PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN SISWA BELAJAR MATEMATIKADI KELAS IV SDN NO. 091473 PLUS TIGABALATA TAHUN AJARAN 2012/2013.

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENGURANGI
TINGKAT KECEMASAN SISWA BELAJAR MATEMATIKA
DI KELAS IV SDN NO.091473 PLUS TIGABALATA
TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:
Reuni Anggun Mustika Sitorus
NIM. 408111090
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas
segala kasih dan berkat-Nya yang berlimpah sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Quantum Learning
untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di Kelas IV SDN
No.091473 Plus Tigabalata”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. H. Banjarnahor, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian hingga
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Prof.Dr. Asmin, M.Pd, dan Bapak
Drs. M. Manullang, M.Pd selaku dosen–dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran mulai dari rencana penelitian hingga selesai skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Togi, M.Pd. selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf
pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu
penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Kepala sekolah dan Guru bidang
studi matematika di SDN No.091473 Plus Tigabalata yang telah memberikan izin
untuk mengadakan penelitian dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
(A.Sitorus), Ibunda tercinta (S.br.Regar) yang selalu berdoa dan telah banyak
memberi kasih sayang, dukungan baik moril maupun materil, dan nasehat
sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.
Terima kasih kepada abang dan kakak saya (b’Benni, k’Nurlina, b’Cipta, k’Vera,
b’Suryanto) serta adik terkasih saya (Novita) yang sudah berdoa dan memberikan
dukungan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat seperjuangan (Lewi
Narsi Samosir, Natalia Boang Manalu, Hernita Malau, Fera Siagian) dan kelas

Reguler Dik B ‘ 08 yang telah memberikan dukungan dan doa dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada kakak dan
teman kos saya (k’dona, k’sonta, k’pupung, k’roma, k’yuni, k’delvi, k’ema, joice,
fitri, sanny, resna, ota, mita, tiur,ocha) yang telah memberi semangat, dorongan
dan motivasi kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi sempurnanya skripsi ini.


Medan,

Januari 2013

Penulis

Reuni A M Sitorus

DAFTAR ISI

LembarPengesahan
RiwayatHidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
DaftarGambar
DaftarTabel
DaftarLampiran

Halaman

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakangMasalah
1.2 IdentifikasiMasalah
1.3 BatasanMasalah
1.4 RumusanMasalah
1.5 TujuanPenelitian
1.6 ManfaatPenelitian

1
1
4

5
5
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KerangkaTeoritis
2.1.1 Model Pembelajaran
2.1.2 Model Pembelajaran Quantum learning
2.1.2.1Pengertian dan dasar pemikiran Quantum Learning
2.1.2.2Aspek yang perlu dikembangkan dalam Quantum Learning
2.1.3Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning
2.1.4Kecemasan
2.1.4.1Kecemasan dalam Belajar Matematika
2.1.4.2Faktor Penyebab Timbulnya Kecemasan Belajar Matematika
2.1.4.3Sumber-sumber Kecemasan Belajar Matematika
2.1.4.4Ciri-ciri Siswa yang Cemas Belajar Matematika
2.2KerangkaKonseptual

6

6
6
8
8
10
12
14
14
17
18
21
22

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 LokasidanWaktuPenelitian
3.2 SubjekdanObjekPenelitian
3.2.1 SubjekPenelitian
3.2.2 ObjekPenelitian
3.3 JenisPenelitian
3.4 ProsedurPenelitian

3.5 AlatPengumpul Data
3.5.1 Angket

24
24
24
24
24
24
24
29
29

3.5.2 Tes
3.5.3 Observasi
3.6 TeknikAnalisis Data
3.6.1 Reduksi Data
3.6.2 Paparan Data
3.6.3 MenarikKesimpulan
3.7 IndikatorKeberhasilanPenelitian


31
31
32
32
35
36
36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 DeskripsiHasilPenelitian
4.1.1 HasilPenelitianPadaSiklus I
4.1.1.1 PermasalahanSiklus I
4.1.1.2 PerencanaanTindakanSiklus I
4.1.1.3 PelaksanaanTindakanSiklus I
4.1.1.4 PengamatanSiklus I
4.1.1.5 Analisis Data Siklus I
4.1.1.6 RefleksiSiklus I
4.1.2 HasilPenelitianPadaSiklus II
4.1.2.1 PermasalahanSiklus II

4.1.2.2 PerencanaanTindakanSiklus II
4.1.2.3 PelaksanaanTindakanSiklus II
4.1.2.4 PengamatanSiklus II
4.1.2.5 Analisis Data Siklus II
4.1.2.6 RefleksiSiklus II
4.2 PembahasanHasilPenelitian

37
37
37
37
38
38
40
40
44
45
45
46
46

47
47
51
52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

55
55
55

DAFTAR PUSTAKA

56

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.5.1.

Kriteria dalam penilaian angket

30

Tabel 3.5.2.

Kisi-kisi Angket Tingkat Kecemasan Siswa

30

Tabel 3.6.1.

Kriteria Penilaian Angket

33

Tabel 3.6.2.

Kategori Tingkat Kecemasan

33

Tabel 3.6.3.

Kriteria Penilaian Observasi

35

Tabel 3.6.4.

Persentase Skor Angket Tingkat Kecemasan Siswa

36

Tabel 3.6.5.

Persentase Hasil Belajar Siswa

36

Tabel 3.6.6.

Hasil Observasi Proses Pembelajaran

36

Tabel 4.1.

Deskripsi Tingkat Kecemasan Awal Siswa

38

Tabel 4.2.

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I

42

Tabel 4.3.

Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 1

43

Tabel 4.4.

Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 2

43

Tabel 4.5.

Deskripsi Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 3

44

Tabel 4.6.

Deskripsi Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 4

44

Tabel 4.7.

Deskripsi Tingkat Kecemasan Akhir Siswa

49

Tabel 4.8.

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II

50

Tabel 4.9.

Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 3

51

Tabel 4.10.

Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 4

51

Tabel 4.11.

Deskripsi Tingkat Kecemasan Siswa

54

Tabel 4.12.

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Setiap Siklus

55

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 3.1.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

25

Gambar 1.

Sekolah penelitian

108

Gambar 2.

Peneliti Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

108

Gambar 3.

Peneliti Memberikan Penjelasan Mengenai Materi Bangun

109

Datar Segiempat
Gambar 4.

Siswa sangat serius memperhatikan pelajaran

110

Gambar 5.

Perwakilan Siswa Menuliskan hasil Diskusinya Di Depan

110

Kelas
Gambar 6.

Peneliti membagikan angket kecemasan kepada siswa

111

Gambar 7.

Siswa menanyakan pernyataan yang tidak dimengerti.

111

Gambar 8.

Guru sebagai observer sedang mengobservasi proses

111

pembelajaran

112

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Rencana Pembelajaran I Siklus I

58

Lampiran 2

Rencana Pembelajaran II Siklus I

64

Lampiran 3

Rencana Pembelajaran I Siklus II

70

Lampiran 4

Rencana Pembelajaran II Siklus II

76

Lampiran 5

Lembar Observasi Guru Siklus I

81

Lampiran 6

Lembar Observasi Guru Siklus II

83

Lampiran 7

Angket Kecemasan Awal

85

Lampiran 8

Angket Kecemasan Akhir

87

Lampiran 9

Lembar Validasi Angket Kecemasan Awal

89

Lampiran 10 Lembar Validasi Angket Kecemasan Akhir

90

Lampiran 11 Tes Hasil Belajar I

91

Lampiran 12 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I

92

Lampiran 13 Tes Hasil Belajar II

93

Lampiran 14 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II

94

Lampiran 15 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I

95

Lampiran 16 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II

96

Lampiran 17 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I

97

Lampiran 18 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II

98

Lampiran 19 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I

99

Lampiran 20 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II

102

Lampiran 21 Rekapitulasi Skor Angket Kecemasan Siswa

106

Lampiran 22 Rekapitulasi Skor Tes Hasil Bekajar Siswa

107

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah
Matematika merupakan salah satu ilmu bantu yang sangat penting dan
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menunjang perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika

menjadi sarana berpikir untuk

menumbuh kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan
harus dibina sejak pendidikan dasar. Matematika sebagai slah satu mata pelajaran
di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa
menjadi berkualitas.Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan
tersebut, diharapkan matematika dapat menjadi pelajaran yang disenangi oleh
semua siswa. Namun pada kenyataannya, banyak siswa tidak menyukai
matematika dan menjadikannya sebagai salah satu pelajaran yang menakutkan.
Matematikatelahmenimbulkanketakutantersendiribagisiswa
menyukainya.

Seringkalimatematikadianggapsebagai

yang

tidak

“momok”,

dipersepsisebagaipelajaran yang sulitolehsebagiansiswadi sekolah. Tidak sedikit
siswamerasadeg-degan, cemasdantakutsetiap kali mengikutipelajaranmatematika
di sekolah. Bahkanadasiswa yang karenabegitutakutnyaterhadapmatematika,
sampai

“mandikeringat”

ketikadimintauntukmengerjakansoal

di

papantulis.Anggapan tersebut menjadi masalah klasik yang terjadi pada hampir
semua jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Pendidikan Tinggi. Pada
kenyataannya, masih ada image yang menganggap matematika sebagai pelajaran
yang sulit.
Hal ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman (1999, 252) yang
menyatakan bahwa “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit bagi para
siswa, baik bagi mereka yang tidak berkesulitan belajar maupun bagi siswa
yang berkesulitan belajar”.

1

2

Kecemasan siswa dalam belajar matematika dapatdiartikan sebagai suatu
bentuk kecemasan secara khusus terhadap mata pelajaran matematikayang
biasanya dialami oleh siswa-siswa di sekolah. Kecemasan dapat dialami olehsiswa
manapun, baik yang mempunyaikemampuan akademis tinggi, sedang, maupun
yang kemampuan akademisnya rendah.Hanya saja penyebab dan tingkatannya
yang berbeda-beda antara siswa satu dengan yang lain.
Selanjutnya Elliot dkk (1996, 342) menyebutkan bahwa“Pada dasarnya
kecemasan dalam tingkat yangrendah dan sedang berpengaruh positif
terhadap penampilan belajar siswa, salah satunya dapatmeningkatkan
motivasi belajar, sedangkan kecemasan siswa pada taraf yang tinggi
dapatmengganggu dan memperburuk perilaku belajar siswa”.
Sejalan dengan itu tingkat kecemasan yang dialami siswa dipengaruhi oleh
berbagai faktor.Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan siswa dapat
bersumber dari materi pelajaran, lingkungan, orangtua, diri siswa sendiri dan
guru.Guru memegang peranan penting dalam mencari alternatif untuk mengatasi
kecemasansiswa dalam belajar matematika.Beberapa alternatif yang dapat
ditempuh untuk mengurangi tingkat kecemasan siswaadalah dengan menciptakan
suasana belajar yang memberikan rasa aman kepada siswa, suasanasantai tetapi
teratur, dan juga dengan kurikulum dan jadwal yang terorganisir secara baik.
Pernyataan ini didukung oleh Fisher (1988, 17) menyebutkan bahwa
“Guru kelas dapatmembantu mengurangi kecemasan siswa dengan
membuat suasana kelas yang menyenangkan,seperti menggunakan humor,
permainan, dan aktivitas dengan tingkat relaksasi tinggi”.
Pada dasarnya, guru juga diharapkandapat menerapkan suatu metode
pembelajaran yang dapat mengurangi tingkat kecemasan siswasehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan perilaku dan prestasi belajar siswa.Kebanyakan
guru mengajar dengan model yang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pembelajaran matematika di sekolah, selama ini masih di dominasi oleh
pembelajaran

konvensional

dengan

paradigma

mengajarnya.

Strategi

konvensional yang dipelajari tidak mampu menolongnya keluar dari masalah
karena siswa hanya dapat memecahkan masalah apabila informasi yang dimiliki
dapat secara langsung dimanfaatkan untuk menjawab soal. Dalam menjawab
suatu persoalan siswa sering tertuju pada satu jawaban yang paling benar dan

3

menyelesaikan soal dengan tertuju pada contoh soal tanpa mampu memikirkan
kemungkinan jawaban atau bermacam-macam gagasan dalam memecahkan
masalah tersebut.
Seperti diungkapkan oleh Abbas (dalam http://depdiknas.go.id)bahwa
:“Banyak faktor yang menjadi penyebab kecemasan belajar matematika
peserta didik, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model
pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Kenyataan menunjukkan
bahwa selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran
yang bersifat konvensional dan banyak didominasi oleh guru”.
Modelpembelajaran

yang

digunakan

guru

hendaknyamampumengatasimasalahminatbelajarsiswa

yang

rendah,sertamembuatsiswaaktifdalam

proses

belajar.Modelpembelajarantersebuthendaknyadapatditerimaolehsiswa
memilikigayabelajar

yang

yangberbeda-

beda,sertamampumenimbulkanemosipositifpadadirisiswa.
Karenadenganterciptanyaemosipositifpadadirisiswadandenganlingkungannya,
makakegiatanbelajarmatematikatidaklagidianggapsebagaimomokataubeban yang
menakutkanbagisiswa.
Dalamhaliniberartidibutuhkansebuahpendekatandalampembelajaran yang
dapatmembangunmotivasisiswadalampembelajaran.Salah
yaitupendekatanQuantum Learning.

satunya

Dalam Quantum Learning proses

pembelajaran diupayakan menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan
yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
Menurut
DePorter(2011)
pendekatanQuantum
Learningmerupakansuatupendekatandalampembelajaran
yang
membiasakanbelajarnyamandanmenyenangkan.
Quantum
Learningadalahpembelajaran
yang
mengoptimalkanbelajarsiswadanmotivasiberprestasisiswa.
Quantum learning ialahkiat, petunjuk, strategi, danseluruh proses belajar
yang

dapatmempertajampemahamandandayaingat,

sertamembuatbelajarsebagaisuatu proses yang menyenangkandanbermanfaat.
Quantum

learning

langkahmenumbuhkanminat,

menciptakankonsepmotivasi,

langkahdanbelajaraktif.

4

Membuatsimulasikonsepbelajaraktifdengangambarankegiatanseperti:
“belajarapasajadarisetiapsituasi,

menggunakanapa

yang

AndapelajariuntukkeuntunganAnda, mengupayakan agar segalanyaterlaksana,
bersandarpadakehidupan”. Sehingga kegiatan belajar dan mengajar menjadi
nyaman dan menyenangkan.
Berdasarkanwawancara dan observasiawal di kelas IV-4 SDN No.091473
PlusTiga

Balata,

dapat

siswakurangmemilikimotivasiuntukbelajarmatematika.

diketahui
Selama

proses

pembelajaranberlangsung,
sebagianbesarsiswakurangmenunjukkanketertarikanuntukmengikutipelajaranmate
matika.
Siswacenderungbersikappasifdanmudahsekaliteralihkankonsentrasinyapadahallain
di luarpelajaran.Keberaniansiswauntukbertanyakepada guru masihrendah.Apabila
guru

bertanyatidakada

yang

maumenjawab,

jikatidakditunjuk.Selainitubanyaksiswa

yang

enggandantidakmaumengerjakansoaldi depankelas, ketika guru menawarkan.Dari
hasil wawancarapada tanggal 14 Maret 2012 denganBapakBerto Saragihselaku
guru

di

sekolahtersebut,

mengatakanbahwabanyaksiswa

yang

cemasdantakutdalambelajarmatematika, seringlalaimengerjakan PR matematika,
mengalamikesulitandalammemahamisoal,
kurangterampilmengerjakansoal,mudahmelupakanmateripelajaran

yang

telahdisampaikan guru.
Dari

uraian

di

atas,

penulismerasa

tertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul“PenerapanQuantum
LearninguntukMengurangi

Tingkat

KecemasanSiswadalamBelajarMatematika di kelas IV SDN No.091473 Plus
Tigabalata”.

1.2. IdentifikasiMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalah
makadapatdiidentifikasibeberapapermasalahansebagaiberikut:

diatas,

5

1.

Persepsi siswa tentang matematika sebagai pelajaran paling sulit.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan siswa.
3. Penerapan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi pelajaran
dan karakteristik siswa.
4. Penerapan model pembelajaran Quantum Learninguntuk mengurangi tingkat
kecemasan siswa.
1.3.PembatasanMasalah
MasalahpenelitianinidibatasipadapenerapanQuantum

Learninguntuk

mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di kelas IV SDN
No.091473 Plus Tigabalata.
1.4.RumusanMasalah
Masalah penelitian ini dirumuskansebagai: BagaimanapenerapanQuantum
Learningdapat mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di kelas
IV SDN No.091473 Plus Tigabalata?
1.5.TujuanPenelitian
Tujuandalampenelitianiniadalah:
1. Untukmengetahuiapakah

penerapanmodel

pembelajaranQuantum

Learningdapat mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di
SDN No.091473 Plus Tigabalata.
2. Untukmengetahuibagaimana kecemasan siswa pada matematika selama
proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan Quantum Learning.

1.6.ManfaatPenelitian
Setelahdilakukanpenelitiandiharapkanhasilpenelitianinidapatmemberikan
manfaat yang berartiyaitu :
1. Sebagaimasukanbagi

guru

maupuncalon

guru

agar

dapatmenerapkanpembelajaranQuantum Learning untuk meminimalkan
tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika.

6

2. Siswa dapat mengurangi tingkat kecemasannya dalam menghadapi
pelajaran matematika.
3. Terciptanya pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
4. Sebagaibahanmasukandanbekalilmupengetahuanbagipenulisdalammengaja
rmatematikadimasa yang akandatang.
5. Sebagaibahaninformasidanperbandinganbagipembacaataupenulislain yang
berminatmelakukanpenelitiansejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta
Jakarta.
Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C.,Hilgard, E.R. 2001. Pengantar Psikologi. Jilid
Dua. Alih Bahasa : Widjaja Kusuma. Batam : Interaksara.
Bobbi De Porter & Mike Hemacki. (2000) Quantum Learning. Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan Peneijemah: Alwiyah
Abdurrahman. Cetakan VII. Bandung :KAIFA
Elliot,

S.N,
Kratochwill,
T.R.,Litllefield,
J.,Travers,
Educationa/Psychology. Second Edition. Madition
Benchmark Company.

J.F.
1996.
Brown dan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan dan Proposal Penelitian Mahasiswa
Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Hartanti, 1997. Hub1.mgan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi
Masa Depan Dengan Penyesuaian Sosial anak-anak Madura. Jurnal
Psikologi Pendidikan : Anima, 12, 46, 2007
Hurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : lstiwidayanti dan Soedjarwo.
Jakarta: Erlangga.
Hauck, P. 1992. Mengapa Harus Takut?. Penerbit Arcan, Jakarta
J.P. Chaplin. 1999. Kamus Lengkap Psikologi.
Kartono, K.,Gulo, D. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
Kartono, K. 2002. Patologi Sosial 3 : Gangguan-Gangguan Kejiwaan. Jakarta:
PT Raja Grafmdo Persada.
M. Sustrapradja. 1978. Kamus Istilah Pendidikan.
Sanjaya, W, (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

57
-

-

-·~

58

Slameto. 2003. Be/ajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia : Konstantasi
Keadaan Masa Kini Menuju harapan Masa Depan. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional.
Soemanto, W. 1998. Psilwlogi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Soejono. 1988. Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Menegah. Debdikbud,
Jakarta.
Sriyanto,
H.j,
2008,
Membaca
Kecemasan
Anak
Terhadap
Matematika. (http://rumahmatematika.com/2008/08/07/membacakecemasan-anak-terhadap.html(accessed Maret 2012)
Sudjono. A, 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Sudrajad, (2009), Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model Pembelajaran. htpp://akhmad sudrajad. wordpress.com/
Tim Pelatih PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud, Jakarta.
Togi, 2004. lmplementasi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio dalam lnovasi
Pendidikan Matematika Realistik Seminar Nasional dan Workshop
Pendidikan Matematika.
Trianto, 2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Prestasi Pustaka, Jakarta.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Wena, Made, (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
-----------,2009,
Meningkatkan
Kemampuan
berpikir
Kreatif
http://.suaraguru.wordpress.com(accessed Maret 2012).
-----------,2009,
Keterampilan
Berpikir
Kreatif,
searchengines.com/1007 arief3 .html(accessed Maret 20 12).

siswa,

http://re-

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MEDIA LKS PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 1 NAMBAHREJO TAHUN AJARAN 20013/2014

0 10 88

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 BOGOREJO GEDONGTATAAN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 5 50

PENERAPAN ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SDN 2 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 62

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 METRO PUSAT

3 16 69

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 73

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 67

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SIDOREJO KIDUL 02 TAHUN AJARAN 20172018

0 0 15