PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN: Survey pada Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung.

(1)

No.Daftar/FPEB/96/UN 40.7. D1/LT/2015

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN (Survey pada Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Memenuhi Sebagian

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi PendidikanEkonomi

Oleh Ummu Salamah

1001236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN (Survey pada Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung)

Oleh: Ummu Salamah

1001236

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ummu Salamah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN (Survey pada Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung)

Bandung, Maret 2015

Skripsi ini telah disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. A. Jajang W Mahri, M.Si NIP.196412031993021001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

ABSTRAK

“Pengaruh Modal Kerja dan Harga Terhadap Pendapatan. (Survey pada Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung)”

di bawah bimbingan Dr. A. Jajang. W. Mahri, M.Si Oleh

Ummu Salamah 1001236

Permasalahan dalam penelitian ini adalah jumlah pendapatan para pengusaha UMKM fashion yang terus menurun. Hal ini dapat dilihat dari data yang bersumber dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung yang menunjukan bahwa jumlah pendapatan pengusaha UMKM fashion menurun setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh modal kerja dan harga terhadap pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian yaitu para pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatory.Sampel sebanyak 50 pengusaha dengan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan pengujian persamaan regresi berganda dengan program Eviews 6. Berdasarkan hasil penelitian modal kerja, harga, dan pendapatan pengusaha UMKM fashion masuk dalam kategori sedang dan dari hasil pengolahan data diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel modal kerja dan harga berpengaruh terhadap pendapatan.


(5)

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

"The Influence of Working Capital and Price on Income. (A Survey at MSME Fashion Entrepreneurs in Bandung)"

Under the guidance of Dr. A. Jajang. W. Mahri, M.Si

by

Ummu Salamah 1001236

The problem in this research is the declining amount of income of the MSME (Micro, Small and Medium-size Enterprises) fashion entrepreneurs. This problem can be seen from the data sourced from Cooperatives Agency, UKM, and trading and industry in Bandung which indicate that the number of the entrepreneur's income in MSME fashion decreases each year. This research was aimed at knowing the influence of working capital and price on the income of MSME fashion entrepreneurs in Bandung. The participants in this research were the MSME fashion entrepreneurs in Bandung. This research employed an explanatory survey method. A sample of 50 entrepreneurs with saturation sampling technique was used in this research. This research also used questionnaires and multiple regression equation analysis with Eviews 6 program as data collection techniques. Based on the research working capital, prices, and incomes MSME fashion entrepreneurs still have medium category and the findings of the data processing indicate that working capital and price influence on income simultaneously and partially.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

ABSTRACT………... ii

KATA PENGANTAR……… iii

UCAPAN TERIMAKASIH………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR……… x

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Rumusan Masalah………... 7

1.3 Tujuan Penelitian………. 8

1.4 Manfaat Penelitian………... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis………. 8

1.4.2 Manfaat Praktis……….. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS…. 9 2.1 Tinjauan Pustaka………. 9

2.1.1 Konsep Usaha Mikro, Kecil dan Menengah………... 10

2.1.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah………... 10

2.1.1.2 Karakteristik dan Kriteria UMKM……… 11

2.1.1.3 Peran UMKM……… 13

2.1.1.4 Permasalahan UMKM………... 15

2.1.1.5 Strategi Pemberdayaan UMKM……… 16

2.1.2 Pendapatan………... 17

2.1.2.1Pengertian Pendapatan………. 17

2.1.3 Modal Kerja………... 20

2.1.3.1 Pengertian Modal ……… 20

2.1.3.2 Jenis-jenis Modal……….. 20

2.1.3.3 Konsep Modal Kerja……… 21

2.1.3.4 Sumber Modal Kerja………. 26

2.1.4 Harga………. 27

2.1.4.1 Konsep Harga……… 27


(7)

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.4.3 Faktor-Faktor Dalam Penetapan Harga………. 28

2.1.5 Teori Pasar……… 29

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu……….. 33

2.3 Kerangka Pemikiran……… 40

2.3.1 Hubungan Modal Kerja Terhadap Pendapatan………. 43

2.3.2 Hubungan Harga Terhadap Pendapatan……… 45

2.4 Hipotesis……….. 47

BAB III METODE PENELITIAN……… 48

3.1 Objek Penelitian……… 48

3.2 Metode Penelitian……….... 48

3.3 Populasi dan Sampel………... 49

3.3.1 Populasi……….. 49

3.3.2 Sampel………... 49

3.4 Operasional Variabel………... 50

3.5 Teknik Pengumpulan Data………. 51

3.6 Teknik Analisis Data………... 52

3.6.1 Uji Hipotesis……… 53

3.6.1.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)………. 53

3.6.1.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)………... 53

3.6.1.3 Pengujian Secara Parsial (Uji t)……… 54

3.6.2 Uji Asumsi Klasik……….. 54

3.6.2.1 Uji Multikolinearitas……… 54

3.6.2.2 Heterokedastisitas……… 55

3.6.2.3 Autokorelasi……… 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN……….. 57

4.1 Hasil Penelitian……… 57

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………... 57

4.1.2 Karakteristik Responden……… 59

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………. 59

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 61 4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……. 4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha….

63 65 4.1.3 Gambaran Umum Modal Kerja, Harga dan Pendapatan Pengusaha


(8)

UMKM Fashion……….. 4.1.3.1 Modal Kerja……….. 4.1.3.2 Harga……… 4.1.3.3 Pendapatan………

66 66 68 69

4.1.4 Teknik Analisis Data……… 70

4.1.4.1 Uji Hipotesis……… 71

4.1.4.1.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)……….. 72

4.1.4.1.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)………... 72

4.1.4.1.3 Pengujian Secara Parsial (Uji t)……… 73

4.1.4.2 Uji Asumsi Klasik………. 74

4.1.4.2.1 Uji Multikolinearitas………. 74

4.1.4.2.2 Uji Heterokedastisitas………... 75

4.1.4.2.3 Uji Autokorelasi……… 76

4.2 Pembahasan……… 76

4.2.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Pendapatan ……… 77

4.2.2 Pengaruh Harga tergadap Pendapatan ……….. 78

4.2.3 Impikasi Pendidikan……… 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 80

5.1 Kesimpulan……….. 82

5.2 Saran……… 82


(9)

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UMKM dan Usaha Besar di Indonesia………….. 2

Tabel1.2 Pendapatan Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung periode tahun 2010 – tahun 2013………. 4

Tabel 2.1 Karakteristik-karakteristik utama dari Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menegah di Negara Sedang Berkembang……….. 11

Tabel 2.2 Klasifikasi Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja……….. 13

Tabel 2.3 Sumber-Sumber dan Penggunaan Modal Kerja……….. 26

Tabel 2.4 Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu……….. 33

Tabel 3.1 Populasi Pengusaha UMKM Fashion di Kota Bandung………. 49

Tabel 3.2 Operasional Variabel………... 50

Tabel 3.3 Uji Statistik Durbin –Watson d……….. 56

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden……… 60

Tabel 4.2 Usia Responden………... 62

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden………... Tabel 4.4 Pengalaman Usaha Responden……… 63 65 Tabel 4.5 Pengklasifikasian Responden Berdasarkan Modal Kerja Tiga Bulan Terakhir………... Tabel 4.6 Pengklasifikasian Responden Berdasarkan Harga Tiga Bulan Terakhir…. Tabel 4.7 Pengklasifikasian Responden Berdasarkan Pendapatan Tiga Bulan Terakhir……… Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Regresi……….………. 67 68 69 70 Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R-Squared)……… 72

Tabel 4.10 Hasil Uji F (Simultan)………. 73

Tabel 4.11 Hasil Uji t……… 73

Tabel 4.12 Hasil Uji Heterkedastisitas dengan Metode Glejser……….……… 75


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan Daya Serap Tenaga Kerja/Unit Usaha dan Jumlah Usaha. 15

Gambar 2.2 Perputaran Modal Kerja……… 22

Gambar 2.3 Konsep Modal Kerja Kuantitatif………... 24

Gambar 2.4 Konsep Modal Kerja Kualitatif………. 24

Gambar 2.5 Keseimbangan Pasar Monopolistik Jangka Pendek yang Mengalami Keuntungan……….. Gambar 2.6 Keseimbangan Pasar Monopolistik Jangka Pendek yang Mengalami Kerugian………... Gambar 2.7 Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistik dalam Jangka Panjang……… 30 31 32 Gambar 3.1 Statistik Durbin Watson……… 56

Gambar 4.1 Peta Kota Bandung……… 58

Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden……….. 61

Gambar 4.3 Usia Responden………. 63

Gambar 4.4 Tingkat Pendidikan Responden………. 64

Gambar 4.5 Pengalaman Usaha Responden……….. Gambar 4.6 Modal Kerja Responden……… Gambar 4.7 Harga Responden……….. Gambar 4.8 Pendapatan Responden………. 66 68 69 70 Gambar 4.9 Statistika Durbin –Watson……… 76


(11)

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu modal kerja dan harga. Objek sasaran penelitian ini dilakukan pada pengusaha UMKM fashion yang ada di Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:3) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasiona, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengatahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan explanatory. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2010:49) menyatakan bahwa:

“Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar ataupun populasi kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari suatu populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel”.

Dengan kata lain penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Sedangkan explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui hipotesa.


(12)

49

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pendapata lain dikemukakan oleh Sugiyono (2011:117) yang menyatakan: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Bisa disimpulkan bahwa yang namanya populasi itu adalah sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha UMKM fashion yang ada di empat kecamatan di Kota Bandung dengan jumlah 50 pengusaha. Berikut daftar sebaran pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung yang menjadi populasi dalam penelitian, yaitu:

Tabel 3.1

Populasi pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung Kecamatan Unit Usaha

Lengkong 19

Buahbatu 15

Astana Anyar 8

Antapani 8

Jumlah 50

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:118) : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Menurut Riduwan (2013124) menyatakan bahwa : “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka teknik sampling yang diambil adalah semua anggota populasi sebanyak 50 pengusaha UMKM fashion dan bisa disebut dengan sampel jenuh.


(13)

50

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

(1) (2) (3) (4)

Pendapatan (Y)

Pendapatan

merupakan jumlah output yang diproduksi oleh perusahaan

dikalikan dengan harga output yang ditetapkan.

(Makiw, 2006:333)

Jumlah pendapatan yang diterima oleh pengusaha UMKM fashion dalam 3 (tiga) bulan terakhir yang dinyatakan dalam rupiah.

1. Pendapatan total yang diperoleh dalam 3 (tiga) bulan terakhir.

Interval

Modal Kerja (X1)

Modal kerja adalah

dana yang

diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan operasional

perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran pada upah buruh, pembayaran utang dan pembayaran lainnya.

(Sutirno, dalam Neti Budiwati dan Lizza Susanti, 2010:53)

Jumlah dana yang dikeluarkan untuk biaya operasional perusahaan.

1. Sumber modal yang dimiliki oleh setiap pengusaha fashion

2. Posisi modal kerja 3 (tiga) bulan terakhir pengusaha fashion

Interval

Harga (X2)

Besarnya harga barang-barang

1. Harga keseluruhan barang fashion


(14)

51

Harga merupakan nilai barang yang dinyatakan dengan satuan uang dan yang dibayarkan untuk memperoleh suatu barang atau jasa (Anwar, 2000:14)

fashion yang dijual.

yang dijual dalam 3 (tiga) bulan terakhir.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner/angket. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2013:199) mengungkapkan bahwa : “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden, sedangkan data sekunder yaitu data yang berupa catatan atau dokumentasi perusahaan. Untuk data primer pengumpulan datanya adalah dengan cara menyebar angket (kuesioner).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. 3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih

terspesifikasi.

4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.


(15)

52

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan untuk data sekunder teknik pengumpulan data diperoleh secara tidak langsung dari arsip-arsip dan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh instansi terkait.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan menggunakan alat bantu Eviews 6. Menurut Sugiyono (2009:277) menyatakan bahwa : “Teknik regresi linier berganda digunakan oleh peneliti apabila jumlah variabel independennya minimal 2”. Adapun model penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e Dimana:

Y = Pendapatan β0 = Konstanta regresi

β1 = Konstanta regresi X1

β2 = Konstanta regresi X2

X1 = Modal Kerja

X2 = Harga

e = Faktor pengganggu

Persamaan regresi berganda di atas dapat diartikan:

β0 = Artinya, jika modal kerja dan perilaku kewirausahaan tidak ada

(0), maka pendapatan pengusaha sebesar β0.

β1X1 = Artinya, jika ada modal kerja, maka pendapatan pengusaha

sebesar β1.

β2X2 = Artinya, jika ada harga, maka pendapatan pengusaha sebesar β2.

Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :


(16)

53

3.6.1 Uji Hipotesis

Menurut Yana Rohmana (2010:48-50), hipotesis dinyatakan dikenal dengan hipotesis nul (H0) yang diuji melalui hipotesis alternatif (Ha). adapun uji hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.6.1.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Di dalam regresi bergandaterdapat koefisien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punyai. Dala hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen” (Yana Rohmana,2010:76).

Berikut rumus untuk menghitung koefisien determinasi (R2) berganda: R2 = 1 (1 - R2) �−

�−� (Yana Rohmana,2010:77).

Dimana :

k = jumlah variabel bebas + konstanta n = jumlah sampel

3.6.1.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau pengujian koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. Untuk mengetahui pengaruh secara

simultan digunakan rumus:

� =

∑ �

� �

+ �

+ ∑

� �

/

∕ � −

Atau

� � / � −− � /� − �

(Yana Rohmana,2010:78) Maka kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Uji Hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel sebagai berikut:

a. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y.


(17)

54

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.6.1.3 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t bisa dihitung dengan

� =

��

� (Yana Rohmana, 2010:74)

Cara pengujiannya akan dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel.

Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel tersebut signifikan.

b. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel tersebut tidak signifikan.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat parametric. Dalam menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square) dan data parametric. Maka data tersebut harus bebas dari uji asumsi klasik yang terdiri multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Untuk lebih selengkapnya sebagai berikut:

3.6.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat anatar variabel independen (Husein Umar, 2008:80). Cara untuk mendeteksi multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Tolerance (TOL) dan Variance Inflating factor (VIF) (Yana Rohmana, 2010:139). Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

TOL = 1 - � dan ��� =

�� = − 2


(18)

55

Dimana � merupakan korelasi antara Xi dengan var explanatory lainnya. Dengan ketentuan :

 Jika VIF > 10, maka ini menunjukan korelasi tinggi (adanya multikolinieritas)

 Jika VIF < 10, maka ini menunjukan korelasi rendah (tidak ada multikolinieritas)

3.6.2.2Heterokedastisitas

Asumsi heterokedastisitas merupkan suatu asumsi yang penting dalam model regresi linear klasik. Adalah kesalahan pengganggu εi mempunyai varian yang berbeda. Cara mendeteksi heterokedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan metode White dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Estimasi persamaan dan dapatkan residualnya 2) Lakukan regresi pada persamaan regresi auxiliary

3) Uji white didasarkan pada jumlah sampel degree of freedom sebanyak variabel independen yang tidak termasuk konstanta dalam regresi auxiliary. Nilai hitung statistik chi-square (X2) dapat dicari dengan rumus :

�. � ≈

(Yana Rohmana, 2010:157)

Dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika chi-square hitung (n.R2) > X2 kritisdengan drajat kepercayaan tertentu (α), maka ada heterokedastisitas.

 Jika nilai chi-square (n.R2) < X2 kritis dengan drajat kepercayaan tertentu (α), maka tidak ada heterokedastisitas.

3.6.2.3Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antar residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Cara mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji Durbin Watson (D-W). adapun rumusnya adalah sebagai berikut:


(19)

56

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= ∑ �− �− / ∑ �

�= �

�=

(Yana Rohmana, 2010:194) Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Uji Statistik Durbin – Watson d

Nilai Statistik d Hasil

0 ≤ d ≤ dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positis

dL ≤ d ≤ du Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

du ≤ d ≤ 4 – du Menerima hipotesis nol, tidak ada autokorelasi 4 –du ≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4 dL ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif

Sumber: Yana Rohmana, 2010:195

Selanjutnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini: Autokorelasi

positif Autokorelasi

negatif

Ragu-ragu Tidak ada Ragu-ragu korelasi

0 dL du 4 – du 4 dL

4

Gambar 3.1 Statistik Durbin Watson

(Yana Rohmana, 2010:195)

Setelah semua asumsi sudah dipenuhi, maka uji Durbin-Watson dengan prosedur sebagai berikut:

1) Buat regresi dengan OLS dan hitung perkiraan kesalahan pengganggu

��= �− ̂t

2) Hitung d dengan rumus uji Durbin Watson (D-W)

3) Untuk nilai n dan banyaknya variabel X tertentu, cari nilai kritis dLdan du

dari tabel.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut merupakan kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Modal kerja, harga, dan pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung masuk dalam kategori sedang.

2) Modal kerja berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung. Besar kecilnya modal kerja yang dimiliki, akan mempengaruhi juga besar-kecilnya pendapatan yang diperoleh.

3) Harga berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung. Artinya jika harga produk barang-barang fashion naik, maka pendapatan naik.Begitu pula sebaliknya, jika harga produk barang-barang fashion turun, maka pendapatan juga turun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1) Untuk modal kerja, diharapkan para pengusaha UMKM fashion bisa mengelola modal kerjanya dengan baik, dengan maksud bahwa modal kerja yang dimiliki dialokasikan secara efektid supaya kegiatan usaha dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Disisi lain pengusaha UMKM fashion juga kedepannya membuat laporan keuangan yang terperinci, sehingga agar tidak tercampur dengan keuangan pribadi dan kegiatan usaha dapat dikelola dengan baik untuk kepentingan administrasi yang nantinya akan membantu untuk memajukan usahanya.

2) Untuk harga, sebaiknya para pengusaha mempertimbangkan harga untuk menjual barang-barang fashion tersebut berdasarkan analisis market power (kekuatan pasar) dan analisis kebutuhan konsumen. sehingga dari


(21)

83

Nama Lengkap, 2015

PENGARUH MODAL KERJA DAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fenomena tersebut pengusaha bisa mempertimbang berapa jumlah nominal harga yang akan digunakan untuk menjual barang-barang fashion yang telah diproduksi. Selain itu dengan mempertimbangkan nilai elastisitas permintaan (inelastis) yang berarti bahwa persentase perubahan kuantitas barang yang diminta lebih kecil dari pada persentase perubahan harga. Artinya harga jual pengusaha UMKM fashion akan berkurang apabila permintaan akan barang-barang fashion akan naik.

3) Untuk pemerintah setempat, diharapkan bisa lebih memperhatikan kelangsungan UMKM melalui kebijakan pemberian modal serta melaksanakan beberapa program pembinanaan tentang bagaimana untuk menjadi seorang wirausaha atau pelatihan kepada para pengusaha UMKM fashion.

4) Untuk penelitian selanjutnya, bisa mengganti objek atau bahkan menambah objek yang tidak hanya dari sektor UMKM fashion saja. Misalnya sektor UMKM makanan dan minuman atau sektor UMKM handycraft (kerajinan tangan).


(1)

3.6.1 Uji Hipotesis

Menurut Yana Rohmana (2010:48-50), hipotesis dinyatakan dikenal dengan hipotesis nul (H0) yang diuji melalui hipotesis alternatif (Ha). adapun uji hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.6.1.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Di dalam regresi bergandaterdapat koefisien determinasi untuk mengukur

seberapa baik garis regresi yang kita punyai. Dala hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen” (Yana Rohmana,2010:76).

Berikut rumus untuk menghitung koefisien determinasi (R2) berganda:

R2 = 1 (1 - R2) �−

�−� (Yana Rohmana,2010:77). Dimana :

k = jumlah variabel bebas + konstanta n = jumlah sampel

3.6.1.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau pengujian koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. Untuk mengetahui pengaruh secara

simultan digunakan rumus:

� =

∑ �

� �

+ �

+ ∑

� �

/

∕ � −

Atau

� � / � −− � /� − �

(Yana Rohmana,2010:78) Maka kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Uji Hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel sebagai berikut:

a. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y.


(2)

54

b. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.6.1.3 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t bisa dihitung dengan

� =

��

� (Yana Rohmana, 2010:74)

Cara pengujiannya akan dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel.

Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel tersebut signifikan.

b. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel tersebut tidak signifikan.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat parametric. Dalam menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square) dan data parametric. Maka data tersebut harus bebas dari uji asumsi klasik yang terdiri multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Untuk lebih selengkapnya sebagai berikut:

3.6.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat anatar variabel independen (Husein Umar, 2008:80). Cara untuk mendeteksi multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Tolerance (TOL) dan Variance Inflating factor (VIF) (Yana Rohmana, 2010:139). Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

TOL = 1 - � dan ��� =

�� = − 2


(3)

Dimana � merupakan korelasi antara Xi dengan var explanatory lainnya. Dengan ketentuan :

 Jika VIF > 10, maka ini menunjukan korelasi tinggi (adanya multikolinieritas)

 Jika VIF < 10, maka ini menunjukan korelasi rendah (tidak ada multikolinieritas)

3.6.2.2Heterokedastisitas

Asumsi heterokedastisitas merupkan suatu asumsi yang penting dalam model

regresi linear klasik. Adalah kesalahan pengganggu εi mempunyai varian yang

berbeda. Cara mendeteksi heterokedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan metode White dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Estimasi persamaan dan dapatkan residualnya 2) Lakukan regresi pada persamaan regresi auxiliary

3) Uji white didasarkan pada jumlah sampel degree of freedom sebanyak variabel independen yang tidak termasuk konstanta dalam regresi auxiliary. Nilai hitung statistik chi-square (X2) dapat dicari dengan rumus :

�. � ≈

(Yana Rohmana, 2010:157)

Dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika chi-square hitung (n.R2) > X2 kritisdengan drajat kepercayaan

tertentu (α), maka ada heterokedastisitas.

 Jika nilai chi-square (n.R2) < X2 kritis dengan drajat kepercayaan

tertentu (α), maka tidak ada heterokedastisitas. 3.6.2.3Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antar residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Cara mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji Durbin Watson (D-W). adapun rumusnya adalah sebagai berikut:


(4)

56

= ∑ �− �− / ∑ � � �= �

�=

(Yana Rohmana, 2010:194) Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Uji Statistik Durbin – Watson d

Nilai Statistik d Hasil

0 ≤ d ≤ dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positis

dL ≤ d ≤ du Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan du ≤ d ≤ 4 – du Menerima hipotesis nol, tidak ada autokorelasi 4 –du ≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4 dL ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Sumber: Yana Rohmana, 2010:195

Selanjutnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Autokorelasi

positif Autokorelasi

negatif

Ragu-ragu Tidak ada Ragu-ragu korelasi

0 dL du 4 – du 4 dL

4

Gambar 3.1 Statistik Durbin Watson (Yana Rohmana, 2010:195)

Setelah semua asumsi sudah dipenuhi, maka uji Durbin-Watson dengan prosedur sebagai berikut:

1) Buat regresi dengan OLS dan hitung perkiraan kesalahan pengganggu ��= �− ̂t

2) Hitung d dengan rumus uji Durbin Watson (D-W)

3) Untuk nilai n dan banyaknya variabel X tertentu, cari nilai kritis dLdan du


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut merupakan kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Modal kerja, harga, dan pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung masuk dalam kategori sedang.

2) Modal kerja berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung. Besar kecilnya modal kerja yang dimiliki, akan mempengaruhi juga besar-kecilnya pendapatan yang diperoleh.

3) Harga berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha UMKM fashion di Kota Bandung. Artinya jika harga produk barang-barang fashion naik, maka pendapatan naik.Begitu pula sebaliknya, jika harga produk barang-barang fashion turun, maka pendapatan juga turun.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1) Untuk modal kerja, diharapkan para pengusaha UMKM fashion bisa mengelola modal kerjanya dengan baik, dengan maksud bahwa modal kerja yang dimiliki dialokasikan secara efektid supaya kegiatan usaha dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Disisi lain pengusaha UMKM fashion juga kedepannya membuat laporan keuangan yang terperinci, sehingga agar tidak tercampur dengan keuangan pribadi dan kegiatan usaha dapat dikelola dengan baik untuk kepentingan administrasi yang nantinya akan membantu untuk memajukan usahanya.

2) Untuk harga, sebaiknya para pengusaha mempertimbangkan harga untuk menjual barang-barang fashion tersebut berdasarkan analisis market power


(6)

83

fenomena tersebut pengusaha bisa mempertimbang berapa jumlah nominal harga yang akan digunakan untuk menjual barang-barang fashion yang telah diproduksi. Selain itu dengan mempertimbangkan nilai elastisitas permintaan (inelastis) yang berarti bahwa persentase perubahan kuantitas barang yang diminta lebih kecil dari pada persentase perubahan harga. Artinya harga jual pengusaha UMKM fashion akan berkurang apabila permintaan akan barang-barang fashion akan naik.

3) Untuk pemerintah setempat, diharapkan bisa lebih memperhatikan kelangsungan UMKM melalui kebijakan pemberian modal serta melaksanakan beberapa program pembinanaan tentang bagaimana untuk menjadi seorang wirausaha atau pelatihan kepada para pengusaha UMKM fashion.

4) Untuk penelitian selanjutnya, bisa mengganti objek atau bahkan menambah objek yang tidak hanya dari sektor UMKM fashion saja. Misalnya sektor UMKM makanan dan minuman atau sektor UMKM