REVITALISASI KAWASAN BUKIT KERANG BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA BARU KECAMATAN HINAI KABUPATEN LANGKAT.

(1)

REVITALISASI KAWASAN BUKIT KERANG BAGI KEHIDUPAN

MASYARAKAT DI DESA BARU KECAMATAN HINAI

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

JULIANITA TANJUNG

NIM. 3102121008

JURUSAN PENDIDKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Julianita Tanjung, NIM 3102121008, Revitalasasi Kawasan Bukit Kerang Bagi Kehidupan Masyarakat. Jurusan Pendidikan Sejarah. Program Studi Pendidikan Sejarah/ S1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Latar belakang penelitian ini adalah salah satu kebijakan pemerintah dan program pemerintah untuk menjadikan kawasan kerangan ini menjadi tempat wisata dengan memberdayakan potensi wisata yaitu Revitalisasi obyek wisata kawasan kerangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses revitalisasi dan pemnfaatan kawasan setelah revitalisasi bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan konsep Revitalisasi, konsep Bukit kerang, konsep ekonomi masyarakat, dan juga konsep kepariwisataan. Konsep Revitalisasi digunakan untuk kerangkan konsep dan pemikiran proses revitalisasi, konsep bukit kerang digunakan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bukit kerang, konsep ekonomi masyarakat digunakan untuk mengukur pedapatan masyarakat setelah dilakukan revitalisasi, sedangka konsep kepariwisataan digunakan untuk referensi obyek wisata. Untuk memperoleh data-data mengenai taman rekreasi kerangan, peneliti mengadakan penelitian Nonstatistik. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan tekhnik pengunpulan data berupa wawancara, serta narasumber yang digunakan adalah orang-orang yang mengetahui tentang Taman rekreasi kerangan setelah dan sebelum dilakukan revitalisasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa latar belakang revitalisasi kawasan kerangan adalah untuk menjadikan kawasan kerangan menjadi taman rekreasi yang dapat digunakan oleh masyarakat menjadi ruang publik. Akhirnya dapat dismpulkan bahwa Taman rekreasi kerangan ini di revitalisasi untuk menjadikan kawasna ini lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dan juga dapat memberikan pemasukan bagi masyarakat yang berada di sekitar taman rekreasi kerangan. Revitalisasi yang dilakukan memberikan pertentangan bagi masyarakat sekitar. Pertentangan yang terjadi di masyarakat terjadi karena kurang pengarahan dari Pemerintah setempat dan juga dinas terkait.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Revitalisasi Kawasan Bukit Kerang Bagi Kehidupan Ekonomi Masyarakat di Desa Baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat”.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan maupun dalam penyajian karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini banyak bantuan yang penulis terima, dari berbagai pihak baik berupa moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terimah kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi, Ayahanda dan Ibundaku M.Tanjung dan L.Munthe”, yang selalu menyayangiku dengan segenap hati, membimbing dan mendoakan aku ketika aku terjatuh dalam menghadapi setiap permasalahan di dalam perkuliahanku, sehingga penulis bisa menyelesaikan studi sarjana dan skripsi ini dengan baik. 2. Adinda tersayangAgus Sanjaya Tanjung, Rizky Abadi Tanjung terima

kasih untuk semangat yang selalu ditorehkan dengan kata-kata yang memicu penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.


(8)

iii

3. Terimakasih kepada Bapak Prof. DR Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku rektor Unimed dan seluruh stafnya.

4. Bapak Dr. Restu, Msi selaku Dekan Fakultas, serta Pembantu Dekan I Ibu Dra Nurmala Berutu, M.Pd serta semua staf di Fakultas Ilmu Sosial. Terima kasih untuk kemudahan yang telah diberikan selama proses penyusunan berkas.

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah dan dosen penguji. Terima kasih untuk nasehat, bimbingan serta arahan bapak selama ini kepada saya.

6. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, MSi selaku Dosen Pembimbing skripsi dan sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah. Terima kasih atas berbagai kemudahan serta ilmu yang ibu berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku pembimbing akademik. Terima kasih untuk nasehat, serta arahan ibu selama ini kepada saya.

8. Bapak Yushar Tanjung M.Si selaku dosen penguji. Terima kasih atas mmasukan yang bapak berikan dalam rangka perbaikan skripsi.

9. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen penguji. Terimakasih atas masukan yang bapak berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi saya.

10.Seluruh Bapak/Ibu dosen dilingkungan program studi Pendidikan sejarah. Terima kasih atas ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama peneliti mengenyam pendidikan


(9)

iv

11.Buat yang teristimewa Hisar Marganda Pasaribu, terima kasih atas masukan dan waktunya yang rela menemani penulis dalam penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.

12.Kepada sahabat- sahabat tersayang Monatia Sari, Ika safitri, Ayu Zameela, Ferdiana Nana, Nelly Sartika, Kiki Susanti, M. Rasyid Habibi, Mukrizal Lubis, Ihsan Batu Bara, Rio Agus Saputra, terima kasih atas bantuannnya serta motivasinya yang diberikan kepada penulis.

13.Kepada teman-teman PPLT SMAN I Kec. BINJAI . Terima kasih atas pertemanan selama 3 bulan ini semoga kita semua menjadi orang sukses. 14.Semua narasumber yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih saya ucapkan karena tanpa adanaya keterbukaan serta kerja sama dengan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pembaca terutama adik-adik di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, khususnya bagi penulis sendiri sekarang maupun yang akan datang.

Medan, April 2014

JULIANITA TANJUNG NIM:3102121008


(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 4

C. Pembatasan masalah... 5

D. Perumusan masalah ... 5

E. Tujuan penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 8

1. Konsep Revitalisasi Kawasan ... 8

2. Konsep Bukit Kerang ... 14

3. Konsep Ekonomi Masyarakat ... 15

4. Konsep wisata, pariwisata dan kepariwisataan ... 19

B. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 22

B. Lokasi Penelitian ... 24


(11)

vi

D. Sumber Data ... 25

E. Tekhnik Pengumpulan Data ... 26

F. Tekhnik Analisis Data ... 27

BAB IVLOKASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Kabupaten Langkat ... 28

B. Lingkungan Geografis Desa Baru ... 32

C. Pembahasan ... 43

a. Proses Berdirinya Taman Rekreasi Kerangan... 43

b. Revitalisasi Kawasan Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat .. 45

c. Problematika Kawasan Keragan setelah direvitalisasi ... 51

d. Tahapan Revitalisasi Taman Rekreasi Kerangan ... 53

e. Hambatan dan Dorongan Setelah Revitalisasi Kawasan ... 58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Luas Wilayah Desa Baru Pasar VIII ... 33

Tabel 2: Jumlah Penduduk Desa Baru ... 34

Tabel 3: Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 35

Tabel 4: Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 37

Tabel 5: Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 39


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelestarian sejarah dimulai dengan perlindungan lokasi-lokasi kebudayaan kuno baik di padang pasir maupun dipegunungan dunia. Kawasan bersejarah dapat berupa uskan suatu kawasan yang di zonakan dengan banyak peraturan untuk melindungi bangunan- bangunan yang ada, mengharuskan konsistensi bagi bangunan-bangunan baru, dan menangani ketinggian dan sempadan, bangunan-bangunan baru,tanda-tanda, serta elemen-elemen lain.

Sejalan dengan tingkat perkembangan pengetahuan manusia, maka tingkat pengetahuan sosial, ekonomi, dan kebudayaan manusia juga mengalami perkembangan. Dalam mempertahankan eksistensinya manusia memerlukan tempat untuk berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan lingkungannya. Makanan diperlukan dalam upaya mempertahankan hidup, menyesuaikan diri, atau upaya memperbaiki status sehingga pemilihan tempat hunian dan jenis makanan dapat dipandang sebagai indikasi strategi adapatasi manusia dalam masa lalu. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dengan mempunyai kepentingan yang sama, seperti sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.

Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap individu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa


(14)

2

menguasai IPTEK yang semakin hari berkembang pesat. Karakteristik dari masyarakat itu adalah adanya sekelompok manusia yang menunjukkan perhatian bersama secara mendasar, pemeliharaan kekekalan bersama, perwakilan manusia menurut sejenisnya yang berhubungan satu sama lain secara berkesinambungan. Dengan demikian relasi manusia sebagai suatu bentuk masyarakat itu, tidak terjadi dalam waktu yang singkat, melainkan secara berkesinambungan dalam waktu yang lama.

Hubungan masyarakat dengan adanya bekas kawasan bukit kerang adalah dengan melakukan revitalisasi yang ada pada kawasan tersebut. Saai ini kawasan yang dulunya berupa bukit kerang tidak terlihat lagi karena di kawasan tersebut telah berubah fungsi menjadi areal persawahan dan juga menjadi tempat wisata.

Di tinjau dari nilai historis serta nilai fungsionalnya yang ada, taman rekreasi kerangan dapat menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi di Kecamatan Hinai, tetapi karena belum dikembangkan secara optimal sehingga jumlah pengunjung ke obyek wisata tersebut tergolong paling sedikit dibandingkan dengan obyek wisata lainnya di Kabupaten Langkat. Revitalisasi Taman Rekreasi Kerangan merupakan bagian untuk melestarikan obyek wisata Taman Rekreasi tersebut. Kegiatan yang masih terlihat di Taman Rekreasi tersebut adalah kegiatan memancing meskipun tidak banyak pengunjung dan kehidupan di kafe remang-remang dan juga adanya pondok-pondok yang disediakan oleh pedagang yang ada disekitar kawasan.


(15)

3

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat adalah dengan melakukan revitalisasi dengan memberdayakan areal tersebut menjadi tempat wisata. Agar kawasan bukit kerang dapat memberikan kontribusi maksimal pada masyarakat setempat, maka perlu diadakan penanganan yang serius. Saat ini upaya revitalisasi di kawasan tersebut kurang maksimal dan kurang terpadu.

Optimalisasi aset-aset budaya dan Pariwisata pada dasarnya sebagai bentuk pendayagunaan potensi Kabupaten Langkat sebgai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya, dan juga memeuhi kebutuhan ruang publik yang edukatif rekreatif bagi masyarakat, meningkatkan kemajuan ekonomi, peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan obyek wisata memelukan strategi implemntasi program terkait uasaha pariwisata, destinasi wisata, promosi wisata, dan kelembagaan yang mengangani. Salah satu obyek wisata yang dikembangkan pemerintah Kabupaten Langkat adalah Kawasan Kerangan tapi pada tahap perkembangannya membawa dampak yang kurang baik bagi masyarakat setempat. Pada hakikatnya pemerintah mengembangkan objek wisata ini agar menjadi Taman Rekreasi sebagai pemenuhan kebutuhan publik yang edukatif rekreatif bagi masyarakat Kabupaten Langkat.

Pelaksanaan program penataan revitalisasi kwasan didasarkan pada hasil bantuan teknis yang menyangkut perencanaan fisik, penataan kawasan, rencana pembiayaan, pembangunan fisik, rencana pengembangan ekonomi lokal, rencana pengembangan kelembagaan pengelolaan pasca proyek.


(16)

4

Revitalisasi dalam pelaksanaanya sering menghadapi persoalan yang terdapat di masyarakat, seperti ketidak serasian pendapat antara pihak pemerintah dan pihak pemilik bangunan. Hal ini ,ebih disebakan karena pemilik pihak bangunan sering tidak mempunyai dana untuk pemeliharaan bangunan, sementara pihak pemerintah belum mampu untuk memberikan subsidi kepada pemilik bangunan. Dilapangan sering kali ketidak seuaian anata harapan dan keinginan dan masyarakat. Pengaruh pendidikan, latar belakang budaya, dan kesadaran akan pemahaman dan kearifan lokal yang dijadikan aset pemerintah setempat menjadikan sebuah hambatan. Mempertahankan budaya dalam sebuah kawasan dengan segala kearifannya yang akan direvitalisasi belum tentu dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Untuk mengetaui lebih lanjut tentang revitalisasi ini maka peneliti mengangkat permasalahan diatas menjadi sebuah tulisan dalam bentuk penelitian “ Revitalisasi Bukit Kerang Bagi Kehidupan Masyarakat Di Desa Baru Kecmatan Hinai Kaupaten Langkat”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi maslah adalah:

1. Apakah telah dilakukan Revitalisasi di Kawasan Bukit Kerang?

2. Apakah Revitalisasi memberikan dampak bagi kehidupan masyarkat d Desa Baru?

3. Apakah terjadi pertentangan ketika diadakan revitalisasi di kawasan kerangan tersebut?


(17)

5

4. Bagaimanakah proses Revitalisais yang dilakukan di Kawasan Kerangan di Desa Baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat?

C. Pembatasan Masalah

Setelah melakukan identifikasi masalah yang ada maka peneliti membuat pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu” Revitalisasi Bukit Kerang Bagi Kehidupan Masyarakat di Desa Baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat” . D. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah Proses Berdirinya taman rekreasi kerangan?

2. Apakah sesudah dilakukan revitalisasi kawasan dapat memberikan peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan Bukit Kerang di Desa Baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat?

3. Bagaimana tahapan Revitalisasi yang dilakukan di Kawasan Kerangan di Desa Baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat?

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mudah mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian yang akan menjadi tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui Revitalisasi kawasan terhadap peningkatan kualitas ekonomi masyarakat di Kawasan Bukit Kerang di Desa Baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.


(18)

6

2. Untuk mengetahui manfaat yang diterima masyarakat setelah dilakukan revitalisasi kawasan Bukit Kerang di Desa baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.

3. Untuk mengetahui bagaimana tahapan yang dilakukan dalam revitalisasi kawasan kerangan agar menjadi Taman Rekreasi Kerangan yang dapat untuk dijadikan ruang publik yang rekreatif edukatif.

4. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

5. Menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan, khususnya bagi Universitas Negeri Medan.

F. Manfaat Penelitia

Adapaun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian adalah:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti tentang Taman Rekreasi Kerangan

2. Menambah sumber dan kajian Jurusan Pendidikan Sejarah

3. Sebagai sumber pembelajaran kepada masyarakat, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah mengenai Revitalisasi Kawasan Bukit Kerang .


(19)

7

4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Kawasan Bukit Kerang yan telah di Revitalisasi.

5. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai inventarisasi dan dokumentasi penggalan sejarah di Kabupaten Langkat.


(20)

1 BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kondisi taman rekreasi kerangan yang telah direvitalisasi memang penuh dengan problematika sosial, dimana perkembangan taman rekreasi kerangan tidak sebagai mana mestinya kawasan wisata. Taman rekreasi kerangan sebenarnya merupakan taman yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Kebijakan pemerintah dalam revitalisasi kawasan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kawasan yang dianggap memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan kawasan wisata tetapi dalam perkemangan kawasan yang telah direvitalisasi tersebut memberikan pro dan kontra pada masyarakat setempat. Dari penelitian revitalisasi kawasan bukit kerang menjadi taman rekreasi kerangan dapat ditarik kesimpulan:

a. Revitalisasi Kawasan Bukit Kerang Mnejadi Taman Rekreasi Kerangan 1. Proses revitalisasi kawasan sesuai dengan skenario penyusunan.

Namun dalam prakteknya tidak semua bangunan yang direncanakan dibangun pada taman rekreasi kerangan ini bisa di wujudkan/ dilaksanakan mengingat lebih mengutamakan bangunan yang lebih sesuai dengan taman rekreasi ini. Dan menyesuaikan anggaran yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Langkat.

2. Pada perkembangannya revitalisasi yang dilakukan memberikan citra yang kurang baik bagi taman rekreasi kerangan sendiri.


(21)

2

3. Revitalisasi yang dilakukan dapat memberikan ruang terbuka bagi masyarakat sebagi tempat untuk rekreasi dan juga memberikan pemasukan yang lain di idang ekonomi bagi masyarakat.

4. Proses revitalisasi merupakan langkah awal untuk tetap menjaga dan melestarikan serta upaya menghidupkan kembali kawasan wisata yang memiliki nilai sejarah.

b. Hambatan dalam proses revitalisasi Taman rekreasi kerangan

1. Anggaran yang terbatas menyebabkan pelaksanaan revitalisasi tidak sesuai dengan konsep yang direncanakan sehingga perlu dilakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan emmeberikan prioritas pembangunan infrastruktur yang dianggap memiliki nilai historis pada kawasna tersebut.

2. Kurang setujunga masyarakat dalam revitalisasi yang dilakukan. 3. Susahnya memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mampu

mengenali apa sebenarnya yang ingin dilakukan dalam proses revitalisasi kawasan.

B. SARAN

Setalah kawasan kerangan mendapat revitalisasi dari pemerintah setempat maka kawasan ini berubah menjadi taman rekreasi kerangan yang dapat dijadikan sebagai suatu kawasan wisata yang banyak di datangi oleh pengunjung, maka dari itu oprasionalisasi tidak hanya memperhatikan kemajuan Taman rekreasi tetapi sebagai kawasan wisata harus


(22)

3

diperkirakan hal-hal yang bisa menjadikan Taman Rekreasi Kerangan ini lebih maju dan lebih banyak pengunjung lagi.

Adapun saran-saran yang mungkin bisa bermanfaat bagi pengembangan taman rekreasi keragan adalah:

1. Memlihara dan merawat dengan baik bangunan yang telah direvitalisasi, dengan menjaga keindaha yang ada disekitar kawasan taman rekreasi.

2. Menambah fasilitas yang ada misalya menambhakan out bond di kawasan tersebut.

3. Adanya kesepakan antar warga sekitar taman rekreasi kerangan agar taman rekreasi ini dapat berguna bagi masyarakat dan juga pengunjung.

4. Adanya pengarahan dan pengelolaan khusu yang diberikan pemerintah untuk memajukan taman rekreasi kerangan ini.

5. Memberikan kesadaran pada masyarakat untu menjaga kawasan taman rekreasi ini.


(23)

63

DAFTAR PUSTAKA

B, Gallion, Arthur dan Eisner, Simon.2004. Pengantar Perancangan Kota. Jakarta: Erlangga

Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan-Menteri-Pekerjaan-Umum-Nomor-18-PRT-M-2010-Tentang-Pedoman-Revitalisasi-Kawasan

Hamid, Abd, Rahman.2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak Herimanto.2012. Sejarah Indonesia Masa Praaksara. Yogyakarta: Ombak http://carapedia/pengertian_Revitalisasi_Kawasan_html. 17 Desember 2013.

19.00

Ritonga, Abdurrahman.2001. Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Soekanto, Soerjono.2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Sjamsuddin, Hellius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wiradyana, Ketut. 2006. Berkala Arkeologi” Sangkakala”. Medan: Badan Arkeologi Medan


(1)

6

2. Untuk mengetahui manfaat yang diterima masyarakat setelah dilakukan revitalisasi kawasan Bukit Kerang di Desa baru Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.

3. Untuk mengetahui bagaimana tahapan yang dilakukan dalam revitalisasi kawasan kerangan agar menjadi Taman Rekreasi Kerangan yang dapat untuk dijadikan ruang publik yang rekreatif edukatif.

4. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

5. Menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan, khususnya bagi Universitas Negeri Medan.

F. Manfaat Penelitia

Adapaun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian adalah:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti tentang Taman Rekreasi Kerangan

2. Menambah sumber dan kajian Jurusan Pendidikan Sejarah

3. Sebagai sumber pembelajaran kepada masyarakat, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah mengenai Revitalisasi Kawasan Bukit Kerang .


(2)

7

4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Kawasan Bukit Kerang yan telah di Revitalisasi.

5. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai inventarisasi dan dokumentasi penggalan sejarah di Kabupaten Langkat.


(3)

1 BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kondisi taman rekreasi kerangan yang telah direvitalisasi memang penuh dengan problematika sosial, dimana perkembangan taman rekreasi kerangan tidak sebagai mana mestinya kawasan wisata. Taman rekreasi kerangan sebenarnya merupakan taman yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Kebijakan pemerintah dalam revitalisasi kawasan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kawasan yang dianggap memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan kawasan wisata tetapi dalam perkemangan kawasan yang telah direvitalisasi tersebut memberikan pro dan kontra pada masyarakat setempat. Dari penelitian revitalisasi kawasan bukit kerang menjadi taman rekreasi kerangan dapat ditarik kesimpulan:

a. Revitalisasi Kawasan Bukit Kerang Mnejadi Taman Rekreasi Kerangan 1. Proses revitalisasi kawasan sesuai dengan skenario penyusunan.

Namun dalam prakteknya tidak semua bangunan yang direncanakan dibangun pada taman rekreasi kerangan ini bisa di wujudkan/ dilaksanakan mengingat lebih mengutamakan bangunan yang lebih sesuai dengan taman rekreasi ini. Dan menyesuaikan anggaran yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Langkat.

2. Pada perkembangannya revitalisasi yang dilakukan memberikan citra yang kurang baik bagi taman rekreasi kerangan sendiri.


(4)

2

3. Revitalisasi yang dilakukan dapat memberikan ruang terbuka bagi masyarakat sebagi tempat untuk rekreasi dan juga memberikan pemasukan yang lain di idang ekonomi bagi masyarakat.

4. Proses revitalisasi merupakan langkah awal untuk tetap menjaga dan melestarikan serta upaya menghidupkan kembali kawasan wisata yang memiliki nilai sejarah.

b. Hambatan dalam proses revitalisasi Taman rekreasi kerangan

1. Anggaran yang terbatas menyebabkan pelaksanaan revitalisasi tidak sesuai dengan konsep yang direncanakan sehingga perlu dilakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan emmeberikan prioritas pembangunan infrastruktur yang dianggap memiliki nilai historis pada kawasna tersebut.

2. Kurang setujunga masyarakat dalam revitalisasi yang dilakukan. 3. Susahnya memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mampu

mengenali apa sebenarnya yang ingin dilakukan dalam proses revitalisasi kawasan.

B. SARAN

Setalah kawasan kerangan mendapat revitalisasi dari pemerintah setempat maka kawasan ini berubah menjadi taman rekreasi kerangan yang dapat dijadikan sebagai suatu kawasan wisata yang banyak di datangi oleh pengunjung, maka dari itu oprasionalisasi tidak hanya memperhatikan kemajuan Taman rekreasi tetapi sebagai kawasan wisata harus


(5)

3

diperkirakan hal-hal yang bisa menjadikan Taman Rekreasi Kerangan ini lebih maju dan lebih banyak pengunjung lagi.

Adapun saran-saran yang mungkin bisa bermanfaat bagi pengembangan taman rekreasi keragan adalah:

1. Memlihara dan merawat dengan baik bangunan yang telah direvitalisasi, dengan menjaga keindaha yang ada disekitar kawasan taman rekreasi.

2. Menambah fasilitas yang ada misalya menambhakan out bond di kawasan tersebut.

3. Adanya kesepakan antar warga sekitar taman rekreasi kerangan agar taman rekreasi ini dapat berguna bagi masyarakat dan juga pengunjung.

4. Adanya pengarahan dan pengelolaan khusu yang diberikan pemerintah untuk memajukan taman rekreasi kerangan ini.

5. Memberikan kesadaran pada masyarakat untu menjaga kawasan taman rekreasi ini.


(6)

63

Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan-Menteri-Pekerjaan-Umum-Nomor-18-PRT-M-2010-Tentang-Pedoman-Revitalisasi-Kawasan

Hamid, Abd, Rahman.2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak Herimanto.2012. Sejarah Indonesia Masa Praaksara. Yogyakarta: Ombak http://carapedia/pengertian_Revitalisasi_Kawasan_html. 17 Desember 2013.

19.00

Ritonga, Abdurrahman.2001. Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Soekanto, Soerjono.2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Sjamsuddin, Hellius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wiradyana, Ketut. 2006. Berkala Arkeologi” Sangkakala”. Medan: Badan Arkeologi Medan