PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA PARULIAN 2 MEDAN.

SURAT DARI REDAKSI

Puji syukur dan terima kasih atas penyertaanNya, sehingga Jurnal Generasi
Kampus Volume 5 nomor 2 September tahun 2012 dapat terbit sesuaidengan harapan
yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus merupakan sebuah media ilmiah yang
menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel non hasil penelitian (kajian teori) yang
menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan.
Pada kesempatan yang baik inidisampaikan terima kasih kepada para penulis,
penyunting pelaksana, dan para penyunting ahliyang telah membantu dalam rangka
penyusunan artikel pada jurnal ilmiah ini. Dalam jurnal edisi ini akan ditampilkan
beberapa artikel yang berjudul: 1) Pendidikan dan Pembelajaran yang Demokratis dan
Humanitis, 2) Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran
Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan, 3) Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Pematang Siantar, 4) Model Pengendali
Implementasi Pendidikan Karakter Guru-Guru, 5) Pengaruh Komunikasi Interpersonal
dan Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan, 6)

Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis Website Dari Materi Penggunaan
Motor Listrik Di Unimed, 7) Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok
dalam Menyanyikan Lagu Daerah Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam), 8) Application
of Vasicek’s Rate Interest Model in Term Insurance Premiums Calculation, 9) Metode

Heuristik untuk Menyelesaikan Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis Mean-VarianceValue at Risk, 10) Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat Pembuangan Akhir
sampah (TPAS) Marelan dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resitivitas.
Kiranya Jurnal Generasi Kampus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan dalam rangka pemberdayaan dunia pendidikan

Medan, September 2012
Penanggungjawab Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNIMED,

Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd.
NIP. 19570515 198403 1 004

ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL

GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2008
IL 2008


VOLUME 5, NOMOR 2, SEPTEMBER 2012

Daftar Isi

Bornok Sinaga
Hamonangan Tambunan

Sukarman Purba

Wanapri Pangaribuan
Paningkat Siburian

Maju Lumban Gaol

Lamhot Basani Sihombing

Sudianto Manullang
Erlinawaty Simanjuntak

Rahmatsyah, Rita Juliani,

Nita Kartika Rini

Pendidikan
dan
Pembelajaran
yang
Demokratis dan Humanitis
Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Pembelajaran Menerapkan
Dasar-Dasar Kelistrikan
Pengaruh Pemberian Insentif dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di
Kota Pematang Siantar
Model Pengendali Implementasi Pendidikan
Karakter Guru-Guru
Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan
Motivasi Berprestasi terhadap Kepuasan
Kerja Guru SMA Parulian 2 Medan
Rancang Bangun Pembelajaran Berbasis
Website Dari Materi Penggunaan

Motor
Listrik Di Unimed
Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok dalam Menyanyikan Lagu Daerah
Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikam)
Application of Vasicek’s Rate Interest Model
in Term Insurance Premiums Calculation
Metode Heuristik untuk Menyelesaikan
Masalah Optimalisasi Portfolio Berbasis
Mean-Variance-Value at Risk
Identifikasi Pencemaran Air Tanah di Tempat
Pembuangan Akhir sampah (TPAS) Marelan
dengan Menggunakan Metode Geolistrik
Resitivitas

1-18
19-28

29-44
45-66

67-81

82-104

105-119
120-130
131-147

147-167

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI
BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMA
PARULIAN 2 MEDAN

Paningkat Siburian
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap motivasi berprestasi dan kepuasan kerja, dan pengaruh motivasi
berprestasi terhadap kepuasan kerja Guru SMA Parulian 2 Medan. Hasil analisis
jalur menemukan (1) koefisien jalur antara komunikasi interpersonal (X1) dengan

motivasi berprestasi (X2), yaitu ρ21 = 0,726; (2) koefisien jalur antara komunikasi
interpersonal (X1) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu ρ31 = 0,343;dan (3
koefisien jalur antara motivasi berprestasi (X2) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu
ρ32 = 0,511 adalah signifikan pada α sebesar 0,05.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Motivasi Berprestasi

PENDAHULUAN
Sesuai
kehidupan

dengan
global,

tantangan
peran

dan

mewujudkan


tujuan

pendidikan

nasional.
Sehubungan dengan itu, telah

tanggung jawab guru pada masa
mendatang akan semakin kompleks,

dilakukan berbagai

sehingga guru harus meningkatkan

menjadikan guru profesional, baik

kompetensinya secara terus-menerus

melalui


Pendidikan

untuk mendapatkan kepuasan kerja

Profesi

Guru

yang tinggi. Guru merupakan ujung

melalui kegiatan pendidikan lanjutan

tombak yang berada pada garis

yang relevan di perguruan tinggi.

terdepan yang langsung berhadapan

Bagi guru yang telah memiliki


dengan

peserta

melalui

sertifikat pendidik diberikan tunjang

kegiatan

pembelajaran

dalam

profesi, sehingga mereka memiliki

kelas ataupun di luar kelas. Untuk

kepuasan kerja yang tinggi dan


itu, guru wajib memiliki kualifikasi

kinerjanya dapat meningkat.

akademik,

didik

kompetensi,

di

upaya

dan

(PLPG)

Namun dikemukakan


sertifikasi

untuk

Latihan
maupun

bahwa

pendidik, sehat jasmani dan rohani,

saat

serta

permasalahan untuk menjadi tenaga

memiliki

kemampuan

ini

guru

menghadapi

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

profesional dengan tingkat apresiasi

kepuasan kerja guru tinggi, maka

dari lingkungan yang masih rendah,

akan sangat mudah mencapai tujuan

yang

masih

yang diharapkan secara sempurna.

menganggap remeh profesi seorang

Kepuasan kerja guru merupakan

guru (Tim Instruktur PLPG, 2008;

suatu

10).

dikemukakan

mempengaruhi kualitas kerja guru

bahwa kepuasan kerja guru sebagai

dalam mewujudkan pendidikan yang

sikap

bermutu. Oleh karena itu, dalam

mana

masyarakat

Selanjutnya,

umum

guru

terhadap

faktor

yang

dominan

pekerjaannya belum sesuai dengan

rangka

harapan (Nirva Diana, 2006: 3).

pendidikan, perlu diteliti kepuasan

Berkaitan dengan itu, dijelaskan

meningkatkan

kerja guru serta faktor-faktor yang

bahwa kepuasan kerja merupakan

mempengaruhinya.

faktor

mengingat

yang

mempengaruhi

mendasar

yang

mutu

Namun,

luasnya

permasalahan

kinerja.

Sesuai

yang berhubungan dengan kepuasan

Sistem

Perilaku

kerja guru, diadakan pembatasan

dijelaskan bahwa budaya organisasi

masalah, sehingga memungkinkan

mempengaruhi kepemimpinan dan

tercapainya tujuan penelitian.

dengan

Teori

komunikasi,

selanjutnya

kepemimpinan

dan

komunikasi

Penelitian ini hanya berfokus
mengkaji

pengaruh

komunikasi

mempengaruhi motivasi, dan pada

interpersonal,

akhirnya

mempengaruhi

berprestasi terhadap kepuasan kerja

kepuasan kerja (Newstrom, 2007:

guru SMA Parulian 2 Medan.pada

26).

tahun 2009.

motivasi

Berbeda halnya dengan Teori

dan

motivasi

Berdasarkan

pembatasan

Model Integrasi Perilaku Organisasi

masalah, dibuat perumusan masalah

yang menjelaskan bahwa budaya

sebagai

organisasi,

komunikasi

kepemimpinan,

dan

berikut:

1)

interpersonal

Apakah
guru

kemampuan berkomunikasi secara

mempengaruhi motivasi berprestasi

langsung mempengaruhi motivasi

secara

dan

komunikasi

kepuasan

kerja

(Colquitt,

LePine, dan Wesson, 2009: 8). Jika

langsung

?,

2)

Apakah

interpersonal

mempengaruhi kepuasan kerja guru

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

secara

langsung

?,

Apakah

1) Memberikan informasi tentang

motivasi berprestasi mempengaruhi

kepuasan kerja guru serta faktor-

kepuasan

faktor yang mempengaruhinya, yaitu

kerja

3)

guru

secara

langsung?. Adapun tujuan penelitian

komunikasi

ini adalah untuk : 1) Mengetahui

motivasi berprestasi sebagai bahan

apakah

komunikasi

pertimbangan

guru

mempengaruhi

interpersonal
motivasi

interpersonal

bagi

Departemen

dan

pihak

Pendidikan

Nasional

berprestasi guru secara langsung, 2)

dalam rangka peningkatan kepuasan

Mengetahui

kerja guru, 2) Memberikan dukungan

apakah

interpersonal

komunikasi
mempengaruhi

empiris

terhadap

teori

yang

kepuasan kerja guru secara langsung,

mendasari paradigma penelitian serta

3)

motivasi

memberikan bahan bandingan bagi

berprestasi mempengaruhi kepuasan

penelitian yang relevan di kemudian

kerja guru secara langsung.

hari.

Mengetahui

apakah

Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Deskripsi Teoretis dan Hipotesis Penelitian
yang
Kepuasan Kerja Guru

didapatkan

guru

dalam

Kepuasan

kerja

kerja

menunjuk

pekerjaannya.

umum

seseorang

meliputi reaksi atau sikap kognitif,

terhadap pekerjaannya (Robbins, dan

afektif, dan evaluative (Locke dalam

Coulter, 2007: 421). Kepuasan kerja

Dunnette,

adalah sekumpulan perasaan yang

Discrepancy

menyenangkan

tidak

bahwa nilai pekerjaan lebih penting

emosi-emosi

dibandingkan nilai kebutuhan dalam

Kepuasan
kepada

sikap

atau

menyenangkan

dan

1976:
Theory

130.

Value

menjelaskan

para

pekerja

pemenuhan

memandang

pekerjaan

mereka

(Greenberg, 1999: 81). Hal ini berarti

(Newstrom,

207:

Jadi,

bahwa kepuasan kerja seseorang

dengan

kepuasan

mana

kerja

204).
guru

sangat

sangat

kepuasan

ditentukan

oleh

kerja

nilai

ditentukan oleh kesesuaian antara

pekerjaanya atau hasil kerja yang

apa yang diharapkan dengan apa

dicapai. Teori nilai yang diperoleh

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

(value

attainment)

menjelaskan

dan motivasi (Newstrom, 2007: 26).

bahwa kepuasan kerja tergantung

Ada lima karakteristik

dari pada

kepuasan kerja, yaitu: pembayaran,

kesesuaian antara nilai

hasil keluaran yang diperoleh secara

pekerjaan,

individu

pada pekerjaannya dan

penyelia, dan rekan kerja (Gibson,

persepsi mengenai kemampuan atas

Ivancevich, dan Donnelly, 1996:

hasil tersebut (Greenberg, 1999:

153). Sehubungan

1840). Teori

Minnosota Satisfaction Questionare

Theory)

keadilan

(Equity

menjelaskan

bahwa

kesempatan

penting

menjelaskan

promosi,

dengan

bahwa

itu,

indikator-

kepuasan kerja merupakan hasil

indikator untuk mengukur kepuasan

persepsi

kerja

dari

keadilan

yang

adalah

(1)

kebebasan

berkenaan dengan input dan outcome

memanfaatkan

(Watson dalam Nirva, 2006: 18).

kebebasan bekerja secara mandiri,

Penjelasan

tersebut

mengungkapkankan

bahwa

(3)

waktu

kebebasan

luang,

(2)

berganti-ganti

pekerjaan dari waktu ke waktu, (4)

kepuasaan kerja menunjuk pada hasil

kebebasan

persepsi

yang

kepemimpinan atasan langsung, (6)

menyangkut kesetaraan antara apa

kompetensi pengawas, (7) tugas yang

yang diperoleh dari hasil kerja secara

diterima, (8) kesempatan bertindak

wajar. Selanjutnya, dikemukakan ada

terhadap orang lain, (9) persiapan

tiga

kerja, (10) kebebasan memerintah,

tentang

elemen

keadilan

keadilan, yaitu : (1)

bergaul,

(5)

gaya

input –outcome ; (2) comparison

(11)

person ; dan (3) equity and inequity

kemampuan,

(Nirva, 2006: 18).

menerapkan peraturan yang berlaku,

Kepuasan kerja didasarkan pada

(13)

kebebasan

gaji

memanfaatkan

(12)

yang

kebebasan

diterima,

(14)

faktor lingkungan kerja, seperti gaya

kesempatan mengembangkan karier,

penyelia, kebijakan dan prosedur,

(15)

afiliasi

keputusan,

kelompok

kerja,

kondisi

kebebasan
(16)

mengambil
kesempatan

kerja, dan tunjangan. Kepuasan kerja

menggunakan metode kerja, (17)

dipengaruhi

oleh

kondisi kerja yang mendukung, (18)

komunikasi,

dinamika

kepemimpinan,
kelompok,

kerja

sama,

(19)

penghargaan

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

terhadap prestasi, dan (20) perasaan

kepada seseorang penerima melalui

pekerja

penggunaan simbol-simbol umum

terhadap

prestasinya

(Husaini, 2008: 468).
Dengan
konseptual

(Lunenburg, dan Ornstein, 2000;

demikian,
dapat

secara

dikemukakan

198).
Komunikasi

interpersonal

bahwa kepuasan kerja guru adalah

diartikan sebagai proses komunikasi

ungkapan

sikap

yang dilakukan seseorang dengan

pekerjaan

yang

pengalaman
dan

guru

mencerminkan

orang

lain

secara

langsung

yang menyenangkan

(Ofeinberg, 1994: 18). Komunikasi

menyenangkan

interpersonal menekankan transfer

tidak

berdasarkan

terhadap

kesesuaian

harapan dengan kenyataan

antara

informasi dari satu orang ke orang

yang

lain (Luthans, 2006: 380). Scott dan

didapatkan dari pekerjaaannya.

Mitchell

dalam

Robbins

mengemukakan bahwa komunikasi
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi merupakan unsur
penting dalam menjalin hubungan
antar manusia baik secara individu
maupun kelompok dalam organisasi.
Komunikasi

ialah

proses

penyampaian atau penerimaan pesan
dari satu orang kepada orang lain,
baik

langsung

langsung,

maupun

secara

tertulis,

tidak
lisan

maupun bahasa non verbal (Husaini,
2008:
transfer

389).Komunikasi
dan

pemahaman

adalah
arti

(Robbins, dan Coulter, 2007: 322).
Selanjutnya,
komunikasi

dijelaskan
adalah

bahwa

pengiriman

menjalankan empat fungsi utama di
dalam kelompok atau organisasi,
yaitu:

pengendalian,

motivasi,

pengungkapan emosi, dan informasi
(Robbins, 2006: 392). Secara khusus
dijelaskan

bahwa

interpersonal
sekolah

komunikasi

dalam

mempunyai

organisasi
tiga

fungsi

yaitu: fungsi penghubung, fungsi
mentation, dan fungsi regulasi (Grant
dalam

Siburian,

2008:

15).

Sehubungan dengan itu, dijelaskan
bahwa
guru

komunikasi
adalah

interpersonal

perilaku

berbagi

informasi guru dengan rekan sesama
guru, siswa, dan masyarakat di

informasi dari seseorang pengirim

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

lingkungan guru (Tambunan, 2008;

terkait dengan usaha, arah, dan

71).

ketekunan. Motivasi berhubungan
Komunikasi

berpengaruh

interpersonal

langsung

dengan bagaimana perilaku dimulai,

terhadap

digiatkan, dipertahankan, diarahkan,

motivasi berprestasi (Wayne, Pace,

dan dihentikan(Gibson, Ivancevich,

dan Faules, 2000: 203). Selanjutnya,

dan Donnelly, 1996: 183). Jadi,

dijelaskan

motivasi

bahwa

interpersonal

komunikasi

adalah

dorongan

yang

mempengaruhi

timbul pada atau di dalam diri

kepuasan kerja (Wayne, Pace, dan

individu yang menggerakkan dan

Faules, 2000: 203).

mengarahkan

Dengan
konseptual
bahwa
guru

demikian,
dapat

komunikasi
adalah

secara

perilakunya

mencapai

tujuan.

Motivasi

dikemukakan

berprestasi dapat diartikan sebagai

interpersonal

suatu dorongan dalam diri seseorang

perilaku

berbagi

untuk

melakukan

informasi guru dengan rekan sesama

sebaik-baiknya

guru,

pihak

prestasi

dengan

lainnya yang bersangkut paut dengan

(Anwar,

2007:

tugasnya.

berprestasi

peserta

untuk

didik,

dan

tugas

agar

ialah

dengan
mencapai

predikat
68).

terpuji
Motivasi

dorongan

dari

dalam diri untuk mengatasi segala
Motivasi Berprestasi Guru
Motivasi

berasal

tantangan

dari

kata

movere yang artinya menggerakkan
(Lunenburg, dan Ornstein, 2000: 88).
Motivasi menunjuk kepada proses
di

mana

digerakkan,

usaha

seseorang

diarahkan,

dan

dipertahankan terhadap pencapaian
tujuan (Robbins, dan Coulter, 2007:
482).

hambatan

dalam

upaya mencapai tujuan (Husaini,
2008: 29). Seseorang yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi bersedia
memikul tanggung jawab sebagai
konsekuensi

usahanya

untuk

mencapai tujuan, berani mengambil
resiko yang sudah diperhitungkan,
bersedia mencari informasi untuk
mengukur kemajuannya, dan ingin

Penjelasan
mengemukakan

dan

tersebut
bahwa

motivasi

kepuasan

dari

yang

telah

dikerjakannya.

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Ada enam karakteristik orang yang

(3). Menyelesaikan tugas-tugas yang

mempunyai motif berprestasi tinggi,

memerlukan

yaitu :

keterampilan ;

(1). Memiliki

tingkat

tanggung

jawab pribadi yang tinggi ;

resiko ;
(3). Memiliki tujuan yang realistik ;
(4). Memiliki rencana kerja yang
menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasikan tujuan ;

konkrit

umpan

balik

dalam

semua

kesempatan

mereliasasikan

menjelaskan

sukar

dengan hasil yang memuaskan ;
(6). Mengerjakan

sesuatu

yang

sangat berarti ; dan

baik

dari

pada

orang

lain

(Anwar, 2007: 68). .
Secara khusus dijelaskan bahwa

yang

kepuasan kerja Greenberg, 1999:

diprogramkan

173-174). Jadi, motivasi berprestasi

Edward

bahwa

yang

motivasi berprestasi mempengaruhi

(McClelland, 1961: 122).
Selanjutnya,

hal

untuk

rencana

telah

orang

(7). Melakukan sesuatu yang lebih

kegiatan yang dilakukan ; dan
(6). Mencari

menjadi

tertentu ;
(5). Melakukan

(5). Memanfaatkan

dan

terkenal dan menguasai bidang

(2). Berani mengambil dan memikul

yang

(4). Berkeinginan

usaha

adalah salah satu faktor yang dapat
Murray

karakteristik

mempengaruhi kepuasan kerja guru.
Dengan

demikian,

secara

orang yang mempunyai motivasi

konseptual

berprestasi tinggi adalah sebagai

bahwa motivasi berprestasi guru

berikut :

adalah dorongan dalam diri guru

(1). Melakukan

sesuatu

dengan

sebaik-baiknya ;
(2). Melakukan

sesuatu

untuk

dapat

melakukan

sebaik-baiknya
dengan

dikemukakan

tugas

guna

dengan
mencapai

prestasi yang baik.

mencapai kesuksesan ;

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan

3. Motivasi

berprestasi

kerangka berpikir, diajukan hipotesis

mempengaruhi

penelitian sebagai berikut :

guru secara langsung.

1. Komunikasi interpersonal guru
mempengaruhi

motivasi

penelitian

digambarkan

dalam

bentuk diagram seperti Gambar 1 di

2. Komunikasi interpersonal guru
kepuasan

kerja

Model hubungan antar variabel

berprestasi guru secara langsung.

mempengaruhi

kepuasan

guru

bawah ini.

kerja

guru secara langsung.
X1

X2

X3

Gambar 1. Model Hubungan antar Variabel Penelitian
Keterangan :
X1

= Komunikasi Interpersonal Guru

X2
X3

= Motivasi Berprestasi
= Kepuasan Kerja Guru

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Parulian 2 Medan pada tahun 2009. Sesuai
dengan tujuan penelitian, yang mana datanya dijaring melalui angket, maka
metode penelitian ini disebut metode survai dengan menggunakan analisis jalur.
Populasi penelitian ini adalah semua guru SMA Parulian 2 Medan yang
jumlahnya sebanyak 36 orang. Untuk keperluan analisis diambil sampel, yang
mana penentuan sampel dilakukan secara acak dengan Simple Randon Sampling.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan tabel
Krejeie dan Morgan pada taraf kesalahan sebesar 5% sebanyak 34 orang.

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk
menjaring
data

kepuasan kerja ada 32 buah butir

komunikasi interpersonal, motivasi

yang sahih yang mewakili semua

berprestasi, dan kepuasan kerja guru

indikator variabel dengan koefisien

digunakan

keterandalan sebesar 0,946. Hasil

angket

yang

oleh

peneliti.

dikembangkan

analisis menemukan bahwa

dari

dilakukan

empat puluh butir angket komunikasi

dengan mengacu kepada indikator

interpersonal ada 32 buah butir yang

variabel

sahih yang mewakili semua indikator

Penyusunan

angket

penelitian.

Selanjutnya,

untuk mendapatkan angket yang

variabel

sahih dan terandal dilakukan uji coba

keterandalan sebesar 0,96. Hasil

instrumen.

analisis menemukan bahwa

Untuk

menentukan

dengan

koefisien

dari

digunakan

empat puluh butir angket motivasi

rumus Korelasi Product Moment dan

berprestasi ada 32 buah butir yang

untuk

sahih yang mewakili semua indikator

kesahihan butir angket

menentukan

keterandalan

angket digunakan formula Alpha dari

variabel

dengan

Cronbach. Hasil analisis menemukan

keterandalan sebesar 0,95.

koefisien

bahwa dari empat puluh butir angket
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji persyaratan
analisis, dan uji hipotesis.
Analisis Deskriptif
Untuk mendeskripsikan data dari setiap variabel yang diteliti digunakan
statistik deskriptif, sehingga didapatkan harga rata-rata (mean), median, modus,
rentang, standar deviasi,skor tertinggi dan skor terendah, distribusi frekuensi skor,
dan histogramnya.
Uji Persyaratan Analisis
Untuk dapat menggunakan analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yang terdiri dari : uji normalitas,

dan uji linieritas. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Smirnov Tes, dan untuk uji linieritas

digunakan dengan program SPSS for

Windows versi 11.
Uji Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis jalur dengan taraf
signifikansi α sebesar 0,05.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Untuk

variabel

Interpersonal

Komunikasi

diperoleh

skor

0,080; dan 0,149 adalah lebih kecil
dari Dtabel dengan n = 34 pada α =
0,05

sebesar

0,230.

Dengan

minimum 100, skor maksimum 146,

demikian,

nilai

variabel penelitian adalah normal.

rata-rata

sebesar

simpangan baku

124,00,

10,99, median

125,50, dan modus 126.
Untuk

Motivasi

data

ketiga

Berdasarkan hasil perhitungan:
(1)

variabel

distribusi

Uji

Linieritas

Berprestasi (X2)

Motivasi

atas Komunikasi

Berprestasi diperoleh skor minimum

Interpersonal (X1) diperoleh nilai F

97, skor maksimum 143, nilai rata-

hitung = 0,737; (2) Uji Linieritas

rata sebesar 116,82, simpangan baku

Kepuasan

10,56, median 116, dan modus 116.

Komunikasi

Kerja

(X3)

Interpersonal

atas
(X1)

Untuk variabel Kepuasan Kerja

diperoleh nilai F hitung = 1,478; dan

diperoleh skor minimum 91, skor

(3) Uji Linieritas Kepuasan Kerja

maksimum

rata-rata

(X3) atas Motivasi Berprestasi (X2)

sebesar 114,26, simpangan baku

diperoleh nilai F hitung = 2,025

11,05, median 114, dan modus 114

adalah lebih kecil dari nilai F tabel

Pengujian Persyaratan Analisis

pada α = 0,05 . Dengan demikian,

143,

nilai

Berdasarkan hasil perhitungan

dapat

dinyatakan

bahwa

pola

diperoleh nilai absolut atau Dhitung

hubungan untuk ketiga hubungan

untuk

komunikasi

antara variabel eksogenus dengan

motivasi

variabel endogenus di atas adalah

variabel

interpersonal

(X1);

berprestasi (X2); dan kepuasan kerja

linier.

(X3) secara berurut adalah 0,093;

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

ditunjukkan

Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
diperoleh

hasil

rangkuman

analisis
hasil

pada

diagram

jalur

seperti yang terlihat pada Gambar 2
berikut.

perhitungan koefisien jalur yang
Komunikasi
Interpersonal

Є3 = 0,367

(X1)

ρε3= 0,605
ρ31 = 0,343

ρ12 = 0,726

Kepuasan
Kerja

ρ32 = 0,511

Motivasi
Berprestasi

ρε2 = 0,688

(X3)

ε2= 0,473

(X2)

Gambar.2 Diagram Jalur yang menggambarkan hubungan kausal antara
Komunikasi Interpersonal (X1), Motivasi Berprestasi (X2), dan
Kepuasan Kerja (X3)
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Motivasi Berprestasi (X2).
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p21 =
0,726 dengan

yang signifikan terhadap Motivasi
Berprestasi (X2).
Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
(X1)
terhadap
Kepuasan Kerja (X3).

thitung = 4,59,

Berdasarkan hasil perhitungan

sedangkan ttabel = 2,75 pada dk =
31 dan  = 0,01, sehingga thitung >

diperoleh koefisien jalurnya p31 =

ttabel, atau 4,59 > 2,75. Dengan

sedangkan ttabel = 2,04 pada dk =31

0,343

dengan

thitung

=

2,17,

demikian, Komunikasi Interpersonal

dan  = 0,05, sehingga thitung > ttabel,

(X1) berpengaruh langsung positif

atau 2,17 > 2,04. Dengan demikian,
Komunikasi

Interpersonal

(X1)

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

berpengaruh langsung positif yang

Komunikasi Interpersonal terhadap

signifikan terhadap Kepuasan Kerja

Motivasi Berprestasi

(X3).

%; pengaruh langsung Komunikasi

Pengaruh Motivasi Berprestasi
(X2) terhadap Kepuasan Kerja
(X3)

Interpersonal

sebesar 52,7

terhadap

Kepuasan

Kerja sebesar 11,8 %, sedangkan
pengaruh tidak langsung sebesar 12,7

Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh koefisien jalurnya p32 =
0,511

dengan

thitung

=

3,23,

sedangkan ttabel = 2,75 pada dk= 31

%;

pengaruh

langsung

motivasi

berprestasi terhadap Kepuasan Kerja
sebesar 26,1 %, sedangkan pengaruh

dan  = 0,01, sehingga thitung >

tidak langsung sebesar 12,7 %.

ttabel, atau 3,23 > 2,75. Dengan

perubahan-perubahan kepuasan kerja

demikian, Motivasi Berprestasi (X2)

dapat ditentukan oleh komunikasi

berpengaruh langsung positif yang

interpersonal

signifikan terhadap Kepuasan Kerja

berprestasi,

(X3).

sebesar 36,7 % ditentukan oleh

Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung
Berdasarkan hasil perhitungan

variabel lainnya.

diperoleh

pengaruh

Dengan

demikian,

63,3

%

dan

motivasi

sedangkan

sisanya

langsung

PEMBAHASAN
Hasil

penelitian

yang

bahwa

komunikasi

interpersonal

menemukan adanya pengaruh positif

berpengaruh

yang signifikan dari komunikasi

berprestasi. Hasil penelitian yang

interpersonal

motivasi

menemukan adanya pengaruh positif

mendukung

yang signifikan dari komunikasi

berprestasi
terhadap

terhadap
adalah

teori

Newstroom

yang

interpersonal

terhadap

terhadap

motivasi

kepuasan

menyatakan komunikasi berpengaruh

kerja dan kepuasan kerja adalah

terhadap motivasi. Temuan ini juga

mendukung pernyataan Dahnet dan

sejalan dengan hasil penelitian Pace

Clatterbuck

dan Faules (2000) yang menemukan

bahwa

yang

komunikasi

mengemukakan
interpersonal

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

mempengaruhi
peningkatan

motivasi,
motivasi

dan

membuat

Keterbatasan
Penelitian ini hanya meneliti dua

kepuasan kerja meningkat. Temuan

variabel

penelitian ini juga sejalan dengan

kepuasan kerja, yaitu komunikasi

hasil penelitian Greenberg (1999)

interpersonal

yang

bahwa

berprestasi, sehingga hasil penelitian

dan

ini belum maksimal menemukan

motivasi kerja berkorelasi positip

faktor-faktor yang mempengaruhi

dengan kepuasan kerja.

kepuasan kerja. Penelitian ini hanya

menemukan

Komunikasi

Interpersonal

yang

mengambil

mempengaruhi

dan

sampel

motivasi

guru

SMA

Parulian 2 Medan, sehingga cakupan
generalisasinya terbatas.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan

hasil

penelitian,

diajukan simpulan sebagai berikut:
1)

Komunikasi

Interpersonal

berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja melalui
Motivasi

berprestasi.

perkataan

lain,

Komunikasi
tinggi

Dengan

makin

baik

Interpersonal , makin

Motivasi

Kerja,

2)

berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Kerja. Dengan
perkataan
Komunikasi

lain,

makin

baik

Interpersonal , makin

tinggi Kepuasan Kerja, 3) Motivasi
Berprestasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
Dengan perkataan lain, makin tinggi

Motivasi Berprestasi, makin tinggi
Kepuasan Kerja.
Berdasarkan

kesimpulan,

diajukan saran sebagai berikut: 1)
Untuk meningkatkan kepuasan kerja
guru SMA Parulian 2 Medan, perlu
ditingkatkan

komunikasi

interpersonal antar sesama warga
sekolah

dan

kepentingan
mengidentifikasi

pihak

pemangku

lainnya
hal-hal

dengan
yang

diharapkan guru dalam pekerjaannya
guna direalisasikan sesuai denga
tujuan sekolah, 2) Selain itu, perlu
diberikan penghargaan dan pujian
bagi guru yang berprestasi dalam
rangka

meningkatkan

kepuasan

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

kerjanya, 3) Bagi peneliti yang akan

motivasi berprestasi serta mengambil

meneliti faktor yang mempengaruhi

sampel yang dapat mewakili guru

kepuasan kerja guru, perlu meneliti

SMA di Provinsi Sumatera Utara

pengaruh

luar

agar cakupan generalisasinya lebih

dan

luas.

komunikasi

variabel

lain

di

interpersonal

DAFTAR PUSTAKA
Anwar
Prabu
Mangkunegara.
2007.Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : Rafika Aditama.
Colcuitt, Jason A. Levinne and
Wesson.2009. Organizational
Behavior.
Improving
Performance and Commitment
in the Workplace. New York :
McGraw-Hill Companies.
David

C.McClelland.1961. The
Achieving Society. New Jersey
: Van Vonstrand Company,
Inc.

E.A.Locke.1976. “The Nature and
Cause of Job Satisfaction”
dalam
M.D.Dunnette,
Handbook of Industrial and
Organization
Psychology.
Chicago : Ran McNelly..
Fred Luthans.2006. Perilaku
Organisasi. Terjemahan Vivin
Andhika Yuwono dan Shekar
Purwanti. Yogyakarta : ANDI
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly.
1996.
Organisasi.terjemahan
Ardiani. Jakarta : Binarupa
Aksara.Grant, Richard D..
1996.
Interpersonal
Communication. New York :
McGraw Hill Book Company,
Inc.Greenberg,Jerald.1999.

Managing
Behavior
In
Organization : Science In
Service to Practice. New Jersey
: Prentice Hall
Husaini Usman. 2008. Managemen
Teori,
Praktik
&
Riset
Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara..
Lunnenburg, Fred C and Allan C.
Ornstein. 2000. Educational
Administration Concepts and
Practice. Belmont : Wadsworth.
Newstrom,
John
W.
2007.
Organizational
Behavior.
Human Behavior at Work.
New York : McGraw- Hill
Companies.
Nirva Diana.2006. Kepuasan Kerja
Guru . Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta
Ofeinberg, Lilian. 1994. Applied
Business
Communication.
California : Afred Publishing.
Pace,

Wayne
dan
Don
F.
Faules.2000.
Komunikasi
Organisasi. terjemahan Dedy
Mulyana. (Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan

Robbins, Stephen P. and Mary
Coulter.2007.
Management.
New
Jersey
:
Pearson
Education, Inc.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Organisasi.terjemahan
Benyamin Molan. Indonesia :
PT Intan Sejati Klaten.
Siburian,
Tiur
Asi.
2008.
Komunikasi
Interpersonal.
Medan:
FBS
Universitas
Negeri Medan.
Tambunan,Hamonangan.2008.
Kompetensi Guru di Bidang

Teknologi Informasi. Pengaruh
Komunikasi
Interpersonal
Guru, Penggunaan Perangkat
Teknologi Informasi, Persepsi
Guru
tentang
Teknologi
Informasi, dan Perbaikan Diri
Guru terhadap Kompetensi
Guru di Bidang Teknologi
Informasi : Studi Kausal pada
SMK Negeri di Medan.
Disertasi. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta.
Tim Instruktur PLPG.2008. Materi
Pendidikan Latihan Profesi
Guru. Medan : Universitas
Negeri
Medan.

Paningkat Siburian adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Medan