Analisis Perencanaan Tata Letak (Layout) pada PT. X Bandung untuk Meningkatkan Produktivitas.

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Layout setting is something that is very common in the industrial world. This situation let the company requires a good layout setting so that operations can run smoothly. Setting a good layout includes the movement process input through every production departments with the shortest time and with the most minimum cost. In this research, the method that used is line balancing, because the company does the production process through serial machines and requires the intervention of labor, and production processes which take place in the company is continuous process. Research result show that with the line balancing method can provide efficientcy balance by 88,96% and reduces the distance of movement the production process Keyword: Layout, line balancing, efficientcy balance.


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pengaturan tata letak merupakan suatu hal yang sangat sering dijumpai dalam dunia industri. Hal ini menyebabkan perusahaan membutuhkan pengaturan tata letak yang baik agar kegiatan operasi dapat berjalan dengan lancar. Pengaturan tata letak yang baik meliputi proses pemindahan input melalui tiap departemen produksi dalam waktu tersingkat dan dengan biaya yang seminimum mungkin. Dalam penelitian ini metode pengaturan tata letak yang digunakan adalah keseimbangan lini perakitan karena perusahaan melakukan proses produksinya melalui mesin pemrosesan yang bersifat seri dan dibutuhkan campur tangan tenaga kerja, dan proses produksi yang berlangsung di perusahaan tersebut bersifat kontinu. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan metode keseimbangan lini perakitan dapat memberikan efisiensi lintasan sebesar 88,96% dan mengurangi perpindahan jarak proses produksi.


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 7

2.2 Pengertian Tata Letak ... 8

2.2.1 Prinsip Penyusunan Tata Letak ... 9

2.2.2 Jenis-jenis Tata Letak ... 10


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.4 Metode Keseimbangan Lintasan ... 13

2.5 Produktivitas ... 17

2.6 Kerangka Pemikiran ... 17

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 22

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 23

3.3 Proses Produksi pada PT.X ... 25

3.4 Sistem Pemasaran dan Sumber Daya Manusia ... 28

3.5 Metode Penelitian ... 28

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH ... 30

4.1 Pengumpulan Data ... 30

4.2 Pengolahan Data ... 32

4.2.1 Waktu Rata-rata ... 32

4.2.2 Precedence Diagram ... 32

4.3 Analisis Data ... 34

4.4 Penerapan Metode Keseimbangan Lini ... 35

4.4.1 Metode Bobot Posisi ... 36

4.5 Perbandingan Layout Lama dengan Layout Usulan ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Layout PT.X ... 4

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 21

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.X ... 25

Gambar 3.2 Peta Proses Operasi PT.X ... 27

Gambar 4.1 Precedence Diagram PT.X ... 33

Gambar 4.2 Precedence Diagram Pembagian Stasiun Kerja ... 46

Gambar 4.3 Layout Pembagian Stasiun Kerja ... 48

Gambar 4.4 Aliran Kerja Setiap Mesin pada Stasiun Kerja ... 49

Gambar 4.5 Aliran Kerja pada Setiap Stasiun Kerja ... 51


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Waktu Proses ... 31

Tabel 4.2 Waktu Rata-rata Kegiatan ... 32

Tabel 4.3 Tabel Aktivitas Pendahulu ... 33

Tabel 4.4 Tabel Matriks Pendahulu ... 39

Tabel 4.5 Tabel Perhitungan Bobot Posisi ... 40

Tabel 4.6 Tabel Ranking Bobot Posisi ... 42


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pengaturan tata letak (layout) pabrik merupakan masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri meskipun untuk lingkup yang lebih kecil dan sederhana, setiap industri (badan usaha) membutuhkan pengaturan tata letak (layout) pabrik yang baik agar proses produksi dapat beroperasi dengan baik.

Tata letak (layout) pabrik juga merupakan sebuah alat manajemen yang sangat bernilai, tidak hanya untuk membuat rencana tata letak (layout) baru tetapi juga rencana perubahan fasilitas yang sudah ada. Menurut James M. More dalam

Ahyari (2004, p.37) definisi perencanaan layout adalah sebagai sebagai berikut:

Plant layout is a plan of, or the act of planning an optimum, arrangement industrial facilities, includingpersonal, operating equipment and all other supporting service, along with the design of the structure to certain these facilities.

Produk baru, proses baru, atau suatu peningkatan, penurunan produksi membutuhkan suatu pengaturan kembali peralatan produksi, yang terpenting adalah kemampuannya beradaptasi dengan rencana perusahaan masa depan.

Secara umum tujuan pengaturan tata letak fasilitas adalah rekayasa terhadap tata letak fasilitas, sehingga terbentuk pengaturan ruangan dan peralatan yang dapat memberikan nilai ekonomis dalam pengerjaan produk, tingkat keamanan dan keselamatan kerja yang tinggi serta memberikan kepuasan maksimum kepada semua pihak yang terlibat dalam alur produksi tersebut.


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

Tata letak fasilitas yang baik meliputi proses pemindahan input (bahan, pasokan dan sebagainya) yang melalui tiap departemen produksi dalam waktu tersingkat dan dengan biaya yang seminimum mungkin. Dalam prakteknya, penghitungan variabel yang terdapat dalam proses ini menjadikan perencanaan dan penyusunan tata letak fasilitas menjadi pekerjaan yang tidak mudah, penuh ketelitian dan tahapan-tahapan pengerjaannya serta basis pengetahuan yang cukup untuk melakukannya, karenanya sering kali perusahaan mengabaikan perencanaan yang tepat dalam penyusunan tata letak fasilitas pabriknya.

Keadaan ini akan menimbulkan usaha-usaha untuk menekankan biaya produksi yang harus dikeluarkan, dan salah satu cara untuk menekan pengeluaran biaya tersebut adalah dengan mengadakan penataan ulang tata letak fasilitas guna mengefisienkan ongkos perpindahan barang antar departemen. Perancangan kembali tata letak fasilitas diharapkan agar menghasilkan tata letak yang mempunyai nilai ongkos pemindahan barang yang minimum.

Sebagai pabrik tahu, kegiatan yang berjalan di PT. X Bandung adalah memproses bahan mentah berupa kedelai menjadi tahu. Hasil jadi yang dikeluarkan oleh PT. X ada dua macam yaitu tahu kuning dan tahu putih. Pada proses ini terdapat urutan-urutan proses produksi, mulai dari proses penggilingan sampai menjadi suatu produk jadi yang siap untuk dipasarkan, sehingga aliran material merupakan komponen utama yang berpengaruh dalam proses produksinya. Dalam hal ini diperlukan susunan tata letak fasilitas produksi yang lebih efektif dan efisien sejalan dengan perkembangan pabrik itu sendiri.


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

telah banyak menerima pesanan. Tetapi pesanan tersebut belum semuanya dapat terpenuhi dikarenakan, jumlah yang diproduksi masih dibawah pesanan. Hal ini disebabkan oleh tidak teraturnya tata letak pabrik saat ini, sehingga produktivitas perusahaan rendah.

Saat ini belum ada perencanaan tata letak (layout) PT. X Bandung yang terencana dengan baik untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Perencanaan tata letak yang baik diharapkan akan dapat mengurangi pemborosan- pemborosan yang terjadi pada proses produksi. Untuk itulah dalam penyusunan skripsi ini akan diteliti Analisis Perencanaan Tata letak (layout) pada PT. X

Bandung untuk Meningkatkan Produktivitas.

I.2 Identifikasi Masalah

Proses produksi dimulai dari pengambilan bahan baku di gudang kemudian direndam, lalu setelah itu kacang kedelai yang sudah lunak digiling. Setelah dari penggilingan direbus di air panas, lalu dimasukan ke mesin sentrifugal yang bertujuan untuk memisahkan ampas dan sari. Sari kacang kedelai direbus di dalam ketel kemudian diendapkan didalam tong-tong yang sudah disiapkan. Setelah mengeras jadi adonan tahu lalu dicetak dan dipress hingga padat, kemudian cetakan dibuka. Tahap terakhir adalah merebus tahu hingga matang yang kemudian menjadi tahu siap saji. Kondisi layout perusahaan saat ini dapat dilihat pada gambar 1.1.


(11)

4

Gambar 1.1

Tempat pembuangan uap mesin boiler

Kacang Kedelai

GUDANG

MESIN

BOILER

Mesin Sentripugel Katel Katel Air Panas Adonan Tahu Meja Cet ak Meja Cet ak Adonan Tahu Kacang kedelai direndam Me si n P enggi li ng Me si n P enggi li ng Buka cetakan Mesin Press Mesin Press

Ngerebus Tahu

Ngerebus Tahu

Tahu siap saji


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat terdapat jarak perpindahan yang jauh pada tempat pelepasan cetakan ke tempat perebusan tahu dan adanya tempat pembuangan uap di dalam ruangan yang disebabkan oleh mesin boiler, yang pada akhirnya mengakibatkan ruangan menjadi panas sehingga kepuasan kerja tidak maksimum. Selain itu, sering mengakibatkan kecelakaan kerja karena ruangan tidak cukup luas untuk pergerakan para pekerja, sehingga dengan demikian,

layout yang ada saat ini perlu ditata ulang untuk menghindari hal-hal tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana layout yang digunakan oleh PT. X Bandung saat ini ?

2. Apakah tata letak yang digunakan oleh PT. X Bandung sudah optimum ?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilakukan sehubungan dengan identifikasi masalah yang ada di atas yaitu :

1. Mengetahui layout yang digunakan oleh PT. X Bandung saat ini. 2. Mengoptimalkan tata letak PT. X Bandung.

I.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi:


(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

bangku kuliah, khususnya bidang manajemen operasi.

2. Perusahaan, hasil penelitian dapat memberikan solusi tentang perbaikan tata letak (layout) pabrik yang lebih baik bagi departemen produksi, sehingga akan menghasilkan penghemetan biaya.

3. Fakultas, memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa lain yang ingin membuat penulisan terutama di bidang yang sama.


(14)

54

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. X maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. X Bandung saat ini belum menggunakan metode tertentu dalam perencanaan tata letak.

2. Layout yang digunakan oleh PT. X Bandung saat ini belum optimum karena adanya perpindahan yang cukup jauh antara proses pelepasan cetakan dengan proses perebusan tahu.

3. Dengan menggunakan metode line balancing, maka perpindahan jarak dapat diminimumkan.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya membuat perencanaan tata letak dengan metode bobot posisi karena tingkat utility dapat dimaksimumkan hingga 88.96%

2. Perusahaan sebaiknya menukar posisi antara proses pencetakan dengan proses pemadatan ulang agar kegiatan produksi lebih lancar dan


(15)

55

Universitas Kristen Maranatha

memindahkan proses perebusan tahu agar jarak perpindahan dapat diminimumkan.


(16)

56

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus (2004). Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE

Aquilano, Nicholas J., Jacobs, F. Robert, Chase, Richard B., (2007). Operations

Management for Competitive Advantage, 7th edition. New York: Mc

Graw Hill.

Buffa, Elwood S. ; Rakesh K. Sarin (2006). Manajemen Operasi dan Produksi

Modern, Edisi kedelapan, jilid 2, diterjemahkan oleh Agus Maulana.

Jakarta: Binarupa Aksara.

Hartono, Jogiyanto (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay, Barry Render (2004). Operations Management. New Jersey: Pearson

Education, Inc.

Kusuma, Hendra (2001). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Andi.

Muther, Richard (1955). Practical Plant Layout. Michigan: Mc-Graw Hill. Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.


(1)

4

Gambar 1.1

Tempat pembuangan uap mesin boiler

Kacang Kedelai

GUDANG

MESIN

BOILER

Mesin Sentripugel Katel Katel Air Panas Adonan Tahu Meja Cet ak Meja Cet ak Adonan Tahu Kacang kedelai direndam Me si n P enggi li ng Me si n P enggi li ng Buka cetakan Mesin Press Mesin Press

Ngerebus Tahu

Ngerebus Tahu


(2)

Universitas Kristen Maranatha

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat terdapat jarak perpindahan yang jauh pada tempat pelepasan cetakan ke tempat perebusan tahu dan adanya tempat pembuangan uap di dalam ruangan yang disebabkan oleh mesin boiler, yang pada akhirnya mengakibatkan ruangan menjadi panas sehingga kepuasan kerja tidak maksimum. Selain itu, sering mengakibatkan kecelakaan kerja karena ruangan tidak cukup luas untuk pergerakan para pekerja, sehingga dengan demikian, layout yang ada saat ini perlu ditata ulang untuk menghindari hal-hal tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana layout yang digunakan oleh PT. X Bandung saat ini ?

2. Apakah tata letak yang digunakan oleh PT. X Bandung sudah optimum ?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilakukan sehubungan dengan identifikasi masalah yang ada di atas yaitu :

1. Mengetahui layout yang digunakan oleh PT. X Bandung saat ini. 2. Mengoptimalkan tata letak PT. X Bandung.

I.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi:


(3)

6

bangku kuliah, khususnya bidang manajemen operasi.

2. Perusahaan, hasil penelitian dapat memberikan solusi tentang perbaikan tata letak (layout) pabrik yang lebih baik bagi departemen produksi, sehingga akan menghasilkan penghemetan biaya.

3. Fakultas, memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa lain yang ingin membuat penulisan terutama di bidang yang sama.


(4)

54

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. X maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. X Bandung saat ini belum menggunakan metode tertentu dalam perencanaan tata letak.

2. Layout yang digunakan oleh PT. X Bandung saat ini belum optimum karena adanya perpindahan yang cukup jauh antara proses pelepasan cetakan dengan proses perebusan tahu.

3. Dengan menggunakan metode line balancing, maka perpindahan jarak dapat diminimumkan.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya membuat perencanaan tata letak dengan metode bobot posisi karena tingkat utility dapat dimaksimumkan hingga 88.96%

2. Perusahaan sebaiknya menukar posisi antara proses pencetakan dengan proses pemadatan ulang agar kegiatan produksi lebih lancar dan


(5)

55

memindahkan proses perebusan tahu agar jarak perpindahan dapat diminimumkan.


(6)

56

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus (2004). Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE

Aquilano, Nicholas J., Jacobs, F. Robert, Chase, Richard B., (2007). Operations Management for Competitive Advantage, 7th edition. New York: Mc Graw Hill.

Buffa, Elwood S. ; Rakesh K. Sarin (2006). Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Edisi kedelapan, jilid 2, diterjemahkan oleh Agus Maulana. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hartono, Jogiyanto (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay, Barry Render (2004). Operations Management. New Jersey: Pearson

Education, Inc.

Kusuma, Hendra (2001). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Andi.

Muther, Richard (1955). Practical Plant Layout. Michigan: Mc-Graw Hill. Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.