EFEKTIF MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.
EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA
BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA
SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh :
M. Arief Pratama Sam
NIM. 409 331 032
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
: t frl.llltCJn \1tdu l l•r 1"""'' t•.. ,t. t•,•nhd.•J.tn" t\.iml•
lrH"-~
t\u•ti1Uif!f I il*' I\ .wt•
I' .t~,dl
l'r••t••••• 'll••li
1
I Jrt~»
~ ""
r /.
... ••
....
lhull
Utl*•l·"
II Itt rt~kA
hun
: l'tndh.~
'"r·' n11\1tn
'•k•l•
loollllU
t\htuuntt...uir U11" furl~
\h\\-1
l 1111111
Sn11•
I utlttUmfnl
'-l1tntlt - ~·,u
l'ul..uk
ll•h•"'"
-.;h•ll;a
,.hmtQJI
t\"luti.:t
h.c1~o,
Un.~MSI
'\II'. l'llolllll7 I'J'IIII.li1MI2
iii
EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA
BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA
SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
M. Arief Pratama Sam (409331032)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada pengaruh media
Ular Tangga terhadap hasil belajar siswa SMA N 1 Hamparan Perak dalam
pembelajaran kooperatif.(2) apakah ada perbedaan nilai rata-rata pada masing
perlakuan.(3) apakah sikap komunikatif dan kerjasama yang diajar dengan
menggunakan media Ular Tangga lebih baik. (4) apakah ada hubungan yang
signifikan antara sikap komunikatif dan kerjasama terhadap hasil belajar siswa dalam
pembelajaran kimia siswa SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 3 kelas yaitu kelas eksperimen I yang
diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe TGT dengan penggunaan media
Ular Tangga dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran
koperatif tipe TGT dan eksperimen III sebagai kelas Direct Instruction. Sebagai alat
pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif berjumlah 18 soal yang telah
teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya. Hasil
pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen I (TGT dengan
menggunakan media Ular Tangga adalah 18 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II
(TGT) adalah 22,33 dan kelas eksperimen III (Direct Instruction) adalah 21,56.
Setelah diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 76 dan pada
kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 68,43 dan kelas
eksperimen III sebesar 56,53. Dari data tersebut setelah dianalisis, (1) media Ular
Tangga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia SMA Negeri 1 Hamparan
Perak. Terlihat dari hasil peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah
sebesar 70%, kelas eksperimen II sebesar 58% dan kelas eksperimen III sebesar
44%.yang (2) terdapat perbedaan nilai rata-rata pada masing perlakuan. Hal ini
terlihat dari gain hasil belajar eksperimen I lebih tinggi (21,01) daripada hasil belajar
eksperimen II (17,53) dan eksperimen III (13,20). (3) media Ular Tangga pada
pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik terhadap karakter sikap komunikatif dan
kerjasama. Hal ini terlihat dari nilai sikap komunikasi, dan diperoleh hasil pada kelas
eksperimen I adalah 76,94, kelas eksperiemen II sebesar 69,71 dan eksperimen III
sebesar 66,80. Dan rata-rata sikap kerjasama pada kelas Eksperimen I adalah 81,66,
kelas eksperimen II adalah 76,66 dan kelas eksperimen III sebesar 41,00. Sehingga
dapat diketahui bahwa terdapat (4) Hubungan signifikan antara sikap komunikatif dan
kerjasama terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang
diajarkan dengan menggunakan media Ular Tangga pada model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments).
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi saya berjudul “Efeketivitas Pemanfaatan Media Ular Tangga
Pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
Terhadap sikap Komunikatif, Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1
Hamparan Perak Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”. Skripsi ini saya buat
untuk memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Ramlan Silaban, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal,pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si,
Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si. selaku dosen
penguji yang telah membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
Ucapan Terima Kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.S, Bapak dan ibu
Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Adi Rusdianto, M.Si selaku Kepala sekolah SMA N 1 Hamparan
Perak, dan Bapak Drs. Purwanto, M.pd selaku guru kimia dan siswa siswi kelas X1,
X2 dan X6 SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang telah membantu selama penelitian.
Spesial thanks Penulis sampaikan kepada Irka Aryani Syahfitri yang tak
pernah berhenti mendukung dan memberi semangat kepada penulis. Serta rekan-rekan
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman
hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat kepada orang tua saya
Ayahanda Sayus, S.Pd dan Ibunda Marliah, S.Pd, yang berjuang keras dalam
mendidik dan menyekolahkan sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana, juga
v
kepada ketiga adik penulis Rina Pratiwi Sam, Rini Pratiwi Sam dan Yulia Kartika
Sam yang telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril. Teristimewa juga
buat kepada sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan motivasi, Terimakasih
kepada teman satu pembimbing skripsi: Beta Riski, Novita dan Kak Fitri.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis,
September 2013
M. Arief Pratama Sam
NIM. 409 331 032
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
4
5
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Belajar dan Hasil Belajar
2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran
2.1.4 Model Pembelajaran Direct Instruction
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.6 Model Pembelajaran Teams-Games-Tournaments
2.2 Media Pembelajaran
2.2.1 Media Ular Tangga Kimia
2.3 Pendidikan Karakter
2.3.1 Pemahaman Pendidikan Karakter
2.3.2 Sikap Komunikatif
2.3.3 Sikap Kerja Sama
2.3.4 Proses Belajar dan Prestasi Belajar
2.4 Materi Ajar
2.5 Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis Penelitian
7
7
8
9
9
13
15
19
20
20
20
21
21
22
23
33
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Lembar Observasi
3.4 Rancangan/design penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Prosedur Penelitian
36
36
36
36
37
40
40
43
45
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Uji Hipotesis
45
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Standarisasi Instrumen Penelitian
4.1.1.1 Validitas Instrumen Test
4.1.1.2 Realibilitas Instrumen Test
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Test
4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Test
4.1.1.5 Observasi
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
50
50
50
51
51
51
52
4.3 Uji Persyaratan Analisa Data
52
54
4.3.1 Uji Normalitas Data
4.3.2 Uji Homogenitas Data
4.4 Peningkatan Hasil Belajar
4.5 Uji Hipotesis
54
54
55
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
63
64
DAFTAR PUSTAKA
65
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Alur Penempatan Peserta Turnamen
17
Tabel 2.2 Perhitungan Poin Game dan Turnamen Untuk Empat Pemain
18
Tabel 2.3 Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok
18
Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkana Rantai Lurus
25
Tabel 2.5 Nama, Rumus Struktur dan Rumus 5 Deret Pertama
Senyawa Alkena
27
Tabel 2.6 Beberapa Data Fisis Alkana Rantai Lurus
29
Tabel 2.7 Beberapa Data Fisis Alkena
29
Tabel 2.8 Beberapa Data Fisis Alkuna
30
Tabel 3.1 Desain Penelitian
41
Tabel 3.2 Bentuk Rancangan RAL
41
Tabel 3.3. Prosedur Penelitian
46
Tabel 4.1 Data pretes dan postes kelas ekperimen I
53
Tabel 4.2 Data pretes dan postes kelas ekperimen II
53
Tabel 4.3 Data pretes dan postes kelas eksperimen III
53
Tabel 4.4 Data sikap komunikatif dan kerjasama siswa
53
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data
54
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data
55
Tabel 4.7 Rata-rata gain Hasil Belajar
55
Tabel 4.8 Peningkatan hasil belajar
56
Tabel 4.9 Analisis ragam untuk hasil belajar
56
Tabel 4.10 Uji BNT
57
Tabel 4.11 Rataan Nilai Hasil Belajar Siswa
58
Tabel 4.12 Analisis Ragam untuk sikap komunikatif
59
Tabel 4.13 Analisis Ragam untuk sikap kerjasama
59
Tabel 4.14 Perbandingan rataan nilai sikap komunikatif
60
Tabel 4.15 Rataan sikap komunikatif siswa
60
Tabel 4.16 Perbandingan Rataan nilai sikap kerjasama
60
Tabel 4.17 Rataan sikap kerjasama siswa
61
Tabel 4.18 Uji Korelasi
61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Media Dengan Pesan Dan Metode Pembelajaran
21
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
67
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
71
Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrument Test
76
Lampiran 4 Instrument Penelitian
83
Lampiran 5 Kunci Jawaban
88
Lampiran 6 Instrument Penelitian
89
Lampiran 7 Tabel Penskoran Observasi
91
Lampiran 8 Lembar Observasi
94
Lampiran 9 Media Ular Tangga
98
Lampiran 10. Validitas
99
Lampiran 11. Reabilitas
101
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal
102
Lampiran 13. Daya Beda
104
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal yang Valid
109
Lampiran 15. Normalitas Data
125
Lampiran 16. Homogenitas Data
131
Lampiran 17. Uji Hipotesis
132
Lampiran 18. Persen Peningkatan Hasil Belajar
161
Lampiran 19. Tabel Validitas Instrument Test
166
Lampiran 20. Reliabilitas Instrument Test
167
Lampiran 21. Tabel Daya Beda Instrument Test
168
Lampiran 22. Tabel Distribusi F
169
Lampiran 23. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment
172
Lampiran 24. Nilai - Nilai Chi Kuadrat
173
Lampiran 25. Nilai- Nilai Dalam Distribusi T (Tabel T)
174
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Maju mundurnya proses pengembangan suatu bangsa disegala bidang
sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan
merupakan asset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa,
oleh sebab itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi prioritas.
Tujuan pembelajaran yang baik ditandai oleh rumus ABCD, yakni
Audience, Behavior, Condition dan Degree. Audience berarti siswa atau
pembelajar yang menjadi subyek dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran
sebaiknya memuat kata siswa untuk memperjelas personal yang dituju dalam
tujuan pembelajaran. Behavior, berarti pengalaman atau tindakan yang akan
dijalani siswa dalam pembelajaran. Condition , berarti kondisi nyata yang terjadi
ketika siswa belajar atau akan belajar. Degree, berarti tingkatan atau taraf tertentu
yang harus dicapai siswa (Suyatno, 2009).
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik,
mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan
kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya
pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya guru dalam
mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan
belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan
(Mulyasa,2004).
Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa agar belajar
secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Chaplin
mendefinisikan kelompok sebagai “ a collection of individuals who have some
characteristic in common or who are pursuing a common goal. Two or more
persons who interact in any way constitute a group. It is not necessary, however,
1
2
for the members of a group to interact directly or in face to face manner” (Agus,
2010).
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok.
Ada
unsur
–
unsur
dasar
pembelajaran
kooperatif
yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal – asalan.
Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan
memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran
kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran
yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”
seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan
sesama;(2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang
berkompeten menilai(agus, 2010).
Menurut Anita Lie (2002), salah satu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe
dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Teams-GamesTournament (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui
selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan
diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu siswa
bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Selain itu
terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu permainan agar
pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga
membuat siswa aktif mencari penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan
pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa
lebih menguasai materi. Dalam pembelajaran tipe TGT, guru berkeliling untuk
membimbing siswa saat belajar kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan guru. Dengan mendekati siswa, diharapkan tidak ada
ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau berpendapat kepada guru.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, antara lain dalam penelitian Dewi Pratiwi dan Rini Muharini (2009) dalam
penelitiannya yang berjudul “model kooperatif tipe TGT berbantuan media
3
Molymod pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 4 Singkawang”. Terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Singkawang yang
diajarkan dengan model ceramah berbantuan media molymod dan yang diajarkan
dengan TGT berbantuan molymod pada materi Hidrokarbon terhadap hasil belajar
siswa memberikan pengaruh yang sedang dengan effect size sebesar 0,64
(23,89%).
Diah Megasari Tyasning (2012) “penerapan model pembelajaran tgt
(teams games tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun
pelajaran 2011/ 2012”. Kesimpulan dari penelitian ini Pada siklus I persentase
rata-rata indikator keaktifan siswa 67,06% yang kemudian meningkat pada siklus
II menjadi 85,65%. Siswa yang dinyatakan sangat aktif pada siklus I sebanyak
22,22% dan pada siklus II meningkat menjadi 80,56%, dan 2) Penerapan model
pembelajaran TGT dilengkapi LKS dapat meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa pada materi minyak bumi. Ketuntasan belajar siswa mencapai 41,67% pada
siklus I dan 83,33% pada siklus II. Untuk hasil belajar afektif pada siklus I sebesar
71,90% dan siklus II sebesar 75,60%. Dilihat dari kepuasan siswa terhadap
pembelajaran terdapat peningkatan kepuasan siswa dari 78,04% pada siklus I
menjadi 79,22 % pada siklus II.
Nurina Tulus Setiawati (2013) “studi komparasi tipe stad dan tgt pada
materi koloid ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2
karanganyar tahun 2011/2012”. (1) terdapat pengaruh metode pembelajaran TGT
dan STAD terhadap prestasi belajar kognitif siswa dan tidak terdapat pengaruh
metode pembelajaran TGT dan STAD terhadap prestasi afektif siswa pada materi
sistem koloid. (2) terdapat pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun
afektif. (3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran TGT dan STAD
dengan kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa
materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun afektif.
Peneliti mengadakan observasi di kelas X SMA Negeri 1 Hamparan Perak
untuk memperoleh gambaran kondisi siswa pada saat proses belajar kimia
4
berlangsung. Berdasar wawancara peneliti dengan beberapa siswa, mereka tidak
menjawab pertanyaan karena tidak berani untuk mengatakan bahwa mereka belum
paham dengan materi yang disampaikan. Selama pembelajaran berlangsung
sebagian besar siswa tidak menggunakan buku yang ada untuk membantu
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka hanya menggunakan
catatan yang diberikan guru. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah
metode ceramah dan tanya jawab. Berdasar keterangan yang diberikan guru, guru
pernah menerapkan pembelajaran kooperatif. Siswa dikelompokkan dan diberikan
tugas untuk mengerjakan soal. Hasilnya siswa lebih aktif dalam kelas tetapi
terdapat
beberapa
kendala,
diantaranya
guru
mengalami
kesulitan
mengkondisikan siswa karena siswa ingin selalu diperhatikan sementara guru
harus berkeliling pada semua kelompok satu persatu. Guru tidak merancang
kegiatan pembelajaran kelompok sebelumnya sehingga guru mengalami kesulitan.
Guru tidak mempresentasikan materi terlebih dahulu sehingga waktu banyak
digunakan untuk menjelaskan materi pada setiap kelompok. Guru juga tidak
mengadakan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang
dipelajari pada saat belajar kelompok. Evaluasi dilaksanakan pada mid semester
saja. Hal ini menunjukkan guru belum melaksanakan pembelajaran kooperatif
dengan baik.
Bertolak dari semua hal di atas peneliti mencoba melakukan penelitian
dengan mengangkat judul penelitian : “Efektifitas Penggunaan Media Ular
Tangga Pada Pembelajaran Kimia Berbasis Kooperatif Tipe Teams - Games –
Tournament (TGT) Terhadap Sikap Komunikatif Dan Kerja Sama Serta Hasil
Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi beberapa
masalah antara lain:
1. Siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
2. Metode yang digunakan guru membosankan.
3. Kurangnya respon siswa dalam menanggapi instruksi guru.
5
4. Siswa kurang memiliki keberanian untuk mempresentasikan hasil tugas
mereka.
5. Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan kurang inovatif
dan terkesan membosankan.
1.3.
Batasan Masalah
Hal-hal yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan media Ular Tangga Kimia.
2. Bahan pelajaran kimia dibatasi pada pokok bahasan Hidrokarbon tahun
ajaran 2012/2013.
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA N 1 Hamparan
Perak.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa efektifitas penggunaan media Ular Tangga Kimia pada model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap
komunikatif, kerja sama dan hasil belajar kimia siswa?
2. Seberapa besar konstribusi karakter komunikatif terhadap hasil belajar
siswa dalam pembelajaran kooperatif TGT?
3. Seberapa besar konstribusi karakter kerjasama terhadap hasil belajar siswa
dalam pembelajaran kooperatif TGT?
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Efektifitas Penggunaan Media Ular Tangga Pada Pembelajaran kimia berbasis
kooperatif tipe Teams - Games – Tournament (TGT) Terhadap sikap Komunikatif
dan Kerja Sama serta Hasil belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon.
6
1.6.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat
bermanfaat sebagai :
1. Bagi Guru
Membantu dan memberikan kemudahan agar murid mendapatkan
pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya sehingga
terjadinya suatu interaksi aktif.
2. Bagi Siswa
Dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
melalui
penerapan
pengetahuan dan bekerja serta belajar bersama dalam memecahkan
masalah pada materi yang diajarkan guru.
Memotivasi dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
Memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti akan pentingnya arti
penelitian lebih lanjut dalam bidang pendidikan.
1.7.
Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
adalah merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan
belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam kelompokkelompok kecil (4-6 orang). Teams Games Tournament (TGT) yang
dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan suatu pembelajaran
pengujian terhadap pemahaman konsep dan kerja sama siswa dalam
sebuah kompetisi yang telah diatur dalam peraturan pada tipe TGT pada
pokok bahasan Hidrokarbon.
karbon, tata nama, dan isomer senyawa karbon.
Hidrokarbon adalah materi belajar yang membahas tentang kekhasan atom
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Hamparan Perak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil Belajar yang diajar dengan menggunakan media Ular Tangga
model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki perbedaan nilai dengan
hasil belajar tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction. Hasil pretes
menunjukkan bahwa rata-rata pretest kelas eksperimen I (dengan media
Ular Tangga) 18 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II (TGT) adalah
22,33 dan kelas eksperimen III (Direct Instruction) adalah 21,56. Setelah
diberi perlakuan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar
70% dan pada kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar
58% dan kelas eksperimen III sebesar 44%.Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh penggunaan media puzzle terhadap hasil belajar kimia SMA
Negeri 1 Hamparan Perak pada pokok bahasan Hidrokarbon.
2. Terdapat perbedaan nilai rata-rata pada masing- masing perlakuan. Hali ini
terlihat dari uji ANAVA dan Uji BNt terhadap masing-masing perlakuan
gain hasil belajar eksperimen I ( dengan media Ular Tangga) diperoleh
rata-rata sebesar 14007,05, sementara itu untuk kelas eksperimen II (TGT)
diperoleh rata-rata sebesar 1241,5 dan untuk kelas eksperimen III (Direct
Instruction) diperoleh rata-rata sebesar 463. Hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan nilai rata-rata pada masing-masing perlakuan.
3. Media Ular Tangga yang diajarkan pada model pembelajaran kooperatif
tipe TGT memberikan pengaruh terhadap karakter sikap komunikatif dan
kerjasama. dimana diperoleh hasil pada kelas eksperimen I adalah 76,94,
kelas eksperiemen II sebesar 69,71 dan eksperimen III sebesar 66,80. Dan
rata-rata sikap kerjasama pada kelas Eksperimen I adalah 81,66,kelas
eksperimen II adalah 76,66 dan kelas eksperimen III sebesar 41,00. Hal ini
menunjukkan sikap Komunikatif dan kerjasama dalam pembelajaran yang
63
64
diajar dengan menggunakan media Ular Tangga lebih baik daripada
pembelajaran tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction.
4. Adanya hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif dan kerjasama
terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang diajar
dengan menggunakan media Ular Tangga pada model pembelajaran
koperatif tipe TGT pada pokok bahasan hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat
dari analisis korelasi ganda, dimana diperoleh hasil dari eksperimen I
adalah 7,14, eksperimen II adalah 0,95 dan eksperimen III adalah 0,71,
Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima pada kelas eksperimen III.
Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa pada Kelas Eksperimen III
tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif, kerjasama
terhadap hasil belajar.
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1.
Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe TGT
(Teams Games Tournaments) dengan menggunakan media Ular Tangga.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran model koperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
menggunakan media Ular Tangga agar lebih memperhatikan kelemahankelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih baik.
Daftar Pustaka
Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
Jakarta : Depdiknas.
E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik, O.2005. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Handayani, Fitri, (2010) ,Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams games
tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk
Muka Bumi, JURNAL PENELITIAN KEPENDIDIKAN, TH. 20, NO. 2,
OKTOBER 2010
Heni, Mularsih, (2009), Akademika Jurnal pendidikan Universitas Tarumanegara
volume 11, No.1. Juni 2009
Lie, A. 2002. Cooperative Learning ”Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas”. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Pratiwi, Dewi. 2009. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament (TGT) berbantuan molymod pada materi hidrokarbon kelas X
SMA Negeri 4 Singkawang. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun
2009
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Setiawati, N.T. 2013. studi komparasi tipe stad dan tgt pada materi koloid
ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2 karanganyar
tahun 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013
Universitas Sebelas Maret
Setyawan, Fendik, (2012), http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasamadan-persaingan-kelompok.html.(diakses pada July 8, 2012)
Silitonga, P. Maulim. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPAUnimed
Silitonga, P. Maulim. 2007. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan:
FMIPA-Unimed
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
65
66
Slavin. 1995. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Slavin, Robert E, (1995), Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.
USA: The Jhons Hopkins University
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito
Sudjana, Nana, (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya:
Pustaka Pelajar
Susanto. 2012. studi komparasi penggunaan metode pembelajaran tgt dan stad
terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok hukum dasar kimia.
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Universitas Sebelas
Maret
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur : Masmedia
Buana Pustaka.
Tyasning, D.M. 2012. penerapan model pembelajaran tgt (teams games
tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun
pelajaran 2011/ 2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
Winkel, W.S. 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia
Zainuddin, (2004), Pemakain Media dalam pembelajaran kimia SMU, makalah
jurusan kimia,FMIPA Unimed, Medan.
BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA
SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh :
M. Arief Pratama Sam
NIM. 409 331 032
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
: t frl.llltCJn \1tdu l l•r 1"""'' t•.. ,t. t•,•nhd.•J.tn" t\.iml•
lrH"-~
t\u•ti1Uif!f I il*' I\ .wt•
I' .t~,dl
l'r••t••••• 'll••li
1
I Jrt~»
~ ""
r /.
... ••
....
lhull
Utl*•l·"
II Itt rt~kA
hun
: l'tndh.~
'"r·' n11\1tn
'•k•l•
loollllU
t\htuuntt...uir U11" furl~
\h\\-1
l 1111111
Sn11•
I utlttUmfnl
'-l1tntlt - ~·,u
l'ul..uk
ll•h•"'"
-.;h•ll;a
,.hmtQJI
t\"luti.:t
h.c1~o,
Un.~MSI
'\II'. l'llolllll7 I'J'IIII.li1MI2
iii
EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA
BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA
SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
M. Arief Pratama Sam (409331032)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada pengaruh media
Ular Tangga terhadap hasil belajar siswa SMA N 1 Hamparan Perak dalam
pembelajaran kooperatif.(2) apakah ada perbedaan nilai rata-rata pada masing
perlakuan.(3) apakah sikap komunikatif dan kerjasama yang diajar dengan
menggunakan media Ular Tangga lebih baik. (4) apakah ada hubungan yang
signifikan antara sikap komunikatif dan kerjasama terhadap hasil belajar siswa dalam
pembelajaran kimia siswa SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 3 kelas yaitu kelas eksperimen I yang
diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe TGT dengan penggunaan media
Ular Tangga dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran
koperatif tipe TGT dan eksperimen III sebagai kelas Direct Instruction. Sebagai alat
pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif berjumlah 18 soal yang telah
teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya. Hasil
pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen I (TGT dengan
menggunakan media Ular Tangga adalah 18 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II
(TGT) adalah 22,33 dan kelas eksperimen III (Direct Instruction) adalah 21,56.
Setelah diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 76 dan pada
kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 68,43 dan kelas
eksperimen III sebesar 56,53. Dari data tersebut setelah dianalisis, (1) media Ular
Tangga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia SMA Negeri 1 Hamparan
Perak. Terlihat dari hasil peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah
sebesar 70%, kelas eksperimen II sebesar 58% dan kelas eksperimen III sebesar
44%.yang (2) terdapat perbedaan nilai rata-rata pada masing perlakuan. Hal ini
terlihat dari gain hasil belajar eksperimen I lebih tinggi (21,01) daripada hasil belajar
eksperimen II (17,53) dan eksperimen III (13,20). (3) media Ular Tangga pada
pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik terhadap karakter sikap komunikatif dan
kerjasama. Hal ini terlihat dari nilai sikap komunikasi, dan diperoleh hasil pada kelas
eksperimen I adalah 76,94, kelas eksperiemen II sebesar 69,71 dan eksperimen III
sebesar 66,80. Dan rata-rata sikap kerjasama pada kelas Eksperimen I adalah 81,66,
kelas eksperimen II adalah 76,66 dan kelas eksperimen III sebesar 41,00. Sehingga
dapat diketahui bahwa terdapat (4) Hubungan signifikan antara sikap komunikatif dan
kerjasama terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang
diajarkan dengan menggunakan media Ular Tangga pada model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments).
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi saya berjudul “Efeketivitas Pemanfaatan Media Ular Tangga
Pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
Terhadap sikap Komunikatif, Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1
Hamparan Perak Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”. Skripsi ini saya buat
untuk memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Ramlan Silaban, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal,pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si,
Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si. selaku dosen
penguji yang telah membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
Ucapan Terima Kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.S, Bapak dan ibu
Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Adi Rusdianto, M.Si selaku Kepala sekolah SMA N 1 Hamparan
Perak, dan Bapak Drs. Purwanto, M.pd selaku guru kimia dan siswa siswi kelas X1,
X2 dan X6 SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang telah membantu selama penelitian.
Spesial thanks Penulis sampaikan kepada Irka Aryani Syahfitri yang tak
pernah berhenti mendukung dan memberi semangat kepada penulis. Serta rekan-rekan
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman
hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat kepada orang tua saya
Ayahanda Sayus, S.Pd dan Ibunda Marliah, S.Pd, yang berjuang keras dalam
mendidik dan menyekolahkan sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana, juga
v
kepada ketiga adik penulis Rina Pratiwi Sam, Rini Pratiwi Sam dan Yulia Kartika
Sam yang telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril. Teristimewa juga
buat kepada sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan motivasi, Terimakasih
kepada teman satu pembimbing skripsi: Beta Riski, Novita dan Kak Fitri.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis,
September 2013
M. Arief Pratama Sam
NIM. 409 331 032
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
4
5
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Belajar dan Hasil Belajar
2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran
2.1.4 Model Pembelajaran Direct Instruction
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.6 Model Pembelajaran Teams-Games-Tournaments
2.2 Media Pembelajaran
2.2.1 Media Ular Tangga Kimia
2.3 Pendidikan Karakter
2.3.1 Pemahaman Pendidikan Karakter
2.3.2 Sikap Komunikatif
2.3.3 Sikap Kerja Sama
2.3.4 Proses Belajar dan Prestasi Belajar
2.4 Materi Ajar
2.5 Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis Penelitian
7
7
8
9
9
13
15
19
20
20
20
21
21
22
23
33
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Lembar Observasi
3.4 Rancangan/design penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Prosedur Penelitian
36
36
36
36
37
40
40
43
45
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Uji Hipotesis
45
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Standarisasi Instrumen Penelitian
4.1.1.1 Validitas Instrumen Test
4.1.1.2 Realibilitas Instrumen Test
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Test
4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Test
4.1.1.5 Observasi
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
50
50
50
51
51
51
52
4.3 Uji Persyaratan Analisa Data
52
54
4.3.1 Uji Normalitas Data
4.3.2 Uji Homogenitas Data
4.4 Peningkatan Hasil Belajar
4.5 Uji Hipotesis
54
54
55
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
63
64
DAFTAR PUSTAKA
65
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Alur Penempatan Peserta Turnamen
17
Tabel 2.2 Perhitungan Poin Game dan Turnamen Untuk Empat Pemain
18
Tabel 2.3 Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok
18
Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkana Rantai Lurus
25
Tabel 2.5 Nama, Rumus Struktur dan Rumus 5 Deret Pertama
Senyawa Alkena
27
Tabel 2.6 Beberapa Data Fisis Alkana Rantai Lurus
29
Tabel 2.7 Beberapa Data Fisis Alkena
29
Tabel 2.8 Beberapa Data Fisis Alkuna
30
Tabel 3.1 Desain Penelitian
41
Tabel 3.2 Bentuk Rancangan RAL
41
Tabel 3.3. Prosedur Penelitian
46
Tabel 4.1 Data pretes dan postes kelas ekperimen I
53
Tabel 4.2 Data pretes dan postes kelas ekperimen II
53
Tabel 4.3 Data pretes dan postes kelas eksperimen III
53
Tabel 4.4 Data sikap komunikatif dan kerjasama siswa
53
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data
54
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data
55
Tabel 4.7 Rata-rata gain Hasil Belajar
55
Tabel 4.8 Peningkatan hasil belajar
56
Tabel 4.9 Analisis ragam untuk hasil belajar
56
Tabel 4.10 Uji BNT
57
Tabel 4.11 Rataan Nilai Hasil Belajar Siswa
58
Tabel 4.12 Analisis Ragam untuk sikap komunikatif
59
Tabel 4.13 Analisis Ragam untuk sikap kerjasama
59
Tabel 4.14 Perbandingan rataan nilai sikap komunikatif
60
Tabel 4.15 Rataan sikap komunikatif siswa
60
Tabel 4.16 Perbandingan Rataan nilai sikap kerjasama
60
Tabel 4.17 Rataan sikap kerjasama siswa
61
Tabel 4.18 Uji Korelasi
61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Media Dengan Pesan Dan Metode Pembelajaran
21
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
67
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
71
Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrument Test
76
Lampiran 4 Instrument Penelitian
83
Lampiran 5 Kunci Jawaban
88
Lampiran 6 Instrument Penelitian
89
Lampiran 7 Tabel Penskoran Observasi
91
Lampiran 8 Lembar Observasi
94
Lampiran 9 Media Ular Tangga
98
Lampiran 10. Validitas
99
Lampiran 11. Reabilitas
101
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal
102
Lampiran 13. Daya Beda
104
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal yang Valid
109
Lampiran 15. Normalitas Data
125
Lampiran 16. Homogenitas Data
131
Lampiran 17. Uji Hipotesis
132
Lampiran 18. Persen Peningkatan Hasil Belajar
161
Lampiran 19. Tabel Validitas Instrument Test
166
Lampiran 20. Reliabilitas Instrument Test
167
Lampiran 21. Tabel Daya Beda Instrument Test
168
Lampiran 22. Tabel Distribusi F
169
Lampiran 23. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment
172
Lampiran 24. Nilai - Nilai Chi Kuadrat
173
Lampiran 25. Nilai- Nilai Dalam Distribusi T (Tabel T)
174
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Maju mundurnya proses pengembangan suatu bangsa disegala bidang
sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan
merupakan asset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa,
oleh sebab itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi prioritas.
Tujuan pembelajaran yang baik ditandai oleh rumus ABCD, yakni
Audience, Behavior, Condition dan Degree. Audience berarti siswa atau
pembelajar yang menjadi subyek dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran
sebaiknya memuat kata siswa untuk memperjelas personal yang dituju dalam
tujuan pembelajaran. Behavior, berarti pengalaman atau tindakan yang akan
dijalani siswa dalam pembelajaran. Condition , berarti kondisi nyata yang terjadi
ketika siswa belajar atau akan belajar. Degree, berarti tingkatan atau taraf tertentu
yang harus dicapai siswa (Suyatno, 2009).
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik,
mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan
kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya
pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya guru dalam
mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan
belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan
(Mulyasa,2004).
Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa agar belajar
secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Chaplin
mendefinisikan kelompok sebagai “ a collection of individuals who have some
characteristic in common or who are pursuing a common goal. Two or more
persons who interact in any way constitute a group. It is not necessary, however,
1
2
for the members of a group to interact directly or in face to face manner” (Agus,
2010).
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok.
Ada
unsur
–
unsur
dasar
pembelajaran
kooperatif
yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal – asalan.
Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan
memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran
kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran
yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”
seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan
sesama;(2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang
berkompeten menilai(agus, 2010).
Menurut Anita Lie (2002), salah satu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe
dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Teams-GamesTournament (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui
selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan
diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu siswa
bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Selain itu
terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu permainan agar
pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga
membuat siswa aktif mencari penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan
pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa
lebih menguasai materi. Dalam pembelajaran tipe TGT, guru berkeliling untuk
membimbing siswa saat belajar kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan guru. Dengan mendekati siswa, diharapkan tidak ada
ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau berpendapat kepada guru.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, antara lain dalam penelitian Dewi Pratiwi dan Rini Muharini (2009) dalam
penelitiannya yang berjudul “model kooperatif tipe TGT berbantuan media
3
Molymod pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 4 Singkawang”. Terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Singkawang yang
diajarkan dengan model ceramah berbantuan media molymod dan yang diajarkan
dengan TGT berbantuan molymod pada materi Hidrokarbon terhadap hasil belajar
siswa memberikan pengaruh yang sedang dengan effect size sebesar 0,64
(23,89%).
Diah Megasari Tyasning (2012) “penerapan model pembelajaran tgt
(teams games tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun
pelajaran 2011/ 2012”. Kesimpulan dari penelitian ini Pada siklus I persentase
rata-rata indikator keaktifan siswa 67,06% yang kemudian meningkat pada siklus
II menjadi 85,65%. Siswa yang dinyatakan sangat aktif pada siklus I sebanyak
22,22% dan pada siklus II meningkat menjadi 80,56%, dan 2) Penerapan model
pembelajaran TGT dilengkapi LKS dapat meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa pada materi minyak bumi. Ketuntasan belajar siswa mencapai 41,67% pada
siklus I dan 83,33% pada siklus II. Untuk hasil belajar afektif pada siklus I sebesar
71,90% dan siklus II sebesar 75,60%. Dilihat dari kepuasan siswa terhadap
pembelajaran terdapat peningkatan kepuasan siswa dari 78,04% pada siklus I
menjadi 79,22 % pada siklus II.
Nurina Tulus Setiawati (2013) “studi komparasi tipe stad dan tgt pada
materi koloid ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2
karanganyar tahun 2011/2012”. (1) terdapat pengaruh metode pembelajaran TGT
dan STAD terhadap prestasi belajar kognitif siswa dan tidak terdapat pengaruh
metode pembelajaran TGT dan STAD terhadap prestasi afektif siswa pada materi
sistem koloid. (2) terdapat pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun
afektif. (3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran TGT dan STAD
dengan kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa
materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun afektif.
Peneliti mengadakan observasi di kelas X SMA Negeri 1 Hamparan Perak
untuk memperoleh gambaran kondisi siswa pada saat proses belajar kimia
4
berlangsung. Berdasar wawancara peneliti dengan beberapa siswa, mereka tidak
menjawab pertanyaan karena tidak berani untuk mengatakan bahwa mereka belum
paham dengan materi yang disampaikan. Selama pembelajaran berlangsung
sebagian besar siswa tidak menggunakan buku yang ada untuk membantu
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka hanya menggunakan
catatan yang diberikan guru. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah
metode ceramah dan tanya jawab. Berdasar keterangan yang diberikan guru, guru
pernah menerapkan pembelajaran kooperatif. Siswa dikelompokkan dan diberikan
tugas untuk mengerjakan soal. Hasilnya siswa lebih aktif dalam kelas tetapi
terdapat
beberapa
kendala,
diantaranya
guru
mengalami
kesulitan
mengkondisikan siswa karena siswa ingin selalu diperhatikan sementara guru
harus berkeliling pada semua kelompok satu persatu. Guru tidak merancang
kegiatan pembelajaran kelompok sebelumnya sehingga guru mengalami kesulitan.
Guru tidak mempresentasikan materi terlebih dahulu sehingga waktu banyak
digunakan untuk menjelaskan materi pada setiap kelompok. Guru juga tidak
mengadakan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang
dipelajari pada saat belajar kelompok. Evaluasi dilaksanakan pada mid semester
saja. Hal ini menunjukkan guru belum melaksanakan pembelajaran kooperatif
dengan baik.
Bertolak dari semua hal di atas peneliti mencoba melakukan penelitian
dengan mengangkat judul penelitian : “Efektifitas Penggunaan Media Ular
Tangga Pada Pembelajaran Kimia Berbasis Kooperatif Tipe Teams - Games –
Tournament (TGT) Terhadap Sikap Komunikatif Dan Kerja Sama Serta Hasil
Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi beberapa
masalah antara lain:
1. Siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
2. Metode yang digunakan guru membosankan.
3. Kurangnya respon siswa dalam menanggapi instruksi guru.
5
4. Siswa kurang memiliki keberanian untuk mempresentasikan hasil tugas
mereka.
5. Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan kurang inovatif
dan terkesan membosankan.
1.3.
Batasan Masalah
Hal-hal yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan media Ular Tangga Kimia.
2. Bahan pelajaran kimia dibatasi pada pokok bahasan Hidrokarbon tahun
ajaran 2012/2013.
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA N 1 Hamparan
Perak.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa efektifitas penggunaan media Ular Tangga Kimia pada model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap
komunikatif, kerja sama dan hasil belajar kimia siswa?
2. Seberapa besar konstribusi karakter komunikatif terhadap hasil belajar
siswa dalam pembelajaran kooperatif TGT?
3. Seberapa besar konstribusi karakter kerjasama terhadap hasil belajar siswa
dalam pembelajaran kooperatif TGT?
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Efektifitas Penggunaan Media Ular Tangga Pada Pembelajaran kimia berbasis
kooperatif tipe Teams - Games – Tournament (TGT) Terhadap sikap Komunikatif
dan Kerja Sama serta Hasil belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon.
6
1.6.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat
bermanfaat sebagai :
1. Bagi Guru
Membantu dan memberikan kemudahan agar murid mendapatkan
pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya sehingga
terjadinya suatu interaksi aktif.
2. Bagi Siswa
Dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
melalui
penerapan
pengetahuan dan bekerja serta belajar bersama dalam memecahkan
masalah pada materi yang diajarkan guru.
Memotivasi dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
Memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti akan pentingnya arti
penelitian lebih lanjut dalam bidang pendidikan.
1.7.
Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
adalah merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan
belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam kelompokkelompok kecil (4-6 orang). Teams Games Tournament (TGT) yang
dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan suatu pembelajaran
pengujian terhadap pemahaman konsep dan kerja sama siswa dalam
sebuah kompetisi yang telah diatur dalam peraturan pada tipe TGT pada
pokok bahasan Hidrokarbon.
karbon, tata nama, dan isomer senyawa karbon.
Hidrokarbon adalah materi belajar yang membahas tentang kekhasan atom
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Hamparan Perak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil Belajar yang diajar dengan menggunakan media Ular Tangga
model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki perbedaan nilai dengan
hasil belajar tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction. Hasil pretes
menunjukkan bahwa rata-rata pretest kelas eksperimen I (dengan media
Ular Tangga) 18 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II (TGT) adalah
22,33 dan kelas eksperimen III (Direct Instruction) adalah 21,56. Setelah
diberi perlakuan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar
70% dan pada kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar
58% dan kelas eksperimen III sebesar 44%.Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh penggunaan media puzzle terhadap hasil belajar kimia SMA
Negeri 1 Hamparan Perak pada pokok bahasan Hidrokarbon.
2. Terdapat perbedaan nilai rata-rata pada masing- masing perlakuan. Hali ini
terlihat dari uji ANAVA dan Uji BNt terhadap masing-masing perlakuan
gain hasil belajar eksperimen I ( dengan media Ular Tangga) diperoleh
rata-rata sebesar 14007,05, sementara itu untuk kelas eksperimen II (TGT)
diperoleh rata-rata sebesar 1241,5 dan untuk kelas eksperimen III (Direct
Instruction) diperoleh rata-rata sebesar 463. Hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan nilai rata-rata pada masing-masing perlakuan.
3. Media Ular Tangga yang diajarkan pada model pembelajaran kooperatif
tipe TGT memberikan pengaruh terhadap karakter sikap komunikatif dan
kerjasama. dimana diperoleh hasil pada kelas eksperimen I adalah 76,94,
kelas eksperiemen II sebesar 69,71 dan eksperimen III sebesar 66,80. Dan
rata-rata sikap kerjasama pada kelas Eksperimen I adalah 81,66,kelas
eksperimen II adalah 76,66 dan kelas eksperimen III sebesar 41,00. Hal ini
menunjukkan sikap Komunikatif dan kerjasama dalam pembelajaran yang
63
64
diajar dengan menggunakan media Ular Tangga lebih baik daripada
pembelajaran tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction.
4. Adanya hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif dan kerjasama
terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang diajar
dengan menggunakan media Ular Tangga pada model pembelajaran
koperatif tipe TGT pada pokok bahasan hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat
dari analisis korelasi ganda, dimana diperoleh hasil dari eksperimen I
adalah 7,14, eksperimen II adalah 0,95 dan eksperimen III adalah 0,71,
Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima pada kelas eksperimen III.
Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa pada Kelas Eksperimen III
tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif, kerjasama
terhadap hasil belajar.
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1.
Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe TGT
(Teams Games Tournaments) dengan menggunakan media Ular Tangga.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran model koperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
menggunakan media Ular Tangga agar lebih memperhatikan kelemahankelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih baik.
Daftar Pustaka
Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
Jakarta : Depdiknas.
E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik, O.2005. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Handayani, Fitri, (2010) ,Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams games
tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk
Muka Bumi, JURNAL PENELITIAN KEPENDIDIKAN, TH. 20, NO. 2,
OKTOBER 2010
Heni, Mularsih, (2009), Akademika Jurnal pendidikan Universitas Tarumanegara
volume 11, No.1. Juni 2009
Lie, A. 2002. Cooperative Learning ”Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-Ruang Kelas”. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Pratiwi, Dewi. 2009. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament (TGT) berbantuan molymod pada materi hidrokarbon kelas X
SMA Negeri 4 Singkawang. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun
2009
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Setiawati, N.T. 2013. studi komparasi tipe stad dan tgt pada materi koloid
ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2 karanganyar
tahun 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013
Universitas Sebelas Maret
Setyawan, Fendik, (2012), http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasamadan-persaingan-kelompok.html.(diakses pada July 8, 2012)
Silitonga, P. Maulim. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPAUnimed
Silitonga, P. Maulim. 2007. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan:
FMIPA-Unimed
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
65
66
Slavin. 1995. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Slavin, Robert E, (1995), Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.
USA: The Jhons Hopkins University
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito
Sudjana, Nana, (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya:
Pustaka Pelajar
Susanto. 2012. studi komparasi penggunaan metode pembelajaran tgt dan stad
terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok hukum dasar kimia.
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Universitas Sebelas
Maret
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur : Masmedia
Buana Pustaka.
Tyasning, D.M. 2012. penerapan model pembelajaran tgt (teams games
tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun
pelajaran 2011/ 2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
Winkel, W.S. 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia
Zainuddin, (2004), Pemakain Media dalam pembelajaran kimia SMU, makalah
jurusan kimia,FMIPA Unimed, Medan.