EFEKTIVITAS TEKNIK BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DI DALAM DRAMA.

(1)

EFEKTIVITAS TEKNIK BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DI DALAM DRAMA

(Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Andhika Amanda Putra 1006110

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

EFEKTIVITAS TEKNIK BERANTAI DALAM

PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DI DALAM DRAMA

(Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

oleh

Andhika Amanda Putra

sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Andhika Amanda Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi ... 5

BAB II PEMBELAJARAN DRAMA, TEKNIK BERANTAI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Ihwal Pembelajaran Drama... 7

1. Pembelajaran Drama di Sekolah ... 7

2. Pembelajaran Drama di Kelas ... 9

3. Kemampuan Bermain Peran dalam Drama... 9

4. Pengertian Drama... 11

5. Bentuk Drama ... 13

6. Struktur Drama... 17

7. Plot atau Kerangka Cerita ... 18


(5)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Dialog ... 22

10.Setting... 23

11.Tema ... 24

12.Amanat ... 25

B. Teknik Dasar Bermain Peran... 26

1. Vokal... 26

2. Kejelasan Ucapan ... 26

3. Intonasi ... 27

4. Gesture ... 27

5. Teknik Muncul ... 28

6. Improvisasi ... 29

7. Intensitas dan Kelancaran Berbicara ... 29

8. Ekspresi wajah dan dialog ... 29

9. Blocking ... 30

C. Teknik Berantai ... 31

D. Kerangka Berpikir ... 34

E. Hipotesis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 38

B. Desain Penelitian ... 38

C. Prosedur Penelitian ... 39

D. Teknik Pengumpulan Data ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 46

G. Definisi Operasional... 49

H. Lokasi dan Subjek ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian... 51


(6)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis Data Prates kelas Eksperimen ... 53

2. Analisis Data Pascates Kelas Eksperimen... 63

B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 74

1. Nilai Prates-Pascates Kelas Eksperimen ... 74

2. Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 79

a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Prates... 79

b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pascates ... 82

3. Uji Normalitas Data Prates-Pascates Eksperimen ... 84

a. Uji Normalitas Data Prates Eksperimen ... 85

b. Uji Normalitas Data Pascates Eksperimen ... 89

4. Hasil Pembelajaran Bermain Peran Eksperimen ... 92

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 95

1. Kondisi Awal ... 95

2. Kondisi Akhir ... 96

3. Signifikansi ... 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 100

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102 LAMPIRAN


(7)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa per Kelas... 38

Tabel 3.2 Pedoman Penskoran ... 43

Tabel 3.3 Kategori Penilaian ... 45

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 47

Tabel 3.5 Tabel Format ANAVA ... 48

Tabel 3.6 Tabel Guilford ... 48

Tabel 4.1 Nilai Prates ... 52

Tabel 4.2 Nilai Pascates... 62

Tabel 4.3 Data dan Penskoran Prates ... 74

Tabel 4.4 Data dan Penskoran Pascates... 75

Tabel 4.5 Data dan Penskoran Prates-Pascates... 76

Tabel 4.6 Uji Reabilitas Prates ... 78

Tabel 4.7 Format ANAVA Prates ... 80

Tabel 4.8 Uji Reabilitas Pascates ... 81

Tabel 4.9 Format ANAVA Pascates ... 83

Tabel 4.10 Tabel Nilai Prates ... 84


(8)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.12 Distribusi chi-kuadrat Prates... 87

Tabel 4.13 Tabel Nilai Pascates ... 88

Tabel 4.14 Daftar Distribusi Mean Pascates ... 89

Tabel 4.15 Distribusi chi-kuadrat Pascates ... 90

Tabel 4.16 Tabel Gain Prates dan Pascates ... 93

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 36

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian ... 39


(9)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)


(10)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Andhika Amanda Putra

Jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

andika_mandala@ymail.com

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Teknik Berantai Dalam Pembelajaran

Bermain Peran di dalam Drama”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan guru dalam mengajarkan apresiasi khususnya drama praktik. Dalam kurikulum pembagian apresiasi sastra khususnya drama dibagi menjadi tiga. Pertama adalah menulis naskah drama, kedua menanggapi pementasan drama dan yang ketiga adalah bermain peran. Apresiasi drama bermain peran memang menjadi salah satu apresiasi sastra yang cukup sulit, namun adanya kompetensi dasar di dalam kurikulum mengharuskan pengajar mampu memberikan materi dengan baik. Namun kenyataannya kemampuan guru dalam bidang apresiasi sastra khususnya drama sangat kurang sehingga berimbas pada minat, pengetahuan dan kemampuan siswa terhadap pembelajaran drama bermain peran juga dalam berapresiasi sastra. Hal ini terlihat dari hasil temuan penulis yang menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak pernah bermain drama, tidak bisa bermain drama bahkan mengenal bagaimana cara bermain drama. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran bermain peran di kelas eksperimen dengan menggunakan teknik berantai; 2) membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran bermain peran sebelum dan sesudah menggunakan teknik berantai. Metode dalam penelitin ini eksperimen desain kuasi One Group

Pretest-Posttest. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Bandung dengan subjek

penelitian kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30 siswa. Berdasarkan pengolahan data, hasil dari penelitian ini adalah: terjadi peningkatan yang signifikan pada pembelajaran drama bermain peran setelah diterapkan teknik berantai. Kemampuan siswa dalam bermain peran sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik berantai diperoleh rata-rata sebesar 53,90 termasuk ke dalam kategori kurang. Kemudian kemampuan siswa sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik berantai lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran yang tidak menggunakan teknik berantai dalam pembelajaran drama. Dengan kata lain, setelah menggunakan teknik berantai, kemampuan siswa dalam bermain peran drama mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata yang diperoleh, yaitu sebesar 80,96 termasuk ke dalam kategori baik, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata yang diperoleh saat sebelum menggunakan teknik berantai. Hal tersebut menunjukkan pembelajaran bermain peran yang telah dilakukan mampu memberikan perubahan


(11)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang signifikan. Hasil penelitian membuktikan teknik berantai efektif diterapkan dalam pembelajaran bermain peran.

Kata kunci: pembelajaran bermain peran, teknik berantai dan eksperimen

Abstract

Andhika Amanda Putra

Jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

andika_mandala@ymail.com

This research entitled Efektivitas Teknik Berantai Dalam Pembelajaran Bermain

Peran Di Dalam Drama. The obstacle’s background of this research is the lack

of teaching ability in an act play practice which has impacted to the student interests, knowledge and student incapability in learning an act play. These facts

indicated by the researcher’s finding; there are lot of students which never

involved in act play, incapable of an act play, even lack of act and play knowledge. The aims of this research are (1) to get evidences from the result during the process of learning act play in the experimental class by teknik

berantai; (2) showing that there are significant differences in learning act play

before and after using teknik berantai. The methodology of this research uses One Group Pretest-Posttest quasi design. This experiment took place in SMP Negeri 10

Bandung while the subject of the research is VIIIE as the experimental class with

30 students. Based on the data research, the result findings are: 1) there is significant improvement of act play statistic in a class after the application of

teknik berantai, while the before the application was 53,90 on average, while

80,96 is the statistic . Those numbers illustrate the effectiveness of using teknik

berantai in act play class.


(12)

[Type text]

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia ada dua materi yang harus disampaikan oleh pengajar yaitu materi kebahasaan dan materi kesastraan. Materi kebahasaan meliputi empat kemampuan berbahasa, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Mata pelajaran bahasa Indonesia diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dari jenjang SD sampai SMA.

Selain kemampuan dalam aspek kebahasaan dalam jenjang pendidikan formal sastra juga masuk dalam pelajaran bahasa Indonesia yang juga kemampuan dalam bersastra tidak kalah pentingnya, dalam kemampuan bersastra ada tiga aspek (genre) yang dipelajari yaitu puisi, prosa dan drama. Namun pada kenyataannya pengajaran bahasa Indonesia dalam materi kesastraan kurang diperhatikan, hanya aspek kebahasaan yang selalu menjadi sorotan utama dan didahulukan, ini dikarenakan materi kebahasaan selalu keluar dalam uji kelulusan/ujian nasional (UN).

Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang penting dan dianaktirikan oleh para guru, terutama bagi guru yang pengetahuan dan apresiasi sastra (dan budayanya) rendah. Hal ini menyebabkan mata pelajaran yang idealnya menarik dan besar sekali manfaatnya bagi para siswa ini disajikan hanya sekedar memenuhi tuntutan kurikulum. Tak heran jika pelajaran menjadi kering, kurang hidup, dan cenderung tidak mendapat tempat di hati siswanya. Padahal, bila kita kaji secara mendalam, tujuan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk


(13)

2

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menumbuhkan keterampilan, rasa cinta, dan penghargaan para siswa terhadap bahasa dan sastra Indonesia sebagai bagian dari warisan leluhur (Noor, 2011:75).

Bahkan dengan bermain drama beberapa kemampuan dapat dikembangkan seperti kemampuan berkomunikasi, kemapuan menghafal, dan kemapuan mengaktualisasikan diri ke dalam situasi yang dihadapi. Selain itu dengan bermain drama beberapa sikap dapat ditumbuhkan, misalnya percaya diri, berani menghadapi orang banyak, bertanggung jawab terhadap tugas, dan memiliki jiwa artistik yang merupakan salah satu sendi kehidupan manusia.

Sementara itu dari ketiga keterampilan bersastra, drama merupakan keterampilan tersulit dibandingkan dengan dua genre lainnya. Ini disebabkan dalam drama bukan hanya berkutat pada dunia sastra saja yang dipelajari tapi juga seni, yaitu seni pertunjukan. Selain itu, menurut Yus Rusyana (Waluyo 2002:1) menyimpulkan bahwa minat siswa dalam membaca karya sastra yang terbanyak adalah prosa, menyusul puisi, baru kemudian drama. Perbandingannya adalah 6:3:1. Hal ini karena menghayati naskah drama yang berupa dialog cukup sulit dan membutuhkan ketekunan yang lebih.

Dalam pengaplikasiannya di kelas, keterampilan drama hanya dilakukan guru dengan metode ceramah saja padahal di dalam kurikulum tertera kompetensi dasar

“bermain peran dengan naskah yang ditulis siswa” dan guru juga luput bahwa

kemampuan menulis menulis karya sastra, khususnya menulis naskah drama merupakan pekerjaan yang berat, membosankan, dan kurang diminati.

Setelah dilakukan observasi awal di SMP Negeri 10 Bandung peneliti melakukan wawancara kepada guru pengampu bahasa dan sastra Indonesia kelas depalan yaitu Bapak Subur, S.Pd, menurut pemaparan beliau mengungkapkan bahwa keterampilan drama praktik dianggap paling sukar dibandingkan dengan puisi dan prosa. Sukar bagi para guru karena kebanyakan guru kurang menguasai wawasan dan kemampuan dalam mengajarkan drama praktik, kesulitan tersebut berimbas pada siswa. Dalam pengajaran drama praktik, guru hanya memberikan naskah kepada siswa, menyuruh menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik lalu


(14)

3

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyuruh siswa memperagakannya di depan kelas tanpa adanya contoh atau peragaan dari guru, bahkan materi drama praktik kadang dilewat begitu saja. Metode ini selalu membosankan dan sangat ketinggalan zaman. Cara guru mengajar dengan cara ceramah dan konvensional jelas tidak dapat menstimulus siswa untuk ingin terlibat dalam dunia sastra khususnya drama.

Sebenarnya, dalam pembelajaran guru dituntut untuk aktif, kreatif, inovatif dan dapat menciptakan strategi jitu. Guru juga dituntut untuk mengembangkan kompetensinya sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang bagus dari segi materi maupun kemasannya. Jelas guru sastra dituntut mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta tidak ketinggalan zaman. Agar dapat menstimulus, memotivasi dan menarik simpati siswa supaya senang mengikuti pelajaran sastra dan menggaulinya lebih dalam.

Atas dasar kenyataan itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar agar memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran tersebut adalah dengan cara melakukan inovasi. Sebab dengan inovasi tersebut akan memiliki peranan penting bagi siswa dan guru. Inovasi tersebut dapat berupa pengembangan metode, strategi atau teknik dalam pengajaran,

Guru sebagai pengajar di sekolah minimal harus mampu menguasi metode, teknik, media atau model pembelajaran yang sudah ada, agar dalam pembelajaran khususnya drama guru dapat memberikan metode yang tepat dalam menarik maupun mengarahkan minat dan kemampuan siswa dalam bermain peran. Alangkah lebih baik lagi apabila guru mampu menciptakan metode, teknik, media, model sendiri. Hal ini yang menjadi salah satu upaya penulis untuk menerapkan teknik berantai (estafet berkelompok) yang diadaptasi dari metode pembelajaraan kooperatif dan metode bisik berantai agar dapat meningkatkan kemampuan bermain peran siswa.


(15)

4

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti efektivitas penerapan teknik berantai dalam pembelajaran drama. Maka, penulis memberi

judul “Efektivitas Teknik Berantai Dalam Pembelajaran Bermain Peran Di Dalam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)” sebagai bahan penelitiannya.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengidentifikasian masalah. Adapun identifikasi masalahnya sebagai berikut.

1) Siswa mengalami kesulitan dan kurang terampil bermain peran dalam pelajaran bahasa Indonesia materi pembelajaran drama.

2) Teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran drama kurang bervariatif sehingga pembelajaran drama terasa membosankan.

3) Siswa merasa sukar dalam praktik pelajaran drama.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah dan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan bermain peran siswa sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran menggunakan teknik berantai?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan bermain peran siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik berantai dalam pembelajaran drama bermain peran?

D. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas maka kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan:

1. Mendeskripsikan kemampuan bermain peran siswa sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran menggunakan teknik berantai.


(16)

5

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan bermain peran siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik berantai dalam pembelajaran drama bermain peran.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca, baik yang bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis. Manfaat penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangan khasanah ilmu dalam bidang drama di sekolah, khususnya dalam praktik bermain peran.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memahami teknik-teknik dalam pengajaran drama praktik drama di sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna bagi para pembaca baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menambah tingkat apresiasi terhadap sastra, khususnya drama.

b. Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna sebagai sumber referensi dan rujukan bagi para pembaca, terutama para guru dalam memahami pentingnya sastra dalam pembelajaran di sekolah, khususnya drama. c. Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna bagi penulis untuk

memperluas wawasan dalam bidang drama, khususnya teknik-teknik pengajaran drama dan untuk mengembangkan sastra Indonesia.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab 1 pendahuluan, bab 2 kajian teori, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 hasil dan


(17)

6

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembahasan serta bab 5 berisi simpulan dan saran. Berikut ini akan dipaparkan mengenai masing- masing bab secara terperinci.

Bab 1 Pendahuluan, di dalamnya berisi latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Latar belakang masalah penelitian mengemukakan alasan mengapa penulis melakukan penelitian. Dalam hal ini, rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran drama bermain peran. Hal ini yang membuat penulis tergugah untuk melakukan penelitian dengan menggunakan teknik berantai. Identifikasi masalah penelitian adalah uraian atau poin-poin masalah yang muncul dalam latar belakang masalah penelitian, kemudian masalah tersebut dibatasi agar lebih sfedifik dan lebih terarah. Rumusan masalah penelitian merupakan hasil pembatasan masalah yang kemudian dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan saja. Tujuan penelitian tentunya sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat yang ditinjau dari manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

Bab 2 Kajian Teori yang diberi judul “Pembelajaran Drama, Teknik Berantai, Kerangaka Berfikir dan Hipotesis”. Terdapat beberapa subbab yaitu ihwal

pembelajaran drama, teknik berantai, kerangka berpikir dan hipotesis. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan pustaka berupa teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan kerangka berpikir sehingga muncullah hipotesis dalam penelitian ini.

Bab 3 Metodologi Penelitian, di dalamnya terdapat beberapa subbab mengenai metodologi penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian One Group

Pretest-Posttest. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 10


(18)

7

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab 4 hasil dan pembahasan, di dalamnya terdapat beberapa subbab mengenai pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yaitu deskripsi proses pelaksanaan penelitian, deskripsi pengolahan data penelitian dan pembahasan hasil penelitian meliputi: 1) deskripsi data memaparkan data apa saja yang telah didapat serta mengolah data, 2) pembahasan hasil penelitian memaparkan hasil dari pengolahan data untuk mendapat kesimpulan akhir.

Bab 5 simpulan dan saran, di dalamnya terdapat dua subbab yaitu simpulan dan saran. Simpulan dari rumusan hasil pembahasan pembelajaran drama bermain peran menggunakan teknik berantai dan saran bagi berbagai pihak baik pendidik yang akan menerapkan teknik tersebut maupun peneliti selanjutnya.


(19)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian tentunya beranjak dari masalah yang ingin dipecahkan. Masalah yang ingin diteliti yaitu dalam hal pembelajaran drama bermain peran. Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya bahwa apresiasi drama jarang sekali diajarkan bahkan dilewat begitu saja oleh pengajar karena kemampuan dan pemahaman guru akan manfaat dari pembelajaran drama bermain peran masih sangat kurang. Teknik pembelajaran di sini adalah teknik pembelajaran baru dalam pementasan drama dikelas, yang juga mencakup latihan teknik-teknik dasar dalam bermain peran. Penelitian ini menggunakan desain “pretest-pascatest one group design” pada siswa yang dijadikan objek semu. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum penerapan treatment yang disebut prates dan sesudah penerapan treatment yang disebut pascates. Metode eksperimen digunakan untuk menguji coba suatu teknik pembelajaran yaitu teknik berantai. Apakah teknik tersebut efektif atau tidak untuk dijadikan alternatif pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini digolongkan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini mengujicobakan sebuah hipotesis yang telah dirumuskan secara ketat. Penelitian ini menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Penelitian ini bertujuan menghasilkan simpulan-simpulan yang bisa digeneralisasikan. Penelitian ini juga disajikan dalam bentuk angka-angka.


(20)

39

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen desain kuasi yang memang biasa dilakukan dalam penelitian. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang diajukan, yaitu adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam bermain peran sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik berantai.

Berdasarkan jenis penelitian yang dikemukakan, maka desain dalam penelitian ini sebagaimana berikut.

Bagan 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest

(Syamsudin dan Vismaia, 2007: 157) Keterangan:

E : Kelas Eksperimen

O1 : tes awal (prates) bermain peran di kelas eksperimen

O2 : tes akhir (pascates) bermain peran di kelas eksperimen

X : pembelajaran bermain peran dengan teknik berantai.

C. Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun uraian dari tahap-tahap tersebut sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, adapun rinciannya sebagai berikut.

a. Menentukan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian dengan cara melaksanakan studi literatur dari Kurikulum dan Silabus.

b. Identifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran, alat-alat yang berhubungan dengan pembelajaran dan lain-lain.


(21)

40

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Survei ke lokasi untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk penelitian.

d. Melakukan perizinan untuk penelitian dengan memberikan surat izin penelitian yang dikeluarkan fakultas ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

e. Menyusun intrumen untuk pengumpulan data penelitian.

f. Melakukan judgment instrumen oleh dosen dan guru mata pelajaran bersangkutan.

g. Analisis dan revisi hasil judgment intrumen.

h. Menentukan populasi dan sampel yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung.

i. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Bandung dengan tahap sebagai berikut.

a. Melakukan tes awal. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bermain peran sebelum diberikan perlakuan.

b. Pemberian treatment terhadap kelas eksperimen dengan menerapkan teknik berantai.

c. Melakukan tes akhir dengan soal perintah yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan siswa dalam bermain peran setelah diberikan perlakuan (treatment).

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir ini data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis, untuk lebih jelasnya dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Tahap analisis data, pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap skor atau nilai kelas eksperimen. Analisis yang dilakukan meliputi uji. Jika data berdistribusi normal, maka tahap uji hipotesis dilakukan dengan


(22)

41

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan uji-t, namun jika data tidak normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik dengan teknik Mann-Whitney.

b. Uji hipotesis, pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

c. Tahap penarikan simpulan, pada tahap ini dilakukan penarikan simpulan penelitian berdasarkan uji hipotesis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan tes. Di dalam tes ini terdapat tes awal (prates) dan test akhir (pascates). Prates dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan. Sementara itu, pascates dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar setelah diberi perlakuan. Kedua tes tersebut dilakukan di kelas eksperimen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus disusun secara baik untuk mendapatkan hasil data yang objektif. Jumlah variabel dalam penelitian ini ada 2 yakni, teknik berantai merupakan variabel bebas. Sedangkan kompetensi bermain peran sebagai variabel terikat Lebih lanjut penjelasan mengenai instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen pembelajaran merupakan instrumen yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran pada penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis menyusun langkah- langkah sebagai berikut.


(23)

42

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal yang penulis lakukan dalam menyusun perencanaan pembelajaran adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pembelajaran tersebut digunakan sebagai pedoman belajar mengajar di kelas. Dalam RPP terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan hal lain yang dapat menunjang pembelajaran. Dalam RPP ini penulis menyajikan kebutuhan yang relevan dengan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa, yaitu bermain peran drama.

RPP yang penulis susun yaitu untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung sebagai kelas eksperimen. Pembuatan RPP disesuaikan dengan format dari sekolah.

2) Pelaksanaan pembelajaran

Setelah RPP disusun, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Adapun langkah-langkahnya yaitu mengadakan prates, menyajikan materi dan memberikan perlakuan, dan mengadakan pascates.

3) Pelaksanaan prates

Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah mengadakan prates. Hal ini dimaksudkan agar penulis memperoleh data hasil bermain peran siswa sebelum siswa mendapatkan perlakuan dengan teknik berantai. Pelaksanaan prates ini berlangsung selama 80 menit atau sama dengan dua jam pelajaran. Siswa yang mengikuti prates berjumlah 30 orang siswa. Prates ini diberikan dengan memberi naskah drama untuk dipentaskan tanpa adanya perlakuan.

4) Penyajian materi dan pemberian perlakuan

Setelah dilaksanakan prates, kegiatan selanjutnya adalah penyajian materi dan pemberian perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP. Penyajian materi ini dilaksanakan dengan memberikan penjelasan mengenai bermain peran dalam drama. Selanjutnya pemberian perlakuan kepada siswa, yaitu dengan menggunakan teknik berantai. Siswa diberikan


(24)

43

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemaparan keterkaitan teknik tersebut dengan pembelajaran drama bermain peran. Oleh penulis, siswa diarahkan untuk dapat menggali berbagai macam kemampuan bermain peran yang dapat dimainkan di dalam berakting. Pemberian perlakuan sebanyak dua kali perlakuan.

5) Pelaksanaan pascates

Pelaksanaan pascates merupakan langkah akhir dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Siswa diberikan tes untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang sudah dilakukan. Pelaksanaan pascates ini sama dengan waktu pelaksanaan prates, yaitu selama 80 menit. Siswa yang mengikuti pascates ini pun sama dengan siswa yang mengikuti prates. Pascates dengan bekal perlakuan yang sudah diberikan. (RPP Terlampir)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (lembar kerja siswa dan format instrumen penilaian). Tes menjadi salah satu tolok-ukur untuk mengukur kemampuan bermain peran siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk perintah yakni soal perintah bermain drama sesuai dengan petujuk yang ditentukan. Dalam pelaksanaan penelitian, tes dilaksanakan dengan menggunakan prates dan pascates yang diberikan kepada satu kelas eksperimen. Lembar kerja siswa dan pedoman penskoran sebagai berikut.

1) Lembar Kerja Siswa

Bagan 3.2 Format Tes

2) Pedoman Penskoran Bermain Peran

Buatlah sebuah pementasan drama berdasarkan naskah dengan memerhatikan teknik-teknik dasar dalam bermain peran (volume suara, intonasi, kejelasan ucapan, intensitas dan kelancaran berbicara, kemunculan pertama, blocking, ekspresi dialog, ekspresi wajah, gesture, improvisasi) yang mendukung untuk pementasan!


(25)

44

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Pedoman Penskoran Kemampuan Bermain Peran

KOMPONEN SKOR Deskripsi Skor

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10

1. Volume suara (terdengar jelas)

1-2 (tidak terdengar) 3-4 (terdengar, tidak jelas) 5-6 (terdengar, agak jelas) 7-8 (terdengar, jelas)

9-10 (terdengar, sangat jelas) 2. Intonasi (bervariasi sesuai

tuntutan naskah?)

1-2 (tidak bervariasi)

3-4 (bervariasi, tidak sesuai) 5-6 (bervariasi, kurang sesuai) 7-8 (bervariasi, sesuai)

9-10 (bervariasi, sangat sesuai) 3. Kejelasan ucapan

(ucapannya jelas sehingga maksud kalimat mudah ditangkap penonton?)

1-2 (sangat tidak jelas) 3-4 (tidak jelas)

5-6 (kurang jelas) 7-8 (jelas)

9-10 (sangat jelas) 4. Intensitas dan kelancaran

berbicara (konsisten?)

1-2 (tidak lancar) 3-4 (kurang lancar) 5-6 (agak lancar) 7-8 (cukup lancar) 9-10 (lancar sekali) 5. Kemunculan pertama

(mantap dan memberikan kesan akan karakter tokoh/tidak?)

1-2 (tidak memberikan kesan) 3-4 (kurang memberi kesan) 5-6 (memberi kesan, tidak sesuai)

7-8 (memberi kesan, kurang sesuai)

9-10 (memberi kesan, sangat sesuai)

6. Pemanfaatan ruang yang ada untuk memosisikan tubuh (blocking) saat pementasan (baik/tidak?)

1-2 (tidak sadar blocking) 3-4 (kurang sadar blocking) 5-6 (agak sadar blocking) 7-8 (cukup sadar blocking) 9-10 (sangat sadar blocking) 7. Ekspresi dialog untuk

menggambarkan karakter tokoh (sesuai karakter tokoh?)

1-2 (tidak menggambarkan karakter tokoh)

3-4 (kurang menggambarkan karakter tokoh)


(26)

45

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tapi tidak sesuai dengan tokoh yang diperankan)

7-8 (menggambarkan karakter, tapi kurang sesuai dengan tokoh yang diperankan)

9-10 (menggambarkan karakter tokoh, sangat sesuai)

8. Ekspresi wajah (sesuai dengan karakter tokoh?)

1-2 (tidak menggambarkan karakter tokoh)

3-4 (kurang menggambarkan karakter tokoh)

5-6 (menggambarkan karakter, tapi tidak sesuai dengan tokoh yang diperankan)

7-8 (menggambarkan karakter, tapi kurang sesuai dengan tokoh yang diperankan)

9-10 (menggambarkan karakter tokoh, sangat sesuai)

9. Gerak anggota tubuh (sesuai karakter tokoh)

1-2 (tidak sesuai karakter tokoh) 3-4 (kurang sesuai karakter tokoh)

5-6 (menggambarkan karakter, tapi tidak sesuai dengan tokoh yang diperankan)

7-8 (menggambarkan karakter, tapi kurang sesuai dengan karakter yang diperankan) 9-10 (menggambarkan karakter tokoh, sangat sesuai)

10. Improvisasi (improv sendiri, dengan

peralatan/dengan pasangan)

1-2 (tidak ada improvisasi) 3-4 (mencoba berimprovisasi) 5-6 (berimprovisasi namun berlebihan)

7-8 (berimprovisasi sendiri) 9-10 (berimprovisasi sendiri dan dengan peraltan/dengan

pasangan)

SKOR (MAKSIMAL 100)


(27)

46

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kategori Penilaian Keterampilan Bermain Peran

Skala Nilai Kategori

≥ 81 Sangat Baik (SB)

71-80 Baik (B)

61-70 Cukup (C)

51-60 Kurang (K)

≤ 50 Sangat Kurang (SK)

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun langah-langkah pengolahan data dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1)Menganalisis data prates dan pascates. Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan cara:

a) Menganalisis hasil bermain peran siswa

b) Mengubah skor prates dan pascates menjadi nilai dengan rumus:

Table 3.4

Kategori Penilaian Bermain Peran Berdasarkan Skala Nilai

Skala Nilai Kategori


(28)

47

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71-80 Baik (B)

61-70 Cukup (C)

51-60 Kurang (K)

≤ 50 Sangat Kurang (SK)

2) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang. Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarapenguji yang satu dan penguji lainnya bagi setiap testi. Uji reliabilitas dilakukan dengan mencari nilai

∑ ∑ - ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ – ∑ ,

∑ ∑ ∑ ∑

Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan kedalam format ANAVA.

Tabel 3.5 Tabel Format ANAVA

Sumber

Variasi SS Dk Varians

Siswa/Testi SSt∑dt2 N-1 ∑

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) ∑

Setelah itu, dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus:


(29)

48

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari Vt : variansi dari testi Vkk : variansi dari kekeliruan

Selanjutnya nilai tersebut dilihat dalam table Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.6 Tabel Guilford

Nilai Tingkat Korelasi

< dari 0,20 Tidak ada korelasi 0,20-0,40 Korelasi rendah 0,40-0,60 Korelasi sedang 0,60-0,80 Korelasi tinggi 0,80-0,99 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

3)Melakukan uji normalitas data tes bermain peran siswa hasil prates dan

posttes dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat adalah sebagai berikut.

(Sugiyono, 2008:107)

Keterangan:

x2 = Chi-kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

4) Melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan langkah sebagai berikut.


(30)

49

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu √

(2) Menghitug thitung

(3) Menentukan db

(4) Menentukan dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya

=

Kriteria pengujian: “tolak Ho jika thitung > ttabel, dalam hal lain Ho

diterima”. Jika , maka Ho diterima dan hipotesis kerja

ditolak. Artinya penggunaan teknik berantai tidak efektif digunakan dalam pembelajaran drama bermain peran. Akan tetapi, jika , maka Ho ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya penggunaan teknik berantai

efektif digunakan dalam pembelajaran drama bermain peran.

(Subana dan Sudrajat, 2005:171)

G. Definisi Operasional

Berikut ini adalah definisi operasional dari kata-kata kunci yang digunakan dalam penulisan.

1) Teknik berantai (estafet berkelompok) adalah teknik pementasan drama yang membuat suatu pertunjukan dengan cara estafet berkelompok yang dilakukan dalam satu pementasan setiap babak/adegannya dilakukan oleh kelompok yang berbeda secara bergiliran.


(31)

50

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pembelajaran bermain peran adalah proses menjadikan peserta didik untuk dapat menuangkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran.

H. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMP Negeri di kota Bandung, yakni SMP Negeri 10 Bandung. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas VIII di SMP 10 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 11 kelas, karena materi pembelajaran bermain peran terdapat dalam materi kelas VIII. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Bandung yang berjumlah 359 siswa. Pembagian kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa per Kelas

VIII A 31

VIII B 31

VIII C 32

VIII D 32

VIII E 30

VIII F 34

VIII G 32

VIII H 35

VIII I 34

VIII J 34

VIII K 34

Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan yaitu teknik random, dengan cara diundi. Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan terhadap kelas, yaitu diambil satu kelas yang ada. Cara yang digunakan untuk pengundian yaitu dengan cara memberi nomor urut pada setiap kelas yang menjadi populasi, kemudian nomor urut tersebut diundi untuk mendapatkan sampel sebanyak satu kelas dari populai seluruh jumlah kelas. Berdasarkan hal itu maka penulis mengambil sampel secara acak dari populasi yang ada dengan alasan bahwa populasi bersifat homogen. Sampel yang diambil adalah dari sumber data siswa


(32)

51

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2013/2014 kelas VIII-E sebagai kelas penelitian, dengan jumlah siswa 30 orang.


(33)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh gambaran mengenai pembelajaran bermain peran drama dengan teknik berantai. Penulis juga mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai pengembangan teknik pembelajaran dengan adanya teknik pembelajaran drama dengan teknik berantai ini, yang dapat meningkatkan kreativitas dan minat siswa dalam mendalami pembelajaran drama khussussnya dalam berperan.

Setelah penulis melakukan penelitian dan berdasarkan hasil analisis dari pembahasan penelitian pembelajaran bermain peran dengan menggunakan teknik berantai yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam bermain peran sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik berantai diperoleh rata-rata sebesar 54 termasuk ke dalam kategori kurang.

2. Kemampuan siswa sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik berantai lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran yang tidak menggunakan teknik berantai dalam pembelajaran drama. Dengan kata lain, setelah menggunakan teknik berantai, kemampuan siswa dalambermain peran drama mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata yang diperoleh, yaitu sebesar 81 termasuk ke dalam kategori baik, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata yang diperoleh saat sebelum menggunakan teknik berantai, yaitu sebesar 54.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam bermain peran drama sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik berantai. Penghitungan uji t ternyata diperoleh t hitung > t tabel yaitu to (5,36) > t0,95 (1,69) sehingga hipotesis diterima


(34)

101

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan kemampuan bermain peran yang signifikan antara pembelajaran dengan teknik berantai dengan metode pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran bermain peran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukaan di atas, maka saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian membuktikan teknik berantai efektif diterapkan dalam pembelajaran drama bermain peran. Denga demikian, teknik berantai dapat dijadikan salah satu alternatife teknik dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran drama praktik sehingga membuat siswa termotivasi untuk giat belajar dan menyenangi pembelajaran drama khususnya dalam bermain peran.

2. Hendaknya guru mampu meningkatkan daya kreativitasnya dalam merangsang siswa untuk meminati dan menyenangi pembelajaran drama khususnya drama praktik bermain peran. Salah satunya dengan teknik berantai yang mampu mengupayakan daya kreativitas. Untuk mengatasi situasi yang membosankan dalam pembelajaran di sekolah, sebaiknya guru menggunakan berbagai strategi, model, teknik, maupun media yang tepat. Khususnya dalam pembelajaran drama bermain peran yang membutuhkan daya kreativitas, imajinasi serta ide untuk menghasilkan sebuah karya pentas yang baik dan menarik.

3. Penulis mengharapkan pada penelitian pembelajaran drama bermain peran selanjutnya, dapat menggunakan teknik yang belum pernah digunakan sebelumnya sehingga dapat menarik minat siswa untuk menumbuhkan rasa cinta pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya apresiasi drama bermain peran.


(35)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A.R, Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. (2007). Metode Penelitian

Pendidikan Bahasa.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Dejowati, Cahyaningrum. (2010). DRAMA: Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press

Harymawan. 1988. Dramaturgi. Bandung: CV Rosda

Noor, Rohinah M. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra : Solusi

Pendidikan Moral yang Efektif. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Rendra, WS. (2013). Seni Drama Untuk Remaja. Bandung : PT Dunia Pustaka Jaya.

Romli, Ombi. (2009). Dasar-Dasar Bermain Drama. [online]. Tersedia :

http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/dasar-dasar-bermain-drama. [3 September 2014]

Santoso, Eko dkk. (2008). Seni Teater Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sarumpaet, Riris K. (1977). Istilah Drama dan Teater. Jakarta : FSUI

Satoto, Soediro. (2012). Analisis Drama dan Teater Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Subana, M. dan Sudrajat. (2005). Dasar-dasar Peneltian Ilmiah. Bandung : CV Pustaka Pelajar.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1986). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia

Stanislavski, Constantin. (2008). Membangun Tokoh. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyatna, Anirun. (1998). Menjadi Aktor. Bandung : Studiklub Teater Bandung, Taman Budaya Jawa Barat dan PT Rekamedia Multiprakarsa.


(36)

103

Waluyo, Herman J. (2006). DRAMA : Naskah, Pementasan dan Pengajarannya. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

Wikipedia. (2014). Ekpresi Wajah atau Mimik. [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekspresi_wajah. [3 September 2014] Wiyanto, Asul. (2007). Terampil Bermain Drama. Jakarta : PT Grasindo.

WS, Hasanuddin. (2009). Drama : Karya Dalam Dua Dimensi Kajian, Teori,


(1)

50

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pembelajaran bermain peran adalah proses menjadikan peserta didik untuk dapat menuangkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran.

H. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMP Negeri di kota Bandung, yakni SMP Negeri 10 Bandung. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas VIII di SMP 10 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 11 kelas, karena materi pembelajaran bermain peran terdapat dalam materi kelas VIII. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Bandung yang berjumlah 359 siswa. Pembagian kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa per Kelas

VIII A 31

VIII B 31

VIII C 32

VIII D 32

VIII E 30

VIII F 34

VIII G 32

VIII H 35

VIII I 34

VIII J 34

VIII K 34

Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan yaitu teknik random, dengan cara diundi. Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan terhadap kelas, yaitu diambil satu kelas yang ada. Cara yang digunakan untuk pengundian yaitu dengan cara memberi nomor urut pada setiap kelas yang menjadi populasi, kemudian nomor urut tersebut diundi untuk mendapatkan sampel sebanyak satu kelas dari populai seluruh jumlah kelas. Berdasarkan hal itu maka penulis mengambil sampel secara acak dari populasi yang ada dengan alasan bahwa populasi bersifat homogen. Sampel yang diambil adalah dari sumber data siswa


(2)

51

SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2013/2014 kelas VIII-E sebagai kelas penelitian, dengan jumlah siswa 30 orang.


(3)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh gambaran mengenai pembelajaran bermain peran drama dengan teknik berantai. Penulis juga mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai pengembangan teknik pembelajaran dengan adanya teknik pembelajaran drama dengan teknik berantai ini, yang dapat meningkatkan kreativitas dan minat siswa dalam mendalami pembelajaran drama khussussnya dalam berperan.

Setelah penulis melakukan penelitian dan berdasarkan hasil analisis dari pembahasan penelitian pembelajaran bermain peran dengan menggunakan teknik berantai yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam bermain peran sebelum mengikuti

pembelajaran yang menggunakan teknik berantai diperoleh rata-rata sebesar 54 termasuk ke dalam kategori kurang.

2. Kemampuan siswa sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik berantai lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran yang tidak menggunakan teknik berantai dalam pembelajaran drama. Dengan kata lain, setelah menggunakan teknik berantai, kemampuan siswa dalambermain peran drama mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata yang diperoleh, yaitu sebesar 81 termasuk ke dalam kategori baik, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata yang diperoleh saat sebelum menggunakan teknik berantai, yaitu sebesar 54.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam bermain peran drama sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang

menggunakan teknik berantai. Penghitungan uji t ternyata diperoleh t hitung > t tabel yaitu to (5,36) > t0,95 (1,69) sehingga hipotesis diterima atau H1 diterima dan H0 ditolak atau dapat disimpulkan terdapat


(4)

101

perbedaan kemampuan bermain peran yang signifikan antara pembelajaran dengan teknik berantai dengan metode pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran bermain peran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukaan di atas, maka saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian membuktikan teknik berantai efektif diterapkan dalam pembelajaran drama bermain peran. Denga demikian, teknik berantai dapat dijadikan salah satu alternatife teknik dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran drama praktik sehingga membuat siswa termotivasi untuk giat belajar dan menyenangi pembelajaran drama khususnya dalam bermain peran.

2. Hendaknya guru mampu meningkatkan daya kreativitasnya dalam merangsang siswa untuk meminati dan menyenangi pembelajaran drama khususnya drama praktik bermain peran. Salah satunya dengan teknik berantai yang mampu mengupayakan daya kreativitas. Untuk mengatasi situasi yang membosankan dalam pembelajaran di sekolah, sebaiknya guru menggunakan berbagai strategi, model, teknik, maupun media yang tepat. Khususnya dalam pembelajaran drama bermain peran yang membutuhkan daya kreativitas, imajinasi serta ide untuk menghasilkan sebuah karya pentas yang baik dan menarik.

3. Penulis mengharapkan pada penelitian pembelajaran drama bermain peran selanjutnya, dapat menggunakan teknik yang belum pernah digunakan sebelumnya sehingga dapat menarik minat siswa untuk menumbuhkan rasa cinta pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya apresiasi drama bermain peran.


(5)

Andhika Amanda Putra, 2014

Efektivitas Teknik Berantai D alam Pembelajaran Bermain Peran D i D alam Drama (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A.R, Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Dejowati, Cahyaningrum. (2010). DRAMA: Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press

Harymawan. 1988. Dramaturgi. Bandung: CV Rosda

Noor, Rohinah M. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra : Solusi Pendidikan Moral yang Efektif. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Rendra, WS. (2013). Seni Drama Untuk Remaja. Bandung : PT Dunia Pustaka Jaya.

Romli, Ombi. (2009). Dasar-Dasar Bermain Drama. [online]. Tersedia :

http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/dasar-dasar-bermain-drama. [3 September 2014]

Santoso, Eko dkk. (2008). Seni Teater Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sarumpaet, Riris K. (1977). Istilah Drama dan Teater. Jakarta : FSUI

Satoto, Soediro. (2012). Analisis Drama dan Teater Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Subana, M. dan Sudrajat. (2005). Dasar-dasar Peneltian Ilmiah. Bandung : CV Pustaka Pelajar.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1986). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia

Stanislavski, Constantin. (2008). Membangun Tokoh. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyatna, Anirun. (1998). Menjadi Aktor. Bandung : Studiklub Teater Bandung, Taman Budaya Jawa Barat dan PT Rekamedia Multiprakarsa.


(6)

103

Waluyo, Herman J. (2006). DRAMA : Naskah, Pementasan dan Pengajarannya. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

Wikipedia. (2014). Ekpresi Wajah atau Mimik. [online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekspresi_wajah. [3 September 2014] Wiyanto, Asul. (2007). Terampil Bermain Drama. Jakarta : PT Grasindo.

WS, Hasanuddin. (2009). Drama : Karya Dalam Dua Dimensi Kajian, Teori, Sejarah dan Analisis. Bandung : Angkasa.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN Efektivitas Metode Bermain Peran Terhadap Kepercayaan Diri Anak Usia Dini Dalam Pembelajaran Pada Kelompok B Di TK Bustanul Athfal Demangan Karangdowo Klaten Tah

0 1 12

IMPLEMENTASI KEAKTORAN DENGAN TEKNIK BERMAIN DRAMA RENDRA PADA PEMBELAJARAN DRAMA KELAS XI MAN Implementasi Keaktoran Dengan Teknik Bermain Drama Rendra Pada Pembelajaran Drama Kelas XI MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 2 16

IMPLEMENTASI KEAKTORAN DENGAN TEKNIK BERMAIN DRAMA RENDRA PADA PEMBELAJARAN DRAMA KELAS XI MAN Implementasi Keaktoran Dengan Teknik Bermain Drama Rendra Pada Pembelajaran Drama Kelas XI MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 20

EFEKTIVITAS PENERAPAN TEKNIK AKTING STANISLAVSKY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA SISWA KELAS XI MAN I MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2008/2009.

1 8 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMB

0 0 14

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA.

0 1 45

Hakekat Teknik Bermain Peran

0 0 3

EFEKTIVITAS TEKNIK BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DI DALAM DRAMA - repository UPI S IND 1006110 Title

0 0 3

METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN EKSPRESIF DRAMA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Peran Visualisasi dalam Pembelajaran

0 0 17