PERPANJANGAN KONTRAK PEMENANG TENDER PADA BUMN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN MENTERI BUMN NO.05/MBU/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN UNDA.

 

PERPANJANGAN KONTRAK PEMENANG TENDER PADA BUMN DIKAITKAN
DENGAN PERATURAN MENTERI BUMN NO.05/MBU/2008 TENTANG
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH
BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1999
TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA
TIDAK SEHAT

Abstrak
Setiap pelaku usaha dilarang melakukan persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur melalui Undang- undang No. 5 tahun 1999 Tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pengadaan
barang dan jasa pada BUMN juga berkaitan dengan persaingan usaha.
Untuk mencegah penyimpangan dalam proses pengadaan barang dan jasa
pada
BUMN,
dibentuklah
Peraturan
Menteri
Negara

BUMN
Nomor.05/MBU/2008. Salah satu metode pengadaan barang dan jasa yang
digunakan oleh BUMN adalah dengan memperpanjang kontrak pemenang
tender dari periode sebelumnya. Metode tersebut belum diatur secara
spesifik dalam permeneg tersebut sehingga berpotensi menimbulkan
masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum perpanjangan
kontrak pemenang tender pada BUMN dikaitkan dengan peraturan
perundang-undangan di atas.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang
memadukan data primer dan data sekunder dengan spesifikasi deskriptif
analitis yaitu memaparkan tentang peraturan yang berlaku dan keadaan
nyata yang terjadi di masyarakat. Adapun data yang digunakan adalah
metode analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perpanjangan
kontrak pemenang tender tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pada Pasal 2
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor.05/MBU/2008. Selain itu, praktik
perpanjangan kontrak pemenang merupakan salah satu bentuk diskriminasi
yang melanggar Pasal 19 Undang- undang No. 5 tahun 1999 Tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, karena
dalam prosesnya akan menghalangi pelaku usaha lain untuk berkompetisi

dalam pengadaan barang dan jasa periode tersebut.

iv 
 

 

JURIDICAL REVIEW ON EXTENDING CONTRACT OF BUMN’S
TENDER WINNER BASED ON REGULATION OF THE MINISTER OF
STATE ENTERPRISES NO.05/MBU/2008 AND LAW NO.5 OF 1999
CONCERNING THE PROHIBITION OF ANTIMONOPOLY AND UNFAIR
BUSINESS COMPETITION

Abstract

Every businesses are prohibited from unfair business competition as
stipulated by Law no. 5 of 1999 on Prohibition of Monopolistic Practices and
Unfair Business Competition. Procurement of goods and services BUMN
also related to the business competition. To prevent irregularities in the
procurement of goods and services on BUMN, Regulation of the Minister of

State Enterprises Nomor.05/MBU/2008 was formed. One method of
procurement of goods and services used by BUMN is to extend the contract
of the winning bidder of the previous period. The method has not specifically
regulated in the regulation that could potentially cause problems. The
purpose of this study was to determine the law of the winning bidder on a
contract extension with the associated state laws above.
The research methods that used by researcher is the juridical
normative which integrates primary data and secondary data with descriptive
analytical specifications which describe the regulations and the real
circumstances that occur in the society. The data used is the method of
qualitative analysis.
Based on the results, it can be concluded that the contract extension of
the winning bidder is not in accordance with the principles of Article 2 of
Regulation of the Minister of State Enterprises Nomor.05/MBU/2008. In
addition, the practice of the contract extension is a form of discrimination that
violates Article 19 of Law No.. 5 of 1999 on Prohibition of Monopolistic
Practices and Unfair Business Competition, as the process will deter other
businesses to compete in the procurement of goods and services on that
period.

v