurahan (1) (2) (3) 01.

  10 08. Jayaloka

  1 07. TP. Kepungut

  11

  2 06. Muara Beliti

  9

  1 05. Purwodadi

  17

  1 04. Tugumulyo

  9

  1 03. Sumber Harta

  11

  1 02. Selangit

  12

  STL Ulu

  13 Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016,

Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Musi Rawas

  2.2.1 Potensi Perdagangan dan Jasa Seiring berkembangnya Kabupaten Musi Rawas, kebutuhan belanja dan jasa masyarakat kian meningkat, hal ini memberikan sinyal potensi perdagangan dan jasa yang tumbuh dan membutuhkan peran serta pemerintah. Salah satu peran serta pemerintah kabupaten yaitu dengan cara melakukan penataan dan pengembangan pasar dan terminal. Diharapkan dengan adanya penataan dan pengembangan ini potensi perdagangan dan jasa kabupaten menjadi meningkat cepat dan terarah.

  2.2.2 Potensi Perindustrian Pembangunan sektor industri berkaitan dengan sektor perdagangan dan jasa. Dimana kedua sektor ini adalah sektor yang menunjang pembangunan daerah. Berdasarkan pendataan yang dilakukan dinas terkait, mayoritas industri yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas berjenis industri kerajinan rumah tangga yang memiliki pekerja 1-4 orang. Batu bata dan gula merah adalah salah satu jenis hasil industri yang cukup banyak dapat ditemui, beberapa lokasi industri batu bata dapat ditemui di kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti, STL Ulu, Muara Kelingi, Selangit, Muara Lakitan, Tuah Negeri, Sumber Harta, dan Purwodadi sedangkan industri gula merah dapat ditemui di kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti, dan Purwodadi. Pengembangan sektor industri

2.2.3 Potensi Pariwisata

  Danau Aur Bukit Cogong

Gambar 2.3 Foto Danau Aur dan Bukit Cogong

  Objek wisata di wilayah Kabupaten Musi Rawas yang telah dikenal masyarakat antara lain Objek Wisata Bukit Cogong dan Objek Wisata Danau Aur. Kedua Objek Wisata ini perlu didukung infrastruktur permukiman di area sekitarnya antara lain infrastruktur persampahan, infrastruktur air limbah permukiman, infrastruktur air minum, jalan lingkungan dan pedestrian, ruang terbuka hijau, penataan kawasan wisata. Sehingga kawasan permukiman yang telah tertata dapat bersinergi dengan kawasan wisata tersebut. pada tahun 2013 telah dikunjungi sebanyak masing-masing 30.100 dan 38.366 wisatawan. Selain kedua objek wisata tersebut, berikut ini, terdapat objek wisata lainnya yang tersebar di kabupaten Musi Rawas.

Tabel 2.3 Objek Wisata, Jenis Objek Wisata, Jarak dari Ibukota

  3

  1

  12. Bendung Tikip Purwodadi ODTW Alam

  55

  1

  13. Bendung Bharata Tugumulyo ODTW Alam 80 2,5

  14. Pancuran Air Panas Muara Kelingi ODTW Alam

  70

  15

  15. Hutan Bulian Muara Kelingi ODTW Alam

  70

  70

  16. Air Terjun satan Muara Beliti ODTW Alam 60 0,5

  17. Air Terjun Kou Muara Beliti ODTW Alam

  60

  18. Air Terjun Menai Muara Beliti ODTW Alam

  11. Danau Tikip Purwodadi ODTW Alam

  60

  3

  19. Air Terjun Panjang Muara Beliti ODTW Alam

  60

  8

  20. Danau Satan Muara Beliti ODTW Alam

  60

  1

  21. Danau Gegas Jayaloka ODTW Alam 40 100

  22. Gua Pengungsian Bkt. Botak STL Ulu ODTW Budaya 100 0,5

  23. Bukit Cogong STL Ulu ODTW Alam

  51

  12 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  Daerah Pertambangan di kabupaten Musi Rawas memiliki potensi sumber daya alam pertambangan yang beragam dan melimpah, baik migas maupun non-migas. Selain komoditas minyak dan gas bumi di

  55

  10

  Kabupaten, dan Luas Kawasan Wisata di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

  4

  Nama Objek Wisata Lokasi/ Jenis Objek Wisata/ Jarak dari Ibukota Kab/ Luas Kawasan (Ha)

  1

  2

  3

  4

  5

  01. Air Terjun Telun Tiga STL Ulu ODTW Alam

  80

  2

  02. Air Terjun Temba STL Ulu ODTW Alam

  80

  1

  03. Air Terjun Tiga Beradik STL Ulu ODTW Alam

  80

  04. Air Terjun Sri Pengantin STL Ulu ODTW Alam

  50

  80

  1

  05. Keramat Napalibo STL Ulu ODTW Budaya 80 0,5

  06. Keramat Batu Ampar STL Ulu ODTW Budaya 80 0,25

  07. Bukit Kurungan/Botak Suka Karya ODTW Alam

  70

  2

  08. Danau Suka Hati Sumber Harta ODTW Alam

  48

  4

  09. Air Terjun Bunyi Selangit ODTW Alam

  60

  1

  10. Bukit Batu Putih Selangit ODTW Alam

2.2.4 Potensi Pertambangan

  Kabupaten Musi Rawas juga ditemukan potensi bahan tambang batubara yang masih dalam tahap eksplorasi.

2.3 Demografi dan Urbanisasi

2.3.1 Jumlah Penduduk

  No. Kecamatan Luas Wilayah Total Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk (Km²) Laki-Laki Perempuan (Jiwa) (Jiwa/Km2)

  

10 Muara Kelingi 645,819 20159 19007 39156 60,63

  Tabel. 2.4 Sebaran Penduduk Kabupaten Musi Rawas Berdasarkan Kecamatan, 2015

  

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

  

14 Megang Sakti 399,7766 26372 24680 51052 127,70

Total 6357,1715 196729 187604 384333 60,46

  

13 Muara Lakitan 1963,5362 23383 21641 45024 22,93

  

12 Tuah Negeri 263,4509 14298 13837 28135 106,79

  

11 BTS Ulu 751,5361 14231 13491 27722 36,89

  

9 Suka Karya 121,5313 7389 6968 14357 118,13

  

1 STL Ulu 596,924 15516 14794 30310 50,78

  

8 Jayaloka 160,4582 8218 7698 15916 99,19

  Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2013 memiliki penduduk sebanyak 373.300 jiwa, meningkat pada tahun 2014 378.987 jiwa dan pada tahun 2015 meningkat 384.333 jiwa. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk kian bertambah tiap tahunnya.

  

6 Muara Beliti 175,6287 12469 12116 24585 139,98

  

5 Purwodadi 63,2577 7548 7434 14982 236,84

  

4 Tugumulyo 67,7091 23132 22526 45658 674,33

  

3 Sumber Harta 103,7803 8692 8370 17062 164,40

  

2 Selangit 717,3391 9401 9119 18520 25,82

  

7 TP. Kepungut 326,4243 5931 5923 11854 36,31

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

  Sebaran penduduk masih bertumpu di Kecamatan Tugumulyo dengan jumlah penduduk mencapai 674 jiwa/km². Sedangkan kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan Muara Lakitan yaitu 20 jiwa/km². Berdasarkan data, tingkat kemiskinan pada tahun 2011 sebesar 18,25% dan pada tahun 2014 turun menjadi 15,51%. Sebaran penduduk per kecamatan Kab. Musi Rawas tahun 2015 dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi Rawas disajikan secara lebih rinci dalam tabel dan gambar berikut ini.

  Tabel. 2.5 Penduduk Miskin Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2014

  Tahun Indikator 2011 2012 2013 2014* 2015

Jumlah 97.900 96.200 98.800 58.990 57.880

Penduduk Miskin

persentase 18,25 17,67 17,85 15,51 15,06

Penduduk Miskin

Indeks 2,75 2,38 2,2 1,49 1,36

Kedalaman Kemiskinan

Indek Keparahan 0,65 0,52 0,44 0,45 0,27

Kemiskinan

Garis Kemiskinan 293.582,00 310.365,69 326.798,00 473.371,00 510.222

Angka Harapan 66,82 66,85 66,87 66,88 67,18

Hidup

Persentase 81,75 82,33 82,15 84,49 84,94

Penduduk diatas garis kemiskinan

  Sumber : BPS Kab. Musi Rawas 2014

  • *Berdasarkan Suseda 2014 (Data terpisah dengan Kab. Muaratara)
Grafik 2.1 Sebaran Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

  Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka 2016, BPS Kabupaten Musi Rawas 2015

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Ke Depan

  Grafik 2.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017-2021

2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  PDRB salah satu indikator ekonomi yang menggambarkan kondisi riil suatu daerah, indikator pertumbuhan PDRB ini menunjukkan kesejahteraan masyarakat dalam lingkup daerah dan mengenai geliat keberhasilan program pembangunan ekonomi makro daerah yang telah dicapai dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat di suatu daerah. Salah satu tujuan yang terkandung diantara cita-cita tersebut adalah peningkatan Pendapatan Domestik Bruto penduduk Kabupaten Musi Rawas yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Berlaku

  Tahun 2011-2015 (Rp. Juta)

  

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian, Kehutanan,

  3.326.080,2 3.714.292,3 4.121.587,7 4.328.484,5 4.536.599,1 dan Perikanan Pertambangan dan

  4.129.225,0 4.045.701,4 4.208.788,1 4.844.702,3 4.643.608,1 Penggalian Industri Pengolahan 982.270,1 1.109.537,3 1.246.417,7 1.447.961,8 1.696.090,7 Pengadaan Listrik dan

  1.743,7 1.858,3 1.890,9 2.226,6 2.905,4 Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 583,4 656,5 682,7 815,5 954,6 Limbah dan Daur Ulang Konstruksi 433.274,7 528.879,7 620.441,0 736.249,1 827.033,6 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

  557.430,1 617.911,3 672.813,5 735.659,9 965.555,0 Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan

  34.697,2 38.143,5 45.873,0 54.919,6 65.055,4 Pergudangan Penyediaan Akomodasi

  20.704,8 24.406,8 28.246,1 31.864,5 38.940,4 dan Makan Minum Informasi dan

  27.372,7 29.719,5 31.609,1 35.901,0 40.518,4 Komunikasi Jasa Keuangan dan

  59.310,1 68.119,8 75.330,7 82.832,1 89.836,3 Asuransi Real Estat 108.723,9 119.979,6 132.586,7 156.814,3 184.043,1 Jasa Perusahaan 1.307,3 1.509,2 1.760,1 2.019,6 2.268,7 Administrasi Pemerintahan,

  235.913,6 260.374,2 298.074,9 322.994,8 369.165,9 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan 233.720,1 263.099,7 302.693,8 389.770,3 430.947,6 Jasa Kesehatan dan

  57.688,3 64.462,8 72.248,9 82.061,9 93.302,4 Kegiatan Sosial Jasa lainnya 100.338,9 100.825,3 111.496,8 121.052,5 134.109,2

  10.310.384, PDRB Dengan Migas 10.989.477,3 11.972.541,7 13.376.330,4 14.120.933,7 PDRB Tanpa Migas 6.908.944,9 7.803.031,5 8.735.478,1 9.670.542,7 10.861.607,0

  Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  • *) Angka Sementara

    **) Angka Sangat Sementara

    ***) Angka Sangat- sangat Sementara

  Berdasarkan data pada tabel 2.6 nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas Kabupaten Musi Rawas meningkat dari Rp.10,31milyar pada tahun 2011 menjadi Rp.14,12 milyar pada tahun 2015 untuk PDRB dengan migas. Pada tahun 2011 PDRB tanpa migas sebesar Rp. 6,91 milyar dan pada tahun 2015 menjadi Rp. 10,86 milyar. Sedangkan data struktur ekonomi Kabupaten Musi Rawas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.7 Struktur Ekonomi Kabupaten Musi RawasTahun 2011-2015 (%)

  Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

  Pertanian, Kehutanan, dan 32,26 33,80 34,43 32,36 32,13

  Perikanan Pertambangan dan Penggalian 40,05 36,81 35,15 36,22 32,88 Industri Pengolahan 9,53 10,10 10,41 10,82 12,01 Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 Pengadaan Air, Pengelolaan

  0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi 4,20 4,81 5,18 5,50 5,86 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda 5,41 5,62 5,62 5,50 6,84 Motor Transportasi dan Pergudangan 0,34 0,35 0,38 0,41 0,46 Penyediaan Akomodasi dan

  0,20 0,22 0,24 0,24 0,28 Makan Minum Informasi dan Komunikasi 0,27 0,27 0,26 0,27 0,29 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,58 0,62 0,63 0,62 0,64 Real Estat 1,05 1,09 1,11 1,17 1,30 Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 2,29 2,37 2,49 2,41 2,61 Wajib Jasa Pendidikan 2,27 2,39 2,53 2,91 3,05 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

  0,56 0,59 0,60 0,61 0,66 Sosial Jasa lainnya 0,97 0,92 0,93 0,90 0,95

  Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  • *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

  Tahun 2011-2015 merupakan tahun berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam dengan leading sektor yang menjadi unggulan selama ini sebagai penyumbang PDRB yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dan juga sektor pertambangan dan penggalian. Di tahun 2011, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan sumbangan 32,26 persen, dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2013, yaitu sebesar

  34,43 persen, dan mengalami penurunan di tahun 2015 menjadi 32,13 persen. Sektor pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan sebesar 32,88 persen.

  Sektor Industri Pengolahan pada tahun 2015 memberikan peningkatan kontribusi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,01 persen. PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Musi Rawas tahun 2011-2014 dapat dlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.8. PDRB Kabupaten Musi Rawas Atas Dasar Harga Konstan

  Tahun 2011-2015 (Rp. Juta)

  

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

  Pertanian, Kehutanan, dan 3.081.857,6 3.288.393,7 3.528.201,0 3.746.798,5 4.005.122,0 Perikanan Pertambangan dan

  3.400.167,9 3.044.511,8 3.125.563,7 3.406.480,9 3.463.594,9 Penggalian Industri Pengolahan 920.556,2 1.001.051,3 1.076.009,5 1.155.228,0 1.249.381,1 Pengadaan Listrik

  1.928,3 2.073,9 2.195,0 2.331,7 2.349,7 dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan

  590,6 653,8 690,6 740,0 791,6 Sampah, Limbah & Daur lang Konstruksi 379.849,9 425.233,6 475.040,8 509.488,8 533.332,8 Perdagangan Besar dan Eceran;

  528.780,8 576.519,5 618.234,7 647.677,9 678.479,6 Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan

  34.632,6 37.786,0 41.044,6 44.612,6 48.727,1 Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan 19.127,0 20.854,2 22.119,7 23.525,7 25.872,1 Makan Minum Informasi dan

  27.734,0 30.079,9 32.244,9 35.054,8 38.016,9 Komunikasi Jasa Keuangan dan

  57.462,4 62.722,2 66.231,4 68.694,9 71.483,5 Asuransi Real Estate 104.338,2 114.528,2 124.638,2 134.659,8 144.274,5 Jasa Perusahaan 1.232,3 1.332,1 1.447,4 1.552,5 1.629,5

  

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** 2015***

  Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 228.881,3 234.864,6 241.844,6 255.609,6 277.924,3 Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan 228.042,2 244.394,4 265.908,8 300.768,9 322.183,7 Jasa Kesehatan

  56.652,9 61.524,7 65.009,4 70.969,5 76.412,8 dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya 95.637,1 98.763,2 102.141,2 105.882,0 110.127,9 PDRB Dengan Migas 9.167.471,3 9.245.287,1 9.788.565,6 10.510.076,1 11.049.704,1 PDRB Tanpa Migas 6.447.390,7 6.932.242,9 7.438.244,3 7.935.182,1 8.475.325,0

  

Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  • *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

2.4.2 Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin

Tabel 2.9 Pendapatan Perkapita Kabupaten Musi Rawas

  Tahun 2011-2015

  Harga berlaku Harga konstan Tahun Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas

  2011 28.434.673 19.053.955 25.282.671 17.781.049 2012

  29.854.516 21.198.072 25.116.169 18.832.448 2013* 32.037.757 23.375.581 26.193.576 19.904.266 2014** 35.293.748 25.515.944 27.731.071 20.937.156 2015*** 36.744.558 28.263.354 28.752.808 22.053.929

  

Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  • *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat- sangat Sementara

  Berdasarkan data di atas, dapat terlihat bahwa pendapatan per kapita Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 atas dasar harga berlaku dengan migas sebesar Rp. 36.744.558,- dan tanpa migas sebesar Rp. 28.263.354,- sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan tanpa migas sebesar Rp.

  22.053.929,- dan dengan migas sebesar Rp. 28.752.808,-.

2.4.3 Data kondisi lingkungan strategis

  Kondisi fisik Kabupaten Musi Rawas mempunyai topografi yang bergelombang dengan ketinggian berkisar 125-200 m dari permukaan laut, dengan kemiringan bervariasi dari 0-2%, sampai lebih dari 40%. Luas wilayah yang dominan adalah wilayah dengan kemiringan 0-15% yang merupakan daerah potensial untuk pertanian, selebihnya berupa tanah perbukitan yang mempunyai kemiringan sangat curam yang sebagian besarnya berupa Bukit Barisan yang memanjang dari Utara sampai Selatan, khususnya di bagian Barat daerah ini yang termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang membentang luas dalam 4 (empat) provinsi.

  Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah Barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan Bukit Barisan, dataran ini semakin ke timur semakin luas. Penyebaran jenis tanah di Kabupaten Musi Rawas terdiri dari : 1.

  Aluvial dengan ciri warna coklat kekuning-kuningan terbentuk oleh endapan liat dan pasir dijumpai di Kecamatan Tugumulyo dan Muara Kelingi. Tanah jenis ini seluas ± 8,05% dari luas kabupaten dan sangat cocok untuk tanaman padi dan palawija.

  2. Litosol seluas ± 7,17% dari luas kabupaten baik dimanfaatkan untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan usaha ternak.

  3. Asosiasi Latisol hanya terdapat di kecamatan STL Ulu Terawas.

  4. Regosol luasnya sama seperti asosiasi latisol, di mana ± 55,89 % berada di Kecamatan Muara Beliti, yang diidentifikasi sangat cocok untuk budidaya tanaman padi sawah, palawija dan tanaman keras lainnya.

5. Podsolik merupakan jenis tanah terluas di Kabupaten Musi

  Rawas. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Muara Lakitan dan Kecamatan Jayaloka, baik untuk tanaman padi sawah, padi ladang dan tanaman karet.

6. Asosiasi Podsolik hanya terdapat di Kecamatan Muara Lakitan.

  Wilayah Kabupaten Musi Rawas berada di ketinggian 129 meter dpl, terdiri dari 66,5% dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75% tanah liat. Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan potensial, sawah, ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah Barat terdapat dataran rendah yang sempit dan berbatasan dengan bukit barisan, dataran ini semakin ke Timur semakin luas.

  Kabupaten Musi Rawas banyak terdapat sungai-sungai besar., adapun sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas yaitu Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Semangus dan Sungai Musi. Selain memiliki sungai- sungai besar, di Kabupaten Musi Rawas terdapat danau, yakni Danau Aur, di Kecamatan Sumber Harta. Selain fungsinya sebagai penampung air, danau ini juga merupakan potensi wisata bagi Kabupaten Musi Rawas.

  Secara umum, wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketinggian wilayah kabupaten ini berkisar antara 25-1000 meter di atas permukaan laut.

Gambar 2.4 Peta Kemiringan Lahan Wilayah Kabupaten Musi RawasGambar 2.5 Peta Jenis Tanah Wilayah Kabupaten Musi Rawas

2.4.4 Data Risiko Bencana Alam

  6 Muara Beliti - - - - -

  2 Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015

  7

  5

  14 Megang Sakti 1 - - - - Total

  13 Muara Lakitan - 2 - - -

  12 Tuah Negeri - - 1 - -

  1 1 - -

  11 BTS Ulu -

  3 1 - - -

  10 Muara Kelingi

  9 Suka Karya - 1 - - -

  8 Jayaloka - - - - -

  7 TP Kepungut 1 - - - -

  Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.

Tabel 2.10 Jumlah Bencana Alam yang Terjadi menurut Kecamatan di

  4 Tugumulyo - - - - -

  3 Sumber Harta - - - - -

  2 Selangit - 1 - - -

  1 STL Ulu - 1 - - -

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Kecamatan /District Jenis Bencana/Type of Disaster Banjir/ Flood Kebakaran/ Fire Angin Puyuh/ Whirlwind Longsor/ Landslide Tanah Rawan Pangan/Food Insecurity

  Kabupaten Musi Rawas Tahun 2014

  5 Purwodadi - - - - -

2.4.5 Isu-Isu Strategis terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Isu-isu strategis Kabupaten Musi Rawas, yaitu sebagai berikut: 1.

  Pertanian; Pengelolaan pertanian dalam arti luas, termasuk perkebunan dan kehutanan memerlukan sistem pengelolaan yang modern, lebih efektif, lebih efisien, didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai serta bersifat ramah lingkungan. Hal ini penting mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, karena beberapa hal : a.

  Karena besarnya potensi alam, buatan dan manusia yang dapat mendukung pengembangan pertanian modern.

  b.

  Sebagai bagian dari peran lokal Kabupaten Musi Rawas terhadap misi nasional/regional dalam swa sembada beras dalam kerangka mendukung ketahanan pangan nasional serta menjalankan misi provinsi sebagai lumbung pangan.

  c.

  Telah dibangunnya infrastruktur dan fasiltas yang mendukung bertumbuhnya sistem pertanian modern.

  d.

  Telah ditetapkannya sistem pengelolaan pertanian dengan pendekatan agropolitan yang berorientasi pada peningaktan nilai tambah pasca panen.

  2. Pertambangan; Musi Rawas sangat kaya dengan sumber daya alam berbasis fosil, mulai dari batubara, biji bisi, emas, nikel, sampai gas dan minyak bumi. Namun pengolahan pertambangan selalu membawa dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari kerusakan tanah, limbah cair ataupun padat sisa pengolahan, polusi udara, permasalahan sosial dan lain-lain. Sumber daya pertambangan adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui serta memerlukan investasi yang sangat besar untuk pengolahannya. Oleh karena diperlukan perencanaan dan skenario pengelolaan yang terprogram dan mempertimbangkan berbagai resiko dan keuntungannya. Kendati demikian hasil pengelolaan hasil tambang akan memberi dampak pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup signifikan, meskipun pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan masyarakat lokal sering terabaikan.

  3. Pemulihan Kawasan Lindung; selain berkurangnya kawasan hutan dan hutan lindung mencapai lebih dari 25% juga perlu dilakukan revitalisasi terhadap kawasan lindung lain seperti sumber mata air, hulu sungai, sempadan sungai/situ dalam kerangka memulihkan dan menjaga kesinambangan alam serta menanggulangi bencana banjir. Dalam UUPR No. 26 Tahun 2007 telah diamanatkan untuk menetapkan 30% dari DAS menjadi RTH. Dalam proses pemulihan dan revitalisasi kawasan lindung tentu perlu diperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat lokal, kemampuan daerah, dan kondisi kawasan yang akan diberikan/dikembalikan fungsi lindungnya.

  4. Pusat Pemerintahan dan Pusat Agropolitan; Pengembangan struktur ruang wilayah diarahkan pada penguatan peran Kota Muara Beliti sebagai pusat ibukota kabupaten dan pusat agropolitan, pengembangan pusat-pusat pelayanan pada kawasan perbatasan sehingga menempatkan peran Kabupaten Musi Rawas sebagai pusat agropolitan regional. Berperannya pusat pemerintahan dan pusat agropolitan termasuk sub pusat agropolitan pada lima pusat pelayanan sangat dipengaruhi oleh tersedia dan berfungsinya infrastruktur wilayah yang tepat dan memadai. Penguatan peran sub pusat agropolitan juga akan berpengaruh terhadap penurunan kesenjangan pertumbuhan antar wilayah (kecamatan/kelompok kecamatan).

  5. Kualitas SDM dan Kelembagan; Peningkatan kapasitas, kompetensi dan profesionalisme aparat pemerintah, pihak swasta dan masyarakat dalam pengelolaan ruang dan pembangunan ekonomi wilayah. Kabupaten Musi Rawas dengan luas 1,2 juta Ha, jumlah penduduk lebih kurang ½ juta jiwa, dengan sumber daya alam yang berlimpah, namun berada pada kawasan yang juga mempunyai karakteristik yang sama (Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Rejang Lebong) serta dipengaruhi langsung oleh perkembangan ekonomi global, maka sangat diperlukan suatu kelembagaan yang kuat dan SDM yang profesional (good governance dan good corporate governance).