PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA MATA PELAJARAN MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA KELAS 1 SEMESTER I SMK SWASTA TELADAN MEDAN.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR
DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA
MATA PELAJARAN MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA KELAS 1 SEMESTER I
SMK SWASTA TELADAN MEDAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
ARY HANDOKO
NIM. 0510310933

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK

Ary Handoko, Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Modul Dan Tanpa Modul Pada Mata Pelajaran Menguasai Alat Ukur
Listrik Dan Elektronika Kelas 1 Semester 1 SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran
2011/2012. Skripsi, Medan: Fakultas Teknik UNIMED 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar mata
pelajaran Menguasai Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (Maule) Khususnya Pada Materi
Pelajaran Amperemeter, Voltmeter Dan Ohmmeter Antara Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Modul Dan Tanpa Modul (Konvensional) Pada Siswa Kelas 1 Program
Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran
2011/2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental, dimana dalam
pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok ekperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 Program Keahlian Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Swasta Teladan Medan Yang Mengikuti Mata
Pelajaran Menguasai Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (MAULE) yang berjumlah 3
kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas yang mempunyai tingkat kemampuan
awal yang sama (homogen) yang diukur melalui pretest. Dari hasil analisis data pretest
didapat bahwa ketiga kelas merupakan kelas yang homogen yang kemudian ketiga kelas
diundi untuk menentukan kelompok penelitian. Dari hasil undian didapat kelompok
eksperimen (yang diajar dengan menggunakanmodul) adalah kelas 1TPTL1 dengan

jumlah 36 orang, dan kelompok Kontrol (tanpa menggunakan modul/konvensional)
adalah kelas 1TPTL2 dengan jumlah 36 orang. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah
sebanyak 72 orang.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
MAULE antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul
(konvensional), dimana hasil belajar MAULE kelompok ekperimen lebih tinggi dari hasil
belajar MAULE kelompok Kontrol
Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar
MAULE kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal dimana Lhitung (0.1304) <
Ltabel (0.1477), dan sebaran data hasil belajar MAULE kelompok Kontrol adalah juga
berdistribusi normal dimana Lhitung (0.1348) < Ltabel (0.1477).
Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5%
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen
dengan kelompok Kontrol. Hal ini terlihat dari nilai thitung (3.347) > ttabel (1.67).

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................


i

KATA PENGANTAR .............................................................................

ii

DAFTAR ISI ............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................


viii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...............................................................

6

C. Pembatasan Masalah ..............................................................

7

D. Perumusan Masalah ...............................................................


7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................

7

F. Manfaat Penelitian .................................................................

8

BAB II. DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis ..................................................................

9

1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Menguasai Alat
Ukur Listrik Dan Elektronika ..........................................

9


2. Pengertian Belajar ............................................................

13

3. Sistem Pembelajaran Dengan Modul ...............................

15

4. Sistem Pembelajaran tanpa Modul ..................................

29

B. Kerangka Berpikir ..................................................................

32

C. Pengajuan Hipotesis .............................................................

35


iv

BAB III

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................

36

B. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................

36

C. Variabel Penelitian ..............................................................

37


D. Definisi Operasional ............................................................

37

E. Desain penelitian..................................................................

38

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .........................................

39

G. Kontrol Terhadap Ekperimen ..............................................

41

H. Instrumen Penelitian ............................................................

44


I. Uji Coba Instrumen Penelitian .............................................

49

J. Pengolahan Data ..................................................................

52

K. Teknik Analisis Data ..........................................................

53

HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Hasil Belajar MAULE Untuk Kelompok
Eksperimen (Menggunakan Modul) .............................

57

2. Hasil Belajar MAULE Untuk Kelompok

Kontrol (Tanpa Modul) ................................................

58

B. Uji Persyaratan Analisis

BAB V

1. Uji Normalitas ..............................................................

59

2. Uji Homogenitas ..........................................................

60

C. Pengujian Hipotesis ............................................................

60


D. Temuan Penelitian ..............................................................

61

E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................

62

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN ...................................................................

65

B. IPLIKASI ............................................................................

65

C. SARAN ...............................................................................

66

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

67

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Bentuk Kurikulum MAULE ............................................................. 12
Tabel 2.2.Perbedaan Antara Kelompok Belajar ............................................... 34
Tabel 3.1.Desain Penelitian............................................................................... 38
Tabel 3.2.Langkah-Langkah Model Pembelajaran
dengan menggunakan modul ............................................................ 39
Tabel 3.3.Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tanpa modul .................... 40
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen pretes pengetahuan dasar .................................. 44
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar MAULE ................................ 46
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
psikomotorik (praktek) MAULE ....................................................... 46
Tabel 3.7.Kriteria pembobotan praktek siswa................................................... 47
Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Data Kelompok Eksperimen............................ 57
Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Data Kelompok Eksperimen............................ 58
Tabel 4.3.Ringkasan hasil analisis uji
normalitas setiap kelompok penelitian .............................................. 59
Tabel 4.4.Ringkasan hasil analisis uji homogenitas.......................................... 60
Tabel 4.5 Ringkasan hasil perhitungan nilai thitung
dari masing-masing kelompok penelitian .......................................... 60

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Histogram Distribusi Kelompok Ekperimen ................................ 56
Gambar 4.2. Histogram Distribusi Kelompok control ...................................... 57

vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK),
lembaga pendidikan harus dapat menciptakan sumber daya manusia yang
tanggguh dan berkualitas yaitu yang memiliki kemampuan dan penguasaan
teknologi yang memadai sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya.
Dengan demikian, pendidikan mempunyai pengaruh inovatif terhadap kondisikondisi kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, menuju sistem sosial yang dinamis serta modernisasi masyarakat.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk
menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena nilainilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan,
ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan
IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan
kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan. Hal ini sesuai dengan Garis Garis Besar Haluan Negara
(GBHN;1993) tentang tujuan pendidikan nasional yang menyatakan bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,
professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

1

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam
bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam
membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan
kerja.
Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang
digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri
dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan
dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang
diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan
saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan
sikap dan kepribadiannya.
Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata
pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,
adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran
produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan
pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia
industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan
meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan

2

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)
kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian
Teknik Elektro sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan menyiapkan
siswa/tamatan untuk:
1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam
lingkup keahlian Teknik Elektro.
2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan
diri dalam lingkup Teknik Elektro.
3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha
dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik
Elektro.
4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan
bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang
berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia
industri.
Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk
menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan

3

materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya
dan masyarakat sekitar siswa khususnya.
Menguasai Alat Ukur Listrik Dan Elektronika (MAULE) adalah salah satu
mata pelajaran produktif yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan
berkaitan dengan alat-alat ukur kelistrikan mulai dari jenis-jenis, fungsi, cara
menggunakan serta merawat dan memperbaiki alat ukur.
Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru
bidang studi didapatkan bahwasanya hasil belajar siswa kelas 1 program keahlian
Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk mata pelajaran MAULE diperoleh nilai
yang telah memenuhi standar kompetensi (pada lampiran). Akan tetapi nilai ini
diperoleh setelah mengadakan ujian Remedial. Ujian Remedial ini diberikan untuk
memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai 7 (standard kompetisi untuk
mata pelajaran produktif). Akan tetapi ujian remedial dengan ujian tes kompetensi
tidak begitu jauh waktu pelaksanaannya. Dari wawancara dengan guru bidang
studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran
tanpa modul.
Pembelajaran tanpa modul adalah pembelajaran yang berlangsung tanpa
menggunakan modul dimana terjadi interaksi yang terjadi antara guru dan siswa
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran berupa ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas atau yang umum disebut metode pembelajaran konvensional.
Pembelajaran tanpa modul merupakan suatu cara penyampaian dengan lisan
kepada sejumlah pendengar, dimana kegiatan ini berpusat pada penceramah dan
komunikasi yang terjadi searah. Dalam pembelajaran tanpa modul siswa
dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima

4

bahan-bahan yang diberikan oleh guru. Guru adalah orang dewasa yang memiliki
pengetahuan dan wewenang untuk menyampaikan pengetahuan itu kepada
siswanya. Tujuan pembelajaran terbatas pada pemilikan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan dipandang arif
bijaksana dan pandai.
Untuk itulah perlu dilakukan sebuah strategi pembelajaran dimana siswa
tidak hanya sebagai pendengar saja tetapi aktif dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran mengandung makna untuk mengurangi sampai pada titik minimal
penggunaan metode ceramah dengan siswa yang pasif, dan mengembangkan
pilihan metode dengan siswa yang lebih aktif, seperti seminar kelompok, proyek
kerja kelompok, tutorial individual atau paket belajar mendiri”.
Sehubungan dengan masalah ini, salah satu tindakan yang diambil untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan sistem belajar dengan modul.
Menurut Mulyasa, (2003:148), “Modul adalah suatu proses pembelajaran
mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan
pedoman penggunaan oleh para guru”.
Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk
melaksanakan penelitian, yaitu untuk melihat Perbedaan Hasil Belajar antara
Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Modul pada
Mata Pelajaran Menguasai Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Kelas 1
Semester I SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

5

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan
masalah yaitu:
1. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru sehari-hari sesuai
dengan karakteristik peserta didik?
2. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik
minat belajar peserta didik?
3. Sejauhmana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
modul?
4. Sejauhmana

hasil

belajar

siswa

yang

diajar

dengan

tanpa

menggunakan modul?
5. Apakah model pembelajaran dengan menggunakan modul lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran tanpa menggunakan modul
pada mata pelajaran MAULE?.
6. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan modul dan tanpa modul mata pelajaran MAULE?.

C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta
keterbatasan penulis dalam kemampuan, waktu dan dana, maka pada kesempatan
ini peneliti membatasi masalah pada Perbedaan Hasil Belajar antara Siswa yang
Diajar dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Modul pada Mata pelajaran
MAULE khususnya pada materi pelajaran Ampere meter, Volt meter dan ohm
meter

6

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 1 semester I Program
Keahlian Teknik Pemanfaatan tenaga listrik SMK Swasta Teladan Medan T.A
2011/2012.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan
menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran MAULE khususnya
pada materi pelajaran Ampere meter, Volt meter dan ohm meter?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa
modul pada mata pelajaran MAULE khususnya pada materi pelajaran Ampere
meter, Volt meter dan ohm meter
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan
hasil belajar di SMK Swasta Teladan Medan.
2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan

pertimbangan

untuk

merencanakan

pembelajaran

menggunakan modul.
3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

7

dengan

Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang
berkaitan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan modul dan
tanpa modul, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar MAULE.
2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan
efisien.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk
melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan

8

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penerapan sistem pembelajaran dengan menggunakan modul memberi
pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar MAULE Pada Siswa
Kelas1 Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK
Swasta Teladan Medan.
2. Penerapan sistem pembelajaran dengan menggunakan modul lebih
baik dibandingkan dengan penerapan sistem pembelajaran tenpa
modul untuk mengetahui hasil belajar MAULE Pada Siswa Kelas1
Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Swasta
Teladan Medan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang
didapatkan siswa kelompok yang menggunakan modul lebih tinggi
dari skor rata-rata kelompok tanpa modul.

B. IPLIKASI
1. Dengan adanya hipotesis yang diajukan yaitu ada perbedaan hasil
belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dengan
hasil

belajar siswa

yang diajar

tanpa menggunakan modul

(konvensional), penerapan sistem pembelajaran dengan menggunakan
modul sangat diperlukan untuk menambah khasanah penerapan ilmu

pengetahuan dan meningkatkan kemandirian dan rasa tanggungjawab
siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar MAULE.
2. Apabila sistem pembelajaran dengan menggunakan modul dijalankan
maka guru harus bisa menyusun modul dan mengajar dengan modul.
3. Apabila sistem pembelajaran dengan menggunakan modul dijalankan
maka siswa harus dilatih untuk menggunkan modul.
4. Semakin baik penerapan sistem pembelajaran yang digunakan
misalnya sistem pembelajaran dengan menggunakan modul oleh guru
maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat.

C. SARAN
1. Agar sistem pembelajaran yang akan diterapkan di SMK Swasta
Teladan Medan diarahkan kepada sistem pembelajaran menggunakan
modul
2. Bagi guru bidang studi yang belum bisa menyusun dan mengajar
dengan menggunkanan modul maka disarankan agar pihak sekolah
mengadakan pelatihan khusus cara menyusun dan mengajarkan
modul.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan sistem pembelajaran
dengan

menggunakan

modul

sebaiknya

mempersiapkan fasilitas pendukung pembelajaran.

terlebih

dahulu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S, (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
DIKNAS,(2008).http://Kurikulum.Dikmenjur.net/modul/Kumpulan_Modul_004/,
29 April 2008
DIKNAS,(2008)http://www.dikmenum.go.id/dataapp/kurikulum/4.%20 perangkat
%20mbelajaran%20ktsp%20sma/05.%20pengembangan%20bahan
%20ajar/peng-bahan%20ajar_060308_presentasi.pdf, 28 april 2008
Http://Smkn3-Kuningan.Net/Modul.Html, 29 April 2008
Http://Www.Google.Com/Search?Hl=En&Q=Departemen+
Pendidikan+
Menengah+ kejuruan+karakteristik+modul 30 April 2008
Ginting, S, (2006), Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Modul Dan Tanpa Modul Pada Materi Pokok
Besaran Dan Satuan Semester 1 Kelas X SMA Negeri 1 Tiga Panah.
Unimed
Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas,1999) SMKT Jurusan
Listrik Dan Elektronika.
Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran Permen Diknas No. 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi.
Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung.
Mujiono dan Dimiyati (2002) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Asdi
Mahasatya
Nasution, S, (2008), Berbagai Pendekatan Proses Belajar, PT. Bumi Aksara,
Jakarta
Pahmi, W. Aji & Kusnandar, A. (1999). Penggunaan Alat Ukur Listrik SMK
Tingkat I. Amico. Bandung
Purba, E. dkk. (1999), Belajar Dan Pembelajara,. Medan. Unimed.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.

65

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana. 92005). Penelitian dan penilaian pendidikan, Bandung: Sinar
Baru
Sudrajat Akhmad, (2008). http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2007/05/
pengembangan-bahan-ajar.ppt#308,2,Pengertian Bahan Ajar, 28
April 2008
Winkel, W. S. (1989) Psikologi belajar Pengajaran, Jakarta: Gramedia

66

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN ANTARA HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STAD DAN YANG DIAJAR MENGGUNAKAN TUTOR SEBAYA DI SMK 11 SEMARANG

0 6 137

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA EDMODO PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR PADA SMK SWASTA IMELDA MEDAN.

0 10 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM T.A 2016/2017.

0 1 21

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Menggunakan Modul Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X SMK-TI YAPIM Medan.

0 2 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA MATA PELAJARAN MESIN KONVERSI ENERGI KELAS X SEMESTER I KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK-TR PANCA BUDI 1 MEDAN T.A 2012/2013.

0 3 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA STANDAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KELAS XI SEMESTER II SMK TRI SAKTI LUBUK PAKAM T.A 2011/2012.

0 3 23

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 1 27

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN AUDIO - VIDEO SMK SWASTA TELADAN MEDAN.

0 0 18

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL CHALLENGE INQUIRY PADA KOMPETENSI MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

0 1 42

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN MODUL DAN PEMBELAJARAN TANPA MODUL DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 12 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 9