ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN EKOLOGI.
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Biologi
Oleh
MEGA ELVIANASTI 1201307
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
ii
ANALISIS
PEDAGOGICAL CONTENT
KNOWLEDGE
(PCK) CALON GURU
BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN
EKOLOGI
Oleh Mega Elvianasti
S.Pd Universitas Negeri Padang, 2011
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi
© Mega Elvianasti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
iii LEMBAR PENGESAHAN TESIS
ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN EKOLOGI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I,
Dr. Widi Purwianingsih, M.Si NIP. 196209211991012001
Pembimbing II,
Dr. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002
(4)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK) Calon Guru Biologi pada Materi Genetika dan Ekologi
Mega Elvianasti
Program Studi Pendidikan Biologi
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas Content Knowledge (CK), Pedagogy Knowledge (PK) dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru biologi pada materi genetika dan ekologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan desain penelitian menggunakan desain triangulasi dimana peneliti mengumpulkan secara bersama data kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pemberian tes konsep terkait materi genetika dan ekologi berupa uraian, tes penguasaan pedagogi berupa pilihan ganda, CoRe (Content Representation) yang dibuat oleh mahasiswa calon guru biologi, wawancara, rekaman video, dan catatan lapangan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi dari 12 orang, secara umum hasilnya menunjukkan nilai yang relatif cukup baik dengan rata-rata 61 dari nilai maksimum 100 pada konsep genetika. Sedangkan, untuk penguasaan konsep ekologi secara umum hasilnya menunjukkan nilai yang relatif cukup baik juga dengan rata-rata 60. Kemampuan penguasaan pedagogi mahasiswa calon guru biologi secara umum hasilnya menunjukkan nilai yang relatif cukup baik dengan rata-rata 60. Pada konten genetika, terdapat 3 orang calon guru berada pada tahap perkembangan PraPCK, dan sebanyak 3 orang calon guru berada pada tahap Growing PCK. Sedangkan pada konten ekologi terdapat 2 orang calon guru biologi berada pada tahap Growing PCK, dan sebanyak 4 orang calon guru berada pada tahap PraPCK.
(5)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analysis of the Pedagogical Content Knowlede (PCK) Pre-service Teachers’ on the Concept of Genetic and Ecology
Mega Elvianasti
Department of Biology Education
Postgraduate School of Indonesian University of Education
ABSTRACT
This study was aimed to describe the quality of Content Knowledge (CK), Pedagogy Knowledge (PK) and Pedagogical Content Knowledge competence (PCK) pre-service teachers on the concept of genetic and ecology. The method used is descriptive method, with triangulation research design which the researcher collects in common qualitative and quantitative data. Data were collected of the test related concepts of genetics and ecology in the form of descriptions, test of pedagogy in the form of multiple choice, CoRe (Content Representation), interviews, video recordings, and field notes. The results of data analysis showed that the ability the concept of biology student teachers from 12 people, in general, the results show a relatively good value with an average of 61 out of a maximum value of 100 on the concept of genetics. Meanwhile, for the concept of ecology in general the results show a relatively good value as well with 60 average. Ability pedagogy teachers in general the results show a relatively good value with an average of 60. In genetic content, there are 3 pre-service teachers’ in a formative stage PraPCK, and as many as 3 pre-service teachers’ are on stage Growing PCK. While the ecological content contained 2 pre-service teachers’ at the stage of Growing PCK, and as many as 4 pre-service teachers’ are at a stage PraPCK.
(6)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 7
D.Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
II. KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Biologi ... 9
B. Pedagogical Content Knowledge ... 15
C. Pengukuran Kemampuan PCK ... 20
(7)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional ... 31
B. Metode dan Desain Penelitian ... 32
C. Subjek Penelitian... 32
D. Instrumen Penelitian ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 39
F. Prosedur Penelitian ... 40
G. Teknik Analisis Data ... 41
H. Analisis Data Penelitian ... 42
I. Alur Penelitian ... 44
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kemampuan CK Mahasiswa Calon Guru Biologi ... 45
B. Analisis Kemampuan PK Mahasiswa Calon Guru Biologi ... 50
C. Analisis Perkembangan PCK Mahasiswa Calon Guru Biologi ... 53
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 89
B. Rekomendasi ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 91
(8)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Frame CoRe ... 21
2.2 Kategori perkembangan PCK calon guru ... 23
3.1 Rekap hasil uji coba tes penguasaan konsep genetika ... 34
3.2 Rekap hasil uji coba tes penguasaan konsep ekologi ... 34
3.3 Rekap hasil uji coba tes penguasaan pedagogi ... 35
3.4 Pokok pertanyaan dalam CoRe ... 37
3.5 Teknik dan instrument pengumpulan data ... 40
3.6 Kategori Persentase Penguasaan Konsep dan Pedagogi Calon Guru ... 42
4.1 Distribusi skor penguasaan konsep genetika ... 46
4.2 Distribusi skor penguasaan konsep ekologi ... 48
4.3 Distribusi skor penguasaan pedagogi ... 51
4.4 Deskripsi perkembangan PCK calon guru pada konsep genetika ... 55
4.5 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru RHD ... 61
4.6 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru ERN ... 63
4.7 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru KRT ... 65
4.8 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru SHL... 68
4.9 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru DVY... 70
4.10 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru WND ... 72
4.11 Deskripsi perkembangan PCK calon guru pada konsep ekologi ... 73
4.12 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru ADNS ... 77
4.13 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru SRP ... 79
(9)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.15 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru DTA ... 83 4.16 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru END ... 85 4.17 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru YLI...
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 2.1 Urgensi PCK dalam pengajaran sains ... 17 2.2 Hubungan antara CK, PK, dan PCK ... 20 3.1 Bagan alur penelitian ... 44 4.1 Diagram persentase penyampaian konsep hubungan antara gen, DNA, dan kromosom ... 60 4.2 Diagram persentase penyampaian konsep hukum Mendel ... 63 4.3 Diagram persentase penyampaian konsep penyakit dan kelainan genetik... 65 4.4 Diagram persentase penyampaian konsep mutasi ... 67 4.5 Diagram persentase penyampaian konsep sintesis protein ... 69 4.6 Diagram persentase penyampaian konsep pembelahan sel ... 71 4.7 Diagram persentase penyampaian konsep ekosistem dan komponennya .... 76 4.8 Diagram persentase penyampaian konsep daur biogeokimia... 78 4.9 Diagram persentase penyampaian konsep konservasi... 80 4.10 Diagram persentase penyampaian konsep interaksi antar komponen ekosistem
... 83 4.11 Diagram persentase penyampaian konsep polusi ... 85 4.12 Diagram persentase penyampaian konsep aliran energi ...
(10)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Soal Genetika, Ekologi, dan Pedagogi ... 96
2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika ... 100
3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi ... 106
4. CoRe Genetika ... 113
(11)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan profesi yang secara langsung menuntut keprofesionalan seorang pendidik untuk menguasai kemampuan membelajarkan suatu konsep agar tidak hanya berupa materi namun lebih pada pemaknaan pengetahuan oleh peserta didik. Hal ini berarti, seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai konten namun juga harus mampu menguasai cara membelajarkan konten tersebut kepada peserta didik. Seorang guru hendaklah memiliki kemampuan mengajar yang profesional agar proses transfer ilmu dapat diterima atau dipahami peserta didik. Menurut Shulman (1987: 8) seorang guru haruslah memiliki pengetahuan tentang peserta didik dan karakteristiknya, pengetahuan tentang konteks pendidikan, pengetahuan tentang tujuan, nilai, filosofis dan historis tentang pendidikan, pengetahuan konten, pengetahuan kurikulum, dan pengetahuan pedagogi.
Salah satu kompetensi guru biologi SMA/MA disyaratkan memiliki kompetensi profesional yang berarti mampu menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampunya di sekolah (Permendiknas No. 16, Th. 2007, butir 20). Kompetensi ini dijabarkan ke dalam 14 butir, antara lain: 1) memahami konsep, hukum, dan teori biologi serta penerapannya secara fleksibel , 2) memahami proses berpikir biologi dalam mempelajari proses dan gejala alam, 3) menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/biologi, 4) memahami struktur ilmu biologi dan ilmu-ilmu yang terkait, 5) memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah, 6) Kreatif dan inovatif dalam
(12)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penerapan dan pengembangan bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu yang terkait. Sementara itu, untuk kompetensi pedagogi, seorang guru disyaratkan mempunyai beberapa kompetensi, antara lain: menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Kompetensi ini kemudian dijabarkan menjadi: Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu; Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu,(Permendiknas No. 16/2007, butir 2).
Seorang guru sudah seharusnya memiliki kemampuan Pedagogy Knowledge (PK) yang profesional, menurut (Matthew, 2011) PK adalah pengetahuan yang mendalam tentang proses dan praktik atau metode pengajaran dan pembelajaran serta hal lain yang meliputi keseluruhan tujuan pendidikan, dan nilai-nilai. PK ini adalah bentuk generik pengetahuan yang melibatkan semua masalah belajar siswa, pengelolaan kelas, rencana pengembangan pembelajaran dan implementasi, serta evaluasi terhadap siswa. Tidak hanya kemampuan PK, guru juga dituntut untuk menguasai kemampuan Content Knowledge (CK), umumnya mengacu pada fakta-fakta, konsep, teori, dan prinsip-prinsip yang diajarkan dan dipelajari oleh siswa. Sejalan dengan hal tersebut (Shulman, 1986) mengatakan bahwa yang termasuk dalam pengetahuan konten yaitu konsep, teori, kerangka kerja konseptual serta pengetahuan bagaimana cara untuk mengembangkan pengetahuan itu sendiri.
Pada awalnya, guru seringkali memiliki pandangan bahwa berbagai pengetahuan tersebut dimiliki dan dilaksanakan secara terpisah-pisah atau tidak terintegrasi. Hal ini terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh CASE opinion forum mengenai kualitas guru terbaik dalam mengajarkan sains diungkapkan bahwa guru yang diperlukan untuk mengajarkan sains adalah guru yang menguasai subjek tertentu secara spesifik atau subject specialists atau content specialist (Kind,
(13)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2009). Penelitian ini menunjukkan guru berpandangan bahwa pengetahuan konten merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran. Guru yang memiliki pengetahuan konten yang baik akan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya. Namun, belakangan ini pandangan tersebut telah bergeser seiring dengan temuan-temuan dalam penelitian yang menunjukkan bahwa guru dengan pengetahuan konten yang baik tidak menjadi jaminan akan menghasilkan pembelajaran yang efektif. Didapatkan temuan yang menunjukkan bahwa guru dengan subject specialist cenderung hanya berperan dalam transfer pengetahuan tanpa memperhatikan keterlibatan dan kesulitan siswa dalam pembelajaran. Temuan lain yang dikemukakan oleh Ofsted (2008) menunjukkan bahwa banyak guru dengan subject specialist meminta siswa mempelajari materi dari buku tanpa melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran atau membangun pengetahuan sendiri (Kind, 2009).
Guru yang ingin mengajar sains secara efektif harus lebih dari sekedar mengetahui tentang isi (konten) yang akan diajarkan dan beberapa cara pengajarannya, lebih dari itu guru harus memahami dan mampu mengintegrasikan pengetahuan konten kedalam pengetahuan tentang kurikulum, pembelajaran, mengajar dan siswa (Purwianingsih, 2011). Pengetahuan-pengetahuan tersebut akhirnya dapat menuntun guru untuk merangkai situasi pembelajaran sesuai kebutuhan individual dan kelompok siswa. Pengetahuan seperti ini dinyatakan sebagai pengetahuan konten pedagogi/Pedagogical Content Knowledge (NRC, 1996). Hal ini juga diungkapkan oleh Shulman 1987 dalam Cochran, et al. (1993) PCK juga meliputi bentuk-bentuk terbaik yang digunakan untuk merepresentasikan suatu ide, usaha terbaik untuk melakukan analogi, mengilustrasi, mengeksplanasi, dan mendemonstrasikan atau dengan kata lain membuat suatu cara terbaik merepresentasikan dan memformulasi suatu subjek sehingga membuatnya menjadi
(14)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesuatu yang dapat dipahami secara menyeluruh (comprehensive). PCK juga bisa dikatakan sebagai usaha terbaik yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif ini tidak bisa diciptakan guru secara spontan tetapi membutuhkan pengalaman guru dalam mengajar. Dalam hal ini PCK juga meliputi pemahaman tentang apa yang dapat dilakukan dalam pembelajaran suatu konsep spesifik yang mudah maupun sulit terhadap para siswa (dengan berbagai umur dan latarbelakang) yang mempunyai konsepsi dan miskonsepsi agar mereka belajar.
(15)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa apa yang siswa pelajari sangat dipengaruhi oleh cara siswa diajar oleh gurunya (NRC, 1996: 28 dalam Hamidah, 2011), sehingga hal ini berimplikasi pada hubungan yang erat antara cara mengajar guru atau pengetahuan pedagogi dengan konten materi yang diajarkan. Mahasiswa calon guru yang akan dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik sudah seharusnya dibekali untuk menguasai Pedagogy Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai tuntutan profesionalisme guru. Sejalan dengan hal ini, Hamidah (2011) juga menyebutkan bahwa calon guru yang nantinya dituntut mampu menjadi guru yang profesional seharusnya sudah memiliki bekal PK, CK dan PCK, sehingga penguasaan dan pemahaman konten biologi yang cukup mendalam bagi guru menjadi suatu keharusan, sekaligus juga kemampuan dalam mengajar yang sesuai dengan konten materi.
Mahasiswa calon guru sains juga harus mampu untuk belajar dan mengajar suatu topik dan konsep sains dengan menggunakan berbagai metode. Pengetahuan konten, pengetahuan pedagogi, dan PCK harus tercermin dalam kemampuan calon guru sains dalam mempersiapkan pembelajaran dan menilai bagaimana siswa mereka belajar (National Science Teachers Association, standar 3,5, dan 8/2003). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Park dan Oliver 2008, dalam Hagevik, et al. 2009) pengetahuan seorang calon guru dapat disimpulkan melalui deskripsi dan analisis apa yang telah dilakukannya dalam praktik simulasi mengajar di kelas.
Mahasiswa calon guru biologi yang menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa calon guru biologi yang terdaftar pada semester 6 di Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pada semester yang sama calon guru biologi juga memperoleh pengetahuan PCK pada perkuliahan Kapita Selekta yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa calon guru. Dalam perkuliahan Kapita
(16)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selekta mahasiswa calon guru biologi dibekali bagaimana cara membelajarkan materi-materi yang sulit di SMA dan pendalaman konsep serta bagaimana kaitan antara konsep tersebut dalam membangun konsep yang lebih besar.
Selain mata kuliah Kapita Selekta, PCK juga dibekalkan pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Biologi (PPB). Mata kuliah ini juga merupakan mata kuliah yang memfasilitasi untuk mengungkap kemampuan CK, PK dan PCK mahasiswa calon guru biologi. Dalam mata kuliah ini mahasiswa dilatih untuk menganalisis GBPP Kurikulum, membuat rencana pembelajaran, silabus dan skenario pembelajaran yang berorientasi pada kondisi di lapangan. Disamping itu, mahasiswa juga harus melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam kelas kecil dengan pendekatan dan metode tertentu untuk jenjang SMP dan SMA, mempraktikkan kemampuan dasar mengajar, serta melakukan observasi belajar-mengajar di sekolah. Mata kuliah ini diharapkan mampu memberikan bekal bagi mahasiswa yang akan mengikuti Program Latihan Profesi (PLP) di sekolah, terutama dalam menganalisis materi pelajaran SMP dan/atau SMA, memperkirakan tingkat kedalaman dan keluasan bahan ajar, membuat program persiapan mengajar dan rencana pembelajaran, serta mempraktikkannya, memilih dan menggunakan pendekatan, metode, dan media yang tepat untuk mengajarkan topik tertentu. Penelitian ini dilakukan pada mata kuliah PPB karena didasari pada kemudahan peneliti dalam memperoleh data dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian.
PCK mahasiswa calon guru biologi yang akan dianalisis, yaitu terkait konten genetika dan ekologi. Kedua konten ini merupakan konten yang memiliki karakteristik yang berbeda, strategi yang digunakan untuk mengajarkan, dan kesulitan masing-masing konsep dalam mengajarkannya juga berbeda. Menurut Tekkaya (2003) siswa memiliki pemahaman yang rendah terkait konsep genetika dan ekologi
(17)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disebabkan karena kurangnya pengetahuan sebelumnya. Genetika termasuk konsep yang memiliki karakter invisible, inaccessible, abstrak dan tersusun atas struktur yang rumit sehingga sulit untuk dipahami. Kesulitan siswa untuk memahami genetika terletak pada pemahaman tentang struktur (gen, gamet, alel, dsb) dan proses (pembelahan sel, persilangan, dsb) (Topcu and Pekmez, 2009). Menurut De Beer 2011 dalam Van Wyk (2013) konsep tentang DNA, meiosis, sintesis protein dan hereditas merupakan konsep yang sulit dipahami siswa. Siswa memiliki pemahaman yang rendah tentang konsep ini dan kemungkinan siswa mengalami miskonsepsi atau kesalahan konsep. Khususnya, siswa tidak bisa membedakan tiap fase dalam meiosis dan perbedaan setiap tahap sintesis protein. Contoh lain miskonsepsi yang mungkin terjadi pada siswa, yaitu mengenai karakter gen. Siswa menganggap bahwa satu gen menentukan satu sifat, satu gen yang bermutasi selalu menyebabkan penyakit, dan gen akan selalu terekspresi ke dalam bentuk fenotip.
Selain konsep tentang genetika, salah satu materi biologi yang sulit untuk dipahami adalah materi ekologi. Pada konsep ini siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep seperti: rantai dan jaring makanan, perputaran zat, dan ekologi relung. Salah satu kendala dalam pelajaran ekologi adalah ketidakpastian tentang fakta-fakta yang ada, konsep dan istilah yang harus dipahami, bahkan kondisi seperti ini terlihat dalam buku-buku sekolah dimana istilah yang sama digunakan dalam cara yang berbeda. Materi ekologi dianggap sulit karena memiliki konsep yang kompleks dan saling terkait (Yorek et al, 2010). Kesulitan guru dalam menghubungkan subkonsep-subkonsep yang ada menjadi pemahaman yang lengkap/menyeluruh menjadi salah satu penyebab siswa berpotensi mengalami miskonsepsi. Penelitian lain mengungkapkan bahwa terjadi miskonsepsi mengenai konsep aliran energi, miskonsepsi ini terbentuk mulai dari tingkat dasar, dan terus berlanjut sampai tingkat
(18)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perguruan tinggi dan ini menunjukkan kemungkinan kuat bahwa guru sekolah dasar dan menengah mungkin juga mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang sama (Puk & Stibbards, 2011). Dari beberapa hasil penelitian yang dijelaskan di atas sangat perlu dilakukan penelitian PCK terkait konten genetika dan ekologi.
Dalam rangka merepresentasikan PCK calon guru, Loughran et al (2012) mengembangkan suatu metode yang dapat mengukur PCK yaitu dengan menggunakan Content Representation (CoRe) dan Professional experience Repertoires (PaP-eR). CoRe berisi uraian konsep-konsep atau materi yang penting dalam mengajarkan suatu topik tertentu. CoRe digunakan untuk mengakses pemahaman guru sains mengenai konten atau materinya. Sedangkan PaP-eRs merupakan cara bagaimana konten tersebut disampaikan dan untuk menunjukkan implementasi dari aspek-aspek CoRe. Melalui PaP-eR kita dapat melihat situasi di dalam proses belajar mengajar yang akan menentukan pedagogi. Untuk mengukur kemampuan CK mahasiswa calon guru biologi dapat dilakukan dengan pemberian tes konsep terkait konten genetika dan ekologi, sedangkan untuk mengukur kemampuan PK mahasiswa calon guru biologi dapat dilakukan dengan pemberian tes pedagogi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimanakah Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon
guru biologi pada konsep genetika dan ekologi?”.
Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, secara terperinci permasalahan penelitian dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Content Knowledge (CK) mahasiswa calon guru biologi pada konsep genetika dan ekologi?
(19)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagaimanakah Pedagogy Knowledge (PK) mahasiswa calon guru biologi pada
konsep genetika dan ekologi?
3. Bagaimanakah Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru biologi pada konsep genetika dan ekologi?
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, permasalahan yang diteliti dibatasi sebagai berikut:
1. Content Knowledge (CK) diukur dengan tes konten pada konsep genetika, dan ekologi.
2. Pedagogy Knowledge (PK) diukur dengan tes pedagogi.
3. Pedagogical Content Knowledge (PCK) dapat dilihat pada penyusunan Content Representation (CoRe) dan implementasinya dalam simulasi mengajar.
4. Materi biologi yang dianalisis PCKnya adalah: genetika dan ekologi.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru biologi pada konsep genetika dan ekologi. Adapun tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menganalisis Content Knowledge mahasiswa calon guru biologi terkait materi genetika dan ekologi.
2. Menganalisis Pedagogy Knowledge mahasiswa calon guru biologi.
3. Menganalisis PCK mahasiswa calon guru biologi dilihat pada penyusunan Content Representation (CoRe) dan implementasinya dalam simulasi mengajar.
(20)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan evaluasi dalam pembekalan Pedagogy Knowledge (PK), Content
Knowledge (CK) dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru biologi Program Studi Pendidikan Biologi khususnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
2. Sebagai referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya perkembangan PCK.
3. Bagi instansi terkait dapat memberikan gambaran sejauh mana kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru biologi dalam menyiapkan calon guru biologi yang profesional.
(21)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Pedagogy Knowledge (PK) dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang mendalam tentang proses dan praktik atau metode pengajaran dan pembelajaran serta hal lain yang meliputi dari keseluruhan tujuan pendidikan, dan nilai-nilai. Pengetahuan ini melibatkan semua masalah belajar siswa, pengelolaan kelas, rencana pengembangan pembelajaran dan implementasi, serta evaluasi terhadap siswa (Matthew, 2011). Pengetahuan pedagogi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan tes penguasaan pedagogi berupa 27 butir soal pilihan ganda. Soal tersebut dikembangkan berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
2. Content Knowledge (CK) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan mengenai konsep, teori, kerangka kerja konseptual serta pengetahuan bagaimana cara untuk mengembangkan pengetahuan itu sendiri. Pengetahuan konten mencakup kedalaman, keluasan, akurasi pengetahuan konten, hubungan di dalam dan antara topik serta sifat sains, dan contoh-contoh sebuah topik (Shulman, 1986). Content Knowledge mahasiswa calon guru biologi diukur dengan pemberian tes berupa soal uraian terkait konsep genetika dan ekologi. Tes genetika berupa 7 butir soal uraian dan 8 butir soal uraian ekologi.
(22)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. PCK (Pedagogical Content Knowledge) yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah irisan dari pengetahuan konten, pedagogik, dan kontekstual yang dimiliki oleh guru yang berkembang seiring dengan pengalaman yang dimiliki (Gess-Newsome&Lederman, 1999). PCK dalam penelitian ini diukur dengan mengunakan instrumen yang dikembangkan oleh Loughran et al, (2006) yaitu CoRe (Content Representation) yang menawarkan cara pandang akan konten tertentu yang diajarkan ketika mengajar suatu topik.
B. Metode dan desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan fenomena-fenomena yang ditemukan dan dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau diberi perlakuan, (Arikunto, 2000). Sejalan dengan apa yang dijelaskan (McMillan dan Schumacher, 2001), metode ini tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan sesuatu kondisi apa adanya.
Desain penelitian menggunakan desain triangulasi dimana peneliti mengumpulkan secara bersama data kualitatif dan kuantitatif, membandingkan hasilnya, dan kemudian menggunakan hasil temuan untuk melihat apakah saling memvalidasi satu sama lain (Creswell, John W, 2009).
C. Subjek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa calon guru biologi Program Studi Pendidikan Biologi yang terdaftar pada semester 6 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sampel yang diambil adalah mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PPB (Perencanaan Pembelajaran Biologi) sebanyak 12 orang. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, peneliti memilih
(23)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sampel tersebut berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian serta menganggap bahwa sampel tersebut representatif (Fraenkel & Wallen, 2009). Pada penelitian ini, pemilihan subjek penelitian berdasarkan nilai konten dari hasil tes uraian konsep genetika, kemudian sampel dikelompokkan menjadi: kelompok atas (nilai tinggi), kelompok menengah (nilai sedang), dan kelompok bawah (nilai rendah).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah: tes konsep terkait materi genetika dan ekologi berupa soal uraian, tes penguasaan pedagogi berupa soal pilihan ganda, CoRe (Content Representation) yang dibuat oleh mahasiswa calon guru biologi, wawancara, rekaman video, dan catatan lapangan. 1. Penguasaan konsep genetika dan ekologi
Tes penguasaan konsep ini berfungsi sebagai alat untuk menggali kemampuan konten mahasiswa calon guru biologi mengenai penguasaan konsep genetika dan ekologi. Tes genetika berupa 8 butir soal uraian dan 9 butir soal uraian ekologi. Soal tersebut disusun berdasarkan ranah kognitif Bloom revisi dari jenjang C2- C4 terkait pengukuran penguasaan konsep genetika dan ekologi. Sebelum digunakan, soal tes penguasaan konsep diuji coba terlebih dahulu. Langkah- langkah penyusunan tes penguasaan konsep adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi- kisi soal yang mencakup konsep genetika dan ekologi. Adapun kisi-kisi soal dan soal dapat dilihat pada lampiran.
b. Menyusun soal dan kunci jawaban.
c. Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli dibidang studi dan ahli pedagogi. Judgment bertujuan untuk mengetahui validitas soal, kesesuaian antara indikator pembelajaran dengan soal dan kesesuaian dengan kunci jawaban.
(24)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Melakukan uji coba tes penguasaan konsep pada mahasiswa calon guru kelas lain
yang mengontrak mata kuliah PPB. Selanjutnya memeriksa hasil uji coba soal dengan skor maksimum 4 dan skor minimum 0.
e. Menghitung validitas tes, validitas item, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dengan menggunakan software ANATES Versi 4.0.5. Rekap hasil uji coba tes penguasaan konsep genetika dan ekologi dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2.
Tabel 3.1 Rekap Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Genetika
No. Butir
Soal
T DP (% ) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Keterangan
1 5.00 41.67 Sangat Mudah 0.931 Sangat Signifikan
Baik
2 2.24 41.67 Sedang 0.675 Signifikan Baik
3 3.46 50.00 Sedang 0.641 Signifikan Baik
4 0.89 16.67 Sukar 0.173 - Diperbaiki
5 -.. -8.33 Sukar -0.140 - Dibuang
6 3.46 50.00 Sedang 0.782 Sangat
Signifikan
Baik
7 1.73 25.00 Sangat Mudah 0.596 Signifikan Diperbaiki
8 4.24 50.00 Sedang 0.828 Sangat
Signifikan
Baik
Berdasarkan Tabel 3.1 terdapat 8 butir tes penguasaan konsep yang memiliki signifikansi korelasi >0.62 sehingga dinyatakan valid. Adapun reliabititas tes berada pada 0.76 yang berada pada kategori tinggi. Pada saat penelitian, butir soal no. 5 tidak digunakan karena sudah terwakili oleh butir soal no.4 untuk indikator regulasi gen
(25)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan soal ini dianggap sukar. Oleh karena itu, butir soal yang digunakan saat penelitian menjadi sebanyak 7 soal (soal no. 5 dibuang).
Tabel 3.2 Rekap Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Ekologi
No. Butir Soal
T DP (% ) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
Keterangan
1 2.00 33.33 Sedang 0.661 Signifikan Diperbaiki
2 1.58 0.00 Sedang 0.089 - Dibuang
3 0.90 25.00 Sedang 0.375 - Diperbaiki
4 2.00 33.33 Sedang 0.597 Signifikan Diperbaiki
5 1.00 16.67 Sedang 0.418 - Diperbaiki
6 4.00 33.33 Sedang 0.417 - Diperbaiki
7 0.63 16.67 Sedang 0.391 - Diperbaiki
8 1.00 16.67 Sedang 0.350 - Diperbaiki
9 2.83 33.33 Sedang 0.524 - Diperbaiki
Berdasarkan Tabel 3.2 terdapat 9 butir tes penguasaan konsep yang memiliki signifikansi korelasi >0.38 sehingga dinyatakan valid. Adapun reliabititas tes berada pada 0.55 yang berada pada kategori sedang. Pada saat penelitian, butir soal no. 2 tidak digunakan karena soal ini dianggap sukar. Oleh karena itu, butir soal yang digunakan saat penelitian sebanyak 8 soal (soal no. 2 dibuang).
2. Penguasaan Pedagogi
Tes penguasaan pedagogi ini berfungsi sebagai alat untuk menggali kemampuan pedagogi mahasiswa calon guru biologi. Tes pedagogi berupa 32 butir soal pilihan ganda. Soal tersebut dikembangkan berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Sebelum digunakan tes penguasaan pedagogi diuji coba terlebih dahulu. Langkah- langkah penyusunan tes penguasaan pedagogi adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi- kisi soal pedagogi. Adapun kisi-kisi soal dan soal dapat dilihat pada lampiran.
(26)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menyusun soal dan kunci jawaban.
c. Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli dibidang studi dan ahli pedagogi. Judgment bertujuan untuk mengetahui validitas soal, kesesuaian antara indikator standar kompetensi dengan soal dan kesesuaian dengan kunci jawaban. d. Melakukan uji coba tes penguasaan pedagogi dan uji keterbacaan soal uraian
pedagogi pada mahasiswa calon guru kelas lain yang mengontrak mata kuliah PPB. Selanjutnya memeriksa hasil uji coba soal dengan skor maksimum 1 (untuk jawaban benar) dan skor minimum 0 (untuk jawaban salah).
e. Menghitung validitas tes, validitas item, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dengan menggunakan software ANATES Versi 4.0.5. Rekap hasil uji coba tes penguasaan pedagogi dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rekap Hasil Uji Coba Tes Pedagogi
No. Butir
Soal
DP (% ) T. Kesukaran
Korelasi Sign. Korelasi Interpretasi Data
Keterangan
1 25.00 Sangat Mudah
0.151 Sangat Signifikan
Cukup
2 50.00 Mudah 0.623 - Baik
3 50.00 Mudah 0.511 - Baik
4 75.00 Sedang 0.553 - Sangat Baik
No. Butir
Soal
DP (% ) T. Kesukaran
Korelasi Sign. Korelasi Interpretasi Data
Keterangan
5 0.00 Sedang 0.194 - Kurang Baik Dibuang
6 25.00 Sedang 0.183 Sangat
Signifikan
Cukup
7 25.00 Sangat Mudah
0.240 Sangat Signifikan
Cukup
8 0.00 Sangat
Mudah
NAN NAN Kurang Baik Diperbaiki
9 25.00 Sedang 0.245 - Cukup
10 0.00 Sangat Mudah
0.063 - Kurang Baik Dibuang
11 -25.00 Sedang 0.088 - Kurang Baik Diperbaiki
12 0.00 Sedang 0.217 - Kurang Baik Diperbaiki
(27)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Signifikan
14 50.00 Mudah 0.680 - Baik
15 -25.00 Sedang 0.091 Sangat Signifikan
Kurang Baik Dibuang
16 0.00 Sangat sukar NAN NAN Kurang Baik Diperbaiki
17 25.00 Sedang 0.055 - Cukup
18 75.00 Sedang 0.451 Sangat
Signifikan
Sangat Baik
19 25.00 Sedang 0.278 - Cukup
20 25.00 Sedang 0.142 - Cukup
21 25.00 Sedang -0.022 - Cukup
22 25.00 Mudah 0.617 Sangat
Signifikan
Cukup
23 0.00 Sedang -0.075 - Kurang Baik Diperbaiki
24 0.00 Sangat Mudah
-0.116 - Kurang Baik Diperbaiki
25 100.00 Sedang 0.626 Sangat Signifikan
Sangat Baik
26 25.00 Sedang -0.169 - Cukup
27 25.00 Mudah 0.511 - Cukup
28 -25.00 Sedang -0.022 - Kurang Baik Dibuang
29 25.00 Sedang 0.169 - Cukup
30 0.00 Sangat Mudah
0.062 - Kurang Baik Dibuang
31 0.00 Mudah 0.286 - Kurang Baik Diperbaiki
32 50.00 Mudah 0.288 - Cukup
Berdasarkan Tabel 3.3 terdapat 32 butir tes penguasaan pedagogi yang memiliki signifikansi korelasi >0.40 sehingga dinyatakan valid. Adapun reliabititas tes berada pada 0.57 yang berada pada kategori sedang. Pada saat penelitian, butir soal no. 5 tidak digunakan karena soal ini dianggap sukar, butir soal no. 10 tidak digunakan karena soal ini dianggap terlalu mudah, butir soal no. 15 dan no. 28 tidak digunakan karena subjek penelitian uji coba yang dianggap pintar menjawab salah dan yang dianggap kurang pintar menjawab benar dan soal no. 30 tidak digunakan dalam penelitian karena kriteria soal terlalu mudah dan indikator sudah terwakili oleh butir soal no. 29. Oleh karena itu, butir soal yang digunakan saat penelitian sebanyak 27 soal.
(28)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. CoRe (Content Representation)
Pertanyaan yang terdapat dalam CoRe digunakan untuk mengetahui PCK (Pedagogical Content Knowledge) mahasiswa calon guru biologi.
Tabel 3.4 Pokok pertanyaan dalam CoRe Subkonsep:
Pertanyaaan Jawaban
1. Apa yang akan Anda ajarkan kepada peserta didik tentang ide atau konsep ini?
2. Mengapa konsep tersebut penting dipelajari peserta didik?
3. Ide atau konsep terkait apa sajakah yang menurut anda belum saatnya diketahui oleh peserta didik Anda?
4. Kesulitan apa sajakah yang Anda alami untuk mengajarkan konsep tersebut?
5. Kesalahan konsep sperti apakah yang mungkin terjadi pada peserta didik Anda?
6. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengajarkan konsep tersebut?
7. Bagaimana urutan atau alur yang Anda pilih untuk mengajarkan konsep tersebut?
8. Bagaimana cara Anda mengetahui bahwa peserta didik telah paham atau belum?
9. Bagaimana anda akan memanfaatkan teknologi yang ada dalam membelajarkan konsep tersebut?
10.Bagaimana Anda akan menyiasati ketiadaaan di suatu sekolah agar tujuan Anda dapat tercapai?
Tabel 3.4 menunjukkan cara penyusunan dokumen CoRe yang terdiri dari 10 pertanyaan. Sebelum mengisi tabel tersebut, mahasiswa calon guru biologi diminta untuk merumuskan subkonsep yang dianggap penting untuk diajarkan kepada siswa terkait konsep genetika dan ekologi. Setiap jawaban pertanyaan diperlihatkan pada
(29)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kolom di samping. Sebagai contoh, apabila subkonsep yang dianggap penting adalah hubungan gen, DNA, dan kromosom maka untuk pertanyaan pertama misalnya, subjek penelitian menjawab tentang struktur dan fungsi gen, DNA, dan kromosom. Untuk pertanyaan kedua misalnya, subjek penelitian menjawab konsep ini penting untuk dipelajari peserta didik karena sebagai konsep dasar untuk memahami konsep selanjutnya, seperti: hereditas, sintesis protein, dan mutasi.
4. Rekaman Video
Sebagai bahan pembanding dan penguatan hasil observasi serta sebagai analisis PCK mahasiswa calon guru biologi, yang dilakukan pada simulasi pembelajaran/peer teaching.
5. Catatan Lapangan
Selama pelaksanaan penelitian dilakukan pencatatan hal-hal penting yang menunjang terlaksananya penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2001) catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Instrumen ini berupa catatan peneliti pada buku selama penelitian berlangsung. Catatan ini akan menjadi penguatan dan pengingat bagi peneliti saat akan menyimpulkan hasil penelitian jika terdapat hal-hal yang terlewatkan saat melakukan penggambaran keadaan saat penelitian.
(30)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai teknik pengumpulan data. Teknik yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan keterangan yang mendetail mengenai PCK dalam pembelajaran sains. Sumber berasal dari buku-buku teks, karya ilmiah, artikel-artikel dalam jurnal penelitian, dan halaman web.
2) Tes penguasaan konsep, lembar soal genetika dan ekologi terdiri dari soal uraian yang disusun berdasarkan taksonomi Bloom Revisi dari jenjang C2- C4. Tes penguasaan pedagogi terdiri dari soal pilihan ganda dan uraian dengan indikator yang disusun berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pengumpulan data penguasaan konsep dan pedagogi calon guru dilakukan sebelum mahasiswa calon guru biologi melaksanakan simulasi pembelajaran.
3) Observasi, dilakukan untuk mengamati dan mencatat berbagai hal yang terjadi, perilaku, objek dan hal –hal yang ada di sekitar lingkungan lokasi penelitian. Observasi dilakukan dalam kegiatan pembelajaran mata kuliah PPB untuk mengetahui pelaksanaan simulasi pembelajaran.
4) Wawancara dilakukan pada mahasiswa calon guru biologi setelah seluruh kegiatan perkuliahan selesai. Data ini digunakan untuk mengecek kebenaran dan penguat data yang diperoleh dari hasil penyusunan CoRe dan simulasi pembelajaran.
5) Dokumentasi, merupakan teknik pelengkap penggunaan metode obeservasi dan wawancara sebelumnya. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data berupa dokumen yang dimiliki oleh mahasiswa calon guru biologi.
(31)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
No Data Teknik
pengumpulan
Instrumen yang digunakan 1. CK dan PK mahasiswa
calon guru
Tes penguasaan konsep dan tes pedagogi
Soal uraian untuk tes pengusaan konsep genetika dan ekologi, soal pilihan ganda dan uraian untuk tes penguasaan pedagogi 2. PCK mahasiswa calon guru
biologi
Dokumen Portofolio
Instrumen CoRe
Rekaman Video -
Dokumentasi -
Wawancara -
Catatan lapangan -
F. Prosedur Penelitian :
Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Tahap persiapan
a. Studi literatur untuk merumuskan masalah
b. Penyusunan proposal penelitian kemudian diseminarkan c. Perbaikan proposal
d. Mempersiapkan surat izin penelitian dan menghubungi dosen pengampu mata kuliah PPB
e. Menyusun instrumen yang akan digunakan untuk menjaring data f. Melakukan pertimbangan (judgement) instrumen kepada expert g. Memperbaiki insturumen penelitian
(32)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menyampaikan penjelasan tentang cara penyusunan dokumen CoRe
b. Melakukan tes penguasaan konsep terkait konten genetika dan ekologi kemudian hasilnya dinilai dan dianalisis
c. Melakukan tes penguasaan pedagogi kemudian hasilnya dinilai dan dianalisis d. Menyusun dokumen CoRe kemudian hasilnya dianalisis
e. Menganalisis video simulasi mengajar mahasiswa calon guru untuk mengukur kemampuan PCK (Pedagogical Content Knowledge)
f. Melakukan wawancara setelah perkuliahan berakhir 3. Tahap pengambilan kesimpulan
a. Mengumpulkan data
b. Menganalisis hasil dan membahas temuan yang diperoleh di lapangan c. Menarik kesimpulan
d. Menyusun laporan
G. Teknik Analisis Data
Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh sejumlah data kuantitatif dan kualitatif. Analisis dan pengolahan data berpedoman pada data yang terkumpul dan pertanyaan penelitian. Data kuantitatif berupa skor tes penguasaan konsep genetika dan ekologi serta tes pedagogi. Data kualitatif berupa dokumen hasil penyusunan CoRe yang dianalisis berdasarkan kesesuian rancangan pelaksanan pembelajaran dan implementasinya dalam simulasi mengajar. Hasil wawancara dengan mahasiswa calon guru biologi, rekaman video simulasi mengajar dan catatan lapangan pada saat penelitian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui temuan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Hasil perolehan data kuantitatif dan kualitatif selanjutnya akan digunakan dalam menarik kesimpulan penelitian yang dilakukan. Data yang telah terkumpul dianalisis secara triangulasi, dilakukan dengan menggabungkan
(33)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berbagai teknik pengumpulan data yang telah dilakukan. Teknik ini juga dapat menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan dan berbagai sumber data. Tujuan triangulasi bukanlah untuk mencari kebenaran suatu fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan (Sugiyono 2008).
H. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah sesuai dengan langkah-langkah berikut:
1. Analisis Tes Penguasaan Konsep dan Pedagogi
Analisis butir soal adalah segala upaya untuk mengetahui kualitas (baik buruknya) semua butir soal dalam satu tes dengan cara menghitung daya pembeda, tingkat kesukaran, tingkat homogenitas, dan fungsi pengecoh dalam tiap butir soal. Analisis butir soal tersebut dilakukan dengan menggunakan software ANATES Versi 4.0.9. Setelah soal tersebut dilakukan uji coba kemudian dilanjutkan pada penelitian sebenarnya. Hasil jawaban mahasiswa calon guru pada tes penguasaan konsep dan pedagogi tersebut diolah dengan menggunakan rumus Purwanto (2009) berikut:
Keterangan:
S = Nilai yang diharapkan.
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar. N = Skor maksimum dari tes tersebut.
(34)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya, dilakukan penafsiran persentase penguasaan konsep mahasiswa calon guru berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran ini dilakukan berdasarkan kategori menurut Arikunto (2008) sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori Persentase Penguasaan Konsep dan Pedagogi Mahasiswa Calon Guru
Persentase Predikat
81 – 100 % Baik Sekali
61 – 80 % Baik
41 – 60 % Cukup
21 – 40 % Kurang
≤ 21 % Kurang Sekali
Hasil tes penguasaan konsep yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengecek kemampuan kognitif mahasiswa pada konsep genetika dan ekologi. Sedangkan, hasil tes pedagogi digunakan untuk mengecek kemampuan mahasiswa calon guru tentang pedagogi.
2. Analisis PCK Mahasiswa Calon Guru Biologi
Analisis PCK mahasiswa calon guru biologi dilakukan dengan menganalisis dokumen CoRe yang telah disusun, kemudian dokumen CoRe tersebut akan dibandingkan antara mahasiswa kelompok atas, sedang, dan bawah. Dokumen CoRe akan mendeskripsikan kemampuan PCK yang dimiliki oleh mahasiswa calon guru biologi dan sekaligus akan mendeskripsikan kemampuan konten berupa keluasan ide/konsep yang dimiliki oleh calon guru dan pedagogi berupa strategi terbaik yang dipilih calon guru untuk mengajarkan sub konsep genetika atau ekologi. Kemampuan PCK calon guru juga dianalisis menggunakan video simulasi mengajar yang dianalisis menggunakan software videograph. Pada videograph akan diketahui kesesuian kemunculan aspek-aspek pembelajaran yang telah dituangkan melalui
(35)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dokumen CoRe dengan simulasi mengajar yang telah dilakukan dan irisan antara CK, PK dan PCK.
3. Analisis Wawancara
Analisis wawancara terhadap mahasiswa calon guru yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan cara merekap data hasil wawancara. Pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk melakukan cross check/klarifikasi terhadap dokumen CoRe. Hasil data wawancara mahasiswa calon guru selanjutnya digunakan untuk mendukung temuan- temuan terkait dengan penelitian yang dilakukan.
4. Analisis Catatan Lapangan
Catatan lapangan peneliti diolah dengan cara merekap catatan lapangan. Perekapan catatan lapangan dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data faktual yang tidak terungkap dari penelitian yang dilakukan.
I. Alur Penelitian
Studi pendahuluan Pedagogical Content Knowledge (PCK)
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Penyusunan Instrument Perizinan Penelitian
Judgement Instrument Penentuan Sampel
(36)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
Penyusunan dokumen CoRe dan simulasi mengajar
Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Biologi Perbaikan Instrument
Tes Penguasaan Konsep Tes Penguasaan Pedagogi
Data
Pengolahan dan Analisis
(37)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada konsep genetika, pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang rendah mengenai konsep regulasi gen, Hukum Mendel, dan sintesis protein, tetapi pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang baik mengenai konsep Gen, DNA, dan kromosom, mutasi, hubungan DNA, RNA, polipeptida,transkripsi dan translasi dalam fungsi pembentukan sifat makhluk hidup, dan hubungan antara reproduksi seksual dengan pewarisan gen. Untuk konsep ekologi, pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang rendah mengenai konep interaksi antar organisme, biomassa, komunitas dari organisme dan perubahan global. Sedangkan konsep mengenai sistem rantai makanan dan aliran energi, dan populasi, pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang baik.
2. Secara umum penguasaan pedagogi mahasiswa calon guru rendah terkait identifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran biologi, teori belajar dalam pembelajaran, pengembangan instrumen penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar pada biologi dan calon guru belum bisa menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Namun, pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang baik dalam memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
(38)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu intelektual, sosial-emosional, moral, spritual, dan latar belakang sosial-budaya dan calon guru sudah mampu menentukan tujuan pembelajaran serta calon guru sudah memahami penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
3. Masing-masing calon guru pada konten genetika memiliki tahapan perkembangan PCK yang berbeda, terdapat 3 orang calon guru berada pada tahap PraPCK, yaitu: calon guru ERN (kelompok atas), calon guru KRT (kelompok sedang), dan calon guru WND (kelompok bawah). Sebanyak 3 orang calon guru berada pada tahap Growing PCK, yaitu: calon guru RHD (kelompok atas), calon guru SHL (kelompok sedang), dan calon guru DVY (kelompok bawah). Sedangkan perkembangan PCK calon guru biologi terkait konsep ekologi, sebanyak 2 orang calon guru sudah dikategorikan pada tahap Growing PCK, yaitu: calon guru ADN, dan SRP (kelompok atas). Sebanyak 4 orang calon guru berada pada kategori PraPCK, yaitu: calon guru DTA, calon guru EIS (kelompok sedang), dan calon guru END serta calon guru YLI (kelompok bawah). Dari hasil analisis CK, PK, dan PCK ditemukan bahwa calon guru yang memiliki konten yang baik cenderung memiliki kemampuan PCK yang berada pada kategori Growing. Namun, terdapat satu orang subjek penelitian yang memiliki kemampuan konten rendah, tetapi memiliki penguasaan pedagogi yang baik dan memiliki kemampuan PCK yang berada pada kategori Growing.
B. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi.
(39)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pedagogical Content Knowledge yang terkait konten genetika dan ekologi
hendaknya diukur pada satu orang subjek penelitian sehingga dapat dibedakan PCK antara kedua konten tersebut, karena dilihat dari karakteristik kedua konten yang berbeda.
2. Untuk menganalisis perkembangan PCK calon guru tidak hanya dilakukan pada satu kali praktik mengajar, tetapi dilakukan secara berkala terutama pada kegiatan yang memfasilitasi calon guru untuk mengembangkan PCK mereka.
(40)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (1991). Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Arni, Muhammad. (2005). Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press.
Arikunto, S. (2000). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek . Jakarta : Rieneka Cipta.
Anwar, Yenny. (2014). Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Calon Guru Biologi pada Peserta Pendekatan Konsekutif dan pada Peserta Pendekatan Konkuren. Disertasi. Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.
Aydin & Boz. (2012). Review of Studies Related to Pedagogical Content Knowledge in the Context of Science Teacher Education: Turkish Case. Turkey: Educational Sciences: Theory & Practice 12(1).
Baumert, J., et al. (2010). Teachers Mathematical Knowledge, Cognitive Activation in the Classroom, an Student Progress. American Educational Research Journal. Vol. 47, No. 1,pp. 133-180. Tersedia : http://aerj.aera.net. Borowski, A., Carlson, J., Fischer, H.E., Henze, I., Gess-Newsome, J., Kirschner,
S., & Driel, J.V. (2011). Different models and method to measure teachers‟ pedagogical content knowledge. Diunduh dari http://www.esera.org/media/ebook/strand13/ebook -esera2011_
BOROWSKI-13 .pdf tanggal 1 Februari 2014.
Beals, Ashlie M & Krall, Rebecca M. (2012). Energy Flow through an Ecosystems : Concepetios of In-service Elementary and Middle School Teachers. University of Kentucky, Department of Curriculum and Instruction, 114 Taylor Education. International Journal of Bology Education, Vol. 2, Issue 1, May 2012.
Creswell, Jhon W. (2007). Designing and Conducting Mixed Methods Reserach. California : Sage Publication.
(41)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2006). Panduan Sertifikasi Guru Bagi
LPTK. Jakarta: Dirjen Dikti.
Depdiknas. (2007). Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Fokusmedia.
Depdiknas. (2005-b). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta : Fokusmedia.
Depdiknas. (2005-a).Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Fokusmedia.
Fraenkel, JR., & Wallen, NE.,. (2009). How to Design and Evaluate Research in Education (Seventh ed.). New York : McGraw-Hill.
Gess-Newsome, J. (1999). Secondary Teachers Knowledge and Beliefs about Subject Matter and their Impact on Instruction. In J. Gess-Newsome & N. G.Lederman (Eds.), Examining Pedagogical Content K nowledge (pp. 51-94). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publisher.
Hamidah, D. (2011). Pengembangan Profesional Guru Biologi SMA melalui Program Pelatihan Pedagogical Content Knowledge pada Materi Genetika. Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA, UPI: tidak diterbitkan.
Hagevik, R., et al. (2009). Pedagogical Content Knowledge and the 2003 Science Teacher Preparation Standards for NCATE Accreditation or State Approval. J Sci Teacher Educ (2010) 21: 7-12. Springer Science+Business Media, Published Online : 26 November 2009.
Hudson, P. (2007). Examining mentors‟ practices for enhancing preservice teachers‟ pedagogical development in mathematics and science. Mentoring and Tutoring,15(2), 201-217. doi:10.1080/13611260610186394
Herlanti, Y. (2011). Model Supervisi Pendidikan Sains Berbasis Pedagogical Content Knowledge. Bogor: Tabloid Aksara Edisi 42-45.
Hermawan, dkk. (2007). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Press.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
(42)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Juttner, M., Boone, W., Park S,. Neuhaus, B,. (2013). “Development and Use of a
test Instrument to Measure Biology Teachers‟ Content Knowledge (CK) and Pedagogical Content Knowledge (PCK). Springer Science+Business Media New York 2013.
Kartal, T., Ozturk, N., Ekici, G., (2012). “Developing Pedagogical Content Knowledge in Preservice Science Teachers through Microteaching Lesson Study”. Procedia - Social and Behavioral Sciences 46 ( 2012 ) 2753 – 2758. Kind, V. (2009). Pedagogical Content Knowledge in Science Education: Potential
and Perspectives for Progress. Studies in science education., 45 (2). Pp. 169-204.
Kleickmann ,et al. (2012). Teachers Content Knowledge and Pedagogical Content Knowledge : The Role of Structural Differences in Teacher Education. Journal of Teacher Education 64(1) 90-106. American Association of Colleges for Teacher Education.2013. http://jte.sagepub.com
Koehler, Matthew. (2011). TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). Arras WordPress.
Lufri. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang. Lenhart, Sara T. (2010). The Effect of Teacher Pedagogical Content Knowledge
and the Instruction of Middle School and Geometry. A Dissertation Presented to the Faculty of the School of Education. Liberty University. Loughran J., Amanda Berry & Pamela Mulhall (2006). Understanding and
Developing Science Teachers‟ Pedagogical Content Knowledge. Rotterdam: Sense Publishers.
Marshall, Pamela A. (2008). Development of Higher-Level Cognitive Skills In a Learner-Centered Lab on Extensions of Mendelian Inheritance Using Drosophilla. Department of Integrated Natural Sciences, Arizona State Unversity at the West campus, Phoenix, Arizona 85069.
McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research In Education. Fifth Edition. New York: Longman.
Mishra & Koehler, J. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge. Columbia University. Teachers College Record, Vol. 108, No. 6, pp. 1017-1054.
(43)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu National Research Council. (1996) .National Science Education Standards.
Washington DC: National Academic Press.
National Science Education Standards [NSES]. (1996). National Science Education Standards. Washington D.C. : National Academy Press
National Science Teacher Association [NSTA]. (2003). Standards for science teacher preparation (revised). Diakses 30 Januari 2014 dari http://www.nsta.org/preservice/docs/NSTAstandards2003.pdf
Ozden, Mustafa. 2008. The Effect of Content Knowledge on Pedagogical Content Knowledge: The Case of Teaching Phases of Matters. Turkey: Educational Sciences Theory and Practice. Adiyaman University.
Penilaian Standar Isi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei.
Puk, Tom & Stibbards, Adam. (2011). Growth in ecological concept development and conceptual understanding in teacher education : The discerning teacher. International Journal of Environment & Science Education. Vol. 6, No. 3, July 2011, 191-211.
Purwianingsih, W. (2011). Pengembangan Program Pembekalan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Bioteknologi melalui Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA. Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA UPI: tidak diterbitkan.
Purwanto. (2008). Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.
Rutherford, F.J. dan Ahlgren, A. (1990). Science for All Americans. New York : Oxford University Press.
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta. Sudjana, N. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Shaw, Kenna R. Mills et al. (2007). Essay Content Reveals Misconceptions of High School Students in Genetics content. American Society of Human Genetics, Bethesda, Maryland 20814.
(1)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu Kelompokatas
Calon guru ADNS: Memberikan pengalaman belajar yang dapat membuat siswa menyadari bahwa ia harus berbuat sesuatu untuk mencegah kerusakan yang kebih parah terjadi.
Calon guru SRP: Salah satu kesulitan dalam mengajarkan materi ini ialah pemilihan strategi belajar serta metode yang cocok untuk di terapkan pada saat pembelajaran.
Kelompok sedang
Calon guru EIS: Keterbatasan media. Kelompok
bawah
Calon guru ENDG: Kesulitan yang mungkin dialami dalam mengajarkan konsep adalah terkait dengan media, karena sebisa mungkin guru harus menghadirkan media yang cukup representatif bagi siswa agar siswa dapat mengerti dan memahami mengenai konsep lingkungan.
e. Kondisi siswa (pengetahuan awal/cara berpikir/minat) apa saja/seperti apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengajarkan konsep ini?
Kelompok atas
Calon guru ADNS: Siswa telah mengerti mengenai pencemaran lingkungan dan jenis-jenisnya.
Calon guru SRP: Hal yang menjadi pertimbangan dalam mengajarkan konsep ini karena beranggapan bahwa siswa sudah mempelajari konsep tentang masalah lingkungan dari tingkat SD meskipun masih dalam cakupan yang sangat sederhana akan tetapi setidaknya siswa sudah mempunyai pengetahuan awal tentang konsep ini.
Kelompok sedang
Calon guru EIS: Interaksi antar komponen ekosistem, serta cara berpikir siswa harus sudah terfokus pada pembelajaran.
Kelompok bawah
Calon guru ENDG: Siswa sebetulnya berinteraksi dengan lingkungan dan juga polusi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, terkadang siswa kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dirasa konsep ini perlu diajarkan pada siswa.
f. Faktor lain apa sajakah yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengajarkan konsep tersebut?
Kelompok atas
Calon guru ADNS: Minimnya kesadaran siswa akan perubahan lingkungan yang terjadi disekitarnya.
Calon guru SRP: Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam mengajarkan konsep ini karena pada konsep ini akan membahas gambaran tentang aktivitas manusia yang dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan seperti erosi, banjir, kurangnya ketersediaan sumber daya abiotik dan pencemaran lingkunga sehingga siswa dapat menganalisis data tentang perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan tersebut bagi kehidupan, dengan begitu diharapkan siswa peduli terhadap keselamatan lingkungan.
(2)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu Kelompoksedang
Calon guru EIS: Penggunaan media dan metode yang dapat mendukung penerimaan pemahaman siswa
Kelompok bawah
Calon guru ENDG: Polusi merupakan salah satu komponen dalam lingkungan, dewasa ini sangat sulit menanggulangi masalah polusi di lingkungan, karena itu pengetahuan mengenai polusi perlu diajarkan pada siswa.
g. Bagaimanakah urutan/alur yang Anda pilih untuk mengajarkan konsep tersebut? Kelompok
atas
Calon guru ADNS: Siswa diberi permasalahan mengenai perubahan lingkungan kemudian ia dituntut menyelesaikan masalah tersebut dengan memberi solusi yang juga bisa “mengajak” kita untuk lebih menjaga lingkungan.
Calon guru SRP: Alur pembelajaran : Guru menampilkan gambar di depan kelas tentang kerusakan hutan, banjir, longsor dsb untuk menstimulasi pengetahuan awal siswa. Guru memberikan artikel berisi tentang masalah-masalah yang sering terjadi dilingkungan sekitar untuk didiskusikan oleh siswa. Siswa berdiskusi tentang permasalahan yang diuraikan di dalam artikel
tersebut dan memberikan tanggapan tentang bagaimana cara
penanggulangannya. Guru memberikan penguatan dengan cara menjelaskan permasalahan yang sering terjadi dan bagaimana cara untuk menjaga kelestarian lingkungan
Kelompok sedang
Calon guru EIS: Siswa menyimak penjelasan guru mengenai jenis-jenis pencemaran lingkungan serta menganalisis video. Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Masing-masing siswa mendapat satu kartu yang disediakan oleh guru. Setiap siswa mencari pasangan antara jenis pencemaran dan dampak yang mungkin muncul bagi sekitarnya
Kelompok bawah
Calon guru ENDG: Urutan : Pendahuluan: Menarik perhatian. Guru berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada pelajaran. Memotivasi : Guru mengajak siswa berpikir mengenai polusi yang terjadi di lingkungan sekitar pada kehidupan sehari-hari siswa. Memberi acuan. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran . Mengaitkan dengan materi sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan : Kemarin kita sudah belajar mengenai daur biogeokimia, sekarang apa yang akan terjadi jika salah satu senyawa pada daur tersebut berlebihan di lingkungan kita? Kegiatan inti : Eksplorasi: Guru menjelaskan fenomena pencemaran yang terjadi di lingkungan. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan percobaan sederhana. Siswa mengumpulkan data dari hasil percobaan yang dilakuakan. Elaborasi : Siswa menampilkan hasil percobaan yang telah dilakukan. Siswa bersama guru melakukan diskusi hasil percobaan yang telah dilakukan. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Konfirmasi : Guru bersama siswa malakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman,
(3)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edumemberikan penguatan, dan menyimpulkan. Penutup : Meninjau kembali. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran. Mengevaluasi : Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Menginformasikan bahan berikutnya.Guru menginformasikan bahan pelajaran berikutnya dengan menugaskan siswa untuk membaca terlebih dahulu.Memberi tugas : Guru menugaskan siswa membuat rangkuman mengenai materi selanjutnya (konservasi)
h. Bagaimanakah cara Anda mengetahui bahwa siswa telah paham atau belum? Kelompok
atas
Calon guru ADNS: Siswa diberi pertanyaan tentang perubahan lingkungan dan dampaknya bagi kehidupan.
Calon guru SRP: Untuk mengetahui pemahaman siswa maka guru memberikan pertanyaan terkait konsep yang sudah dipelajari dan guru dapat mengetahui tujuan pembelajaran yang belum tercapai.
Kelompok sedang
Subjek penelitian 6 : Berdasarkan hasil permainan siswa, ketepatan siswa memasangkan jenis pencemaran dan dampaknya serta dapat juga dilakukan dengan evaluasi tertulis atau lisan.
Kelompok bawah
Calon guru ENDG: Dengan meilhat keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan secara tepat, mengajukkan pertanyaan sesuai tema yang sedang dipelajari dan sebagainya.
i. Bagaimanakah Anda akan memanfaatkan teknologi yang ada dalam membelajarkan konsep tersebut?
Kelompok atas
Calon guru ADNS: Menggunakan video untuk memvisualisasikan keadaan lingkungan (yang tidak mungkin diperlihatkan secara langsung kepada siswa). Calon guru SRP: Pada saat pembelajaran guru memanfaatkan teknologi yang
ada dengan cara menampilkan gambar di infokus. Kelompok
sedang
Calon guru EIS: Teknologi digunakan sebagai pendukung penyampaian materi dan penayangan video.
Kelompok bawah
Calon guru ENDG: Salah satu media yang digunakan dalam
pembelajaran konsep ini penggunaan video mengenai polusi di
lingkungan sekitar, video ini diharapkan dapat menguatkan konsep
siswa dengan pemanfaatan teknologi.
j. Bagaimana Anda akan menyiasati ketiadaan di suatu sekolah agar tujuan Anda tetap tercapai?
Kelompok
atas
Calon guru ADNS
: Menggunakan gambar dan wacana, serta
penggambaran secara lisan oleh guru.
Calon guruSRP: Jika media atau alat yang digunakan dalam
pembelajaran tidak tersedia di sekolah maka guru memanfaatkan media
pembelajaran lain yang terdapat di sekolah tersebut.
(4)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edusedang
dalam mendukung pembelajaran dan penyampaian materi dapat
menggunakan papan tulis.
Kelompok bawah
Calon guruENDG: Tidak ada infokus misalnya, dapat disiasati
dengan mencetak foto yang akan ditunjukkan pada siswa.
Semua subjek penelitian juga cenderung menyiasati ketiadaan di sekolah dengan memanfaatkan media yang ada, seperti: gambar, foto.
Sebanyak satu orang subjek penelitian mengatakan konservasi. Bagaimanakah
kemampuan calon guru EIS dalam menyusun CoRe? Berikut penjabaran dari subjek
penelitian :
Tabel 7 Deskripsi CoRe pada SubKonsep Konservasi
No Pertanyaan Alasan
1. Apa yang anda inginkan untuk dipelajari siswa? (apa yang harus dipelajari siswa?)
Siswa mengetahui arti dari konservasi lingkungan, tindakan yang dapat merusak lingkungan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan
konservasi lingkungan. 2. Mengapa konsep tersebut
penting dikuasai siswa?
Agar siswa dapat menghindari melakukan kegiatan yang dapat merusak lingkungan tetapi melakukan kegiatan yang dapat menjaga lingkungan.
3. Terkait konsep ini, konsep apa yang menurut Anda belum saatnya diketahui oleh siswa SMA?
Konservasi lingkungan berdasarkan tingkatan individu dan lingkungannya.
4. Kesulitan apa sajakah yang mungkin Anda alami dalam mengajarkan konsep tersebut?
Membawa siswa untuk mengalami pembelajaran mengobservasi lingkungan secara langung (outdoor learning).
5. Kondisi siswa (pengetahuan awal/cara berpikir/minat) apa saja/seperti apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengajarkan konsep ini?
Siswa sudah memahami konsep ekosistem secara keseluruhan baik mengenai tingkatan individunya (populasi, komunitas, ekosistem, dll) maupun lingkungannya.
6. Faktor lain apa sajakah yang menjadi pertimbangan Anda dalam mengajarkan konsep tersebut?
Ketersediaan media yang dapat mendukung pembelajaran, seperti kelayakan video yang akan ditayangkan.
(5)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu 7. Bagaimanakah urutan/aluryang Anda pilih untuk
mengajarkan konsep tersebut?
- Siswa melihat gambar dan menganalisis hubungan dari gambar yang diberikan
- Siswa menganalisis video yang ditayangkan
- Siswa diminta mengemukakan pemahaman
mengenai konservasi lingkungan berdasarkan gambar dan video yang diberikan
- Siswa mengobservasi demonstrasi yang dilakukan oleh guru untuk mengtahui kegitan yang dapat merusak lingkungan
- Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kerusakan lingkungan
- Siswa membuat gambar/komik/poster sederhana secara berkelompok mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam konservasi lingkungan
- Perwakilan siswa mengkomunikasikan hasil diskusi mereka di depan kelompok siswa yang lain
- Siswa memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan 8. Bagaimanakah cara Anda
mengetahui bahwa siswa telah paham atau belum ?
Melalui tes lisan, tes tertulis dan berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa.
9. Bagaimanakah Anda akan
memanfaatkan teknologi yang ada dalam membelajarkan konsep tersebut?
Teknologi digunakan untuk menampilkan video, gambar dan penyampaian materi.
10. Bagaimana Anda akan
menyiasati ketiadaan di suatu sekolah agar tujuan Anda tetap tercapai?
Ketiadaan teknologi dapat diganti dengan menggunakan papan tulis, gambar-gambar dapat di print. Apabila lingkungan sekolah memungkinkan, siswa dapat mengobservasi lingkungan secara langsung sehingga siswa dapat memperkirakan kegiatan yang dapat merusak lingkungan mereka dan upaya agar lingkungan mereka tetap terjaga.
(6)
Mega Elvianasti, 2014
Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu