PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG MATA PELAJARAN MATEMATIKA : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 Kec

(1)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG MATA PELAJARAN MATEMATIKA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester Genap Tahun

Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Dian Cholidah 1003431

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG MATA PELAJARAN MATEMATIKA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Dian Cholidah

1003431

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dian Cholidah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika” (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat) ini beserta seluruh isinya sepenuhnya adalah benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan serta pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan,

Dian Cholidah

Nim. 1003431


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG MATA PELAJARAN MATEMATIKA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Dian Cholidah

1003431

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Dr. Hj. Pupun Nuryani, M.Pd

NIP. 19620522 198603 2 003 Pembimbing II

Sandi Budi Iriawan, M.Pd

NIP. 19791020 200812 1 002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 1959008 198403 1 002


(5)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

F. Hipotesis Tindakan ... 8

G. Penelitian yang Relavan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) ... 9

1. Pengertian Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) ... 9

2. Langkah-langkah Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) ... 12

3. Peran Guru terhadap Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) ... 14 4. Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Learning Tipe


(6)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teams Games Tournament (TGT) ... 15

B. Hasil Belajar ... 16

C. Konsep Dasar Matematika dan Materi Bangun Ruang Kelas V di Sekolah Dasar ... 17

1. Pengertian Matematika ... 17

2. Tujuan Matematika di Sekolah Dasar ... 18

3. Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar ... 18

4. Bangun Ruang di Kelas V SD ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 24

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26

1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Subjek Penelitian ... 26

D. Prosedur Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 31

1. Pengolahan Data ... 31

2. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 35

1. Pelaksanaan Pembelajaran ... 35

a. Siklus I ... 35

b. Siklus II ... 42

2. Hasil Belajar ... 50

a. Siklus I ... 50


(7)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan ... 55

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika ... 55

2. Hasil Belajar dengan Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika ... 57

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 66


(8)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tingkatan Penghargaan Tournament ... 12

3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar ... 32

3.2 Interpretasi Skor Gain Ternormalisasi ... 33

4.1 Kategori Penentuan Tingkatan Penghargaan ... 39

4.2 Kategori Penentuan Tingkatan Penghargaan ... 47

4.3 Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 50

4.4 Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 52 4.5 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata, Ketuntasan Belajar, Nilai Rata-Rata

Hasil Belajar Indikator, dan Gain Siklus I ke Siklus II ... 54


(9)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Penempatan pada Meja Tournament ... 11

2.2 Bagian-bagian Prisma Segi Enam dan Prisma Segitiga ... 20

2.3 Prisma Segitiga ... 21

2.4 Bagian-bagian Tabung ... 21

2.5 Bagian-bagian Limas Segitiga, Limas Segi Empat dan Limas Segi Lima ... 22

2.6 Limas Segi Empat ... 22

2.7 Bagian-bagian Kerucut ... 23

3.1 Siklus PTK Menurut Kemmis & Mc.Taggart ... 25

4.1 Diagram Rata-Rata Nilai Hasil Belajar ... 58


(10)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A Perangkat Pembelajaran ... 67

A.1.a RPP Siklus I ... 68

A.1.b RPP Siklus II ... 74

A.2.a LKS Siklus I ... 80

A.2.b LKS Siklus II ... 82

B Instrumen Pembelajaran ... 84

B.1.a Lembar Observasi terhadap Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament Siklus I ... 85

B.1.b Lembar Observasi terhadap Aktivitas Guru dan Siswa dalam Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament Siklus II ... 90

B.2.a Kisi-kisi dan Kriteria Penskoran Tes Akhir Siklus I ... 95

B.2.b Kisi-kisi dan Kriteria Penskoran Tes Akhir Siklus II ... 99

B.3.a Tes Akhir Siklus I ... 103

B.3.b Tes Akhir Siklus II ... 105

B.4 Daftar Anggota Kelompok pada Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ... 107

B.5.a Soal dan Kriteria Skor Games/Tournament Siklus I ... 108

B.5.b Soal dan Kriteria Skor Games/Tournament Siklus II ... 113

B.6 Sertifikat ... 118

C Hasil Penelitian ... 119

C.1.a Data Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ... 120 C.1.b Data Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru dan Siklus


(11)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus II ... 130

C.2.a LKS Siklus I ... 140

C.2.b LKS Siklus II ... 143

C.3.a Tes Akhir Siklus I ... 146

C.3.b Tes Akhir Siklus II ... 149

C.4 Dokumentasi Pembelajaran ... 152

D Tabel ... 157

D.1 Daftar Kelompok Kategori Kemampuan Siswa ... 158

D.2 Nilai LKS dalam Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament Siklus I ... 159

D.3 Hasil Perolehan Skor Kelompok pada Siklus I ... 160

D.4 Nilai LKS dalam Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament Siklus II ... 161

D.5 Hasil Perolehan Skor Kelompok pada Siklus II ... 162

D.6 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 163

D.7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Indikator Siswa Siklus I ... 164

D.8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 165

D.9 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Indikator Siswa Siklus II ... 166

D.10 Rekapitulasi Peningkatan Gain Hasil Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II ... 167

D.11 Rekapitulasi Poin Tournament pada Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament secara Individual ... 168


(12)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Oleh Dian Cholidah

1003431 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh metode guru yang tidak mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajarannya (metode ceramah) sehingga membuat siswa menjadi pasif apalagi matematika itu sendiri sudah dianggap siswa sebagai pelajaran yang sulit sehingga membuat siswa menjadi semakin malas untuk memperhatikan atau kurang fokus dan tidak berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung serta jika guru mengelompokkan siswa dalam suatu kelompok, siswa juga kurang menunjukkan kerjasama antar individu dalam kelompok tersebut, serta dilihat dari siswanya sendiri masih keliru dalam memahami sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun ruang satu dengan yang lainnya sehingga menyebabkan hasil belajar pada materi Bangun Ruang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diharapkan. Penelitian ini mencakup dua rumusan masalah, yaitu: bagaimanakah pelaksanaan dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dikelas V SDN Buah Batu dan bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament di kelas V SDN Buah Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament di kelas V SDN Buah Batu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc.Taggart yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa mencapai 72% dengan nilai rata-rata 73,4. Pada siklus II meningkat menjadi 92% dengan nilai rata-rata 93,8. Keberhasilan ketuntasan belajar termasuk ke dalam kriteria sangat tinggi dengan interpretasi indeks gain tinggi. Direkomendasikan dalam menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dapat melaksanakannya sesuai dengan prosedur dan terapkanlah model pembelajaran ini pada pembelajaran lainnya seperti pembelajaran IPA, IPS dan PKN.


(13)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament, Hasil Belajar.

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING: TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) IN IMPROVING STUDENTS’ LEARNING WHICH

HAS TOPIC GEOMETRY IN MATHEMATICS By

Dian Cholidah 1003431 ABSTRACT

The backgrounds of the study are imprecise method that was applied during the learning process (lecturing) which led the students became passive and the use of group work that didn’t work out. Imprecise method led the students become indifferent during the learning process, while the group work showed less cooperation among the members. In fact, mathematics is a difficult subject so that they didn’t have enough knowledge in terms of understanding the characteristics of Geometry. As a result, students learning outcome were below expected score (KKM). The scopes of the study are how the implementation of Cooperative learning (Teams Games Tournament) in Buah Batu Primary School for fifth graders does: and how Cooperative learning (Teams Games Tournament) can improve students’ learning outcome. The study aims to portray the learning process and the improvement of fifth graders students’ score in Buah Batu Primary School by using Cooperative Learning: (Teams Games Tournament). A Classroom Action Research was conducted in this study in form of two cycles of treatment. Kemmis and Mc. Taggart’s model which is introduced by Kurt Lewin was used in this study. The findings revealed that students’ score are improved. The data shows that 72% of the class in cycle I had average score 73, 4. It is vastly improved to be 92% which has average score 93, 8. The accomplishment of students’ comprehensiveness belongs to high criteria with high gain index interpretation. It is recommended to apply Cooperative learning (Teams Games Tournament) consecutively and to enlarge the use of it in a broader subject: science, social science, and civil education


(14)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana dikemukakan Rasyidin dkk. (2010, hlm. 26) pengertian pendidikan yang terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk dapat mencapai mutu pendidikan tersebut, maka mutu pendidikan itu sendiri harus dilaksanakan menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Upaya untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dapat dilakukan pada jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Disamping itu, upaya yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut diantaranya adalah melakukan sistem pendidikan yang harus dimulai dari tingkat sekolah dasar. Seperti peningkatan sikap dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran termasuk Matematika, harus ditanamkan sejak siswa sekolah dasar.

Tujuan umum pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar yang pertama adalah mempersiapkan siswa agar sanggup mengahadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan, yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif. Tujuan tersebut memberikan penekanan pada penataan nalar pembentukan sikap siswa.

Sebagaimana dikemukakan oleh Karso dkk. (2008, hlm. 1.5) tujuan khusus pendidikan matematika bagi siswa SD berguna “ untuk kepentingan hidup


(15)

2

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian”.

Sebagaimana dikemukakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2011, hlm. 10) menyebutkan bahwa tujuan mata pelajaran Matematika di sekolah dasar agar siswa memiliki kemampuan :

(1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, secara ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dari setiap tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika pada dasarnya merupakan sasaran yang ingin dicapai sebagai hasil dari proses pembelajaran matematika itu sendiri, karena sasaran tujuan pembelajaran matematika dianggap tercapai apabila siswanya telah memiliki sejumlah pengetahuan dan kemampuan di bidang matematika tersebut.

Pembelajaran matematika SD/MI mencakup beberapa materi yaitu Bilangan, Aljabar, Geometri, Statistik, dan Peluang. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah pembelajaran geometri yaitu materi Bangun Ruang. Idealnya menurut teori Van Hiele ada tiga unsur utama, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode yang diterapkannya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Karso dkk. (2008, hlm. 1.21-1.22) Adapun tahapan-tahapan anak belajar geometri menurutnya ada lima tahapan, yaitu tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi dan akurasi. (1) Tahap pengenalan, pada tahap ini siswa mulai belajar mengenal suatu bangun geometri


(16)

3

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara keseluruhan, tetapi ia belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bangun geometri yang dilihatnya itu; (2) Tahap analisis, pada tahap analisis siswa sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri yang diamati; (3) Tahap pengurutan, pada tahap ketiga ini, siswa sudah mengenal dan memahami sifat-sifat bangun geometri yang satu dengan lainnya saling berhubungan; (4) Tahap deduksi, pada tahap ini siswa telah mampu menarik kesimpulan secara deduktif yaitu menarik kesimpulan yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang bersifat khusus; (5) Tahap akurasi, pada tahap ini siswa sudah mulai menyadari pentingnya ketepatan prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian.

Pada tahap keempat dan kelima memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit. Untuk tingkatan Sekolah Dasar sendiri hanya mencapai tiga tahapan saja karena tahapan berikutnya tersebut akan dipelajari pada tingkatan yang lebih tinggi lagi.

Berdasarkan hasil observasi di kelas V SDN Buah Batu, kenyataannya tidak sesuai dengan harapan tujuan pembelajaran matematika, diketahui bahwa: (1) siswa-siswa kelas V kurang antusias dalam belajar matematika dan beranggapan bahwa matematika itu sulit serta rumit sehingga menyebabkan siswa kurang fokus dan tidak konsentrasi dalam belajar serta terbiasa bermain (malas memperhatikan) ketika pelajaran berlangsung; (2) dilihat dari siswanya itu sendiri jika bekerja dalam kelompok pun kurang menunjukkan sifat kerjasama antar individunya; (3) dalam pembelajarannya pun siswa cenderung pasif, siswa hanya menerima penjelasan guru lewat metode yang konvensional dimana dalam proses pembelajarannya hanya berpusat pada guru (ceramah); (4) siswa-siswa juga masih keliru dalam memahami sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun ruang satu dengan yang lainnya; (5) serta dilihat dari hasil belajar mengenai materi Bangun Ruang tersebut, masih banyak ditemukan siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Terlihat dari data jumlah keseluruhan siswa kelas V yang berjumlah 25 orang siswa, hanya 6 siswa atau 24% siswa yang hasil


(17)

4

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajarnya > 65 (di atas nilai KKM), sedangkan sisanya terdapat 19 siswa atau 76% yang nilainya < 65 (di bawah nilai KKM).

Hal ini dikarenakan metode guru yang tidak mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajarannya (metode ceramah) sehingga membuat siswa menjadi pasif apalagi matematika itu sendiri sudah dianggap siswa sebagai pelajaran yang sulit sehingga membuat siswa menjadi semakin malas untuk memperhatikan atau kurang fokus dan tidak konsentrasi ketika pelajaran berlangsung serta jika guru mengelompokkan siswa dalam suatu kelompok, siswa juga kurang menunjukkan kerjasama antar individu dalam kelompok tersebut dan yang terlihat hanya segelintir siswa saja yang bekerja dalam kelompok tersebut serta dilihat dari siswanya sendiri masih keliru dalam memahami sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun ruang satu dengan yang lainnya sehingga menyebabkan hasil belajarnya di bawah KKM yang diharapkan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (diterjemahkan Nurulita, 2009, hlm. 13) bahwa Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament merupakan metode pembelajaran pertama dari Jhons Hopkins. Dimana metode ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan oleh guru dan tim kerja yang sama seperti STAD, yang di dalamnya terdapat komponen-komponen pembelajaran seperti penyajian kelas, belajar kelompok, games/tournament dan rekognisi kelompok. Penyajian kelas dan belajar kelompok di sini sama saja seperti Cooperative Learning lainnya, hanya saja di sini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami pelajaran yang disampaikan pada saat penyajian kelas tersebut karena untuk mempersiapkan siswa dalam belajar kelompok dan pada saat tournament dimana siswa memainkan games akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan games/tournament ini bersama tiga orang pada “meja-tournament”, dimana ketiga peserta dalam satu meja tournament ini adalah para siswa yang memiliki rekor nilai matematika terakhir yang sama. Sebuah prosedur membuat permainan ini cukup adil. Karena dalam tournament ini siswa berlomba-lomba untuk


(18)

5

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan poin dari meja tournament masing-masing untuk menyumbangkan poin kepada kelompok asalnya. Karena dengan poin tertinggi atau dengan tingkat kinerja tertinggi akan mendapatkan bentuk penghargaan tim berupa sertifikat atau hadiah.

Diharapkan dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ini dapat membangkitkan semangat siswa dalam pembelajaran matematika pada materi Bangun Ruang dan mengganggap matematika itu pelajaran yang mengasyikan sehingga membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran dengan menunjukkan kerjasama antar individu dalam kelompoknya, sehingga tidak ditemukan lagi siswa yang keliru dalam memahami sifat-sifat bangun ruang satu dengan yang lainnya serta membuat hasil belajar mereka menjadi meningkat.

Dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul

“Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament

(TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika” (Penelitian Tindakan Kelas V di SDN Buah Batu Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah secara umum yaitu

“Bagaimanakah penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika kelas V SDN Buah Batu?”.

Secara khusus, peneliti merumuskan masalah kedalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika materi Bangun Ruang dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games


(19)

6

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Buah Batu?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dalam pembelajaran matematika materi Bangun Ruang di kelas V SDN Buah Batu?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah:

1. Mendeskripsikan pelaksanaan langkah-langkah Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dalam pembelajaran matematika materi Bangun Ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Buah Batu. 2. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah

menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dalam pembelajaran matematika materi Bangun Ruang di kelas V SDN Buah Batu.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan secara teoretis dapat memberikan masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dengan menerapkan Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada saat mengajarkan materi Bangun Ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Siswa lebih mengerti konsep bangun ruang.


(20)

7

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang. b. Bagi Guru

Menambah wawasan dan pengalaman keterampilan dalam menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dengan adanya informasi yang diperoleh sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan ilmu dalam kemampuan proses belajar dan mengajar di sekolah, juga keberagaman penerapan model pembelajaran khususnya pembelajaran matematika.

E. Definisi Operasional

1. Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (diterjemahkan Nurulita, 2009, hlm. 166-167) bahwa komponen-komponen utama dalam Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament diantaranya: 1) Presentasi kelas; 2) Belajar kelompok; 3) Games (Permainan); 4) Tournament (Pertandingan); 5) Rekognisi kelompok. Dimana Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok dengan model pertandingan sehingga dapat membangkitkan semangat siswa dalam pembelajarannya. Di dalam model Teams Games Tournament ini juga terdapat langkah-langkah dalam penerapanya yaitu: penyajian kelas, belajar kelompok, games/tournament akademik, dan rekognisi kelompok.

2. Hasil Belajar

Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2013, hlm. 22-23) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima


(21)

8

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman belajarnya baik pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa perubahan tingkah laku siswa dari ranah kognitif yang ditunjukkan dengan nilai tes pada akhir pembelajaran materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika di kelas V SDN Buah batu dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.

Materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika pada penelitian ini merupakan salah satu topik dari Standar Kompetensi kelas V SD yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dengan kompetensi dasar yang diambil pada penelitian ini adalah mengindentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Adapun bangun ruang yang dimaksud adalah prisma, tabung, limas dan kerucut.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tujuan, permasalahan yang terjadi dan teori yang melandasi penelitian ini, maka dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dengan tepat pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Ruang, hasil belajar siswa di kelas V SDN Buah Batu diduga akan meningkat.

G. Penelitian yang Relevan

Salah satu penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian Dea Lathifah yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Materi Bangun Ruang untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Langensari Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran Matematika pada materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan mengacu pada langkah-langkahnya dan disusun secara baik; 2) Pelaksanaan pembelajaran Matematika pada materi Bangun Ruang di kelas V SDN 1 Langensari dengan menerapkan model


(22)

9

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT berlangsung dengan efektif dan walaupun ada beberapa kendala namun secara keseluruhan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik; 3) Hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Langensari pembelajaran Matematika pada materi Bangun Ruang dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan meningkatnya siswa yang mencapai nilai ketuntasan setiap siklusnya.


(23)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Sebagaimana dikemukakan oleh Kunandar (2012, hlm. 46) bahwa:

PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Sedangkan menurut Rapoport (1970) dalam Hopkins (1993) mendefinisikan (Kunandar, 2012, hlm. 46), Penelitan tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

Dapat disimpulkan dari pengertian PTK yang telah dijabarkan di atas bahwa PTK adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk merefleksi diri dan mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan oleh peneliti tersebut .

Pada umumnya PTK digambarkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah, yang digolongkan menjadi empat tahap, yaitu : 1) tahap perencanaan, 2) tahap tindakan, 3) tahap observasi, dan 4) tahap refleksi.

B. Model Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis & Mc.Taggart. Sebagaimana dikemukakan oleh Kusumah dan Dwitagama (2012, hlm. 21) bahwa model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Model ini memiliki empat komponen, yaitu: rencana (planning),


(24)

25

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Adapun siklus PTK ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Siklus PTK Menurut Kemmis & Mc.Taggart (dalam Arikunto, 2010, hlm. 132)

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm. 138-140) bahwa secara utuh tindakan yang diterapkan dalam PTK seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.


(25)

26

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksanaan guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar.

3. Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

4. Tahap 4: Refleksi, atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus, yaitu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Sehingga keempat tahap tersebut harus dilaksanakan seluruhnya oleh peneliti.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Buah Batu yang beralamat di Jl. Maribaya Timur No. 97 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan pada kelas V SDN Buah Batu Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II Tahun Ajaran 2013/2014, dengan jumlah 25 siswa, dengan sebaran siswa laki-laki 13 orang dan siswa perempuan 12 orang.


(26)

27

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PTK ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu rencana (planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Adapun tahapannya sebagai berikut:

Siklus I

1. Tahap Perencanaan Tindakan

a. Mengurus surat perizinan observasi dari pihak prodi.

b. Permohonan izin kepada kepala sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

c. Observasi dan wawancara untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SDN Buah Batu secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

d. Identifikasi permasalahan, identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat pembelajaran langsung dikelas, melihat hasil belajar siswa dan menentukan model pembelajaran yang cocok dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran matematika.

e. Wawancara dengan wali kelas V mengenai kategori kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan prestasi belajar (peringkat kelas) di kelas tempat penelitian. Adapun tabel kategori kelompok kemampuan siswa dapat dilihat pada (lampiran D.1)

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I mengenai sifat-sifat bangun ruang prisma segitiga dan tabung dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament. RPP siklus I dirancang untuk 1 kali pertemuan.

g. Menyusun instrumen siklus I berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS), lembar evaluasi (tes akhir siklus), dan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.


(27)

28

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Membuat kartu bernomor, daftar nama kelompok siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan belajar sebelumnya, membuat daftar nama tim homogen dan membuat media pembelajaran siklus I.

i. Menyiapkan penghargaan berupa sertifikat dan hadiah.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran siklus I dan media yang telah disiapkan.

b. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang (sifat-sifat bangun ruang prisma segitiga dan tabung) mata pelajaran matematika melalui penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.

c. Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh observer pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi siklus I.

d. Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi siklus I.

3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan. Observer mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya pada lembar observasi yang telah disiapkan. 4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi serta analisis yang mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya sebagai tindak lanjut untuk langkah pada siklus II.


(28)

29

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus II

1. Tahap Perencanaan Tindakan

a. Menyusun RPP siklus II mengenai sifat-sifat bangun ruang limas segiempat, dan kerucut dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament. RPP siklus II dirancang untuk 1 kali pertemuan, RPP siklus II ini merupakan refleksi dari siklus I.

b. Menyusun instrumen siklus II, yaitu tes berupa LKS, lembar evaluasi (tes akhir siklus), dan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.

c. Membuat kartu bernomor, daftar nama kelompok siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan belajar siklus I, membuat daftar nama tim homogen dan membuat media pembelajaran siklus II.

d. Menyiapkan penghargaan berupa sertifikat dan hadiah.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran siklus II dan media yang telah disiapkan.

b. Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang (sifat-sifat bangun ruang limas segiempat dan kerucut) melalui penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.

c. Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh observer pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi Siklus II. d. Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada

lembar observasi siklus II.

3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan. Observer mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya pada lembar observasi yang telah disiapkan.


(29)

30

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi serta analisis yang mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya sebagai tindak lanjut untuk langkah siklus selanjutnya.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman dalam mengukur penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat persiklus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, langkah-langkah kegiatan, metode pembelajaran, alat/ bahan/ sumber belajar dan penilaian.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan alat bantu untuk mendalami materi pembelajaran. Dalam penelitian ini LKS hanya dijadikan sebagai penunjang pembelajaran saja.

3. Lembar Tes

Lembar tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Lembar tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif siswa. Adapun instrumen dalam penelitian ini berupa tes bentuk uraian.


(30)

31

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi merupakan lembar untuk observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran juga sebagai bahan refleksi untuk peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen-instrumen lembar observasi dan instrumen-instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar guru dan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui instrumen lembar tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap akhir siklus.

G. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan tahap akhir dari penelitian setelah didapat data-data yang dibutuhkan. Data tersebut diperoleh dari hasil observasi dan hasil tes. Dalam pengolahan hasil tes, dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Penyekoran hasil tes sebagaimana dikemukakan Sudjana (2013, hlm. 109) dengan rumus:

Skor Akhir :

x 100

b. Mencari nilai rata-rata siswa sebagaimana dikemukakan Sudjana (2013, hlm. 109) dengan rumus:

X = Keterangan :

X = nilai rata-rata

∑X = jumlah seluruh nilai siswa

N = jumlah siswa c. Batas Kelulusan


(31)

32

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai tes diperoleh dari tes tiap siklus. Batas kelulusan disesuaikan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di tempat pelaksanaan penelitian. Nilai KKM kelas V di SDN Buah Batu untuk pelajaran Matematika yaitu 65. d. Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar Secara Klasikal

Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2013, hlm. 241) “Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa > 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat > 85% siswa yang tuntas belajarnya”. Dengan berpedoman pada pernyataan tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu dilakukan perhitungan persentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran Matematika. Pengolahan data ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

: Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama

dengan 65 n : Banyak siswa 100 % : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar

Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013, hlm. 38), sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria


(32)

33

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

> 80% Sangat Tinggi

60 – 79% Tinggi

40 % - 59% Sedang

20% - 39 % Rendah

< 20 % Sangat Rendah

e. Menghitung skor gain menurut Prabawanto (2013) (dalam Firiani, 2013, hlm. 44)

g = - Keterangan :

g = gain peningkatan siklus I ke siklus II = skor siklus I

= skor siklus II

f. Menghitung skor gain ternormalisasi menurut Prabawanto (2013) (dalam Fitriani, 2013 hlm.44)

<g> =

Keterangan :

<g> = indeks gain peningkatan siklus I ke siklus II SMI = skor maksimal ideal yaitu 100

= skor siklus I = skor siklus II

Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah .

Tabel 3.2

Interpretasi Skor Gain Ternormalisasi Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi


(33)

34

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(< >) > 0,7 Tinggi

0,3 < (<g>) < 0,7 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

2. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran yang telah diterapkan. Pengolahan data ini akan diolah dengan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

Dalam analisis data kualitatif, Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337-345) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu: (1) data reduction; (2) data display; dan (3) verification. Data dianalisis dengan menggunakan data reduksi dimana data reduksi dilakukan melalui merangkum, memilih data selanjutnya. Kemudian dilakukan display data dengan menyajikan data ke dalam bentuk tabel, grafik, atau sejenisnya sehingga mudah untuk dipahami. Dan yang terakhir verification dengan cara menarik kesimpulan awal sehingga dapat disusun tindakan untuk selanjutnya dari kekurangan dan temuan-temuan dalam pelaksanaan penelitian.

Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap tes hasil belajar pada ranah kognitif siswa dengan penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang. Analisis dilakukan dengan melihat kriteria peningkatan hasil belajar siswa melalui indeks gain ternormalisasi, apakah termasuk kriteria tinggi, sedang atau rendah.


(34)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, pada bab ini dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika sudah berjalan secara efektif, dengan prosedur pelaksanaan pembelajaran dimulai dari guru dalam menyampaikan pelajaran pada hari itu, kemudian siswa bekerja dalam kelompok mereka yang dibagi secara heterogen untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan tournament, dimana siswa memainkan games/ tournament akademik dengan anggota kelompok lain untuk menyumbangkan poin bagi skor kelompoknya dan diakhir dengan rekognisi kelompok yang mana setelah pelaksanaan tournament selesai, skor kelompok diakumulasikan untuk diberikan reward atau penghargaan kepada setiap kelompok.

2. Hasil belajar siswa kelas V SDN Buah Batu setelah diterapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan yang dapat terlihat dari hasil tes yang diberikan setiap akhir siklus. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I mencapai 72% dengan nilai rata-rata 73,4. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 92% dengan nilai rata-rata 93,8. Keberhasilan ketuntasan belajar termasuk ke dalam kriteria sangat tinggi dengan interpretasi indeks gain tinggi.


(35)

62

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini memberikan hal yang positif terhadap peningkatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang baik dari segi pelaksanaan dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan rekomendasi yang diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.

1. Bagi Guru

Diharapkan dalam menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dapat melaksanakannya sesuai dengan prosedur pelaksanaan Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament. Berdasarkan hasil temuan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ini, baiknya guru dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan media yang ukurannya besar, dalam kegiatan belajar kelompok pun guru harus selalu memberikan motivasi dan penguatan, dalam kegiatan games/tournament gunakan bahasa yang mudah dipahami siswa pada saat menerangkan aturan permainan serta gunakan waktu seefektif mungkin agar untuk tahapan kegiatan selanjutnya tidak dilakukan secara tergesa-gesa sehingga proses belajar mengajar dalam menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar dapat menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ini pada pembelajaran lainnya seperti pembelajaran IPA, IPS dan PKN.


(36)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. (2011) Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele (Lengkap). [Online]. Tersedia: http://abdussakir.wordpress.com/2011/02/09/ (Diakses 25 Mei 2014).

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BSNP. (2011) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (1999) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Fahreena. (2011) Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournamets (TGT). [Online]. Tersedia: http://fahreena.wordpress.com/2011/05/31/213/ (Diakses 13 Maret 2014).

Fitriani, R. (2013) Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Perbandingan Dan Skala. Skripsi, Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bukanagara). Skripsi, Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Heriawan, A, dkk. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G. Isjoni. (2010) Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Kanssas, D. (2011) Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:


(37)

64

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://dedi26.blogspot.com/2013/05/pengertian-pembelajaran-kooperatif.html (Diakses 13 Maret 2014).

Karso, dkk. (2008) Pendidikan Matematika I. Bandung: Universitas Terbuka.

Kunandar. (2012) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2012) Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Lathifah, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas V Semeter Genap Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Skripsi, Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto. (2013) Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasyidin, W, dkk. (2010) Landasan Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rusman. (2013) Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Slavin, R, E. (2009) Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.(diterjemahkan oleh: Nurulita) Bandung: Nusa Media.

Soenarjo, RJ (2008) Matematika 5 SD dan MI Kelas 5 (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, N. (2013) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(38)

65

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suharjana, A. (2008) Mengenal Bangun ruang dan sifat-sifatnya di Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006) Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS

Trianto. (2013) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Media.


(1)

34

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(< >) > 0,7 Tinggi

0,3 < (<g>) < 0,7 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

2. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran yang telah diterapkan. Pengolahan data ini akan diolah dengan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

Dalam analisis data kualitatif, Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337-345) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu: (1) data reduction; (2) data display; dan (3) verification. Data dianalisis dengan menggunakan data reduksi dimana data reduksi dilakukan melalui merangkum, memilih data selanjutnya. Kemudian dilakukan display data dengan menyajikan data ke dalam bentuk tabel, grafik, atau sejenisnya sehingga mudah untuk dipahami. Dan yang terakhir verification dengan cara menarik kesimpulan awal sehingga dapat disusun tindakan untuk selanjutnya dari kekurangan dan temuan-temuan dalam pelaksanaan penelitian.

Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap tes hasil belajar pada ranah kognitif siswa dengan penerapan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang. Analisis dilakukan dengan melihat kriteria peningkatan hasil belajar siswa melalui indeks gain ternormalisasi, apakah termasuk kriteria tinggi, sedang atau rendah.


(2)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, pada bab ini dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika sudah berjalan secara efektif, dengan prosedur pelaksanaan pembelajaran dimulai dari guru dalam menyampaikan pelajaran pada hari itu, kemudian siswa bekerja dalam kelompok mereka yang dibagi secara heterogen untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan tournament, dimana siswa memainkan games/ tournament akademik dengan anggota kelompok lain untuk menyumbangkan poin bagi skor kelompoknya dan diakhir dengan rekognisi kelompok yang mana setelah pelaksanaan tournament selesai, skor kelompok diakumulasikan untuk diberikan reward atau penghargaan kepada setiap kelompok.

2. Hasil belajar siswa kelas V SDN Buah Batu setelah diterapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan yang dapat terlihat dari hasil tes yang diberikan setiap akhir siklus. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I mencapai 72% dengan nilai rata-rata 73,4. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 92% dengan nilai rata-rata 93,8. Keberhasilan ketuntasan belajar termasuk ke dalam kriteria sangat tinggi dengan interpretasi indeks gain tinggi.


(3)

62

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini memberikan hal yang positif terhadap peningkatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament pada materi Bangun Ruang baik dari segi pelaksanaan dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan rekomendasi yang diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.

1. Bagi Guru

Diharapkan dalam menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament dapat melaksanakannya sesuai dengan prosedur pelaksanaan Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament. Berdasarkan hasil temuan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ini, baiknya guru dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan media yang ukurannya besar, dalam kegiatan belajar kelompok pun guru harus selalu memberikan motivasi dan penguatan, dalam kegiatan games/tournament gunakan bahasa yang mudah dipahami siswa pada saat menerangkan aturan permainan serta gunakan waktu seefektif mungkin agar untuk tahapan kegiatan selanjutnya tidak dilakukan secara tergesa-gesa sehingga proses belajar mengajar dalam menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar dapat menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament ini pada pembelajaran lainnya seperti pembelajaran IPA, IPS dan PKN.


(4)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. (2011) Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele (Lengkap). [Online]. Tersedia: http://abdussakir.wordpress.com/2011/02/09/ (Diakses 25 Mei 2014).

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BSNP. (2011) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (1999) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Fahreena. (2011) Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournamets (TGT). [Online]. Tersedia: http://fahreena.wordpress.com/2011/05/31/213/ (Diakses 13 Maret 2014).

Fitriani, R. (2013) Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Perbandingan Dan Skala. Skripsi, Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bukanagara). Skripsi, Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Heriawan, A, dkk. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G. Isjoni. (2010) Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Kanssas, D. (2011) Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:


(5)

64

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://dedi26.blogspot.com/2013/05/pengertian-pembelajaran-kooperatif.html (Diakses 13 Maret 2014).

Karso, dkk. (2008) Pendidikan Matematika I. Bandung: Universitas Terbuka.

Kunandar. (2012) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2012) Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Lathifah, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas V Semeter Genap Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Skripsi, Program Pendidikan Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto. (2013) Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasyidin, W, dkk. (2010) Landasan Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rusman. (2013) Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Slavin, R, E. (2009) Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.(diterjemahkan oleh: Nurulita) Bandung: Nusa Media.

Soenarjo, RJ (2008) Matematika 5 SD dan MI Kelas 5 (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, N. (2013) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Dian Cholidah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suharjana, A. (2008) Mengenal Bangun ruang dan sifat-sifatnya di Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006) Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS

Trianto. (2013) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Media.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SD ISLAM TERPADU AL MUHSIN METRO SELATAN

0 5 87

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10