PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI APLIKASI GEOGEBRA Peningkatan Kemandirian Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Aplikasi Geogebra ( PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MELALUI APLIKASI GEOGEBRA

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program
Khusus Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
PENI SULASTRI
A 410 100 82

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

:
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi :
Nama

: Masduki, S.Si. M.Pd

NIK

: 918

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi (tugas akhir) dari Mahasiswa :
Nama

: PENI SULASTRI


NIM

: A 410 100 082

Program Studi

: PendidikanMatematika

Judul Skripsi

:

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MELALUI APLIKASI GEOGEBRA
(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap
SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus Tahun Ajaran
2014/2015)

Naskah artikel tersebut, layak dapat disetujui untuk di publikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.


Surakarta,
2015
Pembimbing

Masduki, S.Si. M.Si.
NIK. 918

ii

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA
( PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah AlKautsar Program Khusus Tahun Ajaran 2014/2015)
Oleh:
Peni Sulastri1 dan Masduki, S.Si. M.Pd2
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, Penypenool@yahoo.co.id
2


Staf Pengajar UMS Surakarta, masduki918a@gmail.com
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah AlKautsar Program Khusus Kartasura dengan menggunakan Geogebra. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode alur yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan kemampuan pemecahan
masalah siswa. 1) Siswa mampu menyelesaikan tugasnya sendiri sebelum
tindakan 27,27% sampai akhir tindakan 66,67%, 2) percaya pada diri sendiri
sebelum tindakan sampai akhir tindakan 75,75%, 3) merumuskan masalah atau
model matematika sebelum tindakan 21,21% dan akhir tindakan 51,51%, 4)
menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah sebelum tindakan
15,15% dan akhir tindakan 69,69%, 5) menjelaskan atau menginterprestasikan
permasalahan secara bermakna sebelum tindakan 24,24% dan akhir tindakan
75,75%. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan
Geogebra dapat meningkatkan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah
siswa.

Kata kunci: Geogebra, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemandiri

1

2

PENDAHULUAN
Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung pada orang lain, bebas,
dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2012:353). Kemandirian dalam belajar perlu
diberikan kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung jawab dalam
mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan dalam mengembangkan kemampuan
belajar atas kemampuan sendiri. Hal terpenting dalam proses belajar mandiri adalah
peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa
bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak tergantung pada
guru/pendidik, pembimbing, teman atau orang lain dalam belajar.
Menurut Slameto (2011 : 86) pemecahan masalah dipandang sebagai suatu
proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan
dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Langkah-langkah kemampuan
pemecahan masalah meliputi (1) memahami masalah dan mengidentifikasi apa
yang ditanyakan, apa yang diketahui (2) membuat sebuah rencana, yang berarti

menggambarkan pengetahuan sebelumnya untuk kerangka teknik penyelesaian
yang sesuai. (3) menyelesaikan masalah tersebut, menggunakan teknik teknik
penyelesaian yang sudah dipilih (4) mengecek kebenaran dari penyelesaiannya
yang diperoleh dan memasukkan masalah dan penyelesaian tersebut kedalam
memori untuk kelak digunakan dalam menyelesaikan masalah dikemudian hari.
Pembelajaran dimana siswa hanya duduk tenang dan mendengarkan
informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dahulu, sehingga untuk
mengadakan

perubahan

ke

arah

pembelajaran

yang

aktif,


kreatif,

dan

menyenangkan memang terkesan sulit. Selama proses belajar mengajar siswa
cenderung pasif saat mengikuti pelajaran matematika. Siswa mendengar, mencatat
materi yang terkait, dan dituntut untuk menghafalkan lalu siswa disuruh untuk
mengerjakan soal dengan rumus yang diberikan guru tanpa tahu akan tujuan dan
manfaat yang akan mereka peroleh.
Berdasarkan observasi awal di kelas VIII SMP Muhammadiyyah ALKautsar Program Khusus Kartasura sebelum penelitian, pembelajaran terkesan

3

lebih terpusat pada guru sehingga kemandirian dan kemampuan pemecahan
masalah siswa rendah. Hal ini ditunjukkan pada saat observasi yang diberikan
dimana dari 33 siswa, prosentase indikator kemandirian belajar siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyyah AL-Kautsar Program Khusus Kartasura yaitu: (1)
menyelesaikan tugasnya sendiri sebesar 27,27% (9 siswa), (2) percaya pada diri
sendiri sebesar 24,24% (12 siswa). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah

yaitu : (1) siswa mampu merumuskan masalah matematika atau model matematika
sebesar

21,21% (7 siswa), (2) siswa mampu menerapkan strategi untuk

menyelesaikan berbagai masalah sebesar 15,15% (5 siswa), (3) siswa mampu
menjelaskan atau menginterprestasikan permasalahan sebesar 24,24% (8 siswa).
Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kemandirian dan kemampuan
pemecahan masalah siswa.
Untuk mengoptimalkan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah
siswa, diperlukan suatu model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan
kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah siwa. Salah satu alternatifnya
yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan software Geogebra yaitu
softwere yang berisi aplikasi aljabar dan geometri. Geogebra memiliki kemampuan
menangani variabel-variabel untuk angka, vektor, titik, menemukan turunan dan
integral dari suatu fungsi, dan menawarkan perintah-perintah seperti Akar atau
Nilai Ekstrim (Atmini,2012).
Berdasarkan uraian di atas,peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
“Peningkatan Kemandirian dan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan
pembelajaran menggunakan software Geogebra.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu peneliti
melakukan pengamatan pembelajaran itu di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas
menurut

Hopkins

(dalam

Sutama

2010:15)

adalah

penelitian

yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan

yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami
apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan
perubahan.

4

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program
Khusus Kartasura yang beralamat di Jl. Cendana II RT.02/III Gumpang Kartasura.
Penelitian dilakukan pada tahun ajaran 2014/2015 selama empat bulan yaitu bulan
desember 2014 sampai bulan maret 2015. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII
SMP Muhammadiyah Al-Kautsar Program Khusus kartasura tahun ajaran
2014/2015.
Adapun prosedur yang ditempuh dalam tindakan ini yaitu:
1.

Dialog awal yang dilakukan antara peneliti dengan guru matematika.

2.

Perencanaan tindakan dengan langkah: (a) Memperbaiki kompetensi material

guru dalam bidang matematika, (b) Identifikasi masalah dan penyebabnya, (c)
Perencanaan solusi masalah.

3.

Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan, tetapi tidak mutlak dikendalikan
oleh rencana. Sehingga dapat dirubah sesuai keadaan yang ada sebagai upaya
perbaikan.

4.

Observasi dan Monitoring untuk mendokumentasikan tindakan yang dilakukan
berbekal pedoman observasi dan kegiatan lapangan.

5.

Refleksi yang digunakan sebagai upaya mencapai tujuan penelitian yaitu
peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika.

6.

Evaluasi untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian
pada setiap pelaksanaan siklus penelitian.
Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

1.

Wawancara pada tahap dialog awal dan refleksi setiap siklus yang dilakukan
dengan guru matematika.

2.

Observasi dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disepakati.

3.

Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung.

4.

Dokumentasi berupa RPP dengan pemanfaatan Geogebra, buku referensi, buku
pelajaran, foto-foto saat proses pembelajaran, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Triangulasi teknik digunakan untuk membandingkan data-data penelitian, yaitu
membandingkan hasil observasi dengan data-data dari dokumen, wawancara, dan

5

catatan lapangan. Triangulasi sumber digunakan peneliti untuk mengecek kevalidan
data dengan membandingkan data dari beberapa sumber yang diperoleh, yaitu
informasi dari peneliti yaitu guru matematika kelas VIII dan siswa.
Analisis data merupakan proses mancari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data
dalam penelitian ini menggunakan metode alur yang langkah-langkahnya meliputi
proses analisis data, penyajian data, dan verifikasi data.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Geogebra
yaitu pembelajaran yang memecahkan masalah pembelajaran matematika melalui
solusi kreatif dengan memanfaatkan aplikasi dalam

komputer. Penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga siklus.
1.

Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan
Geogebra adalah sebagai berikut: Pertama, guru memotivasi siswa kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menyampaikan materi
pembelajaran pada LCD dengan materi melukis garis singgung lingkaran dan
penggunaan Geogebra. Keempat, guru memberikan permasalahan untuk
dipecahkan oleh siswa. Kelima, guru membimbing siswa dalam memecahkan
masalah tersebut dengan membentuk kelompok. Keenam guru menyurh siswa
menyampaikan hasil diskusi.

2.

Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan
Geogebra adalah sebagai berikut: Pertama,guru memotivasi siswa kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menyampaikan materi
pembelajaran pada LCD tentang melukis garis singgung melalui suatu titik
diluar lingkaran dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dipikirkan
secara individu dan mengaplikasikan dengan Geogebra. Ketiga, guru
memerintahkan siswa untuk membuat kelompok dan memberikan soal kepada
setiap

masing-masing

kelompok.

Keempat,

guru

meyuruh

siswa

mempresentasikan hasil jawaban mereka. Kelima guru mengevaluasi jawaban
siswa dan memberikan reward kepada kelompok yang melakukan presentasi.
3.

Pada siklus ketiga atau siklus terakhir pelaksanaan pembelajaran matematika

6

menggunakan Geogebra adalah sebagai berikut: Pertama, guru memotivasi
siswa

kemudian

menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Kedua,

guru

menyampaikan materi pembelajaran tentang melukis garis singgung persekutuan
dalam dua lingkaran dengan LCD. Keempat, guru memberikan permasalahan
untuk dipecahkan oleh siswa secara kelompok. Kelima, guru dan siswa
mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Kelima, guru dan murid bersama-sama
menyampaikan kesimpulan dari materi di akhir pembahasan.
Pembelajaran matematika menggunakan Geogebra secara keseluruhan
sampai berakhirnya tindakan siklus III, kemandirian dan kemampuan pemecahan
masalah siswa mengalami perubahan yang positif. Adanya peningkatan kemandirian
dan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari indikator-indikator yang
nampak seperti kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya sendiri,
kemampuan siswa dalam percaya pada dirinya sendiri, kemampuan siswa
merumuskan masalah matematika, kemampuan siswa menerapkan strategi untuk
menyelesaikan masalah, dan kemampuan siswa dalam menginterprestasikan hasil
permasalahan. Adapun data-data yang diperoleh mengenai peningkatan kemandirian
dan kemampuan pemecahan masalah dalam belajar pembelajaran matematika dengan
menggunakan Geogebra dari sebelum tindakan sampai akhir tindakan dapat
disajikan dalam tabel sabagai bertikut.
Tabel 1.1
Data Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa
Indikator Kemandirian
Belajar Siswa
Kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugasnya sendiri
Kemampuan siswa dalam
percaya pada dirinya sendiri

Sebelum
Tindakan
9siswa
(27,27%)
8 siswa
(24,24%)

Silus I
(33 siswa)
12 siswa
(36,36%)
10 siswa
(30,30%)

Siklus II

Siklus III

17 siswa
(51,51%)
16 siswa
(48,48%)

22 siswa
(66,67%)
25 siswa
(75,75%)

7

Tabel 4.2
Data Peningkatan Kemampuan pemecahan masalah
Indikator Kemandirian
Belajar Siswa

merumuskan masalah
matematika atau model
matematika
menerapkan strategi untuk
menyelesaikan berbagai
masalah
Menjelaskan atau
menginterprestasikan hasil
permasalahan secara bermakna

Sebelum
Tindakan
7 siswa
(21,21%)

Siklus I
(33 siswa)
10 siswa
(30,30%)

Siklus II
(33 siswa)
13 siswa
(39,39%)

Siklus III
(33 siswa)
17 siswa
(51,51%)

5 siswa
(15,15%)

9 siswa
(27,27%)

15 siswa
(45,45%)

23 siswa
(69,69%)

8 siswa
(24,24%)

10 siswa
(30,30%)

16 siswa
(48,48%)

25 siswwa
(75,75%)

PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan Geogebra dapat
meningkatkan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Data yang
diperoleh untuk mengetahui adanya kemandirian dan kemampuan pemecahan
masalah siswa dirinci dalam indikator-indikator sebagai berikut:
A. Indikator kemandirian siswa
1.

Menyelesaikan Tugasnya Sendiri
Dalam hal ini siswa dikatakakn dapat menyelesaikan tugasnya sendiri
apabila siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, tepat waktu dan
dengan kemampuan yang mereka miliki.

2.

Percaya Pada Diri Sendiri
Dalam hal ini siswa yang percaya pada diri sendiri dapat dilihat dari
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Siswa berani mengemukakan
pendapat mereka dan berani bertanya kepada guru tentang materi yang
mereka pelajari.

B. Indikator kemampuan pemecahan masalah
1. Merumuskan masalah matematika atau model matematika
Dalam hal ini siswa yang mampu merumuskan masalah matematika atau
model matematika dapat dilihat dari siswa saat berdiskusi untuk
memecahkan persoalan yang diberikan dengan menggunakan Geogebra.

8

2. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam hal ini siswa dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
berbagai masalah dapat dilihat dari bagaimana siswa mampu menyelesaikan
pekerjaannya dengan mengotak ngatik komputernya.
3. Menjelaskan atau menginterprestasikan permasalahan secara bermakna.
Dalam hal ini siswa mampu menjelaskan atau menginterprestasikan
permasalahan secara bermakna dapat dilihat dari bagaimana penguasaan
siswa dalam menggunakan Geogebra saat presentasi.
Tindak belajar yang dijelaskan di atas sudah sesuai dengan yang diharapkan
dan mengalami perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Jadi dapat disimpulkan
bahwa ada peningkatan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah pada
setiap siklus.
Dari hasil penelitian yang telah dicapai terhadap penelitian yang telak
dilaksanakan, maka peneliti memperkuat penelitian terdahulu yang telah dilakukan
oleh Trung Tran (2014) menyimpulkan bahwa dengan menggunakan Geogebra
siswa dapat menulis dengan baik, mereka juga dapat mengekspresikan bahasa
matematika koheren dan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi belajar
mandiri siswa berkembang dengan jelas. Siswa tertarik untuk belajar matematika.
Mereka mengembangkan pemikiran matematika khusus untuk mengembangkan
pemikiran kreatif. Ketrampilan teknologi dan pengetahuan tentang software
Geogebra siswa meningkat. Efektivitas metode baru lebih baik daripada metode
tradisional.
Ruhizan M.Yasin, Lilia Halim dan Azaman Ishar (2012) menyimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok dalam hal
kemampuan pemecahan masalah siswa, namun nilai rata-rata kelompok eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa
penerapan strategi Teaching an Learning of Engineering Drawing berhasil
meningkatkan prestasi siswa dan pengetahuan siswa tentang pemecahan masalah.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Megita Dwi Pamungkas dan Masduki
(2013) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa pemanfaatan sofware Core Math Tool
(CMT) sebagai media pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan

9

pemecahan masalah dan kreativitas belajar matematika siswa pada materi pelajaran
statistika. Penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yaitu meningkatnya kemampuan pemecahan masalah akan
tetapi terdapat juga perbedaannya yaitu pendekatan pembelajarannya.
Adi Suryobintoro dan

M.Andy Rudhito

(2013) dalam jurnalnya

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan bantuan Geogebra sangat membantu
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi segitiga. Penelitian tersebut
mempunyai persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan bantuan Sofware Geogebra, namun juga terdapat perbedaab yaitu
variabel yang digunakan dan materi yang diajarkan.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan
kemampuan pemecahan masalah siswa. 1) Siswa mampu menyelesaikan tugasnya
sendiri sebelum tindakan 27,27% sampai akhir tindakan 66,67%, 2) percaya pada
diri sendiri sebelum tindakan sampai akhir tindakan 75,75%, 3) merumuskan
masalah atau model matematika sebelum tindakan 21,21% dan akhir tindakan
51,51%, 4) menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah sebelum
tindakan 15,15% dan akhir tindakan 69,69%, 5) menjelaskan atau
menginterprestasikan permasalahan secara bermakna sebelum tindakan 24,24%
dan akhir tindakan 75,75%. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran
dengan menggunakan Geogebra dapat meningkatkan kemandirian dan
kemampuan pemecahan masalah siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Atmini. 2012. “Petunjuk Praktikum Pelatihan Geogebra Dalam Pembelajaran
Matematika”.(online),(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian
/dwi-lestari-msc/petunjuk-praktikum-geogebra-fixx.pdf, diakses tanggal 7
mei 2014).
Pamungkas, Megita dan Masduki. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Dan Kreativitas Belajar Matematika dengan Pemanfaatan
Software Math Tolls (CMT). Seminal Nasional Pendidikan Matematika

10

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: Rajawali Pers
Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta
:RinekaCipta
Suryobintoro, Adi dan Rudhito, andy. 2013. “ Pemanfatan Program Geogebra
Dalam Meningkatkan Pemahaman Pada Pokok Bahasan Segitiga Ditinjau
Dari hasil Belajar Siswa kelas VII.” Proseding Seminar Sains dan
Pendidikan sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, 4 (1): 2087-0922
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama.
Tran, Trung. 2014. “ Discovery Learning With the Help of the Geogebra
Dynamic Geometry Software.” International Journal of Learning,
Teaching and Educational Research, 7 (1):44-57
Yasin.M Ruhizan. Dkk. 2012. “Effects of Problem-Solving Strategies in the
Teaching and Learning of Engineering Drawing subject.” Asian Social
Science, 8 (16)

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI SIKAP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 18 60

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OLEH SISWA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012)

3 20 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 31 59

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ( Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pelita Cabang Empat Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 13 182

JUDUL INDONESIA : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

1 8 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

0 12 51

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung T.P.2014/2015)

2 7 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 0 7

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING Fitriati

0 1 14