STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA FILM PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

(1)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA FILM PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/ 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh: ENTAR TARJI

0800761

ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2012


(2)

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA FILM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 2 BANDUNG

Oleh ENTAR TARJI

(0800761)

Sebuah Maha Karya yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

di Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

ENTAR TARJI

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2012

Hak cipta dilindungi oleh Undang Undang.

Skripsi ini boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau catatan lainya


(3)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ENTAR TARJI

(0800761)

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA FILM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 2 BANDUNG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Dosen Pembimbing I

Dr. Edi Suresman, S.Pd, M.Ag NIP. 19601124 198803 1 001

Dosen Pembimbing II

Saepul Anwar, S.Pd.I, M.Ag. NIP. 19811109200501 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. NIP. 195703031988 03 1001


(4)

ABSTRAK

Entar Tarji, Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya nilai prestasi siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama islam khususnya dalam sub bahasan dakwah Rasūlullah periode Makkāh. Hal

ini dikarenakan selama ini guru PAI selalu menggunakan metode dan media konvensional dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan jenuh yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi siswa. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu pembelajaran dengan menggunakan media film. Adapun rumusan masalah secara umum yaitu apakah penggunaan media film dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media film dalam pembelajaran agama islam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampel purposif, adapun desain penelitian yaitu

Pretest-posttest Control Group Design terhadap siswa kelas X SMA Pasundan 2 Bandung sebanyak dua kelas yang berjumlah 60 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes tertulis

materi sub bahasan dakwah Rasūlullah Periode Makkāh, lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran, angket dan wawancara untuk memperoleh respons siswa dan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran.

Setelah dilakukan analisis data. Prestasi siswa yang mengalami pembelajaran dengan menggunakan media film mengalami peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan media film. Berdasarkan perhitungan statistik, didapatkan nilai gain kelas eksperimen: minimum 26,66, maksimum 56,66, rata-rata 42,11, standar deviasi 6,91, variance 47,88. Nilai gain kelas Kontrol nilai minimum 16,67, nilai maksimum 46,67, nilai rata-rata 28,77, median 26,67 dan standar deviasi 7,85. Adapun analisis inferensial yang didapatkan yaitu

> (6,97 > 1,69). Dan sig. (2-tailed) < @ (0,00 < 0,025).

Hasil Penelitian Menunjukan: Bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan pembelajaran dengan media film dan pembelajaran tanpa menggunakan media film dimana pembelajaran dengan menggunakan media filam lebih signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar dibanding dengan pembelajaran tanpa menggunakan media film.


(5)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI DARI ARAB KE LATIN INDONESIA ... x

PERNYATAAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Metode Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendidikan Agama Islam ... 9

B. Media Pembelajaran ... 19

C. Media film ... 25

D. Prestasi Belajar ... 28

E. Hasil Temuan Terdahulu ... 40

F. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 48

C. Definisi Operasional ... 52

D. Instrumen Penelitian ... 53

E. Preses Pengembangan Isntrumen ... 55

1. Validitas Tes ... 56

2. Reliabilitas Tes ... 58

3. Tingkat Kesukaran ... 59

4. Daya Pembeda ... 60

F. Teknik Pengumpulan data ... 62

G. Analisis Data ... 63

1. Data Skor tes ... 63

2. Perbedaan prestasi kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 64

3. Observasi ... 66


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SMA Pasundan 2 Bandung ... 68

B. Hasil Penelitian ... 67

1. Gambaran Prestasi Kelas Eksperimen ... 67

2. Gambaran Prestasi siswa kelas kontrol ... 75

3. Perbedaan Prestasi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 83

a. Perbedaan rata-rata kelas Eksperimen dan Kontrol ... 78

b. Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 84

4. Respon siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan media film ... 91

C. Pembahasan ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104 RIWAYAT HIDUP


(7)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari di jenjang pendidikan SMA adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Urgensi pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari pengertian pendidikan agama Islam itu sendiri. Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam sekolah adalah suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai islam melalui proses pembelajaran. (Syahidin, 2009: 1).

Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) (dalam Muhaimin dan Nurali, 2008: 75) dijelaskan bahwa

Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama daalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan Nasional.

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu :

1. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam. 2. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual)

3. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan Ajaran Islam.


(8)

4. Dimensi pengamalanya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakan, mengamalkan, dam menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta mengaktualisasikan dan merealisasikanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan menurut Unesco, Tafsir (2008: 91) menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan ada empat yaitu: “Pertama, mendidik agar murid tahu, yaitu memberikan pengetahuan kepada murid sehingga dengan adanya proses pendidikan, murid yang asalnya tidak tahu menjadi tahu. Kedua, agar murid tahu cara melaksanakannya pengetahuannya, dalam menguasai pengetahuan atau ketarampilan yang dimiliki oleh seorang murid, tidak akan terlepas dari peran seorang pendidik, seorang yang pandai dalam membaca alQuran tidak akan terlepas dari bagaimana guru yang mengajarkannya. Ketiga, agar murid menjalani kehidupan seperti yang diketahuinya, Allah membimbing manusia dengan petunjuk yang diberikan kepada para Nabi dan Rassulnya, bagi umat islam yang menjadi petunjuk yaitu alQuran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw, dengan adanya pendidikan yang berdasarkan atas alQuran dan Sunnahnya, maka manusia akan terarahkan pada nilai – nilai kehidupan yang baik dan akan membawanya pada ridho Allah. ”. Berkaitan dengan tujuan pendidikan di sekolah umum Nasution ( dalam Syahidin, 2009: 14)


(9)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013 Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum adalah untuk meningkatkan membentuk manusia takwa, yaitu manusia yang patuh kepada Allah dalam menjelankan ibadah dengan menekankan pembinaan kepribadian muslim, yakni pembinaan akhlakul karimah.

Dalam proses pembelajaran seharusnya guru mampu memberikan kemudahan kepada siswa sehingga siswa mudah memahami tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan, muncul beberapa permasalahan bahwa dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam kurang menarik karena kebanyakan guru menuyampaikan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional dan hanya menggunakan media konvensional pula. Seperti misalnya pembelajaran tentang sejarah dakwah Rasūlullah, apabila hanya disampaikan dengan metode dan media yang konvensional saja maka siswa akan merasa bosan dan ngantuk. Menurut Sagala (2003:170), “pendidikan yang disertai media dan metode yang tepat, selain dapat memudahkan dalam mengalami, memahami , mengerti dan melakukan juga menimbulkan motivasi yang kuat dibanding hanya dengan menggunakan kata – kata yang abstrak”. Begitu juga dengan pembelajaran agama islam sangat diperlukan sekali penggunaan metode dan media yang tepat agar proses pembelajaran lebih mudah dan hasil dari pembelajaran itupun lebih memuaskan dan sesuai dengna tujuan pendidikan agama islam.

Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan, begitu pula pada proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).


(10)

Berkaitan dengan perkembangan teknologi dan kaitannya dengan pendidikan Harry Firman ( dalam Irfan, 2009: 16) menjelaskan bahwa ‘Aplikasi Teknologi Informasi yang nyata misalnya dengan hadirnya media-media elektronik dalam bidang pendidikan melahirkan terobosan baru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa’. Dengan ditemukan beberapa pengembangan media pembelajaran tentunya akan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan – permasalahan dalam pembelajaran di sekolah. Media Film merupakan media audio visual murni yaitu gambar hidup yang dilengkapi dengan suara dan gambar, keberadaan media film yang sudah memasyarakat bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Adapun manfaat dari media film dalam pembelajaran Anderson ( dalam Munadi, 2010: 119) menjelaskan bahwa

Untuk mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat, film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain, film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan, pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat, mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa, mengembangkan imajinasi peserta didik, memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistic, sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang, film sangat baik dalam menjelaskan suatu proses dan dalam menjelaskan keterampilan, Semua peserta didik dapat belajar dari film.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian dengan judul ”Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajara Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013” perlu dilakukan.


(11)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013 B. Rumusan Masalah

Yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media film dalam pembelajara Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?”.

Dari fokus masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas eksperimen? 2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas kontrol?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara prestasi siswa kelas eksperimen dengan prestasi siswa kelas kontrol?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa kelas eksperimen 2. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa kelas kontrol

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara prestasi siswa kelas eksperimen dengan prestasi siswa kelas kontrol

D. Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu “Teknik pengambilan sampel

yang tidak memberikan peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. (Sugiyono, 2010: 84), adapunnonprobability


(12)

sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive, sampling purposive yaitu “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2010: 85). Dalam hal ini peneliti mempertimbangkan fasilitas yang ada di kelas, kemudian keadaan siswa yang tidak mungkin digabungkan karena jadwalnya berbeda dan masukan dari guru-guru SMA Pasundan 2 Bandung, akhirnya diambil 2 kelas yaitu kelas X.2 dan kelas X.3.kelas X.2 Sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 sebagai kelas kontrol.

Penelitian eksperimen yang akan dilakukan menggunakan desain penelitian model Pretest – Posttest control group design. Dalam model ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas ini diberi tes awal sebelum perlakuan. Kemudian kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media film sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan media film. Setelah diberikan perlakuan, kemudian kedua kelas tersebut diberi tes akhir.

Peningkatan prestasi belajar siswa dari penggunaan Media film untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ditunjukan oleh perbedaan kondisi O2 – O1 pada kelas eksperimen dengan O2– O1 pada kelas pembanding.

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media film, sehingga bisa dijadikan


(13)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013 sebagai bahan pertimbangan dan penetapan strategi guru dalam menggunakan media pembelajaran didalam kelas dan diharapkan dapat mendorong penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Sebagai pengalaman dan pembelajaran dalam penelitian ilmiah sehingga bisa dijadikan acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.

b. Bagi Guru

Sebagai bukti empiris tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media film dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

c. Bagi Sekolah

Sebagai salah satu bahan pertimbangan sekolah dalam pengambilan keputusan dalam rangka pencapaian tujuan sekolah secara keseluruhan.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sebelum BAB I terdapat abstrak, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar.

Pada BAB I berisi latar belakang penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Signifikansi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.


(14)

Pada BAB II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Pada BAB III berisi metode penelitian, mengenai penjabaran yang rinci dari metode penelitian yang di dalamnya terdapat lokasi dan subjek/sampel penelitian, desain peneitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan rasional, dan analisis data.

Pada BAB IV berisi hasil penelitian dan pembahasan, yang didalamnya berisi pemaparan pengumpulan data dan pembahasan data.

Pada BAB V berisi kesimpulan dan saran.

Setelah BAB V kemudian mencantumkan daftar pustaka yang disertai dengan melampirkan semua lampiran penelitian


(15)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono (2010: 7) “Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsapat postivisme, dimana telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkret, obyektif, terukur, rasional dan sistematis”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Menurut Sugiyono ( 2010: 77) yang mengatakan bahwa “Penelitian semu adalah pengembangan dari true eksperimental design yang sulit dilaksanakan,. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonprobability sampling yaitu “Teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. (Sugiyono, 2010: 84), adapun nonprobability sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive, sampling purposive yaitu “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2010: 85). Dalam hal ini peneliti mempertimbangkan fasilitas yang ada di kelas, kemudian keadaan siswa yang tidak mungkin digabungkan karena jadwalnya berbeda dan masukan dari guru-guru SMA Pasundan 2 Bandung, syarat dari sampel yang akan digunakan untuk penelitian adalah harus mempunyai prestasi belajar yang sama, untuk mengetahui apakah kedua sampel mempunyai


(16)

kemampuan belajar yang sama penelioti menganalisis mean dari kedua sampel tersebut dengan menggunakan Spss.18 dan rumus Independent t-test, apabila Sig. (2-tailed) kedua kelas tersebut lebih besar dari @ (0,05) maka kedua sampel tersebut mempunyai kemampuan yang sama. akhirnya diambil 2 kelas yaitu kelas X.2 dan kelas X.3. kelas X.2 adalah kelas eksperimen dan kelas X.3 adalah kelas kontrol. Kemudian proses selanjutnya data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian yang kemudian diolah secara statistik untuk menguji hipotesis.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-posttest Control Group Design. Desain penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan

treatment penggunaan media film sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya tanpa menggunakan media film.

Pola desain penelitiannya (Sugiyono, 2010: 76) sebagai berikut: Tabel 3.1

Pola Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen T X T


(17)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

Adapun bagan alur penelitian digambarkan pada gambar 3.2.

Sumber: Arikunto (2010: 62)

Gambar 3.1 Bagan Alur penelitian

Langkah 1. Memilih Masalh

Langkah 2.Studi Pendahuluan

Langkah 3. Merumuskan maslah

Langkah 4. Merumuskan anggapan dasar

Langkah 5. Memilih Pendekatan

Langkah 4.a Hipotesis

Langkah 6.b Menentukan Variabel Langkah 6.a menentukan

variabel

Langkah 7. Menentukan dan menyusun instrumen

Langkah 8. Mengumpulkan data

Langkah 9. Analisis data

Langkah 10.Menarik Kesimpulan

Langkah 11. Menyusun laporan


(18)

Langkah-langkah dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap Persiapan Penelitian

Adapun langkah-langkah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan studi literatur untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji.

b. Melakukan telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian. d. Menghubungi pihak sekolah dan menghubungi guru mata pelajaran fikih e. Membuat surat izin penelitian.

f. Menentukan sampel penelitian.

g. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan menggunakan media film yang akan digunakan kemudian mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mendapatkan masukan sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran dengan baik di kelas.

h. Menyusun instrumen penelitian yang kemudian dilakukan jagument oleh tiga orang ahli Prof. Dr. H. Makhmud Syafe’i, M.Pd.I.,M.Ag, Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd dan Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

2. Tahap Pelaksanan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:


(19)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

a. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep kedua kelas sebelum pembelajaran.

b. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan media film dan kelas kontrol tanpa menggunakan media film

c. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media film. d. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media film dan tanpa menggunakan media film.

3. Tahap Akhir

Kegiatan pada tahap akhir adalah sebagai berikut: a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.

b. Menganalisis hasil penelitian.

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian.

d. Memberikan saran-saran terhadap kekurangan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Mengkonsultasikan hasil pengolahan data penelitian kepada dosen pembimbing

Dalam desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi pretest pada hari Rabu, tanggal 25 Juli 2012 dan kelas eksperimen hari Jumat, 27 juli 2012. kemudian kelompok eksperimen diberikan treatment


(20)

sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada hari Jum’at tanggal 27 juli 2012 dan Hari Jum’at tanggal 3 Agustus 2012 dan kelas kontrol diberikan perlakuan tanpa menggunakan media film pada hari rabu tanggal 25 Juli 2012 dan hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012. Setelah diberikan treatment, kemudian kedua kelompok tersebut diberi posttest, kelas eksperimen hari Jum’at tanggal 3 Agustus 2012, dan

kelas kontrol hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012. Soal yang digunakan untuk post test sama dengan soal yang digunakan pada pretest.

C. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Media Film termasuk media audio visual murni yaitu gambar hidup yang dilengkapi dengan suara dan gambar, adapaun media film yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah The Message yaitu kisah tentang Dakwah Rasulullah Saw di Makkah.

2. Pembelajaran Agama Islam yaitu segala usaha yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar dan perubahan baik dalam pengetahuan ataupun tingkah laku, pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sub bahasan sejarah dakwah Rasulullah Saw periode Makkah.

3. Prestasi Belajar yaitu Ketercapaian tujuan atau peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Sub Bahasan Sejarah dakwah Rasulullah periode Makkah) setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media film.


(21)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

D.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 2 Bandung, yang beralamat di Jalan. Cihampelas No. 167 Telepon. 2030093 Bandung. 40131. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.2

Sma Pasundan 2 Bandung

Peneliti memilih SMA Pasundan 2 Bandung dikarenakan beberapa kelas di kelas X reguler tidak pernah mengalami pembelajaran dengan menggunakan media film, dikarenakan tidak tersedianya peralatan dan media yang ada di sekolah, sehingga peneliti termotivasi untuk menguji cobakan penelitian ini di SMA Pasundan 2 Bandung.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Tes prestasi, media film, angket, wawancara, dan lembar observasi.

1. Tes Prestasi

Tes prestasi adalah instrumen untuk mengumpulkan data mengenai pemahaman siswa terhadap materi sebelum dan setelah pembelajaran. Instrumen untuk Tes prestasi ini mencakup ranah kognitif siswa. Tes prestasi ini berupa tes pilihan ganda tentang materi dakwah Rasulullah di Makkah. Tes ini digunakan


(22)

pada pretest dan posttest untuk melihat perbedaan prestasi belajar. Pada pretest

dan Posttest, siswa mengisi jawaban yang dianggap benar. 2. Media Film

Media Film yang dijadikan sebagai bahan dalam materi ini adalah The Message, yaitu kisah perjuangan Rasulullah Saw dalam menyampaikan ajaran islam selam di Makkah.

3. Angket (Kuesioner)

“Angket atau kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. (Sugiyono: 2010: 142).

Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan media film dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Angket disebarkan kepada 30 siswa kelas eksperimen dan 1 orang guru PAI. Lembar kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran B.

4. Lembar Observasi Pembelajaran

Observasi menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010: 145) yaitu ‘suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dan yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan’.

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media film dalam pembelajaran sejarah dakwah Rasulullah periode Makkah. Yang menjadi observer pada penelitian ini adalah salah satu guru Pendidikan Agama Islam di SMA Pasundan 2 Bandung


(23)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

yaitu Ibu N. Tuti Turyati S.Ag. Lembar observasi yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran B.

5. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang lebih mendalam dari responden. (Sugiyono, 2010: 137). Pelaksanaan wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media film.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan, dilakukan judgement expert terhadap instrumen penelitian, yaitu meminta pendapat kepada ahli kependidikan sebelum melakukan uji instrumen. Adapun instrumen ini dijudgement oleh tiga orang ahli, yaitu Prof. Dr. H. Makhmud Syafe’i, M.Pd.I.,M.Ag, Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd dan Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. dari hasil judgement ahli kemudian instrumen yang akan digunakan diujikan terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui nilai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran yaitu mengukur apakah soal yang akan digunakan termasuk sulit, sedang atau mudah dan daya pembeda soal yaitu untuk mengetahui apakah soal tersebut termasuk pada kriteria baik sekali, baik, cukup atau jelek. Apabila soal tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan maka instrumen tersebut bisa digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa atau prestasi belajar siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media film pada sub bahasan dakwah Rasulullah Periode Makkah. Adapun instrumen yang telah mengalami beberapa tahap dimabil 30 item soal yang akan digunakan untuk


(24)

instrumen tes prestasi belajar siswa pada sub bahasan dakwah Rasulullah periode Makkah. Adapun pengolahan data hasil uji instrumen dilakukan dengan menggunakan softwere Spss. 18 yang terdapat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Uji Instrumen Tes

NO VALIDITAS TINGKAT

KESUKARAN

DAYA PEMBEDA KETERANGAN

NILAI KRITERIA NILAI KRITERIA NILAI KRITERIA

1 0,600 Valid 0,6 Sedang 0,53 Baik Digunakan *** 2 0,716 Valid 0,53 Sedang 0,67 Baik Digunakan** 3 0,547 Valid 0,6 Sedang 0,47 Baik Digunakan*** 4 0,792 Valid 0,57 Sedang 0,73 Baik Sekali Digunakan** 5 0,547 Valid 0,8 Mudah 0,33 Cukup Digunakan** 6 0,393 Valid 1 Mudah 0,06 Jelek Digunakan 7 0,687 Valid 0,5 Sedang 0,67 Baik Digunakan*** 8 0,483 Valid 0,4 Sedang 0,53 Baik Digunakan*** 9 0,624 Valid 0,6 Sedang 0,53 Baik Digunakan*** 10 0,584 Valid 0,6 Sedang 0,53 Baik Digunakan*** 11 0,510 Valid 0,9 Mudah 0,13 Jelek Digunakan*** 12 0,296 Tidak Valid 0,6 Sedang 0,13 Jelek Tidak Digunakan 13 0,386 Valid 0,5 Sedang 0,26 Cukup Digunakan*** 14 0,525 Valid 0,8 Mudah 0,4 Baik Digunakan*** 15 0,256 Tidak Valid 0,7 Mudah 0,13 Jelek Tidak Digunakan 16 0,437 Valid 0,67 Sedang 0,4 Baik Digunakan*** 17 0,386 Valid 0,47 Sedang 0,27 Cukup Digunakan*** 18 0,165 Tidak Valid 0,5 Sedang 0,07 Jelek Tidak Digunakan 19 0,393 Valid 1 Mudah 0,07 Jelek Tidak Digunakan 20 0,617 Valid 0,6 Sedang 0,6 Baik Digunakan*** 21 0,435 Valid 0,7 Mudah 0,7 Baik Sekali Digunakan*** 22 0,637 Valid 0,5 Sedang 0,6 Baik Digunakan*** 23 0,089 Tidak Valid 0,87 Mudah 0 Jelek Tidak digunakan 24 0,396 Valid 0,6 Sedang 0,4 Baik Digunakan*** 25 0,381 Valid 0,67 Sedang 0,4 Baik Digunakan***


(25)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

26 -0,120 Tidak Valid 0,13 Sukar -0,13 Jelek Tidak digunakan 27 0,818 Valid 0,5 Sedang 0,86 Baik Sekali Digunakan*** 28 0,542 Valid 0,9 Mudah 0,2 Cukup Digunakan*** 29 0,276 Tidak Valid 0,2 Sukar 0,26 Cukup Tidak digunakan 30 0,803 Valid 0,5 Sedang 0,73 Baik sekali Digunakan*** 31 0,590 Valid 0,5 Sedang 0,6 Baik Digunakan*** 32 0,329 Tidak Valid 0,87 Mudah 0,26 Cukup Tidak digunakan 33 0,421 Valid 0,09 Sukar 0,15 Jelek Digunakan*** 34 0,559 Valid 0,53 Sedang 0,53 Baik Digunakan*** 35 0,405 Valid 0,7 Mudah 0,4 Baik Digunakan*** 36 0,811 Valid 0,53 Sedang 0,8 Baik sekali Digunakan*** 37 0,256 Tidak Valid 0,73 Mudah 0,4 Baik Tidak digunakan 38 0,779 Valid 0,73 Mudah 0,73 Baik sekali Digunakan*** 39 0,684 Valid 0,5 Sedang 0,73 Baik sekai Digunakan*** 40 0,000 Tidak valid 1 Mudah 0 jelek Tidak digunakan Ket:

 Tanda (***) menjelakan bahwa instrument tersebut telah memenuhi kriteria valid dan direkomendasikan oleh 3 ahli pendidikan.

 Tanda (**) menjelaskan bahwa instrument tersebut telah memenuhi kriteria valid dan direkomendasikan oleh 2 ahli pendidikan.

1. Uji Validitas

Pengujian yang pertama adalah uji validitas butir soal yang akan digunakan untuk pretes dan postes, Uji validitas ini dilaksanakan sebelum pembelajara di kelas yang berbeda dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji validitas ini dilaksanakan di kelas X.8 SMA Pasundan 2 Bandung pada hari Sabtu tanggal 24 Juni 2012. Menurut Sugiyono (2010: 121) intrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data, valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien produk momen. Dari 40


(26)

soal yang diujikan didapatkan 31 soal yang mempunyai tingkat validitas yang layak untuk digunakan instrumen penelitian, dengan menggunakan Spss. 18. Adapun langkah-langkahnya penggunaan analisi Spss. 18, yaitu: Data – Analyze – Scale – reliablility analyze- Copy data ke item – ok. Interpretasi koefisien korelasi yang menunjukan nilai data valid atau tidaknya yaitu apabila nilai Corrected item total correlation (rhitung) > rtabel. Dikarenkana jumlah siswa 30 maka rtabel

untuk taraf signifikansi 5 % adalah 0,361 dan taraf signifikansi 1% adalah 0,47. Adapun hasil data yang valid dari 40 soal yang diujikan terdapat 31 soal yang valid, yaitu soal no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 38, 39. Dan soal yang tidak valid terdapat 9 soal yaitu soal no 12, 15, 18, 23, 26, 29, 32, 37, 40. Untuk lebih jelasnya digambarkan nilai validitas dengan menggunakan Spss. 18 pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted 1 24,6000 81,352 0,600 ,928 2 24,6667 80,230 0,716 ,927 3 24,6333 81,757 0,547 ,929 4 24,6333 79,620 0,792 ,926 5 24,3667 83,068 0,547 ,929 6 24,2333 85,633 0,393 ,931 7 24,7333 80,478 0,687 ,927 8 24,8000 82,372 0,483 ,929 9 24,6000 81,145 0,624 ,928 10 24,6000 81,490 0,584 ,928 11 24,2667 84,547 0,510 ,930 12 24,6000 84,041 0,296 ,931 13 24,7333 83,168 0,386 ,930 14 24,4000 82,938 0,525 ,929 15 24,4667 84,671 0,256 ,931


(27)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

16 24,5333 82,947 0,437 ,930 17 24,7333 83,168 0,386 ,930 18 24,7000 85,183 0,165 ,933 19 24,2333 85,633 0,393 ,931 20 24,6333 81,137 0,617 ,928 21 24,4667 83,223 0,435 ,930 22 24,7000 80,907 0,637 ,928 23 24,3333 86,299 0,089 ,932 24 24,6000 83,145 0,396 ,930 25 24,5333 83,430 0,381 ,930 26 25,0667 87,651 -0,120 ,934 27 24,7000 79,321 0,818 ,926 28 24,3000 83,872 0,542 ,929 29 25,0000 84,759 0,276 ,931 30 24,7000 79,459 0,803 ,926 31 24,7000 81,321 0,590 ,928 32 24,3333 84,782 0,329 ,931 33 24,2667 84,961 0,421 ,930 34 24,6667 81,609 0,559 ,929 35 24,5333 83,223 0,405 ,930 36 24,6667 79,402 0,811 ,926 37 24,4667 84,671 0,256 ,931 38 24,7000 79,666 0,779 ,926 39 24,7000 80,493 0,684 ,927 40 24,2000 86,993 0,000 ,932 2. Uji Relibalitas

Reliabilitas suatu perangkat tes berhubungan dengan masalah ketetapan perangkat tes tersebut. Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang penting bagi suatu perangkat tes. Reliabilitas menunjukan kestabilan skor yang diperoleh ketika perangkat tes diujikan secara berulang kepada seseorang dalam waktu yang berbeda.

Adapun dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas menggunakan SPSS 18 dengan langkah-langkah Spss. Relibility Analyse – Ok. Interpretasi Reliabilitas Instrumen ditunjukan dalam Tabel 3.4.


(28)

Tabel 3.4

Kriteria Reliabilitas Tes

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen. berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.1, diketahui koefisien reliablitas soal sebesar 0,931. Lebih jelasnya digambarkan pada tabel 3.3.

Tabel 3.5 Reliabilitas Tes Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

0,931 40

Dari Tabel 3.3 dapat dapat kita simpulkan bahwa instrumen soal memiliki kriteria reliabilitas yang "sangat tinggi".

3. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah kemampuan tes dalam menjaring banyaknya subyek peserta tes yang dapat menjawab dengan betul.( Arikunto, 2009: 176).

Adapun analisis tinkat kesukaran menggunakan bantuan softwere Microsof Excel. Tingkat kesuksaran dapat diklasifikasikan seperti Tabel 3.5.


(29)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,29 0,30 – 0,69 0,70 – 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

Uji tingkat kesukaran soal dilakukan untuk menguji apakah soal tersebut layak atau tidak layak untuk digunakan sebagai instruen penelitian. Dari analisis data didapatkan data yang termasuk kriteria mudah sebanayak 14 soal yaitu soal 5, 6, 11, 14, 15, 19, 21, 23, 28, 32, 35, 37, 38, 40. Sedangakn soal yang berkriteria sukar sebanyak 3 butir soal yaitu soal no 26, 29, 33. Dan soal yang termasuk kriteria sedang sebanyak 23 yaitu 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 34, 36, 39. Untuk lampirannya pada lempira B.

4. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. (Arikunto, 2009: 177). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Keterangan :

Indeks Daya Pembeda


(30)

Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Banyaknya peserta tes kelompok atas

Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Kriteria indeks daya pembeda ditunjukan oleh Tabel 3.6.

Tabel 3.7

Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70 – 1,00

Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak baik, harus dibuang

Pengujian terakhir dilakukan untuk mengetahui kualitas daya pembeda dari instrumen soal yang akan digunakan untuk pretes dan postes. berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.1, diketahui sebanyak lima butir soal memiliki kualitas daya pembeda dengan kriteria "baik sekali", 4, 21, 27, 30, 36, 38, 39. kemudian butir soal yang mendapatkan kriteria "baik" yaitu soal nomor 1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 14, 16, 20, 22, 24, 25, 31, 34, 35 dan 37. kemudian butir soal yang mendapatkan kriteria "cukup" yaitu soal nomor 5, 13, 17, 28, 29, 32, dan yang mendapat nilai jelek yaitu 6, 11, 12, 15, 18, 19, 23, 26, 33 dan 40. Untuk lempiran hasil analisisnya pada lempira B.

G. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua bentuk, yaitu tekhnik komunikasi langsung dan tidak


(31)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

wawancara dan tes tulis dan wawancara sedangkan teknik tidak langsung dengan angket dan lembar observasi" (Margono, 2010: 165).

Tes Tulis digunakan untuk mendapatkan gambaran prestasi siswa pada sub bahasan dakwah Rasulullah Periode Makkah. Yang kemudian nantinya diolah menggunakan Spss 18 dan softwere Excell.

Observasi menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010: 145) yaitu ‘suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dan yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan’. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sub bahasan dakwah Rasulullah Periode Makkah.

“Angket atau kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. (Sugiyono: 2010: 142).

Wawancara adalah tanya jawab baik secara langsung atau tidak langsung, terstuktur atau tidak terstuktur dimana pengumpulan datanya mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pengetahuan atau keyakinan pribadi.

H. Analisis Data 1. Data Skor Tes

Untuk menganalisis data skor hasi test uji pretes dan posttes yaitu dengan menggunakan dua langkah yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial, statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah


(32)

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan statistik inferensial yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. (Sugiyono, 2010: 148). Adapun langkah-langkah statistik deskriptif statistic frequence pada Spss.18. adapun tujuan dari statistic frequence adalah untuk mendapatkan nilai statistic deskriptif yang berupa ukuran pemusatan, nilai ragam, dan ukuran jarak. Adapun langkah-langkahnya yaitu

Analyze – Descriptive statistic – frequencies. Kemudian akan muncul kotak dialog yang berisi opsi-opsi yang akan kita inginkan. Adapun opsi-opsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean (nilai rata-rata), median (nilai tengah data),

standar deviation (nilai simpangan baku), variance (nilai variansi/ kuadrat dari nilai standar deviasi), range (nilai jarak atau nilai data terbesar sampai nilai data terkecil), nilai mainimum (nilai terkecil), nilai maximum (nilai data terbesar), dan standar eror mean (nilai kesalahan standar dari mean sampel). Data dari hasil pretest dan posttest digambarkan satu persatu dari mulai pretest kelas eksperimen, posttest kelas eksperimen, pretes kelas kontrol dan posttest kelas kontrol. Masing-masing data dianalisis nilai mean, median, nilai minimum, nilai maksimum, kemudian langkah selanjutnya adalah pengkategorisasian hasil dari tes tersebut. Adapun kategorisasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.8 Kategorisasi Nilai Tes

Kategorisasi Keterangan

86 % - 100 % Baik sekali

76 % - 85 % Baik


(33)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

55% - 59% kurang

< 55% Kurang sekali

Sumber: (Purwanto dalam Eka, 2009: 38).

2. Perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapatkan perlakuan dan tidak Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan dengan menggunakan statistik inferensial yaitu menganalisis sanpel yang diberlakukan untuk populasi. Adapun langkah yang digunakan yaitu membandingkan nilai mean yang terdapat pada kedua kelompok tersebut, adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

a. Membandingkan mean masing-masing kelas eksperimen dan kontrol, yaitu dengan membandingkan mean dari nilai yang didapatkan dari pretest dan

posttest, kemudian setelah didapatkan hasilnya kedua kelas, selanjutnya dilakukan perbandingan.

b. Membandingkan gain kedua kelas tersebut, langkah pertama yaitu hasil

posttest pretest = gain. Kemudian gain dari masing-masing kelas dianalisis apakah dengan menggunakan statisik frequence pada Spss. 18 untuk mencari nilai minimum peningkatan prestasi belajar siswa pada masing-masing kelas, nilai maksimum, mean, media dan variance. Kemudian hasil analisis tersebut dibandingkan apakah terdapat perbedaan peningkatan yang berbeda atau sama.

c. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan atau tidak dari kedua kelas tersebut maka dilakukan uji analisis dengan membandingkan mean antara nilai pretest dan posttest, yaitu dengan mencari nilai t yang ditunjukan dengan nilai Sig. (2-tailed). dengan langkah-langkah sebagai


(34)

berikut Spss.18 – Analyze – Compare means – Independent t test- ok. Pada tabel independent t-test terdapat nilai Sig. (2 tailed), dimana menunjukan nilai mean dari kedua data tersebut. Apabila sig.(2 tailed) > @ (0,05) dengan taraf signifikansi 95 % maka mean dari kedua data tidak ada perbedaan artinya kedua kelas tersebut mempunyai prestasi belajar yang sama. Apabila sig (2 tailed) < 0,05 maka mean dari kedua data tersebut mempunyai perbedaan. Artinya terdapat perbedaan peningkatan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru yang menjadi observernya adalah guru PAI di SMA Pasundan 2 Bandung, yaitu Ibu N. Tuti Turyati S.Ag. Observasi aktivitas guru bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran oleh guru. Dalam lembar observasi aktivitas guru disediakan kolom kritik dan saran. Hal ini dilakukan agar kekurangan/kelemahan yang terjadi selama pembelajaran bisa diketahui sehingga diharapkan pembelajaran selanjutnya bisa lebih baik. Untuk lembar observasinya bisa dilihat pada lampiran B.

4. Data Angket

Data angket dalam penelitian ini diperoleh untuk menghimpun tanggapan dan respon siswa terhadap penggunaan media film dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media film. Di dalam kedua angket ini berisi pernyatan diberikan dengan cara memberi cheklist


(35)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

Sangat Tidak setuju (STS). Angket bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media film. Untuk angket siswa ini, datanya diolah dengan cara mengklasifikasikan tanggapan siswa yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak setuju (STS). Kemudian jawaban tersebut dinyatakan dalam persentase. Untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam tentang respon dan tanggapan siswa tentang pembelajaran dengan menggunakan media film diperkuat dengan wawancara yang dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran. Adapun untuk menganalisis data hasil angket siswa dan guru maka digunakan klasifikasi pada tabel 3.6.

Tabel 3.9 Klasifikasi Angket

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagain kecil

26% - 49 % Hampir setengahnya

50 % setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir setengahnya

100 % seluruhnya


(36)

BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran prestasi siswa kelas ekpseirmen, nilai pretest yaitu: nilai minimum dari hasil pretest kemampaun awal kelas eksperimen adalah 26.67, nilai maksimum 56,67, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 40,33, median atau nilai tengah sebesar 40,00, Variance 50,07 dan termasuk kategori “kurang sekali” kemudian hasil posttes kelas eksperimen yaitu nilai minimum adalah 63,33, nilai maksimum 93,33, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 82,44, median atau nilai tengah sebesar 83,33, Variance sebesar 58,95. Dan termasuk kategori “Baik”.

2. Gambaran prestasi siswa kelas kontrol. Pretes mendapatkan Nilai minimum 26,67, nilai maksimum 63,33, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 41,11, median atau nilai tengah sebesar 40,00, variance 63, 09, dan termasuk kategori “kurang sekali” dan hasil postest kelompok kontrol dapat dilihat bahwa skor

posttest siswa yaitu nilai minimum kemampuan ahir kelas kontrol adalah 53,33, nilai maksimum 86,67, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 69,88, median atau nilai tengah sebesar 70,00 dan variance 42,51, termasuk kategori “sedang”


(37)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

3. Peningkatan prestasi belajar apabila dilihat dari nilai gain, yaitu: Gain eksperimen mempunyai nilai minimum perubahan prestasi belajar siswa yaitu 26,66, nilai maksimum sebesar 56,66, rata-rata sebesar 42,11dan standar deviasi sebesar 6,91, variance 47,88 dan jumlah sebesar 1263,30. Gain Kontrol nilai minimum perubahan prestasi belajar siswa kelas kontrol sebesar 16,67, nilai maksimum sebesar 46,67, nilai rata-rata sebesar 28,77, median sebesar 26,67 dan standar deviasi sebesar 7,85. Adapun analisis inferensial yang didapatkan yaitu thitung > ttabel (6,97 > 1,69). Dan sig. (2-tailed) < @ (0,00 < 0,025). Maka, hipotesis nol ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan media film dan kelas yanga tanpa menggunakan media film.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat di ajukan beberapa saran, antara lain:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media film memerlukan alokasi waktu yang lama sedangkan waktu yang disediakan terbatas, karena itu dalam pembelajaran perlu adanya kontrol dan manajemen waktu yang tepat.

2. Penggunaan media film membutuhkan banyak media yang berhubungan dengan elektronik, sehingga harus disiapkan terlebih dahulu untuk menunjang kelancaran dalam proses pembelajaran.

3. Sebaiknya dibuat setting kelas yang membuat seluruh siswa dapat mengamati media film dengan baik.


(38)

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis merekomendasikan khususnya kepada lembaga pendidikan yang sedang berkembang atau belum maju, dalam proses peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran perlu adanya inovasi-inovasi baru. Salah satu yang bisa digunakan yaitu media film sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


(39)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

DAFTAR PUSTAKA

………..., (2010). Al-Quran dan Terjemahnya. Penerjemah : Tim Penerjemah

Depag RI,Bandung : Syigma Examedia Arkanleema.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Edisi Revisi II). Jakarta: Rineka Cipta.

___________, (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Gumilar, I. (2009). Penggunaan Media Simulasi Virtual Pada Pembelajaran Konseptual Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Dan Meminimalkan Kuantitas Miskonsepsi Siswa Sma Kelas X. Skripsi pada sarjana FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.

Gustiana, E. (2009). Pengaruh E-Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Komunikasi Siswa SMA Pada Konsep Sistem Indera. Skripsi pada Sarjana FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Muhaimin, S dan Nurali. ( 2008). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya

mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyati. (2011). Penggunaan Media Film Fiksi dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Bandung. Tesis

Magister Pada Sekolah Pasca Sarjana UPI. Online:


(40)

Munadi, Y. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP).

Purwanto, M.N. (2007) Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung: CV Remaja Rosdakarya

Rahmatullah, M. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar :Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas Vii Smpn 6 Banjarmasin. Tesis Pada sekolah Pasca Sarjana UPI. [Online]. tersedia: http//.repository.upiedu. [5 Februari 2012).

Sagala, S.(2010).Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subhan, M. (2008). Pengaruh Akhlak Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 13 Malang. Skripsi Sarjana pada Fakultas Tarbiyah UIN Malang. Tidak diterbitkan.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sumarna. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbantuan Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa Tunarungu (Hearing-Impaired). Disertasi Pada Sekolah Pasca Sarjana UPI. [Online]. tersedia: http//.repository.upiedu. [5 Februari 2012).

Sundari, S R. (2008). Pengaruh Media Film Dokumenter Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas XI SMA dI Kabupaten Purworejo. Tesis pada Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. [Online]. Tersedia:Http://sitisundari.com. [5 Februari 2012).


(41)

Entar Tarji, 2014

Studi Eksperimen Penggunaan Media Film Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Pasundan 2 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013

Susilana, R dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Syafa'at, S. S. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam dalam merencanakan kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Syahidin. (2010). Menelusuri Metode Pendidikan Dalam Al-Quran. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, A. (2008). Filsapat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Umar, B. (2010). ilmu pendidikan islam. Jakarta: AMZAH.


(1)

Entar Tarji, 2014

BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran prestasi siswa kelas ekpseirmen, nilai pretest yaitu: nilai minimum dari hasil pretest kemampaun awal kelas eksperimen adalah 26.67, nilai maksimum 56,67, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 40,33, median atau nilai tengah sebesar 40,00, Variance 50,07 dan termasuk kategori “kurang sekali” kemudian hasil posttes kelas eksperimen yaitu nilai minimum adalah 63,33, nilai maksimum 93,33, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 82,44, median atau nilai tengah sebesar 83,33, Variance sebesar 58,95. Dan termasuk kategori “Baik”.

2. Gambaran prestasi siswa kelas kontrol. Pretes mendapatkan Nilai minimum 26,67, nilai maksimum 63,33, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 41,11, median atau nilai tengah sebesar 40,00, variance 63, 09, dan termasuk kategori “kurang sekali” dan hasil postest kelompok kontrol dapat dilihat bahwa skor posttest siswa yaitu nilai minimum kemampuan ahir kelas kontrol adalah 53,33, nilai maksimum 86,67, sementara nilai rata-rata adalah sebesar 69,88, median atau nilai tengah sebesar 70,00 dan variance 42,51, termasuk kategori “sedang”


(2)

3. Peningkatan prestasi belajar apabila dilihat dari nilai gain, yaitu: Gain eksperimen mempunyai nilai minimum perubahan prestasi belajar siswa yaitu 26,66, nilai maksimum sebesar 56,66, rata-rata sebesar 42,11dan standar deviasi sebesar 6,91, variance 47,88 dan jumlah sebesar 1263,30. Gain Kontrol nilai minimum perubahan prestasi belajar siswa kelas kontrol sebesar 16,67, nilai maksimum sebesar 46,67, nilai rata-rata sebesar 28,77, median sebesar 26,67 dan standar deviasi sebesar 7,85. Adapun analisis inferensial yang didapatkan yaitu thitung > ttabel (6,97 > 1,69). Dan sig. (2-tailed) < @ (0,00 < 0,025). Maka, hipotesis nol ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan media film dan kelas yanga tanpa menggunakan media film.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat di ajukan beberapa saran, antara lain:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media film memerlukan alokasi waktu yang lama sedangkan waktu yang disediakan terbatas, karena itu dalam pembelajaran perlu adanya kontrol dan manajemen waktu yang tepat.

2. Penggunaan media film membutuhkan banyak media yang berhubungan dengan elektronik, sehingga harus disiapkan terlebih dahulu untuk menunjang kelancaran dalam proses pembelajaran.


(3)

Entar Tarji, 2014

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis merekomendasikan khususnya kepada lembaga pendidikan yang sedang berkembang atau belum maju, dalam proses peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran perlu adanya inovasi-inovasi baru. Salah satu yang bisa digunakan yaitu media film sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

………..., (2010). Al-Quran dan Terjemahnya. Penerjemah : Tim Penerjemah Depag RI,Bandung : Syigma Examedia Arkanleema.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Edisi Revisi II). Jakarta: Rineka Cipta.

___________, (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Gumilar, I. (2009). Penggunaan Media Simulasi Virtual Pada Pembelajaran Konseptual Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Dan Meminimalkan Kuantitas Miskonsepsi Siswa Sma Kelas X. Skripsi pada sarjana FPMIPA UPI. Tidak Diterbitkan.

Gustiana, E. (2009). Pengaruh E-Learning Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Komunikasi Siswa SMA Pada Konsep Sistem Indera. Skripsi pada Sarjana FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Muhaimin, S dan Nurali. ( 2008). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya

mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyati. (2011). Penggunaan Media Film Fiksi dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Bandung. Tesis Magister Pada Sekolah Pasca Sarjana UPI. Online: http//.repository.upiedu. [5 Februari 2012).


(5)

Entar Tarji, 2014

Munadi, Y. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP).

Purwanto, M.N. (2007) Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung: CV Remaja Rosdakarya

Rahmatullah, M. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar :Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas Vii Smpn 6 Banjarmasin. Tesis Pada sekolah Pasca Sarjana UPI. [Online]. tersedia: http//.repository.upiedu. [5 Februari 2012).

Sagala, S.(2010).Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subhan, M. (2008). Pengaruh Akhlak Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 13 Malang. Skripsi Sarjana pada Fakultas Tarbiyah UIN Malang. Tidak diterbitkan.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sumarna. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbantuan Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa Tunarungu (Hearing-Impaired). Disertasi Pada Sekolah Pasca Sarjana UPI. [Online]. tersedia: http//.repository.upiedu. [5 Februari 2012).

Sundari, S R. (2008). Pengaruh Media Film Dokumenter Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas XI SMA dI Kabupaten Purworejo. Tesis pada Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. [Online]. Tersedia:Http://sitisundari.com. [5 Februari 2012).


(6)

Susilana, R dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Syafa'at, S. S. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam dalam merencanakan kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Syahidin. (2010). Menelusuri Metode Pendidikan Dalam Al-Quran. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, A. (2008). Filsapat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Umar, B. (2010). ilmu pendidikan islam. Jakarta: AMZAH.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA TAMAN MADYA DONOMULYO

0 6 1

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII di SMPN II DEMAK

0 4 1

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS I SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

0 8 62

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2012/2013

0 6 101

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X3 DI SMA NEGERI 2 LIWA SEMESTER GANJIL TAHUN 2013-2014

0 7 53

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN 2 TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 6

PENGGUNAAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 9

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

0 3 8

View of PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII SMPN 2 TANJUNG JABUNG TIMUR

0 0 22