PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA: Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Rose Novia Nur Kusumawati 1102009

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Rose Novia Nur Kusumawati

Sebuah skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Rose Novia Nur Kusumawati Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd.

NIP 196008091986012001

Pembimbing II,

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd.

NIP 196012161986032001

Diketahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN, GAMBAR, DAN GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi ... 6

G. Definisi Operasional ... 7

BAB II IHWAL MODEL PEMBELAJARAN KUASAI DAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA ... 8

A. Ihwal Model Pembelajaran KUASAI ... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran KUASAI ... 8

2. Prinsip Model Pembelajaran KUASAI ... 10

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran KUASAI ... 10

4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran KUASAI ... 17

B. Ihwal Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Film/Drama ... 18


(5)

2. Fungsi Menulis ... 20

3. Tujuan Menulis ... 21

4. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama ... 21

5. Struktur Teks Ulasan Film/Drama ... 23

6. Kaidah Teks Ulasan Film/Drama ... 24

7. Penilaian Teks Ulasan Film/Drama ... 25

C. Model KUASAI dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Film/Drama . 27 D. Anggapan Dasar ... 28

E. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Metode dan Desain Penelitian ... 30

1. Metode Penelitian ... 30

2. Desain Penelitian ... 30

B. Teknik Pengumpulan Data ... 31

C. Instrumen Penelitian ... 33

1. Pedoman Lembar Wawancara ... 33

2. Pedoman Lembar Tes ... 34

3. Pedoman Perlakuan Pembelajaran ... 38

4. Pedoman Lembar Observasi ... 49

5. Pedoman Lembar Angket ... 52

D. Teknik Pengolahan Data ... 55

E. Sumber Data ... 64

1. Populasi Penelitian ... 65

2. Sampel Penelitian ... 66

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Deskripsi Profil Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Film/Drama di Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi ... 67

B. Deskripsi Proses Pelaksanaan Model KUASAI dalam Menulis Teks Ulasan Film/Drama ... 71


(6)

1. Analisis Hasil Kemampuan Menulis Teks Ulasan Film/Drama ... 80

1) Deskripsi Tes Awal Kelas Eksperimen ... 80

2) Deskripsi Tes Awal Kelas Kontrol ... 90

3) Deskripsi Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 99

4) Deskripsi Tes Akhir Kelas Kontrol ... 110

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 120

1) Uji Reliabilitas ... 120

2) Uji Normalitas ... 134

3) Uji Homogenitas ... 148

3. Uji Hipotesis ... 151

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 154

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 160

A. Simpulan ... 160

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 161

DAFTAR PUSTAKA ... 163


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Metode Penelitian Eksperimen ... 31

Tabel 3.2 Lembar Wawancara ... 33

Tabel 3.3 Lembar Tes Kemampuan Menulis Teks Ulasan Film/Drama ... 34

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Teks Ulasan Film/Drama ... 35

Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran ... 41

Tabel 3.6 Skenario Pembelajaran ... 44

Tabel 3.7 Observasi Aktivitas Guru ... 50

Tabel 3.8 Observasi Aktivitas Siswa ... 51

Tabel 3.9 Lembar Angket Tes Awal ... 53

Tabel 3.10 Lembar Angket Tes Akhir ... 54

Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Uji Pakar ... 56

Tabel 3.12 Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Empat ... 58

Tabel 3.13 Tabel ANAVA (Analisys Of Varians) ... 60

Tabel 3.14 Tabel Guilford ... 60

Tabel 3.15 Populasi Penelitian ... 65

Tabel 3.16 Sampel Penelitian ... 66

Tabel 4.1 Hasil Angket Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen ... 69

Tabel 4.2 Pengamatan Pembelajaran Perlakuan Pertama ... 74

Tabel 4.3 Pengamatan Pembelajaran Perlakuan Kedua ... 76

Tabel 4.4 Pengamatan Pembelajaran Perlakuan Ketiga ... 77

Tabel 4.5 Hasil Angket Setelah Perlakuan Kelas Eksperimen ... 78

Tabel 4.6 Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 80

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 81

Tabel 4.8 Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 90

Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 91

Tabel 4.10 Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 99

Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 100

Tabel 4.12 Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 111

Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 112


(8)

Tabel 4.15 Format Penghitungan ANAVA Tes Awal Kelas Eksperimen ... 123

Tabel 4.16 Data Skor Uji Antarpenimbang Tes Awal Kelas Kontrol ... 124

Tabel 4.17 Format Penghitungan ANAVA Tes Awal Kelas Kontrol ... 126

Tabel 4.18 Data Skor Uji Antarpenimbang Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 127

Tabel 4.19 Format Penghitungan ANAVA Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 130

Tabel 4.20 Data Skor Uji Antarpenimbang Tes Akhir Kelas Kontrol ... 131

Tabel 4.21 Format Penghitungan ANAVA Tes Akhir Kelas Kontrol ... 133

Tabel 4.22 Distribusi Data Tes Awal Kelas Eksperimen ... 134

Tabel 4.23 Uji Normalitas Tes Awal Kelas Eksperimen ... 136

Tabel 4.24 Distribusi Data Tes Awal Kelas Kontrol ... 138

Tabel 4.25 Uji Normalitas Tes Awal Kelas Kontrol ... 140

Tabel 4.26 Distribusi Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 142

Tabel 4.27 Uji Normalitas Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 144

Tabel 4.28 Distribusi Data Tes Akhir Kelas Kontrol ... 145

Tabel 4.29 Uji Normalitas Tes Akhir Kelas Kontrol ... 147


(9)

DAFTAR BAGAN, GAMBAR, DAN GRAFIK

Bagan 3.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ... 38

Gambar 4.1 Teks Ulasan E9 ... 82

Gambar 4.2 Teks Ulasan E10 ... 83

Gambar 4.3 Teks Ulasan E22 ... 84

Gambar 4.4 Teks Ulasan E5 ... 85

Gambar 4.5 Teks Ulasan E20 ... 86

Gambar 4.6 Teks Ulasan E26 ... 87

Gambar 4.7 Teks Ulasan E8 ... 88

Gambar 4.8 Teks Ulasan E12 ... 89

Gambar 4.9 Teks Ulasan K1 ... 92

Gambar 4.10 Teks Ulasan K17 ... 93

Gambar 4.11 Teks Ulasan K31 ... 94

Gambar 4.12 Teks Ulasan K6 ... 95

Gambar 4.13 Teks Ulasan K23 ... 96

Gambar 4.14 Teks Ulasan K32 ... 97

Gambar 4.15 Teks Ulasan K12 ... 98

Gambar 4.16 Teks Ulasan K30 ... 98

Gambar 4.17 Teks Ulasan E14 ... 101

Gambar 4.18 Teks Ulasan E17 ... 102

Gambar 4.19 Teks Ulasan E18 ... 102

Gambar 4.20 Teks Ulasan E2 ... 103

Gambar 4.21 Teks Ulasan E5 ... 104

Gambar 4.22 Teks Ulasan E13 ... 105

Gambar 4.23 Teks Ulasan E12 ... 106

Gambar 4.24 Teks Ulasan E26 ... 107

Gambar 4.25 Teks Ulasan E31 ... 108

Gambar 4.26 Teks Ulasan E15 ... 109

Gambar 4.27 Teks Ulasan E29 ... 110

Gambar 4.28 Teks Ulasan K8 ... 113


(10)

Gambar 4.30 Teks Ulasan K26 ... 115

Gambar 4.31 Teks Ulasan K12 ... 116

Gambar 4.32 Teks Ulasan K28 ... 116

Gambar 4.33 Teks Ulasan K32 ... 117

Gambar 4.34 Teks Ulasan K6 ... 118

Gambar 4.35 Teks Ulasan K23 ... 119

Gambar 4.36 Teks Ulasan K24 ... 119

Grafik 4.1 Grafik Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 82

Grafik 4.2 Grafik Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 91

Grafik 4.3 Grafik Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 100

Grafik 4.4 Grafik Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 112


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Pengajuan Judul dan Penunjukkan Dosen Pembimbing Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Lembar Validasi Uji Pakar

Lampiran 4 Tabel Distribusi Normal (Daftar Tabel Z) Lampiran 5 Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)

Lampiran 6 Tabel Distribusi F Lampiran 7 Tabel Distribusi T Lampiran 8 RPP Guru

Lampiran 9 Transkrip Hasil Wawancara

Lampiran 10 Hasil Lembar Angket Sebelum Perlakuan Lampiran 11 Hasil Lembar Observasi Perlakuan Pertama Lampiran 12 Hasil Lembar Observasi Perlakuan Kedua Lampiran 13 Hasil Lembar Observasi Perlakuan Ketiga Lampiran 14 Hasil Lembar Angket Setelah Perlakuan

Lampiran 15 Hasil Teks Ulasan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen Lampiran 16 Dokumentasi Kegiatan


(12)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2014/2015)

Rose Novia Nur Kusumawati 1102009

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam mengembangkan ide ke tulisan. Tidak jarang siswa mengeluh bahwa pembelajaran menulis itu sangat sulit. Menulis teks ulasan film/drama merupakan salah satu pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan pengajarannya yang monoton, membuat siswa bosan dan kurang berminat terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Pemahaman tentang teks ulasan film/drama yang kurang pun menjadi salah satu kendala. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model KUASAI (Kerangka pikiran untuk sukses, Uraikan faktanya, Apa maknanya, Sentakkan ingatan, Ajukan yang diketahui, Introspeksi) dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama. Adapun langkah-langkahnya antara lain: 1) siswa dikondisikan untuk bersikap postif dalam pembelajaran; 2) siswa menguraikan fakta pada tayangan dengan memanfaatkan indra visual, audio, dan kinestetik; 3) siswa membuat teks ulasan dari uraian fakta; 4) siswa mengulang materi secara garis besar; 5) siswa menunjukkan hasil tulisannya dan saling menanggapi; 6) siswa merefleksikan pengalaman belajarnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain Pretest-Posttes Control Group Design. Sampel penelitian ini berjumlah 31 siswa pada kelas eksperimen dan 34 siswa pada kelas kontrol yang diambil secara acak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa hasil tes berdistribusi normal dan homogen. Selain itu, berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan rumus uji t, diperoleh hasil 1,99 ≤ 3,81 ≥ 1,99 atau ttabel ≤ thitung ≥ ttabel sehingga menunjukkan H1 diterima dan H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata tes awal di kelas eksperimen sebesar 63,23 pada kategori cukup dan nilai rata-rata tes akhir sebesar 75,06 pada kategori baik dan sudah mencapai KKM. Sementara itu, nilai rata-rata tes awal di kelas kontrol sebesar 60,03 dan nilai rata-rata tes akhir di kelas kontrol sebesar 64,21. Nilai rata-rata di kelas kontrol masuk ke kategori cukup dan belum mencapai KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model KUASAI efektif dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama.


(13)

IMPLEMENTATION OF KUASAI MODEL IN LEARNING WRITING MOVIE/DRAMA REVIEWS (Quasi Experimental Research in Class XI at SMK Negeri 1 Cimahi

Academic Year 2014/2015)

Rose Novia Nur Kusumawati 1102009

ABSTRACT

The research is motivated by the difficulty of students in developing ideas into writing. The students are frequently complain that learning of writing is very difficult. To writing movie/drama reviews is one lesson that should be overcome by students. With monotonous teaching makes students bored and less interested in learning Indonesian. A less understanding of writing reviews from the movie/drama is being one of the students problem. The purpose of the research is to test about the effectiveness of KUASAI model in learning to write movie/drama reviews. The steps include: 1) students conditioned to be positive in learning; 2) students describe the facts on sensory impressions by utilizing visual, audio, and kinesthetic; 3) students create a text review of the description of the facts; 4) students repeating material in outline; 5) students showed the results of his writing and responding to each other; 6) students reflect on their learning experience. The research uses quasi experimental method with Pretest-Posttes Control Group Design. The sample in this research are randomly students from the experiment class with 31 students and 34 students from the control classes. Data collected by interview, documentation, test, observation, and questionnaires. Based on data from the study showed that the test results are normal and homogeneous distribution. In addition, based on the calculation formula hypothesis test with t test, obtained results 1.99≤3.81≤1.99 or ttabel≤tcount≥ttable thus indicating acceptable H1 and H0 is rejected . It shows that there are significant differences between the experimental class and control class. Average value of the initial test in the experimental class 63.23 in enough categories and average value of the final test of 75.06 in the good category and has reached KKM. Meanwhile, the average value of the initial test in control class is 60.03, and the average value of the final test in the control class is 64.21. The average value in the control class into the category enough and have not yet reached KKM. The result shows the effectiveness of KUASAI model in learning to write movie/drama reviews.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan penjelasan mengenai pendahuluan dalam penelitian yang diantaranya adalah latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Keterampilan menulis membutuhkan keahlian khusus dibandingkan dengan keterampilan berbicara, menyimak dan membaca. Keterampilan menulis sangat dipengaruhi oleh aspek membaca, menyimak serta pemahaman perihal kaidah penulisan ejaan, tanda baca, kosakata, diksi dan keefektifan kalimat. Tidak sedikit orang yang menyebutkan bahwa keterampilan menulis sangat sulit dikuasai. Kemendikbud (2014a, hlm. 275) menyebutkan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Hal tersebut terbukti karena menulis bukan sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat. Dengan menulis juga, seseorang dapat mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikirannya dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Nurgiyantoro (2014, hlm. 422) berpendapat bahwa kompetensi menulis dikatakan lebih sulit dikuasai dibandingkan dengan tiga kompetensi lain bahkan oleh penutur asli bahasa sekalipun. Dalam menulis dibutuhkan keahlian dalam menguasai berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa.

Sejalan dengan itu, Akhadiah (1988, hlm. 2) menyatakan bahwa menulis sebuah karangan sederhana pun dituntut untuk memenuhi persyaratan dasar sama seperti menulis karangan rumit. Pada dasarnya sulit menulis didasari oleh sulitnya mencurahkan gagasan yang ada di pikiran ke dalam kata-kata. Akhadiah pun mengemukakan bahwa dengan menulis seseorang dapat mengenali potensi diri, mengembangkan gagasan, menguasai informasi, menilai gagasan secara objektif, mendorong seseorang belajar aktif, serta membiasakan berpikir dan berbahasa


(15)

secara tertib. Alwasilah (2013, hlm. 223) pun menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling terbengkalai dalam pendidikan bahasa. Hal ini disebabkan karena kurangnya praktik dan tidak terampilnya guru dalam mengajarkan keterampilan menulis. Kurangnya membaca dan kesadaran seseorang terhadap menulis pun menjadi penyebab yang menjadikan menulis itu sulit dan tidak menyenangkan. Permasalahan tersebut berpengaruh terhadap sulitnya proses penuangan ide terhadap tulisan. Siswa harus bisa meningkatkan keterampilan berbahasa terutama keterampilan membaca dan menulis.

Sulitnya menuangkan gagasan pikiran ke dalam tulisan menjadi masalah besar dalam pembelajaran menulis. Padahal kenyataanya Kemendikbud (2014a, hlm. 271) menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 memiliki peran yang sangat strategis sebagai penghela ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia diharapkan bisa menunjang ilmu pengetahuan seiring dengan perkembangan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif siswa terhadap perkembangan zaman. Selain itu dalam Kurikulum 2013, pengembangan kurikulum bahasa Indonesia menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis teks. Hal ini menganjurkan siswa untuk mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Siswa diharuskan untuk memiliki pengetahuan berbagai jenis teks bahasa Indonesia dan mempunyai keterampilan untuk membuatnya.

Bahasa Indonesia untuk tingkatan SMA/SMK dialokasikan 4 jam pelajaran perminggunya yang meliputi 15 jenis teks. Siswa diajak untuk memahami dan memproduksi setiap teks yang memiliki struktur dan ciri kebahasaan yang berbeda satu sama lain. Hal ini merupakan cerminan struktur berpikir siswa yang digunakan sebagai langkah untuk mengekspresikan pikiran yang dikehendaki dengan diorientasikan terhadap pencapaian tujuan sosial. Dengan demikian, semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa maka semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakan dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Namun dengan kendala keterampilan menulis yang dianggap sulit oleh siswa, tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 ini menjadi sangat sulit untuk dicapai.


(16)

Dari 5 jenis teks di tingkatan SMA/SMK yang terdapat di kelas XI diantaranya adalah teks ulasan film/drama. Teks ulasan film/drama ini mengajarkan siswa agar dapat berpikir kritis dan kreatif serta mampu menjadi apresiator yang santun. Betapa pentingnya mengapresiasi film atau drama, siswa diajak untuk dapat menilai dengan santun suatu film atau drama dengan mengindahkan penulisan kaidah strukturnya. Dengan memproduksi teks film/drama, siswa diajak untuk dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Pengembangan daya pikir dan kreativitas siswa pun dapat dikembangkan melalui kegiatan menulis teks film/drama ini. Namun pada kenyataannya dalam proses menulis sering ditemui beberapa kendala seperti sulitnya mendapatkan ide, memahami bahasan, menemukan topik, menggunakan diksi dan sebagainya. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi penulis agar siswa dapat menuliskan gagasan-gagasannya ke dalam sebuah tulisan dengan struktur dan penulisan yang benar.

Dari pemaparan di atas memunculkan pandangan bahwa pelajaran bahasa Indonesia sangat sulit dan membosankan sehingga minat atau motivasi terhadap pembelajaran kurang. Hal ini pun berpengaruh terhadap sulitnya untuk memahami konsep pelajaran dan pencapaian hasil belajar sehingga menjadi tidak optimal. Ditambah lagi dengan tuntutan perkembangan kurikulum yang tidak sedikit membuat siswa stres dan menjadikan belajar di sekolah kurang efektif. Oleh karena itu dibutuhkan peran guru dengan model pembelajaran yang inovatif menjadi sangat penting. Guru harus bisa membangkitkan minat dan ketertarikan terhadap menulis dan menghadirkan inovasi-inovasi pembelajaran yang menyenangkan untuk mengubah sudut pandang terhadap pembelajaran bahasa Indonesia menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Dengan menyukai pelajarannya akan membantu dalam mempermudah pemahamannya terhadap materi ajar dan dapat mengoptimalkan terhadap hasil belajar. Salah satunya adalah dengan menggunakan model MASTER atau model KUASAI yang diadaptasi dari pendekatan Accelerated Learning (Pembelajaran yang Dipercepat).

Model KUASAI merupakan akronim dari Kerangka pikiran untuk sukses, Uraikan faktanya, Apa maknanya, Sentakkan ingatan, Ajukan yang diketahui, dan Introspeksi; yang berasal dari model MASTER yang merupakan akronim dari


(17)

Motivating Your Mind, Aquiring the Information, Searching Out the Meaning,

Triggering the Memory, Exhibiting What You Know, Reflecting How You’ve

Learned. Model pembelajaran KUASAI diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang terdiri dari enam tahapan efektif yang dapat membantu seseorang lebih mudah dalam memperoleh dan mengingat suatu informasi. Model ini menunjukkan hubungan otak sebagai alat berpikir manusia dengan emosi yang positif sehingga mempermudah dalam menguasai pembelajaran. Model ini didisain sebagai model pembelajaran yang menggugah kemampuan siswa dan dapat mempercepat penguasaan pemahaman yang dilakukan secara menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan menimbulkan motivasi belajar siswa terus bertambah sehingga mempermudah untuk menerima beragam ilmu. Dengan demikian jelas bahwa model KUASAI ini bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat membantu siswa dalam memahami dan menerapkan konsep pembelajaran dengan meningkatkan pemahamannya dan dilakukan dengan menyenangkan.

Pada penelitian-penelitian sebelumnya, penerapan model KUASAI atau model MASTER ini sudah pernah dilakukan yaitu (1) Pengaruh Model “KUASAI” terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMK (Studi Eksperimen di Kelas X SMK Kimia Permentasi Bandung), (Opi Sopiyah, 2010). (2) Pengaruh Pembelajaran “KUASAI” terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP, (Eva Sukmawati, 2011)

Berdasarkan penelitian sebelumnya maka penelitian yang dilakukan peneliti merupakan sebuah model pembelajaran yang sama dengan mata pelajaran yang berbeda. Penelitian sebelumnya diterapkan dalam pembelajaran matematika, sedangkan penulis mencoba untuk menerapkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Teori dari model pembelajaran ini dirasa cocok dengan pelajaran bahasa Indonesia sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian

“Penerapan Model Pembelajaran KUASAI dalam Pembelajaran Menulis Teks

Ulasan Film/Drama (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)”.


(18)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama sebagai berikut.

1) Sulitnya menuangkan gagasan ide ke dalam sebuah tulisan dianggap menjadi kendala besar dalam pembelajaran menulis.

2) Pembelajaran yang sulit dan tantangan perkembangan kurikulum yang terus berkembang, tidak sedikit membuat siswa stres dan kurang efektif dalam belajar.

3) Kurangnya inovasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama membuat motivasi siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yang kurang dan tidak menyenangkan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana profil pembelajaran menulis teks ulasan film/drama pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi?

2. Bagaimana proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama dengan menggunakan model KUASAI pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis teks

ulasan film/drama di kelas eksperimen dan kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan model pembelajaran KUASAI pada pembelajaran menulis teks ulasan film/drama. Model pembelajaran KUASAI ini diajukan sebagai alternatif model pembelajaran mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan:

1) profil pembelajaran menulis teks ulasan film/drama siswa kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi;


(19)

2) proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama dengan menggunakan model KUASAI pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi;

3) apakah ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis teks ulasan film/drama di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut.

1) Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan mengetahui penerapan model pembelajaran KUASAI dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama.

2) Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam penggunaan model pembelajaran yang berbeda.

3) Bagi pembelajar, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik agar siswa dapat berantusias dalam mengikuti pembelajaran menulis teks ulasan film/drama.

F. Struktur Organisasi

Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu BAB I yang berisi uraian tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal skripsi. Pendahuluan memaparkan ihwal latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi, dan definisi operasional. BAB II memaparkan penjelasan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan variabel penelitian seperti ihwal model pembelajaran KUASAI, ihwal pembelajaran menulis teks ulasan film/drama, model KUASAI dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III memaparkan ihwal metodologi penelitian yang meliputi metode dan desain penelitian; teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengolahan data, dan sumber data. BAB IV memaparkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian yang dipaparkan dengan deskripsi profil pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi, deskripsi proses pelaksanaan model KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama, dan efektivitas pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.


(20)

BAB V berisi pemaparan penulis dalam memaknai dan menafsirkan hasil analisis temuan penelitian berupa simpulan, implikasi dan rekomendasi.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pengertian tentang konsep-konsep dalam penelitian ini, penulis menguraikan definisi operasional sebagai berikut.

1. Model KUASAI dalam penelitian ini merupakan model pembelajaran yang terdiri dari enam langkah dalam proses pembelajarannya yaitu KUASAI pikiran untuk sukses, Uraikan faktanya, Apa maknanya, Sentakkan ingatan, Ajukan yang diketahui, dan Introspeksi. Model KUASAI ini berasal dari model MASTER yang merupakan akronim dari Motivating Your Mind,

Aquiring the Information, Searching Out the Meaning, Triggering the Memory, Exhibiting What You Know, Reflecting How You’ve Learned. Model pembelajaran KUASAI diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang terdiri dari enam tahapan efektif yang dapat membantu seseorang lebih mudah dalam memperoleh dan mengingat suatu informasi. Model ini menunjukkan hubungan otak sebagai alat berpikir manusia dengan emosi yang positif sehingga mempermudah dalam menguasai pembelajaran. Model ini didisain sebagai model pembelajaran yang menggugah kemampuan siswa dan dapat mempercepat penguasaan pemahaman yang dilakukan secara menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan menimbulkan motivasi belajar siswa terus bertambah sehingga mempermudah untuk menerima beragam ilmu. Model KUASAI ini bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat membantu siswa dalam memahami dan menerapkan konsep pembelajaran dengan meningkatkan pemahamannya dan dilakukan dengan menyenangkan.

2. Kemampuan menulis teks ulasan film/drama dalam penelitian ini merupakan kegiatan menulis yang bertujuan agar siswa dapat berpikir kritis dan kreatif serta mampu menjadi apresiator yang santun. Dengan menulis teks ulasan film/drama ini siswa diajak untuk dapat menilai dengan santun suatu film atau drama dengan mengindahkan penulisan kaidah strukturnya. Selain itu, siswa diajak untuk dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan, pendapat, pemikiran, dan perasaannya ke dalam sebuah tulisan.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara khusus tentang metodologi penelitian yang meliputi metode dan desain penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengolah data dan sumber data.

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari adanya pemberian perlakuan (treatment) terhadap kelas eksperimen. Kelas eksperimen merupakan kelompok siswa yang diajarkan menggunakan model KUASAI sedangkan kelas kontrol adalah kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode ini menyelidiki pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini digunakan untuk membuktikan hipotesis peneliti mengenai adanya pengaruh penerapan model pembelajaran KUASAI (variabel bebas) dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama (variabel terikat).

2. Desain Penelitian

Adapun desain dalam penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi dengan bentuk Pretes-Posttes Control Group Design (Sugiyono, 2014, hlm.112). Metode ini membagi penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan kelas dilakukan secara random atau acak dari populasi yang ada. Sekait hal tersebut Sugiyono menjelaskan probability sampling yang merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota atau populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satu jenis probability sampling diantaranya adalah simple random sampling yang mengambil anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi karena anggota populasi dianggap homogen. Sampel diundi dengan memberikan nomor terlebih dahulu. Setelah dua kelas terpilih, langkah selanjutnya adalah pemberian tes awal (pretest) untuk


(22)

mengetahui bagaimana kemampuan awal kelas. Selanjutnya, perlakuan akan diberikan pada kedua kelas yang menjadi subjek penelitian, lalu kedua kelas tersebut diberi tes akhir (postest).

Adapun desain penelitian ini yang menggunakan Pretes-Posttes Control Group Design digambarkan seperti berikut.

Tabel 3.1

Desain Metode Penelitian Eksperimen Kelas Tes Awal

(pretest) Perlakuan

Tes Akhir (postest)

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 Y O4

Keterangan:

O1 : Tes Awal Kelas Eksperimen O2 : Tes Akhir Kelas Eksperimen

X : Perlakukan pada kelas eksperimen berupa penerapan model pembelajaran KUASAI

Y : Perlakukan pada kelas kontrol berupa penerapan model pembelajaran konvensional

O3 : Tes Awal Kelas Kontrol O4 : Tes Akhir Kelas Kontrol

Dalam desain ini kedua kelas tersebut diberi tes awal dengan tes yang sama (O1, O3). Kemudian kelas eksperimen diberi perlakuan khusus yaitu berupa penerapan model pembelajaran KUASAI (X)sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan khusus, pembelajaran biasa menggunakan model pembelajaran konvensional (Y). Setelah itu kedua kelas tersebut diberi tes yang sama sebagai tes akhir (O2, O4). Hasil dari keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik yang digunakan seperti berikut.


(23)

1. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk menggali data lebih dalam perihal profil pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Data dari teknik wawancara ini akan menjadi gambaran awal bagaimana proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama yang telah berlangsung di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Wawancara dilakukan kepada guru bahasa Indonesia yang langsung memberikan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data awal yang dibutuhkan secara tercatat. Data dari teknik ini akan membantu dalam menambah dan memperkuat gambaran awal proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama yang telah berlangsung di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Dokumentasi ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi.

3. Tes

Teknik tes ini digunakan untuk memperoleh data pembelajaran menulis teks ulasan film/drama dalam bentuk produk tulisan teks ulasan film/drama. Pemberian unjuk kerja ini berupa soal tes yang sama di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tes awal dan tes akhir.

4. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di SMK Negeri 1 Cimahi. Dalam proses tersebut peneliti berperan sebagai observer yang mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan kondisi siswa terhadap pembelajaran. Peneliti mengamati kegiatan tersebut dengan memperhatikan dokumen RPP yang digunakan dalam pembelajaran. Teknik observasi ini pun digunakan pada proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama ketika penerapan model pembelajaran KUASAI di kelas eksperimen. Observasi dilakukan oleh observer yang kompeten dan mumpuni dalam kegiatan belajar mengajar.


(24)

5. Angket

Teknik angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kesan dan pengalaman peserta didik dalam menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi di kelas eksperimen. Angket ini berupa pertanyaan yang diajukan peneliti tentang kesan dan pengalaman yang dialami peserta didik sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran KUASAI di kelas eksperimen.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2010, hlm. 203) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah di olah. Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dalam penelitian ini dibuat seperangkat instrumen yang meliputi pedoman lembar wawancara, pedoman lembar tes, pedoman perlakuan pembelajaran, pedoman lembar observasi, dan lembar angket.

1. Pedoman Lembar Wawancara

Lembar wawancara digunakan sebagai petunjuk dalam menggali data perihal profil pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Lembar ini berisi sepuluh pertanyaan untuk menjawab gambaran awal proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama yang telah berlangsung di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Narasumber dari wawancara ini adalah Dra. Hj Atin Sri Rahayu sebagai guru bahasa Indonesia yang langsung memberikan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Berikut adalah lembar wawancara yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Lembar Wawancara

1. Model apa yang pernah diterapkan dalam proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI?

2. Bagaimana pendapat ibu mengenai penerapan model tersebut pada pembelajaran menulis teks ulasan film/drama tersebut?


(25)

4. Bagaimana suasana belajar ketika menggunakan model tersebut?

5. Bagaimana reaksi siswa terhadap pembelajaran menulis teks ulasan film/drama?

6. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI?

7. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi?

8. Bagaimana kesan ibu saat mengajar menulis teks ulasan film/drama di kelas XI?

9. Apa saran yang ibu sampaikan berkaitan dengan menulis teks ulasan film/drama di kelas XI?

10.Bagaimana penggunaan RPP Kurikulum 2013 dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Cimahi?

2. Pedoman Lembar Tes

Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tercapai tidaknya dalam meninjau objek yang dievaluasi. Materi tes yang diberikan kepada siswa mengacu pada materi pelajaran yang digunakan sebagai materi dalam penelitian yaitu kemampuan menulis teks ulasan film/drama. Tes yang digunakan ini berupa sebuah soal uraian yaitu menulis teks ulasan film/drama. Tes dilakukan di dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol disaat tes awal dan tes akhir. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan film/drama setelah diberi perlakuan. Perbandingan hasil dari tes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah model yang diterapkan dalam proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama efektif atau tidak. Berikut lembar tes yang digunakan pada penelitian ini.

Tabel 3.3

Lembar Tes Kemampuan Menulis Teks Ulasan Film/Drama Petunjuk:

1. Mohon diisi dengan sebaik-baiknya, jawaban Anda membantu penelitian saya.

2. Tes ini dilakukan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran bahasa Indonesia.


(26)

3. Silahkan tulis jawaban di lembar jawaban yang sudah disediakan! 4. Cantumkan nama dan kelas!

5. Simaklah film yang ditayangkan dengan cermat!

Soal

Tulislah teks ulasan dari film yang ditayangkan dengan struktur dan kaidah yang benar!

Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam tes menulis teks ulasan film/drama antara lain (1) Isi, (2) Struktur teks, (3) Kaidah teks, (4) Tata bahasa, dan (5) mekanik. Berikut adalah pedoman tes dan penskoran untuk menulis teks ulasan film/drama pada penelitian ini.

Tabel 3.4

Pedoman Penilaian Teks Ulasan Film/Drama

Aspek Aspek Penilaian Skor Kriteria Bobot Skor

Maksimal

Isi

Jika memuat: 1. Judul relevan

dengan isi teks ulasan film/drama 2. Memuat tafsiran

yang sesuai dengan film yang diulas

3. Memuat komentar yang sopan dan santun

4. Sesuai dengan prosedur teks ulasan film/drama

4 Terdapat seluruh (4) aspek isi

8 32

3 Terdapat 3 aspek isi 2 Terdapat 2 aspek isi

1 Terdapat 1 aspek isi

Str

uk

tur

T

eks

Struktur teks ulasan film/drama terdiri dari 1. Orientasi

4 Memuat seluruh (4)

aspek struktur teks 5 20 3 Memuat 3 aspek struktur


(27)

2. Tafsiran isi 3. Evaluasi 4. Rangkuman

teks

2 Memuat 2 aspek struktur teks

1 Memuat 1 aspek struktur teks Kai d ah T ek s

Kaidah teks ulasan film/drama

mengandung

1. Penggunaan kata sifat

2. Menggunakan kata yang menyatakan perincian aspek 3. Pendapat yang

ditunjang oleh fakta

4. Kata teknis pada bidang film/drama

4 Memuat seluruh (4) aspek kaidah teks

5 20

3 Memuat 3 aspek kaidah teks

2 Memuat 2 aspek kaidah teks

1

Memuat 1 aspek kaidah teks T at a B ah asa Penggunaan bahasa pada teks ulasan film/drama meliputi ketepatan pemilihan kata tanpa mengaburkan makna dan penggunaan kalimat efektif 4

Jika menguasai aturan penggunaan bahasa; tanpa kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat tanpa mengaburkan makna dan penggunaan kalimat efektif.

5 20

3

Jika kadang-kadang terjadi kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat dan penggunaan kalimat

efektif; tidak

mengaburkan makna. 2 Jika sering terjadi


(28)

kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat dan penggunaan kalimat efektif; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.

1

Jika tidak menguasai penggunaan bahasa;

terdapat banyak

kesalahan dalam

pemilihan kata yang tepat dan penggunaan kalimat efektif. M ek an ik Menguasai aturan penulisan yang disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) 4

Menguasai aturan penulisan; tidak terdapat kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf

2 8

3

Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

2

Sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tulisan tangan tidak jelas; makna


(29)

membingungkan atau kabur

1

Tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca

Skor Ideal 100

diadaptasi dari Nurgiyantoro (2014, hlm. 439) Hasil penilaian dihitung dengan rumus:

Nilai = Skor yang diperolehSkor Ideal x

3. Pedoman Perlakuan Pembelajaran

Pada kelas eksperimen dilakukan dua kali tes yaitu tes awal sebelum mendapatkan perlakukan dan tes akhir setelah mendapatkan perlakuan model KUASAI. Berikut ini bagan dari pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen.

Bagan 3.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

Pada bagan 3.1 di atas menunjukkan alur pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen. Alur tersebut dipaparkan sebagai berikut.

 Pada tahap pertama penelitian, peneliti mengadakan tes awal menulis teks ulasan film/drama dari film pendek yang bertema mensyukuri sesuatu yang dimiliki dengan judul “Gadis di Ruang Tunggu”.

Tes Awal

Perlakuan 1

Perlakuan 2

Perlakuan 3


(30)

 Pada tahap kedua penelitian, peneliti memberikan perlakuan yang menerapkan model pembelajaran KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama dari film pendek bertema perjuangan yang berjudul “Sang Penjahit”.

 Pada tahap ketiga penelitian, peneliti memberikan perlakuan yang menerapkan model pembelajaran KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama dari film pendek bertema mempercayai takdir dan kehendak tuhan yang berjudul “The New Found”.

 Pada tahap keempat penelitian, peneliti memberikan perlakuan yang menerapkan model pembelajaran KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama dari film pendek bertema korupsi yang berjudul “Selamat Siang

Risa!”.

 Pada tahap kelima penelitian, peneliti mengadakan tes akhir dengan menulis

teks ulasan film/drama dari film pendek yang berjudul “Gadis di Ruang

Tunggu”. Pada tahap terakhir ini merupakan pembuktian dari hasil perlakuan

yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Deskripsi perlakuan tercantum dalam instrumen perlakuan berupa ancangan model kemudian disusun menjadi skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ancangan model pembelajaran KUASAI dan skenario pembelajaran menulis teks ulasan film/drama adalah sebagai berikut.

1) Ancangan model

Ancangan model merupakan landasan bagi penyusunan instrumen perlakuan. Ancangan model ini diuraikan seperti rasional, tujuan, prinsip dasar, sintaks, serta evaluasi pembelajaran dari model pembelajaran KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama seperti berikut.

a) Rasional

Sejatinya banyak cara atau model pembelajaran yang digunakan dalam memberikan pemahaman terhadap materi yang diajarkan kepada siswa. Hal tersebut berupaya untuk memberikan alternatif pilihan kepada siswa dalam meningkatkan pemahaman dan menerapkan konsep pembelajaran dengan menyenangkan. Salah satu model yang dimaksud adalah model pembelajaran KUASAI. Model KUASAI merupakan model dari pendekatan Accelerated Learning yang berasal dari model MASTER. Model ini menunjukkan hubungan


(31)

otak sebagai alat berpikir manusia dengan emosi yang positif sehingga mempermudah dalam menguasai pembelajaran. Model ini menggunakan teknik belajar yang cocok dengan gaya belajar siswa yang alami sehingga belajar terasa lebih mudah dan menjadi lebih cepat. Dengan penggunaan peta pikiran di dalamnya, model pembelajaran ini dapat menggugah kemampuan siswa dan dapat mempercepat penguasaan pemahaman yang dilakukan secara menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan menimbulkan motivasi belajar siswa terus bertambah sehingga mempermudah untuk menerima beragam ilmu.

Demikian halnya dengan menulis yang tidak mudah untuk dilakukan. Untuk menulis dibutuhkan ide atau gagasan yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan menjadi teks yang utuh. Pada saat menuangkan ide ke tulisan, tentunya dibutuhkan proses berpikir untuk mengembangkan atau menuangkan ide-ide tersebut ke dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Berdasarkan hal tersebut, model KUASAI diasumsikan mampu membantu siswa untuk menuliskan teks ulasan film/drama dengan alasan dapat membantu dalam:

1) membentuk sikap positif dalam pembelajaran; 2) mengumpulkan ide-ide yang kritis di dalam otak;

3) mengembangkan ide-ide yang telah diidentifikasi menjadi kerangka teks; 4) membantu menuangkan ide ke dalam bentuk teks ulasan film/drama; 5) memudahkan dalam mengevaluasi teks ulasan film/drama;

6) menerapkan pembelajaran ke dalam konsep pikiran; 7) merefleksi diri dalam pembelajaran.

b) Tujuan

Tujuan umum dari penggunaan model KUASAI adalah untuk membuat siswa belajar membangun dan mengembangkan gagasan yang masih tersimpan di dalam otak yang kemudian dipaparkan melalui tulisan teks ulasan film/drama. Adapun secara khusus, penerapan model KUASAI ini agar siswa mampu:

1) membentuk sikap positif dalam belajar bahasa Indonesia; 2) menggali ide/gagasan yang didapat setelah menonton film; 3) menganalisis gagasan yang didapat menjadi kerangka teks;


(32)

4) menyusun dan mengembangkan kerangka teks ke dalam teks ulasan film/drama.

c) Prinsip Dasar Model KUASAI

Model KUASAI pada dasarnya memberi pilihan belajar bagaimana belajar dan belajar bagaimana berpikir sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan diri. Selain itu, belajar dengan menyenangkan merupakan kunci untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses belajar, hal ini dalam menulis teks ulasan film/drama. Prinsip dasar dari model KUASAI diantaranya yaitu:

1) belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh; 2) belajar adalah berkreasi bukan mengonsumsi; 3) kerja sama membantu proses belajar;

4) pembelajaran berlangsung pada berbagai tingkatan secara simultan;

5) belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik); 6) emosi positif sangat membantu pembelajaran.

d) Sintaks

Sintaks atau rangkaian langkah-langkah dalam penerapan model KUASAI pada pembelajaran menulis teks ulasan film/drama ada enam tahapan. Berikut enam tahapan yang disingkat dengan KUASAI.

Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Siswa Kegiatan Guru

1. Kerangka pikiran untuk sukses

Siswa terlibat aktif dalam menciptakan sikap positif belajar pada diri masing-masing.

Membentuk sikap positif belajar siswa.

Guru memaparkan tujuan dan manfaat pembelajaran, menciptakan motivasi untuk siswa, dan memosisikan siswa untuk tenang dan tidak stres. 2. Uraikan

faktanya

Siswa memperhatikan penjelasan guru dan bertanya apabila ada yang

Guru memaparkan secara garis besar perihal teks ulasan film/drama dan tugas yang harus


(33)

belum paham.

Siswa dapat mengambil,

memperoleh, dan

menguraikan fakta dari materi yang akan dipelajari terutama pada film yang akan diulas Siswa membuat sketsa untuk mencatat hal penting sekait film yang diulas. (melibatkan kekuatan visual, auditori, dan kinestetik)

dikerjakan.

Guru memanfaatkan kegiatan yang melibatkan ketiga indra utama yaitu visual, audio, dan kinestetik dengan menayangkan film yang akan diulas.

3. Apa maknanya

Siswa mengembangkan kerangka teks ke dalam teks ulasan film/drama.

Guru membimbing siswa dalam menulis.

4. Sentakkan ingatan

Siswa mengulang lagi materi secara garis besar. Siswa memperhatikan

penjelasan dan

membandingkan dengan hasil tulisannya.

Guru memimpin untuk

mengulang lagi materi secara garis besar dan menjawab pertanyaan siswa bila ada yang bertanya.

5. Ajukan yang diketahui

Siswa menunjukkan hasil tulisannya kepada temannya. Teman dalam kelompok dapat bertanya maupun menanggapi hasil tulisan yang dibuatnya. Siswa memeriksa hasil

tulisannya dan

memperbaiki bila ada kesalahan.

Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisan


(34)

6. Introspeksi Siswa merefleksikan pengalaman belajarnya dengan apa yang dipelajari

dan bagaimana

mempelajarinya.

Guru menilai pembelajaran secara keseluruhan dan mengevaluasinya bersama peserta didik.

Berdasarkan sintaks model KUASAI di atas, akan terlihat dalam langkah-langkah pembelajaran menulis teks ulasan film/drama. Langkah-langkah-langkah tersebut akan terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung yang akan tercantum di dalam skenario pembelajaran.

e) Evaluasi

Evaluasi merupakan sebuah proses yang harus dilakukan untuk mengetahui sekaligus mengukur apakah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapai atau belum. Oleh karena itu, evaluasi disusun berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun evaluasi dari penerapan model KUASAI dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama ini berupa pengukuran terhadap hal-hal berikut:

1) Sikap positif tehadap pembelajaran;

2) Menggali ide/gagasan dari film yang ditayangkan;

3) Mengkritisi film yang ditayangkan dengan bahasa yang sopan dan santun; 4) Menyusun teks ulasan dari film yang ditayangkan sesuai dengan kaidah dan

struktur yang baik dan benar.

Evaluasi akhir yang digunakan adalah berupa tes tertulis dengan bentuk tes uraian yang mengandung komposisi teks ulasan film/drama.

2) Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran berupa instrumen RPP dalam melaksanakan proses pembelajaran menulis teks ulasan film/drama dengan menggunakan model KUASAI. Perlakuan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.


(35)

Tabel 3.6

Skenario Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cimahi Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI/Genap

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (3 kali pertemuan)

A. KOMPETENSI DASAR

4.2 Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama yang koheren sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat baik melalui lisan maupun tulisan.

Indikator:

4.2.1 Mampu memahami teks ulasan film/drama.

4.2.2 Mampu menyusun kerangka struktur teks ulasan film/drama. 4.2.3 Mampu memproduksi teks ulasan film/drama berdasarkan

kerangka struktur yang telah dibuat dengan memperhatikan isi, struktur, kaidah, karakteristik, jenis atau ragam, bentuk, bahasa dan EYD.

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian teks ulasan film/drama

- Teks yang berisi tafsiran dan komentar perihal film atau drama.

- Teks yang berisi interpretasi penilaian suatu film atau pementasan drama.

2. Struktur teks ulasan film/drama

- Orientasi

- Tafsiran isi

- Evaluasi


(36)

3. Kaidah teks ulasan film/drama

- Banyak menggunakan kata sifat sebagai bentuk pendapat dan penilaian unsur-unsur film/drama.

- Banyak menggunakan kata yang menyatakan perincian aspek.

- Banyak dijumpai pernyataan berupa pendapat yang ditunjang oleh fakta.

- Banyak menggunakan kata teknis di bidang film maupun bidang drama.

4. Penyajian teks ulasan harus memuat judul ulasan yang menarik, ringkas, namun tetep menggambarkan isi teks.

5. Penggunaan kalimat efektif dan EYD yang tepat ditekankan agar informasi bisa tersampaikan dengan baik terhadap pembaca.

C. MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Model : KUASAI (Kerangka pikiran untuk sukses, Uraikan faktanya, Apa maknanya, Sentakkan ingatan, Ajukan yang diketahui, dan Introspeksi)

D. ALAT, BAHAN, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Laptop

2. Proyektor dan layar 3. Spidol

4. Tayangan film pendek “Sang Penjahit”, “The New Found” dan “Selamat

Siang Risa!”

5. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Perlakuan Pertama

Kegiatan Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal

1. Peserta didik berdoa bersama


(37)

Kegiatan Inti

(Kuasai pikiran untuk sukses)

1. Guru menyampaikan model pembelajaran KUASAI 2. Guru memaparkan tujuan dan manfaat pembelajaran 3. Siswa termotivasi dan tersugesti positif tentang

pembelajaran (memosisikan siswa untuk tidak stres) (Uraikan faktanya)

4. Siswa menggali pemahaman tentang teks ulasan film/drama

5. Guru menayangkan film pendek bertema perjuangan yang berjudul “Sang Penjahit”

6. Masing-masing siswa membuat sketsa catatan/kerangka tulisan sekait film tersebut (melibatkan ketiga indra utama yaitu visual, audio, dan kinestetik)

(Apa Maknanya)

7. Siswa mengembangkan sketsa catatan/kerangka tulisan ke dalam teks ulasan film/drama

8. Guru membimbing siswa dalam menulis (Sentakkan Ingatan)

9. Siswa mengulang materi secara garis besar.

10.Siswa memperhatikan penjelasan dan membandingkan dengan hasil tulisannya.

(Ajukan yang diketahui)

11.Siswa menunjukkan hasil tulisan kepada teman satu kelompok dengan menukarkan hasil tulisannya 12.Siswa berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisannya

bersama teman kelompok

13.Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisan

(Introspeksi)

14.Siswa memperbaiki hasil tulisannya yang telah dievaluasi

(150 menit)


(38)

15.Perwakilan siswa membacakan hasil tulisannya yang telah dievaluasi

16.Siswa merefleksikan pengalaman belajarnya dengan apa yang dipelajari dan bagaimana mempelajarinya

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 15 menit

2. Perlakuan Kedua

Kegiatan Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal

1. Peserta didik berdoa bersama

2. Guru menyapa dan mengecek presensi siswa 15 menit

Kegiatan Inti

(Kuasai pikiran untuk sukses)

1. Guru menyampaikan model pembelajaran KUASAI 2. Guru memaparkan tujuan dan manfaat pembelajaran 3. Siswa termotivasi dan tersugesti positif tentang

pembelajaran (memosisikan siswa untuk tidak stres) (Uraikan faktanya)

4. Siswa menggali pemahaman tentang teks ulasan film/drama

5. Guru menayangkan film pendek bertema mempercayai takdir dan kehendak tuhan yang

berjudul “The New Found

6. Masing-masing siswa membuat sketsa catatan/kerangka tulisan sekait film tersebut (melibatkan ketiga indra utama yaitu visual, audio, dan kinestetik)

(Apa Maknanya)

7. Siswa mengembangkan sketsa catatan/kerangka tulisan ke dalam teks ulasan film/drama

8. Guru membimbing siswa dalam menulis (Sentakkan Ingatan)

9. Siswa mengulang materi secara garis besar.

10.Siswa memperhatikan penjelasan dan

(150 menit)


(39)

membandingkan dengan hasil tulisannya. (Ajukan yang diketahui)

11.Siswa menunjukkan hasil tulisan kepada teman satu kelompok dengan menukarkan hasil tulisannya 12.Siswa berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisannya

bersama teman kelompok

13.Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisan

(Introspeksi)

14.Siswa memperbaiki hasil tulisannya yang telah dievaluasi

15.Perwakilan siswa membacakan hasil tulisannya yang telah dievaluasi

16.Siswa merefleksikan pengalaman belajarnya dengan apa yang dipelajari dan bagaimana mempelajarinya

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 15 menit

3. Perlakuan Ketiga

Kegiatan Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal

1. Peserta didik berdoa bersama

2. Guru menyapa dan mengecek presensi siswa 15 menit

Kegiatan Inti

(Kuasai pikiran untuk sukses)

1. Guru menyampaikan model pembelajaran KUASAI 2. Guru memaparkan tujuan dan manfaat pembelajaran 3. Siswa termotivasi dan tersugesti positif tentang

pembelajaran (memosisikan siswa untuk tidak stres) (Uraikan faktanya)

4. Siswa menggali pemahaman tentang teks ulasan film/drama

5. Guru menayangkan film pendek bertema korupsi yang berjudul “Selamat Siang Risa!”

6. Masing-masing siswa membuat sketsa

(150 menit)


(40)

catatan/kerangka tulisan sekait film tersebut (melibatkan ketiga indra utama yaitu visual, audio, dan kinestetik)

(Apa Maknanya)

7. Siswa mengembangkan sketsa catatan/kerangka tulisan ke dalam teks ulasan film/drama

8. Guru membimbing siswa dalam menulis (Sentakkan Ingatan)

9. Siswa mengulang materi secara garis besar.

10.Siswa memperhatikan penjelasan dan membandingkan dengan hasil tulisannya.

(Ajukan yang diketahui)

11.Siswa menunjukkan hasil tulisan kepada teman satu kelompok dengan menukarkan hasil tulisannya 12.Siswa berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisannya

bersama teman kelompok

13.Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan mengevaluasi hasil tulisan

(Introspeksi)

14.Siswa memperbaiki hasil tulisannya yang telah dievaluasi

15.Perwakilan siswa membacakan hasil tulisannya yang telah dievaluasi

16.Siswa merefleksikan pengalaman belajarnya dengan apa yang dipelajari dan bagaimana mempelajarinya

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 15 menit

4. Pedoman Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama dengan menggunakan model pembelajaran KUASAI. Observasi ini pun menjadi bahan evaluasi peneliti untuk perlakuan selanjutnya, sehingga peneliti mudah menindak lanjuti hasil


(41)

observasi perlakuan. Dengan observasi ini pun peneliti dapat melihat proses pembelajaran yang dilakukan guru dan respon siswa terhadap perlakuan. Pada lembar observasi ini disediakan dua skala pilihan yaitu Ada dan Tidak. Dalam menganalisis lembar observasi ini, skala kualitatif diubah ke dalam skala kuantitatif. Untuk pertanyaan ya, diberi skor 1 dan untuk jawaban tidak, diberi skor 1.

Tabel 3.7

Observasi Aktivitas Guru

Hari/Tanggal : Pertemuan Ke : Nama Observer :

Petunjuk!

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda!

No Aktivitas Guru Ada Tidak

1. Menarik perhatian siswa 2. Memotivasi siswa

3. Memberi acuan materi ajar yang akan disajikan

4. Memberikan tujuan dan manfaat dari materi yang akan dipelajari

5. Menyugesti siswa tentang belajar yang menyenangkan 6. Mengondisikan siswa untuk rileks dan tidak tegang

7.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari

8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 9. Menyuguhkan pembelajaran yang melibatkan ketiga

indra yaitu visual, audio, dan kinestetik

10. Menampilkan media yang menarik perhatian siswa 11. Membimbing siswa menyimak tayangan

12. Membimbing untuk membuat sketsa catatan dengan kreatif


(42)

13. Memberikan arahan untuk mengembangkan tulisan dari sketsa yang sudah dibuat

14. Membimbing siswa dalam mengembangkan sketsa catatan ke tulisan

15. Mengulang materi secara garis besar bersama siswa 16. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

hasil kerjanya

17. Memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa

18. Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk memberi pendapat tentang hasil kerja temannya

19. Memimpin untuk merefleksi dan mengevaluasi pembelajaran hari ini secara keseluruhan bersama siswa

Tabel 3.8

Observasi Aktivitas Siswa

Hari/Tanggal : Pertemuan Ke : Nama Observer :

Petunjuk!

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda!

No. Aktivitas Siswa Ada Tidak

1. Antusiasme terhadap pembelajaran menulis teks ulasan film/drama

2. Siswa termotivasi terhadap pembelajaran menulis yang menyenangkan

3. Siswa tersugesti terhadap pembelajaran 4. Siswa memperhatikan penjelasan guru


(43)

6. Siswa aktif bertanya

7. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru untuk menggali pengetahuan awal siswa

8. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi 9. Siswa memperhatikan tayangan dengan antusias 10. Siswa mencatat hal penting dari video

11. Siswa membuat sketsa catatan dengan warna yang menarik

12. Siswa mengembangkan sketsa catatan menjadi teks ulasan film/drama

13. Siswa menguraikan gagasan ide sesuai dengan yang digambar di sketsa

14. Siswa tidak mengalami hambatan ketika proses menulis teks ulasan film/drama

15. Siswa mencatat dan memperhatikan pengulangan materi secara garis besar

16. Siswa mengevaluasi hasil tulisan temannya sesuai dengan kaidah yang sesuai

17. Siswa memperbaiki kembali tulisan yang telah dievaluasi 18. Perwakilan siswa menunjukan hasil kerjanya

19. Siswa diberi apresiasi

20. Siswa lain diperbolehkan memberi pendapat terhadap hasil kerja yang sudah ditampilkan

21. Siswa merefleksi pembelajaran hari ini bersama guru

.

5. Pedoman Lembar Angket

Pedoman angket atau kuisioner tertutup ini digunakan peneliti yang bertujuan untuk memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas eksperimen. Angket diberikan dua kali, setelah pelaksanaan tes awal dan setelah pelaksanaan tes akhir. Angket yang diberikan setelah pelaksanaan tes awal digunakan untuk melihat gambaran awal


(44)

tentang pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi. Sedangkan, angket yang diberikan setelah pelaksanaan tes akhir digunakan untuk melihat respons siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan perlakuan model KUASAI terhadap pembelajaran menulis teks ulasan film/drama.

Angket ini disusun mengacu pada skala pilihan yang terdiri atas 10 pertanyaan di tes awal dan 5 pertanyaan di tes akhir yang berkaitan dengan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama. Pada angket disediakan dua skala pilihan yaitu ya dan tidak. Dalam menganalisis hasil angket, skala kualitatif diubah ke dalam skala kuantitatif. Untuk pertanyaan ya, diberi skor 1 dan untuk jawaban tidak, diberi skor 1.

Tabel 3.9

Lembar Angket Tes Awal Petunjuk!

1. Mohon diisi dengan sejujur-jujurnya, jawaban Anda membantu penelitian saya.

2. Angket ini dilakukan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Cantumkan nama dan kelas!

4. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat!

5. Gunakan tanda centang (√) pada jawaban yang paling sesuai di kolom yang sudah disediakan!

Nama : __________ Kelas : __________

No. Pertanyaan

Alternatif Jawaban Ya Tidak

1. Apakah kamu menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia?

2. Apakah kamu pernah menulis teks ulasan film/drama? 3. Apakah menulis teks ulasan film/drama itu sulit? 4. Apakah kamu suka menulis teks ulasan film/drama?


(45)

5. Apakah kamu menemukan kendala dalam menulis teks ulasan film/drama?

6. Apakah kamu mudah menuliskan ide ketika menulis teks ulasan film/drama?

7. Apakah kamu memiliki kendala dalam mengembangkan ide ke tulisan?

8. Apakah kamu tahu manfaat dan tujuan menulis teks ulasan film/drama?

9.

Apakah cara yang digunakan gurumu dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama itu membosankan?

10. Apakah kamu pernah diajari menulis teks ulasan film/drama dengan model KUASAI oleh gurumu?

Terima Kasih Atas Tanggapannya… Tabel 3.10

Lembar Angket Tes Akhir Petunjuk!

1. Mohon diisi dengan sejujur-jujurnya, jawaban Anda membantu penelitian saya.

2. Angket ini dilakukan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Cantumkan nama dan kelas!

4. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat!

5. Gunakan tanda centang (√) pada jawaban yang paling sesuai di kolom yang

sudah disediakan!

Nama : __________ Kelas : __________

No. Pertanyaan

Alternatif Jawaban Ya Tidak

1. Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis teks ulasan film/drama dibandingkan dengan


(46)

sebelumnya?

2. Apakah kamu menyukai model pembelajaran KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama?

3.

Apakah dengan model pembelajaran KUASAI bisa meningkatkan pemahaman dalam menulis teks ulasan film/drama?

4. Apakah dengan model pembelajaran KUASAI bisa mempermudah dalam menulis teks ulasan film/drama? 5. Apakah sekarang kamu menjadi lebih menyukai

pelajaran bahasa Indonesia?

Terima Kasih Atas Tanggapannya… D. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif, yaitu mendeskripsikan hasil pengolah data berdasarkan pengamatan dan interpretasi terhadap data yang ada. Data yang dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil penerapan model pembelajaran KUASAI dalam menulis teks ulasan film/drama. Data yang telah diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Pengolahan data bertujuan untuk mengolah data mentah menjadi data yang lebih spesifik. Langkah-langkah pengolahan data meliputi beberapa tahap yaitu sebagai berikut.

1) Tahap pengumpulan data, tahap ini merupakan tahap pengumpulan awal dari data-data yang telah diperoleh atau dikumpulkan dari hasil observasi, tes, wawancara, angket dan dokumen.

2) Tahap pengolahan data, tahap ini merupakan tahap menganalisis data yang telah dinilai oleh tim penilai. Data kuantitatif seperti angket, hasil observasi, hasil tulisan teks ulasan film/drama siswa di kelas eksperimen dan kontrol akan diolah menggunakan statistik.

3) Tahap temuan hasil, tahap ini merupakan tahap yang diperoleh setelah dilakukan analisis data yang dapat memberikan gambaran atau fakta di lapangan. Pada tahap ini, peneliti akan dapat menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.


(47)

Data kuantitatif yang telah diperoleh diolah melalui penghitungan statistik yang melewati beberapa uji yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji homogenitas, uji normalitas dan uji hipotesis.

1. Uji Validitas

Sebelum melakukan penilaian dan pengujian statistik dilakukan validasi penilaian kepada orang yang ahli di bidangnya agar penilaian tidak bersifat subjektif dan dapat dipercaya kebenarannya. Uji validitas instrumen ini menggunakan penilaian uji pakar yang diberikan kepada seseorang yang ahli dalam bidang ini. Persetujuan pakar dapat dilihat pada Lampiran 3. Adapun penimbang yang berperan sebagai judment expert dalam penelitian ini adalah a) Dr. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd., dosen departemen Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia.

b) Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd., dosen departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia.

Berikut adalah hasil rekapitulasi hasil uji pakar terhadap instrumen penelitian.

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Uji Pakar

No. Nama Penimbang Bidang

Keahlian Rekomendasi

1. Dr. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd.

Pendidikan Bahasa Indonesia

1. Gunakan huruf kapital pada akronim

KUASAI.

2. Pada lembar observasi siswa, tambahkan aktivitas yang memperlihatkan aktivitas menulisnya.

2. Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd.

Pendidikan Bahasa Indonesia

1. Pemilihan film

disesuaikan dengan usia anak SMK.

2. Jangan menggunakan film yang mengandung


(48)

SARA, kekerasan. Pilih film yang bermanfaat positif untuk siswa. 3. Film yang ditayangkan

ketika tes dan ketika perlakuan harus beda. 4. Penggunaan tahapan

model pembelajaran masukan ke dalam angket.

Setelah melakukan validasi, langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Melakukan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia kelas XI.

2. Menganalisis rancangan rencana pembelajaran dan proses kegiatan belajar mengajar yang digunakan guru tersebut.

3. Mengolah gambaran awal dari wawancara dan analisis rancangan pembelajaran yang digunakan guru.

4. Mengolah hasil observasi ketika perlakuan di kelas eksperimen dengan rumus

Penilaian =Skor rata − rata dari tiga observerSkor Ideal x %

5. Menilai dan menganalisis data tes awal dan tes akhir. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut.

1) Menganalisis teks ulasan film/drama tes awal dan tes akhir siswa sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.

2) Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa untuk masing-masing komponen, kemudian skor dari setiap aspek dijumlahkan.

3) Mengolah skor tes awal dan tes akhir menjadi nilai akhir dengan rumus:

Nilai = Skor yang diperolehSkor Ideal x

4) Hasil tes awal dan akhir tersebut dirata-ratakan dari tiga penilai dengan rumus:


(49)

Nilai Akhir = Penilai + Penilai + Penilai

Tabel 3.12

Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Empat Interval Persentase

Tingkat Penguasaan

Skala Ubahan Skala Empat

Keterangan 1 – 4 D – A

91 – 100 4 A Baik Sekali

75 – 90 3 B Baik

60 – 74 2 C Cukup

< 59 1 D Kurang

diadaptasi dari Nurgiyantoro (2014, hlm.252)

6. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir.

7. Menghitung hasil pengamatan berupa angket (kuisioner)

Pengolahan dan penganalisisan angket dimulai dengan menghitung dan mempresentasekannya sesuai rumus berikut.

� = ℎ % atau � = %

Keterangan:

P = persentase hasil angket

fo = keseluruhan jawaban yang dipilih responden tiap satu pertanyaan

N = jumlah responden keseluruhan 8. Uji reliabilitas antarpenimbang

Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarpenimbang. Uji reliabilitas dilakukan untuk menghindari adanya penilaian secara subjektif. Perhitungan reliabilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu

a. Menghitung determinan

dt2 = Ʃ� � Keterangan:


(50)

dt2 = determinan

Ʃ� = kuadrat dari jumlah skor total

= banyaknya item (dari penimbang)

� = banyaknya siswa (testi) b. Menghitung jumlah kuadrat siswa

SSt ∑ dt2 = ∑�

� − ��

Keterangan:

SSt ∑ dt2 = jumlah kuadrat siswa

∑� = jumlah kuadrat benar dari seluruh siswa

= banyaknya item (dari penimbang)

dt2 = determinan

c. Menghitung kuadrat penimbang

SS2∑ d2p = (∑� )− ��

Keterangan:

SS2∑ d2p = jumlah kuadrat penilai

∑�� = jumlah kuadrat benar dari seluruh penimbang

� = banyaknya siswa (testi)

dt2 = determinan

d. Menghitung jumlah kuadrat total SStot∑ X 2t = ∑x2–�� Keterangan:

SStot∑ X 2t = jumlah kuadrat total penilaian

∑x2

= jumlah kuadrat dari setiap hasil siswa

dt2 = determinan

e. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

d 2kk = SStot∑ X 2t –SSt ∑ dt2– SS2∑ d2p

Keterangan:

d 2kk = jumlah kuadrat kekeliruan SStot∑ X 2t = jumlah kuadrat total penilaian


(51)

SSt ∑ dt2 = jumlah kuadrat siswa SS2∑ d2p = jumlah kuadrat penimbang

f. Setelah data dihitung, data dimasukan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of Varians).

Tabel 3.13

Tabel ANAVA (Analisys Of Varians)

Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt ∑ dt2 N-1 t ∑

− (Vt)

Penguji SS2∑ d2p K-1

Kekeliruan ∑ d 2kk (N-1)(K-1) ∑

− �− (Vkk)

g. Setelah hasil data-data di masukan ke dalam format ANAVA, reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan menggunakan rumus Hyot:

r11 = Vt − VV kk

t

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari Vt = varian dari tes

Vkk = varian dari kekeliruan

h. Setelah itu hasil penghitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.14 Tabel Guilford

Besar Nilai r Interpretasi

Antara 0,80 – 1,00 Tinggi

Antara 0,60 – 0,80 Cukup

Antara 0,40 – 0,60 Agak rendah

Antara 0,20 – 0,40 Rendah

Antara 0,00 – 0,20 Sangat rendah (Tak berkorelasi)

Arikunto (2010, hlm. 319) 9. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat


(1)

66

Siswa Kelas XI RPL A 18 17 35

Siswa Kelas XI RPL B 18 17 35

Siswa Kelas XI TP4 A 11 22 33

Siswa Kelas XI TP4 B 12 22 34

Jumlah 417 189 606

Bagian Tata Usaha SMK Negeri 1 Cimahi

2. Sampel

Sampel dalam penelitian akan ditujukan pada siswa-siswa yang menduduki dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan sampel dilakukan secara acak atau random karena anggota populasi dianggap homogen yaitu semua populasi memiliki strata yang sama sebagai siswa kelas XI. Maka, pemilihan sampel dilakukan tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2014, hlm.120). Sampel diundi dengan memberikan nomor terlebih dahulu. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas XI TEK A, sedangkan kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas XI TPTU B. Adapun data sebaran siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.16 Sampel Penelitian

Populasi

Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Kelas Eksperimen 17 14 31

Kelas Kontrol 29 5 34

Jumlah 46 19 65


(2)

Rose Novia Nur Kusumawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bab ini memaparkan simpulan, implikasi dan rekomendasi dari penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di SMK Negeri 1 Cimahi belum

dilakukan secara maksimal. Hal tersebut diperjelas oleh guru yang masih terkendala dalam pembelajaran sehingga belum maksimal dalam mengajarkan teks ulasan film/drama, terutama dalam pembelajaran menulis. Meskipun format RPP sudah sesuai dengan Kurikulum 2013, namun pembelajaran yang dilakukan kurang sejalan dengan RPP yang digunakan. Guru belum bisa memahamkan materi teks ulasan film/drama yang masih asing didengar dan belum banyak bacaan mengenai teks tersebut. Selain itu dari kondisi siswa membuktikan bahwa siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran menulis. Siswa menganggap bahwa menulis teks ulasan itu sulit. Siswa terkendala oleh sulitnya mengembangkan ide ke dalam tulisan. Selain itu, siswa belum paham mengenai teks ulasan film/drama. Hasil pembelajaran tersebut diketahui berdasarkan profil pembelajaran yang telah diteliti terdiri atas tiga hal berupa dokumen RPP, proses belajar-mengajar dan kondisi siswa.

2. Proses pembelajaran menulis teks ulasan/drama dengan menggunakan model KUASAI (Kerangka pikiran untuk sukses, Uraikan faktanya, Apa maknanya, Sentakkan ingatan, Ajukan yang diketahui, Introspeksi) dilakukan setelah mengetahui profil pembelajaran menulis teks ulasan film/drama di SMK Negeri 1 Cimahi. Pada proses pembelajarannya dilakukan berdasarkan sintaks atau langkah-langkah penerapannya. Perlakuan di kelas eksperimen dilakukan sebanyak tiga kali. Pelaksanaan proses pembelajaran pada perlakuan pertama cukup baik, namun pada perlakuan kedua dan ketiga termasuk sangat baik. Hasil tersebut diperoleh dari pengolahan data observasi aktivitas guru dan


(3)

161

siswa yang terlihat adanya peningkatan. Peningkatan tersebut tidak lepas dari hasil evaluasi dan refleksi perlakuan di hari sebelumnya.

3. Terdapat perbedaan peningkatan dalam menulis teks ulasan film/drama di kelas eksperimen. Peningkatan tersebut signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil tersebut dapat terlihat dari hasil rata-rata kemampuan awal pada kelas eksperimen sebesar 63,23 pada kategori cukup dan belum mencapai KKM, serta dari nilai rata-rata kemampuan akhir sebesar 75,06 pada kategori baik dan sudah mencapai KKM. Sedangkan hasil rata-rata kemampuan awal pada kelas kontrol sebesar 60,03 dan rata-rata kemampuan akhir sebesar 64,21 yang keduanya termasuk kategori cukup dan belum mencapai KKM. Selain itu, hasil peningkatan kemampuan menulis teks ulasan film/drama terlihat setelah melakukan uji t yang menunjukkan hasil perhitungan 1,99 ≤ 3,81 ≥ 1,99 atau ttabel ≤ thitung≥ ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0

ditolak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran KUASAI efektif dalam pembelajaran menulis teks ulasan film/drama.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan simpulan tersebut, ada beberapa implikasi dan rekomendasi yang perlu disampaikan sekait dengan pembelajaran menulis teks ulasan film/drama seperti berikut.

1. Model pembelajaran KUASAI dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bagi

guru ataupun pengajar mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis. Hal tersebut dilakukan karena menulis merupakan kegiatan yang butuh keahlian khusus dan terlihat kompleks. Model ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan ide atau fakta ke sebuah teks ulasan film/drama. Model ini mampu menggugah kemampuan siswa dan mempercepat penguasaan pemahaman mengenai materi yang diajarkan khususnya dalam menulis teks ulasan film/drama. Pembelajaran yang digunakan pun terkesan menyenangkan sehingga mampu memberikan motivasi belajar terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia.


(4)

162

Rose Novia Nur Kusumawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA

2. Keefektifan dalam penerapan model pembelajaran KUASAI ini khususnya

dalam pembelajaran menulis dibutuhkan ketersediaan fasilitas pembelajaran, keaktifan siswa, dan peran guru yang harus benar-benar mampu membimbing siswa secara intensif selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Peneliti merekomendasikan model pembelajaran ini untuk diterapkan kembali

dalam pembelajaran menulis teks lainnya ataupun pada keterampilan bahasa lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI

Akhadiah, S. (1988). Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Alwasilah, A. C. & Alwasilah, S. S. (2013). Pokoknya menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hawadi, R. A. (2004). Akselerasi. Jakarta: Gramedia Widia Sarana.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014a). Permen nomor 60 tahun 2014 tentang kurikulum SMK lampiran III PMP bahasa

Indonesia SMK. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014b). Buku guru bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik SMA/MA/SMK/MAK

kelas XI. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. (2013). Kreatif berbahasa Indonesia untuk SMK/SMA kelas XI

berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kosasih, E. (2014). Jenis-jenis teks. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Meier, D. (2003). The accelerated learning handbook: Panduan kreatif & efektif

merancang program pendidikan dan pelatihan. Bandung: Kaifa.

Nurgiyantoro, B. (2014). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Rose, C. (2003). K.U.A.S.A.I lebih cepat: buku pintar accelerated learning. Bandung: Kaifa

Rose, C. & Nicholl, M. J., (2012). Accelerated learning for the 21st century: cara


(6)

164

Rose Novia Nur Kusumawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM/DRAMA

Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Penerbit Angkasa.

Sopiyah, O. (2010). Pengaruh model “KUASAI” terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa SMK (Studi eksperimen di kelas X

SMK Kimia Permentasi Bandung). (Skripsi). Program Sarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Subana, Rahadi, M., & Sudrajat. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sukmawati, E. (2011). Pengaruh pembelajaran “KUASAI” terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa SMP. (Skripsi). Program Sarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2012). Kurikulum dan

pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah

Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Warsono & Hariyanto. (2013). Pembelajaran aktif teori dan asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.