Tingkat minat siswa SMP dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler studi deskriptif pada siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Ole h :
Suharyati
071114033
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Ole h :
Suharyati
071114033
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
♥ Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing
dan menyertai dalam setiap langkah hidupku.
♥ Keluargaku tercinta: kedua orang tuaku, kakakku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Segala kerumitan yang ada
Selalu bisa disederhanakan dalam Cahaya Kasih....
dan dengan hati yang mau bersyukur dan berterimakasih atas semua
pengalaman diri dalam kehidupan ini
Love and light always guide us all...
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Penulis
(Suharyati)
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
NIM
: Suharyati
: 071114033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata DharmaYogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII SMP N 5
Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan
Topik-Topik Bimbingan)
Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Yang menyatakan,
(Suharyati)
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
(Studi Deskripsi pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan)
Suharyati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat siswa kelas VII
SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler dan implikasinya terhadap usulan penyusunan topik-topik
bimbingan. Masalah pertama yang diteliti adalah “Seberapa tinggi tingkat minat
siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013 dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?”. Masalah kedua adalah “Topik-topik bimbingan apa
saja yang relevan untuk meningkatkan minat siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?”.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode survei.
Subyek penelitian ini adalah kelas VII A, kelas VII C, Kelas E dan kelas VII F
yang berjumlah dari 119 orang. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner minat
siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari 32 item
pernyataan, terbagi menjadi dua aspek yaitu kognitif dan afektif. Teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan pengkategorisasian tingkat minat siswa kelas
VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013. Kategori yang disusun berdasar
distribusi normal dengan model kategorisasi jenjang (ordinal) dengan lima jenjang
yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian tingkat minat siswa SMP N 5 Purworejo Tahun Ajaran
2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah “sangat tinggi”
terdapat 3 siswa (2,5%), kategori “tinggi” terdapat 54 siswa (45,3%), kategori
“sedang” terdapat 57 siswa (48%)” dan kategori “rendah” terdapat 5 siswa
(4,2%). Usulan topik-topik bimbingan berdasarkan item instrumen yang
terindikasi rendah adalah sebagai berikut: 1) Ragam Kegiatan Ekstrakurikuler
Sekolah, 2) Tanggung Jawab dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrkurikuler, 3) Aku
Berani Sendiri Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihanku.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE LEVEL OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ INTEREST IN
PARTICIPATING EXTRACURRICULAR ACTIVITY
(A Descriptive Study on the Seventh Grade of Junior High Students at SMP
N 5 Purworejo in 2012/2013 Academic Year and Its Implications towards the
Suggestion of Guidance Topics )
By
Suharyati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study belongs to a descriptive research that aims at obtaining the
students’ interest in participating extracurricular activity of the seventh grade
junior high school students at SMP N 5 Purworejo in 2012/2013 academic year
and its implication towards the suggestion of guidance topics. The first issue
underlying this study is “How high is the interest level of the seventh grade
students at SMP N 5 Purworejo in 2012/2013 academic year in participating the
extracurricular activity?” The second issue is “What guidance topics are relevant
to improve the students’ interest to the seventh grade students at SMP N 5
Purworejo in 2012/2013 academic year in participating extracurricular activity?”
This research is quantitative descriptive research with survey method. The
subjects of this study are class VII A, class VII C, class VII E and class VII F with
the total of 119 people. The instrument in this research is a questionnaire of
students' interest in participating the extracurricular activity that consists of 32
item statements and is divided into two aspects, i.e. cognitive and affective. The
data analysis technique used is the categorization of the students’ interest rate.
The categories arranged are based on a normal distribution level with five levels,
i.e. very high, high, moderate, low, and very low.
The result show that there are 3 students (2.5%) belong to the ‘very high’
category, there are 54 students (45.3%) belong to the ‘high’ category, there are 57
students belong to the ‘moderate’ category, and there are 5 students belong to the
‘low’ category. The suggestion for guidance topics is based on the items that
belong to a low category, they are: 1) variety of extracurricular activities at
school, 2) responsibilities in participating extracurricular activities at school, 3)
being brave in participating extracurricular activities at school.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Penulis sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas karunia,
berkat dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses penyelesaian
skripsi ini. Baik pengalaman menyenangkan ataupun pengalaman kurang
menyenangkan, namun semua pengalaman itu merupakan perkembangan yang
berharga bagi perkembangan diri penulis.
Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai
pihak yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan
dorongan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Gendon Barus. M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta,
yang
telah
memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar,
ramah, serta tulus hati telah memberikan bimbingan masukan, waktu,
tenaga, gagasan, dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
3. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan
selama peneliti menempuh pendidikan di Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Mas St. Priyatmoko yang telah membantu peneliti dalam membereskan
urusan administratif.
5. SMP N 5 Purworejo yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian, secara khusus Sri Edy Riwayat, S.Pd, M.M., selaku Kepala
Sekolah, dan Sukini S.Pd selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling.
6. Seluruh siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013, atas
kesediannya dalam pengisian kuesioner.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Kedua orang tua tercinta, bapak Sugiyono dan Ibu Pratiwi atas doa,
dukungan, perhatian, cinta, motivasi, dan biaya yang telah diberikan.
8. Kakakku tersayang Purwoko. Terima kasih atas dukungannya selama ini.
9. Kakak FX. Sasadara Paska dan Brilliantin Rida Jati yang sudah menjadi
orang tuaku selama di Yogyakarta. terima kasih
atas bimbingan dan
fasilitas yang diberikan.
10. Teman-teman BK angkatan 2007: Emilia Popon, Elisabeth Kristanti
Sidabalok, Lusi Ekarina, Dian Permanasari, Monica Bertha, Alit Pidegso,
yang telah memberikan dukungan dan motivasi. Terimaksih atas
kebersamaannya selama menjalani proses perkuliahan hingga sampai
tahap penulisan skripsi.
11. Teman-teman kost Diva: Dafros Leru, Kak Dombat Febriana Tarigan,
Anastasia Pety, Albertin Nawang, Fransisca Yulia. Terima kasih atas
kebersamaan, persaudaraan, semangat, dan dukungannya pada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Terimakasih kepada penghuni Skype dan YM: Alexandre Keithan dan Bart
Kaufman, yang setia menemani peneliti saat jenuh mengerjakan skripsi
dengan obrolan seru yang memiliki fungsi lebih signifikan dibanding
segelas kopi.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah
membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan
skripsi ini.
Disadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
Suharyati
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………..
iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………..
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………….……………….
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS KARYA………...…
vii
ABSTRAK……………………………………………………………
viii
ABSTRACT……………………………………………………………
ix
KATA PENGANTAR………………………………………………..
x
DAFTAR ISI………………………………………………………….
xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….
xiv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. …
1
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang Masalah……………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………
Tujuan Penelitian……………………………………………….
Manfaat Penelitian...……………………………………………
Definisi Operasional.……………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………. ….
A. Minat…...………………………………………………………
1. Pengertian Minat……………………………………............
2. Aspek Minat………………………………….......................
3. Macam-macam Minat Remaja……...…………….………..
4. Perkembangan Minat Remaja.................................................
B. Ekstrakurikuler…..……………………………………………..
1. Hakikat Ekstrakurikuler…...………………………………..
2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler...........................................
3. Jenis – jenis Kegiatan Ekstrakurikuler………………………
4. Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP N 5 Purworejo.…………
xii
1
4
5
6
6
7
7
8
9
12
14
17
17
18
18
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Pelayanan Bimbingan..…………………………………………
1. Pengertian Pelayanan Bimbingan.………………………….
2. Ragam Bimbingan ………....………………………………
3. Sifat Bimbingan ………..............…….................................
4. Kaitan Bimbingan dengan Ekstrakurikuler…………………
23
23
23
24
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….. …
27
A. Jenis Penelitian…………………………………………………
B. Populasi dan Sampel..………………………………………….
C. Instrumen penelitian…………………………………………..
1. Alat pengumpulan data……………………………………
2. Kisi- kisi instrument……………………………………….
3. Pemberian skor ....................................................................
D. Validitas dan reliabilitas……………………………………….
1. Validitas instrument……………………………………….
2. Reliabilitas instrument…………………………………….
E. Tahap Pengumpulan Data………………………………….. …
F. Teknik Analisis Data…………………………………………..
27
27
28
28
29
29
30
30
33
34
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………..
38
A. Hasil Penelitian………………………………………………..
B. Pembahasan……………………………………………………
C. Usulan topik-topik bimbingan ..................................................
38
45
51
BAB V PENUTUP……………………………………………………
53
A. Kesimpulan…………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………..
53
55
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
56
LAMPIRAN…………………………………………………………..
57
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Kuesioner Tingkat Minat……………………………..
57
Lampiran 2
: Tabulasi Data Uji Coba……………………………….
62
Lampiran 3
: Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba……….....……
66
Lampiran 4
: Tabulasi data Penelitian………………………………
69
Lampiran 5
: Uji Reliabilitas Penelitian…………………………….
76
Lampiran 6
: Surat Expert Judgment……………………………….
78
Lampiran 7
: Surat ijin penelitian……………………………………
79
Lampiran 8
: Surat keterangan melaksanakan penelitian……………
80
Lampiran 9
: Biografi..........................................................................
81
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia,
untuk mewujudkan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, dan keterampilan.
Kegiatan bina bakat, minat, dan keterampilan siswa merupakan salah satu
kegiatan pendidikan di sekolah selain kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
tersebut dikelompokkan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam meningkatkan keterampilan pada siswa, maka diadakan suatu
kegiatan untuk membina bakat, minat, dan keterampilan siswa. Kegiatan untuk
membina
keterampilan
siswa
di
sekolah
dinamakan
ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler di sekolah memiliki peran yang mulia, dimana dalam kegiatan
tersebut terkandung suatu proses untuk membina bakat, minat, keterampilan siswa
memacu ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif. Ekstrakurikuler
adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa, yang dilakukan baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan siswa (Mediawan : 2012).
Kegiatan ekstrakurikuler penting bagi siswa yang berada pada masa awal
remaja yang pada umumnya berada pada jenjang SMP. Mereka sedang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mengalami perubahan aspek fisik, sosial dan psikis. Kegiatan ekstrakulikuler
membantu untuk mengembangkan aspek-aspek tersebut. Hurlock (1999: 209)
mengemukakan bahwa :
“Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan
intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namun, hanya
sedikit remaja yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini
dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam pelbagai kegiatan
ekstrakulikuler menguasai praktek ini. Namun mereka yang tidak aktif tidak
memperoleh kesempatan ini”
Kegiatan
ekstrakurikuler
juga
dapat
membentuk
pengembangan
kemampuan di bidang sosial. Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan minat
dan hobi juga dapat dilakukan dalam kegitan-kegiatan sosial (Syaodih, 2007:188).
Siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dan
Pramuka diharapkan dapat berpartisipasi dan sekaligus belajar dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan, misalnya bakti sosial ke panti asuhan, panti jompo,
membantu dan meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam.
Namun demikian kegiatan ekstrakurikuler kurang diminati para siswa. Hal ini
dikarenakan siswa belum mengetahui dengan jelas manfaat positif mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Siswa yang kurang berminat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler atau sering abstain dipengaruhi beberapa faktor antara lain; malas,
tidak sesuai dengan minat.
Namun demikian, ada juga siswa yang berminat mengikuti ekstrakurikuler
karena pengaruh sosial, pengaharapan berupa nilai, dan pengelolan ektrakurikuler
yang menarik. Lebih idealnya siswa berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
karena siswa itu sendiri ingin mengembangkan bakat, sadar akan manfaat dan
senang atau tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Manfaat kegiatan ektrakurikuler antara lain (1) Terisinya waktu luang di
luar
kegiatan
kurikuler
dengan
kegiatan
yang
bermanfaat;
(2)
Teraktualisasikannya potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai
bakat dan minat; (3) Tersiapkannya siswa menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani. Muaranya, tercapainya tujuan pendidikan
nasional (suaramerdeka.com/Hernawan).
Kegiatan ekstrakurikuler siswa akan dimasukkan ke dalam raport,oleh
karena itu sekolah banyak menawarkan berbagai ekstrakurikuler dan siswa harus
memilih dan mengikuti ekstrakulikuler baik yang wajib maupun tidak wajib.
Seorang konselor sekolah diharapkan dapat mengarahkan minat dan bakat siswa
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Siswa yang tidak mempunyai minat
sama sekali dengan kegiatan ekstrakurikuler sekolah dapat diberi pengarahan atau
bimbingan yang berkaitan tentang ekstrakurikuler sekolah. Konselor sekolah
dapat memperkuat minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan
memperngaruhi persepsi siswa. Persepsi dapat dipengaruhi oleh faktor stimulus
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu minat yang dipengaruhi dari dalam
diri siswa tersebut sedangkan persepsi eksternal adalah minat yang dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar atau dari luar diri siswa tersebut Walgito (2010). Jadi,
siswa diharapkan bisa aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika mengikuti Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP BOPKRI II Yogyakarta pada tahun 2010, peneliti
melihat ada beberapa siswa yang sering membolos dan bahkan keluar dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
kegiatan ekstrakurikuler baik itu ekstrakurikuler wajib maupun pilihan. siswa
yang sering membolos dan bahkan keluar dari kegiatan ekstrakurikuler juga
terjadi di SMP N 5 Purworejo. Menurut hasil wawancara dengan konselor sekolah
SMP N 5 Purworejo, banyak anak yang membolos dan keluar dari kegiatan
ekstrakurikuler. Peneliti mendekati beberapa siswa yang sering membolos
kegiatan ekstrakurikuker dan menanyakan alasan mengapa mereka membolos atau
keluar dari kegiatan ektrakurikuler yang dipilihnya.
Ada berbagai alasan siswa membolos/ keluar dari kegiatan ekstrakurikuler
misalnya malas, salah memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati, fasilitas
yang terbatas, kegiatan kurang menyenangkan, kurang disiplinnya pembina
ekstrakurikuler. Karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat minat siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler sekolah di SMP N 5 Purworejo. Peneliti menyusun topiktopik bimbingan untuk mendorong siswa berdasarkan analisis butir item
instrumen.
B. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang dijawab melalui penelitian ini dirumuskan secara
operasional sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat minat siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?
2. Item-item instrument mana yang terindikasi rendah untuk digunakan
sebagai dasar usulan penyusunan topik-topik bimbingan pada siswa
kelas VII SMP N 5 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tingkat minat siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo Tahun
Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Mengidentifikasi item-item yang termasuk kategori rendah untuk
dijadikan sebagai dasar usulan penyusunan topik-topik bimbingan
3.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangan bagi pengembangan pengetahuan dalam bimbingan dan
konseling, khususnya yang berhubungan dengan minat siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi SMP N 5 Purworejo
Hasil ini dapat memberi informasi bagi sekolah mengenai kegiatan
ekstrakurikuler yang diminati siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh
sekolah. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pihak
sekolah untuk menentukan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
b. Bagi konselor sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing
khususnya guru pembimbing SMP N 5 Purworejo untuk meningkatkan
kegiatan program ekstrakurikuler.
c.
Bagi para siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi untuk membantu
siswa mengetahui minat dan bakat dalm memilih kegiatan ekstrakulikuler
yang beragam untuk dilakukan dalam pengembangan dirinya.
d.
Bagi penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberi informasi awal untuk melakukan
penelitian yang memiliki tema yang sama dan dapat membantu peneliti
lain mengetahui minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
4. Definisi Operasional
1. Minat adalah minat sebagai sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang diinginkan.
2. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar
jam pelajaran, dan merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan
serta bagian dan kebijaksanaan pendidikan.
3. Minat dalam penelitian ini adalah dorongan dalam diri siswa kelas VII
SMP N 5 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti suatu
kegiatan ekstrakurikuler. Siswa mau melibatkan diri dalam kegiatan
ekstrakurikuler dengan senang hati karena ingin mengembangkan diri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Minat
1. Pengertian Minat
Pengertian minat tidak bisa terlepas dari pengertian motivasi. Dalam
Santrock (2009 : 199), American Psychological Association menjelaskan
motivasi adalah sebuah komponen utama dari prinsip psikologis yang
berpusat pada siswa. Motivasi merupakan aspek penting dari sebuah
pengajaran dan pembelajaran. Motivasi (motivation) melibatkan proses yang
memberikan energi, mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah dan
dapat dipertahankan. Seorang siswa yang tidak mempunyai motivasi tidak
akan mencurahkan usaha yang diperlukan untuk mengikuti suatu kegiatan.
Dalam motivasi, minat termasuk dalam kategori motivasi intrinsik.
Konsep minat sendiri digolongkan sebagai sesuatu yang lebih spesifik
dibanding motivasi intrinsik. Minat individual dianggap sebagai relatif stabil.
Minat situasional yang diyakini dibangkitkan oleh aspek spesifik dari suatu
aktivitas tugas (Santrock, 2009: 206). Menurut pendapat Urdan dan Turner
(2005, dalam Schunk
2008: 210)
minat personal adalah disposisi
(pembawaan) yang bersifat lebih stabil pada topik atau bidang tertentu
sementara
minat
situasional
merepresentasikan
(sementara) pada bidang tertentu.
7
perhatian
temporer
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Minat (interest) adalah sebuah konsep psikologis karena minat pada
dasarnya melibatkan aspek kognitif dan afektif. Menurut Chaplin (Kartini
Kartono, 2005: 255), minat adalah (1) suatu sikap yang berlangsung terus
menerus yang memerlukan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya
jadi lebih selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang menyatakan
bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi
individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun
tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu. Minat juga diartikan sebagai
suatau perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan atau
campuran
dari
perasaan,
harapan,
prasangka,
cemas,
takut
da n
kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu.
Hurlock (2008:114) mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat berbeda
dengan kesenangan. Bila orang melihat sesuatu hal itu menguntungkan, maka
orang yang berminat akan berusaha untuk memperolehnya. Minat bersifat
menetap tetapi bisa saja hilang, bila tidak tersalurkan dengan baik, sedangkan
kesenangan merupakan minat yang bersifat sementara dan tidak tetap.
Apabila siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hanya berdasarkan
kesenangannya saja maka, lambat laun siswa yang bersangkutan tidak lagi
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan minat lebih bersifat tetap
karena minat memuaskan kebutuhan siswa. Minat adalah kecenderungan
yang relatif menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
merasa senang untuk bergabung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan bidang yang bersangkutan. Mappiere (1982: 82) mengemukakan
bahwa, minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan-kecenderungan yang lain yang mengarahkan individu kepada
sesuatu pilihan tertentu.
Dari definisi-definisi di atas, minat dapat diartikan sebagai kesukaan,
kegemaran, ketertarikan pribadi seseorang akan sesuatu yang bersifat relatif
tetap karena minat dilakukan tanpa merasa tertekan dan sebaliknya subyek
merasa tertarik dan gembira untuk terlibat dalam kegiatan yang diikuti.
Dorongan untuk mengikuti suatu kegiatan ekstrakurikuler muncul dari dalam
diri siswa. Siswa mau melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan
senang hati karena ingin mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi.
2. Aspek-Aspek Minat
Menurut Hurlock (2008:116) minat mempunyai dua aspek, yaitu
kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang
dikembangkan remaja berkaitan dengan minat terhadap bidang tertentu. Pada
aspek ini remaja menggunakan pikirannya untuk mempertimbangkan
keguanaan dari kegiatan yang dilakukan. Pertimbangan dari kegunaan
tersebut berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
dari lingkungannya. Misalnya, remaja menganggap ekstrakurikuler sebagai
kegiatan untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Minat remaja
terhadap ekstrakurikuler dapat berbeda jika remaja tidak menganggap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
kegiatan ekstrakurikuler hanya untuk mengisi waktu luang saja, tetapi juga
dapat menguntungkan bagi dirinya.
Sunaryo (2011:79) mengemukakan bahwa menurut pendekatan modern,
kognisi merupakan istilah yang mengacu pada proses mental yang terlibat
dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman termasuk berpikir, mengetahui,
mengingat, menilai, dan memecahkan masalah dengan mencakup bahasa,
imajinasi, persepsi, dan perencanaan.
Aspek afektif merupakan sikap seseorang terhadap kegiatan yang
diminatinya. Aspek ini menampakkan segi emosional, setelah melakukan
kegiatan lalu menjadi rasa suka pada kegiatan tersebut. Misalnya, remaja
sebagai siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan perasaan senang
dan tidak terpaksa. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, aspek afektif minat sekali
terbentuk cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibandingkan dengan
aspek kognitif.
Hurlock (2008:118) menyatakan bahwa aspek afektif lebih penting dari
pada aspek kognitif dengan alasan sebagai berikut.
a. Perasaan senang dalam mengikuti kegiatan merupakan aspek
afektif yang berperan memotivasi tindakan remaja.
b. Bila remaja sudah memiliki minat pada bidang tertentu,
aspek afektif cenderung menetap dalam dirinya dibanding
dengan aspek kognitif. Apabila remaja sudah merasa senang
mengikuti salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
yang bersangkutan cenderung akan diikuti secara terus
menerus.
Taksonomi afektif Bloom dalam Notoatmodjo (2007), aspek afektif
meliputi lima kategori :
a. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran
kemauan
untuk
menerima
perhatian
yang
terpilih.
Merupakan masa dimana kita menerima rangsangan melalui
panca indra.
c. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori
persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan
d. Penilaian
(valueting)
yang
terdiri
dari
sub-kategori
penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai-nilai
tertentu
e. Organisasi
(organization)
yaitu
kemampuan
dalam
melakukan penyusunan langkah terhadap nilai baru yang
diterima
f. Pencirian (characterization) kemamuan dalam memahami
ciri dari nilai baru yang diterima.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
3. Macam - Macam Minat Remaja
Perbedaan dalam kemampuan dan pengalaman belajar serta keadaan
fisiknya yang masih kuat dan senang bergerak, menjadikan minat remaja
bervariasi. Semua remaja akan memenuhi kebutuhan individualnya, seperti
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan dapat memunculkan minat yang
berbeda-beda sesuai dengan keadaan fisikdan kepuasan psikis yang diperoleh
dari kegiatan yang diikuti. Ada beberapa macam minat yang hampir universal
dalam suatu budaya untuk mengembangkan minat (Hurlock, 2008 : 119).
Inilah minat-minat yang sesuai untuk kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :
a. Minat terhadap rekreasi, yaitu kecenderungan remaja untuk
melakukan kegiatan yang dapat mengembalikan pikiran, jiwa
dan jasmani remaja yang tegang menjadi segar kembali.
Kegiatan intrakurikuler yang diikuti remaja sebagai siswa
sekolah dapat membuat pikiran, dan jasmani menjadi tidak
seimbang dan tegang. Maka, kegiatan ekstrakurikuler
diadakan sekolah supaya dapat menjadi kegiatan rekreasi
bagi siswa untuk mengisi waktu luangnya.
b. Minat pada prestasi
Bila remaja memiliki prestasi maka ia akan lebih dihargai
oleh
teman-temannya
selanjutnya
remaja
dan
lingkungan
berminat
untuk
sosialnya,
dan
meningkatkan
prestasinya. Bila remaja sebagai siswa di sekolah tidak
mempunyai prestasi akademik yang menonjol, ia dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
meningkatkan prestasi di bidang lainnya seperti kegiatan
ekstrakurikuler.
c. Minat pada kemandirian
Remaja merasa bahwa dirinya sudah mampu melakukan
sesuatu sendiri. Ia tidak mau diatur lagi. Bila orang
disekelilingnya
terutama
orang
tua
masih
mengatur
kehidupannya. Dia akan memberontak, oleh karena itu
remaja sangat berminat untuk menunjukkan kemandiriannya
pada orang di sekelilingnya. Misalnya melalui kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka.
d. Minat pada agama
Remaja yang dalam kehidupan sehari-harinya dibesarkan
dengan kebiasaan berdoa, misalnya sebelum makan, sebelum
tidur dan menceritakan cerita-cerita alkitab, cenderung
mempunyai minat yang lebih besar pada agama dibandingkan
dengan remaja yang kehidupan beragamanya terbatas pada
pelajaran agama di sekolah saja. Minat ini dapat disalurkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
keagamaan.
e. Minat pada kesehatan
Minat ini timbul karena remaja menyadari pentingnya
menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan
adalah berolahraga. Minat remaja terhadap kegiatan olahraga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dapat disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
berkaitan dengan olahraga.
f. Minat terhadap lambang status
Lambang status menunjukan bahwa orang memiliki status
yang lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain misalnya
remaja sebagai siswa di sekolah yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang menghasilkan banyak prestasi akan
meningkat statusnya sebagai siswa yang berbakat. Minat
remaja untuk mendapatkan status lebih tinggi dapat menajdi
sangat kuat karena ingin mendapat penghargaan dari orang
lain (Hurlock, 2008:216).
4.
Perkembangan Minat Remaja
Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berada
antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Menurut Sarlito (2005: 9) masa remaja
merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju dewasa..
Perubahan-perubahan yang dialami oleh remaja yaitu memiliki rasa
ketertarikan terhadap sesuatu yang di sukainya.
Proses terjadinya minat pada remaja tidak terjadi secara instan, banyak
yang melatarbelakangi terjadinya minat pada remaja. Menurut Hurlock (2008 :
116-119) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat remaja,
terutama minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1)
15
Faktor kebutuhan jasmani adalah faktor yang berhubungan erat
dengan pemenuhan kebutuhan fisik, misalnya ekstrakurikuler
olahraga. Remaja akan merasa puas dengan keadaan jasmaninya
bila ia dapat menyalurkan minatnya melalui kegiatan-kegiatan
yang mengandalkan kelincahan fisik misalnya berlari dan
menendang. Ia dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olah raga
sepak bola.
2)
Pengalaman, diartikan bahwa remaja mempunyai pengalaman yang
mengesankan terhadap objek tertentu. Misalnya remaja mempunyai
pengalaman pada waktu di bangku Sekolah Dasar menjuarai
olimpiade matematika dan ketika masuk Sekolah Menengah
Pertama akan mendalami lagi matematika dan ilmu sains lainnya.
3)
Faktor emosional adalah faktor rasa puas dan senang terhadap
objek tertentu akan memunculkan minat dalam diri remaja untuk
melakukan kegiatan yang menimbulkan rasa puas dan senang.
Misalnya remaja yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni
lukis, remaja mengungkapkan perasaannya lewat lukisan. Remaja
merasa senang ketika dapat mencurahkan perasan dengan lukisan
sesuai apa yang dialaminya
4)
Faktor motif sosial adalah faktor yang dapat membangkitkan minat
melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kebutuhan
sosial. Motif sosial dapat juga dimaksudkan remaja mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler untuk bersosialisasi dengan teman baru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5)
16
Kesadaran akan objek minat, yaitu kesadaran remaja akan manfaat
kegiatan yang diikutinya.
6)
Komentar dan penerimaan dari teman sebaya dan orang dewasa
terhadap objek minat, yaitu semakin banyak menerima komentar
positif dan makin diterima objek minatnya, maka remaja merasa
didukung untuk mengembangkan minatnya.
7)
Bakat, yaitu kemampuan tertentu yang dibawa sejak lahir, misalnya
remaja
memiliki
bakat
menyanyi,
bakat
tersebut
dapat
dikembangkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan
suara/vocal group. Bila remaja ingin mengembangkan bakatnya
tersebut maka ia akan berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
paduan suara/vocal group.
8)
Pengaruh lingkungan, yaitu lingkungan di sekitar remaja yang
mempengaruhinya dalam mengikuti kegiatan yang ia minati,
misalnya teman-temannya di sekolah mengajaknya mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tertentu sehingga meningkatkan minatnya
untuk mengikuti kegiatan yang bersangkutan.
9)
Media massa, yaitu media massa dengan berbagai bentuk baik
cetak maupun elektronik memvisualisasikan berbagai kegiatan
yang
mendorong
bersangkutan.
remaja
untuk
mengikuti
kegiatan
yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.
1.
17
Ekstrakurikuler
Hakikat Kegiatan Ekstrakurikuler
Direktorat Pendidikan Kesiswaan (1990: 2) mendefinisikan
kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan di luar jam pelajaran
intrakurikuler dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan
siswa, menyalurkan bakat minat, serta melengkapi pembinaan manusia
seutuhnya.
Selain mengikuti kegiatan intrakurikuler siswa juga diharapkan
dapat menyalurkan bakat dan minatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang diselengarakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
siswa akan menyeimbangkan perkembangan siswa yang mengikutinya.
Winkel (2004: 575), menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
Kegiatan ekstrakurikuler terbagi atas kegiatan yang diatur dalam kegiatan
pendidikan di sekolah, kegiatan yang berhubungan dengan rekreasi,
kebudayaan, olahraga, dan pelayanan sosial. Semua kegiatan dapat
dilakukan di dalam dan di luar sekolah.
Dari rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah.
Kegiatan
ekstrakurikuler
memperdalam
dan
diselenggarakan
memperluas
serta
oleh
sekolah
mengembangkan
untuk
potensi
pengetahuan maupun kemampuan siswa berdasarkan bakat dan minatnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
18
Menurut Supriatna (2010: 4) tujuan-tujuan kegiatan ekstrakurikuler
adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu
yang meliputi bakat, minat dan kreativitas;
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari
usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan;
c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat.
d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manuasia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil
society).
3.
Menurut Supriatna (2010: 4) ada beberapa jenis
kegiatan
ekstrakurikuler yaitu sebagai berikut :
a.
Kegiatan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Jenis kegiatannya adalah :
1) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan agamanya masingmasing
2) Memperingati hari-hari besar agama
3) Membina kegiatan toleransi antar umat beragama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
4) Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan
di sekolah.
b. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain :
1) Melaksanakan tata tertib sekolah,melaksanakan gotong
royong dan kerja bakti (bakti sosial)
2) Melaksanakan norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan
3) Menumbuh kembangkan kesadaran untuk rela berkorban
terhadap sesama
4) Melaksanakan
ketertiban,
kegiatan
keindahan,
7K
(keamanan,
kekeluargaan,
kebersihan,
kedamaian
da n
kerindangan)
c.
Kegiatan pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan,
dan bela negara. Jenis kegiatannya adalah :
1) Melaksanakan upacara bendera pada hari senin, dan harihari besar nasional
2) Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai
sejarah
3) Mengahayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasional
4) Menjaga dan menghormati symbol-simbol dan lambanglambang Negara,
5) Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan,
dan semangat perjuangan para pahlawan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
d.
20
Kegiatan pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga
sesuai bakat dan minat;
1) Mengadakan lomba mata pelajaran
2) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah
3) Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi yang
bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
4) Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke
tempat-tempat sumber belajar
5) Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian
6) Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah
7) Mengembangkan ilmu sains, seni, dan olahraga
8) Menyelenggarakan festival dan lomba seni
9) Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga
e.
Kegiatan pembinaan demokrasi hak asasi manusia, pendidikan
politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam
konteks masyarakat plural :
1) Mengembangkan peran siswa dalam Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS)
2) Melaksanakan latihan kepemimpinan
3) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat,
dan pidato
4) Melaksanakan penghijauan dilingkungan sekolah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
f.
Kegiatan
pembinaan
kreativitas,
keterampilan
21
dan
kewiraswastaan. Jenis kegiatannya adalah:
1) Meningkatkan keterampilan dalam menciptakan sesuatu
lebih berguna
2) Meningkatkan keterampilan di bidang teknologi
3) Meningkatkan
usaha-usaha
keterampilan
tangan,
meningkatkan usaha koperasi sekolah
g.
Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi. Jenis
kegiatannya adalah :
1) Meningkatkan usaha kesehatan sekolah
2) Meningkatkan kesehatan mental
3) Menyelengarakan lomba berbagai macam olahraga.
h.
Kegiatan pembianaan budaya dan kreasi seni. Jenis kegiatannya
adalah :
1) Meningkatkan wawasan dan keterampilan siswa dibidang
seni
2) Mementaskan, memamerkan hasil berbagai karya seni.
3) Meningkatkan daya cipta seni
4) Meningkatkan apresiasi budaya
i.
Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK):
1) Memanfaatka
TIK
untuk
memfasilitasi
kegiatan
pembelajaran
2) Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
j. Pembinaan komunikasi dalam bahasa inggris, antara lain :
1) Melaksanakan lomba debat dan pidato
2) Melaksanakan lomba menulis dan korespondensi
3) Melaksanakan kegiatan English Day
4. Dalam buku panduan KTSP 2012/2013 SMP N 5 Purworejo kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMP N 5 Purworejo terdiri dari:
a. Jenis kegiatan keagamaan meliputi:
1) BTA (Baca Tulis Al-qur’an)
2) Rebana
b. Jenis kegiatan Intelektualitas meliputi :
1) English Club
2) KIR
c. Jenis kegiatan akademik meliputi :
1) OSN (Olimpiade Sains)
d. Jenis kegiatan apresiasi seni :
1) Drum Band
2) Group Band
3) Melukis
4) Batik
e. Jenis kegiatan kesehatan jasmani dan olahraga :
1) Panahan
2) Bulu tangkis
3) Catur
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
4) Bola basket
5) Voli
6) Pincak Silat
f. Jenis kegiatan lain :
1) Pramuka
2) PMR.
3) Komputer
C. Pelayanan Bimbingan
1. Pengertian Pelayanan Bimbingan
Menurut Winkel dan Hastuti (2004:27), bimbingan mempunyai
pengertian “memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahuakan sesuatu
sambil memberikan nasihat, mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan
pelayanan bimbingan itu sendiri ialah supaya manusia mengatur kehidupannya
sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul
tanggung
jawab
sepenuhnya
a ta s
hidupnya
sendiri,
menggunakan
kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada citacita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan
semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.
2. Ragam Bimbingan
Winkel dan Sri Hastuti (2004: 113), mengemukakan ada tiga macam
ragam bimbingan yaitu:
a. Bimbingan Karier
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
Bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan,
dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi tertentu
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan dan dalam
menyesuaikan diri dengann berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan
yang telah dimasuki
b. Bimbingan Akademik
Bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, memilih
program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan sekolah.
c. Bimbingan Pribadi –Sosial
Bimbingan dalam mengahadapi keadaan batinnya sendiri dn mengatasi
berbagai pergumulan dalam batinnya, mengatur dirinya di bidang
kerohanian, perawatan, jasmani, pengisian waktu luang, serta bimbingan
dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesame di berbagai
lingkungan.
3. Sifat Bimbingan
Sifat bimbingan menunjuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam
pelayanan bimbingan. Winkel dan Sri Hastuti (2004: 112) menetapkan ada
tiga tujuan bimbingan, yaitu:
a. Bimbingan Perseveratif
Bimbingan
yang
bertujuan
mendampingi
siswa
supaya
perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin. Misalnya membantu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
siswa dalam mengambil sikap yang tepat terhadap orangtua yang pada
umumnya dianggap kolot oleh kaum remaja.
b. Bimbingan Preventif
Bimbingan yang bertujuan membekali siswa agar lebih siap menghadapi
tantangan-tantangan di masa datang dan mencegah timbulnya masalah
kelak. Misalnya, memberikan informasi kepada siswa SMA tentang
tujuan serta isi program studi IPA, IPS dan Bahasa.
c. Bimbingan Korektif
Bimbingan yang bertujuan membantu siswa dalam mengoreksi
perkembangannya yang mengalami salah jalur. Misalnya, membantu
siswa kelas 11 SMA yang tidak naik kelas karena salah memilih jurusan
yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuannya.
4. Kaitan Bimbingan dengan Ekstrakurikuler
Bimbingan mempunyai pengertian memberikan informasi kepada
individu, yaitu dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau
menetapkan suatu pilihan yang sesuai dengan dirinya. Setiap individu dalam
hidupnya selalu dihadapkan pada keputusan untuk memilih sesuatu. Menurut
William M. Proctor (Winkel dan Hastuti 2004:106) menjelaskan mengenai
salah satu model bimbingan, yaitu fungsi penyaluran yang menyangkut
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam memilih program studi tertentu,
kegiatan ekstrakurikuler, bentuk rekreasi sehat, serta jalur persiapan untuk
menentukan karier yang sesuai dengan minat, bakat dan cita-cita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Bimbingan tidak hanya diberikan kepada siswa yang bermasalah, tetapi
juga kepada siswa yang tidak bermasalah. Untuk itu dalam Pelayanan
Bimbingan Kegiatan ekstrakurikuler ini, peran guru pembimbing sangat
penting. Guru pembimbing dapat berperan membantu siswa untuk memilih
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat, bakat dan keinginan
siswa tanpa adanya paksaan. Dengan memberikan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh sekolah. Jika ada
siswa yang bermasalah dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, karena
merasa salah dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler, guru pembimbing
dapat membantu siswa untuk mencari jalan keluar masalahnya. Selain itu
guru pembimbing juga dapat berperan membantu siswa untuk merefleksikan
pemikiran, pengalaman, dan perasaannya dalam mengi
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Ole h :
Suharyati
071114033
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Ole h :
Suharyati
071114033
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
♥ Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing
dan menyertai dalam setiap langkah hidupku.
♥ Keluargaku tercinta: kedua orang tuaku, kakakku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Segala kerumitan yang ada
Selalu bisa disederhanakan dalam Cahaya Kasih....
dan dengan hati yang mau bersyukur dan berterimakasih atas semua
pengalaman diri dalam kehidupan ini
Love and light always guide us all...
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Penulis
(Suharyati)
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
NIM
: Suharyati
: 071114033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata DharmaYogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VII SMP N 5
Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan
Topik-Topik Bimbingan)
Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013
Yang menyatakan,
(Suharyati)
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
TINGKAT MINAT SISWA SMP DALAM MENGIKUTI
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
(Studi Deskripsi pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan)
Suharyati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat siswa kelas VII
SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler dan implikasinya terhadap usulan penyusunan topik-topik
bimbingan. Masalah pertama yang diteliti adalah “Seberapa tinggi tingkat minat
siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013 dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?”. Masalah kedua adalah “Topik-topik bimbingan apa
saja yang relevan untuk meningkatkan minat siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?”.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode survei.
Subyek penelitian ini adalah kelas VII A, kelas VII C, Kelas E dan kelas VII F
yang berjumlah dari 119 orang. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner minat
siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari 32 item
pernyataan, terbagi menjadi dua aspek yaitu kognitif dan afektif. Teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan pengkategorisasian tingkat minat siswa kelas
VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013. Kategori yang disusun berdasar
distribusi normal dengan model kategorisasi jenjang (ordinal) dengan lima jenjang
yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.
Hasil penelitian tingkat minat siswa SMP N 5 Purworejo Tahun Ajaran
2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah “sangat tinggi”
terdapat 3 siswa (2,5%), kategori “tinggi” terdapat 54 siswa (45,3%), kategori
“sedang” terdapat 57 siswa (48%)” dan kategori “rendah” terdapat 5 siswa
(4,2%). Usulan topik-topik bimbingan berdasarkan item instrumen yang
terindikasi rendah adalah sebagai berikut: 1) Ragam Kegiatan Ekstrakurikuler
Sekolah, 2) Tanggung Jawab dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrkurikuler, 3) Aku
Berani Sendiri Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihanku.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE LEVEL OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ INTEREST IN
PARTICIPATING EXTRACURRICULAR ACTIVITY
(A Descriptive Study on the Seventh Grade of Junior High Students at SMP
N 5 Purworejo in 2012/2013 Academic Year and Its Implications towards the
Suggestion of Guidance Topics )
By
Suharyati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study belongs to a descriptive research that aims at obtaining the
students’ interest in participating extracurricular activity of the seventh grade
junior high school students at SMP N 5 Purworejo in 2012/2013 academic year
and its implication towards the suggestion of guidance topics. The first issue
underlying this study is “How high is the interest level of the seventh grade
students at SMP N 5 Purworejo in 2012/2013 academic year in participating the
extracurricular activity?” The second issue is “What guidance topics are relevant
to improve the students’ interest to the seventh grade students at SMP N 5
Purworejo in 2012/2013 academic year in participating extracurricular activity?”
This research is quantitative descriptive research with survey method. The
subjects of this study are class VII A, class VII C, class VII E and class VII F with
the total of 119 people. The instrument in this research is a questionnaire of
students' interest in participating the extracurricular activity that consists of 32
item statements and is divided into two aspects, i.e. cognitive and affective. The
data analysis technique used is the categorization of the students’ interest rate.
The categories arranged are based on a normal distribution level with five levels,
i.e. very high, high, moderate, low, and very low.
The result show that there are 3 students (2.5%) belong to the ‘very high’
category, there are 54 students (45.3%) belong to the ‘high’ category, there are 57
students belong to the ‘moderate’ category, and there are 5 students belong to the
‘low’ category. The suggestion for guidance topics is based on the items that
belong to a low category, they are: 1) variety of extracurricular activities at
school, 2) responsibilities in participating extracurricular activities at school, 3)
being brave in participating extracurricular activities at school.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Penulis sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas karunia,
berkat dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses penyelesaian
skripsi ini. Baik pengalaman menyenangkan ataupun pengalaman kurang
menyenangkan, namun semua pengalaman itu merupakan perkembangan yang
berharga bagi perkembangan diri penulis.
Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai
pihak yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan
dorongan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Gendon Barus. M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta,
yang
telah
memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar,
ramah, serta tulus hati telah memberikan bimbingan masukan, waktu,
tenaga, gagasan, dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
3. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan
selama peneliti menempuh pendidikan di Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Mas St. Priyatmoko yang telah membantu peneliti dalam membereskan
urusan administratif.
5. SMP N 5 Purworejo yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian, secara khusus Sri Edy Riwayat, S.Pd, M.M., selaku Kepala
Sekolah, dan Sukini S.Pd selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling.
6. Seluruh siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo tahun ajaran 2012/2013, atas
kesediannya dalam pengisian kuesioner.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Kedua orang tua tercinta, bapak Sugiyono dan Ibu Pratiwi atas doa,
dukungan, perhatian, cinta, motivasi, dan biaya yang telah diberikan.
8. Kakakku tersayang Purwoko. Terima kasih atas dukungannya selama ini.
9. Kakak FX. Sasadara Paska dan Brilliantin Rida Jati yang sudah menjadi
orang tuaku selama di Yogyakarta. terima kasih
atas bimbingan dan
fasilitas yang diberikan.
10. Teman-teman BK angkatan 2007: Emilia Popon, Elisabeth Kristanti
Sidabalok, Lusi Ekarina, Dian Permanasari, Monica Bertha, Alit Pidegso,
yang telah memberikan dukungan dan motivasi. Terimaksih atas
kebersamaannya selama menjalani proses perkuliahan hingga sampai
tahap penulisan skripsi.
11. Teman-teman kost Diva: Dafros Leru, Kak Dombat Febriana Tarigan,
Anastasia Pety, Albertin Nawang, Fransisca Yulia. Terima kasih atas
kebersamaan, persaudaraan, semangat, dan dukungannya pada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Terimakasih kepada penghuni Skype dan YM: Alexandre Keithan dan Bart
Kaufman, yang setia menemani peneliti saat jenuh mengerjakan skripsi
dengan obrolan seru yang memiliki fungsi lebih signifikan dibanding
segelas kopi.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah
membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan
skripsi ini.
Disadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan. Akhirnya,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
Suharyati
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………..
iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………..
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………….……………….
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS KARYA………...…
vii
ABSTRAK……………………………………………………………
viii
ABSTRACT……………………………………………………………
ix
KATA PENGANTAR………………………………………………..
x
DAFTAR ISI………………………………………………………….
xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….
xiv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. …
1
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang Masalah……………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………
Tujuan Penelitian……………………………………………….
Manfaat Penelitian...……………………………………………
Definisi Operasional.……………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………. ….
A. Minat…...………………………………………………………
1. Pengertian Minat……………………………………............
2. Aspek Minat………………………………….......................
3. Macam-macam Minat Remaja……...…………….………..
4. Perkembangan Minat Remaja.................................................
B. Ekstrakurikuler…..……………………………………………..
1. Hakikat Ekstrakurikuler…...………………………………..
2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler...........................................
3. Jenis – jenis Kegiatan Ekstrakurikuler………………………
4. Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP N 5 Purworejo.…………
xii
1
4
5
6
6
7
7
8
9
12
14
17
17
18
18
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Pelayanan Bimbingan..…………………………………………
1. Pengertian Pelayanan Bimbingan.………………………….
2. Ragam Bimbingan ………....………………………………
3. Sifat Bimbingan ………..............…….................................
4. Kaitan Bimbingan dengan Ekstrakurikuler…………………
23
23
23
24
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….. …
27
A. Jenis Penelitian…………………………………………………
B. Populasi dan Sampel..………………………………………….
C. Instrumen penelitian…………………………………………..
1. Alat pengumpulan data……………………………………
2. Kisi- kisi instrument……………………………………….
3. Pemberian skor ....................................................................
D. Validitas dan reliabilitas……………………………………….
1. Validitas instrument……………………………………….
2. Reliabilitas instrument…………………………………….
E. Tahap Pengumpulan Data………………………………….. …
F. Teknik Analisis Data…………………………………………..
27
27
28
28
29
29
30
30
33
34
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………..
38
A. Hasil Penelitian………………………………………………..
B. Pembahasan……………………………………………………
C. Usulan topik-topik bimbingan ..................................................
38
45
51
BAB V PENUTUP……………………………………………………
53
A. Kesimpulan…………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………..
53
55
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
56
LAMPIRAN…………………………………………………………..
57
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Kuesioner Tingkat Minat……………………………..
57
Lampiran 2
: Tabulasi Data Uji Coba……………………………….
62
Lampiran 3
: Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba……….....……
66
Lampiran 4
: Tabulasi data Penelitian………………………………
69
Lampiran 5
: Uji Reliabilitas Penelitian…………………………….
76
Lampiran 6
: Surat Expert Judgment……………………………….
78
Lampiran 7
: Surat ijin penelitian……………………………………
79
Lampiran 8
: Surat keterangan melaksanakan penelitian……………
80
Lampiran 9
: Biografi..........................................................................
81
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia,
untuk mewujudkan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, dan keterampilan.
Kegiatan bina bakat, minat, dan keterampilan siswa merupakan salah satu
kegiatan pendidikan di sekolah selain kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
tersebut dikelompokkan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam meningkatkan keterampilan pada siswa, maka diadakan suatu
kegiatan untuk membina bakat, minat, dan keterampilan siswa. Kegiatan untuk
membina
keterampilan
siswa
di
sekolah
dinamakan
ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler di sekolah memiliki peran yang mulia, dimana dalam kegiatan
tersebut terkandung suatu proses untuk membina bakat, minat, keterampilan siswa
memacu ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif. Ekstrakurikuler
adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa, yang dilakukan baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan siswa (Mediawan : 2012).
Kegiatan ekstrakurikuler penting bagi siswa yang berada pada masa awal
remaja yang pada umumnya berada pada jenjang SMP. Mereka sedang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mengalami perubahan aspek fisik, sosial dan psikis. Kegiatan ekstrakulikuler
membantu untuk mengembangkan aspek-aspek tersebut. Hurlock (1999: 209)
mengemukakan bahwa :
“Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan
intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namun, hanya
sedikit remaja yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini
dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam pelbagai kegiatan
ekstrakulikuler menguasai praktek ini. Namun mereka yang tidak aktif tidak
memperoleh kesempatan ini”
Kegiatan
ekstrakurikuler
juga
dapat
membentuk
pengembangan
kemampuan di bidang sosial. Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan minat
dan hobi juga dapat dilakukan dalam kegitan-kegiatan sosial (Syaodih, 2007:188).
Siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dan
Pramuka diharapkan dapat berpartisipasi dan sekaligus belajar dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan, misalnya bakti sosial ke panti asuhan, panti jompo,
membantu dan meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam.
Namun demikian kegiatan ekstrakurikuler kurang diminati para siswa. Hal ini
dikarenakan siswa belum mengetahui dengan jelas manfaat positif mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Siswa yang kurang berminat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler atau sering abstain dipengaruhi beberapa faktor antara lain; malas,
tidak sesuai dengan minat.
Namun demikian, ada juga siswa yang berminat mengikuti ekstrakurikuler
karena pengaruh sosial, pengaharapan berupa nilai, dan pengelolan ektrakurikuler
yang menarik. Lebih idealnya siswa berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
karena siswa itu sendiri ingin mengembangkan bakat, sadar akan manfaat dan
senang atau tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Manfaat kegiatan ektrakurikuler antara lain (1) Terisinya waktu luang di
luar
kegiatan
kurikuler
dengan
kegiatan
yang
bermanfaat;
(2)
Teraktualisasikannya potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai
bakat dan minat; (3) Tersiapkannya siswa menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani. Muaranya, tercapainya tujuan pendidikan
nasional (suaramerdeka.com/Hernawan).
Kegiatan ekstrakurikuler siswa akan dimasukkan ke dalam raport,oleh
karena itu sekolah banyak menawarkan berbagai ekstrakurikuler dan siswa harus
memilih dan mengikuti ekstrakulikuler baik yang wajib maupun tidak wajib.
Seorang konselor sekolah diharapkan dapat mengarahkan minat dan bakat siswa
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Siswa yang tidak mempunyai minat
sama sekali dengan kegiatan ekstrakurikuler sekolah dapat diberi pengarahan atau
bimbingan yang berkaitan tentang ekstrakurikuler sekolah. Konselor sekolah
dapat memperkuat minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan
memperngaruhi persepsi siswa. Persepsi dapat dipengaruhi oleh faktor stimulus
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu minat yang dipengaruhi dari dalam
diri siswa tersebut sedangkan persepsi eksternal adalah minat yang dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar atau dari luar diri siswa tersebut Walgito (2010). Jadi,
siswa diharapkan bisa aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika mengikuti Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP BOPKRI II Yogyakarta pada tahun 2010, peneliti
melihat ada beberapa siswa yang sering membolos dan bahkan keluar dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
kegiatan ekstrakurikuler baik itu ekstrakurikuler wajib maupun pilihan. siswa
yang sering membolos dan bahkan keluar dari kegiatan ekstrakurikuler juga
terjadi di SMP N 5 Purworejo. Menurut hasil wawancara dengan konselor sekolah
SMP N 5 Purworejo, banyak anak yang membolos dan keluar dari kegiatan
ekstrakurikuler. Peneliti mendekati beberapa siswa yang sering membolos
kegiatan ekstrakurikuker dan menanyakan alasan mengapa mereka membolos atau
keluar dari kegiatan ektrakurikuler yang dipilihnya.
Ada berbagai alasan siswa membolos/ keluar dari kegiatan ekstrakurikuler
misalnya malas, salah memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati, fasilitas
yang terbatas, kegiatan kurang menyenangkan, kurang disiplinnya pembina
ekstrakurikuler. Karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat minat siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler sekolah di SMP N 5 Purworejo. Peneliti menyusun topiktopik bimbingan untuk mendorong siswa berdasarkan analisis butir item
instrumen.
B. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang dijawab melalui penelitian ini dirumuskan secara
operasional sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat minat siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo
Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?
2. Item-item instrument mana yang terindikasi rendah untuk digunakan
sebagai dasar usulan penyusunan topik-topik bimbingan pada siswa
kelas VII SMP N 5 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tingkat minat siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo Tahun
Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Mengidentifikasi item-item yang termasuk kategori rendah untuk
dijadikan sebagai dasar usulan penyusunan topik-topik bimbingan
3.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangan bagi pengembangan pengetahuan dalam bimbingan dan
konseling, khususnya yang berhubungan dengan minat siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi SMP N 5 Purworejo
Hasil ini dapat memberi informasi bagi sekolah mengenai kegiatan
ekstrakurikuler yang diminati siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh
sekolah. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pihak
sekolah untuk menentukan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
b. Bagi konselor sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing
khususnya guru pembimbing SMP N 5 Purworejo untuk meningkatkan
kegiatan program ekstrakurikuler.
c.
Bagi para siswa kelas VII SMP N 5 Purworejo
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi untuk membantu
siswa mengetahui minat dan bakat dalm memilih kegiatan ekstrakulikuler
yang beragam untuk dilakukan dalam pengembangan dirinya.
d.
Bagi penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberi informasi awal untuk melakukan
penelitian yang memiliki tema yang sama dan dapat membantu peneliti
lain mengetahui minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
4. Definisi Operasional
1. Minat adalah minat sebagai sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang diinginkan.
2. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar
jam pelajaran, dan merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan
serta bagian dan kebijaksanaan pendidikan.
3. Minat dalam penelitian ini adalah dorongan dalam diri siswa kelas VII
SMP N 5 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mengikuti suatu
kegiatan ekstrakurikuler. Siswa mau melibatkan diri dalam kegiatan
ekstrakurikuler dengan senang hati karena ingin mengembangkan diri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Minat
1. Pengertian Minat
Pengertian minat tidak bisa terlepas dari pengertian motivasi. Dalam
Santrock (2009 : 199), American Psychological Association menjelaskan
motivasi adalah sebuah komponen utama dari prinsip psikologis yang
berpusat pada siswa. Motivasi merupakan aspek penting dari sebuah
pengajaran dan pembelajaran. Motivasi (motivation) melibatkan proses yang
memberikan energi, mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah dan
dapat dipertahankan. Seorang siswa yang tidak mempunyai motivasi tidak
akan mencurahkan usaha yang diperlukan untuk mengikuti suatu kegiatan.
Dalam motivasi, minat termasuk dalam kategori motivasi intrinsik.
Konsep minat sendiri digolongkan sebagai sesuatu yang lebih spesifik
dibanding motivasi intrinsik. Minat individual dianggap sebagai relatif stabil.
Minat situasional yang diyakini dibangkitkan oleh aspek spesifik dari suatu
aktivitas tugas (Santrock, 2009: 206). Menurut pendapat Urdan dan Turner
(2005, dalam Schunk
2008: 210)
minat personal adalah disposisi
(pembawaan) yang bersifat lebih stabil pada topik atau bidang tertentu
sementara
minat
situasional
merepresentasikan
(sementara) pada bidang tertentu.
7
perhatian
temporer
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Minat (interest) adalah sebuah konsep psikologis karena minat pada
dasarnya melibatkan aspek kognitif dan afektif. Menurut Chaplin (Kartini
Kartono, 2005: 255), minat adalah (1) suatu sikap yang berlangsung terus
menerus yang memerlukan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya
jadi lebih selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang menyatakan
bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi
individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun
tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu. Minat juga diartikan sebagai
suatau perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan atau
campuran
dari
perasaan,
harapan,
prasangka,
cemas,
takut
da n
kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu.
Hurlock (2008:114) mengartikan minat sebagai sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat berbeda
dengan kesenangan. Bila orang melihat sesuatu hal itu menguntungkan, maka
orang yang berminat akan berusaha untuk memperolehnya. Minat bersifat
menetap tetapi bisa saja hilang, bila tidak tersalurkan dengan baik, sedangkan
kesenangan merupakan minat yang bersifat sementara dan tidak tetap.
Apabila siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hanya berdasarkan
kesenangannya saja maka, lambat laun siswa yang bersangkutan tidak lagi
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan minat lebih bersifat tetap
karena minat memuaskan kebutuhan siswa. Minat adalah kecenderungan
yang relatif menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
merasa senang untuk bergabung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan bidang yang bersangkutan. Mappiere (1982: 82) mengemukakan
bahwa, minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan-kecenderungan yang lain yang mengarahkan individu kepada
sesuatu pilihan tertentu.
Dari definisi-definisi di atas, minat dapat diartikan sebagai kesukaan,
kegemaran, ketertarikan pribadi seseorang akan sesuatu yang bersifat relatif
tetap karena minat dilakukan tanpa merasa tertekan dan sebaliknya subyek
merasa tertarik dan gembira untuk terlibat dalam kegiatan yang diikuti.
Dorongan untuk mengikuti suatu kegiatan ekstrakurikuler muncul dari dalam
diri siswa. Siswa mau melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan
senang hati karena ingin mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi.
2. Aspek-Aspek Minat
Menurut Hurlock (2008:116) minat mempunyai dua aspek, yaitu
kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang
dikembangkan remaja berkaitan dengan minat terhadap bidang tertentu. Pada
aspek ini remaja menggunakan pikirannya untuk mempertimbangkan
keguanaan dari kegiatan yang dilakukan. Pertimbangan dari kegunaan
tersebut berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
dari lingkungannya. Misalnya, remaja menganggap ekstrakurikuler sebagai
kegiatan untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Minat remaja
terhadap ekstrakurikuler dapat berbeda jika remaja tidak menganggap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
kegiatan ekstrakurikuler hanya untuk mengisi waktu luang saja, tetapi juga
dapat menguntungkan bagi dirinya.
Sunaryo (2011:79) mengemukakan bahwa menurut pendekatan modern,
kognisi merupakan istilah yang mengacu pada proses mental yang terlibat
dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman termasuk berpikir, mengetahui,
mengingat, menilai, dan memecahkan masalah dengan mencakup bahasa,
imajinasi, persepsi, dan perencanaan.
Aspek afektif merupakan sikap seseorang terhadap kegiatan yang
diminatinya. Aspek ini menampakkan segi emosional, setelah melakukan
kegiatan lalu menjadi rasa suka pada kegiatan tersebut. Misalnya, remaja
sebagai siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan perasaan senang
dan tidak terpaksa. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, aspek afektif minat sekali
terbentuk cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibandingkan dengan
aspek kognitif.
Hurlock (2008:118) menyatakan bahwa aspek afektif lebih penting dari
pada aspek kognitif dengan alasan sebagai berikut.
a. Perasaan senang dalam mengikuti kegiatan merupakan aspek
afektif yang berperan memotivasi tindakan remaja.
b. Bila remaja sudah memiliki minat pada bidang tertentu,
aspek afektif cenderung menetap dalam dirinya dibanding
dengan aspek kognitif. Apabila remaja sudah merasa senang
mengikuti salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
yang bersangkutan cenderung akan diikuti secara terus
menerus.
Taksonomi afektif Bloom dalam Notoatmodjo (2007), aspek afektif
meliputi lima kategori :
a. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran
kemauan
untuk
menerima
perhatian
yang
terpilih.
Merupakan masa dimana kita menerima rangsangan melalui
panca indra.
c. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori
persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan
d. Penilaian
(valueting)
yang
terdiri
dari
sub-kategori
penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai-nilai
tertentu
e. Organisasi
(organization)
yaitu
kemampuan
dalam
melakukan penyusunan langkah terhadap nilai baru yang
diterima
f. Pencirian (characterization) kemamuan dalam memahami
ciri dari nilai baru yang diterima.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
3. Macam - Macam Minat Remaja
Perbedaan dalam kemampuan dan pengalaman belajar serta keadaan
fisiknya yang masih kuat dan senang bergerak, menjadikan minat remaja
bervariasi. Semua remaja akan memenuhi kebutuhan individualnya, seperti
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan dapat memunculkan minat yang
berbeda-beda sesuai dengan keadaan fisikdan kepuasan psikis yang diperoleh
dari kegiatan yang diikuti. Ada beberapa macam minat yang hampir universal
dalam suatu budaya untuk mengembangkan minat (Hurlock, 2008 : 119).
Inilah minat-minat yang sesuai untuk kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :
a. Minat terhadap rekreasi, yaitu kecenderungan remaja untuk
melakukan kegiatan yang dapat mengembalikan pikiran, jiwa
dan jasmani remaja yang tegang menjadi segar kembali.
Kegiatan intrakurikuler yang diikuti remaja sebagai siswa
sekolah dapat membuat pikiran, dan jasmani menjadi tidak
seimbang dan tegang. Maka, kegiatan ekstrakurikuler
diadakan sekolah supaya dapat menjadi kegiatan rekreasi
bagi siswa untuk mengisi waktu luangnya.
b. Minat pada prestasi
Bila remaja memiliki prestasi maka ia akan lebih dihargai
oleh
teman-temannya
selanjutnya
remaja
dan
lingkungan
berminat
untuk
sosialnya,
dan
meningkatkan
prestasinya. Bila remaja sebagai siswa di sekolah tidak
mempunyai prestasi akademik yang menonjol, ia dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
meningkatkan prestasi di bidang lainnya seperti kegiatan
ekstrakurikuler.
c. Minat pada kemandirian
Remaja merasa bahwa dirinya sudah mampu melakukan
sesuatu sendiri. Ia tidak mau diatur lagi. Bila orang
disekelilingnya
terutama
orang
tua
masih
mengatur
kehidupannya. Dia akan memberontak, oleh karena itu
remaja sangat berminat untuk menunjukkan kemandiriannya
pada orang di sekelilingnya. Misalnya melalui kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka.
d. Minat pada agama
Remaja yang dalam kehidupan sehari-harinya dibesarkan
dengan kebiasaan berdoa, misalnya sebelum makan, sebelum
tidur dan menceritakan cerita-cerita alkitab, cenderung
mempunyai minat yang lebih besar pada agama dibandingkan
dengan remaja yang kehidupan beragamanya terbatas pada
pelajaran agama di sekolah saja. Minat ini dapat disalurkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
keagamaan.
e. Minat pada kesehatan
Minat ini timbul karena remaja menyadari pentingnya
menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan
adalah berolahraga. Minat remaja terhadap kegiatan olahraga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dapat disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
berkaitan dengan olahraga.
f. Minat terhadap lambang status
Lambang status menunjukan bahwa orang memiliki status
yang lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain misalnya
remaja sebagai siswa di sekolah yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang menghasilkan banyak prestasi akan
meningkat statusnya sebagai siswa yang berbakat. Minat
remaja untuk mendapatkan status lebih tinggi dapat menajdi
sangat kuat karena ingin mendapat penghargaan dari orang
lain (Hurlock, 2008:216).
4.
Perkembangan Minat Remaja
Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berada
antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Menurut Sarlito (2005: 9) masa remaja
merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju dewasa..
Perubahan-perubahan yang dialami oleh remaja yaitu memiliki rasa
ketertarikan terhadap sesuatu yang di sukainya.
Proses terjadinya minat pada remaja tidak terjadi secara instan, banyak
yang melatarbelakangi terjadinya minat pada remaja. Menurut Hurlock (2008 :
116-119) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat remaja,
terutama minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1)
15
Faktor kebutuhan jasmani adalah faktor yang berhubungan erat
dengan pemenuhan kebutuhan fisik, misalnya ekstrakurikuler
olahraga. Remaja akan merasa puas dengan keadaan jasmaninya
bila ia dapat menyalurkan minatnya melalui kegiatan-kegiatan
yang mengandalkan kelincahan fisik misalnya berlari dan
menendang. Ia dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olah raga
sepak bola.
2)
Pengalaman, diartikan bahwa remaja mempunyai pengalaman yang
mengesankan terhadap objek tertentu. Misalnya remaja mempunyai
pengalaman pada waktu di bangku Sekolah Dasar menjuarai
olimpiade matematika dan ketika masuk Sekolah Menengah
Pertama akan mendalami lagi matematika dan ilmu sains lainnya.
3)
Faktor emosional adalah faktor rasa puas dan senang terhadap
objek tertentu akan memunculkan minat dalam diri remaja untuk
melakukan kegiatan yang menimbulkan rasa puas dan senang.
Misalnya remaja yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni
lukis, remaja mengungkapkan perasaannya lewat lukisan. Remaja
merasa senang ketika dapat mencurahkan perasan dengan lukisan
sesuai apa yang dialaminya
4)
Faktor motif sosial adalah faktor yang dapat membangkitkan minat
melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kebutuhan
sosial. Motif sosial dapat juga dimaksudkan remaja mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler untuk bersosialisasi dengan teman baru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5)
16
Kesadaran akan objek minat, yaitu kesadaran remaja akan manfaat
kegiatan yang diikutinya.
6)
Komentar dan penerimaan dari teman sebaya dan orang dewasa
terhadap objek minat, yaitu semakin banyak menerima komentar
positif dan makin diterima objek minatnya, maka remaja merasa
didukung untuk mengembangkan minatnya.
7)
Bakat, yaitu kemampuan tertentu yang dibawa sejak lahir, misalnya
remaja
memiliki
bakat
menyanyi,
bakat
tersebut
dapat
dikembangkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan
suara/vocal group. Bila remaja ingin mengembangkan bakatnya
tersebut maka ia akan berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
paduan suara/vocal group.
8)
Pengaruh lingkungan, yaitu lingkungan di sekitar remaja yang
mempengaruhinya dalam mengikuti kegiatan yang ia minati,
misalnya teman-temannya di sekolah mengajaknya mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tertentu sehingga meningkatkan minatnya
untuk mengikuti kegiatan yang bersangkutan.
9)
Media massa, yaitu media massa dengan berbagai bentuk baik
cetak maupun elektronik memvisualisasikan berbagai kegiatan
yang
mendorong
bersangkutan.
remaja
untuk
mengikuti
kegiatan
yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B.
1.
17
Ekstrakurikuler
Hakikat Kegiatan Ekstrakurikuler
Direktorat Pendidikan Kesiswaan (1990: 2) mendefinisikan
kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan di luar jam pelajaran
intrakurikuler dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan
siswa, menyalurkan bakat minat, serta melengkapi pembinaan manusia
seutuhnya.
Selain mengikuti kegiatan intrakurikuler siswa juga diharapkan
dapat menyalurkan bakat dan minatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang diselengarakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
siswa akan menyeimbangkan perkembangan siswa yang mengikutinya.
Winkel (2004: 575), menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
Kegiatan ekstrakurikuler terbagi atas kegiatan yang diatur dalam kegiatan
pendidikan di sekolah, kegiatan yang berhubungan dengan rekreasi,
kebudayaan, olahraga, dan pelayanan sosial. Semua kegiatan dapat
dilakukan di dalam dan di luar sekolah.
Dari rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah.
Kegiatan
ekstrakurikuler
memperdalam
dan
diselenggarakan
memperluas
serta
oleh
sekolah
mengembangkan
untuk
potensi
pengetahuan maupun kemampuan siswa berdasarkan bakat dan minatnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
18
Menurut Supriatna (2010: 4) tujuan-tujuan kegiatan ekstrakurikuler
adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu
yang meliputi bakat, minat dan kreativitas;
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari
usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan;
c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat.
d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manuasia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil
society).
3.
Menurut Supriatna (2010: 4) ada beberapa jenis
kegiatan
ekstrakurikuler yaitu sebagai berikut :
a.
Kegiatan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Jenis kegiatannya adalah :
1) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan agamanya masingmasing
2) Memperingati hari-hari besar agama
3) Membina kegiatan toleransi antar umat beragama
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
4) Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan
di sekolah.
b. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain :
1) Melaksanakan tata tertib sekolah,melaksanakan gotong
royong dan kerja bakti (bakti sosial)
2) Melaksanakan norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan
3) Menumbuh kembangkan kesadaran untuk rela berkorban
terhadap sesama
4) Melaksanakan
ketertiban,
kegiatan
keindahan,
7K
(keamanan,
kekeluargaan,
kebersihan,
kedamaian
da n
kerindangan)
c.
Kegiatan pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan,
dan bela negara. Jenis kegiatannya adalah :
1) Melaksanakan upacara bendera pada hari senin, dan harihari besar nasional
2) Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai
sejarah
3) Mengahayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasional
4) Menjaga dan menghormati symbol-simbol dan lambanglambang Negara,
5) Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan,
dan semangat perjuangan para pahlawan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
d.
20
Kegiatan pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga
sesuai bakat dan minat;
1) Mengadakan lomba mata pelajaran
2) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah
3) Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi yang
bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
4) Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke
tempat-tempat sumber belajar
5) Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian
6) Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah
7) Mengembangkan ilmu sains, seni, dan olahraga
8) Menyelenggarakan festival dan lomba seni
9) Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga
e.
Kegiatan pembinaan demokrasi hak asasi manusia, pendidikan
politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam
konteks masyarakat plural :
1) Mengembangkan peran siswa dalam Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS)
2) Melaksanakan latihan kepemimpinan
3) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat,
dan pidato
4) Melaksanakan penghijauan dilingkungan sekolah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
f.
Kegiatan
pembinaan
kreativitas,
keterampilan
21
dan
kewiraswastaan. Jenis kegiatannya adalah:
1) Meningkatkan keterampilan dalam menciptakan sesuatu
lebih berguna
2) Meningkatkan keterampilan di bidang teknologi
3) Meningkatkan
usaha-usaha
keterampilan
tangan,
meningkatkan usaha koperasi sekolah
g.
Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi. Jenis
kegiatannya adalah :
1) Meningkatkan usaha kesehatan sekolah
2) Meningkatkan kesehatan mental
3) Menyelengarakan lomba berbagai macam olahraga.
h.
Kegiatan pembianaan budaya dan kreasi seni. Jenis kegiatannya
adalah :
1) Meningkatkan wawasan dan keterampilan siswa dibidang
seni
2) Mementaskan, memamerkan hasil berbagai karya seni.
3) Meningkatkan daya cipta seni
4) Meningkatkan apresiasi budaya
i.
Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK):
1) Memanfaatka
TIK
untuk
memfasilitasi
kegiatan
pembelajaran
2) Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
j. Pembinaan komunikasi dalam bahasa inggris, antara lain :
1) Melaksanakan lomba debat dan pidato
2) Melaksanakan lomba menulis dan korespondensi
3) Melaksanakan kegiatan English Day
4. Dalam buku panduan KTSP 2012/2013 SMP N 5 Purworejo kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di SMP N 5 Purworejo terdiri dari:
a. Jenis kegiatan keagamaan meliputi:
1) BTA (Baca Tulis Al-qur’an)
2) Rebana
b. Jenis kegiatan Intelektualitas meliputi :
1) English Club
2) KIR
c. Jenis kegiatan akademik meliputi :
1) OSN (Olimpiade Sains)
d. Jenis kegiatan apresiasi seni :
1) Drum Band
2) Group Band
3) Melukis
4) Batik
e. Jenis kegiatan kesehatan jasmani dan olahraga :
1) Panahan
2) Bulu tangkis
3) Catur
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
4) Bola basket
5) Voli
6) Pincak Silat
f. Jenis kegiatan lain :
1) Pramuka
2) PMR.
3) Komputer
C. Pelayanan Bimbingan
1. Pengertian Pelayanan Bimbingan
Menurut Winkel dan Hastuti (2004:27), bimbingan mempunyai
pengertian “memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahuakan sesuatu
sambil memberikan nasihat, mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan
pelayanan bimbingan itu sendiri ialah supaya manusia mengatur kehidupannya
sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul
tanggung
jawab
sepenuhnya
a ta s
hidupnya
sendiri,
menggunakan
kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada citacita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan
semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.
2. Ragam Bimbingan
Winkel dan Sri Hastuti (2004: 113), mengemukakan ada tiga macam
ragam bimbingan yaitu:
a. Bimbingan Karier
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
Bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan,
dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi tertentu
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan dan dalam
menyesuaikan diri dengann berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan
yang telah dimasuki
b. Bimbingan Akademik
Bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, memilih
program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan sekolah.
c. Bimbingan Pribadi –Sosial
Bimbingan dalam mengahadapi keadaan batinnya sendiri dn mengatasi
berbagai pergumulan dalam batinnya, mengatur dirinya di bidang
kerohanian, perawatan, jasmani, pengisian waktu luang, serta bimbingan
dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesame di berbagai
lingkungan.
3. Sifat Bimbingan
Sifat bimbingan menunjuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam
pelayanan bimbingan. Winkel dan Sri Hastuti (2004: 112) menetapkan ada
tiga tujuan bimbingan, yaitu:
a. Bimbingan Perseveratif
Bimbingan
yang
bertujuan
mendampingi
siswa
supaya
perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin. Misalnya membantu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
siswa dalam mengambil sikap yang tepat terhadap orangtua yang pada
umumnya dianggap kolot oleh kaum remaja.
b. Bimbingan Preventif
Bimbingan yang bertujuan membekali siswa agar lebih siap menghadapi
tantangan-tantangan di masa datang dan mencegah timbulnya masalah
kelak. Misalnya, memberikan informasi kepada siswa SMA tentang
tujuan serta isi program studi IPA, IPS dan Bahasa.
c. Bimbingan Korektif
Bimbingan yang bertujuan membantu siswa dalam mengoreksi
perkembangannya yang mengalami salah jalur. Misalnya, membantu
siswa kelas 11 SMA yang tidak naik kelas karena salah memilih jurusan
yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuannya.
4. Kaitan Bimbingan dengan Ekstrakurikuler
Bimbingan mempunyai pengertian memberikan informasi kepada
individu, yaitu dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau
menetapkan suatu pilihan yang sesuai dengan dirinya. Setiap individu dalam
hidupnya selalu dihadapkan pada keputusan untuk memilih sesuatu. Menurut
William M. Proctor (Winkel dan Hastuti 2004:106) menjelaskan mengenai
salah satu model bimbingan, yaitu fungsi penyaluran yang menyangkut
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam memilih program studi tertentu,
kegiatan ekstrakurikuler, bentuk rekreasi sehat, serta jalur persiapan untuk
menentukan karier yang sesuai dengan minat, bakat dan cita-cita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Bimbingan tidak hanya diberikan kepada siswa yang bermasalah, tetapi
juga kepada siswa yang tidak bermasalah. Untuk itu dalam Pelayanan
Bimbingan Kegiatan ekstrakurikuler ini, peran guru pembimbing sangat
penting. Guru pembimbing dapat berperan membantu siswa untuk memilih
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat, bakat dan keinginan
siswa tanpa adanya paksaan. Dengan memberikan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh sekolah. Jika ada
siswa yang bermasalah dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, karena
merasa salah dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler, guru pembimbing
dapat membantu siswa untuk mencari jalan keluar masalahnya. Selain itu
guru pembimbing juga dapat berperan membantu siswa untuk merefleksikan
pemikiran, pengalaman, dan perasaannya dalam mengi