UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERBANTUAN MEDIA KOMIK STRIP : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS

ANEKDOT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

(CIRC) BERBANTUAN MEDIA KOMIK STRIP

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajar 2013-2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

RESTU NUR WAHYUDIN 0908763

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


(2)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT

MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

COOPERATIVE

INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

BERBANTUAN

MEDIA KOMIK STRIP

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajar 2013-2014)

Oleh

Restu Nur Wahyudin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Restu Nur Wahyudin Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan skripsi berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berbantuan Media Komik Strip (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajar 2013-2014) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Bandung, Mei 2014

Restu Nur Wahyudin


(4)

(5)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

TEKS ANEKDOT MELALUI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING

AND COMPOSITION (CIRC) BERBANTUAN

MEDIA KOMIK STRIP

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajar 2013-2014)

Oleh

Restu Nur Wahyudin 0908763

Penelitian ini berdasar dari tiga permasalahan yang terdapat pada pembelajaran memproduksi teks anekdot, yakni siswa kesulitan menemukan ide kreatif menulis sehingga waktu pembelajaran tidak efektif, penggunaan metode pembelajaran yang kurang menekankan interaksi antara sesama siswa, dan penggunaan media pembelajaran yang kurang kreatif. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis teks anekdot dengan cara menerapkan pembelajaran kooperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan menggunakan media pembelajaran komik strip. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan di SMA Pasundan 3 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan keterampilan siswa menulis teks anekdot. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian praktik siswa menulis anekdot selama dua kali siklus penelitian. Pada siklus 1 rata-rata nilai praktik menulis anekdot siswa yakni 67,68. Pada siklus 2 rata-rata nilai praktik menulis anekdot siswa meningkat menjadi 85,58.

Kata kunci: Menulis Teks Anekdot, CIRC, Komik Strip, PTK. Abstract:

This study based on three problems which existed in learning anecdote text creation, which are students had a difficulty in proposing their creative idea in writing so the allocation time of learning activity was not effective, the use of teaching method which did not emphasize on the interaction between students, and the use of media which was not creative. This study attempted to increase students writing skill in creating anecdote text by implementing cooperative integrated reading and composition (CIRC) and by using comic strip as teaching media. The methodology used in the study was classroom action research (CAR). This study was conducted in SMA Pasundan 3 Bandung in which the subject of the study was 34 students of grade ten. The result of the study showed that there

was an enhancement of students’ skill in writing anecdote text. This enhancement could be seen from the result of students’ practicum score in two cycles of the research. In the first cycle, the average of the students’ practicum score in writing

anecdote text was 67, 68. In the second cycle, the average of the students’

practicum score was increase to 85, 58.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Penyelesaian Masalah ... 3

D. Batasan Masalah... 4

E. Rumusan Penelitian ... 4

F. Tujuan Penelitian... 5

G. Manfaat Penelitian... 5

1. Manfaat Teoritis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 6

A. Keterampilan Menulis ... 6

1. Pengertian Menulis... 6

2. Tujuan Menulis ... 6

3. Manfaat Menulis ... 7

B. Teks Anekdot ... 9

1. Pengertian Teks Anekdot ... 9


(7)

b. Teori Ketidaksesuaian (Incongruity Theory) ... 13

c. Teori Kelegaan (Relief Theory) ... 15

6. Teks Anekdot dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 15

C. Media Pembelajaran Komik ... 17

1. Pengertian Media Pembelajaran Komik ... 17

2. Bentuk Komik ... 18

3. Kelebihan Komik ... 18

4. Bagian-bagian Komik ... 19

D. Pembelajaran Kooperatif ... 20

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif... 20

2. Ciri Pembelajaran Kooperatif... 21

3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ... 22

4. Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif ... 23

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ... 24

E. Penelitian yang Relevan ... 27

F. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Setting Penelitian... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Waktu Penelitian ... 31

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian... 32

D. Prosedur Penelitian... 33

1. Tahap Studi Pendahuluan ... 33

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 34

a. Perencanaan... 34

b. Tindakan ... 34

c. Pengamatan ... 34

d. Refleksi... 35

E. Definisi Operasional... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Teknik Tes ... 36

2. Teknik Nontes ... 36

a. Wawancara ... 36

b. Observasi ... 36

c. Jurnal Siswa... 36

G. Instrumen Penelitian... 37

1. Pertanyaan Wawancara ... 37

2. Lembar Observasi ... 37

3. Lembar Jurnal Siswa ... 40

4. Tes Hasil Belajar ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 44


(8)

2. Kategori Data ... 45

3. Interpretasi Data ... 45

a. Mendeskripsikan Perencanaan Tindakan ... 45

b. Mendeskripsikan Pelaksanaan Tindakan ... 45

c. Menganalisis Teks Anekdot Karangan Siswa ... 45

d. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 46

e. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 46

f. Menganalisis Jurnal Siswa ... 47

I. Indikator Kinerja ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Tindakan Siklus 1 ... 48

1. Perencanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 48

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 50

3. Hasil Pembelajaran Siklus 1... 51

4. Refleksi Siklus 1... 72

B. Tindakan Siklus 2 ... 74

1. Perencanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 74

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 77

3. Hasil Pembelajaran Siklus 2... 79

4. Refleksi Siklus 2... 101

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Pembahasan Perencanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 102

2. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 104

3. Pembahasan Hasil Pembelajaran Setiap Siklus... 108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 111

A. Simpulan... 111

B. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 114 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar Memproduksi Teks Anekdot ... 16

Tabel 2.2 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif... 23

Tabel 2.3 Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Media Komik Strip ... 26

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Pertanyaan Wawancara ... 37

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 37

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 39

Tabel 3.5 Lembar Jurnal Siswa ... 40

Tabel 3.6 Penskoran Teks Anekdot... 41

Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Teks Anekdot... 42

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Teks Anekdot Siswa... 45

Tabel 3.9 Kategori Penilaian Aktivitas Guru ... 46

Tabel 4.1 Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 ... 51

Tabel 4.2 Persentase Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1 ... 53

Tabel 4.3 Persentase Jawaban Jurnal Siswa pada Siklus 1 ... 54

Tabel 4.4 Penilaian Teks Anekdot Siswa pada Siklus 1 ... 56

Tabel 4.5 Penskoran Teks Anekdot Yuni Yuniarti ... 60

Tabel 4.6 Penskoran Teks Anekdot Denis Irawan ... 62

Tabel 4.7 Penskoran Teks Anekdot M. Afiffudin ... 65

Tabel 4.8 Penskoran Teks Anekdot Fadhila Khairun Nisa ... 67

Tabel 4.9 Penskoran Teks Anekdot Yosi Semposari ... 69


(10)

Tabel 4.11 Pengelompokan Siswa pada Siklus 2 ... 74

Tabel 4.12 Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 2 ... 79

Tabel 4.13 Persentase Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus 2 ... 82

Tabel 4.14 Persentase Jawaban Jurnal Siswa pada Siklus 2 ... 83

Tabel 4.15 Penilaian Teks Anekdot Siswa pada Siklus 2 ... 85

Tabel 4.16 Penskoran Teks Anekdot Yuni Yuniarti ... 88

Tabel 4.17 Penskoran Teks Anekdot Denis Irawan ... 90

Tabel 4.18 Penskoran Teks Anekdot Devi Nur Anggriyani ... 93

Tabel 4.19 Penskoran Teks Anekdot Yunitan Wijaya Putri ... 95

Tabel 4.20 Penskoran Teks Anekdot Yosi Semposari ... 97


(11)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran... 30 Bagan 3.1 Siklus Model Kemmis dan Taggart ... 33


(12)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Rata-rata Nilai Anekdot Siswa Sesuai Aspek

Penilaian pada Siklus 1 ... 57

Diagram 4.2 Persentase Anekdot Siswa Sesuai Kategori Penilaian pada Siklus 1 ... 58

Diagram 4.3 Rata-rata Nilai Anekdot Siswa Sesuai Aspek Penilaian pada Siklus 2 ... 86

Diagram 4.4 Persentase Anekdot Siswa Sesuai Kategori Penilaian pada Siklus 2 ... 87

Diagram 4.5 Nilai Aktivitas Guru pada Setiap Siklus ... 104

Diagram 4.6 Peningkatan Persentase Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus ... 105

Diagram 4.7 Persentase Jawaban Jurnal pada Setiap Siklus ... 107

Diagram 4.8 Rata-rata Nilai Anekdot Siswa Sesuai Aspek Penilaian pada Setiap Siklus ... 109


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Komik Strip Caleg... 49 Gambar 4.2 Komik Strip Korupsi ... 77


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Pengesahan Judul Skripsi dan Penetapan Dosen Pembimbing Lampiran 2 Surat-surat Penelitian

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 4 Komik Strip

Lampiran 5 Transkrip Wawancara dengan Guru Lampiran 6 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Lampiran 7 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Lampiran 8 Lembar Jurnal Siswa


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 telah menyuratkan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah harus berbasis teks. Bahasa Indonesia tidak dipandang sekadar mengajarkan pengetahuan berbahasa tetapi sebagai alat mengaktualisasikan diri untuk menjawab fenomena yang terjadi di tataran masyarakat. Selain mengonsumsi pengetahuan bahasa, peserta didik dituntut untuk memproduksi teks bahasa.

Teks yang diajarkan dalam kurikulum 2013 antara lain deskripsi, penceritaan, prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian, negosiasi, pantun, dongeng, fiksi sejarah, dan anekdot. Kemunculan teks anekdot dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan hal yang terbilang baru.

Maryanto, dkk (2013: 111) mengemukakan bahwa anekdot termasuk dalam jenis teks cerita. Anekdot menurut Graham (Rahmanadia, 2010: 2) digunakan untuk memaknai kata joke bahasa Inggris yang diartikan suatu narasi atau percakapan yang lucu.

Isi cerita anekdot dapat juga mengungkapkan pesan terhadap fenomena sosial yang terjadi di lingkungan penulis, baik itu berbentuk pujian, solusi, maupun kritik tidak langsung. Hal itu sejalan dengan pemaparan Kosasih (2013: 15) bahwa anekdot tidak semata-mata menyajikan hal-hal yang lucu, guyonan, ataupun humor akan tetapi terdapat pula tujuan lain di balik cerita itu, yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan pelajaran pada khalayak.


(16)

2

Selain diarahkan untuk memahami materi anekdot, tentunya siswa dituntut agar mampu menulis teks anekdot. Adapun materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menulis teks anekdot dalam kurikulum 2013 terdapat pada kompetensi dasar kelas X jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA), yaitu memproduksi struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Peneliti melakukan observasi awal agar dapat mengetahui keterampilan menulis yang dimiliki siswa. Berdasarkan observasi awal berupa wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Pasundan 3 Bandung, yaitu Tia Irawan Direja, S.Pd diketahui bahwa siswa masih kesulitan menulis teks berjenis cerita.

Narasumber mencontohkan, ketika guru memberi penugasan menulis teks cerita, siswa merasa kesulitan menemukan ide kreatif. Akibatnya, waktu pembelajaran menulis kurang efektif sebab dihabiskan siswa untuk mencari inspirasi yang bisa dituangkan dalam bentuk cerita.

Guru juga kurang melakukan inovasi dalam penyajian media pembelajaran. Pada saat pembelajaran menulis teks berjenis cerita, guru cenderung ketergantungan pada buku ajar sehingga merasa tidak perlu menyajikan lagi media pembelajaran tambahan.

Selain itu, diketahui bahwa metode pembelajaran materi menulis teks berjenis cerita terlalu didominasi oleh guru (teacher centre). Imbasnya, interaksi antara sesama siswa sangat minim ketika diberikan penugasan. Siswa juga terkadang acuh ketika guru menerangkan materi.


(17)

3

mencoba berinisiatif melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis teks cerita berbentuk anekdot.

Siswa diharapkan mampu tuntas belajar sesuai dengan batas nilai minimum yang ditetapkan. Pada penelitian ini, Siswa dikatakan berhasil dalam penilaian proyek menulis teks anekdot apabila mendapatkan nilai >70 dan siswa dinyatakan tidak berhasil apabila mendapatkan nilai <70.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan keterampilan menulis teks anekdot sebagai berikut.

1. Anekdot merupakan bentuk teks yang baru diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Siswa kesulitan menemukan ide kreatif menulis.

3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menekankan interaksi antara sesama siswa.

4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang kreatif.

C. Pemecahan Masalah

Sebagai upaya mengatasi kendala sulitnya menemukan ide kreatif menulis di kalangan siswa, peneliti menentukan media pembelajaran berupa komik strip. Komik strip merupakan cerita singkat berbentuk gambar. Isi cerita komik strip cenderung mengangkat fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat. Hal tersebut tentunya akan sangat membantu siswa mengembangkan ide kreatif. Peneliti berharap siswa dapat menemukan inspirasi menulis dari komik yang telah ia baca sebelumnya.

Peneliti juga menentukan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Adapun metode pembelajaran yang


(18)

4

dipilih, yakni pembelajaran kooperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC).

CIRC merupakan komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok (Suyatno, 2009: 68). Dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC, siswa mengidentifikasi bentuk teks melalui kegiatan membaca secara berkelopok. Siswa juga dapat mengembangkan gagasan bersama ketika diberikan tugas menulis, sesuai dengan bentuk teks yang telah dibaca sebelumnya. Selain itu, siswa dapat melakukan penyuntingan secara bersama dalam kelompok.

Sehubungan dengan itu, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip sebagai upaya meningkatkan keterampilan siswa menulis teks anekdot. Peneliti merumuskan penelitian ini dengan judul

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berbantuan Media Komik Strip (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung Tahun Ajar 2013-2014).

D. Batasan Masalah

Media pembelajaran yang digunakan adalah komik strip. Metode pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe CIRC. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komok strip diterapkan sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis teks anekdot pada siswa kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung.

E. Rumusan Masalah


(19)

5

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip di kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung?

3. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip di kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung?

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip di kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip di kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung.

3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip di kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan mengenai penerapan metode dan media dalam pembelajaran menulis teks anekdot.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru yakni dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif terhadap pembelajaran menulis teks anekdot.


(20)

6

b. Manfaat bagi siswa yakni dapat mempermudah menemukan ide kreatif dan meningkatkan keterampilan siswa menulis teks anekdot.


(21)

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Bandung yang beralamat di Jalan Kebonjati Nomor 31 Kota Bandung. Lokasi sekolah ini sangat strategis karena terletak di pusat kota Bandung.

Fasilitas pembelajaran dalam sekolah ini cukup memadai karena memiliki koneksi internet yang bisa diakses oleh siswa dan guru. Selain itu, sekolah ini memiliki perangkat penunjang pembelajaran berupa infocus. Fasilitas pembelajaran tersebut tentunya akan sangat berguna dalam pengimplementasian kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, yakni pada bulan Januari 2014 sampai April Maret 2014. Rincian waktu dan kegiatan yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Kegiatan Jan. ‘14 Feb. ‘14 Mar. ‘14 Apr. ‘14 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observasi Awal Penyusunan

Instrumen Penelitian Pelaksanaan


(22)

32

Analisis Data

Penyusunan Laporan Penelitian

Pelaporan

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung yang berjumlah 34 orang. Alasan dipilihnya kelas tersebut karena berdasar dari hasil observasi awal yang didapat bahwa siswa mengalami kesulitan mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan teks cerita.

Selain itu, Kelas X-3 direkomendasi langsung dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian. Peneliti berusaha meningkatkan keterampilan siswa menulis anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Kasbolah (1998: 15) mengemukakan bahwa metode PTK yaitu penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Peneliti memilih PTK dengan tujuan memecahkan permasalahan yang terjadi. Masalah penelitian ini adalah siswa mengalami kendala menulis yang dikarenakan sulitnya menemukan ide kreatif. Pencapaian pembelajaran ini dipengaruhi oleh penggunaan media dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru.


(23)

33

komik. Ide kreatif menulis diharapkan akan muncul setelah siswa membaca media komik strip.

Adapun model PTK yang akan peneliti gunakan yaitu model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Sukardi, 2003: 214) dalam suatu sistem spiral atau dalam bentuk pengkajian beralur siklus. Tahapan penelitian PTK menurut Kemmis dan Taggart antara lain (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Tahapan tersebut sangat relevan dengan tujuan penelitian ini karena menciptakan perubahan yang konstruktif. Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan berbagai instrumen penelitian untuk diterapkan. Pada tahap tindakan, peneliti melakukan perlakuan pada subjek penelitian. Hasil dari tindakan penelitian dinilai pada tahap pengamatan. Selanjutnya pada tahap refleksi, dilakukan perbaikan apabila masih terdapat masalah pada tahap tindakan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan 3.1 Siklus Model Kemmis dan Taggart

(diadaptasi dari Sukardi, 2003: 215)

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.


(24)

34

Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan keterampilan siswa menulis teks anekdot. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam studi pendahuluan.

a. Wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Pasundan 3 Bandung.

b. Mengamati pembelajaran menulis teks berjenis cerita.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian tahap pelaksanaan penelitian.

a. Perencanaan

Kegiatan yang peneliti lakukan dalam tahapan ini, antara lain (1) menentukan kelas dan waktu penelitian, (2) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, (3) menentukan media komik yang akan disajikan, (4) membuat pedoman observasi untuk guru dan siswa, (5) menyusun alat ukur yang dapat melihat tingkat keberhasilan siswa, (6) berkoordinasi dengan observer dan guru untuk mempersiapkan penelitian siklus berikutnya.

b. Tindakan

Tahapan tindakan yang berhubungan dengan penelitian ini meliputi antara lain (1) melaksanakan tindakan dalam pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip sesuai dengan rencana program pembelajaran, metode pembelajaran, dan media yang telah direncanakan, (2) memaksimalkan penggunaan media komik strip dalam pembelajaran, (3) melaksanakan evaluasi hasil belajar setelah kegiatan belajar menggunakan media komik, (4) Menggunakan alat observasi yang telah dibuat, (5) melakukan koordinasi


(25)

35

c. Pengamatan

Objek yang diamati yakni aktivitas guru dan siswa. Pengamatan dilakukan oleh dua orang observer dengan menggunakan lembar pedoman ativitas guru dan siswa. Observer pada saat pengamatan yakni dua orang guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Pasundan 3 Bandung, Tia Irawan Direja, S.Pd dan Nanan Rachminawati, S.Pd. Data yang diperoleh peneliti, dijadikan sebagai acuan perbaikan pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dijadikan sebagai bahan refleksi.

d. Refleksi

Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali terhadap bahasan yang akan diteliti. Revisi bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki hal yang menjadi kelemahan saat kegiatan pembelajaran menulis teks anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip. Kegiatan saat revisi meliputi (1) berkoordinasi dengan observer terkait penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip, (2) menyimpulkan hasil koordinasi untuk dijadikan acuan dalam tindakan selanjutnya.

E. Definisi Operasional

1. Anekdot adalah teks cerita pendek yang menggambarkan kelucuan dan amanat terhadap fenomena sosial baik diangkat dari kisah nyata maupun rekaan dengan tujuan sindirian, kritik, maupun sekadar hiburan.

2. Komik strip adalah media pembelajaran berbentuk cerita singkat bergambar yang dapat membantu menemukan ide kreatif penulisan.

3. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah pembelajaran berkelompok yang menjadikan kegiatan membaca sebagai tahap awal dalam upaya memproduksi tulisan sesuai dengan bahan bacaan.


(26)

36

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Uraian mengenai kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut.

1. Teknik Tes

Teknik tes yang dilakukan yakni berupa penugasan kepada siswa untuk menulis teks anekdot. Instrumen yang digunakan dalam hal ini yakni lembar penugasan siswa. Teknik ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui perkembangan keterampilan siswa menulis teks anekdot pada setiap siswa. Hasil tes yang dikerjakan siswa, nantinya menjadi dasar pada tahap refleksi pembelajaran.

2. Teknik Nontes

Teknik tes yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan jurnal siswa. Uraian mengenai bentuk teknik nontes tersebut adalah sebagai berikut.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan keterampilan siswa menulis teks anekdot. Instrumen yang digunakan yakni berupa pertanyaan wawancara. Adapun narasumber wawancara yakni guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri Pasundan 3 Bandung.

b. Observasi

Observasi berupa pengamatan yang dilakukan oleh dua orang observer pada saat pelaksanaan penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe CIRC


(27)

37

c. Jurnal Siswa

Jurnal dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran menulis anekdot dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik. Jurnal berisi pertanyaan-pertanyaan yang diisi oleh siswa.

F. Instrumen Penelitian 1. Pertanyaan Wawancara

Instrumen pertanyaan wawancara dibuat dengan tujuan agar peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran menulis.

Tabel 3.2 Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan

1 Apakah keterampilan menulis itu masih relevan untuk diajarkan bagi siswa?

2 Apakah pembelajaran menulis yang Anda ajarkan telah efektif?

3 Kendala-kendala apa saja yang Anda rasakan saat mengajarkan keterampilan menulis bagi siswa?

4 Metode pembelajaran apa yang sering Anda pakai saat pembelajaran menulis?

5 Media pembelajaran apa yang sering Anda pakai saat pembelajaran menulis?

2. Lembar Observasi

Lembar observasi terdiri atas lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Kedua instrumen ini dibuat agar peneliti dapat mengidentifikasi temuan-temuan dalam pembelajaran. Lembar observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.


(28)

38

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati Skor

1 Kemampuan membuka pelajaran.

a. Menarik perhatian siswa.

b. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang diajarkan sebelumnya.

c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.

d. Menjelaskan acuan materi yang diajarkan.

1 2 3 4

2 Sikap guru dalam proses pembelajaran.

a. Kejelasan suara.

b. Tidak melakukan gerakan yang mengganggu pergatian siswa.

c. Antusiasme penampilan/mimik. d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas. 3 Penguasaan materi pembelajaran.

a. Kejelasan memosisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait.

b. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai dengan kompetensi dasar.

c. Ketepatan guru menjawab pertanyaan yang diajukan siswa terkait materi ajar.

d. Mencermikan penguasaan materi ajar secara proposional.

4 Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario).


(29)

39

b. Kejelasan dalam menerangkan materi penyajian bahan relevan dengan indikator.

c. Antusiasme dalam menanggapi dan

menggunakan respon.

5 Kemampuan menggunakan pendekatan kooperatif tipe CIRC.

a. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen. b. Guru memberikan bahan bacaan untuk

diidentifikasi oleh tiap kelompok. c. Guru menugaskan siswa berdiskusi.

d. Guru melakukan tanya jawab untuk memotivasi siswa.

6 Kemampuan menggunakan media komik.

a. Kesesuaian contoh komik dengan pokok bahasan

b. Kejelasan guru memaparkan penggunaan media komik dengan materi ajar.

c. Efektivitas penggunaan komik dalam pembelajaran.

7 Proses evaluasi.

a. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan soal yang telah direncanakan dalam RPP.

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang telah direncanakan dalam RPP. 8 Kemampuan menutup pelajaran.

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi yang diajarkan.


(30)

40

c. Menginformasikan bahan ajar berikutnya.

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Penilaian

Ya Tidak 1 Siswa memperhatikan saat guru menerangkan materi

ajar

2 Siswa bekerja sama dalam kelompok

3 Siswa berpartisipasi memberikan pendapat dalam kelompok

4 Siswa berminat terhadap pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik strip

5 Motivasi siswa mengerjakan tugas materi menulis teks anekdot

3. Lembar Jurnal Siswa

Instrumen berupa lembar jurnal dibuat agar peneliti mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran pada setiap siklusnya.

Tabel 3.5 Lembar Jurnal Siswa

Nama :

NIS :

No Pertanyaan


(31)

41

3 Kesulitan apa yang kamu dapatkan saat pembelajaran menulis teks anekdot?

4 Apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan menarik?

5 Apakah saran untuk pembelajaran yang akan datang?

4. Tes Hasil Belajar

Instrumen berupa tes hasil belajar dibuat sebagai acuan peneliti untuk mengetahui perkembangan keterampilan siswa menulis teks anekdot pada setiap siklusnya.

Penugasan Menulis Teks Anekdot

1. Amatilah komik berikut ini! (terlampir)

2. Identifikasi fenomena sosial apa yang terjadi dalam komik tersebut! 3. Buatlah teks anekdot dengan mengangkat tema tentang fenomena

sosial yang terdapat dalam komik tersebut! 4. Penilaian meliputi antara lain.

a. Kesesuaian tema dengan fenomena sosial. b. Tingkat kelucuan.


(32)

42

d. Keefektifan kalimat. e. Kesantunan pilihan kata.

Tabel 3.6 Penskoran Teks Anekdot

No Aspek Skor

1 2 3 4

1 Kesesuaian tema dengan fenomena sosial

2 Kelucuan

3 Kandungan amanat

4 Keefektifan kalimat

5 Kesantunan pilihan kata

(diadaptasi dari Kosasih, 2013: 15)

Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Teks Anekdot

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

1 Kesesuaian tema dengan fenomena sosial

Sangat baik—sempurna: tema mengangkat fenomena sosial yang sangat relevan dan substansial, sangat menojolkan kekritisan penulis.

Cukup—baik: tema mengangkat fenomena sosial yang cukup relevan namun kurang substansial, cukup menonjolkan kekritisan penulis.

Sedang—cukup: tema mengangkat fenomena sosial yang kurang relevan, tidak substansial.

4

3


(33)

43

2 Kelucuan Sangat baik—sempurna: kreatif membangun kelucuan, relevan dengan fenomena sosial, keculuan sangat santun.

Cukup—baik: kreatif membangun kelucuan namun terdapat kelucuan yang kurang relevan dengan fenomena sosial yang diceritakan, kelucuan cukup santun.

Sedang—cukup: kreativitas membangun kelucuan tidak jelas, tidak relevan dengan fenomena sosial yang diceritakan, kurang santun.

Sangat—kurang: tidak memiliki kelucuan, tidak relevan dengan fenomena sosial, tidak santun.

4

3

2

1

3 Kandungan amanat Sangat baik—sempurna: amanat mengandung ajaran moral disampaikan baik secara eksplisit maupun implisit yang berhubungan dengan masalah sosial.

Cukup—baik: amanat mengandung ajaran moral, disampaikan baik secara eksplisit dan implisit namun kurang berhubungan dengan masalah sosial.

Sedang—cukup: tidak kurang mengandung ajaran moral, kurang berhubungan dengan masalah sosial.

Sangat—kurang: amanat tidak mengandung ajaran moral baik secara implisit maupun eksplisit, cerita tidak menunjukkan masalah sosial.

4

3

2


(34)

44

4 Keefektifan kalimat Sangat baik—sempurna: konstruksi efektif; makna kalimat sangat jelas; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, konjungsi, pronomina, preposisi).

Cukup—baik: konstruksi efektif; terdapat beberapa kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, konjungsi, pronomina, preposisi), terdapat beberapa kalimat yang maknanya kurang jelas.

Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat (urutan/fungsi kata, konjungsi, pronomina, preposisi), makna membingungkan atau kabur.

Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif.

4

3

2

1

5 Kesantunan pilihan kata

Sangat baik—sempurna: pilihan kata tepat, perbendaharaan kata sangat luas, ketepatan kata yang membangun kalimat sangat efektif, makna kata sangat santun.

Cukup—baik: pilihan kata tepat namun perbendaharaan kata kurang luas, ketepatan kata yang membangun kalimat cukup efektif, makna kata cukup santun.

Sedang—cukup: pilihan kata tidak tepat, perbendaharaan kata sedikit, makna kata

4

3


(35)

45

penggunaan kata, makna kata tidak santun.

H. Teknik Analisis Data

Penjabaran teknik analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Analisis Data

Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti menghimpun data-data berupa wawancara dengan guru, aktivitas guru saat mengajar, aktivitas siswa, jawaban jurnal, dan teks anekdot karangan siswa. Peneliti kemudian mereduksi data untuk selanjutnya dikategorisasikan. Data-data tersebut kemudian dideskripsikan dan dipresentasikan dalam bentuk bagan atau tabel.

2. Kategorisasi Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, dikategorisasikan pada data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini yakni berupa hasil teks anekdot karangan siswa pada setiap siklus, sedangkan data sekunder yakni berupa aktivitas guru saat mengajar, aktivitas siswa, dan jawaban jurnal.

3. Interpretasi Data

Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah berikut.

a. Mendeskripsikan Perencanaan Tindakan

Peneliti mendeskripsikan persiapan pembelajaran, menyangkut waktu pembelajaran, bahan ajar, metode pembelajaran, dan media pembelajaran.

b. Mendeskripsikan Pelaksanaan Tindakan

Peneliti memberikan gambaran umum mengenai keberlangsungan pembelajaran, baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Peneliti juga menjabarkan temuan-temuan yang nantinya ditindaklajuti pada tahap refleksi.


(36)

46

Perkembangan keterampilan siswa menulis anekdot akan terlihat dari penilaian pada setiap siklus. Adapun cara menghitung nilai teks anekdot setiap siswa adalah sebagai berikut.

Nilai teks anekdot siswa = Skor perolehan x100 Skor maksimum

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Teks Anekdot Siswa

Nilai Kategori Keterangan

85-100 A Sangat baik

75-84 B Baik

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

0-39 E Sangat kurang

d. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas siswa pada setiap siklus diamati oleh observer. Adapun cara menghitung persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut.

Nilai aktivitas guru = ∑ skor setiap aspek Jumlah aspek penilaian Tabel 3.9 Kategori Penilaian Aktivitas Guru

Nilai Kategori Keterangan

3,50-4 A Sangat baik

3-3,49 B Baik

2,50-2,99 C Cukup

2-2,49 D Kurang


(37)

47

Aktivitas siswa pada setiap siklus diamati oleh observer untuk selanjutnya dianalisis oleh peneliti. Adapun cara menghitung persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut.

P = fo x 100% N

Keterangan:

P = Persentase aktivitas siswa

fo = Frekuensi siswa pada setiap aspek pengamatan N = Jumlah siswa

f. Menganalisis Jurnal Siswa

Jawaban siswa pada jurnal, dikelompokan berdasarkan kriteria penilaian. Adapun cara untuk menghitung persentase jawaban siswa pada jurnal tersebut adalah sebagai berikut.

P = fo x 100% N

I. Indikator Kinerja

Indikator kinerja diperlukan agar dapat mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil, apabila

Keterangan:

P = Persentase jurnal siswa

fo = Frekuensi siswa yang menjawab pada setiap aspek pertanyaan N = Jumlah siswa


(38)

48

terdapat 75% siswa yang mengalami perubahan positif dan output yang sesuai dengan kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2009; Murtianis, 2011).

Peneliti kemudian menentukan batas nilai ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan menulis teks anekdot. Siswa dikatakan berhasil dalam penilaian proyek menulis teks anekdot apabila mendapatkan nilai >70 dan siswa dinyatakan tidak berhasil apabila mendapatkan nilai <70.


(39)

111

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini difokuskan pada kompetensi dasar memproduksi teks cerita berbentuk anekdot. Peneliti melakukan observasi awal agar dapat mengetahui sejauh mana keterampilan menulis yang dimiliki siswa. Adapun penelitian ini dilakukan di kelas X-3 SMA Pasundan 3 Bandung tahun ajar 2013/2014.

Peneliti mengidentifikasi masalah pada observasi awal, antara lain (1) siswa kesulitan menemukan ide kreatif menulis, (2) metode pembelajaran yang diterapkan guru, kurang mengoptimalkan keaktifan siswa, (3) media pembelajaran kurang termanfaatkan sebagai penunjang pembelajaran. Sehubungan dengan itu, peneliti berinisiatif menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan media komik sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis teks cerita berbentuk anekdot.

Berikut peneliti sajikan simpulan dari penelitian ini. 1. Tahap perencanaan

Penelitian dilakukan selama dua kali siklus. Pada siklus 1 peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada jam pelajaran ketiga dan keempat dengan alokasi waktu 2 x 45 menit tanggal 10 Februari 2014. Pada siklus 2 peneliti menetapkan wakti penelitian yakni pada jam pelajaran kesatu dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 45 menit tanggal 13 Februari 2014.

Pada setiap siklus, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yang telah dirancang. Instrumen penelitian tersebut, yakni berupa RPP, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, catatan observasi, dan jurnal bagi siswa.


(40)

112

Pada siklus 1 media komik strip yang dipilih peneliti yakni bertema kampanye caleg. Alasan pemilihan komik tersebut karena kondisi sosial saat penelitian berlangsung tengah marak kampanye caleg sehingga siswa akan mudah mencari ide kreatif penulisan teks anekdot. Peneliti juga mempersiapkan materi berupa langkah-langkah menulis teks anekdot.

Siswa ternyata kurang menyukai komik bertema caleg sehingga pada siklus 2 peneliti menentukan menggunakan komik strip bertema korupsi. Tema tersebut dipilih setelah berkoordinasi dengan observer. Masalah korupsi cenderung mudah terasa oleh siswa sehingga membantu menemukan ide kreatif menulis anekdot.

2. Tahap pelaksanaan

Pada siklus 1 masih terdapat beberapa masalah yang perlu direfleksikan. Masalah tersebut yakni guru kurang memantau aktivitas setiap kelompok. Guru juga kurang memberikan stimulus menyangkut masalah sosial dalam komik strip pada setiap kelompok. Akibatnya, banyak terdapat siswa yang belajar di luar kendali kelompok.

Masalah yang terjadi pada siklus 1 dapat teratasi. Pada siklus 2 guru lebih banyak memantau aktivitas setiap kelompok. Dampaknya diskusi dalam kelompok menjadi dinamis. Guru juga banyak memberikan stimulus berupa pertanyaan yang menyangkut masalah sosial dalam komik.

Aktivitas siswa dalam kelompok berjalan dinamis. Hal ini terjadi karena guru menetapkan anggota setiap kelompok berdasarkan hasil belajar pada siklus sebelumnya. Siswa yang memperoleh nilai tinggi dikelompokkan dengan siswa yang memperoleh nilai rendah sehingga terjadi transformasi belajar di dalam kelompok.


(41)

113

Nilai praktik menulis teks anekdot mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa yakni 67,68. Nilai tertinggi siswa pada siklus tersebut yakni 90 dengan kategori nilai A, sementara nilai terendah siswa yakni 40 dengan kategori D. Secara keseluruhan, baru 74% siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar apabila mengacu pada nilai ketuntasan belajar yang berkisar >70.

Pada siklus 2 nilai praktik menulis teks anekdot siswa mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa pada siklus 2 yakni 85,58. Adapun nilai tertinggi siswa yakni 95 dengan kategori nilai A, sementara nilai terendah siswa yakni 70 dengan kategori C. Seluruh siswa pada siklus 2 dinyatakan telah tuntas belajar.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mengajukan saran sebagai berikut. 1. Guru dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan

media komik strip sebagai upaya alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis teks anekdot siswa.

2. Guru dapat berinovasi dalam penentuan komik strip yang akan dijadikan media pembelajaran. Penentuan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi siswa.

3. Penelitian yang berhubungan dengan penerapan media dan metode pembelajaran pada kompetensi dasar memproduksi teks anekdot diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.


(42)

114

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiat, S. dkk. (1994) Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alan, B.S. (2011) Humor Keseharian Kita. Jakarta: Utama Pena Ofset.

Alwasilah, A.C. dan Susanna, S. (2005) Pokoknya Menulis Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Amalia, S. (2012) Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbentuk Komik untuk Menunjang Kegiatan Pembelajaran TIK. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arya, B. (2011) Komik sebagai Media Pembelajaran. Jakarta: Cakra Unggul Press.

Astiwi, W. (2008) Pembelajaran Inovatif. Bandung: Mandala Utama.

Badron, A. (2005) The Philosophy of Humor. [Online]. Tersedia di: http://faculty. swosu.edu/frederic.murray/Philosophy%20of%20Humor_1.pdf. [Diakses 1 April 2014].

Fatimah, N. (2013) Teks Anekdot sebagai Sarana Pengembangan Kompetensi Bahasa dan Karakter Siswa. [Online]. Tersedia di: http://publikasiilmiah. ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/3335/13_Teks%20Anekdot%20Sebagai% 20Sarana%20Pengembangan%20Kompetensi%20Bahasa%20Dan%20Karakter% 20Siswa.pdf?sequence=1. [Diakses 19 Januari 2014].

Green, A. (2011) Menulis dan Praktik Sosial. Jakarta: Pustaka Graha.

Isjoni (2009) Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok . Bandung: Alfabeta.

Kasbolah, K. (1998) Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. (2013) Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kurniawan, S.K. (2008) Menelaah Metode Pembelajaran Kreatif dan Kekinian.


(43)

115

N/197706132001122-LAKSMI_DEWI/MEDIA_GRAFIS/MEDIA_GRAFISHSL _MHSISSWA/ komik/Medgraf,.pdf. [Diakses 8 Januari 2014].

Lynch, O.H. (2002) Humorous Communication: Finding a Place for Humor in Communication Research. Communication Research, 12 (4), hlm. 423-445. Makari, A. (2013) Bahasa Indonesia Aktif dan Produktif. Yogyakarta: Mutiara Ilmu.

Maryanto, dkk. (2013) Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

McCloud, S. (2008) Reinventing Comics. Jakarta: Kepustakaan Populer Galamedia.

Meonk, F. dan Uttha (2014) Si Juki Jadi Reporter Liputan 9 Episode 11 Sampah Visual. [Online]. Tersedia di: http://sijuki.com/bacotan/5-cara-kampanye-caleg-capres.html. [Diakses 1 Februari 2014].

Mice (2011) Hukuman Para Koruptor. Rakyat Merdeka, 22 Agustus. Miftahul, H. (2011) Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muliawati (2011) Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Media Komik Strip (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajar 2010/2011). Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyadi, Y. dan Danaira, F. (2013) Bahasa Indonesia untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung: Yrama Widya.

Mulyana, A.N. (2013) Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Persada Jaya. Munadi, Y. (2008) Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Murad, Z. (2011) Macam-macam Metode Pembelajaran. Jakarta: Mitra Pustaka Publishing.

Murtianis (2011) Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Penerapan Metode Pembelajaran CIRC Pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan Magetan Tahun Ajar 2010/2011. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Nuryanto, A. (2011) Materi Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http:// staff.uny.ac.id/system/files/lain-lain/apri-nuryanto-spdst-mt/media%20


(44)

116

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Putranto, E.P. (2010) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Modul untuk Meningkatkan Keaktivan Siswa dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA MTS N 1 Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Rahmanadia, N. (2010). Ambiguitas Makna dalam Anekdot Berbahasa Rusia. Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Rahmanadji, D. (2007) Sejarah, Teori, dan Fungsi Humor. [Online]. Tersedia di: http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-Jenis-dan-Fungsi -Humor.pdf. [Diakses 1 April 2014].

Rastrinadya, G.S. (2011) Strategi Tindak Tutur Wacana Humor pada Acara Bukan Empat Mata: Kajian Pragmatik. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Ross, A. (1999) The Language of Humor. London: TJ International.

Safitri, L.M (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading and Composition) Terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 3 Pagi Jakarta Selatan. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Santyasa, I W. (2007) Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/ Direktori/A%20%20%FIP/JUR.20%PEND.20%LUAR%0 SEKOLAH/194704171973032%20%20MULIATI%20PURWASASMIA/MEDI A_PEMBELAJARAN.pdf. [Diakses 16 Maret 2011].

Setiawan, A. (1990) Teori Humor. Majalah Astaga, Nomor 3 Tahun III, Hlm. 34-35.

Shofa, R.U.M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Komik Matematika Berbantu Adobe Photoshop pada Materi Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat Kelas X. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang.


(45)

117

Slavin, R.E. (2010) Co-operative Learning: What Makes Groupwork Work? [Online]. Tersedia di: http://www.successforall.org/successforall/media/pdfs/cl--what-makes-group work-work.pdf. [Diakses 24 Maret 2014].

Sudjana, N. dan Rifai, A. (2005) Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugianto (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suherlan, (2010) Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 18 Bandung). Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukardi (2003) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suprijono, A. (2013) Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno (2009) Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

T.n. (2010) Cerita Gus Dur Soal Naik Kereta. [Online]. Tersedia di: http:// news.okezone.com/read/2010/01/07/64/291797/cerita-gus-dur-soal-naik-kereta. [Diakses 28 Maret 2014].

T.n. (t.t.) Anecdote. [Online]. Tersedia di: literary-devices.com/content/anecdote [Diakses 20 Maret 2014].

Tarigan, H.G. (1994) Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Thomas, R. (1996) Menulis Berpraktik dan Berpikir. Yogyakarta: Anugerah Literat.

Triyono, N. (2003) Media Pembelajaran Kreatif. Jakarta: Wahyu Pena.

Universitas Pendidikan Indonesia (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yunadi, M.W. (2011) Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Memanfaatkan Media Komik. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

Restu Nur Wahyudin, 2014

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Berbantuan

Pada siklus 1 media komik strip yang dipilih peneliti yakni bertema kampanye caleg. Alasan pemilihan komik tersebut karena kondisi sosial saat penelitian berlangsung tengah marak kampanye caleg sehingga siswa akan mudah mencari ide kreatif penulisan teks anekdot. Peneliti juga mempersiapkan materi berupa langkah-langkah menulis teks anekdot.

Siswa ternyata kurang menyukai komik bertema caleg sehingga pada siklus 2 peneliti menentukan menggunakan komik strip bertema korupsi. Tema tersebut dipilih setelah berkoordinasi dengan observer. Masalah korupsi cenderung mudah terasa oleh siswa sehingga membantu menemukan ide kreatif menulis anekdot.

2. Tahap pelaksanaan

Pada siklus 1 masih terdapat beberapa masalah yang perlu direfleksikan. Masalah tersebut yakni guru kurang memantau aktivitas setiap kelompok. Guru juga kurang memberikan stimulus menyangkut masalah sosial dalam komik strip pada setiap kelompok. Akibatnya, banyak terdapat siswa yang belajar di luar kendali kelompok.

Masalah yang terjadi pada siklus 1 dapat teratasi. Pada siklus 2 guru lebih banyak memantau aktivitas setiap kelompok. Dampaknya diskusi dalam kelompok menjadi dinamis. Guru juga banyak memberikan stimulus berupa pertanyaan yang menyangkut masalah sosial dalam komik.

Aktivitas siswa dalam kelompok berjalan dinamis. Hal ini terjadi karena guru menetapkan anggota setiap kelompok berdasarkan hasil belajar pada siklus sebelumnya. Siswa yang memperoleh nilai tinggi dikelompokkan dengan siswa yang memperoleh nilai rendah sehingga terjadi transformasi belajar di dalam kelompok.


(2)

Nilai praktik menulis teks anekdot mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa yakni 67,68. Nilai tertinggi siswa pada siklus tersebut yakni 90 dengan kategori nilai A, sementara nilai terendah siswa yakni 40 dengan kategori D. Secara keseluruhan, baru 74% siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar apabila mengacu pada nilai ketuntasan belajar yang berkisar >70.

Pada siklus 2 nilai praktik menulis teks anekdot siswa mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa pada siklus 2 yakni 85,58. Adapun nilai tertinggi siswa yakni 95 dengan kategori nilai A, sementara nilai terendah siswa yakni 70 dengan kategori C. Seluruh siswa pada siklus 2 dinyatakan telah tuntas belajar.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mengajukan saran sebagai berikut. 1. Guru dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC menggunakan

media komik strip sebagai upaya alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis teks anekdot siswa.

2. Guru dapat berinovasi dalam penentuan komik strip yang akan dijadikan media pembelajaran. Penentuan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi siswa.

3. Penelitian yang berhubungan dengan penerapan media dan metode pembelajaran pada kompetensi dasar memproduksi teks anekdot diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.


(3)

Restu Nur Wahyudin, 2014

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Berbantuan

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiat, S. dkk. (1994) Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alan, B.S. (2011) Humor Keseharian Kita. Jakarta: Utama Pena Ofset.

Alwasilah, A.C. dan Susanna, S. (2005) Pokoknya Menulis Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Amalia, S. (2012) Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbentuk Komik untuk Menunjang Kegiatan Pembelajaran TIK. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arya, B. (2011) Komik sebagai Media Pembelajaran. Jakarta: Cakra Unggul Press.

Astiwi, W. (2008) Pembelajaran Inovatif. Bandung: Mandala Utama.

Badron, A. (2005) The Philosophy of Humor. [Online]. Tersedia di: http://faculty. swosu.edu/frederic.murray/Philosophy%20of%20Humor_1.pdf. [Diakses 1 April 2014].

Fatimah, N. (2013) Teks Anekdot sebagai Sarana Pengembangan Kompetensi Bahasa dan Karakter Siswa. [Online]. Tersedia di: http://publikasiilmiah. ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/3335/13_Teks%20Anekdot%20Sebagai% 20Sarana%20Pengembangan%20Kompetensi%20Bahasa%20Dan%20Karakter% 20Siswa.pdf?sequence=1. [Diakses 19 Januari 2014].

Green, A. (2011) Menulis dan Praktik Sosial. Jakarta: Pustaka Graha.

Isjoni (2009) Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok . Bandung: Alfabeta.

Kasbolah, K. (1998) Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. (2013) Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kurniawan, S.K. (2008) Menelaah Metode Pembelajaran Kreatif dan Kekinian. Jakarta: Mutiara Literasi Sentosa.

Lestari, S. Dkk (2009) Media Grafis Media Komik. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKA


(4)

N/197706132001122-LAKSMI_DEWI/MEDIA_GRAFIS/MEDIA_GRAFISHSL _MHSISSWA/ komik/Medgraf,.pdf. [Diakses 8 Januari 2014].

Lynch, O.H. (2002) Humorous Communication: Finding a Place for Humor in Communication Research. Communication Research, 12 (4), hlm. 423-445. Makari, A. (2013) Bahasa Indonesia Aktif dan Produktif. Yogyakarta: Mutiara Ilmu.

Maryanto, dkk. (2013) Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

McCloud, S. (2008) Reinventing Comics. Jakarta: Kepustakaan Populer Galamedia.

Meonk, F. dan Uttha (2014) Si Juki Jadi Reporter Liputan 9 Episode 11 Sampah Visual. [Online]. Tersedia di: http://sijuki.com/bacotan/5-cara-kampanye-caleg-capres.html. [Diakses 1 Februari 2014].

Mice (2011) Hukuman Para Koruptor. Rakyat Merdeka, 22 Agustus. Miftahul, H. (2011) Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muliawati (2011) Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Media Komik Strip (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajar 2010/2011). Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyadi, Y. dan Danaira, F. (2013) Bahasa Indonesia untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung: Yrama Widya.

Mulyana, A.N. (2013) Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Persada Jaya. Munadi, Y. (2008) Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Murad, Z. (2011) Macam-macam Metode Pembelajaran. Jakarta: Mitra Pustaka Publishing.

Murtianis (2011) Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Penerapan Metode Pembelajaran CIRC Pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan Magetan Tahun Ajar 2010/2011. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Nuryanto, A. (2011) Materi Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http:// staff.uny.ac.id/system/files/lain-lain/apri-nuryanto-spdst-mt/media%20


(5)

Restu Nur Wahyudin, 2014

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Berbantuan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Putranto, E.P. (2010) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Modul untuk Meningkatkan Keaktivan Siswa dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA MTS N 1 Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Rahmanadia, N. (2010). Ambiguitas Makna dalam Anekdot Berbahasa Rusia. Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Rahmanadji, D. (2007) Sejarah, Teori, dan Fungsi Humor. [Online]. Tersedia di: http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-Jenis-dan-Fungsi -Humor.pdf. [Diakses 1 April 2014].

Rastrinadya, G.S. (2011) Strategi Tindak Tutur Wacana Humor pada Acara Bukan Empat Mata: Kajian Pragmatik. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Ross, A. (1999) The Language of Humor. London: TJ International.

Safitri, L.M (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading and Composition) Terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 3 Pagi Jakarta

Selatan. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Santyasa, I W. (2007) Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/ Direktori/A%20%20%FIP/JUR.20%PEND.20%LUAR%0 SEKOLAH/194704171973032%20%20MULIATI%20PURWASASMIA/MEDI A_PEMBELAJARAN.pdf. [Diakses 16 Maret 2011].

Setiawan, A. (1990) Teori Humor. Majalah Astaga, Nomor 3 Tahun III, Hlm. 34-35.

Shofa, R.U.M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Komik Matematika Berbantu Adobe Photoshop pada Materi Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat Kelas X. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang.

Slavin, R.E. (2008) Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik . Bandung: Nusa Media.


(6)

Slavin, R.E. (2010) Co-operative Learning: What Makes Groupwork Work? [Online]. Tersedia di: http://www.successforall.org/successforall/media/pdfs/cl--what-makes-group work-work.pdf. [Diakses 24 Maret 2014].

Sudjana, N. dan Rifai, A. (2005) Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugianto (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suherlan, (2010) Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 18 Bandung). Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukardi (2003) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suprijono, A. (2013) Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno (2009) Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

T.n. (2010) Cerita Gus Dur Soal Naik Kereta. [Online]. Tersedia di: http:// news.okezone.com/read/2010/01/07/64/291797/cerita-gus-dur-soal-naik-kereta. [Diakses 28 Maret 2014].

T.n. (t.t.) Anecdote. [Online]. Tersedia di: literary-devices.com/content/anecdote [Diakses 20 Maret 2014].

Tarigan, H.G. (1994) Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Thomas, R. (1996) Menulis Berpraktik dan Berpikir. Yogyakarta: Anugerah Literat.

Triyono, N. (2003) Media Pembelajaran Kreatif. Jakarta: Wahyu Pena.

Universitas Pendidikan Indonesia (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yunadi, M.W. (2011) Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Memanfaatkan Media Komik. Skripsi, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

Penerpan model pembelajarana kooperatif tipr cooperative integrated reading and composition (circ) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa (penelitian tindakan kelas di SMAN 86 jakarta)

0 4 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI ISI CERITA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02

0 8 262

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 PLAOSAN MAGETAN TAHUN AJARAN 2010 2011

2 27 143

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 1 16

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

0 1 48

Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun melalui Model Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada Siswa Kelas IV SDN I Jatimulyo Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC).

0 0 6

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GODEAN.

0 2 170

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Donohudan Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017) - UN

0 0 18