PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
AL-QUR AN HADITS MELALUI METODEIN D E X CARD M ATCH
PADA SISW A KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH
TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
IRFANI
NIM: 11408119
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara Nama
Irfani NIM 11408119 Jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Judul
Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al - Qur’an Hadits Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyali Tukangan Candi Ampel Tahun Pelajaran 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, /ygustos- 2QjT) Pembimbing
J ^ ---- Achmad Maimun, M. Ag.
N IP .197005101998031003
KEM ENTRIAN A G A M A RI SEKOLAH TINGGI A G A M A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 32376, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara Irfani dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408119 yang berjudul
Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al -Qur’an Hadits
Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan Candi Ampel Tahun Pelajaran 2009/2010
telah di munaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Salatiga, 18 Romadlon 1431
28 Agustus 2010 Panitia Ujian
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Irfani NIM
: 11408119 Jurusan : Tarbiyah Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah
Ampel, 2 Agustus 2010 Yang menyatakan
Irfani
MOTTO
o! 3J? j-J C.
“D anjangankah kam u m engikuti apa yang kam u ticCak
m em p u n ya ip en g eta h u a n tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, p eng Cihat an dan hati, sem uanya itu akan
d im in ta p erta n g g u n g a n ja w a b a n n y a ”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persem bahkan u n tu k :
IhuncCaku (JAbm) tercinta yang semoga seCaCu m endapatkan
tem pat yang m uda dan bahagia disisi-tNya
JAyahku tercinta semoga seCaCu daCam Cindungan aCCah sw t
Saudara-saudaraku M as Jadhib, M asykuri, dan M bak Siti
'Barikah yang setabu m enyem angatiku
B uat adindaku yang tercinta shoCikah yang sebabu
m enyayangiku
B uat sahabatku M ahm udi yang sebabu m em beri support
'Rekan-rekan yang sehati dan seperjuangan
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam raya segala ciptaan-Nya.Semoga kita selalu terbimbing di dalam hidayah-Nya, diberi kemampuan untuk senantiasa memikirkan dan menemukan rahasia kebesaran Allah SWT yang senantiasa hadir dan menyertai segala ciptaannya baik yang berupa makhluk hidup maupun mati.
Penulisan skripsi ini dapat terwujud sedemikian mpa karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menghaturkan terima kasih dan rasa syukur yang tidak terhingga kepada :
1. Ketua STAIN Salatiga Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag yang telah memberi motivasi kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
2. Ketua Jurusan STAIN Salatiga Bapak Drs. Joko Sutopo yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
3. Bapak Achmad Maimun, MAg. selaku pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
4. Kepala MI Salafiyah Tukangan Candi Ampel Bapak Muhammad Rofiq, S.Ag dan segenap guru karyawannya yang telah membantu penulis sehingga kami bisa mendapat data untuk menyusun skripsi ini.
5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan bantuan dan bimbingan pada penyusunan skripsi ini Akhirnya, hanya Allah saja yang mampu membalas kebaikan semua pihak kritikan masukan dan saran yang membangun untuk lebih sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam melaksanakan pembelajaran dalam usaha nyata meningkatkan kualitas pendidikan di negeri tercinta, amin
Ampel, 2 Agustus 2010 Penulis
ABSTRAK
Skripsi berjudul PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL- QUR’AN HADITS MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADARASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode Index Card Match pada siswa kelas
III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal 22 April s.d
22 Juni 2010 dan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan Candi Ampel Boyolali. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan sejumlah 20 siswa yang terdiri 13 putra dan 7 putri serta masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2009/2010.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskripsi persentase dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Index Card Match dapat meningkatkan motivasi siswa selama proses pembelajaran siklus I, II, dan III.
Metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Skor keaktifan siswa siklus I adalah 8,29 (Baik). Siklus II adalah 9,14 (Baik) dan siklus III adalah 10 (sangat baik). Metode Index
Card Match
dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, yaitu pencapaian nilai rata-rata kelas pada siklus III adalah 79, pada siklus II adalah 69,75 dan pada siklus I adalah 55,75. Dari rata-rata tersebut berarti ada kenaikan nilai sebesar 9,25 point dari siklus II. Dan 23,25 point dari siklus I. Berdasarkan hasil tersebut, metode Index Card Match perlu diujicobakan di kelas lain, baik untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits maupun mata pelajaran lain. Kata Kunci : Hasil belajar, Al-Qur’an Hadits, Metode Index Card Match.
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
16 )
1. Diskripsi Data Sebelum Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, II,
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 B A B I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut pandangan Islam, manusia adalah makhluk Allah yang bertugas sebagai khalifah di bumi. Allah telah memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia yang diserahi tugas menjadi khalifah, sebagaimana tersurat dalam Al-Qur’an b erik u t:
4 _Lli>- (J J-p L?- D l
A> j iji
Artinya: Dan Ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bum i...." (Al-Baqarah:30) (Depag, 2000).
Disamping sebagai khalifah, mereka juga termasuk makhluk paedagogik yaitu makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. (Sudiyono, 2009:1).
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar terdapat kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Dalam hal ini guru berperan untuk mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan belajar.
2
asma Allah SWT dengan meneladani Rasulullah SAW, menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, suka mempelajari segala yang bermanfaat baginya dalam merealisasikan tujuan yang telah digariskan oleh Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya :
. i ' *
_ ^ /
Artinya: Hai orang yang berkemnl (berselimut), Bangunlah, lalu berilah
peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! (Al-Mudassir: 1-3).(Depag, 2000).
j&Zlj y» (jyjjtj >■ (_$ jjl O ijjupt
Artinya: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah:21)(Depag, 2000).
Dari ayat ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam sesuai dengan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian, dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang berkualitas di sekolah maka guru dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan profesionalismenya dengan cara memahami dan menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan disampaikan kepada muridnya.
Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis
3 tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan (Khon, 2010).
Selama ini pembelajaran mata pelajaran Ai-Qur’an Hadits di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan sering dilakukan secara konvensional.
Guru lebih banyak menerangkan materi pelajaran dengan ceramah, sedangkan siswa hanya menjadi pendengar tanpa banyak melakukan aktivitas yang melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Lingkungan belajarpun cenderung tetap sepanjang tahun. Akibatnya siswa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.
Indikatornya antara lain kurangnya semangat siswa mengikuti pelajaran, rendahnya pemusatan perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru. Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan sampai saat ini belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Ulangan harian dan ulangan umum menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang nilainya baru sebatas nilai minimal lulus (KKM), yaitu 60. berdasarkan identifikasi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, hal ini berkaitan dengan rendahnya minat dan motivasi siswa saat pembelajaran berlangsung.
Mengingat permasalahan di atas, maka diperlukan suatu metode yang tepat agar tujuan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
4 salah satu metode pembelajaran kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi (Suprijo.xO, 2008:120).
B. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai b erik u t:
1. Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran
2009/2010?
2. Apakah penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010 ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk m engetahui:
1. Peningkatan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode index card match pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010.
2. Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode
index card match pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
5 siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan ^ h u n pelajaran 2009/2010.
Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator sebagai b erik u t: Sekurang-kurangnya 75 % siswa mendapat nilai ulangan harian lebih besar dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 60
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Untuk Siswa
a. Dapat meningkatkan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran Al- Q ur’an Hadits.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Untuk Guru a. Dapat menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran.
'o. Dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
c. Merupakan umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Dapat menjadikan masukan kepada rekan guru sehingga termotivasi dalam meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran.
3. Untuk Madrasah
a. Suasana pembelajaran di madrasah akan lebih kondusif terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
6
F. Definisi Operasional
Supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang diakibatkan oleh penafsiran yang berbeda, maka berikut ini dijelaskan maksud yang terkandung dalam penelitian tindakan kelas ini.
1. Peningkatan
Menurut Dani (2002:613), peningkatan berasal dari kata tingkat yang berati kedudukan atau jenjang. Peningkatan berarti proses, perbuatan, cara meningkatkan.
2. Hasil Belajar
Menurut S Nasution (1988:39), belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil suatu proses perubahan kearah perubahan perilaku dan perubahan sikap yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.
3. Mata Pelajaran AI-Qur’an Hadits
Al-Qur’an dan Hadits dalam penelitian ini merupakan salah satu bidang studi Agama Islam yang diajarkan di kelas III Ml Salafiyah Tukangan.
4. Metode Indeks Card Macth
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan (Sutan Zanti Arbi, 1993:28). Metode indeks card macth merupakan salah satu metode pembelajaran kolaboratif yang cukup menyenangkan dan bisa
7 dibelikan kepada siswa oleh guru saat proses pembelajaran (Suprijono, 2008:120)
5. Siswa kelas III MI Salafiyah Tukangan
Siswa kelas III MI Salafiyah Tukangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa yang pada tahun pelajaran 2008/2009 tercatat sebagi siswa di kelas III MI Salafiyah Tukangan, Candi, Ampel.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal
22 April s.d 22 Juni 2010. Penelitian ini bertepatan dengan masa pembelajaran semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan Candi Ampel Boyolali.
b. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan. Menurut Soly
Abimanyu (dalam Suwandi, 2007), penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri. Sebagai bentuk penelitian praktis, dalam bidang pendidikan, penelitian tindakan ini mengacu pada apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
8
2. Subyek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tukangan sejumlah 20 siswa yang terdiri 13 putra dan 7 putri serta masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2009/2010, 1 orang guru dan 1 orang observer.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini meliputi 3 (tiga) siklus tindakan. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada tiap siklus dalam penelitian ini untuk tiap siklus pada dasarnya adalah sama. Perbedaan pada tiap siklus terletak pada materi pembelajarannya. Untuk siklus I, materi pembelajarannya adalah lafal hadits persaudaraan, pada siklus II materi pembelajarannya adalah menerjemahkan hadits persaudaraan, dan pada siklus III materi pembelajarannya adalah kandungan hadits persaudaraan.
Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai b erik u t:
a. Tahap persiapan
Persiapan penulis sebelum melaksanakan penelitian antara lain : 1) mengurus perijinan
2) melakukan survey dan identifikasi masalah ke lokasi 3) menyiapkan bahan dan instrument pengumpulan data 4) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian.
9
b. Tahap pelaksanaan
Tahap-tahap dalam tiap siklus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai b erik u t:
1) Tahap perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus tiap siklus meliputi hal-hal sebagai b erik u t: (a) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang akan diteliti (b) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan (c) Merumuskan masalah secara jelas (d) Menetapkan rumusan hipotesis (e) Menetapkan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan (f) Membuat secara rinci
2) Tahap tindakan
Tahap tindakan dalam tiap siklus ini meliputi hal-hal sebagai b erik u t: (a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
(b) Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 2 orang (berpasangan).
(c) Guru menyiapkan potongan-potongan kertas sebanyak jumlah
10 (d) Guru membagi kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian berisi pertanyaan, dan yang lain berisi jawaban.
(e) Semua kertas di kocok sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban kemudian setiap siswa di beri satu potongan kertas.
(f) Siswa diminta bergerak mencari pasangannya, kemudian setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
(g) Seiring dengan presentasi dari tiap kategori tersebut, guru memberikan poin-poin penting terkait materi pembelajaran.
(h) Guru memberi evaluasi dan kesimpulan
3) Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua dan mencatat semua hal yang diperlukan dan teijadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
4) Refleksi
Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi : perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins dalam Suhardjono,
2009:80).
11
4. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Butir soal tes
b. Lembar observasi
c. Lembar hasil tes
5. Pengumpulan Data
Data yang dihimpun dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi dua jenis data, yaitu : a. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya; diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 1977:55). Adapun data primer ini diperoleh dengan beberapa macam cara, antara lain:
1) Studi kepustakaan, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
2) Dokumen, meliputi nilai tes siklus hasil penelitian, jurnal mengajar, daftar hadir siswa kelas III.
3) Data Lapangan, meliputi jumlah, situasi dan kondisi siswa kelas III; metode guru dalam mengajar berdasarkan hasil observasi saat penelitian berlangsung.
b. Data Skunder Data skunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peliti (Marzuki, 1977:56). Adapun sumber data
12 1) Studi kepustakaan, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metode- metode pembelajaran aktiv termasuk didalamnya adalah metode index
card match.
2) Dokumen, meliputi rapor siswa kelas III, jurnal mengajar, daftar hadir siswa kelas III.
3) Data Lapangan, meliputi jumlah, situasi dan kondisi siswa kelas III; metode guru dalam mengajar berdasarkan informasi dari rekan guru maupun dari kepala sekolah serta dari wali murid.
6. Analisis Data
Dalam penelitian ini ada dua macam data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, sehingga analisisnya juga menggunakan dua macam analisa data, yaitu:
a) Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai persentase di hitung dengan ketentuan sebagai b erik u t:
NK NP = - — ............... x 100%
R Keterangan : NP = Nilai Persentase NK = Nilai Komulatif
R = Jumlah Responden
13
H. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:
Bagian Awal Skripsi, memuat : Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan
Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.
Bagian Inti Skripsi terdiri d a ri: BAB I PENDAHULUAN, yang berisi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, memuat:
(1) Rancangan Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Langkah-langkah Penelitian, (4) Instrumen Penelitian, (5) Pengumpulan Data, dan (6) Analisis Data;
Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi: A. Belajar
1. Hakikat Belajar
2. Hasil Belajar
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
B. Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits
1. Esensi Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits
2. Ruang Lingkup Materi
14
4. Pokok Bahasan Hadits Persaudaraan
C. Metode Index Card Match
1. Pengertian Metode Index Card Match
2. Tujuan Penerapan Metode Index Card Match
3. Langkah-langkah Metode Index Card Match
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match
D. Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Index Card Match
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, meliputi : A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, memuat rencana, pelaksanaan, pengamatan/pegumpulan data, dan refleksi. B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, memuat rencana, pelaksanaan, pengamatan/pegumpulan data, dan refleksi. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 111, memuat rencana, pelaksanaan, pengamatan/pegumpulan data, dan refleksi. BAB IV. HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi A. Hasil Penelitian, meliputi:
1. Deskripsi sebelum pembelajaran siklus I, II dan III;
2. Diskripsi siklus I;
3. Deskripsi siklus II; 4. Deskripsi Siklus III.
B. Pembahasan Hasil Penelitian, meliputi :
1. Pegelolaan Proses Pembelajaran oleh Guru,
15
3. Pencapaian Penguasaan Pembelajaran Hadits Persaudaraan dengan Metode Index Card Match.
BAB V. PENUTUP, meliputi Kesimpulan dan Saran. Bagian Akhir Skripsi terdiri d a ri: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Hidup Peneliti.
15
3. Pencapaian Penguasaan Pembelaj aran Hadits Persaudaraan dengan Metode Index Card Match.
BAB V. PENUTUP, meliputi A. Kesimpulan B. Saran.
1. Bagian Akhir Skripsi terdiri dari : Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Hidup Peneliti.
16
BABU KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Hakikat Belajar
Gagne berpendapat sebagaimana dikutip oleh Suprijono (2009:2), belajar adalah perubahan kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Sementara itu Burton sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman (2009:35), belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Hasil Belajar
Menurut Gagne yang dikutip Aunurrahman (2009:47), hasil belajar yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran, ada lima hal antara lain: a. Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di sekolah.
b. Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berpikir.
c. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang
17
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.
e. Sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Daryanto (2009:51) menyebutkan bahwa hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar meliputi dua hal dengan perincian sebagai b erik u t:
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi tiga faktor yaitu :
1) Faktor Jasmaniah, meliputi :
(a) Faktor kesehatan, proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing serta gangguan lainnya. (b) Cacat tubuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar karena siswa yang cacat belajarnya dapat terganggu.
2) Faktor Psikologis, m elip uti:
(a) Inteligensi. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat
18
mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya.
(b) Perhatian. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari.
Hal ini agar tidak timbul kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar.
(c) Minat. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
(d) Bakat. Bakat menurut Hilgard adalah “ The capacity to learn “ yaitu kemampuan untuk belajar.
(e) Motif. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan belajar.
(f) Kematangan. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang) jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
(g) Kesiapan. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan
19
3) Faktor Kelelahan
Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan,
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu : 1) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 2) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, dan bentuk kehidupan masyarakat.
B. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
1. Esensi Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits
Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an dan Hadits dengan benar, serta hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-
20 diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan (Khon, 2010:3).
Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk:
a. Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomimikasi dan kesadaran diri;
b. Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; serta
c. Fondasi bagi pendidikan berikutnya Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari
2. Ruang Lingkup Materi
a. Ruang Lingkup Materi Pokok
Ruang lingkup materi pokok mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: 1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
21 2) Hapalan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadis-hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih
b. Ruang Lingkup Materi Pendukung
Sebagai materi pendukung adalah sebagai berikut: 1) Keterampilan baca tulis huruf Hijaiyah dengan benar {makhraj).
2) Kaedah Tajwid, meliputi: (a) Waqaf (berhenti bacaannya) dan washal (berlanjut).
(b) Al-Qamariyah dan Al-Syamsiyah.
(c) M ad thabi ’i, mad wajib muttashil dan mad jaiz munfashil.
(d) Bacaan nun sukun dan tanwin (Izhar, ikhfa, idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah dan iqlab).
3. Tujuan Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk: (a) Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur'an dan Hadits; (b) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-
22 (c)Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman E ! ; '.C ' pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits (Khon, 2010:6).
4. Pokok Bahasan Hadits Persaudaraan
Berdasarkan urutan penyampaian materi Al-Qur’an Hadits yang terdapat pada silabus materi, maka dalam penelitian ini mengambil bab mengenai hadits persaudaraan dengan penjabaran sebagai berikut:
a. Lafal Hadits Tentang Persaudaraan ■v ^ --- S c)l >
(Muslim, 2003:855)
b. Menerjemahkan Hadits Tentang Persaudaraan 1) Mufradat (Arti Kata) A r t i L a f a l O r a n g I s l a m a l m u s l i m u
s a u d a r a m u s l i m a k h u l / m u s l i m i
t i d a k ( b o l e h ) l a d a n t i d a k ( b o l e h ) w a l a% m e n g a n i a y a y a z l i m u h u
m e m b e n c i y a k h z u l u h u
m e n d u s t a k a n / m e m b o h o n g i y a k z i b u h u 2) Terjemah Hadits“Orang Islam itu dengan orang Islam yang lain bersaudara, tidak boleh saling menganiaya, tidak boleh saling membenci, tidak boleh saling mendustakan (membohongi) dan tidak boleh saling merendahkan
23
c. Kandungan Hadits Persaudaraan
Semua orang Islam itu bersaudara. Tidak pilih-pilih kaya atau miskin, laki-laki, perempuan, tua, muda, besar atau kecil, berpangkat atau tidak. Jika mereka itu semua muslim, mukmin, semuanya seperti saudara.
Orang Islam itu sangat kuat, seperti sebuah bangunan gedimg yang kokoh dan kuat. Kita orang Islam merasa senang dan bangga. Kita punya saudara sesama orang Islam.
Orang muslim dan mukmin kuat sebab, antara satu dengan yang lain saling : tolong menolong, bantu membantu, berkasih sayang dan akrab, bekerjasama, nasihat-menasihati, dan mengucapkan salam.
C. Metode Index Card Match Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan
(Arbi, 1993:28). Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilikinya.
1. Pengertian Index Card Match
Silberman sebagaimana diterjemahkan oleh Sarjuli, dkk. (2007:240), Index
Card Match
merupakan salah satu metode pembelajaran aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran. Metode ini membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.
Aktif, menunjuk pada proses pembelajaran harus menumbuhkan suasana
24 mengemukakan gagasan. Pembelajaran aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta didik (Suprijono, 2009 : x).
2. Tujuan Penerapan Index Card Match
Tujuan penerapan Index Card Match adalah untuk melakukan peninjauan terhadap suatu materi yang telah di pelajari. Materi yang telah di tinjau oleh peserta didik mungkin disimpan lima kali lebih kuat dari materi yang tidak ditinjau. Hal ini karena peninjauan memudahkan peserta didik untuk mempertimbangkan informasi dan menemukan cara-cara untuk menyimpannya dalam otaknya.
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Index Card Match
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode
Index Card Match
sebagai berikut:
a. Guru membuat potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas.
b. Guru membagi kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan dibelajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
d. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh
25 g. Guru meminta kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan, mintalah kepada mereka untuk duduk berdekatan.
Jelaskan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, setiap pasangan diminta secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match Metode index card match mempunyai beberapa kelebihan, antara lain.
a. dapat membantu peserta didik mengingat ulang apa yang telah dipelajari
b. dapat membantu peserta didik mengevaluasi kemajuan mereka
c. dapat membantu peserta didik aktif dan senang saat kegiatan pembelajaran berlangsung d. dapat membantu peserta didik belajar sekaligus bersosialisasi melalui kerja kelompok.
Adapun kekurangan metode index card match antar lain sebagai berikut:
a. Persiapan sebelum pembelajaran lebih ekstra
b. cenderung hanya cocok untuk materi-materi yang bersifat teoritis dan hafalan.
c. kerja kelompok hanya
2 terbatas pada tiap pasangan atau orang.
26
D. Hasil Belajar dengan Metode Index Card Match
Hasil belajar yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode index card match , merujuk pada pendapat Gagne yang dikutip oleh Aunurrahman (2009:47) ada lima hal antara lain:
1. Metode index card match mendorong dalam meningkatkan keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di sekolah.
2. Metode index card match merupakan suatu alternatif strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berpikir.
3. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan. Metode
index card match mendukung dalam mengungkapkan informasi secara verbal.
4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot. Metode
index card match membantu dalam meningkatkan keterampilan motorik.
5. Sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.
27
BAB IH PELAKSANAAN PENELITIAN A. Diskripsi Siklus I
1. Perencanaan Siklus I Tahap perencanaan dalam siklus I ini dapat didiskripsikan sebagai b erik u t: Pertama, guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan materi cara melafalkan badits persaudaraan. Kedua, membuat dan menyiapkan butir-butir soal yang akan digunakan untuk mengetes kemampuan siswa diakhir pembelajaran. Langkah berikutnya adalah mempersiapkan bahan pembelajaran yakni berupa materi cara melafalkan hadits persaudaraan, salah satu bagian penting dalam penyampaian materi ini adalah ditulis kedalam kartu. Sehingga guru juga mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu. Terakhir, dalam perencanaan ini adalah penulis mempersiapkan lembar observasi serta menghubungi satu orang rekan sesama guru di MI Salafiyah untuk diminta menjadi observer pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Jum ’at tanggal 7 Mei 2010 jam pelajaran ke-1 dan 2 selama 70 menit. Fokus yang dipelajari dalam siklus I
28 a. Kegiatan Pendahuluan
Guru memasuki ruangan dengan disertai rekan guru sebagai observer. Beberapa saat kemudian salah satu siswa memimpin membaca do’a. guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari yaitu bahwa dengan mempelajari materi cara melafalkan hadits persaudaraan ini maka siswa kelak akan lebih mudah untuk memahami lebih dalam sehingga bisa mengambil hikmah yang terkandung dalam bacaan hadits tersebut.
b. Kegiatan Inti Kegiatan pembelajaran pada tahap ini dimulai dari guru menyampaikan materi tentang cara melafalkan hadits persaudaraan.
Guru mula-mula menuliskan hadits persaudaraan pada papan tulis dan meminta kepada siswa untuk mencatat pada buku catatan masing- masing. Berikutnya, guru membacakan hadits persaudaraan kemudian meminta siswa untuk menyimak dan mendengarkan dengan seksama agar nanti pada saat anak mendapat giliran membaca, dapat melakukan dengan benar dan lancar. Pada saat kegiatan membaca ini, guru dengan dibantu rekan guru sebagai observer, melihat dan mencermati
29 Siswa terlihat belum begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat pada saat guru menulis materi pada papan tulis, sebagian besar siswa justru ramai, kurang mengindahkan perintah guru agar segera menyalin tulisan guru kedalam buku tulis masing- masing.
Setelah guru memberi contoh cara melafalkan bacaan liadits persaudaraan selesai, seluruh siswa beserta guru bersama-sama membaca hadits tersebut yang kemudian dilanjutkan kepada tiap siswa secara individu melafalkan hadits persaudaraan yang tadinya dibaca bersama-sama.