PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV.

(1)

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Tri Ratih Mulyaningsih 1103292

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Oleh

Tri Ratih Mulyaningsih

Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Tri Ratih Mulyaningsih 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, di fotokopi atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

(4)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Metode Pembelajaran SQ3R ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Metode SQ3R ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Metode SQ3R ... Error! Bookmark not defined. 3. Kelebihan Metode SQ3R ... Error! Bookmark not defined. 4. Langkah-langkah Penerapan Metode SQ3R ... Error! Bookmark not defined.

B. Hakikat Membaca ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Membaca ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Membaca ... Error! Bookmark not defined. 3. Aspek-aspek Membaca ... Error! Bookmark not defined. 4. Jenis-jenis Membaca ... Error! Bookmark not defined. C. Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined.


(5)

1. Pengertian Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined. 3. Jenis-jenis Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined. 4. Tahap Pelaksanaan Membaca Pemahaman ... Error! Bookmark not defined.

5. Pengukuran Keterampilan Membaca Pemahaman Error! Bookmark not defined.

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not defined. E. Kerangka Pikir Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Tahap Awal/ Pra-penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Tahap Perencanaan Tindakan ... Error! Bookmark not defined. 3. Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. H. Rencana pengolahan dan uji keabsahan data ... Error! Bookmark not defined.

c. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not


(6)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Deksripsi Awal Pra-Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. C. Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(7)

DAFTAR TABEL

tabel 3. 1 Analisis Catatan Lapangan . ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. Tabel 3. 2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas ... ERROR! BOOKMARK NOT

DEFINED.

Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%)... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 1 Nilai Rata-Rata Kelas Dan Peningkatan Ketuntasan Belajar (%)

Membaca Pemahaman Siswa ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. Tabel 4. 2 Peningkatan Rata-Rata Skor Aspek Membaca Pemahaman ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 3 Nilai Rata-Rata Kelas Dan Peningkatan Ketuntasan Belajar (%)

Membaca Pemahaman Siswa ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. Tabel 4. 4 Peningkatan Rata-Rata Skor Aspek Membaca Pemahaman ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 5 Nilai Rata-Rata Kelas Dan Peningkatan Ketuntasan Belajar (%)

Membaca Pemahaman Siswa ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. Tabel 4. 6 Peningkatan Rata-Rata Skor Aspek Membaca Pemahaman ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Tabel 4. 7 Hasil Catatan Lapangan Siklus I ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.5

Tabel 4. 8 Hasil Catatan Lapangan Siklus II... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.29

Tabel 4. 9 Hasil Catatan Lapangan Siklus III ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.2

Tabel 4. 10 Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus I ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.6

Tabel 4. 11 Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus II

... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.8 Tabel 4. 12 Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus III


(8)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 13 Data Rekapitulasi Nilai Siklus I – III .. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.2


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. Gambar 3. 1 Model Siklus Ptk Oleh Kemmis Dan Mc Taggart ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 1 Perbandingan Pencapaian Skor Aspek Membaca Pemahaman

... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. Gambar 4. 2 Perbandingan Hasil Analisis Rata-Rata Nilai Tiap Siklus .... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

Gambar 4. 3 Peningkatan Ketuntasan Belajar (%) Membaca Pemahaman Siswa ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


(10)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV


(11)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji, merefleksi dan melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia yang terfokus kepada upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV di salah satu SD Negeri dalam kawasan Asrama Polisi Sukajadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas atau (Classroom Action Reasearch). Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan salah satu upaya guru untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Ebbut (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) mengemukakan penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan menemukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tidakan-tindakan tersebut. Dalam bukunya, Wiriaatmadja (2012, hlm. 13) meringkas bahwa pengertian Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Menanggapi pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran sehingga hasil dan proses belajar siswa dapat meningkat ke arah yang lebih baik.

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian Tindakan Kelas yang diambil adalah model penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam desain penelitian tersebut terdapat empat tahapan penelitian pada model Kemmis dan Mc Taggart dalam (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66) yaitu, perencanaan (planning) tahap dimana peneliti merancang strategi agar siswa mampu mengajukan dan menjawab pertanyaannya sendiri, setelah itu ada tahap pelaksanaan (acting) tahap dimana guru mulai mengajukan


(12)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan kepada siswa dan mendorong siswa mengatakan apa yang siswa pahami dan minati, kemudian tahap pengamatan (observing) yaitu tahap dimana pertanyaan dan jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang terjadi, selanjutnya diakhiri dengan tahap refleksi (reflecting) yaitu tahap untuk melihat kenyataan yang terjadi setelah pembelajaran ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat menyebabkan tanya jawab kurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai hasil yang baik, dan perlu diperbaiki.

Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu proses yang sistematis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus yang berhubungan dengan siklus berikutnya. Pada penelitian ini direncanakan terdiri dari tiga siklus. Dimana setiap siklusnya akan dilakukan suatu perubahan sesuai dengan hasil refleksi dan target yang ingin dicapai.

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

Gambar 3. 1 Model Siklus PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart (Adaptasi dari Wiriaatmadja)

Sumber : (Gumilar,2013, hlm.32)

Keadaan Awal Rencana Tindakan Rencana Tindakan Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Observasi Tindakan Refleksi Tindakan Observasi Tindakan Refleksi Tindakan Observasi Tindakan Refleksi Tindakan


(13)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di salah satu SD Negeri di kawasan Komplek Asrama Polisi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Sebenarnya terdapat tiga SD Negeri dalam satu komplek sekolah yang dipimpin oleh satu Kepala Sekolah tersebut, namun hanya satu SD Negeri yang menjadi lokasi penelitian yaitu salah satu dari ketiga sekolah tersebut yang merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) dengan jumlah sebanyak enam tingkatan kelas yang terdiri dari sembilan rombel yaitu kelas Ia, kelas Ib, kelas IIa, kelas IIb, kelas III, kelas IV, kelas V, kelas VIa, dan kelas VIb. Jumlah ruang kelas yang dimiliki sekolah ini hanya terdiri dari empat ruangan kelas. Sehingga untuk melakukan kegiatan pembelajaran setiap kelas harus bergiliran menggunakan kelasnya, dengan peraturan masuk pada jam yang berbeda. Kelas Ia, kelas Ib, kelas VIa, dan kelas VIb masuk pada pukul 07.00 WIB, sedangkan kelas IIa dan kelas IIb masuk pada pukul 10.00 WIB dan kelas III, kelas IV serta kelas V masuk pada pukul 12.30 WIB.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester II (genap) Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang yang terdiri dari 18 anak perempuan dan tujuh anak laki-laki. Objek dalam penelitian ini adalah keseluruhan proses dan peningkatan hasil pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review).

D. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan sejak bulan Maret 2015 hingga akhir semester II pada bulan Mei 2015. Akhir bulan Maret 2015 dilaksanakan pre test untuk mengetahui data awal siswa yang tuntas dan telah melampaui KKM. Kemudian tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 April 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Tindakan siklus II dilaksanakan pada 11 Mei 2015 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Dan terakhir dilakukan tindakan siklus III pada tanggal 29 Mei 2015.


(14)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran yang dipakai yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk penyusunan skenario pembelajaran serta media yang digunakan yaitu berupa teks bacaan,

powerpoint dan video.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

a. Lembar Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis Arikunto (dalam Gunawan, 2013, hlm.143). Observasi pada guru dilakukan untuk menilai keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan APKG (Alat Penilaian Kemampuan Guru). Dalam pengungkap data yang berkenaan tentang bentuk perencanaan pelaksanaan pembelajaran, peneliti menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru 1 dan 2 (APKG 1 dan 2). Dari APKG ini akan menjadi data awal sebagai perbaikan untuk perencanaan berikutnya. b. Tes evaluasi

Tes evaluasi untuk mengungkap data bagaimana peningkatan nilai rata-rata skor tiap aspek membaca pemahaman, nilai rata-rata kelas dan peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah menerapkan metode SQ3R. Lembar tes evaluasi diberikan sebelum kegiatan pembelajaran berakhir sebagai kegiatan penutup pembelajaran.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibutuhkan untuk memperoleh data tentang kegiatan guru dan siswa yang berhubungan dengan penerapan metode SQ3R ketika pembelajaran berlangsung.

F. Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini dirancang sesuai dengan prosedur penelitian yang meliputi beberapa tahap, yaitu :


(15)

1. Tahap Awal/ Pra-penelitian

Tahap penelitian ini dirancang untuk mendapatkan gambaran awal mengenai pelaksanaan pembelajaran. Adapun langkah dalam tahap ini yaitu :

a. Wawancara

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas IV untuk mendapatkan gambaran mengenai metode pembelajaran yang biasa diterapkan.

b. Konsultasi

Peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai masalah/kasus yang telah ditemukan dan yang akan diangkat dalam pelaksanaan penelitian.

c. Observasi

Peneliti mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca di kelas untuk mengetahui karakteristik siswa dalam membaca pemahaman.

2. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap ini dilakukan oleh peneliti untuk menyiapkan atau menyusun rancangan yang diperlukan dalam tahap pelaksanaan tindakan. Beberapa langkah yang dilakukan dalam tahap ini, yaitu :

a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak berwenang, baik lembaga dalam, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia, lembaga pemerintahan daerah setempat, yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) serta dinas pendidikan setempat, terutama kepada pihak sekolah yang menjadi tempat penelitian.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk pokok bahasan membaca pemahaman dengan menggunakan penerapan langkah-langkah pembelajaran sesuai metode SQ3R (survey, question, read, recite, review). c. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian tes, lembar

observasi pembelajaran dan catatan lapangan.

d. Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing, setelah itu melakukan revisi apabila diperlukan.


(16)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan implementasi dari tahap perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini, yaitu :

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pelajaran bahasa Indonesia mengenai membaca pemahaman dengan menerapkan metode survey, question, read,

recite, review (SQ3R). Kemudian peneliti menyiapkan lembar kerja siswa

(LKS), lembar evaluasi, catatan lapangan, serta lembar APKG 1 dan 2.

b. Pelaksanaan tindakan

Tahap pelaksanan tindakan merupakan tahap implementasi dari tahap perencanaan, dimana kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menerapkan metode SQ3R dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

c. Observasi

Selama kegiatan berlangsung dilakukan pula kegiatan observasi. Observasi/pengamatan dilakukan terhadap beberapa aspek penelitian, diantaranya pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran serta keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran atau tindakan guru dilakukan oleh tim observer dengan menggunakan lembar observasi (catatan lapangan) serta APKG 1 dan APKG 2 yang isinya mencakup kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan menutup pembelajaran.

Sedangkan untuk memperoleh informasi atau data tentang perubahan pemahaman siswa terhadap materi dilakukan tes akhir pembelajaran.

d. Refleksi

Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti menganalisis hasil pembelajaran melalui data hasil observasi, hasil evaluasi dan hasil catatan lapangan dari siklus I, serta telah mencapai target yang diharapkan yang


(17)

kemudian dijadikan suatu upaya perbaikan dan bahan rekomendasi untuk menyusun rancangan kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan kegiatan penelitian yaitu membuat perencanaan pembelajaran dengan mengkaji hasil refleksi dari siklus I untuk memperbaiki tindakan dalam proses pembelajaran pada siklus II. Setelah membuat perencanaan pembelajaran, peneliti juga membuat instrumen yang akan digunakan dalam tindakan siklus PTK berupa, LKS beserta teks bacaan, APKG 1, APKG 2, catatan lapangan atau field notes dan lembar evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Tahap pelaksanan tindakan merupakan tahap implementasi dari tahap perencanaan, dimana kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menerapkan metode SQ3R dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

c. Observasi

Sama halnya dengan siklus I, observasi/pengamatan dilakukan terhadap beberapa aspek penelitian, diantaranya pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran serta keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode SQ3R (survey, question, read, recite,

review). Pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran atau tindakan

guru dilakukan oleh tim observer dengan menggunakan lembar observasi (catatan lapangan) serta APKG 1 dan 2 yang isinya mencakup pra pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan akhir atau menutup pembelajaran.

Dan untuk memperoleh informasi atau data tentang perubahan pemahaman siswa terhadap materi dilakukan tes evaluasi di akhir pembelajaran.


(18)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi

Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti menganalisis hasil pembelajaran melalui data hasil observasi, hasil evaluasi dan hasil catatan lapangan dari siklus II, serta telah mencapai target yang diharapkan yang kemudian dijadikan suatu upaya perbaikan dan bahan rekomendasi untuk menyusun rancangan kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.

3. Siklus III

Pada tahap siklus III, perencanaan dikaitkan dengan hasil refleksi yang telah dicapai pada tahap siklus II. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini berdasarkan upaya perbaikan dari hasil refleksi pada tahap siklus II. Setiap upaya perbaikan yang dilakukan akan berpengaruh pada tahap pelaksanaan, observasi dan refleksi sehingga ditemukan suatu solusi yang ideal untuk perbaikan tindakan. Berdasarkan alur model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart, pelaksanaan dan refleksi yang telah dilakukan pada tahap siklus I menjadi pedoman atau upaya perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada tahap siklus II begitu pula hasil refleksi dari siklus II akan menjadi pedoman atau upaya perbaikan pada siklus III. Namun, apabila pada siklus III kemampuan siswa masih belum mencapai target yang baik, maka harus dilakukan tahap siklus berikutnya hingga kemampuan siswa dalam membaca pemahaman mengalami peningkatan yang signifikan.

G. Rencana pengolahan dan uji keabsahan data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna Arikunto (dalam Gumilar, 2013, hlm 36). Pengolahan data dapat terlaksana setelah proses pengumpulan data selesai, karena data-data yang telah terkumpul tersebut kemudian diolah kembali dengan harapan mendapatkan gambaran yang lebih jelas sehingga mendapatkan kesimpulan yang tepat. Pengolahan data dikelompokkan berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari pendekatan penelitian yang digunakan.


(19)

a. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan catatan lapangan dalam setiap siklus yang dilakukan oleh observer dan peneliti. Data yang terkumpul kemudian didiskusikan bersama oleh peneliti dengan obsever untuk merefleksikan temuan-temuan yang telah dicatat ketika tindakan berlangsung. Fokus penggunaan catatan lapangan adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang menerapkan metode SQ3R. Catatan lapangan dianalisis dengan pembuatan matriks deskriptif, cara ini memberikan gambaran menyeluruh dari catatan lapangan berikut analisisnya.

Tabel 3. 1 Analisis Catatan Lapangan Catatan Lapangan Analisis/Refleksi

Adaptasi dari : Miles dan Huberman (Wiriatmadja, 2010, hlm. 128)

b. Data Kuantitatif

Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan statistik sederhana sebagai berikut, yaitu :

1) Penyekoran hasil tes

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa yaitu bentuk tes uraian bebas dengan jawaban terbuka, sehingga tidak ada rumus baku yang dijadikan peoman pemberian skor. Sehingga peneliti membuat dan menyusun sendiri kriteria penskoran untuk tes ini sesuai dengan indikator aspek membaca pemahaman siswa dengan total skor maksimum adalah 24.


(20)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rubrik pemberian skor tes indikator kemampuan membaca pemahaman

a. Menuliskan judul

Kriteria Skor

Dapat menuliskan judul dengan tepat sesuai judul bacaan yang telah dibaca

1

Tidak dapat menuliskan judul 0

b. Membuat Kalimat Tanya

Kriteria Skor

Dapat membuat dua kalimat tanya berdasarkan teks bacaan dengan tepat

4 Dapat membuat satu kalimat tanya berdasarkan teks bacaan dengan tepat

3 Dapat membuat dua kalimat tanya tidak berdasarkan teks bacaan 2 Dapat membuat satu kalimat tanya tidak berdasarkan teks bacaan 1

Tidak dapat membuat kalimat Tanya 0

c. Membedakan kalimat utama dan kalimat penjelas

Kriteria Skor

Dapat menjelaskan perbedaan kalimat utama dan kalimat penjelas

berdasarkan pengertian dan ciri-cirinya. 4

Dapat menjelaskan perbedaan kalimat utama dan kalimat penjelas berdasarkan pengertian saja atau ciri-cirinya saja. 3 Dapat menjelaskan kalimat utama saja atau menjelaskan kalimat

penjelas saja. 2

Dapat membedakan kalimat utama dan kalimat penjelas

berdasarkan teks bacaan. 1

Tidak dapat membedakan kalimat utama dan kalimat penjelas. 0

d. Menentukan Kalimat Utama

Kriteria Skor

Dapat menentukan kalimat utama semua paragraf dengan benar

sesuai teks bacaan. 4

Dapat menentukan kalimat utama sebagian besar paragraf dengan

benar sesuai teks bacaan. 3

Dapat menentukan kalimat utama sebagian kecil paragraf dengan

benar sesuai teks bacaan. 2

Dapat menentukan kalimat utama namun belum tepat 1

Tidak dapat menentukan kalimat utama 0

e. Menceritakan Kembali

Kriteria Skor

Dapat menceritakan kembali menggunakan bahasa sendiri, dan pilihan kata yang tepat, serta menggunakan kalimat yang runtut sesuai dengan isi bacaan.


(21)

Dapat menceritakan kembali menggunakan bahasa sendiri, pilihan kata yang tepat, serta menggunakan kalimat yang sesuai dengan isi bacaan.

3 Menceritakan kembali menggunakan bahasa sendiri, dengan

kalimat yang sesuai dengan isi bacaan. 2

Menceritakan kembali, tetapi kalimat yang digunakan masih

terpaku pada teks bacaan. 1

Tidak dapat menceritakan kembali. 0

Sumber : (Gumilar,2013)

f. Membuat Kesimpulan

Kriteria Skor

Dapat membuat kesimpulan menggunakan kalimat sendiri dengan bahasa yang jelas dan runtut berisi pokok pikiran dengan fakta/data yang relevan.

4 Dapat membuat kesimpulan menggunakan kalimat sendiri dengan bahasa yang jelas dan runtut serta berisi pokok pikiran bacaan. 3 Membuat kesimpulan menggunakan kalimat sendiri dengan

bahasa yang jelas dan runtut. 2

Membuat kesimpulan, tetapi kalimat yag digunakan masih terpaku

pada teks bacaan. 1

Tidak dapat membuat kesimpulan. 0

Sumber : (Gumilar,2013)

g. Mengidentifikasi unsur bacaan dengan menjawab pertanyaan

Kriteria Skor

Dapat menjawab dan menanggapi seluruh pertanyaan dengan

tepat. 3

Dapat menjawab dan menanggapi sebagian besar pertanyaan

dengan tepat. 2

Menjawab dan menanggapi pertanyaan tetapi tidak berdasarkan

pada bacaan 1

Tidak menjawab pertanyaan walaupun hanya satu pertanyaan. 0 Maka, untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut : � � � � = � �� × %

Keterangan :Skor Maksimum : 24

2) Pengolahan nilai rata-rata kelas

Pengolahan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu dengan mengunakan rumus berikut :

R = � ��


(22)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan

R : nilai rata-rata

Σx : jumlah semua nilai siswa

ΣN : jumlah siswa

Tabel 3. 2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas

Kriteria Nilai

Baik sekali 85-100

Baik 70-84

Cukup 60-69

Kurang 50-59

Kurang sekali >50

Sumber : Gumilar, K. (2013, hlm. 18)

3) Pengolahan presentase ketuntasan belajar

Menurut Gumilar, K (2013, hlm.38) dalam skripsinya yang berpedoman pada Depdiknas tahun 2006, kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).

Oleh sebab itu, untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar pada siswa kelas IV perlu diadakan perhitungan persentase jumlah siswa yang telah mencapai atau melampaui batas KKM sehingga bisa dikatakan tuntas. Pada penelitian ini, batas KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

> 80 % Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59 % Sedang

P = � �� � ��


(23)

20-39 % Rendah

>20% Sangat Rendah

Sumber : Gumilar, K (2013, hlm 39)

c. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah.

Analisis data kualitatif yang digunakan peneliti selama dilapangan adalah analisis model Miles dan Huberman. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif untuk menganalisis bagaimana kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang memfokuskan kepada membaca pemahaman dengan menerapkan metode SQ3R (survey, question, read, recite, review). Selain itu, peneliti juga menggunakan analisis data kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis atau mengukur peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa di setiap tindakan dengan data yang dianalisis adalah peningkatan skor aspek membaca pemahaman, pemerolehan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar siswa selama penelitian berlangsung.


(24)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan selama tiga siklus di salah satu SD Negeri dalam kawasan komplek Asrama Polisi Kecamatan Sukajadi, maka peneliti memperoleh kesimpulan yang diambil dari hasil analisis ketiga siklus tersebut sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,

Review).

Perencanaan harus menyesuaikan antara SK dan KD yang tepat serta langkah kegiatan pembelajarannya juga harus disesuaikan dengan tahapan-tahapan dari metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Selain itu, dalam perencanaan juga peneliti harus mempersiapkan lembar APKG 1, APKG 2, LKS, lembar evaluasi serta catatan lapangan yang dipergunakan sebagai lembar observasi untuk mengungkap data yang kemudian direfleksi dan pada akhirnya akan dijadikan sebagai upaya perbaikan pada tindakan selanjutnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan tahapan-tahapan yang sistematis dari metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).

Dalam pelaksanaannya penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review kepada peningkatkan kemampuan membaca pemahaman bagi siswa. Hal ini terlihat dari meningkatnya kegiatan siswa dari siklus I sampai dengan siklus III dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dalam setiap tahapan dari metode SQ3R. Meskipun pada siklus pertama, siswa masih merasa asing dengan metode yang di terapkan, dan masih malu serta tidak percaya diri ketika diminta guru mengungkapkan kalimat tanya, menceritakan kembali isi bacaan dan menyimpulkan isi bacaan, namun pada siklus berikutnya siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri untuk mengungkapkan kalimat yang


(25)

telah dibuatnya, menceritakan kembali isi bacaan menggunakan kalimat sendiri dan menyimpulkan isi bacaan. Hal ini diduga karena siswa sudah mulai terbiasa menerapkan metode SQ3R.

3. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,

Review).

Penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV. Hal tersebut terbukti dari hasil analisis tes evaluasi siswa, dimana nilai skor aspek membaca pemahaman semakin meningkat pada setiap siklusnya. Begitu juga dengan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siswa. Pada pra siklus nilai rata-rata kelas hanya mencapai 35,88 dengan perincian hanya empat dari 25 siswa yang dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan dapat dikatakan baru 16% siswa yang dinyatakan tuntas. Kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata kelas menjadi 62,47 dan ada 12 dari 25 siswa atau sebesar 48% yang telah mencapai KKM. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, rata-rata nilai kelas meningkat lagi menjadi 73,41 sudah ada 18 dari 25 orang yang lulus atau sekitar 72% yang tuntas mencapai KKM. Dan upaya tindakan pada siklus III juga berhasil meningkatkan nilai rata-rata kelas menjadi 87,66 dan persentase ketuntasan belajar dengan hasil akhir terdapat 24 dari 25 siswa atau sebesar 96% siswa yang mampu melampaui nilai KKM yang telah ditetapkan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi guru

a. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman hendaknya guru menggunakan teks deskripsi, yaitu jenis teks yang memudahkan siswa untuk menemukan kalimat utama serta dapat melihat ketercapaian skor setiap indikator.


(26)

Tri Ratih Mulyaningsih, 2015

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Gunakan ice breaking atau jargon-jargon yang dapat memotivasi semangat belajar siswa disetiap selesai tahapan agar siswa tidak merasa jenuh .

2. Bagi siswa

a. Membuat siswa termotivasi dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap bahan bacaan.

b. Mendorong siswa berpikir kritis dan aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa dituntut membuat pertanyaan, menemukan kalimat utama disetiap paragraf, menghubungkan anatara pertanyaan dan jawaban yang telah ditemukan.

c. Meningkatkan rasa percaya diri, karena siswa dituntut untuk dapat menceritakan kembali isis bacaan menggunakan bahasa sendiri, serta d. Membuat siswa mengingat bahan bacaan lebih lama karena tahapan

metode SQ3R yang sistematik yang membuat siswa membaca bahan bacaan berulang, sehingga memori dapat tersimpan lebih lama.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi menjadi gambaran bagi sekolah bahwa metode SQ3R merupakan salah satu suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan metode SQ3R berdampak positif, menuntut siswa aktif sehingga proses pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna.

4. Bagi peneliti

a. Gunakan jenis teks bacaan yang mendukung ketercapaian indikator. b. Gunakan waktu yang lebih lama untuk pembelajaran menggunakan

metode SQ3R.

c. Gunakan jargon-jargon atau ice beraking yang dapat membuat siswa semangat lagi ketika pembelajaran berlangsung.


(1)

Dapat menceritakan kembali menggunakan bahasa sendiri, pilihan kata yang tepat, serta menggunakan kalimat yang sesuai dengan isi bacaan.

3 Menceritakan kembali menggunakan bahasa sendiri, dengan

kalimat yang sesuai dengan isi bacaan. 2

Menceritakan kembali, tetapi kalimat yang digunakan masih

terpaku pada teks bacaan. 1

Tidak dapat menceritakan kembali. 0

Sumber : (Gumilar,2013)

f. Membuat Kesimpulan

Kriteria Skor

Dapat membuat kesimpulan menggunakan kalimat sendiri dengan bahasa yang jelas dan runtut berisi pokok pikiran dengan fakta/data yang relevan.

4 Dapat membuat kesimpulan menggunakan kalimat sendiri dengan bahasa yang jelas dan runtut serta berisi pokok pikiran bacaan. 3 Membuat kesimpulan menggunakan kalimat sendiri dengan

bahasa yang jelas dan runtut. 2

Membuat kesimpulan, tetapi kalimat yag digunakan masih terpaku

pada teks bacaan. 1

Tidak dapat membuat kesimpulan. 0

Sumber : (Gumilar,2013)

g. Mengidentifikasi unsur bacaan dengan menjawab pertanyaan

Kriteria Skor

Dapat menjawab dan menanggapi seluruh pertanyaan dengan

tepat. 3

Dapat menjawab dan menanggapi sebagian besar pertanyaan

dengan tepat. 2

Menjawab dan menanggapi pertanyaan tetapi tidak berdasarkan

pada bacaan 1

Tidak menjawab pertanyaan walaupun hanya satu pertanyaan. 0 Maka, untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut :

� � � � = � �� × %

Keterangan :Skor Maksimum : 24

2) Pengolahan nilai rata-rata kelas

Pengolahan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu dengan mengunakan rumus berikut :

Sumber : Gumilar, K (2013, hlm.38)

R = �


(2)

Keterangan

R : nilai rata-rata

Σx : jumlah semua nilai siswa ΣN : jumlah siswa

Tabel 3. 2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas

Kriteria Nilai

Baik sekali 85-100

Baik 70-84

Cukup 60-69

Kurang 50-59

Kurang sekali >50

Sumber : Gumilar, K. (2013, hlm. 18)

3) Pengolahan presentase ketuntasan belajar

Menurut Gumilar, K (2013, hlm.38) dalam skripsinya yang berpedoman pada Depdiknas tahun 2006, kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).

Oleh sebab itu, untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar pada siswa kelas IV perlu diadakan perhitungan persentase jumlah siswa yang telah mencapai atau melampaui batas KKM sehingga bisa dikatakan tuntas. Pada penelitian ini, batas KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

> 80 % Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59 % Sedang

P = � �� � ��


(3)

20-39 % Rendah

>20% Sangat Rendah

Sumber : Gumilar, K (2013, hlm 39)

c. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah.

Analisis data kualitatif yang digunakan peneliti selama dilapangan adalah analisis model Miles dan Huberman. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif untuk menganalisis bagaimana kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang memfokuskan kepada membaca pemahaman dengan menerapkan metode SQ3R (survey, question, read, recite, review). Selain itu, peneliti juga menggunakan analisis data kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis atau mengukur peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa di setiap tindakan dengan data yang dianalisis adalah peningkatan skor aspek membaca pemahaman, pemerolehan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar siswa selama penelitian berlangsung.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan selama tiga siklus di salah satu SD Negeri dalam kawasan komplek Asrama Polisi Kecamatan Sukajadi, maka peneliti memperoleh kesimpulan yang diambil dari hasil analisis ketiga siklus tersebut sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,

Review).

Perencanaan harus menyesuaikan antara SK dan KD yang tepat serta langkah kegiatan pembelajarannya juga harus disesuaikan dengan tahapan-tahapan dari metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Selain itu, dalam perencanaan juga peneliti harus mempersiapkan lembar APKG 1, APKG 2, LKS, lembar evaluasi serta catatan lapangan yang dipergunakan sebagai lembar observasi untuk mengungkap data yang kemudian direfleksi dan pada akhirnya akan dijadikan sebagai upaya perbaikan pada tindakan selanjutnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan tahapan-tahapan yang sistematis dari metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).

Dalam pelaksanaannya penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review kepada peningkatkan kemampuan membaca pemahaman bagi siswa. Hal ini terlihat dari meningkatnya kegiatan siswa dari siklus I sampai dengan siklus III dimana siswa dituntut untuk berperan aktif dalam setiap tahapan dari metode SQ3R. Meskipun pada siklus pertama, siswa masih merasa asing dengan metode yang di terapkan, dan masih malu serta tidak percaya diri ketika diminta guru mengungkapkan kalimat tanya, menceritakan kembali isi bacaan dan menyimpulkan isi bacaan, namun pada siklus berikutnya siswa menjadi


(5)

telah dibuatnya, menceritakan kembali isi bacaan menggunakan kalimat sendiri dan menyimpulkan isi bacaan. Hal ini diduga karena siswa sudah mulai terbiasa menerapkan metode SQ3R.

3. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,

Review).

Penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV. Hal tersebut terbukti dari hasil analisis tes evaluasi siswa, dimana nilai skor aspek membaca pemahaman semakin meningkat pada setiap siklusnya. Begitu juga dengan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siswa. Pada pra siklus nilai rata-rata kelas hanya mencapai 35,88 dengan perincian hanya empat dari 25 siswa yang dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan dapat dikatakan baru 16% siswa yang dinyatakan tuntas. Kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata kelas menjadi 62,47 dan ada 12 dari 25 siswa atau sebesar 48% yang telah mencapai KKM. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II, rata-rata nilai kelas meningkat lagi menjadi 73,41 sudah ada 18 dari 25 orang yang lulus atau sekitar 72% yang tuntas mencapai KKM. Dan upaya tindakan pada siklus III juga berhasil meningkatkan nilai rata-rata kelas menjadi 87,66 dan persentase ketuntasan belajar dengan hasil akhir terdapat 24 dari 25 siswa atau sebesar 96% siswa yang mampu melampaui nilai KKM yang telah ditetapkan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi guru

a. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman hendaknya guru menggunakan teks deskripsi, yaitu jenis teks yang memudahkan siswa untuk menemukan kalimat utama serta dapat melihat ketercapaian skor setiap indikator.


(6)

b. Gunakan ice breaking atau jargon-jargon yang dapat memotivasi semangat belajar siswa disetiap selesai tahapan agar siswa tidak merasa jenuh .

2. Bagi siswa

a. Membuat siswa termotivasi dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap bahan bacaan.

b. Mendorong siswa berpikir kritis dan aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa dituntut membuat pertanyaan, menemukan kalimat utama disetiap paragraf, menghubungkan anatara pertanyaan dan jawaban yang telah ditemukan.

c. Meningkatkan rasa percaya diri, karena siswa dituntut untuk dapat menceritakan kembali isis bacaan menggunakan bahasa sendiri, serta d. Membuat siswa mengingat bahan bacaan lebih lama karena tahapan

metode SQ3R yang sistematik yang membuat siswa membaca bahan bacaan berulang, sehingga memori dapat tersimpan lebih lama.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi menjadi gambaran bagi sekolah bahwa metode SQ3R merupakan salah satu suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan metode SQ3R berdampak positif, menuntut siswa aktif sehingga proses pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna.

4. Bagi peneliti

a. Gunakan jenis teks bacaan yang mendukung ketercapaian indikator. b. Gunakan waktu yang lebih lama untuk pembelajaran menggunakan

metode SQ3R.

c. Gunakan jargon-jargon atau ice beraking yang dapat membuat siswa semangat lagi ketika pembelajaran berlangsung.


Dokumen yang terkait

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada Siswa Kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren Tahun Ajaran 2014/2015

4 26 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Rejosari Kec

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Rejosari

0 1 11

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa

0 1 14

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa

0 1 11

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 0 31

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite, Review ).

0 2 35

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA JEPANG (DOKKAI).

5 36 59

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 6 LEMBUAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Repository UNRAM

0 0 13