Analisis pengendalian persediaan bahan baku pada proses produksi : studi kasus pada Perusahaan Tali 57 di Krawingan RT.03/RW.02, Jombor, Ceper, Klaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Abstrak

Analisi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Proses Produksi
StudiKasus Perusahaan Tali 57
Hotdianto Sinaga
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2003

Perusahaan 57 adalah produsen tali pramuka yang terletak di Krawingan
RT.03/RW.02, Jombor, Ceper, Klaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan
metode pengelolaan persediaan yang dipakai perusahaan dengan EOQ (Economic Order
Quantity), SS (Safety Stock), dan ROP (Reorder Point). Dari hasil penelitian yang dilakukan
penulis dengan menggunakan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian
persediaan bahan baku perusahan Tali 57 sudah optimal. Dengan demikian perusahaan tetap
dapat menggunakan metode persediaan yang sekarang.

xiv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

An Analysis on the Control of Raw Material Supply for Production Process
A Case Study at 57 Rope Company
Hotdianto Sinaga
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2003

57 is a company producing rope that is located at Krawingan RT.03/RW.02, Jombor, Ceper,
Klaten. This research aimed to compare the inventories management method that is currently
used with the company EOQ (Economic Order Quantity), SS (Safety Stock), and ROP
(Reorder Point). Based on the results of the research, it could be concluded that the supply
control of the raw material of 57 Rope Company was optimal. Thus, the company can
continue using the current inventory method.

xv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA
PROSES PRODUKSI
Studi Kasus Pada Perusahaan Tali 57
di Krawingan RT.03/RW.02, Jombor, Ceper, Klaten

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Hotdianto Sinaga
NIM: 082214042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PROSES
PRODUKSI
Studi Kasus Pada Perusahaan Tali 57
Di Krawingan RT.03/RW.02, Jombor, Ceper, Klaten

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Hotdianto Sinaga
NIM: 082214042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto:
 Tidak ada kata menyerah demimencapai kesuksesan
 Kesuksesan itu ada dalam semangat, kerjakeras, ketekunan, kesabaran, harapan, doa
restu dari orangtua, dan berkah dari Tuhan Yesus Kristus.


‘Habonaron do bona”
(Kebenaran adalah awal kesuksesan)

“Mintalah, maka akan diberi kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapatkan; ketuklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Lukas 11:9)

Skripsi ini kupersembahkankepada:
 Kedua orang tuaku yang telah mengorbankan
waktu , biaya, tenaga dan pikiran hingga
terselesaikannya kuliahku.
 Kepada kakak dan keluarga besar Sinaga

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27 Maret 2013

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAHAN

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skrips iini yang berjudul
”ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PROSES
RPODUKSI” Dengan baik. Ada pun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan masih jauh dari ketidaksempurnaan hal ini
diakibatkan karena keterbatasan baik waktu, tenaga, dan pengetahuan penulis. Demikian
penulis berusaha semaksimal mungkin agar penulisan skripsi ini berhasil dengan baik. Oleh
karena keterbatasan-keterbatasan seperti tersebut di atas penulis mendapat bantuan baik
pemikiran maupun tenaga, dorongan, semangat dan doa dari berbagai pihak yang penulis

tidak dapat sebutkan satu persatu. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto selaku Kaprodi Manajemen Fakulutas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A.,Ph.D Sebagai dosen pembimbing I
terima kasih atas segala bimbingan, saran, dorongan, kesabaran dan masukandalam
proses penyusunan skripsi ini.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto.,M.Si. Sebagai dosen pembimbing II terima kasih
atas segala bimbingan, saran, nasehat, motivasi, dan masukan dalam proses
penyusunan skripsi ini.
6. Terima kasih untuk para Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

memberikan sebahagian ilmunya kepada penulis.
7. Kedua Orangtua saya yang sangat penulis cintai beserta abangku, kakak,keponakan,
dan oppung beserta keluarga besar Sinaga Bonor & Sipayung, Horas ma I hitaganup.
8. Bapak Suranto ,terima kasih atas data-data dan telah diberikan kesempatan meneliti
dan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Keluarga Bapak Suradi terima kasih atas nasihat, bimbingan dan tempat tinggal yang
selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. All my best friends: Toga Kurniawan Manullang, Yohanis Eko Nugroho, Brian Bayu
Aji, Antonius Ari, Luxcas Yulianto, dan Charles Saragih beserta teman anak-anak
Manajemen angkatan 2008.
Demi kesempurnaan penulisan skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis
harapkan, akhir kata penulis berharap semoga hasil dari penelitian ini berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................ v
HALAMAN PUBLIKASI .......................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xiii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ xiv
ABSTRACT ................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LatarBelakang ................................................................................ 1
B. RumusanMasalah ........................................................................... 7
C. BatasanMasalah .............................................................................. 7
D. TujuanPenelitian............................................................................. 7
E. ManfaatPenelitian ........................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSAKA ...................................................................... 11
ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. LandasanTeori ................................................................................ 11
1. PengertianPersediaan ................................................................ 11
2. Jenis-JenisPersediaan ................................................................ 12
3. Faktor-Faktor yang MempengaruhiBahan Baku ........................ 14
4. FungsiPersediaan ...................................................................... 19
5. PengendalianPersediaan ............................................................ 21
6. Jenis-JenisBiayaPersediaan ....................................................... 22
7. System PersediaandanBiayaSistemPersediaan........................... 24
8. Cara PencatatanPersediaan........................................................ 26
9. MetodePenilaianPersediaan ...................................................... 27
10. KebijakanPengendalianBahan Baku .......................................... 27
11. Proses Produksi ........................................................................ 30
12. Tingkat Produksi Optimal ......................................................... 34
B. PenelitianSebelumnya..................................................................... 34
C. RingkasanLiteratur ......................................................................... 36
D. KerangkaKonseptualPenelitian ....................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 41
A. JenisPenelitian ................................................................................ 41

B. SubjekdanObjekPenelitian .............................................................. 41
1. SubjekPenelitian ....................................................................... 42
2. ObjekPenelitian ........................................................................ 42
C. WaktudanLokasiPenelitian ............................................................. 42
D. VariabelPenelitian .......................................................................... 42
E. DefinisiOperasional ........................................................................ 43
F. TeknikPengumpulan Data............................................................... 43
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. TehnikAnalisis Data ....................................................................... 44
H. Daftar Pertanyaan Penelitian .......................................................... 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAANTALI 57...................... 48
A. SejarahBerdirinya Perusahaan Tali Dari Afkiran............................. 48
1. VisidanMisi Perusahaan 57 ....................................................... 50
B. ManajemenOperasional Perusahaan ................................................ 51
1. PekerjaanBesardanPekerjaankecil ............................................. 51
C. Lokasi Perusahaan .......................................................................... 52
D. StukturOrganisasi ........................................................................... 52
E. SumberDaya yang Terdapat di Dalam Perusahaan .......................... 59
1. SDM ......................................................................................... 56
2. Sumberdaya Material ................................................................ 66
3. Keuangan.................................................................................. 58
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 59
A. Deskripsi Data ................................................................................ 59
B. Penghitungan (EOQ) Perusahaan Tali 57 ........................................ 61
1. Kuantitas pembelian bahan baku optimal yahun 2009 .............. 62
2. Kuantitas pembelian bahan baku optimal yahun 2010 .............. 64
3. Kuantitas pembelian bahan baku optimal yahun 2011 .............. 65
C. Penghitungan (Safety Stock) Perusahaan Tali 57 ............................. 66
1. Safety StockTahun 2009 ............................................................ 67
2. Safety StockTahun 2010 ............................................................ 69
3. Safety StockTahun 2011 ............................................................ 71
D. PenghitunganPemesananKembali ROP (Reorder Point ) ................ 73
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Reorder pointTahun 2009 ......................................................... 73
2. Reorder pointTahun 2010 ......................................................... 74
3. Reorder pointTahun 2011 ......................................................... 75
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ................ 81
A. Kesimpulan .......................................................................... 81
B. Saran .................................................................................... 82
C. Keterbatasan ......................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 84
LAMPIRAN......................................................................................... 86

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
TabelV.1 JumlahPenggunaanBahan BakuPeriode 2009-2011 ............... 63
TabelV.2 HargaBahan Baku Per Unit Periode 2009-2011 ..................... 64
TabelV.3 BiayaPenyimpananBahan BakuPeriode 2009-2011 ............... 64
TabelV.4 BiayaPenyimpananPeriode 2009-2011 .................................. 65
TabelV.5 PemakaianBahan Baku Periode 2009-2011 ........................... 65
Tabel V.6 PenggunaanBahan Baku, Tahun 2009-2011 ......................... 66
Tabel V.7 DeviasiTahun 2009 .............................................................. 72
Tabel V.8 DeviasiTahun 2010 .............................................................. 74
Tabel V. 9 DeviasiTahun 2011 ............................................................. 76
Tabel V.10 TabelPerbandinganKuantitas .............................................. 77

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Abstrak

Analisi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Proses Produksi
StudiKasus Perusahaan Tali 57
Hotdianto Sinaga
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2003

Perusahaan 57 adalah produsen tali pramuka yang terletak di Krawingan
RT.03/RW.02, Jombor, Ceper, Klaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan
metode pengelolaan persediaan yang dipakai perusahaan dengan EOQ (Economic Order
Quantity), SS (Safety Stock), dan ROP (Reorder Point). Dari hasil penelitian yang dilakukan
penulis dengan menggunakan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian
persediaan bahan baku perusahan Tali 57 sudah optimal. Dengan demikian perusahaan tetap
dapat menggunakan metode persediaan yang sekarang.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

An Analysis on the Control of Raw Material Supply for Production Process
A Case Study at 57 Rope Company
Hotdianto Sinaga
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2003

57 is a company producing rope that is located at Krawingan RT.03/RW.02, Jombor, Ceper,
Klaten. This research aimed to compare the inventories management method that is currently
used with the company EOQ (Economic Order Quantity), SS (Safety Stock), and ROP
(Reorder Point). Based on the results of the research, it could be concluded that the supply
control of the raw material of 57 Rope Company was optimal. Thus, the company can
continue using the current inventory method.

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mendapatkan laba.
Tuntutan

perusahaan mendapatkan

laba

semakin

berkaitan

dengan

kenyataan, bahwa pertumbuhan pasar jauh lebih kecil dibandingkan dengan
kemampuan

produksi

industri

manufaktur.

Perusahaan-perusahaan

menghasilkan produk berupa barang. Usaha untuk mendapatkan laba
dilakukan dengan cara mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau
barang setengah jadi. Pada era globalisasi ini, teknologi dalam pengelolaan
produksi semakin canggih membuat perusahaan-perusahaan manufaktur
harus berusaha untuk meningkatkan efisiensinya.
Menurut Suharmiaty (2003:21-27), masalah penentuan kualitas
persediaan bahan baku merupakan salah satu aspek penting dalam
kelangsungan suatu usaha karena bahan baku merupakan hal yang
menyangkut kebijaksanaan investasi dan kelanjutan proses produksi.
Kekurangan persediaan bahan baku akan mengganggu pelaksanaan produksi,
sebaliknya persediaan bahan baku yang berlebihan akan mengakibatkan
terlalu banyak modal yang menumpuk pada persediaan. Kedua hal tersebut
di atas kurang menguntungkan bagi perusahaan.
Henmaidi dan Suci (2009:22) mengatakan, masalah persediaan muncul
jika diperlukan simpanan untuk memenuhi permintaan (demand) di masa

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

mendatang selama periode waktu tertentu. Keputusan yang menyangkut
berapa banyak dan kapan harus melakukan pemesanan merupakan hal yang
khusus dalam masalah persediaan. Terlebih lagi bila kebutuhan persediaan
terdiri dari beberapa jenis produk atau item dan dengan pemasok yang
berbeda, waktu penyerahan yang tidak seragam, jumlah pesanan yang
berbeda serta anggaran yang terbatas. Persediaan bahan baku diadakan
apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut terjamin
kelancarannya. Dengan demikian perlu diusahakan keuntungan yang
diperoleh lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya.
Perusahaan yang didirikan pada umumnya mempunyai tujuan yang
hendak dicapai untuk dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan atau pengaturan
terhadap sumberdaya-sumberdaya dalam perusahaan tersebut antara lain
fungsi produksi, fungsi personalia, fungsi pemasaran dan fungsi keuangan.
Fungsi produksi sebagai salah satu fungsi personalia perusahaan
ditujukan untuk mengelola dan menghasilkan bahan-bahan atau barangbarang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka jumlah
yang ditetapkan dangan kualitas yang ditentukan dan dalam waktu yang di
rencanakan dengan biaya yang serendah mungkin akan tercapai. Persediaan
bahan baku yang terlalu besar akan merugikan perusahaan karena ini
berkaitan dengan efisiensi di mana dana atau modal yang tertanam akan lebih
banyak. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku yang terlalu kecil juga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

mengguntungkan perusahaan karena kelancaran kegiatan produksi dan
distribusi perusahaan akan terganggu (Firdaus 2008:7).
Menurut Susanto dan Sarwadi (2006:133), analisa dan optimasi disisi
biaya produksi harus dilakukan oleh manajemen perusahaan. Keberhasilan
optimasi biaya produksi akan memberikan penghematan yang bisa
dialokasikan pada divisi lain. Demikian pula pada masalah pengendalian
bahan baku, maka akan dihadapkan pula dengan bagaimana manajemen
suatu perusahaan menentukan suatu kebijakan yang tepat sehingga
keberadaan bahan baku dapat terkendali. Pengendalian persediaan bahan
baku secara berkelanjutan akan membantu kelancaran produksi di
perusahaan.
Suatu

perusahaan

sering

sekali

mengalami

masalah

dalam

pengendalian/pengadaan bahan baku, seperti persediaan yang terlalu banyak
atau sebaliknya persediaan tidak ada. Untuk menghindari kerugian dari
masalah tersebut perlu dibuat suatu pemecahan. Persediaan yang terlalu
banyak berarti lebih banyak modal atau dana yang tertanam dalam
persediaan, resiko yang mungkin timbul akibat dari lamanya penyimpanan
bahan baku (Astanan 2007:185).
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu sistem pengadaan
bahan baku yang baik. Dengan mengadakan perencanaan kebutuhan bahan
baku dengan metode MRP (Material Requirements Planning) yang
perencanaanya

diamati dengan

melakukan peramalan

akan jumlah

permintaan/produk untuk waktu yang akan datang. Perencanaan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

bahan baku MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu konsep
dalam manajemen produksi yang membahas perencanaan kebutuhan produk
dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia
sesuai dengan yang direncanakan.
Biaya persediaan merupakan biaya yang terbesar pada usaha
manufaktur. Dikaitkan dengan persaingan pasar yang semakin tajam, maka
perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien. Hal ini menimbulkan
persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sangat memperhatikan
perencanaan bahan baku demi kelancaran berproduksi dan menghasilkan
barang yang berkualitas demi kepuasan konsumen. Kondisi demikian
mengharuskan
mengelola

setiap

pengeluaran

mempertahankan

perusahaan

harus

meningkatkan

kemampuan

biaya

persediaan

bahan

baku

agar

dapat

kelangsungan

usahanya.

Salah

satu

cara

untuk

meningkatkan produksi yaitu dengan jumlah bahan baku yang dapat
digunakan dalam proses produksi (Murdifin 2007:3-5).
Menutur Baroto (2002:25-53), tersedianya bahan baku merupakan
faktor penting untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik pada
perusahaan

besar

maupun

perusahaan

kecil.

Sarin

(2002:267-268)

berpendapat, dalam pengadaan bahan baku terkadang perusahaan kurang
memperhatikan besar kecilnya persediaan bahan baku yang mereka miliki.
Kadang bahan baku yang mereka miliki cukup besar, namun kadang pula
mereka kekurangan bahan baku pada saat pesanan melonjak. Hal tersebut
dapat dilihat dari keadaan pada waktu menjelang lebaran dan setelah lebaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Karena persediaan bahan baku di dalam usaha tersebut sangat penting, maka
diperlukan perencanaan yang baik dalam pengendalian bahan baku yang
optimal. Perencanaan persediaan bahan baku optimal berarti kebutuhan
bahan baku perusahaan dapat terpenuhi. Akan tetapi perusahaan mempunyai
total biaya persediaan yang paling minimal. Dalam perusahaan manufaktur,
persediaan merupakan salah satu unsur modal kerja yang dilibatkan investasi
dalam jumlah yang cukup besar.
Dengan menetapkan tujuan persediaan bahan baku yang optimal,
berarti perusahaan menetapkan besarnya investasi dalam persediaan yang
menguntungkan.

Besar

kecilnya

investasi

dalam

persediaan

akan

mempengaruhi biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam
menjalankan proses produksi. Proses produksi adalah suatu kegiatan
mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Kegiatan proses produksi membutuhkan biaya persediaan bahan baku yang
sangat besar, oleh karena itu efisiensi biaya bahan baku dapat dilakukan
dengan adanya perencanaan yang baik dalam pengadaan persediaan bahan
baku.
Bahan baku sangat penting untuk kelancaran proses produksi, sehingga
bahan baku selalu dibutuhkan secara terus menerus pada perusahaan
manufaktur.

Biasanya

perusahaan

menyelenggarakan

dalam

bentuk

persediaan. Di mana jumlah persediaan yang ada harus sesuai dengan
kepastian produksi perusahaan. Untuk itu jumlah bahan baku tidak boleh
terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu besar (Kusuma 2004:6-7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Jika persediaan bahan baku terlalu kecil, maka akan mengganggu
kelancaraan proses produksi yang mengakibatka perusahaan tidak dapat
berproduksi pada tingkat yang optimal, sehingga biaya rata-rata produksi
meningkat. Jika jumlah persediaan terlalu besar, ini akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan seperti bertambahnya biaya penyimpanan dan
bianya pemeliharaan.
Untuk

dapat

menetapkan

kebijakan

yang

dapat

melakukan

pengendalian persediaan bahan baku, maka besarnya biaya dalam pengadaan
persedian bahan baku merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan, baik dari segi efisiensi, maupun dari segi keuntungan
yang dapat diperoleh perusahaan. Sehingga diperlukan suatu sistem
pengendalian persediaan bahan baku yang baik yang dapat menentukan
tingkat persedian bahan baku yang optimal. sehingga perusahaan dapat
meminimalkan biaya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kutipan jurnal tersebut
memiliki metode ataupun rumusan masalah pengendalian persediaan bahan
baku terhadap proses produksi yang berbeda dengan metode perumusan
masalah yaitu: mengukur kualitas bahan baku, menghitung jumlah bahan
baku yang efisien dalam proses produksi, perumusan jumlah bahan baku, dan
menghitung jumlah biaya persediaan yang maksimal dalam proses produksi.
Sedangkan rumusan masalah yang hendak penulis rumuskan yaitu:
menghitung jumlah persediaan bahan baku yang optimal, menghitung jumlah
persediaan bahan baku sehingga waktu pembelian kembali bahan baku dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

ditentukan, dan menghitung jumlah persediaan pengaman atau cadangan
bahan baku di gudang demi mengetahui kapan kita melakukan pembelian
bahan baku. Dalam penelitian ini metode penghitungan menggunakan rumus
Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point (ROP).
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan mengambil judul: “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU PADA PROSES PRODUKSI”, Studi Kasus Pada
Perusahaan Tali 57 di Krawingan RT.03/RW.02, Jombor, Ceper, Klaten.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah jumlah pembelian bahan baku sudah optimal di perusahaan Tali
57?
2. Berapa besar persediaan pengaman bahan baku yang optimal di
perusahaan Tali 57?
3. Kapan perusahaan Tali 57 harus melakukan pembelian kembali bahan
baku?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada jumlah persediaan bahan baku yang
optimal, besarnya persediaan pengaman yang harus ada digudang dan
waktu pemesanan kembali bahan baku.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah jumlah pembelian bahan baku sudah optimal
bagi perusahaan Tali 57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

2. Untuk mengetahui besarnya persediaan pengaman yang optimal di
perusahaan Tali 57.
3. Untuk mengetahui kapan perusahaan Tali 57 harus melakukan pembelian
bahan baku.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan Tali 57
Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pemilik
usaha dalam menentukan perencanaan persediaan bahan baku.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan persediaan bahan baku.
3. Bagi Penulis
Sebagai sarana dalam menerapkan teori yang telah diperoleh dan
penerapannya sebagai berikut:
a. BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan usulan proyek penelitian terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
b. BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar
penulisan skripsi yang meliputi pengertian, peranan persediaan, jenisjenis persediaan, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

peranan manajemen keuangan terhadap persediaan, pengertian
persediaan, proses produksi, jenis persediaan produksi, dan jenis-jenis
biaya persediaan.
c. BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis-jenis penelitian tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional, teknik pengumpulan data dan alat analisis.
d. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambaran umum subjek penelitian secara garis besar menjelaskan
mengenai subjek penelitian. Antara lain sejarah berdirinya perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, bidang usaha, pilar-pilar utama
perusahaan, dan profil atau karakteristik karyawan.
e. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis data dan pembahasan pada intinya berisi dua hal pokok.
Pertama, deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya,
baik secara kuantitatif (data dalam tabel) maupun secara kualitatif.
Kedua, menghitung mengenai EOQ (Economic Order Quantity),
Safety Stock, dan ROP (Reorder Point).
f. BAB VI KESIMPULAN, DAN SARAN
Kesimpulan memuat tentang apa yang diperoleh dari analisis data dan
pembahasan, serta penjelasan mengenai pengendalian persediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

bahan baku sesuai penghitungan EOQ (Economic Order Quantity),
Safety Stock, dan ROP (Reorder Point).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Pada umumnya semua perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan
jasa maupun perusahaan manufaktur selalu mengadakan persediaan bahan
baku. Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan bahan baku yang
mencukupi, dapat mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi
dan juga dapat menimbulkan biaya-biaya dari kekurangan bahan baku,
seperti: biaya transportasi dan biaya pemasaran. Oleh karena itu persediaan
bahan baku merupakan faktor yang penting dalam proses produksi.
1. Pengertian Persediaan
Menurut Kusuma (2004: 133), persediaan didefinisikan sebagai
barang yang disimpan untuk digunakan dan dijual pada periode
mendatang. Baroto (2002: 52) mendefinisikan persediaan adalah
komponen, material, atau produk jadi yang tersedia di gudang, menunggu
untuk digunakan atau dijual. Yamit (2011: 228) mengartikan persediaan
sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi
bisnis. Prawirosentono (2007: 65) mendefinisikan sebagai kekayaan
lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan
mentah bahan baku (raw material), barang setengah jadi (work in
process), dan barang jadi (finished goods).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, Peneliti menyimpulkan
bahwa persediaan adalah sejumlah bahan, dan sumberdaya yang
disediakan oleh perusahaan untuk kepentingan proses produksi dan untuk
memenuhi permintaan konsumen.
2. Jenis–Jenis Persediaan
Indrajit

(2003:8)

mengatakan

bahwa

dalam

perusahaan

manufaktur, persediaan barang yang dimiliki terdiri dari beberapa jenis
yang berbeda. Jenis persediaan yang ada dalam suatu perusahaan
manufaktur adalah sebagai berikut:
a. Persediaan Bahan Baku (raw-material)
Persediaan bahan baku adalah bahan mentah yang belum diolah,
yang akan diolah menjadi barang jadi, sebagai hasil utama dari
perusahaan yang bersangkutan. misalnya pada perusahaan kain,
tepung, dan perusahaan roti dan lain-lain.
b. Persediaan Barang Setengah Jadi (work in process)
Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam
proses merupakan persediaan yang telah mengalami proses produksi.
Akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai produk jadi,
misalnya roti yang siap dipanggang oleh perusahaan roti.
c. Persediaan Barang Jadi (finished goods stock)
Persediaan barang jadi merupakan barang yang sudah selesai
diproduksi atau diolah, sehingga barang yang sudah selesai di olah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutan dan siap untuk
dipasarkan/dijual, misalnya roti yang telah dikemas.
d. Barang umum dan suku cadang
Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk
operasi, menjalankan perusahaan/pabrik, dan untuk memelihara
peralatan yang digunakan.
e. Barang Dagangan
Merupakan barang jadi yang disimpan di gudang menunggu di
jual kembali dengan keuntungan tertentu.
Sumayang (2003:201) menyebutkan sebagai berikut
1) Persediaan Bahan Baku
Persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk di proses
menjadi barang setengah jadi dan pada akhirnya akan menjadi
produk akhir dari perusahaan.
2) Persediaan Dalam Proses
Persediaan barang-barang yang keluar dari setiap bagian
dalam

suatu

proses

produksi

a ta u

bahan-bahan

yang

telahdiolah menjadi suatu bentuk yang masih perlu diproses
kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.
3) Persediaan Bahan Pembantu
Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan
dalam proses produksi untuk membantu proses produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponem
barang jadi.
4) Persediaan Barang Jadi
Persediaan barang-barang yang selesai di proses atau
diolah dalam pabrik yang siap untuk dijual.
Dari jenis-jenis persediaan di atas penulis lebih cenderung
menggunakan teori persediaan bahan baku setengah jadi.
Karena menurut penulis perusahaan Tali 57, menggunakan
jenis bahan baku setengah jadi
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bahan Baku
Ahyari (2003: 57) menyatakan dalam penyelenggaraan persediaan
bahan baku untuk pelaksanan proses produksi dari suatu perusahan,
terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi persediaan bahan
baku, di mana faktor-faktor tersebut saling berhubungan satu dengan
yang lain. Adapun faktor-faktor yaitu:
a. Perkiraan Pemakaian Bahan Baku
Sebelum perusahaan mengadakan pembelian bahan baku, maka
selayaknya

manajemen

perusahaan

mengadakan

penyusunan

perkiraan pemakaian bahan baku untuk keperluan proses produksi.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendasarkan pada perencanaan
produksi dan jadwal produksi yang telah disusun sebelumnya. Jumlah
ba ha n

baku

yang

akan

dibeli

perusahaan

tersebut

dapat

diperhitungkan, dengan cara jumlah kebutuhan bahan baku untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

proses produksi, ditambah dengan rencana persediaan akhir dari bahan
baku, dan kemudian dikurangi dengan persediaan awal dalam
perusahaan yang bersangkutan.
b. Harga Bahan Baku
Harga bahan baku yang ada di gunakan guna proses produksi
merupakan salah satu faktor penentu seberapa besar dana yang harus
disediakan oleh perusahaan yang bersangkutan apabila perusahaan
tersebut akan menyelenggarakan persediaan bahan baku dalam jumlah
unit tertentu. Semakin tinggi harga bahan baku yang ada di gunakan
perusahaan tersebut, maka sejumlah persediaan tertentu akan
memerlukan dana yang semakin besar pula. Dengan demikian, biaya
modal dari modal yang tertanam dalam bahan baku akan semakin
besar pula.
c. Biaya-Biaya Persediaan
Dalam hubungannya dengan biaya persediaan ini, dikenal tiga
macam biaya persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan
dan biaya persediaan bahan baku tetap. Biaya penyimpanan
merupakan biaya persediaan yang jumlahnya semakin besar apabila
jumlah unit bahan yang disimpan di dalam perusahaan tersebut
semakin tinggi. Biaya pemesanan merupakan biaya persediaan yang
jumlahnya semakin besar apabila frekuensi pemesanan bahan baku
yang digunakan dalam perusahaan semakin besar. Biaya tetap
persediaan merupakan biaya persediaan yang jumlahnya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

terpengaruh oleh jumlah unit yang disimpan dalam perusahaan
ataupun frekuensi pemesanan bahan baku yang dilaksanakan oleh
perusahaan tersebut.
d. Kebijaksanaan Pembelanjaan
Kebijaksanaan

pembelanjaan

yang dilaksanakan

di

dalam

perusahaan akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan persediaaan
bahan baku dalam perusahaan tersebut. Seberapa besar dana yang
dapat digunakan untuk investasi di dalam persediaan bahan baku,
tentunya juga tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. Disamping
itu tentunya financial perusahaan secara keseluruhan juga akan
mempengaruhi kemampuan perusahan untuk membiayai seluruh
kebutuhan persediaan bahan bakunya.
e. Pemakaian Bahan
Hubungan antara perkiraan pemakaian bahan baku dengan
pemakaian senyatanya di dalam perusahaan yang bersangkutan untuk
keperluan pelaksanaan proses produksi akan lebih baik apabila
diadakan analisis secara teratur. Dengan analisis ini maka dapat
diketahui apakah model peramalan yang digunakan sebagai dasar
perkiraan pemakaian bahan ini sesuai dengan pemakaian senyatanya
atau tidak. Revisi dari model yang digunakan tentunya akan lebih baik
dilaksanakan apabila ternyata model peramalan penyerapan bahan
baku yang digunakan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang
yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

f. Waktu Tunggu
Waktu tunggu merupakan tenggang waktu yang diperlukan antara
saat pemesanan bahan baku tersebut dilaksanakan dengan datangnya
bahan baku yang dipesan tersebut. Apabila pemesanan bahan baku
yang

a ka n

digunakan

oleh

perusahaan

tersebut

tidak

memperhitungkan waktu tunggu, maka akan terjadi kekurangan bahan
baku (walaupun sudah dipesan) karena bahan baku tersebut belum
datang ke perusahaan. Namun demikian, apabila perusahaan tersebut
memperhitungkan waktu tunggu ini lebih dari yang semestinya
diperlukan, maka perusahaan yang bersangkutan tersebut akan
mengalami penumpukan bahan baku, dan keadaan ini akan merugikan
perusahaan yang bersangkutan.
g. Model Pembelian Bahan Baku
Model pembelian bahan baku yang digunakan perusahaan sangat
berpengaruh

terhadap

persediaan

bahan

baku

yang

dimiliki

perusahaan. Model pembelian yang berbeda akan menghasilkan
jumlah pembelian optimal yang berbeda pula. Pemilihan model
pembelian yang akan digunakan oleh suatu perusahan akan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari persediaan bahan buku
untuk masing-masing perusahaan yang bersangkutan.
Karakteristik masing-masing bahan baku yang digunakan dalam
perusahaan dapat dijadikan dasar untuk mengadakan pemilihan model
pembelian yang sesuai dengan masing-masing bahan baku dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

perusahaan tersebut. Sampai saat ini model pembelian yang sering
digunakan dalam perusahaan adalah model pembelian dengan
kuantitas pembelian yang optimal Economic Order Quantity (EOQ).
h. Persediaan Pengaman
Persediaan pengaman digunakan untuk menanggulangi kehabisan
ba ha n

baku

dalam

perusahaan.

Maka

perusahaan

biasanya

mengadakan persediaan pengaman bahan baku. Persediaan pengaman
digunakan perusahaan apabila terjadi kekurangan bahan baku, atau
keterlambatan datangnya bahan baku yang dibeli oleh perusahaan.
Dengan adanya persediaan pengaman maka proses produksi dalam
perusahaan akan dapat berjalan tanpa adanya gangguan kehabisan
bahan baku, walaupun bahan baku yang dibeli perusahaan tersebut
terlambat dari waktu yang diperhitungkan. Persediaan pengaman ini
akan diselenggarakan dalam suatu jumlah tertentu, di mana jumlah ini
merupakan suatu jumlah tetap di dalam suatu periode yang telah
ditentukan sebelumnya.
i. Pembelian Kembali
Dalam melaksanakan pembelian kembali tentunya manajemen
yang bersangkutan akan mempertimbangkan lamanya waktu tunggu
yang diperlukan di dalam pembelian bahan baku tersebut. Dengan
demikian maka pembelian kembali yang dilaksanakan ini akan
mendatangkan bahan baku ke dalam gudang dalam waktu yang tepat,
sehingga tidak akan terjadi kekurangan bahan baku karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

keterlambatan kedatangan bahan baku atau sebaliknya yaitu kelebihan
bahan baku dalam gudang karena bahan baku yang dipesan datang
terlalu awal.
4. Fungsi Persediaan
Persediaan adalah sejumlah bahan, sumberdaya yang disediakan
oleh perusahaan untuk kepentingan proses produksi, demi memenuhi
permintaan konsumen.
Menurut Prawirosentono (2007: 74), kegunaan persediaan bahan
baku bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi resiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk menunjang proses produksi perusahaan.
b. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak
sesuai dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.
Menurut Kusuma (2004:132), ada sejumlah kegunaan persediaan
bahan baku yaitu:
1) Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahanbahan yang dibutuhkan.
2) Menghilangkan resiko dari bahan baku yang dipesan tidak baik
sehingga dikembalikan.
3) Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman
sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada di pasar.
4) Untuk menjamin kelancaran proses produksi.
5) Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

6) Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya
di mana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi.
Ada 3 alasan perlunya persedian bagi perusahaan:
a) Adanya ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak).
b) Adanya ketidakpastian dari pemasok atau supplier.
c) Adanya ketidakpastian tentang waktu pemesanan.
Dari fungsi persedian di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan
bahan baku sangat penting demi kelancaran proses produksi bagi
perusahaan manufaktur.
5. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
mempunyai arti penting, karena dengan adanya pengendalian yang baik
maka perusahaan tidak akan mengalami kekurangan bahan baku serta di
lain pihak tidak mengikat dana yang terlalu besar yang disebabkan oleh
pengadaan persediaan bahan baku yang berlebihan.
Persediaan bahan baku adalah suatu kegiatan untuk menentukan
tingkat dan komposisi dari persediaan bahan baku dan barang jadi,
sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan
penjualan

serta

kebutuhan-kebutuhan

pembelanjaan

perusahaan

(Wibowo 2002:25-26).
Lebih lanjut Wibowo (2002:25), menjelasakan pengendalian
persediaan adalah struktur untuk mengawasi tingkat persediaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

dilakukan dengan cara menentukan berapa jumlah barang yang dipesan
dan kapan waktu pemesanan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian
persediaan adalah suatu kegiatan mengendalikan jumlah barang yang
akan dipesan serta waktu pemesanan bagi perusahaan agar proses
produksi dapat berjalan dengan lancar.
Adapun fungsi pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh

bahan-bahan

yaitu

menetapkan

prosedur

untuk

memperoleh suatu supply yang cukup untuk bahan-bahan yang
dibutuhkan.
b. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan yaitu
mengadakan sutau sistem penyimpanan untuk memelihara dan
melindungi bahan-bahan yang telah dimasukkan ke dalam persediaan.
c. Pengeluaran bahan-bahan yaitu menetapkan suatu pengaturan atas
pengeluaran dan penyampaian bahan-bahan dengan tetap pada saat di
mana dibutuhkan.
d. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang.
6. Jenis-Jenis Biaya Persediaan
Secara umum dikatakan bahwa biaya sistem persediaan adalah
semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya
persediaan. Biaya sistem persediaan terdiri dari biaya pembelian, biaya
pemesanan, biaya simpan dan biaya kekurangan persediaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Menurut Baroto (2002: 55), biaya persediaan adalah semua
pengeluaran dan kerugian yang timbul akibat adanya biaya-biaya sebagai
berikut:
a. Harga Pembelian
Harga pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli
barang yang besarnya sama dengan harga perolehan persediaan itu
sendiri atau harga belinya.
b. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
melakukan pemesanan ke pemasok, yang besarnya biasanya tidak
dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Biaya ini meliputi biaya
pemprosesan pesanan, biaya transportasi, upah, biaya telepon/fax,
biaya dokumentasi/transaksi, biaya pengepakan, biaya pemeriksaan,
dan biaya lainnya yang tidak tergantung jumlah pesanan.
c. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan dalam
penanganan/penyimpanan material, semi funished product, sub
assembly, atau pun produk jadi. Biaya simpan tergantung dari lama
penyimpanan dan jumlah yang disimpan. Biaya ini biasanya
dinyatakan dalam biaya per unit dan per periode. Biaya penyimpanan
meliputi biaya kesempatan, biaya simpan, biaya kerusakan, dan biayabiaya lain yang besarnya bersifat variable yang tergantung pada
jumlah item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

d. Biaya Kekurangan Persediaan
Bila perusahaan kehabisan barang pada saat ada permintaan, maka
akan terjadi stock out. Stock out akan menimbulkan kerugian berupa
biaya akibat kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan atau
pelanggan yang kecewa sehingga mengakibatkan pindah ke produk
pesaing.
7. Sistem Persediaan dan Biaya Sistem Persediaan
Baroto (2002: 54), menjelasakan sistem persediaan adalah suatu
mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang
sehubungan dengan persediaan menjadi output, di mana diperlukan
umpan balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme sistem
ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang memonitor tingkat
persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan
harus disi, dan berapa pesanan yang harus dilakukan.
Sistem

ini

bertujuan

untuk

menetapakan

dan

menjamin

tersedianya produk jadi, barang dalam proses, komponen dan bahan baku
secara optimal, dalam kualitas yang optimal, dan pada waktu yang
optimal. Kriteria optimal adalah minimalisasi biaya total yang terkait
dengan persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya
kekurangan persediaan.
Secara luas tujuan dari sistem persediaan adalah menemukan
solusi optimal terhadap seluruh masalah yang terkait dengan persediaan.
Dikaitkan dengan tujuan umum perusahaan, maka ukuran optimalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

pengendalian persediaan sering kali diukur dengan keuntungan maksimal
yang dicapai. Karena perusahaan mempunyai banyak subsistem lain
selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian persediaan
dalam mencapai total keuntungan bukanlah hal yang mudah.
Optimalisasi pengendalian biasanya diukur dengan total biaya
minimal pada suatu periode tertentu.
Menurut Prawirosentono (2007:76), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan, di mana faktorfaktor tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, seperti:
a. Perkiraan Pemakaian Bahan
Penentuan besarnya persediaan bahan yang diperlukan harus
sesuai dengan kebutuhan bahan tersebut dalam suatu periode tertentu.
Perencanaan pemakaian bahan baku pada suatu periode yang lalu
dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan bahan, karena
pemakaian

bahan

periode

la lu

merupakan

indikator

tentang

penyerapan bahan oleh proses produksi. Sehingga bila kondisinya
sama berati pada periode yang akan datang dapat ditentukan besarnya
persediaan bahan baku yang bersangkutan.
b. Harga Bahan
Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang
dapat mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan. Harga
bahan ini bila dikalikan dengan jumlah bahan yang diperlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

merupakan kebutuhan modal yang harus disediakan untuk membeli
persediaan tersebut.
c. Biaya Persediaan
Terdapat

beberapa

jenis

biaya

untuk

menyelenggarakan

persediaan bahan baku yaitu: biaya pemesanan (biaya order) dan biaya
penyimpanan bahan baku di gudang.
d. Waktu Menunggu Pesanan (lead time)
Waktu menunggu pesanan adalah waktu antara atau tentang waktu
sejak pesanan dilakukan sampai dengan saat pesanan tersebut masuk
kegudang. Waktu tunggu perlu diperhatikan agar bahan baku yang
dipesan datang tepat waktu.
Ada 3 alasan perlunya persediaan bagi perusahaan:
1) Adanya ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak).
2) Adanya ketidakpastian dari pemasok.
3) Adanya ketidakpastian tenggang waktu pemesanan.
8. Cara Pencatatan Persediaan
Yusuf (2005: 107) berpendapat ada dua cara atau sistem pencatatan
barang yaitu:
a. Sistem fisik (System periodic), dalam sistem ini pencatatan persediaan
hanya dilakukan pada akhir periode. Perhitungan jumlah persediaan
dilakukan secara fisik pada akhir periode.
b. System perpetual (sistem permanen atau system terus menerus), dalam
sistem ini peralatan persediaan dilakukan secara kontinu terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

menerus. Setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan
langsung dicatat dalam rekening persediaan.
9. Metode Penilaian Pesediaan
Lebih lanjut Yusuf (2005: 107-111) berpendapat ada beberapa metode
penelitian persediaan adalah sebagai berikut:
a. Metode first in first out (FIFO), yaitu adanya anggapan bahwa barang
yang pertama kali masuk maka barang itulah yang di keluarkan
terlebih dahulu.
b. Metode last in first out (LIFO), yaitu adanya anggapan bahwa barang
yang terakhir kali masuk maka barang itulah yang dikeluarkan terlebih
dahulu.
c. Metode weighted average cost (WAC), atau metode rata-rata, yaitu
adanya anggapan bahwa barang-barang yang dikeluarkan dicatat
berdasarkan harga rata-ratanya.
10. Kebijaksanaan Pengendalian Bahan Baku
Dalam rangka penentuan tingkat persediaan yang optimal, yang
dapat menjamin kelangsungan proses produksi secara efektif dan efisien,
maka perlu kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan dengan
pengadaan persediaan bahan baku, baik dalam menentukan jumlah,
waktu pemesanan kembali dan besarnya persediaan pengaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

Kebijaksanaan-kebijaksanaan itu meliputi:
a.

Economic Order Quantity (EOQ)
Yamit (2011: 232) mengatakan jumlah atau besarnya pesanan
yang dilakukan hendaknya menghasilkan biaya minimal. Adapun
tujuan dari EOQ untuk mengetahui jumlah yang harus dipesan. Pada
bagian terdahulu telah didefinisikan bahwa biaya pesanan dan biaya
pesan yang relevan dipertimbangakan dalam EOQ.
Yamit, (2011: 237), rumus EOQ adalah:
��� = � ∗ =

Keterangan:

√2RS


R = Jumlah pembelian (permintaan) selama satu periode
C = Biaya simpan tahunan dalam rupiah/ unit
S = Biaya setiap kali pemesanan
Q = Jumlah pesanan optimum (EOQ)
b. Safety Stock
Hansen dan Mowen, (2011: 239) berpendapat Safety stock atau
persediaan pengaman adalah sejumlah persediaan tambahan yang
dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kehabisan bahan baku.
Kemungkinan stock out dapat terjadi apabila:
1) Penggunaan bahan baku dalam proses produksi lebih besar dari
pada yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini akan mengakibatkan
persediaan akan habis sebelum pemesanan bahan yang berikutnya
datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

2) Pesanan bahan baku itu tidak tiba tepat waktu.
Untuk mementukan safety stock yang optimal digunakan
analisis

statistik

dengan

memperhatikan

penyimpanan-

penyimpanan yang terjadi antara perkiraan pemakaian bahan baku
dengan pemakaian sesungguhnya. Maka dapat dihitung berapa
safety stock yang harus ada di dalam perusahaan.
Penyimpanaan-penyimpanan penggunaan bahan baku dapat
dirumuskan sebagai berikut (Hansen dan Mowen, 2011: 239):
�� = �
Keterangan:
��




c.



(� − �)2


= Persediaan Pengaman
= Penggunaan bahan baku senyatanya
= Perkiraan penggunaan bahan baku
= Banyaknya data

Reorder Point (ROP)
Di dalam melaksanakan penentuan pemesanan kembali,
tentunya manajemen perusahaan akan mempertimbangkan lamanya
waktu tunggu yang diperlukan dalam pembelian bahan baku.
Dengan demikian, maka “reorder point” yang akan dilaksanakan

PLAGI