Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard.

(1)

MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA

FLASHCARD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B1 TK Negeri Pembina

Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Resti Nurfaidah

1009927

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Halaman Hak Cipta________________________________________________ MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK

MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA

FLASHCARD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh Resti Nurfaidah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

©RESTI NURFAIDAH 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

(4)

(5)

Resti Nurfaidah, 2015

Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard ABSTRAK

Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak melalui Metode Bercakap-Cakap dengan Media Flashcard

Oleh : Resti Nurfaidah 1009927

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang. Permasalahan yang sering di temukan adalah sebagian besar anak belum mampu menyebutkan istilah kekerabatan, kata ibu seringkali diucapkan dalam bahasa sunda yaitu ambu. Saat menyebutkan nama-nama bagian tubuh, kata betis menjadi bitis, kata dagu, bahu, dan punggung seringkali tertukar dan salah menafsirkan. Ketika menyebutkan kata kerja pokok, kata melihat menjadi ngeliat, mendengar menjadi ndengar. Begitu pula saat menyebutkan kata keadaan pokok, anak masih belum mengerti apa yang di maksud dengan malas, senang, dan sedih. Observasi penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kosakata Bahasa Indonesia seringkali dilakukan tanpa adanya media dan metode yang dapat mengembangkan kosakata anak. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Setiap tindakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini anak kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang yang berjumlah 21 orang anak. Data observasi awal sebelum tindakan menunjukkan anak yang berada dalam kategori baik (B) sebanyak 19 %, anak yang berada dalam kategori cukup (C) sebanyak 28 %, dan anak yang berada dalam kategori kurang (K) sebanyak 53 %. Pada siklus 1 anak yang berada dalam kategori baik mencapai 34 %, anak yang berada dalam kategori cukup mencapai 44 %, dan anak yang berada dalam kategori kurang mencapai 22 % . Pada siklus 2 anak yang berada dalam kategori baik mencapai 76 %, anak yang berada dalam kategori cukup mencapai 24 % dan sudah tidak terdapat anak yang berada pada kategori kurang. Rekomendasi bagi guru adalah hendaknya menstimulasi penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui pemilihan metode yang bervariatif dan pemilihan media yang tepat.

Kata Kunci :Kosakata Bahasa Indonesia, Metode Bercakap-cakap, Media flashcard


(6)

v ABSTRACT

IMPROVING VOCABULARY INDONESIAN CHILDREN THROUGH METHODS CONVERSING WITH MEDIA

FLASHCARD

By : Resti Nurfaidah 1009927

This research is motivated still low Indonesian vocabulary kindergarten children in group B1 State Trustees Sadang Attack. Problems are often found is most children have not been able to mention the term kinship, mother often said Sundanese language is spoken in ambu. When mentioning the names of body parts, said shank into Bitis, said chin, shoulders, and back are often confused and misinterpreted. When mentioning the principal verb, the word look into Seeing, hearing becomes ndengar. Similarly, when mentioning the word principal circumstances, children still do not understand what is the purpose of lazy, happy, and sad. Observational study showed that Indonesian vocabulary activities are often carried out without the presence of media and methods that can develop a child's vocabulary. The purpose of this research is to improve the vocabulary of Indonesian children through methods conversing with flashcard media. The method used is the method of action research. Each action consists of the planning, execution, observation or observation, and reflection. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Subjects in this study group B1 kindergarten children Sadang Attack of Trustees of State, which has 21 children. Initial observation data before action shows children who are in either category (B) by 19%, children who are in the category of pretty (C) as much as 28%, and children who are in the poor category (K) as much as 53%. In cycle 1 children in both categories reached 34%, children who are in the category quite reach 44%, and children who are in the category of less than 22%. In cycle 2 children in both categories reached 76%, children who are in the category quite reached 24% and there is no child in the poor category. Recommendations for the teacher is to stimulate vocabulary should Indonesian children through a varied selection of methods and the selection of appropriate media.


(7)

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi... 8

BAB II LANDASAN TEORI... ... 10

A. Konsep Kosakata... 10

1. Pengertian kosakata... 10

2. Karakteristik dan Perkembangan kosakata... 10

3. Upaya Meningkatkan Kosakata pada Anak Taman Kanak-Kanak 12

B. Konsep Metode Bercakap-cakap... 14

1. Metode Pembelajaran... 14

2. Metode Bercakap-cakap... 15

C. Konsep Media Pembelajaran Flashcard... 20

1. Media Pembelajaran... 20

2. Media Flashcard... 21

D. Pembelajaran Kosakata Bahasa Indonesia melalui Metode Bercakap- cakap dengan Media Flashcard... 22


(8)

E. Penelitian yang Relevan... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode Penelitian... 28

B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 29

C. Desain Penelitian... 29

D. Penjelasan Istilah... 38

E. Instrumen Penelitian... 40

F. Teknik Pengumpulan Data... 41

G. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Hasil Penelitian... 48

1. Gambaran Kondisi Awal Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Menggunakan Metode bercakap-cakap dengan Media Flashcard 48

2. Gambaran Pelaksanaan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 51

3. Gambaran Peningkatan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Setelah Menggunakan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard... 67

B. Pembahasan... 76

1. Gambaran Kondisi Awal Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Menggunakan Metode bercakap-cakap dengan Media Flashcard 76

2. Gambaran Pelaksanaan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 78

3. Gambaran Peningkatan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Setelah Menggunakan Metode Bercakap-cakap dengan Media Flashcard... 80


(9)

viii

A. Simpulan... 83

B. Rekomendasi... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 90 RIWAYAT HIDUP


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rencana Kegiatan Harian... 33

3.2 Kisi-kisi Instrumen . ... 40

3.3 Lembar Pedoman Observasi Kosakata Bahasa Indonesia Anak ... 42

3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Sebelum Tindakan diterapkan ... 45

3.5 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Setelah Tindakan diterapkan ... 46

4.1 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Sebelum Tindakan (Kondisi Awal) ... 49

4.2 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Sebelum Tindakan (Kondisi Awal) ... 50

4.3 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Tiap Siklus ... 52

4.4 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 1 ... 54

4.5 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 2 ... 55

4.6 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 1 Pertemuan 3 ... 57

4.7 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 1 ... 61

4.8 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 2 ... 63

4.9 Langkah-langkah Kegiatan Siklus 2 Pertemuan 3 ... 64

4.10 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 1 68

4. 11 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 1 69

4. 12 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 2 70

4. 13 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 2 71

4. 14 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2... 73


(11)

x

4. 15 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia anak Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2... 74

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 4.1 Hasil Obsevasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Sebelum

Tindakan (Kondisi Awal) ... 51 4. 2 Hasil Obsevasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 1 70 4. 3 Hasil Obsevasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Siklus 2 72 4.4 Hasil Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Kondisi


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(13)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A. 1 Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing A. 2 Surat Izin Melakukan Penelitian

A. 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran B

B. 1 Media Flashcard sebelum dan setelah perubahan ukuran B. 2 Skenario Pembelajaran

B. 3 Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) B. 4 Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran C

C. 1 Data Observasi Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak C. 2 Pedoman Wawancara dengan Guru Sebelum dan Setelah Tindakan C. 3 Studi Dokumentasi

Lampiran D

D. 1 Lembar Bimbingan Skripsi D. 2 Lembar Revisi Skripsi


(15)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, serta mengatasi permasalahan kosakata Bahasa Indonesia anak yang terjadi di lapangan. PTK dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksi tindakan secara kolaboratif dan partisifatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kunandar, 2008:44-45).

Selain itu menurut Syamsudin dan Damaianti (2009:193), PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya, kita tidak melakukan penelitian ini secara sendiri, tetapi akan berkolaborasi dan berpartisipasi dengan sejawat yang berminat sama dalam hal permasalahan penelitian, misalnya atau dengan kawan, dosen, atau dengan kepala sekolah yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya melaksanakan PTK itu. Secara partisipatif kita bekerjasama dengan mereka, sebagai mitra peneliti, langkah demi langkah.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu memperoleh gambaran yang jelas tentang meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif


(16)

29

oleh peneliti dan guru kelas. Guru sebagai pelaksana tindakan, dan peneliti sebagai observer atau pengamat selama kegiatan berlangsung.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di TK Negeri Pembina Sadang Serang Jl. Sadang Serang No. 11 Bandung.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah anak-anak dari kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung yang terdiri dari 21 anak dengan komposisi 9 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Sukardi (2012 : 7-8), model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart pada 1988. Mereka menggunakan empat komponen penelitian tindakan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya. Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3. 1

Siklus Model Kemmis dan Mc Taggart

Obse

Act Plan

Obse

Act Plan Plan


(17)

30

Sumber : Sukardi (2012 : 8)

1. Perencanaan

a. Kegiatan siklus 1

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus 1, peneliti dan guru menyusun suatu rencana kegiatan yang akan diberikan kepada anak-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard.

b. Kegiatan siklus 2

Apabila belum tercapainya aktifitas anak yang maksimal pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 1, peneliti dan guru menyusun suatu rencana kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 2 yang akan diberikan kepada anak-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I dalam meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard.

Dalam pelaksanaannya peneliti dan guru memutuskan akan menghentikan siklus apabila hasil observasi penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak berada kategori baik dengan tingkat keberhasilan mencapai 75 %. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Bentri (2005:10) bahwa Indikator keberhasilah apabila telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75 %. Peneliti dan guru melakukan persiapan untuk melaksanakan perbaikan melalui 2 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi.

2. Pelaksanaan

Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas B1 di TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas pada setiap siklusnya, peneliti dan guru membuat skenario pembelajaran agar memperoleh gambaran ketika akan


(18)

31

melaksanakan tindakan. Skenario pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

Skenario Pembelajaran Siklus 1 dan 2

a. Perencanaan

Kelompok : B1

Tema : Diri Sendiri

1) Tujuan

Anak dapat menyebutkan kosakata Bahasa Indonesia (kosakata dasar)

2) Indikator

Menyebutkan istilah kekerabatan, nama-nama bagian tubuh, kata ganti (diri,petunjuk), kata bilangan pokok, kata kerja pokok, kata keadaan pokok, dan benda-benda universal.

3) Media Pembelajaran

Flashcard 18 keping

4) Metode

Siklus 1 pertemuan 1, 2, 3 dan siklus 2 pertemuan 1, 2, 3 pada kegiatan pembukaan, istirahat dan penutup lebih dominan menggunakan metode menyanyi, tanya jawab, demonstrasi dan bermain. Pada kegiatan inti lebih memfokuskan pada penggunaan metode bercakap-cakap dengan media flashcard. Langkah-langkah penggunaan metode bercakap-cakap tidak dicantumkan secara rinci dalam penelitian ini karena metode bercakap-cakap dilaksanakan secara fleksibel hanya bobotnya berbeda dalam setiap runtutan kegiatan yang di laksanakan pada setiap pertemuan.

5) Organisasi Kelas


(19)

32

6) Langkah-langkah Kegiatan a) Pembukaan

(1) Guru mempersiapkan alat dan media yang diperlukan dalam kegiatan bercakap-cakap dengan media flashcard (2) Guru mengajak anak berbaris di depan kelas

(3) Guru mengajak anak berdo’a sebelum belajar, mengucapkan salam, dan menyanyikan lagu pembukaan (4) Guru mengadakan tanya jawab mengenai tema diri

sendiri dan sub tema mengenal diri sendiri.

(5) Guru memberikan informasi kegiatan yang akan dilakukan hari ini dengan memperlihatkan media flashcard tentang istilah kekerabatan, nama-nama bagian tubuh, kata ganti (diri, petunjuk), kata bilangan pokok, kata kerja pokok, dan kata keadaan pokok.

b) Inti

(1) Flashcard yang sudah di susun, dipegang oleh guru

setinggi dada dan menghadap ke depan anak.

(2) Guru memperlihatkan flashcard tersebut, anak diberikan kesempatan untuk mengamati dan menebak isi gambar. (3) Guru mengajak anak bercakap-cakap dan menyebutkan

satu persatu flashcard tersebut dan anak diminta mengulang apa yang disebutkan oleh guru.

(4) Guru mengobservasi anak dalam kegiatan bercakap-cakap dengan media flashcard selama pelaksanaan kegiatan.

c) Istirahat

(1) Bermain bebas di dalam dan di luar kelas (2) Mencuci tangan, berdo’a dan makan

d) Penutup


(20)

33

(2) Guru mengadakan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilakukan.

(3) Guru mengajak anak menyanyikan lagu penutup, berdoa sebelum pulang, dan mengucapkan salam.

7) Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengobservasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Kelompok : B 1 Semester : I

Tema/Sub tema : Diri Sendiri

Tabel 3. 1

Ha ri/ Tgl Nilai Kara kter

Indikator Kegiatan

Media Pembel ajaran Met ode Penilaian K e t Alat Perkemba

ngan Anak

Pembukaan ± 30 menit

B C K

Disi plin

Reli gius

 Mentaa ti tata tertib sekolah (SEK)

 Berdoa sebelu m dan sesuda h  Berbaris  Menyanyi lagu pembukaan, berdoa dan salam Guru dan anak Guru dan anak Men yany i Obse rvasi Obse rvasi


(21)

34 Juju r Ras a ingi n tahu melaks anakan kegiata n sesuai dengan keyaki nannya (NAM)  Mencer itakan pengal aman/k ejadian sederha na (B)  Mamp u menga mbil keputu san secara sederha na (K)  Tanya jawab tentang tema dan sub tema  Informasi kegiatan hari ini Guru dan anak Flashca rd Tan ya jawa b Dem onstr asi Obse rvasi Obse rvasi

Inti ± 60 menit Perc aya diri  Meny ebutka n  Bermain tebak gambar Flashca rd Berc akap -Obs erva si


(22)

35 istilah kekera batan, nama-nama bagian tubuh, kata ganti (diri, petunj uk), kata bilang an pokok , kata kerja pokok , kata keada an pokok caka p dan ber main

Istirahat ± 30 menit Disi plin dan tang gung  Meman jat, bergant ung, dan  Bermain bebas di dalam dan di luar kelas

Alat permai nan di dalam dan di

Obser vasi


(23)

36 jawa b berayu n (MK)  Berperi laku hidup hemat air, listrik, peralat an sendiri (NAM)  Mencuci tangan, berdoa, makan luar kelas Wastaf el, tissue, dan bekal anak Obse rvasi

Penutup ± 30 menit Perc aya diri Reli gius  Menyan yi lebih dari 20 lagu anak-anak (B)  Menjaw ab pertanya an tentang keterang an atau informas i (B)  Berdoa

 Lagu sesuai tema  Evaluasi kegiatan  Bernyanyi, Guru dan anak Guru dan anak Guru Men yan yi Tan ya jawa b Obser vasi Obs erva si Obs


(24)

37

sebelum dan sesudah melaksa nakan kegiatan sesuai dengan keyakina nnya (NAM)

berdoa pulang, dan salam

dan anak

erva si

Dalam pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah merancang teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran, mengobservasi selama kegiatan berlangsung dan guru yang melaksanakan tindakan, agar peneliti dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini tercapai dan dapat menghasilkan peningkatan prestasi belajar yang lebih baik terutama dalam penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak.

3. Pengamatan atau Observasi

Untuk mengumpulkan informasi atau data dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan instrumen penilaian perkembangan anak yaitu melalui pengamatan (observasi). Setelah kedua siklus dilakukan, peneliti juga akan melaksanakan penilaian. Hasil yang di dapat pada pembelajaran siklus 1 pada pertemuan 1 sampai 3 akan dimasukkan ke dalam instrumen penilaian. Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 kegiatan perbaikan dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pertemuan 1 sampai 3. Untuk mengetahui hasil dari perbaikan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan atau observasi untuk pengumpulan data dengan lembar instrumen penilaian dalam kategori baik (B), cukup (C), K (kurang). Baik (B) apabila anak dapat melakukan kegiatan dengan benar tanpa bantuan


(25)

38

guru. Cukup (C) apabila anak dapat melakukan kegiatan dengan benar dengan sedikit bantuan guru. Kurang (K) apabila anak belum dapat melakukan kegiatan dengan benar atau masih memerlukan stimulasi dari guru.

4. Refleksi

Setelah dilaksanakan perencanaan, tindakan, dan pengamatan atau observasi maka langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan refleksi, yaitu apakah melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak. Dari hasil refleksi ini untuk menemukan kelemahan-kelamahan dan kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran sehingga mengetahui dan dapat memperbaikinya dan masalah yang ditemukan di dalam proses belajar mengajar khususnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak tercapai dan berhasil seoptimal mungkin melalui tindakan perbaikan pembelajaran.

D. Penjelasan Istilah

Untuk membatasi istilah dalam penelitian yang dilakukan, maka peneliti memandang perlu untuk memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian, yaitu :

1. Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata dalam bahasa inggris disebut vocabulary, kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru (Tarigan dalam Kusumawati, 2012: 13). Kosakata dasar (basic vocabulary) adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain (Tarigan, 2011:3-4). Kosakata dasar terdiri atas:

a. Istilah kekerabatan ; misalnya: ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek, kakek, paman, bibi, menantu, mertua.


(26)

39

b. Nama-nama bagian tubuh ; misalnya: kepala, rambut, mata, telinga, hidung, mulut, bibir, gigi, lidah, pipi, leher, dagu, bahu, tangan, jari, dada, perut, pinggang, paha, kaki, betis, telapak, punggung, darah, napas.

c. Kata ganti (diri, petunjuk) ; misalnya: saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sini, situ, sana.

d. Kata bilangan pokok ; misalnya : satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, dua puluh, sebelas, dua belas, seratus, dua ratus, seribu, dua ribu, sejuta, dua juta.

e. Kata kerja pokok ; misalnya : makan, minum, tidur, bangun, berbicara, melihat, mendengar, menggigit, berjalan, bekerja, mengambil, menangkap, lari.

f. Kata keadaan pokok ; misalnya : suka, duka, senang, susah, lapar, kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor, jauh, dekat, cepat, lambat, besar, kecil, banyak, sedikit, terang, gelap, siang, malam, rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, mati.

g. Benda-benda universal ; misalnya : tanah, air, api, udara, langit, bulan, bintang, matahari, binatang, tumbuh-tumbuhan.

2. Metode bercakap-cakap merupakan kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak lainnya. bercakap-cakap dilaksanakan dalam bentuk : bercakap-cakap bebas, bercakap-cakap menurut tema dan bercakap-cakap menurut gambar seri (Djoehaeni, 2008:7).

3. Media flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar-gambar, teks atau simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flashcard dapat digunakan untuk melatih anak dalam mengeja dan memperkaya kosakata. Flashcard biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi (Arsyad, 2002: 119). Peneliti menggunakan 18 flashcard pada penelitian ini, berisi kosakata tentang istilah kekerabatan (ibu, nenek, kakek), nama-nama bagian tubuh (dagu, betis,


(27)

40

punggung), kata ganti diri atau petunjuk (sini, sana), kata bilangan pokok (delapan belas, sembilan belas), kata kerja pokok (berbicara, mendengar, menangkap), kata keadaan pokok ( senang, rajin, malas) dan benda-benda universal (tanah, air).

E. Instrumen Penelitian

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen

VARIAB EL

DIMENSI VARIABEL

INDIKATOR ITEM

PERNYATAAN

PENILAI AN B C K

Kosakata Dasar

1. Istilah kekerabat an

a. Menyebutkan istilah

kekerabatan

1) Anak dapat menyebutkan istilah

kekerabatan; misalnya: Ibu, nenek, kakek 2.

Nama-nama bagian tubuh

b. Menyebutkan nama-nama bagian tubuh

2) Anak dapat menyebutkan bagian-bagian tubuh;


(28)

41

dagu, betis, punggung 3. Kata ganti (diri, petunjuk) c. Menyebutkan kata ganti (diri, petunjuk)

3) Anak dapat menyebutkan kata ganti (diri,

petunjuk); misalnya: sini, sana

4. Kata bilangan pokok;

d. Menyebutkan kata bilangan pokok

4) Anak dapat menyebutkan bilangan pokok;

misalnya : delapan belas, sembilan sebelas 5. Kata kerja pokok e. Menyebutkan kata kerja pokok

5) Anak dapat menyebutkan kata kerja pokok;

misalnya : berbicara, mendengar, menangkap 6. Kata keadaan pokok f. Menyebutkan kata keadaan pokok

6) Anak dapat menyebutkan kata keadaan pokok;


(29)

42

senang, rajin, malas

7. Benda-benda universal

g. Menyebutkan benda-benda universal

7) Anak dapat menyebutkan benda-benda universal ; misalnya : tanah, air

Sumber : Tarigan (2011 : 3-4)

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi non partisipatif, dimana peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan. Peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan yang dilakukan oleh guru. Obsevasi ini dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard.

Tabel 3. 3

Lembar Pedoman Observasi Kosakata Bahasa Indonesia Anak

Nama Anak : Hari :

Siklus : Tema :

VARIAB EL

DIMENSI VARIABEL

INDIKATOR ITEM

PERNYATA AN

PENILAI AN B C K


(30)

43 Kosakata Dasar 1. Istilah kekerabat an a. Menyebutk an istilah kekerabata n 1) Anak dapat menyebut kan istilah kekerabat an; misalnya: - Ibu - nenek - kakek 2. Nama-nama bagian tubuh b. Menyebutk an nama-nama bagian tubuh 2) Anak dapat menyebut kan bagian-bagian tubuh; misalnya: - dagu - betis - pungg ung 3. Kata ganti (diri, petunjuk) c. Menyebutk an kata ganti (diri, petunjuk)

3) Anak dapat menyebut kan kata ganti (diri, petunjuk); misalnya:


(31)

44 - sini - sana 4. Kata bilangan pokok; d. Menyebutk an kata bilangan pokok 4) Anak dapat menyebut kan bilangan pokok; misalnya: - delapa n belas - sembil an sebela s 5. Kata kerja pokok e. Menyebutk an kata kerja pokok

5) Anak dapat menyebut kan kata kerja pokok; misalnya : - berbic ara - mende ngar - menan gkap 6. Kata keadaan f. Menye butkan 6) Anak dapat


(32)

45

pokok kata

keadaa n pokok

menyebut kan kata keadaan pokok; misalnya : - senan

g - rajin - malas

7. benda-benda universal

g. Menye butkan benda-benda univers al

7) Anak dapat menyebut kan benda-benda universal ; misalnya : - tanah - air

Sumber : Tarigan (2011 : 3-4)

Keterangan:

1). B (baik) :Anak dapat melakukan kegiatan dengan benar tanpa bantuan guru

2). C (cukup) :Anak dapat melakukan kegiatan dengan benar dengan sedikit bantuan guru

3). K (kurang) :Anak belum dapat melakukan kegiatan dengan benar atau masih memerlukan stimulasi dari guru


(33)

46

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang kondisi awal dan tingkat keberhasilan dalam meningkatkan kosakata bahasa indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard setelah tindakan diterapkan. Wawancara dilakukan kepada guru kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang .

Tabel 3. 4

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Sebelum Tindakan diterapkan

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut ibu, apakah yang dimaksud dengan metode bercakap-cakap? 2 Apakah selama ini ibu banyak

memberikan kesempatan kepada anak untuk bercakap-cakap?

3 Apakah ibu pernah menggunakan metode bercakap-cakap dengan media flashcard dalam kegiatan pembelajaran kosakata Bahasa Indonesia?

4 Apa hambatan yang selama ini ditemui dalam mengembangkan kosakata Bahasa Indonesia anak?

Tabel 3. 5

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Setelah Tindakan diterapkan

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah metode bercakap-cakap dengan media flashcard yang digunakan telah mampu meningkatkan kosakata Bahasa


(34)

47

Indonesia anak TK Negeri Pembina Sadang Serang?

2 Bagaimana respon anak terhadap pembelajaran kosakata bahasa indonesia melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard? 3 Adakah hambatan yang dirasakan

dalam mengembangkan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard?

4 Apakah ada saran terhadap penerapan metode bercakap-cakap melalui media flashcard dalam meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia anak?

3. Studi Dokumentasi

Sesuatu yang bisa menggambarkan suatu kejadian bisa dengan foto-foto, slide atau video.

G. Teknik Analisis Data

Data dan informasi yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan pengorganisasian data dan analisis satu persatu sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan. Nasution (1992) mengklasifikasikan tahapan – tahapan tersebut, sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan pola. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih


(35)

48

jelas, dan mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, mencarinya bila diperlukan. Adapun data-data yang direduksi adalah data-data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Display Data

Display data yaitu membuang gambaran dari data yang bertumpuk-tumpuk, baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu, untuk mempermudah mengambil kesimpulan yang tepat. Dalam hal ini, data yang telah direduksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel atau matrik agar mudah dipahami dan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi Data

Data yang sudah diperoleh dianalisis dan disimpulkan lalu diverifikasi ulang selama penelitian berlangsung.


(36)

87

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PTRaja Grafindo Persada. Belina, M. (2011). Deskripsi Penguasaan Kosakata Anak Taman Kanak-kanak

melalui Teknik Mind Map. Bandung : Tidak di terbitkan.

Bentri, A. (2005).Usulan Penelitian Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Padang : LPTK UNP

Djoehaeni, H. (2008). Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Bandung : Tim Penyusun Naskah Guru TK PGTK UPI.

Dhieni, N. (2008). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka.

Fathurrohman, P., Sutikno, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama.

Gunarti, W, dkk. (2010) Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Harianti, D. (1994). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Hermawan, A. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hendrayani, T. (2013). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab melalui Media Flaschard. Bandung : Tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Kurniasih, N. (2010). Upaya Meningkatkan Kosakata Anak TK melalui Pemanfaatan Media Foto. Bandung : Tidak diterbitkan.

Kusumawati, R, E. (2012). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Sunda Anak TK dengan Menggunakan Metode Bercerita Gambar Seri. Bandung : Tidak diterbitkan.


(37)

88

Lestari, I. (2011). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak melalui Metode Simulation Game dengan Media Flashcard. Bandung : Tidak diterbitkan.

Moeslichatoen .(2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Montolalu, BEF, dkk. (2007). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.

Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Nugraha, A. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta : Universitas

Terbuka.

PerMendikNas. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.

Pratisi, W, D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks.

Puspita, N .(2009). Pengaruh Pemberian Stimulasi Metode Bercakap-cakap terhadap Kreativitas Menggambar Anak Taman Kanak-kanak. Bandung : Tidak diterbitkan.

Soedjito. (1990). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Syamsudin., Damaianti, V, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Penggunaannya. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Tarigan, H, G. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.

Yulianingsih, L. (2010). Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK ditinjau dari Jenis Kelamin. Bandung : Tidak diterbitkan.

Yusuf, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Yusuf, S-Sugandhi, N, M.(2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Zaman, B., dkk. (2007). Media dan Sumber belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka.


(38)

89

Zubaedah. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercakap-cakap dengan Media Gambar. Bandung : Tidak diterbitkan.


(1)

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang kondisi awal dan tingkat keberhasilan dalam meningkatkan kosakata bahasa indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard setelah tindakan diterapkan. Wawancara dilakukan kepada guru kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang .

Tabel 3. 4

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Sebelum Tindakan diterapkan

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut ibu, apakah yang dimaksud dengan metode bercakap-cakap? 2 Apakah selama ini ibu banyak

memberikan kesempatan kepada anak untuk bercakap-cakap?

3 Apakah ibu pernah menggunakan metode bercakap-cakap dengan media flashcard dalam kegiatan pembelajaran kosakata Bahasa Indonesia?

4 Apa hambatan yang selama ini ditemui dalam mengembangkan kosakata Bahasa Indonesia anak?

Tabel 3. 5

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelompok B1 TK Negeri Pembina Sadang Serang Bandung Setelah Tindakan diterapkan

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah metode bercakap-cakap dengan media flashcard yang digunakan telah mampu meningkatkan kosakata Bahasa


(2)

Indonesia anak TK Negeri Pembina Sadang Serang?

2 Bagaimana respon anak terhadap pembelajaran kosakata bahasa indonesia melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard? 3 Adakah hambatan yang dirasakan

dalam mengembangkan kosakata Bahasa Indonesia anak melalui metode bercakap-cakap dengan media flashcard?

4 Apakah ada saran terhadap penerapan metode bercakap-cakap melalui media flashcard dalam meningkatkan kosakata Bahasa Indonesia anak?

3. Studi Dokumentasi

Sesuatu yang bisa menggambarkan suatu kejadian bisa dengan foto-foto, slide atau video.

G. Teknik Analisis Data

Data dan informasi yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan pengorganisasian data dan analisis satu persatu sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan. Nasution (1992) mengklasifikasikan tahapan – tahapan tersebut, sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan pola. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih


(3)

jelas, dan mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, mencarinya bila diperlukan. Adapun data-data yang direduksi adalah data-data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Display Data

Display data yaitu membuang gambaran dari data yang bertumpuk-tumpuk, baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu, untuk mempermudah mengambil kesimpulan yang tepat. Dalam hal ini, data yang telah direduksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel atau matrik agar mudah dipahami dan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi Data

Data yang sudah diperoleh dianalisis dan disimpulkan lalu diverifikasi ulang selama penelitian berlangsung.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PTRaja Grafindo Persada. Belina, M. (2011). Deskripsi Penguasaan Kosakata Anak Taman Kanak-kanak

melalui Teknik Mind Map. Bandung : Tidak di terbitkan.

Bentri, A. (2005).Usulan Penelitian Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Padang : LPTK UNP

Djoehaeni, H. (2008). Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Bandung : Tim Penyusun Naskah Guru TK PGTK UPI.

Dhieni, N. (2008). Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka.

Fathurrohman, P., Sutikno, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama.

Gunarti, W, dkk. (2010) Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Harianti, D. (1994). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Hermawan, A. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hendrayani, T. (2013). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab melalui Media Flaschard. Bandung : Tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Kurniasih, N. (2010). Upaya Meningkatkan Kosakata Anak TK melalui Pemanfaatan Media Foto. Bandung : Tidak diterbitkan.

Kusumawati, R, E. (2012). Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Sunda Anak TK dengan Menggunakan Metode Bercerita Gambar Seri. Bandung : Tidak diterbitkan.


(5)

Lestari, I. (2011). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak melalui Metode Simulation Game dengan Media Flashcard. Bandung : Tidak diterbitkan.

Moeslichatoen .(2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Montolalu, BEF, dkk. (2007). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.

Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Nugraha, A. (2005). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta : Universitas

Terbuka.

PerMendikNas. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.

Pratisi, W, D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks.

Puspita, N .(2009). Pengaruh Pemberian Stimulasi Metode Bercakap-cakap terhadap Kreativitas Menggambar Anak Taman Kanak-kanak. Bandung : Tidak diterbitkan.

Soedjito. (1990). Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Syamsudin., Damaianti, V, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Penggunaannya. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Tarigan, H, G. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.

Yulianingsih, L. (2010). Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak TK ditinjau dari Jenis Kelamin. Bandung : Tidak diterbitkan.

Yusuf, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Yusuf, S-Sugandhi, N, M.(2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


(6)

Zubaedah. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercakap-cakap dengan Media Gambar. Bandung : Tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP ANAK KELOMPOK A UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH MENURAN, BAKI, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP BAGI ANAK KELOMPOK B Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak Melalui Metode Bercakap-Cakap Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi Nangsri Manisrenggo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 14

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP – CAKAP PADA KELOMPOK B Upaya Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Anak Melalui Metode Bercakap – Cakap Pada Kelompok B Di Ra Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Melalui Metode Bercakap-cakap Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 2 Gaden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI MEDIA FLASHCARD.

1 10 45

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP –CAKAP.

1 4 40

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ‘AISYIYAH RANDUBELANG.

2 8 145

Metode Bercakap Cakap Bagi Anak Usia Din

0 0 6

PENERAPAN METODE BERCAKAP CAKAP DENGAN M

0 0 10