Pengaruh experiential marketing terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP NIAT BERKUNJUNG KEMBALI PENGUNJUNG PANTAI SADRANAN

GUNUNG KIDUL

Yovita Hepi Kristanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi (1) bagiamanaExperiential Marketing ke Pantai Sadranan Gunung Kidul (2) apakah dimensi-dimensi Experiential Marketingberpengaruh terhadap niat berkunjung kemali Pantai Sadranan Gunung Kidul. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Apri – Mei 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap yang pertama dilakukan dengan cara wawancara dengan pemilik salah satu pemberi jasa snorkeling dan pemilik penginapan di sekitar Pantai Sadranan. Tahap yang kedua dengan cara memberikan kuesioner kepada responden dengan mengambil sampel sejumlah 100 responden dan menggunakan metode insidental sampling.Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan koefesien determinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) dimensi yang dipertahankan dimensi rasa, dimensi berhubungan dan dimensi perasaan, dimensi yang perlu diperbaiki dimensi berpikir dan dimensi sikap. (2) Experiential Marketing memiliki pengaruh terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Panti Sadranan Gunung Kidul


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EXPERIENTIAL MARKETING TOWARD THE RE-VISIT INTENTION TO RE-VISIT SADRANAN BEACH GUNUNG KIDUL

Yovita Hepi Kristanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

This research was aimed to identify (1) the dimension of experiential marketing at Sadranan Beach Gunung Kidul; (2) whether or not the dimensions experiential marketing influence the intention to re-visit. The research was done from April to May 2015. The data was collected by two steps, the first one was done by interviewing one of the snorkeling service owners and the one of the resort owners around Sadranan Beach. The second step was done by distributing questionnaire to 100 respondents and using incidental sampling. The data analysis technique used in the research was descriptive analysis, classic assumption test, F test, T test, and determination coefficient. The result of this research showed that (1) the dimension which should be maintained were the sense dimension, relation dimension, and feeling dimension.On the other hand, the dimension which should be improved were the think and act dimension, (2) the dimensions of experiential marketing influence the intention to re-visit Sadranan Beach Gunung Kidul simultaneousl.


(3)

(4)

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP NIAT

BERKUNJUNG KEMBALI PENGUNJUNG PANTAI SADRANAN

GUNUNG KIDUL

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yovita Hepi Kristanti NIM : 112214035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP NIAT

BERKUNJUNG KEMBALI PENGUNJUNG PANTAI SADRANAN

GUNUNG KIDUL

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Yovita Hepi Kristanti NIM : 112214035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015


(6)

(7)

(8)

MOTTO

 "Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri." (Ibu Kartini )

 "Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu." (Marcus Aurelius)

 “Utamakan apa yang menjadi prioritas dalam kehidupanmu, jangan

mengutamakan suatu hal yang bukan menjadi prioritas dalam kehidupanmu.” ( Yovita Hepi)

 “Roda itu berputar untuk saat ini Anda berada di atas dengan melupakan

segalanya, tetapi ingat Anda akan merasa berada di bawah dan mengingat

semuanya.” (Yovita Hepi)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:  Tuhan  Bapak dan Ibu  Sahabat  Teman-teman Manajemen 2011


(9)

(10)

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas kuasa dan rahmat-Nya. Dari awal pembuatan penulisan hingga akhir penulisan yang berjudul “ PENGARUHEXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP NIAT BERKUNJUNG KEMBALI PENGUNJUNG PANTAI SADRANAN GUNUNG KIDUL

”.

Skripsi ini di tulis bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan yang selalu memberikan jalan yang terang untuk mengerjakan skripsi ini sampai selesai.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang selalu memberi bimbingan dan dukungan dengan sepenuh hati kepada penulis. 5. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M. S. M., selaku pembimbing II yang selalu

memberi bimbingan dan dukungan dengan sepenuh hati kepada penulis.


(12)

6. Pondok Wisata Gunung Kidul sebagai tempat penelitain dan telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Pantai Sadranan.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma 8. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan terhadap penulis untuk

selalu tekun dalam menyelesaikan penelitian ini

9. Keluarga Besar penulis yang memberi semangat dan dukungan

10.Black yang selalu menjadi penyemangat disaat lelah mengerjakan skripsi. 11.Deanisa Putri A., Herlina Pramoesiwi, Andiko Putro, Titus Tobing, Kiki

Parhusip yang telah menemani selama melakukan penelitian.

12.Andiko Putro, Deanisa Putri A., Herlina Pramoesiwi, Arya Fidel Bhakti Y.A yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Wati, Sonia, Engrit, Tasia, Leny, Vio, Yossy, Samuel, Bagong, Othniel, Kecap, Edwin, dll yang memberikan dukungan dalam penyelesaian penelitian ini.

14.Teman - teman Manajemen angkatan 2011.

15.Mas Budi selaku pemilik penginapan dan persewaan snorkeling.

16.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dalam penulisan ini dikarenakan pengalaman yang kurang dan kurangnya pengetahuan.Oleh sebab itu penulis meminta saran kepada pembaca agar guna


(13)

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ……….. v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ……… vi

HALAMAN KATA PENGANTAR………..vii

ABSTRAK………. xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Landasan Teori ... 8

B. Penelitian Sebelumnya ... 24


(15)

C. Kerangka Konseptual ... 26

D. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENEITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 29

D. Variabel Penelitian ... 30

E. Definisi Operasional ... 37

F. Populasi dan Sampel ... 38

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 39

H. Sumber Data ... 39

I. Teknik Pengumpulan Data ... 36

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 41

K. Teknik Analisis Data... 43

L. Uji Asumsi Klasik ... 44

M. Uji F ... 46

N. Uji t ... 47

O. Koefesien Determinansi ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM PANATI SADRANAN ... 50

A. Gambaran Umum Pantai Sadranan ... 50

B. Fasilitas Pantai Sadranan ... 51

C. Snorkeling Pantai Sadranan ... 53


(16)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 56

B. Analisis Deskriptif ... 60

C. Uji Asumsi Klasik ... 65

D. Uji F ... 68

E. Uji t ... 69

F. Koefesien Determinasi ... 71

G. Pembahasan ... 72

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERHAMBATAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

C. Keterbatasan Penelitian ... 75


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

I.1 Tabel Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata dari Pemda

Kabupaten atau Kota ... 2

I.2 Tabel Data Kunjungan Pengunjung WNI dan WNA Pantai Sadranan Gunung Kidul ... 5

III.1 Tabel Variabel Penelitian ... 31

III.2 Tabel Skala Likert ... 33

V.1 Tabel Hasil Uji Validitas ... 57

V.2 Tabel Hasil Uji Reliabilitas ... 59

V.3 Tabel Deskripsi Variabel ... 60

V.4 Tabel Uji Multikolineritas ... 63

V.5 Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 64

V.6 Tabel Hasil Uji Normalitas ... 65

V.7 Tabel Hasil Uji F ... 66

V.8 Tabel Hasil Uji t ... 67

V.9 Tabel Hasil Koefesien Determinasi ... 70


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual Pantai Sadranan ... 26

IV.1 Peta Lokasi Pantai Sadranan ... 51

IV.2 Foto Snorkeling ... 55


(19)

ABSTRAK

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP NIAT BERKUNJUNG KEMBALI PENGUNJUNG PANTAI SADRANAN

GUNUNG KIDUL

Yovita Hepi Kristanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi (1) bagiamanaExperiential Marketing ke Pantai Sadranan Gunung Kidul (2) apakah dimensi-dimensi Experiential Marketingberpengaruh terhadap niat berkunjung kemali Pantai Sadranan Gunung Kidul. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Apri – Mei 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap yang pertama dilakukan dengan cara wawancara dengan pemilik salah satu pemberi jasa snorkeling dan pemilik penginapan di sekitar Pantai Sadranan. Tahap yang kedua dengan cara memberikan kuesioner kepada responden dengan mengambil sampel sejumlah 100 responden dan menggunakan metode insidental sampling.Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan koefesien determinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) dimensi yang dipertahankan dimensi rasa, dimensi berhubungan dan dimensi perasaan, dimensi yang perlu diperbaiki dimensi berpikir dan dimensi sikap. (2)

Experiential Marketing memiliki pengaruh terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Panti Sadranan Gunung Kidul


(20)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EXPERIENTIAL MARKETING TOWARD THE RE-VISIT INTENTION TO RE-VISIT SADRANAN BEACH GUNUNG KIDUL

Yovita Hepi Kristanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

This research was aimed to identify (1) the dimension of experiential marketing at Sadranan Beach Gunung Kidul; (2) whether or not the dimensions experiential marketing influence the intention to re-visit. The research was done from April to May 2015. The data was collected by two steps, the first one was done by interviewing one of the snorkeling service owners and the one of the resort owners around Sadranan Beach. The second step was done by distributing questionnaire to 100 respondents and using incidental sampling. The data analysis technique used in the research was descriptive analysis, classic assumption test, F test, T test, and determination coefficient. The result of this research showed that (1) the dimension which should be maintained were the sense dimension, relation dimension, and feeling dimension.On the other hand, the dimension which should be improved were the think and act dimension, (2) the dimensions of experiential marketing influence the intention to re-visit Sadranan Beach Gunung Kidul simultaneousl


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kabupaten-kabupaten yang dimana di setiap kabupaten memilliki destinasi wisata yang menarik di setiap kabupatennya.Salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Gunung Kidul merupakan destinasi wisata favorit untuk para wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.Gunung Kidul merupakan salah satu destinasi pariwisata yang memiliki nilai jual untuk objek-objek wisata yang ada.Banyaknya jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul diharapkan membawa dampak yang postif bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan data jumlah pengunjung yang mendatangi ke objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan kabupaten yang lainnya dapat di lihat pada tabel I.1 .

Adanya perbandingan data di setiap Kabupaten atau Kota yang berkunjung ketempat wisata tersebut. Terlihat di setiap daerah mengalami peningkatan.Kabupaten Gunung Kidul juga mengalami peningkatan jumlah pengunjung ke tempat wisata.


(22)

Tabel I.1

Data Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata dari Pemda Kabupaten atau Kota

No Sleman Bantul Kulon

Progo

Gunung Kidul Jogja

`1 2.068.893 1.447.546 421.951 538.990 7.884.384 2 1.658.102 1.300.042 446.270 1.007.324 8.270.988 3 2.490.063 2.521.303 545.743 688.405 9.300.789 4 3.042.232 2.378.209 595.824 1.279.065 11.379.640 5 3.617.289 2.037.874 695.850 1.822.251 12.759.153 Sumber : data kunjungan wisatawan ke objek wisata dari Pemda Kabupaten atau Kota Dinas Pariwisata Provinsi DIY

Gunung Kidul memilki tempat-tempat kunjungan wisata yang menarik bagi para wisatawan.Para wisatawan berdatangan ke Gunung Kidul karena tertarik dengan pantai-pantai sepanjang pesisir Gunung Kidul yang memiliki pasir putih.Salah satu tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan dalam negeri atau luar negeri yaitu Pantai Sadranan.Letak dari Pantai Sadranan memang agak menjorok kedalam. Diapit dengan Pantai Slili


(23)

dan Pantai Ngandong. Letak dari Pantai Sadranan berada di desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul.

Pantai Sadranan memiliki hamparan pasir putih dan hewan laut yang berada di pinggir pantai.Pantai Sadranan memiliki nilai yang lebih dibanding dengan pantai yang lainnya. Pantai Sadranan menawarkan sebuah pengalaman bagi para pengunjung yang sedang berkunjung ke pantai tersebut seperti

snorkeling, camping ground, permainan kano, dan tempat untuk berpesta, tenggelamnya matahari atau sunset dan panorama keindahan alam yang ditawarkan kepada para wisatawan. Adanya snorkeling merupakan fenomena yang jarang yang ada di daerah pesisir pantai Gunung Kidul.

Pantai Sadranan mengalami peningkatan kunjungan.Dengan adanya peningkatan para wisatawan para penduduk memanfaatkan keadaan dengan membuka usaha-usaha kecil disekitar pinggir pantai. Mulai dari menyewakan payung dan tikar, menjual makan dan minuman, menawarkan penginapan, dan menyewakan peralatan snorkeling dan kano. Para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sadranan paling ramai di saat hari minggu dan hari libur nasional.

Konsep experiential marketing terus berkembang dan memunculkan tantangan-tantangan baru bagi kepariwisataan di Gunung Kidul.Konsep ini tergolong baru didalam dunia marketing dengan konsep ini dapat membantu untuk meningkatkan jumlah konsumen dan menambah niat untuk berkunjung


(24)

kembali ke destinasi wisata. Menurut Schmit (1999) Pengunjung akan mendapatkan dan merasakan pengalaman secara langsung melalui lima tipe yaitu sense, think, act, feel dan relate itu akan dirasakan setelah dan sebelum mengkonsumsi produk jasa tersebut. Pengunjung yang merasakan produk jasa tersebut maka pengunjung akan merasa terkesan didalam benak diri pengunjung. Menurut Alma (2011) setelah pengunjung merasakan pengalaman tersebut dan merasa terkesan pengunjung tidak hanya loyal terhadap perusahaan atau tempat wisata tersebut tetapi pengunjung akan menginformasikan produk perusahaan atau tempat wisata tersebut secara

word of mouth .

Penelitian ini dilakukan di Pantai Sadranan dikarenakan Pantai Sadranan yang memberikan pengalaman yang seru bagi para pengunjung yang berkunjung ke Pantai Sadranan akan mendapatkan dan merasakan pengalaman secara langsung melalui lima tipe yang terdapat experiential marketing yaitu sense, think, act, feel dan relate itu akan dirasakan setelah dan sebelum berkunjung ke Pantai Sadranan. Setelah pengunjung merasakan pengalaman tersebut dan merasa terkesan pengunjung tidak hanya memiliki niat untuk berkunjung kembali ke Pantai Sadranan tersebut tetapi pengunjung akan menginformasikan produk dari tempat wisata tersebut secara word of mouth. Untuk mengetahui apakah experiential marketing mempengaruhi niat berkunjung kembali ke Pantai Sadranan.


(25)

Berdasarkan data yang di dapat jumlah pengunjung wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang berkunjung ke Pantai Sadranan Gunung Kidul mengalami peningkatan.Jumlah pengunjung dapat dilihat pada tabel I.2.

Tabel I.2

Data Kunjungan Pengunjung WNI dan WNA Pantai Sadranan Gunung Kidul

Bulan Tahun Jumlah Pengunjung

Desember 2014 425

Januari 2015 216

Febuari 2015 238

Sumber: pengelola penginapan di pantai Sadranan

Dengan alasan yang ada diatas, maka penulis meneliti tentang pengaruh experiential marketing terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana dimensi – dimensi experiential marketing yang dimiliki Pantai Sadranan Gunung Kidul ?


(26)

2. Apakah experiential marketing berpengaruh dengan niat berkunjung kembali para pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul ?

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini berguna untuk menyamakan presepsi bagi pihak-pihak yang membaca penelitian ini agar memiliki sudut pandang yang sama dalam memahami permasalahan yang diteliti. Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Dimensi yang akan diteliti experiential marketing yang terdiri dari

sense, feel, think, act, dan relate.

2. Responden dalam penelitian ini yaitu para pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul yang sedang berkunjung ke Pantai Sadranan Gunung Kidul dan minimal telah berkunjung sebanyak satu kali.

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh experiential marketing terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.


(27)

1. Mengetahui dimensi –dimensi apa saja yang perlu dipertahankan dan perlu diperbaiki oleh pengelola yang mengelola Pantai Sadranan Gunung Kidul.

2. Mengetahui experiential marketing berpengaruh dengan niat berkunjung kembali para pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.

Diharapkan dalam penelitian ini dimensi-dimensi tersebut bisa menjadi masukkan terhadap pengelola Pantai Sadranan Gunung Kidul.Dan hasil penelitian ini dapat mengetahui seberapa besar pengaruh pengunjung terhadap perkembangan dalam pengelolaan Pantai Sadranan Gunung Kidul.

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi pengelola tempat wisata, dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk mengembangkan dan mengelola lebih baik lagi Pantai Sadranan Gunung Kidul.

2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan bisa berguna untuk memperkaya penelitian dan dapat memperluas pengetahuan penelitian mahasiswa Sanata Dharma .

3. Bagi Universitas, penelitian ini diharapkan bisa berguna untuk menambah wawasan dan pertimbangan dalam melakukan penelitian lanjutan dalam bidang pemasaran pariwisata.


(28)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

1. Manajemen Pemasaran A. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler ( 2005 : 10 ) Pemasaran didefinisikan sebagai proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertahankan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003 :7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Menurut Kotler dan Keller (2009 :5) pemasaran didefinisikan suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses dimana perusahaan menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.

Dari tiga definisi yang di atas bisa disimpulkan tentang pemasaran yaitu perusahaan atau organisasi yang memberikan nilai bagi para pengunjung dengan mengkomunikasikan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung atau pelanggan agar pengunjung


(29)

atau pelanggan memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan atau organisasi.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut Kotler (2002) adanya penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam program –program yang akan ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang sudah dituju dengan memiliki sebuah maksud dalam pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen pemasaran merupakan sebuah seni dan ilmu dalam memilih sebuah pasar sasaran.Untuk mempertahankan pelanggan perlu adanya penciptaan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan.

2. Perilaku Konsumen

a) Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2007) perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, menggunakan dan bagaimana barang jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Blackwell (1994) perilaku konsumen memiliki pengertian tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan


(30)

menghabiskan produk atau jasa, termasuk juga dalam proses pengambilan keputusan dalam melakukan tindakan ini.

Berdasarkan menurut para ahli-ahli yang di atas yang dimaksud dengan perilaku konsumen yaitu adanya suatu tindakan-tindakan yang nyata dari individu untuk mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk kepuasan dan keinginan setiap individu.

b) Faktor-Faktor Perilaku Konsumen

Menurut Mangkunegaran (2000) di dalam pengambilan keputusan dalam perilaku konsumen memiliki dua faktor yaitu kekuatuan sosial budaya dan kekuatan psikologi.

1) Kekuatan Sosial Budaya a) Faktor Budaya

Budaya didefinisikan sebagai generasi-generasi manusia yang memiliki perilaku dalam anggota masyarakat yang dimana didalam organisasi tersebut sudah ditentukan bentuk perilaku didalam kehidupannya.

b) Faktor Kelas Sosial

Suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang memiliki kedudukan yang seimbang didalam masyarakat.


(31)

c) Faktor Kelompok Anutan

Suatu kelompok orang yang dipengaruhi mulai dari sikap pendapat, norma, dan perilaku konsumen kelompok anutan terdapat dikeluarga, kelompok atau organisasi. d) Faktor Keluarga

Unit yang terkecil didalam masyarakat yang perilakunya dapat mempengaruhi dalam pengembalian keputusan pembelian.

2) Kekuatan Psikologi

a) Faktor Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar dapat menentukan sebuah tindakan dalam pengambilan keputusan membeli.

b) Faktor Kepribadian

Pengalaman belajar dapat menentukan sebuah tindakan dalam pengembalian keputusan membeli.

c) Faktor Sikap dan Keyakinan

Sikap dan keyakinan dapat menentukan sebuah merek dan sebuah produk.

d) Faktor Konsep Diri

Cara melihat diri sendiri dalam waktu tertentu sebagai gambaran yang kita pikirkan.


(32)

3. Pengertian Pariwisata

Menurut Spillane (1985) definisi pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, yang bersifat sementara yang dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup di dalam dimensi soial, budaya, alam dan ilmu. Definisi senada dikemukakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (2005) bahwa pariwisata adalah kumpulan dari aktivitas, jasa-jasa, dan industri yang memberikan pengalaman dalam berpergian, seperti transportasi, akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, toko, hiburan dan jasa layanan lain yang tersedia untuk individu-individu atau kelompok yang berada jauh dari tempat tinggalnya.

a.) Jenis Pariwisata

Didalam buku Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya (1985) walaupun banyak jenis wisata ditentukan menurut motif tujuan perjalanan, dapat pula dibedakan adanya beberapa jenis Pariwisata khusus sebagai berikut :

1) Pariwisata Untuk Menikmati Perjalanan ( Pleasure Tourism )

Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk memenuhi kehendak keingintahuannya, untuk mengendorkan ketegangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru,


(33)

untuk menikmati keindahan alam, untuk mengetahui hikayat rakyat setempat, untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota, atau bahkan sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota-kota besar ataupun ikut serta dalam dalam keramaian pusat-pusat wisatawan.

2) Pariwisata Untuk Rekreasi ( Recreation Tourism )

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari-hari liburannya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya.

3) Pariwisata Untuk Kebudayaan (Cultural Tourism )

Jenis ini ditandai oleh adanya serangkaian motivasi, seperi keinginan belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, untuk memperlajari adat istiadat, kelembagaan dan cara hidup rakyat negara lain, untuk mengunjungi monument bersejarah, peninggalan bersejarah, peninggalan peradapan masa lalu atau sebaliknya penemuan-penemuan besar masa kini, pusat kesenian, pusat-pusat keagamaan, atau juga untuk ikut serta dalam festival-festival seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain.


(34)

4) Pariwisata untuk Olah Raga ( Sport Tourism ) Jenis ini dapat dibagi dalam dua kategori :

a) Big Sport Event, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia dan lain-lain yang menarik perhatian tidak hanya pada olah ragawanya sendiri, tetapi juga ribuan penonton atau penggemarnya.

b) Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu peristiwa olah raga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri, seperti pendakian gunung, olah raga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain. Negara yang memiliki banyak fasilitas atau tempat tempat olahraga seperti ini tentu dapat menarik sejumlah besar penggemar jenis olah raga pariwisata ini.

5) Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang ( Business Tourism )

Perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan waktu perjalanan. 6) Pariwisata untuk Berkonvensi ( Convention Tourism )

Banyak negara yang menyadari besarnya potensi ekonomi dari jenis pariwisata konferensi ini sehingga mereka saling berusaha untuk menyiapkan dan mendirikan bangunan-bangunan yang khusus


(35)

diperlengkapi untuk tujuan ini atau membangun “pusat-pusat konferensi” lengkap dengan fasilitas mutakhir yang diperlukan untuk menjamin efisiensi operasi konferensi.

b.) Jumlah Orang yang Melakukan Perjalannan a) Pariwisata Individual

Jenis pariwisata yang dilakukan oleh seorang wisatawan atau keluarga yang melakukan perjalanan.

b) Pariwisata Rombongan

Jenis pariwisata yang dilakukan oleh sekelompok yang melakukan perjalannan wisata secara bersama yang terikat dengan hubungan tertentu kemudian melakukan perjalanan.

4. Pengertian Wisatawan

Ditinjau dari arti kata “wisatawan”yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan seseorang (Irawan, 2010:12). Adapun pengertian wisatawan antara lain:


(36)

1) Menurut Smith (dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.

2) Menurut WTO (dalam Kusumaningrum, 2009:17) membagi wisatawan kedalam tiga bagian yaitu:

a) Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu Negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya.

b) Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olahraga.

2. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.

c) Darmawisata atau excursionist adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24 jam di negara yang dikunjungi, termasuk orang yang berkeliling dengan kapal pesiar.


(37)

d) Menurut Komisi Liga Bangsa–bangsa 1937 (dalam Irawan, 2010:12), “…wisatawan adalah orang yang selama 24 jam atau lebih mengadakan perjalanan di negara yang bukan tempat kediamannya yang biasa.”

e) U.N Confrence on Interest Travel and Tourism di Roma 1963 (dalam Irawan, 2010:12), menggunakan istilah pengunjung (visitor) untuk setiap orang yang datang ke suatu negara yang bukan tempat tinggalnya yang biasa untuk keperluan apa saja, selain melakukan perjalanan yang digaji. Pengunjung yang dimaksudkan meliputi 2 kategori :

1. Wisatawan yaitu : pengunjung yang datang ke suatu negara yang dikunjunginya tinggal selama 24 jam dan dengan tujuan untuk bersenang–senang, berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama dan olahraga, bisnis, keluarga, utusan dan pertemuan.

2. Excurtionist, yaitu : pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya tanpa bermalam.

f) Defenisi UN. Convention Concerning Costums Fasilities for Touring (dalam Irawan, 2010:12), “…setiap orang yang datang ke


(38)

yang tinggal setidaknya selama 24 jam dan selama– lamanya 6 bulan dalam tahun yang sama.”

g) Di dalam Instruksi Presiden RI No. 9, 2009, pasal 1 “wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata”

(

http://www.wisatakandi.com/2011/11/undang-undang-ri-no-10-tahun-2009.html)

Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah biasanya benar-benar ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, menyegarkan fikiran dan benar-benar ingin melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Jadi bisa juga dikatakan wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat lain yang yang jauh dari rumahnya bukan dengan alasan rumah atau kantor (Kusumaningrum, 2009: 17).

Wisatawan menurut sifatnya (Kusumaningrum, 2009:18):

1. Wisatawan Modern Idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual.

2. Wisatawan Modern Materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme (mencari keuntungan) secara berkelompok.

3. Wisatawan Tradisional Idealis, wisatawan yang menaruh minat pada kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai sentuhan alam yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi.


(39)

4. Wisatawan Tradisional Materialis, wistawan yang berpandangan konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan. (

http://tourismeconomic.wordpress.com/2012/10/29/wisata-pariwisata-wisatawan-kepariwisataan-unsur-unsur-pariwisata/)

5. Experiential Marketing

a) Pengertian Experiential Marketing

Menurut Alma (2011) Experiential Marketingyaitu konsumen yang memperoleh pengalaman yang mengesankan selama menikmati produk atau jasa suatu perusahaan tidak hanya akan menjadi konsumen yang loyal tapi juga bersedia menyebarkan informasi mengenai produk produk secara word of mouth.

Menurut Andreani 2007 (dalam Jatmiko dan Andharini), dalam konsep Experiential Marketing, organisasi-organisasi biasanya berusaha membidik aspek pengalaman emosional dan rasional dari pelanggan, karena kedua aspek tersebut umumnya mampu memberikan efek yang luar biasa dalam pemasaran, terutama kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Schmitt 1999 (dalam Jatmiko dan Andharini 2012) telah mengeksplorasi bagaimana perusahaan-perusahaan menciptakan


(40)

yaitu rasa (sense), perasaaan (feel), berpikir (think), bertindak (act), dan berhubungan (relate) dengan suatu perusahaan dan mereknya. Dalam konsep Experiential Marketing, perusahaan-perusahaan harus bersaing dengan menciptakan pengalaman yang memuaskan, dan perusahaan harus memadukan kelima elemen dasar Experiential Marketing untuk mendeteksi proses pembelian oleh kosumen.

b) Dimensi – Dimensi Experiential Marketing

Definisi Experiential Marketing (Schimitt, 1999) dan definisi

Experiential Marketing beradasarkan operasional didasarkan pada Sekar dan Kalakumari 2011 (dalam Jatmiko dan Andharini 2012) yaitu :

a. Rasa (sense)

Pengalaman yang ditawarkan untuk pengunjung berkaitan dengan indera penglihatan, perasa, penciuman, dan pendengaran.

b. Perasaaan (feel)

Berhubungan dengan suasana hati dari pengunjung dan emosi yang berasal pada diri pengunjung.Pengalaman rasa aman, pelayanan yang baik, dan ketetapan waktu pelayanan.


(41)

c. Berpikir (think)

Pengalaman yang memiliki tujuan untuk menciptakan kognitif, pemecahan masalah yang mengajak pengunjung untuk berfikir kreatif dan berdampak pengunjung mendapat pengetahuan. Pengalaman yang dirasakan atas bagaimana pengunjung memperoleh informasi kelengkapan fasilitas dan wahana rekreasi yang disediakan dan letak strategi

d. Bertindak (act)

Berhubungan dengan perilaku yang nyata dan gaya hidup seseorang. Pengalaman yang ditawarkan dan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi seperti gaya hidup, daya tanggap karyawan, dan interaksi yang baik antara karyawan dan pengunjung.

e. Berhubungan (relate)

Berhubungan dengan budaya yang menciptakan identitas sosial pengunjung.Merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dengan terciptanya komunikasi langsung yang baik dengan pelayanan yang istimewa.


(42)

c) Manfaat experiential marketing

Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan – perusahaan yang menerapkan experiential marketing menurut Schmit (1999:34) antara lain :

a. Untuk meningkatkan kembali merek yang telah menurun. b. Untuk membedakan produk dengan produk pesaing.

c. Untuk menciptakan sebuah identitas dari perusahaan tersebut.

d. Untuk meningkatkan inovasi.

e. Membujuk pelanggan untuk mencoba dan membeli produk baru yang ditawarkan.

6. Minat Berkunjung Kembali

Loyalitas konsumen, adalah sejauh mana seorang konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu penyedia jasa, memiliki desposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap penyedia jasa, dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini, Gramer dan Brown (dalam rohman, 2014)

Menurut Umar 2003 (dalam Purbawisesa, 2014) minat berkunjung kembali merupakan suatu perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.


(43)

Suatu industri jasa, pembelian ulang telah menjadi perhatian praktisi pemasaran. Bashof dan Gray, 2004 (dalam Purbawisesa, 2014) membagi konsumen menjadi dua bagian, yaitu:

1. Tipe karakter konsumen yang memiliki loyalitas, yaitu mereka yang secara intrinsik loyal pada merek atau suatu perusahaan. 2. Tipe konsumen yang berpotensial untuk beralih ketika pada saat

terjadi transaksi pembelian yang memberikan penawaran lebih kompetitif.

Beberapa pengertian yang ada diatas dapat disimpulkan niat berkunjung kembali yaitu perilaku wisatawan yang merespon destinasi wisata tertentu dengan cara datang kembali karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi wisatawan untuk menentukan pilihan tersebut.

Indikator yang terdapat di dalam Loyalitas Konsumen menurut Griffin (2005)

1. Melakukan pembelian berulang secara teratur. 2. Membeli antar lini produk atau jasa.

3. Mereferensikan kepada orang lain.

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Jadi dilihat dari indikator tersebut maka dalam konteks pariwisata seorang wisatawan dikatakan loyal jika melakukan kunjungan secara


(44)

berulang, mengunjungi setiap daya tarik wisata di sebuah daerah tujuan wisata, memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk mengunjungi daerah tersebut.

7. Penelitian Sebelumnya

Analisis Experiential Marketingdan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata

Rohmat Dwi Jatmiko dan Sri Nastiti Andharini/2012/Universitas Muhamadiyah Malang / Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Experiential marketing menurut Alma (2011) konsumen yang

memperoleh pengalaman yang mengesankan selama menikmati produk atau jasa suatu perusahaan tidak hanya akan menjadi konsumen yang loyal tapi juga bersedia menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan secara (word of mouth). Objek Populasi yang diteliti adalah usia remaja dan lebih khusus adalah remaja tingkat SMA dan mahasiswa yang berkunjung ke taman rekreasi Sengkaling Malang. Rumusan permasalahannya yaitu apakahexperiential marketing berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling Malang ? Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh simultan dan parsial dimensi experiential marketing

terhadap loyalitas pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling Malang.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.Elemen-elemen yang digunakan dalam Experiential Marketing ada


(45)

lima yaitu think (berfikir), feel (perasaan), sense (indera), act (tindakan) dan

relate (hubungan). Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dan pengujian hipotesis 1 digunakan ANOVA ( Uji-F) sedangkan pengujian hipotesis 2 digunakan Uji-t . Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan cara dengan menyebarkan kuisioner .

Kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa experiential marketing

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas responden. Hal ini diharapkam dapat meningkatkan pengelola tetap terus berusaha untuk meningkatkan penciptaan pengalamn yang mengesankan kepada pengunjung atau responden.

Studi Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya Tarik Wisata Pulau Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur

Maria Endang Jamu, 2014, Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi Manajemen

Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang.Populasi dalam penelitian ini yaitu wisatawan domestik dan asing, dengan sampel sebagian dengan jumlah 100 responden.Pengambilan sampel menggunakan teknik quota


(46)

dokumentasi.Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi liniear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan experiential marketing berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang.Hal ini ditunjukkan dari nilai koefesien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai 7,174 > 1,984 (t hitung > t table). Analisis tambahan dengan uji parsial diperoleh dimensi

act (sikap) berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,984.

8. Kerangka Konseptual

Untuk mempermudah dan memahami proposal ini, maka saya sebagai penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian

sense (rasa)

feel (perasaaan)

think (berpikir)

act(bertindak)

relate (berhubungan)

Niat Berkunjung Kembali


(47)

9. Hipotesis Penelitian

Pengalaman yang diberikan dari suatu tempat yang unik dan memiliki kesan tersendiri oleh pengunjung wisata di suatu tempat memiliki daya tarik tarik tersendiri.Pengalaman, yang didapatkan secara buatan maupun alami yang didapatkan oleh para pengunjung atau wisatawan.Industri pariwisata memikirkan bagaimana menciptakan pengalaman yang berkesan dan memiliki nilai positif bagi pengunjung atau wisatawan.

Adanya keterkaitan antara sense (rasa), feel (perasaaan), think (berpikir), act

(bertindak), relate (berhubungan) terhadap loyalitas pengunjung pantai Sadranan Gunung Kidul.

Sense (rasa) suatu pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung yang memiliki hubungan dengan indera penglihatan, indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran.

H1 : Sense (rasa) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

Feel (perasaan) merujuk pada suatu pengalaman yang dimana kosumen atau pengunjung mendapatkan rasa aman, pelayanan yang baik, dan ketetapan waktu dalam pelayanan.

H2 : Feel (rasa) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.


(48)

Think (berpikir) pengalaman yang dapat dirasakan dengan cara bagaimana pengunjung memperoleh informasi, kelengkapan fasilitas dan wahana rekreasi yang disediakan dan letak dari tempat wisata tersebut.

H3 : Think (berpikir) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

Act (bertindak) merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi seperti gaya hidup, daya tanggap karyawan ,dan interaksi yang baik antara karyawan dan pengunjung.

H4 : Act (bertindak) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.

Relate (berhubungan) merujuk pada pengalaman yang ditawarkan dengan terciptanya komunikasi langsung yang baik dengan pelayanan yang istimewa terhadap konsumen atau pengunjung.

H5 : Relate (berhubungan) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul


(49)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian survey yang dimana kuisioner terstruktur yang diberikan ke responden dan di rancang untuk menghasilkan informasi spesifik ( Naresh K. Malhotra, 2005 :196 ).

2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah para pengunjung yang sedang berkunjung ke Pantai Sadranan dan para pengunjung yang sudah berkunjung ke Pantai Sadranan minimal satu kali kunjungan. b. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek yaitu Experiential Marketing yang terdiri sense (rasa), feel (perasaaan), think

(berpikir), act (bertindak) dan relate (berhubungan) 3. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pantai Sadranan Gunung Kidul dan masyarakat Yogyakarta.


(50)

b. Waktu Penlitian

Penelitian ini dilakukan pada April 2015 – Mei 2015 4. Variabel Penelitian

A. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini memiliki dua macam yaitu : 1. Variabel Independent

Variabel independent atau variabel bebas yang memiliki arti variabel yang mempengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini

experiential marketing (X) yaitu yang meliputi sebagai berikut :

1) Sense

2) Feel

3) Think

4) Act 5) Relate 2. Variabel Dependent

Variabel dependent atau varaibel bebas yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang lainnya. Yang menjadi variabel dependent yaitu kunjungan ulang, yang meliputi :


(51)

2) Rekomendasi

3) Menceritakan kembali Tabel III.1

Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Atribut

Experiential Marketing (X)

Sense  Suasana yang nyaman

 Udara pantai yang khas

 Keindahan karang-karang dipinggir pantai

Feel  Keramahan penjaga pantai

 Ramahnya para warga sekitar pantai

Think  Ingin mengetahui karang-karang Act  Ikut menjaga kebersihan pantai

 Belajar menghargai alam yang sudah diberikan

Relate  Aktivitas wisata dapat membantu untuk mengenal budaya


(52)

Variabel Dimensi Atribut Kunjungan

Ulang (Y)

Intensi  Niat berkunjung kembali

Merekomendasi  Merekomendasikan keunikan penatai Sadranan Gunung Kidul

Menceritakan kembali

 Menceritakan kembali tentang pengalaman yang sudah didapatkan

B. Pengukuran Variabel a. Pengukuran

Penelitian ini dalam pengukurannya menggunakan skala rating yaitu Skala Likert.Skala likert yaitu skala yang memiliki kegunaan untuk mengukur pendapat, sikap, dan presepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini lalu disebut sebagai variabel penelitian, (Sugiyono:2009 132-133).

Dalam penelitian ini yang diberikan skala yaitu indikator-indikator dengan variabel-variabel yang akan diukur. Kemudian indikator-indikator tersebut menjadi sebuah tolak ukur membuat


(53)

item instrument yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap pernyataan atau pertanyaan memiliki gradasi yang mulai dari sangat positif atau sangat negatif yang dapat berupa kata-kata dengan diberikan skor pada tabel III.2

Tabel III.2

Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

b. Pembuatan Interval

Berikut pembuatan interval pada variabel Experiential Marketing dan Niat Kunjung Kembali yang dibagi kedalam tiga kelas interval. Rumus interval adalah :


(54)

Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Kelas Interval 5 – 1

3 = 1,3

Kelas Interval pada variabel Experiential Marketing dan Niat Kunjung Kembali adalah :

3,8 – 5 = Sangat Setuju 2,4 – 3,7 = Netral

1 - 2,3 = Tidak Setuju

Variabel Kelas Interval Keterangan Experiential

Marketing

SS Pengunjung sudah

merasakan pengalaman yang sebenernya terhadap merek, produk atau jasa yang memndorong penjualan dan meningkatkan kesadaran dan


(55)

Variabel Kelas Interval Keterangan citra merek

N Pengunjung belum

merasakan pengalaman yang sebenernya terhadap merek, produk atau jasa yang memndorong penjualan dan meningkatkan kesadaran dan citra merek

TS Pengunjung tidak

merasakan pengalaman yang sebenernya terhadap merek, produk atau jasa yang memndorong penjualan dan


(56)

Variabel Kelas Interval Keterangan meningkatkan kesadaran dan citra merek Niat Berkunjung

Kembali

Setuju Perilaku

pengunjung sudah merespon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ualng. Netral Perilaku

pengunjung belum merespon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk


(57)

Variabel Kelas Interval Keterangan melakukan pembelian ualng. Tidak Setuju Perilaku

pengunjung tidak merespon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ualng.

5. Definisi Operasional

A. Dimensi Experiential Marketing memiliki lima elemen yaitu : 1) Rasa (Sense), merujuk pada pengalaman yang akan

ditawarkan untuk pengunjung yang memiliki kaitan dengan indera penglihatan (pemandangan), indera rasa (rasa), indera penciuman (bau), indera pendengaran (suara), dan sentuhan yang memiliki sebuah pengalamn yang di dapatkan oleh pengunjung.


(58)

2) Perasaan (Feel), merujuk pada pengalaman yang akan ditawarkan untuk pengunjung melalui rasa aman dan nyaman yang di dapatkan oleh pengunjung seperti ramahnya para petugas karcis, penyampaian informasi tentang larangan-larangan yang dilakukan di pantai, dan keramahan masyarakat sekitar Pantai Sadranan. 3) Berpikir (Think), merujuk pada atauran-aturan yang

sudah berlaku atau sudah ditetapkan di Pantai Sadranan, bagaimana pengunjung mendapatkan informasi mengenai larangan atau aturan yang sudah berlaku atau di tetapkan.

4) Sikap (Act), merujuk pada pengalaman pengunjung yang merujuk pada terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi, mengahargai kekayaan alam, dan serta ikut belajar menjaga alam seperti karang-karang di Pantai Sadranan.

5) Hubungan (Relate), merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung dengan cara bagaimana melibatkan pengunjung dalam beraktivitas di Pantai Sadranan.


(59)

6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi memiliki pengertian sebagai berikut wilayah yang terdiri dari subjek atau objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:115).Populasi dalam penelitian ini wisatawan domestik dan wisatawan asing yang sedang berada di Pantai Sadranan Gunung Kidul.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Apabila populasi itu besar dan peneliti tidak dapat mempelajari populasi, seperti halnya keterbatasan waktu dan keterbatasan dana, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang dapat diambil melalui populasi (Wiratha 2006:233). Sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 100 wisatawan. 7. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel yaitu insidental sampling adalah penentuan sampel yang berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan bisa digunakan sebagai sampel, bila di pandang orang itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2007) . Dalam penentuan sampel dari populasi.


(60)

8. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini memeiliki dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek yang diteliti.Data primer dalam penelitian ini merupakan data hasil pengisian kuisioner oleh pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu pelengkap data primer dan didapatkan secara tidak langsung di objek penelitian tersebut.Data sekunder didapatkan dari pengelolal penginapan di Pantai Sadranan Gunung Kidul.

9. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : a. Kuisioner

Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengedarakan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun secara sistematis, secara tertulis dan disebarkan kepada para responden sebagi pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul dengan memiliki tujuan untuk mengetahui


(61)

informasi tentang pengalaman berwisata di Pantai Sadranan Gunung Kidul.

b. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin tentang Pantai Sadranan Gunung Kidul. Teknik wawancara dilakukan di sela-sela dalam pengisian kuisioner kepada para pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul dengan tujuan menggali dan mendalami penilaian pengunjung tentang pengalaman yang didapatkan.

10.Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrument penelitian ini diperlukan apakah alat ukur yang di gunakan dalam penelitian layak atau tidak layak, karena alat ini dapat membantu peneliti untuk mengambil kesimpulan yang benar dari data yang diperoleh.Instrumen penelitian ini harus di uji validitas dan reliabilitasnya.

a. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengukur valid atau sah tidaknya suatu objek yang diukur dalam hal ini yaitu kuisioner. Rumus yang digunakan untuk mecari korelasinya digunakan rumus korelasi yaitu


(62)

Pearson product moment (Anwar Sanusi,:2011 77), sebagai berikut :

– =

√{ }

Keterangan :

: koefesien korelasi product moment n : jumlah responden

: jumlah skor X : jumlah skor Y

: jumlah hasil kali antara X dan Y

Jika nilai r (koefisien) hitung > r tabel dengan taraf signifikan (α) : 5% atau 0,05, instrumen dapat dikatakan valid, tetapi sebaliknya bila nilai r (koefesien) hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka instrumen tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitias

Menurut Sugiyono (2009:190) reliabilitas adalah hasil penelitian dimana terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas dapat dikemukakan dengan rumus


(63)

Cronbach’s Alpha sebagai berikut [ ] [ ∑ ]

Keterangan :

: realibilitas instrument

k : banyak butir pertanyaan atau pernyataan : jumlah varians butir

: varian total

Dalam sebuah pengukuran reliabilitas, jika reliabilitas kurang dari 0,6 yaitu memiliki nilai kurang baik, sedangkan 0,7 memiliki nilai dapat diterima dan diatas 0,8 yaitu memiliki nilai baik.

11.Teknik Analisis Data

a. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis Statistika Deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi tentang subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang didapat dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak untuk pengujian hipotesis menurut Azwar 19998 (dalam Mahendra, 2014).

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan pada saat mengukur variabel bebas yang memiliki lebih dari satu variabel terhadap variabel terikat. Dalam penelitian yang dilakukan ini, teknik


(64)

analisis linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dari rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), bertindak (act), dan berhubungan (relate) terhadap loyalitas pengunjung. Regresi linier berganda memiliki rumus yaitu :

Y = a + + + + + Keterangan :

Y : loyalitas pengunjung a : konstanta regresi

: koefesien regresi rasa (sense) : koefesien regresi perasaan (feel) : koefesien regresi berpikir (think) : koefesien regresi bertindak (act) : koefesien regresi berhubungan (relate) : rasa (sense)

: perasaan (feel) : berpikir (think) : bertindak (act) : berhubungan (relate) 12.Uji Asumsi Klasik

Regresi linier berganda harus memenuhi asumsi-asumsi yang sudah ditetapkan agar menghasilkan sebuah nilai-nilai yang koefesien sebagai


(65)

penduga yang tidak bias. Menurut Sunyoto (2007:89-105) uji asumsi klasik model regresi berganda :

a. Uji Asumsi Klasik Multikolineritas

Uji multikolinearitas untuk melihat ada atau tidaknya sebuah korelasi yang tinggi antara variabel bebas di dalam suatu model regresi linear berganda. Apabila memiliki sebuah korelasi yang tinggi di antara variabel bebas, jadi hubungan dengan variabel bebas terhadap variabel terikat akan menjadi terganggu.Alat statistik yang sering digunakan untuk menguji adanya gangguan multikolinearitas yaitu variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI).

b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu adanya sebuah pengujian yang memiliki hubungan sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan yang lain. Apabila residual memiliki varians yang sama maka disebut homoskedastitas dan apabila variansnya berbeda, maka akan terjadi heteroskedastitas.


(66)

c. Uji Asumsi Klasik Normalitas

Uji asumsi normalitas akan menguji variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang telah dihasilkan. Pendistribusian normal atau pendistribusian tidak normal. Persamaan regresi dibilang baik apabila memiliki variabel bebas dan variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau tidak normal sama sekali.

13.Uji F

Uji F memiliki maksud sebagai alat penguji model regresi atas pengaruh variabel independen tetap terhadap variabel dependen. Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam Uji F yaitu :

a. Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan menggunakan α = 5% (signifikan 5% atau 0,05 yaitu ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian) b. Menentukan dengan menggunakan SPSS atau rumus :

F

hitung

=

Keterangan :

: koefesien determinasi N : jumlah data atau kasus


(67)

K : jumlah variabel independen c. Menentukan

df1 : jumlah variabel-1 df2 : n-k-2

Keterangan :

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel independen

df : degree of freedom / derajat kebebasan d. Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung≥ Ftabel

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung< Ftabel

e. Menarik kesimpulan

Jika diterima dan ditolak maka rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), bertindak (act) dan berhubungan (relate) tidak berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung.Jika ditolak dan diterima maka rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), bertindak (act) dan berhubungan (relate) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung.

14.Uji t

Uji t dipergunakan untuk menguji suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui


(68)

apakah suatu variabel secara persial berpengaruh nyata atau tidak, dalam penggunaan uji t :

a. Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian) b. Menentukan thitung dengan menggunakan SPSS atau rumus thitung :

t

hitung

=

Keterangan:

r : koefisien korelasi parsial k : jumlah variabel independen n : jumlah data

c. Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-2 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen)

d. Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung≥ ttabel H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung< ttabel


(69)

d. Menarik kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa rasa

(sense), perasaan (feel), berpikir (think), bertindak (act) dan berhubungan (relate) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung.Jika H0 diterima dan Ha ditolak dapat disimpulkan bahwa rasa (sense),

perasaan (feel), berpikir (think), bertindak (act) dan berhubungan (relate) bahwa tidak berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung. 15.Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), bertindak (act) dan berhubungan (relate) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas pengunjung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R2 : koefisien determinasi X : variabel independen B : koefisien regresi


(70)

50 BAB IV

GAMBARAN UMUM PANTAI SADRANAN

A. Gambaran Umum Pantai Sadranan

Pantai Sadranan berada di provinsi Gunung Kidul, Pantai Sadranan merupakan salah satu pantai yang berada di pesisir pantai selatan.Pantai Sadranan terletak pada desa Sidoharjo kecamatan Tepus, Gunung Kidul.Pantai Sadranan terletak di sisi timur Pantai Krakal dan Pantai Slili.Letak yang Pantai Sadranan yang lebih menjorok ke dalam menyulitkan bagi para wisatawan untuk mencari tempat ini. Pencarian Pantai Sadranan lebih mudah dengan adanya patung yang berada disisi sebalah kanan ada patung selamat datang Pantai Slili, masuk ke Pantai Slili sebelum sampai Pantai Slili nanti ada jalan sebelah kiri Pantai Sadranan terletak di tempat tersebut. Walaupun letak yang menjorok ke dalam dan agak susah untuk dijangkau oleh para wisatwan Pantai Sadranan tetap ramai di kunjungi oleh para wisatawan.

Pantai Sadranan memiliki pasir putih yang indah dan hamparan alam yang disuguhkan begitu indah dan awan biru yang menyatu dengan air Pantai merupakan suatu keindahan yang biasa dinikmati oleh wisatawan. Pantai Sadranan juga menyuguhkan keindahan karang-karang yang berada didalam air dengan carasnorkeling. Para wisatawan bisa menikmati snorkeling dengan


(71)

biaya sekitar Rp. 50.000,00 – Rp. 75.000,00 wisatawan sudah mendapatkan alat snorkeling,jacket pelampung dan sudah di pandu oleh pemandu yang sudah mengetahui medan diarea snorkeling.

Keunggulan dari Pantai Sadranan selain snorkeling, Pantai Sadranan menawarkan juga tempat untuk outbond. Selain outbond penawaran yang lainnya adalah penginapan-penginapan untuk para wisatawan yang ingin bermalam di Pantai Sadranan.

Gambar IV.1

Peta Lokasi Pantai Sadranan

B. Fasilitas Pantai Sadranan

Pantai Sadranan Gunung Kidul memiliki fasilitas yang memadai bagi para pengunjung.Fasilitas yang diberikan kepada para pengunjung yaitu


(72)

tempat parkir, kamar mandi, gazebo, penginapan, tempat camping, tempat persewaan snorkeling, lahan untuk pesta dan tempat makan.Fasilitas-fasilitas memiliki harga terjangkau bagi para pengunjung yang sedang berkunjung ke Pantai Sadranan.

Fasilitas tempat parkir, para pengunjung tidak perlu khawatir dengan kendaraan yang di bawa karena sudah aman di jaga oleh para tukang parkir. Dengan biaya 2000 rupiah untuk sepeda motor 5000 rupiah untuk mobil para pengujung sudah aman menitipkan atau meninggalkan kendaraannya. Selanjutnya fasilitas kamar mandi, kamar mandi banyak tersedia di pantai Sadranan.Tarif yang di berikan bagi pengunjung pantai sadranan untuk buang air kecil dan mandi berbeda.Untuk buang air kecil di berikan tarif 1000 rupiah dan untuk mandi di berikan tarif 3000 rupiah.Dengan tarif 1000 – 3000 rupiah para pengunjung tidak di batasi air saat berada di kamar mandi.Selanjutnya fasilitas gazebo banyak ditawarkan di pantai sadranan dengan tarif 25000 rupiah para pengunjung bisa duduk bersantai sambil meniksmati pantai Sadranan dan pengunjung tidak diberi batasan waktu untuk berada di gazebo tersebut.Selanjutnya penginapan, di Pantai Sadranan juga menawarkan penginapan dari harga 250.000 rupiah hingga 700.000 rupiah. Penginapan yang memiliki harga 250.000 rupiah berada di belakang dan tidak memiliki pemandangan langsung kepantai, penginapan dengan harga 750.000 rupiah memiliki pemandangan langsung ke pantai dan ruangan lebih besar.


(73)

Penginapan memberikan fasilitas kamar seperti kasur, kipas angin dan kamar mandi dalam saja.Selanjutnya tempat untuk berkemah atau camping Pantai Sadranan banyak tempat untuk bisa mendirikan tenda bagi para pengunjung yang ingin berkemah di Pantai Sadranan. Selanjutnya tempat persewaan

snorkeling di Pantai Sadranan sendiri ada delapan tempat persewaan snorkeling. Para pengunjung bisa menyewa dengan biaya sebesar 50.000 rupiah.Dengan 50.000 rupiah pengunjung dapat mendapatkan peralatan

snorkeling, sepatu, dan pelampung. Di delapan tempat persewaan snorkeling semua memberikan harga yang sama yaitu 50.000 rupiah dengan fasilitas yang sama yaitu alat snorkeling, pelampung dan sepatu. Tempat untuk berpesta, di Pantai Sadranan sendiri memiliki lahan di paling ujung untuk berpesta bagi para pengunjung yang membuat acara pesta di Pantai Sadranan.Dan yang terakhir tempat makan, di Pantai Sadranan cukup lumayan banyak tempat makan yang menawarkan makanan untuk para pengunjung dengan harga yang bervariasi dan makan yang bervariasi.

C. Snorkeling Pantai Sadranan

Pantai Sadranan merupakan salah satu pantai yang berada di kawasan pantai selatan di kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.Pantai yang menawarkan pengalaman yang menarik bagi pengunjung yang sedang melakukan tamasya di pantai yaitu Pantai Sadranan.Pantai Sadranan memberikan penawaran bagi para pengunjung yaitu melakukan snorkeling di


(74)

area pinggir Pantai Sadranan.Para pengunjung cukup mengeluarkan biaya sebesar 50.000 rupiah sudah bisa menikmati snorkeling di Pantai Sadranan.Dengan 50.000 rupiah pengunjung sudah mendapatkan alat

snorkeling, pelampung, dan sepatu.Apabila pengunjung menginginkan di dampingi oleh pemandu yang mengetahui spot-spot yang menarik untuk di lihat pengunjung dan aman bagi pengunjung, pemandu siap untuk menemani pengunjung.Snorkeling bisa dilakukan sekitar 30 menit sampai 45 menit.

Pantai Sadranan memiliki spot-spot yang menarik bagi pengunjung yang ingin melakukan snorkeling di kawasan Pantai Sadranan. Pantai Sadranan memiliki tiga spot bagi para pengunjung. Spot yang pertama terletak di ujung sebelah barat dari Pantai Sadranan spot tersebut diperuntukkan bagi para pengunjung yang pertama kali melakukan kegiatan snorkeling, spot pertama tidak memiliki arus dan ombak yang kencang. Jadi spot yang pertama cocok bagi para pemula yang ingin melakukan snorkeling di Pantai Sadranan. Spot yang kedua berada ditengah-tengah Pantai Sadrana. Spot yang kedua ini untuk orang yang sudah berani melakukan snorkeling dikarenakan spot yang kedua dari Pantai Sadranan ini memiliki ombak yang cukup lumayan besar dan arus yang cukup lumayan besar. Spot yang ketiga untuk orang yang sudah cukup bisa melakukan snorkeling. Ketiga spot tersebut bisa dilakukan

snorkeling bagi pengnujung pertama kali melakukan snorkeling tetapi harus ada pemandu yang ada di samping pengunjung agar tetap aman.


(75)

Pantai Sadranan memiliki 67 jenis karang yang berada di pinggir Pantai Sadranan tersebut.67 jenis karang tersebut merupakan penawaran yang menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan snorkeling di Pantai Sadranan.

Gambar IV.2


(76)

56 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan mengenai pengumpulan data, pengolahan data dengan pembahasannya. Untuk mendapatkan data yang diperoleh, menggunakan kuesioner dengan cara menyebar kuesioner sebanyak 100 responden. 100 responden yang terdiri dari para pengunjung yang sedang berkunjung ke Pantai Sadranan dan para pengunjung yang sudah berkunjung ke Pantai Sadranan minimal satu kali kunjungan ke Pantai Sadranan.

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Analisis uji validitas dilakukan dengan cara mencari nilai korelasi

Product Moment (Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf signifikansi (α) = 5% atau 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2). Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat kebebasan sebesar 100-2 = 98 dan taraf signifikansi 5% atau 0,05, diperoleh nilai rtabel

sebesar 0,1966. Nilai rtabel ini selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas

item-item kuesioner. Untuk bisa dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebh besar dari 0,1966. Berikut adalah tabel hasil uji validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel V.1.


(77)

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan

Rasa (sense)

Perasaan (think)

Berpikir (think)

Sikap (act)

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 0,665 0,626 0,485 0,687 0,805 0,729 0,742 0,647 0,728 0,744 0,749 0,848 0,788 0,683 0,553 0,795 0,835 0,797 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid


(78)

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan

Berhubungan (relate)

Niat berkunjung kembali 4 1 2 3 1 2 3 0,685 0,925 0,906 0,864 0,789 0,821 0,861 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 0,1966 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data Primer, diolah 2015

Berdasarkan tabel V.1 diatas, dapat diketahui hasil uji validitas di setiap masing-masing variabel rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), sikap (act), berhubungan (relate) dan niat berkunjung kembali menunjukkan bahwa butir pernyataan memiliki nilai rhitung> rtabel (0,1966) maka dapat

disimpulkan bahwa hasil uji validitas pada butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha.Uji signifikansi dilakukan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data dianggap reliabel


(79)

jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai kritis product moment (0,6). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel V.2.

Tabel V.2

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha

Pembanding Keterangan Rasa (sense)

Perasaan (feel) Berpikir (think)

Sikap (act) Berhubungan (relate) Niat berkunjung kembali

0,748 0,771 0,685 0,781 0,880 0,758 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Data Primer, diolah 2015

Berdasarkan uji reliabilitas pada tabel V.2 di atas, menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 dan layak bisa di nyatakan reliabel.


(80)

B. Analisis Deskriptif

Tabel V.3

Deskripsi Variabel

Variabel Mean Dimensi Mean Item Mean

Experiential Marketing

3,95 Rasa (sense) 4,01 1 4,51

2 4,31

3 3,13

4 4,04

5 4,09

6 3,97

Perasaan (feel)

3,85 1 3,81

2 4,17

3 3,47

4 3,78

5 3,88

Berpikir (think)

3,74 1 3,87

2 3,72

3 3,54

4 3,75


(81)

Variabel Mean Dimensi Mean Item Mean

2 3,75

3 3,52

4 3,91

Berhubungan (relate)

4,54 1 4,48

2 4,43

3 4,44

Niat Kunjung Kembali

4,31 1 4,41

2 4,35

3 4,17

Dalam experiential marketing memiliki lima dimensi yaitu rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), sikap (act), dan berhubungan (relate). Rasa (sense) memiliki enam pernyataan dan masing-masing pernyataan memiliki hasil yang berbeda antara pernyataan satu dengan yang lain, hasil yang paling tinggi dari rasa (sense) yaitu pernyataan nomor satu dan pernyataan yang memiliki nilai yang rendah pernyataan yang nomor enam. Pernyataan nomor satu masuk kedalam kelas interval SS (sangat setuju) dimana pengunjung sudah melihat bentangan keindahan Pantai Sadranan, sedangkan nomor enam masuk pada kelas interval N (netral) dimana pengunjung belum merasakan akan kebersihan di Pantai Sadranan. Perasaan


(82)

(feel) memiliki lima pernyataan, pernyataan yang paling tinggi memiliki yaitu nomor dua dan yang paling rendah nomor tiga. Pernyataan nomor dua masuk kedalam golongan kelas interval SS (sangat setuju) dimana pengunjung sudah merasakan kebahagiaan saat berada di Pantai Sadranan, sedangkan nomor tiga masuk kedalam kelas interval N (netral) pengunjung belum merasakan tepat waktu saat bertemu dengan pemandu. Berpikir (think) memiliki empat pernyataan juga dengan nilai tertinggi nomor empat dan yang memiliki nilai yang rendah yaitu nomor tiga. Pernyataan nomor empat masuk kedalam kelas interval N (netral) pengunjung belum mengetahui tentang fasilitas apa saja yang ada di Pantai Sadranan, sedangkan pernyataan nomor tiga masuk kedalam kelas interval N (netral) dimana pengunjung belum merasakan saat pengunjung datang ke Pantai Sadranan dan bertanya kepada penduduk sekitar Pantai Sadranan. Sikap (act) memiliki empat pernyataan saja yang memiliki nilai yang tinggi nomor empat dan nilai yang terendah yaitu nomor tiga. Pernyataan nomor empat masuk kedalam interval SS (sangat setuju) dimana pengunjung sudah merasakan keramahan warga sekitar Pantai Sadranan, sedangkan pernyataan nomor tiga masuk kedalam kelas interval pengunjung belum meraskan kemaerihan pada saat malam hari saat pengunjung berada di Pantai Sadranan.Berhubungan (relate) hanya memiliki tiga pernyataan saja dengan nilai yang tertinggi pada nomor satu dan yang terendah pada nomor dua.Pernyataan nomor satu masuk kedalam kelas interval SS (sangat setuju) pengunjung sudah merasa menjaga kebersihan di Pantai Sadranan, pernyataan


(83)

nomor dua masuk kedalam kelas interval SS (sangat setuju) dimana pengunjung sudah menjaga kelestarian karang-karang yang berada di Pantai Sadranan.Niat berkunjung kembali memiliki tiga pernyataan saja yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada nomor satu dan nilai yang terendah pada nomor tiga. Pernyataan nomor satu yang dimana pernyataan tersebut masuk kedalam kelas interval SS (sangat setuju) dimana pengunjung setuju dengan berkunjung kembali ke Pantai Sadranan, pernyataan yang nomor tiga yang masuk kedalam kelas interval SS (sangat setuju) pengunjung setuju akan memberikan rekomendasi kunjungan pantai di Gunung Kidul yaitu Pantai Sadranan.

C. Uji Asusmsi Klasik a. Uji Multikolineritas

Tabel V.4

Hasil Uji Multikolineritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Rasa (sense) .740 1.352

Perasaan(feel) .430 2.328

Berpikir (think) .410 2.440

Sikap (act) .443 2.258

Berhubungan (relate) .719 1.391


(84)

Uji multikolinieritas di maksudkan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen. Hasil nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan menggunakan SPSS 16.0 pada tabel di atas, nilai VIF < 10 dan Nilai Tolerance > 0,10 maka bisa di simpulkan untuk antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tabel V.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar 5.4 yang berada di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di bawah maupun di atas origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola tertentu.Oleh sebab itu dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitisitas pada data penelitian ini.


(85)

c. Uji Normalitas

Tabel V.6 Hasil Uji Normalitas

Dengan melihat grafik output di atas hasil pengolahan data yang diketahui bahwa grafik keputusan niat berkunjung kembali memiliki bentuk distribusi normal dengan bentuk histrogam yang hampir sama dengan bentuk distribusi normal, sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul yaitu normal.


(86)

D. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (rasa, perasaan, berpikir, sikap, berhubungan) terhadap variabel terikat (niat berkunjung kembali) secara simultan. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

H1 : Experiential marketing memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

Tabel V.7 Hasil Uji f

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 50.641 5 10.128 5.740 .000a

Residual 165.869 94 1.765

Total 216.510 99

a. Predictors: (Constant), berhubungan , rasa, perasaan, sikap, berpikir b. Dependent Variable: niat berkunjung

kembali

Dari Uji ANOVA yang dengan menggunakan SPSS versi 16.0, berdasarkan tabel di atas didapat Fhitung yaitu 5,740. Berdasarkan Tabel F dengan

taraf signifikansi (α) = 5% atau 0,05 diketahui bahwa Ttabel dengan df1 = k-1 =


(87)

Menurut hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 5,740 sedangkan Ftabel =

2,70 maka Fhitung > Ftabel.. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima.Maka bisa di simpulkan rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), sikap (act) dan berhubungan (relate) secara simultan berpengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali pengunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul. E. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (rasa (sense), perasaan (feel), berpikir (think), sikap (act), berhubungan

(relate) ) terhadap variabel terikat (niat berkunjung kembali) secara parsial. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-langkah seperti berikut :

H1 : Sense (rasa) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

H2 : Feel (rasa) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

H3 : Think (berpikir) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

H4 : Act (bertindak) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung Pantai Sadranan Gunung Kidul.


(88)

H5 : Relate (berhubungan) memiliki pengaruh positif terhadap niat berkunjung kembali Pantai Sadranan Gunung Kidul.

Tabel V.8 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.325 1.512 3.521 .001

Rasa (sense) .143 .063 .237 2.261 .026

Perasaan (feel) .009 .084 .015 .110 .913

Berpikir (think) .126 .096 .184 1.304 .195

Sikap (act) -.055 .096 -.078 -.579 .564

Berhubungan (relate) .220 .094 .251 2.357 .020

a. Dependent Variable: niat berkunjung kembali

Sumber: Data Primer, diolah 2015

Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung yang di dapatkan

pada tabel di atas, dengan ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat

kebebasan (df) = n-k-2 = 100-4-2 = 94. Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh ttabel sebesar 1,66123. Kesimpulan dari pengujian thitung adalah

sebagai berikut:

1. Variabel X1 (rasa/sense) dengan koefisien regresi sebesar 0,143 dengan thitung


(1)

Tabel Uji Validitas Experiential Marketing

Act (sikap)

Tabel Uji Validitas Experiential Marketing


(2)

Tabel Uji Validitas

Niat Berkunjung Kembali

Uji Reliabilitas Experiential Marketing

Sense (rasa)

Uji Reliabilitas Experiential Marketing


(3)

Uji Reliabilitas Experiential Marketing

Think (berpikir)

Uji Reliabilitas Experiential Marketing

Act (sikap)

Uji Reliabilitas Experiential Marketing

Relate (berhubungan)


(4)

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolineritas


(5)

Uji Normalitas


(6)

Uji t