PERKEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA PESERTA PENDEKATAN KONSEKUTIF DAN PADA PESERTA PENDEKATAN KONKUREN.

(1)

PERKEMBANGAN

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK)

CALON GURU BIOLOGI PADA PESERTA PENDEKATAN KONSEKUTIF

DAN PADA PESERTA PENDEKATAN KONKUREN

Disertasi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Gelar Doktor Kependidikan dalam Bidang

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh

YENNY ANWAR

1007165

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

YENNY ANWAR

PERKEMBANGAN

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK)

CALON GURU BIOLOGI PADA PESERTA PENDEKATAN KONSEKUTIF

DAN PADA PESERTA PENDEKATAN KONKUREN

disetujui dan disahkan oleh panitia disertasi

Promotor Merangkap Ketua

Prof. Dr. Nuryani Y. Rustaman, M.Pd.

Ko-Promotor Merangkap Sekretaris

Dr. Phil. Ari Widodo, M.Ed.

Anggota

Prof. Dr. Sri Redjeki, M.Pd.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan IPA

Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si NIP. 195807121983032002


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul “Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Calon Guru Biologi antara Peserta Pendekatan Konsekutif dan Peserta Pendekatan Konkuren” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menaggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Yang Membuat pernyataan,


(4)

KATA PENGANTAR

Penelitian ini dilandasai oleh perhatian penulis terhadap mutu pendidikan, khususnya kebutuhan profesional guru. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan guru agar menjadi guru yang profesional. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kemampuan guru dalam meramu materi pelajaran dengan strategi pengajaran yang tepat, yang semuanya terangkum dalam Pedagogical Content Knowledge (PCK). Kebutuhan tersebut telah diberikan sejak mereka masih mejadi calon guru atau masih menjadi mahasiswa. Profesional atau tidaknya guru sebagian tergantung pada profesional atau tidaknya model pendidikan guru, profesional atau tidaknya model pendidikan guru juga tergantung pada peraturan perundangan yang mengatur pendidikan guru.

Guru profesional menurut Undang-Undang no 14 tahun 2005 harus berpendidikan S1 atau DIV ditambah pendidikan profesi tanpa mempersoalkan latar belakang dari pendidikan atau nonpendidikan. Untuk itu desain Pendidikan Profesional Guru dipilah menjadi Pendidikan Profesi Guru untuk yang berlatar belakang S1 pendidikan (konten dan pedagogi diberikan secara terintegrasi) dan Pendidikan Profesi Guru berlatar belakang S1 atau DIV nonkependidikan (konten dan pedagogi diberikan secara terpisah). Desain Pendidikan Profesional Guru ini merujuk pada pembelajaran yang menekankan pada content-based dan content-specific pedagogy untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar mampu mengajar di lingkungan para peserta didik yang multikultural (UPI, 2010).

Melalui penelitian yang berjudul Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (PCK) calon guru biologi antara peserta pendekatan konsekutif dan peserta pendekatan konkuren, penulis tidak hanya dapat melihat perkembangan PCK calon guru program pendidikan guru dengan dua pendekatan yang berbeda, namun dari hasil tersebut penulis juga dapat menemukan suatu model tentatif untuk mengembangkan PCK calon guru.

Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, untuk pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas pendidikan. Penulis


(5)

menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan.

Bandung, Juli 2014


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala Puji bagi Allah SWT, yang dengan segala rahmat dan kasih sayangNya telah memberikan kekuatan, ridho dan tuntunanNya hingga seleaainya disertasi ini. Terimakasih atas kesehatan, keteguhan dan kesabaran yang engkau berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini.

Disertasi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan IPA. Kemampuan penulis dalam menyelesaikan disertasi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, pengorbanan serta doa berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing yang tiada lelah dan jemu menuntun menyempurnakan disertasi ini sehingga layak disebut sebagai karya ilmiah yang dapat memberikan sumbangan dan manfaat pada pendidikan IPA khususnya, semogga Alloh swt senantiasa mengkaruniakan rahmanNya kepada para pembimbing. Dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tinggi penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Nuryani Y. Rustaman, M.Pd selaku Promotor yang telah mencurahkan segenap pikiran, keilmuan dan waktunya yang sangat berharga dalam membimbing penulis. Terimakasih atas bekal pengetahuan yang telah diberikan selama penulis melaksanakan studi dan selama proses bimbingan, dorongan untuk maju, motivasi serta kasih sayang yang telah ibu berikan dan ibu ajarkan.

2. Dr. Phil. Ari Widodo, M.Ed, selaku Ko-promotor yang telah meluangkan banyak waktu dalam membimbing penulis, terimakasih atas ilmu, masukan-masukan yang mendasar, dan kesabaran yang bapak ajarkan.

3. Prof. Dr. Sri Redjeki, M.Pd. selaku anggota yang telah sepenuh hati memberikan bimbingan, pemikiran, waktu yang sangat berharga dalam membimbing penulis. Terimakasih atas pengetahuan, budi baik serta keikhlasan yang ibu ajarkan.

4. Dr. Sri Anggraeni, M.Si., Dr. Taufik Rahman, M.Pd dan Dr. Dida Hamida, M.si. selaku validator yang telah memberikan masukan-masukan untuk kesempurnaan instrumen yang digunakan.


(7)

5. Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan IPA yang telah memfasilitasi untuk mengembangkan kemampuan akademik dan fasilitas publikasi nasional dan internasional.

6. Sofendi, M.A., P.hD selaku dekan FKIP universita Sriwijaya yang telah memberikan izin untuk melaksanakan tugas belajar pada jenjang S3.

7. Segenap staf dan dosen Jurusan Pendidikan Biologi UPI yang telah memberikan kesempatan, kemudahan, dan kelancaran kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Seluruh staf dosen Sekolah pasca sarjana UPI yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggali pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang membuat penulis mampu menyelesaikan studi ini.

9. Sahabat-sahabatku angkatan 2010 program studi pendidikan IPA S-3 SPs UPI, Terimakasih atas dukungan, semangat dan doa yang diberikan.

10.Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan , dorongan serta doanya.

Secara khusus ucapan terima kasih yang tulus dan tak terhingga bagi orang-orang terkasih, suamiku Sigit Kurniawan Nata Imam serta anak-anakku Zaky Al-Fatih, Daffa Al-Arkan, Haniffah Nahdah, dan Hanna Nafi’ah Athaya. Terima kasih atas doa, pengertian, dorongan dan pengorbanan serta kasih sayang yang tak henti-hentinya dicurahkan sehingga mampu menyemangati penulis dalam menyelesaikan studi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua budi baik yang telah diberikan dengan lebih baik dan berlipat ganda. Amin

Bandung, Juli 2014


(8)

(9)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

PERNYATAAN iii

KATA PENGANTAR iv

UCAPAN TERIMA KASIH vi

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 8

D. Manfaat Penelitian 8

E. Penjelasan Istilah 9

F. Sistematika Penulisan 10

BAB II. PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU MELALUI IMPLEMENTASI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

11

A. Pedagogical Content Knowledge 11

B. Model-model PCK yang dikembangkan oleh peneliti terdahulu 14 C. Posisi Penting PCK dalam mengembangkan praktik profesional

guru

23

D. Standar Kompetensi Guru IPA 24


(10)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Program Pendidikan Guru Jenjang Sarjana (Konkuren) 29 G. Program Pendidikan Profesi Guru (Konsekutif) 31 H. Pentingnya Materi Transportasi Zat pada Pelajaran Biologi 35

I. Hasil Penelitian yang Relevan 38

BAB III. METODE PENELITIAN 41

A. Paradigma Penelitian 41

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 43

C. Desain dan Prosedur Penelitian 1. Studi Pendahuluan

2. Menganalisis Kurikulum

3. Pengumpulan Data Kemampuan PCK

44 44 48 48

D. Definisi Operasional 52

E. Instrumen Penelitian 53

F. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data 54

BAB IV. HASIL, PEMBAHASAN DAN TEMUAN 57

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Profil Perkembangan PCK Calon Guru Biologi

57

a. Jumlah Konsep yang Muncul 58

b. Kemampuan Representasi Konten 64

c. Kemampuan Representasi Pedagogi 74

2. Perkembangan PCK Setiap Individu Calon Guru

Pendekatan Konsekutif 78

3. Model Tentatif Untuk Mengembangkan PCK Calon Guru 106

B. Temuan dan Kebaruan 113

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

115 115 117

DAFTAR PUSTAKA 119


(11)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan konseptualisasi PCK (daptasi dari Van Driel et al.

(1998) dan Lee & Luft, (2008))

14

Tabel 2.2 Indikator keterampilan mengajar guru IPA (NSTA, 1998) 28 Tabel 2.3 Sebaran mata kuliah pada program studi Pendidikan Biologi

terkait kemampuan PCK pada materi Transportasi Zat

30

Tabel 2.4 Mata kuliah matrikulasi Program Pendidikan Profesional Guru

33

Tabel 2.5 Materi-materi terkait materi Transportasi Zat pada setiap tingkatan

37

Tabel 3.1 Subjek Penelitian 43

Tabel 3.2 Latar Belakang pendidikan guru 45

Tabel 3.3 Jumlah konsep penting menurut guru pada materi transportasi

zat. 46

Tabel 3.4 Deskripsi kemampuan PCK guru 46

Tabel 3.5 Pengumpulan data pada pendekatan konsekutif 48 Tabel 3.6 Pengumpulan data pada program konkuren 50

Tabel 3.7 Instrumen Penelitian 53

Tabel 4.1 Persentase konsep/ide yang muncul pada calon guru pendekatan konkuren dan konsekutif

58

Tabel 4.2 Konsep-konsep penting yang muncul pada pendekatan konkuren (tingkat IV) dan pendekatan konsekutif pada tes terakhir (setelah PLP)

59

Tabel 4.3 Mata kuliah/kegiatan yang mungkin berkontribusi terhadap perkembangan PCK calon guru pada materi transportasi zat

61

Tabel 4.4 Perkembangan kemampuan representasi konten calon guru pada pendekatan konkuren dan konsekutif


(12)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.5 Perbedaan representasi pedagogi calon guru pendekatan konkuren dan pendekatan konsekutif

77 Tabel 4.6 Perkembangan PCK calon guru pendekatan konsekutif 79 Tabel 4.7 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru A)

81

Tabel 4.8 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru B) 83

Tabel 4.9 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru C) 85

Tabel 4.10 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru D) 87

Tabel 4.11 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru E) 89

Tabel 4.12 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru F) 91

Tabel 4.13 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru G) 93

Tabel 4.14 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru H) 96

Tabel 4.15 Kesesuaian antara CoRe pada tes III dan real teaching (Calon

guru I) 98


(13)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model PCK (Grossman , 1990) 15

Gambar 2.2 Model Pengetahuan guru (Magnusson et al., 1999) 17

Gambar 2.3 Model PCK (Magnusson et al., 1999) 18

Gambar 2.4 Dua model interpretasi PCK (Newsome and Lederman, 1999) 19 Gambar 2.5 Model pengembangan PCK (Van Driel, 2010) 20

Gambar 2.6 Kerangka penyajian PCK 21

Gambar 2.7 Keterkaitan PCK dengan praktek profesional guru 23 Gambar 2.8 Dimensi pengetahuan profesional (Shulman,1986) 25 Gambar 2.9 Pendidikan guru terintegrasi, setara dengan pendidikan guru

konsekutif

32

Gambar 3.1 Paradigma penelitian 42

Gambar 3.2 Prosedur penelitian 51

Gambar 3.3 Prosedur analisis data 55

Gambar 4.1 Perubahan jumlah konsep yang akan diajarkan 60 Gambar 4.2 Perkembangan kemampuan representasi konsten 64 Gambar 4.3 Perkembangan kemampuan representasi pedagogi 74

Gambar 4.4 Profil perkembangan PCK calon guru A 80

Gambar 4.5 Profil perkembangan PCK calon guru B 82

Gambar 4.6 Profil perkembangan PCK calon guru C 84

Gambar 4.7 Profil perkembangan PCK calon guru D 86 Gambar 4.8 Profil perkembangan PCK calon guru E 88 Gambar 4.9 Profil perkembangan PCK calon guru F 90 Gambar 4.10 Profil perkembangan PCK calon guru G 92 Gambar 4.11 Profil perkembangan PCK calon guru H 95


(14)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.12 Profil perkembangan PCK calon guru I 97 Gambar 4.13 Profil perkembangan PCK calon guru J 99 Gambar 4.14 Perkembangan PCK calon guru (Pra PCK, Growing PCK,

Maturing PCK) 103

Gambar 4.15 Ilustrasi perkembangan PCK calon Guru pada pendekatan

konsekutif 107

Gambar 4.16 Ilustrasi perkembangan PCK calon Guru pada pendekatan

konkuren 108


(15)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Instrumen CoRe dan PaP-eRs 125

2. Indikator Penilaian CoRe dan PaP=eRs 127

3. Hasil Analisis CoRe dan PaP-eRs pada pendekatan konsekutif 131 4. Rekap skor kemampuan PCK calon guru pendekatan konsekutif 136 5. Hasil Analisis CoRe dan PaP-eRs pada pendekatan konkuren 137 6. Rekap skor kemampuan PCK calon guru pendekatan konkuren 152 7. Metode yang digunakan calon guru pendekatan konsekutif 153 8. Metode yang digunakan calon guru pendekatan konkuren 157

9. Kategori perkembangan PCK calon guru 160

10. Profil perkembangan PCK calon guru 162

11. Perkembangan calon guru pendekatan konsekutif berdasarkan sembilan kategori PCK

189

12. Frekuensi munculnya konsep saat pembelajaran di kelas 194 13. Frekuensi munculnya konsep saat pembelajaran di kelas 195 14. Perkembangan PCK calon guru pada kategori Pra PCK, Growing

PCk dan Maturing PCK


(16)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERKEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA PESERTA PENDEKATAN KONSEKUTIF DAN PADA

PESERTA PENDEKATAN KONKUREN

ABSTRAK

PCK merupakan pengetahuan yang penting dalam proses pengembangan kemampuan professional guru dan calon guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) calon guru biologi yang mengikuti program pendidikan guru melalui pendekatan konsekutif (angkatan 2011/2012) dan calon guru yang mengikuti pendidikan guru pada pendekatan konkuren (angkatan 2008/2009 s/d 2011/2012). Calon guru pada program konsekutif merupakan peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) biologi yang merupakan alumni S1 biologi. Perkembangan PCK diteliti selama satu tahun melalui tahap matrikulasi, workshop, peer teaching, dan praktik mengajar dengan menggunakan metode longitudinal study. Calon guru pada pendekatan konkuren merupakan mahasiswa tingkat I, tingkat II, tingkat III dan tingkat IV yang mengikuti program S1 pendidikan Biologi, perkembangannya diteliti secara cross sectional study. Data dikumpulkan dari CoRe dan PaP-eRs yang dibuat calon guru dan hasil wawancara. Sebagai data tambahan, pelaksanaan pembelajaran oleh calon guru pendekatan konsekutif juga diobservasi. Data hasil penelitian yang diperoleh melalui CoRe dan PaP-eRs pada materi transportasi zat, dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan desain konkuren triangulasi (concurrent triangulation design). Hasil penelitian menunjukkan ada kesamaan pola perkembangan PCK antara calon guru program konkuren dan calon guru program konsekutif. Kemampuan PCK calon guru biologi yang mengikuti program pendidikan guru pada pendekatan konsekutif maupun konkuren mengalami peningkatan secara bertahap dari waktu ke waktu, mulai dari pra PCK menjadi growing PCK. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan PCK calon guru ini bersifat kontinum, bertahap sesuai proses pada tiap tahapan. Dari hasil tersebut dapat direkomendasikan bahwa untuk memfasilitasi perkembangan PCK calon guru, model pendidikan calon guru perlu secara bertahap dan terstruktur secara dini memberikan pengalaman kepada calon guru untuk berinteraksi dan memperoleh pengalaman di sekolah, misalnya dengan tahapan observasi, menyusun rencana pembelajaran bersama guru, Co-teaching, dan Real teaching.

Kata Kunci: Pendidikan Guru Biologi, Pedagogical Content Knowledge (PCK), Pendidikan Guru Konsekutif, Pendidikan Guru Konkuren, Calon Guru Biologi

THE DEVELOPMENT OF CONCURRENT AND CONSECUTIVE PRE-SERVICE


(17)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Teachers’ Pedagogical Content Knowledge (PCK) is an important indicator of teachers’ competencies. Many studies on teachers’ PCK have been conducted and they contributed to our understanding of teachers’ PCK. However, few have been done to understand pre-service teachers PCK. This study aims at understanding the development of pre-service teachers’ PCK starting from the first year through the completion of the teaching practice. Participants are pre-service biology teachers who took two different education models, i.e. consecutive model and concurrent model. Participants of the consecutive model are bachelor of biology who took teacher certificate in order to be a teacher (Academic year 2011 to 2012) while participants of the concurrent model are biology education students from first year, second year, third year and fourth year (Academic year 2008 to 2012). Due to different characteristic of the participants two different research approaches were employed. The development of pre-service teachers in consecutive model was identified through longitudinal study while data for concurrent participants were identified through cross sectional study. Pre-service

teachers’ PCK were identified using CoRe and PaP-eRs developed by Loughran (2012) and were analysed using concurent triangulation design. The study finds that pre-service teachers’ PCK from the two teacher preparation models (consecutive and concurrent) show a similar pattern of continuum PCK development. The study proposes stages of PCK development, starting from Pre-PCK to Growing PCK and finally Maturing PCK. In this study none of the pre-service teachers is at Maturing PCK level. The findings suggest that a well-structured program is needed to facilitate the development of a teacher’s PCK. Pre-service teachers should be given opportunities to observe lessons, developing lesson plan, and conducting real teaching. This suggests that universities should closely collaborate with schools in preparing teachers. Tentative model for developing pre-service teachers’ PCK may include school observation, developing lesson plans, co-teaching and real teaching.

Key words : Biology Education, Consecutive teacher preparation, Concurrent teacher preparation, Pedagogical Content Knowledge, Pre-service teacher


(18)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arus globalisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan serangkaian tantangan baru yang perlu disikapi dengan cermat dan sistematis. Perubahan tersebut secara khusus berdampak terhadap tuntutan akan kualitas pendidikan secara umum, dan kualitas pendidikan guru secara khusus untuk menghasilkan guru yang professional.

Ide-ide kreatif mulai bermunculan dari berbagai sumber dalam rangka memperbaiki pendidikan, tetapi hanya guru yang mampu memperbaikinya. Guru merupakan agen pengubah, yang memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh melalui pengalaman mengajar selama bertahun-tahun. Menurut Cooper (1990), “Teacher is person charge with the responsibility of helping other to learn to behave in new different ways”. Oleh karena itu guru perlu memiliki pengetahuan khusus, kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang yang bukan guru. Guru yang efektif memiliki disposisi positif ke arah pengetahuan, mereka paling tidak menguasai tiga hal: 1) dasar pengetahuan yang luas untuk menangani subjek yang diajarkannya, 2) perkembangan dan pembelajaran manusia, dan 3) pedagogi. Mereka menggunakan pengetahuan ini sebagai pedoman bagi ilmu dan seni praktik mengajarnya (Arends, 2008).

Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Pekerjaan profesional ditunjang oleh


(19)

2

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan pada keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu penyiapan seorang guru yang professional harus disiapkan sejak awal, yaitu ketika mereka masih menjadi mahasiswa calon guru. Selaras dengan pendapat National Science Teacher Association (NSTA, 1998) bahwa standar penyiapan guru sains meliputi tiga tingkatan yaitu tingkatan preservice, guru pemula (induction), dan guru profesional. Kompetensi yang harus dimiliki oleh calon guru (preservice) yaitu mampu merencanakan dan menggabungkan strategi mengajar IPA yang sesuai bagi pelajar dengan beragam latar belakang dan gaya belajar (NSTA, 1998).

Untuk memenuhi kebutuhan calon guru tersebut maka didesain suatu program pendidikan profesional guru melalui pendekatan konkuren maupun konsekutif, yang tujuannya adalah memadukan pengetahuan materi ajar dan pengetahuan pedagogik. Profesional atau tidaknya guru sebagian tergantung pada profesional atau tidaknya model pendidikan guru, profesional atau tidaknya model pendidikan guru juga tergantung pada peraturan perundangan yang mengatur pendidikan guru. Guru profesional menurut Undang-Undang no 14 tahun 2005 harus berpendidikan S1 atau DIV ditambah pendidikan profesi tanpa mempersoalkan latar belakang dari pendidikan atau nonpendidikan, namun tetap mempertimbangkan kecenderungan perubahan dan tuntutan pendidikan pada masa yang akan datang. Untuk itu desain Pendidikan Profesional Guru dipilah menjadi Pendidikan Profesi Guru untuk yang berlatar belakang S1 pendidikan dan Pendidikan Profesi Guru berlatar belakang S1 atau DIV nonkependidikan (konsekutif). Desain pendidikan Guru konsekutif ini masih menjadi pro kontra karena dinilai hanya akan mencetak guru-guru instan yang tidak memiliki kemampuan profesionalisme sebagai guru. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan hasil yang dapat memberikan masukkan sebagai pertimbangan untuk keberlangsungan desain pendidikan konsekutif.


(20)

3

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain Pendidikan Profesional Guru ini merujuk pada pembelajaran yang menekankan pada content-based dan content-specific pedagogy untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar mampu mengajar di lingkungan para peserta didik yang multikultural (UPI, 2010). Keseluruhan program harus mendukung penyiapan calon guru yang mampu merefleksi upaya pembelajarannya, bekerja sama dengan pendidik lain guna mencari dan menemukan pemecahan masalah umum yang muncul dalam pembelajaran.

Desain Pendidikan Profesional Guru (PPG) yang merujuk pada content based dan content-specific pedagogy ini sudah lama dinyatakan oleh Shulman (1987), bahwa seorang guru profesional harus memiliki pengetahuan dan kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang baik. Sebagai agen perubahan sudah seharusnya para guru terus mengembangkan kualitas proses mengajarnya di kelas dan calon guru terus melatih kemampuannya dalam merancang rencana pembelajaran, salah satunya dengan memahami PCK. Pedagogical Content Knowledge merupakan pengetahuan yang harus dipahami oleh seorang guru dan calon guru karena seorang guru harus terbiasa dengan konsep dan kesulitan yang akan dihadapi siswa serta dapat mengorganisasikan, menyusun, menjalankan dan menilai materi subjek, yang semuanya itu terangkum dalam Pedagogical Content Knowledge (PCK).

PCK merupakan pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman di kelas (Baxter & Lederman, 1999; National Research Council, 1996; Van Driel et al., 2002); dan PCK merupakan kumpulan pengetahuan yang terintegrasi, konsep, keyakinan dan nilai yang dikembangkan guru pada situasi mengajar (Marks, 1990; Fernandez-Balboa & Stiehl, 1995; Van Driel, Verloop, & de Vos, 1998; Gess-Newsome, 1999; Loughran, Milroy, Berry, Gunstone, & Mulhall, 2001; Loughran, Berry & Mulhall, 2004; Lee and Julie, 2008). The National Science Education Standards (National Research Council, 1996) menyatakan; “incoporated the concept of PCK as an essential component of professional development for science teachers”. Shulman’s (1986, 1987)


(21)

4

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suggestion that teachers needed strong PCK to be the best possible teachers has resulted in a range of studies into PCK in pre-service scienceteacher education. Jadi untuk menjadi seorang guru yang baik, seyogianya memiliki pengetahuan tentang PCK yang kuat.

Loughran et al. (2008) mencoba menggambarkan PCK secara eksplisit melalui CoRes dan PaP-eRs (Resource Folio). Resource Folio rupakan format PCK yang berhasil dikembangkan oleh Loughran et al. melalui studi dialog, workshop dan observasi selama beberapa tahun terhadap guru-guru.

“CoRes and PaP-eRs as a kind of heuristic device to help student-teachers gain insight into the complex nature of learning about teaching through access to experienced science teachers’thinking. By using PCK as a heuristic there is an additional challenge of working to push student-teachers beyond the mindset of an immediate need to gather up tips and tricks about how to teach” .

Menurut Shulman (1987), PCK merupakan pengetahuan yang penting dan harus dimiliki oleh seorang guru. Berdasarkan hasil beberapa penelitian dikemukakan bahwa PCK merupakan pengetahuan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan PCK mahasiswa calon guru bahkan guru yang ada di lapangan masih minim, terlihat dari jawaban serta CoRes dan PaP-eRs yang dihasilkan oleh mahasiswa calon guru dan guru biologi. Dari jawaban calon guru dan guru-guru yang berpengalaman mengajar selama dua sampai lima tahun, diperoleh gambaran bahwa mereka tidak memperhatikan tuntutan kurikulum, tidak memahami konsep-konsep sulit apa yang akan dihadapi oleh siswa serta batasan materi untuk siswa bahkan masih ada yang miskonsepsi.

Guna memenuhi kebutuhan seorang guru yang profesional didesain suatu program Pendidikan Profesional Guru melalui pendekatan konkuren maupun pendekatan konsekutif, yang bertujuan untuk memadukan pengetahuan materi ajar dan pengetahuan pedagogik (UPI, 2010). Pendekatan konkuren menyiapkan calon guru dengan memberikan penguasaan konten (materi) dan pedagogi secara bersamaan, sedangkan pendekatan konsekutif mengupayakan kemampuan


(22)

5

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembentukan kemampuan mengajar setelah penguasaan materi. Oleh karena itu untuk menemukan kemampuan PCK calon guru perlu diteliti kemampuan calon guru mengemas materi termasuk untuk calon guru biologi bagaimana mereka menemas materi biologi tertentu yang akan dikaitkan dengan pengetahuan pedagoginya. Kemampuan ini akan dilihat perkembangannya pada setiap tahap yang dilalui. Beberapa studi terdahulu telah mengungkap bahwa ada peningkatan PCK mahasiswa calon guru setelah melalui tahap praktik mengajar (Rustaman, 2013), selain itu workshop perencanaan pembelajaran juga dapat meningkatkan PCK calon guru (Van Driel, 2002). Hasil studi yang dilakukan Loughran dan Nilsson (2002) juga menunjukkan bahwa dengan mengaplikasikan CoRe pada mahasiswa calon guru kemampuan PCK mereka dapat meningkat. Studi-studi yang dilakukan hanya sebatas satu tahapan dalam program perkuliahan, yang diukur sebelum dan setelah melalui tahapan yang diikuti oleh calon guru melalui program yang sama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana perkembangan PCK calon guru yang memiliki latar belakang berbeda dan mengikuti program pendidikan guru dengan pendekatan yang berbeda dan tahapan yang berbeda. Perkembangan ini juga diamati secara berkesinambungan sesuai dengan tahapan yang mereka lalui, dari hasil ini akan diperoleh gambaran tahapan mana yang lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan PCK calon guru.

Kemampuan PCK ini tidak terlepas pada materi yang akan diajarkan, untuk itu materi yang dipilih adalah materi transportasi zat, yang merupakan topik penting yang harus dipahami oleh siswa. Terdapat beberapa alasan untuk memilih materi transportasi zat dalam penelitian ini yaitu: 1) merupakan materi fundamental yang harus dipahami oleh calon guru biologi; 2) merupakan materi yang terintegrasi konsep antara fisika, kimia dan biologi; 3) meruapakan materi mendasar untuk memahami proses biologi selanjutnya; 4) merupakan materi yang telah diberikan sejak jenjang SMA dan diperdalam pada jenjang S1 pendidikan biologi pada setiap tingkatnya; 5) terdapat miskonsepsi pada beberapa konsep,


(23)

6

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti pada konsep difusi dan osmosis (Pertiwi, 2013). Materi transportasi zat terkait proses kehidupan dan menjadi dasar dalam mempelajari proses-proses biologi lebih lanjut. Proses transportasi melalui membran memainkan peran penting dalam berbagai proses fisiologis dan farmakologis (Lash, 2010). Di berbagai buku teks, materi Transportasi Zat diletakkan pada bagian awal (Campbell, Cain, Urry, Jackson, Minorsky, & Wasserman, 2011; Raven & Johnson, 2001), karena materi Transportasi Zat merupakan materi dasar untuk memahami proses-proses biologi lanjut.

Hasil wawancara dengan beberapa guru, calon guru, serta siswa, terkait pada materi Transportasi Zat menunjukkan bahwa siswa sering mengalami kesalahan konsep (Anwar, 2013). Hasil ini ternyata sesuai dengan temuan penelitian terdahulu, salah satu yang menyebabkan miskonsepsi ini adalah karena materi yang bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami oleh siswa (Pertiwi, 2013; Zuckerman,1993). Faktor lain yang menjadi penyebab miskonsepsi adalah, adanya buku-buku pelajaran siswa yang masih salah dalam menyajikan informasi, kurangnya pengetahuan guru tentang konten terkait serta pemahaman guru tentang strategi mengajar. Menurut Tekkaya (2003) miskonsepsi yang sering terjadi pada

konsep biologi disebabkan oleh beberapa hal yaitu, pengetahuan awal siswa, strategi mengajar guru, buku ajar dan konsep biologi yang terintegrasi dengan konsep lain seperti konsep fisika dan kimia.

Materi terkait Transportasi Zat, telah diberikan sejak jenjang SMA dan diperdalam lagi pada jenjang S1 Biologi. Pada Jurusan Pendidikan Biologi, materi Transportasi Zat diberikan pada tiap tingkatan (Kurikulum, 2010). Oleh karena itu materi Transportasi zat dapat digunakan sebagai subjek spesifik dalam PCK yang dapat diukur perkembangannya. Memahami Transportasi Zat merupakan dasar untuk belajar dan mengajar biologi. Oleh karena itu materi ini dipilih agar dapat diperhatikan oleh para guru dan calon guru, sehingga guru atau calon guru diharapkan dapat mengemasnya dengan baik dalam proses pembelajaran.


(24)

7

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kurikulum UPI (2010) konten biologi yang diterima oleh calon guru pada pendekatan konsekutif lebih banyak dari calon guru yang mengikuti pendekatan konkuren. Oleh karena itu calon guru yang mengikuti program pendidikan guru melalui pendekatan konsekutif seyogianya memiliki kemampuan materi subjek yang lebih baik dibandingkan calon guru yang mengikuti pendekatan konkuren. Sebaliknya pada kurikulum pendidikan guru dengan pendekatan konkuren calon guru telah diberikan pengetahuan tentang pedagogi sejak awal sehingga seyogianya calon guru dari pendekatan konkuren memiliki kemampuan pedagogi yang lebih baik dibandingkan calon guru dari pendekatan konsekutif. Program Pendidikan Guru dengan pendekatan konkuren dan pendekatan konsekutif ini memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan calon guru sebagai guru yang profesional. Salah satu bukti bentuk ke profesionalan mereka yaitu penguasaannya terhadap PCK. Berdasarkan program dengan pendekatan yang berbeda kemungkinan perkembangan PCK mereka berbeda. Namun seberapa jauh perkembangan yang diperoleh calon guru yang mengikuti program dengan pendekatan konsekutif dan konkuren belum ada yang mengukurnya. Dari perkembangan tersebut bisa diperoleh gambaran program mana yang efektif untuk mengembangkan kemampuan PCK calon guru. Oleh karena PCK merupakan amalgam antara pedagogi dan konten maka menarik untuk dikaji bagaimana proses amalgamasi ini terjadi.

Berdasarkan beberapa alasan tersebut maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai perkembangan pedagogical content knowledge calon guru biologi yang mengikuti Program Pendidikan Guru melalui pendekatan konsekutif dan calon guru yang mengikuti Program Pendidikan Guru melalui pendekatan konkuren.

B. Rumusan Masalah

Pendekatan konkuren dan pendekatan konsekutif pada Program Pendidikan Guru memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan calon guru yang dapat memadukan pengetahuan materi ajar dan pengetahuan pedagogik.


(25)

8

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan adalah: Bagaimanakah Perkembangan PCK calon guru biologi pada materi Transportasi Zat pada Program Pendidikan Guru dengan pendekatan konsekutif atau pendekatan konkuren?

Agar rumusan masalah lebih operasional maka diuraikan lebih rinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut.

1. Bagaimanakah profil perkembangan PCK calon guru biologi yang mengikuti pendidikan guru melalui pendekatan konkuren dan pendekatan konsekutif?

a. Bagaimanakah perkembangan jumlah konsep yang dimunculkan oleh calon guru biologi pada peserta pendekatan konsekutif dan pada peserta pendekatan konkuren?

b. Bagaimanakah perkembangan representasi konten calon guru biologi pada peserta pendekatan konsekutif dan pada peserta pendekatan konkuren?

c. Bagaimanakah perkembangan representasi pedagogi calon guru antara peserta pendekatan konsekutif dan pada peserta pendekatan konkuren? 2. Bagaimanakah pola perkembangan PCK tiap individu calon guru peserta

program pendidikan guru melalui pendekatan konsekutif?

3. Bagaimanakah model pendidikan yang bisa memfasilitasi pengembangan PCK calon guru

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan PCK calon guru biologi pada materi transportasi zat sejak mereka mulai mengikuti program pendidikan hingga mereka melakukan praktik mengajar di sekolah. Melalui penelitian ini juga dideskripsikan perbedaan perkembangan PCK yang ditemukan pada calon guru antara peserta pendidikan calon guru biologi dengan pendekatan konsekutif dan pendekatan konkuren. Selain itu penelitian ini


(26)

9

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga bertujuan menemukan model tentatif pendidikan calon guru yang bisa memfasilitasi pengembangan PCK.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya perkembangan PCK calon guru. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi LPTK atau pihak-pihak penyelenggara program pendidikan secara konkuren maupun secara konsekutif dalam mengembangkan program pendidikan dari sisi kurikulum maupun aspek lainnya yang dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan PCK calon guru. Penelitian ini juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam peningkatan profesionalisme guru terutama dalam menyusun program pembinaan dalam rangka peningkatan PCK calon guru pemula.

E. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari perbedaan interpretasi lain terhadap istilah yang digunakan, berikut beberapa penjelasan istilah penting.

1. Pendekatan Konkuren

Pendekatan konkuren merupakan suatu pendekatan dalam Program Pendidikan Guru yang mengupayakan penguasaan konten dan pedagogi secara bersamaan (UPI, 2010).

2. Pendekatan Konsekutif

Pendekatan konsekutif merupakan suatu pendekatan dalam Program Pendidikan Profesional Guru yang mengupayakan pembentukan kemampuan mengajar setelah penguasaan konten (UPI, 2010).

3. Pedagogical Content Knowledge (PCK)

PCK merupakan pengetahuan guru tentang bagaimana mengajar konten tertentu dengan cara khusus agar pemahaman siswa tercapai, yang


(27)

10

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkembang terus menerus melalui pengalaman (Baxter &Lederman, 1999; National Research Council, 1996; Van Driel et al., 2001).

4. Content Representation (CoRe)

CoRe merupakan uraian konsep-konsep atau materi yang dinilai penting dalam mengajarkan suatu topik tertentu. CoRe berisi berisi jawaban atas beberapa pertanyaan yang mencakup aspek konten materi tertentu terkait dengan siswa, strategi mengajar dan bagaimana penilaiannya (Loughran et al., 2003).

5. Pedagogical and Profesional experience Repertoires ( PaP-eRs)

PaP-eRs merupakan cara bagaimana konten tersebut disampaikan. Melalui Pap-eR kita dapat melihat situasi dalam proses belajar mengajar yang akan menentukan pedagogi.

6. Resource Folio

Resource Folio merupakan gabungan CoRes dan PaP-eRs untuk topik tertentu yang merepresentasikan kemampuan PCK seorang guru.

F. Sistematika Penulisan

Disertasi ini terdiri atas lima bab. Bab I berisi gambaran umum mengenai penelitian, yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II menguraikan landasan teoretik berupa teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji yaitu tentang Pedagogical Content Knowledge, Model-model Pedagogical Content Knowledge, Posisi penting PCK, standar kompetensi guru IPA, Kompetensi Guru Mata pelajaran Biologi pada SMA/MA, SMK/MAK, program pendidikan guru melalui pendekatan konkuren dan pendekatan konsekutif dan hasil penelitian yang relevan. Bab III mengupas metodologi penelitian yang mencakup beberapa komponen yaitu: paradigma penelitian, lokasi dan subyek penelitian, desain dan


(28)

11

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data serta prosedur analisis data. Bab IV memaparkan hasil penelitian dan pembahasannya; temuan dan kebaruan. Bab V berisikan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan pada Bab I, yang terdiri atas kesimpulan, saran, keterbatasan dan rekomendasi.


(29)

41

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perkembangan Pedagogical content knowledge calon guru yang mengikuti program pendidikan guru dengan pendekatan konkuren dan pendekatan konsekutif. Dari perkembangan ini dapat diperoleh suatu model tentatif bagaimana mengembangkan PCK calon guru. PCK merupakan amalgam antar konten dan pedagogi yang merupakan pengetahuan profesional yang wajib dikuasai oleh guru. Oleh karena PCK merupakan amalgam antara konten dan pedagogi, proses pendidikan calon guru yang memberikan konten dan pedagogi secara berurutan (Konsekutif) mungkin akan menghasilkan PCK guru yang berbeda dari pendidikan calon guru yang memberikan konten dan pedagogi secara bersamaan (Konkuren). Kedua pendekatan memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mencetak seorang guru yang profesional, yang salah satunya adalah menguasai konten dan pedagogi serta mampu membelajarkannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikaji perkembangan PCK calon guru peserta pendidikan dengan pendekatan Konsekutif dan calon guru dengan pendekatan konkuren (Gambar 3.1).

Pada calon guru peserta pendekatan konkuren PCK mungkin terbangun sejak awal karena sejak semester pertama mereka telah mendapatkan kuliah materi subjek dan pedagogi pada semester yang sama. Seiring dengan makin banyaknya konten dan pedagogi yang mereka pelajari diduga kemampuan PCK mereka juga semakin bertambah. Sementara itu pada calon guru peserta pendekatan konsekutif, PCK baru mulai berkembang pada saat mereka mulai mendapatakan kuliah pedagogi, yaitu setelah mereka menjadi sarjana dan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru.


(30)

42

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dirancang berdasarkan paradigma yang diilustrasikan melalui diagram berikut.

Perkembangan PCK calon guru

Program Pendidikan

Konkuren Konsekutif

Materi Subjek (8 semester) Guru Profesional

(PCK)

Materi Subjek & Pedagogi (2 semester)

Praktik Mengajar (1 semester) Materi Subjek +

Pedagogi (7 semester)

Praktik Mengajar (1 semester)

Model tentatif pengembangan PCK calon guru


(31)

43

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Paradigma penelitian

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Subjeknya adalah mahasiswa calon guru yang sedang mengikuti Program PPG (konsekutif) tahun 2011/2012 dan mahasiswa yang sedang mengikuti program reguler (Konkuren). Program PPG diuntukkan bagi alumni S1 biologi yang akan menjadi guru biologi, sedangkan peserta program pendidikan S1 (Konkuren) adalah mahasiswa tingkat I, tingkat II, tingkat III dan tingkat IV (angkatan 2008/2009-2011/2012).

Pengambilan sampel untuk peserta PPG menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan sekolah tempat praktek mengajar calon guru pendekatan konsekutif yang juga menjadi tempat praktek mengajar calon guru pendekatan konkuren (tingkat IV). Dengan demikian sekolah tersebut sudah terbiasa untuk menjadi tempat praktek mengajar sehingga faktor sekolah tempat mengajar tidak menjadi variabel tambahan. Untuk sampel dari program konkuren digunakan teknik random sampling. Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Subjek Penelitian

Aspek Konkuren Konsekutif

Jumlah Subyek Tingkat I : 20 orang Tingkat II : 15 orang Tingkat III:16 orang Tingkat IV: 9 orang

10 orang (berdasarkan pengundian yang dilakukan kesepuluh calon guru

selanjutnya diberi kode calon guru A sampai dengan calon guru J).


(32)

44

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang dikumpulkan

Kemampuan PCK

(representasi konten dan pedagogi)

Kemampuan PCK (representasi konten dan pedagogi)

C. Desain dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan Concurrent Triangulation Design (Creswell, 2007). Dalam desain ini peneliti mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara konkuren, kemudian membandingkan dua database ini untuk mengetahui apakah ada konvergensi, perbedaan-perbedaan, atau beberapa kombinasi. Data yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan pola perkembangan PCK calon guru yang pada akhirnya digunakan sebagai alternatif untuk menentukan model tentatif untuk mengembangkan kemampuan PCK calon guru.

Terdapat dua strategi pengumpulan data, yaitu longitudinal study dan cross-sectional study. Strategi longitudinal digunakan untuk menjaring data dari calon guru pendekatan konsekutif (PPG) sedangkan strategi cross-sectional digunakan pada calon guru yang mengikuti program pendidikan dengan pendekatan konkuren. Prosedur dan Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Studi Pendahuluan

Sebagai bahan untuk melakukan penelitian serta menentukan indikator penilaian, dilakukan studi pendahuluan. Untuk itu dilakukan studi pendahuluan terhadap empat guru SLTA yang mengajar biologi khususnya kelas XI. Data yang dikumpulkan dari keempat guru meliputi konsep-konsep apa saja yang dianggap esensial dalam mengajarkan materi transportasi zat dan bagaimana mengajarkannya, konsep yang sering disalah mengerti ataupun mengalami miskonsepsi pada materi transportasi zat, serta kendala-kendala yang dihadapi guru dalam membelajarkan materi transportasi zat. Keempat guru tersebut diukur kemampuan PCKnya melalui


(33)

45

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CoRe dan PaP-eRs. Informasi lebih rinci tentang keempat guru tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Latar Belakang Pendidikan Guru

Guru Pendidikan Tempat mengajar Pengalaman

mengajar A D3 pend Biologi ITB

S1 Pend Biologi UT

Pengajar biologi Kelas XI SMAN 9 Bandung

>10 tahun di SMA B D3 Pend Biologi ITB

S1. Pend Bio UT

Pengajar biologi Kelas XI di SMAN 1

Sumedang

>10 tahun di SMA

C S1 Pendidikan Biologi UNPAS

Pengajar biologi Kelas XI di SMAN Bina Bhakti

< 10 tahun di SMA

D S1 Biologi UNPAD Pengajar biologi Kelas XI di SMAN 6

Bandung

< 10 tahun di SMA

Konsep-konsep esensial yang dimunculkan keempat guru disajikan pada Tabel 3.3. Dari hasil wawancara dan dari hasil dokumen CoRe yang dibuat oleh para guru, guru (C) memunculkan konsep hipertonik, hipotonik, isotonik dan plasmolisis dengan alasan karena konsep tersebut merupakan konsep yang sangat penting, tidak kalah pentingnya dengan konsep difusi ataupun osmosis. Alasan yang sama diungkapkan oleh guru (D), namun guru (D) tidak memunculkan konsep plasmolisis dengan alasan bahwa konsep tersebut merupakan contoh dari proses osmosis sehingga konsep plasmolisis lebih tepat berada di dalam konsep osmosis. Guru (A dan B) tidak memunculkan konsep hipertonik, hipotonik, isotonik dan plasmolisis, tetapi guru (A dan B) memasukkan konsep tersebut ke dalam konsep osmosis. Keempat konsep tersebut tidak dimunculkan oleh guru (A dan B) bukan berarti


(34)

46

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka menganggap konsep tersebut tidak penting, tetapi mereka mempunyai alasan bahwa konsep tersebut akan lebih tepat jika berada di dalam konsep osmosis karena konsep hipotonik, isotonik, hipertonik dan plasmolisis akan menjelaskan proses osmosis selanjutnya (Anwar 2013).

Tabel 3.3. Jumlah konsep penting menurut guru pada materi Transportasi Zat

No Konsep A B C D

1 Difusi √ √ √ √

2 Osmosis √ √ √ √

3 Difusi Berfasilitas √ √ √ √

4 Transpor Aktif √ √ √ √

5 Transpor Pasif √ √ √ √

6 Endositosis √ √ √ √

7 Eksositosis √ √ √ √

9 Hipertonik - - √ √

10 Hipotonik - - √ √

11 Isotonik - - √ √

12 Plasmolisis - - √ -

Secara umum kemampuan PCK keempat guru tersebut tidak begitu berbeda, masing-masing guru memiliki alasan yang rasional terkait keadaan kondisi yang dihadapi. Guru A dan Guru B lebih fokus pada konsep-konsep yang cenderung terjadi miskonsepsi pada siswa dan pada bagian yang sulit dipahami oleh siswa. Untuk aspek pembelajaran mereka lebih fokus pada penggunaan metode. Mereka lebih fleksibel dalam memilih strategi mengajar dengan alasan-alasan yang lebih rasional (Tabel 3.4).

Tabel 3.4 Deskripsi kemampuan PCK guru

No Aspek Deskripsi kemampuan Guru

1 Rumusan Tujuan Dalam merumuskan tujuan guru memberikan alasan yang rasional yang didasarkan pada sifat


(35)

47

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Deskripsi kemampuan Guru

materi dan kebutuhan siswa. Guru menunjukkan fleksibilitas dalam menyesuaikan dengan standar yang ditetapkan dalam kurikulum.

2. Pemilihan konsep Guru bisa mengidentifikasi konsep-konsep yang benar-benar penting untuk dikuasai siswa. Guru juga bisa memberikan alasan yang kuat mengapa suatu konsep dipilih untuk diajarkan.

3. Nilai pentingnya konsep bagi siswa

Alasan mengajarkan suatu konsep bukan hanya untuk dasar bagi pelajaran berikutnya tetapi juga manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari siswa. 4. Keluasan dan kedalaman

materi

Guru bisa menantukan batas keluasan dan kedalaman materi dengan baik dengan disertai alasan yang logis, misalnya kemampuan dan kondisi siswa.

5. Memprediksi kesalahan konsep

Guru bisa memberikan penjelasan tentang kemungkinan miskonsepsi atau kesulitan siswa dalam memahami suatu konsep. Guru juga bisa memberikan alternatif tindakan untuk

memperbaikinya.

6. Pertimbangan mengajar Guru menggunakan pengalamannya sebagai pertimbangan dalam merancang pembelajaran sehingga pertimbangan bukan hanya didasarkan pada materi dan fasilitas pendukung tetapi juga dari hasil refleksi pemahaman guru serta keadaan siswa.

7. Strategi mengajar Guru menunjukkan fleksibilitas dalam menentukan strategi pembelajaran. Guru bisa mengubah pembelajarannya dengan

memanfaatkan momentum atau kejadian menarik yang muncul saat pembelajaran. 8. Pengorganisasian materi Dalam menyajikan materi guru tidak terpaku

pada sistematika/urutan yang ada pada buku tetapi bisa mengubahnya dengan

mempertimbangkan kondisi yang ada. 9. Mengukur kemampuan

siswa

Dalam mengukur kemampuan siswa guru bukan hanya mempertimbangkan satu aspek saja tetapi juga aspek lain dengan menggunakan strategi yang lebih variatif.


(36)

48

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara itu Guru 3 dan Guru 4 lebih fokus pada kedalaman materi dan model-model pembelajaran yang digunakan. Adanya perbedaan di antara para guru mungkin disebabkan oleh latar belakang dan pengalaman mengajar yang berbeda. Ketika membahas materi secara global cenderung sama, tetapi ketika masuk pada materi yang lebih spesifik ada beberapa perbedaan. Guru C dan Guru D lebih bervariasi dalam menekankan struktur materi serta lebih rinci. Sedangkan Guru A dan Guru B lebih sederhana dan hanya terbatas pada input dan output serta kebutuhan siswa.

Hasil studi pendahuluan kemudian digunakan oleh peneliti sebagai bahan acuan untuk menganalisis PCK calon guru. Karena calon guru masih pada tahap awal perkembangan, ada kemungkinan PCK mereka belum memenuhi indikator sebagaimana yang ditunjukkan oleh guru.

2. Menganalisis Kurikulum

Sebelum menganalisis kemampuan PCK para mahasiswa calon guru dilakukan analisis kurikulum pendidikan pada program Pendidikan Guru baik melalui pendekatan konkuren maupun kurikulum pada pendekatan konsekutif. Analisis dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai mata kuliah dan tahapan kegiatan yang telah diikuti.

3. Pengumpulan data kemampuan PCK

Pengumpulan data pada program dengan pendekatan konsekutif dilakukan sebanyak empat kali yaitu setelah matrikulasi, setelah workshop, setelah peer teaching dan setelah praktik mengajar (Tabel 3.5). Calon guru diminta untuk mengisi CoRe dan PaP-eRs setiap kali mereka menyelesaikan tahapan-tahapan tersebut. Setelah hasil CoRe dan PaP-eRs dianalisis calon guru diwawancarai secara individual.


(37)

49

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap Pendidikan Data yang dikumpulkan Strategi pengumpulan data Matrikulasi Representasi konten dan

representasi pedagogi

Setelah calon guru mengikuti matrikulasi pedagogi, calon guru mengisi CoRes dan PaP-eR (Resource Folio)

Interview terkait CoRe dan Pa-Pers yang mereka hasilkan.

Workshop Pengembangan bahan ajar

Representasi konten dan representasi pedagogi

Setelah calon guru mengikuti workshop, calon guru

mengisi CoRes dan PaP-eR (Resource Folio)

Interview terkait CoRe dan PaP-Rs yang mereka hasilkan.

Peer teaching Representasi konten dan representasi pedagogi

Setelah calon guru mengikuti peer teaching, calon guru mengisi CoRes dan PaP-eR (Resource Folio)

Intervieu terkait CoRe dan Pa-PeRs yang mereka hasilkan.

Praktek mengajar (real teaching)

Representasi konten dan representasi pedagogi. Video pelaksanaan pembelajaran

Setelah calon guru mengikuti PLP, calon guru mengisi CoRes dan PaP-eR (Resource Folio).

Video dianalisis dan hasil analisis dijadikan bahan untuk wawancara

Intervieu terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka hasilkan.


(38)

50

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk melihat perkembangan PCK calon guru pada pendekatan konkuren, pengambilan data dilakukan sebanyak empat kali (satu kali pada tiap tingkat), yaitu setelah melewati semester I, semester III, semester V dan semester VII. Pada setiap semester calon guru memperoleh mata kuliah terkait konten dan pedagogi yang mungkin memberikan pengaruh terhadap perkembangan PCK calon guru. Sama halnya dengan pada pendekatan konsekutif, setiap calon guru diminta mengisi CoRe dan PaP-eRs terkait materi Transportasi Zat, kemudian dilakukan wawancara terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka hasilkan. Untuk lebih jelasnya informasi dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6. Pengumpulan data pada pendekatan konkuren Tahap Pendidikan Data yang

dikumpulkan

Strategi pengumpulan data

Tingkat I (Setelah smt I)

Representasi konten dan representasi pedagogi

Setelah mahasiswa mengikuti semester I, mereka mengisi CoRe dan PaP-eRs.

Interview terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka hasilkan.

Tingkat II (Setelah smt III)

Representasi konten dan representasi pedagogi

Setelah mahasiswa mengikuti semester III, mereka mengisi CoRe dan PaP-eRs.

Interview terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka hasilkan.

Tingkat III (Stelah smt V)

Representasi konten dan representasi pedagogi

Setelah mahasiswa mengikuti semester V, mereka mengisi CoRe dan PaP-eRs.

Interview terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka hasilkan.


(39)

51

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap Pendidikan Data yang dikumpulkan

Strategi pengumpulan data

Tingkat IV (setelah smt VII)

Representasi konten dan representasi pedagogi

Setelah mahasiswa mengikuti semester VII, mereka mengisi CoRe dan PaP-eRs.

Interview terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka hasilkan.

Prosedur penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut.

Analisis Kurikulum Konkuren Konsekutif

Analisis kemampuan PCK Kemunculan konsep

esensial

Representasi Konten Representasi pedagogi Konkuren Konsekutif

Setelah matrikulasi Setelah

smt III Setelah

smt I

Setelah smt V

Setelah smt VII


(40)

52

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian D. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam memahami maksud penelitian dan menghindari interpretasi lain selain yang dimaksudkan dalam penelitian ini, disajikan definisi sebagai berikut.

1. Program Profesi Guru, merupakan program penyiapan guru profesional dan perolehan sertifikat pendidik bagi alumni biologi. Program ini mencakup matrikulasi pedagogi, workshop penyusunan silabus dan RPP, peer teaching dan praktek mengajar di sekolah.

2. PCK calon guru adalah kemampuan calon guru dalam menentukan konsep-konsep esensial dan bagaimana membelajarkannya dengan mempertimbangkan keadaan siswa, keadaan fasilitas, strategi mengajar, dan asesmen. PCK diukur dengan menggunakan CoRe, PaP-eRs, observasi praktik mengajar dan wawancara.

Pola Perkembangan PCK calon guru

Model tentatif untuk pengembangan PCK calon

guru biologi

Setelah workshop

Setelah peerteaching

Setelah PLP


(41)

53

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perkembangan PCK merupakan perkembangan kemampuan peserta yang diukur sejak mengikuti program PPG hingga menyelesaikan program tersebut (peserta konsekutif). Bagi peserta konkuren, merupakan perkembangan kemampuan peserta pada tingkat yang berbeda yang diukur secara cross sectional dari mahasiswa tingkat I hingga tingkat IV.

4. Representasi Konten merupakan kemampuan calon guru dalam menguraikan konsep-konsep atau materi penting dalam mengajarkan suatu topik tertentu yang ditandai dengan jawaban atas beberapa pertanyaan yang mencakup aspek konten materi tertentu terkait dengan siswa, strategi mengajar dan bagaimana penilaiannya yang diperoleh dari hasil CoRe dan observasi praktik mengajar.

5. Representasi Pedagogi merupakan kemampuan calon guru dalam menyampaikan konten dengan menggunakan strategi yang tepat dalam proses belajar mengajar yang dilihat dari hasil PaP-eRs, dan wawancara, sedangkan bagi peserta konsekutif representasi pedagogi juga dilihat hasil dari observasi praktik mengajar.

E.Instrumen Penelitian

Beberapa jenis instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu, perangkat isian terkait materi transportasi zat, berupa lembar (Resouce Folio) CoRe dan PaP-eRs yang akan dinilai dengan rubrik penilaian dan penskoran serta pedoman wawancara terkait CoRe dan PaP-eRs yang mereka buat dan proses pembelajaran yang telah mereka lakukan, yang tampak pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Instrumen Penelitian

No Instrumen Data yang dikumpulkan

1 Lembar Penilaian CoRe dan PaP-eRs.

Kemampuan PCK calon guru yang mencakup kemampuan representasi konten dan


(42)

54

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

padagogi.

2 Lembar Observasi Proses pelaksanaan yang

mencakup kegiatan matrikulasi, workshop, dan praktik

mengajar. 3 Pedoman wawancara

(CoRe, PaP-eRs, dan hasil analisis pembelajaran)

 Pertimbangan dalam

pemilihan konsep yang akan disajikan dalam

pembelajaran

 Pertimbangan pemilihan strategi magajar.

 Pertimbangan cara menilai pemahaman siswa.

(Alasan berkaitan CoRe dan PaP-eRs yang dihasilkan).

1. Tes kemampuan PCK

Kemampuan PCK ini diukur dengan menggunakan lembar penilaian CoRe dan PaP-eRs (lihat Lampiran 1) yang diadaptasi dari CoRe dan PaP-eRs yang dikembangkan oleh Loughran (2012). Indikator penilaian CoRe dan PaP-eRs diperoleh dari hasil CoRes dan PaP-eRs yang dibuat oleh guru saat dilakukan studi pendahuluan. Penilaian CoRe dengan memberikan rentang skor 1-4 untuk setiap jawaban dari masing-masing pertanyaan. Sementara itu penilaian PaP-eRs didasarkan pada dasar pemilihan metode/strategi mengajar, alasan pemilihan suatu metode/strategi mengajar, dan kemampuan calon guru mengaitkan metode/strategi dengan konsep esensial. Skor untuk pemilihan strategi dan alasan penggunaannya, masing-masing diberi rentang skor 1-4, yang kemudian akan dikalikan dengan kemampuan mereka mengaitkan kedua aspek tersebut dengan materi (lihat Lampiran 2).


(43)

55

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen ini berisi catatan lapangan tentang hal-hal yang terjadi di lapangan selama penelitian, yang antara lain mencakup : (a) Materi yang dibahas dalam matrikulasi dan workshop; (b) pelaksanaan workshop; (c) pelaksanaan peer teaching; (d) pelaksanaan praktik mengajar. Catatan lapangan ini digunakan untuk perbaikan atau sebagai informasi tambahan dalam penelitian.

3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara ini dikembangkan berdasarkan hasil CoRe dan PaP-eRs yang mereka buat, yang mencakup; pertimbangan dalam pemilihan konsep yang akan disajikan dalam pembelajaran, pertimbangan pemilihan strategi magajar, pertimbangan cara menilai pemahaman siswa. wawancara ini digunakan untuk lebih memperjelas hasil CoRe dan PaP-eRs yang telah mereka hasilkan.

F. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data

Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik Deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan desain konkuren triangulasi (Creswell, 2007). Proses pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara terus menerus melalui analisis dan re-analisis, sehingga diperoleh hasil perkembangan kemampuan PCK secara menyeluruh dan proses pelaksanaan yang utuh. Hasil yang diperoleh dapat memberikan suatu gambaran perkembangan PCK calon guru yang kemudian akan menghasilkan model tentatif untuk mengembangkan PCK calon guru.


(44)

56

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pola perkembangan PCK Analisis

kurikulum

Program Konsekutif

Program Konkuren

Gambar 3.3. Prosedur analisis data Concurrent triangulatin design Model Tentatif Pngembangan PCK Calon Guru

Setelah Matrikulasi

Kemampuan representasi konten dan pedagogi CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara

Pola perkembangan PCK

Analisis kurikulum dan Proses Pelaksanaan

program Setelah Workshop

Kemampuan representasi konten dan pedagogi CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara

Setelah Peer teaching

Kemampuan representasi konten dan pedagogi CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara

Setelah Real teaching

Kemampuan representasi konten dan pedagogi CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara

Kemampuan representasi konten dan pedagogi

Setelah semester VII CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara Kemampuan representasi

konten dan pedagogi

Setelah semester V CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara Kemampuan representasi

konten dan pedagogi

Setelah semester III CoRe dan

PaP-eRs

Wawancara Kemampuan representasi

konten dan pedagogi

Setelah semester I CoRe dan

PaP-eRs


(45)

57

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil CoRe dan PaP-eRs calon guru selanjutnya dikategorikan berdasarkan indikator gabungan CoRe dan PaP-eRs yang terdiri dari empat komponen yang terdiri dari sembilan indikator.

1. Kemampuan merumuskan tujuan dan kompetensi sesuai dengan tuntutan kurikulum.

2. Kemampuan memilih konsep penting.

3. Kemampuan menentukan nilai pentingnya konsep tersebut bagi siswa. 4. Kemampuan menentukan keluasan dan kedalaman materi.

5. Kemampuan memprediksi kesulitan siswa dalam memahami konsep (termasuk mengidentifikasi miskonsepsi).

6. Kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi cara mengajar.

7. Kemampuan menentukan strategi (metode mengajar). 8. Kemampuan mengorganisasikan materi.

9. Kemampuan memilih dan penggunaan asesmen untuk mengukur kemampuan siswa.

Berdasarkan skor pada sembilan indikator tersebut, ditentukan kriteria PCK calon guru, yang kemudian dilihat pola dan tahapan perkembangan PCK setiap peserta. Berdasarkan pola perkembangan yang ditemukan selanjutnya disusun tahapan perkembangan PCK sejak pengumpulan data pertama hingga pengumpalan data terakhir. Sebagai pembanding, dilakukan juga pengukuran kemampuan PCK terhadap calon guru pendekatan konkuren. Kemampuan PCK calon guru ini diukur secara cross sectional setiap angkatannya, yang dilakukan setelah mereka melalui semester ganjil. Dari setiap angkatan dicari pola perkembangan PCK mereka.

Berdasarkan hasil analisis perkembangan PCK dan kurikulum yang berjalan pada kedua program dicoba dikembangkan sebuah model tentatif untuk mengembangkan PCK calon guru. Model ini diharapkan dapat mengembangkan


(46)

58

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan PCK calon guru baik melalui pendekatan konsekutif maupun pendekatan konkuren.


(1)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cochran, K.F., DeRuiter, J.A., & King, R.A. (1993). Pedagogical content knowledge: an integrative model for teacher preparation. Journal of Teacher Education, (44), hlm. 263-272.

Cohen, R., & Yarden, A. (2009). Experienced junior-high-school teachers‟ pck in light of curriculum change: “the cell is to be studied longitudinally”. Research Science Education, (39), hlm. 131-155.

Cooper, J. M. (ed) (1990). Classroom teaching skill. Lexington, Massa chusetts Toronto: D.C. Heath and Company.

Creswell, John W & Clark, Vicki LP. (2007). Designing and conducting mixed methods research. London: Sage Publications.

Dahar, R.W. (1996) Teori-teori belajar, Jakarta : Erlangga.

Dahar, R.W & Siregar (2000) “Pedagogi materi subyek: meletakkan dasar keilmuan dari pbm. Makalah pada Seminr Staf Dosen FMIPA dalam rangka mensosialisasikan Pedagogi Materi Subyek. Bandung, UPI.

Depdiknas. (2005).Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, Standar nasional pendidikan.Jakarta: Fokusmedia

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2004) Strategi jangka panjang pendidikan tinggi (HELTS) 2003-2010.Jakarta: Direktorat Pendidikan tinggi.

Enfield, M. (2000). Content and pedagogy: intersection in the nsta standard for science teacher education. Electronic Journal of Science Education V4 N3, Duggan-Haas, Enfield and Ashmann-March 2011.

https://www.msu.edu/dugganha/PCK.htm. Diakses 20 Februari 2012.

Eurropian Union, 2010. Teacher’ profesional development : europe in international comparison. An analysis of teachers‟ professional development based on the OECD‟s Teachinh and Learning International Survey (TALIS).

Fernandez-Balboa, J., & Stiehl, J. (1995). The generic nature of pedagogical content knowledge among college professors. Teaching & Teacher Education, 11(3), hlm. 293–306.

Fensham, P., Gunstone, R., & White, R. (1994). The content of science. London : The Falmer Press.


(2)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Friedrichsen, P.M & Pallant, A. (2007). French fries, dialysis tubing, & computer models: Teaching diffusion and osmosis through inquiry and modeling. The Biology Teacher, (69), hlm. 22-27.

Gall, D, M et al. (2002) Educational Research: An Introduction. 7th. Ed. Boston: Person Education, Inc..

Gess-Newsome, J & Lederman, N. (2002). Examining pedagogical content knowledge. New York: Kluwer Academic Publisher.

Grossman. P. (1990). The Making of a teacher: Teacher knowledge and teacher education. New York: Teacher College Press.

Hamidah, D. (2011) Pengembangan profesional guru biologi SMA melalui program pelatihan pedagogical content knowledge pada materi genetika. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Hammond, L, D & Bransford, J. (2005). Prearing teachers for a changing world. San Francisco : Jossey Bass.

Hanuscin, D, L. (2013). Critical incidents in the development of pedagogical content knowledge for teaching the nature of science: a prospective elementary teacger‟s journey. Science Teacher Education, (24), hlm. 933-956

Jong, S & Chuan, S. (2009). Develoing in-service science teachers‟ pck through a peer coaching- based model. Education Research, (3), hlm. 87-108.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Re-desain pendidikan profesional guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Press.

Kapyla, M., Heikkinen, J-P., & Asunta, T. (2009). Influence of content knowledge on pedagogical content knowledge: the case of teaching photosynthesis and plant growth. International Journal of Science Education, 31(10), hlm.1395-1415.

Koppelman, H. (2008). Pedagogical content knowledge and educational cases in computer science : An exploration, Proceeding of the Informing Science and IT Education Conference.

Lang, H & Evans, D. (2006). Models, strategies, and methods for effective teaching. Boston: pearson education, Inc.


(3)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lankford, D. (2010). Examining the pedagogical content knowledge and practice of experience secondary biology teachers for teaching diffusion and osmosis. (Dissertation) Graduate School. University of Missouri.

Lash, L.H (2011). Renal membrane transport of glutathione in toxicology and disease. Veterinary Pathology, 48 (2), hlm. 408-419.

Lee, E & Luft, J.A (2008). Experienced secondary science teacher‟s representation of pedagogical content knowledge. International Journal of Science Education, (30), hlm.1343-1363.

Loughran, J., Milroy, P., Berry, A., Gunstone, R.F & Mulhall, P. (2001), Documenting science teacher pedagogical content knowledge through PaP-eRs, Research in Science Education, (31), hlm.289-307.

Loughran, J., Berry, A., & Mulhall, P. (2012). Understanding and developing science teacher’s pedagogical content knowledge, Rotterdam: Sense Publishers.

Loughran, J., & Nilsson, P. (2012). Exploring the development of pre-service science elementary teacher‟ pedagogical content knowledge. Journal Science Teacher Education, (23), hlm. 699-721.

Loughran, J. (2010). What expert teachers do. Monash University. Australia : Allen & Unwin Publisher.

Loughran, Mulhall, P., & Berry, A. (2008). Exploring pedagogical content knowledge in science teacher education. International Journal of Science Education. 30 (10), hlm.1301-1320.

Loughran, J., Milroy, P., Berry A, Gunstone,R., & Mulhall P. (2001). Documenting science teacher‟s content knowledge through PaP-eRs. Research in Science Education, (31), hlm. 289-307.

Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H. (1999). Nature, sources, and development of pedagogical content knowledge for science teaching. In J. Gess-Newsome & N. G. Lederman (Eds.), Examining pedagogical content knowledge: the construct and its implications for science education (pp. 95–132). Boston: Kluwer.

Major, C & Palmer B. (2006). Reshaping teaching and learning : the transformation of faculty pedagogical content Knowledge. Springer. (51), hlm. 619-647.


(4)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marks, R. (1990). Pedagogical content knowledge : from a mathematical case to a modified conception. Journal of Teacher Education, 41, 3-11.

Moreland, J et al. (2006). Developing pedagogical content knowledge for the new sciences: the example of biotekchnology. Teacher Education journal, 17 (2), hlm. 143-155.

National Research Council (NRC), (1996), National science education standards, Washington DC: National Academy Press.

Nilson, P, (2008). Teaching for Understanding: The complex nature of pedagogical content knowledge in pre-service education. International Journal of Science Education. (30), 1281-1299.

Novak, J.D., & Gowin, D.B. (1985). Learning how to learn. Cambridge, London:. Cambridge University Press.

NSTA (1998). Standards for science teacher preparation. National Science Teachers Association in collaboration with the association for the Education of Teachers in Science

Odom, A.L. & Barrow, L.H (2007). High school biology students‟ knowledge and certainty about diffusion and osmosis concept. School Science and Mathematics. (107), hlm. 94-101

Odom, A.L. (1995). Secondary and college biology student‟s misconceptions about diffusion and osmosis. The American Biology Teacher, (57), hlm. 409-415

Padilla, K., Ponce-de-Leon A, Rembado F.M.,& Garritz A., (2008). understanding professors‟ pedagogical content knowledge : the case of „amount of substance‟. International Journal of Science Education. (30), hlm. 1389-1404

Pertiwi, N.H.D. (2013). Analisis miskonsepsi dan kesulitan belajar konsep osmosis dan difusi dengan instrumen osmosis dan diffusion conceptual assesment. (Skripsi). Pendidikan Biologi. UPI, Bandung.

Purwianingsih, W. (2011). Pengembangan program pembekalan pedagogical content knowledge (PCK) bioteknologi melalui perkuliahan kapita selekat biologi SMA. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, UPI, Bandung. Pollard, A. (2005), reflective teaching. New York: Continuum.


(5)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Raka Joni, 2008, Model pendidikan guru dan pendidikan dosen pra-jabatan, disajikan dalam Konaspi, 17-19 Nopember 2008 di Bali

Raven, P.H & Johnson, G.B. (2001), Biology. USA, New York: Mc Graw Hill. Rustaman, N.Y. dkk. (2003). Strategi belajar mengajar biologi. Common Text

Book. Pendidikan Biologi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Rustaman, N.Y. (2013) Profile of prospective science teachers‟ pedagogical

content knowledge as documented from videotapes and thesis. Seminar International October 19th, 2013. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Shulman, L.S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15 (2), hlm. 414.

Shulman, L. (1987). Knowledge and teaching: foundations of the new reform. Harvard Educational Review, 57 (1), hlm. 1-22.

Siregar, N (1998). Penelitian kelas : teori, metodologi, dan analisis. Bandung: IKIP Bandung Press.

Tekkaya, C. (2002) Misconceptions as barrier to understandig biology. Hacettepe Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi, (23), hlm. 259-266.

Uno, H. (2007). Profesi Kependidikan ; Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Valk, A.E., & Broekman, H. (1999). The lesson preparation method: A way of investigating pre-service teachers‟ pedagogical content knowledge. European Journal of Teacher Education, (22), hlm.11–22.

Van Driel, Verloop, N. & De Vos, W (1998). Developing science teachers‟ pedagogical content knowledge : Journal of research in science teaching, (35), hlm. 673-695

Van Driel., de Jong, O., & Verloop, N. (2002). The development of preservice chemistry teachers‟ pedagogical content knowledge. Science Education, (86), hlm. 572590.

Van Driel, V., (2010). Model- based development of science teacher‟ pedagogical content knowledge. Paper Presented at international Seminar, Professional Reflections, National learning centre, New York. February, 2010.


(6)

Yenny Anwar, 2014

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Villani, P., Dunlop, R., & Damitz, B. (2007). Investigating the process of diffusion using an analytical puzzle. The American Biology Teacher, (69), hlm. 411-415.

Widodo, A., & Riandi. (2013). Dual Mode teacher professional development : challenges and re-visioning future TPD in Indonesia. Teacher Development Journal, 17(3), hlm. 380-392.

Zuckerman, J.T (1993). Accurate and inaccurate conceptions about osmosis that accompanied meaningful problem solving. Paper presented at the annual meeting of the National Association for Reseaech in Science Teaching, Atlanta, GA.


Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM PENYUSUNAN RPP KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013 TAHUN AKADEMIK 2016/2017.

0 2 12

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) MAHASISWA CALON GURU PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK)Mahasiswa Calon Guru Pendidikan Biologi Fkip Ums Dalam Menyusun Rpp Kurikulum Ktsp Tahun AJARAN 2015/2016.

0 2 13

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) Kemampuan Pck (Pedagogical Content Knowledge) Calon Guru Biologi FKIP UMS Dalam Menyusun Rpp Tahun Ajaran 2015/2016.

0 6 9

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP Kemampuan Pck (Pedagogical Content Knowledge) Calon Guru Biologi FKIP UMS Dalam Menyusun Rpp Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 14

Perkembangan Pedagogical Content Knowledge Mahasiswa Calon Guru Biologi Peserta Program Pengalaman Lapangan.

0 4 12

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN EKOLOGI.

14 63 124

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BERPENGALAMAN DAN CALON GURU BIOLOGI.

6 29 29

PERKEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU PESERTA KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) IPA DI KOTA SUMEDANG.

1 8 41

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BERPENGAN DAN CALON GURU BIOLOGI - repository UPI T BIO 1201429 Title

0 0 3

PENGEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BIOLOGI SMA PADA MATERI JAMUR

0 0 5