UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA MATERI POKOK BILANGAN BULAT DI KELAS V SD SWASTA KARYA BUNDA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA MATERI POKOK
BILANGAN BULAT DI KELAS V SD SWASTA KARYA BUNDA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh : Yenni S Ginting NIM 408311056
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2013
(2)
(3)
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang telah menitipkan ilmu serta melimpahkan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pendekatan Realistik Pada Materi Pokok Bilangan Bulat Di Kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, sampai kepada penyusunan skripsi ini antara lain kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Bapak Drs. Syafari, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Matematika. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., sebagai Seketaris Jurusan Matematika. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ibu Ningsih, S.Pd sebagai Kepala Sekolah beserta guru dan staf pegawai SD Swasta Karya Bunda Medan
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada: Bapak Dr. Hasratuddin, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis hingga rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd., Ibu Faiz Ahyaningsih, S.Si, M.Si., dan Bapak Dr.M. Manullang, M.Pd., sebagai dosen penguji/pemberi saran sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai awal
(4)
iv
perkuliahan sampai kepada rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Teristimewa kepada Ibunda R. Br Tarigan dan Ayahanda J. Ginting, yang telah berdoa, memberikan semangat dan motivasi serta dukungan baik secara material maupun nonmaterial kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Buat adik-adikku tersayang Niko Demos dan Nico Karel yang selalu memacu daya juang penulis setiap saat, semoga kelak kesuksesan menjadi milik kalian, amiin...”Belajar yang rajin, semangat dan tetap optimis!”Kepada sahabatku Juniartik Saragih( Bg jupz), kepada adinda Juni Gloria(Comeng) yang sering memarahi saya apabila lalai dalam mengerjakan skripsi ini, teman-teman terbaikku dari kelas Ekstensi Pendidikan Matematika angkatan 2008 (MAT’Eks 08), Rita Ria Lumban Gaol(Nenek), Desi Kristiani Singarimbun (Upin), Irma K. Barus (Ipin), Elidar Tanjung (Kocie), Febrina Tambunan (Hunbie) dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu serta buat teman-teman seangkatan seperjuangan dan adik-adik stambuk. Terimakasih karena telah memberikan warna-warni dalam perjalanan hidupku.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan khususnya bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita semua, Amiin....
Medan, September 2013 Penulis
(5)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 7
1.3. Batasan Masalah 8
1.4. Rumusan Masalah 8
1.5. Tujuan Penelitian 8
1.6. Manfaat Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1. Kerangka Teoritis 10
2.2. Belajar 10
2.2.1. Pengertian Belajar 10
2.2.2. Pengertian Hasil Belajar 12
2.3. Pendekatan Pembelajaran 14
2.3.1. Pendekatan Pembelajaran Matematika 15
2.3.2. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 15 2.3.2.1. Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik 20 2.3.2.2. Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik 21 2.3.2.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika Realistik 23 2.3.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Pendekatan 24 Pembelajaran Matematika Realistik
2.3.2.5. Kaitan Pembelajaran Matematika Realistik dengan 27 Penggunaan Cerita Rakyat dalam Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Siswa
2.4. Operasi Bilangan 28
2.4.1. Penjumlahan 28
2.4.2. Pengurangan 30
2.4.3. Perkalian 32
2.4.4. Pembagian 33
2.5. Model Pembelajaran Realistik dalam Peningkatan Hasil 34 Belajar Matematika Siswa
2.6. Penelitian Terdahulu yang Relevan 35
2.7. Kerangka Konseptual 36
2.8. Hipotesis Tindakan 37
(6)
vii
3.1. Lokasi Penelitian 38
3.2. Subjek Penelitian 38
3.3. Objek Penelitian 38
3.4. Pendekatan dan Jenis Penelitian 38
3.5. Prosedur Penelitian 38
3.6. Alat Pengumpul Data 43
3.6.1. Tes 43
3.6.2. Observasi 43
3.7. Teknik Analisis Data 43
3.7.1 Reduksi Data 43
3.7.1.1. Analisis Hasil Tes Belajar Siswa 44
3.7.1.2. Analisis Hasil Observasi 46
3.7.2. Paparan Data 47
3.7.3. Penyimpulan Data 47
3.8. Definisi Operasional 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49
4.1. Hasil Penelitian 49
4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I 49
4.1.1.1.Permasalahan 49
4.1.1.2.Tahap Perencanaan Tindakan (Alternatif Pemecahan) 50
4.1.1.3.Tahap Pelaksanaan Tindakan 52
4.1.1.4.Tahap Observasi 53
4.1.1.5.Tahap Analisa Data Hasil Siklus I 53
4.1.1.6. Hasil Observasi 57
4.1.1.7.Tahap Refleksi 59
4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II 61
4.1.2.1.Permasalahan 61
4.1.2.2.Tahap Perencanaan Tindakan (Alternatif Pemecahan) 61
4.1.2.3.Tahap Pelaksanaan Tindakan 62
4.1.2.4.Tahap Observasi 63
4.1.2.5.Tahap Analisa Data Hasil Siklus II 63
4.1.2.6.Hasil Observasi 65
4.1.2.7.Tahap Refleksi 67
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70
5.1. Kesimpulan 70
5.2. Saran 71
(7)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Jawaban Siswa Yang Masih Salah 5
Tabel 3.1 Siklus I 40
Tabel 3.2 Data kesalahan dan kesulitan siswa dalam menyelesaikan 44 Tes Hasil Belajar
Tabel 3.3 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Siswa 44 Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Penguasan Siswa Pada Tes Awal 50 Tabel 4.2 Deskripsi Tingkat Penguasan Siswa Pada Siklus I 54 Tabel 4.3 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 54
Tabel 4.4 Nilai Tes Hasil Belajar I 57
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan 58 Pembelajaran Pada Siklus I
Tabel 4.6 Deskripsi Tingkat Penguasan Siswa Pada Siklus II 64
Tabel 4.7 Nilai Tes Hasil Belajar I 64
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan 65 Pembelajaran Pada Siklus I
(8)
(9)
viii
DAFTAR GAMBAR
(10)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 74 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 82
Lampiran 3 : Cerita Rakyat Sumatera Utara 89
Lampiran 4 : Kisi-kisi Tes Awal 102
Lampiran 5 : Kisi-kisi Penyusunan Tes Hasil Belajar I 103 Lampiran 6 : Kisi-kisi Penyusunan Tes Hasil Belajar II 104
Lampiran 7 : Instrumen Tes Awal 105
Lampiran 8 : Instrumen Tes Hasil Belajar I 108
Lampiran 9 : Instrumen Tes Hasil Belajar II 111
Lampiran 10 : Alternatif Jawaban Tes Awal 114
Lampiran 11: Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 117 Lampiran 12 : Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II 120
Lampiran 13 : Pedoman Penskoran Tes Awal 123
Lampiran 14 : Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 124
Lampiran 15 : Kemampuan Hasil Tes Awal 126
Lampiran 16 : Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 127 Lampiran 17 : Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran II 130
Lampiran 18 : Kemampuan Tes hasil Belajar I 133
Lampiran 19 : Kemampuan Tes Hasil Belajar II 134
Lampiran 20 : Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran III 135 Lampiran 21 : Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran IV 138
Lampiran 22 : Nama-nama Siswa Kelas V 140
Lampiran 23 : Daftar Validator 141
Lampiran 24 : Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 142 Lampiran 25 : Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 148 Lampiran 26 : Data Peningkatan Normalisasi Tes Hasil Belajar 154
(11)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus dipelajari dan diketahui siswa. Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut Cornellius (dalam Abdurrahman,2003:253) mengemukakan :
“ Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir yang jelas (2) sarana untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Cockro (dalam Abdurrahman,2003:253) juga mengatakan bahwa :
“ Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, sehingga seharusnya matematika dijadikan sebagai bidang studi yang difavoritkan. Fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa matematika merupakan bidang studi yang sulit dipahami dan dianggap momok bagi siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar matematika yang kurang memuaskan. Hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2006 menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 50 dari 57 negara untuk bidang Matematika. Hasil serupa juga terlihat
(12)
2
dari studi Trends In International Mathematics And Science Study (TIMMS) pada tahun 2007 juga memposisikan Indonesia berada pada peringkat 36 dari 48 negara untuk bidang Matematika. (http:// Fakta dan Statistik Bangsa Indonesia « GURU HAUS ILMU.html).
Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah banyak siswa yang menggangap matematika sulit dipelajari. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2003:252) bahwa “ Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa terletak pada penerapan metode mengajar yang kurang tepat. Kebanyakan guru masih menggunakan metode konvensional yang cenderung bersifat ”teacher centered” yaitu dominasi guru dalam menguasai kelas. Guru mengajar dengan berceramah dan mengharapkan siswa mendengarkan, mencatat dan menghafalkan. Dari gambaran di atas, maka yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dan suatu sistem mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah faktor guru. Tanpa guru yang dapat dijadikan andalannya, mustahil suatu sistem pendidikan dapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan.Maka prasyarat utama yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang menjamin optimalisasi hasil pembelajaran ialah tersedianya guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang mampu memenuhi tuntutan tugasnya, karena mutu pendidikan pada hakikatnya adalah bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas berlangsung dengan baik dan bermutu. Jadi, mutu pendidikan ditentukan di dalam kelas melalui PBM.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal tersebut, dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas.
(13)
3
Dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar di kelas, maka mutu pendidikan dapat ditingkatkan.
Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas harus selalu dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini karena penelitian tindakan memiliki beberapa kelebihan, sebagaimana diungkapkan Kunandar (dalam Suwarsih: 2006) bahwa :
Penelitian tindakan memiliki beberapa kelebihan antara lain: kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki, kerjasama mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, kerjasama meningkatkan kemungkinan untuk merubah dan berubah, dan kerjasama juga meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dengan PTK kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusi yang tepat.
Guru sebagai seorang sosok yang memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan juga menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pengajaran terutama dalam menerapkan strategi yang bervariasi dalam peningkatan hasil belajar siswa, khususnya dalam bidang studi matematika yang dipandang sangat sulit dimengerti dan dipahami oleh siswa, sebagaimana diungkapkan oleh Sujono (dalam Armanto, 2001:2) :
Hasil penelitian beberapa pakar pendidikan matematika menunjukkan bahwa guru tidak mampu menggunakan variasi model belajar, enggan menambah metode yang terlanjur dianggap “luas dan efektif” tidak memperhatikan perlunya pengembangan pola pikir logis, kritis dan kreatif dalam belajar matematika.
Materi operasi hitung bilangan bulat positif dan pemecahannya ini diberikan di kelas V semester ganjil, prasyarat yang diperlukan untuk mempelajari materi ini adalah pemahaman tentang bentuk-bentuk operasi hitung dan penggunaannya. Metode yang diajarkan pada pembelajaran ini pada umumnya adalah metode ceramah, pengajaran berpusat pada guru, dalam kegiatan belajar
(14)
4
mengajar siswa kurang aktif dan siswa lebih banyak mendengar saja.Ada empat kompetensi dasar yang hendak dicapai, yaitu:
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat positif dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
2. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat positif dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
3. Melakukan operasi hitung perkalian bilangan bulat positif dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
4. Melakukan operasi hitung pembagian bilangan bulat positif dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Namun pada kenyataannya, keempat kompetensi dasar tersebut belum tercapai tuntas. Hal ini diakibatkan siswa belum memahami betul konsep bilangan bulat. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh guru bidang studi matematika di SD Swasta Karya Bunda Medan, mengatakan bahwa kemampuan siswa pada materi pokok bilangan bulat sangat rendah keadaan tersebut diakibatkan adanya kesalahan konsep operasi pada saat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan bilangan bulat. Sebagai contoh pada saat siswa mengerjakan soal berikut:
1. Tentukan nilai n,
a. jika n – 24.561 = 322.604 b. jika n+ 81.321 = 216
2. Ibu guru memberikan 420 buku dan 245 pensil. Buku dan pensil dibagi rata.Tiap anak mendapat 12 buku dan 7 pensil. Berapa jumlah anak yang diberi buku dan pensil?
3. Sebuah pohon ditebang oleh seorang petani dapat menghasilkan 50 batang kayu bakar, maka berapa batang kayu bakar yang dihasilkan jika seorang petani itu menebang 5 pohon?
Jawaban siswa menurut peneliti belum mencapai hasil yang memuaskan dari 25 siswa di kelas V hanya 6 siswa yang mampu menjawab benar.Selebihnya
(15)
5
masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal diatas.Berikut ini adalah contoh hasil kerja siswa yang masih salah :
Tabel 1.1. Hasil Jawaban Siswa Yang Masih Salah
No Soal uraian Hasil jawaban siswa yang masih salah 1 Tentukan nilai n,
a. jika n – 24.561 = 322.60 b. jika n + 81.321 = 216
2 Ibu guru memberikan 420 buku dan 245 pensil. Buku dan pensil dibagi rata.Tiap anak mendapat 12 buku dan 7 pensil. Berapa jumlah anak yang diberi buku dan pensil? 3 Sebuah pohon ditebang oleh
seorang petani dapat
menghasilkan 50 batang kayu bakar, maka berapa batang kayu bakar yang dihasilkan jika seorang petani itu menebang 5 pohon?
Hal tersebut diakibatkan karena siswa tersebut belum memahami konsep yang digunakan dalam materi operasi bilangan bulat. Hal tersebut akan mengakibatkan pengalaman belajar siswa yang diperoleh kurang bermakna sehingga siswa tidak senang belajar matematika dan akan mempengaruhi antusiasme siswa untuk mengikuti proses pembelajaran matematika ke jenjang yang lebih tinggi.
(16)
6
Berdasarkan paparan tersebut jelas diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V SD Swasta Karya Bunda Medanpada materi operasi hitung bilangan bulat masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini tampak dari hasil observasi bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan antara lain :
1. Masih sulit memahami konsep yang digunakan pada materi operasi hitung bilangan bulat
2. Sulit untuk memahami bentuk soal kontekstual.
Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah proses perbaikan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya(Sudjana, 1991 : 22).Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima materi-materi matematika yang cenderung menggunakan aspek kognitifnya yang diukur melalui tes.
Untuk membuat materi pembelajaran lebih menarik, relevan, dan bermakna bagi siswa maka peneliti menggunakan cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Utara sebagai media pembelajaran. Dengan menggunakan cerita rakyat dari Sumatera Utara sebagai media pembelajaran, selain membuat proses pembelajaran lebih menarik juga bisa memunculkan kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Seperti yang dikemukakan Gerlach (dalam Wina Sanjaya, 2006: 163) bahwa: “A medium, conceived is any person, material or event that establishs condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude”.Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Melalui cerita rakyat sebagai media pembelajaran dapat membuat pembelajaran matematika dari hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret. Selain itu, cerita rakyat dari Sumatera Utara sebagai media pembelajaran bisa membuat siswa lebih mengetahui cerita dari daerahnya. Dalam hal ini, cerita rakyat digunakan sebagai masalah kontekstual yang merupakan titik awal
(17)
7
pembelajaran matematika untuk selanjutnya akan dikaitkan ke dalam kehidupan sehari-hari siswa. Masalah kontekstual juga dapat dipandang identik dengan masalah nyata atau real, pada bagian lain atau lanjutan, masalah kontekstual dapat memuat ‘pengetahuan yang mudah/dapat dibayangkan anak’. Hal ini sesuai dengan pandangan yang mengatakan bahwa suatu bahan ajar dapat diajarkan antara lain, bila mempunyai kaitan dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki anak didik (dalam Soedjadi, 2007:42).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pendekatan realistik dalam pelajaran matematika dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pendekatan Realistik Pada Materi Pokok Bilangan Bulat di Kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan siswa kelas V SD Karya Bunda Medan pada materi pokok bilangan bulat sangat rendah.
2. Siswa di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan kesulitan dalam mempelajari materi pokok bilangan bulat.
3. Hasil belajar siswa di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan yang masih rendah berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian siswa 63 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 65.
4. Guru yang masih kurang tepat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan materi pokok bilangan bulat di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan.
5. Siswa di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran.
(18)
8
1.3. Batasan Masalah
Dari seluruh masalah yang teridentifikasi, peneliti membatasi permasalahan penelitian pada dua aspek, yaitu pendekatan matematika realistik sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diamati dalampenelitian ini adalah peningkatan hasil belajar yang tampak saat dan setelah siswa melakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik. Objek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan pada materi bilangan bulat, dengan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut karakteristik dan kemampuan siswa menyerap pengetahuan baru.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan matematika realistik di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana pembelajaran matematika siswa melalui pendekatan realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitiaan Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
(19)
9
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika mengenai pendekatan realistik dalam peningkatan hasil belajar matematika siswa. 2. Bagi Siswa
Dengan menggunakan pendekatan realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
3. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan wawasan tentang pendekatan matematika realistik dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di masa yang akan datang.
4. Bagi Pihak Sekolah
Menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan inovasi pembelajaran matematika disekolah.
5. Sebagai bahan informasi bagi pembaca atau peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis
(20)
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa proses pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan daris iklus I ke siklus II. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil penelitian untuk guru pada siklus I sebesar 2,32 meningkat pada siklus II menjadi 3,24.
2. Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I diperoleh nilai rata- rata sebesar 60,4 dan meningkat pada siklus II menjadi 76 sehingga diperoleh rata- rata kemampuan memecahkan masalah siswa sebesar 15,6. Selain itu, diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa yaitu dari 11 siswa (44%) pada siklus I meningkat menjadi 22 siswa (88%) pada siklus II. Dari kriteria ketuntasan klasikal yaitu dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena minimal 85% siswa yang memiliki tingkat kemampuan memecahkan masalahs edang. Serta diperoleh rata- rata peningkatan normalisasi tes hasil belajar sebesar 0,4 yang termasuk ke dalam kategori sedang.
3. Pendekatan Realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok Bilangan Bulat di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa adalah menerapkan 4 tahapan pendekatan realistik yaitu: memahami masalah kontekstual siswa, menyelesaikan masalah siswa, membandingkan jawaban siswa,dan menyimpulkan jawaban siswa.
(21)
71
5.2. Saran
1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SD Swasta Karya Bunda Medan, agar selalu memperhatikan kesulitan yang dialami siswa dalam belajar. Untuk itu hendaknya guru matematika dapat menggunakan pendekatan realistik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa atau masalah kontekstual sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran karena pendekatan ini dapat memberikan keleluasaan berpikir siswa untuk dapat memotivasi siswa dan melatih siswa untuk belajar aktif.
2. Guru diharapkan memberikan masalah-masalah dan latihan-latihan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa dalam menyelesaikan soal-soal.
3. Kepada siswa SD Swasta Karya Bunda Medan khususnya siswa kelas V yang kemampuan memecahkan masalah rendah dan sedang agar lebih banyak berlatih lagi untuk menyelesaikan soal-soal.
4. Kepada peneliti lanjutan yang berminat untuk melakukan penelitian yang sejenis supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini yaitu pembuatan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa masih kurang baik, siswa sulit menyelesaikan soal dengan berbagai sudut pandang, sehingga diharapkan kedepannya akan lebih baik.
(22)
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. CV. Yrama Widya: Bandung. Depdikbud, (1996), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009),Buku Pedoman Penulisan PTK, FMIPA Unimed.
Gravemeijer, Rusdi, (2009), Prinsip Utama Pendekatan Pembelajaran Realistik dalam Pembelajaran Matematika:
(http://anrusmath.wordpress.com\2009\05\13\pengembangan-2\). (diakses tanggal 15 Oktober 2012)
Hamalik, Oemar, (2010), Proses BelajarMengajar, BalaiPustaka, Jakarta.
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Listya. Dwiani. (2009). Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Rendah. http://manajemensekolah.teknodik.net/?p=973.
(diakses tanggal 02 Nopember 2012).
Ramadhan, H,F., (2009),PendidikanMatematikaRealistik Indonesia (PMRI): http://www.pmri.or.id/index2.php?main=104.
(diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sa’ud, Udin Syaefudin. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedjadi, R., (2000), Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Depdikbud, Jakarta.
(23)
71
Sriyanto. (2006). Menebar Virus Pembelajaran Matematika Yang Bermutuhttp://www.pmri.or.id/artikel/index.php?main=3.
(diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit P.T. Remaja Rosdakarya, Jakarta.
Sudrajat, Akhmad. (2008). Hakikat Belajar. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/20 08/hakikatbelajar.(diakses tanggal 21 Oktober 2012)
Suryanto. (2008). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Evaluasi Pada Pembelajaran Dengan Pendekatan PMR. http://infopendidikankita.blogspot.c om/2008/04/pendidikan-matematika-realistik.html.
(diakses tanggal 12 Oktober 2012).
Suryosubroto., (1997), Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Suwarsono, (2001), Keunggulandan Kelemahan Pendekatan Realistik:http://dasar-teori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dan-kelemahan-pembelajaran.html (diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Tim Dosen. (2011), Psikologi Pendidikan, Medan: Universitas Negeri Medan.
Tim MKPBM, (2001), Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, JICA - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Wandhie. (2007). Pengertian Belajar.http://www.google.co.id=pengertian+belajar//w handi.net.(diaksestanggal 20 Oktober 2012)
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yurniwati. (2007). Penerapan PMRI Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IV Sekolah Dasar. http://www.blogger.com/feeds/5257203310877288084/posts/ default.(diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Zainurie. (2007). Pembelajaran Matematika Realistik (RME) Apa Kata Dunia?
(1)
1.3. Batasan Masalah
Dari
seluruh
masalah
yang
teridentifikasi,
peneliti
membatasi
permasalahan penelitian pada dua aspek, yaitu pendekatan matematika realistik
sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika dan hasil belajar
siswa. Hasil belajar yang diamati dalampenelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar yang tampak saat dan setelah siswa melakukan pembelajaran matematika
dengan pendekatan matematika realistik. Objek penelitian yang dipilih adalah
siswa kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan pada materi bilangan bulat, dengan
pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut karakteristik dan kemampuan
siswa menyerap pengetahuan baru.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui
pendekatan matematika realistik di kelas V SD Swasta Karya Bunda
Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana pembelajaran matematika siswa melalui pendekatan realistik
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat di kelas
V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitiaan
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui
pendekatan realistik di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun
Ajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat di kelas
V SD Swasta Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
(2)
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang diharapkan
akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika mengenai
pendekatan realistik dalam peningkatan hasil belajar matematika siswa.
2. Bagi Siswa
Dengan menggunakan pendekatan realistik dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
3. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan wawasan tentang pendekatan matematika realistik
dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di
masa yang akan datang.
4. Bagi Pihak Sekolah
Menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan inovasi
pembelajaran matematika disekolah.
5. Sebagai bahan informasi bagi pembaca atau peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian sejenis
(3)
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa proses pelaksanaan pembelajaran
mengalami peningkatan daris iklus I ke siklus II. Pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan hasil penelitian untuk guru pada siklus I sebesar 2,32 meningkat
pada siklus II menjadi 3,24.
2. Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I
diperoleh nilai rata- rata sebesar 60,4 dan meningkat pada siklus II menjadi 76
sehingga diperoleh rata- rata kemampuan memecahkan masalah siswa sebesar
15,6. Selain itu, diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa yaitu dari 11 siswa
(44%) pada siklus I meningkat menjadi 22 siswa (88%) pada siklus II. Dari
kriteria ketuntasan klasikal yaitu dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas
belajar, karena minimal 85% siswa yang memiliki tingkat kemampuan
memecahkan masalahs edang. Serta diperoleh rata- rata peningkatan
normalisasi tes hasil belajar sebesar 0,4 yang termasuk ke dalam kategori
sedang.
3. Pendekatan Realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada
materi pokok Bilangan Bulat di kelas V SD Swasta Karya Bunda Medan.
Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah siswa adalah menerapkan 4 tahapan
pendekatan realistik yaitu: memahami masalah kontekstual siswa,
menyelesaikan
masalah
siswa,
membandingkan
jawaban
siswa,dan
menyimpulkan jawaban siswa.
(4)
5.2. Saran
1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SD Swasta Karya Bunda
Medan, agar selalu memperhatikan kesulitan yang dialami siswa dalam belajar.
Untuk itu hendaknya guru matematika dapat menggunakan pendekatan realistik
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa atau masalah kontekstual
sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran karena pendekatan ini dapat
memberikan keleluasaan berpikir siswa untuk dapat memotivasi siswa dan
melatih siswa untuk belajar aktif.
2. Guru diharapkan memberikan masalah-masalah dan latihan-latihan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari siswa dalam menyelesaikan soal-soal.
3. Kepada siswa SD Swasta Karya Bunda Medan khususnya siswa kelas V yang
kemampuan memecahkan masalah rendah dan sedang agar lebih banyak berlatih
lagi untuk menyelesaikan soal-soal.
4. Kepada peneliti lanjutan yang berminat untuk melakukan penelitian yang sejenis
supaya memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini yaitu
pembuatan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil
belajar siswa masih kurang baik, siswa sulit menyelesaikan soal dengan berbagai
sudut pandang, sehingga diharapkan kedepannya akan lebih baik.
(5)
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. CV. Yrama Widya: Bandung.
Depdikbud, (1996), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009),Buku Pedoman Penulisan PTK, FMIPA Unimed.
Gravemeijer, Rusdi, (2009), Prinsip Utama Pendekatan Pembelajaran Realistik
dalam Pembelajaran Matematika:
(http://anrusmath.wordpress.com\2009\05\13\pengembangan-2\).
(diakses tanggal 15 Oktober 2012)
Hamalik, Oemar, (2010), Proses BelajarMengajar, BalaiPustaka, Jakarta.
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Listya. Dwiani. (2009). Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Rendah.
http://manajemensekolah.teknodik.net/?p=973.
(diakses tanggal 02 Nopember 2012).
Ramadhan, H,F., (2009),PendidikanMatematikaRealistik Indonesia (PMRI):
http://www.pmri.or.id/index2.php?main=104.
(diakses tanggal 22 Oktober 2012)
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sa’ud, Udin Syaefudin. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Slameto. (2010).
Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soedjadi, R., (2000), Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Depdikbud,
Jakarta.
(6)