PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA PARULIAN 2 MEDAN.
SURAT DARI REDAKSI
Puji syukur dan terima kasih atas penyertaanNya, sehingga Jurnal Generasi
Kampus Volume 5 nomor 2 September tahun 2012 dapat terbit sesuaidengan harapan
yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus merupakan sebuah media ilmiah yang
menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel non hasil penelitian (kajian teori) yang
menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan.
Pada kesempatan yang baik inidisampaikan terima kasih kepada para penulis,
penyunting pelaksana, dan para penyunting ahliyang telah membantu dalam rangka
penyusunan artikel pada jurnal ilmiah ini. Dalam jurnal edisi ini akan ditampilkan
beberapa artikel yang berjudul: 1) Pendidikan dan Pembelajaran yang Demokratis dan
Humanitis, 2) Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran
Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan, 3) Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar, 4) Model Pengendali
Implementasi Pendidikan Karakter Guru-Guru, 5) Pengaruh Komunikasi Interpersonal
dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan, 6)
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis Website Dari Materi Penggunaan
Motor Listrik Di Unimed, 7) Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok
dalam Menyanyikan Lagu Daerah Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam), 8) Application
of Vasicek’s Rate Interest Model in Term Insurance Premiums Calculation, 9) Metode
Heuristik untuk Menyelesaikan Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis Mean-VarianceValue at Risk, 10) Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat Pembuangan Akhir
sampah (TPAS) Marelan dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resitivitas.
Kiranya Jurnal Generasi Kampus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan dalam rangka pemberdayaan dunia pendidikan
Medan, September 2012
Penanggungjawab Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNIMED,
Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd.
NIP. 19570515 198403 1 004
ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2008
IL 2008
VOLUME 5, NOMOR 2, SEPTEMBER 2012
Daftar Isi
Bornok Sinaga
Hamonangan Tambunan
Sukarman Purba
Wanapri Pangaribuan
Paningkat Siburian
Maju Lumban Gaol
Lamhot Basani Sihombing
Sudianto Manullang
Erlinawaty Simanjuntak
Rahmatsyah, Rita Juliani,
Nita Kartika Rini
Pendidikan
dan
Pembelajaran
yang
Demokratis dan Humanitis
Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Pembelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Kelistrikan
Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di
Kota Pematang Siantar
Model Pengendali Implementasi Pendidikan
Karakter Guru-Guru
Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan
Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan
Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis
Website Dari Materi Penggunaan
Motor
Listrik Di Unimed
Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok dalam Menyanyikan Lagu Daerah
Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam)
Application of Vasicek’s Rate Interest Model
in Term Insurance Premiums Calculation
Metode Heuristik untuk Menyelesaikan
Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis
Mean-Variance-Value at Risk
Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat
Pembuangan Akhir sampah (TPAS) Marelan
dengan Menggunakan Metode Geolistrik
Resitivitas
1-18
19-28
29-44
45-66
67-81
82-104
105-119
120-130
131-147
147-167
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI
BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA
PARULIAN 2 MEDAN
Paningkat Siburian
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap motivasi berprestasi dan kepuasan kerja, dan pengaruh motivasi
berprestasi terhadap kepuasan kerja Guru SMA Parulian 2 Medan. Hasil analisis
jalur menemukan (1) koefisien jalur antara komunikasi interpersonal (X1) dengan
motivasi berprestasi (X2), yaitu ρ21 = 0,726; (2) koefisien jalur antara komunikasi
interpersonal (X1) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu ρ31 = 0,343;dan (3
koefisien jalur antara motivasi berprestasi (X2) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu
ρ32 = 0,511 adalah signifikan pada α sebesar 0,05.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Motivasi Berprestasi
PENDAHULUAN
Sesuai
kehidupan
dengan
global,
tantangan
peran
dan
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional.
Sehubungan dengan itu, telah
tanggung jawab guru pada masa
mendatang akan semakin kompleks,
dilakukan berbagai
sehingga guru harus meningkatkan
menjadikan guru profesional, baik
kompetensinya secara terus-menerus
melalui
Pendidikan
untuk mendapatkan kepuasan kerja
Profesi
Guru
yang tinggi. Guru merupakan ujung
melalui kegiatan pendidikan lanjutan
tombak yang berada pada garis
yang relevan di perguruan tinggi.
terdepan yang langsung berhadapan
Bagi guru yang telah memiliki
dengan
peserta
melalui
sertifikat pendidik diberikan tunjang
kegiatan
pembelajaran
dalam
profesi, sehingga mereka memiliki
kelas ataupun di luar kelas. Untuk
kepuasan kerja yang tinggi dan
itu, guru wajib memiliki kualifikasi
kinerjanya dapat meningkat.
akademik,
didik
kompetensi,
di
upaya
dan
(PLPG)
Namun dikemukakan
sertifikasi
untuk
Latihan
maupun
bahwa
pendidik, sehat jasmani dan rohani,
saat
serta
permasalahan untuk menjadi tenaga
memiliki
kemampuan
ini
guru
menghadapi
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
profesional dengan tingkat apresiasi
kepuasan kerja guru tinggi, maka
dari lingkungan yang masih rendah,
akan sangat mudah mencapai tujuan
yang
masih
yang diharapkan secara sempurna.
menganggap remeh profesi seorang
Kepuasan kerja guru merupakan
guru (Tim Instruktur PLPG, 2008;
suatu
10).
dikemukakan
mempengaruhi kualitas kerja guru
bahwa kepuasan kerja guru sebagai
dalam mewujudkan pendidikan yang
sikap
bermutu. Oleh karena itu, dalam
mana
masyarakat
Selanjutnya,
umum
guru
terhadap
faktor
yang
dominan
pekerjaannya belum sesuai dengan
rangka
harapan (Nirva Diana, 2006: 3).
pendidikan, perlu diteliti kepuasan
Berkaitan dengan itu, dijelaskan
meningkatkan
kerja guru serta faktor-faktor yang
bahwa kepuasan kerja merupakan
mempengaruhinya.
faktor
mengingat
yang
mempengaruhi
mendasar
yang
mutu
Namun,
luasnya
permasalahan
kinerja.
Sesuai
yang berhubungan dengan kepuasan
Sistem
Perilaku
kerja guru, diadakan pembatasan
dijelaskan bahwa budaya organisasi
masalah, sehingga memungkinkan
mempengaruhi kepemimpinan dan
tercapainya tujuan penelitian.
dengan
Teori
komunikasi,
selanjutnya
kepemimpinan
dan
komunikasi
Penelitian ini hanya berfokus
mengkaji
pengaruh
komunikasi
mempengaruhi motivasi, dan pada
interpersonal,
akhirnya
mempengaruhi
berprestasi terhadap kepuasan kerja
kepuasan kerja (Newstrom, 2007:
guru SMA Parulian 2 Medan.pada
26).
tahun 2009.
motivasi
Berbeda halnya dengan Teori
dan
motivasi
Berdasarkan
pembatasan
Model Integrasi Perilaku Organisasi
masalah, dibuat perumusan masalah
yang menjelaskan bahwa budaya
sebagai
organisasi,
komunikasi
kepemimpinan,
dan
berikut:
1)
interpersonal
Apakah
guru
kemampuan berkomunikasi secara
mempengaruhi motivasi berprestasi
langsung mempengaruhi motivasi
secara
dan
komunikasi
kepuasan
kerja
(Colquitt,
LePine, dan Wesson, 2009: 8). Jika
langsung
?,
2)
Apakah
interpersonal
mempengaruhi kepuasan kerja guru
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
secara
langsung
?,
Apakah
1) Memberikan informasi tentang
motivasi berprestasi mempengaruhi
kepuasan kerja guru serta faktor-
kepuasan
faktor yang mempengaruhinya, yaitu
kerja
3)
guru
secara
langsung?. Adapun tujuan penelitian
komunikasi
ini adalah untuk : 1) Mengetahui
motivasi berprestasi sebagai bahan
apakah
komunikasi
pertimbangan
guru
mempengaruhi
interpersonal
motivasi
interpersonal
bagi
Departemen
dan
pihak
Pendidikan
Nasional
berprestasi guru secara langsung, 2)
dalam rangka peningkatan kepuasan
Mengetahui
kerja guru, 2) Memberikan dukungan
apakah
interpersonal
komunikasi
mempengaruhi
empiris
terhadap
teori
yang
kepuasan kerja guru secara langsung,
mendasari paradigma penelitian serta
3)
motivasi
memberikan bahan bandingan bagi
berprestasi mempengaruhi kepuasan
penelitian yang relevan di kemudian
kerja guru secara langsung.
hari.
Mengetahui
apakah
Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Deskripsi Teoretis dan Hipotesis Penelitian
yang
Kepuasan Kerja Guru
didapatkan
guru
dalam
Kepuasan
kerja
kerja
menunjuk
pekerjaannya.
umum
seseorang
meliputi reaksi atau sikap kognitif,
terhadap pekerjaannya (Robbins, dan
afektif, dan evaluative (Locke dalam
Coulter, 2007: 421). Kepuasan kerja
Dunnette,
adalah sekumpulan perasaan yang
Discrepancy
menyenangkan
tidak
bahwa nilai pekerjaan lebih penting
emosi-emosi
dibandingkan nilai kebutuhan dalam
Kepuasan
kepada
sikap
atau
menyenangkan
dan
1976:
Theory
130.
Value
menjelaskan
para
pekerja
pemenuhan
memandang
pekerjaan
mereka
(Greenberg, 1999: 81). Hal ini berarti
(Newstrom,
207:
Jadi,
bahwa kepuasan kerja seseorang
dengan
kepuasan
mana
kerja
204).
guru
sangat
sangat
kepuasan
ditentukan
oleh
kerja
nilai
ditentukan oleh kesesuaian antara
pekerjaanya atau hasil kerja yang
apa yang diharapkan dengan apa
dicapai. Teori nilai yang diperoleh
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
(value
attainment)
menjelaskan
dan motivasi (Newstrom, 2007: 26).
bahwa kepuasan kerja tergantung
Ada lima karakteristik
dari pada
kepuasan kerja, yaitu: pembayaran,
kesesuaian antara nilai
hasil keluaran yang diperoleh secara
pekerjaan,
individu
pada pekerjaannya dan
penyelia, dan rekan kerja (Gibson,
persepsi mengenai kemampuan atas
Ivancevich, dan Donnelly, 1996:
hasil tersebut (Greenberg, 1999:
153). Sehubungan
1840). Teori
Minnosota Satisfaction Questionare
Theory)
keadilan
(Equity
menjelaskan
bahwa
kesempatan
penting
menjelaskan
promosi,
dengan
bahwa
itu,
indikator-
kepuasan kerja merupakan hasil
indikator untuk mengukur kepuasan
persepsi
kerja
dari
keadilan
yang
adalah
(1)
kebebasan
berkenaan dengan input dan outcome
memanfaatkan
(Watson dalam Nirva, 2006: 18).
kebebasan bekerja secara mandiri,
Penjelasan
tersebut
mengungkapkankan
bahwa
(3)
waktu
kebebasan
luang,
(2)
berganti-ganti
pekerjaan dari waktu ke waktu, (4)
kepuasaan kerja menunjuk pada hasil
kebebasan
persepsi
yang
kepemimpinan atasan langsung, (6)
menyangkut kesetaraan antara apa
kompetensi pengawas, (7) tugas yang
yang diperoleh dari hasil kerja secara
diterima, (8) kesempatan bertindak
wajar. Selanjutnya, dikemukakan ada
terhadap orang lain, (9) persiapan
tiga
kerja, (10) kebebasan memerintah,
tentang
elemen
keadilan
keadilan, yaitu : (1)
bergaul,
(5)
gaya
input –outcome ; (2) comparison
(11)
person ; dan (3) equity and inequity
kemampuan,
(Nirva, 2006: 18).
menerapkan peraturan yang berlaku,
Kepuasan kerja didasarkan pada
(13)
kebebasan
gaji
memanfaatkan
(12)
yang
kebebasan
diterima,
(14)
faktor lingkungan kerja, seperti gaya
kesempatan mengembangkan karier,
penyelia, kebijakan dan prosedur,
(15)
afiliasi
keputusan,
kelompok
kerja,
kondisi
kebebasan
(16)
mengambil
kesempatan
kerja, dan tunjangan. Kepuasan kerja
menggunakan metode kerja, (17)
dipengaruhi
oleh
kondisi kerja yang mendukung, (18)
komunikasi,
dinamika
kepemimpinan,
kelompok,
kerja
sama,
(19)
penghargaan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
terhadap prestasi, dan (20) perasaan
kepada seseorang penerima melalui
pekerja
penggunaan simbol-simbol umum
terhadap
prestasinya
(Husaini, 2008: 468).
Dengan
konseptual
(Lunenburg, dan Ornstein, 2000;
demikian,
dapat
secara
dikemukakan
198).
Komunikasi
interpersonal
bahwa kepuasan kerja guru adalah
diartikan sebagai proses komunikasi
ungkapan
sikap
yang dilakukan seseorang dengan
pekerjaan
yang
pengalaman
dan
guru
mencerminkan
orang
lain
secara
langsung
yang menyenangkan
(Ofeinberg, 1994: 18). Komunikasi
menyenangkan
interpersonal menekankan transfer
tidak
berdasarkan
terhadap
kesesuaian
harapan dengan kenyataan
antara
informasi dari satu orang ke orang
yang
lain (Luthans, 2006: 380). Scott dan
didapatkan dari pekerjaaannya.
Mitchell
dalam
Robbins
mengemukakan bahwa komunikasi
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi merupakan unsur
penting dalam menjalin hubungan
antar manusia baik secara individu
maupun kelompok dalam organisasi.
Komunikasi
ialah
proses
penyampaian atau penerimaan pesan
dari satu orang kepada orang lain,
baik
langsung
langsung,
maupun
secara
tertulis,
tidak
lisan
maupun bahasa non verbal (Husaini,
2008:
transfer
389).Komunikasi
dan
pemahaman
adalah
arti
(Robbins, dan Coulter, 2007: 322).
Selanjutnya,
komunikasi
dijelaskan
adalah
bahwa
pengiriman
menjalankan empat fungsi utama di
dalam kelompok atau organisasi,
yaitu:
pengendalian,
motivasi,
pengungkapan emosi, dan informasi
(Robbins, 2006: 392). Secara khusus
dijelaskan
bahwa
interpersonal
sekolah
komunikasi
dalam
mempunyai
organisasi
tiga
fungsi
yaitu: fungsi penghubung, fungsi
mentation, dan fungsi regulasi (Grant
dalam
Siburian,
2008:
15).
Sehubungan dengan itu, dijelaskan
bahwa
guru
komunikasi
adalah
interpersonal
perilaku
berbagi
informasi guru dengan rekan sesama
guru, siswa, dan masyarakat di
informasi dari seseorang pengirim
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
lingkungan guru (Tambunan, 2008;
terkait dengan usaha, arah, dan
71).
ketekunan. Motivasi berhubungan
Komunikasi
berpengaruh
interpersonal
langsung
dengan bagaimana perilaku dimulai,
terhadap
digiatkan, dipertahankan, diarahkan,
motivasi berprestasi (Wayne, Pace,
dan dihentikan(Gibson, Ivancevich,
dan Faules, 2000: 203). Selanjutnya,
dan Donnelly, 1996: 183). Jadi,
dijelaskan
motivasi
bahwa
interpersonal
komunikasi
adalah
dorongan
yang
mempengaruhi
timbul pada atau di dalam diri
kepuasan kerja (Wayne, Pace, dan
individu yang menggerakkan dan
Faules, 2000: 203).
mengarahkan
Dengan
konseptual
bahwa
guru
demikian,
dapat
komunikasi
adalah
secara
perilakunya
mencapai
tujuan.
Motivasi
dikemukakan
berprestasi dapat diartikan sebagai
interpersonal
suatu dorongan dalam diri seseorang
perilaku
berbagi
untuk
melakukan
informasi guru dengan rekan sesama
sebaik-baiknya
guru,
pihak
prestasi
dengan
lainnya yang bersangkut paut dengan
(Anwar,
2007:
tugasnya.
berprestasi
peserta
untuk
didik,
dan
tugas
agar
ialah
dengan
mencapai
predikat
68).
terpuji
Motivasi
dorongan
dari
dalam diri untuk mengatasi segala
Motivasi Berprestasi Guru
Motivasi
berasal
tantangan
dari
kata
movere yang artinya menggerakkan
(Lunenburg, dan Ornstein, 2000: 88).
Motivasi menunjuk kepada proses
di
mana
digerakkan,
usaha
seseorang
diarahkan,
dan
dipertahankan terhadap pencapaian
tujuan (Robbins, dan Coulter, 2007:
482).
hambatan
dalam
upaya mencapai tujuan (Husaini,
2008: 29). Seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi bersedia
memikul tanggung jawab sebagai
konsekuensi
usahanya
untuk
mencapai tujuan, berani mengambil
resiko yang sudah diperhitungkan,
bersedia mencari informasi untuk
mengukur kemajuannya, dan ingin
Penjelasan
mengemukakan
dan
tersebut
bahwa
motivasi
kepuasan
dari
yang
telah
dikerjakannya.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Ada enam karakteristik orang yang
(3). Menyelesaikan tugas-tugas yang
mempunyai motif berprestasi tinggi,
memerlukan
yaitu :
keterampilan ;
(1). Memiliki
tingkat
tanggung
jawab pribadi yang tinggi ;
resiko ;
(3). Memiliki tujuan yang realistik ;
(4). Memiliki rencana kerja yang
menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasikan tujuan ;
konkrit
umpan
balik
dalam
semua
kesempatan
mereliasasikan
menjelaskan
sukar
dengan hasil yang memuaskan ;
(6). Mengerjakan
sesuatu
yang
sangat berarti ; dan
baik
dari
pada
orang
lain
(Anwar, 2007: 68). .
Secara khusus dijelaskan bahwa
yang
kepuasan kerja Greenberg, 1999:
diprogramkan
173-174). Jadi, motivasi berprestasi
Edward
bahwa
yang
motivasi berprestasi mempengaruhi
(McClelland, 1961: 122).
Selanjutnya,
hal
untuk
rencana
telah
orang
(7). Melakukan sesuatu yang lebih
kegiatan yang dilakukan ; dan
(6). Mencari
menjadi
tertentu ;
(5). Melakukan
(5). Memanfaatkan
dan
terkenal dan menguasai bidang
(2). Berani mengambil dan memikul
yang
(4). Berkeinginan
usaha
adalah salah satu faktor yang dapat
Murray
karakteristik
mempengaruhi kepuasan kerja guru.
Dengan
demikian,
secara
orang yang mempunyai motivasi
konseptual
berprestasi tinggi adalah sebagai
bahwa motivasi berprestasi guru
berikut :
adalah dorongan dalam diri guru
(1). Melakukan
sesuatu
dengan
sebaik-baiknya ;
(2). Melakukan
sesuatu
untuk
dapat
melakukan
sebaik-baiknya
dengan
dikemukakan
tugas
guna
dengan
mencapai
prestasi yang baik.
mencapai kesuksesan ;
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan
3. Motivasi
berprestasi
kerangka berpikir, diajukan hipotesis
mempengaruhi
penelitian sebagai berikut :
guru secara langsung.
1. Komunikasi interpersonal guru
mempengaruhi
motivasi
penelitian
digambarkan
dalam
bentuk diagram seperti Gambar 1 di
2. Komunikasi interpersonal guru
kepuasan
kerja
Model hubungan antar variabel
berprestasi guru secara langsung.
mempengaruhi
kepuasan
guru
bawah ini.
kerja
guru secara langsung.
X1
X2
X3
Gambar 1. Model Hubungan antar Variabel Penelitian
Keterangan :
X1
= Komunikasi Interpersonal Guru
X2
X3
= Motivasi Berprestasi
= Kepuasan Kerja Guru
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Parulian 2 Medan pada tahun 2009. Sesuai
dengan tujuan penelitian, yang mana datanya dijaring melalui angket, maka
metode penelitian ini disebut metode survai dengan menggunakan analisis jalur.
Populasi penelitian ini adalah semua guru SMA Parulian 2 Medan yang
jumlahnya sebanyak 36 orang. Untuk keperluan analisis diambil sampel, yang
mana penentuan sampel dilakukan secara acak dengan Simple Randon Sampling.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan tabel
Krejeie dan Morgan pada taraf kesalahan sebesar 5% sebanyak 34 orang.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk
menjaring
data
kepuasan kerja ada 32 buah butir
komunikasi interpersonal, motivasi
yang sahih yang mewakili semua
berprestasi, dan kepuasan kerja guru
indikator variabel dengan koefisien
digunakan
keterandalan sebesar 0,946. Hasil
angket
yang
oleh
peneliti.
dikembangkan
analisis menemukan bahwa
dari
dilakukan
empat puluh butir angket komunikasi
dengan mengacu kepada indikator
interpersonal ada 32 buah butir yang
variabel
sahih yang mewakili semua indikator
Penyusunan
angket
penelitian.
Selanjutnya,
untuk mendapatkan angket yang
variabel
sahih dan terandal dilakukan uji coba
keterandalan sebesar 0,96. Hasil
instrumen.
analisis menemukan bahwa
Untuk
menentukan
dengan
koefisien
dari
digunakan
empat puluh butir angket motivasi
rumus Korelasi Product Moment dan
berprestasi ada 32 buah butir yang
untuk
sahih yang mewakili semua indikator
kesahihan butir angket
menentukan
keterandalan
angket digunakan formula Alpha dari
variabel
dengan
Cronbach. Hasil analisis menemukan
keterandalan sebesar 0,95.
koefisien
bahwa dari empat puluh butir angket
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji persyaratan
analisis, dan uji hipotesis.
Analisis Deskriptif
Untuk mendeskripsikan data dari setiap variabel yang diteliti digunakan
statistik deskriptif, sehingga didapatkan harga rata-rata (mean), median, modus,
rentang, standar deviasi,skor tertinggi dan skor terendah, distribusi frekuensi skor,
dan histogramnya.
Uji Persyaratan Analisis
Untuk dapat menggunakan analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yang terdiri dari : uji normalitas,
dan uji linieritas. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Smirnov Tes, dan untuk uji linieritas
digunakan dengan program SPSS for
Windows versi 11.
Uji Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis jalur dengan taraf
signifikansi α sebesar 0,05.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Untuk
variabel
Interpersonal
Komunikasi
diperoleh
skor
0,080; dan 0,149 adalah lebih kecil
dari Dtabel dengan n = 34 pada α =
0,05
sebesar
0,230.
Dengan
minimum 100, skor maksimum 146,
demikian,
nilai
variabel penelitian adalah normal.
rata-rata
sebesar
simpangan baku
124,00,
10,99, median
125,50, dan modus 126.
Untuk
Motivasi
data
ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan:
(1)
variabel
distribusi
Uji
Linieritas
Berprestasi (X2)
Motivasi
atas Komunikasi
Berprestasi diperoleh skor minimum
Interpersonal (X1) diperoleh nilai F
97, skor maksimum 143, nilai rata-
hitung = 0,737; (2) Uji Linieritas
rata sebesar 116,82, simpangan baku
Kepuasan
10,56, median 116, dan modus 116.
Komunikasi
Kerja
(X3)
Interpersonal
atas
(X1)
Untuk variabel Kepuasan Kerja
diperoleh nilai F hitung = 1,478; dan
diperoleh skor minimum 91, skor
(3) Uji Linieritas Kepuasan Kerja
maksimum
rata-rata
(X3) atas Motivasi Berprestasi (X2)
sebesar 114,26, simpangan baku
diperoleh nilai F hitung = 2,025
11,05, median 114, dan modus 114
adalah lebih kecil dari nilai F tabel
Pengujian Persyaratan Analisis
pada α = 0,05 . Dengan demikian,
143,
nilai
Berdasarkan hasil perhitungan
dapat
dinyatakan
bahwa
pola
diperoleh nilai absolut atau Dhitung
hubungan untuk ketiga hubungan
untuk
komunikasi
antara variabel eksogenus dengan
motivasi
variabel endogenus di atas adalah
variabel
interpersonal
(X1);
berprestasi (X2); dan kepuasan kerja
linier.
(X3) secara berurut adalah 0,093;
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
ditunjukkan
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
diperoleh
hasil
rangkuman
analisis
hasil
pada
diagram
jalur
seperti yang terlihat pada Gambar 2
berikut.
perhitungan koefisien jalur yang
Komunikasi
Interpersonal
Є3 = 0,367
(X1)
ρε3= 0,605
ρ31 = 0,343
ρ12 = 0,726
Kepuasan
Kerja
ρ32 = 0,511
Motivasi
Berprestasi
ρε2 = 0,688
(X3)
ε2= 0,473
(X2)
Gambar.2 Diagram Jalur yang menggambarkan hubungan kausal antara
Komunikasi Interpersonal (X1), Motivasi Berprestasi (X2), dan
Kepuasan Kerja (X3)
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Motivasi Berprestasi (X2).
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p21 =
0,726 dengan
yang signifikan terhadap Motivasi
Berprestasi (X2).
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Kepuasan Kerja (X3).
thitung = 4,59,
Berdasarkan hasil perhitungan
sedangkan ttabel = 2,75 pada dk =
31 dan = 0,01, sehingga thitung >
diperoleh koefisien jalurnya p31 =
ttabel, atau 4,59 > 2,75. Dengan
sedangkan ttabel = 2,04 pada dk =31
0,343
dengan
thitung
=
2,17,
demikian, Komunikasi Interpersonal
dan = 0,05, sehingga thitung > ttabel,
(X1) berpengaruh langsung positif
atau 2,17 > 2,04. Dengan demikian,
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
berpengaruh langsung positif yang
Komunikasi Interpersonal terhadap
signifikan terhadap Kepuasan Kerja
Motivasi Berprestasi
(X3).
%; pengaruh langsung Komunikasi
Pengaruh Motivasi Berprestasi
(X2) terhadap Kepuasan Kerja
(X3)
Interpersonal
sebesar 52,7
terhadap
Kepuasan
Kerja sebesar 11,8 %, sedangkan
pengaruh tidak langsung sebesar 12,7
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p32 =
0,511
dengan
thitung
=
3,23,
sedangkan ttabel = 2,75 pada dk= 31
%;
pengaruh
langsung
motivasi
berprestasi terhadap Kepuasan Kerja
sebesar 26,1 %, sedangkan pengaruh
dan = 0,01, sehingga thitung >
tidak langsung sebesar 12,7 %.
ttabel, atau 3,23 > 2,75. Dengan
perubahan-perubahan kepuasan kerja
demikian, Motivasi Berprestasi (X2)
dapat ditentukan oleh komunikasi
berpengaruh langsung positif yang
interpersonal
signifikan terhadap Kepuasan Kerja
berprestasi,
(X3).
sebesar 36,7 % ditentukan oleh
Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung
Berdasarkan hasil perhitungan
variabel lainnya.
diperoleh
pengaruh
Dengan
demikian,
63,3
%
dan
motivasi
sedangkan
sisanya
langsung
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
yang
bahwa
komunikasi
interpersonal
menemukan adanya pengaruh positif
berpengaruh
yang signifikan dari komunikasi
berprestasi. Hasil penelitian yang
interpersonal
motivasi
menemukan adanya pengaruh positif
mendukung
yang signifikan dari komunikasi
berprestasi
terhadap
terhadap
adalah
teori
Newstroom
yang
interpersonal
terhadap
terhadap
motivasi
kepuasan
menyatakan komunikasi berpengaruh
kerja dan kepuasan kerja adalah
terhadap motivasi. Temuan ini juga
mendukung pernyataan Dahnet dan
sejalan dengan hasil penelitian Pace
Clatterbuck
dan Faules (2000) yang menemukan
bahwa
yang
komunikasi
mengemukakan
interpersonal
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
mempengaruhi
peningkatan
motivasi,
motivasi
dan
membuat
Keterbatasan
Penelitian ini hanya meneliti dua
kepuasan kerja meningkat. Temuan
variabel
penelitian ini juga sejalan dengan
kepuasan kerja, yaitu komunikasi
hasil penelitian Greenberg (1999)
interpersonal
yang
bahwa
berprestasi, sehingga hasil penelitian
dan
ini belum maksimal menemukan
motivasi kerja berkorelasi positip
faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan kepuasan kerja.
kepuasan kerja. Penelitian ini hanya
menemukan
Komunikasi
Interpersonal
yang
mengambil
mempengaruhi
dan
sampel
motivasi
guru
SMA
Parulian 2 Medan, sehingga cakupan
generalisasinya terbatas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
diajukan simpulan sebagai berikut:
1)
Komunikasi
Interpersonal
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja melalui
Motivasi
berprestasi.
perkataan
lain,
Komunikasi
tinggi
Dengan
makin
baik
Interpersonal , makin
Motivasi
Kerja,
2)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja. Dengan
perkataan
Komunikasi
lain,
makin
baik
Interpersonal , makin
tinggi Kepuasan Kerja, 3) Motivasi
Berprestasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Dengan perkataan lain, makin tinggi
Motivasi Berprestasi, makin tinggi
Kepuasan Kerja.
Berdasarkan
kesimpulan,
diajukan saran sebagai berikut: 1)
Untuk meningkatkan kepuasan kerja
guru SMA Parulian 2 Medan, perlu
ditingkatkan
komunikasi
interpersonal antar sesama warga
sekolah
dan
kepentingan
mengidentifikasi
pihak
pemangku
lainnya
hal-hal
dengan
yang
diharapkan guru dalam pekerjaannya
guna direalisasikan sesuai denga
tujuan sekolah, 2) Selain itu, perlu
diberikan penghargaan dan pujian
bagi guru yang berprestasi dalam
rangka
meningkatkan
kepuasan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
kerjanya, 3) Bagi peneliti yang akan
motivasi berprestasi serta mengambil
meneliti faktor yang mempengaruhi
sampel yang dapat mewakili guru
kepuasan kerja guru, perlu meneliti
SMA di Provinsi Sumatera Utara
pengaruh
luar
agar cakupan generalisasinya lebih
dan
luas.
komunikasi
variabel
lain
di
interpersonal
DAFTAR PUSTAKA
Anwar
Prabu
Mangkunegara.
2007.Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : Rafika Aditama.
Colcuitt, Jason A. Levinne and
Wesson.2009. Organizational
Behavior.
Improving
Performance and Commitment
in the Workplace. New York :
McGraw-Hill Companies.
David
C.McClelland.1961. The
Achieving Society. New Jersey
: Van Vonstrand Company,
Inc.
E.A.Locke.1976. “The Nature and
Cause of Job Satisfaction”
dalam
M.D.Dunnette,
Handbook of Industrial and
Organization
Psychology.
Chicago : Ran McNelly..
Fred Luthans.2006. Perilaku
Organisasi. Terjemahan Vivin
Andhika Yuwono dan Shekar
Purwanti. Yogyakarta : ANDI
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly.
1996.
Organisasi.terjemahan
Ardiani. Jakarta : Binarupa
Aksara.Grant, Richard D..
1996.
Interpersonal
Communication. New York :
McGraw Hill Book Company,
Inc.Greenberg,Jerald.1999.
Managing
Behavior
In
Organization : Science In
Service to Practice. New Jersey
: Prentice Hall
Husaini Usman. 2008. Managemen
Teori,
Praktik
&
Riset
Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara..
Lunnenburg, Fred C and Allan C.
Ornstein. 2000. Educational
Administration Concepts and
Practice. Belmont : Wadsworth.
Newstrom,
John
W.
2007.
Organizational
Behavior.
Human Behavior at Work.
New York : McGraw- Hill
Companies.
Nirva Diana.2006. Kepuasan Kerja
Guru . Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta
Ofeinberg, Lilian. 1994. Applied
Business
Communication.
California : Afred Publishing.
Pace,
Wayne
dan
Don
F.
Faules.2000.
Komunikasi
Organisasi. terjemahan Dedy
Mulyana. (Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Robbins, Stephen P. and Mary
Coulter.2007.
Management.
New
Jersey
:
Pearson
Education, Inc.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Organisasi.terjemahan
Benyamin Molan. Indonesia :
PT Intan Sejati Klaten.
Siburian,
Tiur
Asi.
2008.
Komunikasi
Interpersonal.
Medan:
FBS
Universitas
Negeri Medan.
Tambunan,Hamonangan.2008.
Kompetensi Guru di Bidang
Teknologi Informasi. Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
Guru, Penggunaan Perangkat
Teknologi Informasi, Persepsi
Guru
tentang
Teknologi
Informasi, dan Perbaikan Diri
Guru terhadap Kompetensi
Guru di Bidang Teknologi
Informasi : Studi Kausal pada
SMK Negeri di Medan.
Disertasi. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta.
Tim Instruktur PLPG.2008. Materi
Pendidikan Latihan Profesi
Guru. Medan : Universitas
Negeri
Medan.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Puji syukur dan terima kasih atas penyertaanNya, sehingga Jurnal Generasi
Kampus Volume 5 nomor 2 September tahun 2012 dapat terbit sesuaidengan harapan
yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus merupakan sebuah media ilmiah yang
menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel non hasil penelitian (kajian teori) yang
menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan.
Pada kesempatan yang baik inidisampaikan terima kasih kepada para penulis,
penyunting pelaksana, dan para penyunting ahliyang telah membantu dalam rangka
penyusunan artikel pada jurnal ilmiah ini. Dalam jurnal edisi ini akan ditampilkan
beberapa artikel yang berjudul: 1) Pendidikan dan Pembelajaran yang Demokratis dan
Humanitis, 2) Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran
Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan, 3) Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar, 4) Model Pengendali
Implementasi Pendidikan Karakter Guru-Guru, 5) Pengaruh Komunikasi Interpersonal
dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan, 6)
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis Website Dari Materi Penggunaan
Motor Listrik Di Unimed, 7) Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok
dalam Menyanyikan Lagu Daerah Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam), 8) Application
of Vasicek’s Rate Interest Model in Term Insurance Premiums Calculation, 9) Metode
Heuristik untuk Menyelesaikan Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis Mean-VarianceValue at Risk, 10) Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat Pembuangan Akhir
sampah (TPAS) Marelan dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resitivitas.
Kiranya Jurnal Generasi Kampus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan dalam rangka pemberdayaan dunia pendidikan
Medan, September 2012
Penanggungjawab Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNIMED,
Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd.
NIP. 19570515 198403 1 004
ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2008
IL 2008
VOLUME 5, NOMOR 2, SEPTEMBER 2012
Daftar Isi
Bornok Sinaga
Hamonangan Tambunan
Sukarman Purba
Wanapri Pangaribuan
Paningkat Siburian
Maju Lumban Gaol
Lamhot Basani Sihombing
Sudianto Manullang
Erlinawaty Simanjuntak
Rahmatsyah, Rita Juliani,
Nita Kartika Rini
Pendidikan
dan
Pembelajaran
yang
Demokratis dan Humanitis
Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Pembelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Kelistrikan
Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di
Kota Pematang Siantar
Model Pengendali Implementasi Pendidikan
Karakter Guru-Guru
Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan
Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan
Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis
Website Dari Materi Penggunaan
Motor
Listrik Di Unimed
Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok dalam Menyanyikan Lagu Daerah
Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam)
Application of Vasicek’s Rate Interest Model
in Term Insurance Premiums Calculation
Metode Heuristik untuk Menyelesaikan
Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis
Mean-Variance-Value at Risk
Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat
Pembuangan Akhir sampah (TPAS) Marelan
dengan Menggunakan Metode Geolistrik
Resitivitas
1-18
19-28
29-44
45-66
67-81
82-104
105-119
120-130
131-147
147-167
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI
BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA
PARULIAN 2 MEDAN
Paningkat Siburian
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap motivasi berprestasi dan kepuasan kerja, dan pengaruh motivasi
berprestasi terhadap kepuasan kerja Guru SMA Parulian 2 Medan. Hasil analisis
jalur menemukan (1) koefisien jalur antara komunikasi interpersonal (X1) dengan
motivasi berprestasi (X2), yaitu ρ21 = 0,726; (2) koefisien jalur antara komunikasi
interpersonal (X1) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu ρ31 = 0,343;dan (3
koefisien jalur antara motivasi berprestasi (X2) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu
ρ32 = 0,511 adalah signifikan pada α sebesar 0,05.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Motivasi Berprestasi
PENDAHULUAN
Sesuai
kehidupan
dengan
global,
tantangan
peran
dan
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional.
Sehubungan dengan itu, telah
tanggung jawab guru pada masa
mendatang akan semakin kompleks,
dilakukan berbagai
sehingga guru harus meningkatkan
menjadikan guru profesional, baik
kompetensinya secara terus-menerus
melalui
Pendidikan
untuk mendapatkan kepuasan kerja
Profesi
Guru
yang tinggi. Guru merupakan ujung
melalui kegiatan pendidikan lanjutan
tombak yang berada pada garis
yang relevan di perguruan tinggi.
terdepan yang langsung berhadapan
Bagi guru yang telah memiliki
dengan
peserta
melalui
sertifikat pendidik diberikan tunjang
kegiatan
pembelajaran
dalam
profesi, sehingga mereka memiliki
kelas ataupun di luar kelas. Untuk
kepuasan kerja yang tinggi dan
itu, guru wajib memiliki kualifikasi
kinerjanya dapat meningkat.
akademik,
didik
kompetensi,
di
upaya
dan
(PLPG)
Namun dikemukakan
sertifikasi
untuk
Latihan
maupun
bahwa
pendidik, sehat jasmani dan rohani,
saat
serta
permasalahan untuk menjadi tenaga
memiliki
kemampuan
ini
guru
menghadapi
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
profesional dengan tingkat apresiasi
kepuasan kerja guru tinggi, maka
dari lingkungan yang masih rendah,
akan sangat mudah mencapai tujuan
yang
masih
yang diharapkan secara sempurna.
menganggap remeh profesi seorang
Kepuasan kerja guru merupakan
guru (Tim Instruktur PLPG, 2008;
suatu
10).
dikemukakan
mempengaruhi kualitas kerja guru
bahwa kepuasan kerja guru sebagai
dalam mewujudkan pendidikan yang
sikap
bermutu. Oleh karena itu, dalam
mana
masyarakat
Selanjutnya,
umum
guru
terhadap
faktor
yang
dominan
pekerjaannya belum sesuai dengan
rangka
harapan (Nirva Diana, 2006: 3).
pendidikan, perlu diteliti kepuasan
Berkaitan dengan itu, dijelaskan
meningkatkan
kerja guru serta faktor-faktor yang
bahwa kepuasan kerja merupakan
mempengaruhinya.
faktor
mengingat
yang
mempengaruhi
mendasar
yang
mutu
Namun,
luasnya
permasalahan
kinerja.
Sesuai
yang berhubungan dengan kepuasan
Sistem
Perilaku
kerja guru, diadakan pembatasan
dijelaskan bahwa budaya organisasi
masalah, sehingga memungkinkan
mempengaruhi kepemimpinan dan
tercapainya tujuan penelitian.
dengan
Teori
komunikasi,
selanjutnya
kepemimpinan
dan
komunikasi
Penelitian ini hanya berfokus
mengkaji
pengaruh
komunikasi
mempengaruhi motivasi, dan pada
interpersonal,
akhirnya
mempengaruhi
berprestasi terhadap kepuasan kerja
kepuasan kerja (Newstrom, 2007:
guru SMA Parulian 2 Medan.pada
26).
tahun 2009.
motivasi
Berbeda halnya dengan Teori
dan
motivasi
Berdasarkan
pembatasan
Model Integrasi Perilaku Organisasi
masalah, dibuat perumusan masalah
yang menjelaskan bahwa budaya
sebagai
organisasi,
komunikasi
kepemimpinan,
dan
berikut:
1)
interpersonal
Apakah
guru
kemampuan berkomunikasi secara
mempengaruhi motivasi berprestasi
langsung mempengaruhi motivasi
secara
dan
komunikasi
kepuasan
kerja
(Colquitt,
LePine, dan Wesson, 2009: 8). Jika
langsung
?,
2)
Apakah
interpersonal
mempengaruhi kepuasan kerja guru
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
secara
langsung
?,
Apakah
1) Memberikan informasi tentang
motivasi berprestasi mempengaruhi
kepuasan kerja guru serta faktor-
kepuasan
faktor yang mempengaruhinya, yaitu
kerja
3)
guru
secara
langsung?. Adapun tujuan penelitian
komunikasi
ini adalah untuk : 1) Mengetahui
motivasi berprestasi sebagai bahan
apakah
komunikasi
pertimbangan
guru
mempengaruhi
interpersonal
motivasi
interpersonal
bagi
Departemen
dan
pihak
Pendidikan
Nasional
berprestasi guru secara langsung, 2)
dalam rangka peningkatan kepuasan
Mengetahui
kerja guru, 2) Memberikan dukungan
apakah
interpersonal
komunikasi
mempengaruhi
empiris
terhadap
teori
yang
kepuasan kerja guru secara langsung,
mendasari paradigma penelitian serta
3)
motivasi
memberikan bahan bandingan bagi
berprestasi mempengaruhi kepuasan
penelitian yang relevan di kemudian
kerja guru secara langsung.
hari.
Mengetahui
apakah
Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Deskripsi Teoretis dan Hipotesis Penelitian
yang
Kepuasan Kerja Guru
didapatkan
guru
dalam
Kepuasan
kerja
kerja
menunjuk
pekerjaannya.
umum
seseorang
meliputi reaksi atau sikap kognitif,
terhadap pekerjaannya (Robbins, dan
afektif, dan evaluative (Locke dalam
Coulter, 2007: 421). Kepuasan kerja
Dunnette,
adalah sekumpulan perasaan yang
Discrepancy
menyenangkan
tidak
bahwa nilai pekerjaan lebih penting
emosi-emosi
dibandingkan nilai kebutuhan dalam
Kepuasan
kepada
sikap
atau
menyenangkan
dan
1976:
Theory
130.
Value
menjelaskan
para
pekerja
pemenuhan
memandang
pekerjaan
mereka
(Greenberg, 1999: 81). Hal ini berarti
(Newstrom,
207:
Jadi,
bahwa kepuasan kerja seseorang
dengan
kepuasan
mana
kerja
204).
guru
sangat
sangat
kepuasan
ditentukan
oleh
kerja
nilai
ditentukan oleh kesesuaian antara
pekerjaanya atau hasil kerja yang
apa yang diharapkan dengan apa
dicapai. Teori nilai yang diperoleh
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
(value
attainment)
menjelaskan
dan motivasi (Newstrom, 2007: 26).
bahwa kepuasan kerja tergantung
Ada lima karakteristik
dari pada
kepuasan kerja, yaitu: pembayaran,
kesesuaian antara nilai
hasil keluaran yang diperoleh secara
pekerjaan,
individu
pada pekerjaannya dan
penyelia, dan rekan kerja (Gibson,
persepsi mengenai kemampuan atas
Ivancevich, dan Donnelly, 1996:
hasil tersebut (Greenberg, 1999:
153). Sehubungan
1840). Teori
Minnosota Satisfaction Questionare
Theory)
keadilan
(Equity
menjelaskan
bahwa
kesempatan
penting
menjelaskan
promosi,
dengan
bahwa
itu,
indikator-
kepuasan kerja merupakan hasil
indikator untuk mengukur kepuasan
persepsi
kerja
dari
keadilan
yang
adalah
(1)
kebebasan
berkenaan dengan input dan outcome
memanfaatkan
(Watson dalam Nirva, 2006: 18).
kebebasan bekerja secara mandiri,
Penjelasan
tersebut
mengungkapkankan
bahwa
(3)
waktu
kebebasan
luang,
(2)
berganti-ganti
pekerjaan dari waktu ke waktu, (4)
kepuasaan kerja menunjuk pada hasil
kebebasan
persepsi
yang
kepemimpinan atasan langsung, (6)
menyangkut kesetaraan antara apa
kompetensi pengawas, (7) tugas yang
yang diperoleh dari hasil kerja secara
diterima, (8) kesempatan bertindak
wajar. Selanjutnya, dikemukakan ada
terhadap orang lain, (9) persiapan
tiga
kerja, (10) kebebasan memerintah,
tentang
elemen
keadilan
keadilan, yaitu : (1)
bergaul,
(5)
gaya
input –outcome ; (2) comparison
(11)
person ; dan (3) equity and inequity
kemampuan,
(Nirva, 2006: 18).
menerapkan peraturan yang berlaku,
Kepuasan kerja didasarkan pada
(13)
kebebasan
gaji
memanfaatkan
(12)
yang
kebebasan
diterima,
(14)
faktor lingkungan kerja, seperti gaya
kesempatan mengembangkan karier,
penyelia, kebijakan dan prosedur,
(15)
afiliasi
keputusan,
kelompok
kerja,
kondisi
kebebasan
(16)
mengambil
kesempatan
kerja, dan tunjangan. Kepuasan kerja
menggunakan metode kerja, (17)
dipengaruhi
oleh
kondisi kerja yang mendukung, (18)
komunikasi,
dinamika
kepemimpinan,
kelompok,
kerja
sama,
(19)
penghargaan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
terhadap prestasi, dan (20) perasaan
kepada seseorang penerima melalui
pekerja
penggunaan simbol-simbol umum
terhadap
prestasinya
(Husaini, 2008: 468).
Dengan
konseptual
(Lunenburg, dan Ornstein, 2000;
demikian,
dapat
secara
dikemukakan
198).
Komunikasi
interpersonal
bahwa kepuasan kerja guru adalah
diartikan sebagai proses komunikasi
ungkapan
sikap
yang dilakukan seseorang dengan
pekerjaan
yang
pengalaman
dan
guru
mencerminkan
orang
lain
secara
langsung
yang menyenangkan
(Ofeinberg, 1994: 18). Komunikasi
menyenangkan
interpersonal menekankan transfer
tidak
berdasarkan
terhadap
kesesuaian
harapan dengan kenyataan
antara
informasi dari satu orang ke orang
yang
lain (Luthans, 2006: 380). Scott dan
didapatkan dari pekerjaaannya.
Mitchell
dalam
Robbins
mengemukakan bahwa komunikasi
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi merupakan unsur
penting dalam menjalin hubungan
antar manusia baik secara individu
maupun kelompok dalam organisasi.
Komunikasi
ialah
proses
penyampaian atau penerimaan pesan
dari satu orang kepada orang lain,
baik
langsung
langsung,
maupun
secara
tertulis,
tidak
lisan
maupun bahasa non verbal (Husaini,
2008:
transfer
389).Komunikasi
dan
pemahaman
adalah
arti
(Robbins, dan Coulter, 2007: 322).
Selanjutnya,
komunikasi
dijelaskan
adalah
bahwa
pengiriman
menjalankan empat fungsi utama di
dalam kelompok atau organisasi,
yaitu:
pengendalian,
motivasi,
pengungkapan emosi, dan informasi
(Robbins, 2006: 392). Secara khusus
dijelaskan
bahwa
interpersonal
sekolah
komunikasi
dalam
mempunyai
organisasi
tiga
fungsi
yaitu: fungsi penghubung, fungsi
mentation, dan fungsi regulasi (Grant
dalam
Siburian,
2008:
15).
Sehubungan dengan itu, dijelaskan
bahwa
guru
komunikasi
adalah
interpersonal
perilaku
berbagi
informasi guru dengan rekan sesama
guru, siswa, dan masyarakat di
informasi dari seseorang pengirim
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
lingkungan guru (Tambunan, 2008;
terkait dengan usaha, arah, dan
71).
ketekunan. Motivasi berhubungan
Komunikasi
berpengaruh
interpersonal
langsung
dengan bagaimana perilaku dimulai,
terhadap
digiatkan, dipertahankan, diarahkan,
motivasi berprestasi (Wayne, Pace,
dan dihentikan(Gibson, Ivancevich,
dan Faules, 2000: 203). Selanjutnya,
dan Donnelly, 1996: 183). Jadi,
dijelaskan
motivasi
bahwa
interpersonal
komunikasi
adalah
dorongan
yang
mempengaruhi
timbul pada atau di dalam diri
kepuasan kerja (Wayne, Pace, dan
individu yang menggerakkan dan
Faules, 2000: 203).
mengarahkan
Dengan
konseptual
bahwa
guru
demikian,
dapat
komunikasi
adalah
secara
perilakunya
mencapai
tujuan.
Motivasi
dikemukakan
berprestasi dapat diartikan sebagai
interpersonal
suatu dorongan dalam diri seseorang
perilaku
berbagi
untuk
melakukan
informasi guru dengan rekan sesama
sebaik-baiknya
guru,
pihak
prestasi
dengan
lainnya yang bersangkut paut dengan
(Anwar,
2007:
tugasnya.
berprestasi
peserta
untuk
didik,
dan
tugas
agar
ialah
dengan
mencapai
predikat
68).
terpuji
Motivasi
dorongan
dari
dalam diri untuk mengatasi segala
Motivasi Berprestasi Guru
Motivasi
berasal
tantangan
dari
kata
movere yang artinya menggerakkan
(Lunenburg, dan Ornstein, 2000: 88).
Motivasi menunjuk kepada proses
di
mana
digerakkan,
usaha
seseorang
diarahkan,
dan
dipertahankan terhadap pencapaian
tujuan (Robbins, dan Coulter, 2007:
482).
hambatan
dalam
upaya mencapai tujuan (Husaini,
2008: 29). Seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi bersedia
memikul tanggung jawab sebagai
konsekuensi
usahanya
untuk
mencapai tujuan, berani mengambil
resiko yang sudah diperhitungkan,
bersedia mencari informasi untuk
mengukur kemajuannya, dan ingin
Penjelasan
mengemukakan
dan
tersebut
bahwa
motivasi
kepuasan
dari
yang
telah
dikerjakannya.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Ada enam karakteristik orang yang
(3). Menyelesaikan tugas-tugas yang
mempunyai motif berprestasi tinggi,
memerlukan
yaitu :
keterampilan ;
(1). Memiliki
tingkat
tanggung
jawab pribadi yang tinggi ;
resiko ;
(3). Memiliki tujuan yang realistik ;
(4). Memiliki rencana kerja yang
menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasikan tujuan ;
konkrit
umpan
balik
dalam
semua
kesempatan
mereliasasikan
menjelaskan
sukar
dengan hasil yang memuaskan ;
(6). Mengerjakan
sesuatu
yang
sangat berarti ; dan
baik
dari
pada
orang
lain
(Anwar, 2007: 68). .
Secara khusus dijelaskan bahwa
yang
kepuasan kerja Greenberg, 1999:
diprogramkan
173-174). Jadi, motivasi berprestasi
Edward
bahwa
yang
motivasi berprestasi mempengaruhi
(McClelland, 1961: 122).
Selanjutnya,
hal
untuk
rencana
telah
orang
(7). Melakukan sesuatu yang lebih
kegiatan yang dilakukan ; dan
(6). Mencari
menjadi
tertentu ;
(5). Melakukan
(5). Memanfaatkan
dan
terkenal dan menguasai bidang
(2). Berani mengambil dan memikul
yang
(4). Berkeinginan
usaha
adalah salah satu faktor yang dapat
Murray
karakteristik
mempengaruhi kepuasan kerja guru.
Dengan
demikian,
secara
orang yang mempunyai motivasi
konseptual
berprestasi tinggi adalah sebagai
bahwa motivasi berprestasi guru
berikut :
adalah dorongan dalam diri guru
(1). Melakukan
sesuatu
dengan
sebaik-baiknya ;
(2). Melakukan
sesuatu
untuk
dapat
melakukan
sebaik-baiknya
dengan
dikemukakan
tugas
guna
dengan
mencapai
prestasi yang baik.
mencapai kesuksesan ;
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan
3. Motivasi
berprestasi
kerangka berpikir, diajukan hipotesis
mempengaruhi
penelitian sebagai berikut :
guru secara langsung.
1. Komunikasi interpersonal guru
mempengaruhi
motivasi
penelitian
digambarkan
dalam
bentuk diagram seperti Gambar 1 di
2. Komunikasi interpersonal guru
kepuasan
kerja
Model hubungan antar variabel
berprestasi guru secara langsung.
mempengaruhi
kepuasan
guru
bawah ini.
kerja
guru secara langsung.
X1
X2
X3
Gambar 1. Model Hubungan antar Variabel Penelitian
Keterangan :
X1
= Komunikasi Interpersonal Guru
X2
X3
= Motivasi Berprestasi
= Kepuasan Kerja Guru
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Parulian 2 Medan pada tahun 2009. Sesuai
dengan tujuan penelitian, yang mana datanya dijaring melalui angket, maka
metode penelitian ini disebut metode survai dengan menggunakan analisis jalur.
Populasi penelitian ini adalah semua guru SMA Parulian 2 Medan yang
jumlahnya sebanyak 36 orang. Untuk keperluan analisis diambil sampel, yang
mana penentuan sampel dilakukan secara acak dengan Simple Randon Sampling.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan tabel
Krejeie dan Morgan pada taraf kesalahan sebesar 5% sebanyak 34 orang.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk
menjaring
data
kepuasan kerja ada 32 buah butir
komunikasi interpersonal, motivasi
yang sahih yang mewakili semua
berprestasi, dan kepuasan kerja guru
indikator variabel dengan koefisien
digunakan
keterandalan sebesar 0,946. Hasil
angket
yang
oleh
peneliti.
dikembangkan
analisis menemukan bahwa
dari
dilakukan
empat puluh butir angket komunikasi
dengan mengacu kepada indikator
interpersonal ada 32 buah butir yang
variabel
sahih yang mewakili semua indikator
Penyusunan
angket
penelitian.
Selanjutnya,
untuk mendapatkan angket yang
variabel
sahih dan terandal dilakukan uji coba
keterandalan sebesar 0,96. Hasil
instrumen.
analisis menemukan bahwa
Untuk
menentukan
dengan
koefisien
dari
digunakan
empat puluh butir angket motivasi
rumus Korelasi Product Moment dan
berprestasi ada 32 buah butir yang
untuk
sahih yang mewakili semua indikator
kesahihan butir angket
menentukan
keterandalan
angket digunakan formula Alpha dari
variabel
dengan
Cronbach. Hasil analisis menemukan
keterandalan sebesar 0,95.
koefisien
bahwa dari empat puluh butir angket
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji persyaratan
analisis, dan uji hipotesis.
Analisis Deskriptif
Untuk mendeskripsikan data dari setiap variabel yang diteliti digunakan
statistik deskriptif, sehingga didapatkan harga rata-rata (mean), median, modus,
rentang, standar deviasi,skor tertinggi dan skor terendah, distribusi frekuensi skor,
dan histogramnya.
Uji Persyaratan Analisis
Untuk dapat menggunakan analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yang terdiri dari : uji normalitas,
dan uji linieritas. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Smirnov Tes, dan untuk uji linieritas
digunakan dengan program SPSS for
Windows versi 11.
Uji Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis jalur dengan taraf
signifikansi α sebesar 0,05.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Untuk
variabel
Interpersonal
Komunikasi
diperoleh
skor
0,080; dan 0,149 adalah lebih kecil
dari Dtabel dengan n = 34 pada α =
0,05
sebesar
0,230.
Dengan
minimum 100, skor maksimum 146,
demikian,
nilai
variabel penelitian adalah normal.
rata-rata
sebesar
simpangan baku
124,00,
10,99, median
125,50, dan modus 126.
Untuk
Motivasi
data
ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan:
(1)
variabel
distribusi
Uji
Linieritas
Berprestasi (X2)
Motivasi
atas Komunikasi
Berprestasi diperoleh skor minimum
Interpersonal (X1) diperoleh nilai F
97, skor maksimum 143, nilai rata-
hitung = 0,737; (2) Uji Linieritas
rata sebesar 116,82, simpangan baku
Kepuasan
10,56, median 116, dan modus 116.
Komunikasi
Kerja
(X3)
Interpersonal
atas
(X1)
Untuk variabel Kepuasan Kerja
diperoleh nilai F hitung = 1,478; dan
diperoleh skor minimum 91, skor
(3) Uji Linieritas Kepuasan Kerja
maksimum
rata-rata
(X3) atas Motivasi Berprestasi (X2)
sebesar 114,26, simpangan baku
diperoleh nilai F hitung = 2,025
11,05, median 114, dan modus 114
adalah lebih kecil dari nilai F tabel
Pengujian Persyaratan Analisis
pada α = 0,05 . Dengan demikian,
143,
nilai
Berdasarkan hasil perhitungan
dapat
dinyatakan
bahwa
pola
diperoleh nilai absolut atau Dhitung
hubungan untuk ketiga hubungan
untuk
komunikasi
antara variabel eksogenus dengan
motivasi
variabel endogenus di atas adalah
variabel
interpersonal
(X1);
berprestasi (X2); dan kepuasan kerja
linier.
(X3) secara berurut adalah 0,093;
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
ditunjukkan
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
diperoleh
hasil
rangkuman
analisis
hasil
pada
diagram
jalur
seperti yang terlihat pada Gambar 2
berikut.
perhitungan koefisien jalur yang
Komunikasi
Interpersonal
Є3 = 0,367
(X1)
ρε3= 0,605
ρ31 = 0,343
ρ12 = 0,726
Kepuasan
Kerja
ρ32 = 0,511
Motivasi
Berprestasi
ρε2 = 0,688
(X3)
ε2= 0,473
(X2)
Gambar.2 Diagram Jalur yang menggambarkan hubungan kausal antara
Komunikasi Interpersonal (X1), Motivasi Berprestasi (X2), dan
Kepuasan Kerja (X3)
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Motivasi Berprestasi (X2).
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p21 =
0,726 dengan
yang signifikan terhadap Motivasi
Berprestasi (X2).
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Kepuasan Kerja (X3).
thitung = 4,59,
Berdasarkan hasil perhitungan
sedangkan ttabel = 2,75 pada dk =
31 dan = 0,01, sehingga thitung >
diperoleh koefisien jalurnya p31 =
ttabel, atau 4,59 > 2,75. Dengan
sedangkan ttabel = 2,04 pada dk =31
0,343
dengan
thitung
=
2,17,
demikian, Komunikasi Interpersonal
dan = 0,05, sehingga thitung > ttabel,
(X1) berpengaruh langsung positif
atau 2,17 > 2,04. Dengan demikian,
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
berpengaruh langsung positif yang
Komunikasi Interpersonal terhadap
signifikan terhadap Kepuasan Kerja
Motivasi Berprestasi
(X3).
%; pengaruh langsung Komunikasi
Pengaruh Motivasi Berprestasi
(X2) terhadap Kepuasan Kerja
(X3)
Interpersonal
sebesar 52,7
terhadap
Kepuasan
Kerja sebesar 11,8 %, sedangkan
pengaruh tidak langsung sebesar 12,7
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p32 =
0,511
dengan
thitung
=
3,23,
sedangkan ttabel = 2,75 pada dk= 31
%;
pengaruh
langsung
motivasi
berprestasi terhadap Kepuasan Kerja
sebesar 26,1 %, sedangkan pengaruh
dan = 0,01, sehingga thitung >
tidak langsung sebesar 12,7 %.
ttabel, atau 3,23 > 2,75. Dengan
perubahan-perubahan kepuasan kerja
demikian, Motivasi Berprestasi (X2)
dapat ditentukan oleh komunikasi
berpengaruh langsung positif yang
interpersonal
signifikan terhadap Kepuasan Kerja
berprestasi,
(X3).
sebesar 36,7 % ditentukan oleh
Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung
Berdasarkan hasil perhitungan
variabel lainnya.
diperoleh
pengaruh
Dengan
demikian,
63,3
%
dan
motivasi
sedangkan
sisanya
langsung
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
yang
bahwa
komunikasi
interpersonal
menemukan adanya pengaruh positif
berpengaruh
yang signifikan dari komunikasi
berprestasi. Hasil penelitian yang
interpersonal
motivasi
menemukan adanya pengaruh positif
mendukung
yang signifikan dari komunikasi
berprestasi
terhadap
terhadap
adalah
teori
Newstroom
yang
interpersonal
terhadap
terhadap
motivasi
kepuasan
menyatakan komunikasi berpengaruh
kerja dan kepuasan kerja adalah
terhadap motivasi. Temuan ini juga
mendukung pernyataan Dahnet dan
sejalan dengan hasil penelitian Pace
Clatterbuck
dan Faules (2000) yang menemukan
bahwa
yang
komunikasi
mengemukakan
interpersonal
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
mempengaruhi
peningkatan
motivasi,
motivasi
dan
membuat
Keterbatasan
Penelitian ini hanya meneliti dua
kepuasan kerja meningkat. Temuan
variabel
penelitian ini juga sejalan dengan
kepuasan kerja, yaitu komunikasi
hasil penelitian Greenberg (1999)
interpersonal
yang
bahwa
berprestasi, sehingga hasil penelitian
dan
ini belum maksimal menemukan
motivasi kerja berkorelasi positip
faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan kepuasan kerja.
kepuasan kerja. Penelitian ini hanya
menemukan
Komunikasi
Interpersonal
yang
mengambil
mempengaruhi
dan
sampel
motivasi
guru
SMA
Parulian 2 Medan, sehingga cakupan
generalisasinya terbatas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
diajukan simpulan sebagai berikut:
1)
Komunikasi
Interpersonal
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja melalui
Motivasi
berprestasi.
perkataan
lain,
Komunikasi
tinggi
Dengan
makin
baik
Interpersonal , makin
Motivasi
Kerja,
2)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja. Dengan
perkataan
Komunikasi
lain,
makin
baik
Interpersonal , makin
tinggi Kepuasan Kerja, 3) Motivasi
Berprestasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Dengan perkataan lain, makin tinggi
Motivasi Berprestasi, makin tinggi
Kepuasan Kerja.
Berdasarkan
kesimpulan,
diajukan saran sebagai berikut: 1)
Untuk meningkatkan kepuasan kerja
guru SMA Parulian 2 Medan, perlu
ditingkatkan
komunikasi
interpersonal antar sesama warga
sekolah
dan
kepentingan
mengidentifikasi
pihak
pemangku
lainnya
hal-hal
dengan
yang
diharapkan guru dalam pekerjaannya
guna direalisasikan sesuai denga
tujuan sekolah, 2) Selain itu, perlu
diberikan penghargaan dan pujian
bagi guru yang berprestasi dalam
rangka
meningkatkan
kepuasan
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
kerjanya, 3) Bagi peneliti yang akan
motivasi berprestasi serta mengambil
meneliti faktor yang mempengaruhi
sampel yang dapat mewakili guru
kepuasan kerja guru, perlu meneliti
SMA di Provinsi Sumatera Utara
pengaruh
luar
agar cakupan generalisasinya lebih
dan
luas.
komunikasi
variabel
lain
di
interpersonal
DAFTAR PUSTAKA
Anwar
Prabu
Mangkunegara.
2007.Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : Rafika Aditama.
Colcuitt, Jason A. Levinne and
Wesson.2009. Organizational
Behavior.
Improving
Performance and Commitment
in the Workplace. New York :
McGraw-Hill Companies.
David
C.McClelland.1961. The
Achieving Society. New Jersey
: Van Vonstrand Company,
Inc.
E.A.Locke.1976. “The Nature and
Cause of Job Satisfaction”
dalam
M.D.Dunnette,
Handbook of Industrial and
Organization
Psychology.
Chicago : Ran McNelly..
Fred Luthans.2006. Perilaku
Organisasi. Terjemahan Vivin
Andhika Yuwono dan Shekar
Purwanti. Yogyakarta : ANDI
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly.
1996.
Organisasi.terjemahan
Ardiani. Jakarta : Binarupa
Aksara.Grant, Richard D..
1996.
Interpersonal
Communication. New York :
McGraw Hill Book Company,
Inc.Greenberg,Jerald.1999.
Managing
Behavior
In
Organization : Science In
Service to Practice. New Jersey
: Prentice Hall
Husaini Usman. 2008. Managemen
Teori,
Praktik
&
Riset
Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara..
Lunnenburg, Fred C and Allan C.
Ornstein. 2000. Educational
Administration Concepts and
Practice. Belmont : Wadsworth.
Newstrom,
John
W.
2007.
Organizational
Behavior.
Human Behavior at Work.
New York : McGraw- Hill
Companies.
Nirva Diana.2006. Kepuasan Kerja
Guru . Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta
Ofeinberg, Lilian. 1994. Applied
Business
Communication.
California : Afred Publishing.
Pace,
Wayne
dan
Don
F.
Faules.2000.
Komunikasi
Organisasi. terjemahan Dedy
Mulyana. (Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan
Robbins, Stephen P. and Mary
Coulter.2007.
Management.
New
Jersey
:
Pearson
Education, Inc.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Organisasi.terjemahan
Benyamin Molan. Indonesia :
PT Intan Sejati Klaten.
Siburian,
Tiur
Asi.
2008.
Komunikasi
Interpersonal.
Medan:
FBS
Universitas
Negeri Medan.
Tambunan,Hamonangan.2008.
Kompetensi Guru di Bidang
Teknologi Informasi. Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
Guru, Penggunaan Perangkat
Teknologi Informasi, Persepsi
Guru
tentang
Teknologi
Informasi, dan Perbaikan Diri
Guru terhadap Kompetensi
Guru di Bidang Teknologi
Informasi : Studi Kausal pada
SMK Negeri di Medan.
Disertasi. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta.
Tim Instruktur PLPG.2008. Materi
Pendidikan Latihan Profesi
Guru. Medan : Universitas
Negeri
Medan.
Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan