PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

ANGGA YUDISTIRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

Angga Yudistira

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS

GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh Angga Yudistira

Aktivitas belajar merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Umumnya, aktivitas belajar siswa masih rendah yang ditunjukkan dengan sikap siswa yang hanya menjadi pendengar di kelas. Hal ini akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Salah satu upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk me-ngetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling.

Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas VIII E dan kelas VIII F.

Berdasarkan analisis data, diperoleh persentase siswa yang tergolong aktif pada kelas dengan pembelajaran tipe TGT sebesar 68,75%, sedangkan pada kelas


(3)

Angga Yudistira

dengan pembelajaran konvensional sebesar 34,38%, dan rata-rata hasil belajar pada kelas dengan pembelajaran TGT adalah 70,36, sedangkan pada kelas dengan pembelajaran konvensional adalah 60,14. Selain itu, persentase siswa tuntas belajar pada kelas yang menerapkan pembelajaran tipe TGT mencapai 56,25%, sedangkan pada kelas dengan pembelajaran konvensional hanya mencapai 34,33% sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif tipe TGT, aktivitas belajar, dan hasil belajar.


(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh Angga Yudistira

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(5)

Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Angga Yudistira Nomor Pokok Mahasiswa : 0813021019

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Gimin Suyadi, M.Si. Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd.

NIP. 19480917 198403 1 001 NIP. 19690914 199403 1 002

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(6)

MENGESAHKAN 1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Gimin Suyadi, M.Si. __________

Sekretaris : Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd. __________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tina Yunarti, M.Si. __________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 7 Desember 1988. Penulis merupakan putra pertama dari pasangan Bapak Suyadi dan Ibu Triswati.

Penulis telah menempuh pendidikan formal, mulai dari TK Sejahtera 1 Bandar Lampung tahun 1994-1995, SD Sejahtera 1 Bandar Lampung tahun 1995-2001, SMPN 1 Bandar Lampung tahun 2001-2004, SMAN 2 Bandar Lampung tahun 2004-2007. Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Penulis pernah melaksanakan Kegiatan Kerja Nyata (KKN) di Desa Buko Poso Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 1 Way Serdang Kabupaten Mesuji.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai unit kegiatan mahasiswa. Penulis aktif sebagai anggota Biro BBQ FPPI FKIP Unila periode 2009/2010, sebagai Kepala Bidang Pendidikan FPPI FKIP Unila periode 2010/2011, sebagai Ketua Umum Forum Mahasiswa Pendidikan Matematika periode 2010/2011, serta sebagai Kepala Biro Akademik Bina Rohani Islam Mahasiswa (Birohmah) periode 2011/2012.


(8)

MOTTO

sehingga mereka merubah keadaan yang ada

(Q.S. Ar Ra'd: 11)

Semua manusia akan sia-sia kecuali yang berilmu. Semua yang

berilmu akan sia-sia kecuali yang mengamalkan. Semua yang

mengamalkan akan sia-sia kecuali orang yang tulus.

(H.R. At Tirmidzi)

Sukses dapat diperoleh karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar

dari kegagalan.


(9)

Persembahan

Bismillahirrahmanirrahim

.

Puji syukur kehadirat Allah SWT,

kupersembahkan karya ini sebagai tanda cinta dan baktiku kepada :

Ayahanda dan Ibunda tercinta

yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, semangat, dan doa serta selalu

berusaha memberikan yang terbaik demi keberhasilanku

Adik-adikku tersayang: Yossie dan Gita

Para pendidik yang telah mendidik dengan penuh cinta dan selalu memberikan

inspirasi serta motivasi untuk menjadi lebih baik

Sahabat-sahabat yang selalu menyemangati dan tersenyum kepadaku

serta


(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah menghantarkan segala apa yang ada di dunia ini menjadi berarti, tidak ada sesuatu pun yang diturunkan-Nya menjadi sia-sia, hanya dengan izin dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas

Lam-pung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Univer-sitas Lampung yang telah memberikan persetujuan terhadap hasil penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendi-dikan Matematika Jurusan PendiPendi-dikan MIPA Universitas Lampung yang telah memberikan persetujuan terhadap skripsi ini.


(11)

4. Bapak Drs. Gimin Suyadi, M.Si., selaku Pembimbing Akademik, sekaligus Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan bimbingan, ilmu yang berharga, saran, motivasi, dan kritik baik selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II atas kese-diaannya memberikan bimbingan, ilmu yang berharga, saran, motivasi, dan kritik baik selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., selaku pembahas yang telah memberikan saran kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 8. Ibu Hj. Nurhayati, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 10 Bandar Lampung

yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

9. Bapak Agus Surino, S.Pd., selaku guru mitra atas kesediaannya menjadi mitra dalam penelitian di SMP Negeri 10 Bandar Lampung serta murid-muridku kelas VIII E dan VIII F yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini. 10. Keluargaku tercinta: ayah, ibu, dan kedua adikku, atas semangat, kasih

sayang, dan doa yang tak pernah berhenti mengalir.

11. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika 2008 Reguler dan Mandiri, saudara-saudaraku di Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam periode 2010/2011, saudara-saudaraku di Bina Rohani Islam Mahasiswa periode 2011/2012, kakak tingkat 2005 sampai 2007, dan adik tingkat 2009-2011, serta keluarga KKN dan PPL Desa Buko Poso, Way Serdang, Mesuji,


(12)

terimakasih atas semangat, saran, dan motivasi yang kalian berikan. Semoga kekeluargaan kita akan terus terjalin.

12. Pengurus referensi yang telah melayani dalam peminjaman buku serta skripsi. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar ... 13

B. Hasil Belajar ... 16

C. Pembelajaran Kooperatif ... 18

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 22

E. Kerangka Pikir ... 29

F. Hipotesis... 30

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 32

B. Desain Penelitian ... 32

C. Variabel Penelitian... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33 Halaman


(14)

1. Teknik Observasi... 33

2. Teknik Tes ... 34

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 34

F. Instrumen Penelitian ... 34

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35

2. Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ... 35

a. Validitas ... 36

b. Reliabilitas ... 37

c. Tingkat Kesukaran ... 37

d. Daya Pembeda ... 38

G. Analisis Data ... 40

1. Data Aktivitas Belajar Siswa ... 40

2. Data Hasil Belajar Siswa ... 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 47

2. Hasil Belajar Siswa ... 51

B. Pembahasan ... 54

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA


(15)

vii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 21

2.2 Perhitungan Poin Permainan ... 27

2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok ... 28

3.1 Posttest Only Control Group Design ... 32

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35

3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ... 38

3.4 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Item Soal ... 38

3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda ... 39

3.6 Rekapitulasi Indeks Daya Pembeda Hasil Uji Coba ... 40

4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 47

4.2 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa ... 49

4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa ... 50

4.4 Hasil Uji Perbedaan Dua Proporsi ... 50

4.5 DataPosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51

4.6 Hasil Uji Normalitas DataPosttest ... 52

4.7 Hasil Uji Homogenitas DataPosttest... 53


(16)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk meningkatkan kemampuan diri dengan membina potensi-potensi pribadi yang dimiliki, yaitu rohani maupun jasmani. Ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal 3 juga menyatakan:

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan di-harapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mem-bangun kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara kearah yang lebih baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia. Mengingat begitu besarnya peran pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia, maka pemerintah terus


(17)

2

menerus mengadakan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Perbaikan yang dilakukan pemerintah antara lain perbaikan kurikulum, peman-tapan kualitas tenaga pendidik, serta perbaikan berbagai sarana dan prasarana pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa salah satu standar kom-petensi lulusan satuan pendidikan adalah menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan serta mampu meng-analisis dan memecahkan masalah kompleks. Mengacu pada Permendiknas ter-sebut, maka matematika diajarkan kepada siswa disetiap jenjang pendidikan agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan rasional seiring dengan peningkatan mutu pendidikan.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu penge-tahuan dan teknologi. Matematika merupakan mata pelajaran yang terstruktur, terorganisasi, dan memiliki sifat berjenjang, maksudnya bahwa antara materi yang satu dengan materi yang lain saling berkaitan. Siswa harus menguasai materi dasar terlebih dahulu sebelum mendapatkan materi pada tingkatan yang lebih tinggi.

Salah satu proses penting dalam pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran di sekolah merupakan wahana pendidikan untuk membina dan membentuk siswa kearah kedewasaan dan dalam pelaksanaanya berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan pasal 1 ayat 1. Dalam Permendiknas tersebut dijelaskan bahwa


(18)

stan-3

dar pembelajaran satuan pendidikan mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilai-an, dan pengawasan pembelajaran. Pada pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa. Pembelajaran yang berlangsung memi-liki peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yaitu apabila pembelajaran berlangsung dengan baik diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai.

Pembelajaran menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar matematika siswa. Pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas. Model pem-belajaran yang sesuai adalah model pempem-belajaran yang dapat menarik minat belajar siswa sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Aktivitas siswa dalam pembelajaran mencakup banyak hal, antara lain memperhatikan penjelasan guru, bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi, mengerjakan latihan, melakukan percobaan, dan mengerjakan soal.

Pembelajaran matematika yang dilakukan guru di kelas seringkali membuat siswa merasa kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan karena guru yang me-nyampaikan materi secara monoton dan menganggap siswa sebagai objek yang menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga aktivitas siswa tidak muncul pada saat pembelajaran. Kondisi siswa yang mengalami kesulitan dalam pem-belajaran matematika juga dialami oleh siswa SMP Negeri 10 Bandar Lampung. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika sekolah tersebut, diperoleh informasi bahwa pada saat pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran langsung dan metode diskusi kelompok.

Pembelajaran langsung dimulai dengan guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas, memberikan contoh soal, latihan soal, dan diakhiri dengan pemberian


(19)

4

pekerjaan rumah (PR). Pada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan pembelajar-an didominasi oleh guru sehingga siswa kurpembelajar-ang berperpembelajar-an aktif. Aktivitas ypembelajar-ang dilakukan sebagian besar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Selain itu, siswa tidak aktif bertanya jika dalam pembelajaran mengalami kesulitan. Siswa hanya mau berta-nya kepada guru jika diberi stimulus oleh guruberta-nya.

Guru tersebut juga menerapkan pembelajaran dengan diskusi kelompok. Kelompok tidak dibentuk oleh guru, melainkan siswa yang membentuk kelom-poknya sendiri yang beranggotakan empat sampai lima orang. Namun, yang ter-jadi siswa berkelompok dengan teman akrabnya saja dan dengan yang memiliki tingkat kemampuan sama. Dalam kegiatan diskusi pun belum terlihat partisipasi keaktifan siswa, hanya siswa yang beranggotakan kelompok dengan tingkat kemampuan tinggi saja yang cenderung aktif dalam pembelajaran. Selebihnya siswa masih tidak bertanya tentang materi pelajaran yang belum mereka mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa SMP Negeri 10 Bandar Lampung masih rendah. Selanjutnya, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata siswa kelas VIII pada ulangan umum semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 50,4 dari 231 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah ini belum mampu mendapatkan hasil yang optimal.

Banyak pembelajaran belum mampu memunculkan keaktifan siswa. Siswa hanya berperan sebagai objek dalam pembelajaran yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Guru yang bertugas sebagai pengelola pembelajaran seringkali belum mampu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara bermakna, serta penyampaiannya juga terkesan monoton tanpa memperhatikan potensi dan kreativitas siswa sehingga siswa merasa bosan di kelas.


(20)

5

Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan belajar. Robert Gagne menyatakan bahwa dalam pembelajaran terjadi penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Selama pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi inter-nal dan kondisi eksterinter-nal individu. Kondisi interinter-nal ini mencakup proses kognitif yang terjadi dalam individu untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi eksternal merupakan rangsangan dari lingkungan yang memengaruhi individu selama pembelajaran.

Pembelajaran akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Ini sesuai dengan teori belajar kognitif menurut Piaget yang mene-rangkan bahwa siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru untuk memperkuat materi yang dipelajari. Teori belajar kognitif menurut Piaget ini sejalan dengan teori belajar kons-truktivisme yang sama-sama memberikan kebebasan terhadap siswa yang ingin belajar dengan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan atau fasilitasi orang lain. Teori konstruktivisme ini memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, penge-tahuan, dan hal lain yang diperlukan untuk pengembangan dirinya. Berdasarkan kedua teori belajar tersebut, maka guru seharusnya menerapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar. Untuk itu dalam pembelajaran matematika guru harus menggunakan model pembelajaran


(21)

6

yang bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Selain itu, siswa akan merasa berkesan ter-hadap pembelajaran sehingga tidak mudah melupakan hal-hal yang telah dipel-ajarinya.

Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Hal ini dikarena-kan dalam pembelajaran kooperatif dikembangdikarena-kan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan ke-mampuan, dan saling membantu dalam belajar.

Model pembelajaran kooperatif menitikberatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil sehingga diharapkan siswa dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif juga membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, berpikir kritis, serta memberikan efek terhadap sikap penerimaan perbedaan antarindividu.

Pembelajaran kooperatif juga mengajarkan keterampilan bekerjasama dalam kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, setiap anggota dalam kelompok me-miliki rasa tanggung jawab dan saling ketergantungan yang positif karena tugas yang diberikan guru menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dibentuknya kelompok kooperatif, maka siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif adalahTeams Games Tournament(TGT).


(22)

7

Model pembelajaran TGT terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas, kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan akademik, turnamen akademik, dan penghargaan kelompok. Ciri utama model pembelajaran TGT terletak pada tahap permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen dalam TGT bertujuan sebagai latihan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Thorndike dalam hukum latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu pelajaran diulangi/dilatih, maka pemahaman siswa akan semakin kuat.

Teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan, maksudnya bahwa pengetahuan dan pemahaman siswa akan semakin baik jika diberi penguatan. Penguatan ini berupa pemberian soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Penguatan terhadap materi melalui permainan dan turnamen akademik inilah yang membedakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran kooperatif lainnya.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki keunggulan dalam hal penguatan materi melalui permainan dan turnamen akademik. Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang siswa yang heterogen terutama dari segi kemampuannya. Dengan bekerja secara kelompok diharapkan siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Adanya heterogenitas dalam kelompok akan memunculkan kerjasama tiap anggota kelompok untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.


(23)

8

Pembelajaran kooperatif tipe TGT akan mampu memunculkan keaktifan siswa karena siswa berperan sebagai subjek pembelajaran. Siswa dapat berdiskusi, me-nanggapi, dan bertanya kepada temannya ataupun kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam belajar. TGT memiliki keunggulan dalam hal kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan dan turnamen akademik serta adanya penghargaan kelompok.

Turnamen akademik yang dilaksanakan membutuhkan kemampuan dari setiap anggota kelompok karena penilaian akhir bagi kelompok terbaik diperoleh dari poin setiap anggota kelompok pada saat turnamen. Permainan dan turnamen aka-demik ini akan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Selain itu, dapat membuat siswa merasa nyaman dalam belajar sehingga menim-bulkan pembelajaran yang berkesan dan materi yang didapatkan dalam pembel-ajaran akan senantiasa mereka ingat. Dengan demikian, siswa diharapkan tidak mengalami kesulitan pada saat dilaksanakan tes hasil belajar.

Model pembelajaran koperatif tipe TGT diharapkan tepat digunakan di SMP Negeri 10 Bandar Lampung. Keadaan siswa di sekolah tersebut belum berparti-sipasi aktif dalam pembelajaran, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, serta siswa juga tidak mau bertanya tentang materi pelajaran yang belum dimengerti. Begitu pula ketika diadakan diskusi kelompok, hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi saja yang aktif ketika diskusi kelompok. Selain itu, siswa hanya mau berkelompok dengan teman akrabnya saja dan dengan yang memiliki tingkat kemampuan sama. Dengan diterapkannya model pembelajaran TGT di sekolah tersebut, diharapkan dapat memberikan


(24)

9

solusi terhadap kondisi siswa dalam pembelajaran karena dalam TGT dibentuk kelompok-kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan.

Siswa diharapkan dapat benar-benar mengerti tentang materi pelajaran yang dipelajari di kelompoknya karena kemampuan setiap anggota kelompok sangat dibutuhkan pada saat turnamen akademik. Permainan dan turnamen akademik yang dilakukan akan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika dilaksanakan tes hasil belajar.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdian (2008:38) menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa yang telah menerapkan pembelajaran kelompok dan heterogen dalam hal kemampuan dapat mening-katkan hasil belajar siswa. Selanjutnya, hasil penelitian Khoiriyah (2008:41) me-nunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandar Lampung.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap aktivitas belajar matematika siswa?


(25)

10

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas belajar matematika siswa.

2. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar matematika siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan mutu pendidikan dari sisi penggunaan model pembelajaran.

3. Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan rujukan untuk tindakan lebih lanjut di masa yang akan datang.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau ditimbulkan dari sesuatu yang berkuasa atau yang berkekuatan (orang, benda, dan sebagainya). Sesuatu yang berke-kuatan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT.


(26)

11

Model pembelajaran TGT yang diterapkan di kelas diharapkan dapat mem-berikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas, kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan akade-mik, turnamen akadeakade-mik, dan penghargaan kelompok. Guru memberikan gambaran singkat tentang pembelajaran TGT yang akan diterapkan di kelas, mulai dari diskusi kelompok, presentasi, permainan, dan turnamen akademik serta adanya penghargaan bagi kelompok terbaik. Guru tidak menyampaikan materi, melainkan siswa yang membangun pemikirannya sendiri dalam diskusi kelompok dengan bantuan LKS. Siswa mempresentasikan hasil dis-kusi kelompoknya. Guru membimbing jalannya disdis-kusi, setelah itu dilaksa-nakan permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen akade-mik ini dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Penghargaan bagi kelompok terbaik akan lebih memotivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya.

3. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa yang diamati pada saat siswa berdiskusi kelompok sampai pada tahap presentasi hasil diskusi tiap kelompok. Aktivitas yang diamati meliputi: memperhatikan penjelasan guru, bertanya atau menjawab pertanyaan, mengerjakan LKS/latihan, berdiskusi, mempresentasikan atau menanggapi hasil diskusi.

4. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur melalui tes.


(27)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(28)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada rata-rata aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. 3. Rata-rata hasil belajar pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada

rata-rata hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan saran sebagai berikut. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan sebagai alternatif yang

dapat diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator untuk menciptakan pem-belajaran yang efektif dengan cara meningkatkan kemampuan penguasaan pengelolaan kelas.


(29)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Angga Yudistira

NPM : 0813021019

Program studi : Pendidikan Matematika Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang Menyatakan

Angga Yudistira NPM. 0813021019


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, S. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djarwanto. 1985.Statistika Nonparametrik.BPFE. Yogyakarta.

Furchan, A. 1982.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.

Gie, TL. 1985.Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Herdian. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (PTK pada Kelas VIII B SMP 9 Bandar Lampung TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ibrahim, dkk. 2000.Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Jakarta.

Istiqomah. 2006. Model Pembelajaran Teams Games Tournament. [on line]. Tersedia : http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/. (25 Januari 2012).

Khoiriyah, S. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Tournament

(Studi pada Siswa kelas VIIIA SMP Negeri 29 Bandar Lampung Semester Genap TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Lie, A. 2004.Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta.

_____. 2008.Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.


(31)

Masmud. 2009. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda. [on line]. Tersedia:

http://masmud09.blogspot.com/2009/06/tingkat-kesukarandandayabeda/. (25 Januari 2012).

Nasution. 2004. Aktivitas Belajar. [on line]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/aktivitas-belajar/. (25 Januari 2012).

Nurhadi. 2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi (Pertanyaan dan Jawaban). Grasindo. Jakarta.

Sardiman. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Setiawan, dkk. 2005.Pembelajaran Kooperatif.Unesa University Press. Surabaya.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, RE. 2008.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Jakarta.

Sudijono, A. 2007.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2002.Metode Statistika. Tarsito. Bandung. _______. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Tim Penyusun. 2006.Undang-Undang Guru dan Dosen. Sinar Grafika. Jakarta. ____________. 2006.Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional)


(1)

11

Model pembelajaran TGT yang diterapkan di kelas diharapkan dapat mem-berikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas, kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan akade-mik, turnamen akadeakade-mik, dan penghargaan kelompok. Guru memberikan gambaran singkat tentang pembelajaran TGT yang akan diterapkan di kelas, mulai dari diskusi kelompok, presentasi, permainan, dan turnamen akademik serta adanya penghargaan bagi kelompok terbaik. Guru tidak menyampaikan materi, melainkan siswa yang membangun pemikirannya sendiri dalam diskusi kelompok dengan bantuan LKS. Siswa mempresentasikan hasil dis-kusi kelompoknya. Guru membimbing jalannya disdis-kusi, setelah itu dilaksa-nakan permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen akade-mik ini dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Penghargaan bagi kelompok terbaik akan lebih memotivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya.

3. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa yang diamati pada saat siswa berdiskusi kelompok sampai pada tahap presentasi hasil diskusi tiap kelompok. Aktivitas yang diamati meliputi: memperhatikan penjelasan guru, bertanya atau menjawab pertanyaan, mengerjakan LKS/latihan, berdiskusi, mempresentasikan atau menanggapi hasil diskusi.

4. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur melalui tes.


(2)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada rata-rata aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. 3. Rata-rata hasil belajar pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada

rata-rata hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan saran sebagai berikut. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan sebagai alternatif yang

dapat diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator untuk menciptakan pem-belajaran yang efektif dengan cara meningkatkan kemampuan penguasaan pengelolaan kelas.


(4)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Angga Yudistira

NPM : 0813021019

Program studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juli 2012 Yang Menyatakan

Angga Yudistira NPM. 0813021019


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, S. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djarwanto. 1985.Statistika Nonparametrik.BPFE. Yogyakarta.

Furchan, A. 1982.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.

Gie, TL. 1985.Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Herdian. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (PTK pada Kelas VIII B SMP 9 Bandar Lampung TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ibrahim, dkk. 2000.Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Jakarta.

Istiqomah. 2006. Model Pembelajaran Teams Games Tournament. [on line]. Tersedia : http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/. (25 Januari 2012).

Khoiriyah, S. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Tournament (Studi pada Siswa kelas VIIIA SMP Negeri 29 Bandar Lampung Semester Genap TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Lie, A. 2004.Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta.

_____. 2008.Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.


(6)

Masmud. 2009. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda. [on line]. Tersedia:

http://masmud09.blogspot.com/2009/06/tingkat-kesukarandandayabeda/. (25 Januari 2012).

Nasution. 2004. Aktivitas Belajar. [on line]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/aktivitas-belajar/. (25 Januari 2012).

Nurhadi. 2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi (Pertanyaan dan Jawaban). Grasindo. Jakarta.

Sardiman. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Setiawan, dkk. 2005.Pembelajaran Kooperatif.Unesa University Press. Surabaya.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, RE. 2008.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Jakarta.

Sudijono, A. 2007.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2002.Metode Statistika. Tarsito. Bandung. _______. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Tim Penyusun. 2006.Undang-Undang Guru dan Dosen. Sinar Grafika. Jakarta. ____________. 2006.Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional)


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Terbanggibesar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 14 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 28 57

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) (Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 16 Bandar Lampung 2013/2014)

1 11 80