Studi Korelasi Mengenai Self-Efficacy dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2008 yang Mengontrak Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung.

(1)

ii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik. Pemilihan sampel menggunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini terdiri dari 95 mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian di Universitas “X” Bandung.

Alat ukur self-efficacy yang digunakan dikonstruksi berdasarkan teori Bandura yang berjumlah 48 item dan terdiri dari item positif dan negatif. Alat ukur prokrastinasi akademik yang digunakan merupakan modifikasi dari Procrastination Assesment Scale Student (PASS) hasil penyusunan Solomon dan Rothblum (1984) dalam Maria Ike (1999). Alat ukur ini terdiri dari 55 item dan disertai dengan data penunjang yang berisi 12 alasan melakukan prokrastinasi akademik. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji korelasi Spearman dengan program SPSS 16.0.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian di Universitas “X” Bandung. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,624. Sebagian besar dari keseluruhan responden yaitu sebanyak 61%, memiliki self-efficacy rendah dan sering melakukan prokrastinasi akademik dan lebih banyak menunda pada area tugas mengarang. Alasan kecemasan akan dievaluasi dijadikan sebagai alasan seringnya melakukan prokrastinasi akademik.

Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang negatif antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik. Peneliti mengajukan saran melakukan penelitian mengenai kontribusi gender, status marital, status pekerjaan dan intensitas mengulang usulan penelitian. Juga meniliti kontribusi faktor–faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dan prokrastinasi akademik.


(2)

ABSTRACT

This research aims to determine the relationship between self-efficacy and academic procrastination. Samples selection using accidental sampling method. The number of samples in this research consisted of 95 students class 2008 of the Faculty of Psychology who signed the research proposal at the University "X" Bandung.

Self Efficacy measuring devices constructed used self-efficacy theory of Bandura by totaling 48 items and consists of positive and negative items. Academic procrastination measuring devices used is a modification from Procrastination Student Assessment Scale (PASS) preparation of Solomon and Rothblum (1984) in Maria Ike (1999). This measure consists of 55 items and is accompanied by supporting data that contains 12 reasons to do academic procrastination. The data obtained analyzed using Spearman correlation test using SPSS 16.0.

Based on statistical data processing, the obtained results that there is a significant relationship between self-efficacy and academic procrastination on students of the Faculty of Psychology class 2008 who signed the research proposal at the University "X" Bandung. With a correlation coefficient of 0.624. Most of all respondents is as much as 61%, have low self-efficacy and often do academic procrastination and many delay in writing a term paper area. Anxiety to evaluated as excuse often used to do academic procrastination.

The conclusion that there is a negative relationship between self-efficacy and academic procrastination. Researchers propose suggestions to conduct research on the contribution of gender, marital status, employment status and intensity of the proposed research repeating. Also research abaout the contribution of the caused factors of academic procrastination and academic procrastination.


(3)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

1.5 Kerangka Pemikiran ... 13


(4)

1.7 Hipotesis ... 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self-Efficacy Belief 2.1.1 Self-Efficacy Belief ... 25

2.1.2 Aspek Self-Efficacy Belief ... 25

2.1.2.1 Pilihan yang dibuat seseorang ... 25

2.1.2.2 Usaha yang dikeluarkan ... 26

2.1.2.3 Ketahanan menghadapi rintangan ... 27

2.1.2.4 Bagaimana Penghayatannya ... 27

2.1.3 Sumber - sumber Self-Efficacy Belief ... 28

2.2 Prokrastinasi 2.2.1 Pengertian Prokrastinasi ... 31

2.2.2 Prokrastinasi Akademik ... 36

2.2.3 Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik ... 40

2.2.4 Faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan Prokrastinasi ... 43

2.2.5 Akibat Prokrastinasi ... 45

2.3 Self Efficacy dan Prokrastinasi Akademik ... 46

2.4 Masa Dewasa Awal 2.4.1 Karakteristik Masa Dewasa Awal ... 47

2.4.2 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ... 48


(5)

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ... 53

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 54

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian ... 54

3.3.2 Definisi Konseptual ... 54

3.3.3 Defenisi Operasional ... 55

3.4 Alat Ukur 3.4.1 Kuesioner Self-Efficacy ... 58

3.4.2 Kuesioner Prokrastinasi Akademik ... 61

3.4.3 Data penunjang dan Data Pribadi ... 64

3.5 Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Validitas Alat Ukur ... 64

3.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 66

3.6 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel 3.6.1 Populasi Sasaran... 68

3.6.2 Teknik Penarikan Sampel ... 69

3.7 Teknik Analisis Data ... 69

3.8 Hipotesa Statistik ... 70


(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Responden ... 72

4.1.2 Hasil Pengukuran Self-Efficacy dan Prokrastinasi Akademik ... 73

4.1.3 Korelasi Self-Efficacy dan Prokrastinasi Akademik ... 74

4.1.4 Tabulasi Silang Data Utama dan Data Penunjang ... 75

4.1.4.1 Tabulasi Silang Data Utama... 75

4.1.4.2 Tabulasi Silang Data Penunjang ... 76

4.2 Pembahasan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran 5.2.1 Saran Teoretis... 92

5.2.3 Saran Praktis ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94

DAFTAR RUJUKAN... 95


(7)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi alat ukur Self Efficacy ... 58

Tabel 3.2 Skala Penilaian Item Positif ... 60

Tabel 3.3 Skala Penilaian Item Negatif... 60

Tabel 3.4 Kisi-kisi alat ukur prokrastinasi Akademik ... 61

Tabel 3.5 Bobot Nilai ... 63

Tabel 4.1 Gambaran Responden ... 72

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Self Efficacy dan Prokrastinasi Akademik ... 73

Tabel 4.3 Korelasi Self Efficacy dan Prokrastinasi Akademik ... 74

Tabel 4.4 Tabulasi Silang Self Efficacy, Prokrastinasi Akademik, dan area ... 75

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Alasan ... 77 Tabel 4.6 Tabulasi Silang Self Efficacy,Prokrastinasi Akademik & Demografis . 79


(8)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran………... 22 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian………. 54


(9)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan LAMPIRAN 2 Kuesioner

LAMPIRAN 3 Karakteristik Responden

LAMPIRAN 4 Data Mentah Self Efficacy dan Prokrastinasi Akademik LAMPIRAN 5 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

LAMPIRAN 6 Hasil Frekuensi Self Efficacy dan Prokrastinasi Akademik LAMPIRAN 7 Hasil Uji Korelasi Self Efficacy dan Prokrastinasi

Akademik

LAMPIRAN 8 Tabulasi Silang Self Efficacy, Prokrastinasi Akademik, dan area

LAMPIRAN 9 Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Alasan

LAMPIRAN 10 Tabulasi Silang Self Efficacy,Prokrastinasi Akademik & Demografis


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan dapat berupa pendidikan formal, non-formal dan informal. Setiap jenis pendidikan tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu membentuk sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat. Perguruan tinggi merupakan salah satu jenjang pendidikan yang menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mereka yang akan diaplikasikan langsung di masyarakat (http://ban-pt.kemendiknas.go.id).

Universitas “X” Bandung merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Bandung. Universitas “X” Bandung saat ini memiliki delapan fakultas yang berbeda diantaranya, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Informasi dan Fakultas Hukum (www.berandamaranatha.edu). Universitas ini setiap tahunnya menerima sekitar 2000-3000 mahasiswa per tahun yang menyebar ke delapan fakultas yang ada.

Fakultas Psikologi adalah salah satu fakultas dengan peminat terbanyak. Setiap tahunnya, Fakultas Psikologi menerima mahasiswa baru sekitar ±200-250 orang pertahun. Selama mengikuti pendidikan di Fakultas Psikologi, mahasiswa


(11)

2

menggunakan kurikulum dan sistem kredit semester yang sudah ditetapkan oleh fakultas. Kurikulum adalah rencana kegiatan akademik untuk memandu mahasiswa dalam upaya memperoleh seperangkat kemampuan yang dapat dipakai sebagai bekal awal dalam kehidupan dan fungsinya di masyarakat. Sedangkan Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan untuk menentukan dan mengatur beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan yang dinyatakan dalam satuan SKS. SKS memungkinkan mahasiswa untuk mengatur sendiri studi mereka (www.duniapendidikan.co.id)

Untuk dapat menjadi seorang sarjana Psikologi di Universitas “X” Bandung, mahasiswa diwajibkan memiliki IPK minimal 2,00 dan menempuh minimal 145 SKS yang terdiri dari 130 SKS mata kuliah wajib dan 15 SKS mata kuliah pilihan. Sebagian besar mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan memiliki prasyarat yang harus dipenuhi. Dari 145 SKS tersebut, ada mata kuliah usulan penelitian yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat proposal penelitian dari bab 1 sampai bab 3 yang diharapkan kemudian akan diteruskan menjadi skripsi setelah mendapat persetujuan melalui seminar usulan penelitian.

Mata kuliah usulan penelitian ini seharusnya dapat diselesaikan oleh mahasiswa selama satu semester, tetapi karena mata kuliah ini lebih banyak diluar kelas dan melakukan bimbingan dengan kedua dosen pembimbing, banyak mahasiswa psikologi angkatan 2008 yang tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu satu semester. Hal ini membuat mereka harus mengontrak mata kuliah usulan penelitian kembali di semester selanjutnya (hasil wawancara dengan mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008). Apabila mahasiswa tersebut tidak


(12)

3

menyelesaikan usulan penelitiannya dalam satu semester, itu artinya mahasiswa tersebut akan tertunda untuk mengontrak mata kuliah skripsi begitu juga dengan kelulusannya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, ada 136 orang mahasiswa angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian lebih dari satu kali. Ada 54 orang mahasiswa dapat menyelesaikan usulan penelitiannya dalam waktu satu semester. Ada 27 orang mahasiswa yang lulus dan memperoleh gelar sarjana dalam waktu 4 tahun dan ada 113 orang mahasiswa yang belum lulus (DHMD mata kuliah usulan penelitian Fakultas Psikologi).

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 10 orang mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008, mahasiswa yang mengontrak usulan penelitian lebih dari sekali karena tidak menyelesaikan usulan penelitian. Mahasiswa banyak melakukan kegiatan di organisasi yang menyita waktu dan pikiran. Ada juga mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, bahkan ada mahasiswa yang sudah menikah kerepotan dalam mengurus rumah tangga sehingga seringkali usulan penelitiannya terbengkalai. Ada juga mahasiswa yang malas untuk melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing karena takut dinilai buruk dan susah untuk bertemu dengan dosen pembimbing. Ada juga mahasiswa yang tidak mengerjakan usulan penelitiannya karena tidak yakin mampu menyelesaikan dengan baik. Mahasiswa lebih memilih untuk tidak mengerjakan sama sekali sampai merasa mampu dan siap untuk menyelesaikannya.


(13)

4

Mahasiswa yang melakukan penundaan mengalami kecemasan dalam dirinya bila diingatkan akan usulan penelitiannya. Mereka tidak bersemangat dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sulit makan dan tidur. Adapula yang merasa bersalah karena membuat orang tuanya kecewa. Mereka juga khawatir dinilai buruk oleh teman-temannya yang sudah lulus karena tidak dapat menyelesaikan usulan penelitiannya tepat waktu. Perilaku menunda-nunda yang dapat menimbulkan perasaan bersalah dan kecemasan dalam istilah psikologi disebut dengan prokrastinasi.

Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda-nunda tugasnya yang bermanfaat dan penting bagi dirinya, termasuk tugas-tugas prioritas utama, hingga muncul perasaan cemas dan bersalah akan tetapi tindakan ini dilakukan berulang-ulang (Solomon & Rothblum, 1984). Para pelaku prokrastinasi (procrastinator) pada dasarnya adalah orang yang ingin dan mampu mengerjakan tugas, mereka telah mencoba dan merencanakan dengan matang sesuai dengan tuntutan tugas pada umumnya, tetapi tidak menyelesaikan tugas tersebut atau menunda mengerjakan tugas untuk waktu yang lama.

Di dalam prokrastinasi, terdapat enam area, yaitu tugas mengarang, belajar menghadapi ujian, membaca, kinerja administratif, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan (Solomon & Rothblum, 1984). Tugas mengarang seperti penundaan dalam menentukan topik, judul, memulai mengerjakan Bab 1 sampai Bab 3. Belajar menghadapi ujian seperti mahasiswa melakukan penundaan belajar untuk bimbingan dengan dosen pembimbing. Membaca berarti mahasiswa melakukan penundaan membaca buku atau referensi


(14)

5

yang berkaitan dengan topik usulan penelitian. Kinerja administratif seperti mahasiswa terlambat membayar uang kuliah dan mengurus surat-surat izin yang berkenaan dengan usulan penelitian. Menghadiri pertemuan berarti, mahasiswa melakukan penundaan untuk bimbingan dengan dosen dan menunda bertemu dengan responden maupun instansi yang terkait dengan penelitiannya. Kinerja akademik secara keseluruhan merupakan mahasiswa menunda dalam menyelesaikan usulan penelitian yang semestinya selesai dalam waktu satu semester.

Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan prokrastinasi akademik (Solomon & Rothblum, 1984) ada 3 yaitu : faktor takut gagal, faktor tidak menyukai tugas, dan faktor lain. Faktor takut akan kegagalan yaitu penundaan berupa penghindaran karena adanya perasaan khawatir atau cemas, misalnya mahasiswa menunda untuk melakukan bimbingan dengan dosen karena takut dianggap bodoh atau takut banyak koreksi atau kesalahan penulisan dalam mengerjakan usulan penelitian. Faktor tidak menyukai tugas berhubungan dengan perasaan negatif terhadap pengerjaan usulan penelitian, tidak senang melakukan revisi atas usulan penelitian dan malas. Faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dikelompokkan disini antara lain : kesulitan dalam mengambil keputusan, sikap ketergantungan dan membutuhkan bantuan orang lain, sikap yang kurang tegas, tidak dapat mengatur waktu, tidak mengikuti aturan, pengambilan resiko yang berlebihan dan mengalami gangguan dari lingkungan (peer influences).


(15)

6

Menurut Solomon & Rothblum, 1984 prokrastinasi akademik merupakan suatu tindakan yang disengaja, berdasarkan keyakinan yang tidak rasional untuk menunda melakukan tugas akademik untuk dilaksanakan di lain waktu, atau tidak menyelesaikan sehingga menimbulkan hambatan kerja. Keyakinan mereka yang irrational terhadap kemampuan mereka membuat mereka menghindar dan bahkan menunda untuk mengerjakan tugas yang dianggap penting. Burka dan Yuen (2008) juga menambahkan bahwa dengan dilakukannya prokrastnasi maka seseorang tidak perlu merasa khawatir terhadap penilaian orang lain bahwa dirinya gagal dan tidak memiliki kemampuan cukup untuk melakukan suatu tugas tertentu.

Steel (2007) dalam jurnal penelitiannya juga menyebutkan bahwa ada sejumlah faktor yang berhubungan dengan prokrastinasi akademik, salah satu diataranya adalah Self-Efficacy belief. Steel (2007) menemukan adanya korelasi negatif yang rendah (0,39) antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik dengan menggunakan metode meta-analisis. Mahasiswa dengan low self-efficacy akan menampilkan perilaku menghindar. Sedangkan mahasiswa dengan high self-efficacy belief lebih bersemangat dalam belajar, mereka melipatgandakan usaha mereka dan juga mengembangkan strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan yang mereka alami (Eggen & Kauchack 1991 dalam Steel 2007). Sementara menurut Chu & Choi (2005), mahasiswa dengan high self-efficacy belief juga dapat melakukan penundaan akan tugas mereka. Mereka merasa tugas tersebut dapat dikerjakan dengan mudah dan sepele dengan tugas tersebut.


(16)

7

Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan sumber-sumber tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi yang prospektif, dalam psikologi disebut sebagai self-efficacy (Bandura, 2002). Tinggi atau rendahnya self-efficacy yang dimiliki seseorang akan menentukan pilihan yang dibuat oleh mahasiswa dalam mengerjakan usulan penelitiannya, seberapa besar usaha yang dikerahkan mahasiswa untuk mengerjakan usulan penelitian, seberapa tahan dalam menghadapi masalah yang dihadapi saat mengerjakan usulan penelitian, dan penghayatan perasaan seseorang dalam menghadapi situasi-situasi yang berkaitan dalam pengerjaan usulan penelitian.

Mahasiswa yang memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk menentukan pilihan, mengerahkan usaha maksimal, tahan dalam menghadapi masalah, dan menciptakan ketenangan perasaan dalam mengerjakan usulan penelitian cenderung untuk tidak menunda mengerjakan usulan penelitian. Untuk mahasiswa yang kurang memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk menentukan pilihan, mengerahkan usaha maksimal, tahan dalam menghadapi masalah dan kurang yakin mampu dalam menciptakan ketenangan perasaan dalam mengerjakan usulan penelitian cenderung untuk menunda mengerjakan usulan penelitian.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan terhadap sepuluh orang mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas Kristen Maranatha diperoleh bahwa : Enam orang diantaranya mengatakan malas untuk memulai mengerjakan usulan penelitiannya, karena


(17)

8

teman-temannya juga melakukan hal yang sama. Tiga dari enam mahasiswa malas untuk memulai mengerjakan usulan penelitiannya karena kesulitan mencari variabel penelitian, fenomena dan teori yang digunakan. Lima dari enam mahasiswa malas untuk memulai mengerjakan usulan penelitiannya karena teori yang digunakan masih baru dan tidak tersedia di perpustakaan. Mahasiswa tersebut tidak menyusun jadwal atau rencana atau menetapkan target dalam pengerjaan usulan penelitian. Mahasiswa lamban dalam menentukan judul penelitian dan tidak berusaha mencari teori dan jurnal yang berhubungan dengan judul penelitiannya.

Mahasiswa menunda mengerjakan usulan penelitiannya sampai merasa yakin dapat menyelesaikan usulan penelitiannya. Mereka merasa terlalu banyak rintangan yang harus dihadapi dalam mengerjakan usulan penelitian. Rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengerjakan usulan penelitian membuat mereka tidak yakin dapat selesai tepat waktu. Mereka cemas jika ada teman-teman yang membahas tentang usulan penelitiannya namun mahasiswa tersebut tetap tidak mengerjakan usulan penelitiannya. Mereka juga menunda untuk bimbingan dengan dosen pembimbing karena takut ditanya atau takut untuk menerima terlalu banyak koreksi atau kesalahan dalam mengerjakan usulan penelitian. Hal ini menunjukkan mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi akademik, tidak yakin dapat menyelesaikan usulan penelitiannya dan tidak memiliki rencana dalam mengerjakan usulan penelitian.

Tiga di antara sepuluh mahasiswa menyusun rencana dan target yang harus mereka lakukan selama satu semester sehingga mereka dapat menyelesaikan


(18)

9

usulan penelitiannya tepat waktu. Mereka berusaha mencari bahan dan referensi yang dibutuhkan, namun bahan tersebut tidak mereka baca. Mahasiswa tersebut juga melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing walaupun mereka belum mengerjakan seperti yang disarankan dosen pembimbing. Namun ketika mahasiswa tersebut berusaha menyelesaikan usulan penelitiannya sesuai dengan target dan rencana nya, mahasiswa tersebut menjadi malas dan mengabaikan jadwal tersebut. Mereka merasa usulan penelitian yang mereka kerjakan mudah dan akan lebih cepat pengerjaannya karena sudah memiliki target dalam mengerjakannya.

Kegiatan mereka dialihkan ke kegiatan lain yang menurut mereka lebih menyenangkan untuk dilakukan, seperti aktif di kegiatan organisasi kampus dan gereja, aktif melakukan latihan atau hobi mereka seperti olahraga. Tidak jarang ketika mereka akan mengetik usulan penelitiannya di computer, perhatian mereka malah teralih ke game atau internet. Hal ini menunjukkan mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi akademik namun mereka sebenarnya yakin dapat menyelesaikan usulan penelitiannya dan juga memiliki rencana dalam mengerjakan usulan penelitian.

Terdapat pula satu orang mahasiswa dari sepuluh mahasiswa tersebut yang ketika sedang semangat mengerjakan usulan penelitiannya, maka mahasiswa tersebut akan mengerjakan usulan penelitian bahkan sampai pagi. Apabila sedang malas untuk mengerjakannya, mahasiswa tersebut tidak akan mengerjakan usulan penelitiannya meskipun telah diajak oleh teman-temannya untuk mengerjakan bersama-sama. Ketika mahasiswa tersebut mengerjakan usulan penelitiannya


(19)

10

kembali, mahasiswa tersebut hanya mengerjakan seadaanya saja. Pada waktu bimbingan dengan dosen pembimbing tiba mahasiswa tersebut tidak yakin dengan apa yang sudah dikerjakan. Mahasiswa tersebut memutuskan untuk tidak menemui dosen pembimbing pada waktu bimbingan. Mahasiswa tersebut lebih memilih untuk menunggu dan berusaha memperbaiki usulan penelitiannya sendiri. Hal ini menunjukkan mahasiswa tersebut juga melakukan prokrastinasi akademik namun tidak yakin dapat menyelesaikan usulan penelitiannya dengan baik dan tidak memiliki rencana dalam mengerjakan usulan penelitian.

Dari fenomena-fenomena diatas, mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik adalah mahasiswa yang memiliki keyakinan akan kemampuannya dan mahasiswa yang tidak memiliki keyakinan akan kemampuannya dalam mengerjakan usulan penelitian. Area penundaan terhadap tugas yang mereka lakukan juga berbeda. Oleh sebab itu, untuk mengetahui apakah ada hubungan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik dan juga untuk melihat derajat hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian di Universitas “X” Bandung, peneliti melakukan suatu penelitian dengan judul Self-efficacy dan Prokrastinasi Akademik pada mahasiswa 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian di Universitas “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-efficacy dan


(20)

11

prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai derajat hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung dan kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Memberikan informasi dan menambah pengetahuan dalam bidang psikologi pendidikan mengenai hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang mengontrak usulan penelitian.


(21)

12

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian oleh peneliti selanjutnya yang tertarik hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada subjek penelitian yang berbeda.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi mengenai self-efficacy dan prokrastinasi akademik kepada para mahasiswa yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian, agar dapat menentukan cara-cara menanggulangi penundaan.

2. Memberikan informasi kepada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2008, mengenai keyakinan mereka akan kemampuan yang dimiliki dan derajat prokrastinasi mereka, dengan demikian mereka terinspirasi untuk menentukan cara-cara penanggulangan yang harus mereka lakukan diharapkan mereka tidak melakukan penundaan dalam penyelesaian usulan penelitiannya.

3. Memberikan informasi mengenai self-efficacy dan prokrastinasi akademik kepada dosen wali angkatan 2008 dan dosen pembimbing, sehingga mereka dapat membantu mahasiswa menyelesaikan usulan penelitian dengan cara mengadakan pertemuan secara individu dengan mahasiswa, serta membuat target untuk mahasiswa dalam pengerjaan usulan penelitian. Dengan demikian, diharapkan akan menyadarkan mereka akan kemampuannya dalam mengerjakan usulan penelitian dan alasan-alasan melakukan prokrastinasi dapat dihindari sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan usulan penelitiannya.


(22)

13

4. Memberikan informasi kepada Fakultas psikologi Universitas “X” Bandung mengenai self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian, sehingga mereka dapat memberi saran untuk membantu mahasiswa dengan membuat batas waktu kelulusan mahasiswa.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kurikulum yang berlaku di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, mewajibkan mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi, sebelumnya mahasiswa mengontrak mata kuliah usulan penelitian. Usulan Penelitian merupakan proposal penelitian yang diharapkan dapat diselesaikan mahasiswa dalam waktu satu semester. Setelahnya, mahasiswa akan mengikuti seminar usulan penelitian kemudian mengontrak mata kuliah skripsi dan akhirnya dapat lulus dan mendapat gelar sarjana.

Mahasiswa fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung angkatan 2008 yang mengerjakan usulan penelitian pada umumnya berada pada tahap perkembangan dewasa awal. Pada rentang perkembangan masa dewasa awal, mahasiswa mulai meninggalkan perasaan ketergantungan yang ada pada masa anak-anak, dan sudah menunjukkan rasa tanggung jawab. Piaget (dalam Santrock 2002), pada masa ini menyebut individu telah mencapai tahap pelaksanaan formal dalam kemampuan kognitif. Pada masa dewasa awal, mahasiswa dapat memandang masalah dari beberapa sudut pandang dan menyelesaikan masalah


(23)

14

dengan mempertimbangkan banyak faktor. Dalam bidang pendidikan, mahasiswa fakultas Psikologi angkatan 2008 memiliki tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan usulan penelitiannya dengan tepat waktu agar dapat mengontrak skripsi di semester berikutnya.

Pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa dapat menyelesaikan usulan penelitiannya tepat waktu. Mereka menunda dalam mengerjakan usulan penelitiannya. Perilaku mahasiswa dalam menunda-nunda suatu tugas yang bermanfaat dan penting bagi dirinya, termasuk tugas-tugas prioritas, perilaku ini menimbulkan perasaan cemas dan bersalah akan tetapi tindakan ini dilakukan berulang-ulang, dalam psikologi disebut sebagai Prokrastinasi (Solomon & Rothblum 1984, dalam Ferrari 1995). Prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas Psikologi merupakan bentuk prokrastinasi dalam bidang pendidikan yang disebut sebagai prokrastinasi akademik. Pada dasarnya, prokrastinator mampu untuk menyelesaikan tugasnya, memiliki perencanaan yang matang, namun tidak diselesaikan atau pengerjaannya ditunda dalam waktu yang lama (Silver & Sabini 1982, dalam Ferrari 1995).

Dalam prokrastinasi akademik, Solomon & Rothblum (1984) membagi penundaan terhadap tugas akademik ke dalam 6 area yaitu : area pertama adalah tugas mengarang; meliputi penundaan melaksanakan kewajiban menulis makalah, rangkuman text book, laporan kelompok, laporan praktikum, membuat latihan soal-soal, tugas menerjemahkan text book. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung yang melakukan penundaan pada area tugas mengarang meliputi penundaan


(24)

15

menentukan judul penelitian, membuat latar belakang masalah dan kerangka pikir. Area kedua adalah belajar menghadapi ujian; mencakup penundaan belajar untuk menghadapi ujian. Pada area yang kedua, Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung melakukan penundaan belajar untuk melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing. Area ketiga adalah menunda membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. Pada area ini mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung melakukan penundaan membaca buku teori dan referensi yang berkaitan dengan topik usulan penelitian lanjutan.

Area keempat adalah kinerja administratif yaitu penundaan dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas administratif. Seperti melakukan pembayaran uang kuliah, menyalin catatan kuliah, melakukan perwalian, mengembalikan barang yang dipinjam dari fakultas. Para area ini, mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung melakukan penundaan untuk mengurus pembayaran uang kuliah dan surat-surat izin yang berkenaan dengan usulan penelitian.

Area kelima adalah menghadapi pertemuan; penundaan atau keterlambatan menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan dengan dosen. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung melakukan penundaan untuk bertemu bimbingan dengan kedua dosen pembimbing dan menunda untuk bertemu dengan responden maupun instansi terkait dengan usulan penelitian. Area keenam adalah kinerja


(25)

16

akademik secara keseluruhan; menunda kewajiban menyelesaikan studi sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Pada area ini, mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung secara terus menerus ditunjukkan dalam mengerjakan usulan penelitian sehingga tidak dapat mengontrak mata kuliah skripsi dan lulus tepat waktu.

Prokrastinasi dipengaruhi oleh 3 faktor (Solomon & Rothblum 1984, dalam Ferrari 1995) yaitu : faktor takut gagal (evaluation anxiety, perfectionism, lack of self confidence), faktor tidak menyukai tugas (task aversiveness, laziness), dan faktor lain (kesulitan dalam mengambil keputusan, ketergantungan pada orang lain dan banyak membutuhkan bantuan, risk taking, sikap yang kurang tegas, cenderung merasa terbebani dan kurang efektif dalam mengatur waktu, tidak mengikuti aturan, dan peer influences).

Faktor takut gagal (evaluation anxiety, perfectionism, lack of self confidence) yaitu, penundaan yang berupa penghindaran karena adanya perasaan khawatir atau kecemasan jika tidak dapat mencapai tujuan atau gagal. Pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung menunda untuk bimbingan dengan dosen pembimbing karena takut ditanya atau takut untuk menerima terlalu banyak koreksi atau kesalahan dalam mengerjakan usulan penelitian. Mahasiswa memasang standar yang terlalu tinggi dalam penyelesaian usulan penelitian sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakannya. Mahasiswa merasa dirinya tidak yakin dapat mengerjakan usulan penelitian dengan baik


(26)

17

seperti yang diharapkan dosen pembimbing, dan berpikir apa yang dibuatnya tidak sebaik orang lain

Faktor tidak menyukai tugas (task aversiveness, laziness) berhubungan dengan perasaan negatif terhadap tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam mengerjakan usulan penelitian, perasaan dibebani oleh usulan penelitian yang berlebihan, ketidakpuasan, tidak senang merevisi usulan penelitian sesuai dengan bimbingan dari dosen pembimbing dan malas. Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian juga tidak suka untuk mengerjakan usulan penelitian mereka karena tugas tersebut dianggap monoton dan membosankan. Pengerjaan usulan penelitian harus berulang-ulang karena dosen pembimbing terus menerus merevisi apa yang dikerjakan mahasiswa.

Faktor lain yang mempengaruhi, antara lain adalah kesulitan dalam mengambil keputusan; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian mengalami kesulitan dalam membuat keputusan tentang jenis studi penelitan dan topik penelitian. Ketergantungan pada orang lain dan banyak membutuhkan bantuan; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian merasa tidak percaya diri dan sering menunggu bantuan dari orang lain dalam mengerjakan usulan penelitian. Risk taking; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian memikirkan banyak pertimbangan dalam mengerjakan usulan penelitian sehingga tidak berani memulai mengerjakan usulan penelitian.

Sikap yang kurang tegas; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian menunda melakukan bimbingan dengan dosen


(27)

18

pembimbing karena merasa tidak dapat mempertanggungjawabkan usulan penelitian yang dikerjakan dan mudah tergoyah jika ada masukan dari orang lain. Cenderung merasa terbebani dan kurang efektif dalam mengatur waktu; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian merasa usulan penelitian terlalu membebani dan merasa tidak dapat membagi waktu untuk bimbingan dan mengerjakan usulan penelitian. Tidak mengikuti aturan; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian enggan mengerjakan atau merevisi apa yang sudah ditugaskan oleh dosen pembimbing. Peer Influences; mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian menunda mengerjakan usulan penelitian karena mengetahui ada teman yang juga menunda mengerjakan usulan penelitian dan melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan.

Menurut Solomon & Rothblum, 1984 (dalam Ferrarri 1995) prokrastinasi akademik merupakan suatu tindakan yang disengaja, berdasarkan keyakinan yang tidak rasional untuk menunda melakukan tugas akademik untuk dilaksanakan di lain waktu, atau tidak menyelesaikan sehingga menimbulkan hambatan kerja. Keyakinan mereka yang irrational terhadap kemampuan mereka membuat mereka menghindar dan bahkan menunda untuk mengerjakan tugas yang dianggap penting. Burka dan Yuen (2008) juga menambahkan bahwa dengan dilakukannya prokrastnasi maka seseorang tidak perlu merasa khawatir terhadap penilaian orang lain bahwa dirinya gagal dan tidak memiliki kemampuan cukup untuk melakukan suatu tugas tertentu.


(28)

19

Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan sumber-sumber tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi yang prospektif disebut sebagai self-efficacy (Bandura, 2002). Steel (2007) dalam jurnal penelitiannya juga menyebutkan bahwa ada sejumlah faktor yang berhubungan dengan prokrastinasi akademik, salah satu diataranya adalah Self-efficacy belief. Mahasiswa dengan low self-efficacy akan menampilkan perilaku menghindar. Sedangkan mahasiswa dengan high self-efficacy belief lebih bersemangat dalam belajar, mereka melipatgandakan usaha mereka dan juga mengembangkan strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan yang mereka alami (Eggen & Kauchack 1991 dalam Steel 2007). Sementara menurut Chu & Choi (2005), mahasiswa dengan high self-efficacy belief juga dapat melakukan penundaan akan tugas mereka. Mereka merasa tugas tersebut dapat dikerjakan dengan mudah dan sepele dengan tugas tersebut. Dengan kata lain, mahasiswa yang melakukan penundaan memiliki high atau low self-efficacy.

Menurut Bandura, Self-efficacy yang dimiliki seseorang akan menentukan pilihan yang dibuat oleh mahasiswa dalam mengerjakan usulan penelitian, seberapa besar usaha yang dikerahkan mahasiswa untuk mengerjakan usulan penelitian, seberapa tahan dalam menghadapi masalah yang dihadapi saat mengerjakan usulan penelitian, dan penghayatan perasaan seseorang dalam menghadapi situasi-situasi yang berkaitan dalam pengerjaan usulan penelitian. Aspek pilihan yang dibuat, yakni berhubungan dengan keyakinan akan individu dalam memilih aktifitas tertentu yang berkaitan dengan pengerjaan usulan


(29)

20

penelitian seperti, keyakinan dalam menentukan target, keyakinan dalam mengerjakan usulan penelitian dan menemui dosen pembimbing.

Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan merasa yakin mampu memilih untuk menentukan target pengerjaan usulan penelitian, mengerjakan usulan penelitian dan menemui dosen pembimbing. Sebaliknya, mahasiswa dengan self-efficacy yang rendah merasa tidak yakin mampu memilih untuk menentukan target pengerjaan usulan penelitian, mengerjakan usulan penelitian dan menemui dosen pembimbing.

Usaha yang dikeluarkan, yakni berhubungan dengan keyakinan dalam diri untuk mengerahkan usaha dalam mencapai sesuatu hal. Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan merasa yakin mampu mengerahkan usaha yang besar dalam upaya pencapaian target yang telah ditentukan, mengerjakan usulan penelitian dan menemui dosen pembimbing. Sebaliknya, mahasiswa dengan self-efficacy yang rendah akan merasa tidak yakin mampu mengerahkan usaha yang besar dalam upaya pencapaian target yang telah ditentukan, mengerjakan usulan penelitian dan menemui dosen pembimbing.

Daya tahan ketika dihadapkan pada rintangan atau kesulitan, yakni berhubungan kemampuan mengendalikan situasi dan mempertahankan usaha saat dihadapkan pada situasi yang tidak baik. Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan merasa yakin mampu dalam melaksanakan target yang telah


(30)

21

ditentukan dan berusaha menyelesaikan setiap target tersebut, tetap mengerjakan usulan penelitian dan tidak menundanya, dan tetap menemui dosen pembimbing meskipun sulit untuk menemui dosen pembimbing. Sebaliknya, mahasiswa dengan self-efficacy yang rendah akan merasa tidak yakin mampu untuk mengerjakan usulan penelitian berdasarkan target pengerjaan, menunda mengerjakan usulan penelitian ketika ada hambatan misalnya kesulitan dalam mengolah data, mencari teori dan lain sebagainya dan tidak akan bimbingan dengan bosen pembimbing ketika kesulitan dalam mencari dosen tersebut.

Penghayatan perasaan, yakni berhubungan dengan keyakinan akan kemampuan dalam menciptakan ketenangan ketika dihadapkan pada situasi tertentu. Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan merasa yakin mampu untuk menciptakan ketenangan ketika mereka tidak dapat mencapai target pengerjaan, menyelesaikan usulan penelitian, dan ketika kesulitan menemui dosen pembimbing. Sebaliknya, mahasiswa dengan self-efficacy yang rendah akan merasa tidak yakin mampu untuk menciptakan ketenangan ketika mereka tidak dapat mencapai target pengerjaan, menyelesaikan usulan penelitian, dan ketika kesulitan menemui dosen pembimbing.

Penjelasan dari uraian di atas, dapat dilihat dari bagan kerangka pikir sebagai berikut :


(31)

22

PROKRASTINASI AKADEMIK

Self-efficacy akan menentukan: 1. Pilihan yang dibuat individu 2. Besar usaha yang dikerahkan 3. Ketahanan dalam menghadapi

masalah

4. penghayatan perasaan dalam menghadapi situasi yang berbeda K O R E L A S I SELF-EFFICACY

3 faktor yang mempengaruhi Prokrastinasi Akademik :

1. Faktor takut gagal (evaluation anxiety, perfectionism, lack of self confidence)

2. aversive of the task (task aversiveness, laziness)

3. faktor lain (difficulty making decision, dependency and help seeking, lack of assertion, tendency to feel overwhelmed and poorly manage time, rebellions against control, risk taking, peer influences). 1.

Enam Area Prokrastinasi Akademik :

1. Tugas Mengarang

2. Belajar Menghadapi Ujian 3. Membaca

4. Kinerja Administratif 5. Menghadapi pertemuan 6. Kinerja Akademik secara

keseluruhan Mahasiswa Fakultas

Psikologi Angkatan 2008 Universitas “X” Bandung (yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian)

Usia 18-25 tahun


(32)

23

1.6 Asumsi

Dari uraian di atas maka dapat diambil beberapa asumsi sebagai berikut :

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan (lebih dari satu kali) melakukan prokrastinasi akademik.

2. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung dapat diukur melalui enam area, yaitu tugas mengarang, belajar, menghadapi ujian, membaca, kinerja administratif, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan.

3. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu takut gagal (evaluation anxiety, perfectionism, lack of self confidence), aversive of the task (task aversiveness, laziness), faktor lain (difficulty making decision, dependency and help seeking, lack of assertion, tendency to feel overwhelmed and poorly manage time, rebellions against control, risk taking, peer influences).

4. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian di Universitas “X” Bandung berkaitan dengan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dalam mengerjakan usulan penelitian, dalam istilah psikologi disebut dengan Self-efficacy.


(33)

24

5. Self-efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2008 fakultas psikologi yang mengontrak usulan penelitian di Universitas Kristen Maranatha akan menentukan pilihan yang dibuat mahasiswa dalam mengerjakan usulan penelitian, besar usaha yang dikerahkan, ketahanan dalam menghadapi masalah, dan penghayatan perasaan dalam menghadapi situasi-situasi yang berkaitan dengan pengerjaan usulan penelitian.

1.7 Hipotesis

Berdasarkan asumsi, maka hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian di “X” Bandung.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai korelasi self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung, sebagai berikut :

• Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung.

• Sebagian besar dari keseluruhan responden mahasiswa angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian lebih dari satu kali memiliki self-efficacy rendah dan sering melakukan prokrastinasi akademik.

• Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung sering menunda pada area tugas mengarang, area kinerja akademik secara keseluruhan, area membaca, dan area belajar menghadapi ujian.

• Alasan mahasiswa yang sering melakukan prokrastinasi akademik paling banyak pada alasan kecemasan akan dievaluasi.


(35)

92

Self-efficacy dan prokrastinasi akademik memiliki indikasi keterkaitan dengan jenis kelamin, status marital, status pekerjaan dan lamanya mengontrak usulan penelitian.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

• Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada angkatan lain di Fakultas Psikologi untuk mengetahui apakah ada perbedaan self-efficacy dan prokrastinasi akademik mahasiswa dalam mengerjakan usulan penelitian. • Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada tugas akademik lain selain

usulan penelitian untuk melihat apakah ada perbedaan self-efficacy dan prokrastinasi akademik mahasiswa pada tugas akademik yang dianggap penting.

• Penelitian ini hanya meneliti sebatas hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik, sehingga peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan lebih mengkaji pengaruh atau kontribusi gender, status pernikahan, status pekerjaan, dan lamanya mengontrak mata kuliah usulan penelitian.

• Bagi peneliti lain yang tertarik meneliti prokrastinasi akademik dapat meneliti lebih lanjut mengenai kontribusi faktor-faktor yang menyebabkan individu melakukan prokrastinasi akademik.


(36)

93

5.2.2 Saran Praktis

• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung mengenai gambaran self-efficacy dan prokrastinasi akademik mahasiswa angkatan 2008 yang dapat digunakan untuk menolong mahasiswa dalam menyelesaikan studi.

• Bagi mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian, , menjadi masukan untuk memahami diri dan mengenali alasan dalam melakukan prokrastinasi akademik sehingga dapat melakukan upaya untuk mengatasi masalahnya. Dapat juga melatih diri dengan menulis pendapat atau argumen tentang suatu hal sehingga terbiasa dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan, mengikuti kursus bahasa yang banyak digunakan sebagai bahasa pengantar dalam buku teori Psikologi.

• Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh dosen wali dan dosen pembimbing, sehingga dapat membantu mahasiswa menyelesaikan usulan penelitian dengan cara mengadakan pertemuan individu dengan mahasiswa dengan maksud untuk memberikan dorongan dan motivasi dalam mengerjakan usulan penelitian. Dan membuat target pengerjaan yang jelas dalam mengerjakan usulan penelitian.

• Disarankan juga kepada Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung untuk membuat pelatihan untuk peningkatan skill menulis sehingga mahasiswa terbiasa memilih kata yang tepat dalam pengerjaan usulan penelitian .


(37)

94

DAFTAR PUSTAKA

Bandura, Albert. 1997. Self-Efficacy in Changing Society : Cambrige University Press.

Chu & Choi. 2005. Jurnal of Psychology : Rethinking Procrastination: Positive effects of “Active” Procrastination Behavior on Attitudes and Performance. Canada. McGill University.

Ferrari, R Joseph. 1995. Procrastination and Task Avoidance, Theory, Research and Treatment. New York. PlenumPress

Rothblum, E.D, Solomon, l.j., &Murakami, J. 1985. Behavioral, effective, and cognitive differences between high and low procrastinators as an academic deadline approaches. Paper presented at the annual convention of the Association for Advancement of Behavior Therapy, Houston. TX.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sitepu, Nirwana SK. 1994. Analisis Jalur. Bandung. FMIPA UNPAD

Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology: Vol 31

Steel, Piers. 2007. Jurnal of Psychology :The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoritical review of Quintessential Self-Regulatory Failure. University of Calgary.

Sudjana, DR. 1996. Metoda Statistika Edisi Keenam. Bandung. Tarsito


(38)

DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung.

Maria Ike Septi Lestari. 1999. Hubungan Antara Motif Berprestasi dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas “X” Universitas “Y” Bandung. Skripsi. Bandung : Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Pane, Serlyana. 2006. Hubungan mengenai Prokrastinasi Akademik dan Motivasi Berprestasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” yang sedang mengontrak mata kuliah usulan penelitian lanjutan. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Perguruan Tinggi. (Online) (http://ban-pt.kemendiknas.go.id, diakses 24 Januari 2013).

Pramono, Cahyo Amiseso. 2007. Hubungan mengenai Prokrastinasi Akademik, Prestasi Akademik dan Akademik Self Efficacy. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Program Studi Universitas Kristen Maranatha. (Online) (http://www.berandamaranatha.edu, diakses 25 Januari 2013).

Sistem pendidikan perguruan tinggi. (Online) (http://www.duniapendidikan.co.id, diakses 24 Januari 2013).


(1)

24

5. Self-efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa angkatan 2008 fakultas psikologi yang mengontrak usulan penelitian di Universitas Kristen Maranatha akan menentukan pilihan yang dibuat mahasiswa dalam mengerjakan usulan penelitian, besar usaha yang dikerahkan, ketahanan dalam menghadapi masalah, dan penghayatan perasaan dalam menghadapi situasi-situasi yang berkaitan dengan pengerjaan usulan penelitian.

1.7 Hipotesis

Berdasarkan asumsi, maka hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak usulan penelitian di “X” Bandung.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai korelasi self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung, sebagai berikut :

• Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung.

• Sebagian besar dari keseluruhan responden mahasiswa angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian lebih dari satu kali memiliki self-efficacy rendah dan sering melakukan prokrastinasi akademik.

• Mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung sering menunda pada area tugas mengarang, area kinerja akademik secara keseluruhan, area membaca, dan area belajar menghadapi ujian.

• Alasan mahasiswa yang sering melakukan prokrastinasi akademik paling banyak pada alasan kecemasan akan dievaluasi.


(3)

Self-efficacy dan prokrastinasi akademik memiliki indikasi keterkaitan dengan jenis kelamin, status marital, status pekerjaan dan lamanya mengontrak usulan penelitian.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

• Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada angkatan lain di Fakultas Psikologi untuk mengetahui apakah ada perbedaan self-efficacy dan prokrastinasi akademik mahasiswa dalam mengerjakan usulan penelitian. • Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada tugas akademik lain selain

usulan penelitian untuk melihat apakah ada perbedaan self-efficacy dan prokrastinasi akademik mahasiswa pada tugas akademik yang dianggap penting.

• Penelitian ini hanya meneliti sebatas hubungan self-efficacy dan prokrastinasi akademik, sehingga peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan lebih mengkaji pengaruh atau kontribusi gender, status pernikahan, status pekerjaan, dan lamanya mengontrak mata kuliah usulan penelitian.

• Bagi peneliti lain yang tertarik meneliti prokrastinasi akademik dapat meneliti lebih lanjut mengenai kontribusi faktor-faktor yang menyebabkan individu melakukan prokrastinasi akademik.


(4)

93

5.2.2 Saran Praktis

• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung mengenai gambaran self-efficacy dan prokrastinasi akademik mahasiswa angkatan 2008 yang dapat digunakan untuk menolong mahasiswa dalam menyelesaikan studi.

• Bagi mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 yang mengontrak mata kuliah usulan penelitian, , menjadi masukan untuk memahami diri dan mengenali alasan dalam melakukan prokrastinasi akademik sehingga dapat melakukan upaya untuk mengatasi masalahnya. Dapat juga melatih diri dengan menulis pendapat atau argumen tentang suatu hal sehingga terbiasa dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan, mengikuti kursus bahasa yang banyak digunakan sebagai bahasa pengantar dalam buku teori Psikologi.

• Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh dosen wali dan dosen pembimbing, sehingga dapat membantu mahasiswa menyelesaikan usulan penelitian dengan cara mengadakan pertemuan individu dengan mahasiswa dengan maksud untuk memberikan dorongan dan motivasi dalam mengerjakan usulan penelitian. Dan membuat target pengerjaan yang jelas dalam mengerjakan usulan penelitian.

• Disarankan juga kepada Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung untuk membuat pelatihan untuk peningkatan skill menulis sehingga mahasiswa terbiasa memilih kata yang tepat dalam pengerjaan usulan penelitian .


(5)

Bandura, Albert. 1997. Self-Efficacy in Changing Society : Cambrige University Press.

Chu & Choi. 2005. Jurnal of Psychology : Rethinking Procrastination: Positive effects of “Active” Procrastination Behavior on Attitudes and Performance. Canada. McGill University.

Ferrari, R Joseph. 1995. Procrastination and Task Avoidance, Theory, Research and Treatment. New York. PlenumPress

Rothblum, E.D, Solomon, l.j., &Murakami, J. 1985. Behavioral, effective, and cognitive differences between high and low procrastinators as an academic deadline approaches. Paper presented at the annual convention of the Association for Advancement of Behavior Therapy, Houston. TX.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sitepu, Nirwana SK. 1994. Analisis Jalur. Bandung. FMIPA UNPAD

Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology: Vol 31

Steel, Piers. 2007. Jurnal of Psychology :The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoritical review of Quintessential Self-Regulatory Failure. University of Calgary.

Sudjana, DR. 1996. Metoda Statistika Edisi Keenam. Bandung. Tarsito


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung.

Maria Ike Septi Lestari. 1999. Hubungan Antara Motif Berprestasi dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas “X” Universitas “Y” Bandung. Skripsi. Bandung : Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Pane, Serlyana. 2006. Hubungan mengenai Prokrastinasi Akademik dan Motivasi Berprestasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” yang sedang mengontrak mata kuliah usulan penelitian lanjutan. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Perguruan Tinggi. (Online) (http://ban-pt.kemendiknas.go.id, diakses 24 Januari 2013).

Pramono, Cahyo Amiseso. 2007. Hubungan mengenai Prokrastinasi Akademik, Prestasi Akademik dan Akademik Self Efficacy. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Program Studi Universitas Kristen Maranatha. (Online) (http://www.berandamaranatha.edu, diakses 25 Januari 2013).

Sistem pendidikan perguruan tinggi. (Online) (http://www.duniapendidikan.co.id, diakses 24 Januari 2013).


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Kecemasan Akademik pada Mahasiswa yang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 29

Studi Deskriptif Mengenai Self-Concept pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 44

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Mengontrak Mata KUliah Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 1 37

Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Mengontrak Kembali Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

2 7 33

Studi Korelasional Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" Yang Mengontrak Usulan Penelitian di Bandung.

0 1 37

Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Prokrastinator di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung (Studi pada mahasiswa yang menunda mengerjakan Usulan Penelitian).

10 20 22

Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik dan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Angkatan 2006 Fakultas Psikologi di Universitas "X" Bandung (Penelitian Ini Dilakukan Pada Mahasiswa Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian Lanjutan).

1 1 37

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Baru Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

0 0 53

Studi Deskriptif Mengenai Self-Regulation Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2008 Universitas "X" Bandung.

0 0 30

Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

4 6 26