PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA : Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea.

(1)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL

UNTUK PEMBELAJAR BIPA

(Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Siti Sopiah

1104356

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL

UNTUK PEMBELAJAR BIPA

(Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea)

oleh Siti Sopiah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Siti Sopiah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

SITI SOPIAH

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

(Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197202031999031002

Pembimbing II

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

Mengetahui


(4)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si NIP 197202031999031002

Untuk Mamah,

Yang dengan kasih sayang, didikan, dukungan, harta, dan

doanya telah membimbing dan menuntunku menggapai semua

cita-cita,

I can’t thank you enough for everything you have done

to me all my life, I Love you, Mom.

Bapak,

kau dan aku bukan orang yang pandai mengutarakan kasih

sayang, hanya kita dan Allah yang tahu apa yang kita

rasakan. Terima kasih untuk segala kebaikanmu selama ini.

And I,

my ambitions know no bound,

that my failures and errors will not shut me down,

all of the risk I have taken has been taken for Great reasons,

expanding my capability

for this work is the first leap I have just taken,

bringing me closer and closer to the very loudest dream of mine.


(5)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA


(6)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Pernyataan

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGAJARAN

BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA (Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea) ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri.

Saya tidak menjiplak atau mengutip dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Saya siap menanggung segala risiko yang diberikan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015


(7)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, keluarganya, juga para sahabatnya.

Skripsi ini berjudul PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK

PEMBELAJAR BIPA (Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI.

Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak, baik penulis, pembelajar asing khususnya dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Agustus 2015


(8)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Mamah yang selalu memberikan kasih sayang tak bersyarat, dukungan, serta doa yang terus mengalir dari lisanmu untuk saya selama 23 tahun ini;

2. Dadang S. Anshori, M.Si selaku dosen pembimbing 1 dan ketua jurusan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan, kritik dan saran selama penyusunan skripsi;

3. Ida Widia, M.Pd selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan, kritik dan saran selama penyusunan skripsi; 4. Rudi A. Nugroho, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan pengarahan dan nasihat pada peneliti;

5. staf dosen Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing dan mendidik penulis selama menempuh pendidikan S1 di UPI; 6. Pak Aep, Pak Wawan, dan Mas Joko selaku staf Tata Usaha Departemen

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang penuh dengan kesabaran dalam melayani dan membantu penulis menyelesaikan hal administratif;

7. Bapak, kakak-kakak, adik, dan keponakan-keponakanku yang selalu memberikan dukungan secara moril maupun material selama penelitian ini berlangsung;

8. kawan hidupku Novia Sari Purnama dan Riandi Maulana yang selalu menjadi warna kehidupan selama 9 tahun terakhir ini;

9. Cessy Yanuarti yang selalu membagi ilmu, cerita, dan pengalaman, serta memberikan dukungan dan kebahagiaan pada penulis selama dan sesudah masa kuliah;

10.teman-teman DIK A 2011 yang menjadi teman belajar dan bermain selama empat tahun, khususnya Sarah, Bangbang, Intan, Ramadhani, Upi, Rizky,


(9)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nanda, Dinan, dan Ihsan yang telah memberikan tawa dan dukungan kepada penulis;

11.Angela Zuboreva, Hanan, Dilhan, Caroline, Jovana, dan Mohamed Maryam yang telah memberikan inspirasi, dukungan, serta kebahagiaan selama lima tahun ini di dunia online. We believe that there will come a day when we can

finally meet each other; dan

12.semua pihak yang telah membantu tapi tidak sempat disebutkan oleh penulis; Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah Swt. untuk semua pihak yang telah membantu dan mengisi hari-hari penulis. Semoga Allah Swt memberikan segala kebaikan yang telah diberikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.

Bandung, Agustus 2015


(10)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL

UNTUK PEMBELAJAR BIPA

(Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea) Siti Sopiah

1104356

ABSTRAK

Anggapan terhadap lebih pentingnya menguasai keterampilan berbicara dalam bahasa asing untuk kepentingan berkomunikasi telah menyebabkan sebagian besar pembelajar BIPA mengabaikan penguasaan keterampilan menulis. Sebagai suatu keterampilan yang kompleks, pembelajaran menulis sering kali menjadi kesulitan bagi pembelajar di dalam meningkatkannya. Dalam pembelajaran bahasa, kompetensi komunikatif tidak hanya berlaku bagi komunikasi lisan tetapi juga untuk komunikasi tulis sehingga Communicative

Language Teaching (CLT) dianggap sebagai sebuah metode pengajaran bahasa yang tepat

untuk meningkatkan kemampuan menulis pembelajar BIPA, khususnya dalam pembelajaran menulis artikel untuk pembelajar BIPA tingkat mahir. Dengan menggunakan metode penelitian subjek tunggal desain A-B-A, kemampuan menulis pembelajar diamati dalam tiga kondisi: kondisi baseline-1 (A-1) yang merupakan keadaan kemampuan awal pembelajar, kondisi intervensi yang merupakan tahap pemberian perlakuan dengan menerapkan CLT pada kegiatan pembelajaran, dan kondisi baseline-2 (A-2) yang merupakan keadaan akhir dari kemampuan pembelajar. Sebelum mengevaluasi pengaruh CLT dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel, peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang menerapkan CLT pada delapan pertemuan di sesi intervensi yang pada sesi ini pembelajaran menulis dilakukan melalui teknik wacana cloze, merangkum, dictogloss, diskusi, information gap, dan role plays dengan menggunakan media-media seperti rekaman suara, video, artikel surat kabar, dan kartu gambar. Meskipun pada tahap A-1 pembelajar memperoleh nilai kurang baik, nilai partisipan pada tahap intervensi dan A-2 meningkat menjadi baik dan amat baik, yakni 53,69; 77,27; dan 88,06. Dari hasil data tersebut, maka telah dibuktikan bahwa CLT dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis artikel pada partisipan. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh ini tidak dapat digeneralisasikan. Sebab perubahan perilaku yang terjadi pada subjek dalam penelitian belum tentu berlaku bagi pembelajar BIPA yang lain.


(11)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING IN WRITING ARTICLE TEXT FOR BIPA LEARNER

(A Single Subject Research to A C1 Level Learner from Korea)

Siti Sopiah 1104356

ABSTRACT

It had been a common trend that BIPA learners would rather improve their speaking skill than writing skill in mastering Indonesian language. As a complex skill, writing in Indonesian became the hardest subject which learner was not really interested in, while in language teaching, communicative ability is not only about speaking skill but also about writing skill. Hence, Communicative Language Teaching (CLT) was considered as the right method for improving learner’s writing skill. In this case, the method was applied to one of the BIPA learner from Korea who was in C1 level in writing lesson. A-B-A design of single subject research was used to evaluate the behavior of learner in writing through three conditions: baseline-1 (A-1) as the pretreatment condition, intervention (B) or the treatment condition, and baseline-2 (A-2) as the last conditions to evaluate learner behavior after intervention. Four measures were taken before the intervention and another four after the intervention. The first data collected was CLT class observation during intervention in writing an article, using techniques such as gapped passage, dictogloss, making summary, discussion, information gap, and role plays which were combined with the audio and audiovisual media, pictures, and the sample of article text itself. The others data were the

finding mistakes in learner’s texts, and learner’s ability in writing an article text. The

results had showed that in learning activities learner became more communicative in speaking yet a little bit enthusiastic in writing. As for the common mistakes in his texts were found around syntax, morpheme, and organizational of text. However, learner showed progress in writing through his achievement in three conditions: 53,69; 77,27; and 88,06. By this achievement, Communicative Language Teaching was proven as an effective

method in improving a BIPA learner’s writing. The results of this research cannot be generalized since what has occurred to the subject of this research may not appear the same way to others subject.


(12)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN HAK CIPTA HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING, MENULIS ARTIKEL, DAN BIPA ... 7

A. Pembelajaran Bahasa Kedua... 7

1. Communicative Language Teaching (CLT) ... 11

2. Prinsip-prinsip Communicative Language Teaching dan Kegiatan Komunikatif ... 14

3. Teknik dan Langkah Pembelajaran dengan Menggunakan Communicative Language Teaching ... 24


(13)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kelebihan dan Kekurangan Communictaive Language Teaching ... 28

5. Implementasi Communicative Language Teaching dalam Pembelajaran Menulis Artikel ... 29

B. Ihwal Menulis ... 30

1. Pembelajaran Menulis dalam Bahasa Kedua... 32

2. Menulis Karya Ilmiah ... 38

3. Menulis Artikel ... 39

4. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Menulis ... 40

C. BIPA ... 43

1. The Common European Framework (CEFR) ... 44

2. Pembelajaran dan Kompetensi Menulis Pembelajar BIPA Tingkat Mahir ... 45

3. Menulis Artikel untuk BIPA di Tingkat C1 ... 46

D. Anggapan Dasar... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 48

A. Desain Penelitian ... 48

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 50

C. Pengumpulan Data ... 52

1.Observasi ... 52

2.Instrumen Tes ... 53

3.Instrumen Perlakuan ... 57

D. Analisis Data ... 57

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Deskripsis dan Analisis Hasil Observasi Communicative Language Teaching dalam Pembelajaran Menulis Artikel ... 60

1. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Pertama ... 61

2. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Kedua ... 66


(14)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi

Ketiga ... 69

4. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Keempat ... 71

5. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Kelima ... 75

6. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Keenam ... 76

7. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Ketujuh ... 78

8. Deskripsi Communicative Language Teaching pada Tahap Intervensi Kedelapan ... 80

9. Analisis Communicative Language Teaching dalam Tahap Intervensi .. 82

B. Kesalahan-kesalahan pada Artikel Hasil Karya Pembelajar ... 83

1. Analisis Artikel Pembelajar Tahap Baseline-1 ... 84

a. Analisis Artikel Tahap Baseline-1 Sesi Pertama ... 84

b. Analisis Artikel Tahap Baseline-1 Sesi Kedua ... 85

c. Analisis Artikel Tahap Baseline-1 Sesi Ketiga ... 86

d. Analisis Artikel Tahap Baseline-1 Sesi Keempat ... 88

2. Analisis Artikel Pembelajar Tahap Intervensi ... 90

a. Analisis Artikel Tahap Intervensi Pertama ... 90

b. Analissi Artikel Tahap Intervensi Dua ... 91

c. Analissi Artikel Tahap Intervensi Tiga ... 93

d. Analisis Artikel Tahap Intervensi Empat ... 94

e. Analisis Artikel Tahap Intervensi Lima ... 95

f. Analisis Artikel Tahap Intervensi Enam ... 98

g. Analisis Artikel Tahap Intervensi Tujuh ... 99

h. Analisis Artikel Tahap Intervensi Delapan ... 100

3. Analisis Artikel Pembelajar Tahap Baseline-2 ... 101


(15)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis Artikel Tahap Baseline-2 Sesi Kedua ... 103

c. Analisis Artikel Tahap Baseline-2 Sesi Ketiga ... 104

d. Analisis Artikel Tahap Baseline-2 Sesi Keempat ... 106

C. Deskripsi Kemampuan Menulis Artikel Pembelajar BIPA ... 107

1. Deskripsi Kemampuan Menulis Artikel Tahap Baseline-1 ... 111

2. Deskripsi Kemampuan Menulis Artikel Tahap Intervensi ... 113

3. Deskripsi Kemampuan Menulis Artikel Tahap Baseline-2 ... 117

4. Analisis Data ... 119

a. Analisis Data Dalam Kondisi ... 120

b. Analisis Data Antar Kondisi ... 125

5. Rata-rata Kemampuan Menulis Artikel Pembelajar BIPA ... 127

D. Pembahasan ... 128

1. Penerapan CLT dalam Pembelajaran Menulis Artikel untuk Pembelajar BIPA Tingkat Mahir ... 128

2. Pengaruh CLT terhadap Kemampuan Menulis Artikel Pembelajar BIPA ... 130

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 133

A. Simpulan ... 133

B. Saran ... 136 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(16)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Artikel dengan CLT ... 27

Tabel 2.2. Unsur-unsur Penilaian Keterampilan Menulis ... 41

Tabel 3.1. Format Penilaian Artikel Pembelajar BIPA Tingkat Mahir... 53

Tabel 3.2. Skala Penilaian Artikel pada Tahap Baseline dan Intervensi ... 57

Tabel 4.1. Daftar Kosakata yang Tidak Dipahami Pembelajar ... 62

Tabel 4.2. 5W+1H Terkait Wacana Konser Raisa di Bandung ... 63

Tabel 4.3. Daftar Kosakata yang Tidak Dipahami ... 67

Tabel 4.4. Aktivitas Information Gap ... 73

Tabel 4.5. Format Penilaian Artikel ... 107

Tabel 4.6. Pemerolehan Skor Menulis Artikel Pembelajar Tahap A-1... 111

Tabel 4.7. Pemerolehan Skor Menulis Artikel Pembelajar Tahap Intervensi ... 114

Tabel 4.8. Pemerolehan Skor Menulis Artikel Pembelajar Tahap A-2... 117

Tabel 4.9. Panjang Kondisi ... 121

Tabel 4.10. Kecenderungan Arah... 121

Tabel 4.11. Tingkat Perubahan (Level Change)... 122

Tabel 4.12. Tingkat Stabilitas ... 124

Tabel 4.13. Jumlah Variabel yang Diubah ... 125

Tabel 4.14. Kecenderungan Arah dan Efeknya ... 125

Tabel 4.15. Perubahan Level ... 126

Tabel 4.16. Kemampuan Pembelajar BIPA dalam Menulis Artikel ... 128


(17)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1. Desain Penelitian A-B-A ... 49

Grafik 4.1. Nilai Menulis Artikel Tahap Baseline-1 (A-1) ... 113

Grafik 4.2. Nilai Menulis Artikel Tahap Intervensi ... 116

Grafik 4.3. Nilai Menulis Artikel Tahap Baseline-2 (A-2) ... 119

Grafik 4.4. Nilai Menulis Artikel Pembelajar BIPA ... 120


(18)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Pengesahan Judul Skripsi

Lampiran 2

Lembar Observasi Instrumen Perlakuan Media Pembelajaran Instrumen Tes

Hasil Kinerja Pembelajar


(19)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bahasa Indonesia salah satunya ditandai dengan banyaknya orang asing yang semakin tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Mereka belajar bahasa Indonesia untuk dapat terampil berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, banyak Balai Bahasa yang menyelenggarakan program BIPA di bawah naungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia.

Tujuan pembelajar BIPA dalam mempelajari bahasa Indonesia adalah untuk kepentingan berkomunikasi. Bentuk komunikasi dalam bahasa terbagi menjadi dua; komunikasi lisan dan tulisan. Adapun bentuk komunikasi yang lebih ingin dikuasai oleh pembelajar BIPA adalah komunikasi lisan yang menyebabkan mereka berfokus pada pelatihan keterampilan berbicara. Selain itu, berbicara dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang paling mudah dan berguna bagi mereka.

Pembelajar BIPA tingkat mahir dihadapkan pada situasi pembelajaran komunikasi yang lebih kompleks lagi. Bentuk komunikasi yang mereka hadapi tidak lagi berada di sekitar teman sebaya, teman kelas, pengajar, atau petugas-petugas yang berada di tempat-tempat umum (seperti rumah sakit, pasar, stasiun, bandara, dan terminal angkutan darat) secara pribadi (komunikasi hanya terjadi antara penutur dan satu mitra tutur saja), melainkan berkomunikasi layaknya penutur asli yang sudah dianggap mampu memahami dan menggunakan bahasa target sesuai dengan situasi yang dihadapinya dalam kondisi formal maupun non-formal. Hal ini telah disesuaikan dengan indikator pencapaian kemampuan berbahasa yang terdapat dalam CEFR (The Common European Framework) untuk tingkat mahir yaitu pembelajar mampu menuliskan tentang persoalan yang kompleks dalam surat, esai, atau laporan, dengan menegaskan permasalahan yang penting di dalamnya. Dengan demikian, dalam penelitian kali ini artikel dipilih sebagai sarana untuk mengomunikasikan pemikiran yang dimiliki oleh pembelajar


(20)

2

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada khalayak umum dengan memilih satu pokok permasalahan sesuai dengan minat dan bakat pembelajar.

Kenyataan yang dijumpai akhir-akhir ini adalah para pembelajar asing sudah cukup mampu berkomunikasi secara lisan tetapi masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara tulisan. Hal ini lebih disebabkan oleh tujuan inti dari mempelajari bahasa Indonesia yang hanya sekedar untuk kepentingan berkomunikasi secara lisan saja sehingga komunikasi bentuk tulisan yang tidak kalah pentingnya dari komunikasi lisan dikesampingkan. Akhirnya, pembelajar BIPA di Indonesia lebih terlatih dalam kemampuan berbicaranya saja.

Penulis percaya bahwa dalam melatih keterampilan menulis, diperlukan metode yang khusus dalam prosesnya. Menulis artikel memerlukan proses belajar yang komunikatif. Dalam hal ini, proses belajar yang komunikatif diperoleh dari kegiatan yang menjadikan setiap pembelajar menjadi aktif untuk mendiskusikan satu pokok permasalahan dalam satu kelompok belajar. Dengan adanya kegiatan diskusi ini, pembelajar akan mudah dalam menuangkan pemikirannya ke dalam bentuk tulisan.

Communivative language teaching atau sering disebut metode komunikatif,

sudah sering digunakan dalam pembelajaran bahasa kedua. Dalam Freeman (2000, hlm. 121) dijelaskan bahwa metode ini secara luas bermaksud

“...to apply the theoretical perspective of the communicative approach by making communicative competence the goal of language teaching and by acknowledging the interpendence of language and communication”

(untuk menerapkan pandangan teoretis terhadap pendekatan komunikatif dengan menjadikan kemampuan komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan dengan memahami keterkaitan antara bahasa dan berkomunikasi).

Pada umumnya, metode komunikatif ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Seperti salah satu penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Anggun Kirana Putri dkk, menunjukkan bahwasanya siswa yang memiliki motivasi tinggi mampu terampil dalam berbicara bahasa Inggris setelah diterapkan pendekatan komunikatif padanya.


(21)

3

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian kali ini difokuskan pada pelatihan keterampilan menulis artikel melalui pembelajaran yang menggunakan metode komunikatif. Pemilihan metode ini didasari oleh tujuannya untuk menjadikan pembelajar mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dalam prosesnya pembelajar harus memahami struktur bahasa Indonesia; mereka harus paham bahwa banyak bentuk kata atau frasa yang dapat digunakan pada berbagai konteks dan memiliki fungsi kebahasaan yang berbeda dan memahami aspek bahasa di luar tata bahasa. Dengan metode komunikatif ini, pembelajar dapat menyusun sebuah tulisan atau teks yang tersusun baik dari struktur teksnya maupun struktur kebahasaannya. Penggunaan media pembelajaran seperti media audiovisual, kartu bergambar, dan surat kabar diharapkan mampu memberikan inspirasi atau gambaran pada pembelajar terkait artikel yang akan ditulisnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Communicative Language Teaching dalam Pembelajaran Menulis Artikel untuk Pembelajar BIPA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi bahwa masih rendahnya kemampuan menulis pada pembelajar asing. Hal ini disebabkan oleh kurang komunikatifnya bentuk komunikasi tulisan dan latihan yang dialami oleh para pembelajar BIPA akhir-akhir ini.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah penerapan communicative language teaching dalam pembelajaran menulis artikel pada pembelajar BIPA tingkat C1?

2. Kesalahan-kesalahan apakah yang dialami oleh pembelajar di dalam menulis artikel?

3. Bagaimanakah kemampuan menulis artikel pembelajar BIPA sebelum dan sesudah intervensi?


(22)

4

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui penerapan communicative language teaching dalam pembelajaran menulis artikel pada pembelajar BIPA tingkat C1.

2. Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dialami pembelajar di dalam menulis artikel.

3. Untuk mengetahui kemampuan menulis pembelajar BIPA dalam menulis artikel.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan taraf signifikansi dari pengajaran bahasa komunikatif dalam kemampuan menulis artikel pembelajar BIPA tingkat lanjut.

b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi solusi permasalahan bagi pembelajaran menulis pembelajar BIPA tingkat lanjut.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan menulis pembelajar BIPA tingkat lanjut.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, sebagai berikut.

a. Bagi pembelajar, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik agar pembelajar dapat lebih antusias dalam memaksimalkan keterampilan menulisnya.

b. Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada di lapangan.


(23)

5

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dan mengetahui efektivitas dari metode komunikatif dalam kemampuan menulis pembelajar BIPA tingkat lanjut. 3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat menimbulkan kebijakan baru bagi pihak-pihak tertentu, khususnya pendidik dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan menulis pembelajar BIPA tingkat lanjut. 4. Manfaat Aksi Sosial

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alat untuk memberikan gambaran dalam melatih keterampilan menulis bagi pembelajar asing tingkat lanjut.

F. Struktur Organisasi

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari Ucapan Terima Kasih, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Temuan dan Pembahasan, Bab V Simpulan dan Saran, serta Daftar Pustaka.

Bab I terdiri dari latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang masalah penelitian berkenaan dengan konteks penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini ditampilkan secara ringkas hasil penelusuran literatur terkait teori dan temuan dari peneliti sebelumnya mengenai topik yang akan diteliti lebih lanjut. Rumusan masalah berisi permasalahan yang akan diteliti. Tujuan penelitian merupakan cerminan dari rumusan masalah. Manfaat penelitian berisi mengenai gambaran kontribusi yang akan diberikan dari penelitian yang akan dilakukan. Sementara, struktur organisasi skripsi memuat sistematika penulisan skripsi dengan memberikan gambaran kandungan setiap bab, urutan penulisannya, serta keterkaitan antara satu bab dengan bab lainnya.

Bab II merupakan landasan teoretis. Bab II diberi judul yang mewakili isi dari teori yang akan dibahas. Teori-teori yang akan dibahas pada bab II berupa teori variabel terikat, variabel bebas, dan evaluasi variabel terikat.


(24)

6

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III merupakan metodologi penelitian. Bagian ini merupakan alur penelitian. Sehingga, pembaca bisa mengetahui pendekatan penelitian yang diterapkan sesuai dengan metode penelitian yang telah dipaparkan pada bab II, instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan sampai langkah-langkah analisis data yang dijalankan.

Bab IV membahas dua hal utama, yakni temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Bab V berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Bab V merupakan simpulan yang telah dipaparkan pada bab IV dan sebagai jawaban singkat dari rumusan masalah yang ada pada bab I.

Sistematika terakhir adalah daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan serangkaian daftar yang dijadikan rujukan dalam membuat penelitian ini. Daftar Pustaka menjadi bagian yang sangat penting.


(25)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian subjek tunggal (single subject research). Penelitian subjek tunggal merupakan jenis metode penelitian yang dapat dipakai apabila ukuran sampel data hanya satu orang. Dalam penelitian subjek tunggal yang menjadi variabel terikat adalah perilaku sasaran (target behavior) yang ingin diubah dengan memberikan intervensi (intervention) tertentu (Sunanto dkk, 2006, hlm. 11). Pengukuran datanya dilakukan secara berulang-ulang pada periode waktu tertentu. Perbandingan dilakukan pada subyek yang sama dalam kondisi yang berbeda. Kondisi di sini adalah kondisi baseline dan kondisi intervensi. Baseline adalah kondisi di mana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun, sedangkan kondisi intervensi adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur di bawah kondisi tersebut (Sunanto dkk, 2006, hlm. 41).

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah desain A-B-A:

1. A-1 adalah kemampuan awal menulis artikel partisipan. Tahap ini disebut dengan tahap baseline-1 yang merupakan keadaan awal di mana dilakukan pengukuran kemampuan yang dilakukan sebanyak empat kali dalam waktu yang ditentukan.

2. B adalah kondisi intervensi ketika partisipan mulai diberikan perlakukan khusus oleh peneliti. Pada tahap ini, perlakuan khusus yang diberikan adalah metode pengajaran bahasa komunikatif (communcative language teaching) dalam menulis artikel. Intervensi dilakukan sebanyak delapan kali dengan waktu yang sudah ditentukan.


(26)

49

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. A-2 adalah pengulangan dari kondisi baseline-1 dalam mengukur kemampuan menulis artikel partisipan setelah dilakukan intervensi. Tahap ini disebut tahap

baseline-2 yang dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi

sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat lebih kuat (dalam Sunanto dkk, 2006, hlm. 44). Pengukuran kemampuan pada tahap ini dilakukan sebanyak empat kali dengan waktu yang sudah ditentukan.

Desain penelitian A-B-A tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Grafik.3.1

Desain Penelitian A-B-A

Fraenkel dan Wallen (2009, hlm. 302)

Penggunaan desain subjek tunggal ini bertujuan untuk mengevaluasi secara deskriptif pengaruh communicative language teaching (CLT) pada peningkatan kemampuan menulis artikel pembelajar BIPA. Peneliti ingin mengetahui hubungan antara intervensi yang berupa penerapan pengajaran bahasa komunikatif (CLT) terhadap variabel terikat yaitu pembelajaran menulis artikel pembelajar BIPA.

1 2 3 4 5 6 7 8

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

DAYS


(27)

50

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan di dalam penelitian ini adalah pembelajar asing asal Korea Selatan yang berjumlah satu orang dengan kemampuan berbahasa Indonesia tingkat mahir. Pembelajar dengan inisial SHS saat ini sedang mengikuti perkuliahan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia. Partisipan berusia 26 tahun dengan profesinya yang masih menjadi pelajar.

Sesuai dengan penempatan partisipan yang dilakukan oleh tahap seleksi mahasiswa asing di Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, partisipan tergolong sebagai pembelajar BIPA tingkat Mahir. Sebelumnya, ia sudah lebih dulu mempelajari bahasa Indonesia selama dua tahun di Universitas Indonesia (UI), Jakarta. Berdasarkan hasil pengamatan tim BIPA Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, diputuskan bahwa partisipan dapat mengikuti kegiatan perkuliahan di dalam kelas bersama dengan mahasiswa Indonesia lainnya. Dia sudah dipisahkan dari rekan-rekan satu negaranya yang masih ditempatkan di kelas khusus BIPA tingkat Dasar dan Menengah. Keputusan penempatan ini disesuaikan dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang partisipan miliki yang mana ia sudah mampu berbicara dengan lancar tanpa terlalu banyak mencari-cari ungkapan yang tepat untuk dilontarkan ketika dirinya dihadapkan pada situasi percakapan dengan penutur asli.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap partisipan, peneliti juga menemukan kemampuan berbahasa lisan yang sudah cukup baik. Ia mampu mendeskripsikan identitas pribadi, informasi keluarga, cita-cita, tujuan belajar bahasa Indonesia, dan tentang situasi di lingkungan sekitar dengan baik. Walaupun masih sering mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata yang tepat, dia sudah mampu membuat satu pernyataan yang tersusun dengan baik.

Partisipan mempelajari bahasa Indonesia untuk kepentingan bisnis yang akan dilakukan di Indonesia. Ia berniat untuk menetap tinggal dan mulai menjalankan bisnis orang tuanya di Indonesia hingga ia merasa sangat perlu untuk memiliki kemampuan yang lebih baik lagi dalam berbicara. Menurutnya berbicara


(28)

51

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah hal yang terpenting di dalam berbahasa karena dia akan lebih sering menghadapi situasi percakapan lisan di dunia bisnis yang akan dijalaninya nanti. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa keinginan untuk meningkatkan kemampuan berbicaranya lebih besar dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan berbahasa lain. Meskipun demikian, partisipan menyadari akan pentingnya kemampuan-kemampuan bahasa lainnya dan ingin meningkatkannya juga.

Kemampuan berbahasa lain yang ingin dicapai oleh partisipan adalah kemampuan membaca. Dengan memiliki kegemaran terhadap bidang olahraga, partisipan merasa perlu untuk bisa membaca beberapa artikel di surat kabar yang memuat berita seputar olahraga. Partisipan mengakui bahwa kosakata yang dimilikinya masih kurang banyak sehingga membuat dirinya mengalami kesulitan di dalam memahami kalimat yang memuat kosakata yang maknanya masih asing.

Akan tetapi, ketertarikannya pada bidang menulis sangat kurang. Partisipan menganggap bahwa menulis adalah kegiatan yang membosankan dan tidak memiliki banyak manfaat bagi pribadinya. Menurutnya, ia tidak akan dihadapkan pada situasi menulis yang rumit di masa depan nanti, bisa menulis sebuah surat saja itu sudah cukup baginya. Dia merasa tidak perlu mempelajari jenis-jenis teks lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan bisnis di masa yang akan datang. Dia juga beranggapan kalau menulis itu kurang komunikatif.

Pemikiran yang demikian membuat kemampuan partisipan jauh lebih kurang dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan lainnya. Kepandaiannya dalam berbicara tidak dapat ia tuangkan pada bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu, partisipan merasa membutuhkan bantuan dalam mengembangkan kemampuan menulis sehingga dapat menjadi sama baiknya dengan kemampuan berbicara yang dimiliki oleh partisipan, terutama karena ia masih duduk di bangku kuliah dengan tugas-tugas literasi yang selalu dibebankan padanya.

Karena peneliti dengan pembelajar tidak dibatasi oleh jarak tempat yang jauh, kegiatan pembelajaran dilakukan secara langsung di perpustakaan setiap hari Rabu pukul 10:30 dengan posisi peneliti sebagai tutor bagi pembelajar. Peneliti dan pembelajar memilih untuk belajar di Perpustakaan karena tempat ini memiliki fasilitas kegiatan belajar-mengajar yang cukup memadai. Selain suasananya yang


(29)

52

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak terlalu ramai, perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia juga menyediakan berbagai macam bacaan yang dapat dijadikan sumber belajar.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tatap muka. Dalam proses pengumpulan data peneliti tidak perlu meminta izin karena sudah terlebih dahulu ditunjuk sebagi salah satu tutor BIPA untuk satu orang mahasiswa Korea dan hal ini telah diketahui oleh dosen-dosen BIPA Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ialah dengan melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran dan aktivitas pembelajar sebelum melakukan tes pada pembelajar. Tes dilakukan pada tahap baseline-1, intervensi, dan baseline-2. Seperti yang disinggung sebelumnya, tes akan dilakukan sebanyak empat kali pada baseline-1, delapan kali pada tahap intervensi, dan empat kali pada 2. Tes pada 1 dijadikan sebagai data awal dan

baseline-2 sebagai data akhir.

Adapun Instrumen penelitiannya terdiri dari instrumen observasi, instrumen tes, dan instrumen perlakuan. Instrumen tes dilakukan pada tahap baseline-1 dan

baseline-2. Instrumen observasi dilakukan untuk mendapatkan potret kegiatan

pembelajaran selama tahap intervensi dengan mengamati aktivitas pembelajar, pengajar, dan pengajaran. Kemudian, instrumen tes dilakukan untuk memastikan sejauh mana kemampuan pembelajar dalam menulis artikel pada tahap baseline-1, sedangkan pada tahap intervensi, tes hanya dilakukan untuk mendapatkan hasil dan mengetahui perubahan dari tahap baseline 1 ke tahap-tahap selanjutnya. Pada tahap intervensi terdapat instrumen perlakuan berupa penerapan metode pengajaran bahasa komunikatif dalam pembelajaran menulis artikel. Sementara itu, pada tahap

baseline-2 tes dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan menulis artikel

pembelajar setelah dilakukan intervensi terhadapnya.

1. Observasi

Observasi dilakukan sebagai penunjang kelengkapan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam memberikan perlakuan terhadap subjek penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memotret kejadian-kejadian yang


(30)

53

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung selama proses pembelajaran menulis artikel melalui pengajaran bahasa komunikatif di tahap intervensi. Observasi ini dilakukan langsung oleh peneliti.

2. Instrumen Tes

Instrumen tes yang dilakukan pada tahap baseline-1 terdiri dari empat tes yang berupa perintah menulis artikel bertemakan teknologi handphone dan kota Bandung. Selanjutnya tes pada tahap intervensi berupa latihan-latihan menulis artikel yang diberikan kepada partisipan setelah melalui proses pembelajaran komunikatif. Kemudian pada tahap baseline-2 tes terdiri dari empat soal tes yang juga merupakan perintah menulis artikel dengan tema-tema yang telah ditentukan. Setiap tulisan yang dihasilkan oleh partisipan pada tahap baseline-1, intervensi, dan baseline-2 akan diberikan skor. Berikut adalah format penilaian tugas menulis artikel yang peneliti adaptasi dari Gaudiani (lihat Ghazali, 2010, hlm. 320-322) dan dari model penilaian ESL (English as a Second Language) yang dimodifikasi dari Hartfield (lihat Nurgiyantoro, 2010, hlm. 440-442).

Tabel 3.1.

Format Penilaian Artikel Pembelajar BIPA Tingkat Mahir

No. Aspek Deskripsi Skor Bobot

1. Penguasaan Kosakata

Mampu menggunakan kosakata ilmiah dengan tepat, tanpa memunculkan kosakata bahasa asing.

4

5 Mampu menggunakan kosakata ilmiah

dengan cukup tepat walaupun memunculkan kosakata bahasa asing pada beberapa bagian teks.

3

Kurang mampu menggunakan kosakata ilmiah dengan tepat walaupun tidak memunculkan kosakata bahasa asing.

2

Tidak dapat menggunakan kosakata ilmiah dengan tepat dan banyak 1


(31)

54

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan kosakata bahasa asing pada seluruh bagian teks.

2. Kalimat Teks ditulis dengan menggunakan

kalimat kompleks dan tunggal yang cukup efektif walaupun masih terdapat sedikit kesalahan dalam menentukan konjungsi, preposisi tetapi pola konstruksi kalimat sudah tepat.

4

5 Teks ditulis dengan menggunakan

kalimat kompleks dan tunggal tetapi kurang efektif walaupun penggunaan konjungsi, preposisi, pola konstruksi kalimat sudah cukup tepat.

3

Teks lebih banyak ditulis dengan menggunakan kalimat tunggal yang kurang efektif, disertai dengan kesalahan konjungsi, preposisi, dan pola konstruksi kalimat yang kurang tepat.

2

Teks ditulis dengan menggunakan kalimat tunggal yang tidak efektif, dengan banyaknya kesalahan dalam menentukan konjungsi, preposisi, dan pola konstruksi kalimat.

1

3. Keterampilan Grafis

Mampu menuliskan kata dengan ejaan yang benar, penggunaan huruf besar dan huruf kecil sudah tepat, dan menggunakan tanda baca yang tepat.

4

4 Mampu menuliskan kata dengan ejaan

yang benar, tetapi mengalami kesalahan dalam menggunakan huruf besar dan huruf kecil pada penulisan kata,


(32)

55

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meskipun tanda baca yang digunakan sudah cukup tepat.

Kurang mampu menuliskan kata dengan ejaan yang benar, namun penggunaan huruf besar dan huruf kecil sudah tepat, dan menggunakan tanda baca yang tepat.

2

Kurang mampu menuliskan kata dengan ejaan yang benar, dan mengalami kesalahan dalam penggunaan huruf besar dan huruf kecil, disertai dengan kesalahan tanda baca.

1

4. Organisasi Tulisan

Mampu membuat paragraf yang tersusun rapi (kohesif dan koheren) yang terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup yang mengandung unsur 5W+1H.

4

5 Mampu membuat paragraf yang tersusun

rapi (kohesif dan koheren) yang terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup namun kurang mengandung unsur 5W+1H.

3

Kurang mampu membuat paragraf yang tersusun rapi (kohesif dan koheren) dan terdiri dari paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup yang tidak tersusun tersusun, tetapi mengandung unsur 5W+1H.

2

Tidak mampu membuat paragraf yang tersusun rapi (kohesif dan koheren) yang terdiri dari paragraf pembuka, paragraf


(33)

56

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

isi, dan paragraf penutup dan tidak mengandung unsur 5W+1H.

5. Isi Mampu menuliskan informasi yang jelas, menarik, faktual, dan sesuai dengan tema (baik berdasarkan gambar, video, rekaman suara, atau media lain) yang telah ditentukan dan dituangkan dalam gagasan yang komunikatif, persuasif, dan naratif.

4

3 Mampu menuliskan informasi yang jelas,

menarik, faktual, dan sesuai dengan tema (baik berdasarkan gambar, video, rekaman suara, atau media lain) yang telah ditentukan dan dituangkan dalam gagasan yang cukup komunikatif, persuasif, dan naratif.

3

Kurang mampu menuliskan informasi yang jelas, menarik, faktual, dan sesuai dengan tema (baik berdasarkan gambar, video, rekaman suara, atau media lain) yang telah ditentukan dan dituangkan dalam gagasan yang kurang komunikatif, persuasif, dan naratif.

2

Tidak mampu menuliskan informasi yang jelas, menarik, faktual, dan sesuai dengan tema (baik berdasarkan gambar, video, rekaman suara, atau media lain) yang telah ditentukan dan dituangkan dalam gagasan yang tidak komunikatif, persuasif, dan naratif.

1


(34)

57

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor ideal yang diperoleh dari penilaian di atas adalah 88 untuk menulis artikel bagi pembelajar BIPA. Setelah dilakukan penskoran pada hasil tulisan partisipan, skor diubah menjadi nilai dengan rumus sebagai berikut.

����� =Σskor partisipanΣskor ideal ×

Kemudian, nilai hasil tes dikategorikan sesuai dengan skala penilaian yang berlaku. Skala penilaian artikel pada peneliti menggunakan skala empat menurut Nurgiyantoro (2010, hlm. 253).

Tabel 3.2.

Skala Penilaian Artikel pada Tahap Baseline dan Intervensi Interval Persentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat

Ket 1 – 4 D – A

86-100 4 A Baik Sekali

76-85 3 B Baik

56-74 2 C Cukup

10-55 1 D Kurang

3. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang diberikan pada penelitian ini berupa RPP. Materi-materi yang diberikan adalah pengenalan konjungsi, preposisi, dan struktur artikel yang menggunakan pengajaran bahasa komunikatif. Materi-materi ini bersifat otentik dengan disertai dengan beberapa media pembelajaran seperti artikel dari surat kabar online, kartu bergambar, video, brosur, dan kartu kata. RPP berisi skenario pembelajaran untuk delapan kali pertemuan pada tahap intervensi.

D. Analisis Data

Tujuan utama analisis data dalam penelitian di bidang modifikasi perilaku adalah untuk mengetahui efek atau pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran


(35)

58

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ingin diubah (Sunanto dkk, 2006, hlm. 65). Penelitian yang dilakukan kali ini merupakan penelitian kualitatif di mana peneliti ingin mengetahui ada tidaknya efek variabel bebas terhadap variabel terikat yang akan di analisis secara deskriptif.

Di bawah ini adalah langkah-langkah menganalisis data terhadap penelitian yang dilakukan:

1. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang menggunakan

communicative language teaching dalam pembelajaran menulis artikel.

2. Analisis terhadap hasil karya tulis pembelajar BIPA yang meliputi aspek-aspek kosakata/tata bahasa, teknik penulisan, dan makna bahasa.

3. Melakukan penskoran terhadap data baseline-1, intervensi, dan baseline-2 dan mengubahnya menjadi nilai.

4. Mendeskripsikan skor akhir dan kemampuan pembelajar dalam menulis artikel.

5. Membuat grafik hasil penskoran dan hasil yang diperoleh dari data

baseline-1, intervensi, baseline-2.

6. Melakukan analisis data dalam kondisi untuk mengukur stabilitas data pada kondisi baseline-1, intervensi, dan baseline-2 dengan langkah-langkah pengukuran terhadap:

a. Panjang kondisi, pengukuran terhadap banyaknya sesi yang dilakukan dalam setiap kondisi atau banyaknya data poin (skor) pada setiap kondisi.

b. Kecenderungan arah, gambaran perilaku subyek yang sedang diteliti; apakah cenderung meningkat, mendatar, atau menurun. Peneliti menggunakan metode split-middle untuk menentukan kecenderungan arah yang ditentukan berdasarkan median data poin nilai ordinat data dalam grafik.

c. Tingkat perubahan, menunjukkan berapa besar terjadinya perubahan data dalam suatu kondisi, apakah membaik (therapheutic) atau memburuk (contratherapeutic).

d. Tingkat stabilitas, menunjukkan besar atau kecilnya rentang kelompok data pada setiap kondisi. Jika rentangnya kecil atau tingkat variasinya rendah, data dikatakan stabil.


(36)

59

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Melakukan analis data antar kondisi yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara kondisi baseline dan kondisi intervensi, sekaligus menentukan pengaruh intervensi terhadap target behavior. Hal ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut.

a. Menentukan jumlah variabel yang diubah.

b. Menentukan kecenderungan arah dan efeknya yang dapat diambil dari data pada analis dalam kondisi.

c. Menentukan perubahan level dengan menghitung selisih dari data awal kondisi intervensi (B) dikurangi data akhir kondisi baseline-1 (A-1). d. Menentukan overlap data pada kondisi baseline (A-1) dengan kondisi

intervensi (B) dengan cara menghitung data poin pada kondisi intervensi yang berada pada rentang kondisi baseline-1 dibagi banyak data poin dalam kondisi intervensi kemudian dikalikan 100. Semakin rendah persentase overlap, maka semakin baik pengaruh intervensi terhadap variabel terikat.

Setelah melalukan analisis data tersebut, peneliti menentukan rata-rata nilai pembelajar dalam menulis artikel dan menarik kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan; apakah communcative language teaching (CLT) memberikan pengaruh yang baik dalam meningkatkan kemampuan menulis artikel pada pembelajar, atau tidak memberikan pengaruh apapun terhadap target behavior.


(37)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengevaluasi pembelajaran menulis artikel pada pembelajara BIPA tingkat lanjut dengan menggunakan

communicative language teaching. Peneliti telah menganalisis data yang dipaparkan

pada bab sebelumnya yang merupakan temuan dan pembahasan terhadap penelitian yang dilakukan. Apakah terjadi satu perubahan perilaku pada partisipan atau tidak. Perubahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks artikel partisipan yang diukur pada tiga kondisi.

Temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya merujuk pada rumusan masalah yang terdapat di bab I. Setelah melakukan analisis terhadap keseluruhan data, maka peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut.

Penerapan communicative language teaching (CLT) dalam pembelajaran menulis artikel pada pembelajar BIPA tingkat lanjut dilakukan pada delapan pertemuan intervensi. CLT yang diterapkan mampu memberikan suasana pembelajaran yang komunikatif kepada pembelajar. pembelajar dituntut untuk berkomunikasi dalam bahasa target, baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut dilakukan dengan bantuan peneliti yang berposisi sebagai peneliti sekaligus tutor atau pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelaajaran didukung oleh media-media pembelajaran yang bersifat otentik. Media-media yang digunakan adalah media audiovisual (video banjir Manado), audio (rekaman pembaca artikel), kartu bergambar, dan teks artikel. Ketiga media tersebut terbukti membantu pembelajar dalam mengembangkan dan menemukan informasi yang tepat untuk artikel yang ditulisnya. Sebagai perangsang, media tersebut diterapkan dalam aktivitas pembelajaran bahasa komunikatif yang menggunakan teknik pembelajaran seperti wacana berjenjang (Cloze


(38)

134

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan teknik-teknik tersebut, pembelajar semakin mendapatkan kemudahan dalam menuangkan ide dan gagasannya ke dalam tulisan.

Meskipun demikian, penerapan CLT ini belum dapat dikatakan sebagai suatu keberhasilan yang sangat tepat. Sebab, peneliti belum dapat menemukan teknik atau media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi gangguan internal yang dialami oleh partisipan di dalam menulis. Meskipun media-media dan teknik-teknik yang telah digunnakan memunculkan antusiasme pada diri pembelajar, rasa antusias itu hilang seketika ketika pembelaajar mulai diminta untuk melakukan kegiata menulis. Hal ini menjadi salah satu kendala yang belum dapat diatasi. Akibatnya tulisan yang dihasilkan memiliki keterbatasan dalam isi yang diungkapkan.

Berdasarkan design penelitian subjek tunggal A-B-A, peneliti memperoleh 16 teks artikel hasil karya pembelajar yang terbagi dalam tiga kondisi: empat teks pada kondisi baseline-1, delapan teks pada kondisi intervensi, dan empat teks pada kondisi

baseline-2. Keenam belas teks tersebut tidak luput dari kesalahan-kesalahan berbahasa

yang peneliti temukan ketika memerikasanya. Kesalahan-kesalahan tersebut memang tidak terlalu krusial. Sebagai orang asing yang telah belajar bahasa Indonesia lebih dari satu tahun dan dikategorikan sebagai seorang pembelajar BIPA tingkat lanjut, partisipan masih mengalami kesalahan-kesalahan dalam aspek kebahasaan, khususnya sintaksis. Susunan kalimat yang digunakan oleh partisipan terkadang masih bermakna rancu dan tidak sesuai dengan aturan sintaksis. Selain itu, penggunaan preposisi dan konjungsi yang salah juga terkadang ditemukan dalam teks yang ditulis olehnya.

Pada kondisi baseline-1 pembelajar mengalami kesalahan dalam perluasan kalimat dan paragraf, yang artinya tulisan yang ditulis oleh pembelajar belum dapat dikatakan sebagai suatu teks. Kesalahan susunan kalimat, penggunaan tanda baca, penggunaan konjungsi dan preposisi, ketepatan isi, struktur teks, serta kesalahan ejaan. Di kondisi selanjutnya, kondisi intervensi, pembelajar mulai dapat mengasimilasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada kondisi sebelumnya secara perlahan. Namun, kesalahan susunan kalimat, ejaan, penggunaan tanda baca, penggunaan preposisi dan konjungsi, masih terjadi. Sedangkan untuk struktur dan isi teks mulai


(39)

135

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami perbaikan. Kemudian, pada kondisi terakhir, yakni kondisi baseline-2 kesalahan-kesalahan pada teks artikel pembelajar tidak lagi sebanyak pada dua kondisi sebelumnya. Kesalahan ejaan memang masih ditemukan pada beberapa kata tetapi tidak sebanyak yang dilakukan pada kondisi sebelumnya. Hal yang masih tampak pada kondisi ini dan belum secara maksimal dapat pembelajar perbaiki adalah perluasan paragraf.

Terlepas dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh partisipan dalam menulis teks artikel, kemampuannya di dalam menulis artikel sudah cukup baik. Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan pemerikasaan sekaligus penskoran terhadap hasil karya pembelajar pada tiga kondisi. Kondisi awal atau baseline-1 (A-1) partisipan menunjukkan satu keadaan awal kemampuan partisipan di dalam menulis artikel. Di kondisi ini ia memperoleh rata-rata nilai 53,69. Kemampuan partisipan di dalam menulis artikel masih sangat kurang di tahap ini. Hal ini bukan berarti bahwa kemampuan berbahasa partisipan juga buruk. Kemampuan menulis partisipan pada kondisi A-1 sangat berbanding terbalik dengan kemampuan berbicaranya yang sudah cukup baik untuk digunakan sebagai sarana komunikasi. Hingga peneliti menemukan penyebab dari keadaan awal partisipan yang seperti ini adalah karena tidak adanya dorongan dan kemauan untuk dapat terampil menulis dalam bahasa Indonesia. Sebab, ketika peneliti memberikan satu perlakukan dengan menerapkan CLT dalam pembelajaran menulis dan mendorong partisipan untuk mau menulis dan mengembangkan ide serta gagasannya, ia mampu memperoleh nilai yang meningkat cukup drastis. Rata-rata nilai yang diperolehnya pada kondisi intervensi (B) adalah 77,27. Selisih yang cukup jauh dari rata-rata nilai pada kondisi awal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis partisipan dalam pembelajaran yang menggunakan CLT mengalami satu perbuahan perilaku yang positif. Pengaruh dari CLT ini pun juga berdampak pada kemampuan menulis partisipan di kondisi akhir,

baseline-2 (A-2) yang memperoleh rata-rata nilai sangat baik, yakni 88,06. Suatu


(40)

136

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, secara keseluruhan peneliti sampai pada kesimpulan bahwa penerapan communicative language teaching di dalam pembelajaran menulis artikel untuk pembelajar BIPA tingkat lanjut terbukti membawa satu perubahan perilaku positif pada partisipan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai yang diperoleh partisipan dari kondisi awal (A-1) ke kondisi intervensi (B) dan dari kondisi intervensi (B) ke kondisi akhir (A-2).

B. Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menerapkan Communictaive

Language Teaching untuk meningkatkan keterampilan menulis. Sehingga diharapkan

akan ada penelitian-penelitian selanjutnya yang berfokus pada peningkatan keterampilan menulis di kelas bahasa kedua dengan menggunakan metode pengajaran yang serupa. Sebab, keakuratan akan efektif atau tidaknya penelitian ini akan semakin jelas terlihat jika dilakukan secara lebih mendetail dalam jangka waktu yang lebih panjang dan dengan kuota partisipan yang lebih besar lagi.

Mengingat pentingnya meningkatkan keterampilan menulis pembelajar BIPA, pembelajaran menulis teks artikel melalui penerapan CLT dapat dilakukan di kelas BIPA tingkat menengah juga. Tidak hanya untuk artikel tapi juga bisa digunakan untuk jenis-jenis teks lain, khususnya untuk teks yang bersifat non-ilmiah. Pemilihan media dan teknik dapat lebih disesuaikan dengan usia dan minat pembelajar. Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan yang penting untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.


(41)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aziez, Furqanul dan Alwasilah, A. Chaedar. (1996). Pengajaran Bahasa

Komunikatif: Teori dan Praktek. Bandung: Rosda

Brandl, Klaus. (2007). Communicative Language Teaching in Action: Putting

Principles to Work. (edisi kesatu). USA: Prentice Hall.

Cahyani, Isah. (2012). Pembelajaran Menulis Berbasis Karakter dengan

Pendekatan Experiental Learning. Bandung: Program Studi Pendidikan

Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Chaer, Abdul. (2009). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. (2013). Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan

Sosial. Bandung: Alfabeta.

Fraenkel, J. R & Norman, E. W. (2009). How to Design and Evaluate Research In

Education (Seventh Edition). New York: McGraw-Hill. [e-book]. Diakses

dari

http://doha.ac.mu/ebooks/Research%20Methods/DesigningAndEvaluatingR esearchInEducation.pdf.

Freeman, Diane Larsen. (2000). Techniques and Principles in Language Teaching. (Second Edition). Oxford: Oxford University Press.

Ghazali, A Syukur. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan

Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

Hardini, Isriani & Puspitasari, Dewi. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga.

Ismawati, Esti. (2012). Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ombak.

Littlewood, William. (1981). Communicative Language Teaching. New York: Cambridge University Press.

Littlewood, William. (2011). Communicative Language Teaching: An Expanding

Concept for a Changing World. Dalam Eli Hinkel (Penyunting), Handbook of Research in Second Language Teaching and Learning, Volume II (hlm.


(42)

138

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muliastuti, Liliana. (2009). Dasar-dasar Pengajaran Bahasa Indonesia untuk

Penutur Asing (BIPA). Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Putri, Anggun Kirana. dkk. (t.t). Pendekatan Komunikatif dalam Peningkatan

Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Dilihat dari Motivasi Belajar Siswa.

Diakses dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/ viewFile/1563/1148

Richards, Jack C. (2006). Communicative Language Teaching Today. New York: Cambridge University Press.

Sumadiria, AS Haris. (2005). Jurnalistik Indonesia – Menulis Berita dan Feature: Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sunanto, J., Koji, T., & Hideo, N. (2006). Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Wibowo, Wahyu. (2012). Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Zainurrahman, S.S. (2011). Menulis: dari Teori hingga Praktik (Penawar Racun


(1)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengevaluasi pembelajaran menulis artikel pada pembelajara BIPA tingkat lanjut dengan menggunakan

communicative language teaching. Peneliti telah menganalisis data yang dipaparkan

pada bab sebelumnya yang merupakan temuan dan pembahasan terhadap penelitian yang dilakukan. Apakah terjadi satu perubahan perilaku pada partisipan atau tidak. Perubahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks artikel partisipan yang diukur pada tiga kondisi.

Temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya merujuk pada rumusan masalah yang terdapat di bab I. Setelah melakukan analisis terhadap keseluruhan data, maka peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut.

Penerapan communicative language teaching (CLT) dalam pembelajaran menulis artikel pada pembelajar BIPA tingkat lanjut dilakukan pada delapan pertemuan intervensi. CLT yang diterapkan mampu memberikan suasana pembelajaran yang komunikatif kepada pembelajar. pembelajar dituntut untuk berkomunikasi dalam bahasa target, baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut dilakukan dengan bantuan peneliti yang berposisi sebagai peneliti sekaligus tutor atau pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelaajaran didukung oleh media-media pembelajaran yang bersifat otentik. Media-media yang digunakan adalah media audiovisual (video banjir Manado), audio (rekaman pembaca artikel), kartu bergambar, dan teks artikel. Ketiga media tersebut terbukti membantu pembelajar dalam mengembangkan dan menemukan informasi yang tepat untuk artikel yang ditulisnya. Sebagai perangsang, media tersebut diterapkan dalam aktivitas pembelajaran bahasa komunikatif yang menggunakan teknik pembelajaran seperti wacana berjenjang (Cloze


(2)

134

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan teknik-teknik tersebut, pembelajar semakin mendapatkan kemudahan dalam menuangkan ide dan gagasannya ke dalam tulisan.

Meskipun demikian, penerapan CLT ini belum dapat dikatakan sebagai suatu keberhasilan yang sangat tepat. Sebab, peneliti belum dapat menemukan teknik atau media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi gangguan internal yang dialami oleh partisipan di dalam menulis. Meskipun media-media dan teknik-teknik yang telah digunnakan memunculkan antusiasme pada diri pembelajar, rasa antusias itu hilang seketika ketika pembelaajar mulai diminta untuk melakukan kegiata menulis. Hal ini menjadi salah satu kendala yang belum dapat diatasi. Akibatnya tulisan yang dihasilkan memiliki keterbatasan dalam isi yang diungkapkan.

Berdasarkan design penelitian subjek tunggal A-B-A, peneliti memperoleh 16 teks artikel hasil karya pembelajar yang terbagi dalam tiga kondisi: empat teks pada kondisi baseline-1, delapan teks pada kondisi intervensi, dan empat teks pada kondisi

baseline-2. Keenam belas teks tersebut tidak luput dari kesalahan-kesalahan berbahasa

yang peneliti temukan ketika memerikasanya. Kesalahan-kesalahan tersebut memang tidak terlalu krusial. Sebagai orang asing yang telah belajar bahasa Indonesia lebih dari satu tahun dan dikategorikan sebagai seorang pembelajar BIPA tingkat lanjut, partisipan masih mengalami kesalahan-kesalahan dalam aspek kebahasaan, khususnya sintaksis. Susunan kalimat yang digunakan oleh partisipan terkadang masih bermakna rancu dan tidak sesuai dengan aturan sintaksis. Selain itu, penggunaan preposisi dan konjungsi yang salah juga terkadang ditemukan dalam teks yang ditulis olehnya.

Pada kondisi baseline-1 pembelajar mengalami kesalahan dalam perluasan kalimat dan paragraf, yang artinya tulisan yang ditulis oleh pembelajar belum dapat dikatakan sebagai suatu teks. Kesalahan susunan kalimat, penggunaan tanda baca, penggunaan konjungsi dan preposisi, ketepatan isi, struktur teks, serta kesalahan ejaan. Di kondisi selanjutnya, kondisi intervensi, pembelajar mulai dapat mengasimilasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada kondisi sebelumnya secara perlahan. Namun, kesalahan susunan kalimat, ejaan, penggunaan tanda baca, penggunaan preposisi dan konjungsi, masih terjadi. Sedangkan untuk struktur dan isi teks mulai


(3)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami perbaikan. Kemudian, pada kondisi terakhir, yakni kondisi baseline-2 kesalahan-kesalahan pada teks artikel pembelajar tidak lagi sebanyak pada dua kondisi sebelumnya. Kesalahan ejaan memang masih ditemukan pada beberapa kata tetapi tidak sebanyak yang dilakukan pada kondisi sebelumnya. Hal yang masih tampak pada kondisi ini dan belum secara maksimal dapat pembelajar perbaiki adalah perluasan paragraf.

Terlepas dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh partisipan dalam menulis teks artikel, kemampuannya di dalam menulis artikel sudah cukup baik. Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan pemerikasaan sekaligus penskoran terhadap hasil karya pembelajar pada tiga kondisi. Kondisi awal atau baseline-1 (A-1) partisipan menunjukkan satu keadaan awal kemampuan partisipan di dalam menulis artikel. Di kondisi ini ia memperoleh rata-rata nilai 53,69. Kemampuan partisipan di dalam menulis artikel masih sangat kurang di tahap ini. Hal ini bukan berarti bahwa kemampuan berbahasa partisipan juga buruk. Kemampuan menulis partisipan pada kondisi A-1 sangat berbanding terbalik dengan kemampuan berbicaranya yang sudah cukup baik untuk digunakan sebagai sarana komunikasi. Hingga peneliti menemukan penyebab dari keadaan awal partisipan yang seperti ini adalah karena tidak adanya dorongan dan kemauan untuk dapat terampil menulis dalam bahasa Indonesia. Sebab, ketika peneliti memberikan satu perlakukan dengan menerapkan CLT dalam pembelajaran menulis dan mendorong partisipan untuk mau menulis dan mengembangkan ide serta gagasannya, ia mampu memperoleh nilai yang meningkat cukup drastis. Rata-rata nilai yang diperolehnya pada kondisi intervensi (B) adalah 77,27. Selisih yang cukup jauh dari rata-rata nilai pada kondisi awal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis partisipan dalam pembelajaran yang menggunakan CLT mengalami satu perbuahan perilaku yang positif. Pengaruh dari CLT ini pun juga berdampak pada kemampuan menulis partisipan di kondisi akhir,

baseline-2 (A-2) yang memperoleh rata-rata nilai sangat baik, yakni 88,06. Suatu


(4)

136

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, secara keseluruhan peneliti sampai pada kesimpulan bahwa penerapan communicative language teaching di dalam pembelajaran menulis artikel untuk pembelajar BIPA tingkat lanjut terbukti membawa satu perubahan perilaku positif pada partisipan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai yang diperoleh partisipan dari kondisi awal (A-1) ke kondisi intervensi (B) dan dari kondisi intervensi (B) ke kondisi akhir (A-2).

B. Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menerapkan Communictaive

Language Teaching untuk meningkatkan keterampilan menulis. Sehingga diharapkan

akan ada penelitian-penelitian selanjutnya yang berfokus pada peningkatan keterampilan menulis di kelas bahasa kedua dengan menggunakan metode pengajaran yang serupa. Sebab, keakuratan akan efektif atau tidaknya penelitian ini akan semakin jelas terlihat jika dilakukan secara lebih mendetail dalam jangka waktu yang lebih panjang dan dengan kuota partisipan yang lebih besar lagi.

Mengingat pentingnya meningkatkan keterampilan menulis pembelajar BIPA, pembelajaran menulis teks artikel melalui penerapan CLT dapat dilakukan di kelas BIPA tingkat menengah juga. Tidak hanya untuk artikel tapi juga bisa digunakan untuk jenis-jenis teks lain, khususnya untuk teks yang bersifat non-ilmiah. Pemilihan media dan teknik dapat lebih disesuaikan dengan usia dan minat pembelajar. Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan yang penting untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.


(5)

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aziez, Furqanul dan Alwasilah, A. Chaedar. (1996). Pengajaran Bahasa

Komunikatif: Teori dan Praktek. Bandung: Rosda

Brandl, Klaus. (2007). Communicative Language Teaching in Action: Putting

Principles to Work. (edisi kesatu). USA: Prentice Hall.

Cahyani, Isah. (2012). Pembelajaran Menulis Berbasis Karakter dengan

Pendekatan Experiental Learning. Bandung: Program Studi Pendidikan

Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Chaer, Abdul. (2009). Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. (2013). Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan

Sosial. Bandung: Alfabeta.

Fraenkel, J. R & Norman, E. W. (2009). How to Design and Evaluate Research In

Education (Seventh Edition). New York: McGraw-Hill. [e-book]. Diakses

dari

http://doha.ac.mu/ebooks/Research%20Methods/DesigningAndEvaluatingR esearchInEducation.pdf.

Freeman, Diane Larsen. (2000). Techniques and Principles in Language Teaching. (Second Edition). Oxford: Oxford University Press.

Ghazali, A Syukur. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan

Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

Hardini, Isriani & Puspitasari, Dewi. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga.

Ismawati, Esti. (2012). Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ombak.

Littlewood, William. (1981). Communicative Language Teaching. New York: Cambridge University Press.

Littlewood, William. (2011). Communicative Language Teaching: An Expanding

Concept for a Changing World. Dalam Eli Hinkel (Penyunting), Handbook of Research in Second Language Teaching and Learning, Volume II (hlm.


(6)

138

Siti Sopiah, 2015

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muliastuti, Liliana. (2009). Dasar-dasar Pengajaran Bahasa Indonesia untuk

Penutur Asing (BIPA). Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Putri, Anggun Kirana. dkk. (t.t). Pendekatan Komunikatif dalam Peningkatan

Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Dilihat dari Motivasi Belajar Siswa.

Diakses dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/ viewFile/1563/1148

Richards, Jack C. (2006). Communicative Language Teaching Today. New York: Cambridge University Press.

Sumadiria, AS Haris. (2005). Jurnalistik Indonesia – Menulis Berita dan Feature: Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sunanto, J., Koji, T., & Hideo, N. (2006). Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Wibowo, Wahyu. (2012). Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Zainurrahman, S.S. (2011). Menulis: dari Teori hingga Praktik (Penawar Racun


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS BERBASIS PENGALAMAN PRIBADI UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT PEMULA.

1 8 16

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN MENULIS: penelitian subjek tunggal terhadap pembelajar bahasa indonesia bagi penutur asing tingkat dasar di fakultas pendidikan bahasa dan sastra upi bandung.

0 1 35

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA : studi kasus terhadap pembelajar bipa tingkat menengah di balai bahasa upi.

0 0 43

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR.

0 7 26

PENGGUNAAN KARTU KATA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BERAFIKS DALAM KETERAMPILAN ENULIS BIPA TINGKAT DASAR : Penelitian Eksperimen Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia.

0 0 29

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBELAJAR ASING DALAM PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT DASAR : (Studi Kasus terhadap Pembelajar BIPA UPI asal Korea Selatan).

4 14 30

PEMANFAATAN MEDIA KARTU KATA DALAM UPAYA MENGURANGI KESALAHAN SINTAKSIS PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR :Penelitian Eksperimen Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA Tingkat Dasar di Balai BahasaUnpad.

1 2 39

MODEL PEMBELAJARAN AFIKSASI MELALUI MEDIA CAKRAM DIGITAL (CD) INTERAKTIF DALAM KETERAMPILAN MENULIS UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) : Penelitian Eksperimen Subjek Tunggal Terhadap Siswa Kelas VII SMP Mutiara Nasional Internatio

0 2 82

Pengajaran Bahasa Indonesia Untuk Pembelajar Asing Melalui Akfitifitas Makan di Depot.

0 0 1

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA : Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea - repository UPI S IND 1104356 Title

0 0 9