Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Risiko Bisnis Terhadap Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS,
DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Oleh :
NI LUH AYU AMANDA MAS JULIANTIKA
NIM : 1206205024
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS,
DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Oleh :
NI LUH AYU AMANDA MAS JULIANTIKA
NIM : 1206205024
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2016
i
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal : 25 April 2016
Tim Penguji:
Tanda tangan
1. Ketua
:
Drs. Gede Merta Sudiartha, MM
……………..
2. Sekretaris
:
Dra. Made Rusmala Dewi S., M. Si
……………..
3. Anggota
:
Drs. I Ketut Mustanda, MM
……………..
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Pembimbing
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. Dra. Made Rusmala Dewi S., M. Si
NIP. 19610601 198503 2 003
NIP. 195 21124 198003 2 001
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
Denpasar, 22 April 2016
Mahasiswa,
Ni Luh Ayu Amanda Mas Juliantika
NIM. 1206205024
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “ Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Likuiditas, dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Property dan Realestate di Bursa Efek Indonesia (BEI) “ dapat
diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., MSi. dan Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE.,
M.S, masing-masing sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Drs. I Ketut Mustanda, MM., selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
iv
5. Dra. Made Rusmala Dewi S., M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan meluangkan waktunya dan dengan sabar telah memberikan bimbingan
dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. I Ketut Mustanda, MM dan Drs. Gede Merta Sudiartha, MM selaku dosen
penguji dan dosen pembahas yang telah memberikan banyak masukan kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama ini sehingga mampu
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
8. Keluarga tercinta Ketut Mastika, R. R. Tuti Sulandari, Gede Ananta Brian Mas
Juliantika dan saudara-saudara yang telah banyak memberikan dorongan moril,
material maupun spiritual yang tak ternilai harganya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kekasih tercinta Made Agus Adi Sinatra yang selalu memberikan motivasi,
dukungan, semangat serta doa selama proses penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat terkasih Ade Sri Utami, Novione Purnama, Ditya Yudi
Primantara, Ni Komang Reni Utami Dewi, Ni Putu Eka Viska Putri, Ni Luh Putu
Yuni Adipuryanti, Wayan Hesty Mayaswari, Kadek Irrine Devita Angelina, Putu
Marta Edi Kusuma, Alm. A.A. Ngurah Wahyu Putra Udayana, R.M. Satwika
Putra Jiwandhana, Olivia Diantini, Puspytha Ratnasari, Unik Lestari, Ayu Aditya
Wedayanti, Winda Asri Ayuni, Dian Andriani, Mandala Putera, Syieka Cipta
Linata, Vicky Prasetyo, yang selalu ada disaat susah dan senang serta
memberikan dukungan dan bantuan yang tulus kepada penulis dan seluruh temanv
teman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Jurusan
Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan Program Regular, Ekstensi dan
Diploma yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
persahabatannya, masukkannya, kehidupan kampus yang menyenangkan dan
dukungannya selama penyusunan skripsi ini.
11. Senior- senior yang baik hati Arya Ditha, Cahaya Paramanda, Aditya Wiara,
Bintang Mahadewi yang telah banyak memberikan bantuan masukan, doa, dan
dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kata pengantar
ini atas dukungan, masukan, motivasi dan bantuan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung
jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 22 April 2016
Penulis
vi
Judul
Nama
NIM
: Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Risiko
Bisnis terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan
Realestate di Bursa Efek Indonesia (BEI)
: Ni Luh Ayu Amanda Mas Juliantika
: 1206205024
Abstrak
Keputusan pendanaan adalah bagian dari keputusan keuangan yang berkaitan
dengan sumber dana dalam perusahaan. Keputusan pendanaan perusahaan yang baik
dapat dilihat dari struktur modal yang optimal yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Oleh karena itu, peran manajer perusahaan dibutuhkan dalam menunjang
produktivitas guna mencapai laba yang maksimum sehingga dapat mensejahterakan
para pemegang saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh profitabilitas (ROA), ukuran
perusahaan (Ln TA), likuiditas (CR), dan risiko bisnis (DOL) terhadap struktur modal
(DER).
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Property dan Realestate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang berjumlah 49 (empat puluh
sembilan) perusahaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 (tiga puluh)
perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
nonprobability sampling, khususnya teknik sampling purposive dimana teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik analisis dalam penelitian ini
adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS sebagai pengolahan data.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa secara parsial profitabilitas yang
diproksikan dengan Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal (DER), ukuran perusahaan yang diproksikan dengan
Logaritma natural dari Total Asset (Ln TA) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap struktur modal (DER), likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio
(CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal (DER), risiko bisnis
yang diproksikan dengan Degree or Operating Leverage (DOL) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap struktur modal (DER).
Kata Kunci : struktur modal (DER), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (Ln
TA), likuiditas (CR), risiko bisnis (DOL)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................
1.2 Rumusan Masalah Penelitian .................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian...............................................................
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep ...................................................
2.1.1 Sumber Pendanaan .....................................................
2.1.2 Struktur Modal ...........................................................
2.1.3 Teori Struktur Modal..................................................
2.1.4 Profitabilitas ...............................................................
2.1.5 Ukuran Perusahaan.....................................................
2.1.6 Likuiditas ...................................................................
2.1.7 Risiko Bisnis ..............................................................
2.2 Hipotesis Penelitian................................................................
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
2.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan (Ln TA) Terhadap
Struktur Modal (DER) ...............................................
2.2.3 Pengaruh Likuiditas (CR) Terhadap Struktur Modal
(DER) .........................................................................
2.2.4 Pengaruh Risiko Bisnis (DOL) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ....................................................................
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian....................
3.3 Obyek Penelitian ....................................................................
viii
Halaman
i
ii
iii
iv
vii
viii
xi
xii
xiii
1
11
11
12
13
15
15
23
30
32
34
35
36
39
39
40
41
42
45
45
46
3.4 Identifikasi Variabel ...............................................................
3.5 Definisi Operasional Variabel ................................................
3.6 Jenis dan Sumber Data ...........................................................
3.6.1 Jenis Data ......................................................................
3.6.2 Sumber Data ..................................................................
3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel .................
3.8 Metode Pengumpulan Data ....................................................
3.9 Teknik Analisis Data ..............................................................
3.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda ..............................
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................
3.9.3 Uji Hipotesis ..............................................................
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................
4.1.1 Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) .......................
4.1.2 Alam Sutera Reality Tbk. (ASRI) ..............................
4.1.3 Bekasi Asri Pemula Tbk. (BAPA) .............................
4.1.4 Bumi Citra Permai Tbk. (BCIP) ................................
4.1.5 Sentul City Tbk. (BKSL) ...........................................
4.1.6 Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)...........................
4.1.7 Cowell Development Tbk. (COWL) ..........................
4.1.8 Ciputra Development Tbk. (CTRA) ..........................
4.1.9 Ciputra Property Tbk. (CTRP) ...................................
4.1.10 Ciputra Surya Tbk. (CTRS) .......................................
4.1.11 Duta Anggada Realty Tbk. (DART) ..........................
4.1.12 Intiland Development Tbk. (DILD) ...........................
4.1.13 Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) ..........................................
4.1.14 Megapolitan Development Tbk. (EMDE)..................
4.1.15 Goa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD)
4.1.16 Perdana Gapura Prima Tbk. (GPRA) .........................
4.1.17 Jaya Real Property Tbk. (JRPT).................................
4.1.18 Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) ..................
4.1.19 Global Land and Development Tbk. (KPIG) .............
4.1.20 Lamicitra Nusantara Tbk. (LAMI) .............................
4.1.21 Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) ....................................
4.1.22 Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)....................................
4.1.23 Modernland Realty Tbk. (MDLN) .............................
4.1.24 Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI) .........................
4.1.25 Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) ..........................
4.1.26 Pudjiati Prestige Tbk. (PUDP) ...................................
4.1.27 Pakuwon Jati Tbk. (PWON) ......................................
4.1.28 Roda Vivatex Tbk. (RDTX).......................................
4.1.29 Dadanayasa Arthatama Tbk. (SCBD) ........................
4.1.30 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) ...........................
ix
46
47
50
50
50
51
53
53
53
55
57
61
61
61
62
63
63
64
64
65
66
66
67
67
68
68
69
70
70
71
71
72
72
73
74
74
75
75
76
76
77
77
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian.................................................
4.2.1 Struktur Modal (DER) ...............................................
4.2.2 Profitabilitas (ROA) ...................................................
4.2.3 Ukuran Perusahaan (Ln TA) ......................................
4.2.4 Likuiditas (CR) ..........................................................
4.2.5 Risiko Bisnis (DOL) ..................................................
4.3 Hasil Penelitian ......................................................................
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ......................................................
4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ..............................
4.3.3 Uji Hipotesis ..............................................................
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................
4.4.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
4.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan (Ln TA) Terhadap
Struktur Modal (DER) ...............................................
4.4.3 Pengaruh Likuiditas (CR) Terhadap Struktur Modal
(DER) .........................................................................
4.4.4 Pengaruh Risiko Bisnis (DOL) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................
DAFTAR RUJUKAN ...............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................
x
78
79
79
80
80
81
81
81
85
88
91
91
92
93
94
95
96
98
103
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Halaman
3.1
Jumlah Sampel Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2010-2014. ....................................
52
4.1
Statistik Deskriptif Variabel Struktur Modal (DER), Profitabilitas
(ROA), Ukuran Perusahaan (Ln TA), Likuiditas (CR), dan
Risiko Bisnis (DOL) ....................................................................
78
4.2
Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov) ...................
82
4.3
Uji Multikolinieritas (Tolerance dan Variance Inflation Factor)
83
4.4
Uji Autokorelasi (DW-test) .........................................................
84
4.5
Uji Heteroskedastisitas (Uji Glesjer) ...........................................
85
4.6
Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda .................................
86
4.7
Uji t
....................................................................................
88
4.8
Uji Koefisien Determinasi ...........................................................
91
xi
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar Halaman
2.1
Kerangka Konseptual Hubungan Profitabilitas (ROA),
Ukuran Perusahaan (Ln TA), Likuiditas (CR), dan Risiko
Bisnis (DOL) terhadap Struktur Modal (DER) pada
Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia (BEI)…………………………………………………
xii
44
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran Halaman
1.
Sampel Perusahaan Property dan Realestate yang Terdaftar
di BEI Periode 2010-2014............................................................
103
2.
Perhitungan struktur modal (DER) pada perusahaan
Property dan Realestate yang Terdaftar di BEI Periode
2010-2014 .....................................................................................
106
Perhitungan profitabilitas (ROA) pada perusahaan
Property dan Realestate yang Terdaftar di BEI Periode
2010-2014 .....................................................................................
113
Perhitungan ukuran perusahaan (Ln TA) pada
perusahaan Property dan Realestate yang Terdaftar di
BEI Periode 2010-2014.................................................................
120
5.
Perhitungan likuiditas (CR) pada perusahaan Property dan
Realestate yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014 ..................
126
6.
Perhitungan risiko bisnis (DOL) pada perusahaan Property
dan Realestate yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014 ..........
132
7.
Deskriptif Variabel Penelitian ......................................................
139
8.
Uji Normalitas ..............................................................................
140
9.
Uji Multikolinearitas ....................................................................
141
10.
Uji Autokorelasi ...........................................................................
142
11.
Uji Heteroskedastisitas .................................................................
143
12.
Regresi Linier Berganda ..............................................................
144
3.
4.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Keberadaan perusahaan menjadi faktor yang sangat penting didalam kegiatan
bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai
laba yang maksimum sehingga dapat mensejahterakan para pemegang saham dan
meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan memerlukan faktor-faktor pendukung
yang kuat khususnya dalam pengelolaan pembiayaan atau pendanaan yang baik guna
kedepannya menunjang kinerja perusahaan. Peran manajer perusahaan dibutuhkan
dalam menunjang produktivitas baik dalam kegiatan produksi, pemasaran, ataupun
dalam strategi perusahaan guna memaksimalkan keuntungan perusahaan di tengah
persaingan ekonomi global yang sangat ketat.
Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan
komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan (Husnan, 1996:253).
Di dalam dunia bisnis, masalah pendanaan merupakan bagian terpenting yang
berkaitan dengan banyak pihak, seperti kreditur, pemegang saham, serta pihak
manajemen perusahaan itu sendiri. Pendanaan tersebut dapat berasal dari internal
perusahaan yang berupa laba di tahan serta depresiasi sedangkan eksternal
perusahaan berupa dana yang berasal dari para kreditur, pemegang surat utang
(bondholders) dan pemilik perusahaan (Gitman, 2003:15). Kemampuan perusahaan
dalam melakukan aktivitas operasinya ditentukan oleh keputusan pendanaan
1
keuangan perusahaan yang akan berpengaruh terhadap risiko perusahaan tersebut
(Joni dan Lina, 2010).
Keputusan pendanaan perusahaan yang baik dapat dilihat dari struktur
modalnya, yakni dalam keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi
hutang, baik hutang jangka pendek permanen, hutang jangka panjang, saham
preferen, dan saham biasa yang akan digunakan oleh perusahaan (Sartono, 2010:225).
Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen dimana mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2011:22).
Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat
permanen, jangka panjang dengan saham preferen dan saham biasa (Sartono, 2010:
225). Tujuan perusahaan melakukan keputusan pendanaan adalah untuk menentukan
tingkat struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur
modal yang memaksimalkan harga saham atau nilai perusahaan dan sekaligus juga
meminimumkan biaya modal rata-ratanya (Brigham & Houston, 2011:155).
Beberapa teori yang mendasari struktur modal diantaranya Modigliani-Miller
(MM) Theory, Pecking Order Theory, Trade- Off Theory (Teori pertukaran),
Signaling Theory. Modigliani-Miller (MM) Theory menyatakan bahwa tidak ada rasio
hutang yang optimal dan rasio hutang tidak menjelaskan nilai perusahaan dan teori ini
menggunakan asumsi bahwa tidak ada pajak, tidak ada asimetri informasi dan tidak
ada biaya transaksi akan tetapi teori ini dikatakan kurang relevan karena adanya
pengurangan pajak penghasilan atas penggunaan hutang, kondisi pasar dengan
2
asimetri informasi serta biaya transaksi dalam pasar modal yang tidak dimasukkan ke
dalam teori MM (Brigham dan Houston, 2011:179).
Pecking Order Theory menyatakan bahwa : (1) perusahaan menyukai internal
financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan), (2) perusahaan mencoba
menyesuaikan rasio pembagian dividen yang ditargetkan, dengan berusaha
menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis, (3) kebijakan dividen
yang relatif cenderung kaku, disertai dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan
investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadangkadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi, meskipun pada kesempatan yang
lain,mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan investasi
(capital expenditure), maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual
sekuritas yang dimiliki, (4) apabila pendanaan dari luar (external financing)
diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling “aman” terlebih
dulu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum
mencukupi, saham baru diterbitkan (Husnan, 2012:325).
Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang
profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan
disebabkan karena mereka mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena
mereka memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang
profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dua alasan,
3
yaitu : (1) dana internal tidak cukup, dan (2) hutang merupakan sumber eksternal
yang lebih disukai (Husnan, 1996:324).
Trade- Off Theory (Teori pertukaran) merupakan adanya fakta bahwa bunga
yang dibayarkan sebagai beban pengurang pajak membuat hutang menjadi lebih
murah dibandingkan dengan saham biasa atau saham preferen, secara tidak langsung
pemerintah membayar sebagian biaya hutang atau dengan kata lain hutang
memberikan manfaat perlindungan pajak (Brigham dan Houston, 2011:183). Struktur
modal yang optimal dapat dicapai dengan cara menyeimbangkan keuntungan
perlindungan pajak dengan beban sebagai akibat dari penggunaan hutang yang
semakin besar (Sartono, 2010:247).
Signaling Theory merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen
perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Secara garis besar, pengumuman penawaran saham
biasanya dianggap sebagai suatu sinyal (signal) bahwa prospek perusahaan kurang
cerah menurut penilaian manajemennya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
perusahaan mengumumkan suatu penawaran saham baru, maka yang lebih sering
terjadi, harga sahamnya akan mengalami penurunan. Studi empiris menunjukkan
bahwa situasi seperti ini memang benar terjadi (Brigham dan Houston, 2011:186).
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan
struktur modal perusahaan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur
modal perusahaan diantaranya tingkat penjualan, struktur asset, tingkat pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, variabel laba dan perlindungan pajak, skala perusahaan,
4
kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro (Sartono, 2010:248). Struktur modal
dapat
diukur
mempengaruhi
dengan
menggunakan
leverage
tersebut
leverage,
terdiri
dari
dimana
ukuran
faktor-faktor
perusahaan,
yang
peluang
pertumbuhan, likuiditas, tangibilitas aset, usia perusahaan, non-dabt tax shield dan
investasi (Ramlall, 2009). Penelitian ini hanya menggunakan empat faktor yang
mempengaruhi stabilitas struktur modal pada perusahaan property dan realestate di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan,
likuiditas, dan risiko bisnis.
Profitabilitas dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan, dimana
perusahaan yang menghasilkan laba lebih besar cenderung mempunyai laba ditahan
lebih besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan ekspansi
dari sumber internal perusahaan (Brigham dan Houston, 2011:43). Profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2011:304). Manajer perusahaan perlu
meningkatkan keuntungan melalui laba bersih agar perusahaan dapat membiayai
seluruh hutang melalui keuntungan tersebut dan menarik investor yang melihat
Return On Asset perusahaan (Ticoalu, 2013).
Sesuai dengan pecking order theory bahwa perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi cenderung tidak meningkatkan struktur modal. Perusahaan
lebih cenderung memakai dana internal dalam memenuhi kebutuhannya (Husnan,
1996:324). Profitabilitas pada penelitian ini diproksikan dengan Return On Assets
5
(ROA). Return On Assets (ROA), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
investasi (Sartono, 2010:123). ROA digunakan untuk melihat sejauh mana investasi
yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan
yang diharapkan berdasarkan aset yang dimiliki (Brigham dan Houston, 2011:148).
Sheikh (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sabir (2012) dalam
penelitiannya juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2013)
juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
struktur modal. Penelitian berikutnya oleh Alzomaia (2014) juga menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Umer
(2014) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Juniati (2010) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
struktur modal. Diane (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.
Hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Salehi (2012) dan Saleem
(2013) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap struktur modal karena dana internal
tidak cukup untuk
menumbuhkan perusahaan dan pembiayaan hutang merupakan salah satu pilihan
untuk menumbuhkan perusahaan kedepannya.
6
Faktor
kedua
dari
penelitian
ini
adalah
ukuran
perusahaan
yang
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dimana perusahaan yang besar akan
lebih mudah mendapatkan pinjaman dari luar baik dalam bentuk hutang maupun
modal saham karena biasanya perusahaan besar disertai dengan reputasi yang cukup
baik di mata masyarakat (Sartono, 2010:249). Penentuan besar kecilnya ukuran
perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat
penjualan, dan rata-rata total aktiva (Seftianne dan Handayani, 2011).
Sesuai dengan trade off theory bahwa perusahaan kecil dituntut meningkatkan
hutang agar dapat memanfaatkan besaran hutang menjadi pendapatan untuk
meningkatkan total aset perusahaan (Sartono, 2010:247). Ukuran perusahaan pada
penelitian ini diproksikan dengan Logaritma natural dari Total Asset (TA). Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akinlo (2011), AL- Shubiri (2010),
Parlak (2010), Ahmed (2010), serta Sheikh (2011) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran perusahaan dengan struktur
modal.
Namun hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Lim (2014), ALShubiri (2010), Utami (2009) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal karena ukuran perusahaan yang besar
tidak menjamin kelangsungan hidup perusahaan maupun lancarnya kegiatan
operasional perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan tidak menjamin minat
investor maupun kreditor dalam menanamkan dananya ke perusahaan.
7
Faktor ketiga dari penelitian ini adalah likuiditas yang merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek dengan
dana lancar yang tersedia (Kasmir, 2009:129). Likuiditas berguna untuk dapat
mengetahui kemampuannya dalam membiayai dan memenuhi kewajiban atau hutang
pada saat ditagih atau pada saat jatuh tempo (Kasmir, 2011:145).
Sesuai dengan pecking order theory bahwa perusahaan yang likuiditasnya
tinggi lebih memilih pendanaan dengan dana internal, sehingga lunasnya hutang
lancar akan menurunkan tingkat hutang perusahaan. Likuiditas pada penelitian ini
diproksikan dengan Current Ratio (CR). Rasio Lancar atau Current Ratio merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan
(Brigham dan Houston, 2010:134). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kühnhausen (2014), AL- Shubiri (2010), Ramlall (2009), Verena dan Haryanto
(2013), Sheikh dan Zongjun (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
negatif dan signifikan antara likuiditas dengan struktur modal.
Hasil penelitian yang berbeda oleh Sheikh (2011), Umer (2014), dan Akinlo
(2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
signifikan antara likuiditas dengan struktur modal karena semakin besar likuiditas
maka semakin besar pula struktur modal dan jika semakin kecil likuiditas maka
semakin kecil pula struktur modal. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya maka semakin likuid
8
perusahaan
tersebut
sehingga
kepercayaan
dari
kreditur
meningkat
dan
mempermudah perusahaan memperoleh hutang jangka panjangnya.
Berikutnya faktor terakhir dari penelitian ini adalah risiko bisnis yang
merupakan salah satu risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika menjalankan
kegiatan operasinya, yaitu kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasionalnya (Gitman, 2003:215). Risiko usaha akan
menunjukkan seberapa besar risiko perusahaan jika suatu perusahaan tidak
menggunakan hutang. Penggunaan hutang yang meningkat dapat meningkatkan
risiko kebangkrutan pada suatu perusahaan (Brigham dan Houston, 2011:157).
Menurut pecking order theory, perusahaan dengan risiko bisnis tinggi
cenderung sedikit menggunakan hutang, agar menghindari kebangkrutan dari
pemakai hutang, sehingga perusahaan dituntut menggunakan retained earning agar
tidak memiliki risiko kebangkrutan dari hutang (Ticoalu, 2013). Risiko bisnis pada
penelitian ini diproksikan dengan Degree of Operating Leverage (DOL). Besar
kecilnya Degree of Operating Leverage (DOL) akan berdampak pada tinggi
rendahnya risiko bisnis perusahaan (Sartono, 2010:263). Hasil penelitian oleh
Handayani (2011), Alzomaia (2014), AL- Shubiri (2010), Parlak (2010), Ahmed
(2010) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara
risiko bisnis dengan struktur modal.
Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Seftianne dan Handayani (2011) ,
Wimelda dan Marlinah (2013) serta Memon (2012) yang menyatakan bahwa risiko
bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal karena semakin
9
besar risiko, semakin besar struktur modal. Investor yang memiliki sifat risk seeker
tidak tertarik pada perusahaan yang memiliki risiko rendah, karena jika risiko tinggi
maka keuntungan yang didapat akan semakin tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property dan realestate karena sektor
ini merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi
di sektor ini merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva
multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan. Oleh karena itu
perusahaan property dan realestate mempunyai struktur modal yang tinggi. Sektor
property dan realestate merupakan sektor yang paling rentan dalam industri makro
terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pada daya beli masyarakat. Bahkan bagi sebagian orang justru
digunakan untuk menyembunyikan dan memutar uang.
Perusahaan property dan realestate merupakan salah satu sektor industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri property dan
realestate begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal
ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah
bersifat tetap.
Perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang memiliki struktur
modal kuat, maka industri properti saat ini juga seharusnya memiliki kebijakan
struktur modal yang dapat membuatnya bertahan pada masa krisis global yang terjadi
pada empat tahun terakhir ini. Oleh karena itu, untuk melakukan penelitian ini
peneliti mengambil judul Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan
10
Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Realestate di
Bursa Efek Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1)
Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
2)
Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
3)
Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
4)
Apakah risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan di atas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.
2)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur
modal.
3)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas terhadap struktur modal.
4)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal.
11
1.4
Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1)
Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna dan
memperkaya ilmu pengetahuan yang lebih luas serta dapat menjadi pembuktian
kebenaran teori di bidang manajemen keuangan pada umumnya yang
berhubungan dengan pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan
risiko bisnis terhadap struktur modal. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi dokumen akademik yang berguna sebagai acuan dan referensi bagi
civitas akademika yang melakukan penelitian sejenis.
2)
Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna berupa
tambahan informasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan serta untuk lebih
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan
property dan realestate khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
12
1.5
Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis
sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian
yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya
penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang
berkaitan dengan pokok permasalahan yaitu profitabilitas, ukuran
perusahaan, likuiditas, risiko bisnis, struktur modal, teori struktur
modal, serta hipotesis penelitian.
Bab III
: Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi
desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
13
Bab IV
: Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan
pembahasan hasil penelitian.
Bab V
: Simpulan dan Saran
Dalam bab ini diuraikan mengenai tentang simpulan dan saran yang
diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya,
keterbatasan
penelitian,
serta
saran-saran
direkomendasikan kepada pihak yang berkepentingan.
14
yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1
Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Sumber Pendanaan
Keputusan pendanaan suatu perusahaan merupakan keputusan yang dilakukan
oleh manajer keuangan yang berkaitan dengan bagaimana membiayai keputusan
investasi yang akan dilakukan perusahaan. Keputusan pendanaan meliputi : pertama,
berkaitan dengan darimana dana perusahaan dipenuhi dan kedua, berkaitan dengan
analisis biaya dana/modal yang dipergunakan perusahaan.
Sumber pendanaan perusahaan dapat dibagi menjadi dua sumber yaitu sumber
dana menurut asalnya dan sumber dana menurut jangka waktunya.
1)
Sumber Dana Menurut Asalnya
Wiagustini (2010:207) menyatakan bahwa sumber dana atau sumber modal
perusahaan menurut asalnya dapat dikategorikan sebagai berikut :
(1)
Sumber internal
Dana yang berasal dari sumber internal (internal sources) adalah dana atau
modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan seperti laba
ditahan (retained earning) dan penyusutan (depreciation). Besarnya laba
ditahan/cadangan dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh selama
periode tertentu, deviden policy dan plowing back policy yang dijalankan oleh
perusahaan. Meskipun jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu
15
besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian
besar dari laba tersebut dibagikan sebagai deviden, maka bagian laba yang
ditahan akan kecil jumlahnya, dan sebaliknya laba ditahan akan cenderung
besar jika perusahaan mengambil kebijakan penanaman kembali dalam
perusahaan yang besar.
Sumber intern selain berasal dari laba ditahan/cadangan juga berasal dari
depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya tergantung pada metode
depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara
sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan
diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya
terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi
merupakan sumber dana atau modal di dalam perusahaannya sendiri.
(2)
Sumber eksternal
Sumber eksternal (external sources) adalah sumber yang berasal dari luar
perusahaan. Dana yang berasal dari sumber eksternal adalah dana yang berasal
dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam
perusahaan. Dana atau modal yang berasal dari para kreditur adalah merupakan
hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari
kreditur tersebut ialah apa yang disebut modal asing. Metode pembelanjaan
dengan modal asing disebut dengan pembelanjaan asing atau pembelanjaan
dengan hutang (debt financing).
16
Dana atau modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian di
dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam
perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan
menjadi modal sendiri. Metode pembelanjaan dengan menggunakan dana yang
berasal dari pemilik atau calon pemilik tersebut disebut pembelanjaan sendiri
(equity financing). Maka dari itu, dana yang berasal dari sumber eksternal
adalah dana yang terdiri dari modal asing dan modal sendiri.
Pada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal ekstern yang utama dapat
digolongkan dalam tiga golongan yaitu : a) supplier, b) bank dan c) pasar
modal. Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
maupun untuk jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun).
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit
di samping pemberian jasa-jasa lain di bidang keuangan. Pemberian kredit oleh
bank bisa jangka pendek (kurang dari 1 tahun), jangka menengah (lebih dari 1
tahun dan kurang dari 10 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun) .
Pasar Modal (capital market) adalah merupakan sumber dana ektern bagi suatu
perusahaan, dimana pasar modal didefinisikan sebagai suatu pengertian abstrak
yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) disatu pihak dan
emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang dilain
pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
17
penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.
Pemodal yang dimaksud adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan
dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan
efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.
2)
Sumber Dana Menurut Jangka Waktunya
Selanjutnya sumber dana atau sumber modal perusahaan menurut jangka
waktunya dapat dikategorikan sebagai berikut (Wiagustini, 2010:214) :
(1)
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek merupakan sumber dana yang tertanam di dalam
perusahaan selama maksimal satu tahun. Terdapat beberapa jenis sumber dana
jangka pendek yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti : accrual
account, hutang dagang, hutang bank, commercial paper, factoring, dan lainlainnya.
a)
Accural Account, merupakan jenis hutang bebas bunga, seperti misalnya
kebiasaan perusahaan membayar gaji karyawannya mingguan, atau
bulanan. Sebelum waktu pembayar gaji tersebut, perusahaan dapat
menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti bahwa
perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji.
b)
Hutang Dagang, merupakan sumber pembiayaan jangka pendek yang
paling besar bagi perusahaan, misalnya perusahaan seringkali dapat
membeli persediaan yang diperlukan secara kredit dari perusahaan lain.
18
c)
Hutang Bank, merupakan sumber dana jangka pendek yang biasanya
dikeluarkan oleh bank-bank komersial. Biaya hutang jangka pendek ini
sangat bervariasi untuk berbagai peminjam pada suatu waktu tertentu.
Secara teoritis tingkat bunga akan cenderung tinggi bagi peminjam yang
berisikio tinggi dan sebaliknya relatif rendah untuk peminjam yang
bonafide.
d)
Commercial Paper, merupakan satu bentuk promissory note tanpa
jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar, profitable dan dijual
kepada perusahaan lain seperti asuransi, money market mutual fund dan
bank. Commercial paper ini biasanya dikeluarkan dalam satuan yang
relatif besar dengan bunga yang lebih rendah dari pada prime rate dan
biasanya jatuh tempo dalam waktu satu hingga sembilan bulan.
e)
Factoring (anjak piutang), berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan No.1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 yang
dimaksud dengan perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri, disamping
penata usahaan penjualan kredit serta penagihan piutang perusahaan
nasabah. Kegiatan factoring bisa dilakukan oleh perusahaan anjak piutang
dan bank.
19
(2)
Sumber Dana Jangka Menengah
Sumber dana jangka menengah merupakan sumber dana yang tertanam di
dalam perusahaan selama lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun. Adapun
jenis sumber dana jangka menengah terdiri dari term loan, equipment loan,
leasing, modal ventura, dan lain-lain.
a) Term Loan, merupakan salah satu jenis pembiayaan jangka menengah.
Dipandang dari biaya modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih
rendah daripada modal saham ataupun obligasi. Hal ini disebabkan karena
jika perusahaan harus mengeluarkan saham atau obligasi, maka harus
membayar biaya emisi, pendaftaran dan biaya lain yang berkaitan
pengeluaran saham atau obligasi. Dengan demikian untuk keperluan dana
yang tidak terlalu besar, penjualan saham dan obligasi ini biayanya terlalu
besar. Dibandingkan dengan hutang jangka pendek, term loan lebih baik
karena tidak segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan
pembayaran secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman.
b)
Equipment loan, merupakan pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan ini biasanya diberikan
oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana
pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat
dipergunakan untuk membiayaai equipment ini yaitu melalui kontrak
penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak.
20
c)
Leasing, merupakan suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut
dengan lessor dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang
disebut lessee untuk jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing
adalah lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki
aktiva tersebut. Sebagai kompensasi manfaat yang dinikmati, maka lessee
mempunyai kewajiban membayar secara periodik sebagai sewa aktiva
yang digunakan. Manfaat lain adalah bahwa lessee tidak perlu
menanggung biaya perawatan, pajak dan asuransi.
d)
Modal Ventura, merupakan bentuk pembiayaan penyertaan modal yang
bersifat sementara ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah
PPU tersebut mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah
memiliki modal usaha yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh
Perusahaan Modal Ventura akan dijual kembali kepada PPU atau pihak
lain.
(3)
Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam pada
perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis
sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti misalnya
hutang jangka panjang, obligasi, saham preferen dan saham biasa.
a)
Hutang jangka panjang, merupakan suatu bentuk perjanjian antara
peminjam dengan kreditur diamana kreditur bersedia memberikan
pinjaman sejumlah tertentu dan peminjam bersedia untuk membayar
21
secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Hutang
jangka panjang ini dapat diperoleh melalui bank, perusahaan, asuransi,
atau dapat juga ke dana pensiun.
b)
Obligasi, merupakan surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh
perusahaan sejumlah dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan
memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Obligasi sebenarnya
sama dengan hutang jangka panjang yang diperoleh bank, hanya saja
obligasi ini penjualannya dipublikasikan dan dijual kepada investor
langsung.
c)
Saham preferen, seperti halnya long term debt, saham preferen juga
memberikan pendapatan yang relatif konstan disamping itu biaya modal
saham preferen cenderung lebih tinggi daripada biaya hutang, karena
risiko yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari risiko
pemegang obligasi. Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau
prioritas dalam pembayaran deviden.
d)
Saham biasa, merupakan sumber dana yang permanen, karena akan
tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Pendapatan yang
diterima oleh pemegang saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak
dan deviden saham preferen.
22
2.1.2 Struktur Modal
Keputusan bidang keuangan yang sangat penting bagi perusahaan yakni
keputusan dalam memilih sumber pembiayaan dalam menentukan bagaimana seluruh
aktiva perusahaan dibiayai, apakah hanya dengan menggunakan modal sendiri,
pinjaman atau menggunakan kombinasi dari keduanya. Rasio hutang jangka panjang
terhadap modal sendiri menggambarkan struktur modal perusahaan dan rasio hutang
terhadap modal akan menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan
perusahaan (Sartono, 2010:221).
Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen dimana mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal
merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen,
jangka panjang dengan saham preferen dan saham biasa (Riyanto, 2011:22).
Sementara struktur keuangan merupakan perimbangan antara total hutang dengan
modal sendiri. Dengan kata lain, struktur modal merupakan bagian dari stru
DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Oleh :
NI LUH AYU AMANDA MAS JULIANTIKA
NIM : 1206205024
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS,
DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Oleh :
NI LUH AYU AMANDA MAS JULIANTIKA
NIM : 1206205024
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2016
i
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal : 25 April 2016
Tim Penguji:
Tanda tangan
1. Ketua
:
Drs. Gede Merta Sudiartha, MM
……………..
2. Sekretaris
:
Dra. Made Rusmala Dewi S., M. Si
……………..
3. Anggota
:
Drs. I Ketut Mustanda, MM
……………..
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Pembimbing
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. Dra. Made Rusmala Dewi S., M. Si
NIP. 19610601 198503 2 003
NIP. 195 21124 198003 2 001
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
Denpasar, 22 April 2016
Mahasiswa,
Ni Luh Ayu Amanda Mas Juliantika
NIM. 1206205024
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “ Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Likuiditas, dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Property dan Realestate di Bursa Efek Indonesia (BEI) “ dapat
diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., MSi. dan Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE.,
M.S, masing-masing sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Drs. I Ketut Mustanda, MM., selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
iv
5. Dra. Made Rusmala Dewi S., M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan meluangkan waktunya dan dengan sabar telah memberikan bimbingan
dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. I Ketut Mustanda, MM dan Drs. Gede Merta Sudiartha, MM selaku dosen
penguji dan dosen pembahas yang telah memberikan banyak masukan kepada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama ini sehingga mampu
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
8. Keluarga tercinta Ketut Mastika, R. R. Tuti Sulandari, Gede Ananta Brian Mas
Juliantika dan saudara-saudara yang telah banyak memberikan dorongan moril,
material maupun spiritual yang tak ternilai harganya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kekasih tercinta Made Agus Adi Sinatra yang selalu memberikan motivasi,
dukungan, semangat serta doa selama proses penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat terkasih Ade Sri Utami, Novione Purnama, Ditya Yudi
Primantara, Ni Komang Reni Utami Dewi, Ni Putu Eka Viska Putri, Ni Luh Putu
Yuni Adipuryanti, Wayan Hesty Mayaswari, Kadek Irrine Devita Angelina, Putu
Marta Edi Kusuma, Alm. A.A. Ngurah Wahyu Putra Udayana, R.M. Satwika
Putra Jiwandhana, Olivia Diantini, Puspytha Ratnasari, Unik Lestari, Ayu Aditya
Wedayanti, Winda Asri Ayuni, Dian Andriani, Mandala Putera, Syieka Cipta
Linata, Vicky Prasetyo, yang selalu ada disaat susah dan senang serta
memberikan dukungan dan bantuan yang tulus kepada penulis dan seluruh temanv
teman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Jurusan
Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan Program Regular, Ekstensi dan
Diploma yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
persahabatannya, masukkannya, kehidupan kampus yang menyenangkan dan
dukungannya selama penyusunan skripsi ini.
11. Senior- senior yang baik hati Arya Ditha, Cahaya Paramanda, Aditya Wiara,
Bintang Mahadewi yang telah banyak memberikan bantuan masukan, doa, dan
dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kata pengantar
ini atas dukungan, masukan, motivasi dan bantuan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung
jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 22 April 2016
Penulis
vi
Judul
Nama
NIM
: Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Risiko
Bisnis terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan
Realestate di Bursa Efek Indonesia (BEI)
: Ni Luh Ayu Amanda Mas Juliantika
: 1206205024
Abstrak
Keputusan pendanaan adalah bagian dari keputusan keuangan yang berkaitan
dengan sumber dana dalam perusahaan. Keputusan pendanaan perusahaan yang baik
dapat dilihat dari struktur modal yang optimal yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Oleh karena itu, peran manajer perusahaan dibutuhkan dalam menunjang
produktivitas guna mencapai laba yang maksimum sehingga dapat mensejahterakan
para pemegang saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh profitabilitas (ROA), ukuran
perusahaan (Ln TA), likuiditas (CR), dan risiko bisnis (DOL) terhadap struktur modal
(DER).
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Property dan Realestate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang berjumlah 49 (empat puluh
sembilan) perusahaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 (tiga puluh)
perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
nonprobability sampling, khususnya teknik sampling purposive dimana teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik analisis dalam penelitian ini
adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS sebagai pengolahan data.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa secara parsial profitabilitas yang
diproksikan dengan Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal (DER), ukuran perusahaan yang diproksikan dengan
Logaritma natural dari Total Asset (Ln TA) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap struktur modal (DER), likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio
(CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal (DER), risiko bisnis
yang diproksikan dengan Degree or Operating Leverage (DOL) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap struktur modal (DER).
Kata Kunci : struktur modal (DER), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (Ln
TA), likuiditas (CR), risiko bisnis (DOL)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................
1.2 Rumusan Masalah Penelitian .................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian...............................................................
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep ...................................................
2.1.1 Sumber Pendanaan .....................................................
2.1.2 Struktur Modal ...........................................................
2.1.3 Teori Struktur Modal..................................................
2.1.4 Profitabilitas ...............................................................
2.1.5 Ukuran Perusahaan.....................................................
2.1.6 Likuiditas ...................................................................
2.1.7 Risiko Bisnis ..............................................................
2.2 Hipotesis Penelitian................................................................
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
2.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan (Ln TA) Terhadap
Struktur Modal (DER) ...............................................
2.2.3 Pengaruh Likuiditas (CR) Terhadap Struktur Modal
(DER) .........................................................................
2.2.4 Pengaruh Risiko Bisnis (DOL) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ....................................................................
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian....................
3.3 Obyek Penelitian ....................................................................
viii
Halaman
i
ii
iii
iv
vii
viii
xi
xii
xiii
1
11
11
12
13
15
15
23
30
32
34
35
36
39
39
40
41
42
45
45
46
3.4 Identifikasi Variabel ...............................................................
3.5 Definisi Operasional Variabel ................................................
3.6 Jenis dan Sumber Data ...........................................................
3.6.1 Jenis Data ......................................................................
3.6.2 Sumber Data ..................................................................
3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel .................
3.8 Metode Pengumpulan Data ....................................................
3.9 Teknik Analisis Data ..............................................................
3.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda ..............................
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................
3.9.3 Uji Hipotesis ..............................................................
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................
4.1.1 Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) .......................
4.1.2 Alam Sutera Reality Tbk. (ASRI) ..............................
4.1.3 Bekasi Asri Pemula Tbk. (BAPA) .............................
4.1.4 Bumi Citra Permai Tbk. (BCIP) ................................
4.1.5 Sentul City Tbk. (BKSL) ...........................................
4.1.6 Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)...........................
4.1.7 Cowell Development Tbk. (COWL) ..........................
4.1.8 Ciputra Development Tbk. (CTRA) ..........................
4.1.9 Ciputra Property Tbk. (CTRP) ...................................
4.1.10 Ciputra Surya Tbk. (CTRS) .......................................
4.1.11 Duta Anggada Realty Tbk. (DART) ..........................
4.1.12 Intiland Development Tbk. (DILD) ...........................
4.1.13 Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) ..........................................
4.1.14 Megapolitan Development Tbk. (EMDE)..................
4.1.15 Goa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD)
4.1.16 Perdana Gapura Prima Tbk. (GPRA) .........................
4.1.17 Jaya Real Property Tbk. (JRPT).................................
4.1.18 Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) ..................
4.1.19 Global Land and Development Tbk. (KPIG) .............
4.1.20 Lamicitra Nusantara Tbk. (LAMI) .............................
4.1.21 Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) ....................................
4.1.22 Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)....................................
4.1.23 Modernland Realty Tbk. (MDLN) .............................
4.1.24 Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI) .........................
4.1.25 Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) ..........................
4.1.26 Pudjiati Prestige Tbk. (PUDP) ...................................
4.1.27 Pakuwon Jati Tbk. (PWON) ......................................
4.1.28 Roda Vivatex Tbk. (RDTX).......................................
4.1.29 Dadanayasa Arthatama Tbk. (SCBD) ........................
4.1.30 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) ...........................
ix
46
47
50
50
50
51
53
53
53
55
57
61
61
61
62
63
63
64
64
65
66
66
67
67
68
68
69
70
70
71
71
72
72
73
74
74
75
75
76
76
77
77
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian.................................................
4.2.1 Struktur Modal (DER) ...............................................
4.2.2 Profitabilitas (ROA) ...................................................
4.2.3 Ukuran Perusahaan (Ln TA) ......................................
4.2.4 Likuiditas (CR) ..........................................................
4.2.5 Risiko Bisnis (DOL) ..................................................
4.3 Hasil Penelitian ......................................................................
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ......................................................
4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ..............................
4.3.3 Uji Hipotesis ..............................................................
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................
4.4.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
4.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan (Ln TA) Terhadap
Struktur Modal (DER) ...............................................
4.4.3 Pengaruh Likuiditas (CR) Terhadap Struktur Modal
(DER) .........................................................................
4.4.4 Pengaruh Risiko Bisnis (DOL) Terhadap Struktur
Modal (DER)..............................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................
DAFTAR RUJUKAN ...............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................
x
78
79
79
80
80
81
81
81
85
88
91
91
92
93
94
95
96
98
103
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Halaman
3.1
Jumlah Sampel Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2010-2014. ....................................
52
4.1
Statistik Deskriptif Variabel Struktur Modal (DER), Profitabilitas
(ROA), Ukuran Perusahaan (Ln TA), Likuiditas (CR), dan
Risiko Bisnis (DOL) ....................................................................
78
4.2
Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov) ...................
82
4.3
Uji Multikolinieritas (Tolerance dan Variance Inflation Factor)
83
4.4
Uji Autokorelasi (DW-test) .........................................................
84
4.5
Uji Heteroskedastisitas (Uji Glesjer) ...........................................
85
4.6
Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda .................................
86
4.7
Uji t
....................................................................................
88
4.8
Uji Koefisien Determinasi ...........................................................
91
xi
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar Halaman
2.1
Kerangka Konseptual Hubungan Profitabilitas (ROA),
Ukuran Perusahaan (Ln TA), Likuiditas (CR), dan Risiko
Bisnis (DOL) terhadap Struktur Modal (DER) pada
Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek
Indonesia (BEI)…………………………………………………
xii
44
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran Halaman
1.
Sampel Perusahaan Property dan Realestate yang Terdaftar
di BEI Periode 2010-2014............................................................
103
2.
Perhitungan struktur modal (DER) pada perusahaan
Property dan Realestate yang Terdaftar di BEI Periode
2010-2014 .....................................................................................
106
Perhitungan profitabilitas (ROA) pada perusahaan
Property dan Realestate yang Terdaftar di BEI Periode
2010-2014 .....................................................................................
113
Perhitungan ukuran perusahaan (Ln TA) pada
perusahaan Property dan Realestate yang Terdaftar di
BEI Periode 2010-2014.................................................................
120
5.
Perhitungan likuiditas (CR) pada perusahaan Property dan
Realestate yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014 ..................
126
6.
Perhitungan risiko bisnis (DOL) pada perusahaan Property
dan Realestate yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014 ..........
132
7.
Deskriptif Variabel Penelitian ......................................................
139
8.
Uji Normalitas ..............................................................................
140
9.
Uji Multikolinearitas ....................................................................
141
10.
Uji Autokorelasi ...........................................................................
142
11.
Uji Heteroskedastisitas .................................................................
143
12.
Regresi Linier Berganda ..............................................................
144
3.
4.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Keberadaan perusahaan menjadi faktor yang sangat penting didalam kegiatan
bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai
laba yang maksimum sehingga dapat mensejahterakan para pemegang saham dan
meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan memerlukan faktor-faktor pendukung
yang kuat khususnya dalam pengelolaan pembiayaan atau pendanaan yang baik guna
kedepannya menunjang kinerja perusahaan. Peran manajer perusahaan dibutuhkan
dalam menunjang produktivitas baik dalam kegiatan produksi, pemasaran, ataupun
dalam strategi perusahaan guna memaksimalkan keuntungan perusahaan di tengah
persaingan ekonomi global yang sangat ketat.
Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan
komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan (Husnan, 1996:253).
Di dalam dunia bisnis, masalah pendanaan merupakan bagian terpenting yang
berkaitan dengan banyak pihak, seperti kreditur, pemegang saham, serta pihak
manajemen perusahaan itu sendiri. Pendanaan tersebut dapat berasal dari internal
perusahaan yang berupa laba di tahan serta depresiasi sedangkan eksternal
perusahaan berupa dana yang berasal dari para kreditur, pemegang surat utang
(bondholders) dan pemilik perusahaan (Gitman, 2003:15). Kemampuan perusahaan
dalam melakukan aktivitas operasinya ditentukan oleh keputusan pendanaan
1
keuangan perusahaan yang akan berpengaruh terhadap risiko perusahaan tersebut
(Joni dan Lina, 2010).
Keputusan pendanaan perusahaan yang baik dapat dilihat dari struktur
modalnya, yakni dalam keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi
hutang, baik hutang jangka pendek permanen, hutang jangka panjang, saham
preferen, dan saham biasa yang akan digunakan oleh perusahaan (Sartono, 2010:225).
Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen dimana mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2011:22).
Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat
permanen, jangka panjang dengan saham preferen dan saham biasa (Sartono, 2010:
225). Tujuan perusahaan melakukan keputusan pendanaan adalah untuk menentukan
tingkat struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur
modal yang memaksimalkan harga saham atau nilai perusahaan dan sekaligus juga
meminimumkan biaya modal rata-ratanya (Brigham & Houston, 2011:155).
Beberapa teori yang mendasari struktur modal diantaranya Modigliani-Miller
(MM) Theory, Pecking Order Theory, Trade- Off Theory (Teori pertukaran),
Signaling Theory. Modigliani-Miller (MM) Theory menyatakan bahwa tidak ada rasio
hutang yang optimal dan rasio hutang tidak menjelaskan nilai perusahaan dan teori ini
menggunakan asumsi bahwa tidak ada pajak, tidak ada asimetri informasi dan tidak
ada biaya transaksi akan tetapi teori ini dikatakan kurang relevan karena adanya
pengurangan pajak penghasilan atas penggunaan hutang, kondisi pasar dengan
2
asimetri informasi serta biaya transaksi dalam pasar modal yang tidak dimasukkan ke
dalam teori MM (Brigham dan Houston, 2011:179).
Pecking Order Theory menyatakan bahwa : (1) perusahaan menyukai internal
financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan), (2) perusahaan mencoba
menyesuaikan rasio pembagian dividen yang ditargetkan, dengan berusaha
menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis, (3) kebijakan dividen
yang relatif cenderung kaku, disertai dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan
investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadangkadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi, meskipun pada kesempatan yang
lain,mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan investasi
(capital expenditure), maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual
sekuritas yang dimiliki, (4) apabila pendanaan dari luar (external financing)
diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling “aman” terlebih
dulu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum
mencukupi, saham baru diterbitkan (Husnan, 2012:325).
Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang
profitable umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan
disebabkan karena mereka mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena
mereka memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang
profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dua alasan,
3
yaitu : (1) dana internal tidak cukup, dan (2) hutang merupakan sumber eksternal
yang lebih disukai (Husnan, 1996:324).
Trade- Off Theory (Teori pertukaran) merupakan adanya fakta bahwa bunga
yang dibayarkan sebagai beban pengurang pajak membuat hutang menjadi lebih
murah dibandingkan dengan saham biasa atau saham preferen, secara tidak langsung
pemerintah membayar sebagian biaya hutang atau dengan kata lain hutang
memberikan manfaat perlindungan pajak (Brigham dan Houston, 2011:183). Struktur
modal yang optimal dapat dicapai dengan cara menyeimbangkan keuntungan
perlindungan pajak dengan beban sebagai akibat dari penggunaan hutang yang
semakin besar (Sartono, 2010:247).
Signaling Theory merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen
perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Secara garis besar, pengumuman penawaran saham
biasanya dianggap sebagai suatu sinyal (signal) bahwa prospek perusahaan kurang
cerah menurut penilaian manajemennya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
perusahaan mengumumkan suatu penawaran saham baru, maka yang lebih sering
terjadi, harga sahamnya akan mengalami penurunan. Studi empiris menunjukkan
bahwa situasi seperti ini memang benar terjadi (Brigham dan Houston, 2011:186).
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan
struktur modal perusahaan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur
modal perusahaan diantaranya tingkat penjualan, struktur asset, tingkat pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas, variabel laba dan perlindungan pajak, skala perusahaan,
4
kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro (Sartono, 2010:248). Struktur modal
dapat
diukur
mempengaruhi
dengan
menggunakan
leverage
tersebut
leverage,
terdiri
dari
dimana
ukuran
faktor-faktor
perusahaan,
yang
peluang
pertumbuhan, likuiditas, tangibilitas aset, usia perusahaan, non-dabt tax shield dan
investasi (Ramlall, 2009). Penelitian ini hanya menggunakan empat faktor yang
mempengaruhi stabilitas struktur modal pada perusahaan property dan realestate di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan,
likuiditas, dan risiko bisnis.
Profitabilitas dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan, dimana
perusahaan yang menghasilkan laba lebih besar cenderung mempunyai laba ditahan
lebih besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan ekspansi
dari sumber internal perusahaan (Brigham dan Houston, 2011:43). Profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2011:304). Manajer perusahaan perlu
meningkatkan keuntungan melalui laba bersih agar perusahaan dapat membiayai
seluruh hutang melalui keuntungan tersebut dan menarik investor yang melihat
Return On Asset perusahaan (Ticoalu, 2013).
Sesuai dengan pecking order theory bahwa perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi cenderung tidak meningkatkan struktur modal. Perusahaan
lebih cenderung memakai dana internal dalam memenuhi kebutuhannya (Husnan,
1996:324). Profitabilitas pada penelitian ini diproksikan dengan Return On Assets
5
(ROA). Return On Assets (ROA), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
investasi (Sartono, 2010:123). ROA digunakan untuk melihat sejauh mana investasi
yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan
yang diharapkan berdasarkan aset yang dimiliki (Brigham dan Houston, 2011:148).
Sheikh (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sabir (2012) dalam
penelitiannya juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2013)
juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
struktur modal. Penelitian berikutnya oleh Alzomaia (2014) juga menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Umer
(2014) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Juniati (2010) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
struktur modal. Diane (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.
Hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Salehi (2012) dan Saleem
(2013) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap struktur modal karena dana internal
tidak cukup untuk
menumbuhkan perusahaan dan pembiayaan hutang merupakan salah satu pilihan
untuk menumbuhkan perusahaan kedepannya.
6
Faktor
kedua
dari
penelitian
ini
adalah
ukuran
perusahaan
yang
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dimana perusahaan yang besar akan
lebih mudah mendapatkan pinjaman dari luar baik dalam bentuk hutang maupun
modal saham karena biasanya perusahaan besar disertai dengan reputasi yang cukup
baik di mata masyarakat (Sartono, 2010:249). Penentuan besar kecilnya ukuran
perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat
penjualan, dan rata-rata total aktiva (Seftianne dan Handayani, 2011).
Sesuai dengan trade off theory bahwa perusahaan kecil dituntut meningkatkan
hutang agar dapat memanfaatkan besaran hutang menjadi pendapatan untuk
meningkatkan total aset perusahaan (Sartono, 2010:247). Ukuran perusahaan pada
penelitian ini diproksikan dengan Logaritma natural dari Total Asset (TA). Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akinlo (2011), AL- Shubiri (2010),
Parlak (2010), Ahmed (2010), serta Sheikh (2011) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara ukuran perusahaan dengan struktur
modal.
Namun hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Lim (2014), ALShubiri (2010), Utami (2009) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal karena ukuran perusahaan yang besar
tidak menjamin kelangsungan hidup perusahaan maupun lancarnya kegiatan
operasional perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan tidak menjamin minat
investor maupun kreditor dalam menanamkan dananya ke perusahaan.
7
Faktor ketiga dari penelitian ini adalah likuiditas yang merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek dengan
dana lancar yang tersedia (Kasmir, 2009:129). Likuiditas berguna untuk dapat
mengetahui kemampuannya dalam membiayai dan memenuhi kewajiban atau hutang
pada saat ditagih atau pada saat jatuh tempo (Kasmir, 2011:145).
Sesuai dengan pecking order theory bahwa perusahaan yang likuiditasnya
tinggi lebih memilih pendanaan dengan dana internal, sehingga lunasnya hutang
lancar akan menurunkan tingkat hutang perusahaan. Likuiditas pada penelitian ini
diproksikan dengan Current Ratio (CR). Rasio Lancar atau Current Ratio merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan
(Brigham dan Houston, 2010:134). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kühnhausen (2014), AL- Shubiri (2010), Ramlall (2009), Verena dan Haryanto
(2013), Sheikh dan Zongjun (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
negatif dan signifikan antara likuiditas dengan struktur modal.
Hasil penelitian yang berbeda oleh Sheikh (2011), Umer (2014), dan Akinlo
(2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
signifikan antara likuiditas dengan struktur modal karena semakin besar likuiditas
maka semakin besar pula struktur modal dan jika semakin kecil likuiditas maka
semakin kecil pula struktur modal. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya maka semakin likuid
8
perusahaan
tersebut
sehingga
kepercayaan
dari
kreditur
meningkat
dan
mempermudah perusahaan memperoleh hutang jangka panjangnya.
Berikutnya faktor terakhir dari penelitian ini adalah risiko bisnis yang
merupakan salah satu risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika menjalankan
kegiatan operasinya, yaitu kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasionalnya (Gitman, 2003:215). Risiko usaha akan
menunjukkan seberapa besar risiko perusahaan jika suatu perusahaan tidak
menggunakan hutang. Penggunaan hutang yang meningkat dapat meningkatkan
risiko kebangkrutan pada suatu perusahaan (Brigham dan Houston, 2011:157).
Menurut pecking order theory, perusahaan dengan risiko bisnis tinggi
cenderung sedikit menggunakan hutang, agar menghindari kebangkrutan dari
pemakai hutang, sehingga perusahaan dituntut menggunakan retained earning agar
tidak memiliki risiko kebangkrutan dari hutang (Ticoalu, 2013). Risiko bisnis pada
penelitian ini diproksikan dengan Degree of Operating Leverage (DOL). Besar
kecilnya Degree of Operating Leverage (DOL) akan berdampak pada tinggi
rendahnya risiko bisnis perusahaan (Sartono, 2010:263). Hasil penelitian oleh
Handayani (2011), Alzomaia (2014), AL- Shubiri (2010), Parlak (2010), Ahmed
(2010) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara
risiko bisnis dengan struktur modal.
Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Seftianne dan Handayani (2011) ,
Wimelda dan Marlinah (2013) serta Memon (2012) yang menyatakan bahwa risiko
bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal karena semakin
9
besar risiko, semakin besar struktur modal. Investor yang memiliki sifat risk seeker
tidak tertarik pada perusahaan yang memiliki risiko rendah, karena jika risiko tinggi
maka keuntungan yang didapat akan semakin tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property dan realestate karena sektor
ini merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi
di sektor ini merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva
multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan. Oleh karena itu
perusahaan property dan realestate mempunyai struktur modal yang tinggi. Sektor
property dan realestate merupakan sektor yang paling rentan dalam industri makro
terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pada daya beli masyarakat. Bahkan bagi sebagian orang justru
digunakan untuk menyembunyikan dan memutar uang.
Perusahaan property dan realestate merupakan salah satu sektor industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri property dan
realestate begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal
ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah
bersifat tetap.
Perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang memiliki struktur
modal kuat, maka industri properti saat ini juga seharusnya memiliki kebijakan
struktur modal yang dapat membuatnya bertahan pada masa krisis global yang terjadi
pada empat tahun terakhir ini. Oleh karena itu, untuk melakukan penelitian ini
peneliti mengambil judul Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan
10
Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Realestate di
Bursa Efek Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1)
Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
2)
Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
3)
Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
4)
Apakah risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan di atas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.
2)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur
modal.
3)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas terhadap struktur modal.
4)
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal.
11
1.4
Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1)
Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna dan
memperkaya ilmu pengetahuan yang lebih luas serta dapat menjadi pembuktian
kebenaran teori di bidang manajemen keuangan pada umumnya yang
berhubungan dengan pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas dan
risiko bisnis terhadap struktur modal. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi dokumen akademik yang berguna sebagai acuan dan referensi bagi
civitas akademika yang melakukan penelitian sejenis.
2)
Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna berupa
tambahan informasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan serta untuk lebih
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan
property dan realestate khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
12
1.5
Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis
sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian
yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya
penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang
berkaitan dengan pokok permasalahan yaitu profitabilitas, ukuran
perusahaan, likuiditas, risiko bisnis, struktur modal, teori struktur
modal, serta hipotesis penelitian.
Bab III
: Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi
desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
13
Bab IV
: Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan
pembahasan hasil penelitian.
Bab V
: Simpulan dan Saran
Dalam bab ini diuraikan mengenai tentang simpulan dan saran yang
diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya,
keterbatasan
penelitian,
serta
saran-saran
direkomendasikan kepada pihak yang berkepentingan.
14
yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1
Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Sumber Pendanaan
Keputusan pendanaan suatu perusahaan merupakan keputusan yang dilakukan
oleh manajer keuangan yang berkaitan dengan bagaimana membiayai keputusan
investasi yang akan dilakukan perusahaan. Keputusan pendanaan meliputi : pertama,
berkaitan dengan darimana dana perusahaan dipenuhi dan kedua, berkaitan dengan
analisis biaya dana/modal yang dipergunakan perusahaan.
Sumber pendanaan perusahaan dapat dibagi menjadi dua sumber yaitu sumber
dana menurut asalnya dan sumber dana menurut jangka waktunya.
1)
Sumber Dana Menurut Asalnya
Wiagustini (2010:207) menyatakan bahwa sumber dana atau sumber modal
perusahaan menurut asalnya dapat dikategorikan sebagai berikut :
(1)
Sumber internal
Dana yang berasal dari sumber internal (internal sources) adalah dana atau
modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan seperti laba
ditahan (retained earning) dan penyusutan (depreciation). Besarnya laba
ditahan/cadangan dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh selama
periode tertentu, deviden policy dan plowing back policy yang dijalankan oleh
perusahaan. Meskipun jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu
15
besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian
besar dari laba tersebut dibagikan sebagai deviden, maka bagian laba yang
ditahan akan kecil jumlahnya, dan sebaliknya laba ditahan akan cenderung
besar jika perusahaan mengambil kebijakan penanaman kembali dalam
perusahaan yang besar.
Sumber intern selain berasal dari laba ditahan/cadangan juga berasal dari
depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya tergantung pada metode
depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara
sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan
diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya
terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi
merupakan sumber dana atau modal di dalam perusahaannya sendiri.
(2)
Sumber eksternal
Sumber eksternal (external sources) adalah sumber yang berasal dari luar
perusahaan. Dana yang berasal dari sumber eksternal adalah dana yang berasal
dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam
perusahaan. Dana atau modal yang berasal dari para kreditur adalah merupakan
hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari
kreditur tersebut ialah apa yang disebut modal asing. Metode pembelanjaan
dengan modal asing disebut dengan pembelanjaan asing atau pembelanjaan
dengan hutang (debt financing).
16
Dana atau modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian di
dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam
perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan
menjadi modal sendiri. Metode pembelanjaan dengan menggunakan dana yang
berasal dari pemilik atau calon pemilik tersebut disebut pembelanjaan sendiri
(equity financing). Maka dari itu, dana yang berasal dari sumber eksternal
adalah dana yang terdiri dari modal asing dan modal sendiri.
Pada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal ekstern yang utama dapat
digolongkan dalam tiga golongan yaitu : a) supplier, b) bank dan c) pasar
modal. Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
maupun untuk jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun).
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit
di samping pemberian jasa-jasa lain di bidang keuangan. Pemberian kredit oleh
bank bisa jangka pendek (kurang dari 1 tahun), jangka menengah (lebih dari 1
tahun dan kurang dari 10 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun) .
Pasar Modal (capital market) adalah merupakan sumber dana ektern bagi suatu
perusahaan, dimana pasar modal didefinisikan sebagai suatu pengertian abstrak
yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) disatu pihak dan
emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang dilain
pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
17
penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.
Pemodal yang dimaksud adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan
dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan
efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.
2)
Sumber Dana Menurut Jangka Waktunya
Selanjutnya sumber dana atau sumber modal perusahaan menurut jangka
waktunya dapat dikategorikan sebagai berikut (Wiagustini, 2010:214) :
(1)
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek merupakan sumber dana yang tertanam di dalam
perusahaan selama maksimal satu tahun. Terdapat beberapa jenis sumber dana
jangka pendek yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti : accrual
account, hutang dagang, hutang bank, commercial paper, factoring, dan lainlainnya.
a)
Accural Account, merupakan jenis hutang bebas bunga, seperti misalnya
kebiasaan perusahaan membayar gaji karyawannya mingguan, atau
bulanan. Sebelum waktu pembayar gaji tersebut, perusahaan dapat
menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti bahwa
perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji.
b)
Hutang Dagang, merupakan sumber pembiayaan jangka pendek yang
paling besar bagi perusahaan, misalnya perusahaan seringkali dapat
membeli persediaan yang diperlukan secara kredit dari perusahaan lain.
18
c)
Hutang Bank, merupakan sumber dana jangka pendek yang biasanya
dikeluarkan oleh bank-bank komersial. Biaya hutang jangka pendek ini
sangat bervariasi untuk berbagai peminjam pada suatu waktu tertentu.
Secara teoritis tingkat bunga akan cenderung tinggi bagi peminjam yang
berisikio tinggi dan sebaliknya relatif rendah untuk peminjam yang
bonafide.
d)
Commercial Paper, merupakan satu bentuk promissory note tanpa
jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar, profitable dan dijual
kepada perusahaan lain seperti asuransi, money market mutual fund dan
bank. Commercial paper ini biasanya dikeluarkan dalam satuan yang
relatif besar dengan bunga yang lebih rendah dari pada prime rate dan
biasanya jatuh tempo dalam waktu satu hingga sembilan bulan.
e)
Factoring (anjak piutang), berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan No.1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 yang
dimaksud dengan perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri, disamping
penata usahaan penjualan kredit serta penagihan piutang perusahaan
nasabah. Kegiatan factoring bisa dilakukan oleh perusahaan anjak piutang
dan bank.
19
(2)
Sumber Dana Jangka Menengah
Sumber dana jangka menengah merupakan sumber dana yang tertanam di
dalam perusahaan selama lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun. Adapun
jenis sumber dana jangka menengah terdiri dari term loan, equipment loan,
leasing, modal ventura, dan lain-lain.
a) Term Loan, merupakan salah satu jenis pembiayaan jangka menengah.
Dipandang dari biaya modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih
rendah daripada modal saham ataupun obligasi. Hal ini disebabkan karena
jika perusahaan harus mengeluarkan saham atau obligasi, maka harus
membayar biaya emisi, pendaftaran dan biaya lain yang berkaitan
pengeluaran saham atau obligasi. Dengan demikian untuk keperluan dana
yang tidak terlalu besar, penjualan saham dan obligasi ini biayanya terlalu
besar. Dibandingkan dengan hutang jangka pendek, term loan lebih baik
karena tidak segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan
pembayaran secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman.
b)
Equipment loan, merupakan pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan ini biasanya diberikan
oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana
pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat
dipergunakan untuk membiayaai equipment ini yaitu melalui kontrak
penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak.
20
c)
Leasing, merupakan suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut
dengan lessor dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang
disebut lessee untuk jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing
adalah lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki
aktiva tersebut. Sebagai kompensasi manfaat yang dinikmati, maka lessee
mempunyai kewajiban membayar secara periodik sebagai sewa aktiva
yang digunakan. Manfaat lain adalah bahwa lessee tidak perlu
menanggung biaya perawatan, pajak dan asuransi.
d)
Modal Ventura, merupakan bentuk pembiayaan penyertaan modal yang
bersifat sementara ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah
PPU tersebut mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah
memiliki modal usaha yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh
Perusahaan Modal Ventura akan dijual kembali kepada PPU atau pihak
lain.
(3)
Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam pada
perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis
sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti misalnya
hutang jangka panjang, obligasi, saham preferen dan saham biasa.
a)
Hutang jangka panjang, merupakan suatu bentuk perjanjian antara
peminjam dengan kreditur diamana kreditur bersedia memberikan
pinjaman sejumlah tertentu dan peminjam bersedia untuk membayar
21
secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Hutang
jangka panjang ini dapat diperoleh melalui bank, perusahaan, asuransi,
atau dapat juga ke dana pensiun.
b)
Obligasi, merupakan surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh
perusahaan sejumlah dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan
memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Obligasi sebenarnya
sama dengan hutang jangka panjang yang diperoleh bank, hanya saja
obligasi ini penjualannya dipublikasikan dan dijual kepada investor
langsung.
c)
Saham preferen, seperti halnya long term debt, saham preferen juga
memberikan pendapatan yang relatif konstan disamping itu biaya modal
saham preferen cenderung lebih tinggi daripada biaya hutang, karena
risiko yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari risiko
pemegang obligasi. Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau
prioritas dalam pembayaran deviden.
d)
Saham biasa, merupakan sumber dana yang permanen, karena akan
tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Pendapatan yang
diterima oleh pemegang saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak
dan deviden saham preferen.
22
2.1.2 Struktur Modal
Keputusan bidang keuangan yang sangat penting bagi perusahaan yakni
keputusan dalam memilih sumber pembiayaan dalam menentukan bagaimana seluruh
aktiva perusahaan dibiayai, apakah hanya dengan menggunakan modal sendiri,
pinjaman atau menggunakan kombinasi dari keduanya. Rasio hutang jangka panjang
terhadap modal sendiri menggambarkan struktur modal perusahaan dan rasio hutang
terhadap modal akan menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan
perusahaan (Sartono, 2010:221).
Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen dimana mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal
merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen,
jangka panjang dengan saham preferen dan saham biasa (Riyanto, 2011:22).
Sementara struktur keuangan merupakan perimbangan antara total hutang dengan
modal sendiri. Dengan kata lain, struktur modal merupakan bagian dari stru